survey permasalahan danau semayang dan melintang

advertisement
Vol.02 No.01 Agustus 2016
SURVEY PERMASALAHAN DANAU SEMAYANG DAN MELINTANG
Davidson Rofiano Lombogia
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Email: [email protected]
Abstract
Lakes have enourmous water reservoir in total. They are inland water ecosystem that are significant for
human lives. Semayang Lake and Melintang Lake are lakes with flood exposure. Both lakes significantly
influence the lives of the local communities. Due to long dry season, the water level of the rivers decrease,
and so are the water level of the lakes, and this can lead to silting. Based on the climate at the time, this
survey was conducted to observe the situation and condition of the lakes during dry season and to identify
issues on and around the lakes. In this research, the method used is observation. The observation result
shows various issues. To deal with the current issues of the lakes, a dredging is required/suggested. The
dredging is done/suggested in order to increase the reservation volume of lakes and by doing so also
reducing the risk of flood.
Keywords: semayang Lake, melintang lake, flood exposure lakes, water level, dredging
Abstrak
Danau memiliki total tampungan yang sangat besar. Danau merupakan ekosistem perairan darat yang
keberadaannya sangat penting bagi kehidupan manusia. Danau Semayang dan Danau Melintang adalah
danau paparan banjir. Kedua danau ini sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Karena musim
panas berkepanjangan maka terjadi penurunan tinggi muka air di sungai, ini juga mengakibatkan tinggi
muka air di danau turun dan dapat mengakibatkan pendangkalan. Berdasarkan keadaan iklim saat itu
maka dilaksanakan Survey untuk melihat keadaan dan kondisi danau disaat musim kemarau dan melihat
permasalahan – permasalahan yang terjadi di danau dan sekitar danau. Dalam penelitian ini metode yang
dilakukan adalah observasi. Dari hasil observasi terdapat berbagai macam permasalahan. Dan untuk
mengatasi keadaan danau sekarang ini maka yang dilakukan adalah pengerukan. Pengerukan dilakukan
adalah untuk menambah volume tampungan di danau sehingga tidak menyebabkan banjir.
Kata kunci: danau semayang, danau melintang, danau paparan banjir, tinggi muka air, pengerukan
Jurnal INFRASTRUKTUR
1 - 49
Vol.02 No.01 Agustus 2016
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Danau memiliki total tampungan yang sangat
besar, dan masih perlu mendapatkan perhatian
serius terkait operasi dan pemeliharaan maupun
pengelolaannya agar fungsi dan manfaatnya
dapat ditingkatkan antara lain untuk penyediaan
kebutuhan air baku, pariwisata, perikanan, irigasi
dapat dioptimalkan. Danau Semayang dan Danau
Melintang merupakan danau terbesar di Kalimantan
Timur. Dua Danau ini terletak di daerah Kabupaten
Kutai Kartanegara dan merupakan danau paparan
banjir, dimana pada saat air sungai Mahakam dan
anak – anak sungainya naik dua danau ini menyatu,
dan pada saat air sungai Mahakam turun kedua
danau ini terpisah. Luas dari danau Melintang adalah
11.000 Ha. Sedangkan luas dari danau Semayang
adalah 13.000 Ha. Kedua Danau ini juga termasuk
Dalam WS Mahakam. Secara geografis danau
Semayang terletak pada koordinat 0013’24,48” S
dan 116027’17,55” E, sedangkan danau melintang
0017’33,82” S dan 116019’42,55” E. Di kedua danau
ini wisatawan dapat menikmati pemandangan
hamparan air sungai yang tenang dan juga kicauan
burung. Keindahan alam ini mencapai puncaknya
pada saat matahari terbit dan matahari terbenam.
