bab iv hasil penelitian dan pembahasan

advertisement
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian
Iklan layanan masyarakat (ILM) merupakan iklan nonkomersial yang
disiarkan melalui media massa seperti radio dan televisi dengan tujuan
menginformasikan dan mendidik masyarakat
untuk
melakukan
perubahan
perilaku ke arah yang lebih baik. Selain itu iklan layanan masyarakat juga
berfungsi untuk mengubah opini publik dan meningkatkan kesadaran terhadap
suatu masalah (Advertising.about.com).
Selama ini pemerintah telah gencar mengeluarkan berbagai iklan layanan
masyarakat mengenai bahaya merokok dalam bentuk spanduk, flyer dan baliho.
Peringatan tersebut ternyata masih belum mampu menyadarkan audiens Maka
dari
itu,
pada Mei 2015
pemerintah
melalui
Departemen
Kesehatan
meluncurkan iklan layanan masyarakat berjudul “kehilangan pita suara akibat
asap rokok” yang ditayangkan di beberapa stasiun televisi nasional. Berikut
potongan gambar dalam iklan layanan masyarakat “kesilangan pita suara karna
asap rokok”
52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Gambar 4.1 Gambar Potongan Iklan
Sumber : Yotube
.
Ike Wijayanti membenahi posisi jilbabnya untuk menutup bagian lehernya
yang berlubang. Lubang itu menganga cukup besar karena kanker pita suara yang
dideritanya.“Saya kehilangan suara saya,” tulis Ike di sebuah papan menggunakan
kapur tulis.Ike menderita kanker pita suara karena asap rokok. Padahal, ibu dua
anak asal Surabaya ini tidak pernah merokok. Namun, selama 10 tahun ia terpapar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
asap rokok di tempat kerjanya.“Berhentilah merokok, asapmu membunuh mimpimimpi orang di sekitarmu,” ucap Ike dengan suara serak dan nyaris tak terdengar.
Pengalaman hidup Ike sebagai perokok pasif ditayangkan dalam ikan
layanan masyarakat selama 30 detik, yang diluncurkan Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) RI bersama World Lung Foundation.Kepala Pusat Promosi
Kesehatan KemenkesLily Sulistyowati mengatakan, iklan layanan masyarakat ini
bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya paparan asap rokok dan
menegaskan bahayanya bagi perokok pasif. Iklan ini sudah ditayangkan di
sejumlah televisi swasta sejak 17 Mei 2015 hingga dua minggu ke depan.
Sekretaris Jenderal Kemenkes RI Untung Suseno Sutarjo berharap iklan
ini dapat mengajak banyak orang untuk berhenti merokok dan mencegah
munculnya perokok baru. jumlah perokok di Indonesia diperkirakan mencapai
53,7 juta orang dewasa. Penelitian Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun
2008-2013 mencatat lebih dari 85 persen orang dewasa di Indonesia terkena
paparan asap rokok di rumah, lebih dari 78 persen di tempat makan, dan lebih dari
50 persen di tempat kerja. 64
4.2
Hasil Penelitian
Pada penelitian ini peneliti tidak akan meneliti produksi iklan layanan
masyarakat, namun hanya sebatas bagaimana informan memahami dan memberi
64
Dian Maharani (2015, 22 Mei) Wanita Ini Kehilangan Suara karena Jadi Perokok Pasif. Diakses
pada 20/12/2016 Tersedia di :
http://health.kompas.com/read/2015/05/25/083000923/Wanita.Ini.Kehilangan.Suara.karena.Jadi.P
erokok.Pasif
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
makna pada ILM tersebut yang akhirnya menghasilkan suatu kebenaran, panduan
berperilaku dan realita yang di konstruksikan oleh informan itu sendiri.
Penelitian yang akan dilakukan secara umum membahas bagaimana ILM
dimaknai oleh wanita perokok dikalangan SPG rokok freelance serta faktor-faktor
yang berperan dan mempengaruhinya. Beberapa pertanyaan tentang perbedaan
dalam pemaknaan pembaca yang satu dengan yang lain terhadap informasi isi
pesan dalam ILM, dan mungkinkah ILM dimaknai berbeda antara pembaca yang
satu dengan pembaca yang lainnya dan menimbulkan pemahaman dan sikap yang
berbeda pula
Penelitian akan membahas tentang hasil wawancara mendalam yang
dilakukan peneliti kepada lima informan. Semua wawancara dilakukan secara
langsung. Para informan adalah khalayak remaja dengan latar belakang
pendidikan, usia serta status sosial yang berbeda. Dalam menganalisis wawancara
mendalam dan temuan data peneliti membagi dalam beberapa kategori kategori.
Kategorisasi tersebut adalah :
1. Latar belakang informan
2. Interpretasi informan tentang bahaya rokok bagi perokok pasif
3. Interpretasi informan terhadap iklan layanan masyarakat
4. Interpretasi informan terhadap iklan layanan masyarakat versi
“kehilangan pita suara akibat asap rokok
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
4.2.1
Latar Belakang Informan
Informan pertama bernama Eka Sulistiyawati, berusia 25 tahun
pekerjaan sehari-harinya adalah seorang Public Relation , pendidikan
terkahirnya adalah S1 jurusan Public Relation, dalam sehari ia mampu
menghabiskan 5-6 batang rokok dalam sehari .
“nama saya eka sulistiyawati, usia saya 25 tahun, saya
lulusan S1 Public Relation dan pekerjaan saya saat ini
Public Relation salah satu perusahaan swasta dijakarta.
kalo aku sih Cuma 5-6 batang itu udah paling banyak
dalam sehari”65
Informan kedua bernama Rulanda Dwi Fadillah, berusia 24 tahun
, pekerjaan sehari-harinya adalah seorang Telemarketing , pendidikan
terakhirnya yaitu S1 menejemen di Universitas Harapan Medan , dalam
sehari ia paling banyak menghabiskan 3-4 batang rokok, itupun juga tidak
setiap hari ia merokok hanya diwaktu-waktu tertentu saja.
“ Nama aku Rulanda Dwi Fadillah usiaku 24 tahun,aku
lulusan S1 Menejemen dan sekarang aku bekerja sebagai
telemarketing di salah satu perusahan swasta, sebelum
bekerja sebagai telemarketing aku bekerja sebagai SPG
rokok freelance, aku tuh ngga tiap hari loh ngerokok kalo
lagi mau aja lagi suntuk baru aku ngerokok, ya paling
banyak 5-6 batang aja sehari.”66
Informan ke 3 bernama Ni Made Rhey Anindya,
berusia 23
tahun, seorang wiraswasta disela-sela kegiatannya berwiraswatsa ia juga
berprofesi sebagai spg rokok freelance, dengan pendidikan terakhirnya
65
66
Hasil wawancara dengan Eka Sulistiyawati pada 20 Desember 2016 Pukul 19.30 WIB
Hasil wawancara dengan Rulanda Dwi Fadillah 20 juni 2016 pada Pukul 13.00 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
yaitu SMK , dalam sehari rhey menghabiskan 2-3 batang rokok dalam
sehari, rhey mengakui dirinya bukan perokok aktif yang berat karna jika
merokok terlalu banyak ia bisa sesak nafas.
