BAB I - Jurnal Unsil

advertisement
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, Volume 6 No 2. September 2010
PERBEDAAN STATUS PEROKOK (AKTIF/PASIF) TERHADAP
KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH MAHASISWA
Di FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA
Oleh : Sri Maywati1, Andik Setiyono2
1. Staff Pengajar FKM Universitas Siliwangi Tasikmalaya, alumnus FKM Universitas
Diponegoro, Semarang, lulus tahun 2000
2. Staff Pengajar FKM Universitas Siliwangi Tasikmalaya, alumnus FKM Universitas
Diponegoro, Semarang, lulus tahun 1999
ABSTRAK
Merokok mungkin adalah kegiatan yang paling banyak dilakukan orang di seluruh belahan
dunia ini, kebiasaan merokok kini merupakan penyebab kematian 10% penduduk dunia.
Banyak orang sudah paham bahwa rokok dapat menimbulkan dampak serius terhadap
kesehatan misalnya paru-paru. Namun banyak orang yang tidak tahu bahwa rokok ternyata
juga dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Perokok pasif memiliki resiko kesehatan
yang sama dengan perokok aktif.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar
kolesterol darah pada perokok aktif dan pasif. Sampel sebanyak 46 orang yang terdiri dari 27
orang perokok aktif dan 19 orang perokok pasif dipilih secara purposif dari 433 populasi.
Data di analisis dengan uji Independent sample t-test dengan derajat kepercayaan 5% (α=
0,05). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar kolesterol total darah perokok aktif
adalah 174,07 dan terdapat 5 responden dengan kadar pada ambang batas atas. Perokok
pasif rata-rata kadar kolesterol total darahnya adalah 162,89 dan terdapat 2 responden
denga kadar pada ambang batas atas. Pengukuran karakteristik individu menunjukkan
perokok aktif sebanyak 16 (59,3%) responden mempunyai status gizi normal, sedangkan
pada perokok pasif sebanyak 9 (47,4%) responden mempunyai status gizi normal. Konsumsi
sayur termasuk kategori kadang-kadang perokok aktif sebanyak 18 (66,7%), perokok
sebanyak 11 (57,9%). Konsumsi buah termasuk kategori sedang perokok aktif sebanyak 18
(66,7%) dan perokok pasif sebanyak 16 (84,2%). Aktivitas olahraga termasuk kategori
kadang-kadang perokok aktif sebanyak 14 (51,9%), perokok sebanyak 11 (57,9%). Analisa
statistik mengindikasikan ada perbedaan kadar kolesterol total darah antara perokok aktif
dan pasif (p=0,009 pada alpha 0,05). Disarankan untuk tidak merokok di tempat umum bagi
perokok aktif dan meningkatkan konsumsi sayur, buah, olahraga serta kontrol status gizi
untuk menjaga kadar kolesterol darah yang normal.
Kata Kunci : Merokok, aktif, pasif, kadar kolesterol, mahasiswa
ABSTRACT
Smoking, maybe it is a popular activity done in the world. The habit of smoking is cause of
death 10 % people in the world. Many people understood that cigarret can cause seriously
haelath effect like lung’s problem. But many people didn’t know that cigarret can increase
blood cholesterol rate too. Passive smoker have the same risk with the active smoker. The
goal of the research is to know different blood cholesterol rate at aktif and passive smokers.
Sample are 46 mans composed of 27 active smoker and 19 passive amoker are choosen
purposively from 433 poppulation. The data analized with Independent sample t-test at α=
0,05. The result showing mean of blood cholesterol rate at active smokers are 174,07 and
there are 5 sample who have rate at upper limit. The passive smokers mean of blood
cholesterol rate are 162,89 and there are 2 sample who have upper limit. Measurement of
individual characteristic showing 16 (59,3%) active smokers have normaly body mass index,
Perbedaan Status Perokok (Aktif/Pasif) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Mahasiswa di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya (Sri Maywati, Andik Setiyono)
Page 1
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, Volume 6 No 2. September 2010
and 9 (47,4%) passive smokers have normaly body mass index. Vegetable consumption
including some times are 18 (66,7%) at active smokers and 11 (57,9%) at passive smokers.
