11 - Universitas Mercu Buana

advertisement
A. Pengantar
Etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral
masyarakat. Etika bisnis merupakan etika terapan dan aplikasi pemahman kita tentang
apa yang baik dan benar untuk beragam institusi, teknologi, transaksi, aktivitas, dan
usaha yang kita sebut dengan bisnis. Etika bisnis juga merupakan studi sandar formal
dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam sistem dan organisasi yang digunakan
masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan
diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi. Seperti telah di
tunjukkan oleh deskripsi etika bisnis, masalah-masalah etika bisnis mencakup beragam
topik yang luas. Masalah sistematik dalam etika bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan
etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sosial lainnya di mana
bisnis beroperasi. Tingkatan ini mencakup pertanyaan menganai moralitas kapitalisme
atau hukum. Untuk mengatasi permasalahan moral, pertama-tama lihatlah termasuk
dalam kategori manakah permasalahan itu : sistemik, korporatif, atau individu.
<!--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Etika tak lepas dari kata ethos dalam bahasa
yunani yang berarti kebiasaan ( custom) atau karakter (character), etika bagi
seseorang terwujud dalam kesadaran moral (moral conciousnes) yang memuat
keyakinan ‘benar dan tidak’sesuatu
<!--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Dari uraian diatas dapatlah kita mendefinisikan
etika bisnis sebagai seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar, dan salah dalam
dunia bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas.
B. Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa :
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan
tentang pentingnya kepemimpinan dalam usaha.
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Dapat mendeskripsikan beberapa pendekatan
terhadap sebab-sebab munculnya pemimpin dalam bisnis.
<!--[if
!supportLists]-->Ø
<!--[endif]-->Dapat
memahami
hakikat
keterampilan seorang pemimpin.
1 http://www.mercubuana.ac.id
sifat-sifat
dan
<!--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Kepemimpinan melibatkan orang lain
seperti bawahan atau para pengikut. Seorang wirausaha akan berhasil
apabila dia berhasil memimpin karyawannya atau pembantu-pembantu
yang mau bekerja sama dengan dia untuk memajukan perusahaan. Jadi
wirausaha harus pandai merangkul dan melibatkan para karyawan dalam
segala aktivitas perusahaan. Untuk melibatkan para karyawan ini
kemungkinan pemimpin harus menggunakan berbagai cara misalnya
memberi hadiah, memberi nasehat, memberi imbalan yang cukup kepada
karyawan dan sebagainya.
<!--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Kepemimpinan menyangkut distribusi
kekuasaan. Para wirausaha mempunyai otoritas untuk memberikan
sebagian kekuasaan kepada . karyawan atau seorang karyawan diangkat
menjadi pemimpin pada bagian-bagian tertentu. Dalam hal ini seorang
wirausaha telah membagikan kekuasaannya kepada karyawan lain untuk
bertindak atas nama dia. Selanjutnya segala macam informasi sebagai
hasil dari pengawasan dan pelaksanaan pekerjaan dapat dimonitor oleh
pimpinan.
c.
Kepemimpinan
mengarahkan
menyangkut
para
penanaman
bawahan.
Seorang
pengaruh
wirausaha
dalam
rangka
tidak
hanya
mengatakan apa yang harus dikerjakan oleh karyawan tetapi juga harus
mampu mempangaruhi karyawan untuk berperilaku dan bertindak untuk
memajukan perusahaan. Seorang wirausaha juga harus dapat memberi
contoh yang baik bagaimana melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
yang diperintahkan.
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Untuk mempelajari kepemimpinan, ada
tiga pendekatan utama yaitu:
<!--[if
!supportLists]-->1.
<!--[endif]-->Pendekatan
sifat-sifat
(traits
approach)
Antara
pemimpin
dan
bukan
pemimpin
dapat
dilihat
dengan
mengidentifikasi sifat-sifat kepribadiannya. Pendekatan psikologis ini
untuk sebagian besar didasarkan atas pengakuan umum bahwa perilaku
individu untuk sebagian ditentukan oleh struktur kepribadian, (Oteng
Sutisna, 1982: 241).
3 http://www.mercubuana.ac.id
keputusan untuk hal yang penting tetap berada ditangan pimpinan,
tetapi kepercayaan sudah merupakan dasar komunikasi.
<!--[if !supportLists]-->§ <!--[endif]-->Sistem keempat merupakan sistem
yang ideal ada kepercayaan penuh dari atasan. Percaya diri clan
kreativitas karyawan merupakan unsur penting. Komunikasi sangat
terbuka hubungan antar karyawan lancar clan suasana perusahaan
segar clan sehat.
<!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Sebab-sebab Munculnya Pemimpin
Ada tiga teori yang menjelaskan bagaimana munculnya pemimpin: (Kartini
Kartono, 1983: 29)
<!--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Teori genetis
Teori ini menyatakan bahwa pemimpin itu sudah ada bakat sejak lahir clan
tidak dapat dibuat. Dia memang sudah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin.
Teori ini menganut pandangan deterministis artinya pandangan yang sudah
ditentukan sejak dulu.
<!--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Teori Sosial
Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin tidak dilahirkan akan tetapi
seorang calon pemimpin dapat disiapkan dididik clan dibentuk agar dia menjadi
pemimpin yang hebat dikemudian hari. Setiap orang bisa menjadi pemimpin
melalui pendidikan dan dorongan berbagai pihak.
<!--[if !supportLists]-->c. <!--[endif]-->Teori Ekologis atau Sintetis
Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan sukses menjadi pemimpin apabila
dia memang memiliki bakat-bakat pemimpin. Kemudian bakat ini dikembangkan
melalui pendidikan dorongan dan pengalaman yang akan membentuk pribadi
sebagai seorang pemimpin.
<!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Sifat-sifat Pemimpin
Ordway Tead mengemukakan 10 sifat kepemimpinan sebagai berikut:
(Kartini Kartono 1983: 37)
<!--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Energi Jasmaniah dan Mental
Seorang pemimpin memiliki daya tahan keuletan, kekuatan yang luar
5 http://www.mercubuana.ac.id
Download