PPL - Lumbung Pustaka UNY

advertisement
LAPORAN INDIVIDU
KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
SMA NEGERI 1 NGEMPLAK
SLEMAN
(1 Juli 2014 – 17 September 2014)
NOMOR LOKASI E 009
Disusun oleh:
LENI SULENI
NIM. 11303241014
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan program
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan lancar dan dapat menyelesaikan laporan
PPL ini dengan baik tanpa hambatan yang berarti. Laporan kegiatan ini merupakan
rangkaian akhir dari bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan program PPL yang
berlokasi di SMA Negeri 1 Ngemplak.
Dalam proses pelaksanaan program kegiatan PPL dan penyusunan laporan ini,
penyusun banyak mendapat bantuan, dukungan, serta bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat :
1. Ibu dan Bapakku tercinta yang telah memberi dukungan lahir dan batin dalam
pelaksanaan PPL di SMA Negeri 1 Ngemplak
2. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A. selaku Rektor Universitas
Negeri Yogyakarta.
3. Bapak Heru Pratomo A.L., M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan PPL
UNY.
4. Bapak Basuki Jaka Purnama, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Ngemplak.
5. Bapak Nurhidayat, S.Pd selaku Koordinator PPL SMA Negeri 1 Ngemplak.
6. Ibu Tri Astuti, S.Pd selaku Guru Pembimbing PPL yang telah membimbing dan
memberikan pengarahan.
7. Bapak/ Ibu guru, staff TU dan karyawan SMA Negeri 1 Ngemplak atas
kerjasamanya selama pelaksanaan kegiatan PPL.
8. Siswa - siswi SMA Negeri 1 Ngemplak telah aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran bersama mahasiswa PPL UNY.
9. Teman-teman PPL seperjuangan di SMA Negeri 1 Ngemplak antara lain: Iqbal,
Ihsan, Adi, Aden, Gira, Tiwi, Nanda, Sekar, Yoga, Agnes, Yuli, Dewi, Asih.
10. Semua pihak yang terkait yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang
telah membantu terlaksananya PPL SMA Negeri 1 Ngemplak.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini
bisa memberikan manfaat bagi para pembaca.
Leni Suleni
NIM. 11303241014
Yogyakarta, 25 September 2014
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................
ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................
iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................
iv
ABSTRAK .........................................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Analisis Situasi .........................................................................................
1
B.
Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL ...............................
8
BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
A. Persiapan …………………………… ...........................................................
10
B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ..................................................
14
C. Analisis Hasil Pelaksanaan Program PPL .....................................................
19
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan ...............................................................................................
21
B.
Saran .........................................................................................................
22
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………..…………………....
23
LAMPIRAN……………………………………………………………………..
27
iv
ABSTRAK
KEGIATAN PPL
SMA N 1 NGEMPLAK
Oleh :
Leni Suleni
NIM. 11303241014
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah wajib ditempuh
oleh setiap mahasiswa kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam hal
ini,
praktik pengalaman lapangan diselenggarakan di lokasi SMA Negeri 1
Ngemplak
yang beralamat di dusun Cokrogaten, desa Bimomartani, Ngemplak,
Sleman. Yogyakarta. Tujuan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah melatih
mahasiswa agar memiliki pengalaman faktual tentang proses pembelajaran dan
kegiatan kependidikan lainnya di sekolah, sebagai bekal untuk mengembangkan diri
menjadi tenaga yang profesional yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi kegiatan observasi pembelajaran di
kelas yang dilaksanakan pada saat KBM berlangsung dan pembuatan perangkat
pembelajaran. Inti kegiatan praktik pengalaman lapangan ini terdiri dari dua bidang
yaitu praktik mengajar dan administrasinya serta kegiatan rutin piket harian yaitu
pendampingan guru piket. Kegiatan praktik mengajar dimulai dari tanggal 13
Agustus – 13 September 2014 dengan mata pelajaran Kimia. Jumlah jam mengajar
tiap kelas yaitu 3 jam per minggu di kelas X MIA 1, X IIS 2, serta 4 jam per minggu
di kelas XI MIA 2 dan XII IPA 2. Jumlah pertemuan selama praktikan mengajar di
SMA N 1 Ngemplak yaitu 20 kali pertemuan di kelas X, XI, dan XII. Dalam
pelaksanaan praktik pengalaman lapangan ini praktikan menggunakan media White
Board, dan Power Point. Sedangkan untuk metode atau strategi pembelajaran yang
digunakan diskusi, ceramah, dan presentasi oleh siswa.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dapat terlaksana dengan baik dan dapat
memenuhi target frekuensi mengajar yang telah ditetapkan sebanyak 8 kali
pertemuan. Hambatan yang ditemui oleh praktikan dalam melaksanakan PPL adalah
(1). Dari praktikan, penguasaan kelas yang masih perlu ditngkatkan lagi (2).
Pembagian waktu dalam mengajar kurang efektif.
Yogyakarta, 25 September 2014
Leni Suleni
NIM. 11303241014
v
BAB I
PENDAHULUAN
Tri Dharma perguruan tinggi yang ketiga, yaitu pengabdian kepada
masyarakat, sesuai dengan hal itu maka tanggung jawab seorang mahasiswa
setelah menyelesaikan tugas-tugas belajar dikampus adalah mentransfer,
metransformasikan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dari kampus pada
masyarakat. Oleh karena itu, Universitas Negeri Yogyakarta menerjunkan
mahasiswa kependidikan untuk melaksanakan program PPL sebagai wujud
komitmen Universitas Negeri Yogyakarta terhadap dunia kependidikan.
Tujuan PPL dalam KKN-PPL terpadu di sekolah antara lain :
1. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran di
sekolah atau lembaga, dalam rangka melatih dan mengembangkan
kompetensi keguruan atau kependidikan.
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari
dan menghayati permasalahan sekolah atau lembaga yang terkait dengan
proses pembelajaran.
3. Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan antara UNY dengan
sekolah.meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner ke
dalam pembelajaran di sekolah, klub, atau lembaga pendidikan.
A. ANALISIS SITUASI
1. Sejarah SMA N 1 Ngemplak
SMA Negeri 1 Ngemplak berdiri pada tahun 1996 dengan tipe C. Sesuai
dengan tipenya, SMA N 1 Ngemplak memiliki empat kelas paralel. Pada awal
berdirinya, SMA N 1 Ngemplak belum memiliki gedung sendiri, maka pada
tahun pertama menggabung di SMA 2 Ngaglik termasuk di dalamnya urusan
ketenagaan, administrasi, dan pembiayaan.
Pada tahun kedua, 1997 SMA N 1 Ngemplak menempati gedung baru
yang berlokasi di Cokrogaten, Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
Pada pertengahan tahun 1997, SMA N 1 Ngemplak mendapatkan guru PNS
baru sebanyak 9 orang serta beberapa guru dan pegawai pindahan dari SMA
lain. Pada tahun kedua ini SMA N 1 Ngemplak mulai melaksanakan PSB
(Penerimaan Siswa Baru) sendiri dengan menerima siswa sebanyak 3 kelas.
Pada tahun ketiga, SMA N 1 Ngemplak memiliki 9 kelas paralel, kelas X tiga
kelas, XI tiga kelas, dan kelas XII tiga kelas yang terdiri atas IPA satu kelas
dan IPS dua kelas. Sedangkan jumlah tenaga kependidikan di SMA N 1
1
Ngemplak saat ini berjumlah 40 orang yang terdiri atas 25 guru PNS dan 3
GT, 3 Pegawai PNS dan 6 PTT.
Pada awal berdirinya, jabatan Kepala SMA N 1 Ngemplak diampu oleh
Drs. Moh. Bardi. Baru pada bulan Februari 1998 SMA N 1 Ngemplak
mendapatkan Kepala Sekolah definitif, yaitu beliau Bp. Sukisno, S.Pd. sejak
itu pula, maka SMA N 1 Ngemplak mulai berbenah diri untuk mengejar
ketertinggalan
dari
sekolah
lain.
Oleh
karena
itu,
untuk
menumbuhkembangkan kecintaan kepada sekolah dan mendorong semangat
berkompetisi, segera ditetapkannya: Panca Prasetya Siswa, Mars Bharata
Jaya, dan Logo SMA N 1 Ngemplak.
Adapun pesan yang terkandung dalam makna logo tersebut adalah agar
para warga SMA N 1 Ngemplak nantinya akan dapat mewarisi sifat-sifat dari
darah Bharata, dan lahir sebagai pemimpin bangsa yang berani bertindak jujur
dan kesatria, serta menegakkan kebenaran dan keadilan dalam kiprahnya turut
membangun bangsa dan Negara, sebagimana para satria yang lahir dari Dewi
Bharata Jaya yang tak lain adalah Dewi Sembadra istri Raden Janaka.
Pada awal tahun 2001, Bp. Sukisno, S.Pd. dipindahtugaskan sebagai
Kepala Sekolah di SMA N 1 Ngemplak, maka jabatan Kepala Sekolah dijabat
oleh Bp. Drs. Mawardi Hadisuyitno (2001-2005). Pada bulan Februari 2005,
Bp. Drs. Mawardi Hadisuyitno dipindahtugaskan menjadi Kepala Sekolah di
SMA N 1 Ngaglik, sehingga jabatan Kepala Sekolah digantikan oleh Bp. Drs.
Maskur sampai pada tahun 2010 dan pada tahun 2012dijabat oleh Bp. H..
Selanjutnya jabatan kepala sekolah digantikan oleh Bp. Basuki Jaka Purnama,
M.Pd dari 2012 sampai sekarang.
2. Profil Sekolah
a. Visi SMA N 1 Ngemplak
Visi SMA N 1 Ngemplak adalah menjadikan sekolah berwawasan
keunggulan dalam mutu, berkarakter pada kepribadian yang dilandasi iman
dan taqwa sehingga dapat dirasakan oleh seluruh warga sekolah dan
masyarakat.
b. Misi SMA N 1 Ngemplak
Terselenggaranya sekolah efektif yang dapat mendorong warga
untuk meningkatkan kinerjanya, yakni:
1) Mampu menegakkan berlakunya peraturan tata tertib sekolah dengan
baik.
2) Mampu menanamkan sifat disiplin bagi setiap warga sekolah.
3) Mampu memberikan motivasi semangat belajar siswa.
2
4) Meningkatkan prestasi akademik siswa sehingga dapat bermanfaat,
baik dalam usaha melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi
maupun dalam kehidupan masyarakat.
c. Tujuan SMA Negeri 1 Ngemplak
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Adapun tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek
SMA Negeri 1 Ngemplak adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Jangka Panjang ( 2009/2010 – 2014/2015)
Tujuan Jangka Panjang SMA Negeri 1 Ngemplak adalah
terwujudnya SMA Negeri yang bermutu dan berwawasan keunggulan
dengan indikator sebagai berikut :
1) Tersedianya tenaga kependidikan yang profesional, berbudaya dan
berkarakter bangsa Indonesia, berjiwa kewirausahaan yang kreatif
dan memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
2) Siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi, berdisiplin, dan
memiliki daya kompetitif yang tinggi baik dalam meneruskan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun terjun ke dunia kerja.
3) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, yakni :
a) Laboratorium IPA ( Fisika, Biologi, Kimia) yang representatif.
b) Laboratorium komputer yang lengkap
c) Mushola dan ruang pendidikan agama nonmuslim.
d) Aula OSIS, ruang keterampilan, ruang BK.
e) Perpustakaan yang lengkap
f)
Ruang Audio Visual
g) Lapangan olahraga (bolavoli, basket, tenis meja)
h) Gudang
2. Tujuan Jangka Menengah ( 2009/2010 – 2012/2013)
Tujuan Jangka Menengah SMA Negeri 1 Ngemplak adalah
mewujudkan SMA yang dinamis, lincah, dan efektif dengan indikator
sebagai berikut :
a) Terpenuhinya kebutuhan
Sumber Daya Manusia (guru dan
karyawan) yang memiliki komitmen dan dedikasi yang tinggi,
berbudaya
dan
berkarakter
bangsa
Indonesia,
berjiwa
kewirausahaan dan kreatif.
b) Terpenuhinya kuota jumlah siswa tiap jenjang dengan siswa yang
memiliki motivasi belajar yang tinggi, berdisiplin, beriman, dan
3
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. , berbudaya dan
berkarakter bangsa Indonesia, berjiwa kewirausahaan dan kreatif.
c) Sarana dan prasarana yang berfungsi secara efektif yang meliputi :
 Pembangunan kembali pagar yang rusak
 Tempat parkir kendaraan yang memadai
 Membangun aula yang multifungsi
 Mengadakan labotorium komputer
 Membangun laboratorium biologi
 Membangun laboratorium bahasa
 Mewujudkan papan nama kelembagaan yang ada di sekolah
 Membangun kantin kejujuran
 Membangun taman yang asri
3.
Tujuan Jangka Pendek ( 2011-2012)
Tujuan Jangka Pendek SMA Negeri 1 Ngemplak adalah
mewujudkan sekolah efektif dan kondusif dalam pelaksanaan
pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler sehingga dapat mencapai
sasaran dengan indikator sebagai berikut :
a) Tersedia Sumber Daya Manusia yang memadai yang meliputi
guru, karyawan, dan siswa. yang berbudaya dan berkarakter
bangsa Indonesia, berjiwa kewirausahaan dan kreatif
b) Semua warga sekolah mempunyai tingkat keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang tinggi dan
semakin terasa dalam kehidupan sehari-hari.
c) Terciptanya keamanan dan ketertiban yang mengacu pada tata
tertib sekolah.
d) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk
mendukung terselenggaranya sekolah yang efektif yang mencakup:
 Terwujudnya pintu dan pagar sekolah
 Tersedianya kamar mandi dan WC yang memadai
 Tersedianya tempat parkir yang memadai
 Tersedianya aula yang multifungsi
 Terwujudnya laboratorium komputer
 Terpenuhi laboratorium IPA (Fisika, Kimia dan Biologi)
 Membangun tempat sampah organik dan anorganik
 Menyediakan peralatan kebersihan/tempat cuci tangan
 Membuat biopori di area sekolah
3. Kondisi Sekolah
SMA Negeri 1 Ngemplak berlokasi di Jl. Cokrogaten, Bimomartani,
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta telp. (0274) 7494405. Sejak bulan April 2013
4
SMAN 1 Ngemplak telah memiliki web resmi sekolah dengan alamat
situs www.sman1ngemplak.sch.id. SMA Negeri 1 Ngemplak terletak di tepi
jalan raya, hal ini memudahkan peserta didik dalam hal transportasi. Walau
letaknya cukup strategis di tepi jalan raya, namun lokasi sekolah belum bisa
terjangkau bila memakai kendaraan umum. Selain itu, untuk mendukung
keamanan siswa dalam kegiatan belajar sekolah telah dibuat pagar permanen di
sepanjang area sekolah. Halaman yang dimiliki sekolah tidak terlalu luas,
biasanya digunakan untuk tempat parkir tamu yang berkunjung ke sekolah.
Karena keterbatan lahan sehingga tamanisasi pun dibuat lebih minimalis yaitu
di depan kelas-kelas dan kantor guru. Di pojok sekolah terdapat mushola
sebagai tempat ibadah. SMA N 1 Ngemplak berada tidak terlalu jauh dari
pemukiman penduduk sehingga dapat berhubungan secara timbal balik yang
saling menguntungkan.
Adapun sarana prasarana yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Ngemplak
diantaranya adalah gedung sekolah yang terdiri dari ruang belajar, ruang
kantor, ruang penunjang, dan lapangan yang biasa digunakan untuk kegiatan
upacara, olah raga dan untuk pelaksanaan ekstrakurikuler. Adapun fasilitasfasilitas yang dimiliki oleh sekolah ini selengkapnya adalah :
a. Kondisi Fisik Sekolah
Secara Umum kondisi bangunan sekolah memang masih berupa
bangunan lama namun ada beberapa tempat,seperti sebagian ruang kelas
ada beberapa yang sedang dalam proses perbaikan.
1) Ruang kelas
SMA Negeri 1 Ngemplak memiliki 11 ruang kelas dengan perincian
sebagai berikut:
a) Kelas X sebanyak 4 kelas (X MIA 1, X MIA 2, X IIS 1, X IIS 2)
b) Kelas XI sebanyak 4 kelas (XI MIA 1, XI MIA 2, XI IIS 1, XI IIS)
c) Kelas XII sebanyak 4 kelas (XII IPA 1, XII IPA 2, XII IPS 1, XII
IPS 2)
2) Ruang perkantoran
Ruang perkantoran terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang wakil
kepala sekolah, ruang tamu, ruang tata usaha (TU), ruang guru dan
ruang bimbingan konseling.
3) Laboratorium
Terdapat 3 laboratorium yang meliputi:
a) Laboratorium Fisika
b) Laboratorium Biologi
c) Laboratorium Kimia
d) Laboratorium Komputer
5
4) Musholah
Mushola SMA N 1 Ngemplak terletak di pojok belakang sekolah,
bersebelahan dengan laboratorium fisika. Mushola digunakan untuk
tempat ibadah dan menunjang pembelajaran agama Islam. Di dalam
mushola terdapat perlengkapan ibadah, diantaranya terdapatnya alat
sholat putri, Al Qur’an dan sajadah yang sudah memadai dalam
beribadah.
5) Ruang Aula
Aula sekolah di SMA N 1 Ngemplak dimanfaatkan untuk kegiatan
yang melibatkan banyak warga sekolah, khususnya siswa. Misalnya
untuk kegiatan sosialisasi, pesantren kilat, latihan supporter, latihan
bulu tangkis bahkan dimanfaatkan untuk masyarakat luar seperti
menjadi tempat pengungsuian ketika erupsi merapi.
6) Kantin Sekolah
Di SMA N 1 Ngemplak terdapat 2 kantin. Kantin terletak di Utara
ruang Laboraturium Biologi dan Timur Perpustakaan sekolah. Kantin
dikelola oleh penjaga sekolah.
7) Lapangan
SMA N 1 Ngemplak memiliki lapanan upacara yang sekaligus
dimanfaatka sebagai lapangan basket dan futsal. Pada bagian belakang
terdapat lapangan voli, serta lapangan bulu tangkisa yang bertempat di
aula. Pada bagian belakang sekolah juga terdapat bak pasir untuk
lompat jauh.
8) Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
Di dalam UKS terdapat beberapa perlengkapan, diantaranya: 2 buah
tempat tidur, timbangan berat badan dan perlengkapan kesehatan yang
lainnya. Penanganan pertama bagi siswa yang sakit dilakukan oleh
petugas PMR yang ada di setiap kelas. Untuk penanganan lebih lanjut
siswa yang sakit dibawa ke UKS. Hal ini dimaksudkan agar siswa
dapat memiliki keterampilan dalam penanganan kesehatan.
b. Potensi Peserta Didik, Guru dan Karyawan
Potensi siswa yang masuk di SMA Negeri 1 Ngemplak
sebenarnya termasuk kategori sedang, namun out put yang keluar
menciptakan siswa berprestasi yang mampu bersaing dengan sekolahsekolah lain
Guru yang ada di SMA Negeri 1 Ngemplak memiliki potensi
yang baik, terbukti mampu mendidik siswa baik dalam bidang akademik
maupun dalam bidang non akademik. Terbentuknya siswa yang
6
berprestasi juga menjadi bukti bahwa guru di SMA Negeri 1 Ngemplak
memiliki potensi yang baik.
Karyawan di SMA Negeri 1 Ngemplak juga memiliki potensi
yang baik, dapat dilihat dari kinerja serta hubungan yang baik dengan
guru beserta staf yang lain. Karyawan juga memiliki kemampuan yang
baik, yang dapat mendukung kinerja guru-guru yang ada.
c. Fasilitas dan Media Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Fasilitas KBM dan media yang ada di SMA Negeri 1 Ngemplak
kurang
lengkap
dan
belum
bisa
memenuhi
kebutuhan
saat
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.Meskipun demikian, sekolah
tetap berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dengen mengusahakan
berbagai fasilitas dan media Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
d. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan SMA N 1 Ngemplak buka jam 07.00-13.00 WIB.
Untuk pengadaan buku ada anggaran dari sekolah. Pengarsipan buku di
perpustakaan sudah menggunakan komputer, dan untuk peminjaman buku
dengan menggunakan kartu peminjaman yang didukung dengan komputer
untuk mendata buku. Penataan ruangan pun sudah cukup memadai,
dimana bisa digunakan juga sebagai tempat pembelajaran, tempat diskusi,
dan ruang baca yang menyenangkan. Fasilitas yang ada di perpustakaan
yaitu komputer dengan koneksi internet, koleksi peta, koleksi majalah,
dan berbagai surat kabar.
Koleksi buku-buku di perpustakaan SMA N 1 Ngemplak
bervariasi,
yang terdiri dari buku-buku materi pembelajaran inti dan
penunjang, kamus, novel, dan buku-buku pengetahuan. Buku pelajaran
yang terdapat di perpustakaan sudah lengkap. Akan tetapi, untuk koleksi
buku-buku mata pelajaran, kamus bahasa Inggris dan kamus bahasa
Jerman masih perlu ditambah untuk meningkatkan minat belajar siswa.
e. Bimbingan belajar
Bimbingan belajar yang telah terselenggarakan di SMA N 1
Ngemplak adalah:
1) Pengayaan atau tambahan materi pelajaran
Pelaksanaannya ditujukan kepada siswa kelas XII yang dimulai sekitar
bulan September. Pelaksanaan pengayaan telah terjadwal dan
dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran telah selesai.
2) Bimbingan olimpiade
7
Pelaksanaannya ditujukan kepada siswa kelas XI yang berprestasi
(mendapat peringkat minimal 10 besar). Kegiatan bimbingan
olimpiade bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki
siswa dan berprestasi dalam suatu bidang ilmu pengetahuan tertentu
yaitu mata pelajaran matematika, fisika, biologi, kimia, bahasa
Indonesia, bahasa inggris, dan ekonomi.
f. Organisasi Siswa dan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Ngemplak
adalah basket, volley, pramuka, menjahit, tonti, mading, judo, otomotif.
Dan selama ini kegiatan ekstrakurikuler tersebut berjalan dengan baik
dan cukup memenuhi sebagai wahana penyalur bakat siswa di luar
kegiatan intrakurikuler.
g. Organisasi dan Fasilitas OSIS
Di SMA Negeri 1 Ngemplak kegiatan OSIS tergolong aktif dan
menjadi satu-satunya organisasi yang di dukung sekolah. OSIS di SMA.
Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dan menjadi program kerja
OSIS SMA Negeri 1 Ngemplak antara lain masa orientasi siswa (MOS),
upacara hari besar, kegiatan memperingati HUT kemerdekaan RI,
pembelakan untuk lomba-lomba akademik, makrab, ulang tahun
sekolah, dan kegiatan dalam rangka mengisi kegiatan class meeting.
Fasilitas yang didapatkan OSIS kurang memadai karena ruang OSIS
yang sempit, sehingga untuk rapat dan peretmuan OSIS diselenggarakan
di salah satu kelas.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dalam
kesempatan KKN-PPL di SMA Negeri 1 Ngemplak ini progam-program yang
disusun dilakukan untuk membantu memajukan proses belajar mengajar peserta
didik serta penataan dan perbaikan fisik sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak.
B. PERUMUSAN PROGRAM DAN RANCANGAN KEGIATAN PPL
Praktik pengalaman lapangan bertujuan agar mahasiswa memperoleh
pengalaman dalam hal pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga dapat
digunakan sebagai bekal untuk membentuk tenaga kependidikan yang
profesional, disiplin, memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan dalam profesinya.
Berdasarkan hasil observasi dan analisis situasi dan kondisi yang telah
dilakukan, diperoleh permasalahan yang dapat dijadikan bahan acuan oleh
mahasiswa PPL
dalam penyusunan program. Oleh karena itu, direncanakan
beberapa program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang akan
8
dilaksanakan selama PPL di sekolah sebagai wujud pengabdian kepada
masyarakat pada umumnya dan lingkungan sekolah pendidikan pada khususnya
berdasarkan disiplin ilmu atau keterampilan yang dipelajari, dengan harapan
program-program tersebut dapat berfungsi secara optimal, maka disusun program
PPL individu berupa:
1.
Observasi kelas
2.
Penyusunan RPP
3.
Pembuatan media pembelajaran
4.
Praktik mengajar
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Evaluasi dan tindak lanjut
5.
Pembuatan alat pendeteksi larutan elektrolit
9
BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
Pelaksanaan PPL memiliki beberapa tahapan dan di setiap tahapan
mempunyai serangkaian kegiatan yang harus diikuti oleh peserta baik secara individu
maupun kelompok. Adapun tahapan kegiatan PPL tersebut antara lain adalah :
A. Persiapan PPL
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib
ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi
utamanya adalah kependidikan. Dalam kegiatan ini, akan dinilai bagaimana
mahasiswa praktikan mengaplikasikan segala ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh selama di bangku kuliah ke dalam kehidupan sekolah.
Faktor-faktor penting yang sangat mendukung dalam pelaksanaan PPL
antara lain kesiapan mental, penguasaan materi, penguasaan dan pengelolaan
kelas, penyajian materi, kemampuan berinteraksi dengan siswa, guru, karyawan,
orang tua/wali murid, dan masyarakat sekitar. Jika hanya menguasai satu atau
sebagian dari faktor di atas maka pada pelaksanaan PPL akan mengalami
kesulitan. Adapun syarat akademis yang harus dipenuhi adalah sudah lulus mata
kuliah Pengajaran Mikro serta harus mengikuti pembekalan PPL yang diadakan
oleh universitas sebelum mahasiswa diterjunkan ke lokasi.
Mahasiswa praktikan harus melaksanakan observasi pra-PPL sebelum
pelaksanaan PPL dimulai dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi
sekolah dan proses pemelajaran yang berlangsung di sekolah dengan
sesungguhnya. Dengan demikian, pada saat pelaksanaan PPL mahasiswa
praktikan tidak mengalami kesulitan dalam beradaptasi terhadap kelas dan proses
pembelajaran di kelas itu sendiri. Kegiatan yang dilaksanakan yang sehubungan
dengan PPL baik sebelum maupun sampai sesudah pelaksanaan PPL, melalui
beberapa tahapan sebagai berikut:
Dalam PPL ini ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan
mahasiswa. Kegiatan-kegiatan ini berkaitan dengan upaya untuk membentuk jiwa
profesional tenaga kependidikan. Kegiatan PPL bagi mahasiswa dibagi dalam
beberapa tahap antara lain :
1. Tahap Pengajaran Mikro (Microteaching)
Persiapan awal yang dilakukan oleh mahasiswa peserta PPL sebelum
terjun ke lapangan adalah mengikuti kuliah pengajaran mikro, di dalam
pengajaran mikro, mahasiswa melakukan praktik mengajar di dalam kelas
yang berskala kecil. Satu mahasiswa berperan sebagai guru, sedangkan teman
satu kelompok yang lain berperan sebagai peserta didik. Mahasiswa yang lain
memberikan masukan, baik berupa kritik maupun saran, setiap kali
10
mahasiswa selesai praktik mengajar. Pengajaran mikro bertujuan untuk
meningkatkan wawasan mahasiswa PPL mengenai kompetensi guru dan
mempersiapkan mahasiswa PPL untuk mengajar dalam kelas besar serta
mengenal
dan
memperoleh
gambaran
tentang
pelaksanaan
proses
pembelajaran, kondisi kelas dan sekolah.
Pengajaran mikro dilaksanakan sebelum PPL selama satu semester
yaitu di semester 6. Kegiatan ini melatih mahasiswa dengan keterampilan
dalam proses pembelajaran, seperti membuka pelajaran, menyampaikan
materi, metode mengajar, bertanya, menutup pelajaran dan keterampilan
lainnya berupa penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Praktek Pengajaran mikro meliputi:
a. Latihan menyusun RPP
b. Latihan penguasaan kompetensi dasar mengajar terbatas
c. Latihan penguasaan kompetensi dasar mengajar secara terpadu
d. Latihan penguasaan kompetensi kepribadian dan sosial
Adapun kemampuan praktik mengajar yang dilakukan meliputi :
a. Praktik membuka dan menutup pelajaran
b. Praktik mengajar
c. Teknik bertanya
d. Teknik menguasai materi dan mengelola kelas
e. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
f. Penerapan metode mengajar
g. Media pembelajaran
h. Alokasi waktu
i. Sistem penilaian.
2. Tahap Pembekalan
Pembekalan dilaksanakan di kampus dengan tujuan untuk memberikan
persiapan materi teknis dan memberikan wawasan bagi mahasiswa PPL
tentang segala hal yang berkaitan dengan PPL secara global. Pembekalan PPL
dilakukan pada saat awal mengikuti mata kuliah Kimia SMA oleh Bp. I Made
Sukarna, M.Si.
Dalam pembekalan tersebut disampaikan materi yang sangat
bermanfaat bagi mahasiswa selama melaksanakan PPL. Materi pembekalan
meliputi
materi untuk
pengembangan
wawasan mahasiswa, tentang
pelaksanaan pendidikan yang relevan dengan kebijakan kebijakan baru dalam
pendidikan, dan materi terkait dengan teknis PPL.
11
3. Tahap Penyerahan
Tahap ini merupakan tahap di mulainya peaksanaan PPL. Setelah
penyerahan ini mahasiswa langsung terjun ke sekolah. Penyerahan dari pihak
universitas diwakili oleh Dosen Pembimbing PPL kepada Kepala Sekolah,
koordinator PPL sekolah, serta guru pembimbing. Tahap penyerahan ini
dilakukan pada tanggal 25 Februari 2014 di SMA N 1 Ngemplak.
4. Tahap Observasi
Pada tahap observasi ini dilakukan dalam dua bentuk, yaitu observasi
pra-PPL dan observasi kelas pra-mengajar.
a. Observasi Pra-PPL
Observasi pra PPL ini dilakukan sebanyak 1 kali yaitu meliputi :
1) Observasi proses pembelajaran, mahasiswa melakukan pengamatan
proses pembelajaran dalam kelas, meliputi metode yang digunakan,
administrasi mengajar berupa RPP dan strategi pembelajaran
2) Observasi siswa meliputi perilaku siswa ketika proses pembelajaran
ataupun di luar pembelajaran. Hal ini digunakan sebagai masukan
untuk menyusun strategi pembelajaran.
b. Observasi Kelas Pra-Mengajar
Dalam observasi pembelajaran di kelas, diharapkan mahasiswa
memperoleh gambaran pengetahuan dan pengalaman pendahuluan
mengenai tugas-tugas seorang guru di sekolah. Observasi lingkungan
sekolah atau lapangan juga bertujuan untuk memperoleh gambaran
tentang aspek-aspek karateristik komponen kependidikan dan norma yang
berlaku di tempat PPL. Diskusi hasil observasi dalam pengajaran mikro
sangat berguna sehingga mahasiswa dapat memprediksikan yang
seharusnya dimiliki seorang guru dalam mengkondisikan kelas agar siswa
memiliki minat terhadap materi yang diberikan.
Observasi ini dilakukan pada kelas yang akan digunakan untuk
praktek mengajar, tujuan kegiatan ini antara lain:
1) Mengetahui materi yang akan diberikan
2) Mempelajari situasi kelas
3) Mempelajari kondisi siswa (aktif/ tidak aktif), dan
4) Memiliki rencana konkret untuk mengajar
Observasi kelas pra-mengajar dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada
tanggal 8 – 9 Agustus 2014 di kelas XI MIA 1 dan XII IPA 2. Adapun
yang menjadi objek dari observasi ini adalah :
Perangkat pembelajaran
a) Kurikulum 2013
b) Silabus
12
c) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Proses Pembelajaran
a) Membuka pelajaran
b) Penyajian materi
c) Metode pembelajaran
d) Penggunaan bahasa
e) Penggunaan waktu
f) Gerak
g) Cara memotivasi siswa
h) Teknik bertanya
i) Teknik penguasaan kelas
j) Penggunaan media
k) Bentuk dan cara evaluasi
l) Menutup pelajaran
Perilaku Siswa
a) Perilaku siswa di dalam kelas
b) Perilaku siswa di luar kelas/ lapangan
5. Pembuatan Perangkat Mengajar
Sebelum melaksanakan praktik mengajar di kelas, terlebih dahulu harus
membuat persiapan mengajar yang materinya telah ditentukan oleh guru
pembimbing serta menyusun program-program pengajaran. Program-program
itu antara lain:
a.
Pembuatan Perangkat Pembelajaran
b.
Pambuatan Program Pelaksanaan
c.
Daftar Hadir Peserta Didik
d.
Daftar Nilai Peserta Didik
e.
Pengetikan Materi
f.
Pembuatan instrumen penilaian
6. Persiapan sebelum mengajar
Sebelum mengajar mahasiswa PPL harus mempersiapkan administrasi dan
persiapan materi, serta media yang akan digunakan untuk mengajar agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana dan
harapan. Persiapan-persiapan tersebut antara lain:
a. Pembuatan rencana pembelajaran yang berisi rencana pembelajaran untuk
setiap kali pertemuan
b. Pembuatan media, sebelum melaksanakan pembelajaran yang sesuai dan
dapat membantu pemahaman siswa dalam menemukan konsep, yang
dapat berupa objek sesungguhnya ataupun model.
13
c. Diskusi dengan sesama rekan praktikan, yang dilakukan baik sebelum
maupun sesudah mengajar untuk saling bertukar pengalaman dan juga
untuk bertukar saran dan solusi
d. Diskusi dan konsultasi dengan guru pembimbing, yang dilakukan sebelum
dan sesudah mengajar.
B. Pelaksanaan Program PPL
Tujuan utama dari pelaksanaan program PPL adalah agar mahasiswa dapat
berlatih menguasai pembelajaran di kelas, dalam kegiatan ini praktikan dilatih
untuk menggunakan seluruh keterampilan yang dimilikinya sebagai hasil dari
latihan dan selama kegiatan mikro. Kegiatan pelaksanaan program praktik
mengajar terdiri dari dua kegiatan yaitu :
1. Praktik Mengajar Terbimbing
Praktik mengajar terbimbing merupakan latihan yang dilakukan oleh
mahasiswa (calon guru) dalam menerapkan kemampuan mengajar secara
utuh dan terintegrasi dengan bimbingan guru dan dosen pembimbing. Pada
kegiatan ini, selama mahasiswa tampil mengajar akan didampingi oleh guru
pembimbing yang bertujuan untuk memberikan pengarahan dalam proses
mengajar, sehingga mahasiswa mengetahui kekurangannya. Dari hal ini,
maka
mahasiswa
diharapkan
dapat
memperbaiki
pada
penampilan
selanjutnya. Praktik mengajar terbimbing dilakukan selama 2 kali yaitu di
kelas XI MIA 2 dan XII IPA 2 SMA Negeri 1 Ngemplak.
2. Praktik Mengajar Mandiri
a. Pelaksanaan Praktik Mengajar
Praktik mengajar mandiri merupakan tindak lanjut dari kegiatan
praktik mengajar terbimbing. Pada awal pelaksanaannya, praktik mengajar
disertai guru pembimbing selanjutnya praktikan melaksanakan praktik
mengajar tanpa maupun disertai guru pembimbing.
Praktikan mendapat kesempatan mengajar terbimbing di kelas XI
MIA 2 dan XII IPA 2 dengan bimbingan Ibu Tri Astuti, S.Pd selaku guru
pembimbing PPL. Sebelum mengajar, praktikan mempersiapkan silabus
dan sistem penilaian, pembuatan soal, serta rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Materi yang disampaikan adalah Ruang Lingkup
Kimia, Struktur Atom untuk kelas X, Hidrokarbon dan Minyak Bumi
untuk kelas XI, serta Sifat Koligatif Larutan, Redoks dan Elektrokimia
untuk kelas XII.
Metode yang dipakai dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) adalah metode ceramah, metode tanya jawab dan metode diskusi.
Dari praktik mengajar ini praktikan mendapat pengalaman bahwa
14
pembelajaran yang melibatkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran
kimia.
Kegiatan praktik mengajar ini meliputi:
1) Pembukaan

