LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN (1 Juli 2014 – 17 September 2014) NOMOR LOKASI E 009 Disusun oleh: LENI SULENI NIM. 11303241014 JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 i ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan lancar dan dapat menyelesaikan laporan PPL ini dengan baik tanpa hambatan yang berarti. Laporan kegiatan ini merupakan rangkaian akhir dari bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan program PPL yang berlokasi di SMA Negeri 1 Ngemplak. Dalam proses pelaksanaan program kegiatan PPL dan penyusunan laporan ini, penyusun banyak mendapat bantuan, dukungan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat : 1. Ibu dan Bapakku tercinta yang telah memberi dukungan lahir dan batin dalam pelaksanaan PPL di SMA Negeri 1 Ngemplak 2. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta. 3. Bapak Heru Pratomo A.L., M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan PPL UNY. 4. Bapak Basuki Jaka Purnama, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak. 5. Bapak Nurhidayat, S.Pd selaku Koordinator PPL SMA Negeri 1 Ngemplak. 6. Ibu Tri Astuti, S.Pd selaku Guru Pembimbing PPL yang telah membimbing dan memberikan pengarahan. 7. Bapak/ Ibu guru, staff TU dan karyawan SMA Negeri 1 Ngemplak atas kerjasamanya selama pelaksanaan kegiatan PPL. 8. Siswa - siswi SMA Negeri 1 Ngemplak telah aktif dalam mengikuti proses pembelajaran bersama mahasiswa PPL UNY. 9. Teman-teman PPL seperjuangan di SMA Negeri 1 Ngemplak antara lain: Iqbal, Ihsan, Adi, Aden, Gira, Tiwi, Nanda, Sekar, Yoga, Agnes, Yuli, Dewi, Asih. 10. Semua pihak yang terkait yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu terlaksananya PPL SMA Negeri 1 Ngemplak. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca. Leni Suleni NIM. 11303241014 Yogyakarta, 25 September 2014 iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv ABSTRAK ......................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi ......................................................................................... 1 B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL ............................... 8 BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan …………………………… ........................................................... 10 B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan .................................................. 14 C. Analisis Hasil Pelaksanaan Program PPL ..................................................... 19 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 21 B. Saran ......................................................................................................... 22 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………..………………….... 23 LAMPIRAN…………………………………………………………………….. 27 iv ABSTRAK KEGIATAN PPL SMA N 1 NGEMPLAK Oleh : Leni Suleni NIM. 11303241014 Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam hal ini, praktik pengalaman lapangan diselenggarakan di lokasi SMA Negeri 1 Ngemplak yang beralamat di dusun Cokrogaten, desa Bimomartani, Ngemplak, Sleman. Yogyakarta. Tujuan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman faktual tentang proses pembelajaran dan kegiatan kependidikan lainnya di sekolah, sebagai bekal untuk mengembangkan diri menjadi tenaga yang profesional yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan. Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi kegiatan observasi pembelajaran di kelas yang dilaksanakan pada saat KBM berlangsung dan pembuatan perangkat pembelajaran. Inti kegiatan praktik pengalaman lapangan ini terdiri dari dua bidang yaitu praktik mengajar dan administrasinya serta kegiatan rutin piket harian yaitu pendampingan guru piket. Kegiatan praktik mengajar dimulai dari tanggal 13 Agustus – 13 September 2014 dengan mata pelajaran Kimia. Jumlah jam mengajar tiap kelas yaitu 3 jam per minggu di kelas X MIA 1, X IIS 2, serta 4 jam per minggu di kelas XI MIA 2 dan XII IPA 2. Jumlah pertemuan selama praktikan mengajar di SMA N 1 Ngemplak yaitu 20 kali pertemuan di kelas X, XI, dan XII. Dalam pelaksanaan praktik pengalaman lapangan ini praktikan menggunakan media White Board, dan Power Point. Sedangkan untuk metode atau strategi pembelajaran yang digunakan diskusi, ceramah, dan presentasi oleh siswa. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dapat terlaksana dengan baik dan dapat memenuhi target frekuensi mengajar yang telah ditetapkan sebanyak 8 kali pertemuan. Hambatan yang ditemui oleh praktikan dalam melaksanakan PPL adalah (1). Dari praktikan, penguasaan kelas yang masih perlu ditngkatkan lagi (2). Pembagian waktu dalam mengajar kurang efektif. Yogyakarta, 25 September 2014 Leni Suleni NIM. 11303241014 v BAB I PENDAHULUAN Tri Dharma perguruan tinggi yang ketiga, yaitu pengabdian kepada masyarakat, sesuai dengan hal itu maka tanggung jawab seorang mahasiswa setelah menyelesaikan tugas-tugas belajar dikampus adalah mentransfer, metransformasikan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dari kampus pada masyarakat. Oleh karena itu, Universitas Negeri Yogyakarta menerjunkan mahasiswa kependidikan untuk melaksanakan program PPL sebagai wujud komitmen Universitas Negeri Yogyakarta terhadap dunia kependidikan. Tujuan PPL dalam KKN-PPL terpadu di sekolah antara lain : 1. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran di sekolah atau lembaga, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan. 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari dan menghayati permasalahan sekolah atau lembaga yang terkait dengan proses pembelajaran. 3. Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan antara UNY dengan sekolah.meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner ke dalam pembelajaran di sekolah, klub, atau lembaga pendidikan. A. ANALISIS SITUASI 1. Sejarah SMA N 1 Ngemplak SMA Negeri 1 Ngemplak berdiri pada tahun 1996 dengan tipe C. Sesuai dengan tipenya, SMA N 1 Ngemplak memiliki empat kelas paralel. Pada awal berdirinya, SMA N 1 Ngemplak belum memiliki gedung sendiri, maka pada tahun pertama menggabung di SMA 2 Ngaglik termasuk di dalamnya urusan ketenagaan, administrasi, dan pembiayaan. Pada tahun kedua, 1997 SMA N 1 Ngemplak menempati gedung baru yang berlokasi di Cokrogaten, Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Pada pertengahan tahun 1997, SMA N 1 Ngemplak mendapatkan guru PNS baru sebanyak 9 orang serta beberapa guru dan pegawai pindahan dari SMA lain. Pada tahun kedua ini SMA N 1 Ngemplak mulai melaksanakan PSB (Penerimaan Siswa Baru) sendiri dengan menerima siswa sebanyak 3 kelas. Pada tahun ketiga, SMA N 1 Ngemplak memiliki 9 kelas paralel, kelas X tiga kelas, XI tiga kelas, dan kelas XII tiga kelas yang terdiri atas IPA satu kelas dan IPS dua kelas. Sedangkan jumlah tenaga kependidikan di SMA N 1 1 Ngemplak saat ini berjumlah 40 orang yang terdiri atas 25 guru PNS dan 3 GT, 3 Pegawai PNS dan 6 PTT. Pada awal berdirinya, jabatan Kepala SMA N 1 Ngemplak diampu oleh Drs. Moh. Bardi. Baru pada bulan Februari 1998 SMA N 1 Ngemplak mendapatkan Kepala Sekolah definitif, yaitu beliau Bp. Sukisno, S.Pd. sejak itu pula, maka SMA N 1 Ngemplak mulai berbenah diri untuk mengejar ketertinggalan dari sekolah lain. Oleh karena itu, untuk menumbuhkembangkan kecintaan kepada sekolah dan mendorong semangat berkompetisi, segera ditetapkannya: Panca Prasetya Siswa, Mars Bharata Jaya, dan Logo SMA N 1 Ngemplak. Adapun pesan yang terkandung dalam makna logo tersebut adalah agar para warga SMA N 1 Ngemplak nantinya akan dapat mewarisi sifat-sifat dari darah Bharata, dan lahir sebagai pemimpin bangsa yang berani bertindak jujur dan kesatria, serta menegakkan kebenaran dan keadilan dalam kiprahnya turut membangun bangsa dan Negara, sebagimana para satria yang lahir dari Dewi Bharata Jaya yang tak lain adalah Dewi Sembadra istri Raden Janaka. Pada awal tahun 2001, Bp. Sukisno, S.Pd. dipindahtugaskan sebagai Kepala Sekolah di SMA N 1 Ngemplak, maka jabatan Kepala Sekolah dijabat oleh Bp. Drs. Mawardi Hadisuyitno (2001-2005). Pada bulan Februari 2005, Bp. Drs. Mawardi Hadisuyitno dipindahtugaskan menjadi Kepala Sekolah di SMA N 1 Ngaglik, sehingga jabatan Kepala Sekolah digantikan oleh Bp. Drs. Maskur sampai pada tahun 2010 dan pada tahun 2012dijabat oleh Bp. H.. Selanjutnya jabatan kepala sekolah digantikan oleh Bp. Basuki Jaka Purnama, M.Pd dari 2012 sampai sekarang. 2. Profil Sekolah a. Visi SMA N 1 Ngemplak Visi SMA N 1 Ngemplak adalah menjadikan sekolah berwawasan keunggulan dalam mutu, berkarakter pada kepribadian yang dilandasi iman dan taqwa sehingga dapat dirasakan oleh seluruh warga sekolah dan masyarakat. b. Misi SMA N 1 Ngemplak Terselenggaranya sekolah efektif yang dapat mendorong warga untuk meningkatkan kinerjanya, yakni: 1) Mampu menegakkan berlakunya peraturan tata tertib sekolah dengan baik. 2) Mampu menanamkan sifat disiplin bagi setiap warga sekolah. 3) Mampu memberikan motivasi semangat belajar siswa. 2 4) Meningkatkan prestasi akademik siswa sehingga dapat bermanfaat, baik dalam usaha melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi maupun dalam kehidupan masyarakat. c. Tujuan SMA Negeri 1 Ngemplak Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Adapun tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek SMA Negeri 1 Ngemplak adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Jangka Panjang ( 2009/2010 – 2014/2015) Tujuan Jangka Panjang SMA Negeri 1 Ngemplak adalah terwujudnya SMA Negeri yang bermutu dan berwawasan keunggulan dengan indikator sebagai berikut : 1) Tersedianya tenaga kependidikan yang profesional, berbudaya dan berkarakter bangsa Indonesia, berjiwa kewirausahaan yang kreatif dan memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi, berdisiplin, dan memiliki daya kompetitif yang tinggi baik dalam meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun terjun ke dunia kerja. 3) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, yakni : a) Laboratorium IPA ( Fisika, Biologi, Kimia) yang representatif. b) Laboratorium komputer yang lengkap c) Mushola dan ruang pendidikan agama nonmuslim. d) Aula OSIS, ruang keterampilan, ruang BK. e) Perpustakaan yang lengkap f) Ruang Audio Visual g) Lapangan olahraga (bolavoli, basket, tenis meja) h) Gudang 2. Tujuan Jangka Menengah ( 2009/2010 – 2012/2013) Tujuan Jangka Menengah SMA Negeri 1 Ngemplak adalah mewujudkan SMA yang dinamis, lincah, dan efektif dengan indikator sebagai berikut : a) Terpenuhinya kebutuhan Sumber Daya Manusia (guru dan karyawan) yang memiliki komitmen dan dedikasi yang tinggi, berbudaya dan berkarakter bangsa Indonesia, berjiwa kewirausahaan dan kreatif. b) Terpenuhinya kuota jumlah siswa tiap jenjang dengan siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, berdisiplin, beriman, dan 3 bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. , berbudaya dan berkarakter bangsa Indonesia, berjiwa kewirausahaan dan kreatif. c) Sarana dan prasarana yang berfungsi secara efektif yang meliputi : Pembangunan kembali pagar yang rusak Tempat parkir kendaraan yang memadai Membangun aula yang multifungsi Mengadakan labotorium komputer Membangun laboratorium biologi Membangun laboratorium bahasa Mewujudkan papan nama kelembagaan yang ada di sekolah Membangun kantin kejujuran Membangun taman yang asri 3. Tujuan Jangka Pendek ( 2011-2012) Tujuan Jangka Pendek SMA Negeri 1 Ngemplak adalah mewujudkan sekolah efektif dan kondusif dalam pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler sehingga dapat mencapai sasaran dengan indikator sebagai berikut : a) Tersedia Sumber Daya Manusia yang memadai yang meliputi guru, karyawan, dan siswa. yang berbudaya dan berkarakter bangsa Indonesia, berjiwa kewirausahaan dan kreatif b) Semua warga sekolah mempunyai tingkat keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang tinggi dan semakin terasa dalam kehidupan sehari-hari. c) Terciptanya keamanan dan ketertiban yang mengacu pada tata tertib sekolah. d) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung terselenggaranya sekolah yang efektif yang mencakup: Terwujudnya pintu dan pagar sekolah Tersedianya kamar mandi dan WC yang memadai Tersedianya tempat parkir yang memadai Tersedianya aula yang multifungsi Terwujudnya laboratorium komputer Terpenuhi laboratorium IPA (Fisika, Kimia dan Biologi) Membangun tempat sampah organik dan anorganik Menyediakan peralatan kebersihan/tempat cuci tangan Membuat biopori di area sekolah 3. Kondisi Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak berlokasi di Jl. Cokrogaten, Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta telp. (0274) 7494405. Sejak bulan April 2013 4 SMAN 1 Ngemplak telah memiliki web resmi sekolah dengan alamat situs www.sman1ngemplak.sch.id. SMA Negeri 1 Ngemplak terletak di tepi jalan raya, hal ini memudahkan peserta didik dalam hal transportasi. Walau letaknya cukup strategis di tepi jalan raya, namun lokasi sekolah belum bisa terjangkau bila memakai kendaraan umum. Selain itu, untuk mendukung keamanan siswa dalam kegiatan belajar sekolah telah dibuat pagar permanen di sepanjang area sekolah. Halaman yang dimiliki sekolah tidak terlalu luas, biasanya digunakan untuk tempat parkir tamu yang berkunjung ke sekolah. Karena keterbatan lahan sehingga tamanisasi pun dibuat lebih minimalis yaitu di depan kelas-kelas dan kantor guru. Di pojok sekolah terdapat mushola sebagai tempat ibadah. SMA N 1 Ngemplak berada tidak terlalu jauh dari pemukiman penduduk sehingga dapat berhubungan secara timbal balik yang saling menguntungkan. Adapun sarana prasarana yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Ngemplak diantaranya adalah gedung sekolah yang terdiri dari ruang belajar, ruang kantor, ruang penunjang, dan lapangan yang biasa digunakan untuk kegiatan upacara, olah raga dan untuk pelaksanaan ekstrakurikuler. Adapun fasilitasfasilitas yang dimiliki oleh sekolah ini selengkapnya adalah : a. Kondisi Fisik Sekolah Secara Umum kondisi bangunan sekolah memang masih berupa bangunan lama namun ada beberapa tempat,seperti sebagian ruang kelas ada beberapa yang sedang dalam proses perbaikan. 1) Ruang kelas SMA Negeri 1 Ngemplak memiliki 11 ruang kelas dengan perincian sebagai berikut: a) Kelas X sebanyak 4 kelas (X MIA 1, X MIA 2, X IIS 1, X IIS 2) b) Kelas XI sebanyak 4 kelas (XI MIA 1, XI MIA 2, XI IIS 1, XI IIS) c) Kelas XII sebanyak 4 kelas (XII IPA 1, XII IPA 2, XII IPS 1, XII IPS 2) 2) Ruang perkantoran Ruang perkantoran terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang tamu, ruang tata usaha (TU), ruang guru dan ruang bimbingan konseling. 3) Laboratorium Terdapat 3 laboratorium yang meliputi: a) Laboratorium Fisika b) Laboratorium Biologi c) Laboratorium Kimia d) Laboratorium Komputer 5 4) Musholah Mushola SMA N 1 Ngemplak terletak di pojok belakang sekolah, bersebelahan dengan laboratorium fisika. Mushola digunakan untuk tempat ibadah dan menunjang pembelajaran agama Islam. Di dalam mushola terdapat perlengkapan ibadah, diantaranya terdapatnya alat sholat putri, Al Qur’an dan sajadah yang sudah memadai dalam beribadah. 5) Ruang Aula Aula sekolah di SMA N 1 Ngemplak dimanfaatkan untuk kegiatan yang melibatkan banyak warga sekolah, khususnya siswa. Misalnya untuk kegiatan sosialisasi, pesantren kilat, latihan supporter, latihan bulu tangkis bahkan dimanfaatkan untuk masyarakat luar seperti menjadi tempat pengungsuian ketika erupsi merapi. 6) Kantin Sekolah Di SMA N 1 Ngemplak terdapat 2 kantin. Kantin terletak di Utara ruang Laboraturium Biologi dan Timur Perpustakaan sekolah. Kantin dikelola oleh penjaga sekolah. 7) Lapangan SMA N 1 Ngemplak memiliki lapanan upacara yang sekaligus dimanfaatka sebagai lapangan basket dan futsal. Pada bagian belakang terdapat lapangan voli, serta lapangan bulu tangkisa yang bertempat di aula. Pada bagian belakang sekolah juga terdapat bak pasir untuk lompat jauh. 8) Unit Kesehatan Sekolah (UKS) Di dalam UKS terdapat beberapa perlengkapan, diantaranya: 2 buah tempat tidur, timbangan berat badan dan perlengkapan kesehatan yang lainnya. Penanganan pertama bagi siswa yang sakit dilakukan oleh petugas PMR yang ada di setiap kelas. Untuk penanganan lebih lanjut siswa yang sakit dibawa ke UKS. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat memiliki keterampilan dalam penanganan kesehatan. b. Potensi Peserta Didik, Guru dan Karyawan Potensi siswa yang masuk di SMA Negeri 1 Ngemplak sebenarnya termasuk kategori sedang, namun out put yang keluar menciptakan siswa berprestasi yang mampu bersaing dengan sekolahsekolah lain Guru yang ada di SMA Negeri 1 Ngemplak memiliki potensi yang baik, terbukti mampu mendidik siswa baik dalam bidang akademik maupun dalam bidang non akademik. Terbentuknya siswa yang 6 berprestasi juga menjadi bukti bahwa guru di SMA Negeri 1 Ngemplak memiliki potensi yang baik. Karyawan di SMA Negeri 1 Ngemplak juga memiliki potensi yang baik, dapat dilihat dari kinerja serta hubungan yang baik dengan guru beserta staf yang lain. Karyawan juga memiliki kemampuan yang baik, yang dapat mendukung kinerja guru-guru yang ada. c. Fasilitas dan Media Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Fasilitas KBM dan media yang ada di SMA Negeri 1 Ngemplak kurang lengkap dan belum bisa memenuhi kebutuhan saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.Meskipun demikian, sekolah tetap berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dengen mengusahakan berbagai fasilitas dan media Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). d. Perpustakaan Sekolah Perpustakaan SMA N 1 Ngemplak buka jam 07.00-13.00 WIB. Untuk pengadaan buku ada anggaran dari sekolah. Pengarsipan buku di perpustakaan sudah menggunakan komputer, dan untuk peminjaman buku dengan menggunakan kartu peminjaman yang didukung dengan komputer untuk mendata buku. Penataan ruangan pun sudah cukup memadai, dimana bisa digunakan juga sebagai tempat pembelajaran, tempat diskusi, dan ruang baca yang menyenangkan. Fasilitas yang ada di perpustakaan yaitu komputer dengan koneksi internet, koleksi peta, koleksi majalah, dan berbagai surat kabar. Koleksi buku-buku di perpustakaan SMA N 1 Ngemplak bervariasi, yang terdiri dari buku-buku materi pembelajaran inti dan penunjang, kamus, novel, dan buku-buku pengetahuan. Buku pelajaran yang terdapat di perpustakaan sudah lengkap. Akan tetapi, untuk koleksi buku-buku mata pelajaran, kamus bahasa Inggris dan kamus bahasa Jerman masih perlu ditambah untuk meningkatkan minat belajar siswa. e. Bimbingan belajar Bimbingan belajar yang telah terselenggarakan di SMA N 1 Ngemplak adalah: 1) Pengayaan atau tambahan materi pelajaran Pelaksanaannya ditujukan kepada siswa kelas XII yang dimulai sekitar bulan September. Pelaksanaan pengayaan telah terjadwal dan dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran telah selesai. 2) Bimbingan olimpiade 7 Pelaksanaannya ditujukan kepada siswa kelas XI yang berprestasi (mendapat peringkat minimal 10 besar). Kegiatan bimbingan olimpiade bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki siswa dan berprestasi dalam suatu bidang ilmu pengetahuan tertentu yaitu mata pelajaran matematika, fisika, biologi, kimia, bahasa Indonesia, bahasa inggris, dan ekonomi. f. Organisasi Siswa dan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Ngemplak adalah basket, volley, pramuka, menjahit, tonti, mading, judo, otomotif. Dan selama ini kegiatan ekstrakurikuler tersebut berjalan dengan baik dan cukup memenuhi sebagai wahana penyalur bakat siswa di luar kegiatan intrakurikuler. g. Organisasi dan Fasilitas OSIS Di SMA Negeri 1 Ngemplak kegiatan OSIS tergolong aktif dan menjadi satu-satunya organisasi yang di dukung sekolah. OSIS di SMA. Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dan menjadi program kerja OSIS SMA Negeri 1 Ngemplak antara lain masa orientasi siswa (MOS), upacara hari besar, kegiatan memperingati HUT kemerdekaan RI, pembelakan untuk lomba-lomba akademik, makrab, ulang tahun sekolah, dan kegiatan dalam rangka mengisi kegiatan class meeting. Fasilitas yang didapatkan OSIS kurang memadai karena ruang OSIS yang sempit, sehingga untuk rapat dan peretmuan OSIS diselenggarakan di salah satu kelas. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dalam kesempatan KKN-PPL di SMA Negeri 1 Ngemplak ini progam-program yang disusun dilakukan untuk membantu memajukan proses belajar mengajar peserta didik serta penataan dan perbaikan fisik sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak. B. PERUMUSAN PROGRAM DAN RANCANGAN KEGIATAN PPL Praktik pengalaman lapangan bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman dalam hal pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga dapat digunakan sebagai bekal untuk membentuk tenaga kependidikan yang profesional, disiplin, memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam profesinya. Berdasarkan hasil observasi dan analisis situasi dan kondisi yang telah dilakukan, diperoleh permasalahan yang dapat dijadikan bahan acuan oleh mahasiswa PPL dalam penyusunan program. Oleh karena itu, direncanakan beberapa program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang akan 8 dilaksanakan selama PPL di sekolah sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat pada umumnya dan lingkungan sekolah pendidikan pada khususnya berdasarkan disiplin ilmu atau keterampilan yang dipelajari, dengan harapan program-program tersebut dapat berfungsi secara optimal, maka disusun program PPL individu berupa: 1. Observasi kelas 2. Penyusunan RPP 3. Pembuatan media pembelajaran 4. Praktik mengajar a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi dan tindak lanjut 5. Pembuatan alat pendeteksi larutan elektrolit 9 BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL Pelaksanaan PPL memiliki beberapa tahapan dan di setiap tahapan mempunyai serangkaian kegiatan yang harus diikuti oleh peserta baik secara individu maupun kelompok. Adapun tahapan kegiatan PPL tersebut antara lain adalah : A. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan. Dalam kegiatan ini, akan dinilai bagaimana mahasiswa praktikan mengaplikasikan segala ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama di bangku kuliah ke dalam kehidupan sekolah. Faktor-faktor penting yang sangat mendukung dalam pelaksanaan PPL antara lain kesiapan mental, penguasaan materi, penguasaan dan pengelolaan kelas, penyajian materi, kemampuan berinteraksi dengan siswa, guru, karyawan, orang tua/wali murid, dan masyarakat sekitar. Jika hanya menguasai satu atau sebagian dari faktor di atas maka pada pelaksanaan PPL akan mengalami kesulitan. Adapun syarat akademis yang harus dipenuhi adalah sudah lulus mata kuliah Pengajaran Mikro serta harus mengikuti pembekalan PPL yang diadakan oleh universitas sebelum mahasiswa diterjunkan ke lokasi. Mahasiswa praktikan harus melaksanakan observasi pra-PPL sebelum pelaksanaan PPL dimulai dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi sekolah dan proses pemelajaran yang berlangsung di sekolah dengan sesungguhnya. Dengan demikian, pada saat pelaksanaan PPL mahasiswa praktikan tidak mengalami kesulitan dalam beradaptasi terhadap kelas dan proses pembelajaran di kelas itu sendiri. Kegiatan yang dilaksanakan yang sehubungan dengan PPL baik sebelum maupun sampai sesudah pelaksanaan PPL, melalui beberapa tahapan sebagai berikut: Dalam PPL ini ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan mahasiswa. Kegiatan-kegiatan ini berkaitan dengan upaya untuk membentuk jiwa profesional tenaga kependidikan. Kegiatan PPL bagi mahasiswa dibagi dalam beberapa tahap antara lain : 1. Tahap Pengajaran Mikro (Microteaching) Persiapan awal yang dilakukan oleh mahasiswa peserta PPL sebelum terjun ke lapangan adalah mengikuti kuliah pengajaran mikro, di dalam pengajaran mikro, mahasiswa melakukan praktik mengajar di dalam kelas yang berskala kecil. Satu mahasiswa berperan sebagai guru, sedangkan teman satu kelompok yang lain berperan sebagai peserta didik. Mahasiswa yang lain memberikan masukan, baik berupa kritik maupun saran, setiap kali 10 mahasiswa selesai praktik mengajar. Pengajaran mikro bertujuan untuk meningkatkan wawasan mahasiswa PPL mengenai kompetensi guru dan mempersiapkan mahasiswa PPL untuk mengajar dalam kelas besar serta mengenal dan memperoleh gambaran tentang pelaksanaan proses pembelajaran, kondisi kelas dan sekolah. Pengajaran mikro dilaksanakan sebelum PPL selama satu semester yaitu di semester 6. Kegiatan ini melatih mahasiswa dengan keterampilan dalam proses pembelajaran, seperti membuka pelajaran, menyampaikan materi, metode mengajar, bertanya, menutup pelajaran dan keterampilan lainnya berupa penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Praktek Pengajaran mikro meliputi: a. Latihan menyusun RPP b. Latihan penguasaan kompetensi dasar mengajar terbatas c. Latihan penguasaan kompetensi dasar mengajar secara terpadu d. Latihan penguasaan kompetensi kepribadian dan sosial Adapun kemampuan praktik mengajar yang dilakukan meliputi : a. Praktik membuka dan menutup pelajaran b. Praktik mengajar c. Teknik bertanya d. Teknik menguasai materi dan mengelola kelas e. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) f. Penerapan metode mengajar g. Media pembelajaran h. Alokasi waktu i. Sistem penilaian. 2. Tahap Pembekalan Pembekalan dilaksanakan di kampus dengan tujuan untuk memberikan persiapan materi teknis dan memberikan wawasan bagi mahasiswa PPL tentang segala hal yang berkaitan dengan PPL secara global. Pembekalan PPL dilakukan pada saat awal mengikuti mata kuliah Kimia SMA oleh Bp. I Made Sukarna, M.Si. Dalam pembekalan tersebut disampaikan materi yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa selama melaksanakan PPL. Materi pembekalan meliputi materi untuk pengembangan wawasan mahasiswa, tentang pelaksanaan pendidikan yang relevan dengan kebijakan kebijakan baru dalam pendidikan, dan materi terkait dengan teknis PPL. 11 3. Tahap Penyerahan Tahap ini merupakan tahap di mulainya peaksanaan PPL. Setelah penyerahan ini mahasiswa langsung terjun ke sekolah. Penyerahan dari pihak universitas diwakili oleh Dosen Pembimbing PPL kepada Kepala Sekolah, koordinator PPL sekolah, serta guru pembimbing. Tahap penyerahan ini dilakukan pada tanggal 25 Februari 2014 di SMA N 1 Ngemplak. 4. Tahap Observasi Pada tahap observasi ini dilakukan dalam dua bentuk, yaitu observasi pra-PPL dan observasi kelas pra-mengajar. a. Observasi Pra-PPL Observasi pra PPL ini dilakukan sebanyak 1 kali yaitu meliputi : 1) Observasi proses pembelajaran, mahasiswa melakukan pengamatan proses pembelajaran dalam kelas, meliputi metode yang digunakan, administrasi mengajar berupa RPP dan strategi pembelajaran 2) Observasi siswa meliputi perilaku siswa ketika proses pembelajaran ataupun di luar pembelajaran. Hal ini digunakan sebagai masukan untuk menyusun strategi pembelajaran. b. Observasi Kelas Pra-Mengajar Dalam observasi pembelajaran di kelas, diharapkan mahasiswa memperoleh gambaran pengetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai tugas-tugas seorang guru di sekolah. Observasi lingkungan sekolah atau lapangan juga bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang aspek-aspek karateristik komponen kependidikan dan norma yang berlaku di tempat PPL. Diskusi hasil observasi dalam pengajaran mikro sangat berguna sehingga mahasiswa dapat memprediksikan yang seharusnya dimiliki seorang guru dalam mengkondisikan kelas agar siswa memiliki minat terhadap materi yang diberikan. Observasi ini dilakukan pada kelas yang akan digunakan untuk praktek mengajar, tujuan kegiatan ini antara lain: 1) Mengetahui materi yang akan diberikan 2) Mempelajari situasi kelas 3) Mempelajari kondisi siswa (aktif/ tidak aktif), dan 4) Memiliki rencana konkret untuk mengajar Observasi kelas pra-mengajar dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal 8 – 9 Agustus 2014 di kelas XI MIA 1 dan XII IPA 2. Adapun yang menjadi objek dari observasi ini adalah : Perangkat pembelajaran a) Kurikulum 2013 b) Silabus 12 c) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Proses Pembelajaran a) Membuka pelajaran b) Penyajian materi c) Metode pembelajaran d) Penggunaan bahasa e) Penggunaan waktu f) Gerak g) Cara memotivasi siswa h) Teknik bertanya i) Teknik penguasaan kelas j) Penggunaan media k) Bentuk dan cara evaluasi l) Menutup pelajaran Perilaku Siswa a) Perilaku siswa di dalam kelas b) Perilaku siswa di luar kelas/ lapangan 5. Pembuatan Perangkat Mengajar Sebelum melaksanakan praktik mengajar di kelas, terlebih dahulu harus membuat persiapan mengajar yang materinya telah ditentukan oleh guru pembimbing serta menyusun program-program pengajaran. Program-program itu antara lain: a. Pembuatan Perangkat Pembelajaran b. Pambuatan Program Pelaksanaan c. Daftar Hadir Peserta Didik d. Daftar Nilai Peserta Didik e. Pengetikan Materi f. Pembuatan instrumen penilaian 6. Persiapan sebelum mengajar Sebelum mengajar mahasiswa PPL harus mempersiapkan administrasi dan persiapan materi, serta media yang akan digunakan untuk mengajar agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana dan harapan. Persiapan-persiapan tersebut antara lain: a. Pembuatan rencana pembelajaran yang berisi rencana pembelajaran untuk setiap kali pertemuan b. Pembuatan media, sebelum melaksanakan pembelajaran yang sesuai dan dapat membantu pemahaman siswa dalam menemukan konsep, yang dapat berupa objek sesungguhnya ataupun model. 13 c. Diskusi dengan sesama rekan praktikan, yang dilakukan baik sebelum maupun sesudah mengajar untuk saling bertukar pengalaman dan juga untuk bertukar saran dan solusi d. Diskusi dan konsultasi dengan guru pembimbing, yang dilakukan sebelum dan sesudah mengajar. B. Pelaksanaan Program PPL Tujuan utama dari pelaksanaan program PPL adalah agar mahasiswa dapat berlatih menguasai pembelajaran di kelas, dalam kegiatan ini praktikan dilatih untuk menggunakan seluruh keterampilan yang dimilikinya sebagai hasil dari latihan dan selama kegiatan mikro. Kegiatan pelaksanaan program praktik mengajar terdiri dari dua kegiatan yaitu : 1. Praktik Mengajar Terbimbing Praktik mengajar terbimbing merupakan latihan yang dilakukan oleh mahasiswa (calon guru) dalam menerapkan kemampuan mengajar secara utuh dan terintegrasi dengan bimbingan guru dan dosen pembimbing. Pada kegiatan ini, selama mahasiswa tampil mengajar akan didampingi oleh guru pembimbing yang bertujuan untuk memberikan pengarahan dalam proses mengajar, sehingga mahasiswa mengetahui kekurangannya. Dari hal ini, maka mahasiswa diharapkan dapat memperbaiki pada penampilan selanjutnya. Praktik mengajar terbimbing dilakukan selama 2 kali yaitu di kelas XI MIA 2 dan XII IPA 2 SMA Negeri 1 Ngemplak. 2. Praktik Mengajar Mandiri a. Pelaksanaan Praktik Mengajar Praktik mengajar mandiri merupakan tindak lanjut dari kegiatan praktik mengajar terbimbing. Pada awal pelaksanaannya, praktik mengajar disertai guru pembimbing selanjutnya praktikan melaksanakan praktik mengajar tanpa maupun disertai guru pembimbing. Praktikan mendapat kesempatan mengajar terbimbing di kelas XI MIA 2 dan XII IPA 2 dengan bimbingan Ibu Tri Astuti, S.Pd selaku guru pembimbing PPL. Sebelum mengajar, praktikan mempersiapkan silabus dan sistem penilaian, pembuatan soal, serta rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Materi yang disampaikan adalah Ruang Lingkup Kimia, Struktur Atom untuk kelas X, Hidrokarbon dan Minyak Bumi untuk kelas XI, serta Sifat Koligatif Larutan, Redoks dan Elektrokimia untuk kelas XII. Metode yang dipakai dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) adalah metode ceramah, metode tanya jawab dan metode diskusi. Dari praktik mengajar ini praktikan mendapat pengalaman bahwa 14 pembelajaran yang melibatkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran kimia. Kegiatan praktik mengajar ini meliputi: 1) Pembukaan Salam Berdoa (fleksibel) Mengecek daftar hadir siswa (presensi) Apersepsi Penyampaian masalah atau topik materi Menjelaskan tujuan pembelajaran 2) Kegiatan inti / kegiatan pembelajaran Kegiatan pembelajaran mengacu pada kurikulum 2013 yaitu melakukan observasi, bertanya, mengasosiakan informasi-informasi mengumpulkan informasi, yang telah diperoleh, dan mengkomunikasikan hasilnya. Pada proses pembelajaran yang terkait dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi yang diberikan guru, siswa menirukannya, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian umpan balik, dan latihan lanjutan kepada siswa. 3) Tugas Siswa melakukan tugas mandiri Siswa melakukan tugas kelompok 4) Penutup Memberi kesempatan bertanya kepada siswa Menjawab pertanyaan siswa Memberi kesimpulan Evaluasi pembelajaran Pesan belajar Do’a (fleksibel) Salam Jadwal Mengajar Kimia di SMA Negeri Ngemplak Ja m Hari/Kelas Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu ke 1 X IIS 2 2 X IIS 2 3 XI MIA 15 X IIS 2 2 4 5 6 7 8 XI MIA XII IPA 2 2 XI MIA XII IPA 2 2 XI MIA X MIA 2 1 XII IPA X MIA 2 1 XII IPA X MIA 2 1 9 Rekapitulasi Jam Masuk Kelas Hari dan No Tanggal Jam . Pelaksanaa ke Kelas Materi Pembelajaran n Penamaan dan penulisan struktur 3–4 Rabu, 1 13 XI MIA senyawa hidrokarbon 2 senyawa alkana, meliputi alkena, dan alkuna. Agustus Berdiskusi materi sifat koligatif 2014 5–6 XII IPA 2 larutan yaitu penurunan tekanan uap dan kenaikan titik didih. Memberikan soal latihan. Jum’at, 2 Menerangkan ruang lingkup kimia 15 4–6 Agustus X MIA 1 2014 meliputi materi, hakikat ilmu keselamatan kimia, kerja di laboratorium. Menerangkan materi isomer pada Senin, 3 18 7–8 Agustus 2014 XI MIA 2 senyawa alkana, alkena, dan alkuna yaitu isomer rangka, isomer fungsi, isomer geometri, dan latihan sifat isomer posisi. Membahas Selasa, 4 Agustus 2014 19 7–8 XII IPA 2 soal koligatif larutan dan melanjutkan menerangkan sifat koligatif larutan yaitu penurunan titik beku dan tekanan osmosis. 16 Rabu, 5 20 3–4 Agustus 5–6 2014 XI MIA 2 XII IPA 2 Memberikan soal latihan isomer dan membahas soal. Menjelaskan materi sifat koligatif larutan elektrolit. Memberikan soal latihan. Berdiskusi materi perkembangan Jum’at, 6 22 teori atom meliputi teori atom 4–6 Agustus X MIA 1 2014 Dalton, J.J. Thomson, Rutherford, Niels Bohr, dan teori Mekanika Kuantum (Atom Modern). Berdiskusi materi perkembangan Sabtu, 7 23 teori atom meliputi teori atom 1–3 Agustus X IIS 2 2014 Dalton, J.J. Thomson, Rutherford, Niels Bohr, dan teori Mekanika Kuantum (Atom Modern). Senin, 8 25 7–8 Agustus 2014 Selasa, 9 26 7–8 Agustus 2014 Rabu, 10 27 3 – 4 Agustus 5–6 2014 XI MIA 2 XII IPA Menjelaskan materi sifat senyawa alkana, alkena, dan alkuna terkait sifat fisika maupun sifat kimia. Lathan soal sifat koligatif larutan. 2 XI MIA 2 XII IPA 2 Latihan soal sifat senyawa alkana, alkena, dan alkuna. Latihan soal sifat koligatif larutan pra-UH. Presentasi materi perkembangan Jum’at, 11 29 teori atom meliputi teori atom 4–6 Agustus X MIA 1 2014 Dalton, J.J. Thomson, Rutherford, Niels Bohr, dan teori Mekanika Kuantum (Atom Modern). Senin, 12 1 7–8 September 2014 Selasa, 13 September 2 7–8 2014 Rabu, 14 3 3–4 September 2014 5–6 XI MIA 2 XII IPA 2 XI MIA 2 XII IPA 2 17 Latihan soal Hidrokarbon pra-UH. Membahas soal sifat koligatif larutan pra-UH. Ulangan Harian ke-1 materi Hidrokarbon. Ulangan Harian ke-1 materi Sifat Koligatif Larutan. Jum’at, 15 5 Menjelaskan 4–6 September X MIA 1 materi penyusun atom dan konfigurasi elektron. 2014 Sabtu, 16 6 Menjelaskan 1–3 September materi penyusun X IIS 2 atom dan konfigurasi elektron. XII IPA Remidi 2 Larutan. 2014 8 5–6 Senin, 17 September 7–8 2014 Selasa, 18 9 September 7–8 2014 Rabu, 19 10 September 5–6 2014 Jum’at, 20 3–4 XI MIA Koligatif Remidi materi Hidrokarbon XII IPA 2 XI MIA Remidi materi Sifat Koligatif Larutan. Berdiskusi materi minyak bumi. 2 XII IPA 2 Menjelaskan materi redoks dan elektrokimia terkait reaksi redoks dan konsep biloks. Menjelaskan 4–6 Sifat 2 12 September materi X MIA 1 2014 materi bilangan kuantum yaitu bilangan kuantum utama, azimuth, magnetik, dan spin. b. Metode Metode yang digunakan selama kegiatan praktik mengajar adalah penyampaian materi dengan menggunakan metode ceramah bervariasi, tanya jawab, penugasan, diskusi, latihan dan penilaian. c. Media Media yang digunakan dalam proses pengajaran yaitu media yang telah tersedia di sekolah yaitu proyektor, LCD, power point, white board, dan spidol. d. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dan untuk mengetahui keberhasilan praktikan dalam mengajar. 1) Fungsi bagi siswa : Mengetahui kemampuan belajar siswa Mengetahui berhasil tidaknya siswa memahami materi pelajaran Memberikan motivasi terhadap proses belajar mengajar 2) Fungsi bagi praktikan 18 Untuk mengetahui berhasil tidaknya guru dalam memberikan pelajaran kepada siswa dalam hal penguasaan materi pelajaran dan penguasaan metode mengajar. Evaluasi pembelajaran berupa penilaian ulangan harian praktek dilaksanakan sekali, materi pelajaran yang diujikan adalah semua materi yang telah disampaikan mahasiswa praktikan. C. Analisis Hasil Pelaksanaan Progam PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di mulai pada tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 17 September 2014. Kegiatan PPL difokuskan pada kemampuan mengajar yang meliputi: penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); pelaksanaan praktik mengajar yang selanjutnya menyusun dan menerapkan alat evaluasi; analisis hasil belajar siswa; serta penggunaan media pembelajaran. Rencana-rencana yang telah disusun oleh praktikan kurang lebih 90% dapat terlaksana. Praktikan tidak bisa melaksanakan semuanya sampai 100%, karena banyaknya jam mengajar yang terpotong libur, MOS, dan Pesantren Ramadhan sedangkan praktikan harus sampai pada tahap evaluasi pembelajaran. Secara rinci kegiatan PPL dapat dianalisis sebagai berikut: 1. Manfaat PPL bagi mahasiswa Selama PPL mahasiswa pratikan mendapatkan berbagai pengetahuan dan pengalaman terutama dalam masalah kegiatan belajar mengajar dikelas. Hal-hal yang didapat oleh praktikan diantaranya sebagai berikut: a. Mahasiswa dapat berlatih menyusun RPP. b. Mahasiswa pratikan dapat berlatih memilih dan mengembangkan materi, media, dan sumber bahan pelajaran serta metode yang dipakai dalam pembelajaran. c. Mahasiswa pratikan dapat belajar menyesuaikan materi dengan jam efektif yang tersedia. d. Mahasiswa pratikan dapat berlatih melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas dan mengelola kelas. e. Mahasiswa pratikan dapat berlatih melaksanakan penilaian hasil belajar siswa dan mengukur kemampuan siswa dalam menerima materi yang diberikan f. Mahasiswa pratikan dapat mengetahui tugas-tugas guru selain mengajar dikelas. 2. Hambatan dan Solusi Pengajaran Hambatan dan solusi pada saat praktik mengajar antara lain: a. Adanya hari libur dan kegiatan sekolah, sehingga pengurangan jam pelajaran menjadi 30 menit pada hari tertentu (puasa) menyebabkan materi yang disampaikan semakin tidak sesuai target. 19 Solusi: Memanfaatkan waktu dengan seoptimal mungkin untuk menerangkan materi pelajaran. b. Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran menyebabkan sulitnya siswa menyerap materi dan guru harus menjelaskan berulangulang. Solusi: Mengkondisikan siswa di dalam kelas, mengemas pelajaran semenarik mungkin dengan menggunakan media dan metode yang sesuai dengan materi. c. Untuk metode tanya jawab sulit diterapkan. Siswa kadang sulit jika dimintai pendapatnya atau memberikan jawaban yang benar. Solusi: Guru membantu dengan mengarahkan pertanyaan demi pertanyaan yang lebih mudah dan dipahami oleh siswa, guru memberikan motivasi agar siswa lebih berani mengungkapkan pendapatnya biarpun salah, dan menunjuk langsung siswa dan meminta siswa lain membantunya jika tidak bisa. d. Kesulitan dalam pencarian media yang tepat digunakan dalam pembelajaran, sedangkan dari pihak sekolah hanya mempunyai 2 LCD di Laboratorium Biologi dan Fisika. Solusi : menggunakan media selain LCD misalkan siswa diajak berdiskusi di luar kelas, sehingga siswa merasa nyaman dan santai dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), guru pembimbing mata pelajaran kimia memberikan bimbingan secara langsung kepada praktikan, baik sebelum pengajaran berlangsung maupun setelah pelaksanaan pengajaran. Guru pembimbing akan memberikan umpan balik yang berkaitan dengan teknis mengajar yang dilakukan praktikan di depan kelas sehingga apabila ada kekurangan dalam menyampaikan materi maupun yang lain dalam proses pembelajaran, guru pembimbing akan memberikan tanggapan kepada praktikan. Hal ini dimaksudkan agar praktikan dapat melakukan pengajaran yang lebih baik. Selama praktek mengajar di SMA N 1 Ngemplak telah banyak yang praktikan dapatkan, yaitu antara lain bahwa seorang guru dituntut untuk lebih memahami setiap siswanya dengan berbagai sifat dan perilakunya yang kadang mengganggu, dapat kreatif dan inovatif dalam mengembangkan metode dan media pembelajaran serta pandai memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Guru harus berperan sebagai mediator bagi siswa dalam menemukan konsepnya sendiri. Selain itu guru juga harus mampu memberikan pesan moral sesuai dengan materi dan kehidupan di sekitar siswa. 