ABSTRAK ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA KONSUMENSWALAYAN INDOMARET DAN ALFAMART Oleh: Andik Ika Nur Setiawan NIM : 105020204111007 Dosen Pembimbing: Ainur Rofiq, SE., S.Kom., MM., Ph.D NIP : 19710623 200212 1 002 Abstrak This research aims to find out if there is a difference in the perception of consumers of product, price, promotion and service between Alfamart and Indomaret supermarket in the village of Merjosari town of Malang. These studies collect data by using the questionnaire as many as 320 questionnaire, where the subject is the consumer Indomaret 160 160 Alfamart questionnaire and the questionnaire. Data analysis techniques using independent t test. From the test results that are obtained in terms of consumer products have the perception of Alfamart and Indomaret is the same, in terms of consumer prices Indomaret and Alfamart also has the same perception, in terms of consumer promotion for Indomaret and Alfamart has a different perception where Indomaret is reasonably give a better promotion than Alfamart, whereas in terms of service to consumers have the perception of Alfamart and Indomaret different where Alfamart is reasonably give better service than by Indomaret. Key Word : Indomaret, Alfamart, Perception, Consumers. PENDAHULUAN Pelanggan dapat dijadikan dasar atau patokan dalam mengambil kebijakan untuk menambahkan atau mengurangi nilai produk yang ditawarkan kepada konsumen. Dimana perusahaan akan memperoleh informasi dari konsumen yaitu mengenai kegiatan menafsirkan, memproses, dan menyimpan informasi mengenai produk dan merek. Oleh karena itu loyalitas pelanggan dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam mengambil keputusan pembelian (baik itu karena pengalaman masa lalu dalam menggunakannya maupun kedekatan dengan merek dan aneka karakteristiknya). Kenyataan tersebut dapat membuktikan bahwa loyalitas konsumen merupakan konsep yang multidimensional yang kompleks, dimana loyalitas merupakan kecenderungan seseorang untuk selalu menunjukkan sikap yang sama dalam situasi yang sama terhadap merek-merek yang sebelumnya dibeli (Tjiptono, 2005:387). Kondisi perkembangan pasar modern dalam beberapa tahun terakhir ini relatif sangat pesat. Beberapa sumber menyatakan bahwa hal itu bermula dari Keppres No. 96/2000 tentang bidang usaha tertutup dan terbuka bagi penanaman modal asing. Dalam regulasi tersebut, usaha perdagangan eceran merupakan salah satu bidang usaha yang terbuka bagi pihak asing. Bagi pedagang besar internasional, kebijakan tersebut jelas merupakan peluang yang sangat menjanjikan, karena Indonesia mempunyai pasar yang sangat potensial sehingga perkembangan pasar modern skala besar terus meningkat. (www.pasarmodern.com/download/ diakses pada 25 Juni 2015). Namun, dalam tiga tahun terakhir pola tersebut mengalami pergeseran, di mana pasar sektor menyebabkan pedagang besar dapat masuk menjadi pedagang pengecer. Oleh karena itu, selain perkembangan pesat pasar modern skala besar, retail di Indonesia juga diwarnai oleh penguasaan pedagang pengecer oleh pemain besar. Demikian halnya yang terjadi pada swalayan Indomaret. lndomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari. Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dan 230 gerai dan pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba 2003". (www.indomaret.com/download/ diakses pada 25 Juni 2015). Dalam proses keputusan pembelian konsumen selalu berusaha untuk mendapatkan produk yang sesuai harapan serta berusaha untuk memperoleh pelayanan secara maksimal dari pengelola. Berdasarkan kondisi tersebut maka dengan sendirinya akan menciptakan adanya perbedaan persepsi para konsumen yang atas produk yang ditawarkan oleh pengelola jasa swalayan dan hal tersebut dapat mencptakan terjadinya perbedaan konsumen dalam keputusan pembelian. Salah satu faktor yang yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan proses pembelian adalah persepsi. Persepsi konsumen merupakan suatu proses yang membuat seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya (Kelly dalam Wood, 2007: 51). Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa seseorang termotivasi dan mengambil keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya, sedangkan apa yang dipersepsikan seseorang dapat cukup berbeda dari kenyataan yang objektif. Individu-individu mungkin memandang pada satu benda yang sama tetapi mempersepsikan mendeskripsikannya secara berbeda. atau Persepsi seseorang terhada Swalayan Indomaret dan Alfamart dapat dibentuk oleh beberapa faktor seperti harga, produk, promosi dan kualitas pelayanan. Produk merupakan semua hal yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk mearik perhatian, akusisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Amstrong, 2008: 33). Penelitian yang dilakukan oleh Bursan (2009) dan Haryadi (2009) menyatakan bahwa variabel produk memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Produk yang beragam dan lengkap serta memiliki kualitas bagus merupakan salah satu faktor pembentuk persepsi positif konsumen sebelum akhirnya melakukan keputusan pembelian pada toko tersebut. Promosi juga merupakan hal terpenting karena promosi akan membawa citra suatu perusahaan. Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swasta dan Irawan, 2008: 16). Sukotjo dan Radix (2010) merupakan kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Semakin sering frekuensi, semakin beragam dan memiliki ketepatan yang tinggi akan membentuk sikap yang positif calon konsumen untuk mengambil keputusan dalam melakukan pembelian produk. Promosi yang dilakukan oleh Swalayan Indomaret dan Alfamart antara lain melalui spanduk jalan, selebaran, pamphlet/lefleat/brosur, dan direct promotion. Pada penelitian Abubakar (2005), Nabhan dan Kresnaini (2005) menyatakan bahwa variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Semakin beragam dan tingginya intensitas promosi maka akan membentuk persepsi positif konsumen dan akan mempengaruhi keputusan pembelian. Harga juga merupakan hal terpenting yang dapat membentuk persepsi dan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Alma (2004:169) menjelaskan bahwa harga merupakan suatu atribut yang melekat pada suatu barang yang memungkinkan barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan memuaskan konsumen (satisfaction) yang dinyatakan dengan uang. Penentuan harga produk maupun jasa yang dilakukan perusahaan sangat berpengaruh pada keputusan konsumen. Metode penentuan harga harus dimulai dengan pertimbangan atas tujuan penentuan harga itu sendiri (Payne dalam Lupiyoadi, 2001:88) Swalayan Indomaret dan Alfamart memberikan kepada calon konsumen akan harga yang tertera pada label barang tetapi dalam kenyataanya masih ada beberapa konsumen mengatakan bahwa harga yang ditawarkan tidak sebanding dengan produk ketika dibeli dan cenderung lebih mahal dari toko-toko lain. Dalam penelitian Fatonah dan Soebandiono (2010) dan Made Novandri (2010) menyatakan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Selain produk, harga, dan promosi, faktor lain yang dapat membentuk persepsi positif konsumen adalah kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan merupakan totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Kotler, 2009:143). Adanya kualitas yang bagus dan terpercaya, maka persepsi positif akan senantiasa tertanam dibenak konsumen. Kualitas pelayanan juga berperan penting dalam menarik konsumen untuk melakukan pembelian. Adanya kualitas pelayanan yang memuaskan, akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk yang bersangkutan ataupun untuk melakukan pembelian ulang. Jika suatu perusahaan mampu memberikan pelayanan yang baik, secara langsung atau tidak langsung, citra layanannya akan tersebar luas karena kepuasan yang dirasakan pelanggannya akan disampaikan pelanggan yang satu kepelanggan lainnya secara berantai. Namun demikian dalam kegiatan operasional