Salam

Berdoa (fleksibel)

Mengecek daftar hadir siswa (presensi)

Apersepsi

Penyampaian masalah atau topik materi

Menjelaskan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan inti / kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran mengacu pada kurikulum 2013 yaitu
melakukan
observasi,
bertanya,
mengasosiakan informasi-informasi
mengumpulkan
informasi,
yang telah diperoleh, dan
mengkomunikasikan hasilnya. Pada proses pembelajaran yang terkait
dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru
memfasilitasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan
pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi yang diberikan guru,
siswa menirukannya, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan
pemberian umpan balik, dan latihan lanjutan kepada siswa.
3) Tugas

Siswa melakukan tugas mandiri

Siswa melakukan tugas kelompok
4) Penutup

Memberi kesempatan bertanya kepada siswa

Menjawab pertanyaan siswa

Memberi kesimpulan

Evaluasi pembelajaran

Pesan belajar

Do’a (fleksibel)

Salam
Jadwal Mengajar Kimia di SMA Negeri Ngemplak
Ja
m
Hari/Kelas
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
ke
1
X IIS 2
2
X IIS 2
3
XI MIA
15
X IIS 2
2
4
5
6
7
8
XI MIA
XII IPA
2
2
XI MIA
XII IPA
2
2
XI MIA
X MIA
2
1
XII IPA
X MIA
2
1
XII IPA
X MIA
2
1
9
Rekapitulasi Jam Masuk Kelas
Hari dan
No
Tanggal
Jam
.
Pelaksanaa
ke
Kelas
Materi Pembelajaran
n
Penamaan dan penulisan struktur
3–4
Rabu,
1
13
XI MIA
senyawa
hidrokarbon
2
senyawa
alkana,
meliputi
alkena,
dan
alkuna.
Agustus
Berdiskusi materi sifat koligatif
2014
5–6
XII IPA
2
larutan yaitu penurunan tekanan
uap dan kenaikan titik didih.
Memberikan soal latihan.
Jum’at,
2
Menerangkan ruang lingkup kimia
15
4–6
Agustus
X MIA 1
2014
meliputi
materi,
hakikat
ilmu
keselamatan
kimia,
kerja
di
laboratorium.
Menerangkan materi isomer pada
Senin,
3
18
7–8
Agustus
2014
XI MIA
2
senyawa
alkana,
alkena,
dan
alkuna yaitu isomer rangka, isomer
fungsi,
isomer
geometri,
dan
latihan
sifat
isomer posisi.
Membahas
Selasa,
4
Agustus
2014
19
7–8
XII IPA
2
soal
koligatif larutan dan melanjutkan
menerangkan sifat koligatif larutan
yaitu penurunan titik beku dan
tekanan osmosis.
16
Rabu,
5
20
3–4
Agustus
5–6
2014
XI MIA
2
XII IPA
2
Memberikan soal latihan isomer
dan membahas soal.
Menjelaskan materi sifat koligatif
larutan elektrolit.
Memberikan soal latihan.
Berdiskusi materi perkembangan
Jum’at,
6
22
teori atom meliputi teori atom
4–6
Agustus
X MIA 1
2014
Dalton, J.J. Thomson, Rutherford,
Niels Bohr, dan teori Mekanika
Kuantum (Atom Modern).
Berdiskusi materi perkembangan
Sabtu,
7
23
teori atom meliputi teori atom
1–3
Agustus
X IIS 2
2014
Dalton, J.J. Thomson, Rutherford,
Niels Bohr, dan teori Mekanika
Kuantum (Atom Modern).
Senin,
8
25
7–8
Agustus
2014
Selasa,
9
26
7–8
Agustus
2014
Rabu,
10
27 3 – 4
Agustus
5–6
2014
XI MIA
2
XII IPA
Menjelaskan materi sifat senyawa
alkana, alkena, dan alkuna terkait
sifat fisika maupun sifat kimia.
Lathan soal sifat koligatif larutan.
2
XI MIA
2
XII IPA
2
Latihan soal sifat senyawa alkana,
alkena, dan alkuna.
Latihan soal sifat koligatif larutan
pra-UH.
Presentasi materi perkembangan
Jum’at,
11
29
teori atom meliputi teori atom
4–6
Agustus
X MIA 1
2014
Dalton, J.J. Thomson, Rutherford,
Niels Bohr, dan teori Mekanika
Kuantum (Atom Modern).
Senin,
12
1
7–8
September
2014
Selasa,
13
September
2
7–8
2014
Rabu,
14
3 3–4
September
2014
5–6
XI MIA
2
XII IPA
2
XI MIA
2
XII IPA
2
17
Latihan soal Hidrokarbon pra-UH.
Membahas
soal sifat
koligatif
larutan pra-UH.
Ulangan
Harian
ke-1
materi
Hidrokarbon.
Ulangan Harian ke-1 materi Sifat
Koligatif Larutan.
Jum’at,
15
5
Menjelaskan
4–6
September
X MIA 1
materi
penyusun
atom dan konfigurasi elektron.
2014
Sabtu,
16
6
Menjelaskan
1–3
September
materi
penyusun
X IIS 2
atom dan konfigurasi elektron.
XII IPA
Remidi
2
Larutan.
2014
8 5–6
Senin,
17
September
7–8
2014
Selasa,
18
9
September
7–8
2014
Rabu,
19
10
September
5–6
2014
Jum’at,
20
3–4
XI MIA
Koligatif
Remidi materi Hidrokarbon
XII IPA
2
XI MIA
Remidi materi Sifat Koligatif
Larutan.
Berdiskusi materi minyak bumi.
2
XII IPA
2
Menjelaskan materi redoks dan
elektrokimia terkait reaksi redoks
dan konsep biloks.
Menjelaskan
4–6
Sifat
2
12
September
materi
X MIA 1
2014
materi
bilangan
kuantum yaitu bilangan kuantum
utama, azimuth, magnetik, dan
spin.
b. Metode
Metode yang digunakan selama kegiatan praktik mengajar adalah
penyampaian materi dengan menggunakan metode ceramah bervariasi,
tanya jawab, penugasan, diskusi, latihan dan penilaian.
c. Media
Media yang digunakan dalam proses pengajaran yaitu media yang
telah tersedia di sekolah yaitu proyektor, LCD, power point, white board,
dan spidol.
d. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dan untuk mengetahui
keberhasilan praktikan dalam mengajar.
1) Fungsi bagi siswa :

Mengetahui kemampuan belajar siswa

Mengetahui berhasil tidaknya siswa memahami materi pelajaran

Memberikan motivasi terhadap proses belajar mengajar
2) Fungsi bagi praktikan
18

Untuk mengetahui berhasil tidaknya guru dalam memberikan
pelajaran kepada siswa dalam hal penguasaan materi pelajaran dan
penguasaan metode mengajar.