20 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan untuk menggali pengamalan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh mahasiswa di bangku kuliah kepada masyarakat sebagai wujud nyata pengabdian mahasiswa dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, dalam hal ini khususnya kepada warga sekolah. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA N 1 Ngemplak dimulai tanggal 2 Juli 2014 – 16 September 2014, merupakan waktu yang singkat bagi praktikan untuk memperoleh gambaran yang konkret tentang tugas – tugas seorang pendidik. Namun dalam waktu yang singkat ini praktikan mencoba untuk memanfaatkan sehingga pelaksanaan PPL di sekolah benar – benar bisa memberikan satu masukan yang sangat penting sabagi modal awal untuk calon tenaga pendidik yang professional. Pelaksanaan program PPL secara umum mulai dari tahap observasi di kelas dan lingkungan sekolah, lalu perencanaan pembelajaran, hingga tahap pelaksanaan PPL mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Negeri Yogyakarta di SMA N 1 Ngemplak, dapat diambil kesimpulan meliputi : 1. Kegiatan PPL di SMA N 1 Ngemplak tahun 2014 dapat berjalan lancar karena kerjasama dan koordinasi yang baik antara mahasiswa, koordinator PPL SMA N 1 Ngemplak, Guru dan Karyawan pihak sekolah, dan pihak UNY. 2. Praktik Pengalaman Lapangan merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta sebagai calon pendidik. Kegiatan ini perlu dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan tenaga pendidik yang professional. Dengan adanya PPL maka dapat memberikan gambaran nyata dari kondisi dan situasi lingkungan yang ada untuk menghadapi lingkungan kerja dimasa yang akan datang. 3. Praktikan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat mengetahui secara langsungkegiatan belajar mengajar di sekolah. Dengan demikian mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori mengajar saja tetapi juga dapat mempraktikkan teori tersebut dalam kegiatan pembelajaran. 4. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung kondisi di lapangan dalam proses pembelajaran. Dalam PPL, mahasiswa dapat ditempa dari banyak segi seperi kesiapan materi, kesiapan media, kesiapan mental, dan berbagai kesiapan lain. 5. Dalam pelaksanaan PPL banyak mengalami hambatan baik yang datangnya dari diri sendiri ataupun dari hal – hal di luar misalnya sarana, lingkungan, birokrasi, dan sebagainya. 21 6. Keberhasilan melaksanakan PPL tidak luput dari bimbingan, arahan, serta nasehat dari DPL dan Koordinator PPL serta guru dan karyawan dari SMA N 1 Ngemplak. B. SARAN Pelaksanaan PPL berjalan dengan baik akan tetapi tidak sepenuhnya sempurna. Masih banyak kekurangan – kekurangan yang sangat perlu diperhatikan. Oleh karena itu perlu beberapa masukan yang perlu diperhatikan dan ditindak lanjuti, diantaranya : a. Sekolah 1. Peserta didik diharapkan dapat mengoptimalkan potensi akademik maupun non akademik yang dimiliki dengan adanya dukungan berbagai fasilitas yang telah disediakan sekolah. 2. Kerja sama yang telah dibangun antara pihak sekolah dan mahasiswa PPL UNY 2014 diharapkan tetap terjaga dengan baik. 3. Warga sekolah diharapkan senantiasa menjaga dan merawat fasilitas yang dimiliki oleh sekolah. b. Universitas Perhatian dan kepedulian dari universitas terhadap mahasiswa PPL lebih ditingkatkan lagi terutama dalam memberikan informasi pelaksanaan dan segala hal yang berkaitan dengan KKN-PPL secara jelas jauh hari sebelum dan selama pelaksanaan. Motivasi dan arahan sangat diperlukan demi kelancaran kegiatan PPL. c. Mahasiswa PPL UNY 1. Perlunya kedisiplinan waktu, rasa kebersamaan, dan etos kerja yang tinggi bagi setiap anggota PPL. 2. Perlu ditingkatkan kerjasama antara peserta kelompok, dengan saling menghargai, terbuka, melengkapi, dan saling percaya. 3. Perlu membangun sosialisasi dan hubungan baik dengan masyarakat sekolah sehingga semua program dapat terlaksana dengan baik. 22 DAFTAR PUSTAKA TIM PL PPL dan PKL. 2014. Panduan Pengajaran Mikro. Yogyakarta: PL PPL dan PKL Universitas Negeri Yogyakarta. TIM PL PPL dan PKL. 2014. Materi Pembekalan KKN-PPL. Yogyakarta: PL PPL dan PKL Universitas Negeri Yogyakarta. TIM PL PPL dan PKL. 2014. Panduan KKN-PPL UNY 2013. Yogyakarta: PL PPL dan PKL Universitas Negeri Yogyakarta. 23 LAMPIRAN-LAMPIRAN 24 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ngemplak Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : XI MIA 2 / 1 Materi Pokok : Hidrokarbon Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulandunia. KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebabfenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. KOMPETENSI DASAR 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentative 1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, objektif, terbuka, jujur, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya. 25 4.1 Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya. C. INDIKATOR KETERCAPAIAN KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan secara teliti. 2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon secara cermat. 3. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan kuaertener secara cermat dan teliti. 4. Mengelompokan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan secara kerjasama. 5. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna dengan teliti. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Melalui diskusi dan kerjasama, peserta didik mampumengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbondengan tepat. 2. Melalui diskusi, peserta didik dengan teliti dapat mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbondengan benar. 3. Melalui latihan dan diskusi, siswa dapat membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan kuaertener secara cermat dan teliti 4. Melalui diskusi, siswa dapat mengelompokan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan dengan benar. 5. Melalui latihan dan diskusi, siswa dapat memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna dengan benar. E. MATERI 1. Identifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon Senyawa karbon didefinisikan sebagai semua senyawa yang mengandung atom karbon (C), dengan pengecualian senyawa karbon seperti oksida karbon, karbonat, dansianida.Senyawa karbon yang paling sederhana dikenal dengan hidrokarbon, yang hanya terdiri dari atom karbon (C) danhidrogen (H).Dalamsenyawakarbon, selain unsure karbon dan hydrogen terdapat unsur lain seperti oksigen, nitrogen, sulfur atauposfor. Keberadaan unsure karbon, hydrogen dan oksigen dalam senyawa karbon dapat diidentifikasi dengan percobaan sederhana, misalnya dengan pembakaran. Salah satu contoh dari senyawa karbon adalah gula (C11H22O11). Adanya unsure karbon dan hydrogen pada sukrosa dapat ditunjukkan melalui reaksi pembakaran. 26 2. Kekhasan atom karbon Atom karbon memiliki sifat khas yang tidak dimiliki oleh atom lain. Kekhasan atom karbon antara lain : 1. Atom C dengan nomor atom 6 memiliki 4 elektron valensi yang dapat digunakan untuk berikatan kovalen dengan 4 atom yang lain. 2. Ditinjau dari konfigurasi elektronnya, atom karbon terletak pada periode 2, yang berarti atom ini mempunyai 2 kulit atom, sehingga jari-jari atomnya relatif kecil. Hal ini menyebabkan ikatan kovalen yang dibentuk relatif kuat dan dapat membentuk ikatan kovalen rangkap dan ikatan rangkap tiga. 3. Atom karbon dapat membentuk rantai karbon yang sangat panjang dengan ikatan kovalen, baik ikatan kovalen tunggal, rangkap 2, maupun rangkap 3. Selain itu dapat pula membentuk rantai lingkar (siklik). 3. Posisi atom karbon dalam rantai karbon Dalam senyawa hidrokarbon, atom C dapat dibedakan atas : (1) atom C primer (maksimal berikatan dengan 1 atom C tetangga), (2) atom C sekunder (maksimal berikatan dengan 2 atom C tetangga, (3) atom C tersier (maksimal berikatan dengan 3 atom C tetangga, dan (4) atom C kuarterner (berikatan dengan 4 atom C tetangga. Perhatikan contoh berikut : Berdasarkan gambar, A dan E adalah atom C primer, D atom C sekunder, C atom C tersier dan B atom Ckuarterner. 4. Hidrokarbon Alkana Adalah hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal. Rumus umum alkana yaitu : C n H 2n+2 ; n = jumlah atom C Tabel 1. Titik Leleh dan Titik Didih Alkana Rantai Lurus Berdasarkan Deret Homolog Nama Rumus Wujud Massa Titik Leleh Titik Didih Senyawa Molekul Zat Molekul (°C) (°C) Metana CH4 Gas 16 –182,5 –164,0 27 Etana C2H6 Gas 30 –183,3 –88,6 Propana C3H8 Gas 44 –189,7 –42,1 Butana C4H10 Gas 58 –138,4 0,5 Pentana C5H12 Cair 72 –139,7 36,1 Heksana C6H14 Cair 86 –95,0 68,9 Heptana C7H16 Cair 100 –90,6 98,4 Oktana C8H18 Cair 114 –56,8 124,7 Nonana C9H20 Cair 128 –51,0 150,8 Dekana C10H22 Cair 142 –29,7 174,1 Sumber: Chemistry(Zumdahl),1989 Tatanama alkana sebagai berikut: 1) Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang terbanyak. 2) Penomoran, dimulai dari salah 1 ujung sehingga cabang mendapat nomor terkecil. 3) Penulisan nama, dimulai dengan nama cabang sesuai urutan abjad, kemudian diakhiri dengan nama rantai induk. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Antara angka dengan angka dipisahkan dengan tanda koma (,) antara angka dengan huruf dipisahkan dengan tanda jeda (). Alkena Alkena paling sederhana adalah etena yang memiliki rumus mampat CH2 = CH2 . Dalam alkena terdapat sekurang-kurangnya satu buah ikatan rangkap dua karbon-karbon. Tabel 3. Sembilan Deret Pertama Alkena Rantai Lurus Rumus Molekul Tata Nama C2H4 Etena C3H6 Propena C4H8 Butena C5H10 Pentena C6H12 Heksena C7H14 Heptena C8H16 Oktena C9H18 Nonena C10H20 Dekena Tata nama alkena didasarkan pada rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap dua karbon-karbon. Seperti pada alkana, rantai terpanjang ini merupakan rantai induk. Atom karbon rantai terpanjang diberi nomor mulai 28 dari ujung rantai yang terdekat pada ikatan rangkap dua karbon-karbon sehingga posisi ikatan rangkap memiliki nomor terkecil. Aturan pencabangan sama seperti yang diberlakukan pada alkana. Jika dalam molekul alkena terdapat lebih dari satu ikatan rangkap dua maka namanya ditambah di- ...ena, misalnya 1,3-butadiena dan 1,3,5- dekatriena. Alkuna Alkuna adalah hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap tiga karbon-karbon. Alkuna paling sederhana adalah asetilen atau etuna (C2H2). Aturan tata nama alkuna menurut aturan IUPAC sama seperti pada alkana atau alkena. Rantai induk ditentukan oleh rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga karbon-karbon dan akhiran untuk nama induk adalah -una sebagai pengganti -ana pada alkana. Isomer yang terjadi pada alkuna adalah isomer posisi ikatan rangkap dan isomer struktur untuk gugus alkil, sedangkan isomer geometri pada alkuna tidak terjadi. F. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan : Scientific Learning 2. Metode : Kelompokdiskusi G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media Komputer, LCD. 2. Alat dan Bahan a. Power point bahan ajar b. Lembar diskusi c. Lembar penilaian 3. Sumber Belajar a. Buku Pegangan Kurikulum 2013 b. Purba, Michael. 2006. KIMIA untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga c. Internet H. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan DeskripsiKegiatan Alokasi Waktu 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka 10 menit secara menyenangkan. 2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin. 29 Kegiatan Alokasi DeskripsiKegiatan Waktu 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk mengarahkan peserta didik ke materi yang akan dipelajari. 5. Guru memberikan motivasi. 6. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok berisi 2-3 orang. Inti 60 menit Mengamati 1. Peserta didik dengan rasa ingin tahu dan teliti mengkaji literatur tentang identifikasi atom C, H, dan O, guru memberikan bimbingan. 2. Peserta didik dengan rasa ingin tahu dan teliti mengkaji literatur tentang tentang kekhasan atom karbon, guru memberikan bimbingan. 3. Peserta didik dengan rasa ingin tahu dan teliti mengkaji literatur tentang tentang posisi atom karbon dalam rantai karbon, guru memberikan bimbingan. Menanya 1. Peserta didik bertanya: Bagaimana cara mengidentifikasiatom C, H, dan O? Guru mengarahkan peserta didik. 2. Peserta didik bertanya: Apa saja kekhasan atom karbon? Guru mengarahkan peserta didik. 3. Peserta didik bertanya: Bagaimana cara menentukan posisi atom karbon dalam rantai karbon? Guru mengarahkan peserta didik. Pengumpulan Data 1. Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan cara mengidentifikasi atom C, H, dan O secara teliti dan bekerjasama. 2. Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan tentang kekhasan atom karbon secara teliti dan bekerjasama. 3. Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan cara menentukan posisi atom karbon karbonsecara teliti dan bekerjasama. Mengasosiasi 30 dalam rantai Kegiatan Alokasi DeskripsiKegiatan Waktu 1. Peserta didik berlatih mengidentifikasikan atom C,H, dan O dengan cermat. 2. Peserta didik berlatih menyebutkan beberapa kekhasan atom karbon dengan tepat. 3. Peserta didik berlatih menentukan posisi atom karbon dalam rantai karbon dengan cermat. Mengkomunikasikan 1. Peserta didik melalui presentasi menyajikan penyelesaian penentuan identifikasi atom C, H, dan O secara komunikatif. 2. Peserta didik melalui presentasi menyajikan tentang kekhasan atom karbon secara komunikatif. 3. Peserta didik melalui penyelesaian penentuan presentasi menyajikan posisi atom karbon dalam rantai karbon secara komunikatif. Penutup 1. Peserta didik diminta menyimpulkan tentang senyawa 30 menit karbon. 2. Guru menayangkan apa yang telah dipelajari dan disimpulkan mengenai senyawa karbon. 3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar. 4. Guru memberi tahu untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu tentang alkana, alkena, dan alkuna. 31 Latihan 1. Hitunglah jumlah atom C primer, C sekunder, C tersier, dan C kuarterner pada masing-masing senyawa hidrokarbon berikut! 2. Berilah nama senyawa-senyawa berikut. 32 3. Berilah nama IUPAC senyawa-senyawa berikut. 4. Buatlah rantai karbon alkana dan tulislah rumus molekul senyawa karbon yang mempunyai nama berikut. a. 2,4–dimetilpentana b. 4–etil–2,3–dimetilheksana c. 3–etil–4,4,5–trimetilheptana d. 6–etil–2,2–dimetiloktana 33 INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP DALAM KERJA KELOMPOK Nama Siswa : Kelompok : Petunjuk Pengisian : Beri tanda check list (√) pada kolom yang sesuai dengan perilaku siswa dalam kerja kelompok selama proses pembelajaran. No Aspek yang diobservasi Hasil Pengamatan 1 1 2 3 Interaksi siswa dalam pembelajaran kelompok 2 Kesungguhan dalam mengerjakan tugas kelompok 3 Kerjasama antar siswa dalam belajar kelompok 4 Menghargai pendapat teman dalam satu kelompok 5 Menghargai pendapat teman dalam kelompok lain Jumlah Total Nilai Akhir Kualifikasi Nilai Akhir (NA) Penilaian Sikap: Skor Kualifikasi 1,00 – 1,99 Sikap Kurang (K) 2,00 – 2,99 Sikap Cukup (C) 3,00 – 3,99 Sikap Baik (B) 4,00 Sikap Sangat Baik (A) 34 4 RUBRIK PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP DALAM KERJA KELOMPOK Aspek Kriteria Skor Interaksi siswa dalam Selalu tampak 4 pembelajaran kelompok Sering tampak 3 Mulai tampak 2 Belum tampak 1 Kesungguhan dalam Selalu tampak 4 mengerjakan tugas Sering tampak 3 kelompok Sering tampak 2 Belum tampak 1 Kerjasama antar siswa Selalu tampak 4 dalam belajar kelompok Sering tampak 3 Sering tampak 2 Belum tampak 1 Menghargai pendapat Selalu tampak 4 teman dalam satu Sering tampak 3 kelompok Sering tampak 2 Belum tampak 1 Menghargai pendapat Selalu tampak 4 teman dalam kelompok Sering tampak 3 lain Sering tampak 2 Belum tampak 1 NA = jumlah skor Lembar Penilaian Presentasi Nama : Kelompok : 35 penampil Jumlah an Skor dan Gesture an Antusias Penyamp Wawasa aian n Keberani Siswa ka Nama asi Sistemati No Komunik Aspek Penilaian Nilai Ket Keterangan Skor : Masing-masing kolom diisi dengan kriteria 4 = baik sekali 2 = baik 2 = cukup 1 = kurang Yogyakarta, 13 Agustus 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Tri Astuti, S.Pd. Leni Suleni NIP. 19660822 198903 2 008 NIM. 11303241014 36 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 NGEMPLAK Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : Kelas XII / Semester 1 Materi Pokok : Sifat Koligatif Larutan Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi 1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit. II. Kompetensi dasar 1.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmotik termasuk sifat koligatif larutan. 1.2 Membandingkan antara sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan. III. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1.1 Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan. 1.1.2 Menganalisis satuan konsentrasi yang digunakan dalam sifat koligatif larutan. 1.1.3 Menganalisis sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. 1.1.4 Menjelaskan diagram P-T pada sifat koligatif larutan. 1.1.5 Membandingkan antara sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit. IV. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan percobaan ini diharapkan: 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan. 2. Siswa dapat menganalisis satuan konsentrasi yang digunakan dalam sifat koligatif larutan. 3. Siswa dapat menganalisis sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. 4. Siswa dapat menjelaskan diagram P-T pada sifat koligatif larutan. 5. Siswa dapat membandingkan antara sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit. “ Karakter siswa yang diharapkan : 37 Kerjasama, toleransi, komunikatif, rasa ingin tahu, mandiri, teliti, dan kreatif. V. Materi pelajaran Satuan Konsentrasi dalam Sifat Koligatif Di Kelas XI, Anda telah belajar satuan konsentrasi larutan berupa kemolaran. Pada topik berikut, Anda akan diperkenalkan dengan satuan konsentrasi larutan yang digunakan dalam menentukan sifat koligatif larutan, yaitu fraksi mol (X) dan kemolalan atau molalitas (m). 1. Molaritas / Kemolaran (M) : menyatakan banyaknya mol zat terlarut setiap liter larutan. Dinyatakan dengan rumus : M n v M atau a 1000 M r mL 2. Molalitas / Kemolalan (m) : menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut setiap 1000 gram pelarut, dinyatakan dengan rumus : m n P Keterangan : m m atau a 1000 Mr b = molalitas / kemolalan (mol/kg atau m) n = mol zat terlarut (mol) P = massa pelarut dalm kilogram (kg) a = massa zat terlarut (dalam gram) b = massa zat pelarut (dalam gram) Mr = massa relatif zat terlarut 3. Fraksi Mol : menyatakan perbandingan jumlah mol salah satu komponen larutan dengan jumlah mol total, dinyatakan dengan rumus : XA nA n A nB dan XB nB n A nB Jumlah fraksi mol zat terlarut dan pelarut adalah 1 XA + XB = 1 Keterangan : nA = mol zat pelarut nB = mol zat terlarut Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit 38 XA = fraksi mol pelarut XB = fraksi mol zat terlarut Banyaknya partikel dalam larutan elektrolit dan non-elektrolit tidak sama meskipun konsentrasinya sama, karena larutan elektrolit terurai menjadi ionionnya, sedangkan larutan nonelektrolit tidak terionisasi. Sifat koligatif larutan merupakan sifat larutan yang tergantung pada banyaknya partikel zat yang terlarut dalam larutan. Sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit meliputi : Sifat Koligatif Penurunan Tekanan Uap (P) Larutan Non-elektrolit Larutan Elektrolit PA = XA . PA0 PA = XA . PA0 . i PA = tek. uap jenuh larutan A i = faktor koligatif yang besarnya P0 = tekanan uap jenuh pelarut {1 + (n – 1)} murni XA = fraksi mol pelarut Kenaikan titik didih (Tb) Tb = m . Kb atau a 1000 Mr b Tb = Kb . Tb = m . Kb . i atau Tb = Kb . a 1000 .i Mr b Tb = kenaikan titik didih (Tb larutan – Tb pelarut) m = molalitas Kb = tetapan kenaikan titik didih molal (oC) atau konstanta ebulioskopi, Penurunan titik beku (Tf) Tf = m . Kf atau Tf = Kf. Tf a 1000 Mr b Tf = m . Kf . i atau Tf = Kf. a 1000 .i Mr b = penurunan titik beku (Tf pelarut – Tf larutan) m = molalitas Kf = tetapan penurunan titik beku molal (oC) atau konstanta krioskopi, Tekanan osmotik () = M . R. T = M . R. T. I = tekanan osmosis (atm) M = molaritas (mol / Liter) R = konstanta gas (0,082 Liter atm / mol K) T = suhu (K) VI. Metode/Model Pembelajaran Diskusi dan model examples non examples. 