Fruits consumption including intermediately are 18 (66,7%) at active smokers and 16
(84,2%) at passive smokers. Sport activity including some times are 14 (51,9%) at avtive
smokers and 11 (57,9%) at passive smokers. Statistically indicated there is significantly
different of blood cholesterol rate at active and passive smokers (p=0,009 at alpha 0,05).
Suggested to active smokers for not smoking in public area and increase consumption of
vegetables, fruits, sports, and controlling body mass index to keep normaly blood cholesterol
rate.
Key words : smoking, active, passive, blood cholesterol, student
A. LATAR BELAKANG
Aktivitas manusia selalu ditujukan pada terwujudnya peningkatan kualitas hidup
mereka. Hanya saja yang patut disayangkan seringkali manusia tidak memperhatikan
dampak lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitasnya, diantaranya adalah terjadinya
pencemaran udara, baik pencemaran udara bebas (out
door air pollution) maupun
pencemaran udara dalam ruang (in door air pollution). Sumber dari pencemaran udara
dalam ruang berasal dari asap rokok, pembakaran asap dapur, pewangi ruangan,
kendaraan bermotor dan lain-lain yang dibatasi oleh ruangan (Agung (2007)
http://agung.staff.darmapersada.com diakses pada tanggal 8 Juni 2008).
Merokok mungkin adalah kegiatan yang paling banyak dilakukan orang di
seluruh belahan dunia ini, semenjak rokok ditemukan dan dikenal orang. Rokok seolah
menjadi gaya hidup atau life style yang dapat mewakili citra orang yang menghisapnya
(Suryaningrat,2007:19). Masih menurut Suryaningrat (2007:19) data WHO 1999, saat ini
terdapat 1,3 miliar perokok di dunia. Indonesia menduduki peringkat keempat jumlah
perokok terbanyak di dunia dengan jumlah sekitar 141 juta orang dengan korban 57 ribu
perokok meninggal setiap tahun dan sekitar 500 ribu menderita berbagai penyakit.
Diperkirakan, konsumsi rokok Indonesia setiap tahun mencapai 199 miliar batang rokok
atau berada diurutan keempat setelah RRC (1.679 miliar batang), AS (480 miliar batang),
Jepang (230 miliar batang) serta Rusia (230 miliar batang).
Menurut Suryaningrat (2007:21) kebiasaan merokok kini merupakan penyebab
kematian 10% penduduk dunia. Artinya, satu dari sepuluh penghuni bumi kita meninggal
akibat asap rokok. Bahkan setiap tahun tidak kurang dari 700 juta anak-anak terpapar
asap rokok dan menjadi perokok pasif. Hal ini karena ada mitos yang berkembang di
masyarakat bahwa larangan merokok adalah melanggar hak asasi seseorang. Tetapi
faktanya, menurut WHO dan Depkes, merokok di tempat umum melanggar hak orang
lain untuk menikmati udara bersih dan menyebabkan gangguan kesehatan pada orang
yang tidak merokok.
Perbedaan Status Perokok (Aktif/Pasif) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Mahasiswa di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya (Sri Maywati, Andik Setiyono)
Page 2
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, Volume 6 No 2. September 2010
Perokok pasif memiliki resiko kesehatan yang sama dengan perokok aktif.
Sepertiga orang yang berada di lingkungan perokok berat atau biasa disebut perokok
pasif, menurut hasil pemindai MRI (Magnetic Resonance Imaging) mengalami kerusakan
sama dengan perokok aktif. (Hasjim (2007) http://www.wikipedia.com diakses pada
tanggal 28 Mei 2008).
Banyak orang yang sudah paham bahwa rokok dapat menimbulkan dampak
serius terhadap kesehatan manusia, misalnya asap rokok dapat merusak paru-paru.
