BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap pengujian hipotesis sebelumnya, maka dikemukakan beberapa kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut: a. Berdasarkan hasil uji F diperoleh Fhitung sebesar 17,230 dengan nilai signifikansi 0.00 dimana tingkat kesalahan α = 0,05 (0,000 < 0,05). Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1) diterima, yang berarti bahwa keseluruhan variabel independen yakni likuiditas, pertumbuhan kredit, efisiensi dan kecukupan modal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Likuiditas Bank yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) menggambarkan kemamuan Bank untuk menarik kembali pinjaman dari debitur selanjutnya digunakan untuk memenuhi permintaan kredit dan penarikan kembali simpanan masyarakat yang sudah jatuh tempo. Koefisien regresi sebesar 0,012 dengan nilai signifikansi 0,033 lebih kecil dari tingkat signifikansi (α) 5% dan t hitung 2,162 > t tabel (1,658). Hal ini berarti secara parsial variabel likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, 97 98 hal ini berarti semakin tinggi likuiditas Bank maka profitabilitas cenderung semakin meningkat. c. Koefisien regresi pertumbuhan kredit terhadap profofitabilitas (ROA) adalah sebesar 0,007 dengan nilai signifikasi 0,114 lebih besar dari tingkat signifikasi (α) 5% dan t hitung 1,592 < t tabel (1,658). Hal ini berarti secara parsial variabel pertumbuhan kredit menunjukkan hubungan positif profitabilitas (ROA). Hal ini tidak signifikan terhadap karena trend pertumbuhan kredit diikuti dengan tingkat pertumbuhan laba Bank Go-Public yang semakin menurun. d. Koefisien regresi variabel efisiensi terhadap profitabilitas (ROA) adalah sebesar -0,057 dengan nilai signifikasi 0,00 lebih kecil dari tingkat signifikasi (α) 5% dan t hitung -8,083 > t tabel (1,658). Hal ini berarti secara parsial variabel efisiensi pengaruh Temuan negatif ini menunjukkan signifikan terhadap profitabilitas (ROA). menegaskan bahwa semakin tinggi efisiensi managemen Bank, maka profitabilitas semakin meningkat. e. Hasil pengujian variabel kecukupan modal memiliki koefisien regresi terhadap profitabilitas (ROA) adalah sebesar 0,006 dengan nilai signifikasi 0,488 lebih besar dari tingkat signifikasi (α) 5% dan t hitung 0,696 < t tabel (1,658), yang berarti kecukupan modal tidak bepengaruh terhadap profitabilitas (ROA). Kali ini karena kemampuan modal yang dimiliki Bank Go-Public secara umum 99 hanya berfungsi sebagai penyanggah risiko bisnis perbankan. Adanya keengganan untuk melakukan ekspansi kredit yang lebih besar mengingat belum adanya pemulihan sektor riil yang kondusif baik di dalam negeri maupun di pasar global. 6.2. Saran Berdasarkan kesimpulan yang ada di atas, maka diberikan beberapa saran sehubungan dengan hasil yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Dalam rangka mendorong peningkatan pertumbuhan laba, likuiditas Bank masih perlu untuk ditingkatkan mengingat rasio LDR Bank Go-Public hingga saat ini masih dalam kategori relatif cukup. Hal ini karena dana pihak ketiga (simpanan) baru sebagian digunakan untuk membiayai kredit kepada dunia usaha. Namun demikian perlu adanya kehati-hatian penyaluran kredit dengan tetap memperhatikan faktor 5C (character, capacity, collateral, capital dan condition) agar kredit yang telah diberikan tidak mengalami gagal bayar dari pihak nasabah. b. Ekspansi kredit guna meningkatkan pertumbuhan kredit yang lebih baik harus menjadi perhatian bagi Bank untuk mendorong perbaikan sektor riil. Karena perbaikan sektor riil lebih mampu mendorong bisnis industri perbankan yang sehat, dan memudahkan perbankan untuk melakukan ramalan bisnis ke depan. Namun jika penawaran kredit tidak dapat diserap dengan baik oleh sektor riil, 100 maka sebaiknya Bank lebih fokus untuk meningkatkan aktivitas pelayanan berbasis fee untuk memperoleh fee based income (non interest income). Hal ini karena bunga aktivitas tradisional berbasis ketika pertumbuhan ekonomi menurun (kontraksi) akan berakibat meningkatnya potensi risiko kredit (kredit macet). c. Manajemen Bank supaya meningkatkan efisiensi operasional, karena dengan peningkatan biaya operasional telah berakibat menurunnya tingkat pertumbuhan laba dari tahun ketahun. Profesionalisme dan kompetensi sumber daya manusia perbankan perlu ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan terutama berkaitan pelayanan prima guna mendorong produktivitas kerja karyawan Bank dan dengan melakukan berbagai optimalisasi manajemen permodalan. d. Efektivitas dan optimalisasi manajemen permodalan Bank perlu ditingkatkan, agar kecukupan modal yang dimiliki Bank dapat dialokasikan pada aset yang menghasilkan (aktiva poroduktif). Meningkatkan pengunaan modal yang lebih agresif tetapi pruden dalam ekpansi kredit dengan mengefisiensikan biaya operasional, sehingga profitabilitas Bank dapat ditingkatkan. e. Perlu adanya pendekatan yang intensif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada direksi dan manajemen Bank dengan memberikan berbagai stimulus kebijakan agar pimpinan Bank memiliki keberanian untuk melakukan ekspansi kredit. Mengingat hingga 101 saat ini hampir semua Bank memiliki cadangan modal yang cukup besar (jauh di atas ketentuan minimal regulasi 8%), disamping sebagai penyanggah risiko bisnis yang akan dihadapi. f. Temuan ini memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu manajemen perbankan khususnya manajemen keuangan Bank bahwa pertumbuhan kredit dan kecukupan modal yang kuat tidak menjamin berhubungan dengan peningkatan profitabilitas. Hal ini karena bisnis perbankan lebih rentan oleh kondisi lingkungan makro ekonomi dibanding dengan industri lainnya. Oleh sebab itu untuk penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan atau memasukkan pengaruh variabel eksternal (lingkungan makro ekonomi) antara lain pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat bunga, dan laju inflasi. Sehingga Koefisien determinasi (RSquare) model penelitian mampu menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. g. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk memasukkan data sampel Bank yang memiliki saldo rugi (negatif), agar dapat diketahui apakah data tersebut akan mempengaruhi dari hasil penelitian yang sudah ada atau tidak.