PERBAIKAN POWER FAKTOR PADA KONSUMEN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN KAPASITOR BANK Ahmad Bukhari Mahasiswa Program Studi D3 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis Email: - Zainal Abidin Dosen Jurusan Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis Email: - Stephan Dosen Jurusan Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis Email: - ABSTRAK Penggunaan beban-beban reaktif (daya semu) dalam suatu sistem tenaga listrik akan mengakibatkan menurunnya faktor daya (cos ). Faktor daya yang buruk mengakibatkan konsumsi daya reaktif yang sangat besar. Pada industri, penggunaan daya reaktif ini akan dikenakan biaya jika faktor dayanya dibawah 0,85 sesuai standar yang telah ditetapkan PT. PLN (persero). Untuk mengurangi bahkan menghilangkan biaya pemakaian kVAR tersebut dapat dilakukan melalui perbaikan faktor daya dengan pemasangan kapasitor dengan mengkompensasi beban-beban induktif. Kapasitor ini akan berfungsi sebagai sumber daya reaktif sehingga beban tidak lagi menyerap daya reaktif dari PLN. Dengan memasang kapasitor bank, maka nilai cos phi menjadi lebih baik 0,98. Sehingga dapat diperoleh hasil yang harapkan untuk pemasangan kapasitor bank dalam memperbaiki faktor daya untuk meningkatkan kualitas daya. Kata kunci: reaktif, faktor daya, kapasitor A. PENDAHULUAN Penggunaan energi listrik dalam kapasitas besar pada umumnya digunakan untuk keperluan usaha atau bisnis. Namun dalam penggunaan energi listrik kapasitas besar, banyak kalangan pengusaha menghadapi permasalahan. Permasalahan tersebut antara lain adanya rugi-rugi jaringan dan penurunan tegangan yang terjadi pada saluran. Penyaluran daya listrik dari pembangkit ke konsumen yang diharapkan adalah daya yang disalurkan sama dengan jumlah daya yang sampai ke konsumen. Tetapi dalam kenyataannya, daya yang disalurkan tidak sama dengan daya yang sampai ke konsumen. Umumnya penyaluran akan daya listrik digunakan melayani beban-beban seperti: motor-motor listrik, transformator, lampu TL, kulkas dan sebagainya yang mana beban-beban tersebut mengandung gulungan-gulungan kawat (induktor). Induktor merupakan komponen yang menyerap daya listrik untuk keperluan magnetisasi dan daya lisrik tersebut disebut daya reaktif. Suatu beban dikatakan induktif apabila beban tersebut membutuhkan daya reaktif dan disebut kapasitif apabila menghasilkan daya reaktif. Suatu beban dikatakan induktif apabila beban tersebut membutuhkan daya reaktif dan disebut kapasitif apabila menghasilkan daya reaktif. Bertambahnya beban yang bersifat induktif membutuhkan daya reaktif yang sangat besar sehingga sumber (pembangkit listrik) harus mensuplai daya yang lebih besar. Keadaan seperti ini dapat menyebabkan jatuh tegangan, arus pada jaringan bertambah dan faktor daya rendah pada daerah dekat beban. B. DASAR TEORI Faktor daya adalah perbandingan antara daya aktif (watt) dengan daya semu atau daya total (VA), atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya semu atau daya total. Daya reaktif yang baik akan memperbaiki sudut cosinus dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor daya selalu lebih kecil atau sama dengan satu. Secara teori apabila seluruh beban daya yang terpakai oleh suatu perusahaan memiliki faktor daya mendekati satu, maka daya maksimum yang dipakai setara dengan kapasitas daya yang disalurkan oleh system distribusi. Sehingga dengan beban yang diinduksi dan apabila faktor daya yang terukur dari 0,2 hingga 0,5, maka kapasitas jaringan Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 69-75 distribusi akan tertekan. Jadi daya reaktif (VAR) harus lebih rendah untuk keluaran kWh yang sama untuuk meminimalkan kebutuhan daya yang terpakai atau daya total (VA). Sebelum membahas tentang perbaikan faktor daya dengan menggunakan kapasitor bank, dalam