Namun banyak orang yang tidak tahu bahwa rokok ternyata juga dapat meningkatkan
kadar kolesterol dalam tubuh manusia. Hal ini karena, zat-zat kimia yang terkandung
dalam rokok terutama CO dan nikotin dapat meningkatkan kadar kolesterol total darah,
kadar kolesterol buruk Low Density Lipoprotein (LDL) dalam darah dan dapat
menurunkan kadar kolesterol baik High Density Lipoprotein (HDL). Kadar HDL yang
rendah menyebabkan pembentukan kolesterol baik yang bertugas membawa lemak dari
jaringan ke hati menjadi terganggu dan sebaliknya kadar LDL yang tinggi mengakibatkan
lemak dari hati justru dibawa kembali ke jaringan tubuh (http://www2.kompas.com (2006)
diakses pada tanggal 28 Mei 2008).
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi merupakan salah satu
institusi akademis yang bergerak dalam bidang kesehatan yang ada di kota Tasikmalaya,
pada kegiatan perkuliahannya sering dibahas tentang pengetahuan yang berkaitan
dengan bahaya yang ditimbulkan dari rokok, selain itu juga terdapat slogan-slogan yang
dipasang yang berisi larangan merokok. Namun pada kenyataannya masih banyak
mahasiswa dan staf akademis lainnya yang masih belum bisa meninggalkan kebisaan
merokoknya dan dengan sengaja merokok di dalam kampus. Di lain pihak masih banyak
mahasiswa lain yang tidak merokok yang masih ingin menghirup udara segar di
lingkungan kampus.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Perbedaan status perokok (aktif/pasif) terhadap kadar kolesterol
total
darah
mahasiswa
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat
Universitas
Siliwangi
Tasikmalaya”
B. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengukur kadar kolesterol total darah pada perokok aktif dan pasif mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
2. Mengukur beberapa faktor (status gizi, konsumsi sayur, konsumsi buah dan aktivitas
olahraga) yang mempengaruhi kadar kolesterol total darah pada perokok aktif dan
pasif mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Perbedaan Status Perokok (Aktif/Pasif) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Mahasiswa di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya (Sri Maywati, Andik Setiyono)
Page 3
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, Volume 6 No 2. September 2010
3. Menganalisis perbedaan status perokok aktif dan pasif terhadap kadar kolesterol total
darah
mahasiswa
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat
Universitas
Siliwangi
Tasikmalaya.
C. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pajanan asap rokok yang
diketegorikan sebagai perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah seseorang
yang mendapatkan paparan asap rokok yang berasal dari rokok yang dihisapnya.
Sedangkan perokok pasif adalah seseorang yang mendapatkan paparan asap rokok
yang berasal dari rokok yang dihisap oleh orang lain yang berada disekitarnya.
Sedangkan variabel terikat yaitu kadar kolesterol darah yaitu besarnya angka dalam
mg/dL yang didapat dari hasil pemeriksaan kolesterol dalam darah termasuk HDL, LDL
dan VLDLnya dengan menggunakan alat Photometer 5010 mikron, Satuan: mg/dL.
Variabel luar yang diukur juga adalah Keadaan gizi responden yang dilihat dari
besarnya IMT (Indeks Masa Tubuh) Satuan
:
Kg/m².
Konsumsi
sayur
yang
merupakan asupan semua jenis sayur dalam jumlah tertentu dalam sehari. Kategori :
Sering jika 3 kali @ ½ mangkok, Kadang-kadang jika 1-2 kali @ ½ mangkok, Tidak
pernah. Konsumsi buah yaitu Asupan semua jenis buah yang dihitung dalam satuan
gram serat dalam sehari Kategori : Baik jika konsumsi buah mengandung ≥7 gram serat,
Sedang jika konsumsi buah mengandung >0 - <7 gram serat, Buruk jika tidak
mengkonsumsi buah. Aktivitas olahraga yaitu Kegiatan yang berhubungan dengan
kesegaran jasmani yang dilakukan setiap minggu, Kategori : Sering jika 3 kali minimal
30 menit, Kadang-kadang jika 1-2 kali minimal 30 menit, Tidak pernah.