Evaluasi pembelajaran berupa penilaian ulangan harian praktek
dilaksanakan sekali, materi pelajaran yang diujikan adalah semua
materi yang telah disampaikan mahasiswa praktikan.
C. Analisis Hasil Pelaksanaan Progam PPL
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di mulai pada tanggal 1 Juli 2014
sampai dengan 17 September 2014. Kegiatan PPL difokuskan pada kemampuan
mengajar yang meliputi: penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
pelaksanaan praktik mengajar yang selanjutnya menyusun dan menerapkan alat
evaluasi; analisis hasil belajar siswa; serta penggunaan media pembelajaran.
Rencana-rencana yang telah disusun oleh praktikan kurang lebih 90%
dapat terlaksana. Praktikan tidak bisa melaksanakan semuanya sampai 100%,
karena banyaknya jam mengajar yang terpotong libur, MOS, dan Pesantren
Ramadhan sedangkan praktikan harus sampai pada tahap evaluasi pembelajaran.
Secara rinci kegiatan PPL dapat dianalisis sebagai berikut:
1. Manfaat PPL bagi mahasiswa
Selama PPL mahasiswa pratikan mendapatkan berbagai pengetahuan
dan pengalaman terutama dalam masalah kegiatan belajar mengajar dikelas.
Hal-hal yang didapat oleh praktikan diantaranya sebagai berikut:
a. Mahasiswa dapat berlatih menyusun RPP.
b. Mahasiswa pratikan dapat berlatih memilih dan mengembangkan materi,
media, dan sumber bahan pelajaran serta metode yang dipakai dalam
pembelajaran.
c. Mahasiswa pratikan dapat belajar menyesuaikan materi dengan jam efektif
yang tersedia.
d. Mahasiswa pratikan dapat berlatih melaksanakan kegiatan belajar mengajar
di kelas dan mengelola kelas.
e. Mahasiswa pratikan dapat berlatih melaksanakan penilaian hasil belajar
siswa dan mengukur kemampuan siswa dalam menerima materi yang
diberikan
f. Mahasiswa pratikan dapat mengetahui tugas-tugas guru selain mengajar
dikelas.
2. Hambatan dan Solusi Pengajaran
Hambatan dan solusi pada saat praktik mengajar antara lain:
a. Adanya hari libur dan kegiatan sekolah, sehingga pengurangan jam
pelajaran menjadi 30 menit pada hari tertentu (puasa) menyebabkan materi
yang disampaikan semakin tidak sesuai target.
19
Solusi:
Memanfaatkan
waktu
dengan
seoptimal
mungkin
untuk
menerangkan materi pelajaran.
b. Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran menyebabkan
sulitnya siswa menyerap materi dan guru harus menjelaskan berulangulang.
Solusi: Mengkondisikan siswa di dalam kelas, mengemas pelajaran
semenarik mungkin dengan menggunakan media dan metode yang sesuai
dengan materi.
c. Untuk metode tanya jawab sulit diterapkan. Siswa kadang sulit jika
dimintai pendapatnya atau memberikan jawaban yang benar.
Solusi: Guru membantu dengan mengarahkan pertanyaan demi pertanyaan
yang lebih mudah dan dipahami oleh siswa, guru memberikan motivasi
agar siswa lebih berani mengungkapkan pendapatnya biarpun salah, dan
menunjuk langsung siswa dan meminta siswa lain membantunya jika tidak
bisa.
d. Kesulitan dalam pencarian media yang tepat digunakan dalam
pembelajaran, sedangkan dari pihak sekolah hanya mempunyai 2 LCD di
Laboratorium Biologi dan Fisika.
Solusi : menggunakan media selain LCD misalkan siswa diajak berdiskusi
di luar kelas, sehingga siswa merasa nyaman dan santai dalam mengikuti
proses pembelajaran.
Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), guru
pembimbing mata pelajaran kimia memberikan bimbingan secara langsung
kepada praktikan, baik sebelum pengajaran berlangsung maupun setelah
pelaksanaan pengajaran. Guru pembimbing akan memberikan umpan balik
yang berkaitan dengan teknis mengajar yang dilakukan praktikan di depan
kelas sehingga apabila ada kekurangan dalam menyampaikan materi maupun
yang lain dalam proses pembelajaran, guru pembimbing akan memberikan
tanggapan kepada praktikan. Hal ini dimaksudkan agar praktikan dapat
melakukan pengajaran yang lebih baik.
Selama praktek mengajar di SMA N 1 Ngemplak telah banyak yang
praktikan dapatkan, yaitu antara lain bahwa seorang guru dituntut untuk lebih
memahami setiap siswanya dengan berbagai sifat dan perilakunya yang
kadang mengganggu, dapat kreatif dan inovatif dalam mengembangkan
metode dan media pembelajaran serta pandai memanfaatkan waktu dengan
sebaik-baiknya. Guru harus berperan sebagai mediator bagi siswa dalam
menemukan konsepnya sendiri. Selain itu guru juga harus mampu
memberikan pesan moral sesuai dengan materi dan kehidupan di sekitar
siswa.
20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan untuk menggali
pengamalan
mahasiswa
dalam
mengaplikasikan
ilmu
pengetahuan
dan
keterampilan yang telah diperoleh mahasiswa di bangku kuliah kepada
masyarakat sebagai wujud nyata pengabdian mahasiswa dalam meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia, dalam hal ini khususnya kepada warga sekolah.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA N 1 Ngemplak
dimulai tanggal 2 Juli 2014 – 16 September 2014, merupakan waktu yang singkat
bagi praktikan untuk memperoleh gambaran yang konkret tentang tugas – tugas
seorang pendidik. Namun dalam waktu yang singkat ini praktikan mencoba untuk
memanfaatkan sehingga pelaksanaan PPL di sekolah benar – benar bisa
memberikan satu masukan yang sangat penting sabagi modal awal untuk calon
tenaga pendidik yang professional.
Pelaksanaan program PPL secara umum mulai dari tahap observasi di kelas
dan lingkungan sekolah, lalu perencanaan pembelajaran, hingga tahap
pelaksanaan PPL mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Negeri Yogyakarta di
SMA N 1 Ngemplak, dapat diambil kesimpulan meliputi :
1. Kegiatan PPL di SMA N 1 Ngemplak tahun 2014 dapat berjalan lancar karena
kerjasama dan koordinasi yang baik antara mahasiswa, koordinator PPL SMA
N 1 Ngemplak, Guru dan Karyawan pihak sekolah, dan pihak UNY.
2. Praktik Pengalaman Lapangan merupakan salah satu kegiatan yang wajib
dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta sebagai
calon pendidik. Kegiatan ini perlu dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan
tenaga pendidik yang professional. Dengan adanya PPL maka dapat
memberikan gambaran nyata dari kondisi dan situasi lingkungan yang ada
untuk menghadapi lingkungan kerja dimasa yang akan datang.
3. Praktikan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat mengetahui
secara langsungkegiatan belajar mengajar di sekolah. Dengan demikian
mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori mengajar saja tetapi juga dapat
mempraktikkan teori tersebut dalam kegiatan pembelajaran.
4. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung kondisi di lapangan dalam
proses pembelajaran. Dalam PPL, mahasiswa dapat ditempa dari banyak segi
seperi kesiapan materi, kesiapan media, kesiapan mental, dan berbagai
kesiapan lain.
5. Dalam pelaksanaan PPL banyak mengalami hambatan baik yang datangnya
dari diri sendiri ataupun dari hal – hal di luar misalnya sarana, lingkungan,
birokrasi, dan sebagainya.
21
6. Keberhasilan melaksanakan PPL tidak luput dari bimbingan, arahan, serta
nasehat dari DPL dan Koordinator PPL serta guru dan karyawan dari SMA N
1 Ngemplak.
B. SARAN
Pelaksanaan PPL berjalan dengan baik akan tetapi tidak sepenuhnya
sempurna. Masih banyak kekurangan – kekurangan yang sangat perlu
diperhatikan. Oleh karena itu perlu beberapa masukan yang perlu diperhatikan
dan ditindak lanjuti, diantaranya :
a. Sekolah
1. Peserta didik diharapkan dapat mengoptimalkan potensi akademik
maupun non akademik yang dimiliki dengan adanya dukungan berbagai
fasilitas yang telah disediakan sekolah.
2. Kerja sama yang telah dibangun antara pihak sekolah dan mahasiswa PPL
UNY 2014 diharapkan tetap terjaga dengan baik.
3. Warga sekolah diharapkan senantiasa menjaga dan merawat fasilitas yang
dimiliki oleh sekolah.
b. Universitas
Perhatian dan kepedulian dari universitas terhadap mahasiswa PPL
lebih ditingkatkan lagi terutama dalam memberikan informasi pelaksanaan
dan segala hal yang berkaitan dengan KKN-PPL secara jelas jauh hari
sebelum dan selama pelaksanaan. Motivasi dan arahan sangat diperlukan
demi kelancaran kegiatan PPL.
c. Mahasiswa PPL UNY
1. Perlunya kedisiplinan waktu, rasa kebersamaan, dan etos kerja yang tinggi
bagi setiap anggota PPL.
2. Perlu ditingkatkan kerjasama antara peserta kelompok, dengan saling
menghargai, terbuka, melengkapi, dan saling percaya.
3. Perlu membangun sosialisasi dan hubungan baik dengan masyarakat
sekolah sehingga semua program dapat terlaksana dengan baik.
22
DAFTAR PUSTAKA
TIM PL PPL dan PKL. 2014. Panduan Pengajaran Mikro. Yogyakarta: PL PPL dan
PKL Universitas Negeri Yogyakarta.
TIM PL PPL dan PKL. 2014. Materi Pembekalan KKN-PPL. Yogyakarta: PL PPL
dan PKL Universitas Negeri Yogyakarta.
TIM PL PPL dan PKL. 2014. Panduan KKN-PPL UNY 2013. Yogyakarta: PL PPL
dan PKL Universitas Negeri Yogyakarta.
23
LAMPIRAN-LAMPIRAN
24
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Ngemplak
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas / Semester
: XI MIA 2 / 1
Materi Pokok
: Hidrokarbon
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalamberinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulandunia.
KI 3 : Memahami,menerapkan,
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebabfenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju
reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai
hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentative
1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan
gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME
dan dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
objektif, terbuka,
jujur,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari.
3.1 Menganalisis
struktur
dan
sifat
senyawa
hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.
25
4.1 Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon
berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan
senyawanya.
C. INDIKATOR KETERCAPAIAN KOMPETENSI
1. Mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan
secara teliti.
2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon secara
cermat.
3. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan kuaertener secara cermat
dan teliti.
4. Mengelompokan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan secara
kerjasama.
5. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna dengan teliti.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui diskusi dan kerjasama, peserta didik mampumengidentifikasi unsur
C, H, dan O dalam senyawa karbondengan tepat.
2. Melalui diskusi, peserta didik dengan teliti dapat mendeskripsikan kekhasan
atom karbon dalam senyawa karbondengan benar.
3. Melalui latihan dan diskusi, siswa dapat membedakan atom C primer,
sekunder, tersier dan kuaertener secara cermat dan teliti
4. Melalui diskusi, siswa dapat mengelompokan senyawa hidrokarbon
berdasarkan kejenuhan ikatan dengan benar.
5. Melalui latihan dan diskusi, siswa dapat memberi nama senyawa alkana,
alkena dan alkuna dengan benar.
E. MATERI
1. Identifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon
Senyawa karbon didefinisikan sebagai
semua senyawa
yang
mengandung atom karbon (C), dengan pengecualian senyawa karbon seperti
oksida karbon, karbonat, dansianida.Senyawa karbon yang paling sederhana
dikenal dengan hidrokarbon, yang hanya terdiri dari atom karbon (C)
danhidrogen (H).Dalamsenyawakarbon, selain unsure karbon dan hydrogen
terdapat
unsur
lain
seperti
oksigen,
nitrogen,
sulfur
atauposfor.
Keberadaan unsure karbon, hydrogen dan oksigen dalam senyawa karbon
dapat
diidentifikasi
dengan percobaan
sederhana,
misalnya
dengan
pembakaran. Salah satu contoh dari senyawa karbon adalah gula (C11H22O11).
Adanya unsure karbon dan hydrogen pada sukrosa dapat ditunjukkan melalui
reaksi pembakaran.
26
2. Kekhasan atom karbon
Atom karbon memiliki sifat khas yang tidak dimiliki oleh atom lain.
Kekhasan atom karbon antara lain :
1.
Atom C dengan nomor atom 6 memiliki 4 elektron valensi yang dapat
digunakan untuk berikatan kovalen dengan 4 atom yang lain.
2. Ditinjau dari konfigurasi elektronnya, atom karbon terletak pada periode 2,
yang berarti atom ini mempunyai 2 kulit atom, sehingga jari-jari atomnya
relatif kecil. Hal ini menyebabkan ikatan kovalen yang dibentuk relatif
kuat dan dapat membentuk ikatan kovalen rangkap dan ikatan rangkap
tiga.
3. Atom karbon dapat membentuk rantai karbon yang sangat panjang dengan
ikatan kovalen, baik ikatan kovalen tunggal, rangkap 2, maupun rangkap
3. Selain itu dapat pula membentuk rantai lingkar (siklik).
3. Posisi atom karbon dalam rantai karbon
Dalam senyawa hidrokarbon, atom C dapat dibedakan atas : (1)
atom C primer (maksimal berikatan dengan 1 atom C tetangga), (2) atom C
sekunder (maksimal berikatan dengan 2 atom C tetangga, (3) atom C tersier
(maksimal berikatan dengan 3 atom C tetangga, dan (4) atom C kuarterner
(berikatan dengan 4 atom C tetangga.
Perhatikan contoh berikut :
Berdasarkan gambar, A dan E adalah atom C primer, D atom C sekunder, C
atom C tersier dan B atom Ckuarterner.
4. Hidrokarbon
Alkana
Adalah hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai
terbuka dan semua ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal.
Rumus umum alkana yaitu : C n H 2n+2 ; n = jumlah atom C
Tabel 1. Titik Leleh dan Titik Didih Alkana Rantai Lurus Berdasarkan Deret
Homolog
Nama
Rumus
Wujud
Massa
Titik Leleh
Titik Didih
Senyawa
Molekul
Zat
Molekul
(°C)
(°C)
Metana
CH4
Gas
16
–182,5
–164,0
27
Etana
C2H6
Gas
30
–183,3
–88,6
Propana
C3H8
Gas
44
–189,7
–42,1
Butana
C4H10
Gas
58
–138,4
0,5
Pentana
C5H12
Cair
72
–139,7
36,1
Heksana
C6H14
Cair
86
–95,0
68,9
Heptana
C7H16
Cair
100
–90,6
98,4
Oktana
C8H18
Cair
114
–56,8
124,7
Nonana
C9H20
Cair
128
–51,0
150,8
Dekana
C10H22
Cair
142
–29,7
174,1
Sumber: Chemistry(Zumdahl),1989
Tatanama alkana sebagai berikut:
1) Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang
terbanyak.
2) Penomoran, dimulai dari salah 1 ujung sehingga cabang mendapat nomor
terkecil.
3) Penulisan nama, dimulai dengan nama cabang sesuai urutan abjad,
kemudian diakhiri dengan nama rantai induk. Posisi cabang dinyatakan
dengan awalan angka. Antara angka dengan angka dipisahkan dengan
tanda koma (,) antara angka dengan huruf dipisahkan dengan tanda jeda ().
Alkena
Alkena paling sederhana adalah etena yang memiliki rumus
mampat CH2 = CH2 . Dalam alkena terdapat sekurang-kurangnya satu buah
ikatan rangkap dua karbon-karbon.
Tabel 3. Sembilan Deret Pertama Alkena Rantai Lurus
Rumus Molekul
Tata Nama
C2H4
Etena
C3H6
Propena
C4H8
Butena
C5H10
Pentena
C6H12
Heksena
C7H14
Heptena
C8H16
Oktena
C9H18
Nonena
C10H20
Dekena
Tata nama alkena didasarkan pada rantai terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap dua karbon-karbon. Seperti pada alkana, rantai terpanjang ini
merupakan rantai induk. Atom karbon rantai terpanjang diberi nomor mulai
28
dari ujung rantai yang terdekat pada ikatan rangkap dua karbon-karbon
sehingga posisi ikatan rangkap memiliki nomor terkecil. Aturan pencabangan
sama seperti yang diberlakukan pada alkana. Jika dalam molekul alkena
terdapat lebih dari satu ikatan rangkap dua maka namanya ditambah di- ...ena, misalnya 1,3-butadiena dan 1,3,5- dekatriena.
Alkuna
Alkuna
adalah
hidrokarbon
tidak
jenuh
yang
mengandung
ikatan rangkap tiga karbon-karbon. Alkuna paling sederhana adalah
asetilen atau etuna (C2H2). Aturan tata nama alkuna menurut aturan IUPAC
sama seperti pada alkana atau alkena. Rantai induk ditentukan oleh rantai
terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga karbon-karbon dan akhiran
untuk nama induk adalah -una sebagai pengganti -ana pada alkana. Isomer
yang terjadi pada alkuna adalah isomer posisi ikatan rangkap dan isomer
struktur untuk gugus alkil, sedangkan isomer geometri pada alkuna tidak
terjadi.
F. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan
: Scientific Learning
2. Metode
: Kelompokdiskusi
G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media
Komputer, LCD.
2. Alat dan Bahan
a. Power point bahan ajar
b. Lembar diskusi
c. Lembar penilaian
3. Sumber Belajar
a. Buku Pegangan Kurikulum 2013
b. Purba, Michael. 2006. KIMIA untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
c. Internet
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
Pendahuluan
DeskripsiKegiatan
Alokasi
Waktu
1. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka 10 menit
secara menyenangkan.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
29
Kegiatan
Alokasi
DeskripsiKegiatan
Waktu
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
4. Guru
melakukan
apersepsi
dengan
mengajukan
pertanyaan untuk mengarahkan peserta didik ke materi
yang akan dipelajari.
5. Guru memberikan motivasi.
6. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap
kelompok berisi 2-3 orang.
Inti
60 menit
Mengamati
1. Peserta didik dengan rasa ingin tahu dan teliti mengkaji
literatur tentang identifikasi atom C, H, dan O, guru
memberikan bimbingan.
2. Peserta didik dengan rasa ingin tahu dan teliti mengkaji
literatur tentang tentang kekhasan atom karbon, guru
memberikan bimbingan.
3. Peserta didik dengan rasa ingin tahu dan teliti mengkaji
literatur tentang tentang posisi atom karbon dalam rantai
karbon, guru memberikan bimbingan.
Menanya
1. Peserta
didik
bertanya:
Bagaimana
cara
mengidentifikasiatom C, H, dan O? Guru mengarahkan
peserta didik.
2. Peserta didik bertanya: Apa saja kekhasan atom karbon?
Guru mengarahkan peserta didik.
3. Peserta didik bertanya: Bagaimana cara menentukan
posisi
atom
karbon dalam
rantai
karbon?
Guru
mengarahkan peserta didik.
Pengumpulan Data
1. Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan cara
mengidentifikasi atom C, H, dan O secara teliti dan
bekerjasama.
2. Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan tentang
kekhasan atom karbon secara teliti dan bekerjasama.
3. Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan cara
menentukan
posisi
atom
karbon
karbonsecara teliti dan bekerjasama.
Mengasosiasi
30
dalam
rantai
Kegiatan
Alokasi
DeskripsiKegiatan
Waktu
1. Peserta didik berlatih mengidentifikasikan atom C,H,
dan O dengan cermat.
2. Peserta didik berlatih menyebutkan beberapa kekhasan
atom karbon dengan tepat.
3. Peserta didik berlatih menentukan posisi atom karbon
dalam rantai karbon dengan cermat.
Mengkomunikasikan
1. Peserta
didik
melalui
presentasi
menyajikan
penyelesaian penentuan identifikasi atom C, H, dan O
secara komunikatif.
2. Peserta didik melalui presentasi menyajikan tentang
kekhasan atom karbon secara komunikatif.
3. Peserta
didik
melalui
penyelesaian penentuan
presentasi
menyajikan
posisi atom karbon dalam
rantai karbon secara komunikatif.
Penutup
1. Peserta didik diminta menyimpulkan tentang senyawa 30 menit
karbon.
2. Guru menayangkan apa yang telah dipelajari dan
disimpulkan mengenai senyawa karbon.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar.
4. Guru
memberi
tahu
untuk
mempelajari
materi
selanjutnya yaitu tentang alkana, alkena, dan alkuna.
31
Latihan
1. Hitunglah jumlah atom C primer, C sekunder, C tersier, dan C kuarterner pada
masing-masing senyawa hidrokarbon berikut!
2. Berilah nama senyawa-senyawa berikut.
32
3. Berilah nama IUPAC senyawa-senyawa berikut.
4. Buatlah rantai karbon alkana dan tulislah rumus molekul senyawa karbon yang
mempunyai nama berikut.
a. 2,4–dimetilpentana
b. 4–etil–2,3–dimetilheksana
c. 3–etil–4,4,5–trimetilheptana
d. 6–etil–2,2–dimetiloktana
33
INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP DALAM KERJA
KELOMPOK
Nama Siswa :
Kelompok :
Petunjuk Pengisian :
Beri tanda check list (√) pada kolom yang sesuai dengan perilaku siswa dalam kerja
kelompok selama proses pembelajaran.
No
Aspek yang diobservasi
Hasil Pengamatan
1
1
2
3
Interaksi siswa dalam pembelajaran
kelompok
2
Kesungguhan dalam mengerjakan tugas
kelompok
3
Kerjasama antar siswa dalam belajar
kelompok
4
Menghargai pendapat teman dalam satu
kelompok
5
Menghargai pendapat teman dalam kelompok
lain
Jumlah
Total
Nilai Akhir
Kualifikasi Nilai Akhir (NA) Penilaian Sikap:
Skor
Kualifikasi
1,00 – 1,99
Sikap Kurang (K)
2,00 – 2,99
Sikap Cukup (C)
3,00 – 3,99
Sikap Baik (B)
4,00
Sikap Sangat Baik (A)
34
4
RUBRIK PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP DALAM KERJA
KELOMPOK
Aspek
Kriteria
Skor
Interaksi siswa dalam
Selalu tampak
4
pembelajaran kelompok
Sering tampak
3
Mulai tampak
2
Belum tampak
1
Kesungguhan dalam
Selalu tampak
4
mengerjakan tugas
Sering tampak
3
kelompok
Sering tampak
2
Belum tampak
1
Kerjasama antar siswa
Selalu tampak
4
dalam belajar kelompok
Sering tampak
3
Sering tampak
2
Belum tampak
1
Menghargai pendapat
Selalu tampak
4
teman dalam satu
Sering tampak
3
kelompok
Sering tampak
2
Belum tampak
1
Menghargai pendapat
Selalu tampak
4
teman dalam kelompok
Sering tampak
3
lain
Sering tampak
2
Belum tampak
1
NA = jumlah skor
Lembar Penilaian Presentasi
Nama
:
Kelompok
:
35
penampil
Jumlah
an
Skor
dan
Gesture
an
Antusias
Penyamp
Wawasa
aian
n
Keberani
Siswa
ka
Nama
asi
Sistemati
No
Komunik
Aspek Penilaian
Nilai
Ket
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4
= baik sekali
2
= baik
2
= cukup
1
= kurang
Yogyakarta, 13 Agustus 2014
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Mahasiswa PPL
Tri Astuti, S.Pd.
Leni Suleni
NIP. 19660822 198903 2 008
NIM. 11303241014
36
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I.
Nama Sekolah
: SMA NEGERI 1 NGEMPLAK
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: Kelas XII / Semester 1
Materi Pokok
: Sifat Koligatif Larutan
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit.
II.
Kompetensi dasar
1.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik
beku larutan, dan tekanan osmotik termasuk sifat koligatif larutan.
1.2 Membandingkan antara sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan sifat
koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data
percobaan.
III. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1 Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan.
1.1.2 Menganalisis satuan konsentrasi yang digunakan dalam sifat koligatif
larutan.
1.1.3 Menganalisis sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
1.1.4 Menjelaskan diagram P-T pada sifat koligatif larutan.
1.1.5 Membandingkan antara sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan sifat
koligatif larutan elektrolit.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan.
2. Siswa dapat menganalisis satuan konsentrasi yang digunakan dalam sifat
koligatif larutan.
3. Siswa dapat menganalisis sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan
uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
4. Siswa dapat menjelaskan diagram P-T pada sifat koligatif larutan.
5. Siswa dapat membandingkan antara sifat koligatif larutan nonelektrolit
dengan sifat koligatif larutan elektrolit.
“ Karakter siswa yang diharapkan :
37

Kerjasama, toleransi, komunikatif, rasa ingin tahu, mandiri, teliti, dan
kreatif.
V.
Materi pelajaran
Satuan Konsentrasi dalam Sifat Koligatif
Di Kelas XI, Anda telah belajar satuan konsentrasi larutan berupa
kemolaran. Pada topik berikut, Anda akan diperkenalkan dengan satuan
konsentrasi larutan yang digunakan dalam menentukan sifat koligatif larutan,
yaitu fraksi mol (X) dan kemolalan atau molalitas (m).
1. Molaritas / Kemolaran (M) : menyatakan banyaknya mol zat terlarut
setiap liter larutan. Dinyatakan dengan rumus :
M
n
v
M
atau
a
1000

M r mL
2. Molalitas / Kemolalan (m) : menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut setiap
1000 gram pelarut, dinyatakan dengan rumus :
m
n
P
Keterangan : m
m
atau
a 1000

Mr
b
= molalitas / kemolalan (mol/kg atau m)
n
= mol zat terlarut (mol)
P
= massa pelarut dalm kilogram (kg)
a
= massa zat terlarut (dalam gram)
b
= massa zat pelarut (dalam gram)
Mr
= massa relatif zat terlarut
3. Fraksi Mol : menyatakan perbandingan jumlah mol salah satu komponen
larutan dengan jumlah mol total, dinyatakan dengan rumus :
XA 
nA
n A  nB
dan
XB 
nB
n A  nB
Jumlah fraksi mol zat terlarut dan pelarut adalah 1
XA + XB = 1
Keterangan : nA = mol zat pelarut
nB = mol zat terlarut
Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit
38
XA = fraksi mol pelarut
XB = fraksi mol zat terlarut
Banyaknya partikel dalam larutan elektrolit dan non-elektrolit tidak sama
meskipun konsentrasinya sama, karena larutan elektrolit terurai menjadi ionionnya, sedangkan larutan nonelektrolit tidak terionisasi.
Sifat koligatif larutan merupakan sifat larutan yang tergantung pada
banyaknya partikel zat yang terlarut dalam larutan.
Sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit meliputi :
Sifat Koligatif
Penurunan Tekanan
Uap (P)
Larutan Non-elektrolit
Larutan Elektrolit
PA = XA . PA0
PA = XA . PA0 . i
PA = tek. uap jenuh larutan A
i = faktor koligatif yang besarnya
P0 = tekanan uap jenuh pelarut
{1 + (n – 1)}
murni
XA = fraksi mol pelarut
Kenaikan titik didih
(Tb)
Tb = m . Kb atau
a 1000

Mr
b
Tb = Kb .
Tb = m . Kb . i atau
Tb = Kb .
a 1000

.i
Mr
b
Tb = kenaikan titik didih (Tb
larutan – Tb pelarut)
m
= molalitas
Kb = tetapan kenaikan titik
didih molal (oC) atau
konstanta ebulioskopi,
Penurunan titik beku
(Tf)
Tf = m . Kf atau
Tf = Kf.
Tf
a 1000

