Fakultas Kedokteran Gigi - Universitas Sumatera Utara

advertisement
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Plak Gigi
Plak gigi memegang peranan penting dalam proses karies gigi dan inflamasi
jaringan lunak sekitar gigi. Plak gigi adalah suatu lapisan lunak yang terdiri dari
kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak diatas suatu matriks yang
terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan.4,5,6
2.1.1 Komposisi Plak
Ada tiga komposisi plak dental yaitu mikroorganisme, matriks interseluler
yang terdiri dari komponen organik dan anorganik. Komposisi plak dental adalah
mikroorganisme. Lebih dari 500 spesies bakteri ditemukan di dalam plak dental.16
Awal pembentukan plak, kokus gram positif merupakan jenis yang paling banyak
dijumpai seperti Streptokokus mutans, Streptokokus sanguis, Streptokokus mitis,
Streptokokus salivarius, Actinomyces viscosus dan beberapa strain lainnya.4,16-18
Mikroorganisme non bakteri juga ditemukan pada plak antara lain spesies
Mycoplasma, Ragi, Protozoa dan Virus. Mikroorganisme ini berada pada matriks
interseluler yang juga mengandung sedikit sel-sel dari jaringan pejamu seperti
sel epitel, makrofag dan leukosit.17,18
Matriks interseluler plak yang merupakan 20%-30% massa plak terdiri dari
komponen organik dan anorganik yang berasal dari saliva, cairan sulkus dan produk
bakteri. Bahan organik yang mencakup polisakarida, protein, glikoprotein dan lemak
Universitas Sumatera Utara
sedangkan komponen anorganik terdiri dari kalsium, posfor, dan sejumlah mineral
lain seperti natrium, kalium dan fluor.5,17,18
2.1.2 Proses Pembentukan Plak
Proses pembentukan plak tersebut dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu
pembentukan pelikel, kolonisasi awal pada permukaan gigi serta kolonisasi sekunder
dan pematangan plak. Ketiga proses pembentukan plak ini akan dibahas dalam
subbab berikut.5,16,17
2.1.2.1 Pembentukan Pelikel
Pembentukan pelikel pada dasarnya merupakan proses perlekatan protein dan
glikoprotein saliva pada permukaan gigi. Pelikel tersebut berasal dari saliva dan
cairan sulkular. Pada fase awal permukaan gigi atau restorasi akan dibalut oleh
pelikel glikoprotein.5,16,18 Pelikel merupakan suatu lapisan organik bebas bakteri dan
terbentuk dalam beberapa menit setelah permukaan gigi yang bersih berkontak
dengan saliva dan pada permukaan gigi berupa material stein yang terang apabila gigi
diwarnai dengan bahan pewarna plak.18 Pelikel berfungsi sebagai penghalang
protektif yang akan bertindak sebagai pelumas permukaan dan mencegah desikasi
(pengeringan) jaringan.17 Selain itu, pelikel bekerja seperti perekat bersisi dua, satu
sisi melekat ke permukaan gigi, sedangkan permukaan lainnya merupakan sisi yang
melekatkan bakteri pada permukaan gigi.16
Universitas Sumatera Utara
2.1.2.2 Kolonisasi Awal pada Permukaan Gigi
Kolonisasi awal pada pemukaan gigi di permukaan enamel dalam 3-4 jam
didominasi oleh mikroorganisme fakultatif gram positif, seperti
Streptokokus
sanguins, Streptokokus mutans, Streptokokus mitis, Streptokokus salivarius,
Actinomyces viscosus dan Actinomyces naeslundii.7,16-19 Pengkoloni awal tersebut
melekat ke pelikel dengan bantuan adhesion, yaitu : molekul spesifik yang berada
pada permukaan bakteri. Dalam perkembangannya terjadi perubahan ekologis pada
biofilm, yaitu peralihan dari lingkungan awal yang bersifat aerob dengan spesies
bakteri fakultatif gram-positif menjadi lingkungan yang sangat miskin oksigen
dengan adanya spesies bakteri anaerob gram-negatif setelah 24 jam.17,19
2.1.2.3 Kolonisasi Sekunder dan Pematangan Plak
Plak akan meningkat jumlahnya setelah kolonisasi awal permukaan gigi
melalui dua mekanisme terpisah, yaitu:18
a. Multiplikasi dari bakteri yang telah melekat pada permukaan gigi.