39 VII. Kegiatan Pembelajaran No Kegiatan Belajar Waktu Kegiatan Awal 1. Mengucapkan salam, dan bersama-sama siswa membaca doa untuk memulai pelajaran. 1 2. Kegiatan mengabsensi siswa. 3. Menginformasikan tujuan pembelajaran. 4. Memberikan motivasi/apersepsi tentang sifat koligatif 10 menit larutan yang ada di lingkungan sekitar seperti pembuatan es puter, memasak sayur, dll. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru menjelaskan sekilas tentang sifat koligatif larutan. Elaborasi 1. Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan berdasarkan pengetahuan dasar sifat koligatif larutan yang mereka ketahui. 2 2. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan tentang macam-macam sifat 70 menit koligatif larutan. 1 baris/kelompok. 3. Tiap kelompok menuliskan dan menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas. 4. Guru memberi tanggapan dan menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Konfirmasi Guru menanggapi hasil pekerjaan setiap kelompok dan memberi penguatan. Kegiatan Akhir 1. : Siswa dan guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini. 2. 3 Guru memberikan evaluasi kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari hari ini. 10 menit 3. Memberikan tugas. 4. Guru menginformasikan materi pembelajaran yang akan datang. 5. Menutup pembelajaran hamdallah. 40 dengan membaca V. Alat / Bahan / Sumber Belajar Buku Kimia Kelas X karangan Michael Purba Penerbit Erlangga. Media berupa white board dan spidol. VI. Penilaian Bentuk Test: Lembar Kerja Peseta Didik (LKPD) Soal Instrumen (terlampir) a. Penilaian afektif Bentuk : lembar pengamatan sikap siswa No. Nama Kejujuran Ketekunan Disiplin Etika 1 2 3 ….. Skala penilaian dibuat dengan rentang dari 1 sampai 5. Penafsiran angka : 1. sangat kurang 2. kurang 3. cukup 4. baik 5. sangat baik b. Penilaian psikomotor Bentuk : lembar pengamatan keaktifan No. Nama Cara Cara Rata- mengemukakan menjawab rata pendapat pertanyaan 1 2 3 … Skala penilaian dibuat dengan rentang dari 1 sampai 5. Penafsiran angka : 1. sangat kurang 2. kurang 3. cukup 4. baik 5. sangat baik 41 Nilai Yogyakarta, 13 Agustus 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Tri Astuti, S.Pd. Leni Suleni NIP. 19660822 198903 2 008 NIM. 11303241014 42 Butir Soal dan Pembahasan 1. Sebanyak 0,6 gram CH3COOH dalam 1,55 ml larutan memiliki molaritas…. Pembahasan : 0,6 g / 60 g mol 1 = 6,45 M M 0,00155 L 2. Suatu larutan 18% berat glukosa dalam air memiliki molalitas…. Pembahasan : m 18 1000 180 82 m = 1,22 molal. 3. Fraksi mol naftalena (C10H8) dan benzena (C6H6) bila larutan itu mengandung 5,6 berat naftalena berturut-turut sebesar…. Pembahasan : X naftalena 5,6 g / 128 g mol 1 = 0,035 5,6 g / 128 g mol 1 94,4 g / 78 g mol 1 X benzena 1 0,035 = 0,965 4. Suatu larutan dari 6 gram glukosa dalam 200 gram zat pelarut mendidih pada suhu yang terletak 0,167oC lebih tinggi daripada titik didih zat pelarut murni. Bila 1 gram zat A dalam 50 gram zat pelarut menunjukkan kenaikan titik didih sebesar 0,125oC, maka massa molekul realtif zat A sebesar…. Pembahasan : Tb = m . Kb 0,167 o C 6 1000 Kb 180 200 0,167oC = 1/6 x Kb Kb = 1,002oC/mol Untuk zat A, maka : Tb = m . Kb 0,125 o C 1 1000 1,002 o C / mol MrA 50 Mr A = 160 g/mol. 43 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 NGEMPLAK Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : Kelas X / Semester 1 Materi Pokok : Ruang Lingkup Kimia Alokasi Waktu : 3 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. KOMPETENSI DASAR 1. KD pada KI 1 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2. KD pada KI 2 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 44 2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3. KD pada KI 3 3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan. 4. KD pada KI 4 4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan. C. INDIKATOR 3.1.1 Menjelaskan hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan sehari-hari. 3.1.2 Menganalisis alat-alat laboratorium serta fungsinya. 3.1.3 Menganalisis materi dan klasifikasinya. 4.1.1 Mengklasifikasikan unsur, molekul, senyawa kimia. 4.1.2 Memberikan contoh perubahan fisika dan perubahan kimia. D. TUJUAN PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah melakukan percobaan ini diharapkan: 6. Siswa dapat menjelaskan hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan sehari-hari. 7. Siswa dapat menganalisis alat-alat laboratorium serta fungsinya. 8. Siswa dapat menganalisis materi dan klasifikasniya. 9. Siswa dapat mengklasifikasikan unsur, molekul, senyawa kimia. 10. Siswa dapat memberikan contoh perubahan fisika dan perubahan kimia. E. MATERI PEMBELAJARAN : Secara singkat, Ilmu Kimia adalah ilmu rekayasa materi yaitu mengubah suatu materi menjadi materi yang lain. Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang: 1. Susunan materi, mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap komponen tersebut. 2. Struktur materi, mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu materi atau menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling berikatan. 3. Sifat materi, mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan), sifat kimia, sifat ekstensif (dipengaruhi jumlah zat), dan sifat intensif (tidak dipengaruhi jumlah 45 zat). Sifat suatu materi dipengaruhi oleh susunan dan struktur dari materi tersebut. 4. Perubahan materi, meliputi perubahan fisis/fisika (wujud) dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru). 5. Energi yang menyertai perubahan materi, menyangkut banyaknya energi yang menyertai sejumlah materi dan asal-usul energi itu. Manfaat mempelajari ilmu kimia adalah: 1. Pemahaman kita menjadi lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang berlangsung di dalamnya. 2. Mempunyai kemampuan untuk mengolah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna bagi manusia. 3. Membantu kita dalam rangka pembentukan sikap. Secara khusus, ilmu kimia mempunyai peranan sangat penting dalam bidang : kesehatan, pertanian, peternakan, hukum, biologi, arsitektur dan geologi. Dibalik sumbangannya yang besar bagi kehidupan kita, secara jujur harus diakui bahwa perkembangan ilmu kimia juga memberikan dampak negatif bagi kehidupan manusia. Untuk memecahkan masalah kimia, digunakan Metode Ilmiah yaitu: 1. Merumuskan masalah 2. Mengumpulkan keterangan 3. Menyusun hipotesis (dugaan sementara) 4. Menguji hipotesis dengan eksperimen 5. Menarik kesimpulan 6. Menguji kesimpulan dengan eksperimen Suatu penelitian hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Masalah yang dipilih merupakan masalah yang menarik dan tidak membosankan 2. Peneliti mempunyai keahlian dan kecakapan yang cukup 3. Waktu yang digunakan untuk penelitian cukup 4. Sarana dan prasarana pendukungnya mudah diperoleh 5. Hasil penelitian dapat bermanfaat bagi orang banyak dan tidak berbahaya Perumusan masalah harus memperhatikan beberapa hal yaitu: 1. Berupa kalimat tanya 2. Singkat, jelas dan spesifik 3. Memberikan gambaran jawaban yang didasarkan pada data dan cara melakukan pengumpulan data Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam menyusun hipotesis : 1. Dapat diuji kebenarannya 46 2. Disusun sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan kesimpulan 3. Dapat menjawab permasalahan yang diajukan saat awal penelitian 4. Harus sederhana dan dirumuskan dengan baik Laboratorium adalah suatu tempat bagi seorang praktikan untuk melakukan percobaan. Praktikan adalah orang yang melakukan percobaan. Jenis bahan kimia berdasarkan sifatnya : 1. mudah meledak (explosive) 2. pengoksidasi (oxidizing) 3. karsinogenik (carcinogenic : memicu timbulnya sel kanker) 4. berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment) 5. mudah menyala (flammable) 6. beracun (toxic) 7. korosif (corrosive) 8. menyebabkan iritasi (irritant) Persiapan kerja di laboratorium : 1. Merencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum 2. Menggunakan peralatan kerja (kacamata, jas praktikum, sarung tangan dan sepatu tertutup) 3. Bagi wanita yang berambut panjang, diharuskan mengikat rambutnya 4. Dilarang makan, minum dan merokok 5. Menjaga kebersihan meja praktikum dan lingkungan laboratorium 6. Membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama sehabis praktikum 7. Bila kulit terkena bahan kimia, jangan digaruk agar tidak menyebar 8. Memastikan bahwa kran gas tidak bocor sewaktu hendak menggunakan bunsen 9. Pastikan bahwa kran air selalu dalam keadaan tertutup sebelum dan sesudah melakukan praktikum Teknik Bekerja di Laboratorium 1. Penanganan terhadap bahan kimia : a. Menghindari kontak langsung dengan bahan kimia b. Menghindari untuk mencium langsung uap bahan kimia c. Menggunakan sarung tangan 2. Jika ingin memindahkan bahan kimia: a. Membaca label bahan kimia (minimal 2 kali) b. Memindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan c. Tidak menggunakan secara berlebihan d. Jika ada sisa, jangan mengembalikan bahan kimia ke dalam botol semula untuk mencegah kontaminasi 47 e. Menggunakan alat yang tidak bersifat korosif untuk memindahkan bahan kimia padat f. Untuk bahan kimia cair, pindahkan secara hati-hati agar tidak tumpah 3. Jika terkena bahan kimia: a. Bersikap tenang dan jangan panik b. Meminta bantuan teman yang ada di dekat Anda c. Membersihkan bagian yang mengalami kontak langsung (dicuci dengan air bersih) d. Jangan menggaruk kulit yang terkena bahan kimia e. Menuju ke tempat yang cukup oksigen f. Menghubungi paramedis secepatnya 4. Masalah penanganan limbah bahan kimia: a. Limbah berupa zat organik harus dibuang terpisah agar dapat didaur ulang b. Limbah cair yang tidak berbahaya dapat langsung dibuang tetapi harus diencerkan dulu dengan menggunakan air secukupnya c. Limbah cair yang tidak larut dalam air dan limbah beracun harus dikumpulkan dalam botol penampung dan diberi label d. Limbah padat harus dibuang terpisah karena dapat menyumbat saluran air e. Sabun, deterjen dan cairan yang tidak berbahaya dalam air dapat langsung dibuang melalui saluran air kotor dan dibilas dengan air secukupnya f. Gunakan zat / bahan kimia secukupnya F. METODE PEMBELAJARAN: 1. Pendekatan : Scientific Approach 2. Strategi : Contextual Teaching and Learning 3. Metode : Metode diskusi informasi G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN: N O 1. ALOKASI DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU 10 menit Pendahuluan Berdoa dan memeriksa kehadiran siswa Menerima informasi KI dan KD, materi serta tujuan pembelajaran Apersepsi: Guru menanyakan tentang produk-produk kimia yang peserta didik ketahui dalam kehidupan sehari-hari. 2. 115 menit Kegiatan Inti Mengamati 48 KET Mengamati produk-produk kimia dalam kehidupan, misalnya sabun, detergen,pasta gigi, shampo, kosmetik, obat, susu, keju, mentega, minyak goreng, garam dapur, dan asam cuka. Membaca artikel tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium. Menanya Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan hasil pengamatan, misalnya: - Apa yang dipelajari dalam kimia? - Apa manfaatnya belajar kimia dan kaitannya dengan karir masa depan? Pengumpulan data - Mengkaji kehidupan, literatur tentang perkembangan peran kimia dalam IPTEK, dan dalam menyelesaikan masalah global. - Mengunjungi laboratorium untuk mengenal alat-alat dan bahan kimia serta tata tertib laboratorium. - Mendiskusikan kerja seorang ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian untuk memperoleh produk kimia menggunakan metode ilmiah meliputi: penemuan masalah, perumusan masalah, membuat hipotesis, melakukan percobaan dan mengolah data serta membuat laporan. Mengasosiasi Menyimpulkan hasil pengamatan dan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan. Mengkomunikasikan Mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan dengan tata bahasa yang benar. 10 menit Kegiatan Penutup Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah tentang materi isomer senyawa hidrokarbon. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari di pertemuan berikutnya yaitu tentang minyak bumi. Guru menutup pelajaran. 49 G. SUMBER BELAJAR: 1. Kimia XI, Grafindo, Nana Sutresna 2. Kimia XI, Ganesha Exact 3. Kimia XI, Erlangga 4. Kimia XI, Yudhistira H. MEDIA/ ALAT PEMBELAJARAN 1. White board dan Spidol 2. LCD dan Power point I. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR: 1. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap sub materi isomer senyawa hidrokarbon. 2. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Penilaian sikap pada saat diskusi; Tes Tertulis Nilai diperoleh dari hasil kuis/latihan soal. Nilai ini untuk melihat penguasaan konsep siswa pada aspek kognitif. 3. Butir Soal dan Kunci Jawaban -TerlampirSleman, 15 Agustus 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Tri Astuti, S.Pd. Leni Suleni NIP. 19660822 198903 2 008 NIM. 11303241014 50 SOAL EVALUASI 1. Berikan masing-masing lima contoh: a. Unsur b. Senyawa c. Campuran heterogen d. Campuran homogen 2. Berikan masing-masing tiga contoh: a. Sifat Ekstensif b. Sifat intensif c. Sifat Fisika d. Perubahan Fisika e. Sifat Kimia f. Perubahan Kimia 3. Carilah artikel tentang penerapan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari! 51 : Nama jawab Hari/Tanggal Kepedulian : X Kejujuran Kelas/Semester Kerjasama : Ruang Lingkup Kimia Disiplin No Materi Tanggung INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP Jumlah Skor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. dst *) Ketentuan: 1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten 3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator FORMAT PENILAIAN Nilai : Jumlah Skor X 100 30 52 Nilai INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI Hasil Penilaian Diskusi Topik : ……………………………..……… Tanggal : ……………………………………… Jumlah Siswa : …………….……… .............orang. Nam No a Menyampaik Menangga Mempertahank sisw an pendapat pi an argumentasi a 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 Jumla h score Nila i 4 Rubrik : Menyampaikan pendapat 1. Tidak sesuai masalah 2. Sesuai dengan masalah, tapi belum benar 3. Sesuai dengan masalah dan benar Menanggapi pendapat 1. Langsung setuju atau menyanggah tanpa alas an 2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna 3. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar 4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi Mempertahankan pendapat 1. Tidak dapat mempertahankan pendapat 2. Mampu Mempertahankan pendapat, alasan kurang benar 3. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi 4. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi 53 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 NGEMPLAK Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : Kelas XI MIA 2/ Semester 1 Materi Pokok : Hidrokarbon Alokasi Waktu : 2 x 45 menit E. KOMPETENSI INTI KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. F. KOMPETENSI DASAR 1.1. Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentative. 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 3.1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya. 54 4.1. Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya. G. INDIKATOR 3.1.1 Menjelaskan pengertian isomer (isomer rangka, posisi, dan geometri). 3.1.2 Menganalisis macam-macam isomer senyawa hidrokarbon (isomer rangka, posisi, dan geometri). 3.1.3 Menganalisis sifat fisika dan sifat kimia dari alkana, alkena, dan alkuna. 4.1.1 Menentukan isomer suatu senyawa hidrokarbon bila diberikan rumus molekulnya. 4.1.2.Menentukan sifat fisika dan sifat kimia dari alkana, alkena, dan alkuna H. TUJUAN PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah melakukan percobaan ini diharapkan: 11. Siswa dapat menjelaskan pengertian isomer (isomer rangka, posisi, fungsi, dan geometri). 12. Siswa dapat menganalisis macam-macam isomer senyawa hidrokarbon (isomer rangka, posisi, dan geometri). 13. Siswa dapat menentukan isomer senyawa hidrokarbon bila diberikan rumus molekulnya. I. MATERI PEMBELAJARAN: Isomer Isomer ialah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama, namun memiliki rumus struktur yang berbeda. Isomer berasal dari bahasa Yunani (iso = sama, meros = bagian). Jenis-Jenis Isomer a. Isomer Rangka adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi kerangkanya berbeda. Isomer ini dapat dikenali strukturnya dengan melihat bercabang atau tidak bentuk rantainya dan banyak atom karbon pada rantainya. Contoh pada alkana, alkena, dan alkuna. Pentana (C5H12) CH3 CH2 CH2 CH2 CH3 CH CH2 CH3 CH3 CH3 n-pentana 2-metilbutana 55 CH3 CH3 CH CH3 CH3 2,2-dimetilpropana Pada alkena dan alkuna, letak ikatan rangkapnya sama tetapi bentuk kerangka bangunnya berbeda Contoh : Alkena C6H12 CH2 CH CH2 CH2 CH2 CH2 CH CH CH3 1-heksena CH2 CH3 CH3 3-metil-1-pentena CH2 CH CH2 CH CH3 CH3 4-metil-1-pentena CH3 CH2 CH CH CH3 CH3 3,3-dimetil-1-butena Pentuna (C5H8) CH2 CH2 CH C CH C CH CH3 1-pentuna CH3 CH3 3-metil-1-butuna b. Isomer Posisi adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi posisi gugus fungsinya berbeda. Contoh pada alkena dan alkuna. Alkuna Alkuna dianggap mempunyai gugus fungsi, isomer dimana letak gugus fungsinya berbeda. 1-heksuna berisomer posisi dengan 2-heksuna CH C CH2 CH2 CH2 CH3 CH3 C CH2 CH2 CH2 CH3 1-heksuna 2-heksuna 4-metil-1-pentuna berisomer posisi dengan 4-metil-2-pentuna CH C CH2 CH CH3 CH3 CH3 C C CH 4-metil-1-pentuna CH3 CH3 4-metil-2-pentuna 56 1-heksuna berisomer rangka dengan 4-metil-1-pentuna CH C CH2 CH2 CH C CH2 CH CH2 CH3 1-heksuna CH3 CH3 4-metil-1-pentuna Alkena Contohnya pada Heksena (C6H12) CH2 CH CH2 CH2 CH3 c. CH CH CH2 CH2 CH2 CH3 CH3 1-heksena 2-heksena Isomer Geometri Isomer geometri adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi struktur ruangnya berbeda. Isomer cis-trans Isomer ini muncul saat dilakukan rotasi rotasi tertentu dalam molekul.Contoh: Alkena mempunyai 2 isomer geometri yaitu cis dan trans. Syarat utama adanya isomer cis-trans adalah adanya ikatan rangkap 2 atom C (C = C), yang tiap-tiap atom C pada ikatan rangkap itu mengikat atom atau gugus atom yang berbeda. Isomer cis-trans digambarkan dalam 2 contoh berikut: CH2=CH-CH3 bila digambarkan sebagai berikut : Coba perhatikan C sebelah kiri, atom C tersebut mengikat 2 atom yang sama yaitu atom H, sedang C sebelah kanan mengikat 2 gugus atom berbeda yaitu H dan CH3. Perhatikan 2- butena CH3-CH=CH-CH3, bila digambarkan sebagai berikut : C sebelah kiri, atom C tersebut mengikat 2 gugus atom yang berbeda yaitu atom H dan gugus CH3, begitu juga C sebelah kanan mengikat 2 gugus atom berbeda yaitu H dan CH3. Jadi : 1-propena (CH2=CH-CH3) tidak mempunyai isomer cis-trans 2-butena CH3-CH=CH-CH3 mempunyai isomer cis-trans. Isomer cis-trans terjadi bila tiap-tiap atom C yang berikatan rangkap mengikat gugus atom berbeda. Keisomeran geometri menghasilkan 2 bentuk isomer yaitu :bentuk cis (jika gugus-gugus sejenis terletak pada sisi yang sama) 57 dan bentuk trans (jika gugus-gugus sejenis terletak berseberangan). Jadi 2-butena CH3-CH=CH-CH3 mempunyai isomer cis trans sbb : J. METODE PEMBELAJARAN: 1. Pendekatan Saintifik 2. Metode Diskusi H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN: N O 1. ALOKASI DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU 10 menit Pendahuluan a. Berdoa dan memeriksa kehadiran siswa b. Menerima informasi KI dan KD, materi serta tujuan pembelajaran c. Apersepsi: Guru menanyakan kembali tentang materi sebelumnya yaitu tentang struktur alkana, alkena, dan alkuna. 2. 70 menit Kegiatan Inti a. Mengamati 1) Peserta didik membaca buku sumber tentang isomer senyawa hidrokarbon dan sifat fisika serta sifat kimia alkana, alkena, dan alkuna. b. Menanya 1) Guru menuliskan pertanyaan tentang senyawa yang berisomer dan sifat fisika serta sifat kimia alkana, alkena, dan alkuna. c. Mencoba 1) Guru menuliskan pertanyaan tentang senyawa yang berisomer rangka, posisi, dan geometri serta tentang reaksi-reaksi yang terjadi pada alkana, alkena, dan alkuna. 