1 METODE OBSERVASI CUACA METODE ,PARAMETER , DAN SANDI/KODE CUACA Meteorologi laut Nov, 27-28/2012 M. Arif Zainul Fuad Department of Marine Science Brawijaya University Materi : sesuai Buku Ajar 2 Bab I Bab II Bab III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII BAB VIII BAB IX BAB X BAB XI BAB XII Atmosfer Tekanan Udara Suhu Massa Udara Sirkulasi Umum Atmosfer Awan Presipitasi, Jarak pandang, Kabut Siklon tropis Modifikasi Cuaca Satelit Cuaca Metode Observasi Cuaca Peta dan Simbol Cuaca 2.1 Stasiun Meteorologi 3 Stasiun observasi meteorologi dapat diklasifikasikan : Stasiun sinoptik darat dan laut. 1. a) b) 2. 3. 4. 5. stasiun observasi permukaan dan stasiun observasi udara atas, misalnya pilot balon, radio-sonde, radio-wind atau rawinsonde. Fungsi utama menyediakan data untuk prakiraan cuaca dan keperluan penerbangan Stasiun klimatologi terdiri dari stasiun hujan atau stasiun untuk tujuan khusus. Pengamatan di stasiun ini dilakukan harian oleh observer Stasiun agrometeorologi yang diperlukan untuk penelitian operasional pada kerja lapang, terutama oleh instansi pertanian, perikanan dan pangan. Stasiun ini dapat melakukan observasi klimatologi. Stasiun meteorologi aeronautik yang dilakukan dalam dunia penerbangan untuk keamanan dan keselamatan penerbangan. Stasiun meteorologi khusus didirikan untuk observasi gejala cuaca khusus, misalnya deteksi awan dan hidrometeor dengan radar meteorologi, pengukuran radiasi, mikroklimatologi, kimia atmosfer, dan listrik atmosfer (stasiun ionosfer). BMKG ? 4 Jenis Stasiun Meteorologi Meteorologi maritim Klimatologi Geofisika GAW (Global Atmosphere watcher) No Stasiun Alamat Jl. Raya Pelabuhan II Gabion Ringkai Belawan – Medan Stasiun Meteorologi Klas II Maritim Belawan Medan 1 Telp : 061-694851, 6940340 Fax : -Balai Besar Wilayah I Medan Email : stamar.belawan[at]bmkg.go.id Jl. Cilacap No. 31A Padang 25217 Stasiun Meteorologi Klas IV Maritim Teluk Bayur Telp : 0751-62331Fax : 0751-62331 2 Balai Besar Wilayah I Medan 5 Email : --[at]bmkg.go.id Jl. Jawa No 12 Pelabuhan Panjang Bandar Lampung 35241 Stasiun Meteorologi Klas IV Maritim Tanjung Karang 3 Telp : 0721-342219 Fax : -Balai Besar Wilayah II Ciputat Email : stamar.lampung[at]bmkg.go.id Jl. Padang Marang 4 Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok 4 14310 Telp : 021-43901650 Fax : 021-4351366 Balai Besar Wilayah II Ciputat Email : stamar.tanjungpriok[at]bmkg.go.id Jl. Pelabuhan Laut Pontianak 78112 Stasiun Meteorologi Klas IV Maritim Pontianak 5 Telp : 0561-769906 Fax : 0561-769906 Balai Besar Wilayah II Ciputat Email : --[at]bmkg.go.id Jl. Deli No.3 Pelabuhan Tanjung Emas- Semarang Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Semarang 6 Telp : 024-3559194 Fax : 024-3549050 Balai Besar Wilayah II Ciputat Email : stamar.semarang[at]bmkg.go.id Jl. Kalimas Baru 97B Perak Surabaya Stasiun Meteorologi Klas II Maritim Perak II - Surabaya 7 Telp : -- Fax : 031-3291439 Balai Besar Wilayah III Denpasar Email : stamar.perak2[at]bmkg.go.id Jl. Candi No. 56 Kaduodan Bitung Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Bitung Telp : 0438-21710 Fax : -8 Balai Besar Wilayah IV Makassar Email : stamar.bitung[at]bmkg.go.id