BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan

advertisement
24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat mutu
hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada
bayi dan anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya
perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak langsung dari masalah
gizi kurang. Tidak ada perdebatan teoritis konsepsional di kalangan akademis atau
para ahli tentang manfaat ASI. Manfaat ASI tidak diragukan sehingga pada
kondisi normal, menyusui adalah yang terbaik bagi bayi. Beberapa perdebatan
terkait ASI, diantaranya adalah tentang pendirian Bank ASI, pendonor dan
penerima ASI dengan agama yang berbeda, pembayaran bagi yang menyusukan
pelaksanaan program IMD dan ASI Eksklusif.
Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2012
yang berisi tentang Pemberian ASI Eksklusif menjamin pemenuhan hak bayi
untuk mendapatkan sumber makanan terbaik sejak dilahirkan sampai berusia 6
bulan, di samping itu, kebijakan ini juga untuk melindungi ibu dalam memberikan
ASI eksklusif kepada bayinya. Di dalam peraturan tersebut dibahas mengenai
Program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif, pengaturan penggunaan
susu formula. Susu formula adalah susu yang secara khusus diformulasikan
sebagai pengganti ASI untuk bayi sampai berusia 6 bulan. Susu formula bayi
Universitas Sumatera Utara
25
merupakan susu sapi yang susunan nutrisinya diubah menyerupai ASI hingga
dapat diberikan kepada bayi tanpa menimbulkan efek samping.
Menurut Pasal 6 PP No.33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susus Ibu
Eksklusif setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI Eksklusif kepada
bayi yang baru dilahirkannya. Sedangkan susu formula bayi seharusmya diberikan
setelah bayi berumur 6 bulan.Susu formula dapat diberikan kepada bayi dengan
usia dibawah 6 bulan jika ada pertimbangan tertentu. Pemberian ASI Eksklusif
disebutkan bahwa susu formula dapat diberikan jika : a. Indikasi medis b. ibu
tidak ada atau c. ibu terpisah dari bayi. Menurut WHO dan UNICEF (2012)
laporan anak dunia 2011 yaitu dari 136,7 juta bayi lahir diseluruh dunia dan hanya
32,6% dari mereka yang disusui secara eksklusif dalam 6 bulan pertama.
Saat ini status kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih jauh dari yang
diharapkan, ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu (AKI), dan
angka kematian bayi (AKB). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2012 didapatkan data angka kematian ibu (AKI) sebesar 359
per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) dalam
Survey Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 sebesar 32/1000 kelahiran hidup.
Berdasarkan laporan dari profil kab/kota (tabel 6) AKI maternal yang
dilaporkan di Sumatera Utara tahun 2013 hanya 95/100.000 kelahiran hidup,
namun ini belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, AKI di Sumatera Utara sebesar
328/100.000 KH, angka ini masih cukup tinggi bila dibandingkan dengan angka
Profil Kesehatan Profil Sumatera Utara Tahun 2013. Berdasarkan laporan profil
Universitas Sumatera Utara
26
kesehatan kab/kota tahun, dari 267.239 bayi lahir hidup terdapat 2.696 bayi
meninggal sebelum usia 1 tahun. Berdasarkan angka ini, diperhitungkan Angka
Kematian Bayi (AKB) di Sumatera Utara hanya 10/1.000 Kelahiran Hidup (KH)
pada tahun 2013. Rendahnya angka ini mungkin disebabkan karena kasus-kasus
yang terlaporkan adalah kasus kematian yang terjadi di sarana pelayanan
kesehatan, sedangkan kasus-kasus kematian yang terjadi di masyarakat belum
seluruhnya terlaporkan. Berdasarkan Sensus Penduduk, Angka Kematian Bayi di
Sumatera Utara mengalami penurunan yang cukup siknifikan dari 2 (dua) kali
sensus terakhir yaitu , SP tahun 2000, AKB di Sumatera Utara adalah 44/1.000
KH, turun menjadi 25,7 atau dibulatkan menjadi 26/1.000 KH pada hasil SP 2010.
Di Kota Medan, berdasarkan profil Dinas Kesehatan Kota Medan pada bulan
Agustus 2011 dari 39 Puskesmas yang ada di Medan terdapat 174 (4,08%) bayi
yang diberi ASI eksklusif dan terdapat 4089 (95,9%) bayi yang tidak diberi ASI
eksklusif.