Seolah-olah matahari terbit dan tenggelam
ditengah rimba Pulau Kalimantan. Selain sebagai
kawasan wisata alam, kedua danau ini dijadikan
sebagai sumber mata pencaharian penduduk
yang ada disekitar danau, dan sebagai salah satu
pusat perikanan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Namun keadaannya sangat menyedihkan ketika
musim kemarau tiba. Sebagian besar permukaan
danau mengalami kekeringan terutama di daerah
pinggiran danau, seperti bagian danau yang terletak
di sebelah barat dan timur desa Semayang. Yang
tersisa hanya alur-alur air ditengah danau dengan
kedalaman sekitar 0,5 meter. Alur-alur inilah yang
dijadikan masyarakat sebagai jalur transportasi
perahu ’ketinting’.
1.2. Rumusan Masalah
Apa saja yang menjadi permasalahan di Danau
Semayang dan Melintang, dan bagaimana cara
mengatasi permasalah tersebut.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke
laut secara alami, yang batas di darat merupakan
pemisah toppografis dan batas di laut sampai
dengan daerah perairan yang masih terpengaruh
aktifitas daratan (Permen PUPR No.28, 2015)
2.2. Fungsi dan Manfaat Danau.
Fungsi dan nilai manfaat dari danau di lihat dari segi
manfaat langsung (Direct Function) adalah sebagai
pengendali banjir dan kekeringan, pengisi air tanah
dan pencegah intrusi air laut, jalur transportasi,
rekreasi, penelitian dan pendidikan. Dari fungsi
ekologi danau itu sebagai penambat sedimen dari
darat dan penjernih air. Dari segi hasil produksi
danau itu berfungsi sebagai peneydiaan air untuk
masyarakat, pengisi air tanah, penyedia air untuk
lahan basah lainnya, sumber perikanan, pendukunng
pertanian, sumber energi. Sedangkan di lihat dari
segi kekhasan danau itu berfungsi sebagai tempat
habitat berbagai keanekaragaman hayati, budaya
dan warisan. (Kementerian Lingkungan Hidup,
2014)
2.3. Danau Paparan Banjir
Danau Paparan Banjir (Flood Plain), merupakan
danau yang terletak pada elevasi rendah dan dangkal
serta cenderung mengalami pendangkalan terus
menerus akibat pelumpuran dan berkembangnya
tumbuhan air (Kementerian Lingkungan Hidup,
2014). Danau paparan banjir adalah tampungan
air alami yang merupakan bagian dari sungai yang
muka airnya terpengaruh langsung oleh muka air
langsung (Permen PUPR No. 28, 2015)
2.4. Pendangkalan Danau
Erosi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) / Daerah
Tangkapan Air (DTA) danau telah menyebabkan
pendangkalan
dan
penyempitan
danau.
Pendangkalan danau terjadi di danau dangkal
maupun danau dalam. Di danau dangkal dampaknya
sangat nyata dan mengkhawatirkan karena lambat
laun status danau berubah menjadi rawa dan
selanjutnya menjadi lahan daratan. (Kementerian
Lingkungan Hidup, 2014)
2.5. Pencemaran Air
2. TINJAUAN PUSTAKA
Sumber pencemaran air danau adalah limbah
domestik berupa bahan organik dari pemukiman
penduduk di daerah tangkapan air dan sempadan
danau. Adanya kegiatan lain berupa usaha pertanian,
peternakan, industri rumah tangga dan pariwisata
akan menambah limbah bahan organic yang masuk
ke perairan danau. (Kementerian Lingkungan Hidup,
2014)
2.1. Daerah Aliran Sungai (DAS)
2.6. Sempadan Danau
Suatu wilayah daratan yang merupakan atu
kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya,
yang berfungsi menampung, menyimpan, dan
Sempadan danau adalah luasan lahan yang
mengelilingi dan berjarak tertentu dari tepi badan
Melalui Survey dan Monitoring ini dapat dianalisa
permasalahan yang terjadi di danau dan dapat
mengetahui penyelesaian permasalahan yang
terjadi di Danau Semayang dan Danau Melintang.