Mr
b
Tf = m . Kf . i atau
Tf = Kf.
a 1000

.i
Mr
b
= penurunan titik beku
(Tf pelarut – Tf larutan)
m
= molalitas
Kf
= tetapan penurunan titik
beku molal (oC) atau
konstanta krioskopi,
Tekanan osmotik ()
 = M . R. T
 = M . R. T. I
 = tekanan osmosis (atm)
M = molaritas (mol / Liter)
R = konstanta gas (0,082 Liter
atm / mol K)
T = suhu (K)
VI. Metode/Model Pembelajaran
Diskusi dan model examples non examples.
39
VII. Kegiatan Pembelajaran
No
Kegiatan Belajar
Waktu
Kegiatan Awal
1.
Mengucapkan
salam,
dan
bersama-sama
siswa
membaca doa untuk memulai pelajaran.
1
2.
Kegiatan mengabsensi siswa.
3.
Menginformasikan tujuan pembelajaran.
4.
Memberikan motivasi/apersepsi tentang sifat koligatif
10 menit
larutan yang ada di lingkungan sekitar seperti
pembuatan es puter, memasak sayur, dll.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1.
Guru menjelaskan sekilas tentang sifat koligatif
larutan.
Elaborasi
1. Siswa
diberi
pertanyaan-pertanyaan
berdasarkan
pengetahuan dasar sifat koligatif larutan yang mereka
ketahui.
2
2. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
untuk mendiskusikan tentang macam-macam sifat
70 menit
koligatif larutan. 1 baris/kelompok.
3. Tiap kelompok menuliskan dan menjelaskan hasil
diskusinya di depan kelas.
4. Guru memberi tanggapan dan menjelaskan materi
sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Konfirmasi
Guru menanggapi hasil pekerjaan setiap kelompok dan
memberi penguatan.
Kegiatan Akhir
1.
:
Siswa dan guru menyimpulkan materi pembelajaran
hari ini.
2.
3
Guru memberikan evaluasi kepada siswa mengenai
materi yang telah dipelajari hari ini.
10 menit
3.
Memberikan tugas.
4.
Guru menginformasikan materi pembelajaran yang
akan datang.
5.
Menutup
pembelajaran
hamdallah.
40
dengan
membaca
V.
Alat / Bahan / Sumber Belajar
Buku Kimia Kelas X karangan Michael Purba Penerbit Erlangga.
Media berupa white board dan spidol.
VI. Penilaian
Bentuk Test: Lembar Kerja Peseta Didik (LKPD)
Soal Instrumen (terlampir)
a. Penilaian afektif
Bentuk : lembar pengamatan sikap siswa
No.
Nama
Kejujuran Ketekunan Disiplin
Etika
1
2
3
…..
Skala penilaian dibuat dengan rentang dari 1 sampai 5.
Penafsiran angka : 1. sangat kurang
2. kurang
3. cukup
4. baik
5. sangat baik
b. Penilaian psikomotor
Bentuk : lembar pengamatan keaktifan
No.
Nama
Cara
Cara
Rata-
mengemukakan
menjawab
rata
pendapat
pertanyaan
1
2
3
…
Skala penilaian dibuat dengan rentang dari 1 sampai 5.
Penafsiran angka : 1. sangat kurang
2. kurang
3. cukup
4. baik
5. sangat baik
41
Nilai
Yogyakarta, 13 Agustus 2014
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Mahasiswa PPL
Tri Astuti, S.Pd.
Leni Suleni
NIP. 19660822 198903 2 008
NIM. 11303241014
42
Butir Soal dan Pembahasan
1. Sebanyak 0,6 gram CH3COOH dalam 1,55 ml larutan memiliki molaritas….
Pembahasan :
0,6 g / 60 g mol 1
= 6,45 M
M 
0,00155 L
2. Suatu larutan 18% berat glukosa dalam air memiliki molalitas….
Pembahasan :
m
18 1000

180 82
m = 1,22 molal.
3. Fraksi mol naftalena (C10H8) dan benzena (C6H6) bila larutan itu mengandung 5,6
berat naftalena berturut-turut sebesar….
Pembahasan :
X naftalena 
5,6 g / 128 g mol 1
= 0,035
5,6 g / 128 g mol 1  94,4 g / 78 g mol 1
X benzena  1  0,035 = 0,965
4. Suatu larutan dari 6 gram glukosa dalam 200 gram zat pelarut mendidih pada suhu
yang terletak 0,167oC lebih tinggi daripada titik didih zat pelarut murni. Bila 1
gram zat A dalam 50 gram zat pelarut menunjukkan kenaikan titik didih sebesar
0,125oC, maka massa molekul realtif zat A sebesar….
Pembahasan :
Tb = m . Kb
0,167 o C 
6 1000

 Kb
180 200
0,167oC = 1/6 x Kb
Kb = 1,002oC/mol
Untuk zat A, maka : Tb = m . Kb
0,125 o C 
1
1000

 1,002 o C / mol
MrA
50
Mr A = 160 g/mol.
43
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
: SMA NEGERI 1 NGEMPLAK
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: Kelas X / Semester 1
Materi Pokok
: Ruang Lingkup Kimia
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1. KD pada KI 1
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi
sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2. KD pada KI 2
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
44
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3. KD pada KI 3
3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di
laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
4. KD pada KI 4
4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah
dan keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam
kehidupan.
C. INDIKATOR
3.1.1 Menjelaskan hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di
laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan sehari-hari.
3.1.2 Menganalisis alat-alat laboratorium serta fungsinya.
3.1.3 Menganalisis materi dan klasifikasinya.
4.1.1 Mengklasifikasikan unsur, molekul, senyawa kimia.
4.1.2 Memberikan contoh perubahan fisika dan perubahan kimia.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan:
6. Siswa dapat menjelaskan hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan
kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan sehari-hari.
7. Siswa dapat menganalisis alat-alat laboratorium serta fungsinya.
8. Siswa dapat menganalisis materi dan klasifikasniya.
9. Siswa dapat mengklasifikasikan unsur, molekul, senyawa kimia.
10.
Siswa dapat memberikan contoh perubahan fisika dan perubahan
kimia.
E. MATERI PEMBELAJARAN :
Secara singkat, Ilmu Kimia adalah ilmu rekayasa materi yaitu mengubah
suatu materi menjadi materi yang lain. Ilmu Kimia adalah ilmu yang
mempelajari tentang:
1. Susunan materi, mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan
perbandingan tiap komponen tersebut.
2. Struktur materi, mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu materi
atau menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling
berikatan.
3. Sifat materi, mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan), sifat kimia, sifat
ekstensif (dipengaruhi jumlah zat), dan sifat intensif (tidak dipengaruhi jumlah
45
zat). Sifat suatu materi dipengaruhi oleh susunan dan struktur dari materi
tersebut.
4. Perubahan materi, meliputi perubahan fisis/fisika (wujud) dan perubahan
kimia (menghasilkan zat baru).
5. Energi yang menyertai perubahan materi, menyangkut banyaknya energi
yang menyertai sejumlah materi dan asal-usul energi itu.
Manfaat mempelajari ilmu kimia adalah:
1. Pemahaman kita menjadi lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses
yang berlangsung di dalamnya.
2. Mempunyai kemampuan untuk mengolah bahan alam menjadi produk yang
lebih berguna bagi manusia.
3. Membantu kita dalam rangka pembentukan sikap.
Secara khusus, ilmu kimia mempunyai peranan sangat penting dalam
bidang : kesehatan, pertanian, peternakan, hukum, biologi, arsitektur dan
geologi.
Dibalik sumbangannya yang besar bagi kehidupan kita, secara jujur harus diakui
bahwa perkembangan ilmu kimia juga memberikan dampak negatif bagi
kehidupan manusia.
Untuk memecahkan masalah kimia, digunakan Metode Ilmiah yaitu:
1. Merumuskan masalah
2. Mengumpulkan keterangan
3. Menyusun hipotesis (dugaan sementara)
4. Menguji hipotesis dengan eksperimen
5. Menarik kesimpulan
6. Menguji kesimpulan dengan eksperimen
Suatu penelitian hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Masalah yang dipilih merupakan masalah yang menarik dan tidak
membosankan
2. Peneliti mempunyai keahlian dan kecakapan yang cukup
3. Waktu yang digunakan untuk penelitian cukup
4. Sarana dan prasarana pendukungnya mudah diperoleh
5. Hasil penelitian dapat bermanfaat bagi orang banyak dan tidak berbahaya
Perumusan masalah harus memperhatikan beberapa hal yaitu:
1. Berupa kalimat tanya
2. Singkat, jelas dan spesifik
3. Memberikan gambaran jawaban yang didasarkan pada data dan cara
melakukan pengumpulan data
Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam menyusun hipotesis :
1. Dapat diuji kebenarannya
46
2. Disusun sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan kesimpulan
3. Dapat menjawab permasalahan yang diajukan saat awal penelitian
4. Harus sederhana dan dirumuskan dengan baik
Laboratorium adalah suatu tempat bagi seorang praktikan untuk
melakukan percobaan. Praktikan adalah orang yang melakukan percobaan.
Jenis bahan kimia berdasarkan sifatnya :
1. mudah meledak (explosive)
2. pengoksidasi (oxidizing)
3. karsinogenik (carcinogenic : memicu timbulnya sel kanker)
4. berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
5. mudah menyala (flammable)
6. beracun (toxic)
7. korosif (corrosive)
8. menyebabkan iritasi (irritant)
Persiapan kerja di laboratorium :
1. Merencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum
2. Menggunakan peralatan kerja (kacamata, jas praktikum, sarung tangan dan
sepatu tertutup)
3. Bagi wanita yang berambut panjang, diharuskan mengikat rambutnya
4. Dilarang makan, minum dan merokok
5. Menjaga kebersihan meja praktikum dan lingkungan laboratorium
6. Membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama sehabis
praktikum
7. Bila kulit terkena bahan kimia, jangan digaruk agar tidak menyebar
8. Memastikan bahwa kran gas tidak bocor sewaktu hendak menggunakan
bunsen
9. Pastikan bahwa kran air selalu dalam keadaan tertutup sebelum dan sesudah
melakukan praktikum
Teknik Bekerja di Laboratorium
1. Penanganan terhadap bahan kimia :
a. Menghindari kontak langsung dengan bahan kimia
b. Menghindari untuk mencium langsung uap bahan kimia
c. Menggunakan sarung tangan
2. Jika ingin memindahkan bahan kimia:
a. Membaca label bahan kimia (minimal 2 kali)
b. Memindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan
c. Tidak menggunakan secara berlebihan
d. Jika ada sisa, jangan mengembalikan bahan kimia ke dalam botol semula
untuk mencegah kontaminasi
47
e. Menggunakan alat yang tidak bersifat korosif untuk memindahkan bahan
kimia padat
f. Untuk bahan kimia cair, pindahkan secara hati-hati agar tidak tumpah
3. Jika terkena bahan kimia:
a. Bersikap tenang dan jangan panik
b. Meminta bantuan teman yang ada di dekat Anda
c. Membersihkan bagian yang mengalami kontak langsung (dicuci dengan air
bersih)
d. Jangan menggaruk kulit yang terkena bahan kimia
e. Menuju ke tempat yang cukup oksigen
f. Menghubungi paramedis secepatnya
4. Masalah penanganan limbah bahan kimia:
a. Limbah berupa zat organik harus dibuang terpisah agar dapat didaur ulang
b. Limbah cair yang tidak berbahaya dapat langsung dibuang tetapi harus
diencerkan dulu dengan menggunakan air secukupnya
c. Limbah cair yang tidak larut dalam air dan limbah beracun harus
dikumpulkan dalam botol penampung dan diberi label
d. Limbah padat harus dibuang terpisah karena dapat menyumbat saluran air
e. Sabun, deterjen dan cairan yang tidak berbahaya dalam air dapat langsung
dibuang melalui saluran air kotor dan dibilas dengan air secukupnya
f. Gunakan zat / bahan kimia secukupnya
F. METODE PEMBELAJARAN:
1. Pendekatan
: Scientific Approach
2. Strategi
: Contextual Teaching and Learning
3. Metode
: Metode diskusi informasi
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN:
N
O
1.
ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
10 menit
Pendahuluan
 Berdoa dan memeriksa kehadiran siswa
 Menerima informasi KI dan KD, materi serta tujuan
pembelajaran
 Apersepsi:
Guru menanyakan tentang produk-produk kimia yang
peserta didik ketahui dalam kehidupan sehari-hari.
2.
115 menit
Kegiatan Inti

Mengamati
48
KET
Mengamati produk-produk kimia dalam kehidupan,
misalnya sabun, detergen,pasta gigi, shampo, kosmetik,
obat, susu, keju, mentega, minyak goreng, garam dapur,
dan asam cuka.
Membaca artikel tentang hakikat ilmu kimia, metode
ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium.

Menanya
Mengajukan
pertanyaan
berkaitan
dengan
hasil
pengamatan, misalnya:
- Apa yang dipelajari dalam kimia?
- Apa manfaatnya belajar kimia dan kaitannya dengan
karir masa depan?

Pengumpulan data
- Mengkaji
kehidupan,
literatur
tentang
perkembangan
peran
kimia
dalam
IPTEK,
dan
dalam
menyelesaikan masalah global.
- Mengunjungi laboratorium untuk mengenal alat-alat
dan bahan kimia serta tata tertib laboratorium.
- Mendiskusikan kerja seorang ilmuwan kimia dalam
melakukan penelitian untuk memperoleh produk kimia
menggunakan metode ilmiah meliputi: penemuan
masalah, perumusan masalah, membuat hipotesis,
melakukan percobaan dan mengolah data serta
membuat laporan.

Mengasosiasi
Menyimpulkan hasil pengamatan dan diskusi tentang
hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja
di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.

Mengkomunikasikan
Mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi tentang
hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja
di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan
dengan tata bahasa yang benar.
10 menit
Kegiatan Penutup
 Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah
tentang materi isomer senyawa hidrokarbon.
 Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari di
pertemuan berikutnya yaitu tentang minyak bumi.
 Guru menutup pelajaran.
49
G. SUMBER BELAJAR:
1. Kimia XI, Grafindo, Nana Sutresna
2. Kimia XI, Ganesha Exact
3. Kimia XI, Erlangga
4. Kimia XI, Yudhistira
H. MEDIA/ ALAT PEMBELAJARAN
1. White board dan Spidol
2. LCD dan Power point
I.
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR:
1. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar:
Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap sub materi isomer
senyawa hidrokarbon.
2. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar:
 Penilaian sikap pada saat diskusi;
 Tes Tertulis
Nilai diperoleh dari hasil kuis/latihan soal. Nilai ini untuk melihat
penguasaan konsep siswa pada aspek kognitif.
3. Butir Soal dan Kunci Jawaban
-TerlampirSleman, 15 Agustus 2014
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Mahasiswa PPL
Tri Astuti, S.Pd.
Leni Suleni
NIP. 19660822 198903 2 008
NIM. 11303241014
50
SOAL EVALUASI
1. Berikan masing-masing lima contoh:
a. Unsur
b. Senyawa
c. Campuran heterogen
d. Campuran homogen
2. Berikan masing-masing tiga contoh:
a. Sifat Ekstensif
b. Sifat intensif
c. Sifat Fisika
d. Perubahan Fisika
e. Sifat Kimia
f. Perubahan Kimia
3. Carilah artikel tentang penerapan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari!
51
:
Nama
jawab
Hari/Tanggal
Kepedulian
: X
Kejujuran
Kelas/Semester
Kerjasama
: Ruang Lingkup Kimia
Disiplin
No
Materi
Tanggung
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Jumlah
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
dst
*) Ketentuan:

1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator

2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator, tetapi belum konsisten

3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator

4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator

5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator
FORMAT PENILAIAN
Nilai :
Jumlah Skor X 100
30
52
Nilai
INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI
Hasil Penilaian Diskusi
Topik
: ……………………………..………
Tanggal
: ………………………………………
Jumlah Siswa
: …………….……… .............orang.
Nam
No
a
Menyampaik
Menangga
Mempertahank
sisw
an pendapat
pi
an argumentasi
a
1
2
3
1
2 3 4
1
2
3
Jumla
h
score
Nila
i
4
Rubrik :
Menyampaikan pendapat
1. Tidak sesuai masalah
2. Sesuai dengan masalah, tapi belum benar
3. Sesuai dengan masalah dan benar
Menanggapi pendapat
1. Langsung setuju atau menyanggah tanpa alas an
2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna
3. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar
4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung
referensi
Mempertahankan pendapat
1. Tidak dapat mempertahankan pendapat
2. Mampu Mempertahankan pendapat, alasan kurang benar
3. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi
4. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi
53
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
: SMA NEGERI 1 NGEMPLAK
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: Kelas XI MIA 2/ Semester 1
Materi Pokok
: Hidrokarbon
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
E. KOMPETENSI INTI
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
F. KOMPETENSI DASAR
1.1. Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju
reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai
hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentative.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari.
3.1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan
pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.
54
4.1. Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon
berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan
senyawanya.
G. INDIKATOR
3.1.1 Menjelaskan pengertian isomer (isomer rangka, posisi, dan geometri).
3.1.2 Menganalisis macam-macam isomer senyawa hidrokarbon (isomer rangka,
posisi, dan geometri).
3.1.3 Menganalisis sifat fisika dan sifat kimia dari alkana, alkena, dan alkuna.
4.1.1 Menentukan isomer suatu senyawa hidrokarbon bila diberikan rumus
molekulnya.
4.1.2.Menentukan sifat fisika dan sifat kimia dari alkana, alkena, dan alkuna
H. TUJUAN PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan:
11.
Siswa dapat menjelaskan pengertian isomer (isomer rangka, posisi,
fungsi, dan geometri).
12.
Siswa dapat menganalisis macam-macam isomer senyawa hidrokarbon
(isomer rangka, posisi, dan geometri).
13.
Siswa dapat menentukan isomer senyawa hidrokarbon bila diberikan
rumus molekulnya.
I.
MATERI PEMBELAJARAN:
Isomer
Isomer ialah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama, namun
memiliki rumus struktur yang berbeda. Isomer berasal dari bahasa Yunani (iso =
sama, meros = bagian).
Jenis-Jenis Isomer
a. Isomer Rangka adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul
sama tetapi kerangkanya berbeda. Isomer ini dapat dikenali strukturnya
dengan melihat bercabang atau tidak bentuk rantainya dan banyak atom
karbon pada rantainya.
Contoh pada alkana, alkena, dan alkuna.
 Pentana (C5H12)
CH3
CH2
CH2
CH2
CH3
CH
CH2
CH3
CH3
CH3
n-pentana
2-metilbutana
55
CH3
CH3
CH
CH3
CH3
2,2-dimetilpropana
Pada alkena dan alkuna, letak ikatan rangkapnya sama tetapi bentuk kerangka
bangunnya berbeda
Contoh :
 Alkena C6H12
CH2
CH
CH2 CH2 CH2
CH2 CH CH
CH3
1-heksena
CH2 CH3
CH3
3-metil-1-pentena
CH2 CH CH2 CH CH3
CH3
4-metil-1-pentena
CH3
CH2 CH CH CH3
CH3
3,3-dimetil-1-butena
 Pentuna (C5H8)
CH2 CH2
CH
C
CH
C CH
CH3
1-pentuna
CH3
CH3
3-metil-1-butuna
b. Isomer Posisi adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama
tetapi posisi gugus fungsinya berbeda.
Contoh pada alkena dan alkuna.
 Alkuna
Alkuna dianggap mempunyai gugus fungsi, isomer dimana letak gugus
fungsinya berbeda.
1-heksuna berisomer posisi dengan 2-heksuna
CH
C
CH2
CH2
CH2
CH3
CH3
C
CH2
CH2
CH2
CH3
1-heksuna
2-heksuna
4-metil-1-pentuna berisomer posisi dengan 4-metil-2-pentuna
CH
C
CH2
CH
CH3
CH3
CH3
C
C
CH
4-metil-1-pentuna
CH3
CH3
4-metil-2-pentuna
56
1-heksuna berisomer rangka dengan 4-metil-1-pentuna
CH
C
CH2 CH2
CH
C
CH2
CH
CH2
CH3
1-heksuna
CH3
CH3
4-metil-1-pentuna
 Alkena
Contohnya pada Heksena (C6H12)
CH2 CH CH2 CH2
CH3
c.
CH
CH
CH2
CH2
CH2
CH3
CH3
1-heksena
2-heksena
Isomer Geometri
Isomer geometri adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul
sama tetapi struktur ruangnya berbeda.
Isomer cis-trans
Isomer ini muncul saat dilakukan rotasi rotasi tertentu dalam molekul.Contoh:
Alkena mempunyai 2 isomer geometri yaitu cis dan trans. Syarat utama adanya
isomer cis-trans adalah adanya ikatan rangkap 2 atom C (C = C), yang tiap-tiap
atom C pada ikatan rangkap itu mengikat atom atau gugus atom yang berbeda.
Isomer cis-trans digambarkan dalam 2 contoh berikut:
CH2=CH-CH3 bila digambarkan sebagai berikut :
Coba perhatikan C sebelah kiri, atom C tersebut mengikat 2 atom yang sama
yaitu atom H, sedang C sebelah kanan mengikat 2 gugus atom berbeda yaitu H
dan CH3.
Perhatikan 2- butena CH3-CH=CH-CH3, bila digambarkan sebagai berikut :
C sebelah kiri, atom C tersebut mengikat 2 gugus atom yang berbeda yaitu
atom H dan gugus CH3, begitu juga C sebelah kanan mengikat 2 gugus atom
berbeda yaitu H dan CH3. Jadi :

1-propena (CH2=CH-CH3) tidak mempunyai isomer cis-trans

2-butena CH3-CH=CH-CH3 mempunyai isomer cis-trans.
Isomer cis-trans terjadi bila tiap-tiap atom C yang berikatan rangkap
mengikat gugus atom berbeda. Keisomeran geometri menghasilkan 2 bentuk
isomer yaitu :bentuk cis (jika gugus-gugus sejenis terletak pada sisi yang sama)
57
dan bentuk trans (jika gugus-gugus sejenis terletak berseberangan). Jadi 2-butena
CH3-CH=CH-CH3 mempunyai isomer cis trans sbb :
J.
METODE PEMBELAJARAN:
1. Pendekatan Saintifik
2. Metode Diskusi
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN:
N
O
1.
ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
10 menit
Pendahuluan
a. Berdoa dan memeriksa kehadiran siswa
b. Menerima informasi KI dan KD, materi serta
tujuan pembelajaran
c. Apersepsi:
Guru menanyakan kembali tentang materi
sebelumnya yaitu tentang struktur alkana,
alkena, dan alkuna.
2.
70 menit
Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Peserta didik membaca buku sumber
tentang isomer senyawa hidrokarbon dan
sifat fisika serta sifat kimia alkana, alkena,
dan alkuna.
b. Menanya
1) Guru
menuliskan
pertanyaan
tentang
senyawa yang berisomer dan sifat fisika
serta sifat kimia alkana, alkena, dan
alkuna.
c. Mencoba
1) Guru menuliskan pertanyaan tentang
senyawa yang berisomer rangka, posisi,
dan geometri serta tentang reaksi-reaksi
yang terjadi pada alkana, alkena, dan
alkuna.
58
KET
2) Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok
dan
menyelesaikan
meminta
siswa
pertanyaan
yang
diberikan.
2) Mengolah
1) Siswa secara berkelompok melakukan
diskusi untuk menyelesaikan pertanyaan
yang diberikan.
3) Mengkomunikasikan
1) Siswa aktif mengkomunikasikan hasil
diskusi kelompok dan menuliskan jawaban
di papan tulis
10 menit
Kegiatan Penutup
 Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di
rumah
tentang
materi
isomer
senyawa
hidrokarbon.
 Guru menutup pelajaran.
Q. SUMBER BELAJAR:
5. Kimia XI, Grafindo, Nana Sutresna
6. Kimia XI, Erlangga
R. MEDIA/ ALAT PEMBELAJARAN
3. White board dan Spidol
S. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR:
3. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar:
Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap sub materi isomer
senyawa hidrokarbon.
4. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar:
 Penilaian sikap pada saat diskusi.
 Tes Tertulis
Nilai diperoleh dari hasil kuis/latihan soal. Nilai ini untuk melihat
penguasaan konsep siswa pada aspek kognitif.
Yogyakarta, 18 Agustus 2014
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Mahasiswa PPL
Tri Astuti, S.Pd.
NIP. 19660822 198903 2 008
Leni Suleni
NIM. 11303241014
59
SOAL EVALUASI
1. Tuliskan isomer dari senyawa berikut dan berilah nama senyawa tersebut!
a. C5H12
b. C6H12
c. C6H10
2. Gambarkan isomer geometri dari senyawa 2-butena dan berilah nama senyawa
tersebut!
3. Tuliskan persamaan reaksi berikut dan berilah nama senyawa yang dihasilkan!
a. 2-metil-2-butena
+

