bab i pendahuluan

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Hubungan kausalitas antara perkembangan pasar keuangan dan
pembangunan ekonomi merupakan sebuah isu yang kontroversial. Perdebatan
mendasar dalam hubungan ini adalah apakah perkembangan pasar keuangan
yang mendorong pertumbuhan ekonomi ataukah sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi yang mendorong perkembangan pasar keuangan
(Levine dan
Zernos, 1996). Perdebatan kontroversial ini semakin dipertajam lagi oleh
adanya pendapat bahwa hubungan antara pasar keuangan dan pertumbuhan
ekonomi bersifat dinamis (Choong, et.al.,2001). Sampai saat ini belum ada
konsensus yang jelas tentang bagaimana hubungan kedua variable tersebut,
sehingga belum ada dasar yang pasti bagi pembuat kebijakan tentang apakah
perkembangan pasar keuangan yang mendorong pertumbuhan ekonomi
(finance-lead growth) ataukah pertumbuhan ekonomi yang mendorong
perkembangan pasar keuangan (growth-lead finance).
Studi
tentang
hubungan
perkembangan
pasar
keuangan
dan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia pernah dilakukan oleh Suyanto dan
Ch.Ruth Elisabeth (2004) dengan dengan perfektif pasar modal dengan
menggunakan data tahun 1993 sampai 1997 serta ada juga Kuncoro (1993)
dengan memfokuskan pada pasar uang (money market) .
Di negara
2
berkembang lainnya, studi yang berkaitan dengan hubungan ini juga lebih
memfokuskan pada pasar uang (Choong,et.al., 2001).
Sehubungan masih sedikitnya penelitian mengenai hubungan pasar
keuangan dan pertumbuhan ekonomi yang mengambil perspektif pasar modal
sebagai perwakilan pasar keuangan maka penulis akan melakukan pengujian
kembali untuk menyingkap isu kausalitas antara perkembangan pasar
keuangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan mengunakan
perspektif pasar modal.
Pasar modal merupakan institusi ekonomi yang mempromosikan
efisiensi pembentukan dan alokasi modal (Osinubi, 2001).
Pasar modal
memungkinkan pemerintah dan industri untuk meningkatkan modal jangka
panjang guna membiayai proyek-proyek baru. Apabila sumberdaya modal
tidak tersedia dalam sebuah perekonomian, khususnya di sektor industri yang
memiliki kemampuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas apabila
permintaan agregat meningkat, maka tingkat ekspansi perekonomian akan
tidak bisa dilakukan karena sektor industri tidak memiliki kemampuan untuk
menambah modal dalam jangka panjang. Kemampuan pasar modal untuk
menyediakan modal pembiayaan jangka panjang memungkinkan perusahaan
untuk berkembang dan meningkatkan produksi. Secara agregat, kemampuan
untuk memperluas usaha akan mendorong peningkatan pendapatan nasional
perekonomian.
Di Indonesia, pasar modal didirikan pada tahun 1912 oleh pemerintah
kolonial Belanda. Namun demikian kegiatan pasar modal ini terhenti pada
3
tahun 1942 ketika invasi Jepang ke Indonesia. Pasar modal Indonesia baru
mulai dibentuk kembali pada 10 Agustus 1977 dengan dibentuknya Bapepam
( Badan Pelaksana Pasar Modal).
Meskipun pasar modal mulai dibentuk kembali pertengahan 1977,
hanya 11 perusahaan yang listing di pasar sampai tahun 1987. Pasar modal
Indonesia baru mulai aktif kembali pada akhir tahun 1987 dengan harga pasar
yang hamper selalu overvalued.
Pasar sekunder dibuka pada tahun 1989
dengan transaksi yang minimal. Kemudian, pada awal tahun 1990 terjadi
market crash, karena itu data tentang indeks saham tidak tersedia.
Pasar modal merupakan pasar yang kompleks dikarenakan semakin
mengglobalnya perekonomian dan semakin banyaknya instrument yang
diperdagangkan.
Instrumen-instrumen baru pasar modal mencakup opsi,
berbagai bentuk derivatif, index futures, dan lain sebagainya.
Namun
demikian, sasaran utama pasar modal di seluruh dunia adalah untuk
mempertahankan efektifitas pasar guna mencapai manfaat bagi pertumbuhan
ekonomi.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Mengingat sasaran utama pasar modal adalah untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, penulis akan berusaha mengkaji tentang hubungan
pasar keuangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mengambil
perspektif pasar modal sebagai perwakilan pasar keuangan.
4
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah
perkembangan pasar modal yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia ataukah sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang baik yang
menyebabkan berkembangnya pasar modal.
Manfaat dari penulisan tesis ini adalah untuk memberikan
gambaran mengenai hubungan antara pasar keuangan dalam perpektif pasar
modal dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
1.4. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Dalam penelitian ini, penulis membatasi hanya pada data
Indonesia untuk periode kuartal pertama 2000 sampai kuartal kedua 2008.
Kinerja pasar modal diproksi dari Indeks Harga saham gabungan (IHSG) dan
pertumbuhan ekonomi diproksi dari Pendapatan Domestik Bruto Riil (PDBR)
dengan harga konstan tahun 2000.
PDBR dipergunakan karena data
pertumbuhan ini telah menghilangkan dampak inflasi yang terjadi di
perekonomian.
Pertumbuhan ekonomi yang dicermikan oleh PDBR lebih
mewakili pertumbuhan ekonomi nyata karena menggunakan harga pada tahun
dasar tertentu.
IHSG dipergunakan sebagai ukuran kinerja dengan pertimbangan
bahwa indeks ini merupakan indikator likuiditas dan volume pasar modal.
Telah banyak peneliti yang menggunakan berbagai indikator, seperti volume
transaksi (Osinubi, 2001), turnover index (Choong, 2001), dan total
5
kapatalisasi modal (Gursoy dan Muslumov, 1998).
Namun demikian,
indikator yang dianggap terbaik untuk mengukur kinerja pasar modal adalah
indeks saham (Choong, 2001).
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Seluruh rangkaian penelitian ini akan dibahas dalam lima bab
dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang dari penulisan ini serta
permasalahanya.
Disamping itu juga akan akan dikemukakan tujuan dan
manfaat dari penelitian ini,
kemudian sistematika pembahasan secara
keseluruhan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan. Meliputi semua
teori yang relevan serta review studi-studi terdahulu yang pernah dilakukan.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab metode penelitian ini pada dasarnya merupakan penjelasan rencana
dan prosedur penelitian yang dilakukan penulis untuk memperoleh hasil yang
sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian secara mendalam. Disamping itu, bab
ini mengemukakan hasil penelitian yang telah dilakukan.
6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan memberikan kesimpulan dan saran mengenai hasil penelitian
yang telah diuraikan di dalam bab pembahasan serta implikasi kebijakankebijakan pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi.
Download