Jl. Jendral Sudirman No. 158 Kendari 93127 Stasiun Meteorologi Klas IV Maritim Kendari 9 Telp : 0401-328528 Fax : 0401-328528 Balai Besar Wilayah IV Makassar Email : --[at]bmkg.go.id Jl. Sabutung I No. 30 Paotere - Makassar Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Paotere Makassar 10 Telp : 0411-319242 Fax : 0411-328235 Balai Besar Wilayah IV Makassar Email : stamar.paotere[at]bmkg.go.id 2.2 Observasi Meteorologi 6 berdasarkan penggunaan alat observasi : 1. Observasi visual (sensory observation) observasi tanpa memakai alat pengukur melainkan berdasarkan pengalaman saja. dilakukan secara langsung dengan panca indera terutama dengan mata Contoh : observasi jumlah dan jenis awan, Angin dan gelombang laut. 2. Observasi instrumental (instrumental observation) observasi yang dilakukan dengan bantuan alat pengukur yang harus dipasang menurut aturan baku, Contoh : observasi temperatur udara dengan termometer, tekanan udara dengan barometer, observasi udara atas dengan radiosonde 7 Hasil sebuah observasi meteorologi adalah nilai numerik parameter meteorologi (hasil kuantitatif) atau deskriptif dan klasifikasi suatu gejala cuaca (hasil kualitatif). Contoh : Kuantitatif : Kualitatif : Jenis Observasi 8 Beberapa jenis observasi berdasarkan jenis stasiun meteorologi danparameter atmosfer yang diamati : 1.Observasi sinoptik Unsur-unsur meteorologi utama yang diamati : Cuaca pada waktu observasi dan waktu sebelumnya Arah dan kecepatan angin Jumlah, jenis dan ketinggian dasar awan Jarak pandang bebas (Visibilitas) Suhu udara Kelembapan udara Tekanan atmosfer 1. Observasi sinoptik 9 1a. Stasiun sinoptik di darat Unsur-unsur meteorologi tambahan yang diamati : Karakteristik dan tendensi tekanan Temperatur udara maksimum dan minimum (temperatur ekstrim) Jumlah presipitasi Arah gerak awan Gejala cuaca khusus 1b. Stasiun sinoptik di laut Unsur-unsur meteorologi tambahan yang diamati : Arah dan kecepatan angin di kapal Temperatur air laut Arah penjalaran gelombang, periode dan tinggi gelombang Gejala cuaca khusus 2. Observasi meteorologi pertanian 10 Program observasi pada stasiun agrometeorologi termasuk observasi lingkungan fisis, seperti : Temperatur dan kelembapan udara pada level yang berbeda Temperatur tanah Kadar air tanah pada berbagai kedalaman Hidrometer dan faktor-faktor neraca air (kebasahan) Radiasi dan Durasi sinar matahari 3. Observasi meteorologi Aeronautika 11 Observasi pada stasiun meteorologi penerbangan, selain nsur-unsur meteorologi seperti pada stasiun sinoptik, juga menyampaikanberita cuaca khususnya untuk keperluan penerbangan 4. Observasi khusus 12 Progran observasi pada stasiun khusus bergantung pada tujuan khusus untuk apa stasiun tersebut didirikan. Jenis observasi utama pada stasiun khusus adalah : Deteksi awan dan hidrometeorologi dengan menggunakan satelit meteorologi (radar) Mengukur radiasi atau ozon Kimia atmosfer Kelistrikan atmosfer Mikroklimatologi Dalam hal stasiun khusus untuk pengukuran radiasi, maka program observasi sebaiknya meliputi : Perekaman kontinu radiasi matahari secara global dengan menggunakan pyranometermaupun satelit meteorologi Perekaman reguler radiasi matahari langsung