1 - 50
Jurnal INFRASTRUKTUR
Vol.02 No.01 Agustus 2016
danau yang berfungsi sebagai kawasan pelindung
danau. (Permen PUPR No.28, 2015)
3. METODE PENELITIAN
Dalam Penelitian ini menggunan metode penelitian
secara observasi yaitu metode dengan pengumpulan
data melalui pengamatan langsung atau peninjauan
secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi
penelitian. Dalam hal ini peneliti mengunjungi lokasi
penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal
dan kondisi yang ada di lapangan. Kunjungan ke
lokasi ini dilaksanakan pada tanggal 26 September
2015 bersama dengan PPK Prasarana dan Konservasi
Sumber Daya Air – Balai Wilayah Sungai Kalimantan
III.
Gambar 4. Keadaan Danau Semayang
4. HASIL DAN PEMBAHSAN
Hasil survey dan monitoring yang dilakukan di danau
semayang dan melintang adalah sebagai berikut:
Gambar 5. Keadaan Danau Melintang
Gambar 1. Sedimentasi di Danau
Gambar 2. Nelayan di Danau Semayang
Dari hasil pengamatan tersebut dapat dilihat
bahwa yang terjadi di danau Semayang dan
Melintang adalah telah menjadi alih fungsi danau
oleh masyarakat, karena dalam keadaan musim
panas berkepanjangan masyarakat sekitar yang
sebelumnya berprofesi sebagai nelayan beralih
profesi menjadi petani. Masyarakat sekitar bercocok
tanam didaerah yang dangkal. Akibat kemarau yang
berkepanjangan maka terjadi kebakaran di sekitar
lokasi danau sehingga mengakibatkan terjadinya
lahan kritis di Daerah Tangkapan Air. Dan juga
terjadi penurunan kualitas air di danau semayang
tesebut.
Berdasarkan hasil survey di lapangan tersebut
maka dapat dilihat terdapat banyak permasalahan
yang terjadi, adapun upaya – upaya yang dapat
dilakukan dalam menangani masalah yang ada di
danau Semayang dan danau Melintang.
1. Penetapan tata ruang kawasan danau
Gambar 3. Kondisi Danau Semayang saat
dijadikan lahan untuk menanam padi
Permasalahan yang di hadapai adalah pemanfaatan
ruang yang tidak sesuai dengan peruntukannya, dan
konflik pemanfaatan ruang. Dan untuk menangani
masalah tersebut perlu diadakan program dan
kegiatan penataan ruang kawasan danau yaitu,
penyusunan RTRW dan RDTR Kawasan Danau,
penyusunan kajian lingkungan hidup strategis
kawasan Ekosistem Danau, dan penyusunan zonasi
pemanfaatan perairan danau. Sasaran dari kegiatan
ini adalah untuk pemanfaatan ruang kawasan danau
sesuai dengan daya dukung dan daya tampung
kawasan.
Jurnal INFRASTRUKTUR
1 - 51
Vol.02 No.01 Agustus 2016
2. Penyelamatan ekosistem perairan danau
Pencemaran air oleh limbah merupakan salah satu
permsalahan danau. Adapaun kegiatan dan program
guna mengatasi pencemaran air adalah penentuan
dan penetapan kelas air, penertiban terhadap
kegiatan yang dapat menyebabkan pencemaran air,
serta pemantauan dan evaluasi kualitas air. Sasaran
dari kegiatan dan program ini adalah pemanfaatan
danau dan beban pencemaran limbahnya tidak
melebihi daya tampung beban pencemaran air
danau.
Perubahan morfologi danau akibat pendangkalan
dan
penyempitan
merupakan
permasalahan
utama saat ini, program dan kegiatan untuk
mengatasi masalah ini adalah revitalisasi danau.
Pengerukan dasar danau dengan memperhatikan
kondisi ekosistem. Sasaran dari kegiatan ini adalah
mengurangi pendangkalan yang terjadi.
Untuk menangani masalah banjir perlu diadakan
kegiatan survey, investigasi, dan desain pengendali
banjir kawasan danau dan sekitarnya. Sasaran dari
kegiatan ini adalah mengatasi permasalahan banjir
dikawasan sekitar danau.