selama ini Indomaret yang terdapat di Kota Malang mendapat pesaing dari swalayan Alfamart yang sama-sama memberikan jaminan atas kepuasan kepada para pelanggannya. Kedua swalayan tersebut selalu bersaing untuk mendapatkan kepercayaan oleh masyarakat sehingga dapat menguasai pasar retail di seluruh wilayah Kota Malang dan mampu menciptakan loyalitas para konsumen terhadap kedua swalayan tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka penting untuk dikaji secara mendalam mengenai analisis perbedaan dalam melakukan pembelian pada Swalayan Indomart dan Alfamart METODE Jenis penelitian yang lakukan ini adalah penelitian survey, dimana peneliti melakukan observasi dalam pengumpulan data, peneliti hanya mencatat data seperti apa adanya, menganalisis dan menafsirkan data tersebut. Menurut Singarimbun (1995:3), penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan mnggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan yang pokok. Populasi Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh konsumen yang telah melakukan pembelian produk di Swalayan Indomaret dan Alfamart di Desa Merjosari Kota Malang pada bulan Mei 2015. Sampel Adapun jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu sebesar 320 responden dimana jumlah tersebut sesuai dengan pendapatnya Wallen dalam Widayat (2002:67) yaitu lebih dari 100 sehingga data yang diperoleh mampu menggeneralisir populasi yang ada. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang teliti oleh peneliti yaitu di swalayan-swalayan Indomaret dan Alfamart yang berada di Desa Merjosari Kota Malang. Waktu Penelitian Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei 2015 yang dilakukan selama satu bulan (tanggal 1-30). Metode Analisis Data Uji Validitas Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini validitas diusji dengan menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment person. Uji Reliabilitas Uji reliabiiitas digunakan untuk menguji sejauh mana instrument tersebut dapat diberikan hasil yang relatif sama bisa dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Kehandalan yang menyangkut kekonsistensian jawaban jika diajukan berulang ulang pada sampel yang berbeda. Rumus reliabilitasdalam penelitian ini menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach Uji t Independent Uji t Independent adalah uji komparatif atau uji beda untuk mengetahui adakah perbedaan mean atau rerata yang bermakna antara 2 kelompok bebas yang berskala data interval/rasio. Dua kelompok bebas yang dimaksud di sini adalah dua kelompok yang tidak berpasangan, artinya sumber data berasal dari subjek yang berbeda. ANALISA DATA Pengujian Perbedaan Rata-Rata Persepsi Konsumen Terhadap Produk Indomaret dan Alfamart Hasil pengujian Perbedaan Rata-Rata presepsi mengenai produk Indomaret dan Alfamart dapat diketahui melalui tabel berikut : Tabel 1 Pengujian Perbedaan Rata-Rata Persepsi Konsumen Terhadap Produk Indomaret dan Alfamart Media Relation RataRata t-test Proba bilitas -0.364 0.716 (Produk) Indomaret 4.1437 Alfamart 4.1646 Berdasarkan hasil pengujian yang tertera pada tabel di atas dapat diketahui bahwa statistik uji t yang dihasilkan sebesar -0.364 dengan probabilitas sebesar 0.716. Hal ini berarti probabilitas >level of significance (=5%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata presepsi konsumen mengenai produk di Indomaret dan Alfamart. Maka dapat diketahui bahwa produk yang ditawarkan Indomaret dan Alfamart cenderung sama. Pengujian Perbedaan Rata-Rata Persepsi Konsumen Terhadap Harga Indomaret dan Alfamart Hasil pengujian Perbedaan Rata-Rata presepsi mengenai produk Indomaret dan Alfamart dapat diketahui melalui tabel berikut : Tabel 2 Pengujian Perbedaan Rata-Rata Persepsi Konsumen TerhadapHargaIndomaret dan Alfamart Media Relation RataRata t-test Probabi litas 0.821 0.412 (Harga) Indomaret 4.1328 Alfamart 4.0875 Berdasarkan hasil pengujian yang tertera pada tabel di atas dapat diketahui