HCl
b. Etana + H2 
c. 3-metil-2-pentuna + Cl2
60
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
Nilai
Skor Aspek yang Dinilai
No.
Nama Siswa
Kerjasama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
JABARAN INDIKATOR PENILAIAN SOSIAL
61
Kritis
Jumlah
Akhir
Skor
(NA)
NO
1.
Sikap
Kerja Sama
Kriteria
4 (sangat baik)
Deskripsi
Peserta didik mengerjakan soal-soal
hidrokarbon secara diskusi bersama
semua anggota kelompok
3 (baik)
Peserta didik mengerjakan soal-soal
hidrokarbon secara diskusi dengan
sebagian besar anggota kelompok
2 (kurang baik)
Peserta didik mengerjakan soal-soal
hidrokarbon secara diskusi bersama
sebagian kecil anggota kelompok
1 (sangat kurang
baik)
Peserta didik mengerjakan soal-soal
hidrokarbon tidak secara diskusi.
Soal
dikerjakan
secara
sendiri-
sendiri.
2.
Kritis
4 (sangat baik)
Peserta
didik
banyak
mengumpulkan informasi mengenai
konsep teori senyawa hidrokarbon
dengan penuh rasa ingin tahu.
3 (baik)
Peserta
didik
sebagian
besar
mengumpulkan informasi mengenai
konsep teori senyawa hidrokarbon
dengan sedikit rasa ingin tahu.
2 (kurang baik)
Peserta didik sedikit mengumpulkan
informasi
tentang
konsep
teori
senyawa hidrokarbon dengan sedikit
rasa ingin tahu.
1 (sangat kurang
baik)
Peserta didik tidak mengumpulkan
informasi mengenai konsep teori
senyawa hidrokarbon dengan tanpa
rasa ingin tahu.
62
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KIMIA KELAS X
Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Ngemplak
Mata Pelajaran
: Kimia
Materi Pokok
: Struktur Atom
Kelas/Semester
: X/1
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptuan,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebnagsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk menyelesaikan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan yang dipelajarinya secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuaan.
B. Kompetensi Dasar
1. KD dari KI 1
Menyadari keteraturan dan kompleksitas konfigurasi elektron dalam atom
sebagai wujud dalam atom sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.
2. KD dari KI 2
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
63
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai
wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3. KD dari KI 3
3.2 Menganalisis perkembangan model atom.
3.3 Menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori
mekanika kuantum.
4. KD dari KI 4
4.2 Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.
C. Indikator
1. Menjelaskan awal mula perkembangan model atom.
2. Menjelaskan model atom Dalton.
3. Menjelaskan model atom Thomson.
4. Menjelaskan model atom Rutherford.
5. Menjelaskan model atom Bohr.
6. Menjelaskan model atom mekanika kuantum.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan awal mula perkembangan model atom.
2. Siswa dapat menjelaskan model atom Dalton.
3. Siswa dapat mendeskripsikan penemuan elektron.
4. Siswa dapat menjelaskan model atom Thomson.
5. Siswa dapat menunjukkan kelebihan model atom Thomson.
6. Siswa dapat menunjukkan kelemahan model atom Thomson.
7. Siswa dapat mendeskripsikan penemuan inti atom (proton & neutron).
8. Siswa dapat menjelaskan model atom Rutherford.
9. Siswa dapat menunjukkan kelebihan model atom Rutherford.
10. Siswa dapat menunjukkan kelemahan model atom Rutherford.
11. Siswa dapat menjelaskan model atom Bohr.
12. Siswa dapat menjelaskan model atom mekanika kuantum.
E. Materi Pokok
Sejarah perkembangan atom
Teori atom selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sesuai
dengan penemuan penemuan terbaru mengenai atom, dari teori atom yang
sederhana hingga teori atom berdasarkan penemuan-penemuan yang telah
dilakukan oleh para ilmuwan. Padadasarnya teori terbaru merupakan perbaikan
atau perkembangan dari teori sebelumnya.
Para pemikir pada masa lalu menduga bahwa materi terbentuk daari suatu
bahan dasar. Teori tentang atom pertama kali dikemukakan oleh ahli filsafat
64
Yunani, Leucippus dan Democritus, pada abad ke-5 sebelum masehi. Mereka
menyatakan bahwa benda atau materi terdiri atas partikel-partikel yang sangat
kecil yang tidak dapat dibelah lagi dan tidak dapat dimusnahkan, yang disebut
sebagai atom. Atom berasal dari bahasa Yunani, atomos yang berati tidak dapat
dibagi-bagi. Pendapat selanjutnya dikemukakan oleh Aristoteles yang menyatakan
bahwa zat dapat dibelah secara terus-menerus tanpa batas. Aristoteles merupakan
orang yang sangat berpengaruh pada masa itu, sehingga pendapat ini menjadi
pendapat umum dan bertahan lama tanpa mengalami perkembangan. Konsepkonsep
atom
tersebut
masih
bersifat
filosofis
dan
belum
dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah sehingga belum memberikan
arti yang cukup dalam bidang keilmuan.
Selanjutnya pendapat mengenai atom kembali muncul di Eropa pada abad
ke-17. Isaac Newton seorang ilmuwn yang sangat berpengaruh pada masa itu
mengemukakan dukungannya mengenai keberadaan atom. Selanjutnya pada abad
ke-18, setelah perumusan Hukum Kekekalan Massa oleh Antoine Laurent
Lavoisier dan Hukum Perbandingan Tetap oleh Joseph Louis Proust, yang
merupakan hasil pengamatan terhadap suatu reaksi kimia,, konsep atom mulai
dipikirkan lagi oleh seorang ahli kimia Inggris, John Dalton.
1. Teori Atom Dalton
John Dalton (1766-1844) mendukung konsep atom Democritus dan
membenarkannya karena tidak betentangan dengan hukum kekekalan massa dan
hukum perbandingan tetap. Berdasarkan pemikiran tersebut pada tahun 1803 ia
merumuskan teori atomnya, sebagai berikut :
a. Materi tersusun dari partikel-partikel terkecil yang sudah tak terbagi lagi dan
disebut atom.
b. Unsur adalah materi yang tersusun dari atom-atom sejenis dengan massa dan
sifat yang sama.
c. Unsur yang berbeda mempunyai atom-atom dengan massa dan sifat yang
berbeda.
d. Senyawa adalah materi yang tersusun atas setidaknya dari dua jenis atom dari
unsur yang berbeda dengan perbandingan tetap dan tertentu. Dalam senyawa
atom-atom tersebut berikatan melalui ikatan antar-atom.
e. Atom tidak dapat dimusnahkan, diciptakan atau diubah menjadi atom unsur
lain. Reaksi kimia hanyalah penataan ulang atom-atom yang bereaksi.
Hipotesis dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti
bola tolak peluru:
Gambar model atom John Dalton
65
Teori atom Dalton ini diterima karena dapat menjelaskan dengan baik
beberapa fakta eksperimen pada masa itu. Namun demikian teori atom Dalton
sebenarnya memiliki beberapa kelemahan :
a. Tidak dapat menjelaskan perbedaan atom unsur yang satu dengan atom unsur
yang lain.
b. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik pada materi.
c. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa gagasan teori atom Dalton
ternyata kurang tepat, misalnya :
a. Ternyata atom bukanlah sesuatu yang tak terbagi, melainkan terdiri dari
partikel-partikel subatom.
b. Meski mempunyai sifat-sifat yang sama, atom-atom dari unsur yang sama dapat
mempunyai massa yang berbeda.
c. Atom dari suatu unsur ternyata dapat diubah menjadi atom unsur lain melalui
reaksi nuklir.
d. Beberapa unsur tidak terdiri atas atom-atom tetapi atas molekul-molekul.
molekul unsur terbentuk dari atom-atom sejenis dengan jumlah tertentu.
Meski memiliki beberapa kelemahan, teori atom Dalton telah menjadi batu
pijakan bagi perkembangan teori atom selanjtunya.
2. Teori Atom Thomson
a. Penemuan Elektron
Penemuan partikel subatomik yaitu elektron diawali dari penelitian
tentang arus listrik pada gas bertekanan rendah. Berikut sejarah penemuan
elektron :
Tahun 1855 : Heinrich Geissler merancang pompa merkuri yang dapat
menghasilkan gas bertekanan rendah (vakum) dalam tabung gelas yang disebut
sebagai Tabung Geissler.
Tahun 1859 : Julius Plucker menggunakan Tabung Geissler dalam percobaan
elektrolisis gas. Ia memasang 2 pelat logam sebagai elektrode pada kedua ujung
tabung. Elektrode yang dihubungkan pada kutub negatif disebut katode dan
yang dihubungkan dengan kutub positif adalah anode. Anode dan katode diberi
beda tegangan yang tinggi. Hasilnya teramati adanya berkas arus yang
ditunjukkan oleh adanya sinar yang dipancarkan dari katode. Plucker
menganggap sinar tersebut hanyalah cahaya listrik biasa.
 Tahun 1876 : Eugen Goldstein menggunakan teknik yang sama dengan
Plucker. Sinar yang teramati yang dihasilkan dari katode ia namakan
sebagai sinar katode.
 Tahun 1880 : William Crookes memodifikasi tabung Geissler dan
memastikan adanya sinar katode. Ia membuat vakum lebih baik sehingga
arus listrik dapat diamati dengan lebih mudah, tabungnya kemudian
66
disebut sebagai tabung Crookes. Berdasarkan pengamtaannya dengan
para ilmuwan, didapatkan karakteristik sinar katode, yaitu ; sinar katode
merambat lurus, membawa muatan karena dibelokkan dalam medan
magnet, mempunyai massa karena dapat memutar kincir kecil dalam
tabung, dan dapat menyebabkan materi seperti gas dan zat lain (padat dan
cair) berpijar. Berdasarkan hasil tersebut, Crookes menyimpulkan bahwa
sinar katode merupakan berkas partikel yang bermuatan.
 Tahun 1891 : George Johnston Stoney berpendapat bahwa sinar katode
adalah partikel yang ia namakan sebagai elektron.
 Tahun 1897 : Joseph John Thomson berhasil menunjukkan bahwa sinar
katode adalah berkas partikel. Thomson mengamati dalam medan listrik
sinar katode dibelokkan ke arah pelat logam positif, hal ini menandakan
bahwa sinar katode bermuatan negatif. Ia berhasil menghitung
perbandingan e/m karena m (massa) dan e (muatan) belum dapat dihitung
secara terpisah, besarnya adalah 1,76 x 108 Coulomb/gram. Kesimpulan
Thomson adalah sinar katode merupakan berkas partikel bermuatan
negatif (berkas elektron) dan ada dalam setiap materi.
b. Percobaan Tetes Milikan
Pada tahun 1909, Robert Andrews Millikan berhasil melakukan
percobaan untuk menentukan nilai e atau m. Percobaannya dikenal sebagai
percobaan tetes minyak Millikan. Berdasarkan percobaannya Millikan
menemukan bahwa muatan tetes-tetes minyak selalu merupakan kelipatan bulat
dari muatan tertentu, yaitu 1,602 Coulomb. Millikan menyimpulkan bahwa
muatan tersebut adalah muatan dari satu elektron. Sehingga massa dari elektron
dapat dihitung :
Thomson : e/m
= 1,76 x 108 C.gram-1
Millikan : e
= 1,602 x 10-19 C
Maka massa elektron, m = 9,11 x 10-28 gram
c. Teori Atom Thomson
Pada tahun 1898 J.J. Thomson membuat model atom dengan asumsi
bahwa massa elektron lebih kecil dari massa atom dan merupakan penyusun
atom. Oleh karena atom bermuatan netral, maka elektron-elektron yang
bermuatan negatif harus dinetralkan oleh suatu muatan positif dalam atom.
Secara umum model atom Thomson adalah sebagai berikut :
Atom berbentuk bulat dengan muatan positif tersebar merata dalam atom
yang dinetralkan oleh elektron yang bermuatan negatif
yang berada
diantara muatan positif. Elektron-elektron pada atom diumpamakan
butiran kismis dalam roti.
67
Asumsi bahwa massa elektron lebih kecil dari massa atom terbukti
dengan adanya percobaan tetes minyak Millikan. Dengan demikian semakin
jelas bahwa elektron adalah bagian dari atom sehingga atom bukanlah bagian
terkecil dari materi.
Gambar model atom J.J. Thomson
Meski model atom Thomson mampu menjelaskan bahwa atom bukan lagi
partikel terkecil dari suatu materi, namun model ini belum dapat menerangkan
bagaimana susunan muatan positif dalam suatu atom dan jumlah elektron di
dalamnya.
3. Teori Atom Rutherford
a. Penemuan Inti Atom
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dengan dua orang
asistennya, Hans Geiger dan Ernest Marsden melakukan serangkaian percobaan
untuk mengetahui lebih banyak mengenai susunan atom. Mereka menembaki
lempeng emas yang sangat tipis dengan partikel sinar alfa ( α ) berenergi tinggi.
Dari eksperimen ini, Rutherford menyimpulkan bahwa :
 Sebagian ruang dalam atom adalah ruang hampa. Hal ini karena sebagian
besar partikel α diteruskan atau tidak mengalami pembelokan.
 Terdapat suatu bagian yang sangat kecil tetapi sangat padat dalam atom
yang disebut inti atom. Hal ini ditunjukkan oleh adanya partikel α yang
dapat dipantulkan kembali oleh inti atom dengan fraksi yang sangat kecil.
 Muatan inti atom sejenis dengan muatan partikel α yaitu bermuatan
positif. Hal ini dikarenakan adanya sebagian kecil partikel α yang
dibelokkan akibat gaya tolak-menolak antara muatan sejenis.
Berdasarkan kenyataan ini, diperkirakan bahwa di dalam setiap atom
terdapat bagian pusat yang sangat kecil, rapat, dan bermuatan listrik positif
yang disebut inti atom.
b. Teori Atom Rutherford
Pada tahun 1911, Rutherford mengemukakan teori atomnya berdasarkan
peristiwa penghamburan sinar α, yaitu :
Atom tersusun dari inti yang bermuatan positif yang dikelilingi oleh
elektron-elektron yang bermuatan negatif. Massa atom terpusat pada inti
68
atom dan sebagian besar volum atom merupakan ruang hampa. Karena
atom bersifat netral, maka jumlah muatan positif dalam inti harus sama
dengan jumlah muatan negatif (elektron).
Model atom Rutherford sering digambarkan seperti sistem tata surya,
dimana planet-planet sebagai elektron mengelilingi matahari yang merupakan
intinya.
elektron
Inti atom
Gambar model atom Ernest Rutherford
Kelemahan teori atom Rutherford adalah :

Belum menyatakan distribusi/susunan elektron-elektron di luar inti
atom
 Tidak mampu menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke inti,
karena menurut hukum klasik fisika, gerakan elektron mengitari inti
akan disertai dengan pemancaran energi berupa radiasi elektromagnet.
Jika demikian, maka energi elektron akan semakin berkurang sehingga
gerakannya akan melambat. Sementara jika gerakan elektron melambat
maka lintasannya akan berbentuk spiral dan akhirnya elektron akan
jatuh ke inti atom.
4. Penemuan Proton
Pada tahun 1886 Eugene Goldstein melakukan eksperimen dengan tabung
sinar katode yang telah dimodifikasi, yaitu memberi lubang di tengah keping
katode. Ternyata ada seberkas sinar yang berbeda dengan sinar katode yang
melewati lubang katode dan bergerak dari arah anode. Sinar itu disebut sinar
terusan atau sinar saluran atau sinar anode, atau sinar positif. Kemudian pada
tahun 1920 partikel tersebut dinamakan proton oleh Rutherford.
5. Penemuan Neutron
Pada tahun 1932, James Chadwick melakukan eksperimen untuk
membuktikan hipotesis Rutherford yang menyatakan bahwa di dalam inti atom
terdapat partikel yang tidak bermuatan dengan massa yang hampir sama dengan
massa proton. Eksperimennya dilakukan dengan menembaki atom berilium
69
menggunakan sinar alfa ( α ). Dari hasil; penembakan tersebut terdeteksi
adanya partikel yang tidak bermuatan yang massanya hampir sama dengan
massa proton. Karena sifatnya netral, partikel tersebut dinamakan neutron.
6. Teori Atom Niels Bohr (1913)
Memperbaiki kelemahan Rutherford dengan mendasarkan pada teori
atom Ruther-ford dan teori kuantum.
Teorinya :
1) Elektron beredar mengelilingi inti pada lintasan stasioner dengan
tingkat energi tertentu tanpa disertai pemancaran atau penyerapan
energi. Lintasan ini disebut kulit atom, yaitu orbit berbentuk lingkaran
dengan jari-jari tertentu. Tiap lintasan ditandai dengan satu bilangan
bulat yang disebut bilangan kuantum utama (n) mulai dari 1, 2, 3, dan
seterusnya dan diberi lambang K, L, M, dan seterusnya.
2) Elektron dapat berpindah dari lintasan berenergi rendah (lintasan lebih
dalam) ke lintasan berenergi lebih tinggi (lintasan lebih luar) dengan
menyerap energi dari lingkungannya. Sebaliknya, jika elektron
elektron berpindah dari lintasan lebih luar ke lintasan lebih dalam,
maka ia akan melepaskan energi.
Kelemahan: hanya berhasil menjelaskan spektrum gas hidrogen dan spesi
lain berelektron tunggal, seperti He+ dan Li+, sedangkan ion berelektron banyak
tidak dapat dijelaskan dengan model atom ini.
7. Teori Atom Mekanika Kuantum
Berdasarkan hipotesis Louis de Broglie (prinsip dualisme gelombang),
Heisenberg mengemukakan prinsip ketidakpastiannya, bahwa kedudukan
elektron di sekeliling inti adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak
tertentu dari inti atom.
Daerah di sekitar inti atom dengan kebolehjadian untuk mendapatkan
elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh
Erwin Schrodinger.
F. Langkah-langkah Pembelajaran
No
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
waktu
1
Pendahuluan:
1. Siswa memperhatikan dan menjawab salam pembuka dari
guru
2. Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru
15
3. Apersepsi :
menit
Siswa mengamati gambar yang ditunjukkan oleh guru
4. Siswa memperhatikan penyampaian guru mengenai
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator dan Tujuan
70
Ket
Pembelajaran
2
Kegiatan Inti
Mengamati
1. Diperlihatkan beberapa gambar model-model atom
“Nah anak-anak coba perhatikan beberapa gambar
berikut”
“Apa yang ingin kalian tanyakan dari gambar tersebut?”
“Coba dilihat di buku kalian”
2. Siswa membaca buku sumber mengenai sejarah
perkembangan model atom
”Ya, gambar tersebut adalah gambar model atom.
Sekarang tugas kalian adalah menganalisis setiap model
atom tersebut dan nanti kalian presentasikan hasilnya di
depan kelas”
Mencoba
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
“Sekarang, kita bagi kelas ini menjadi beberapa
kelompok”
2. Setiap kelompok diberi tugas yang berbeda untuk
dijelaskan:
Kelompok 1: Model atom John Dalton
Kelompok 2: Penemuan elektron
Kelompok 3: Model atom Joseph John Thomson
Kelompok 4: Penemuan inti atom (proton dan neutron)
Kelompok 5: Model atom Ernest Rutherford
Kelompok 6: Model atom Bohr
Kelompok 7: Model atom mekanika kuantum
Menanya
1. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya mengenai tugas
yang didapat beserta kelebihan dan kelemahan model atom
tersebut.
2. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
3. Diskusi antar kelompok, guru membantu siswa.
Menalar
1. Siswa menganalisis hasil presentasi untuk meyimpulkan
perbedaan model-model atom
2. Siswa mengindentifikasi kelebihan dan kelemahan masingmasing model atom
Mengomunikasikan
71
110
Tatap
menit
muka
1. Perwakilan dari siswa menjabarkan hasil diskusi antar
kelompok mengenai sejarah perkembangan atom beserta
kelebihan dan kekurangannya.
3
Penutup
1. Siswa menyimpulkan hasil presentasi mengenai
Penu-
perkembangan model atom beserta kelebihan dan
10
gasan
kekurangan setiap model atom
menit
ter-
2. Siswa diberi post tes berupa soal latihan secara
berkelompok.
G. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan
: Scientific Approach
2. Metode
: Diskusi kelompok& penugasan
3. Sumber
: Buku Kimia SMA Kelas X Semester 1
4. Media/Alat
: White board, Spidol, Lembar pengamatan diskusi kelompok,
Lembar soal latihan.
H. Penilaian
1. Penilaian:
a. Diskusi
b. Presentasi
Sleman, 22 Agustus 2014
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Mahasiswa PPL
Tri Astuti, S.Pd.
Leni Suleni
NIP. 19660822 198903 2 008
NIM. 11303241014
72
stuktur
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Tahun Pelajaran
Waktu pengamatan
: Kimia
: X/1
: Struktur Atom
: 2014/2015
: 2x 45 menit
Indikator terampil menerapkan konsep dan strategi pemecahan masalah yang relevan
dengan materi korosi
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep atau prinsip dan
strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan masalah korosi.
2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep atau
prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan
masalah korosi.
3. Sangat terampill,jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep atau
prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan
masalah korosi.
Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No
Nama Siswa
Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah
KT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
73
T
ST
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Keterangan:
KT
: Kurang terampil skor = 1
T
: Terampil skor = 2
ST
: Sangat terampil skor = 3
Skor =
∑
x 100 %
74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
: SMA NEGERI 1 NGEMPLAK
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: Kelas XI MIA 2 / Semester 1
Materi Pokok
: Sifat Fisika dan Kimia Hidrokarbon
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
K. KOMPETENSI INTI
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
L. KOMPETENSI DASAR
1.2. Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju
reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai
hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentative.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari.
3.1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan
pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.
75
4.1. Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon
berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan
senyawanya.
M. INDIKATOR
3.1.3 Menganalisis sifat fisika dan sifat kimia dari alkana, alkena, dan alkuna.
4.1.1 Menentukan sifat fisika dan sifat kimia dari alkana, alkena, dan alkuna
N. TUJUAN PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan:
14.
Siswa dapat menganalisis sifat fisika dan sifat kimia dari alkana,
alkena, dan alkuna.
15.
Siswa dapat menentukan sifat fisika dan sifat kimia dari alkana,
alkena, dan alkuna.
O. MATERI PEMBELAJARAN:
Sifat Fisik Alkana
Pada temperatur kamar (25 C) dan tekanan satu atmosfer senyawa alkana
memiliki wujud yang berbeda-beda. Untuk mengetahui wujud alkana dapat
dilihat dari titik didih dan titik lelehnya. Perhatikan data titik didih dan titik leleh
senyawa alkana pada tabel berikut ini :
Dari data tersebut alkana rantai lurus (n-alkana) yang mengandung C1 sampai
dengan C4 berwujud gas, C5 sampai dengan C17berwujud cair, dan mulai C 18
berwujud padat. Titik didih n-alkana bertambah sesuai dengan kenaikan Mr
senyawanya. Titik didih alkana bercabang lebih rendah dari titik didih rantai
lurus.
Titik leleh alkana tidak seperti titik didihnya yaitu sesuai dengan Mr nya.
Massa jenis alkana umumnya lebih rendah dari 1,00 g mL–1. Buktinya minyak
terapung di atas air. Alkana tidak larut di dalam air sebab termasuk senyawa
nonpolar. Alkana larut di dalam pelarut nonpolar seperti karbon tetraklorida,
kloroform, dan benzena.
76
Sifat Kimia Alkana
1. Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.
2. Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon
dioksida dan uap air.
3. Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), atom
-atom H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.
4. Alkana mempunyai afinitas yang kecil untuk bereaksi dengan zat lain . Oleh
karena itu alkana disebut parafin (afinitas kecil).
Reaksi pada alkana :
a. Reaksi oksidasi/pembakaran
CH4(g) + 2O2(g)
CO2(g) + 2H2O(g)
b. Reakasi substitusi (pertukaran) alkana oleh halogen
C2H6 + Br2
C2H5Br + HBr
c. Reaksi eliminasi (ikatan tunggal menjadi ikatan ranggkap)
C2H6(g)
CH2=CH2(g) + H2(g)
Etana 750-9000C
Etena
Sifat Fisik Alkena
Alkena mempunyai sifat tidak larut dalam air, massa jenis lebih kecil dari
satu, dan titik didih bertambah tinggi dengan meningkatnya jumlah atom C.
Perhatikan tabel titik didih dan massa jenis alkana berikut ini.
Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu,
alkena sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap
yang membentuk ikatan π. Ikatan π tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air
yang bermuatan positif sebagian.
Sifat Kimia Alkena
1. Reaksi adisi alkena (ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal)
a.Reaksi alkena dengan halogen (halogenasi)
CH2=CH2 + Cl2
CH2Cl-CH2Cl
Etena
1,2-dikloroetana
klorin
b.Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)
CH2=CH2(g)
+ H2(g)
katalis Ni/Pt
Etena
CH3-CH3(g)
etana
77
c.Reaksi alkena dengan hidrogenhalida/asam halida (hidrohalogenasi)
Aturan Markovnikov : pada alkena tidak simetris atom H dari asam halida
(HX) akan
terikat pada atom C yang mempunyai ikatan rangkap dan
mengikat atom H lebih banyak.
CH3CH=CH2 + HBr
CH3CH-CH3Br
1-propena
2-bromopropana
d. Reaksi alkena dengan air (hidrasi)
Alkena bereaksi dengan air membentuk alkohol.
CH2=CH2(g) + H2O
Etena
katalis H+
CH3-CH2-OH(g)
300 0C, 70 atm
etanol
e. Reaksi alkena dengan asam sulfat (H2SO4)
CH2=CH2(g) + H2SO4
CH3-CH2-OSO3H + H2O
C2H5OH + H2SO4
suhu ruang panas
f. Polimerisasi adisi pada alkena
Pada senyawa alkena jika antara molekul-molekul (manomer) yang sama
mengadakan reaksi adisi, maka akan terbentuk molekul-molekul besar
dengan rantai yang panjang. Peristiwa ini disebut polimerisasi. Polimerpolimer sintesis banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh
polimer dari alkena misalnya polietilen (plastik), polivinil klorida (pipa
paralon), dan politetraetena (teflon).
2. Pembakaran alkena
C2H4(g) + 3O2(g)
2CO2(g) + 2H2O(g) , bersifat eksotermik
Sifat Fisik Alkuna
Sifat fisik alkuna mirip dengan sifat-sifat alkana maupun alkena, Berdasarkan
titik didihnya, tiga senyawa alkuna terpendek berwujud gas. Perhatikan tabel
berikut.
Alkuna sangat sukar larut dalam air tetapi larut di dalam pelarut organik
seperti karbontetraklorida. Massa jenis alkuna sama seperti alkana dan alkena
lebih dari air. Titik didih alkuna mirip dengan alkana dan alkena. Semakin
bertambah jumlah atom C harga Mr makin besar maka titik didihnya makin
tinggi.
Sifat Kimia
Reaksi-reaksi yang terjadi pada alkuna sama dengan reaksi-reaksi pada alkena.
78
P. METODE PEMBELAJARAN
3. Pendekatan Saintifik
4. Metode Diskusi
I.
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN:
NO
DESKRIPSI KEGIATAN
1.
Pendahuluan
ALOKASI
WAKTU
10 menit
d. Berdoa dan memeriksa kehadiran siswa
e. Menerima informasi KI dan KD, materi serta tujuan
pembelajaran
f. Apersepsi:
Guru menanyakan kembali tentang materi sebelumnya
yaitu tentang isomer alkana, alkena, dan alkuna.
2.
70 menit
Kegiatan Inti
d. Mengamati
2) Peserta didik membaca buku sumber tentang sifat
fisika serta sifat kimia alkana, alkena, dan alkuna.
e. Menanya
4) Guru menuliskan pertanyaan tentang sifat fisika serta
sifat kimia alkana, alkena, dan alkuna.
f. Mencoba
3) Guru menuliskan pertanyaan tentang senyawa
reaksi-reaksi yang terjadi pada alkana, alkena, dan
alkuna.
4) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
dan meminta siswa menyelesaikan pertanyaan yang
diberikan.
5) Mengolah
2) Siswa secara berkelompok melakukan diskusi untuk
menyelesaikan pertanyaan yang diberikan.
6) Mengkomunikasikan
2) Siswa
aktif
mengkomunikasikan
hasil
diskusi
kelompok dan menuliskan jawaban di papan tulis
10 menit
Kegiatan Penutup
 Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah
tentang materi sifat fisika dan sifat kimia senyawa
hidrokarbon.
 Guru menutup pelajaran.
79
KET
AA. SUMBER BELAJAR:
7. Kimia XI, Grafindo, Nana Sutresna
8. Kimia XI, Erlangga
BB. MEDIA/ ALAT PEMBELAJARAN
4. White board dan Spidol
CC. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR:
5. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar:
Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap sub materi isomer
senyawa hidrokarbon.
6. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar:
 Penilaian sikap pada saat diskusi.
 Tes Tertulis
Nilai diperoleh dari hasil kuis/latihan soal. Nilai ini untuk melihat
penguasaan konsep siswa pada aspek kognitif.
Sleman, 25 Agustus 2014
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Mahasiswa PPL
Tri Astuti, S.Pd.
Leni Suleni
NIP. 19660822 198903 2 008
NIM. 11303241014
80
SOAL EVALUASI
4. Tuliskan persamaan reaksi pada senyawa berikut ini :
a. 2-metil-2-butena + H2