“ nama aku rhey, usia aku 23 tahun, aku seorang
wiraswasta yang disela-sela waktunya juga berprofesi
sebagai spg rokok freelance, pendidikan terakhir aku SMA,
dalam sehari aku menghabiska 2-3 batang rokok, ngga
banyak karena ngga kuat aja ngerokok banyak-banyak
suka nyesek gitu kalo kebanyakan rokok”67
Informan ke 4 bernama Resty Dwi Kusuma, usianya 22 tahun, ia
berprofesi sebagai SPG rokok freelance dan juga model , pendidikan
terakhirnya yaitu SMA, dalam sehari paling banyak ia menghabiskan 1
bungkus rokok namun tidak setiap hari ia pasti menghabiskan 1 bungkus
rokok, namun bisa dikatakan resty seorang perokok aktif yang berat.
” nama gue resty dwi kusuma, usia gue 22 tahun bekerja
sebahai Model dan juga spg rokok freelance, gue termasuk
yang gila rokok ya, lo tau sendiri kan waktu kita spgan
bareng mulut gue tuh ngebul terus, kalo lagi stress sehari
ya bisa sebungkus”68
Informan ke 5 bernama Erika Angghea, usianya 20 tahun
pekerjaan sehari-harinya yaitu spg rokok freelance, dengan pendidikan
terakhirnya yaitu SMK akuntasi, dalam sehari Erika mampu menghabiskan
5-8 batang rokok.
“ nama aku Erika, usia aku 20 tahu, pekerjaan aku untuk
saat ini spg rokok freelance, dalam sehari aku biasanya
ngerokok 5-8 batang”69
67
Hasil wawancara dengan Ni Made Rhey Anindya 22 Desember 2016 Pada Pukul 13.00 WIB
Hasil wawancara dengan Resty Dwi Kusuma 23 Desember 2016 pada Pukul 13.00 WIB
69
Hasil wawancara dengan Erika Angghea 24 Desember 2016 pada Pukul 15.00 WIB
68
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
Informan terakhir yaitu informan ke 6 bernama Indri Nathalia,
usianya 24 Tahun, pekerjaannya sekarang seorang marketing disebuah
perusahaan swasta, namun saat dibangku kuliah ia pernah bekerja sebagai
spg rokok freelance, dalam sehari Indri dapat menghabisan 5-6 batang
rokok dalam sehari.
“ nama saya Indri nathalia, usia saya 24 tahun, saya
seorang marketing di salah satu perusahaan swasta
dijakarta, pendidikan terakhir S1 Akuntansi , dalam sehari
biasanya saya menghabiskan 3-4 batang rokok”70
Tabel 4.1 Latar Belakang Informan
NO.
Nama Informan
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
1
Eka
Sulistiyawati
25 tahun
S1 Public
Relation
Public
Relation
2
Rulanda Dwi
Fadillah
24 tahun
S1
Menejemen
Telemarketin
g
3-4 Batang
Rokok
3
Ni Made Rhey
Anindya
23 Tahun
SMK
Wiraswasta
2-3 Batang
Rokok
4
Resty Dwi
Kusuma
22 Tahun
SMA
SPG
Freelance/M
odel
1 bungkus
5
Erika Angghea
20 Tahun
SMA
SPG
Freelance
5-8 Batang
Rokok
6
Indri Nathalia
24 Tahun
S1 Akuntasi
Marketing
5-6 Batang
Rokok
70
Hasil wawancara dengan Indri Nathalia 28 Desember 2016 pada Pukul 13.00 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Konsumsi
Rokok
5-6 batang rokok
59
4.2.2
Penerimaan Informan Mengenai Pemahaman Iklan Layanan
Masyarakat
Menurut informan eka iklan layanan masyarakat adalah suatu
bentuk promosi atau informasi program-program pemerintah, biasanya
informan eka melihat ILM di televisi, ketika ditanya mengenai ILM
terakhir yang ia lihat dan masih di ingat ia menjawab tidak ada ILM yang
ia ingat dikarenakan menurutnya ILM yang selama ini di tampilkan terlalu
kaku dan kurang menarik, sehingga tidak membuatnya memperdulikan
iklan tersebut.
“suatu promosi atau informasi mengenai biasanya seperti
kesehatan, kb , jadi ILM itu jadi sarana untuk
menginformasikan program pemerintah pada saat itu.”71
Menurut informan Ulan Iklan Layanan Masyarakat adalah iklan
yang isi pesannnya berupa pesan-pesan sosial , dalam smengkonsumsi
media, ulan lebih banyak menggunakan media social internet ketimbang
televisi, sehingga ulan lebih sering melihat Iklan layanan masayarakat
melalui media social seperti Youtube
“ILM itu adalah iklan yang isi pesannya berupa pesan social”
Menurut informan Rhey Iklan Layanan Masyarakat adalah sebuah
iklan yang dibuat untuk mengingatkan masyarakat tentang hal apapun
yang tujuannya demi kehidupan masyarakat yang lebih baik. Rhey
biasanya melihat tayangan ILM di media social seperti youtube karena ia
71
Hasil wawancara dengan Eka Sulistiyawati pada 20 Desember 2016 Pukul 19.30 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
jarang menonton televisi, ada salah satu ILM yang ia ingat sampai
sekarang tentang sosialisasi kebaikan ASI, alasan ia masih mengingat iklan
itu sampai sekarang karena menurutnya iklan tersebut menarik dan simpel.
“ILM itu menurut aku iklan untuk mengingatkan
masyarakat tentang hal apapun yang tujuannnya demi
kehidupan masyarakat yang lebih baik.”72
Menurut informan Resty Iklan Layanan Masyarakat adalah iklan
layanan masyarakat itu sebuah iklan yang dibuat pemerintah untuk
memberikan kesadaran kepada khalayak yaitu masyarakat untuk taat
aturan. Resty biasanya melihat ILM lewat telivisi . Iklan Layanan Masyar
akat yang biasanya ia lihat seperti layanan keluarga berencana (KB) ,
himbauan tentang bahaya rokok, karena iklan seperti itu yang sering
muncul di televise.