b. Multiplikasi serta perlekatan lanjut bakteri yang ada dengan bakteri baru
Dalam tiga hari, pengkoloni sekunder yang tidak turut sebagai pengkoloni
awal ke permukaan gigi yang bersih meningkat, seperti Prevotella intermedia,
Prevotella loesheii, spesies Capnocytophaga, Fusobakterium nucleatum dan
Prophyromonas gingivalis. Bakteri pengkoloni sekunder akan melekat ke bakteri
yang sudah melekat ke pelikel. Interaksi yang menimbulkan perlekatan bakteri
pengkoloni sekunder ke bakteri pengkoloni awal dinamakan koagregasi.17 Fase akhir
Universitas Sumatera Utara
pematangan plak pada hari ke-7 ditandai dengan menurunnya jumlah bakteri gram
positif dan meningkatnya bakteri gram negatif.18,19
2.1.3 Hubungan antara Plak dengan Penyakit Karies
Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi yang disebabkan oleh
aktivitas metabolisme mikroorganisme, yang dapat mengakibatkan terjadinya proses
demineralisasi jaringan keras gigi. Karies terjadi bukan disebabkan karena satu
kejadian saja tetapi disebabkan oleh serangkaian proses yang terjadi selama beberapa
kurun waktu. Karies dinyatakan sebagai penyakit multifaktorial yaitu adanya
beberapa faktor yang menjadi penyebab terbentuknya karies. Ada tiga faktor utama
yang memegang peranan yaitu faktor host (tuan rumah), agen (mikroorganisme),
substrat (diet) serta ditambah faktor waktu.3,4-6,20
Proses terjadinya karies dimulai dari enamel ditutupi oleh endapan pelikel
saliva, kemudian mikroorganisme melekat yang disebut plak, apabila ada substrat
(makanan) berkarbohidrat lengket di plak disebut debris, mikroorganisme meragi
substrat sehingga menyebabkan pH plak turun sampai 5
mengakibatkan
demineralisasi enamel. Bila hal ini berlangsung berulang-ulang dapat terjadi
karies.4,5,20,21
2.1.4 Hubungan antara Plak dengan Penyakit Periodontal
Plak selain merupakan penyebab utama karies gigi juga dapat menyebabkan
terjadinya penyakit periodontal.22 Ada dua tipe penyakit periodontal yang biasa
dijumpai yaitu gingivitis dan periodontitis. Gingivitis adalah bentuk penyakit
Universitas Sumatera Utara
periodontal yang ringan, biasanya gingiva berwarna merah, membengkak dan mudah
berdarah sedangkan periodontitis adalah kerusakan tulang pendukung gigi.4
Pembersihan gigi yang kurang baik menyebabkan plak mengumpul makin
banyak dan akan mengiritasi gingiva, dan berlanjut merusak jaringan penyangga yang
lebih dalam. Bila penyakit ini berlangsung terus maka tulang penyangga lamakelamaan menjadi goyang dan sampai pada akhirnya gigi yang terkena penyakit ini
akan tanggal sendiri tanpa pencabutan.4,22
2.2 Menyikat Gigi
Menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi adalah bentuk penyingkiran
plak secara mekanis. Tujuan menyikat gigi adalah untuk menyingkirkan dan
mencegah terbentuknya plak, membersihkan sisa-sisa makanan, debris atau stein,
merangsang jaringan gingiva, dan melapisi permukaan gigi dengan fluor.4
2.2.1 Kontrol Plak
Plak di permukaan gigi dapat dipakai sebagai indikator kebersihan mulut.
Penumpukan plak dalam jumlah sedikit yang tidak terlihat secara visual dapat
dideteksi dengan disclosing material. Disclosing material ini berguna untuk menilai
serta mendidik kebersihan mulut anak-anak, karena mudah untuk menerangkan
bagian-bagian yang masih perlu untuk dibersihkan lagi.6,23
Bahan pewarna (disclosing material) yang biasa digunakan adalah iodine,
mercurochrome, bahan pewarna makanan seperti gincu kue berwarna merah dan
bismarck brown. Ada juga larutan fuschin dan eritrosin, tapi tidak dianjurkan lagi
karena terbukti bersifat karsinogenik.4,23
Universitas Sumatera Utara
Bahan pewarna ada yang berbentuk cairan dan tablet. Cara penggunaan bahan
pewarna plak tersebut:4,23
a. Bahan pewarna cairan
Cairan pewarna diteteskan beberapa tetes ke kapas yang dibulatkan, lalu
dioleskan pada seluruh permukaan gigi, kemudian kumur dengan air atau cairan
pewarna dibiarkan di dalam mulut selama 15-30 detik baru dibuang.
b. Bahan pewarna tablet
Tablet dikunyah dan kemudian biarkan bercampur dengan saliva dan biarkan
saliva di dalam mulut sekitar 30 detik baru dibuang.
