Kesadaran lingkungan sebagai pendorong kerjasama • Masalah lingkungan ekosistem global (pemanasan global, perubahan iklim) berdampak negatif kepada semua • Penyebabnya (Gas Rumah Kaca: karbondioksida, metana, nitrogen-oksida, dll). • Sumber emisi GRK: berbagai kegiatan manusia (industri, transportasi, pertanian, dll.)yang tersebar dan meluas • Bagaimana menanggulangi; karena semua ekosistem berhubungan sumber emisi • Masalah besar menuntut intervensi pada skala yang bermakna • Motivasi berlanjut menuntut manfaat (ekonomis) yang bermakna • Banyak lembaga (masih) bekerja sendirisendiri, karena: – Sejarah lembaga – Lokasi lembaga – Tujuan dan kepentingan yang khas masingmasing lembaga – Identitas lembaga – Otonomi – independensi lembaga – Keterbatasan wawasan • Koordinasi & kerjasama • Kesadaran bahwa kerjasama itu (seharusnya) niscaya… – Ada tujuan-tujuan besar yang menjadi tujuan bersama – Tujuan-tujuan itu tidak dapat dicapai oleh lembaga-lembaga yang bekerja sendirisendir Tujuan-tujuan itu hanya bisa tercapai dengan bekerjasama Atau…kalaupun ada tujuan-tujuan yang berbeda… • Kesadaran tentang interdependensi • Efisiensi – Membangun sinergi – hasil kerjasama melampaui penjumlahan hasil individual • Keunggulan lembaga individual yang terspesialisasi • Spesialisasi yang saling melengkapi/komplementer – Berbagi sumberdaya – Mencegah duplikasi – Dampak maksimal dari usaha yang mungkin dilakukan • Sukarela • Komitmen terhadap tujuan bersama atau tujuan komplementer • Penghormatan timbal-balik terhadap “kedaulatan” – independensi masing2 lembaga yang berimbang dengan kesediaan untuk berkompromi demi tujuan bersama • Pengambilan keputusan yang demokratis dan transparan • Berbagi kerja, berbagi manfaat, berbagi nama • Kesediaan untuk menyelesaikan sengketa secara kolaboratif & non-konfrontasional • Kepemimpinan yang visioner, demokratis, & diakui bersama • Tema pemersatu – tujuan bersama / tujuan yang komplementer – kegiatan bersama • Kesadaran bersama tentang nilai kerjasama – komitmen terhadap kerjasama – kesediaan untuk megikuti aturan yang disepakati • Sistem & struktur kerjasama/pengambilan keputusan yang disepakati bersama • Aturan-aturan main yang disepakati bersama tentang pengambilan keputusan, keuangan, komunikasi, dll • Mekanisme penyelesaian sengketa yang • Masing-masing lembaga sibuk dengan pekerjaan lembaganya sendiri • Kesenjangan wawasan tentang tujuan bersama • Cakrawala waktu dan tujuan yang terbatas • Ikut-ikutan – oportunisme • Ketimpangan antar mitra - keterbatasan kemampuan • Lemahnya kepemimpinan • Dominasi - eksklusivitas – dominasi & manipulasi kebersamaan oleh kelompok tertentu • Pengabaian kelompok yang kurang vokal • Kekerdilan: ego lembaga – identitas kelembagaan yang naif, sempit, berkelebihan, • Berebut memasang “bendera” • Konflik – Pembentukan kubu-kubu yang bersaing • Persaingan dan “politik-politikan” yang tidak sehat Kerjasama tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus diusahakan dan dikelola secara berlanjut • Kerjasama bukan hanya diperbolehkan, tetapi diajurkan MCA-Indonesia membutuhkan: • Kepercayaan terhadap organisasi kerja-sama – Kemitaan yang jelas – setiap mitra berbadan hukum – Kesepakatan yang jelas - MoU…? • Kepemimpinan dan tanggungjawab yang jelas – Salah satu lembaga mitra menjadi