bab 3 kerangka teori dan kerangka konsep

advertisement
BAB 3
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Teori Penelitian
KEHAMILAN
Pengetahuan ibu
hamil
Anemia defisiensi
Zat Besi
Faktor Penyebab :
i) Usia Ibu
ii) Pendidikan
iii) Status ekonomi
iv) Kepatuhan tablet Fe
v) Pola hidup
Suplemen
mengandung Zat Besi
Gambar 3.1 : Kerangka Teori
Universitas Sumatera Utara
3.2 Kerangka Konsep Penelitian
Pengetahuan tentang
kebutuhan konsumsi
sediaan suplemen
mengandung zat besi
Ibu hamil
Gambar 3.2 : Kerangka Konsep
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian deskriptif dengan pendekatan metode
cross-sectional dimana variabel gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
kebutuhan konsumsi sediaan suplemen mengandung zat besi dinilai secara
simultan pada saat yang sama.
4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian
4.2.1 Waktu Penelitian
Pengumpulan data untuk penilaian gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil
akan dilakukan dari bulan September 2016 sampai bulan Nopember 2016.
4.2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Padang Bulan.
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang dipilih menyangkut
masalah yang diteliti. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang
berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan teknik sampling
tertentu untuk mewakili populasi yang ada. Sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi.
4.3.2.1 Kriteria Inklusi
1. Semua ibu yang hamil di Puskesmas Padang Bulan
2. Ibu hamil yang sedia menjadi responden
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Teknik Sampel
Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini adalah non-probability
sampling dengan metode consecutive sampling dimana semua subjek yang datang
secara berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penilitian
sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi.
4.3.4 Besar sample
Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang sedang hamil
pertama kali dan berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan. Besar sampel dihitung
menggunakan rumus besar sampel deskriptif kategorik :
n = (Zα)² x P x Q
(d)²
Keterangan :
n
= Besar sampel
Zα
= Deviat baku alfa
P
= Proporsi kategori variabel yang diteliti
Q
= 1- P
d
= Presisi
n = (1.96)² x (0.128) x (0.872)
(0.1)²
n
= 42.88 (dibulatkan menjadi 43)
Zα
= 1.96
P
= populasi ibu hamil dari data Puskesmas 2015 = 1280 (0.128)
Q
= 0.872 (1- 0.128)
d
= 10% (0.1)
Nilai Zα ditetapkan 1.96 berdasarkan α yang diinginkan (5%).
Berdasarkan perhitungan diatas minimal sampel ibu hamil yang diperlukan adalah
sebanyak 43 orang. Peneliti bulatkan angka tersebut kepada 50 orang.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam Penelitian ini peniliti akan mengumpulkan data primer yang diperoleh
langsung dari responden. Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengisisan
kuesioner yang dirancang oleh peneliti untuk menentukan tingkat pengetahuan ibu
hamil primigravida oleh responden. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 2
bagian, yaitu :
1. Kuesioner Bagian A – berisi identitas responden
2. Kuesioner Bagian B – berisi kuesioner yang digunakan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida
4.5 Definisi Operasional
4.5.1 Variabel
1. Ibu Hamil merupakan ibu yang sedang hamil.
2. Tingkat Pengetahuan tentang Kebutuhan Suplemen mengandung Zat Besi
merupakan hasil tahu dan pemahaman responden tentang kebutuhan suplemen
mengandung zat besi.
Cara Ukur : Angket
Alat Ukur : Kuesioner
Hasil Ukur :
a.
Tingkat pengetahuan dikatakan Baik apabila lebih 80%
pertanyaan dijawab dengan benar
b.
Tingkat pengetahuan dikatakan Sedang apabila 60% sampai
80% pertanyaan dijawab dengan benar
c.
Tingkat pengetahuan dikatakan Kurang apabila kurang 60%
pertanyaan dijawab dengan benar.
Skala Ukur : Ordinal
4.6 Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data setiap responden dari kuesioner diperoleh, pengolahan dan
analisis data dilakukan dengan memasukkan data tersebut ke dalam komputer.
Universitas Sumatera Utara
4.6.1 Pengolahan Data
Tahap-tahap pengolahan data adalah seperti berikut :
1. Editing, yaitu memastikan nama, identitas dan jawaban kuesioner dari
responden terisi dalam daftar pertanyaan
2. Coding, dilakukan untuk menentukan reliabilitas dengan cara memberi kode
atau angka tertentu
pada variabel digunakan seperti usia, pendidikan,
pekerjaan untuk mempermudah saat membuat tabulasi dan analisis data.