Setelah mengetahui bagian-bagian yang masih terdapat plak gigi, kita
melakukan pembersihan secara mekanis seperti menyikat gigi. Tindakan ini
merupakan kontrol plak.6
2.2.2 Pemilihan Sikat Gigi dan Pemakaian Pasta Gigi.
Sikat gigi merupakan alat melakukan kontrol plak secara mekanis. Sikat gigi
yang aman buat anak dengan menggunakan sikat gigi manual. Sikat gigi manual
adalah sikat gigi yang biasa digunakan sehari-hari dengan kekuatan tangan. Ukuran
sikat gigi untuk anak yang biasa digunakan ialah sikat gigi dengan panjang tangkai
13 cm, panjang kepala 2 cm dan lebar kepalanya 0,6 cm.6
Departemen Kesehatan RI menganjurkan agar memakai sikat gigi manual
yang berbentuk lurus, pegangan sikat lurus segaris dengan kepala sikat serta sikat
berbulu rata atau datar sehingga mampu dikendalikan saat menyikat.24,25 Kepala sikat
kecil supaya dapat menjangkau seluruh bagian mulut anak yang sangat sempit.25 Bulu
Universitas Sumatera Utara
sikat yang terbuat dari bahan nilon lebih efektif untuk menyingkirkan plak karena
lebih lentur, lebih halus dan tipis serta tidak menyerap air. Kekakuan bulu sikat yang
lunak lebih baik dan fleksibel membersihkan daerah gingival bebas dan interdental.
Sikat gigi berumpun banyak, selain terdiri atas sikat gigi yang biasa dijumpai juga
ada yang berserabut jarang yang baik untuk membersihkan daerah sulkus gusi.26
Setiap kali sesudah dipakai sikat gigi harus dibersihkan dibawah air mengalir
supaya tidak ada sisa-sisa makanan atau pasta gigi yang tertinggal. Setelah bersih
sikat gigi diletakkan dalam posisi berdiri supaya lekas kering dengan tujuan agar sikat
gigi tidak lembab dan basah. Sikat gigi perlu diganti 2-3 bulan setelah pemakaian,
oleh karena bulu sikat gigi sudah tidak dapat bekerja dengan baik dan dapat melukai
gusi.6,27
Pasta gigi adalah bahan yang digunakan bersama-sama sikat gigi untuk
membersihkan dan memoles seluruh permukaan gigi. Fungsi utama pasta gigi adalah
membantu sikat gigi dalam membersihkan permukaan gigi dari pewarnaan gigi dan
sisa-sisa makanan, fungsi sekundernya untuk memperkilat gigi dan mempertinggi
kesehatan gingiva serta mengurangi bau mulut.28
Umumnya pasta gigi mengandung bahan abrasif 20-40%, air 20-40%,
pelembab 20-40%, detergen 1-2%, bahan pengikat 2%, bahan penyegar ±2%, bahan
pemanis ±2%, bahan terapeutik ±5%, dan pewarna <1%.4,28 Pasta gigi terapeutik
dibagi dalam 2 kelompok yaitu:28
a. Pasta gigi terapeutik yang tidak mengandung fluor seperti pasta gigi yang
mengandung klorofil, antibiotik, ammonium dan enzim inhibitor.
Universitas Sumatera Utara
b. Pasta gigi terapeutik yang mengandung fluor untuk mencegah terjadinya
karies gigi seperti : sodium fluoride 0,22%, stannous fluoride 0,4% dan sodium
monofluorophosphate 0,76%.
Anak prasekolah sudah dianjurkan untuk memakai pasta gigi yang
mengandung fluor karena kemampuan refleks penelanan anak sudah lebih baik,
sehingga anak sudah dapat berkumur dan meludahkan cairan yang terdapat dalam
mulutnya.8 Jumlah pasta gigi yang dioleskan hanya sebesar biji kacang polong kecil
sehingga kadar fluor yang masuk kedalam tubuh anak masih dalam batas yang
normal walaupun anak menelan pasta giginya serta untuk mencegah terjadinya
fluorosis.27
2.2.3 Metode Menyikat Gigi
Teknik menggosok gigi tidak mudah untuk dikuasai oleh anak dibawah usia
5-6 tahun. Semua teknik kecuali teknik scrub memerlukan keterampilan.