bahwa statistik uji t yang dihasilkan sebesar 0.821 dengan probabilitas sebesar 0.412. Hal ini berarti probabilitas >level of significance (=5%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata presepsi Konsumen mengenai harga di Indomaret dan Alfamart. Maka dapat diketahui bahwa harga yang ditawarkan Indomaret dan Alfamart cenderung sama Pengujian Perbedaan Rata-Rata Persepsi Konsumen Terhadap Promosi di Indomaret dan Alfamart Hasil pengujian Perbedaan Rata-Rata presepsi mengenai Promosi Indomaretdan Alfamart dapat diketahui melalui tabel berikut : Tabel 3 Pengujian Perbedaan Rata-Rata Persepsi Konsumen Terhadap PromosiIndomaret dan Alfamart Media Relation RataRata ttest Probabi litas Indomaret 4.3958 0.000 Alfamart 4.0542 6.2 50 (Promosi) Berdasarkan hasil pengujian yang tertera pada tabel di atas dapat diketahui bahwa statistik uji t yang dihasilkan sebesar 6.250 dengan probabilitas sebesar 0.000. Hal ini berarti probabilitas <level of significance (=5%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata presepsi Konsumen mengenai promosi di Indomaret dan Alfamart. Dari nilai rata-ratanya kedua swalayan ini didapatkan nilai rata-rata presepsi konsumen mengenai Promosi di Indomaret lebih besar dari promosi di Alfamart. Maka dapat diketahui bahwa promosi yang dilakukan Indomaret lebih baik dibanding promosi di Alfamart. Pengujian Perbedaan Rata-Rata Persepsi Konsumen Terhadap Pelayanan di Indomaret dan Alfamart Hasil pengujian Perbedaan Rata-Rata presepsi mengenai Pelayanan Indomaretdan Alfamart dapat diketahui melalui tabel berikut : Tabel 4 Pengujian Perbedaan Rata-Rata Persepsi Konsumen Terhadap PelayananIndomaret dan Alfamart Media Relation RataRata t-test Proba bilitas (Pelayanan) Indomaret 4.1299 Alfamart 4.2295 -2.200 0.029 Berdasarkan hasil pengujian yang tertera pada tabel di atas dapat diketahui bahwa statistik uji t yang dihasilkan sebesar -2.200 dengan probabilitas sebesar 0.029. Hal ini berarti probabilitas <level of significance (=5%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata presepsi Konsumen mengenai pelayanan di Indomaret dan Alfamart. Dari nilai rata-ratanya kedua swalayan ini didapatkan nilai rata-rata presepsi konsumen mengenai pelayanan di Alfamart lebih besar dari Indomaret.Maka dapat diketahui bahwa pelayanan yang dilakukan Alfamart lebih baik dibanding pelayanan di Indomaret. PEMBAHASAN 1. Perbedaan persepsi konsumen terhadap produk antara swalayan Indomart dan Alfamart di Desa Merjosari Kota Malang Produk merupakan semua hal yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk mearik perhatian, akusisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Amstrong, 2008: 33). Penelitian yang dilakukan oleh Bursan (2009) dan Haryadi (2009) menyatakan bahwa variabel produk memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Produk yang beragam dan lengkap serta memiliki kualitas bagus merupakan salah satu faktor pembentuk persepsi positif konsumen sebelum akhirnya melakukan keputusan pembelian pada toko tersebut. Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa statistik uji t yang dihasilkan sebesar -0.364 dengan probabilitas sebesar 0.716. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata presepsi konsumen mengenai produk di Indomaret dan Alfamart. Maka dapat diketahui bahwa produk yang ditawarkan Indomaret dan Alfamart cenderung sama. Secara kualitas dan keberagaman produk Indomaret dan Alfamart dikatakan tidak terdapat perbedaan karena mereka mengambil produk dari produsen yang sama. Mereka tidak memproduksi produk sendiri untuk dijual. Hal tersebut membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan produk Indomaret dan Alfamart baik dari sisi kulitas maupun keberagamannya. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Jonathan Christian Supomo (2008) menyatakan bahwa tidak perbedaan persepsi konsumen terhadap produk yang dijual Indomaret dan Alfamart. Hasil temuan lain juga menunjukkan bahwa hanya faktor kenyamanan saja yang memiliki perbedaan antara swalayan Alfamart dan Indomaret. 