Sasaran dalam penelitian ini adalah perokok aktif dan pasif mahasiswa Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Sampel pada penelitian ini
diambil secara purposive sampling, dari populasi seluruh mahasiswa Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi sebanyak 433 orang. Kriteria sampel
didasarkan pada suatu pertimbangan yaitu berjenis kelamin laki-laki, Usia dibawah 50
tahun, karena resiko peningkatan kolesterol terjadi pada usia 50 tahun ke atas. Tidak
mengkonsumsi kopi atau mengkonsumsi kopi kurang dari 3 gelas perhari, Tidak
mempunyai gejala-gejala penyakit diabetes melitus/kencing manis. Tidak dinyatakan
mempunyai penyakit gagal ginjal dan penyakit hepatitis oleh dokter. Tidak sedang
melakukan pengobatan dengan obat-obatan jenis Roaccutane dan Tiazida. Diperoleh
sampel sebanyak 46 orang yang terdiri dari 27 orang perokok aktif dan 19 orang
perokok pasif. Pengelompokan menjadi perokok aktif dan pasif adalah berdasarkan
Perbedaan Status Perokok (Aktif/Pasif) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Mahasiswa di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya (Sri Maywati, Andik Setiyono)
Page 4
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, Volume 6 No 2. September 2010
jawaban dari responden, setelah peneliti menanyakan langsung kepada responden
“Apakah anda merokok atau tidak?”.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli- November 2008. Data yang
terkumpul di analisa secara univariat untuk melihat distribusi frekuensi dan analisa
bivariat untuk melihat perbedaan antara dua variabel, yaitu variabel bebas (paparan
asap rokok pada perokok aktif dan pasif) dengan variabel terikat (kadar kolesterol total
darah) serta dilakukan tabel silang dan uji statistik. Karena tipe variabel yang digunakan
rasio-rasio maka dilakukan uji normalitas data, setelah dilakukan uji normalitas data
dengan menggunakan kolmogorov-smirnov diperoleh hasil distribusi datanya normal,
oleh karena itu digunakan uji Independent sample t-test dengan derajat kepercayaan
5% (α= 0,05).
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kadar Kolesterol Total
Pengukuran kadar kolesterol total darah dengan menggunakan alat Photometer
5010 mikron dilakukan untuk mengetahui kadar kolesterol total darah pada setiap
responden.
Tabel 1. Kadar Kolesterol Total Darah pada Perokok Aktif dan Pasif Mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun
2008
No
Responden
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Kadar Kolesterol Total
Darah
Perokok
Perokok
Aktif
Pasif
157
182
152
180
197
181
203
140
152
180
157
162
186
158
163
143
184
155
152
161
145
224
181
201
208
-
Keterangan
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Ambang Batas atas
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Ambang Batas atas
Bagus
Ambang Batas atas
Ambang Batas atas
Perbedaan Status Perokok (Aktif/Pasif) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Mahasiswa di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya (Sri Maywati, Andik Setiyono)
Page 5
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, Volume 6 No 2. September 2010
No
Responden
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
Rata-rata
Kadar Kolesterol Total
Darah
Perokok
Perokok
Aktif
Pasif
201
195
146
141
194
143
151
147
215
106
241
183
147
149
143
149
165
148
145
144
238
174,07
162,89
Keterangan
Ambang Batas atas
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Ambang Batas atas
Bagus
Tinggi
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Ambang Batas atas
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada responden perokok aktif yang
jumlahnya 27 orang nilai rata-rata kadar kolesterol total darahnya adalah 174,07dan
terdapat 5 responden dengan kadar pada ambang batas atas. Responden perokok pasif
yang jumlahnya 19 orang nilai rata-rata kadar kolesterol total darahnya adalah 162,89
dan terdapat 2 responden dengan kadar pada ambang batas atas.
Kolesterol merupakan suatu lemak yang penting bagi tubuh, karena kolesterol
mempunyai beberapa fungsi utama, diantaranya dapat membantu membentuk selubung
luar sel, membentuk asam empedu yang mencerna makanan di usus
dan
memungkinkan tubuh membentuk vitamin D dan hormon-hormon, oleh karena itu
kolesterol sangat diperlukan oleh tubuh. Kolesterol mengalir dalam darah, tetapi hal ini
bukanlah proses yang sederhana. Karena bahan dasar lipid adalah minyak dan bahan
dasar darah adalah air, keduanya tidak bisa bercampur. Upaya untuk mengatasinya,
tubuh mengemas kolesterol menjadi partikel-partikel kecil yang dilapisi protein yang
disebut lipoprotein (Freeman dan Junge, 2005:2).