3. Entry, dilakukan dengan memasukkan data dari kuesioner ke dalam program
komputer dengan menggunakan program SPSS.
4. Cleaning, memeriksa kembali data yang telah dimasukkan untuk melihat
kemungkinan dan atau tidaknya kesalahan pada kode atau ketidaklengkapan
data.
4.6.2 AnalisaData
Analisis data yang akan digunakan dalam Penelitian ini adalah Analisa
Univariat. Jenis analisis statistik yang akan digunakan adalah statistik deskriptif
dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil yang diperoleh akan
dianalisis dengan cara perhitungan presentase. Rumus yang dipakai untuk
menghitung presentase adalah seperti berikut :
P=
X x 100%
N
Keterangan :
P = Presentase
X = Jumlah jawaban yang benar
N = Jumlah jawaban seluruhnya
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Puskesmas Padang Bulan merupakan salah satu Puskesmas di Kota Medan
yang terletak di Jalan Jamin Ginting Komplek Pamen, Kelurahan Padang Bulan,
Kecamatan Medan Baru. Puskesmas ini termasuk salah satu Puskesmas yang
ramai dikunjungi pasien termasuk peserta akses, dikarenakan penduduk warga
Padang Bulan yang cukup padat. Selain itu, lokasi Puskesmas juga mudah dicapai
karena terletak di pinggir jalan dan banyak angkutan umum yang melewati jalan
tersebut. Letak Puskesmas yang strategis dan di tengah-tengah rumah penduduk
sekitar memudahkan orang ramai berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan. Dalam
melaksanakan kegiatannya, Puskesmas Padang Bulan melayani 6 kelurahan yang
ada di wilayah kerja Kecamatan Medan Baru dengan luas 537 hektar. Jumlah
penduduk yang dicakup oleh Puskesmas Padang Bulan adalah 12 501 jiwa.
Puskesmas Padang Bulan beroperasi mulai jam 8 pagi sampai jam 6 sore pada
hari senin sampai jumaat.
5.1.2. Karakteristik Responden
Populasi ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan adalah 1280
orang per tahun. Penelitian ini dilakukan pada 50 orang ibu hamil yang
berkunjung ke bagian kesehatan ibu dan anak (KIA) Puskesmas Padang Bulan.
Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan data
primer. Kuesioner sebagai alat pengumpulan data diberi kepada semua ibu hamil
yang berkunjung ke puskesmas padang bulan, medan. Pada penelitian ini data
yang diteliti adalah tingkat pengetahuan ibu hamil demografi responden seperti
usia ibu hamil, status paritas, status pekerjaan, pendidikan terakhir serta sumber
informasi tentang zat besi. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan data
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
A. Data Demografi Responden
Tabel 5.1: Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Demografi Responden
Data Demografi responden
Jumlah
(n=50)
Presentase (%)
<21
5
10,0
21-30
28
56,0
31-35
10
20,0
>35
7
14,0
Primigravida
15
30,0
Multigravida
35
70,0
SD
2
4,0
SMP
23
46,0
SMA
20
40,0
PT
4
8,0
Tidak Sekolah
1
2,0
Tidak Bekerja
19
38,0
Bekerja
31
62,0
Kelompok Usia
Status Paritas
Tahap Pendidikan
Status Pekerjaan
Berdasarkan tabel 5.1, dari 50 responden penelitian diketahui sebagian besar
responden memiliki kelompok usia 21-30 tahun yaitu sebanyak 28 orang (56,0
%). Pada kelompok usia kurang 21 tahun dan lebih 35 tahun didapati masingmasing sebanyak 5 orang (10,0 %) dan 7 orang (14,0%). Sisanya sebanyak 10
orang (20,0 %) pada kelompok usia 31-35 tahun. Menurut status paritas terdapat
sebanyak 15 orang (30%) Ibu primigravida dan sebanyak 35 orang (70%) ibu
multigravida. Pendidikan responden diketahui yang besar adalah yang
berpendidikan SMP yaitu sebanyak 23 orang (46%) dan sebanyak 1 orang (2%)
tidak sekolah. Status pekerjaan responden sebagian besar yaitu 31 0rang (62%)
berstatus bekerja dan sebanyak 19 orang (38%) berstatus tidak bekerja.
Universitas Sumatera Utara
B. Distribusi Frekuensi Sumber Informasi
Tabel 5.2: Distribusi Frekuensi Sumber Informasi
Sumber Informasi
Frekuensi
Presentase (%)
Media
9
18,0
Tenaga Kesehatan
35
70,0
Pengalaman
6
12,0
Total
50
100,0
Dari tabel 5.2 dapat dilihat sebagian besar responden memperoleh informasi
dari tenaga kesehatan yaitu sebanyak 35 responden (70%). Sebanyak 9 responden
(18,0%) memperoleh informasi dari media dan sisanya sebanyak 6 responden
(12,0%) memperoleh informasi dari pengalaman.