2. Perbedaan persepsi konsumen terhadap harga antara swalayan Indomart dan Alfamart di Desa Merjosari Kota Malang Harga juga merupakan hal terpenting yang dapat membentuk persepsi dan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Alma (2004:169) menjelaskan bahwa harga merupakan suatu atribut yang melekat pada suatu barang yang memungkinkan barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan memuaskan konsumen (satisfaction) yang dinyatakan dengan uang. Metode penentuan harga harus dimulai dengan pertimbangan atas tujuan penentuan harga itu sendiri (Payne dalam Lupiyoadi, 2001:88) Swalayan Indomaret dan Alfamart memberikan kepada calon konsumen akan harga yang tertera pada label barang tetapi dalam kenyataanya masih ada beberapa konsumen mengatakan bahwa harga yang ditawarkan tidak sebanding dengan produk ketika dibeli dan cenderung lebih mahal dari toko-toko lain. Dalam penelitian Fatonah dan Soebandiono (2010) dan Made Novandri (2010) menyatakan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penentuan harga produk maupun jasa yang dilakukan perusahaan sangat berpengaruh pada keputusan konsumen karena harga dapat mempengaruhi image suatu produk pada swalayan serta keputusan konsumen untuk membeli suatu produk yang ditawarkan oleh swalayan tersebut. Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa statistik uji t yang dihasilkan sebesar 0.821 dengan probabilitas sebesar 0.412. Hal ini berarti probabilitas >level of significance (=5%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata presepsi Konsumen mengenai harga di Indomaret dan Alfamart. Maka dapat diketahui bahwa harga yang ditawarkan Indomaret dan Alfamart cenderung sama Hasil tersebut didukung oleh penelitian Jonathan Christian Supomo (2008) yang menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan persepsi konsumen terhadap produk yang dijual Indomaret dan Alfamart. Hasil temuan lain juga menunjukkan bahwa hanya faktor kenyamanan saja yang memiliki perbedaan antara swalayan Alfamart dan Indomaret. 3. Perbedaan persepsi konsumen terhadap promosi antara swalayan Indomart dan Alfamart di Desa Merjosari Kota Malang Promosi juga merupakan hal terpenting dalam membedakan persepsi konsumen karena promosi akan membawa citra suatu perusahaan. Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swasta dan Irawan, 2008: 16). Sukotjo dan Radix (2010) merupakan kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Promosi yang dilakukan oleh Swalayan Indomaret dan Alfamart antara lain melalui spanduk jalan, selebaran, pamphlet/lefleat/brosur, dan direct promotion. Pada penelitian Abubakar (2005), Nabhan dan Kresnaini (2005) menyatakan bahwa variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Semakin beragam dan tingginya intensitas promosi maka akan membentuk persepsi positif konsumen dan akan mempengaruhi keputusan pembelian. Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa statistik uji t yang dihasilkan sebesar 6.250 dengan probabilitas sebesar 0.000. Hal ini berarti probabilitas <level of significance (=5%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata persepsi konsumen mengenai promosi di Indomaret dan Alfamart. Dari nilai rataratanya kedua swalayan ini didapatkan nilai rata-rata presepsi konsumen mengenai promosi di Indomaret lebih besar dari promosi di Alfamart. Maka dapat diketahui bahwa promosi yang dilakukan Indomaret lebih baik dibanding promosi di Alfamart. Sehingga dapat disimpulkan bahwa swalayan di Inodmaret lebih mengenalkan hasil produknya kepada konsumen secara luas melalui kegiatan promosi sehingga konsumen lebih terpengaruh dalam membeli maupun produk tersebut sesuai dengan keinginan maupun kebutuhannya. Hal tersebut diperkuat dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Eva (2014) bahwa adanya perbedaan persepsi antara konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart terhadap pelayanan, kelengkapan produk dan harga. 