b. Pembakaran sempurna dari gas propena
c. Metana + HCl

d. Butuna + HBr
e. Pembakaran tidak sempurna dari gas butana
81
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
Nilai
Skor Aspek yang Dinilai
No.
Nama Siswa
Kerjasama
Jumlah
Akhir
Skor
(NA)
Kritis
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dst
JABARAN INDIKATOR PENILAIAN SOSIAL
NO
1.
Sikap
Kerja Sama
Kriteria
4 (sangat baik)
Deskripsi
Peserta didik mengerjakan soal-soal
hidrokarbon secara diskusi bersama
semua anggota kelompok
3 (baik)
Peserta didik mengerjakan soal-soal
hidrokarbon secara diskusi dengan
sebagian besar anggota kelompok
2 (kurang baik)
Peserta didik mengerjakan soal-soal
hidrokarbon secara diskusi bersama
sebagian kecil anggota kelompok
1 (sangat kurang
baik)
Peserta didik mengerjakan soal-soal
hidrokarbon tidak secara diskusi.
Soal
dikerjakan
secara
sendiri-
sendiri.
2.
Kritis
4 (sangat baik)
Peserta
didik
banyak
mengumpulkan informasi mengenai
konsep teori senyawa hidrokarbon
dengan penuh rasa ingin tahu.
3 (baik)
Peserta
didik
sebagian
besar
mengumpulkan informasi mengenai
konsep teori senyawa hidrokarbon
82
dengan sedikit rasa ingin tahu.
2 (kurang baik)
Peserta didik sedikit mengumpulkan
informasi
tentang
konsep
teori
senyawa hidrokarbon dengan sedikit
rasa ingin tahu.
1 (sangat kurang
baik)
Peserta didik tidak mengumpulkan
informasi mengenai konsep teori
senyawa hidrokarbon dengan tanpa
rasa ingin tahu.
83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
: SMA NEGERI 1 NGEMPLAK
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: Kelas X / Semester 1
Materi Pokok
: Penyusun Atom dan Konfigurasi Elektron
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Q. KOMPETENSI INTI
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
R. KOMPETENSI DASAR
5. KD pada KI 1
5.1
Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi
sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat
tentatif.
6. KD pada KI 2
6.1
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
6.2
Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan
peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
84
6.3
Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai
wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
7. KD pada KI 3
3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik
unsur.
8. KD pada KI 4
4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram
orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat
periodik unsur.
S. INDIKATOR
3.4.1 Mengidentifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar, dan isoton berdasarkan
data.
3.4.2 Mengelompokkan unsur ke dalam isotop, isobar atau isoton.
3.4.3 Menjelaskan perbedaan antara isotop, isobar, dan isoton.
3.4.4 Menggunakan prinsip Aufbau, prinsip larangan Pauli, dan Kaidah Hund
untuk menuliskan konfigurasi elektron.
3.4.5 Menentukan elektron valensi serta letak unsur dalam sistem periodik unsur.
T. TUJUAN PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan:
16.
Siswa dapat mengidentifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar, dan
isoton berdasarkan data.
17.
Siswa dapat mengelompokkan unsur ke dalam isotop, isobar atau
isoton.
18.
Siswa dapat menjelaskan perbedaan antara isotop, isobar, dan isoton.
19.
Siswa dapat menggunakan prinsip Aufbau, prinsip larangan Pauli, dan
Kaidah Hund untuk menuliskan konfigurasi elektron.
20.
Siswa dapat menentukan elektron valensi serta letak unsur dalam
sistem periodik unsur.
G. MATERI PEMBELAJARAN
Atom
1. Lambang Atom :
X = lambang unsur
A
Z
X
A = nomor massa (menyatakan jumlah proton dan neutron)
Z = nomor atom (menyatakan jumlah proton), dimana untuk atom netral jumlah
proton = jumlah elektron
2. Atom netral terdiri dari partikel atom :
85
Partikel
Penemu
Tahun
Lokasi
Massa relatif
Muatan
Notasi
Elektron
J.J Thomson
1987
mengelilingi
0.00055 amu
-1
0
1 e
inti
Proton
Goldstein
1897
dalam inti
1.0073 amu
+1
Neutron
James
1932
dalam inti
1.0087 amu
0
Chadwick
(amu (atomic mass unit) atau sma = satuan massa atom)
3. Ion
Atom bermuatan listrik, baik positif maupun negatif
Ion positif = atom yang kehilangan / melepaskan elektron
Ion negatif = atom yang menangkap / menerima elektron
Contoh :
35
17 Cl
p = 17, e = 17, n = 18
24
12 Mg
p = 12, e = 12, n = 12
Cl 
p = 17, e = 18, n = 18
Mg 2 
p = 12, e = 10, n = 12
Istilah dalam Atom
Isotop adalah unsur yang mempunyai nomor atom sama tetapi
mempunyai nomor massa yang berbeda. Isotop terjadi karena perbedaan jumlah
neutron di dalam inti atom.
Contoh:
Karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga semua atom karbon mempunyai 6
proton. Sebagian besar atom karbon memiliki 6 neutron, tetapi sebagian kecil
memiliki 7 neutron. Atom karbon yang memiliki 6 neutron mempunyai nomor
massa = 6+6 = 12; sedangkan atom karbon yang memiliki 7 neuton mempunyai
nomor massa = 6+7 = 13. Jadi karbon mempunyai dua isotop. Kedua isotop itu
dapat dibedakan dengan menyatakan nomor massanya, yaitu sebagai C-12 dan C13. Selain kedua isotop tersebut, dikenal pula isotop-isotop karbon lainnya, salah
satunya adalah karbon- 14 (C-14).
Isobar adalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom
berbeda), tetapi mempunyai nomor massa sama.
Contoh:
14
6C
dengan 7N14 ; 11Na24 dengan 12Mg 24
Isoton adalah unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda),
tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama.
Contoh:
13
6C
dengan 7N14 ; 15P31 dengan 16 S32
Konfigurasi Elektron
86
1
1 H
a ta u
1
0n
1
1p
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam kulit dan sub-kulit dalam
atom-atom suatu unsur.
Ada beberapa aturan / prinsip, yaitu :
1. Prinsip aufbau : elektron dalam suatu atom mengisi dari tingkat energi
terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
1s
2s
2p
3s
3p
3d
4s
4p
4d
4f
5s
5p
5d
5f
6s
6p
6d
7s
7p
2. Aturan Hund : elektron tidak boleh berpasangan terlebih dahulu sebelum
masing-masing orbital terisi oleh satu elektron.
p2 dituliskan
bukan
d5 dituliskan
bukan
d7 dituliskan
bukan
3. Larangan Pauli : Tidak boleh ada elektron dalam satu atom yang memiliki
keempat bilangan kuantum yang sama.
4. Orbital penuh dan ½ penuh : beberapa konfigurasi mengalami perubahan
pengisian elektron dalam rangka mempertahankan kestabilan atom.
Contoh : 3d4 4s2 berubah menjadi 3d5 4s1
3d9 4s2 berubah menjadi 3d10 4s1
H. METODE PEMBELAJARAN:
J.
4. Pendekatan
: Scientific Approach
5. Strategi
: Contextual Teaching and Learning
6. Metode
: Metode diskusi
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN:
NO
1.
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI
WAKTU
10 menit
Pendahuluan
87
KET
 Berdoa dan memeriksa kehadiran siswa
 Menerima informasi KI dan KD, materi serta tujuan
pembelajaran
 Apersepsi:
Guru menanyakan tentang materi yang telah
dijelaskan sebelumnya.
2.
115 menit
Kegiatan Inti

Mengamati
Mengamati tabel periodik modern

Menanya
Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan tabel
periodik, misalnya: apa dasar pengelompokan
unsur dalam tabel periodik? Bagaimana hubungan
konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam
tabel periodik?

Pengumpulan data
- Mengamati nomor atom dan nomor massa
beberapa unsur untuk menentukan jumlah
elektron, proton dan netron unsur tersebut.
- Menganalisis hubungan konfigurasi elektron
dengan nomor atom.
- Mendiskusikan
konfigurasi
elektron
dan
diagram orbital dari unsur tertentu.
- Menganalisis hubungan antara nomor atom dan
konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam
tabel periodik (golongan dan periode).
- Menganalisis nomor atom dan nomor massa
beberapa contoh kasus pada unsure untuk
memahami isotop, isobar, dan isoton.

Mengasosiasi
Menyimpulkan bahwa golongan dan periode unsur
ditentukan oleh nomor atom dan konfigurasi
elektron.

Mengkomunikasikan
Mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi
tentang penyusun atom dan konfigurasi elektron.
10 menit
Kegiatan Penutup
 Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari
di pertemuan berikutnya yaitu tentang bilangan
88
kuantum.
 Guru menutup pelajaran.
KK.
SUMBER BELAJAR:
9. Kimia XI, Grafindo, Nana Sutresna
10.
Kimia XI, Ganesha Exact
11.
Kimia XI, Erlangga
12.
Kimia XI, Yudhistira
LL. MEDIA/ ALAT PEMBELAJARAN
5. White board
6. Spidol
7. Lembar kerja
8. LCD
9. Power point
MM. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR:
7. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar:
Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap sub materi isotop,
isobar, dan isoton.
8. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar:
 Penilaian sikap pada saat diskusi dan presentasi.
 Tes Tertulis
Nilai diperoleh dari hasil kuis/latihan soal. Nilai ini untuk melihat
penguasaan konsep siswa pada aspek kognitif.
 Keaktifan dalam menjawab
Nilai diperoleh dari pengamatan guru terhadap siswa selama proses
diskusi berlangsung. Nilai ini untuk melihat aspek afektif siswa
4.
Butir Soal dan Kunci Jawaban
-TerlampirYogyakarta, 5 September 2014
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Mahasiswa PPL
Tri Astuti, S.Pd.
Leni Suleni
NIP. 19660822 198903 2 008
NIM. 11303241014
89
LEMBAR KERJA SISWA
PENENTUAN ISOTOP, ISOTON, DAN ISOBAR
Tujuan: Menentukan dan menganalisis jumlah proton, elektron, dan neutron suatu
unsur untuk menentukan isotop, isoton, dan isobar.
Langkah Kegiatan
1. Amatilah dengan cermat beberapa atom berikut, kemudian isilah tabel berikut
berdasarkan data di bawah ini dengan teliti!
14
6C
; 7N14 ; 8O16 ; 15P30; 15P31 ; 16S32 ; 54Xe131 ; 53I131 ; 52Te126 ; 52Te 127
Unsur
Nomor
Massa
Proton
Elektron
Neutron
Kelompok Unsur
Isotop
Isoton
Isobar
14
6C
14
7N
16
8O
15P
30
15P
31
16S
32
131
54Xe
131
53I
126
52Te
52Te
127
2. Kerjakan tugas ini secara berkelompok yang terdiri dari 2-3 orang.
3. Berikan analisismu mengenai hubungan antara:
a) Atom-atom yang memiliki nomor massa sama
b) Atom-atom yang memiliki jumlah proton yang sama
c) Atom-atom yang memiliki jumlah neutron yang sama
4. Tuliskan cara menentukan isotop, isoton, dan isobar berdasarkan data di atas.
5. Buatlah sebuah kesimpulan dari hasil pengamatan dan analisismu tersebut!
6. Presentasikan hasilnya di depan teman-temanmu dengan percaya diri!
Jawaban:
1. Tabel penentuan isotop, isoton, dan isobar
Unsur
Nomor
Massa
Proton
Elektron
Neutron
Kelompok Unsur
Isotop
Isoton
Isobar
14
6C
14
6
6
14-6=8
-
16
8O
14
7N
14
7N
14
7
7
14-7=7
-
-
14
6C
16
8O
16
8
8
16-8=8
-
14
6C
-
30
30
15
15
30-15=15
-
-
15P
90
15P
31
15P
31
31
15
15
31-15=16
15P
16S
32
32
16
16
32-16=16
131
54Xe
131
54
54
131
53I
131
53
126
52Te
126
127
127
52Te
30
16S
32
-
-
15P
31
-
131-54=77
-
-
131
53I
53
131-53=78
-
-
131
54Xe
52
52
126-52=74
52Te
127
-
-
52
52
127-52=75
126
52Te
-
-
2.
a) Atom-atom yang memiliki nomor massa sama yaitu:
14
14
131
dan 53I131
6C dan 7N ; 54Xe
b) Atom-atom yang memiliki jumlah proton yang sama yaitu:
15P
30
dan
31
126
dan 52Te 127
15P ; 52Te
c) Atom-atom yang memiliki jumlah neutron yang sama yaitu:
14
16
31
6C dan 8O ; 15P
dan 16S32
3. Cara menentukan isotop: mencari unsur-unsur yang mempunyai nomor atom yang
sama tetapi nomor massanya berbeda.
Cara menentukan isoton: mencari unsur-unsur yang mempunyai nomor atom
berbeda tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama.
Cara menentukan isobar: mencari unsur-unsur yang mempunyai nomor atom
berbeda tetapi nomor massanya sama.
4. Kesimpulan:
Isotop adalah unsur-unsur yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi nomor
massanya berbeda. Yaitu 15P30 dan
31
126
dan 52Te 127
15P ; 52Te
Isoton adalah unsur-unsur yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi
mempunyai jumlah neutron yang sama. Yaitu 6C14 dan 8O16 ; 15P31 dan 16S32
Isobar adalah unsur-unsur yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi nomor
massanya sama. Yaitu 6C14 dan 7N14 ;
131
dan 53I131
54Xe
Latihan Soal
1. Tentukan golongan dan periode unsur berikut dengan cara mengkonfigurasikan
elektronnya!
a.
11Na
b.
20Ca
c.
18Ar
d.
31Ga
e.
53I
91
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Ngemplak
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/ Semester
: X/ 1
Tahun Ajaran
: 2013/ 2014
Waktu Pengamatan
:
Indikator perkembangan sikap religius, tanggung jawab, peduli, responsif, dan
santun.
1. BT (Belum Tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas.
2. MT (Mulai Tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten.
3. MB (Mulai Berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten.
4. MK (Membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
N
a
N
o
Religius
Tanggung
jawab
Peduli
Responsif
Santun
m
a
Si
sw
B M M M B M M M B M M M B M M M B M M M
T T B K T T B K T T B K T T B K T T B K
a
1
2
3
4
5
..
.
Keterangan:
1 BT = Kurang
2 MT = Sedang
3 MB = Baik
4 MK = Sangat Baik
92
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/ Semester
: X/ 1
Tahun Pelajaran
: 2013/ 2014
Waktu Pengamatan
:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan Pengisian Skor
1. Kurang
2. Tinggi
3. Cukup Tinggi
4. Sangat Tinggi
Presentasi Kelompok
Aspek:
1. Penguasaan Isi
2. Teknik Bertanya/ Menjawab
3. Metode Penyajian
93
Visual
Isi
(5)
Presentasi
(4)
Jumlah
(3)
Sama
(2)
Presentasi
Kerja
(1)
Peduli
a
Jawab
Sisw
Tanggung
o
Disiplin
a
Kejujuran
Nam
N
Kinerja
Observasi
(6)
(7)
(8)
(9)
Jumla
Ke
h Skor
t
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Ngemplak
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas / Semester
: XI IPA / 1
Materi Pokok
: Minyak Bumi dan Frkasi-fraksi Minyak Bumi.
Alokasi Waktu: 2 x 45 Jam Pelajaran
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Meghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisa, konseptual, procedural berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
perabadan terkait penyebab phenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah,menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari
adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju
reaksi, kesetimbangan kimia, larutan, dan koloid sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai
hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan
gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan
YME yang digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari.
94
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama,santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif,
dan proaktif serta bijaksana sebagai
wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.2 Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi serta kegunaanya.
4.2 Menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaaanya.
C. Indikator
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran kimia tentang minyak bumi dan fraksifraksi minyak bumi.
2. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
3. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
4. Menganalisis proses terbentuknya minyak bumi.
5. Menjelaskan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
6. Menyebutkan kegunaan minyak bumi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat berperan aktif dalam proses diskusi yang dilakukan secara
berkelompok.
2. Siswa dapat bekerjasama dengan angota kelompoknya dalam proses diskusi
yang dilakukan secara berkelompok.
3. Siswa dapat saling memberi toleransi dan menghargai pendapat anggota
kelompoknya dalam pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif dalam
proses diskusi secara kelompok.
4. Siswa dapat menganalisis proses terbentuknya minyak bumi melalui
pemutaran video dengan cermat secara mandiri.
5. Siswa dapat menjelaskan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
menggunakan bahasa sendiri dengan komunikatif secara mandiri.
6. Siswa dapat menyebutkan kegunaan minyak bumi dengan benar melalui
analisis dari pemutaran video.
E. Materi Pembelajaran
1.
Komponen Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan hewan, tumbuh-tumbuhan
dan jasad-jasad renik yang tertimbun bersama endapan lumpur, pasir, dan zatzat lainnya selama jutaan tahun yang lalu. Komponen-komponen utama
penyusun minyak bumi adalah senyawa-senyawa hidrokarbon, baik yang
alfatik (alkana), siklik (sikloalkana) maupun aromatik.
95
2.
Pengolahan Minyak Bumi
Ada beberapa macam proses pengolahan minyak bumi, yaitu :
a.
Destilasi
Proses ini disebut juga penyulingan minyak bumi, yaitu proses pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didih. Namun destilasi
pada minyak bumi dinamakan destilasi bertingkat, karena menggunakan
beberapa tingkat suhu pendinginan atau pengembunan.minyak mentah yang
didestilasi dipanaskan pada suhu hingga 370°C.
Beberapa fraksi minyak bumi yang dihasilkan dari destilasi bertingkat antara
lain :
a.
Gas alam
(16°C – 30°C)
b.
Bensin
(30°C - 80°C)
c.
Nafta
(110°C - 195°C)
d.
Kerosin (minyaktanah)
(170°C - 290°C)
e.
Solar
f.
Minyakpelumas (oli)
(300°C - 370°C)
g.
Residu (lilin,aspal)
(>370°C)
(260°C - 350°C)
2. Cracking
Adalah proses pemecahan hidrokarbon molekul-molekul besar dalam
fraksi minyak bumi menjadi molekul yang lebih kecil. Contoh :pengubahan
solar menjadi minyak tanah.
3.
Reforming
Adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu rendah (banyak
mengandung hidrokarbon rantai lurus) menjadi bensin yang bermutu baik
(banyak mengandung hidrokarbon rantai bercabang)
4.
Polimerisasi
Proses penggabungan molekul-molekul kecil dalam minyak bumi menjadi
molekul yang lebih besar. Contoh penggabungan isobutene dengan isobutana
menjadi isooktana yang merupakan komponen bensin bermutu tinggi.
5.
Treating
Proses pemurnian minyak bumi dengan menghasilkan zat-zat pengotornya
yaitu pengotor yang menimbulkan bau tidak sedap, lumpur, belerang, dsb.
6.
Blending
Proses pencampuran minyak bumi dengan zat-zat aditif agar kualitasnya lebih
baik.
3. BilanganOktan
Merupakan bilangan yang menyatakan banyaknya persentase iso oktana yang
dikandung dalam bensin. Sedangkan sisanya adalah persentase n-heptana.
Contoh: bensin dengan bilangan oktan 90 akan mengandung isooktana 90%
dan n-heptana 10% .
96
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatanpembelajaran : Scientific
2. Model Pembelajran
: Kooperatif learning berbasis masalah
3. MetodePembelajaran
: diskusi, TPS
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media dan alat pembelajaran
a. Media pembelajaran : video tentang minyak bumi, file presentasi
(ppt), dan buku paket.
b. Alat pembelajaran
: papan tulis, spidol, laptop, lembar diskusi,
dan lembar penilaian.
2. Sumber belajar
a. Buku cetak
Purba, M. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Sudarmo, U. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Phibeta.
b. E-book
Harnanto, A. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Pangajuanto, T. 2009. Kimia 3 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Utami, B. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu
Alam. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
H. Langkah-langkahKegiatanPembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Guru menciptakan suasana kelas yang religius 10 menit
dengan memberi salam pembuka, berdoa bersama
siswa
sebelum
melakukan
pelajaran,
serta
mengecek kehadiran siswa.
 Apersepsi
 Guru menanyakan materi hidrokarbon yang
telah diajarkan sebelumnya.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran /
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh
siswa secara komunikatif.
97
Kegiatan
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Motivasi
 Guru
mengajukan
pertanyaan
motivasi
kepada siswa.
 Mengamati
Inti
(siswa
dibagi
menjadi
70 menit
 Menganalisis fenomena minyak bumi yang
ditayangkan melalui sebuah video.
 Menanya
beberapa
kelompok dan
 Guru
memberikanpertanyaanpadasiswa,
menganalisis
“Apa pengertian minyak bumi? Bagaimana
video
minyak bumi terbentuk? “
yang
ditayangkan)
 Pengumpulan data
 Siswa secara kelompok menganalisis video
yang telah ditayangkan.
 Mendiskusikan
pengertian
dan
proses
terbentuknya minyak bumi.
 Menganalisis fraksi-fraksi minyak bumi
baik dari video maupun sumber lain seperti
internet.
 Memperediksi
kegunaan
minyak
bumi
dalam kehidupan sehari-hari.
 Mengasosiasi
 Siswadimintamenyimpulkanhasildiskusitent
angmateri yang telah dipelajari.
 Mengkomunikasikan
 Beberapa siswa maju ke depan untuk
mempresentasikan hasil analisis dari diskusi
yang telah dilakukan.
 Guru memberikan tanggapandan review
terhadap hasil presentasi siswa.
 Guru membahas soal-soal latihan bersamasama
dengan
siswa
serta
menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa.
Penutup
 Guru menuntun siswa dalam menyimpulkan apa
yang telah didiskusikan dan memberikan penguatan.
 Guru memberikan pekerjaan rumah berupa latihanlatihan soal.
 Guru memberitahu siswa untuk belajar
materidampak pembakaran hidrokarbon yang akan
98
10 menit
Kegiatan
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
dibahas pada pertemuan berikutnya.
 Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
I. Penilaian
1. Jenis / teknik penilaian : Pengamatan dan testertulis
2. Prosedur Penilaian :
No
1.
Teknik
Aspek yang dinilai
Sikap
a. Terlibat
Waktu Penilaian
Penilaian
Pengamatan
aktif
dalam
Selama pembelajaran dan saat
diskusi
pembelajaran
b. Bekerjasama
dalam
kegiatan kelompok.
c. Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2.
Pengetahuan
a. Menyelesaiakan
soal- Pengamatand
soal dengan benar
antes
Penyelesaian tugas
individu dan kelompok