Kadar kolesterol dalam tubuh harus dijaga agar jangan sampai melebihi batas
normal, karena menurut Laker (2006:1) kadar kolesterol yang terlalu tinggi akan
membahayakan
tubuh,
dan
dapat
menyebabkan
terjadinya
penyempitan
dan
penyumbatan pembuluh darah.
Meningkatnya kadar kolesterol darah salah satunya diakibatkan oleh rokok.
Rokok mengandung sekitar 4000 komponen yang sebagian besar dapat membahayakan
kesehatan, salah satunya adalah CO yang dapat meningkatkan kadar kolesterol total
Perbedaan Status Perokok (Aktif/Pasif) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Mahasiswa di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya (Sri Maywati, Andik Setiyono)
Page 6
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, Volume 6 No 2. September 2010
darah, karena dapat mengganggu profil lemak darah (Tandra (2003) . Asap rokok yang
dikeluarkan umumnya mengandung bahan pencemar berupa CO dan partikulat yang
sangat membahayakan kesehatan, apalagi kalau asap tersebut berada dalam suatu
ruangan, selain dapat membahayakan orang yang menghisapnya juga orang lain
disekitarnya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Pudjiastuti (1998:30) sebagai
pencemar udara dalam ruang asap rokok merupakan bahan pencemar yang biasanya
mempunyai kualitas paling banyak dibandingkan dengan bahan pencemar lain.
2. Karakteristik Responden
a. Status Gizi
Berdasarkan data yang diperoleh dari 27 responden perokok aktif diketahui nilai
IMT terkecil adalah 15,82 (kurus), terbesar adalah 33,13 (gemuk) serta nilai rataratanya adalah 20,37, dari 19 responden perokok pasif diketahui nilai IMT terkecil
adalah 16,98 (kurus), terbesar adalah 25,78 (gemuk) serta nilai rata-ratanya adalah
19,51.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Status Gizi pada Perokok Aktif dan Pasif Mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun 2008
Perokok Aktif
Perokok Pasif
No Indeks Masa Tubuh
Frequensi
%
Frequensi
%
8
29,6
8
42,1
1
Kurus
16
59,3
9
47,4
2
Normal
3
11,1
2
10,5
3
Gemuk
Jumlah
27
100
19
100
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada perokok aktif sebanyak 16
(59,3%) responden mempunyai status gizi normal, sedangkan pada perokok pasif
sebanyak 9 (47,4%) responden mempunyai status gizi normal.
Penilaian status gizi pada penelitian ini dilakukan secara langsung melalui
pengukuran antropometri dengan menggunakan indeks BB/TB. Seseorang yang
status gizinya lebih / gemuk mempunyai kemungkinan terjadinya perubahan kadar
kolesterol yang ditandai dengan peningkatan trigliserida dan kadar kolesterol total
darah, hal tersebut karena terjadi perubahan lemak dalam darah (Laker, 2006:38).
Dengan demikian, yang berstatus gizi gemuk lebih beresiko terkena kolesterol tinggi
dibandingkan dengan yang normal atau kurus.
Perbedaan Status Perokok (Aktif/Pasif) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Mahasiswa di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya (Sri Maywati, Andik Setiyono)
Page 7
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, Volume 6 No 2. September 2010
b. Konsumsi Sayur
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Konsumsi Sayur pada Perokok Aktif dan Pasif Mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun 2008
Perokok Aktif
Perokok Pasif
No
Konsumsi Sayur
Frequensi
%
Frequensi
%
5
18,5
5
26,3
1
Sering
18
66,7
11
57,9
2
Kadang-kadang
4
14,8
3
15,8
3
Tidak pernah
Jumlah
27
100
19
100
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada perokok aktif sebanyak 18
(66,7%) responden mengkonsumsi sayur dalam kategori kadang-kadang, sedangkan
pada perokok pasif sebanyak 11 (57,9%) responden mengkonsumsi sayur dalam
kategori kadang-kadang.