“iklan layanan masyarakat itu sebuah iklan yang dibuat
pemerintah untuk memberikan kesadaran kepada khalayak
yaitu masyarakat untuk taat aturan”73
Menurut Erika Iklan Layanan Masyarakat adalah sebuah iklan
yang dibuat pemerintah untuk masyarakat yang isinya berupa himbauan
misalnya seperti peringatan tentang bahaya rokok. Erika biasanya melihat
Iklan Layanan Masyarakat lewat media social seperti Youtube karena ia
jarang melihat Tv aktifitasnya lebih banyak menggunakan media social.
72
73
Hasil wawancara dengan Ni Made Rhey Anindya 22 Desember 2016 Pada Pukul 13.00 WIB
Hasil wawancara dengan Resty Dwi Kusuma 23 Desember 2016 pada Pukul 13.00 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
“ilm itu iklan yang dibuat pemerintah untuk masyarakat
yang isinya biasanya himbauan gitu, misalnya tentang
bahaya rokok”74
Menurut informan Indri iklan layanan masyarakat adalah sebua
himbauan atau informasi dari pemerintah dari dinas-dinas tertentu
ditujukan kepada masyarakat untuk hidup lebih tertib atau disiplin, karena
aktifitas indri yang lebih banyak mengahbiskan waktu diluar ia biasa
melihat iklan layanan masyarakat di billboard pinggir jalan dan sedikit dari
televisi.
“sebuah himbauan atau informasi dari pemerintah dari
dinas2 tertentu ditujukan kepada masyarakat untuk hidup
lebih tertib atau disiplin”75
4.2.3 Pemahaman Informan Tentang Bahaya Rokok Bagi Perokok
Pasif
Informan pertama eka memahami bahaya yang ditimbulkan dari
rokok, ia pun mengetahui kandungan apa saja yang ada di dalam rokok,
begitupun dampaknya bagi kesehatan tubuh, menurutnya kandungan yang
paling berbahaya dari rokok tersebut adalah tembakaunya , dan ia
menyebutkan beberapa penyakit yang ditimbulkan dari merokok seperti,
sesak nafas dan juga kanker. Eka juga memahami apa itu perokok pasif,
menurutnya perokok pasif ialah orang-orang disekitar perokok aktif yang
tidak merokok namun ikut menhirup asap rokoknya, baginya seorang
perokok aktif memiliki resiko yang lebih berbahaya ketimbang perokok
74
75
Hasil wawancara dengan Erika Angghea 24 Desember 2016 pada Pukul 15.00 WIB
Hasil wawancara dengan Indri Nathalia 28 Desember 2016 pada Pukul 13.00 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
pasif karna perokok aktif yag langsung menghisap asap dari rokok
tersebut.
“Perokok pasif itu orang yang ngga merokok tapi
menghirup asap rokok”“menurut aku perokok pasif, karna
yang aku baca dari buku dan media online sebetulnya
perokok aktif ini tidak seluhurnya menghisap asap rokok,
hanya sebagian dan sebagiannya lagi dihembuskan keluar
dan dihisap oleh perokok pasif, sisa dari asap rokok itulah
yang mengandung zat-zat berbahaya”76
Informan ke dua ulan, pengetahuan Ulan tentang kandungan
dalam rokok tidak terlalu banyak namun ulan memahami tentang bahaya
yang ditimbulkan akibat merokok , ulan pun memahami apa itu perokok
pasif, menurut ulan berdasarkan dari apa yang ia ketauhi lewat internet
bahwa perokok pasif memiliki resiko lebih besar ketimbang perokok aktif .
“orang-orang yang hanya menghirup asap rokok
tapi tidak merokok secara langsung” ”Aku sih pernah baca
di media online, kalo perokok pasif itu bisa beresiko lebih
buruk ketimbang perokok aktif”77
Informan ke tiga Rhey, pengetahuan rhey tentang kandungan
dalam rokok tidak begitu banyak , yang ia tau bahwa rokok mengandung
tembakau dan nikotin saja, baginya hal yang membahayakan dari rokok
adalah asapnya, meskipun minim pengetahuan tentang kandungan rokok
namun rhey menyadari bahwa rokok itu tidak baik untuk kesehatan, ia
memahami bahwa rokok dapat menyebabkan gangguan paru-paru, kanker
dan juga kemandulan bagi wanita hal itu di ketahuinya lewat informasi
76
77
Hasil wawancara dengan Eka Sulistiyawati pada 20 Desember 2016 Pukul 19.30 WIB
Hasil wawancara dengan Rulanda Dwi Fadillah 20 juni 2016 pada Pukul 13.00 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
yang ia dapatkan dari kemasan rokok. Rhey juga mengerti apa yang
dimaksud perokok pasif, baginya perokok pasif ialah yang menghirup
sisaan asap rokok dari perokok aktif, menurut rhey baik perokok aktif dan
perokok pasif sama-sama berbahaya karena mereka ikut menghisap asap
rokok dimana zat-zat yang berbahaya tersebut ada pada asap rokoknya.
“perokok pasif itu adalah mereka yang menghirup sisaan
asap rokok dari para perokok aktif.”
” Menurut aku sih dua-duanya kan sama-sama menghirup
asapnya, kkan zat yang berbahaya nya itu di hantar lewat
asapnya, menurut aku sih gitu.”78
Informan ke empat Resty,
sikapnya
yang sedikit cuek
membuatnya enggan mencari tau tentang kandungan dari rokok karna
menurutnya ia tau bahwa rokok itu berbahaya namun ia tidak ingin
mencari tau lebih, ia menyadari rokok itu dapat menimbulkan penyakit
seperti sesak nafas, gangguan paru-paru dan jantung, informasi itupun
didapat sekedar dari peringatan kemasan rokok dan juga iklan-iklan
billboard dipinggir jalan , informan resty memahami apa yang dimaksud
dengan perokok pasif, baginya perokok pasif adalah orang-orang yang
tidak merokok namun menghirup asap rokok dari orang yang merokok
disekelilingnya. Menurutnya perokok aktif lebih berbahaya ketimbang
perokok pasif karna perokok aktif yang langsung menghisap asap rokok
“perokok pasif itu orang yang menghirup asap rokok dari
orang-orang merokok disekitarnya, dia ngga merokok tapi
dia menghirup asapnya orang yang merokok.”
78
Hasil wawancara dengan Ni Made Rhey Anindya 22 Desember 2016 Pada Pukul 19.00 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
“menurut gue yang lebih berbahaya itu ya yang perokok
aktif, karna dia yang merokok yang kontak langsung
dengan rokoknya, menghisap asapnya jadi kalo menurut
gue ya perokok aktif yang lebih berbahaya.”79
Informan ke lima Erika, tidak begitu jauh berbeda dengan
informan Rhey pengetahuan Erika tentang kandungan dalam rokok tidak
begitu banyak yang ia tau didalam rokok terdapat tembakau dan juga
nikotin, namun Erika mengetahui beberapa penyakin yang ditimbulkan
akibat rokok seperti jantung, paru-paru, dan penyakit lain yang menyerang
organ pernapasan. Erika pun memahi apa yang dimaksud dengan perokok
pasif, baginya perokok aktif lebih berbahaya karena perokok pasif hanya
menghirup asap sisa dari perokok aktif.
