dinamika perubahan atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan

advertisement







Unsur gas yang dominan di atmosfer:
Nitrogen
: 78,08%
Oksigen
: 20,95%
Argon
: 0,95%
Karbon dioksida
: 0,034%
Ozon (O3) mempunyai fungsi melindungi
bumi dari radiasi sinar Ultraviolet
Ozon sekarang ini mulai menipis akibat
pengaruh CFC dan CO2
a. Kesehatan manusia
 b. Bahaya terhadap kesehatan air dan
Ekosistem Laut
 c. Mempengaruhi pertumbuhan
tanaman

 Dikenal
Istilah :
 Greenhouse
gasses
 Greenhouse effect
 Global Warming
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang
ada di atmosfer yang menyebabkan
efek rumah kaca.
 Gas-gas tersebut sebenarnya muncul
secara alami di lingkungan, tetapi
dapat juga timbul akibat aktivitas
manusia.

 Gas-gas
itu antara lain adalah
Karbon diokasida (CO2), Metan
(CH4), Nitrous Oksida (N2O),
Hydrofluorokarbon (HFC),
Perfluorokarbon (PFC) dan Sulfur
heksaflorida (SF6)


Gas rumah kaca yang paling banyak adalah
uap air yang mencapai atmosfer akibat
penguapan air dari laut, danau dan sungai.
Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua.
Ia timbul dari berbagai proses alami seperti:
letusan vulkanik; pernapasan hewan dan
manusia (yang menghirup oksigen dan
menghembuskan karbondioksida); dan
pembakaran material organik (seperti
tumbuhan).
Gas rumah kaca yang terjadi secara
alami adalah CO2, methane.
 Sedangkan gas yang dihasilkan akibat
aktifitas manusia antara lain CO2
(Proses pembakaran bahan bakar
fosil), NO2 (aktifitas pertanian dan
industri), CFC, HFC, PFC (proses
industri dan konsumen)




Karbondioksida dapat berkurang karena
terserap oleh lautan dan diserap
tanaman untuk digunakan dalam proses
fotosintesis.
Fotosintesis memecah karbondioksida
dan melepaskan oksigen ke atmosfer
serta mengambil atom karbonnya.
Selubung gas rumah kaca tepatnya
terdapat di lapisan troposfer pada
ketinggian 7-16 km diatas permukaan
bumi.

Istilah yang digunakan untuk
menjelaskan meningkatnya suhu
udara di permukaan bumi, akibat
terus meningkatnya konsentrasi CO2
dan gas-gas rumah kaca (GRK)
anthropogenic lainnya di atmosfer




Sinar matahari memanaskan laut dan daratan.
Permukaan bumi yang memanas, kemudian
meradiasikan panas dalam bentuk sinar
inframerah keruang angkasa.
Sebagian sinar inframerah tersebut diserap
oleh gas-gas rumah kaca yang terdapat di
atmosfer, seperti uap air dan karbon
dioksida.
Dengan demikian panas terperangkap, tidak
dapat lepas keruang angkasa, sehingga suhu
permukaan bumi naik.

Jika efek rumah kaca tidak ada, suhu
permukaan bumi akan menjadi 33oC
lebih rendah dibandingkan sekarang,
sehingga berada dibawah titik beku
air. Jadi dalam kondisi normal, efek
rumah kaca ini sebenarnya diperlukan,
agar bumi menjadi nyaman untuk
dihuni.


Kadar alami karbon dioksida di atmosfer
ini, dikendalikan oleh interaksi yang
berlangsung antara atmosfer, lautan dan
biospher, yang dikenal sebagai daur
geokimia karbon.
Aktifitas manusia yang melepaskan karbon
berlebihan, telah mengganggu daur karbon
ini. Akibatnya kadar karbondioksida di
atmosfer bertambah tinggi, yang
selanjutnya meningkatkan efek rumah kaca
tersebut.