sistem listrik ada tiga jenis daya yang dikenal, khususnya untuk beban yang diperbaiki impedansi (Z) yaitu : Daya semu (S, VA, Volt Ampere) Daya aktif (P, W, Watt) Daya reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reaktif) Untuk rangkaian listrik, bentuk gelombang tegangan dan arus sinusoida besarnya daya setiap saat tidak sama, maka daya yang merupakan daya rata-rata diukur dengan satuan watt, daya ini membentuk energi aktif persatuan waktu dan dapat diukur dengan kwh meter dan juga merupakan daya nyata atau daya aktif yang digunakan oleh beban untuk melakukan fungsi tertentu. Daya semu dinyatakan dengan satuan Volt Ampere (VA) menyatakan kapasitas peralatan listrik, seperti yang terdapat pada peralatan generator dan transformator, pada suatu instalasi listrik khususnya instalasi pada pabrik atau industri juga terdapat beban tertentu seperti motor listrik yang memerlukan daya reaktif (VAR) untuk membuat medan magnet atau dengan kata lain daya reaktif adalah suatu daya yang terpakai sebagai energi pembangkit fluk magnet, sehingga timbul magnet dan daya ini dikembalikan ke sistem karena efek induksi elektromagnetik itu sendiri. Sehingga daya ini sebenarnya merupakan beban (kebutuhan) pada suatu sistem tenaga listrik. Gambar 1. Segitiga Daya P = V x I x Cos Ø S=VxI Q = V x I x Sin Ø Salah satu induksi listrik yang yang paling banyak digunakan dalam mengoprasikan alat listrik yaitu alat listrik yang menggunakan unsur belitan kabel atau kumparan kabel tembaga seperti pada dinamo, ballas, trafo dan lain-lain, alat listrik tersebut tidak kita pakai tapi kita harus membayarnya karena pengaruh faktor daya yang tidak baik. Selain itu juga peralatan elektronik yang bisa menimbulkan daya semu atau induksi listrik Alat-alat listrik yang menggunakan kepingan logam juga mempunyai faktor yang rendah, sehingga medan magnet dari peralatanperalatan listrik juga memerlukan arus yang tidak melakukan kerja yang bermanfaat tetapi tidak mengakibatkan medan listrik. Berdasarkan tarif dasar listrik untuk harga kelebihan pemakaian kVAR yang tercatat dalam satu bulan faktor daya lebih tinggi dari 0,62, maka jumlah kWh pada bulan itu faktor daya rata-rata kurang dari 0,85, maka pada bulan itu harus membayar pemakaian kVAR. 1. Kapasitor Bank Dengan perkembangan teknologi pada saat ini, banyak sekali industri-industri yang menciptakan barang-barang elektronik yang bisa meringankan manusia dalam pekerjaannya, seperti memasak, mencuci dan lain-lain sebagainya. Barang-barang yang diciptakan mempengaruhi daya yang terpasang pada kWh meter seperti dengan mencuci dengan mesin cuci, untuk memperkecil pengaruh pada kWh meter maka sebaiknya dipasang kapasitor bank. Karena fungsi kapasitor bank memaksimalkan daya yang terpasang tanpa mencuri aliran listrik. Keunggulan dari kapasitor bank ini dapat dipasang dengan mudah dan tanpa mengubah rangkaian instalasi listrik di rumah, kantor dan gedung dan sebagainya. Penghematan dengan memasang kapasitor bank bukan berarti kita mengurangi pemakaian daya atau mematikan beberapa peralatan listrik elektronik yang kita 70 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 69-75 pakai, akan tetapi dengan cara meredam bahkan menghilangkan daya semu, listrik induksi, atau induksi yang banyak kita temui pada peralatan listrik atau elektronik yang komponennya berupa kumparan atau lilitan tembaga. Kapasitor bukan alat untuk menghemat energi tetapi alat untuk menurunkan arus listrik dari arus yang lebih besar dengan pamakain yang sedikit sehingga menurunkan arus yang lebih kecil dengan pemakaian listrik yang lebih banyak yang mengalir pada daya yang terpasang pada kWh meter, dengan memperbaiki faktor daya, maka kita bisa memakai energi listrik lebih banyak lagi tanpa mengurangi pemakaian atau mematikan peralatan listrik. Kapasitor bank