“Perokok pasif itu yang ngga merokok tapi menghisap asap
rokok juga biasanya itu orang-orang biasa dilingkungan
perokok”
“seharusnya sih ya perokok aktif karnakan yang merokok
yang aktif yang pasif kan ngga merokok Cuma menghirup
asap sisanya aja”80
Informan ke enam Indri, sedikit banyak yang indri ketahui tentang
kandungan yang ada dalam rokok, seperti tembakau, nikotin, tar, dan filter
rokok, baginya nikotin, tar dan seberapa banyak asap yang ditimbulkan
dari rokok tersebut menjadi hal yang paling berbahaya dalam rokok, indri
pun mengetahui akibat yang ditimbulkan dari rokok seperti sesak nafas,
jantung, paru-paru dan juga kanker. Pengetahuan indri tentang perokok
pasif pun juga baik , ia memahami apa yang dimaksud dengan perokok
79
80
Hasil wawancara dengan Resty Dwi Kusuma 23 Desember 2016 pada Pukul 13.00 WIB
Hasil wawancara dengan Erika Angghea 24 Desember 2016 pada Pukul 15.00 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
pasif, baginya perokok pasif lebih rawan terkena dampak dari rokok
ketimbang perokok aktif, hal itu dipahaminya karna perokok aktif tidak
menghisap semua asap rokok namun dihembuskannya kembali, dan sisa
asapnya yang banyak itu di hisap oleh para perokok pasif, jadi menurut
nya perokok pasif lah yang bisa lebih berbahaya
” perokok pasif itu orang-orang disekitar kita yang
tidak ikut merokok namun ikut menghirup asap
rokoknya”
“: menurut saya sih cenderung yang aktif ya ,
karna kan kita yang merokok yang langsung juga
merasakan asapnya”.81
4.2.4
Interpretasi Informan Terhadap Iklan Layanan Masyarakat
Versi “Kehilangan Pita Suara Akibat Asap Rokok”
Menurut interpretasi informan Eka iklan ini memberikan pesan
bagi para perokok aktif untuk tidak merokok disekitar orang-orang yang
tidak merokok. Awal melihat iklan ini informan eka merasa seram melihat
iklan tersebut karena sangat jelas menampilkan lubang ditenggorokan
seperti itu, informan eka pun sependapat dengan apa yang di iklankan,
karena ia menyadari bahwasanya rokok itu tidak baik bagi kesehatan dan
iklan ini memberikan contoh nyata.
“Serem ya iklannya karna dia menampilkan lubang
ditenggorkan itu jelas bgt”
“Aku sih ngeliatnya iklan ini memberikan pesan kalo buat
perokok itu kalo merokok jangan deket-deket orang yang
ngga merokok”
81
Hasil wawancara dengan Indri Nathalia 28 Desember 2016 pada Pukul 13.00 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
“aku sependapat dengan iklan ini, karna saya sadar sendiri
memang rokok itu ngga bagus buat kesehatan apalagi ini
sudah ada contoh nyata yang ditampilkan sama iklan
ini.”82
Menurut interpretasi informan Ulan iklan ini merupakan iklan
tentang bahaya rokok dimana wanita bukan perokok ini menjadi korban
dari lingkungannya yang merokok, melihat iklan ini ulan sependapat
dengan apa yang di iklannya, kepercayaan ulan didukung dengan
pengalaman pribadinya dimana adik dari sang ayah mengalami hal serupa
seperti yang diiklankan, meskipun pamannya memang sebagai perokok
aktif bukan perokok pasif namun ulan tetap yakin baik perokok aktif
maupun pasif sama-sama memiliki resiko yang sama, bahkan ulan
mempercayai bahwa perokok pasif jauh lebih beresiko, hal itu
diketahuinya lewat media online yang pernah ia baca.
“ini iklan tentang bahaya rokok, perempuan ini ngga
merokok tapi dia jadi korban dari perokok di
lingkungannya dia. Aku sih setuju kalo perokok pasif
resikonya memang lebih tinggi ketimbang yang
merokok.”83
Menurut interpretasi informan Rhey iklan ini meberitahukan
bahwa seorang perokok pasif saja bisa terkena dampak dari rokok, apalagi
bagi perokok aktif. Dengan ditampilkannya korban perokok pasif
membuat rhey percaya bahwa dampak dari rokok itu benar-benar ada,
82
83
Hasil wawancara dengan Eka Sulistiyawati pada 20 Desember 2016 Pukul 19.30 WIB
Hasil wawancara dengan Rulanda Dwi Fadillah 22 Juni 2016 pada pukul 13.00
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
bukan hanya sekedar peringatan yang di buat-buat. Awal pertama kali rhey
melihat iklan ini ia merasa seram melihat lubang yang ada di tenggorokan ,
namun setelah memperhatikannya lagi menurut Rhey iklan ini cukup
simpel dan to the point. menurutnya iklan ini sangat jelas dalam
menyampaikan isi pesannya . Rhey beranggapan bahwa iklan ini sudah
tepat dalam menyampaikan isi pesan karena iklan ini dapat tertuju
langsung bagi perokok aktif maupun perokok pasif .
“intinya iklan ini memberi tahu bahwa seorang peroko
pasif aja bisa terkena dampak dari rokok, gimana bagi
yang perokok aktif, pas liat lubang ditenggorokannya itu
aku jadi berfikir “oh ternyata ini tuh bener ya ? ternyata
ada korbannya, bukan cuma gambar-gambar yang
ditempel dikemasman rokok aja dan peringatanperingatannya” aku sebagai perokok sih agak jadi agak
ngeri juga jadinya.”84
Menurut interpretasi informan resty ia meragukan dampak dari
rokok yang ditampilkan iklan ini, karena dalam iklan yang menjadi korban
adalah perokok pasif, Resty sendiri memahami bahaya yang ditimbulkan
dari rokok, namun ia meragukan dampak seperti itu bisa di rasakan oleh
perokok pasif, resty beranggapan bahwa kemungkinan perokok pasif itu
sebelumnya memiliki riwayat penyakit sebelumnya dan kemudian
diperparah dengan paparan asap rokok sehingga barulah ia terkena penyakit
seperti itu, tidak semata hanya karena paparan asap rokok. Tanggapan awal
Resty melihat iklan ini ia sedikit bingung melihat seorang wanita berjilbab
yang lehernya berlubang, namun setelah melihat text yang ditampilkan
84
Hasil wawancara dengan Ni Made Rhey Anindya 22 Desember 2016 Pada Pukul 19.00 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
Resty memahami iklan tersebut . dalam hal ini Resty kurang menyetujui
iklan tersebut namun jika model yang ditampilkan adalah perokok aktif ia
baru mempercayai karena telah banyak ia lihat korbannya di media sosial.
