BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah yang digunakan untuk penelitian penurunan hasil Fabric Width Utilization adalah dengan menggunakan metode Penyelesaian Masalah Six Sigma, yaitu pemecahan masalah melalui tahapan-tahapan proses seperti Gambar 3.1 berikut: Gambar 3.1 Metodologi Total Quality Management 41 Tahapan-tahapan metode yang digunakan adalah seperti bagan dibawah ini: D efine/ Perum usan M asalah Studi Pendahuluan: 1. Latar Belakang M asalah 2. M endifinisikan Pengukuran U tam a 3. M endefinisikan K esem patan dan Tujuan 4. Perkiraan Dam pak Finansial 5. Ruang Lingkup Studi Proses 1. Studi Proses Inti 2. Studi Sub Proses Studi SIPO C Proses dan Pem etaan Proses A ntar Departem en 1. Supplier, Input, Proses, O utput, Cuctom er M easure Pengam bilan D ata M enentukan V O C dan C TQ 1. V O C ( V oice of Custom er / Suara Pelanggan ) 2. CTQ ( Critical to Q uality / Pengukuaran perform ansi ) Perencanaan Pengum pulan D ata V O C dan CTQ Analyze Pengolahan D ata A nalisa data dan Proses A nalisa K em ungkinan Penyebab V erifikasi Penyebab U tam a Im prove Perbaikan Pem buatan Solusi Tidak Berhasil Evaluasi dan Pem ilihan Solusi U jicoba/ Penerapan Solusi V erifikasi H asil U ji Coba Berhasil D okum entasi dan Penerapan Pengam atan Sistem U ji Coba Control Pem buatan SO P ( Standard O peration Procedure ) A nalisa K euntungan Finansial K esim pulan dan Saran Gambar 3.2 Metodologi Pemecahan Masalah Fabric Width Utilization 42 3.1 D - Define : Merumuskan masalah Ini adalah tahap pertama dimana kita mendefinisikan masalah, ruang lingkup, tujuan, dampak-dampak yang mungkin ditimbulkan ketika projek ini berhasil, serta semua proses yang berhubungan dengan topik permasalahan. Pada tahap Define, kita menentukan : a. Studi Pendahuluan 1. Latar belakang masalah (Background/business case) Menunjukkan performansi saat ini dengan rata-rata (baseline), sedikitnya 6 bulan data dan target performansi yang diinginkan perusahaan. 2. Mendefinisikan pengukuran utama (Key Measurement definition) Mendefinisikan pengukuran-pengukuran beserta cara/rumus melakukan pengukuran, dimana pengukuran ini akan menjadi tolak ukur yang juga merupakan parameter untuk mengetahui keberhasilan proyek. 3. Pernyataan kesempatan dan Tujuan (Opportunity and Goal Statement) Menentukan tujuan dan seberapa besar kesempatan keberhasilan yang dapat dicapai suatu proyek terhadap tujuan yang akan dicapai (gap/jarak antara performansi saat ini dengan tujuan). Tujuan harus memenuhi persyaratan SMART: • Specific/ jelas terperinci • Measurable/ dapat diukur • Attainable/ dapat dicapai 43 • Relevant/ berhubungan dengan latar belakang • Time bound/ dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu 4. Perkiraan Dampak keuangan (Financial Impact) • Mengestimasi seberapa besar pengaruh finansial (sisi benefit ekonomis) yang dapat dihemat jika kita mencapai tujuan. 5. Batas pembahasan / Ruang lingkup (Project scope) • Menentukan batasan ruang lingkup masalah agar penelitian dapat terforkus dan terarah dengan benar • Apa yang menjadi titik awal (start point) dan titik akhir (end point) • Menentukan Supplier, customer, pemilik proses, input dan output • Peta proses inti (Core process map) b. Studi Proses Inti dan Sub Proses Gunakan proses inti dari ruang lingkup pembahasan pada studi pendahuluan untuk membuat sub-proses dari proses inti. Tujuannya adalah untuk lebih mengerti proses dan hubungannya dengan proses lain. Gambar 3.3 High Level Process Map (Peta Proses Tingkat Tinggi) 44 c. SIPOC Menentukan S-Supplier, I-Input, P-Proses, O-Output dan C-Customer. Dibuat dengan urutan : Supplier Input 5 4 Process 1 Output 2 Customer 3 SIPOC dibuat berdasarkan High Level Process Map : 1. SIPOC Level 1 untuk proses inti 2. SIPOC Level 2 untuk sub-proses Perlu juga menentukan Cross Functional Process Map / Proses Departement yang Berhubungan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan aliran urutan proses yang mengidentifikasi departemen terjadinya proses tersebut dan waktu terjadinya. Peta ini harus sesuai dengan High Level Process Map. Gambar 3.4 Cross Functional Process Map/ Proses Departement yang Berhubungan 45 3.2 M-Measure: Mengukur performansi saat ini dan mengumpulkan data 3.3 VOC dan CTQ VOC (Voice of Customer): mendeskripsikan suara pelanggan pada setiap proses yang sudah diidentifikasi pada SIPOC. CTQ (Critical to Quality): menerjemahkan suara pelanggan ke dalam pengukuran performansi (PM) dengan target yang jelas. 3.4 Perencanaan Pengumpulan Data Perencanaan data yang harus dikumpulkan untuk dianalisa pada tahap Analyze 3.5 Format data yang dikumpulkan Format data yang dikumpulkan harus memiliki dimensi atau atribut atau faktor yang mempengaruhi masalah. Untuk menentukan dimensi gunakan 5W dan 1H : What/ Apa (Mesin, Material, Lingkungan), When/ Kapan, Where/ Dimana, Who/ Siapa (Orang), Why/ Mengapa, How/ Bagaimana (Metode) 3.3 A-Anayze: Mencari akar masalah Pada proses ini dianalisa masalah yang terjadi dari pengukuran-pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui akar penyebab masalah supaya dapat dirumuskan jalan keluar agar tujuan dapat tercapai. Terbagi menjadi: 1. Fokus Area / Mengidentifikasi disconnect a. Analisa Data (Data Analysis) b. Analisa Proses (Process Analysis) 2. Identifikasi kemungkinan akar masalah (Possible root cause) 46 3. Verifikasi akar masalah (Root cause verification) 3.4 I-Improve: Mencari solusi dan menerapkan Menerapkan jalan keluar yang telah dirumuskan pada tahap analisa untuk mengetahui apakah jalan keluar teresebut berhasil atau tidak. Pada tahap ini perlu dilakukan pengumpulan data dan dianalisa kembali apakah setelah dilakukan uji coba perbaikan diperoleh target yang diinginkan. Tahapan Improve: a. Buat solusi yang potensial menyelesaikan akar masalah b. Evaluasi dan pilih (Evaluation and selection) c. Uji coba (Pilot test) d. Verifikasi hasil pilot test (pilot test verification) e. Dokumentasikan dan terapkan (implementation) 3.5 C-Control: Memantau dan menjaga performansi yang baru Jika target sudah tercapai pada tahap improve, maka perlu dilakukan pemantauan hasil selama minimal 6 bulan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya sistem yang telah dijalankan pada tahap improve. Jika selama 6 bulan tahap Control ini terbukti hasil yang dicapai stabil memenuhi target, maka project dinyatakan berhasil dan ditutup. Tahapan Control : 1. Pengontrolan sistem yang sudah diterapkan 2. SOP (Standard Operation Procedure) 3. Keuntugan Finansial (Cost saving) 4. Kesimpulan (Project summary)