b. Mengintepretasikan
jawaban

Sesudah diskusi kelompok
kedalam
permasalahan
yang
sesungguhnya.
3.
Keterampilan
Terampil menerapkan
Pengamatan
Penyelesaian tugas (baik individu
konsep/prinsip dan
maupun kelompok) dan saat
strategi pemecahan
diskusi
masalah yang relevan
yang berkaitan dengan
materi.
Sleman, 10 September 2014
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Mahasiswa PPL
Tri Astuti, S.Pd.
NIP. 19660822 198903 2 008
Leni Suleni
NIM. 11303241014
99
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI IPA/1
Materi Pokok
: Minyak bumi dan fraksi-fraksi minyak bumi.
Tahun Pelajaran
: 2013/2014
Waktu Pengamatan
: 2 x 45 menit
Indikator sikapaktifdalampembelajarankimia.
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam
pembelajaran
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum ajeg/konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya
usaha bekerjasama dalam kegiatan
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan
ajeg/konsisten.
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Sikap
No
NIS
Nama Siswa
Aktif
KB
B
1
2
3
100
Bekerjasama
SB
KB
B
SB
Toleran
KB
B
SB
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Keterangan:
KB
: Kurang baik
B
: Baik
SB
: Sangat baik
101
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI/1
Materi Pokok
: Minyak bumi dan fraksi-fraksi minyak bumi.
Tahun Pelajaran
: 2014/2015
Waktu pengamatan
: 2x 45 menit
Indikator terampil menerapkan konsep dan strategi pemecahan masalah yang relevan
dengan materi korosi
4. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep atau prinsip dan
strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan masalah korosi.
5. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep atau
prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan
masalah korosi.
6. Sangat terampill,jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep atau
prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan
masalah korosi.
Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No
Nama Siswa
Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah
KT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
102
T
ST
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Keterangan:
KT
: Kurangterampil skor = 1
T
: Terampil skor = 2
ST
: Sangatterampil skor = 3
Skor =
∑
x 100 %
103
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI MIA 2/1
Materi Pokok
: Minyak bumi dan fraksi-fraksi minyak bumi
Tahun Pelajaran
: 2014/2015
Waktu Pengamatan
: 2 x 45 menit
1. Minyak bumi terbentuk selama ribuan tahun berasal dari fosil ….
a.
Dinosaurus
b.
Paus
c.
Tumbuhan
d.
Binatang mamalia
e.
Plankton dan tumbuhan
2. Untuk menentukan secara akurat keberadaan minyak mentah di dalam bumi
dipakai teknik ….
a.
Peledakan
b.
gelombang seismik
c.
pantauan udara
d.
gelombang kejut
e.
mikroskop
3. Minyak bumi tergolong sumber energi tidak terbarukan sebab ….
a.
proses pembentukan memerlukan waktu ribuan tahun
b.
alam tidak dapat menciptakan lagi minyak bumi
c.
dapat didaur ulang dari hasil pembakaran
d.
tidak dapat dibuat oleh manusia dengan teknologi apapun
e.
minyak bumi bukan sumber energi baru
4. Fraksi minyak bumi terbanyak adalah ….
a.
alkana dan sikloalkana
b.
aldehida dan aromatik
c.
sikloalkana dan aromati
d.
LPG, LNG, dan aspal
e.
bensin premium dan solar
5. Teknik yang diterapkan untuk memisahkan fraksi minyak bumi adalah ….
a.
Ekstraksi
b.
destilasi bertingkat
c.
permurnian bertingkat
d.
dekantasi
e.
magnetisasi
6. Ketika suhu dalam kolom fraksionasi mencapai 110°C, fraksi minyak bumi
yang menguap adalah yang mengandung jumlah atom karbon ….
104
a.
1–5
b.
6 – 10
c.
13 – 20
d.
21 – 30
e.
50 ke atas
7. Fraksi minyak mentah yang tersisa dalam kolom fraksionasi dapat digunakan
sebagai ….
a.
bahan bakar untuk memasak
b.
bahan bakar untuk kendaraan
c.
aspal untuk mengeraskan jalan
d.
pelarut senyawa karbon
e.
pelumas mesin
8. Kandungan gas alam yang paling banyak adalah . . . .
a.
Etana
b.
Propana
c.
Metana
d.
Butana
e.
Pentana
9. Senyawa yang banyak terkandung dalam minyak bumi dari indonesia adalah .
..
a.
Hidrokarbon jenuh
b.
Sikloalkana
c.
Belerang
d.
Aromatik
e.
Alkana
10. Pada proses pengolahan minyak bumi dilakukan proses pemecahan molekul
senyawa yang panjang menjadi molekul senyawa yang pendek yang
dinamakan
....
a.
Blending
b.
Treating
c.
Cracking
d.
Reforming
e.
Polimerisasi
B. Essay
1. Sifat-sifat apa yang dimiliki oleh fraksi minyak mentah yang lebih mudah
terbakar daripada minyak mentah yang sukar terbakar?
105
2. Jika bensin, minyak tanah, dan minyak pelumas dicampurkan, kemudian
dimasukkan ke dalam alat suling:
a.Manakah fraksi yang pertama keluar dari alat destilasi?
b. Manakah yang memiliki titik didih paling tinggi dan paling rendah?
106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
: SMA NEGERI 1 NGEMPLAK
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: Kelas XII IPA 2/ Semester 1
Materi Pokok
: Penyetaraan Reaksi Redoks
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
VIII. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi reduksi dan elektrokimia dalam
teknologi dan kehidupan sehari-hari.
IX. Kompetensi dasar
1.3 Menerapkan konsep reaksi oksidasi reduksi dalam sistem elektrokimia
yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi
dan dalam industri.
1.4 Menjelaskan reaksi oksidasi reduksi dalam sel elektrolisis.
1.5 Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit.
X.
Indikator Pencapaian Kompetensi
2.1.1 Menjelaskan reaksi redoks.
2.2.1 Menjelaskan konsep bilangan oksidasi.
2.3.1 Menentukan bilangan oksidasi suatu unsur.
2.4.1 Menyetarakan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi.
2.5.1 Menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengag reaksi.
XI. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan:
21. Siswa dapat menjelaskan reaksi redoks.
22. Siswa dapat menjelaskan konsep bilangan oksidasi.
23. Siswa dapat menentukan bilangan oksidasi suatu unsur.
24. Siswa dapat menyetarakan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi.
25. Siswa dapat menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi.
“ Karakter siswa yang diharapkan :

Peduli lingkungan, rasa ingi tahu, kreatif, mandiri, disiplin, gemar
membaca, dan peduli sosial.
XII. Materi pelajaran
Perkembangan Reaksi Redoks
(1) Reaksi suatu zat dengan oksigen :
Reaksi oksidasi : reaksi penangkapan oksigen
107
Reaksi reduksi : reaksi pelepasan oksigen.
Contoh : Fe (s) + O2 (g)  Fe2O3 (s) (oksidasi)
2 KClO3 (s)  2 KCl (s) + 2 O2 (g) (reduksi)
(2) Reaksi yang berkaitan dengan pelepasan/penangkapan elektron
Teori ini muncul karena ternyata tidak semua reaksi redoks melibatkan
oksigen, tetapi juga melibatkan elektron.
Reaksi oksidasi : reaksi pelepasan elektron
Reaksi reduksi : reaksi penangkapan elektron.
Contoh : Na (s)  Na+ (s) + e- (oksidasi)
Cl2 (g) + 2 e- 2 Cl- (g) (reduksi)
(3) Reaksi yang berkaitan dengan perubahan bilangan oksidasi (biloks)
Kebanyakan reaksi tidak jelas mengungkapkan adanya penangkapan dan
pelepasan elektron, sehingga konsep reaksi redoks yang kedua tidak bisa
digunakan untuk semua reaksi.
Reaksi dimana yang mengalami reaksi reduksi dan oksidasi hanya satu
unsur disebut reaksi autoredoks (disproporsionasi).
Reaksi oksidasi : reaksi pelepasan elektron
Reaksi reduksi : reaksi penangkapan elektron.
Contoh : 2 Na (s)  2 Na+ (s) + 2 e- (oksidasi)
0
+1
Cl2 (g) + 2 e- 2 Cl- (g) (reduksi)
0
-1
Aturan Biloks
Biloks : muatan imajiner suatu atom dalam senyawa bila distribusi elektron di
sekitar atom / muatan yang seolah-olah dimiliki oleh suatu atom. Aturannya :
1. Unsur-unsur atau molekul beratom sejenis mempunyai biloks 0, misal : Na,
Fe, O2, N2, H2, Cl2, Cu, Zn, dan lain-lain.
2. Atom H dalam senyawa mempunyai biloks +1, kecuali dalam senyawa
hidrida biloksnya –1, misal atom H memiliki biloks +1 pada senyawa HCl,
H2SO4, HNO3 dan biloks – 1 pada senyawa NaH, BaH2, AlH3.
3. Atom O dalam senyawa mempunyai biloks –2, kecuali pada F2O memiliki
biloks +2, pada peroksida (O22-) memiliki biloks –1, pada superoksida (O2)
memiliki biloks – ½.
4. Atom logam dalam senyawa mempunyai biloks sesuai dengan valensi
logam tersebut. Contoh : NaCl, KCl, Na2SO4, KNO3, atom K dan Na pada
senyawa tersebut biloksnya +1.
5. Jumlah biloks semua atom dalam senyawa netral sama dengan nol.
6. Jumlah total biloks senyawa ion sama dengan muatan ion senyawa tersebut.
108
Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks
1. Metode Biloks
Penyetaraan dengan menekankan pada peninjauan terhadap biloks dari
persamaan reaksi yang ada, dengan tetap mengingat zat yang mengalami
reduksi dan oksidasi.
Langkah-langkah dalam penyetaraan reaksinya adalah sebagai berikut:

Menentukan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.

Menyetarakan koefisien unsur-unsur yang mengalami perubahan
bilangan oksidasi.

Menentukan jumlah perubahan bilangan oksidasi dari oksidator dan
reduktor, dimana jumlah perubahan bilangan oksidasi sama dengan
jumlah atom dikalikan perubahan bilangan oksidasinya.

Menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi dengan memberikan
koefisien yang sesuai.

Menyetarakan muatan dengan menambah ion H+ (asam) dan ion OH(basa).

Menyetarakan atom H dengan menambahkan H2O.

Menyetarakan jumlah unsur-unsur lain dengan urutan kation, anion,
hidrogen, dan oksigen (untuk jenis reaksi rumus).
2. Metode Ion Elektron (Setengah Reaksi)
Penyetaraan dengan meninjau ion elektron yang terlibat dalam reaksi,
dengan melihat informasi suasana berlangsungnya reaksi (asam / basa),
sebab dalam penerapan metode ini penambahan H2O dalam penyetaraan
sangat tergantung suasananya.
Langkah-langkah dalam penyetaraan adalah sebagai berikut:

Menuliskan reaksi dasar unsur-unsur yang mengalami perubahan
bilangan oksidasi dan menuliskan ion dalam bentuk reaksi reduksi dan
reaksi oksidasi secara terpisah.

Menyetarakan masing-masing setengah reaksi sesuai urutan sebagai
berikut:
a. Menyetarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
b. Menyetarakan jumlah atom oksigen dan hidrogen.
1) Larutan asam atau netral dengan menambah 1 molekul H2O
untuk setiap kekurangan 1 atom oksigen pada ruas yang
kekurangan atom oksigen.
Menyetarakan atom H dengan menambahkan ion H+ pada ruas
yang kekurangan atom H.
2) Larutan basa dengan menambah 1 molekul H2O untuk setiap
kelebihan 1 atom oksigen pada ruas yang kelebihan atom
109
oksigen. Menambah ion OH- dua kali lebih banyak pada ruas
yang lainnya.
3) Menyetarakan spesi lain dengan menambahkan spesi yang
bersangkutan pada ruas lain.
4) Menyetarakan muatan dengan menambahkan elektron pada ruas
yang jumlah muatannya lebih besar.
c. Menyamakan jumlah elektron yang diserap dan dibebaskan dengan
memberi koefisien yang sesuai. Menjumlahkan kedua setengah
reaksi tersebut.
XIII. Metode/Model Pembelajaran
Diskusi dan model examples non examples.
XIV. Kegiatan Pembelajaran
No
Kegiatan Belajar
Waktu
Kegiatan Awal
5.
Mengucapkan
salam,
dan
bersama-sama
siswa
membaca doa untuk memulai pelajaran.
1
6.
Kegiatan mengabsensi siswa.
7.
Menginformasikan tujuan pembelajaran.
8.
Memberikan motivasi/apersepsi tentang sifat koligatif
10 menit
larutan yang ada di lingkungan sekitar seperti
pembuatan es puter, memasak sayur, dll.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
2.
Guru menjelaskan sekilas tentang reaksi redoks.
Elaborasi
5. Siswa
diberi
pertanyaan-pertanyaan
berdasarkan
pengetahuan dasar tentang reaksi redoks yang mereka
ketahui.
2
6. Guru menjelaskan konsep penyetaraan reaksi redoks
dengan metode biloks dan setengah reaksi.
70 menit
7. Siswa diberi soal untuk latihan menyetarakan reaksi
redoks.
8. Guru memberi tanggapan dan menjelaskan materi
sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Konfirmasi
Guru menanggapi hasil pekerjaan siswa dan memberi
penguatan.
3
Kegiatan Akhir
:
10 menit
110
1.
Siswa dan guru menyimpulkan materi pembelajaran
hari ini.
2.
Guru memberikan evaluasi kepada siswa mengenai
materi yang telah dipelajari hari ini.
3.
Memberikan tugas.
4.
Guru menginformasikan materi pembelajaran yang
akan datang.
5.
Menutup
pembelajaran
dengan
membaca
hamdallah.
V.
Alat / Bahan / Sumber Belajar
Buku Kimia Kelas XII karangan Michael Purba Penerbit Erlangga.
Media berupa white board dan spidol.
VI. Penilaian
Bentuk Test: Lembar Kerja Peseta Didik (LKPD)
Soal Instrumen (terlampir)
c. Penilaian afektif
Bentuk : lembar pengamatan sikap siswa
No.
Nama
Kejujuran Ketekunan Disiplin
Etika
1
2
3
…..
Skala penilaian dibuat dengan rentang dari 1 sampai 5.
Penafsiran angka : 1. sangat kurang
2. kurang
3. cukup
4. baik
5. sangat baik
d. Penilaian psikomotor
Bentuk : lembar pengamatan keaktifan
No.
Nama
Cara
Cara
Rata-
mengemukakan
menjawab
rata
pendapat
pertanyaan
1
111
Nilai
2
3
…
Skala penilaian dibuat dengan rentang dari 1 sampai 5.
Penafsiran angka : 1. sangat kurang
2. kurang
3. cukup
4. baik
5. sangat baik
Yogyakarta, 10 September 2014
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Mahasiswa PPL
Tri Astuti, S.Pd.
Leni Suleni
NIP. 19660822 198903 2 008
NIM. 11303241014
112
Butir Soal
1. Setarakan reaksi redoks berikut dengan menggunakan metode setengah reaksi dan
metode biloks!