“gue paham tujuan dibuatnya iklan ini untuk memperingati
para perokok tentang bahaya rokok bagi dirinya dan orang
disekitarnya, tapi penggunaan model yang dimana dia
hanya sebagai perokok pasif gue agak meragukan
kebenarannya yang berakibat bisa seperti itu, kalo menurut
gue sih wanita itu sebelumnya memang sudah punya
gangguan kesehatan sebelumnya, trus makin diperparah
dengan lingkungan sekitar, tapi kalo hanya dengan kena
paparannya aja gue rasa ngga sampe berakibat seperti
itu.”85
Menurut interpretasi informan Erika ia melihat isi pesan iklan ini
adalah agar para perokok memiliki rasa toleransi, yang dimaksudkan
dalam hal ini agar para perokok tidak merokok ditempat umum yang orang
lain dapat menghirup asapnya , namun Erika sendiri tidak setuju dengan
apa yang disampaikan iklan, ia merasa iklan ini berlebihan karena
menggunakan model yang hanya seorang perokok pasif, ia bercermin pada
dirinya sebagai perokok aktif yang selama ia merokok ia tidak pernah
merasakan gangguan kesehetan, selain itu orang tuanya yang perokok
berat juga hingga kini masih merokok dan masih sehat . sama dengan
kebanyakan lainnya Erika juga awalnya merasa jijik melihat lubang
ditenggorokan wanita tersebut, namun setelah melihat iklan itu seutuhnya
tetap tidak membuat erika mempercayai akibat dari rokok yang
85
Hasil wawancara dengan Resty Dwi Kusuma 23 Desember 2016 pada Pukul 13.00 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
dampaknya juga bisa dirasakan perokok pasif . Erika tidak sependapat
dengan iklan tersebut baginya hanya seorang perokok pasif tidak mungkin
merasakan dampak seperti itu, jangankan perokok pasif, perokok aktif saja
baginya belum tentu merasakan dampak buruk dari rokok.
“yang gue tangkep dari isi pesannya sih maksudnya supaya
para perokok itu punya toleransi, maksudnya jangan
ngerokok ditempat umum yang orang-orang ngga ngerokok
bisa menghirup asapnya, karna bisa membahayakan
orang-orang yang ngga merokok itu . tapi tuh gue ngga
sependapat ya sama iklan ini, terlalu berlebihan dengan
pake model yang cuma perokok pasif tapi bisa kena
dampak sebegitunya dari yang perokok aktif . masa iya sih
? gue aja yang ngerokok biasa-biasa aja ngga pernah ada
gangguan kesehatan, ngga usah gue deh, orang tua gue aja
yang perokok berat sampe sekarang masih sehat-sehat
aja.”86
Menurut interpretasi informan Indri dalam iklan menjelaskan
bahwa ada seorang wanita perokok pasif yang terkena dampak dari asap
rokok, namun indri tidak langsung mempercayai iklan tersebut karena
baginya banyak perokok yang sudah merokok bertahun-tahun namun bisa
dikatakang mereka masih sehat dan tidak merasakan dampak seperti apa
yang ditampilkan iklan tersebut
“disitu menjelaskan si ibu itu ngga ngerokok tapi dia kena
dampak dari asap rokok, ya ngeri juga ngeliatnya tapi apa
benar bisa sampe seperti itu , karna ada yang perokok
bertahun-tahun tapi ngga sampe seperti itu, tapi ngga
ngerti juga kenapa dia bisa sampe seperti itu”87
86
87
Hasil wawancara dengan Erika Angghea 24 Desember 2016 pada Pukul 15.00 WIB
Hasil wawancara dengan Indri Nathalia 28 Desember 2016 pada Pukul 13.00 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
4.3
Pembahasan
Dari Informan pertama bernama Eka Sulistiyawati, berusia 25 tahun
pekerjaan sehari-harinya adalah seorang Public Relation , pendidikan terkahirnya
adalah S1 jurusan Public Relation, ia menginterpretasikan iklan layanan
masyarakat tentang bahaya rokok versi “kehilangan pita suara akibat asap rokok”
adalah sebuah iklan yang memberikan pesan bagi para perokok aktif untuk tidak
merokok disekitar orang-orang yang merokok, dan ia pun sependapat dengan apa
yang disampaikan iklan tersebut karna pada dasarnya ia menyadari bahwa
sebenarnya rokok itu tidak baik bagi kesehatan, dalam sehari eka biasa
menghabiskan 5-6 batang rokok dalam sehari, bisa dikatakang jumlah itu cukup
banyak bagi perokok wanita, namun meskipun , pemahaman eka tentang bahaya
rokok dan perokok pasif pun juga cukup baik, ia memahami kandungan apa saja
yang terdapat pada rokok dan juga dampak kesehatan apa saja yang timbul akibat
rokok, menurutnya merokok itu dapat mengakibatkan gangguan kesehatan seperti
sesak nafas dan juga kanker.
Eka berpendapat bahwa perokok aktif memiliki resiko yang lebih
berbahaya dari perokok pasif karena perokok aktif secara langsung menghirup
asap rokoknya, namun setelah melihat iklan ini ia jadi memahami bahwa bahaya
dari rokok tersebut juga bisa dirasakan oleh perokok pasif. Mengenai
pemahamannya tentang iklan layanan masyarakat menurut informan eka iklan
layanan masyarakat adalah sebuah bentuk promosi atau informasi programprogram pemerintah, biasanya informan eka melihat ILM di televisi, ketika
ditanya mengenai ILM terakhir yang ia lihat dan masih di ingat ia menjawab tidak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
ada ILM yang ia ingat dikarenakan menurutnya ILM yang selama ini di tampilkan
terlalu kaku dan kurang menarik, sehingga tidak membuatnya memperdulikan
iklan tersebut.
Informan ke dua Rulanda Dwi Fadillah, berusia 24 tahun Menurut
interpretasi informan Ulan iklan ini merupakan iklan tentang bahaya rokok
dimana wanita bukan perokok ini menjadi korban dari lingkungannya yang
merokok, melihat iklan ini ulan sependapat dengan apa yang di iklannya,
kepercayaan ulan didukung dengan pengalaman pribadinya dimana adik dari sang
ayah mengalami hal serupa seperti yang diiklankan, meskipun pamannya memang
sebagai perokok aktif bukan perokok pasif namun ulan tetap yakin baik perokok
aktif maupun pasif sama-sama memiliki resiko yang sama, bahkan ulan
mempercayai bahwa perokok pasif jauh lebih beresiko, hal itu diketahuinya lewat
media online yang pernah ia baca.