5.1.3. Gambaran Tingkat Pengetahuan Responden
C. Gambaran Tingkat Pengetahuan Kebutuhan Konsumsi Sediaan Suplemen
Mengandung Zat Besi
Tingkat Pengetahuan dalam penelitian ini dikategorikan menjadi baik, sedang
dan kurang. Tingkat pengetahuan dikatakan baik apabila responden mendapat skor
lebih dari 80%, tingkat pengetahuan dikatakan sedang apabila responden
mendapat skor antara 60%-80% dan tingkat pengetahuan dikatakan kurang
apabila responden mendapat skor dibawah 60%.
Tabel 5.3: Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan terhadap Kebutuhan
Konsumsi Sediaan Suplemen Mengandung Zat Besi
Tingkat Pengetahuan
Frekuensi
Presentase (%)
Baik
23
46,0
Sedang
16
32,0
Kurang
11
22,0
Total
50
100,0
Berdasarkan Tabel 5.3 diketahui bahwa responden yang memiliki tingkat
pengetahuan baik sebanyak 23 responden (46%), sedangkan responden yang
memiliki tingkat pengetahuan sedang adalah sebanyak 16 responden (32%). dan
sebanyak 11 orang responden (22%) memiliki tingkat pengetahuan kurang.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4: Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Data
Demografi Responden.
Tingkat Pengetahuan
Data Demografi Responden
Baik
Sedang
Total
Kurang
n
%
n
%
n
%
n=50
%
<21
1
2,0
1
2,0
3
6,0
5
10,0
21-30
11
22,0
10
20,0
7
14,0
28
56,0
31-35
6
12,0
3
6,0
1
2,0
10
20,0
>35
5
10,0
2
4,0
0
0,0
7
14,0
Total
23
46,0
16
32,0
11
22,0
50
100,0
Primigravida
4
8,0
3
6,0
8
16,0
15
30,0
Multigravida
19
38,0
13
26,0
3
9,0
35
70,0
Total
23
46,0
16
32,0
11
25,0
50
100,0
SD
0
0,0
0
0,0
2
4,0
2
4,0
SMP
8
16,0
8
16,0
7
14,0
23
46,0
SMA
10
20,0
8
16,0
2
4,0
20
40,0
Pendidikan Tinggi
4
8,0
0
0,0
0
0,0
4
8,0
Tidak Sekolah
1
2,0
0
0,0
0
0,0
1
2,0
Total
23
46,0
16
32,0
11
22,0
50
100,0
Tidak Bekerja
10
20,0
6
12,0
3
6,0
19
38,0
Bekerja
13
26,0
10
20,0
8
16,0
31
62,0
Total
23
46,0
16
32,0
11
22,0
50
100,0
Kelompok Usia (tahun)
Status Paritas
Tahap Pendidikan
Status Pekerjaan
Berdasarkan Tabel 5.4 ternyata sebagian besar responden yang mempunyai
tingkat pengetahuan baik adalah dari kelompok usia responden antara 21-30 tahun
yaitu sebanyak 11 responden (22%). Mayoritas responden yang memiliki tingkat
pengetahuan baik adalah multigravida yaitu sebanyak 19 respondan (38%) dan
sebanyak 8 responden (16%) memiliki tingkat pengetahuan kurang adalah
primigravida. Responden yang memiliki tahap pendidikan SMA mempunyai
tingkat pendidikan yang baik yaitu sebanyak 10 orang (20%). Menurut tingkat
pengetahuan berdasarkan status pekerjaan sebagian besar respondan yang
Universitas Sumatera Utara
memiliki tingkat pengetahuan baik adalah yang berstatus bekerja yaitu 13 orang
(26%).
Tabel 5.5: Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Sumber
Informasi
Tingkat Pengetahuan
Total
Sumber
Baik
Sedang
Kurang
Informasi
n
%
n
%
n
%
n
%
Media
7
14,0
0
0,0
2
4,0
9
18,0
Tenaga
Kesehatan
13
26,0
13
26,0
9
18,0
35
70,0
Pengalaman
3
6,0
3
6,0
0
0,0
6
12,0
Total
23
46,0
16
32,0
11
22,0
50
100,0
Berdasarkan tabel 5.5, Mayoritas responden yang memiliki tingkat
pengetahuan baik dan sedang dengan angka responden yang sama yaitu masingmasing 13 orang (26%) mendapat informasi dari tenaga kesehatan.