Sayuran merupakan jenis bahan makanan yang dapat membantu menurunkan
kolesterol (hipokolesterol) karena banyak mengandung serat. Serat dapat mengikat
kolesterol agar tidak beredar lagi dalam darah, selain itu juga sayuran mengandung
vitamin C yang berfungsi sebagai homeostasis atau pengatur keseimbangan
kolesterol (Sidik (2008) http://sehatmelilea.wordpress.com diakses tanggal 22
Agustus 2008).
Berdasarkan hasil penelitian, tingkat konsumsi sayuran pada responden
perokok aktif maupun pasif diketahui bahwa mayoritas responden termasuk kategori
kadang-kadang, yaitu 66,7% pada perokok aktif dan 57,9% pada perokok pasif,
bahkan ada juga responden yang tidak mengkonsumsi sayuran setiap harinya,
keadaan tersebut tidak sesuai dengan apa yang ditulis Soeharto (2002:188) idealnya
dalam satu hari dianjurkan mengkonsumsi sayuran 3 kali  ½ mangkok.
c. Konsumsi Buah
Tabel 4.Distribusi Frekuensi Konsumsi Buah pada Perokok Aktif dan Pasif Mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun 2008
No
1
2
3
Konsumsi Buah
Baik
Sedang
Buruk
Jumlah
Perokok Aktif
Frequensi
%
3
11,1
18
66,7
6
22,2
27
100
Perokok Pasif
Frequensi
%
0
0
16
84,2
3
15,8
19
100
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada perokok aktif sebanyak 18
(66,7%) responden mengkonsumsi buah dalam kategori sedang, sedangkan pada
Perbedaan Status Perokok (Aktif/Pasif) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Mahasiswa di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya (Sri Maywati, Andik Setiyono)
Page 8
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, Volume 6 No 2. September 2010
perokok pasif sebanyak 16 (84,2%) responden mengkonsumsi buah dalam kategori
sedang.
Seperti halnya sayuran, buah-buahan juga termasuk ke dalam bahan makanan
hipokolesterol dan homeostasis karena
kandungan serat di dalamnya (Bangun,
2004:9). Semua jenis buah-buahan pada dasarnya mengandung serat, namun
jumlahnya berbeda-beda pada setiap jenisnya, oleh karena itu dalam penelitian ini
untuk konsumsi buah-buahan dihitung berdasarkan jumlah serat yang dikandungnya.
d. Aktivitas Olahraga
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Aktifitas Olahraga pada Perokok Aktif dan Pasif Mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun 2008
No
Aktifitas Olahraga
1
2
3
Sering
Kadang-kadang
Tidak Pernah
Jumlah
Perokok Aktif
Frequensi
%
6
22,2
14
51,9
7
25,9
27
100
Perokok Pasif
Frequensi
%
0
0
8
42,1
11
57,9
19
100
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada perokok aktif sebanyak 14
(51,9%) responden melakukan aktivitas olahraga dalam kategori kadang-kadang,
sedangkan pada perokok pasif sebanyak 11 (57,9%) responden tidak pernah
melakukan aktivitas olahraga.
Aktivitas olahraga yang rutin sangat berguna untuk mengatasi kelebihan kalori
dalam tubuh, karena dengan aktivitas olahraga yang teratur, kelebihan kalori dalam
tubuh akan membakar menjadi air (keringat) dan CO2. Menurut Soeharto (2002:245)
olahraga yang baik dilakukan 3 kali dalam seminggu dengan lama waktu minimal 30
menit dalam satu kali latihan. Latihan yang dilakukan lebih dari 30 menit akan
mempunyai manfaat tambahan selain dari membakar kalori juga akan membantu
metabolisme lemak dan kolesterol, sehingga dapat membantu menurunkan kadar
kolesterol.