58 KET 2) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan menyelesaikan meminta siswa pertanyaan yang diberikan. 2) Mengolah 1) Siswa secara berkelompok melakukan diskusi untuk menyelesaikan pertanyaan yang diberikan. 3) Mengkomunikasikan 1) Siswa aktif mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok dan menuliskan jawaban di papan tulis 10 menit Kegiatan Penutup Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah tentang materi isomer senyawa hidrokarbon. Guru menutup pelajaran. Q. SUMBER BELAJAR: 5. Kimia XI, Grafindo, Nana Sutresna 6. Kimia XI, Erlangga R. MEDIA/ ALAT PEMBELAJARAN 3. White board dan Spidol S. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR: 3. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap sub materi isomer senyawa hidrokarbon. 4. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Penilaian sikap pada saat diskusi. Tes Tertulis Nilai diperoleh dari hasil kuis/latihan soal. Nilai ini untuk melihat penguasaan konsep siswa pada aspek kognitif. Yogyakarta, 18 Agustus 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Tri Astuti, S.Pd. NIP. 19660822 198903 2 008 Leni Suleni NIM. 11303241014 59 SOAL EVALUASI 1. Tuliskan isomer dari senyawa berikut dan berilah nama senyawa tersebut! a. C5H12 b. C6H12 c. C6H10 2. Gambarkan isomer geometri dari senyawa 2-butena dan berilah nama senyawa tersebut! 3. Tuliskan persamaan reaksi berikut dan berilah nama senyawa yang dihasilkan! a. 2-metil-2-butena + HCl b. Etana + H2 c. 3-metil-2-pentuna + Cl2 60 RUBRIK PENILAIAN SIKAP Nilai Skor Aspek yang Dinilai No. Nama Siswa Kerjasama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 JABARAN INDIKATOR PENILAIAN SOSIAL 61 Kritis Jumlah Akhir Skor (NA) NO 1. Sikap Kerja Sama Kriteria 4 (sangat baik) Deskripsi Peserta didik mengerjakan soal-soal hidrokarbon secara diskusi bersama semua anggota kelompok 3 (baik) Peserta didik mengerjakan soal-soal hidrokarbon secara diskusi dengan sebagian besar anggota kelompok 2 (kurang baik) Peserta didik mengerjakan soal-soal hidrokarbon secara diskusi bersama sebagian kecil anggota kelompok 1 (sangat kurang baik) Peserta didik mengerjakan soal-soal hidrokarbon tidak secara diskusi. Soal dikerjakan secara sendiri- sendiri. 2. Kritis 4 (sangat baik) Peserta didik banyak mengumpulkan informasi mengenai konsep teori senyawa hidrokarbon dengan penuh rasa ingin tahu. 3 (baik) Peserta didik sebagian besar mengumpulkan informasi mengenai konsep teori senyawa hidrokarbon dengan sedikit rasa ingin tahu. 2 (kurang baik) Peserta didik sedikit mengumpulkan informasi tentang konsep teori senyawa hidrokarbon dengan sedikit rasa ingin tahu. 1 (sangat kurang baik) Peserta didik tidak mengumpulkan informasi mengenai konsep teori senyawa hidrokarbon dengan tanpa rasa ingin tahu. 62 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KIMIA KELAS X Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ngemplak Mata Pelajaran : Kimia Materi Pokok : Struktur Atom Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptuan, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebnagsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk menyelesaikan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan yang dipelajarinya secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuaan. B. Kompetensi Dasar 1. KD dari KI 1 Menyadari keteraturan dan kompleksitas konfigurasi elektron dalam atom sebagai wujud dalam atom sebagai wujud kebesaran Tuhan YME. 2. KD dari KI 2 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 63 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3. KD dari KI 3 3.2 Menganalisis perkembangan model atom. 3.3 Menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum. 4. KD dari KI 4 4.2 Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom. C. Indikator 1. Menjelaskan awal mula perkembangan model atom. 2. Menjelaskan model atom Dalton. 3. Menjelaskan model atom Thomson. 4. Menjelaskan model atom Rutherford. 5. Menjelaskan model atom Bohr. 6. Menjelaskan model atom mekanika kuantum. D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan awal mula perkembangan model atom. 2. Siswa dapat menjelaskan model atom Dalton. 3. Siswa dapat mendeskripsikan penemuan elektron. 4. Siswa dapat menjelaskan model atom Thomson. 5. Siswa dapat menunjukkan kelebihan model atom Thomson. 6. Siswa dapat menunjukkan kelemahan model atom Thomson. 7. Siswa dapat mendeskripsikan penemuan inti atom (proton & neutron). 8. Siswa dapat menjelaskan model atom Rutherford. 9. Siswa dapat menunjukkan kelebihan model atom Rutherford. 10. Siswa dapat menunjukkan kelemahan model atom Rutherford. 11. Siswa dapat menjelaskan model atom Bohr. 12. Siswa dapat menjelaskan model atom mekanika kuantum. E. Materi Pokok Sejarah perkembangan atom Teori atom selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sesuai dengan penemuan penemuan terbaru mengenai atom, dari teori atom yang sederhana hingga teori atom berdasarkan penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh para ilmuwan. Padadasarnya teori terbaru merupakan perbaikan atau perkembangan dari teori sebelumnya. Para pemikir pada masa lalu menduga bahwa materi terbentuk daari suatu bahan dasar. Teori tentang atom pertama kali dikemukakan oleh ahli filsafat 64 Yunani, Leucippus dan Democritus, pada abad ke-5 sebelum masehi. Mereka menyatakan bahwa benda atau materi terdiri atas partikel-partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dibelah lagi dan tidak dapat dimusnahkan, yang disebut sebagai atom. Atom berasal dari bahasa Yunani, atomos yang berati tidak dapat dibagi-bagi. Pendapat selanjutnya dikemukakan oleh Aristoteles yang menyatakan bahwa zat dapat dibelah secara terus-menerus tanpa batas. Aristoteles merupakan orang yang sangat berpengaruh pada masa itu, sehingga pendapat ini menjadi pendapat umum dan bertahan lama tanpa mengalami perkembangan. Konsepkonsep atom tersebut masih bersifat filosofis dan belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah sehingga belum memberikan arti yang cukup dalam bidang keilmuan. Selanjutnya pendapat mengenai atom kembali muncul di Eropa pada abad ke-17. Isaac Newton seorang ilmuwn yang sangat berpengaruh pada masa itu mengemukakan dukungannya mengenai keberadaan atom. Selanjutnya pada abad ke-18, setelah perumusan Hukum Kekekalan Massa oleh Antoine Laurent Lavoisier dan Hukum Perbandingan Tetap oleh Joseph Louis Proust, yang merupakan hasil pengamatan terhadap suatu reaksi kimia,, konsep atom mulai dipikirkan lagi oleh seorang ahli kimia Inggris, John Dalton. 1. Teori Atom Dalton John Dalton (1766-1844) mendukung konsep atom Democritus dan membenarkannya karena tidak betentangan dengan hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap. Berdasarkan pemikiran tersebut pada tahun 1803 ia merumuskan teori atomnya, sebagai berikut : a. Materi tersusun dari partikel-partikel terkecil yang sudah tak terbagi lagi dan disebut atom. b. Unsur adalah materi yang tersusun dari atom-atom sejenis dengan massa dan sifat yang sama. c. Unsur yang berbeda mempunyai atom-atom dengan massa dan sifat yang berbeda. d. Senyawa adalah materi yang tersusun atas setidaknya dari dua jenis atom dari unsur yang berbeda dengan perbandingan tetap dan tertentu. Dalam senyawa atom-atom tersebut berikatan melalui ikatan antar-atom. e. Atom tidak dapat dimusnahkan, diciptakan atau diubah menjadi atom unsur lain. Reaksi kimia hanyalah penataan ulang atom-atom yang bereaksi. Hipotesis dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti bola tolak peluru: Gambar model atom John Dalton 65 Teori atom Dalton ini diterima karena dapat menjelaskan dengan baik beberapa fakta eksperimen pada masa itu. Namun demikian teori atom Dalton sebenarnya memiliki beberapa kelemahan : a. Tidak dapat menjelaskan perbedaan atom unsur yang satu dengan atom unsur yang lain. b. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik pada materi. c. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan. Pada perkembangan selanjutnya, beberapa gagasan teori atom Dalton ternyata kurang tepat, misalnya : a. Ternyata atom bukanlah sesuatu yang tak terbagi, melainkan terdiri dari partikel-partikel subatom. b. Meski mempunyai sifat-sifat yang sama, atom-atom dari unsur yang sama dapat mempunyai massa yang berbeda. c. Atom dari suatu unsur ternyata dapat diubah menjadi atom unsur lain melalui reaksi nuklir. d. Beberapa unsur tidak terdiri atas atom-atom tetapi atas molekul-molekul. molekul unsur terbentuk dari atom-atom sejenis dengan jumlah tertentu. Meski memiliki beberapa kelemahan, teori atom Dalton telah menjadi batu pijakan bagi perkembangan teori atom selanjtunya. 2. Teori Atom Thomson a. Penemuan Elektron Penemuan partikel subatomik yaitu elektron diawali dari penelitian tentang arus listrik pada gas bertekanan rendah. Berikut sejarah penemuan elektron : Tahun 1855 : Heinrich Geissler merancang pompa merkuri yang dapat menghasilkan gas bertekanan rendah (vakum) dalam tabung gelas yang disebut sebagai Tabung Geissler. Tahun 1859 : Julius Plucker menggunakan Tabung Geissler dalam percobaan elektrolisis gas. Ia memasang 2 pelat logam sebagai elektrode pada kedua ujung tabung. Elektrode yang dihubungkan pada kutub negatif disebut katode dan yang dihubungkan dengan kutub positif adalah anode. Anode dan katode diberi beda tegangan yang tinggi. Hasilnya teramati adanya berkas arus yang ditunjukkan oleh adanya sinar yang dipancarkan dari katode. Plucker menganggap sinar tersebut hanyalah cahaya listrik biasa. Tahun 1876 : Eugen Goldstein menggunakan teknik yang sama dengan Plucker. Sinar yang teramati yang dihasilkan dari katode ia namakan sebagai sinar katode. Tahun 1880 : William Crookes memodifikasi tabung Geissler dan memastikan adanya sinar katode. Ia membuat vakum lebih baik sehingga arus listrik dapat diamati dengan lebih mudah, tabungnya kemudian 66 disebut sebagai tabung Crookes. Berdasarkan pengamtaannya dengan para ilmuwan, didapatkan karakteristik sinar katode, yaitu ; sinar katode merambat lurus, membawa muatan karena dibelokkan dalam medan magnet, mempunyai massa karena dapat memutar kincir kecil dalam tabung, dan dapat menyebabkan materi seperti gas dan zat lain (padat dan cair) berpijar. Berdasarkan hasil tersebut, Crookes menyimpulkan bahwa sinar katode merupakan berkas partikel yang bermuatan. Tahun 1891 : George Johnston Stoney berpendapat bahwa sinar katode adalah partikel yang ia namakan sebagai elektron. Tahun 1897 : Joseph John Thomson berhasil menunjukkan bahwa sinar katode adalah berkas partikel. Thomson mengamati dalam medan listrik sinar katode dibelokkan ke arah pelat logam positif, hal ini menandakan bahwa sinar katode bermuatan negatif. Ia berhasil menghitung perbandingan e/m karena m (massa) dan e (muatan) belum dapat dihitung secara terpisah, besarnya adalah 1,76 x 108 Coulomb/gram. Kesimpulan Thomson adalah sinar katode merupakan berkas partikel bermuatan negatif (berkas elektron) dan ada dalam setiap materi. b. Percobaan Tetes Milikan Pada tahun 1909, Robert Andrews Millikan berhasil melakukan percobaan untuk menentukan nilai e atau m. Percobaannya dikenal sebagai percobaan tetes minyak Millikan. Berdasarkan percobaannya Millikan menemukan bahwa muatan tetes-tetes minyak selalu merupakan kelipatan bulat dari muatan tertentu, yaitu 1,602 Coulomb. Millikan menyimpulkan bahwa muatan tersebut adalah muatan dari satu elektron. Sehingga massa dari elektron dapat dihitung : Thomson : e/m = 1,76 x 108 C.gram-1 Millikan : e = 1,602 x 10-19 C Maka massa elektron, m = 9,11 x 10-28 gram c. Teori Atom Thomson Pada tahun 1898 J.J. Thomson membuat model atom dengan asumsi bahwa massa elektron lebih kecil dari massa atom dan merupakan penyusun atom. Oleh karena atom bermuatan netral, maka elektron-elektron yang bermuatan negatif harus dinetralkan oleh suatu muatan positif dalam atom. Secara umum model atom Thomson adalah sebagai berikut : Atom berbentuk bulat dengan muatan positif tersebar merata dalam atom yang dinetralkan oleh elektron yang bermuatan negatif yang berada diantara muatan positif. Elektron-elektron pada atom diumpamakan butiran kismis dalam roti. 67 Asumsi bahwa massa elektron lebih kecil dari massa atom terbukti dengan adanya percobaan tetes minyak Millikan. Dengan demikian semakin jelas bahwa elektron adalah bagian dari atom sehingga atom bukanlah bagian terkecil dari materi. Gambar model atom J.J. Thomson Meski model atom Thomson mampu menjelaskan bahwa atom bukan lagi partikel terkecil dari suatu materi, namun model ini belum dapat menerangkan bagaimana susunan muatan positif dalam suatu atom dan jumlah elektron di dalamnya. 3. Teori Atom Rutherford a. Penemuan Inti Atom Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dengan dua orang asistennya, Hans Geiger dan Ernest Marsden melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui lebih banyak mengenai susunan atom. Mereka menembaki lempeng emas yang sangat tipis dengan partikel sinar alfa ( α ) berenergi tinggi. Dari eksperimen ini, Rutherford menyimpulkan bahwa : Sebagian ruang dalam atom adalah ruang hampa. Hal ini karena sebagian besar partikel α diteruskan atau tidak mengalami pembelokan. Terdapat suatu bagian yang sangat kecil tetapi sangat padat dalam atom yang disebut inti atom. Hal ini ditunjukkan oleh adanya partikel α yang dapat dipantulkan kembali oleh inti atom dengan fraksi yang sangat kecil. Muatan inti atom sejenis dengan muatan partikel α yaitu bermuatan positif. Hal ini dikarenakan adanya sebagian kecil partikel α yang dibelokkan akibat gaya tolak-menolak antara muatan sejenis. Berdasarkan kenyataan ini, diperkirakan bahwa di dalam setiap atom terdapat bagian pusat yang sangat kecil, rapat, dan bermuatan listrik positif yang disebut inti atom. b. Teori Atom Rutherford Pada tahun 1911, Rutherford mengemukakan teori atomnya berdasarkan peristiwa penghamburan sinar α, yaitu : Atom tersusun dari inti yang bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif. Massa atom terpusat pada inti 68 atom dan sebagian besar volum atom merupakan ruang hampa. Karena atom bersifat netral, maka jumlah muatan positif dalam inti harus sama dengan jumlah muatan negatif (elektron). Model atom Rutherford sering digambarkan seperti sistem tata surya, dimana planet-planet sebagai elektron mengelilingi matahari yang merupakan intinya. elektron Inti atom Gambar model atom Ernest Rutherford Kelemahan teori atom Rutherford adalah : Belum menyatakan distribusi/susunan elektron-elektron di luar inti atom Tidak mampu menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke inti, karena menurut hukum klasik fisika, gerakan elektron mengitari inti akan disertai dengan pemancaran energi berupa radiasi elektromagnet. Jika demikian, maka energi elektron akan semakin berkurang sehingga gerakannya akan melambat. Sementara jika gerakan elektron melambat maka lintasannya akan berbentuk spiral dan akhirnya elektron akan jatuh ke inti atom. 4. Penemuan Proton Pada tahun 1886 Eugene Goldstein melakukan eksperimen dengan tabung sinar katode yang telah dimodifikasi, yaitu memberi lubang di tengah keping katode. Ternyata ada seberkas sinar yang berbeda dengan sinar katode yang melewati lubang katode dan bergerak dari arah anode. Sinar itu disebut sinar terusan atau sinar saluran atau sinar anode, atau sinar positif. Kemudian pada tahun 1920 partikel tersebut dinamakan proton oleh Rutherford. 5. Penemuan Neutron Pada tahun 1932, James Chadwick melakukan eksperimen untuk membuktikan hipotesis Rutherford yang menyatakan bahwa di dalam inti atom terdapat partikel yang tidak bermuatan dengan massa yang hampir sama dengan massa proton. Eksperimennya dilakukan dengan menembaki atom berilium 69 menggunakan sinar alfa ( α ). Dari hasil; penembakan tersebut terdeteksi adanya partikel yang tidak bermuatan yang massanya hampir sama dengan massa proton. Karena sifatnya netral, partikel tersebut dinamakan neutron. 6. Teori Atom Niels Bohr (1913) Memperbaiki kelemahan Rutherford dengan mendasarkan pada teori atom Ruther-ford dan teori kuantum. Teorinya : 1) Elektron beredar mengelilingi inti pada lintasan stasioner dengan tingkat energi tertentu tanpa disertai pemancaran atau penyerapan energi. Lintasan ini disebut kulit atom, yaitu orbit berbentuk lingkaran dengan jari-jari tertentu. Tiap lintasan ditandai dengan satu bilangan bulat yang disebut bilangan kuantum utama (n) mulai dari 1, 2, 3, dan seterusnya dan diberi lambang K, L, M, dan seterusnya. 2) Elektron dapat berpindah dari lintasan berenergi rendah (lintasan lebih dalam) ke lintasan berenergi lebih tinggi (lintasan lebih luar) dengan menyerap energi dari lingkungannya. Sebaliknya, jika elektron elektron berpindah dari lintasan lebih luar ke lintasan lebih dalam, maka ia akan melepaskan energi. Kelemahan: hanya berhasil menjelaskan spektrum gas hidrogen dan spesi lain berelektron tunggal, seperti He+ dan Li+, sedangkan ion berelektron banyak tidak dapat dijelaskan dengan model atom ini. 7. Teori Atom Mekanika Kuantum Berdasarkan hipotesis Louis de Broglie (prinsip dualisme gelombang), Heisenberg mengemukakan prinsip ketidakpastiannya, bahwa kedudukan elektron di sekeliling inti adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom. Daerah di sekitar inti atom dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger. F. Langkah-langkah Pembelajaran No Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu 1 Pendahuluan: 1. Siswa memperhatikan dan menjawab salam pembuka dari guru 2. Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru 15 3. Apersepsi : menit Siswa mengamati gambar yang ditunjukkan oleh guru 4. Siswa memperhatikan penyampaian guru mengenai Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator dan Tujuan 70 Ket Pembelajaran 2 Kegiatan Inti Mengamati 1. Diperlihatkan beberapa gambar model-model atom “Nah anak-anak coba perhatikan beberapa gambar berikut” “Apa yang ingin kalian tanyakan dari gambar tersebut?” “Coba dilihat di buku kalian” 2. Siswa membaca buku sumber mengenai sejarah perkembangan model atom ”Ya, gambar tersebut adalah gambar model atom. Sekarang tugas kalian adalah menganalisis setiap model atom tersebut dan nanti kalian presentasikan hasilnya di depan kelas” Mencoba 1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok “Sekarang, kita bagi kelas ini menjadi beberapa kelompok” 2. Setiap kelompok diberi tugas yang berbeda untuk dijelaskan: Kelompok 1: Model atom John Dalton Kelompok 2: Penemuan elektron Kelompok 3: Model atom Joseph John Thomson Kelompok 4: Penemuan inti atom (proton dan neutron) Kelompok 5: Model atom Ernest Rutherford Kelompok 6: Model atom Bohr Kelompok 7: Model atom mekanika kuantum Menanya 1. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya mengenai tugas yang didapat beserta kelebihan dan kelemahan model atom tersebut. 2. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya 3. Diskusi antar kelompok, guru membantu siswa. Menalar 1. Siswa menganalisis hasil presentasi untuk meyimpulkan perbedaan model-model atom 2. Siswa mengindentifikasi kelebihan dan kelemahan masingmasing model atom Mengomunikasikan 71 110 Tatap menit muka 1. Perwakilan dari siswa menjabarkan hasil diskusi antar kelompok mengenai sejarah perkembangan atom beserta kelebihan dan kekurangannya. 3 Penutup 1. Siswa menyimpulkan hasil presentasi mengenai Penu- perkembangan model atom beserta kelebihan dan 10 gasan kekurangan setiap model atom menit ter- 2. Siswa diberi post tes berupa soal latihan secara berkelompok. G. Strategi Pembelajaran 1. Pendekatan : Scientific Approach 2. Metode : Diskusi kelompok& penugasan 3. Sumber : Buku Kimia SMA Kelas X Semester 1 4. Media/Alat : White board, Spidol, Lembar pengamatan diskusi kelompok, Lembar soal latihan. H. Penilaian 1. Penilaian: a. Diskusi b. Presentasi Sleman, 22 Agustus 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Tri Astuti, S.Pd. Leni Suleni NIP. 19660822 198903 2 008 NIM. 11303241014 72 stuktur LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Tahun Pelajaran Waktu pengamatan : Kimia : X/1 : Struktur Atom : 2014/2015 : 2x 45 menit Indikator terampil menerapkan konsep dan strategi pemecahan masalah yang relevan dengan materi korosi 1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep atau prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan masalah korosi. 