sistem peternakan sapi dibawah perkebunan kelapa

advertisement
SISTEM PETERNAKAN SAPI
DIBAWAH PERKEBUNAN
KELAPA
Artharini I ,SPt.MP
Perkebunan Kelapa
• Daerah dataran rendah : pesisir, semenanjung, dll
• Kondisi yg cocok :
- suhu rata-rata 29° C
- sinar matahari penuh
- curah hujan : 1250 – 2250 mm/th
- daerah produksi utama : 20 ° LU – 20 ° LS
• Sangat cocok ditumpangsari/diintegrasikan
dengan tan. Lain (nanas,coklat, kopi,dll)
Perkebunan kelapa tumpang sari
• Bentuk kanopi daun kelapa  sinar
matahari bisa mencapai tanah
• Akar pohon kelapa yang tidak dalam
(30-120 cm) dg radius horizontal < 2
m
• Jarak tanam 8 m  70 % dari lahan
perkebunan kelapa tidak terpakai
• Memungkinkan tanah di sekitar
tanaman kelapa tidak ditumbuhi gulma
Figure 1. - Schematic representation of available
intercropping area in coconut stands
Figure 2. - The three common planting systems or
arrangements-square, rectangular and triangular
(Magat, 1990).
• Pineapple, banana, coconut
Figure 3a. - Schematic representation of horizontal root
distribution of a multiple intercropping system with
coconut (Nelliat et al., 1974).
Figure 3b. Schematic representation of vertical root
distribution of cacao intercropped with coconut (Nelliat
et at. 1974).
Figure 4. - Vanuatu: intercropping of cocoa and coconut.
Tan. Tumpang sari  tan. HMT
• Dilakukan menjelang tan. Kelapa berbuah
(umur 6 tahun)
Padang rumput
Padang gembala
45 hari
USAHA PETERNAKAN SAPI DG SIST. GEMBALA
DI BAWAH PERKEBUNAN KELAPA
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sist.
Peternakan sapi di bawah perkebunan
kelapa
• Varietas kelapa  tinggi  naungan
Derajat naungan bervariasi tgt :
- umur & tinggi kelapa
- jarak tanam
- kesuburan tanah &
- ada korelasi + trans
karakter kanopi
cahaya dg produktv
• Jenis tan. HMT disesuaikan dengan manajemen
kelapa
- dipilih yang tahan naungan
- diselingi tan. Legum  pemasok N tanah
Table 1. - Shade tolerance of some tropical forages
Shade
tolerance
Grasses
Legumes
High
Axonopus compressus
Brachiaria miliiformis
Ischaemum aristatum
Ottochloa nodosa
Paspalum conjugatum
Stenotaphrum
secundatum
Calopogonium
caeruleum
Desmodium
heterophyllum
Desmodium
ovalifolium
Flemingia congesta
Mimosa pudica
Table 1. - Shade tolerance of some tropical forages
Shade
tolerance
Grasses
Legumes
Medium
Brachiaria brizantha
Brachiaria decumbens
Brachiaria humidicola
Digitaria setivalva
Imperata cylindrica
Panicum maximum
Pennisetum purpureum
Setaria sphacelata
Urochloa mosambicensis
Arachis pintoi
Calopogonium
mucunoides
Centrosema pubescens
Desmodium triflorum
Pueraria phaseoloides
Desmodium intortum
Leucaena leucocephala
Desmodium canum
Neonotonia wightii
Vigna luteola
Table 1. - Shade tolerance of some tropical forages
Shade
tolerance
Grasses
Legumes
Low
Brachiaria mutica
Cynodon plectostachyus
Digitaria decumbens
Digitaria pentzii
Stylosanthes hamata
Stylosanthes
guianensis
Zornia diphylla
Macroptilium
atropurpureum
Source: Wong, 1991 and Shelton et al., 1987a; (adapted and
modified from Reynolds, 1978f; Eriksen and Whitney, 1982;
Evans et al., 1992; Humphreys, 1981; Chen and Bong, 1983; and
Wong et al., 1985b).
Figure 5. - Illustration of the underplanting potential of a
palm plantation at different stages of development:
• (a) very young plantation in
which ample space between
trees permits understorey
cultivation;
• (b) intermediate stage of
plantation in which the
canopies are well-developed
but the trees are not very high,
creating less than ideal
conditions for underplanting;
(c) a mature plantation in
which sufficient light enters
the understorey to make
conditions again suitable for
underplanting (redrawn from
Nair, 1983).
