Kelor, Manfaatnya Tak Selebar Daunnya

advertisement
Kelor, Manfaatnya Tak Selebar Daunnya
Kelor (Moringa Oleivera) merupakan jenis tumbuhan perdu dengan ketinggian batang antara
7-11 meter. Batang kayunya mudah patah dan cabangnya jarang, tetapi mempunyai akar yang
kuat. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam
satu tangkai. Bunganya berwarna putih kekuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna
hijau. Buahnya berbentuk segitiga memanjang yang biasanya disebut klentang (Jawa). Pohon
kelor dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang mempunyai ketinggian tanah 300-500
meter diatas permukaan laut. Pengembangbiakannya dapat dengan cara stek.
Menurut sejarahnya, tanaman kelor atau maronggi berasal dari kawasan sekitar Himalaya dan
India, kemudian menyebar ke kawasan di sekitarnya sampai ke Benua Afrika dan Asia Barat.
Sifatnya yang mudah tumbuh pada tanah kering ataupun gersang, dimanfaatkan oleh
beberapa negara di Afrika seperti Etiopia, Sudan, Madagaskar, Somalia, Kenya, dan di Arab
Saudi, Israel, untuk program pemulihan tanah kering.
Di Indonesia, tanaman kelor biasanya dijadikan tanaman pagar, batas tanah, ataupun penjalar
tanaman lain. Tidak hanya itu, tanaman kelor juga dapat dimanfaatkan untuk sayuran dan
obat-obatan. Daun, bunga, dan buah muda (kelentang) dapat dijadikan sayur. Sedangkan
akar, batang, daun, dan bijinya berkhasiat obat.
Adapun kandungan dari tanaman kelor:
- Mengandung vitamin C yang setara dengan 6 kali vitamin C buah jeruk, sangat
bermanfaat untuk mencegah berbagai macam penyakit termasuk flu dan demam.
- Mengandung vitamin A yang setara dengan 4 kali lipat dari vitamin A wortel, sehingga
baik untuk mencegah penyakit mata, kulit, hati, dan diare.
- Mengandung kalsium yang setara dengan 4 kali kalsium susu, berguna untuk membentuk
tulang dan gigi yang kuat.
- Mengandung kalium yang setara dengan 3 kali kandungan kalium dalam pisang yang
sangat penting untuk perkembangan otak dan syaraf.
- Mengandung protein yang sama dengan kandungan protein telur, penting untuk daya
tahan sel tubuh kita.
Berikut cara pemanfaatan kelor untuk pengobatan:
•
Sakit kuning
Cara membuat: 3-7 gagang daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air kelapa hijau, lalu
disaring. Kemudian ditambahkan 1 sendok makan madu, aduk sampai rata. Minum secara
rutin sampai sembuh.
•
Reumatik, nyeri, dan pegal linu
Cara membuat: 2-3 gagang daun kelor dan ½ sendok makan kapur sirih ditumbuk halus, lalu
gunakan sebagai obat gosok/parem.
Atau bisa juga dengan obat dalam yaitu meminum air rebusan akar kelor. Ini juga ampuh
untuk mengobati epilepsi, antiskorbut, diuretikum, sampai ke obat Gonorrhoea.
•
Rabun ayam
Cara membuat: 3 gagang daun kelor ditumbuk halus, kemudian seduh dengan 1 gelas air
masak dan saring. Campurkan dengan madu, aduk sampai rata. Minum sebelum tidur.
•
Sakit mata
Cara penggunaan: 3 gagang daun kelor ditumbuk halus, beri 1 gelas air, aduk sampai rata.
Diamkan sejenak sampai ampasnya mengendap. Ambil airnya untuk tetes mata.
•
Sukar buang air kecil
Cara penggunaan: campurkan 1 sendok sari daun kelor dan sari buah ketimun atau wortel.
Tambahkan dengan 1 gelas air, kemudian saring. Minum setiap hari.
•
Cacingan
Cara membuat: rebus 3 gagang daun kelor, 1 gagang daun cabe, 1-2 batang meniran dengan 2
gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian saring lalu minum.
•
Biduren (alergi)
Cara membuat: rebus 1-3 gagang daun kelor, 1 siung bawang merah, adas pulasari
secukupnya dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian saring.
Minum 2 kali sehari, pagi dan sore.
•
Luka bernanah
Cara penggunaan: Tumbuk halus 3-7 gagang daun kelor lalu tempelkan pada bagian yang
luka sebagai obat luar.
•
Beri-beri dan sebangsanya
Campurkan akar kelor dan kulit akar pepaya kemudian digiling/dihancurkan, lalu balur
sebagai obat luar.
•
Kurap
Campurkan daun kelor dengan kapur sirih, lalu gosokkan pada kulit yangbermasalah.
Tanaman kelor sudah sangat terbukti khasiatnya dalam pengobatan. Akarnya juga sangat baik
untuk pengobatan malaria, mengurangi rasa sakit, penurunan darah tinggi, dan sebagainya,
sedangkan daunnya ampuh untuk menurunkan darah tinggi, diare, diabetes melitus, dan
penyakit jantung. Tidak hanya itu saja, biji kelor tua bila dicampurkan dengan kulit jeruk dan
buah pala, akan dapat menjadi spiritus moringae compositus yang digunakan sebagai
stimulans, stomachikum, carminativum, sampai diuretikum. Biji kelor yang memiliki sifat
antimikroba juga dimanfaatkan untuk penjernihan air dan pembuatan tepung atau minyak
sebagai bahan baku pembuatan obat dan kosmetik bernilai tinggi.
Dipercaya pula, tanaman kelor (biasanya batang dan daunnya) dapat menetralisir kekuatan
magis, yaitu dengan disapu-sapukan ke bagian muka, dijadikan alas tidur, atau menyiramkan
air tanaman kelor ke seluruh tubuh. Misalnya untuk menghilangkan kekuatan seseorang yang
tahan terhadap pukulan, bacokan, terjangan peluru, dll. Bisa juga membantu mereka yang
memiliki ‘ajimat’ sehingga kalau menjelang ajalnya akan susah sekali meninggalnya. Maka
dengan menggunakan tanaman kelor akan dapat memudahkan kematiannya tersebut.
Download