menstabilkan tegangan yang masuk ke dalam sistem jaringan listrik. Selain itu juga kapasitor bank berfungsi seperti untuk menyimpan listrik seperti pada aki. Kelebihannya dibanding dengan aki kapasitor bank bisa menyimpan energi lebih cepat, juga bisa mengeluarkan energi yang tersimpan dalam kapasitor dapat dikeluarkan dengan cepat. a. Pengertian Kapasitor Bank Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif yang berfungsi untuk mengimbangi sifat induktif. Kapasitas kapasitor untuk ukuran 5 KVar sampai 60 Kvar. Dari tegangan kerja 230 V sampai 525 Volt. Pengertian lain dari kapasitor Bank yaitu sekumpulan beberapa kapasitor yang dihubungkan secara paralel untuk mendapatkan kapasitas kapasitif yang akan digunakan. Untuk suatu besaran kapasitor yang sering dipakai adalah Kvar (Kilo volt ampere reaktif) meskipun didalam Kvar terkandung atau tercantum besaran kapasitas yaitu Farad atau microfarad (µF). Kapasitor bank mempunyai sifat listrik yang kapasitif (leading). Sehingga mempunyai sifat mengurangi atau menghilangkan terhadap sifat induktif (leaging) b. Prinsip Kerja Karja Kapasitor Bank Berdasarkan dari cara kerjanya, kapasitor bank dibedakan menjadi 2 : 1) Fixed type, yaitu dengan memberikan sebuah beban kapasitif yang tetap ataupun berubah-rubah pada beban. Biasanya digunakan pada beban langsung seperti pada motor induksi. Pada tipe ini harus dipertimbangkan adalah pada saat pemasangan kapasitor bank tanpa beban. 2) Automatic type, yaitu memberikan beban kapasitif yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan kapasitor bank yang terpasang. Pada tipe ini jenis panel dilengkapi dengan sebuah Power Factor Controller (PFC) sebagai pengaman. PFC akan menjaga cos phi pada jaringan listrik yang sesuai dengan target yang ditentukan. Apabila pada tipe ini terjadi perubahan beban, maka PFC secara otamatis akan memperbaiki cos phi. c. Manfaat Kapasitor Bank Adapun manfaat dan kelebihan dengan menggunakan kapasitor bank yaitu: 1) Memaksimalkan daya terpasang 2) Menghemat biaya pemakaian 3) Menghilangkan hambatan pada kabel penghantar 4) Menstabilkan arus tegangan listrik (frekuensi) 5) Memperpanjang usia peralatan elektronik 6) Menurunkan ampere, mengurangi panas berlebihan pada jaringan 7) Mengurangi arus start (awal) 8) Tidak merugikan PLN karena dapat mengurangi daya watt semu 9) Bebas biaya perawatan 71 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 69-75 10) Sangat mudah pemasangannya dan dipasang setelah meteran (kWh meter) d. Metode Pemasangan Instalasi Kapasitor Bank Adapun cara memasangan kapasitor bank pada instalasi listrik dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu : 1) Global compensation Dengan metode ini kapasitor bank dipasang pada induk panel mine distribution panel (MDP) dan arus yang turun dari pemasangan model ini hanya pada penghantar antara panel MDP dan transformator 2) Sectoral Compensation Dengan metoda ini pemasangan kapasitor bank yang terdiri dari beberapa panel kapasitor yang akan dipasang pada setiap panel sub distribution panel (SDP). 3) Individual Compensation Dengan metoda ini kapasitor bank langsung dipasang pada masing masing beban yang akan digunakan khususnya beban yang mempunyai daya yang besar. e. Perawatan dan Perlindungan Kapasitor Bank Kapasitor bank yang digunakan untuk perbaikan faktor daya supaya tahan lama, maka harus dirawat secara rutin dan teratur. Dalam perawatannya, kapasitor bank harus ditempatkan pada tempat yang lembab dan tidak basah yang tidak terlindungi dari debu dan kotoran. Sebelum melakukan pemeriksaan, maka kapasitor bank tidak terhubung lagi dengan sumber listrik. Adapun jenis pemeriksaan yang harus dilakukan yaitu : 1) Pemeriksaan kebocoran. 2) Pemeriksaan kabel dan penyangga kapasitor. 