Rendahnya pemberian ASI Eksklusif membuat pemerintah mengeluarkan
PP No 33 Tahun 2012 agar fasilitas pelayanan kesehatan terutama seorang ibu
semakin sadar bahwa ASI Eksklusif itu sangat penting untuk diberikan kepada
anaknya dan membuat sanksi apabila kebijakan pemerintah tersebut tidak
diberlakukan. Seorang ibu wajib memberikan ASI Eksklusif kepada anaknya,
sebab ASI merupakan salah satu cara untuk mengurangi AKI dan AKB.
Meningkatnya angka kematian ibu setelah melahirkan akan berdampak pada
meningkatnya angka kematian bayi. Hal ini dipengaruhi oleh asupan nutrisi dari
ibu yang tidak bisa diberikan pada bayi baru lahir seperti ASI. ASI merupakan
Universitas Sumatera Utara
27
nutrisi utama saat bayi baru lahir karena bayi yang baru lahir belum bisa
mendapatkan makanan tambahan kecuali ASI sampai umur 6 bulan. Selain itu
ASI berfungsi untuk kekebalan tubuh bayi. Apabila bayi kurang nutrisi atau tidak
mendapatkan ASI maka kekebelan tubuh bayi akan lemah sehingga mudah
terserang penyakit. Bayi yang rentan terkena penyakit apabila tidak mendapatkan
penanganan lebih lanjut akan menyebabkan kematian. Untuk itu perlu pelayanan
kesehatan yang dapat menangani ibu pada saat masa kehamilan dan melahirkan.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi angka kematian ibu sehingga tidak berlanjut
pada kematian bayi.
Berdasarkan hasil survey pendahuluan bahwa fenomena yang terjadi di
klini/bidan bersalin swasta masih banyak bayi yang diberikan susu formula sejak
lahir, seperti di salah satu klinik di kecamatan Medam Deli ibu yang telah
melahirkan diberi bingkisan susu formula dan ditawarkan lagsung susu formula
apa yang akan diberikan kepada bayinya. Hal ini juga merupakan kekhawatiran
terhadap perkembangan generasi penerus bangsa. Dengan demikian dibentuklah
Peraturan Pemerintah No.33 Tahun 2012 demi pengembangan program ASI.
Dalam PP ini diatur tugas dan tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah
dengan menetapkan kebijakan nasional dan daerah, melaksanakan advokasi dan
sosialisai serta melakukan pengawasan terkait program pemberian ASI Eksklusif
tersebut,serta pentingnya peran serta tenaga medis di Rumah Sakit maupun
klinik/bidan bersalin swasta demi efektifnya PP ini dijalankan karena jika tenaga
kesehatan melanggar peraturan tersebut maka akan dikenakan sanksi administratif
berupa teguran lisan, teguran tertulis dan/atau pencabutan izin. Demikian juga
Universitas Sumatera Utara
28
dengan setiap penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan, penyelenggara satuan
pendidikan, pengurus organisasi profesi di bidang kesehatan serta produsen dan
distributor susu formula juga dikenakan sanksi administratif oleh pejabat yang
berwenang berupa teguran lisan atau tertulis.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
sehigga dapat mengetahui bagaimana implementasi Peraturan Pemerintah No 33
Tahun 2012 tentang ASI Eksklusif di klinik/bidan bersalin swasta..
1.2.PerumusanMasalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, proposal penelitian ini
diajukan untuk mengetahui :
Bagaimana analisis implementasi Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012
tentang Pemberian ASI eksklusif di Klinik/Bidan Swasta di Kota Medan ?
1.3.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
:
Untuk mengetahui implementasi peraturan pemerintah tersebut dalam program
IMD dan pemberian ASI Eksklusif dijalankan dengan benar dan efektif di klinik/
bidan bersalin swasta di kota Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan informasi bagi pengelola program pelayanan Kesehatan Ibu
Anak khususnya tentang Program Inisiasi Menyusui Dini dan ASI
Eksklusif di klinik/bidan bersalin swasta di kota Medan sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
29
Peraturan Pemerintah No.33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu
Eksklusif
2. Dapat memberikan informasi dan meningkatkan kesadaran Ibu Hamil akan
pentingnya ASI Eksklusif dan meningkatkan pengawasan terhadap
provider susu formula dan mengurangi akses pemasukan susu formula di
klinik/bidan bersalin swasta di kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
Download