BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Rasio pengembangan model SEBRA dapat digunakan sebagai alternatif pendekatan financial distress test untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan karena memiliki tingkat akurasi yang lebih baik daripada model Altman dalam memprediksi pada dua tahun terakhir. Dalam prediksi dua tahun terakhir, rasio yang mempunyai perbedaan signifikan antara perusahaan listing dan perusahaan delisting adalah rasio utang pajak terhadap aset total dengan nilai signifikansi sebesar 0.041. Untuk prediksi satu tahun terakhir, rasio pengembangan Model SEBRA antara dua kelompok perusahaan tersebut tidak berbeda secara signifikan. 2. Untuk prediksi dua tahun terakhir, rasio pengembangan Model SEBRA dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan dengan ketepatan sebesar 78.1%. Untuk prediksi satu tahun terakhir, rasio tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan dengan ketepatan 81.3%. Rasio pengembangan Model SEBRA memiliki ketepatan yang lebih baik untuk memprediksi kebangkrutan pada satu tahun terakhir. 3. Dari tujuh rasio pengembangan Model SEBRA yang digunakan untuk memprediksi kebangkrutan selama dua tahun dan satu tahun terakhir, rasio yang berpengaruh dalam prediksi kebangkrutan untuk dua tahun terakhir dan satu tahun terakhir adalah umur perusahaan yang memiliki pengaruh negatif pada prediksi kebangkrutan. Signifikansi variabel umur perusahaan pada dua tahun terakhir adalah 0.036. Untuk satu tahun terakhir, signifikansi umur perusahaan adalah 0.044. Variabel umur perusahaan memiliki signifikansi yang lebih baik dalam memprediksi kebangkrutan pada dua tahun terakhir. 5.2. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan antaralain: 1. Beberapa perusahaan tidak mengeluarkan laporan keuangan saat dua tahun dan satu tahun sebelum perusahaan tersebut delisting, sehingga jumlah sampel perusahaan delisting yang memiliki laporan keuangan lengkap dari tahun 2004 hingga 2015 sedikit. 2. Rentang waktu penelitian ini singkat, yaitu hanya menganalisis dalam jangka waktu dua tahun sebelum delisting. 5.3. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan beberapa saran kepada investor dan untuk penelitian selanjutnya agar penelitian ini dapat dikembangkan dan diperbaiki menjadi lebih baik. Saran tersebut antaralain: 1. Investor Rasio pengembangan Model SEBRA dapat digunakan untuk memprediksi keberlangsungan usaha perusahaan. Investor dapat menggunakan rasio ini untuk mendeteksi terjadinya kebangkrutan sehingga dapat melakukan pencegahan lebih awal. Hal ini dilakukan agar investor dapat mengambil keputusan berinvestasi dengan tepat. 2. Penelitian selanjutnya a. Penelitian ini menggunakan regresi logistik sebagai alat analisis. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan alternatif metode lain atau alat analisis yang berbeda misalnya dengan analisis diskriminan, agar mendapatkan hasil yang lebih baik. b. Penelitian ini hanya meneliti perusahaan manufaktur nonperbankan yang delisting dari bursa pada kurun waktu 2004-2015, pada penelitian selanjutnya mungkin dapat meneliti perusahaan dari sektor keuangan dan perbankan. c. Penelitian selanjutnya dapat memperluas rentang waktu penelitian, mungkin dari tiga sampai lima tahun sebelum delisting sehingga kinerja perusahaan sebelum delisting dapat dipantau.