4. Perbedaan persepsi konsumen terhadap pelayanan antara swalayan Indomart dan Alfamart di Desa Merjosari Kota Malang Kualitas pelayanan merupakan totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Kotler, 2009:143). Adanya kualitas yang bagus dan terpercaya, maka persepsi positif akan senantiasa tertanam dibenak konsumen. Kualitas pelayanan juga berperan penting dalam menarik konsumen untuk melakukan pembelian. Adanya kualitas pelayanan yang memuaskan, akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk yang bersangkutan ataupun untuk melakukan pembelian ulang. Jika suatu perusahaan mampu memberikan pelayanan yang baik, secara langsung atau tidak langsung, citra layanannya akan tersebar luas karena kepuasan yang dirasakan pelanggannya akan disampaikan pelanggan yang satu kepelanggan lainnya secara berantai. Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa statistik uji t yang dihasilkan sebesar -2.200 dengan probabilitas sebesar 0.029. Hal ini berarti probabilitas <level of significance (=5%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata presepsi Konsumen mengenai pelayanan di Indomaret dan Alfamart. Dari nilai rataratanya kedua swalayan ini didapatkan nilai rata-rata peresepsi konsumen mengenai pelayanan di Alfamart lebih besar dari Indomaret. Maka dapat diketahui bahwa pelayanan yang dilakukan Alfamart lebih baik dibanding pelayanan di Indomaret. Hal tersebut dikarenakan karena swalayan Alfamart memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan pada pelanggan dengan standar yang ditentukan sehingga konsumen merasa puas dengan produk yang ditawarkan oleh swalayan Alfamart. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Eva (2014) yang menyatakan bahwa adanya perbedaan persepsi antara konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart terhadap pelayanan, kelengkapan produk dan harga. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsumen memiliki persepsi yang sama terhadapproduk antara swalayan Indomaret dan Alfamart di Desa Merjosari Kota malang. 2. Konsumen memiliki persepsi yang sama terhadaphargaantara swalayan Indomaret dan Alfamart di Desa Merjosari Kota Malang. 3. Konsumen memiliki persepsi yang berbeda terhadap promosi antaraswalayan Indomaret dan Alfamart di Desa Merjosari Kota Malang, dimana promosi yang dilakukan Indomaret lebih baik dibandingkan dengan Alfamart. 4. Konsumen memiliki persepsi yang sama terhadap pelayanan antaraswalayan Indomaret dan Alfamart di Desa Merjosari Kota Malang, dimana pelayanan yang dilakukan oleh Alfamart lebih baik dibandingkan dengan Indomaret. PUSTAKA 1. James F. Engel, Roger D. Blackwell and Paul W. Miniard. 1994.Perilaku Konsumen, Penerbit Angkasa. Jakarta. Binarupa 2. Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga 3. Tjiptono, F. 2007. Prinsip-prinsip Total Quality Service. Yogyakarta : Andi. 4. Alma, Buchari, 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan Keenam, Alfabeta, Bandung. 5. Basu Swasta, dan Hani Handoko, 2000. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen, BPFE. Yogyakarta. 6. Basu, Swasta dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty 7. Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Salemba Empat, Jakarta. 2001, Jasa, 8. Novandri, M.SN. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Pada Harpindo Jaya Cabang Ngaliyan, Universitas Dipenogoro, SKRISI 9. Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga, Jakarta. 10. Abubakar, Rusydi. 2005, Pengaruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Jamu Di Banda Aceh, Aceh. 11. Nabhan, Faris dan Enlik Kresnaini. 2005. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Keputusan Konsumen dalam Melakukan Pembelian pada Rumah Makan di Kota Batu. Jurnal Ekonomi Dan Manajemen Vol 6 No.3. 12. Widayat, 2004.Metode Penelitian Pemasaran, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit, CV. Cahaya Press. Malang.