2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep atau prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan masalah korosi. 3. Sangat terampill,jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep atau prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan masalah korosi. Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. No Nama Siswa Keterampilan Menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah KT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 73 T ST 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Keterangan: KT : Kurang terampil skor = 1 T : Terampil skor = 2 ST : Sangat terampil skor = 3 Skor = ∑ x 100 % 74 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 NGEMPLAK Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : Kelas XI MIA 2 / Semester 1 Materi Pokok : Sifat Fisika dan Kimia Hidrokarbon Alokasi Waktu : 2 x 45 menit K. KOMPETENSI INTI KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. L. KOMPETENSI DASAR 1.2. Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentative. 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 3.1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya. 75 4.1. Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya. M. INDIKATOR 3.1.3 Menganalisis sifat fisika dan sifat kimia dari alkana, alkena, dan alkuna. 4.1.1 Menentukan sifat fisika dan sifat kimia dari alkana, alkena, dan alkuna N. TUJUAN PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah melakukan percobaan ini diharapkan: 14. Siswa dapat menganalisis sifat fisika dan sifat kimia dari alkana, alkena, dan alkuna. 15. Siswa dapat menentukan sifat fisika dan sifat kimia dari alkana, alkena, dan alkuna. O. MATERI PEMBELAJARAN: Sifat Fisik Alkana Pada temperatur kamar (25 C) dan tekanan satu atmosfer senyawa alkana memiliki wujud yang berbeda-beda. Untuk mengetahui wujud alkana dapat dilihat dari titik didih dan titik lelehnya. Perhatikan data titik didih dan titik leleh senyawa alkana pada tabel berikut ini : Dari data tersebut alkana rantai lurus (n-alkana) yang mengandung C1 sampai dengan C4 berwujud gas, C5 sampai dengan C17berwujud cair, dan mulai C 18 berwujud padat. Titik didih n-alkana bertambah sesuai dengan kenaikan Mr senyawanya. Titik didih alkana bercabang lebih rendah dari titik didih rantai lurus. Titik leleh alkana tidak seperti titik didihnya yaitu sesuai dengan Mr nya. Massa jenis alkana umumnya lebih rendah dari 1,00 g mL–1. Buktinya minyak terapung di atas air. Alkana tidak larut di dalam air sebab termasuk senyawa nonpolar. Alkana larut di dalam pelarut nonpolar seperti karbon tetraklorida, kloroform, dan benzena. 76 Sifat Kimia Alkana 1. Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya. 2. Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon dioksida dan uap air. 3. Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), atom -atom H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen. 4. Alkana mempunyai afinitas yang kecil untuk bereaksi dengan zat lain . Oleh karena itu alkana disebut parafin (afinitas kecil). Reaksi pada alkana : a. Reaksi oksidasi/pembakaran CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g) b. Reakasi substitusi (pertukaran) alkana oleh halogen C2H6 + Br2 C2H5Br + HBr c. Reaksi eliminasi (ikatan tunggal menjadi ikatan ranggkap) C2H6(g) CH2=CH2(g) + H2(g) Etana 750-9000C Etena Sifat Fisik Alkena Alkena mempunyai sifat tidak larut dalam air, massa jenis lebih kecil dari satu, dan titik didih bertambah tinggi dengan meningkatnya jumlah atom C. Perhatikan tabel titik didih dan massa jenis alkana berikut ini. Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang membentuk ikatan π. Ikatan π tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang bermuatan positif sebagian. Sifat Kimia Alkena 1. Reaksi adisi alkena (ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal) a.Reaksi alkena dengan halogen (halogenasi) CH2=CH2 + Cl2 CH2Cl-CH2Cl Etena 1,2-dikloroetana klorin b.Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi) CH2=CH2(g) + H2(g) katalis Ni/Pt Etena CH3-CH3(g) etana 77 c.Reaksi alkena dengan hidrogenhalida/asam halida (hidrohalogenasi) Aturan Markovnikov : pada alkena tidak simetris atom H dari asam halida (HX) akan terikat pada atom C yang mempunyai ikatan rangkap dan mengikat atom H lebih banyak. CH3CH=CH2 + HBr CH3CH-CH3Br 1-propena 2-bromopropana d. Reaksi alkena dengan air (hidrasi) Alkena bereaksi dengan air membentuk alkohol. CH2=CH2(g) + H2O Etena katalis H+ CH3-CH2-OH(g) 300 0C, 70 atm etanol e. Reaksi alkena dengan asam sulfat (H2SO4) CH2=CH2(g) + H2SO4 CH3-CH2-OSO3H + H2O C2H5OH + H2SO4 suhu ruang panas f. Polimerisasi adisi pada alkena Pada senyawa alkena jika antara molekul-molekul (manomer) yang sama mengadakan reaksi adisi, maka akan terbentuk molekul-molekul besar dengan rantai yang panjang. Peristiwa ini disebut polimerisasi. Polimerpolimer sintesis banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh polimer dari alkena misalnya polietilen (plastik), polivinil klorida (pipa paralon), dan politetraetena (teflon). 2. Pembakaran alkena C2H4(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 2H2O(g) , bersifat eksotermik Sifat Fisik Alkuna Sifat fisik alkuna mirip dengan sifat-sifat alkana maupun alkena, Berdasarkan titik didihnya, tiga senyawa alkuna terpendek berwujud gas. Perhatikan tabel berikut. Alkuna sangat sukar larut dalam air tetapi larut di dalam pelarut organik seperti karbontetraklorida. Massa jenis alkuna sama seperti alkana dan alkena lebih dari air. Titik didih alkuna mirip dengan alkana dan alkena. Semakin bertambah jumlah atom C harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi. Sifat Kimia Reaksi-reaksi yang terjadi pada alkuna sama dengan reaksi-reaksi pada alkena. 78 P. METODE PEMBELAJARAN 3. Pendekatan Saintifik 4. Metode Diskusi I. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN: NO DESKRIPSI KEGIATAN 1. Pendahuluan ALOKASI WAKTU 10 menit d. Berdoa dan memeriksa kehadiran siswa e. Menerima informasi KI dan KD, materi serta tujuan pembelajaran f. Apersepsi: Guru menanyakan kembali tentang materi sebelumnya yaitu tentang isomer alkana, alkena, dan alkuna. 2. 70 menit Kegiatan Inti d. Mengamati 2) Peserta didik membaca buku sumber tentang sifat fisika serta sifat kimia alkana, alkena, dan alkuna. e. Menanya 4) Guru menuliskan pertanyaan tentang sifat fisika serta sifat kimia alkana, alkena, dan alkuna. f. Mencoba 3) Guru menuliskan pertanyaan tentang senyawa reaksi-reaksi yang terjadi pada alkana, alkena, dan alkuna. 4) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan meminta siswa menyelesaikan pertanyaan yang diberikan. 5) Mengolah 2) Siswa secara berkelompok melakukan diskusi untuk menyelesaikan pertanyaan yang diberikan. 6) Mengkomunikasikan 2) Siswa aktif mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok dan menuliskan jawaban di papan tulis 10 menit Kegiatan Penutup Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah tentang materi sifat fisika dan sifat kimia senyawa hidrokarbon. Guru menutup pelajaran. 79 KET AA. SUMBER BELAJAR: 7. Kimia XI, Grafindo, Nana Sutresna 8. Kimia XI, Erlangga BB. MEDIA/ ALAT PEMBELAJARAN 4. White board dan Spidol CC. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR: 5. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap sub materi isomer senyawa hidrokarbon. 6. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Penilaian sikap pada saat diskusi. Tes Tertulis Nilai diperoleh dari hasil kuis/latihan soal. Nilai ini untuk melihat penguasaan konsep siswa pada aspek kognitif. Sleman, 25 Agustus 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Tri Astuti, S.Pd. Leni Suleni NIP. 19660822 198903 2 008 NIM. 11303241014 80 SOAL EVALUASI 4. Tuliskan persamaan reaksi pada senyawa berikut ini : a. 2-metil-2-butena + H2 b. Pembakaran sempurna dari gas propena c. Metana + HCl d. Butuna + HBr e. Pembakaran tidak sempurna dari gas butana 81 RUBRIK PENILAIAN SIKAP Nilai Skor Aspek yang Dinilai No. Nama Siswa Kerjasama Jumlah Akhir Skor (NA) Kritis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dst JABARAN INDIKATOR PENILAIAN SOSIAL NO 1. Sikap Kerja Sama Kriteria 4 (sangat baik) Deskripsi Peserta didik mengerjakan soal-soal hidrokarbon secara diskusi bersama semua anggota kelompok 3 (baik) Peserta didik mengerjakan soal-soal hidrokarbon secara diskusi dengan sebagian besar anggota kelompok 2 (kurang baik) Peserta didik mengerjakan soal-soal hidrokarbon secara diskusi bersama sebagian kecil anggota kelompok 1 (sangat kurang baik) Peserta didik mengerjakan soal-soal hidrokarbon tidak secara diskusi. Soal dikerjakan secara sendiri- sendiri. 2. Kritis 4 (sangat baik) Peserta didik banyak mengumpulkan informasi mengenai konsep teori senyawa hidrokarbon dengan penuh rasa ingin tahu. 3 (baik) Peserta didik sebagian besar mengumpulkan informasi mengenai konsep teori senyawa hidrokarbon 82 dengan sedikit rasa ingin tahu. 2 (kurang baik) Peserta didik sedikit mengumpulkan informasi tentang konsep teori senyawa hidrokarbon dengan sedikit rasa ingin tahu. 1 (sangat kurang baik) Peserta didik tidak mengumpulkan informasi mengenai konsep teori senyawa hidrokarbon dengan tanpa rasa ingin tahu. 83 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 NGEMPLAK Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : Kelas X / Semester 1 Materi Pokok : Penyusun Atom dan Konfigurasi Elektron Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Q. KOMPETENSI INTI KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. R. KOMPETENSI DASAR 5. KD pada KI 1 5.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 6. KD pada KI 2 6.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 6.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 84 6.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 7. KD pada KI 3 3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur. 8. KD pada KI 4 4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur. S. INDIKATOR 3.4.1 Mengidentifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar, dan isoton berdasarkan data. 3.4.2 Mengelompokkan unsur ke dalam isotop, isobar atau isoton. 3.4.3 Menjelaskan perbedaan antara isotop, isobar, dan isoton. 3.4.4 Menggunakan prinsip Aufbau, prinsip larangan Pauli, dan Kaidah Hund untuk menuliskan konfigurasi elektron. 3.4.5 Menentukan elektron valensi serta letak unsur dalam sistem periodik unsur. T. TUJUAN PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah melakukan percobaan ini diharapkan: 16. Siswa dapat mengidentifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar, dan isoton berdasarkan data. 17. Siswa dapat mengelompokkan unsur ke dalam isotop, isobar atau isoton. 18. Siswa dapat menjelaskan perbedaan antara isotop, isobar, dan isoton. 19. Siswa dapat menggunakan prinsip Aufbau, prinsip larangan Pauli, dan Kaidah Hund untuk menuliskan konfigurasi elektron. 20. Siswa dapat menentukan elektron valensi serta letak unsur dalam sistem periodik unsur. G. MATERI PEMBELAJARAN Atom 1. Lambang Atom : X = lambang unsur A Z X A = nomor massa (menyatakan jumlah proton dan neutron) Z = nomor atom (menyatakan jumlah proton), dimana untuk atom netral jumlah proton = jumlah elektron 2. Atom netral terdiri dari partikel atom : 85 Partikel Penemu Tahun Lokasi Massa relatif Muatan Notasi Elektron J.J Thomson 1987 mengelilingi 0.00055 amu -1 0 1 e inti Proton Goldstein 1897 dalam inti 1.0073 amu +1 Neutron James 1932 dalam inti 1.0087 amu 0 Chadwick (amu (atomic mass unit) atau sma = satuan massa atom) 3. Ion Atom bermuatan listrik, baik positif maupun negatif Ion positif = atom yang kehilangan / melepaskan elektron Ion negatif = atom yang menangkap / menerima elektron Contoh : 35 17 Cl p = 17, e = 17, n = 18 24 12 Mg p = 12, e = 12, n = 12 Cl p = 17, e = 18, n = 18 Mg 2 p = 12, e = 10, n = 12 Istilah dalam Atom Isotop adalah unsur yang mempunyai nomor atom sama tetapi mempunyai nomor massa yang berbeda. Isotop terjadi karena perbedaan jumlah neutron di dalam inti atom. Contoh: Karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga semua atom karbon mempunyai 6 proton. Sebagian besar atom karbon memiliki 6 neutron, tetapi sebagian kecil memiliki 7 neutron. Atom karbon yang memiliki 6 neutron mempunyai nomor massa = 6+6 = 12; sedangkan atom karbon yang memiliki 7 neuton mempunyai nomor massa = 6+7 = 13. Jadi karbon mempunyai dua isotop. Kedua isotop itu dapat dibedakan dengan menyatakan nomor massanya, yaitu sebagai C-12 dan C13. Selain kedua isotop tersebut, dikenal pula isotop-isotop karbon lainnya, salah satunya adalah karbon- 14 (C-14). Isobar adalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi mempunyai nomor massa sama. Contoh: 14 6C dengan 7N14 ; 11Na24 dengan 12Mg 24 Isoton adalah unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama. Contoh: 13 6C dengan 7N14 ; 15P31 dengan 16 S32 Konfigurasi Elektron 86 1 1 H a ta u 1 0n 1 1p Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam kulit dan sub-kulit dalam atom-atom suatu unsur. Ada beberapa aturan / prinsip, yaitu : 1. Prinsip aufbau : elektron dalam suatu atom mengisi dari tingkat energi terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p 4d 4f 5s 5p 5d 5f 6s 6p 6d 7s 7p 2. Aturan Hund : elektron tidak boleh berpasangan terlebih dahulu sebelum masing-masing orbital terisi oleh satu elektron. p2 dituliskan bukan d5 dituliskan bukan d7 dituliskan bukan 3. Larangan Pauli : Tidak boleh ada elektron dalam satu atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. 4. Orbital penuh dan ½ penuh : beberapa konfigurasi mengalami perubahan pengisian elektron dalam rangka mempertahankan kestabilan atom. Contoh : 3d4 4s2 berubah menjadi 3d5 4s1 3d9 4s2 berubah menjadi 3d10 4s1 H. METODE PEMBELAJARAN: J. 4. Pendekatan : Scientific Approach 5. Strategi : Contextual Teaching and Learning 6. Metode : Metode diskusi LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN: NO 1. DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU 10 menit Pendahuluan 87 KET Berdoa dan memeriksa kehadiran siswa Menerima informasi KI dan KD, materi serta tujuan pembelajaran Apersepsi: Guru menanyakan tentang materi yang telah dijelaskan sebelumnya. 2. 115 menit Kegiatan Inti Mengamati Mengamati tabel periodik modern Menanya Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan tabel periodik, misalnya: apa dasar pengelompokan unsur dalam tabel periodik? Bagaimana hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik? Pengumpulan data - Mengamati nomor atom dan nomor massa beberapa unsur untuk menentukan jumlah elektron, proton dan netron unsur tersebut. - Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dengan nomor atom. - Mendiskusikan konfigurasi elektron dan diagram orbital dari unsur tertentu. - Menganalisis hubungan antara nomor atom dan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik (golongan dan periode). - Menganalisis nomor atom dan nomor massa beberapa contoh kasus pada unsure untuk memahami isotop, isobar, dan isoton. Mengasosiasi Menyimpulkan bahwa golongan dan periode unsur ditentukan oleh nomor atom dan konfigurasi elektron. Mengkomunikasikan Mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi tentang penyusun atom dan konfigurasi elektron. 10 menit Kegiatan Penutup Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari di pertemuan berikutnya yaitu tentang bilangan 88 kuantum. Guru menutup pelajaran. KK. SUMBER BELAJAR: 9. Kimia XI, Grafindo, Nana Sutresna 10. Kimia XI, Ganesha Exact 11. Kimia XI, Erlangga 12. Kimia XI, Yudhistira LL. MEDIA/ ALAT PEMBELAJARAN 5. White board 6. Spidol 7. Lembar kerja 8. LCD 9. Power point MM. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR: 7. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap sub materi isotop, isobar, dan isoton. 8. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Penilaian sikap pada saat diskusi dan presentasi. Tes Tertulis Nilai diperoleh dari hasil kuis/latihan soal. Nilai ini untuk melihat penguasaan konsep siswa pada aspek kognitif. Keaktifan dalam menjawab Nilai diperoleh dari pengamatan guru terhadap siswa selama proses diskusi berlangsung. Nilai ini untuk melihat aspek afektif siswa 4. Butir Soal dan Kunci Jawaban -TerlampirYogyakarta, 5 September 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Tri Astuti, S.Pd. Leni Suleni NIP. 19660822 198903 2 008 NIM. 11303241014 89 LEMBAR KERJA SISWA PENENTUAN ISOTOP, ISOTON, DAN ISOBAR Tujuan: Menentukan dan menganalisis jumlah proton, elektron, dan neutron suatu unsur untuk menentukan isotop, isoton, dan isobar. Langkah Kegiatan 1. Amatilah dengan cermat beberapa atom berikut, kemudian isilah tabel berikut berdasarkan data di bawah ini dengan teliti! 14 6C ; 7N14 ; 8O16 ; 15P30; 15P31 ; 16S32 ; 54Xe131 ; 53I131 ; 52Te126 ; 52Te 127 Unsur Nomor Massa Proton Elektron Neutron Kelompok Unsur Isotop Isoton Isobar 14 6C 14 7N 16 8O 15P 30 15P 31 16S 32 131 54Xe 131 53I 126 52Te 52Te 127 2. Kerjakan tugas ini secara berkelompok yang terdiri dari 2-3 orang. 3. Berikan analisismu mengenai hubungan antara: a) Atom-atom yang memiliki nomor massa sama b) Atom-atom yang memiliki jumlah proton yang sama c) Atom-atom yang memiliki jumlah neutron yang sama 4. Tuliskan cara menentukan isotop, isoton, dan isobar berdasarkan data di atas. 5. Buatlah sebuah kesimpulan dari hasil pengamatan dan analisismu tersebut! 6. Presentasikan hasilnya di depan teman-temanmu dengan percaya diri! Jawaban: 1. Tabel penentuan isotop, isoton, dan isobar Unsur Nomor Massa Proton Elektron Neutron Kelompok Unsur Isotop Isoton Isobar 14 6C 14 6 6 14-6=8 - 16 8O 14 7N 14 7N 14 7 7 14-7=7 - - 14 6C 16 8O 16 8 8 16-8=8 - 14 6C - 30 30 15 15 30-15=15 - - 15P 90 15P 31 15P 31 31 15 15 31-15=16 15P 16S 32 32 16 16 32-16=16 131 54Xe 131 54 54 131 53I 131 53 126 52Te 126 127 127 52Te 30 16S 32 - - 15P 31 - 131-54=77 - - 131 53I 53 131-53=78 - - 131 54Xe 52 52 126-52=74 52Te 127 - - 52 52 127-52=75 126 52Te - - 2. a) Atom-atom yang memiliki nomor massa sama yaitu: 14 14 131 dan 53I131 6C dan 7N ; 54Xe b) Atom-atom yang memiliki jumlah proton yang sama yaitu: 15P 30 dan 31 126 dan 52Te 127 15P ; 52Te c) Atom-atom yang memiliki jumlah neutron yang sama yaitu: 14 16 31 6C dan 8O ; 15P dan 16S32 3. Cara menentukan isotop: mencari unsur-unsur yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi nomor massanya berbeda. Cara menentukan isoton: mencari unsur-unsur yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama. Cara menentukan isobar: mencari unsur-unsur yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi nomor massanya sama. 4. Kesimpulan: Isotop adalah unsur-unsur yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi nomor massanya berbeda. Yaitu 15P30 dan 31 126 dan 52Te 127 15P ; 52Te Isoton adalah unsur-unsur yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama. Yaitu 6C14 dan 8O16 ; 15P31 dan 16S32 Isobar adalah unsur-unsur yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi nomor massanya sama. Yaitu 6C14 dan 7N14 ; 131 dan 53I131 54Xe Latihan Soal 1. Tentukan golongan dan periode unsur berikut dengan cara mengkonfigurasikan elektronnya! a. 11Na b. 20Ca c. 18Ar d. 31Ga e. 53I 91 LEMBAR PENGAMATAN SIKAP Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ngemplak Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : X/ 1 Tahun Ajaran : 2013/ 2014 Waktu Pengamatan : Indikator perkembangan sikap religius, tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun. 1. BT (Belum Tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas. 2. MT (Mulai Tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten. 3. MB (Mulai Berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten. 4. MK (Membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten. N a N o Religius Tanggung jawab Peduli Responsif Santun m a Si sw B M M M B M M M B M M M B M M M B M M M T T B K T T B K T T B K T T B K T T B K a 1 2 3 4 5 .. . Keterangan: 1 BT = Kurang 2 MT = Sedang 3 MB = Baik 4 MK = Sangat Baik 92 LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : X/ 1 Tahun Pelajaran : 2013/ 2014 Waktu Pengamatan : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Keterangan Pengisian Skor 1. Kurang 2. Tinggi 3. Cukup Tinggi 4. Sangat Tinggi Presentasi Kelompok Aspek: 1. Penguasaan Isi 2. Teknik Bertanya/ Menjawab 3. Metode Penyajian 93 Visual Isi (5) Presentasi (4) Jumlah (3) Sama (2) Presentasi Kerja (1) Peduli a Jawab Sisw Tanggung o Disiplin a Kejujuran Nam N Kinerja Observasi (6) (7) (8) (9) Jumla Ke h Skor t RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ngemplak Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : XI IPA / 1 Materi Pokok : Minyak Bumi dan Frkasi-fraksi Minyak Bumi. Alokasi Waktu: 2 x 45 Jam Pelajaran A. Kompetensi Inti (KI) 1. Meghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisa, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan perabadan terkait penyebab phenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah,menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan, dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME yang digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 94 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama,santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3.2 Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaanya. 