Memaksakan satu metode yang sulit dilakukan oleh anak akan melemahkan semangat
anak untuk menggosok gigi. Biasanya lebih bijaksana untuk mengajarkan teknik
scrub terlebih dahulu, dan setelah terjadi kemajuan, baru dikenalkan satu dari teknik
lainnya dalam mengembangkan minat dan kerja sama anak.29
Teknik melakukan scrubbing horizontal dengan menempatkan sikat gigi tegak
lurus terhadap mahkota gigi, kemudian sikat gigi digerakkan maju mundur 6-9
mm. Gigi anak-anak yang mempunyai bentuk seperti lonceng paling efektif bila
dibersihkan dengan menggunakan teknik ini. Namun demikian, apabila teknik ini
digunakan secara terus-menerus dengan tekanan berlebihan dan pasta gigi abrasif,
Universitas Sumatera Utara
maka
kemungkinan terjadi resesi gingiva
dan kerusakan cemento-enamel
junction.4,27,29
Cara lain melakukan penyikatan gigi yang mudah dan dapat dilakukan sendiri
oleh anak prasekolah adalah metode fones. Teknik fones hampir sama dengan teknik
horizontal kecuali gerakan yang digunakan adalah rotasi. Fones berusaha
mengantisipasi kemungkinan rusaknya gingiva dengan gerakan rotasinya. Selain itu,
ia juga menganjurkan agar tidak hanya gigi yang disikat tetapi juga gusi dan lidah.8
Metode menyikat gigi pada anak lebih ditekankan agar mampu membersihkan
keseluruhan giginya bagaimanapun caranya namun dengan bertambahnya usia
diharapkan metode bass dapat dilakukan.21
2.2.4 Waktu dan Frekuensi Menyikat Gigi
Menurut American Dental Association (ADA) menyatakan bahwa pasien
harus menyikat gigi, secara teratur minimal dua kali sehari yaitu pagi hari setelah
sarapan dan malam sebelum tidur.4,6,24 Penelitian menunjukkan bahwa menyikat gigi
sekali sehari pada anak, menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor akan
mencegah terbentuknya karies gigi. Menyikat gigi khususnya pada malam hari sangat
penting, bertujuan untuk mencegah plak dan debris (sisa-sisa makanan) yang melekat
di permukaan gigi setiap malam.27 Lamanya penyikatan tidak ditentukan, tetapi
biasanya dianjurkan selama 2-3 menit.6,27
Universitas Sumatera Utara
2.3 Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal
Perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai suatu hasil dari proses pematangan. Masa kanak-kanak awal dimulai dari usia
dua tahun sampai enam tahun. Para pendidik menyebut masa kanak-kanak awal
sebagai usia prasekolah karena pada masa ini anak mengembangkan keterampilan
untuk kesiapan sekolah.12,13,30
Para ahli psikologi menyebut usia ini sebagai usia bertanya dimana anak
menjelajah lingkungannya dengan bertanya dan usia meniru dimana anak suka
meniru pembicaraan dan tindakan orang lain. 12,13 Menurut Bandura harus ada empat
persyaratan untuk dapat meniru tingkah laku dengan baik:15,31
a. Perhatian (suatu
model tidak akan bisa ditiru bila tidak diadakan
pengamatan).
b. Retensi atau disimpan dalam ingatan (tingkah laku yang diamati harus
bisa diingat kembali untuk bisa ditirukan juga bila model tidak lagi ada).
c. Reproduksi motorik (untuk dapat menirukan dengan baik seseorang harus
memiliki kemampuan motoriknya).
d. Reinforcement dan motivasi (orang yang menirukan harus melihat tingkah
laku itu sebagai tingkah laku yang terpuji dan bermotivasi untuk menirukannya).
Universitas Sumatera Utara
Menurut Piaget, Tahap perkembangan kognitif anak usia 2-7 tahun berada
dalam tahap praoperasional yang dibagi menjadi 2 fase yaitu :11,12
a. Subtahap fungsi simbolik (usia 2-4 tahun)
Dalam subtahap ini ditandai dengan munculnya lambang atau simbol seperti
bahasa. Anak-anak mengembangkan kemampuan untuk menggambarkan atau
membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada (tidak terlihat) dengan
sesuatu yang lain. Misalnya, pisau yang terbuat dari plastik adalah suatu yang nyata,
mewakili pisau yang sesungguhnya. Anak prasekolah dapat mengorganisir dan
memproses apa yang mereka ketahui melalui pemikiran simbolis. Anak akan dapat
mengingat kembali dan membandingkan objek dan pengalaman yang telah diperoleh.