Figure 6. - Spatial variation in relative light transmission (%)
in oil palm measured near midday (Wilson and Ludlow, 1991,
after Chen and Bong, 1983).
Keuntungan
1. pendapatan petani
2. prod. Pangan & gizi
3. stabilitas us. perkeb. kelapa  diversifikasi
4. Perawatan thp tan.tumpang sari prod.Kelapa
5. Tan.tumpangsari  umur pendek 
mengembalikan biaya awal menanam kelapa
6. Memanfaatkan tenaga kerja yang nganggur
7. Mengurangi bencana angin topan, hama
penyakit tanaman
Keuntungan
8. Membantu menghemat devisa  me – i impor produk
pangan
9. Tan. Legum sbg tan. Tumpangsari dpt meningkatkan
kesuburan tanah
10.kotoran sapi  pupuk organik  kesuburan tanah
11.lahan di bawah perkebunan kelapa baik u/ternak -
meningkatkan produktivitas ternak
12. Ternak sapi berfungsi sbg :
- sweepers (penyapu) rumput & gulma
- sumber pendapatan kedua
- ternak kerja, penghasil daging, susu
- pemakan limbah tan. Pangan, dsb
Figure 7. - Thin Hereford steers used as weed
“sweepers” on local pasture under coconuts.
Crop and livestock integration: cattle grazing
under coconut trees (Sri Lanka)
Kerugian
1. Terjadi kompetisi (air,unsur hara, ruang tumbuh)
2. Hasil yg diperoleh dari tan. Tumpangsari menjadi
berkurang bila jarak tanam kelapa makin rapat
3. Tan.tumpangsari dapat mendatangkan hama dan
penyakit tan.kelapa
4. Pengolahan tanah u/ tan. Tumpangsari beresiko
merusak akar kelapa
5. Tan. Tumpangsari meningkatkan keb. pupuk
6. Bbrp tan.tumpangsari mpy sifat tumbuh yang cukup
menyulitkan dlm manajemen pemeliharaan &
pemanenan tan. kelapa
Kerugian
7. Dg memelihara sapi, ada resiko merusak pohon
kelapa, memadatkan tanah, erosi dan penurunan
kesuburan.( Sapi bobot 300 kg 1 kali injakan
setara dg 1,5kg/cm2 - dpt merusak tanah)
8. Membutuhkan ketrampilan ekstra
9. Mengusahakan petern. Sapi dibawah naungan
pohon kelapa lebih membutuhkan ketrampilan
teknik manaj. Ternak & padang gembala
10. Kotoran sapi tempat bersarangnya kumbang
Rhinoceros (hama tan. Kelapa)
Manajemen pastura (padang gembala)
1. Manajemen selama penyiapan pastura
a. grazing/pemotongan pertama : 2-3 bln stlh tumbuh
(stocking rate : 15 ST/ha selama 1 hari)
b. pad. Rumput tdk digunakan sebelum akar rumput
kuat
c. pengendalian gulma (manaj, mekanis,biologi,
kimia)
d. penggunaan pupuk (> 6 bln : 100 kg/ha super
phosphat tgt tanah, iklim,kondisi setempat
e. waktu sampai pastura siap : > 3 bln tk gembala
sedang, > 6 bln tk gembala penuh
Manajemen pastura (padang gembala)
2. Manajemen setelah pastura siap
Tujuan :
a. hasil & nilai nutrisi hijauan dg biaya rendah & hasil
kelapa tdk berkurang
b. menjaga produktivitas pastura
- keseimbangan rumput – legum
legum minimum 30 %.
- stocking rate / carrying capacity, tgt : jarak tanam
& umur tan., komposisi botani pastura, iklim &
musim, kesuburan tanah & pemupukan,jenis/tipe
& umur ternak, sist, penggembalaan & kondisi
pastura, ketersediaanpakan suplemen, tingkat
manaj.
Sistem Padang Gembala Naungan P. Kelapa
• Continous grazing systems
Ternak digembalakan ke pad. Rumput scr
bebasternak mpy akses bebas u/memilih pakan
• Rotational grazing systems
ternak digembalakan ke pad. Rumput scr
berputar, dibuat petak-petak
• Cut and Carry systems
Padang rumput dipotong kemudian dibawa ke
kandang u/ternak
Download