Informan ke tiga bernama Ni Made Rhey Anindya, berusia 23 tahun,
seorang wiraswasta disela-sela kegiatannya berwiraswatsa ia juga berprofesi
sebagai spg rokok freelance, dengan pendidikan terakhirnya yaitu SMK . Rhey
menginterpretasikan iklan layanan masyarakat tentang bahaya rokok versi
“kehilangan pita suara akibat rokok” adalah sebuah iklan yang memberitahukan
bahwa seorang perokok pasif saja bisa terkena dampak dari rokok, apalagi bagi
perokok aktif. Dengan ditampilkannya korban perokok pasif membuat rhey
percaya bahwa dampak dari rokok itu benar-benar ada, bukan hanya sekedar
peringatan yang di buat-buat. Awal pertama kali rhey melihat iklan ini ia merasa
seram melihat lubang yang ada di tenggorokan, namun setelah memperhatikannya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
lagi menurut Rhey iklan ini cukup simpel dan to the point. menurutnya iklan ini
sangat jelas dalam menyampaikan isi pesannya. Rhey beranggapan bahwa iklan
ini sudah tepat dalam menyampaikan isi pesan karena iklan ini dapat tertuju
langsung bagi perokok aktif maupun perokok pasif . dalam kehidupan sehari-hari
bisa dikatakan rhey tidak banyak dalam mengkonsumsi rokok hanya 2-3 batang
rokok, ia mengakui dirinya bukan perokok aktif yang berat karena jika merokok
terlalu banyak ia bisa sesak nafas, meskipun minim pengetahuan tentang
kandungan rokok namun rhey menyadari bahwa rokok itu tidak baik untuk
kesehatan, ia memahami bahwa rokok dapat menyebabkan gangguan paru-paru,
kanker dan juga kemandulan bagi wanita hal itu di ketahuinya lewat informasi
yang ia dapatkan dari kemasan rokok. Rhey juga mengerti apa yang dimaksud
perokok pasif, baginya perokok pasif ialah yang menghirup sisaan asap rokok
dari perokok aktif, menurut rhey baik perokok aktif dan perokok pasif sama-sama
berbahaya karena mereka ikut menghisap asap rokok dimana zat-zat yang
berbahaya tersebut ada pada asap rokoknya.
Informan ke empat bernama Resty Dwi Kusuma, usianya 22 tahun, ia
berprofesi sebagai SPG rokok freelance dan juga model, pendidikan terakhirnya
yaitu SMA, Menurut interpretasi informan resty ia meragukan dampak dari rokok
yang ditampilkan iklan ini, karena dalam iklan yang menjadi korban adalah
perokok pasif, Resty sendiri memahami bahaya yang ditimbulkan dari rokok,
namun ia meragukan dampak seperti itu bisa di rasakan oleh perokok pasif, resty
beranggapan bahwa kemungkinan perokok pasif itu sebelumnya memiliki riwayat
penyakit sebelumnya dan kemudian diperparah dengan paparan asap rokok
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
sehingga barulah ia terkena penyakit seperti itu, tidak semata hanya karena
paparan asap rokok. tanggapan awal Resty melihat iklan ini ia sedikit bingung
melihat seorang wanita berjilbab yang lehernya berlubang, namun setelah melihat
text yang ditampilkan Resty memahami iklan tersebut. dalam hal ini Resty kurang
menyetujui iklan tersebut namun jika model yang ditampilkan adalah perokok
aktif ia baru mempercayai karena telah banyak ia lihat korbannya di media sosial.
Alasan resty tidak setuju dengan apa yang disampaikan iklan bisa dilihat dari latar
belakang resty dimana ia sebagai perokok aktif yang dikatakan berat karena dalam
sehari ia mampu memnghabiskan 1 bungkus rokok sampai saat ini belum
merasakan dampak dari rokok yang berlebihan seperti apa yang digambarkan
dalam iklan, meskipun begitu resty memahami bahaya dari rokok, namun
menurutnya seharusnya perokok aktif jauh lebih berbahaya ketimbang perokok
pasif, inilah yang menjadi dasar interpretasi Resty pada iklan tersebut.
Informan ke lima bernama Erika Angghea, usianya 20 tahun pekerjaan
sehari-harinya yaitu spg rokok freelance, dengan pendidikan terakhirnya yaitu
SMK akuntasi, Menurut interpretasi Erika ia melihat isi pesan iklan ini adalah
agar para perokok memiliki rasa toleransi, yang dimaksudkan dalam hal ini agar
para perokok tidak merokok ditempat umum yang orang lain dapat menghirup
asapnya, namun Erika sendiri tidak setuju dengan apa yang disampaikan iklan, ia
merasa iklan ini berlebihan karena menggunakan model yang hanya seorang
perokok pasif, ia bercermin pada dirinya sebagai perokok aktif yang selama ia
merokok ia tidak pernah merasakan gangguan kesehetan, selain itu orang tuanya
yang perokok berat juga hingga kini masih merokok dan masih sehat. sama
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
dengan kebanyakan lainnya Erika juga awalnya merasa jijik melihat lubang
ditenggorokan wanita tersebut, namun setelah melihat iklan itu seutuhnya tetap
tidak membuat erika mempercayai akibat dari rokok yang dampaknya juga bisa
dirasakan perokok pasif. Erika tidak sependapat dengan iklan tersebut baginya
hanya seorang perokok pasif tidak mungkin merasakan dampak seperti itu,
jangankan perokok pasif, perokok aktif saja baginya belum tentu merasakan
dampak buruk dari rokok. Alasan lain Erika menolak apa yang disampaikan iklan
adalah minimnya pengetahuan Erika terhadap bahaya rokok, namun Erika
memahami pengertian dari perokok pasif tapi menurutnya perokok aktif yang
lebih beresiko terkena dampak rokok.
informan ke enam bernama Indri Nathalia, usianya 24 Tahun,
pekerjaannya sekarang seorang marketing disebuah perusahaan swasta, namun
saat dibangku kuliah ia pernah bekerja sebagai spg rokok freelance, Menurut
interpretasi Indri dalam iklan menjelaskan bahwa ada seorang wanita perokok
pasif yang terkena dampak dari asap rokok, namun indri tidak langsung
mempercayai iklan tersebut karena baginya banyak perokok yang sudah merokok
bertahun-tahun namun bisa dikatakan mereka masih sehat dan tidak merasakan
dampak seperti apa yang ditampilkan iklan tersebut, dalam sehari Indri dapat
menghabisan 5-6 batang rokok dalam sehari dan sampai saat ini ia masih belum
merasakan dampak gangguan kesehatan dari rokok, meskipun begitu ia menyadari
bahwa rokok tidak baik bagi kesehatan, ia menyebutkan beberapa dampak dari
rokok, mengenaik perokok pasif ia juga paham tentang apa itu perokok pasif
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
baginya seorang perokok pasif tidak terlalu memiliki resiko ketimbang perokok
aktif.