Perekaman durasi sinar matahari 5. Observasi pada penelitian temporer 13 Observasi situasi meteorologi yang menarik perlu melakukan observasi gejala cuaca yang sifatnya temporer dengan bantuan radiosone, pesawat pengintai meteorologi, pengukuran dengan roket, pengukuran dengan radar cuaca, dan menggunakan citra satelit meteorologi Waktu Observasi Standar 14 adalah waktu universal yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan Word meteorogical organization (WMO) Waktu observasi permukaan observasi sinoptik pd jam : 00.00, 06.00, 12.00 dan 18.00 GMT dengan waktu standar penting (intermediate observation) pada jam-jam 03.00, 09.00, 15.00 dan 21.00 GMT. Observasi tekanan atmosfer harus dilakukan tepat waktu, parameter lainnya = – 10m Waktu observasi udara atas sama dengan waktu sinoptik utama: jam 00.00, 06.00, 12.00 dan 18.00 GMT. Jika observasi hanya dua kali sehari : jam 00.00 dan 12.00 GMT. selain observasi dg balon pandu (pilot ballon), waktu aktual pelepasan balon harus dilakukan dalam jangka waktu (H-30) sampai H (waktu baku) Waktu observasi resmi waktu-waktu observasi yang ditentukan oleh kantor / badan meteorologi suatu negara. harus sedekat mungkin dengan waktu-waktu observasi standar, dan dilaporkan ke WMO Indonesia = waktu WMO 2.3 Kesalahan pada Observasi 15 1. Ada tiga jenis kesalahan Kesalahan Sistematik (systematic error) kesalahan yang dapat mempengaruhi seluruh observasi yang dilakukan dan biasanya muncul dari sumber yang sama Contoh : kerusakan alat, penempatan alat yg tidak mengikuti ketentuan. Dapat juga terjadi akibat perubahan sedikit demi sedikit kondisi disekitar stasiun 2. Kesalahan Secara Kebetulan (accidental error) terjadi karena kesalahan yg tidak disengaja dalam tata cara pembacaan hasil pengukuran. menimbulkan kesalahan kecil, tidak ada kaitannya satu sama lainnya. 3. Kelalaian (mistake) Kelalaian seorang pengamat yg menyebabkan kesalahan yang sangat besar, sehingga hasil yang diperoleh menjadi tidak benar. Muncul akibat salat baca, salah tulis, salah cetak Kesalahan ini tidak dapat dikoreksi dan tidak dapat ditolerir, sehingga hasil observasi tidak dapat dipergunakan. 2.4 Satuan dan Konstanta 16 Tekanan atmosfer dalam milibar atau hPa. 1 mb = 100 Pa Temperatur udara dan temperatur tanah dalam derajat celcius Kecepatan angin dalam knot. 1 knot = 0,5 m/s Arah angin dalam derajat dari utara atau pada skala 0-36, dimana 36 adalah angin dari utara, 09 angin dari timur, dan 0 adalah angin tenang (calm) Kelembapan relatif dalam persen Presipitasi dalam milimeter Visibilitas dalam meter atau kilometer Fluks radiasi per satuan luas, dalam miliwatt per cm2 atau kalori per cm2 per menit Durasi sinar matahari dalam jam Tinggi dasar dan puncak awan dalam meter Perawanan (jumlah awan yang menutupi langi) dalam okta (perdelapan) atau persepuluh (tenths) 2.5 Berita Sinoptik dan Kode Cuaca 17 Butuh standart yang diakui WMO Bentuk transmisi dan berita sinop berbeda-beda menurut wilayahnya. Indonesia yang masuk dalam wilayah V mempunyai berita sinop sebagai berikut : Iiiii Nddff VVwwW PPPTT NhCLhCMCH TdTd9RR (8NsChshs) Lima digit terakhir yang terletak dalam tanda kurung biasanya tidak penting dan