CrO42- + Fe(OH)2  Cr2O3 + Fe(OH)3

Cl2 + IO3-  Cl- + IO4-

MnO4- + C2O42-  CO2 + MnO2

Cl2 + Br-  Cl- + Br2

MnO4- + Cl-  Cl2 + Mn2+
113
ULANGAN HARIAN 1
HIDROKARBON
1. Berilah nama senyawa berikut ini: (skor 10)
a. H3C
CH(CH3) CH(C2H5)
CH(C2H5)
b. H3C
CH2 CH(C2H5)
c. H3C
CH(C2H5)
d. H3C
CH2 C C CH(C2H5)2 CH3
CH(C2H5)
CH C(CH3)2
CH2
CH2(CH3)
C(CH3)2
CH3
CH3
2. Gambarkan rumus struktur dari nama senyawa berikut ini: (skor 8)
a. 4,4-dimetil-2-heptuna
b. 2,3,4-trimetil-2-heksena
c. 3,5-dietil-3,5-dimetilheptana
d. Cis-2-pentena
3. Gambarkan isomer senyawa berikut dan berilah nama senyawanya!
a. C5H12 (skor 6)
b. C4H8 (skor 6)
4. Tuliskan persamaan reaksi dan berilah nama senyawa yang dihasilkan!
a. 2-butena
+
HCl
(skor 3)
b. Metana
+
Br2
(skor 3)
c. Pembakaran sempurna dari gas pentana (skor 4)
“Kejujuran akan memberikan keberkahan dan keberkahan akan menunjukkan jalan
kesuksesan.
Yakinlah pada dirimu sendiri karena sesungguhnya kamu adalah
makhluk paling sempurna” (Na~shi)
114
ULANGAN HARIAN 1
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
A. Pilihlah Jawaban yang Benar !
1. Adanya zat terlarut dapat mengakibatkan ….
a. naiknya tekanan uap jenuh
d. naiknya tekanan osmotik
b. turunnya titik didih
e. naiknya titik beku
c. turunnya titik beku
2. Jika 1 gram NaOH dilarutkan ke dalam 100 mL air, maka molaritas NaOH adalah …. (Ar Na
= 23; O = 16; H = 1)
a. 0,01 M
d. 0,25 M
b. 0,1 M
e. 2,5 M
c. 1,25 M
3. Sebanyak X gram CO(NO2)2 (Mr = 60) dilarutkan ke dalam 468 gram air (Mr = 18) sehingga
tekanan uap jenuh larutan pada temperatur 30oC = 28,62 mmHg. Jika pada temperatur ini
tekanan uap jenuh air murni sama dengan 31,8 mmHg, maka harga X adalah ….
a. 270 gram
d. 27 gram
b. 173 gram
e. 18 gram
c. 90 gram
4. Sebanyak 60 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam 73 gram air (Mr = 18). Jika tekanan uap
pelarut murni pada suhu 20oC adalah 22,5 mmHg, maka tekanan uap larutan pada suhu itu
adalah ….
a. 4,50 mmHg
d. 22,50 mmHg
b. 9,00 mmHg
e. 29,00 mmHg
c. 18,00 mmHg
5. Diketahui suatu zat nonelektrolit dalam air mendidih pada suhu 100,26oC. Jika Kb air =
0,52oC/molal dan Kf air = 1,86oC/molal, maka larutan tersebut akan membeku pada suhu ….
a. -1,86oC
d. -0,26oC
b. -0,93oC
e. -0,13oC
c. -0,52oC
6. Perhatikan data berikut!
115
Larutan
Konsentrasi (molal)
Titik beku (oC)
NaCl
0,1
-0,372
NaCl
0,2
-0,744
CO(NH2)2
0,1
0,186
CO(NH2)2
0,2
-0,372
C6H12O6
0,1
-0,186
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penurunan titik beku tergantung pada ….
a. jenis zat terlarut
d. jenis partikel zat terlarut
b. konsentrasi molal larutan
e. jumlah partikel zat terlarut
c. jenis pelarut
7. Supaya larutan mendidih pada temperatur 102oC, maka massa NaCl yang harus dilarutkan ke
dalam 100 gram air adalah ….
a. 56,25 gram
d. 2,250 gram
b. 11,25 gram
e. 1,125 gram
c. 5,625 gram
8. Suatu larutan 7,2 gram glukosa (C6H12O6) dalam 500 gram air pada suhu 27oC, maka tekanan
osmotiknya sebesar …. (R = 0,082 L atm / mol K)
a. 152,12 atm
d. 1,968 atm
b. 30,424 atm
e. 0,984 atm
c. 3,936 atm
9. Suatu senyawa dengan konsentrasi yang sama mempunyai tekanan osmotik paling besar
adalah ….
a. (NH4)2CO3
d. C2H5OH
b. CO(NH2)2
e. NaOH
c. CH3COOH
10. Berikut peristiwa kimia dalam kehidupan sehari-hari.
(1) Etilon glikol dapat ditambahkan ke dalam radiator mobil.
(2) Laut merah.
Kedua contoh di atas berhubungan dengan sifat koligatif larutan secara berturut-turut….
a. Penurunan tekanan uap dan tekanan
b. Tekanan osmotik dan kenaikan titik
osmotik
didih
116
c. Kenaikan titik didih dan penurunan
titik beku
d. Penurunan titik beku dan osmotik
balik
e. Penurunan titik beku dan kenaikan
titik didih
117
B. Isilah titik-titik berikut ini!
1. Sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya
bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan dinamakan ….
2. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut ….
3. Perbandingan antara jumlah mol zat terlarut terhadap jumlah mol zat terlarut
dan pelarut disebut ….
4. Banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1.000 gram pelarut disebut ….
5. Proses merembesnya pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan yang
lebih pekat atau dari pelarut murni ke suatu larutan disebut …
118
ANALISIS BUTIR SOAL
DATA UMUM
DATA PEMERIKSAAN JAWABAN SISWA
NAMA SEKOLAH
:
SMA NEGERI 1 NGEMPLAK
MATA PELAJARAN
:
KIMIA
KELAS / PROGRAM
:
XI MIA 2
NAMA TES
:
ULANGAN HARIAN
BENTUK TES
:
URAIAN OBYEKTIF
NOMOR SK/KD
:
3.2.
KKM
:
75
NAMA PENGAJAR
:
TRI ASTUTI,S.Pd
PEDOMAN PENSKORAN
SKORE
1
2
3
Nomor Soal
4
1
Skore maksimum
10
8
12
10
2
Skore Minimum
0
0
0
0
No
1
2
3
4
5
6
7
Nama Siswa
ABHIE DWI NUGROHO
ADELIA SARAS NUGRAHENI
APRILIA INDRI LESTARI
AYU ASTARI
DEFI WIJAYANTI
DESI SUCIYATI
DEWI PUSPITA SARI
1
2
8.5
3.5
4
6
4
6
5
5
6
3.5
6
4.5
7
7
Jumlah
Skore
40
Nomor Soal
3
4
Skore Yang Dicapai Siswa
1
5
6.5
5.5
3
12
5
1
5.5
6
7
4
8.5
4
119
Skala
Nilai
100
Jumlah
Nilai
Skore
Ujian
15.5
20
20
24.5
15.5
33.5
21
38.75
50.00
50.00
61.25
38.75
83.75
52.50
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
DWI CAHYANINGRUM
ERVANTONA PANDU MAHARDIKA
FATURRAHMAN ADI NEGORO
HAVIVAH NURUL SEPTIANA
IGNATIUS WAHYU CANDRA ATITUS*
LIA RETNO DESTANTI
LINDA RAHMAWATI
MARTANTA BUDI PRASETYA
MILA STYAWAN ARFIANA
MUHAMMAD ANSORI MA'RUF A
NIYANG HENDRAS SAVINA
NUR FAEDAH
REZKI IHYA' NURWINDASARI
RICKY ALDIAN ERTANTO
SEPTI CAHYANINGRUM
SHAVIA AINUR KUSUMA ADJI
THERESIA NOVITA*
TOMY PRIYATMOJO
TRI ATMOJO PAMUNGKAS JATI
WENI ASTUTI
WINDA ISMIYATUN
YUNIATI
ZULFA VIRGINIA AZLIN
YUDI MARYANTO
JUMLAH PESERTA TES
Mengetahui,
Kepala Sekolah
6
5
5.5
7.5
3
9
9
7.5
6
8.5
4.5
7.5
5.75
8
7.5
7.5
5.5
5
4.5
7
4.5
7
5
7.5
31
8
7
1.5
8
3
7
7.5
5
8
6.5
8
8
6.75
7.5
8
8
5.5
7.5
6.5
7.5
5.5
7.5
6
6
12
7.5
4.5
12
3
9
12
8.5
12
2.5
12
12
8
12
9.5
12
7
2.5
3
12
9
12
11.5
4
34
22.5
13.5
37
9.5
32
32
26
33.5
19.5
32.5
37
22
34.5
27
36.5
25
21
16
33
22
35
28.5
23
8
3
2
9.5
0.5
7
3.5
5
7.5
2
8
9.5
1.5
7
2
9
7
6
2
6.5
3
8.5
6
5.5
ORANG
Guru Mata Pelajaran
120
85.00
56.25
33.75
92.50
23.75
80.00
80.00
65.00
83.75
48.75
81.25
92.50
55.00
86.25
67.50
91.25
62.50
52.50
40.00
82.50
55.00
87.50
71.25
57.50
Basuki Jaka Purnama, M.Pd
NIP. 19660628 199001 1 001
Tri Astuti, S.Pd
NIP.19660822 198903 2 008
DATA UNTUK ANALISIS BUTIR
SOAL
NOMOR SOAL
SKOR MAKSIMUM
SKOR MINIMUM
JUMLAH PESERTA TES
1
10
0
2
8
0
3
12
0
4
10
0
31
31
31
31
31
31
31
31
31
SISWA KELOMPOK ATAS
No
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Aji Asa Lelana
Defi Wijayanti
Shavia Ainur Kusuma Adji
Dita Anggraini
Bagus Herdiyansyah
Linda Rahmawati
Abhi Dwi Nugroho
Dedy Supriyarto
Luqman Hakim
Arum Setyo Rini
Doli Okta Saputro Nugroho
Ricky Aldian Ertanto
Bima Cahya Putra
1
2
3
4
2
2
1.5
0
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
3
2
4
4
3
3
4
3
3
3
5
4.5
5
6
4
4.5
4.5
4
4
4
3
4.5
4
1.5
1.5
1.5
2.5
3
0.5
0
1.5
1.5
0
1.5
0
0
121
31
14
15
16
Yudi Maryanto
Agustina Wulandari
Okta Viawan Nur Cahyo
Jumlah Skore
2
2
2
3
2
3
4
4.5
3
0
0
0
29.5
52
68.5
15
SISWA KELOMPOK BAWAH
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Nama Siswa
1
2
3
4
2
2
2
2
2
2
2
2
0.5
0
2
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
2.5
0
3
0.5
0
0
0.5
0.5
4.5
4.5
4.5
4.5
4.5
3.5
4.5
2.5
5
3
3.5
3.5
4
3.5
1
0.5
0
0
1
0.5
1.5
0.5
0
1
0
0
1
1.5
0
1
19.5
10
56.5
8.5
Rezki Ihya'Nurwindasari
Septi Cahyaningrum
Septi Cahyaningrum
Tisna Pangestu
Devi Laraswati
Febrina Dwi Ikwanda
Fitriya Nur Prasetyawati
Salvia Valerina Syifa
Mustika Akbar Lestari
Desti Nur Chotimah
Dewi Puspita Sari
Nazala Yasin Romadhon
Safitri Komarina
Feby Trisnawati
Adnan Syafiq
Jumlah Skore
Nomor Soal
1
2
3
4
29,5
19,5
49
52
10
62
68,5
56,5
125
15
8,5
23.5
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
122
#VALUE!
#VALUE!
10
10
0
31
7.75
15.5
0
10
155
77.5
49
42
8
0
31
7.75
15.5
0
8
124
62
62
12
12
0
31
7.75
15.5
0
12
186
93
125
6.5
10
0
31
7.75
15.5
0
10
155
77.5
23.5
#VALUE!
0
0
31
7.75
15.5
0
0
0
0
#VALUE!
#VALUE!
0
0
31
7.75
15.5
0
0
0
0
#VALUE!
#VALUE!
0
0
31
7.75
15.5
0
0
0
0
#VALUE!
#VALUE!
0
0
31
7.75
15.5
0
0
0
0
#VALUE!
0.32
0.50
0.67
0.15
#VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
0.13
0.68
0.13
0.08
#VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
DATA UMUM
DAFTAR NILAI UJIAN
No
NAMA SEKOLAH
MATA PELAJARAN
KELAS/PROGRAM
NAMA TES
BENTUK TES
NOMOR SK/KD
SKBM
NAMA PENGAJAR
Nama Siswa
:
:
:
:
:
:
:
:
Jumlah
SMA NEGERI 1 NGEMPLAK
KIMIA
XI MIA 2
ULANGAN HARIAN
URAIAN OBYEKTIF
3.2.
75
TRI ASTUTI,S.Pd
Nilai
Keterangan Ketuntasan Belajar
39
Belum Tuntas, Harus Mengulang
Skore
1
ABHIE DWI NUGROHO
15.5
123
#VALUE!
0
0
31
7.75
15.5
0
0
0
0
#VALUE!
#VALUE!
0
0
31
7.75
15.5
0
0
0
0
#VALUE!
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
ADELIA SARAS NUGRAHENI
APRILIA INDRI LESTARI
AYU ASTARI
DEFI WIJAYANTI
DESI SUCIYATI
DEWI PUSPITA SARI
DWI CAHYANINGRUM
ERVANTONA PANDU MAHARDIKA
FATURRAHMAN ADI NEGORO
HAVIVAH NURUL SEPTIANA
IGNATIUS WAHYU CANDRA ATITUS*
LIA RETNO DESTANTI
LINDA RAHMAWATI
MARTANTA BUDI PRASETYA
MILA STYAWAN ARFIANA
MUHAMMAD ANSORI MA'RUF A
NIYANG HENDRAS SAVINA
NUR FAEDAH
REZKI IHYA' NURWINDASARI
RICKY ALDIAN ERTANTO
SEPTI CAHYANINGRUM
SHAVIA AINUR KUSUMA ADJI
THERESIA NOVITA*
TOMY PRIYATMOJO
TRI ATMOJO PAMUNGKAS JATI
WENI ASTUTI
WINDA ISMIYATUN
YUNIATI
ZULFA VIRGINIA AZLIN
YUDI MARYANTO
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
20
20
24.5
15.5
33.5
21
34
22.5
13.5
37
9.5
32
32
26
33.5
19.5
32.5
37
22
34.5
27
36.5
25
21
16
33
22
35
28.5
23
50
50
61
39
84
53
85
56
34
93
24
80
80
65
84
49
81
93
55
86
68
91
63
53
40
83
55
88
71
58
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Tuntas, Harus
Tuntas, Harus
Tuntas, Harus
Tuntas, Harus
Tuntas
Tuntas, Harus
Tuntas
Tuntas, Harus
Tuntas, Harus
Tuntas
Tuntas, Harus
Tuntas
Tuntas
Tuntas, Harus
Tuntas
Tuntas, Harus
Tuntas
Tuntas
Tuntas, Harus
Tuntas
Tuntas, Harus
Tuntas
Tuntas, Harus
Tuntas, Harus
Tuntas, Harus
Tuntas
Tuntas, Harus
Tuntas
Tuntas, Harus
Tuntas, Harus
Mengulang
Mengulang
Mengulang
Mengulang
Mengulang
Mengulang
Mengulang
Mengulang
Mengulang
Mengulang
Mengulang
Mengulang
Mengulang
Mengulang
Mengulang
Mengulang
Mengulang
Mengulang
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
124
REKAPITULASI
45
46
47
48
49
50
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
Jumlah
:
#REF!
Jumlah Peserta Ujian
:
31
Rata-rata
:
#REF!
Jumlah Yang Tuntas
:
12
Nilai Tertinggi
:
#REF!
Jumlah Yang Belum Tuntas
:
19
Nilai Terendah
:
#REF!
Di Atas Rata-rata
:
0
Simpangan Baku
:
#REF!
Di Bawah Rata-rata
:
31
Kepala Sekolah
Basuki Jaka Purnama, M.Pd
NIP. 19660628 199001 1 001
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
Oran
g
Oran
g
Oran
g
Oran
g
Oran
g
Guru Mata Pelajaran
TRI ASTUTI,S.Pd
NIP. 19660822 198903 2 008
125
ANALISIS BUTIR SOAL URAIAN
DATA UMUM
NAMA
SEKOLAH
Nomor
Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MATA PELAJARAN
KELAS / PROGRAM
NAMA
TES
BENTUK TES
NOMOR SK/KD
NAMA
PENGAJAR
Indeks
:
SMA NEGERI 1 NGEMPLAK
:
:
KIMIA
XI MIA 2
:
ULANGAN HARIAN
:
:
URAIAN OBYEKTIF
3.2.
:
TRI ASTUTI,S.Pd
Tingkat Kesukaran
Tafsiran
Indeks
Daya Beda
Tafsiran
0.32
Soal Sedang
0.13
0.50
Soal Sedang
0.68
Daya Beda Baik
0.67
Soal Sedang
0.13
Tidak Dapat Membedakan
0.15
Soal Sulit
0.08
Tidak Dapat Membedakan
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
126
Tidak Dapat Membedakan
Status Soal
Soal Ditolak
Soal Baik
Soal Ditolak
Soal Ditolak
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
10
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
Basuki Jaka Purnama, M.Pd.
127
TRI ASTUTI,S.Pd
MATRIKS PROGRAM KERJA PPL UNY
TAHUN 2014
NAMA SEKOLAH / LEMBAGA
:
SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN
ALAMAT SEKOLAH / LEMBAGA
:
COKROGATEN, BIMOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMAN
NAMA MAHASISWA
:
LENI SULENI
NIM
:
11303241014
FAKULTAS / PRODI
:
FMIPA / P.KIMIA
DOSEN PEMBIMBING
:
HERU PRATOMO AL, M.Si
Jumlah Jam per Minggu
No
Program / Kegiatan KKN-PPL
Jumlah Jam
I
1
2
Kegiatan Pembekalan dan Observasi
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Evaluasi
Ruang Lingkup Kimia
a. Menyiapkan materi
b. Membuat RPP dan Power Point
c. Konsultasi RPP
d. Mempelajari materi
e. Pelaksanaan
II
III
IV
3
7
3
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
3
7
3
2
3
2
2
1
2
6
128
4
5
1
2
6
3
4
5
6
f. Evaluasi dan koreksi tugas
Perkembangan Teori Atom
a. Menyiapkan materi
b. Membuat RPP dan Power Point
c. Konsultasi RPP
d. Mempelajari materi
e. Pelaksanaan
f. Evaluasi dan koreksi tugas
Penyusun Atom dan Konfigurasi Elektron
a. Menyiapkan materi
b. Membuat RPP
c. Konsultasi RPP
d. Membuat soal latihan
e. Mempelajari materi
f. Pelaksanaan
g. Evaluasi
Bilangan Kuantum
a. Menyiapkan materi
b. Membuat RPP
c. Konsultasi RPP
d. Membuat soal latihan
e. Mempelajari materi
f. Pelaksanaan
g. Evaluasi
Hidrokarbon
a. Menyiapkan materi
b. Membuat RPP
c. Konsultasi RPP
2
1
3
2
2
1
2
2
3
4
5
1
4
6
3
2
3
2
3
2
3
1
3
4
1
2
2
3
2
2
1
2
2
3
2
2
2
2
1
2
2
3
2
3
4
2
2
1
3
4
1
2
2
3
2
5
6
1
129
7
8
9
10
d. Membuat soal latihan
e. Mempelajari materi
f. Pelaksanaan
g. Evaluasi dan koreksi tugas
Isomer
a. Menyiapkan materi
b. Membuat RPP
c. Konsultasi RPP
d. Membuat soal latihan
e. Mempelajari materi
f. Pelaksanaan
g. Evaluasi dan koreksi tugas
Sifat fisika dan kimia senyawa hidrokarbon
a. Menyiapkan materi
b. Membuat RPP
c. Konsultasi RPP
d. Membuat soal latihan
e. Mempelajari materi
f. Pelaksanaan
g. Evaluasi dan koreksi tugas
Minyak Bumi dan Dampak Pembakaran
a. Menyiapkan materi
b. Membuat RPP dan media
c. Konsultasi RPP dan media
d. Mempelajari materi
e. Pelaksanaan
f. Evaluasi
Sifat Koligatif Larutan
2
2
4
2
3
4
2
2
2
4
4
2
3
7
1
2
4
4
2
4
4
4
5
1
2
2
4
4
3
1
2
4
4
2
2
3
2
2
1
2
2
2
3
2
1
2
2
2
130
2
2
2
5
1
2
4
4
11
12
13
a. Menyiapkan materi
b. Membuat RPP
c. Konsultasi RPP
d. Membuat soal latihan
e. Mempelajari materi
f. Pelaksanaan
g. Evaluasi dan koreksi tugas
Redoks dan Elektrokimia
a. Menyiapkan materi
b. Membuat RPP
c. Konsultasi RPP
d. Membuat soal latihan
e. Mempelajari materi
f. Pelaksanaan
g. Evaluasi dan koreksi tugas
Ulangan
a. Menyiapkan soal ulangan
b. Membuat soal dan kunci jawaban
c. Konsultasi soal
d. Revisi soal ulangan
e. Pelaksanaan
f. Koreksi hasil ulangan
g. Evaluasi
Remediasi
a. Menyiapkan soal remidiasi
b. Membuat soal dan kunci jawaban
remidiasi
c. Konsultasi soal
1
2
2
2
1
2
2
2
2
1
2
4
2
2
1
2
3
3
3
3
4
1
3
4
8
5
2
1
2
2
2
2
1
2
4
3
2
6
2
3
2
2
4
2
5
6
2
2
8
8
4
3
3
5
5
2
2
4
2
2
131
2
5
1
3
4
8
9
3
3
d. Pelaksanaan
e. Koreksi hasil remediasi
f. Evaluasi
4
4
3
2
132
2
4
8
7
4
Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Ngemplak
Nama Mahasiswa
: Leni Suleni
Alamat Sekolah
: Bimomartani, Ngemplak, Sleman
No. Mahasiswa
: 11303241014
Guru Pembimbing
: Tri Astuti, S.Pd
Fak/Jur/Prodi
: MIPA / Pend. Kimia/Pend. Kimia
Dosen Pembimbing
: Heru Pratomo Al, M.Si
Minggu ke-1
No.
Hari/Tanggal
Rabu,
1
Materi Kegiatan
13 Materi
Agustus 2014
penamaan
penulisan
Absen Siswa
dan Nihil
struktur
Hasil
Hambatan
Suasana kelas kondusif dan siswa aktif Tidak ada
Solusi
-
dalam mengerjakan soal latihan yang
hidrokarbon.
diberikan.
(XI MIA 2)
Sifat Koligatif Larutan.
Linda tri
(XII IPA 2)
Viandri
Materi yang telah diajarkan hanya 2
sifat koligatif larutan yaitu penurunan
tekanan uap dan kenaikan titik didih.
Jum’at,
15 Ruang Lingkup Kimia.
Agustus 2014
2
(X MIA 1)
Devira
Siswa
berhasil
termotivasi
Masih
beberapa siswa yang kepada
materinya.
dengan
untuk
kembali
materinya.
awal
masuk siswa
yang
masih
pelajaran, kelas belum mengobrol sampai selesai,
setelah itu kelas kondusif
kembali.
133
siswa
Diberi kesempatan untuk
kondusif.
Minggu ke-2
pendekatan
belum paham dengan menjelaskan
pelajaran kimia dan antusias mengikuti Waktu
pelajaran kimia.
terdapat Melalui
No.
Hari/Tanggal
Senin,
1
2
Materi Kegiatan
18 Isomer
Agustus 2014
senyawa
Absen Siswa
alkana, Nihil
Hasil
Hambatan
Materi yang telah disampaikan yaitu Tidak ada
alkena, dan alkuna.
isomer rangka, posisi, geometri, dan
(XI MIA 2)
fungsi.
Selasa, 19
Sifat Koligatif Larutan.
Agustus 2014
(XII IPA 2)
Nihil
Semua siswa mengerjakan soal latihan Tidak ada
Solusi
-
-
sifat koligatif larutan dengan baik dan
aktif bertanya.
Rabu,
3
20 Latihan soal isomer.
Agustus 2014
Nihil
(XI MIA 2)
Suasana kelas kondusif dan semua siswa Tidak ada
-
mengerjakan soal latihan dengan baik
dan siswa aktif bertanya kepada guru.
Sifat
Jum’at,
4
Koligatif
Larutan Nihil
Elektrolit.
penurunan
(XII IPA 2)
osmosis.
22 Perkembangan Teori Atom.
Agustus 2014
Materi yang telah tersampaikan yaitu Tidak ada
Nihil
(X MIA 1)
Siswa
titik
beku
melakukan
kelompoknya
dan
diskusi
untuk
-
tekanan
dengan Tidak ada
-
persiapan
presentasi.
Sabtu,
5
23 Perkembangan Teori Atom.
Agustus 2014
Nihil
(X IIS 2)
Siswa melakukan diskusi dengan baik Tidak ada
dan
siswa
aktif
bertanya
-
sebelum
presentasi.
Minggu ke-3
No.
Hari/Tanggal
Materi Kegiatan
Absen Siswa
Hasil
134
Hambatan
Solusi
Senin,
1
Agustus 2014
Selasa,
2
25 Sifat
senyawa
alkana, Rezky
Kegiatan pembelajaran berjalan dengan Tidak ada
alkena, dan alkuna.
lancar dan suasana kelas yang kondusif
(XI MIA 2)
dalam menerima pelajaran.
26 Latihan soal sifat koligatif Virsa
Agustus 2014
Siswa mengerjakan soal latihan dengan Tidak ada
larutan.
-
-
baik dan siswa aktif bertanya.
(XII IPA 2)
Rabu,
3
27 Latihan soal sifat senyawa Nihil
Agustus 2014
Suasana kelas kondusif dan semua siswa Tidak ada
alkana, alkena, dan alkuna.
-
mengerjakan soal latihan dengan baik.
(XI MIA 2)
Latihan soal pra-UH.
Nihil
Siswa mengerjakan soal latihan dengan Tidak ada
(XII IPA 2)
4
Jum’at,
29 Perkembangan Teori Atom.
Agustus 2014
(X MIA 1)
-
baik dan siswa aktif bertanya.
Novendra
Siswa melakukan presentasi dengan Tidak ada
haikal
baik dan siswa aktif bertanya
-
Minggu ke-4
No.
Hari/Tanggal
Absen
Hasil
Hambatan
Solusi
Siswa
Senin,
1
Materi Kegiatan
September
1 Latihan soal pra-UH.
(XI MIA 2)
Niyang
Suasana kelas kondusif dan semua siswa Tidak ada
mengerjakan soal latihan dengan baik.
2014
135
-
Selasa,
2
2 Membahas soal pra-UH.
September
Nihil
(XII IPA 2)
Pembahasan soal berjalan dengan lancar Tidak ada
-
dan siswa aktif bertanya.
2014
Rabu,
3
3 Ulangan Harian ke-1 materi Ma’ruf
September
Hidrokarbon.
Cahya
2014
(XI MIA 2)
Rezky
Ulangan harian pertama berjalan dengan Tidak ada
-
lancar dan kelas kondusif.
Ulangan Harian ke-1 materi Nihil
Ulangan harian pertama berjalan dengan Tidak ada
Sifat Koligatif Larutan.
lancar dan kelas kondusif.
-
(XII IPA 2)
Jum’at,
4
September
elektron.
2014
(X MIA 1)
Sabtu,
5
5 Penyusun atom dan konfigurasi Yusuf
tielman
Materi yang telah tersampaikan yaitu Tidak ada
-
isotp, isoton, isobar, dan konfigurasi
electron yang mengikuti aturan AufBau.
6 Penyusun atom dan konfigurasi Nihil
Materi yang telah tersampaikan yaitu Tidak ada
September
elektron.
isotp, isoton, isobar, dan konfigurasi
2014
(X IIS 2)
electron yang mengikuti aturan AufBau.
-
Minggu ke-5
No.
Hari/Tanggal
Senin,
1
September
Materi Kegiatan
Absen Siswa
8 Remidi materi Hidrokarbon
Tiara
(XI MIA 2)
Selasa,
Hambatan
Siswa melakukan remidi dengan baik Tidak ada
Solusi
-
dan siswa lebih giat dalam mengerjakan
2014
2
Hasil
soal remidi.
9 Remidi
materi
Sifat Nihil
Siswa melakukan remidi dengan baik Tidak ada
136
-
3
September
Koligatif Larutan.
dan siswa lebih giat dalam mengerjakan
2014
(XII IPA 2)
soal remidi.
Rabu, 10
Minyak Bumi
September
(XI MIA 2)
Nihil
Siswa dibagi menjadi 5 kelompok untuk Tidak ada.
-
melakukan presentasi materi minyak
2014
bumi. Siswa senang mengikuti pelajaran
karena
ditambah
dengan
menyanyi
terkait materi minyak bumi.
Redoks dan Elektrokimia.
Nihil
(XII IPA 2)
Materi yang telah tersampaikan yaitu 3 Siswa masih belum Mengulang materi kelas 1
konsep reaksi redoks dan konsep biloks.
paham
dalam untuk mengingat materi
menentukan biloks.
4
Jum’at, 12
Penyusun
September
konfigurasi elektron.
isotp, isoton, isobar, dan konfigurasi
2014
(X MIA 1)
electron yang mengikuti aturan AufBau.
atom
dan Nihil
Materi yang telah tersampaikan yaitu Tidak ada
137
tersebut.
-
Download