4.2 Menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaaanya. C. Indikator 1. Terlibat aktif dalam pembelajaran kimia tentang minyak bumi dan fraksifraksi minyak bumi. 2. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 3. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 4. Menganalisis proses terbentuknya minyak bumi. 5. Menjelaskan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi 6. Menyebutkan kegunaan minyak bumi D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat berperan aktif dalam proses diskusi yang dilakukan secara berkelompok. 2. Siswa dapat bekerjasama dengan angota kelompoknya dalam proses diskusi yang dilakukan secara berkelompok. 3. Siswa dapat saling memberi toleransi dan menghargai pendapat anggota kelompoknya dalam pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif dalam proses diskusi secara kelompok. 4. Siswa dapat menganalisis proses terbentuknya minyak bumi melalui pemutaran video dengan cermat secara mandiri. 5. Siswa dapat menjelaskan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi menggunakan bahasa sendiri dengan komunikatif secara mandiri. 6. Siswa dapat menyebutkan kegunaan minyak bumi dengan benar melalui analisis dari pemutaran video. E. Materi Pembelajaran 1. Komponen Minyak Bumi Minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan hewan, tumbuh-tumbuhan dan jasad-jasad renik yang tertimbun bersama endapan lumpur, pasir, dan zatzat lainnya selama jutaan tahun yang lalu. Komponen-komponen utama penyusun minyak bumi adalah senyawa-senyawa hidrokarbon, baik yang alfatik (alkana), siklik (sikloalkana) maupun aromatik. 95 2. Pengolahan Minyak Bumi Ada beberapa macam proses pengolahan minyak bumi, yaitu : a. Destilasi Proses ini disebut juga penyulingan minyak bumi, yaitu proses pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didih. Namun destilasi pada minyak bumi dinamakan destilasi bertingkat, karena menggunakan beberapa tingkat suhu pendinginan atau pengembunan.minyak mentah yang didestilasi dipanaskan pada suhu hingga 370°C. Beberapa fraksi minyak bumi yang dihasilkan dari destilasi bertingkat antara lain : a. Gas alam (16°C – 30°C) b. Bensin (30°C - 80°C) c. Nafta (110°C - 195°C) d. Kerosin (minyaktanah) (170°C - 290°C) e. Solar f. Minyakpelumas (oli) (300°C - 370°C) g. Residu (lilin,aspal) (>370°C) (260°C - 350°C) 2. Cracking Adalah proses pemecahan hidrokarbon molekul-molekul besar dalam fraksi minyak bumi menjadi molekul yang lebih kecil. Contoh :pengubahan solar menjadi minyak tanah. 3. Reforming Adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu rendah (banyak mengandung hidrokarbon rantai lurus) menjadi bensin yang bermutu baik (banyak mengandung hidrokarbon rantai bercabang) 4. Polimerisasi Proses penggabungan molekul-molekul kecil dalam minyak bumi menjadi molekul yang lebih besar. Contoh penggabungan isobutene dengan isobutana menjadi isooktana yang merupakan komponen bensin bermutu tinggi. 5. Treating Proses pemurnian minyak bumi dengan menghasilkan zat-zat pengotornya yaitu pengotor yang menimbulkan bau tidak sedap, lumpur, belerang, dsb. 6. Blending Proses pencampuran minyak bumi dengan zat-zat aditif agar kualitasnya lebih baik. 3. BilanganOktan Merupakan bilangan yang menyatakan banyaknya persentase iso oktana yang dikandung dalam bensin. Sedangkan sisanya adalah persentase n-heptana. Contoh: bensin dengan bilangan oktan 90 akan mengandung isooktana 90% dan n-heptana 10% . 96 F. Metode Pembelajaran 1. Pendekatanpembelajaran : Scientific 2. Model Pembelajran : Kooperatif learning berbasis masalah 3. MetodePembelajaran : diskusi, TPS G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media dan alat pembelajaran a. Media pembelajaran : video tentang minyak bumi, file presentasi (ppt), dan buku paket. b. Alat pembelajaran : papan tulis, spidol, laptop, lembar diskusi, dan lembar penilaian. 2. Sumber belajar a. Buku cetak Purba, M. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Sudarmo, U. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Phibeta. b. E-book Harnanto, A. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional. Pangajuanto, T. 2009. Kimia 3 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional. Utami, B. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional. H. Langkah-langkahKegiatanPembelajaran Kegiatan Pendahuluan Alokasi Deskripsi Kegiatan Waktu Guru menciptakan suasana kelas yang religius 10 menit dengan memberi salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa. Apersepsi Guru menanyakan materi hidrokarbon yang telah diajarkan sebelumnya. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran / kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa secara komunikatif. 97 Kegiatan Alokasi Deskripsi Kegiatan Waktu Motivasi Guru mengajukan pertanyaan motivasi kepada siswa. Mengamati Inti (siswa dibagi menjadi 70 menit Menganalisis fenomena minyak bumi yang ditayangkan melalui sebuah video. Menanya beberapa kelompok dan Guru memberikanpertanyaanpadasiswa, menganalisis “Apa pengertian minyak bumi? Bagaimana video minyak bumi terbentuk? “ yang ditayangkan) Pengumpulan data Siswa secara kelompok menganalisis video yang telah ditayangkan. Mendiskusikan pengertian dan proses terbentuknya minyak bumi. Menganalisis fraksi-fraksi minyak bumi baik dari video maupun sumber lain seperti internet. Memperediksi kegunaan minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari. Mengasosiasi Siswadimintamenyimpulkanhasildiskusitent angmateri yang telah dipelajari. Mengkomunikasikan Beberapa siswa maju ke depan untuk mempresentasikan hasil analisis dari diskusi yang telah dilakukan. Guru memberikan tanggapandan review terhadap hasil presentasi siswa. Guru membahas soal-soal latihan bersamasama dengan siswa serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa. Penutup Guru menuntun siswa dalam menyimpulkan apa yang telah didiskusikan dan memberikan penguatan. Guru memberikan pekerjaan rumah berupa latihanlatihan soal. Guru memberitahu siswa untuk belajar materidampak pembakaran hidrokarbon yang akan 98 10 menit Kegiatan Alokasi Deskripsi Kegiatan Waktu dibahas pada pertemuan berikutnya. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam. I. Penilaian 1. Jenis / teknik penilaian : Pengamatan dan testertulis 2. Prosedur Penilaian : No 1. Teknik Aspek yang dinilai Sikap a. Terlibat Waktu Penilaian Penilaian Pengamatan aktif dalam Selama pembelajaran dan saat diskusi pembelajaran b. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok. c. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 2. Pengetahuan a. Menyelesaiakan soal- Pengamatand soal dengan benar antes Penyelesaian tugas individu dan kelompok b. Mengintepretasikan jawaban Sesudah diskusi kelompok kedalam permasalahan yang sesungguhnya. 3. Keterampilan Terampil menerapkan Pengamatan Penyelesaian tugas (baik individu konsep/prinsip dan maupun kelompok) dan saat strategi pemecahan diskusi masalah yang relevan yang berkaitan dengan materi. Sleman, 10 September 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Tri Astuti, S.Pd. NIP. 19660822 198903 2 008 Leni Suleni NIM. 11303241014 99 LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA/1 Materi Pokok : Minyak bumi dan fraksi-fraksi minyak bumi. Tahun Pelajaran : 2013/2014 Waktu Pengamatan : 2 x 45 menit Indikator sikapaktifdalampembelajarankimia. 1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran 2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten 3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten. 3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten. Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten. 3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten. Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. Sikap No NIS Nama Siswa Aktif KB B 1 2 3 100 Bekerjasama SB KB B SB Toleran KB B SB 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Keterangan: KB : Kurang baik B : Baik SB : Sangat baik 101 LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Minyak bumi dan fraksi-fraksi minyak bumi. Tahun Pelajaran : 2014/2015 Waktu pengamatan : 2x 45 menit Indikator terampil menerapkan konsep dan strategi pemecahan masalah yang relevan dengan materi korosi 4. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep atau prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan masalah korosi. 5. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep atau prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan masalah korosi. 6. Sangat terampill,jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep atau prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan masalah korosi. Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. No Nama Siswa Keterampilan Menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah KT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 102 T ST 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Keterangan: KT : Kurangterampil skor = 1 T : Terampil skor = 2 ST : Sangatterampil skor = 3 Skor = ∑ x 100 % 103 LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI MIA 2/1 Materi Pokok : Minyak bumi dan fraksi-fraksi minyak bumi Tahun Pelajaran : 2014/2015 Waktu Pengamatan : 2 x 45 menit 1. Minyak bumi terbentuk selama ribuan tahun berasal dari fosil …. a. Dinosaurus b. Paus c. Tumbuhan d. Binatang mamalia e. Plankton dan tumbuhan 2. Untuk menentukan secara akurat keberadaan minyak mentah di dalam bumi dipakai teknik …. a. Peledakan b. gelombang seismik c. pantauan udara d. gelombang kejut e. mikroskop 3. Minyak bumi tergolong sumber energi tidak terbarukan sebab …. a. proses pembentukan memerlukan waktu ribuan tahun b. alam tidak dapat menciptakan lagi minyak bumi c. dapat didaur ulang dari hasil pembakaran d. tidak dapat dibuat oleh manusia dengan teknologi apapun e. minyak bumi bukan sumber energi baru 4. Fraksi minyak bumi terbanyak adalah …. a. alkana dan sikloalkana b. aldehida dan aromatik c. sikloalkana dan aromati d. LPG, LNG, dan aspal e. bensin premium dan solar 5. Teknik yang diterapkan untuk memisahkan fraksi minyak bumi adalah …. a. Ekstraksi b. destilasi bertingkat c. permurnian bertingkat d. dekantasi e. magnetisasi 6. Ketika suhu dalam kolom fraksionasi mencapai 110°C, fraksi minyak bumi yang menguap adalah yang mengandung jumlah atom karbon …. 104 a. 1–5 b. 6 – 10 c. 13 – 20 d. 21 – 30 e. 50 ke atas 7. Fraksi minyak mentah yang tersisa dalam kolom fraksionasi dapat digunakan sebagai …. a. bahan bakar untuk memasak b. bahan bakar untuk kendaraan c. aspal untuk mengeraskan jalan d. pelarut senyawa karbon e. pelumas mesin 8. Kandungan gas alam yang paling banyak adalah . . . . a. Etana b. Propana c. Metana d. Butana e. Pentana 9. Senyawa yang banyak terkandung dalam minyak bumi dari indonesia adalah . .. a. Hidrokarbon jenuh b. Sikloalkana c. Belerang d. Aromatik e. Alkana 10. Pada proses pengolahan minyak bumi dilakukan proses pemecahan molekul senyawa yang panjang menjadi molekul senyawa yang pendek yang dinamakan .... a. Blending b. Treating c. Cracking d. Reforming e. Polimerisasi B. Essay 1. Sifat-sifat apa yang dimiliki oleh fraksi minyak mentah yang lebih mudah terbakar daripada minyak mentah yang sukar terbakar? 105 2. Jika bensin, minyak tanah, dan minyak pelumas dicampurkan, kemudian dimasukkan ke dalam alat suling: a.Manakah fraksi yang pertama keluar dari alat destilasi? b. Manakah yang memiliki titik didih paling tinggi dan paling rendah? 106 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 NGEMPLAK Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : Kelas XII IPA 2/ Semester 1 Materi Pokok : Penyetaraan Reaksi Redoks Alokasi Waktu : 2 x 45 menit VIII. Standar Kompetensi 2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. IX. Kompetensi dasar 1.3 Menerapkan konsep reaksi oksidasi reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri. 1.4 Menjelaskan reaksi oksidasi reduksi dalam sel elektrolisis. 1.5 Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit. X. Indikator Pencapaian Kompetensi 2.1.1 Menjelaskan reaksi redoks. 2.2.1 Menjelaskan konsep bilangan oksidasi. 2.3.1 Menentukan bilangan oksidasi suatu unsur. 2.4.1 Menyetarakan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi. 2.5.1 Menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengag reaksi. XI. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan percobaan ini diharapkan: 21. Siswa dapat menjelaskan reaksi redoks. 22. Siswa dapat menjelaskan konsep bilangan oksidasi. 23. Siswa dapat menentukan bilangan oksidasi suatu unsur. 24. Siswa dapat menyetarakan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi. 25. Siswa dapat menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi. “ Karakter siswa yang diharapkan : Peduli lingkungan, rasa ingi tahu, kreatif, mandiri, disiplin, gemar membaca, dan peduli sosial. XII. Materi pelajaran Perkembangan Reaksi Redoks (1) Reaksi suatu zat dengan oksigen : Reaksi oksidasi : reaksi penangkapan oksigen 107 Reaksi reduksi : reaksi pelepasan oksigen. Contoh : Fe (s) + O2 (g) Fe2O3 (s) (oksidasi) 2 KClO3 (s) 2 KCl (s) + 2 O2 (g) (reduksi) (2) Reaksi yang berkaitan dengan pelepasan/penangkapan elektron Teori ini muncul karena ternyata tidak semua reaksi redoks melibatkan oksigen, tetapi juga melibatkan elektron. Reaksi oksidasi : reaksi pelepasan elektron Reaksi reduksi : reaksi penangkapan elektron. Contoh : Na (s) Na+ (s) + e- (oksidasi) Cl2 (g) + 2 e- 2 Cl- (g) (reduksi) (3) Reaksi yang berkaitan dengan perubahan bilangan oksidasi (biloks) Kebanyakan reaksi tidak jelas mengungkapkan adanya penangkapan dan pelepasan elektron, sehingga konsep reaksi redoks yang kedua tidak bisa digunakan untuk semua reaksi. Reaksi dimana yang mengalami reaksi reduksi dan oksidasi hanya satu unsur disebut reaksi autoredoks (disproporsionasi). Reaksi oksidasi : reaksi pelepasan elektron Reaksi reduksi : reaksi penangkapan elektron. Contoh : 2 Na (s) 2 Na+ (s) + 2 e- (oksidasi) 0 +1 Cl2 (g) + 2 e- 2 Cl- (g) (reduksi) 0 -1 Aturan Biloks Biloks : muatan imajiner suatu atom dalam senyawa bila distribusi elektron di sekitar atom / muatan yang seolah-olah dimiliki oleh suatu atom. Aturannya : 1. Unsur-unsur atau molekul beratom sejenis mempunyai biloks 0, misal : Na, Fe, O2, N2, H2, Cl2, Cu, Zn, dan lain-lain. 2. Atom H dalam senyawa mempunyai biloks +1, kecuali dalam senyawa hidrida biloksnya –1, misal atom H memiliki biloks +1 pada senyawa HCl, H2SO4, HNO3 dan biloks – 1 pada senyawa NaH, BaH2, AlH3. 3. Atom O dalam senyawa mempunyai biloks –2, kecuali pada F2O memiliki biloks +2, pada peroksida (O22-) memiliki biloks –1, pada superoksida (O2) memiliki biloks – ½. 4. Atom logam dalam senyawa mempunyai biloks sesuai dengan valensi logam tersebut. Contoh : NaCl, KCl, Na2SO4, KNO3, atom K dan Na pada senyawa tersebut biloksnya +1. 5. Jumlah biloks semua atom dalam senyawa netral sama dengan nol. 6. Jumlah total biloks senyawa ion sama dengan muatan ion senyawa tersebut. 108 Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks 1. Metode Biloks Penyetaraan dengan menekankan pada peninjauan terhadap biloks dari persamaan reaksi yang ada, dengan tetap mengingat zat yang mengalami reduksi dan oksidasi. Langkah-langkah dalam penyetaraan reaksinya adalah sebagai berikut: Menentukan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Menyetarakan koefisien unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Menentukan jumlah perubahan bilangan oksidasi dari oksidator dan reduktor, dimana jumlah perubahan bilangan oksidasi sama dengan jumlah atom dikalikan perubahan bilangan oksidasinya. Menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi dengan memberikan koefisien yang sesuai. Menyetarakan muatan dengan menambah ion H+ (asam) dan ion OH(basa). Menyetarakan atom H dengan menambahkan H2O. Menyetarakan jumlah unsur-unsur lain dengan urutan kation, anion, hidrogen, dan oksigen (untuk jenis reaksi rumus). 2. Metode Ion Elektron (Setengah Reaksi) Penyetaraan dengan meninjau ion elektron yang terlibat dalam reaksi, dengan melihat informasi suasana berlangsungnya reaksi (asam / basa), sebab dalam penerapan metode ini penambahan H2O dalam penyetaraan sangat tergantung suasananya. Langkah-langkah dalam penyetaraan adalah sebagai berikut: Menuliskan reaksi dasar unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dan menuliskan ion dalam bentuk reaksi reduksi dan reaksi oksidasi secara terpisah. Menyetarakan masing-masing setengah reaksi sesuai urutan sebagai berikut: a. Menyetarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. b. Menyetarakan jumlah atom oksigen dan hidrogen. 1) Larutan asam atau netral dengan menambah 1 molekul H2O untuk setiap kekurangan 1 atom oksigen pada ruas yang kekurangan atom oksigen. Menyetarakan atom H dengan menambahkan ion H+ pada ruas yang kekurangan atom H. 2) Larutan basa dengan menambah 1 molekul H2O untuk setiap kelebihan 1 atom oksigen pada ruas yang kelebihan atom 109 oksigen. Menambah ion OH- dua kali lebih banyak pada ruas yang lainnya. 3) Menyetarakan spesi lain dengan menambahkan spesi yang bersangkutan pada ruas lain. 4) Menyetarakan muatan dengan menambahkan elektron pada ruas yang jumlah muatannya lebih besar. c. Menyamakan jumlah elektron yang diserap dan dibebaskan dengan memberi koefisien yang sesuai. Menjumlahkan kedua setengah reaksi tersebut. XIII. Metode/Model Pembelajaran Diskusi dan model examples non examples. XIV. Kegiatan Pembelajaran No Kegiatan Belajar Waktu Kegiatan Awal 5. Mengucapkan salam, dan bersama-sama siswa membaca doa untuk memulai pelajaran. 1 6. Kegiatan mengabsensi siswa. 7. Menginformasikan tujuan pembelajaran. 8. Memberikan motivasi/apersepsi tentang sifat koligatif 10 menit larutan yang ada di lingkungan sekitar seperti pembuatan es puter, memasak sayur, dll. Kegiatan Inti Eksplorasi 2. Guru menjelaskan sekilas tentang reaksi redoks. Elaborasi 5. Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan berdasarkan pengetahuan dasar tentang reaksi redoks yang mereka ketahui. 2 6. Guru menjelaskan konsep penyetaraan reaksi redoks dengan metode biloks dan setengah reaksi. 70 menit 7. Siswa diberi soal untuk latihan menyetarakan reaksi redoks. 8. Guru memberi tanggapan dan menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Konfirmasi Guru menanggapi hasil pekerjaan siswa dan memberi penguatan. 3 Kegiatan Akhir : 10 menit 110 1. Siswa dan guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini. 2. Guru memberikan evaluasi kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari hari ini. 3. Memberikan tugas. 4. Guru menginformasikan materi pembelajaran yang akan datang. 