Pembahasan mengacu pada empat kategorisasi dengan hasil mendalam ke
enam informan. Dalam penelitian yang dilakukan peneliti terhadap ke enam
informan yang melihat iklan layanan masyarakat tentang bahaya rokok versi
“kehilangan pita suara akibat asap rokok” muncul beberapa pembentukan makna
dari para informan yang mempengaruhi interpretasinnya, yakni latar pendidikan,
pengalaman akan gangguan kesehatan akibat rokok, dan kebiasaan mengkonsumsi
rokok yang berbeda.
1. kategorisasi penerimaan informan mengenai pemahaman iklan layanan
masyarakat
Pada kategorisasi penerimaan informan mengenai pemahaman iklan
layanan masyarakat ditanggapi beragam oleh ke enam informan. namun
secara dominan khalayak memiliki pemahaman mengenai iklan layanan
masyarakat sudah mendekati makna dari Iklan layanan Masyarakat yang di
konseptualisasikan oleh beberapa ahli. Penerimaan para informan ini dapat
dikategorikan dalam dominant hegemonic position, yaitu interpretasi yang
dilakukan audiens sesuai dengan apa yang diinginkan produsen.
2. kategorisasi pemahaman informan tentang bahaya rokok dan perokok pasif
Pada kategorisasi pemahaman informan tentang bahaya rokok dan
perokok pasif, ke enam informan memahami bahaya yang ditimbulkan
oleh rokok, mereka mampu menyebutkan kandungan dan juga dampak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok, merekapun memahami apa yang
dimaksud dengan perokok pasif, namun ketika ditanya mana yang
beresiko lebih besar pemaknaan mereka beragam, dua dari enam informan
masuk dalam kategori dalam dominant hegemonic position, dimana
mereka sependapat bahwa perokok pasif memiliki resiko lebih besar
daripada perokok aktif. Lalu tiga dari enam informan masuk dalam
kategori oposisi karena menganggap perokok aktif lah yang harusnya
memiliki resiko lebih besar, karena para perokok aktif inilah yang secara
langsung merasakan asap dari rokok, sementara satu orang lainnya masuk
dalam katergori negosiasi karena menganggap baik perokok aktif maupun
perokok pasif sama-sama memiliki resiko besar terhadap gangguan
kesehatan yang ditimbulkan dari rokok
3. kategori Interpretasi Informan Terhadap Iklan Layanan Masyarakat Versi
“Kehilangan Pita Suara Akibat Asap Rokok”
Kemudian dalam kategori Interpretasi Informan Terhadap Iklan
Layanan Masyarakat Versi “Kehilangan Pita Suara Akibat Asap Rokok”,
disini terlihat sekali keberagaman pemaknaan yang didapat, Alasannya
adalah karena adanya perbedaan pengetahuan, latar belakang informan,
pengalaman akan gangguan kesehatan akibat rokok, dan juga pola
konsumsi rokok yang berbeda, pada kategori ini didapat dua tipe
penerimaan pesan yang diterima oleh khalayak yaitu Dominan dan
Oposisi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
1. Tiga dari enam informan masuk kedalam kategori penerimaan
dominan yaitu informan Eka, Ulan dan Rhey, mereka adalah
informan yang setuju dengan apa yang disampaikan oleh pembuat
pesan iklan, informan eka menyetujui apa yang disampaikan iklan
tersebut berdasarkan pengetahuannya tentang bahaya rokok yang
dimana baginya rokok memang membahayakan bagi kesehatan,
sementara alasan ulan setuju dengan iklan tersebut berdasarkan
pengalaman dari paman ulan yang pernah mengalami hal serupa
seperti yang
ditampilkan iklan meskipun sang paman adalah
seorang perokok aktif namun seperti pengetahuannya tentang
perokok pasif yang memiliki resiko lebih besar dari perokok aktif
sehingga ulan mempercayai iklan tersebut, sementara informan
rhey menjadikan iklan ini sebuah knowladge bahwa tak hanya
perokok aktif yang memiliki resiko tapi juga perokok pasif bisa
memiliki resiko yang sama , iklan ini membuatnya percaya bahwa
bahaya dari rokok itu benar-benar ada bukan hanya sekedar
himbauan. Mereka yang masuk dalam penerimaan dominan ini
adalah orang-orang yang pola konsumsi rokoknya bisa dikatakan
sedikit, kesadaran dan pemahamannya terhadap bahaya rokok
bagi dirinya dan orang disekitar juga cukup baik.
2. Sementara tiga
informan lainnya masuk dalam kategori
penerimaan oposisi, dimana ketiga informan ini menolak isi pesan
yang disampaikan dalam iklan tersebut, ketiga informan itu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
adalah informan Resty, Erika, dan Indri. mereka beranggapan
bahwa seorang perokok pasif tidak mungkin memiliki resiko
seperti seorang perokok aktif, informan resty meyakini bahwa
seorang perokok pasif tidak serta merta terkena dampak asap
rokok tetapi ada penyebab lain yang kemudia diperparah dengan
paparan asap rokok, lain halnya Erika, ia sama sekali menolak apa
yang disampaikan pesan karena bercermin pada dirinya dan
keluarganya yang dimana mereka seorang perokok aktif yang
berat namun hingga kini belum pernah merasakan dampak buruk
kesehatan dari rokok , sama seperti informan Resty, indri
menolak isi pesan tersebut karena beranggapan seharusnya
perokok pasif tidak mungkin merasakan dampak buruk dari rokok
. melihat latar belakang para informan yang masuk dalam kategori
oposisi beberapa persamaan didapat, seperti pola konsumsi rokok
yang bisa dikatakan banyak, dan pengalaman akan gangguan
kesehatan akibat rokok yang kurang, sehingga menurut mereka
seorang perokok aktif yang sudah lama merokok belum tentu
terkena dampak dari bahaya rokok apalagi hanya seorang perokok
pasif
Untuk lebih jelas dan rincinya, hasil penelitian ini akan diuraikan ke
dalam beberapa kategorisasi pilihan yang merujuk pada fokus penelitian ini.
Berikut tabel hasil penelitian dari pemaknaan dan interpretasi khalayak remaja
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
terhadap Iklan layanan masyarakat tentang bahaya rokok versi “ kehilangan
pita suara akibat asap rokok”.
Tabel 4.2
Tabel Dominan, Negosiasi, dan Oposisi
kategorisasi
Latar
Belakang
Informan
Penerimaan
Informan
mengenai
pemahaman
Iklan
Layanan
Masyarakat
Pemahaman
Informan
Tentang
Bahaya
Rokok Bagi
Perokok
Pasif
Informan 1
Informan 2
Informan 3
Informan 4
Informan 5
Informan 6
Eka
sulistiyawati,
25 th, S1
Public
Relation,
pekerjaan
Public
Relation, 56batang rokok
“suatu
promosi atau
informasi
mengenai
biasanya
seperti
kesehatan, kb ,
jadi ILM itu
jadi sarana
untuk
menginformasi
kan program
pemerintah
pada saat itu.”