Pemanasan global adalah terjadinya
kecenderungan meningkatnya suhu
udara dipermukaan bumi dan lapisan
atmosphere bawah dari waktu ke
waktu, akibat terjadinya efek rumah
kaca (green house effect).


Hasil pengukuran menunjukkan bahwa
pada dekade sekarang ini telah terjadi
kenaikan rata-rata suhu udara antara 0.30.6oC.
Bila emisi gas-gas rumah kaca terus
meningkat dengan laju peningkatan seperti
sekarang maka diperkirakan pada tahun
2030 rata-rata kenaikan suhu udara akan
berkisar antara 3 - 5oC dan menyebabkan
perubahan iklim global.





Adanya gas-gas rumah kaca di atmosfir
menyebabkan efek rumah kaca di bumi.
Konsentrasi gas-gas rumah kaca yang tidak
seimbang di atmosfir mengakibatkan
pemanasan global dan perubahan iklim.
Dampak peningkatan konsentrasi gas rumah
kaca:
- Peningkatan radiasi gelombang panjang
- Mempengaruhi variasi dan kecenderungan
peningkatan suhu udara
Gas
Sumber Antropogenik
utama
Waktu residu
Umur (tahun)
Bulanan
0,4
CO
Pembakaran bahan bakar fosil
dan biomas
100 tahunan
7
CO2
Pembakaran bahan bakar fosil
dan Pembabatan hutan
Pertanaman padi
Peternakan, tanam Produksi
bahan bakar fosil
10 tahunan
11
Pembakaran bahan bakar fosil
dan biomas
harian
***
Pemupukan Nitrogen
Pembabatan hutan
Pembakaran biomas
170 tahunan
150
CH4
Nox
NO2
SO2
CFCs
Pembakaran bahan bakar fosil Harian – mingguan
dan emisi bahan bakar
Semprotan aerosol,
pendingin, busa
60-100 tahunan
***
8-110
1. Penyinaran Matahari
 Beberapa hal yang mempengaruhi pemanasan
permukaan bumi oleh sinar matahari :
 a. Sudut datang sinar matahari
 b. Lamanya penyinaran
 c. Ketinggian tempat
 d. Keadaan/ kondisi udara
 e. Angin dan arus laut
 f. Keadaan tanah
 g. Sifat permukaan (darat cepat menerima panas
dari pada lautan)
a. Konduksi (bersinggungan) : molekul udara
bersinggungan dengan permukaan bumi
yang menyimpan panas
b. Konveksi : pemanasan secara vertical.
c. Adveksi: penyebaran panas secara horizontal
d. Turbulensi: penyebaran panas secara
berputar
2. Suhu Udara
 Suhu udara adalah keadaan panas atau
dinginnya udara.
 Tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu
udara berkurang (turun) rata-rata 0,6oC.
Penurunan suhu semacam ini disebut
gradient temperatur vertikal atau lapse rate.
 Pada udara kering, besar lapse rate adalah
1oC.



Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu
tempat digunakan rumus:
Tx = To – (0,6 x h/100)
Keterangan:
Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x)
yang dicari
To = temperatur suatu tempat yang sudah
diketahui
h = tinggi tempat (x)
3. Tekanan Udara
 Tekanan udara: tekanan yang disebabkan oleh
gaya berat udara itu sendiri.
 Alat ukur : Barometer
 Altimeter : alat ukur tekanan udara yang dapat
digunakan untuk menentukan ketinggian tempat
 Tekanan udara menunjukkan tenaga yang
bekerja untuk menggerakkan masa udara dalam
setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara
semakin rendah apabila semakin tinggi dari
permukaan laut.
 Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar
(mb).
 1 mb = 3/4 mm tekanan air raksa (t.a.r) atau
1.013 mb = 76 cm t.a.r = 1 atmosfer
4. Angin
 Angin: udara yang bergerak.
 Hukum Buys Ballot :
 “Angin bertiup dari daerah bertekanan
maksimum ke daerah bertekanan minimum, di
daerah selatan katulistiwa berbelok kaearah kiri
dan di utara katulistiwa kearah kanan”.