Sedimentasi yang terjadi di danau merupakan
permasalahan yang ada, adapun kegiatan dan
program untuk mengatasi sedimentasi. Program dan
kegiatan yang dilaksanakan adalah pengendalian
dan pemanfaatan sedimen perairan danau yaitu
dengan cara pengerukan sedimen/lumpur danau,
pemanfaatan sedimen/tanah mineral danau untuk
kompos/pupuk organik, pemanfaatan sedimen/
tanah mineral danau untuk bahan baku pembuatan
batu bata. Kegiatan dan program ini bertujuan untuk
meningkatkan volume tampung perairan danau.
3. Penyelamatan lahan sempadan danau
permasalahan yang dihadapi adalah alih fungsi lahan.
Sebagian lahan sempadan danau diisi pemukiman
penduduk , dan lahan yang ada didanau di garap
untuk pertanian sawah, kegiatan pariwisata yang
mencemari kawasan danau. Melihat permasalahan
yang ada maka perlu diadakan program dan kegiatan
sebagai berikut, penentuan daerah sempadan dan
daerah air surut sebagai zona perlindungan danau
dalam tata ruang ekosistem danau., pemasangan
patok batas sempadan sungai, relokasi bangunan
/ pemukiman di sempadan danau, larangan dan
penertiban pengolahan lahan sempadan dan air
surut. Kegiatan dan program ini dilakukan adalah
untuk mengembalikan fungsi sempadan danau.
4. Penyelamatan Ekosistem DAS dan DTA
Masalah yang dihadapi dalam penyelamatan
ekosistem DAS adalah lahan kritis, erosi, banjir,
pembukaan
perkebunan
kelapa
sawit
dan
sedimentasi. Melihat permasalahan ini maka perlu
diadakan kegiatan dan program guna memulihkan
lahan kritis dan mempertahankan luas lahan. Ketan
dan programnya adalah konservasi sumber daya
1 - 52
Jurnal INFRASTRUKTUR
lain, yang meliputi pembuatan bronjong/pelindung
tebing, pembangunan sarana dan prasarana
pengendalian sedimen (check dam/dam penahan/
dam pengendali), perlu diadakan pengukuran debit
dan sedimen, pembuatan outlet pintu air sungai
terpadu, pembangunan embung, pembangunan
sumur resapan.
5.Pemanfaatan sumber daya air danau
Permasalahan yang dihadapi adalah penurunan
tinggi muka air danau, program dan kegiatan yang
dilakukan adalah penyusunan master plan tata guna
air danau, penyediaan air baku yang berkelanjutan.
Sasaran dari program yang akan dilaksanakan
adalah demi tercapainya keseimbangan hidrologi
dan tata guna air danau.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi pada Danau Melintang
dan Semayang maka dapat diambil kesimpulan
bahwa :
1.Danau Semayang dan danau Melintang telah
mengalami pendangkalan dan telah mengalami
alih fungsi danau menjadi sawah yang dilakukan
oleh masyarakat sekitar
2. Pendangkalan yang terjadi dapat mempengaruhi
kapasitas tampungan danau sehingga apabila
terjadi musim hujan akan mengakibatkan
naiknya tinggi muka air dan dapat berakibat
banjir di daerah sungai Mahakam, dan apabila
terjadi musim kemarau akan mempengaruhi
kapasitas dan kualitas air.
3. Perlu diadakan revitalisasi di danau Semayang
dan danau Melintang yang pekerjaannya
dilaksanakan oleh PPK Prasarana dan Konservasi
Sumber Daya Air – BWS Kalimantan III.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian PUPR. (2015). Permen PUPR No. 28.
Jakarta: Kementerian PUPR.
Kementerian Lingkungan Hidup. (2014). Grand
Design Penyelamatan Ekosistem Danau
Indonesia. Jakarta: Kementerian Lingkungan
Hidup.
Download