11,12
b. Subtahap pemikiran intuitif (usia 4-7 tahun)
Dalam subtahap ini simbol-simbol anak meningkat kompleks namun proses
penalaran dan pemikiran masih memiliki ciri-ciri keterbatasan tertentu. Anak-anak
mulai menggunakan pemikiran primitif dan ingin mengetahui jawaban dari semua
pertanyaan. Pemikiran anak terhadap satu objek hanya pada satu dimensi dan
mengesampingkan semua dimensi yang lain. 11,12
Awal masa kanak-kanak merupakan saat dimana penguasaan tugas pokok
dalam belajar berkembang pesat, yaitu menambah kosa kata, menguasai pengucapan
kata-kata, dan menggabungkan kata-kata menjadi kalimat.12,13 Kemampuan bahasa
pada umumnya dapat dibedakan atas kemampuan reseptif (mendengar dan
memahami) sedangkan kemampuan ekspresif (berbicara).32
Universitas Sumatera Utara
Menurut Milestones, tahap perkembangan bahasa anak usia 2-5 tahun dapat
dilihat pada tabel berikut:32
Tabel 1. Perkembangan bahasa anak usia 2-5 tahun.32
Umur (Tahun)
Kemampuan Reseptif
2-3
- Menjawab pertanyaan
- Mengikuti 2 langkah
perintah
3-4
- Mengerti banyak apa
yang dikatakan
4-5
- Mengerti banyak apa
yang dikatakan
Kemampuan Ekspresif
- Frase 50% dapat dimengeti
- Dapat membentuk 3 (atau lebih)
kalimat
- Menanyakan “apa”
- Menanyakan “mengapa”
- Kalimat 75% dapat dimengerti
- Bahasa sudah mulai jelas
- Menggunakan lebih dari 4 kata
dalam satu kalimat
- Dapat menyusun kalimat dengan
baik
- 100% Kalimat dapat dimengerti
Kemampuan menerima instruksi sangat dipengaruhi cara anak mendengarkan
apa yang dikatakan kepadanya. Mendengarkan radio dan televisi ternyata sangat
membantu karena mendorong anak untuk mendengarkan dengan penuh perhatian.
Disamping itu, kalau ada orang berbicara dengan lambat dan jelas kepada anak,
dengan menggunakan kata-kata yang sekiranya dapat dimengerti, hal ini juga akan
mendorong anak untuk mendengarkan dengan penuh perhatian.13
Keterampilan motorik kasar lebih baik pada masa ini sedangkan motorik halus
mulai berkembang.8 Ada dua macam keterampilan motorik yaitu:11
a.
Keterampilan motorik kasar adalah keterampilan yang meliputi aktivitas
otot yang besar, seperti menggerakan lengan dan berjalan.
b.
Keterampilan motorik halus adalah gerakan yang diatur secara halus
seperti menggenggam, menulis atau melakukan apa pun dengan keterampilan tangan.
Universitas Sumatera Utara
Memori anak berkembang selama masa kanak-kanak awal (2004, cit. John
2007). Penelitian Dempster (1981) mengenai rentang memori menunjukkan bahwa
memori jangka pendek anak meningkat dari usia 2 tahun hingga 7 tahun. Anak
prasekolah mampu mengingat banyak informasi jika mereka diberikan petunjuk dan
arahan yang jelas dan pengulangan informasi memungkinkan informasi bertahan
lebih lama di memori.11
2.4. Pemilihan Metode Pengajaran
Pengertian mengajar adalah memberikan pengetahuan, ilmu, keterampilan
dari yang menguasai kepada yang belum menguasai, dan telah direncanakan
sebelumnya. Proses penyampaian materi pengajaran kepada anak disesuaikan dengan
usia dan tingkat pemahaman anak untuk memilih metode dan media yang tepat serta
membantu pencapaian usaha mengubah tingkah laku.30,31
Dalam mengembangkan sikap sampai tingkat keterampilan, anak harus diberi
kesempatan untuk mencoba sendiri. Metode yang digunakan dalam hal itu adalah
demonstrasi dengan melibatkan anak didalamnya. Demonstrasi adalah suatu cara
menyajikan informasi dengan mempertunjukkan secara langsung objeknya atau
menunjukkan secara langsung proses atau prosedur. Penyajian ini disertai dengan alat
peraga dan tanya jawab. Biasanya demonstrasi diberikan kepada kelompok individu
yang tidak terlalu besar jumlahnya.19,30
Tujuan dari metode pengajaran dengan demonstrasi, adalah sebagai berikut:30
a. Untuk memperlihatkan kepada anak bagaimana cara membuat sesuatu
prosedur yang benar, misalnya cara membersihkan gigi dan gusi yang benar, alat dan
Universitas Sumatera Utara
bahan apa saja yang digunakan, bentuk, tipe serta cara penggunaannya.
