04 Apri Kerja Sama Penjahat Cyber Antar Negara Yang Makin Berbahaya CISSReC - Penjahat cyber di belahan dunia yang berbeda saling bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan meretas, pengembangan software berbahaya, dan teknik yang digunakan untuk melakukan serangan, seperti dikutip dari zdnet. Sebuah investigasi yang dilakukan oleh Kaspersky Lab mengungkap bahwa kriminal cyber di Brasil melakukan kerja sama dengan sesama penjahat cyber di Rusia yang berjarak 10.000 km jauhnya. Mereka saling meminjam teknik antara satu sama lain untuk mempercepat pengembangan malware. Ini menandakan adanya evolusi dari malware dan ransomware yang sudah ada sebelumnya. Yang biasanya serangan cyber ini disesuaikan berdasarkan asal serangan dan wilayah target serangan. Contohnya adalah malware Boleto, yang mencuri 4 miliar dollar dalam dua tahun, khusus menargetkan Brasil, dalam hal ini Boleto adalah salah satu sistem pembayaran yang ada di Brasil. Sekarang ini, peneliti telah menemukan bahwa penjahat cyber Brasil dan Rusia saling bekerja sama. Mereka saling mengunjungi forum-forum kriminal online untuk melakukan transaksi jual beli malware, dan juga menawarkan jasa. ?Kami memiliki cukup bukti bahwa penjahat Brasil bekerja sama dengan kelompok dari Eropa Timur yang terlibat dalam penyebaran malware,? ujar Thiago Marques, peneliti keamanan di Kaspersky Lab. Ini hanya salah satu dari banyak contoh kerjasama antara penjahat cyber Brasil dan Rusia yang diidentifikasi oleh Kasperksy Lab. Contoh lainnya, trojan yang digunakan oleh kriminal Rusia untuk menyerang perbankan menggunakan algoritma yang menghasilkan domain hosting. Beberapa bulan kemudian diketahui malware Boleto menggunakan infrastruktur yang sama. Begitu juga sebaliknya. Peretas Brasil menggunakan teknik khusus untuk mengalihkan korban ke suatu situs palsu yang menyerupai situs aslinya untuk mencuri informasi. Cara yang sama kini digunakan oleh peretas Rusia yang menggunakan trojan yang menargetkan perbankan. ?Beberapa tahun yang lalu, malware perbankan buatan penjahat cyber Brasil sangat dasar dan mudah dideteksi. Seiring waktu, pembuat malware itu telah menggunakan beberapa teknik untuk menghindari deteksi sekaligus menjadi lebih canggih dan lebih sulit untuk dicegah. Ini berkat teknologi berbahaya yang dikembangkan oleh penjahat cyber Rusia,? ujar Marques. ?Kami percaya ini hanyalah puncak dari gunung es, karena jenis pertukaran ini semakin meningkat setiap tahunnya. Penjahat cyber Brasil juga mengembangkan dan mencari cara-cara baru untuk menyerang targetnya,? tambahnya. Bagi Marques dan Kaspersky, hanya ada satu jawaban untuk memerangi kerja sama internasional antara penjahat cyber: penegak hukum dan peneliti keamanan bekerja dengan cara yang sama. ?Kami pikir cara terbaik untuk mengatasi jenis ancaman ini adalah dengan melakukan investigasi berskala internasional. Sama seperti kejahatan cyber yang tidak memiliki batas,? tutupnya. Communication & Information System Security Research Center Jl. Moh. Kafi 1 No. 88D Jagakarsa Jakarta Selatan Email: [email protected] Telp. +6221 78890340