3. Perbedaan Kadar kolesterol Total Darah antara Perokok Aktif dan Pasif
Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov
Test diperoleh nilai p = 0,222 lebih besar dari α = 0,05 artinya distribusi data normal,
maka analisis selanjutnya menggunakan uji beda Independent sample t-test, setelah
dilakukan pengujian diperoleh hasil nilai p = 0,009 lebih kecil dari α = 0,05 hal ini berarti
Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan kadar
Perbedaan Status Perokok (Aktif/Pasif) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Mahasiswa di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya (Sri Maywati, Andik Setiyono)
Page 9
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, Volume 6 No 2. September 2010
kolesterol total darah antara perokok aktif dan pasif pada mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Asap rokok yang dikeluarkan umumnya mengandung bahan pencemar berupa
gas dan partikulat yang sangat membahayakan kesehatan, diantaranya CO dan nikotin
yang
dapat
meningkatkan
kadar
kolesterol
total
darah,
dapat
mempercepat
penebalan/pengapuran dinding pembuluh darah (atherosclerosis). Atherosclerosis
diawali dengan semakin berkembangnya lapisan lemak menjadi lesi aterosklerotik,
lapisan lemak kemudian berkembang terus menjadi atheromas dan fibrotheromas yang
lebih dikenal dengan istilah plak. Terjadinya penyumbatan diakibatkan oleh plak yang
menempel di dinding arteri, plak dapat mengganggu aliran darah dalam arteri karena
akan memperlambat aliran darah dan meningkatkan tekanan darah (Wetherill dan
Kereiakes, 2002:54).
Kandungan toksik asap rokok tersebut akan lebih membahayakan jika asap
tersebut berada dalam suatu ruangan, karena dalam suatu ruangan udaranya cenderung
konstan, apalagi kalau sistem ventilasinya tidak berfungsi dengan baik, sehingga zat
toksik tersebut akan terakumulasi di dalamnya. Selain dapat membahayakan orang yang
menghisapnya atau yang sering disebut perokok aktif juga orang yang ada disekitarnya
atau yang sering disebut perokok pasif. Seperti halnya perokok aktif, perokok pasif juga
mendapatkan ancaman bahaya berupa kepulan asap yang berasal dari buangan mulut
perokok aktif yang juga mengandung zat toksik yang sama dengan perokok aktif
walaupun kadarnya tidak sama dengan perokok aktif, karena sudah bercampur dengan
udara bebas. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Pudjiastuti (1998:30) sebagai
pencemar dalam ruang asap rokok merupakan bahan pencemar yang biasanya
mempunyai kualitas paling banyak dibandingkan dengan bahan pencemar lain. Hal
tersebut juga dipengaruhi oleh konsep perancangan ruang yang memungkinkan
terjadinya sirkulasi udara, yang dimaksudkan untuk mempertahankan agar kualitas udara
dalam ruang tetap baik dan tidak terganggu oleh penurunan kualitas udara luar yang
terjadi secara tiba-tiba, yaitu dengan sistem ventilasi. Sistem ventilasi ruangan di tempat
penelitian ini, menggunakan sistem ventilasi alami dengan model sistem ventilasi satu
sisi, ruang tidak seluruhnya tertutup. Udara masuk melalui jendela dari satu dinding,
kemudian diikuti dengan aliran kedua melalui pintu yang ada di dinding sebelahnya untuk
kemudian dialirkan pada ruangan disampingnya, setelah itu akan dikeluarkan melalui
jendela pada didinding sebelahnya, demikian juga sebaliknya. Dengan model seperti ini,
cukup membantu proses aliran udara dalam ruang sehingga terjadi pergantian udara
dengan baik.
Perbedaan Status Perokok (Aktif/Pasif) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Mahasiswa di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya (Sri Maywati, Andik Setiyono)
Page 10
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, Volume 6 No 2. September 2010
Dilihat dari hasil pengukuran kadar kolesterol total darah, diketahui bahwa
mayoritas diperoleh hasil bahwa responden dengan kategori kolesterol tinggi berasal dari
perokok pasif, hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor lain selain dari paparan
asap rokok yang mempengaruhi kadar kolesterol, seperti : Kurangnya asupan serat yang
berasal dari konsumsi harian sayuran dan buah-buahan, sehingga kandungan makanan
hipokolesterol dalam tubuh sedikit. Tidak pernah melakukan aktivitas olahraga, karena
tidak adanya pembakaran lemak dalam tubuh sehingga metabolisme lemak dan
kolesterol terganggu.
E. SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1. Kadar kolesterol total darah pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Siliwangi Tasikmalaya adalah sebagai berikut :
a. Rerata kadar kolesterol total darah perokok aktif adalah 174,07.
b. Rerata kadar kolesterol total darah perokok pasif adalah 162,89.
2. Status gizi Perokok aktif, sebanyak 16 (59,3%) responden normal. Perokok pasif,
sebanyak 9 (47,4%) responden normal.
3. Konsumsi sayuran Perokok aktif, sebanyak 18 (66,7%) responden kadang-kadang
mengkonsumsi sayuran. Perokok pasif, sebanyak 11 (57,9%) responden kadangkadang mengkonsumsi sayuran.
4. Konsumsi buah-buahan Perokok aktif, sebanyak 18 (66,7%) responden termasuk
kategori sedang. Perokok pasif, sebanyak 16 (84,2%) responden termasuk kategori
sedang .
5. Aktivitas olahraga Perokok aktif, sebanyak 14 (51,9%) responden kadang-kadang
melakukan olahraga. Perokok pasif, sebanyak 11 (57,9%) responden tidak pernah
olahraga.
6. Terdapat perbedaan kadar kolesterol total darah pada perokok aktif dan pasif pada
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya
dengan nilai p = 0,009 dengan  = 0,05.
Saran
a. Bagi perokok aktif agar tidak merokok di tempat umum terutama di lingkungan
kampus.
b. Bagi perokok pasif, meminimalisir waktu paparan dengan perokok aktif untuk
mengurangi paparan asap rokok.
Perbedaan Status Perokok (Aktif/Pasif) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Mahasiswa di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya (Sri Maywati, Andik Setiyono)
Page 11
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, Volume 6 No 2. September 2010
c. Kontrol status gizi agar IMT tetap normal dengan mengkonsumsi menu seimbang,
karena status gizi lebih/gemuk dapat meningkatkan resiko terkena kolesterol
tinggi.
d. Diharapkan meningkatkan konsumsi sayuran kurang lebih ½ mangkok pada
setiap menu makan sehari-hari, dan buah secara rutin
2. Usahakan melakukan olahraga yang rutin 3 kali seminggu minimal 30 menit, karena
olahraga dapat membantu proses metabolisme lemak dan kolesterol dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. penuntun Diet Edisi Baru, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2005
Agung. Pencemaran udara. 2007. http://agung.staff.darmapersada.com diakses tanggal 8
Juni 2008
Anwar,
F.
Serat
Bisa
dicukupi
dari
Buiah
dan
sayur.
2003.
http://www.mail-
archieve.com/balita-anda.com . akses tanggal 24 agustus 2008
Bangun, AP. Terapi Jus dan Ramuan Tradisional untuk Kolesterol. Agromedia Pustaka.
Jakarta.2006
Freeman and Junge. Kolesterol Rendah Jantung Sehat. Bhuana Ilmu Popular. Jakarta.2008
Gsianturi. Jangan Gentar dengan Lemak Durian. 2003. http://www.kompas.co.id akses
tanggal 28 mei 2008
Hasjim, R. beratnya Perokok Pasif. 2007. http://www. Wikipedia.com akses tanggal 28 mei
2008
Soeharto, I. Kolesterol & Lemak Jahat dan Lemak Baik dan Proses Terjadinya Serangan
Jantung dan Stroke. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2002
Sidik,S . Makanan dan Minuman
Penurun Kolesterol. http://sehatmelilea.wordpress.com
akses tanggal 22 agustus 2008
Tandra, 2003. http://www.unisosdem.org diakses pada tanggal 28 Mei 2008.
Wetheriil and Kereiakes, Yang Perlu Anda Ketahui Kolesterol Tinggi. Elex Media
Komputindo. Jakarta.2002
Perbedaan Status Perokok (Aktif/Pasif) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Mahasiswa di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya (Sri Maywati, Andik Setiyono)
Page 12
Download