15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai tujuan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Dalam melaksanakan pembangunan ini pemerintah mengandalkan dana dari dua sumber pokok yaitu sumber dana luar negeri dan sumber dana dalam negeri. Agar bisa menjadi bangsa yang mandiri, pemerintah harus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan sumber pendanaan dalam negerinya yaitu dengan meningkatkan penerimaan pajaknya. Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Hal ini dapat dilihat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia dimana proporsi penerimaan yang berasal dari sektor pajak merupakan penerimaan dalam negeri yang paling besar terhadap seluruh pendapatan negara. Pemerintah berusaha terus menerus untuk dapat meningkatkan target penerimaan pajak dari berbagai sektor pajak. Penerimaan pajak dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi suatu negara karena pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga masyarakat mempunyai kemampuan finansial untuk membayar pajak. Selain itu besarnya pemungutan pajak, penambahan wajib pajak, dan optimalisasi penggalian sumber pajak melalui objek pajak juga berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. 16 Langkah pemerintah dalam meningkatkan pendapatan dari sektor perpajakan sudah dimulai dengan melakukan reformasi perpajakan secara menyeluruh, Indonesia telah menganut self assesment system. Self assesment system merupakan sistem yang memberi wewenang, kepercayaan, dan tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, menyetorkan, dan melaporkan sendiri pajak yang harus dibayar. Penerapan self assesment system akan terbentuk apabila terdapat kepatuhan masyarakat akan pembayaran pajak. Namun pada kenyataannya kepatuhan masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Untuk mencapai target pajak perlu ditumbuhkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban wajib pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Semakin tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak, semakin tinggi pula tingkat keberhasilan penerimaan pajak. Salah satu titik tolak suatu kepatuhan adalah tingkat pengetahuan peraturan perpajakan. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui bagaimana peraturan perpajakan yang ada pada PT Sucofindo sebagai bentuk kepatuhan wajib pajak. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diurai di atas, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan oleh peneliti yaitu : Bagaimanakah pengaruh peraturan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pada PT Sucofindo (Persero) ? 17 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang tersebut diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh peraturan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pada PT Sucofindo (Persero). 1.4 Manfaat Penelitian 1. Kontribusi praktis Penelitian ini diharapakan dapat digunakan sebagai acuan atau masukan bagi perusahaan dalam memecahkan masalah terutama dalam bidang perpajakan agar dapat digunakan sebagai alternatif dalam pemecahan masalah. 2.Kontribusi teoretis Dapat digunakan sebagai referensi atau acuan dalam penelitian berikutnya dengan topik yang sejenis, sebagai referensi di perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA), dan mencoba menerapkan ilmu- ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan berlangsung. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat memberikan pemahaman yang sesuai, maka peneliti perlu memberikan batasan-batasan sebagai ruang lingkup penelitian yang akan diteliti. Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Obyek penelitian adalah PT Sucofindo (Persero) cabang Surabaya. 18 2. Penelitian ini difokuskan hanya pada data perpajakan yang dipotong oleh PT Sucofindo (Persero) cabang Surabaya pada tahun 2011, 2012, dan 2013. Sekaligus untuk mengetahui apakah data tersebut memenuhi kriteria sebagai wajib pajak patuh.