BAB VII OBYEK PENELITIAN OBYEK PENELITAN Tiga ragam obyek di dalam ilmu hukum yaitu: 1. Ilmu hukum tentang kaidah hukum. Membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan perumusan hukum. 2. Ilmu tentang pengertian pokok dalam hukum. Mengadakan telaah khusus mengenai masyarakat hukum, subyek hukum, hak dan kewajiban, peristiwa hukum, hubungan hukum, obyek hukum 3. Ilmu tentang kenyataan hukum. • Mencakup beberapa cabang ilmu hukum, seperti sosiologi hukum, antropologi hukum, psikologi hukum, perbandingan hukum dan sejarah hukum Obyek penelitian: Penelitian-penelitian hukum secara yuridis, berupa a. inventarisasi hukum perundang-undangan yang berlaku b. inventarisasi hukum dalam praktek administrasi c. inventarisasi hukum dalam yurisprudensi d. inventarisasi hukum adat yang berlaku e. inventarisasi ajaran hukum dari sarjana-sarjana hukum f. penelitian-penelitian azas-azas hukum positif 2. Penelitian-penelitian hukum secara sosiologis a. peneltian tentang berlakunya hukum positif b. penelitian terhadap pengaruh berlakunya hukum positip terhadap kehidupan masyarakat c. penelitian terhadap pengaruh faktor-faktor non hukum terhadap terbentuknya ketentuan-ketentuan hukum positif d. penelitian terhadap pengaruh faktor-faktor non-hukum terhadap berlakunya ketentuanketentuan hukum positif. Jenis Alat Pengumpulan Data 1. Studi dokumen (bahan pustaka) Pengumpulan data yg dilakukan melalui data tertulis. Mengadakan penelahaan bahan pustaka secara mendalam dan luas merupakan suatu kegiatan yang integral dalam penelitian. Akan tetapi bukan berarti bahwa penelahaan bahan pustaka merupakan satusatunya pekerjaan penelitian. Bahan pustaka perlu ditelaah agar diperoleh bahan teoritis dan konsepsional. 2. Pengamatan (observasi) • Didalam melakukan kegiatan ilmiah seperti penelitian, pengamatan atau observasi merupakan salah satu sarana pengumpulan data yang tertua. Sejak zaman dahulu para ahli filsafat melakukan pengamatan terhadap masyarakat. Astronom juga melakukan pengamatan tertentu terhadap bintangbintang. Demikian juga para penyayang binatang. Ciri pengamatan: 1. Pengamatan mencakup seluruh konteks sosial alamiah dari perilaku manusia yang nyata. 2. menangkap gejala atau peristiwa yang penting, yang mempengaruhi hubungan sosial antara orang-orang yang diamati perilakunya. 3. menentukan apakah yang disebut sebagai kenyataan dari sudut pandangan hidup atau falsafah hidup dari pihak-pihak yang diamati 4. mengidentifikasikan keteraturan perilaku atau pola-pola Observasi Bertujuan: 1. Mendapatkan data yang menyeluruh dari perilaku manusia atau masyarakat. 2. mendapatkan deskripsi yg relatif lengkap mengenai kehidupan sosial / salah satu aspeknya. 3. mengadakan eksplorasi. 4. untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai perilaku manusia dan kelompoknya. Prosedur pengamatan (observasi) 1. Pengamatan terlibat. 2. Pengamatan tidak terlibat. Dalam memilih pengamatan atau observasi sebagai alat pengumpulan data, harus diperhitungkan beberapa faktor, yakni: 1. Masalah yang akan diteliti atau diamati 2. Ketrampilan pengamat di dalam melakukan pekerjaannya 3. Karakteristik pihak yang diamati seperti ekonomi, politik, kebudayaan, dll. 1. 2. 3. 4. 5. Pengamatan akan berjalan lancar apabila tidak ada halangan-halangan yang berasal dari pengamat maupun yang diamati. Ada beberapa ciri-ciri dari pihak yang diamati yang perlu diperhitungkan oleh peneliti, seperti: Faktor pekerjaan Faktor ekonomis Faktor politis dan hukum Faktor kebudayaan Faktor normatif Wawancara (interview) Wawancara dipergunakan dengan tujuan sbg berikut: 1. memperoleh data mengenai persepsi manusia 2. mendapat data mengenai kepercayaan manusia 3. mengumpulkan data mengenai perasaan dan motivasi seseorang 4. memperoleh data mengenai antisipasi atau orientasi masa depan manusia 5. memperoleh informasi mengenai perilaku pada masa lampau 6. mendapatkan data mengenai perilaku yang sifatnya sangat pribadi atau sensitif. • 1. 2. 3. Keuntungan: Memungkinkan peneliti utk mendapatkan keterangan lebih cepat. Keyakinan bahwa penafsiran responden adalah tepat Pembatasan dapat dilakukan secara langsung apabila jawaban yg diberikan melewati batas ruang lingkup masalah yg diteliti. 4. Kebenaran jawaban dapat diperiksa secara langsung. • • • • • Kelemahan: Kadang sulit utk mengetahui apabila responden tdk memberikan informasi yg sebenarnya. Kadang sulit utk menjadi pewawancara & pencatat sekaligus. Seringkali memakan waktu lama. Sulit utk mengikuti kehendak para responden yg berbeda sifat & perilakunya. Dalam wawancara dipergunakan suatu pedoman wawancara yang berisikan pokok-pokok yang diperlukan untuk wawancara. Wawancara memerlukan beberapa syarat ilmiah, yakni • Sebelum wawancara dilakukan, pewawancara sudah harus tau hal-hal apa yang nantinya akan ditanyakan. Pewawancara tidak boleh mengarangngarang pertanyaan seadanya. • Sebagai pendahuluan dari wawancara yang sebenarnya, pewawancara harus terlebih dahulu menciptakan hubungan baik.