5. Menutup pembelajaran dengan membaca hamdallah. V. Alat / Bahan / Sumber Belajar Buku Kimia Kelas XII karangan Michael Purba Penerbit Erlangga. Media berupa white board dan spidol. VI. Penilaian Bentuk Test: Lembar Kerja Peseta Didik (LKPD) Soal Instrumen (terlampir) c. Penilaian afektif Bentuk : lembar pengamatan sikap siswa No. Nama Kejujuran Ketekunan Disiplin Etika 1 2 3 ….. Skala penilaian dibuat dengan rentang dari 1 sampai 5. Penafsiran angka : 1. sangat kurang 2. kurang 3. cukup 4. baik 5. sangat baik d. Penilaian psikomotor Bentuk : lembar pengamatan keaktifan No. Nama Cara Cara Rata- mengemukakan menjawab rata pendapat pertanyaan 1 111 Nilai 2 3 … Skala penilaian dibuat dengan rentang dari 1 sampai 5. Penafsiran angka : 1. sangat kurang 2. kurang 3. cukup 4. baik 5. sangat baik Yogyakarta, 10 September 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Tri Astuti, S.Pd. Leni Suleni NIP. 19660822 198903 2 008 NIM. 11303241014 112 Butir Soal 1. Setarakan reaksi redoks berikut dengan menggunakan metode setengah reaksi dan metode biloks! CrO42- + Fe(OH)2 Cr2O3 + Fe(OH)3 Cl2 + IO3- Cl- + IO4- MnO4- + C2O42- CO2 + MnO2 Cl2 + Br- Cl- + Br2 MnO4- + Cl- Cl2 + Mn2+ 113 ULANGAN HARIAN 1 HIDROKARBON 1. Berilah nama senyawa berikut ini: (skor 10) a. H3C CH(CH3) CH(C2H5) CH(C2H5) b. H3C CH2 CH(C2H5) c. H3C CH(C2H5) d. H3C CH2 C C CH(C2H5)2 CH3 CH(C2H5) CH C(CH3)2 CH2 CH2(CH3) C(CH3)2 CH3 CH3 2. Gambarkan rumus struktur dari nama senyawa berikut ini: (skor 8) a. 4,4-dimetil-2-heptuna b. 2,3,4-trimetil-2-heksena c. 3,5-dietil-3,5-dimetilheptana d. Cis-2-pentena 3. Gambarkan isomer senyawa berikut dan berilah nama senyawanya! a. C5H12 (skor 6) b. C4H8 (skor 6) 4. Tuliskan persamaan reaksi dan berilah nama senyawa yang dihasilkan! a. 2-butena + HCl (skor 3) b. Metana + Br2 (skor 3) c. Pembakaran sempurna dari gas pentana (skor 4) “Kejujuran akan memberikan keberkahan dan keberkahan akan menunjukkan jalan kesuksesan. Yakinlah pada dirimu sendiri karena sesungguhnya kamu adalah makhluk paling sempurna” (Na~shi) 114 ULANGAN HARIAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN A. Pilihlah Jawaban yang Benar ! 1. Adanya zat terlarut dapat mengakibatkan …. a. naiknya tekanan uap jenuh d. naiknya tekanan osmotik b. turunnya titik didih e. naiknya titik beku c. turunnya titik beku 2. Jika 1 gram NaOH dilarutkan ke dalam 100 mL air, maka molaritas NaOH adalah …. (Ar Na = 23; O = 16; H = 1) a. 0,01 M d. 0,25 M b. 0,1 M e. 2,5 M c. 1,25 M 3. Sebanyak X gram CO(NO2)2 (Mr = 60) dilarutkan ke dalam 468 gram air (Mr = 18) sehingga tekanan uap jenuh larutan pada temperatur 30oC = 28,62 mmHg. Jika pada temperatur ini tekanan uap jenuh air murni sama dengan 31,8 mmHg, maka harga X adalah …. a. 270 gram d. 27 gram b. 173 gram e. 18 gram c. 90 gram 4. Sebanyak 60 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam 73 gram air (Mr = 18). Jika tekanan uap pelarut murni pada suhu 20oC adalah 22,5 mmHg, maka tekanan uap larutan pada suhu itu adalah …. a. 4,50 mmHg d. 22,50 mmHg b. 9,00 mmHg e. 29,00 mmHg c. 18,00 mmHg 5. Diketahui suatu zat nonelektrolit dalam air mendidih pada suhu 100,26oC. Jika Kb air = 0,52oC/molal dan Kf air = 1,86oC/molal, maka larutan tersebut akan membeku pada suhu …. a. -1,86oC d. -0,26oC b. -0,93oC e. -0,13oC c. -0,52oC 6. Perhatikan data berikut! 115 Larutan Konsentrasi (molal) Titik beku (oC) NaCl 0,1 -0,372 NaCl 0,2 -0,744 CO(NH2)2 0,1 0,186 CO(NH2)2 0,2 -0,372 C6H12O6 0,1 -0,186 Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penurunan titik beku tergantung pada …. a. jenis zat terlarut d. jenis partikel zat terlarut b. konsentrasi molal larutan e. jumlah partikel zat terlarut c. jenis pelarut 7. Supaya larutan mendidih pada temperatur 102oC, maka massa NaCl yang harus dilarutkan ke dalam 100 gram air adalah …. a. 56,25 gram d. 2,250 gram b. 11,25 gram e. 1,125 gram c. 5,625 gram 8. Suatu larutan 7,2 gram glukosa (C6H12O6) dalam 500 gram air pada suhu 27oC, maka tekanan osmotiknya sebesar …. (R = 0,082 L atm / mol K) a. 152,12 atm d. 1,968 atm b. 30,424 atm e. 0,984 atm c. 3,936 atm 9. Suatu senyawa dengan konsentrasi yang sama mempunyai tekanan osmotik paling besar adalah …. a. (NH4)2CO3 d. C2H5OH b. CO(NH2)2 e. NaOH c. CH3COOH 10. Berikut peristiwa kimia dalam kehidupan sehari-hari. (1) Etilon glikol dapat ditambahkan ke dalam radiator mobil. (2) Laut merah. Kedua contoh di atas berhubungan dengan sifat koligatif larutan secara berturut-turut…. a. Penurunan tekanan uap dan tekanan b. Tekanan osmotik dan kenaikan titik osmotik didih 116 c. Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku d. Penurunan titik beku dan osmotik balik e. Penurunan titik beku dan kenaikan titik didih 117 B. Isilah titik-titik berikut ini! 1. Sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan dinamakan …. 2. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut …. 3. Perbandingan antara jumlah mol zat terlarut terhadap jumlah mol zat terlarut dan pelarut disebut …. 4. Banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1.000 gram pelarut disebut …. 5. Proses merembesnya pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat atau dari pelarut murni ke suatu larutan disebut … 118 ANALISIS BUTIR SOAL DATA UMUM DATA PEMERIKSAAN JAWABAN SISWA NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 NGEMPLAK MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS / PROGRAM : XI MIA 2 NAMA TES : ULANGAN HARIAN BENTUK TES : URAIAN OBYEKTIF NOMOR SK/KD : 3.2. KKM : 75 NAMA PENGAJAR : TRI ASTUTI,S.Pd PEDOMAN PENSKORAN SKORE 1 2 3 Nomor Soal 4 1 Skore maksimum 10 8 12 10 2 Skore Minimum 0 0 0 0 No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Siswa ABHIE DWI NUGROHO ADELIA SARAS NUGRAHENI APRILIA INDRI LESTARI AYU ASTARI DEFI WIJAYANTI DESI SUCIYATI DEWI PUSPITA SARI 1 2 8.5 3.5 4 6 4 6 5 5 6 3.5 6 4.5 7 7 Jumlah Skore 40 Nomor Soal 3 4 Skore Yang Dicapai Siswa 1 5 6.5 5.5 3 12 5 1 5.5 6 7 4 8.5 4 119 Skala Nilai 100 Jumlah Nilai Skore Ujian 15.5 20 20 24.5 15.5 33.5 21 38.75 50.00 50.00 61.25 38.75 83.75 52.50 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 DWI CAHYANINGRUM ERVANTONA PANDU MAHARDIKA FATURRAHMAN ADI NEGORO HAVIVAH NURUL SEPTIANA IGNATIUS WAHYU CANDRA ATITUS* LIA RETNO DESTANTI LINDA RAHMAWATI MARTANTA BUDI PRASETYA MILA STYAWAN ARFIANA MUHAMMAD ANSORI MA'RUF A NIYANG HENDRAS SAVINA NUR FAEDAH REZKI IHYA' NURWINDASARI RICKY ALDIAN ERTANTO SEPTI CAHYANINGRUM SHAVIA AINUR KUSUMA ADJI THERESIA NOVITA* TOMY PRIYATMOJO TRI ATMOJO PAMUNGKAS JATI WENI ASTUTI WINDA ISMIYATUN YUNIATI ZULFA VIRGINIA AZLIN YUDI MARYANTO JUMLAH PESERTA TES Mengetahui, Kepala Sekolah 6 5 5.5 7.5 3 9 9 7.5 6 8.5 4.5 7.5 5.75 8 7.5 7.5 5.5 5 4.5 7 4.5 7 5 7.5 31 8 7 1.5 8 3 7 7.5 5 8 6.5 8 8 6.75 7.5 8 8 5.5 7.5 6.5 7.5 5.5 7.5 6 6 12 7.5 4.5 12 3 9 12 8.5 12 2.5 12 12 8 12 9.5 12 7 2.5 3 12 9 12 11.5 4 34 22.5 13.5 37 9.5 32 32 26 33.5 19.5 32.5 37 22 34.5 27 36.5 25 21 16 33 22 35 28.5 23 8 3 2 9.5 0.5 7 3.5 5 7.5 2 8 9.5 1.5 7 2 9 7 6 2 6.5 3 8.5 6 5.5 ORANG Guru Mata Pelajaran 120 85.00 56.25 33.75 92.50 23.75 80.00 80.00 65.00 83.75 48.75 81.25 92.50 55.00 86.25 67.50 91.25 62.50 52.50 40.00 82.50 55.00 87.50 71.25 57.50 Basuki Jaka Purnama, M.Pd NIP. 19660628 199001 1 001 Tri Astuti, S.Pd NIP.19660822 198903 2 008 DATA UNTUK ANALISIS BUTIR SOAL NOMOR SOAL SKOR MAKSIMUM SKOR MINIMUM JUMLAH PESERTA TES 1 10 0 2 8 0 3 12 0 4 10 0 31 31 31 31 31 31 31 31 31 SISWA KELOMPOK ATAS No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Aji Asa Lelana Defi Wijayanti Shavia Ainur Kusuma Adji Dita Anggraini Bagus Herdiyansyah Linda Rahmawati Abhi Dwi Nugroho Dedy Supriyarto Luqman Hakim Arum Setyo Rini Doli Okta Saputro Nugroho Ricky Aldian Ertanto Bima Cahya Putra 1 2 3 4 2 2 1.5 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 5 4.5 5 6 4 4.5 4.5 4 4 4 3 4.5 4 1.5 1.5 1.5 2.5 3 0.5 0 1.5 1.5 0 1.5 0 0 121 31 14 15 16 Yudi Maryanto Agustina Wulandari Okta Viawan Nur Cahyo Jumlah Skore 2 2 2 3 2 3 4 4.5 3 0 0 0 29.5 52 68.5 15 SISWA KELOMPOK BAWAH No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Nama Siswa 1 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 0.5 0 2 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 2.5 0 3 0.5 0 0 0.5 0.5 4.5 4.5 4.5 4.5 4.5 3.5 4.5 2.5 5 3 3.5 3.5 4 3.5 1 0.5 0 0 1 0.5 1.5 0.5 0 1 0 0 1 1.5 0 1 19.5 10 56.5 8.5 Rezki Ihya'Nurwindasari Septi Cahyaningrum Septi Cahyaningrum Tisna Pangestu Devi Laraswati Febrina Dwi Ikwanda Fitriya Nur Prasetyawati Salvia Valerina Syifa Mustika Akbar Lestari Desti Nur Chotimah Dewi Puspita Sari Nazala Yasin Romadhon Safitri Komarina Feby Trisnawati Adnan Syafiq Jumlah Skore Nomor Soal 1 2 3 4 29,5 19,5 49 52 10 62 68,5 56,5 125 15 8,5 23.5 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! 122 #VALUE! #VALUE! 10 10 0 31 7.75 15.5 0 10 155 77.5 49 42 8 0 31 7.75 15.5 0 8 124 62 62 12 12 0 31 7.75 15.5 0 12 186 93 125 6.5 10 0 31 7.75 15.5 0 10 155 77.5 23.5 #VALUE! 0 0 31 7.75 15.5 0 0 0 0 #VALUE! #VALUE! 0 0 31 7.75 15.5 0 0 0 0 #VALUE! #VALUE! 0 0 31 7.75 15.5 0 0 0 0 #VALUE! #VALUE! 0 0 31 7.75 15.5 0 0 0 0 #VALUE! 0.32 0.50 0.67 0.15 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! 0.13 0.68 0.13 0.08 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! DATA UMUM DAFTAR NILAI UJIAN No NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/PROGRAM NAMA TES BENTUK TES NOMOR SK/KD SKBM NAMA PENGAJAR Nama Siswa : : : : : : : : Jumlah SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KIMIA XI MIA 2 ULANGAN HARIAN URAIAN OBYEKTIF 3.2. 75 TRI ASTUTI,S.Pd Nilai Keterangan Ketuntasan Belajar 39 Belum Tuntas, Harus Mengulang Skore 1 ABHIE DWI NUGROHO 15.5 123 #VALUE! 0 0 31 7.75 15.5 0 0 0 0 #VALUE! #VALUE! 0 0 31 7.75 15.5 0 0 0 0 #VALUE! 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 ADELIA SARAS NUGRAHENI APRILIA INDRI LESTARI AYU ASTARI DEFI WIJAYANTI DESI SUCIYATI DEWI PUSPITA SARI DWI CAHYANINGRUM ERVANTONA PANDU MAHARDIKA FATURRAHMAN ADI NEGORO HAVIVAH NURUL SEPTIANA IGNATIUS WAHYU CANDRA ATITUS* LIA RETNO DESTANTI LINDA RAHMAWATI MARTANTA BUDI PRASETYA MILA STYAWAN ARFIANA MUHAMMAD ANSORI MA'RUF A NIYANG HENDRAS SAVINA NUR FAEDAH REZKI IHYA' NURWINDASARI RICKY ALDIAN ERTANTO SEPTI CAHYANINGRUM SHAVIA AINUR KUSUMA ADJI THERESIA NOVITA* TOMY PRIYATMOJO TRI ATMOJO PAMUNGKAS JATI WENI ASTUTI WINDA ISMIYATUN YUNIATI ZULFA VIRGINIA AZLIN YUDI MARYANTO #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! 20 20 24.5 15.5 33.5 21 34 22.5 13.5 37 9.5 32 32 26 33.5 19.5 32.5 37 22 34.5 27 36.5 25 21 16 33 22 35 28.5 23 50 50 61 39 84 53 85 56 34 93 24 80 80 65 84 49 81 93 55 86 68 91 63 53 40 83 55 88 71 58 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Tuntas, Harus Tuntas, Harus Tuntas, Harus Tuntas, Harus Tuntas Tuntas, Harus Tuntas Tuntas, Harus Tuntas, Harus Tuntas Tuntas, Harus Tuntas Tuntas Tuntas, Harus Tuntas Tuntas, Harus Tuntas Tuntas Tuntas, Harus Tuntas Tuntas, Harus Tuntas Tuntas, Harus Tuntas, Harus Tuntas, Harus Tuntas Tuntas, Harus Tuntas Tuntas, Harus Tuntas, Harus Mengulang Mengulang Mengulang Mengulang Mengulang Mengulang Mengulang Mengulang Mengulang Mengulang Mengulang Mengulang Mengulang Mengulang Mengulang Mengulang Mengulang Mengulang #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! 124 REKAPITULASI 45 46 47 48 49 50 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! Jumlah : #REF! Jumlah Peserta Ujian : 31 Rata-rata : #REF! Jumlah Yang Tuntas : 12 Nilai Tertinggi : #REF! Jumlah Yang Belum Tuntas : 19 Nilai Terendah : #REF! Di Atas Rata-rata : 0 Simpangan Baku : #REF! Di Bawah Rata-rata : 31 Kepala Sekolah Basuki Jaka Purnama, M.Pd NIP. 19660628 199001 1 001 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! Oran g Oran g Oran g Oran g Oran g Guru Mata Pelajaran TRI ASTUTI,S.Pd NIP. 19660822 198903 2 008 125 ANALISIS BUTIR SOAL URAIAN DATA UMUM NAMA SEKOLAH Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MATA PELAJARAN KELAS / PROGRAM NAMA TES BENTUK TES NOMOR SK/KD NAMA PENGAJAR Indeks : SMA NEGERI 1 NGEMPLAK : : KIMIA XI MIA 2 : ULANGAN HARIAN : : URAIAN OBYEKTIF 3.2. : TRI ASTUTI,S.Pd Tingkat Kesukaran Tafsiran Indeks Daya Beda Tafsiran 0.32 Soal Sedang 0.13 0.50 Soal Sedang 0.68 Daya Beda Baik 0.67 Soal Sedang 0.13 Tidak Dapat Membedakan 0.15 Soal Sulit 0.08 Tidak Dapat Membedakan #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! 126 Tidak Dapat Membedakan Status Soal Soal Ditolak Soal Baik Soal Ditolak Soal Ditolak #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! 10 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Basuki Jaka Purnama, M.Pd. 127 TRI ASTUTI,S.Pd MATRIKS PROGRAM KERJA PPL UNY TAHUN 2014 NAMA SEKOLAH / LEMBAGA : SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN ALAMAT SEKOLAH / LEMBAGA : COKROGATEN, BIMOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMAN NAMA MAHASISWA : LENI SULENI NIM : 11303241014 FAKULTAS / PRODI : FMIPA / P.KIMIA DOSEN PEMBIMBING : HERU PRATOMO AL, M.Si Jumlah Jam per Minggu No Program / Kegiatan KKN-PPL Jumlah Jam I 1 2 Kegiatan Pembekalan dan Observasi a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi Ruang Lingkup Kimia a. Menyiapkan materi b. Membuat RPP dan Power Point c. Konsultasi RPP d. Mempelajari materi e. Pelaksanaan II III IV 3 7 3 V VI VII VIII IX X XI 3 7 3 2 3 2 2 1 2 6 128 4 5 1 2 6 3 4 5 6 f. Evaluasi dan koreksi tugas Perkembangan Teori Atom a. Menyiapkan materi b. Membuat RPP dan Power Point c. Konsultasi RPP d. Mempelajari materi e. Pelaksanaan f. Evaluasi dan koreksi tugas Penyusun Atom dan Konfigurasi Elektron a. Menyiapkan materi b. Membuat RPP c. Konsultasi RPP d. Membuat soal latihan e. Mempelajari materi f. Pelaksanaan g. Evaluasi Bilangan Kuantum a. Menyiapkan materi b. Membuat RPP c. Konsultasi RPP d. Membuat soal latihan e. Mempelajari materi f. Pelaksanaan g. Evaluasi Hidrokarbon a. Menyiapkan materi b. Membuat RPP c. Konsultasi RPP 2 1 3 2 2 1 2 2 3 4 5 1 4 6 3 2 3 2 3 2 3 1 3 4 1 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 4 2 2 1 3 4 1 2 2 3 2 5 6 1 129 7 8 9 10 d. Membuat soal latihan e. Mempelajari materi f. Pelaksanaan g. Evaluasi dan koreksi tugas Isomer a. Menyiapkan materi b. Membuat RPP c. Konsultasi RPP d. Membuat soal latihan e. Mempelajari materi f. Pelaksanaan g. Evaluasi dan koreksi tugas Sifat fisika dan kimia senyawa hidrokarbon a. Menyiapkan materi b. Membuat RPP c. Konsultasi RPP d. Membuat soal latihan e. Mempelajari materi f. Pelaksanaan g. Evaluasi dan koreksi tugas Minyak Bumi dan Dampak Pembakaran a. Menyiapkan materi b. Membuat RPP dan media c. Konsultasi RPP dan media d. Mempelajari materi e. Pelaksanaan f. Evaluasi Sifat Koligatif Larutan 2 2 4 2 3 4 2 2 2 4 4 2 3 7 1 2 4 4 2 4 4 4 5 1 2 2 4 4 3 1 2 4 4 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 2 130 2 2 2 5 1 2 4 4 11 12 13 a. Menyiapkan materi b. Membuat RPP c. Konsultasi RPP d. Membuat soal latihan e. Mempelajari materi f. Pelaksanaan g. Evaluasi dan koreksi tugas Redoks dan Elektrokimia a. Menyiapkan materi b. Membuat RPP c. Konsultasi RPP d. Membuat soal latihan e. Mempelajari materi f. Pelaksanaan g. Evaluasi dan koreksi tugas Ulangan a. Menyiapkan soal ulangan b. Membuat soal dan kunci jawaban c. Konsultasi soal d. Revisi soal ulangan e. Pelaksanaan f. Koreksi hasil ulangan g. Evaluasi Remediasi a. Menyiapkan soal remidiasi b. Membuat soal dan kunci jawaban remidiasi c. Konsultasi soal 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 4 2 2 1 2 3 3 3 3 4 1 3 4 8 5 2 1 2 2 2 2 1 2 4 3 2 6 2 3 2 2 4 2 5 6 2 2 8 8 4 3 3 5 5 2 2 4 2 2 131 2 5 1 3 4 8 9 3 3 d. Pelaksanaan e. Koreksi hasil remediasi f. Evaluasi 4 4 3 2 132 2 4 8 7 4 Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ngemplak Nama Mahasiswa : Leni Suleni Alamat Sekolah : Bimomartani, Ngemplak, Sleman No. Mahasiswa : 11303241014 Guru Pembimbing : Tri Astuti, S.Pd Fak/Jur/Prodi : MIPA / Pend. Kimia/Pend. Kimia Dosen Pembimbing : Heru Pratomo Al, M.Si Minggu ke-1 No. Hari/Tanggal Rabu, 1 Materi Kegiatan 13 Materi Agustus 2014 penamaan penulisan Absen Siswa dan Nihil struktur Hasil Hambatan Suasana kelas kondusif dan siswa aktif Tidak ada Solusi - dalam mengerjakan soal latihan yang hidrokarbon. diberikan. (XI MIA 2) Sifat Koligatif Larutan. Linda tri (XII IPA 2) Viandri Materi yang telah diajarkan hanya 2 sifat koligatif larutan yaitu penurunan tekanan uap dan kenaikan titik didih. Jum’at, 15 Ruang Lingkup Kimia. Agustus 2014 2 (X MIA 1) Devira Siswa berhasil termotivasi Masih beberapa siswa yang kepada materinya. dengan untuk kembali materinya. awal masuk siswa yang masih pelajaran, kelas belum mengobrol sampai selesai, setelah itu kelas kondusif kembali. 133 siswa Diberi kesempatan untuk kondusif. Minggu ke-2 pendekatan belum paham dengan menjelaskan pelajaran kimia dan antusias mengikuti Waktu pelajaran kimia. terdapat Melalui No. Hari/Tanggal Senin, 1 2 Materi Kegiatan 18 Isomer Agustus 2014 senyawa Absen Siswa alkana, Nihil Hasil Hambatan Materi yang telah disampaikan yaitu Tidak ada alkena, dan alkuna. isomer rangka, posisi, geometri, dan (XI MIA 2) fungsi. Selasa, 19 Sifat Koligatif Larutan. Agustus 2014 (XII IPA 2) Nihil Semua siswa mengerjakan soal latihan Tidak ada Solusi - - sifat koligatif larutan dengan baik dan aktif bertanya. Rabu, 3 20 Latihan soal isomer. Agustus 2014 Nihil (XI MIA 2) Suasana kelas kondusif dan semua siswa Tidak ada - mengerjakan soal latihan dengan baik dan siswa aktif bertanya kepada guru. Sifat Jum’at, 4 Koligatif Larutan Nihil Elektrolit. penurunan (XII IPA 2) osmosis. 22 Perkembangan Teori Atom. Agustus 2014 Materi yang telah tersampaikan yaitu Tidak ada Nihil (X MIA 1) Siswa titik beku melakukan kelompoknya dan diskusi untuk - tekanan dengan Tidak ada - persiapan presentasi. Sabtu, 5 23 Perkembangan Teori Atom. Agustus 2014 Nihil (X IIS 2) Siswa melakukan diskusi dengan baik Tidak ada dan siswa aktif bertanya - sebelum presentasi. Minggu ke-3 No. Hari/Tanggal Materi Kegiatan Absen Siswa Hasil 134 Hambatan Solusi Senin, 1 Agustus 2014 Selasa, 2 25 Sifat senyawa alkana, Rezky Kegiatan pembelajaran berjalan dengan Tidak ada alkena, dan alkuna. lancar dan suasana kelas yang kondusif (XI MIA 2) dalam menerima pelajaran. 26 Latihan soal sifat koligatif Virsa Agustus 2014 Siswa mengerjakan soal latihan dengan Tidak ada larutan. - - baik dan siswa aktif bertanya. (XII IPA 2) Rabu, 3 27 Latihan soal sifat senyawa Nihil Agustus 2014 Suasana kelas kondusif dan semua siswa Tidak ada alkana, alkena, dan alkuna. - mengerjakan soal latihan dengan baik. (XI MIA 2) Latihan soal pra-UH. Nihil Siswa mengerjakan soal latihan dengan Tidak ada (XII IPA 2) 4 Jum’at, 29 Perkembangan Teori Atom. Agustus 2014 (X MIA 1) - baik dan siswa aktif bertanya. Novendra Siswa melakukan presentasi dengan Tidak ada haikal baik dan siswa aktif bertanya - Minggu ke-4 No. Hari/Tanggal Absen Hasil Hambatan Solusi Siswa Senin, 1 Materi Kegiatan September 1 Latihan soal pra-UH. (XI MIA 2) Niyang Suasana kelas kondusif dan semua siswa Tidak ada mengerjakan soal latihan dengan baik. 2014 135 - Selasa, 2 2 Membahas soal pra-UH. September Nihil (XII IPA 2) Pembahasan soal berjalan dengan lancar Tidak ada - dan siswa aktif bertanya. 2014 Rabu, 3 3 Ulangan Harian ke-1 materi Ma’ruf September Hidrokarbon. Cahya 2014 (XI MIA 2) Rezky Ulangan harian pertama berjalan dengan Tidak ada - lancar dan kelas kondusif. Ulangan Harian ke-1 materi Nihil Ulangan harian pertama berjalan dengan Tidak ada Sifat Koligatif Larutan. lancar dan kelas kondusif. - (XII IPA 2) Jum’at, 4 September elektron. 2014 (X MIA 1) Sabtu, 5 5 Penyusun atom dan konfigurasi Yusuf tielman Materi yang telah tersampaikan yaitu Tidak ada - isotp, isoton, isobar, dan konfigurasi electron yang mengikuti aturan AufBau. 6 Penyusun atom dan konfigurasi Nihil Materi yang telah tersampaikan yaitu Tidak ada September elektron. isotp, isoton, isobar, dan konfigurasi 2014 (X IIS 2) electron yang mengikuti aturan AufBau. - Minggu ke-5 No. Hari/Tanggal Senin, 1 September Materi Kegiatan Absen Siswa 8 Remidi materi Hidrokarbon Tiara (XI MIA 2) Selasa, Hambatan Siswa melakukan remidi dengan baik Tidak ada Solusi - dan siswa lebih giat dalam mengerjakan 2014 2 Hasil soal remidi. 9 Remidi materi Sifat Nihil Siswa melakukan remidi dengan baik Tidak ada 136 - 3 September Koligatif Larutan. dan siswa lebih giat dalam mengerjakan 2014 (XII IPA 2) soal remidi. Rabu, 10 Minyak Bumi September (XI MIA 2) Nihil Siswa dibagi menjadi 5 kelompok untuk Tidak ada. - melakukan presentasi materi minyak 2014 bumi. Siswa senang mengikuti pelajaran karena ditambah dengan menyanyi terkait materi minyak bumi. Redoks dan Elektrokimia. Nihil (XII IPA 2) Materi yang telah tersampaikan yaitu 3 Siswa masih belum Mengulang materi kelas 1 konsep reaksi redoks dan konsep biloks. paham dalam untuk mengingat materi menentukan biloks. 4 Jum’at, 12 Penyusun September konfigurasi elektron. isotp, isoton, isobar, dan konfigurasi 2014 (X MIA 1) electron yang mengikuti aturan AufBau. atom dan Nihil Materi yang telah tersampaikan yaitu Tidak ada 137 tersebut. -