5.2. Pembahasan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang tersebut
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan responden
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan responden dalam
mengetahui pengertian benar dan kebutuhan sediaan suplemen mengandung zat
besi dari segi jenis, manfaat, cara penggunaan dan cara memperolehnya. Menurut
Sukmadinata33, pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
usia, pendidikan, paparan media massa, hubungan sosial dan pengalaman.
Menurut
tabel 5.3, diperoleh bahwa 46% ibu hamil yang berkunjung ke
Puskesmas Padang Bulan memiliki tingkat pengetahuan baik dan seramai 32% ibu
hamil yang berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan mempunyai tingkat pengetahuan
yang sedang serta sisanya 22% memiliki tingkat pengetahuan kurang.
Menurut Depkes RI34 usia merupakan salah satu variabel dari model
demografi yang digunakan sebagai ukuran mutlak atau indikator psikologis yang
berbeda. Menurut Notoatmojo35, Usia menjadi salah satu faktor yang dapat
Universitas Sumatera Utara
menggambarkan kematangan seseorang secara psikis, sosial sehingga membuat
seseorang merespon pada informasi yang diperoleh dengan lebih baik. Hal ini
akan berpengaruh terhadap daya tangkap seseorang dalam mencerna informasi
yang diperoleh sehingga dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang.
Dari hasil penelitian sebagian besar ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas
Padang Bulan berumur 21-30 tahun yaitu sebanyak 28 orang (56%) dan ibu hamil
yang berumur 31-35 tahun sebanyak 10 orang (20%) yang menjadi responden
mayoritas. Umur 21-35 tahun merupakan umur reproduksi sehat36. Pada umur
yang relatif muda dimungkinkan kurang kefahaman seseorang untuk mendapatkan
informasi. Dari hasil tabel 5.4 tingkat pengetahuan berdasarkan usia diketahui
bahwa dari 20 responden, 11 responden (22%) responden yang memiliki tingkat
pengetahuan baik adalah dari kelompok usia 21-30 tahun. Hal ini terbukti dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh H.P.Astuti37, dimana beliau menyatakan
sebanyak 71,69% ibu hamil dalam kelompok usia antara 20-35 tahun memiliki
tingkat pengetahun yang baik.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, paritas adalah keadaan wanita berkaitan
dengan jumlah anak yang dilahirkan. Semakin banyak paritas semakin banyak
pula pengalaman dan pengetahuannya akan bertambah sehingga mampu
memberikan hasil yang lebih baik dan suatu pengalaman masa lalu mempengaruhi
belajar. Dalam penelitian ini responden dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu
primigravida, ibu yang sedang hamil pertama kali dan multigravida, ibu hamil
yang sedang hamil lebih dari 2 kali. Dari total 50 responden didapatkan 15
responden (30%) daripadanya merupakan ibu primigravida dan 35 responden
(70%) merupakan ibu multigravida.
Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa dari 35 (70%) ibu multigravida
ternyata 19 (38%) ibu multigravida daripadanya memiliki pengetahuan baik. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prameta38 yang
menyatakan bahwa ada hubungan erat antara paritas ibu hamil dengan tingkat
pengetahuan ibu hamil dalam konsumsi tablet zat besi selama kehamilan.
Tahap pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan sediaan suplemen mengandung zat besi.
Universitas Sumatera Utara
Menurut tabel 5.4. hasil penelitian ditemukan bahwa distribusi responden
berdasarkan tahap pendidikan menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan
SMA memiliki persentase tertinggi pada kategori tingkat pengetahuan yang baik
yaitu seramai 10 responden (20%) dari 20 orang (40%).
Tingkat pendidikan berhubungan dengan kemampuan responden untuk
memahami informasi-informasi yang mereka terima. Hal ini menunjukkan bahwa
pendidikan berpengaruh terhadap kejadian komplikasi kehamilan disebabkan
pengetahuan yang rendah mengenai kebutuhan zat besi selama kehamilan.
Notoadmojo35 menyatakan bahwa seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan
tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dan juga dalam motivasi
kerjanya akan berpotensi daripada mereka yang berpendidikan lebih rendah.