3) Pemeriksaan isolator. Untuk meminimalkan kemungkinan kegagalan sekering pemegang pembuangan atau pecahnya kasus kapasitor bank, atau keduanya, standar memaksakan batasan ke energi maksimum total yang tersimpan dalam sebuah kelompok yang terhubung paralel ke 4659 kvar. Agar tidak melanggar batas ini, kelompok yang lebih kapasitor bank dari rating tegangan rendah dihubungkan secara seri dengan lebih sedikit unit secara paralel setiap kelompok dapat menjadi solusi yang cocok. Namun, hal ini dapat mengurangi sensitivitas skema deteksi ketidakseimbangan. Memisahkan kapasitor bank menjadi 2 bagian yaitu hubungan seri, solusi ini dapat digunakan untuk skema ketidakseimbangan yang lebih baik unutk dideteksi. Kemungkinan lain adalah penggunaan sekering pembatas arus. Koneksi optimal untuk SCB tergantung pada pemanfaatan terbaik dari peringkat tegangan yang tersedia unit kapasitor, sekering, dan menyampaikan pelindung. Hampir semua kapasitor bank gardu yang terhubung seri. Maka setiap pemakaian kapasitor bank bagaimanapun harus dihubungkan secara seri atau paralel. Contoh Satu buah TL dengan daya = 15 W, tegangan = 220 V, Faktor daya = 0,35, jika faktor daya ingin diperbaiki menjadi = 0.9, maka berapa penghematan yang terjadi dan nilai C yang harus dipakai ? Menghitung arus ( I ) pf = 0.35 P = V.I. Cos φ I = P/V. Cos φ = 15/220 x 0,35 = 15/77 = 0,1948 A » 194,8 mA pf = 0.9 72 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 69-75 2. I = P/V. Cos φ = 15/220x0,9 = 0,0757 A » 75,7 mA % penghematan : 194,8 – 75,7 = 119,05 » ±61% Menentukan nilai kapasitor : Cos φ 1 = 0,35 » φ 1 = Cos-1 x 0,35 = 69,50 Cos φ 2 = 0,9 » φ 2 = Cos-1 x 0,9 = 25,840 Daya Aktip P1 = 15W Daya Kompleks S1 = V.I = 42,856 VA S1 = P/Cos φ = 15/0,35 = 42,857 VA Daya Reaktif Q1 = S.Sin φ = 42,857.Sin 69,5 = 40,143 VAR P2 = P1 = 15 W S2 = V.I = 220 x 75,7mA = 16,665VA Alat Ukur Alat ukur listrik yaitu suatu peralatan yang diperlukan oleh manusia yang digunakan untuk mengukur satuan yang terdapat pada aliran listrik seperti : tegangan, arus, daya, frekuensi dan sebagainya yang semuanya itu tidak dapat ditanggapi secara langsung oleh panca indera. Untuk mengukur suatu besaran yang terdapat pada listrik, maka diperlukan alat pengubah atau besaran yang ditransformasikan ke dalam besaran mekanis yang berupa gerak atau perubahan dengan menggunakan alat ukur. Perlu diketahui bahwa untuk menggunakan berbagai macam alat ukur listrik perlu pemahaman atau pengetahuan yang memadahi tentang konsep-konsep penggunaan alat ukur yang akan digunakan. Dalam mempelajari pengukuran dikenal beberapa istilah, antara lain a. Instrumen adalah alat ukur untuk menentukan nilai atau besaran suatu kuantitas atau variabel. b. Ketelitian nilai terdekat dengan mana suatu pembacaan instrumen mendekati nilai sebenarnya dari variabel yang diukur. c. d. e. f. Ketepatan suatu ukuran kemampuan untuk hasil pengukuran yang serupa Sensitivitas perbandingan antara sinyal keluaran atau respons instrumen terhadap perubahan masukan atau variabel yang diukur. Resolusi perubahan terkecil dalam nilai yang terukur yang mana instrumen akan memberi respon atau tanggapan. Kesalahan penyimpangan variabel yang diukur dari nilai yang sebenarnya. C. METODOLOGI PENELITIAN Pengerjaan Tugas Akhir ini dilakukan untuk optimasi bahan baku diperpustakaan atau bahan lunak di website. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, diperlukan langkah-langkah penelitian yang tepat dan berurutan. Hal ini memberikan kemudahan bagi peneliti dalam pembuktian kebenaran , analisa, dan perbaikan kesalahan yang juga berguna bagi pengembangan selanjutnya. Dalam hal ini akan diuraikan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan dalam memecahkan permasalahan sehingga peneliti ini dapat menyelesaikan dengan baik. Pada dasaarnya, metodologi penelitian yang dilakukan dapat dibedakan menjadi beberapa tahap, yaitu, tahap pengumpulan data, dan tahap pengelohan data, serta tahap analisa dan kesimpulan. Secara skematis, metodologi penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data ini dilakukan untuk memperoleh bahan penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dari internet, perpustakaan dan lain-lain. 73 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 69-75 2. Perancangan Pada tahap ini dilakukan bagaimana menghasilkan faktor daya yang bagus dan tidak menimbulkan denda, faktor daya yang tidak bagus mengakibatkan arus tidak sesuai dengan pemakaian. Untuk itu diperlukan perbaikan faktor daya yang bisa memperkecil jumlah faktor daya yang menyebabkan denda. Adapun cara untuk memperkecil faktor daya tersebut yaitu dengan memasang kapasitor bank pada instalasi rumah, maka dengan demikian faktor daya yang dihasilkan lebih kecil sebelum dipasang kapasitor bank. Adapun penempatan atau pemasangan kapasitor bank yang baik yaitu dipasang setelah mcb dalam rumah ataupun dipasang dekat stop kontak. D. HASIL DAN ANALISA Hasil pengukuran ditunjukkan pada tabel berikut Tabel 1. Pengujian Sumber: Lapangan Gambar 2. perbandingan arus dan cos phi sesudah dan sebelum dipasang kapasitor dengan tegangan konstan 224 Gambar 1. Diagram Blok Perancangan 3. Pembuatan Alat Pembuatan alat merupakan suatu proses yang akan kita lakukan terhadap alat, dalam proses pembuatan alat diharapkan untuk mendapatkan suatu hasil yang telah direncanakan sebelumnya. Tujuan dari pembuatan alat yaitu untuk mendapatkan acuan proses pembuatan dari peralatan yang akan dibuat, sehingga memberikan kemudahan dalam pembuatan alat itu sendiri, selain itu juga bertujuan untuk mengantisipasi dan mengurangi kesalahankesalahan yang mungkin terjadi. Berdasarkan hasil teori, untuk menentukan kapasitas kapasitor bank maka kita terlebih dahulu mengukur beban yang kita pakai dan berapa jumlah arus yang mengalir dan berapa tegangan yang terukur. E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Dari hasil pengukuran terdapat nilai kapasitor bank sebesar 7,5 µF dengan beban lampu 1, 2, 3, 5, dengan kapasitas kapasitor 7,35, beban lampu 5, 6, 7, dengan kapsitas kapasitor 7,57 µF, beban lampu 2, 3, 5, 7, dengan kapasitas kapasitor 7,47 µF. b. Alat ini bisa digunakan untuk modul percobaan untuk mengetahui berapa cos phi pada beban yang kita gunakan. 74 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 69-75 c. Dalam sistem kelistrikan kapasitor bank digunakan dengan tujuan untuk faktor daya yang ada pada peralatan listrik yang kita gunakan dan untuk menghemat pembayaran rekening listrik. d. Dengan adanya modul perbaikan fower faktor, maka jumlah kapasitor yang akan digunakan bisa diketahui dengan melakukan pengukuran dan perhitungan secara teori. e. Dengan memasang kapasitor bank, maka nilai cos phi yang terukur lebih baik yaitu 0,9 atau 0,98. F. DAFTAR PUSTAKA Yanky Tanggulungan. Studi perbaikan faktor daya untuk penghematan biaya pemakaian energi listrik pada PT. Eastern pearl flour mills makassar. Fakultas teknik universitas hasanuddin, 2011. Khairul Amri. Studi kapasitas converter dan bank baterai sebagai sumber tenaga listrik di telekomunikasi, Universitas Sumatera Utara, 2009. Ngakan Putu Satriya Utama, memperbaiki tegangan di sistem distribusi primer dengan kapasitor shunt, fakultas teknik, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Bali. 2008. Sri Waluyanti, Alat Ukur dan Teknik Pengukuran, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008. Rukmi Sari Hartati, I Wayan Sukerayasa, Nyoman Setiawan. penerapan theorema fuzzy untuk menentukan lokasi pemasangan dan kapasitas kapasitor pada saluran distribusi primer, kampus bukit jimbaran bali, 2007 www.kapasitor bank.com http://esbiwan.blogspot.com/2010/08/perbaikan -faktor-daya-menggunakan kapasitor bank.htm. 75