Dominan
Rulanda Dwi
Fadillah, 24th,
S1
menejemen,
Telemarketing
, 3-4 batang
rokok
Ni Made Rhey
Anindya, 23
th,wiraswasta
pendidikan
terakhir SMK
, 2-3 batang
rokok
Erika
Angghea, 20
th ,spg rokok
freelance,
pendidikan
terakhir SMK
akuntasin 5-8
batang rokok
Indri Nathalia,24
Th, S1
akutansi,marketi
ng, 5-6 batang
rokok
“ILM itu
adalah iklan
yang isi
pesannya
berupa pesan
social”
ILM itu
menurut aku
iklan untuk
mengingatkan
masyarakat
tentang hal
apapun yang
tujuannnya
demi
kehidupan
masyarakat
yang lebih
baik
Resty Dwi
Kusuma, 22
th, SPG rokok
freelance
/model ,
pendidikan
terakhir SMA,
1 bungkus
rokok
“iklan layanan
masyarakat itu
sebuah iklan
yang dibuat
pemerintah
untuk
memberikan
kesadaran
kepada
khalayak yaitu
masyarakat
untuk taat
aturan”
“ilm itu iklan
yang dibuat
pemerintah
untuk
masyarakat
yang isinya
biasanya
himbauan
gitu, misalnya
tentang
bahaya
rokok”
“sebua
himbauan atau
informasi dari
pemerintah dari
dinas2 tertentu
ditujukan kepada
masyarakat
untuk hidup lebih
tertib atau
disiplin”
Negosiasi
Oposisi
Oposisi
Oposisi
“menurut aku
perokok pasif,
karna yang
aku baca dari
buku dan
media online
sebetulnya
perokok aktif
ini tidak
seluhurnya
menghisap
asap rokok,
hanya
sebagian dan
sebagiannya
lagi
dihembuskan
keluar dan
dihisap oleh
“orang-orang
yang hanya
menghirup
asap rokok
tapi tidak
merokok
secara
langsung”
”Aku sih
pernah baca
di media
online, kalo
perokok pasif
itu bisa
beresiko lebih
buruk
ketimbang
perokok
aktif”
” Menurut
aku sih duaduanya kan
sama-sama
menghirup
asapnya, kkan
zat yang
berbahaya
nya itu di
hantar lewat
asapnya,
menurut aku
sih gitu.”
“menurut gue
yang lebih
berbahaya itu
ya yang
perokok aktif,
karna dia
yang merokok
yang kontak
langsung
dengan
rokoknya,
menghisap
asapnya jadi
kalo menurut
gue ya
perokok aktif
yang lebih
berbahaya.”
“seharusnya
sih ya perokok
aktif karnakan
yang merokok
yang aktif
yang pasif kan
ngga merokok
Cuma
menghirup
asap sisanya
aja”
“: menurut saya
sih cenderung
yang aktif ya ,
karna kan kita
yang merokok
yang langsung
juga merasakan
asapnya.”
Dominan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
perokok pasif,
sisa dari asap
rokok itulah
yang
mengandung
zat-zat
berbahaya
Interpretasi
Informan
Terhadap
Iklan
Layanan
Masyarakat
Versi
“Kehilangan
Pita Suara
Akibat Asap
Rokok
Dominan
Dominan
Dominan
Oposisi
Oposisi
Oposisi
“Aku sih
ngeliatnya
iklan ini
memberikan
pesan kalo
buat perokok
itu kalo
merokok
jangan deketdeket orang
yang ngga
merokok”
“aku
sependapat
dengan iklan
ini, karna saya
sadar sendiri
memang rokok
itu ngga bagus
buat kesehatan
apalagi ini
sudah ada
contoh nyata
yang
ditampilkan
sama iklan
ini.”
“ini iklan
tentang
bahaya rokok,
perempuan ini
ngga merokok
tapi dia jadi
korban dari
perokok di
lingkungannya
dia. Aku sih
setuju kalo
perokok pasif
resikonya
memang lebih
tinggi
ketimbang
yang
merokok.”
intinya iklan
ini memberi
tahu bahwa
seorang
peroko pasif
aja bisa
terkena
dampak dari
rokok, gimana
bagi yang
perokok aktif,
pas liat lubang
ditenggorokan
nya itu aku
jadi berfikir
“oh ternyata
ini tuh bener
ya ? ternyata
ada
korbannya,
bukan cuma
gambargambar yang
ditempel
dikemasman
rokok aja dan
peringatanperingatannya
” aku sebagai
perokok sih
agak jadi agak
ngeri juga
jadinya.”
“gue paham
tujuan
dibuatnya
iklan ini untuk
memperingati
para perokok
tentang
bahaya rokok
bagi dirinya
dan orang
disekitarnya,
tapi
penggunaan
model yang
dimana dia
hanya sebagai
perokok pasif
gue agak
meragukan
kebenarannya
yang berakibat
bisa seperti
itu, kalo
menurut gue
sih wanita itu
sebelumnya
memang sudah
punya
gangguan
kesehatan
sebelumnya,
trus makin
diperparah
dengan
lingkungan
sekitar, tapi
kalo hanya
dengan kena
paparannya
aja gue rasa
ngga sampe
berakibat
seperti itu.”
“yang gue
tangkep dari
isi pesannya
sih maksudnya
supaya para
perokok itu
punya
toleransi,
maksudnya
jangan
ngerokok
ditempat
umum yang
orang-orang
ngga ngerokok
bisa
menghirup
asapnya,
karna bisa
membahayaka
n orang-orang
yang ngga
merokok itu .
tapi tuh gue
ngga
sependapat ya
sama iklan ini,
terlalu
berlebihan
dengan pake
model yang
cuma perokok
pasif tapi bisa
kena dampak
sebegitunya
dari yang
perokok aktif .
masa iya sih ?
gue aja yang
ngerokok
biasa-biasa
aja ngga
pernah ada
disitu
menjelaskan si
ibu itu ngga
ngerokok tapi dia
kena dampak
dari asap rokok,
ya ngeri juga
ngeliatnya tapi
apa benar bisa
sampe seperti itu
, karna ada yang
perokok
bertahun-tahun
tapi ngga sampe
seperti itu, tapi
ngga ngerti juga
kenapa dia bisa
sampe seperti itu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
gangguan
kesehatan,
ngga usah gue
deh, orang tua
gue aja yang
perokok berat
sampe
sekarang
masih sehatsehat aja.”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download