b. Meyakinkan kepada anak bahwa ide baru tersebut bisa dilaksanakan setiap
orang dan meningkatkan minat untuk belajar dan mencoba sendiri dengan prosedur
yang didemonstrasikan.
Media merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada anak sehingga
mudah dimengerti. Jenis media yang dapat digunakan yaitu alat peraga visual berupa
model, gambar, objek dan alat-alat lain. Untuk mengkonkretkan ajaran, media visual
ini dilengkapi dengan audio sehingga kita kenal adanya alat audiovisual berupa
televisi dan video.19,33 Alat peraga ini mempunyai kegunaan, adalah sebagai berikut:16
a. Dapat memudahkan pengajaran
b. Dapat membuat anak mengerti hal yang diajarkan
c. Dapat meningkatkan perhatian anak
d. Dapat membantu untuk menggambarkan suatu benda yang tidak dapat
dijelaskan dengan menggunakan kata-kata
Pengajaran cara menyikat gigi pada anak dikatakan berhasil, bukan karena
kepandaian si pengajar dalam menyampaikan informasi tetapi kemampuan anak
dalam menerima informasi dengan melihat dan mendengarkan sehingga mereka sadar
akan adanya tingkah laku yang baru, tertarik, menilai, mencoba dan pada akhirnya
mereka menganut tingkah laku dalam menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Selain
itu, adanya berbagai media yang mendukung seperti penggunaan video dan model
gigi yang dapat digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan penyuluhan
kepada anak sehingga mudah dimengerti.19,22,30
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kerangka Teori
SALIVA
MIKROORGANISME
GLIKOPROTEIN
GIGI
PLAK GIGI
Perkembangan masa
kanak-kanak awal
-
Pengajaran metode
menyikat gigi
MENYIKAT GIGI
Kontrol plak
Resiko berkurang
KARIES
-
PERIODONTAL
A. Pemilihan sikat
dan Pemakaian
pasta gigi
B. Metode menyikat
gigi
C. Waktu dan
frekuensi menyikat
gigi
D. Lamanya menyikat
gigi
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kerangka Konsep
Anak umur 3-5 tahun :
-
KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK
(Perhatian anak, Kemampuan
menerima instruksi, Memori Anak)
-
KEMAMPUAN MOTORIK ANAK
METODE PENGAJARAN
CARA MENYIKAT GIGI
VIDEO
PERAGAAN
(MODEL GIGI)
KOMBINASI
KELEBIHAN:19
1 Dapat menarik perhatian.
2 Membantu mempresentasikan
objek yang sesungguhnya.
3 Sifat komunikasi dua arah
KEKURANGAN:19
- Kurang dapat untuk
merefleksikan tentang kontrol
plak
KELEBIHAN:33
1 Dapat menarik perhatian
2 Rekaman dapat diputar
berulang-ulang
3 Gerakan gambar dapat
dihentikan untuk diamati
dengan seksama
KEKURANGAN:33
1 Perhatian anak sulit dikuasai
2 Sifat komunikasi satu arah
3 Kurang mampu menampilkan
detail dari objek secara
sempurna
4 Peralatan mahal
?
?
?
PLAK
Universitas Sumatera Utara
2.7 Hipotesa Penelitian
1. Ada perbedaan penurunan indeks plak antar metode pengajaran cara
menyikat gigi menggunakan video, peragaan dan kombinasi kedua pengajaran
dengan kelompok umur 3, 4, dan 5 tahun.
3. Ada perbedaan penurunan indeks plak antar kelompok umur 3, 4, dan 5
tahun dengan metode pengajaran cara menyikat gigi menggunakan video, peragaan
dan kombinasi kedua pengajaran.
Universitas Sumatera Utara
Download