Pekerjaan seseorang akan menggambarkan aktivitas dan tingkat kesejahteraan
ekonomi yang akan didapatkan. Tingkat sosial ekonomi terbukti sangat
berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Hasil dari
distribusi frekuensi penelitian ini menunjukkan terdapat seramai 31 responden
(62%) dengan status pekerjaan yang aktif sedangkan 19 responden (38%) yang
berstatus tidak berkerja. Status tidak bekerja menurut penelitian ini adalah
responden sebagai ibu rumah tangga. Menurut tabel silang tingkat pengetahuan
berdasarkan status pekerjaan diketahui 13 orang (26%) dari responden bekerja
memiliki tingkat pengetahuan baik dibandingkan dengan hanya 10 responden
(20%) yang tidak bekerja.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat
pengetahuan yang lebih baik daripada ibu yang tidak bekerja karena pada ibu
yang bekerja akan lebih banyak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan
orang lain, sehingga lebih mempunyai banyak peluang juga untuk mendapatkan
informasi seputar keadaannya.
Menurut hasil penelitian Jane MP dan Nova HK menyatakan ada hubungan
signifikan antara status pekerjaan dan pengetahuan ibu hamil dimana mereka
mendapat 64% responden yang tidak bekerja berpengetahuan baik sedangkan
62,9% ibu hamil berpengetahuan rendah. Hal ini dikarenakan, menurut mereka
ibu rumah tangga mempunyai waktu luang lebih banyak dalam mencari informasi
Universitas Sumatera Utara
tentang manfaat kesehatan selama kehamilan. Hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan hasil penelitian saudari Jane dan Nova39.
Sumber Informasi yang diartikan dalam penelitian ini adalah akses informasi
yang diperoleh oleh ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan tentang
kebutuhan nutrisi terutamanya zat besi selama kehamilan. Bidang profesional
tidak hanya dilihat dari kemampuan menjaga dan merawat klien, tetapi juga
kemampuan memberikan pelayanan secara menyeluruh, baik dari aspek biologis,
psikologis, sosial serta spiritual dengan penuh semangat yang diiringi dengan
senyuman ikhlas dan tulus.
Tenaga kesehatan bertanggungjawab memberikan pelayanan kualitas kepada
ibu hamil karena pelayanan tersebut dapat mempengaruhi harapan ibu hamil
terhadap informasi yang diterima. Kepedulian tenaga kesehatan dalam melakukan
hubungan menjalin komunikasi dan melayani dengan ramah merupakan salah satu
dimensi kualitas pelayanan kesehatan.
Hasil penelitian menurut tabel 5.2 menunjukkan 70% responden menerima
informasi dari Tenaga kesehatan, sisanya 18% dari media dan 12% dari
pengalaman. Berdasarkan tabel 5.5 tingkat pengetahuan berdasarkan sumber
informasi menunjukkan mayoritas responden yang memiliki tingkat pengetahuan
yang baik mendapat sumber informasi dari tenaga kesehatan.
Menurut tabel 5.5, Peneliti berasumsi bahwa semakin sering petugas kesehatan
memberikan informasi yang adekuat tentang kebutuhan zat besi selama kehamilan
kepada Ibu hamil secara langsung dengan cara konseling maka dapat
meningkatkan pengetahuan Ibu tentang kesehatan hamil, dan semakin tinggi
tingkat pengetahuan seseorang, semakin mudah menerima informasi yang
dimiliki.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan, kesimpulan yang diperoleh adalah :
1
Secara keseluruhan hasil penilitian “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu hamil
tentang Kebutuhan Konsumsi Sediaan Suplemen mengandung Zat Besi di
Puskesmas Padang Bulan" adalah dalam kategori baik dengan presentase 46%.
2
Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai suplemen mengandung zat besi dari
segi jenis, manfaat, cara penggunaan dan cara memperolehnya dalam kategori
baik.
3
Kebanyakkan responden mendapat informasi dari tenaga kesehatan yaitu
sebanyak 35 orang (70%)
6.2 Saran
1. Supaya dilanjutkan penelitian secara terperinci dengan menambah jumlah
responden yang terlibat lebih banyak yaitu lebih dari 50 responden.
2. Ditingkatkan bilangan penelitian di Puskesmas Padang Bulan terhadap faktorfaktor lain yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil seperti suku,
agama, status ekonomi, pendapatan keluarga.
3. Tingkatkan kegiatan penelitian pada orang yang kunjung ke Puskesmas dan
penduduk sekitar Puskesmas supaya mereka dapat membiasakan diri mewakili
sebagai responden penelitian. Hal ini dapat mewujudkan situasi yang kondusif
untuk memperoleh data yang tepat.
4. Supaya pihak Puskesmas Padang Bulan memberi penyuluhan yang lebih
effisien dan efektif kepada ibu hamil mengenai kebutuhan konsumsi sediaan
suplemen yang mengandung zat besi.
5. Bagi responden disarankan untuk lebih melibatkan diri sebagai responden
pada penelitian yang dilakukan di tempat pelayanan kesehatan serta akses dan
memperoleh segala info dan pengetahuan terhadap penelitian tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Download