Alat ukur : Anemometer
Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat
angin yaitu:
a. Kekuatan angin
b. Arah angin
c. Kecepatan angin
5. Awan
 Awan ialah kumpulan titik-titik
air/kristal es di dalam udara yang
terjadi karena adanya
kondensasi/sublimasi dari uap air
yang terdapat dalam udara. Awan
yang menempel di permukaan bumi
disebut kabut.
6. Kelembaban Udara
 Uap air yang terkandung di udara.
 Ada dua macam kelembaban udara:
a) Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya
uap air yang terdapat di udara pada suatu
tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram
uap air dalam 1 m³ udara.
b) Kelembaban udara relatif, ialah
perbandingan jumlah uap air dalam udara
(kelembaban absolut) dengan jumlah uap air
maksimum yang dapat dikandung oleh udara
tersebut dalam suhu yang sama dan
dinyatakan dalam persen (%).




Contoh:
Dalam 1 m³ udara yang suhunya 20o C
terdapat 14 g uap air (basah absolut = 14
gram), sedangkan uap air maksimum yang
dapat dikandungnya pada suhu 20oC = 20 g
Jadi kelembaban relatif udara itu =
14/20 x 100% = 70%
Pengukuran a.l. Dengan termometer bola
basah-bola kering
7. Curah Hujan
 Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang
turun pada suatu daerah dalam waktu
tertentu.
 Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan
disebut Rain gauge atau Ombrometer.
 Garis pada peta yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai curah hujan
yang sama disebut Isohyet.
 Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam
bentuk cair maupun padat yang dicurahkan
dari atmosfer ke permukaan bumi.
a. Berdasarkan curah hujannya , dibedakan
menjadi:
 1) hujan sedang, 20 - 50 mm per hari
 2) hujan lebat, 50-100 mm per hari
 3) hujan sangat lebat, di atas 100 mm per
hari
b. Berdasarkan ukuran butirannya, hujan
dibedakan menjadi:
 1) hujan gerimis/drizzle, diameter butirannya
kurang dari 0,5 mm.
 2) hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es
yang temperatur udaranya berada di bawah titik
beku.
 3)hujan batu es, merupakan curahan batu es
yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang
temperaturnya di bawah titik beku.
 4) hujan deras/rain, yaitu curahan air yang turun
dari awan yang temperaturnya di atas titik beku
dan diameter butirannya kurang lebih 7 mm.
c. Berdasarkan proses terjadinya, hujan
dibedakan atas:
 a) Hujan Frontal :
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di
daerah front, yang disebabkan oleh
pertemuan dua massa udara yang berbeda
temperaturnya. Massa udara panas/lembab
bertemu dengan massa udara dingin/padat
sehingga berkondensasi dan terjadilah hujan.
b)Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik
Tropis
Jenis hujan ini terjadi karena udara naik
disebabkan adanya pemanasan tinggi. Terdapat
di daerah tropis antara 23,5o LU - 23,5o LS. Oleh
karena itu disebut juga hujan naik tropis.
Arus konveksi menyebabkan uap air di ekuator
naik secara vertikal sebagai akibat pemanasan air
laut terus menerus. Terjadilah kondensasi dan
turun hujan. Itulah sebabnya jenis hujan ini
dinamakan juga hujan ekuatorial atau hujan
konveksi. Disebut juga hujan zenithal karena
pada umumnya hujan terjadi pada waktu
matahari melalui zenit daerah itu. Semua tempat
di daerah tropis itu mendapat dua kali hujan
zenithal dalam satu tahun.
3)Hujan Orografis/Hujan Naik Pegunungan
Terjadi karena udara yang mengandung uap
air dipaksa oleh angin mendaki lereng
pegunungan yang makin ke atas makin
dingin sehingga terjadi kondensasi,
terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan.
Hujan yang jatuh pada lereng yang dilaluinya
disebut hujan orografis, sedangkan di lereng
sebelahnya bertiup angin jatuh yang kering
dan disebut daerah bayangan hujan.
Download