dapat diabaikan. Sandi cuaca internasional dapat dibaca pada setiap stasiun meteorologi sinoptik di Indonesia. Pembacaan Sandi Cuaca 18 1. Kelompok Iiiii II : nomor blok. Tiap negara mempunyai satu nomor blok atau lebih. Indonesia mempunyai dua nomor blok : Indonesia bagian barat Indonesia bagian timur = 96 = 97. iii : nomor stasiun contoh : 96743 = stasiun meteorologi Jakarta 97180 = stasiun meteorologi Makassar. Pembacaan Sandi Cuaca 19 2. Kelompok Nddff N : perawanan atau jumlah awan yang menutupi langit di atas stasiun observasi, dinyatakan dalam okta (perdelapan) Contoh : N = 5, berarti 5/8 langit tertutup awan N = 4, berarti separuh langit tertutup awan dd: arah angin, contoh : dd = 180 angin selatan dd = 360 angin utara ff : kecepatan angin dalam knot contoh : ff = 22 berarti kecepatan angin 22 knot ff = 05 berarti kecepatan angin 5 knot jika kecepatan angin >100 knot, maka ff diberi sandi sebagai kecepatan angin yang dikurangi 100 knot dan sebaliknya dd ditambah 50 Pembacaan Sandi Cuaca 20 3. Kelompok VVwwW VV : visibilitas contoh : VV = 93 berarti visibilitas antara 500 m sampai 1000 m ww : keadaan cuaca saat observasi contoh : ww = 90 berarti cuaca buruk W : cuaca yang lalu (past weather) contoh : W = 0 berart cerah W = 4 berarti kabut Pembacaan Sandi Cuaca 21 4. Kelompok PPPTT PPP: tekanan udara dalam milibar contoh : PPP = 201 berarti 1020,1 mb PPP = 247 berarti 1024,7 mb TT: temperatur dalam 0F atau 0C yang dibulatkan contoh : TT = 30 berarti 30 0C Jika temperatur negatif maka dikodekan sebagai berikut : Nilai mutlak temperatur ditambah 50 Contoh : TT = -3 0C dikodekan sebagai 53 Pembacaan Sandi Cuaca 22 5. Kelompok Nh CL hC M CH Nh : Jumlah awan yang tingginya dinyatakan dengan h dan dinyatakan dalam perdelapan Contoh : Nh = 8, berarti 8/8 atau seluruh langit tertutup awan Nh = 2, berarti seperempat langit tertutup awan CL : macam awan rendah Contoh : CL = 5 berarti stratus CL = x berarti awan tidak dikenal h : tinggi awan contoh: h = 3 berarti dasar awan antara 200 – 300 m CM : macam awan menengah Contoh : CM = 2 berarti awan nimbrostratus (NS) atau altostratus (As) tebal CH : macam awan tinggi Contoh : CH = 1 berarti awan cirrus Pembacaan Sandi Cuaca 23 6. Kelompok TdTd9RR Kelompok ini hanya berlaku di daerah tropis saja, termasuk Indonesia. TdTd : temperatur titik embun dalam 0F atau 0C 9: angka pengenal RR : jumlah hujan dalam 12 jam yang lalu Contoh : RR = 00 berarti tidak ada hujan (0 mm) RR = 01 berarti hujan 1 mm RR = 02 berart hujan 2 mm Pembacaan Sandi Cuaca 24 7. Kelompok 8NsChshs Kelompok ini dipakai untuk memberi kode sifat-sifat khusus pada observasi awan. 8 Ns C hshs : angka pengenal : jumlah perawanan dari awan C : jenis awan : tinggi dasar lapisan awan C contoh : hshs = 00 berarti tinggi dasar awan dibawah 30 m hshs = 01 berarti tinggi dasar awan 30 m hshs = 02 berarti tinggi dasar awan 60 m Volgende 25 PETA DAN SIMBOL CUACA Tugas 26 Alat observasi Cuaca Nama, Jenis & Fungsi dan cara kerja alat Kelembapan Suhu Curah Hujan Arah dan kecepatan angin Laju penguapan MAZFUAD1 MAZFUAD2 27 Digital NIM_NAMA 1 cd /Kelas Slide 27 MAZFUAD1 M Arif Zainul Fuad, 12/9/2014 MAZFUAD2 M Arif Zainul Fuad, 12/9/2014