LAPORAN KEUANGAN INTERIM TRIWULAN KE III 2011

advertisement
LAPORAN KEUANGAN INTERIM
TRIWULAN KE III
INTERIM FINANCIAL STATEMENT
THIRD QUARTER
Tidak diaudit
Unaudit
2011
PT Unitex Tbk
LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (Tidak diaudit) dan Tahun
yang berakhir 31 Desember 2010 (Diaudit)
INTERIM FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (Unaudited) and
December 31, 2010 (Audited)
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
LAPORAN KEUANGAN INTERIM
TRIWULAN KE III YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN
2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN
31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT)
PT UNITEX Tbk
INTERIM FINANCIAL STATEMENTS
SEPTEMBER 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED)
AND DECEMBER 31,2010 (AUDITED)
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/
Page
Laporan Posisi Keuangan Interim .............................
1-2
......................Interim Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Interim ..................
3
.............Interim Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Defisiensi Modal Interim .............
4
Interim Statements of Changes in Shareholders’
.................................................................. Deficiency
Laporan Arus Kas Interim ..........................................
5
................................Interim Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Interim ...................
6-60
....................Notes to the Interim Financial Statements
***************************
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
INTERIM STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
September 30, 2011 (Unaudited)
and December 31, 2010 (Audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM
30 September 2011 (Tidak diaudit)
dan 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
Catatan/
Notes
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
Kas dan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan kerugian penurunan
nilai sebesar Rp957.518.686
pada tanggal 30 September 2011
dan 31 Desember 2010
Pihak-pihak yang berelasi
Persediaan
Pajak dibayar di muka
Aset lancar lainnya
28.925.517.525
3.007.088.828
47.542.506.730
2.435.024.640
404.625.214
JUMLAH ASET LANCAR
87.956.132.727
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan - bersih
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan dan
penurunan nilai aset tetap
sebesar Rp266.654.736.447
pada tanggal 30 September 2011
(31 Desember 2010
: Rp264.372.724.417)
Beban ditangguhkan - hak atas
tanah - bersih
Aset tidak lancar lainnya
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
JUMLAH ASET
5.641.369.790
2,4
2,5
24
2,6
7
29.952.726.733
3.775.951.349
32.585.256.294
1.924.111.022
86.767.190
CURRENT ASSETS
Cash on hand and in banks
Trade receivables
Third parties - net of allowance
for impairment losses of
Rp957,518,686 as of
September 30, 2011 and
December 31, 2010
Related parties
Inventories
Prepaid taxes
Other current assets
78.266.132.663
TOTAL CURRENT ASSETS
9.941.320.075
5.284.207.202
2,23d
5.008.501.145
63.555.406.956
2,8
65.173.628.559
NON-CURRENT ASSETS
Deferred tax assets - net
Fixed assets net of accumulated
depreciation and impairment in
value of fixed assets of
Rp266,654,736,447 as of
September 30, 2011
(December 31, 2010
: Rp264,372,724,417)
291.257.888
5.146.241.404
2
2,9
313.721.105
5.139.741.404
Deferred charges - landrights - net
Other non - current assets
74.277.113.450
75.635.592.213
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
162.233.246.177
153.901.724.876
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
INTERIM STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
September 30, 2011 (Unaudited)
and December 31, 2010 (Audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM
30 September 2011 (Tidak diaudit)
dan 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
Catatan/
Notes
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
LIABILITAS DAN DEFISIENSI
MODAL
LIABILITAS LANCAR
Hutang usaha
Pihak ketiga
Pihak - pihak yang berelasi
Pinjaman dari pemegang saham
Hutang pajak
Kewajiban sewa pembiayaan yang
jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Liabilitas lancar lainnya
JUMLAH LIABILITAS LANCAR
LIABILITIES AND
SHAREHOLDERS’ DEFICIENCY
5.040.736.031
12.830.896.100
276.856.250.757
767.675.134
24
2,11,24
12
14.701.274.533
5.577.409.058
269.375.389.677
421.578.001
CURRENT LIABILITIES
Trade payables
Third parties
Related parties
Loans from a shareholder
Taxes payable
57.741.375
7.952.783.522
2,8
2,13,24
50.310.321
6.650.605.168
Current maturities of
obligation under finance lease
Other current liabilities
296.776.566.758
TOTAL CURRENT LIABILITIES
2,10
303.506.082.919
LIABILITAS TIDAK LANCAR
Estimasi kewajiban imbalan kerja
Kewajiban sewa pembiayaan, setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
JUMLAH LIABILITAS TIDAK
LANCAR
JUMLAH LIABILITAS
21.201.035.239
2,14
20.500.785.254
NON-CURRENT LIABILITIES
Estimated liabilities
for employee benefits
139.281.225
2,8
183.566.161
Obligation under finance lease, net
of current maturities
21.340.316.464
20.684.351.415
TOTAL NONCURRENT LIABILITIES
324.846.399.383
317.460.918.173
TOTAL LIABILITIES
`
8.068.500.000
9.150.412.500
(180.778.105.797)
SHAREHOLDERS’ DEFICIENCY
Capital stock Authorized - 14,670,000 shares
at par value
Rp1,000 each
Issued and fully paid 8,068,500 shares
Additional paid-in capital
Accumulated losses
(163.559.193.297)
NET SHAREHOLDERS’
DEFICIENCY
DEFISIENSI MODAL
Modal saham
Modal dasar - 14.670.000 saham
dengan nilai nominal
Rp1.000 per saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 8.068.500 saham
Agio saham
Akumulasi kerugian
8.068.500.000
9.150.412.500
(179.832.065.706)
JUMLAH DEFISIENSI MODAL
(162.613.153.206)
JUMLAH LIABILITAS SETELAH
DIKURANGI DEFISIENSI MODAL
15
16
162.233.246.177
153.901.724.876
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
TOTAL LIABILITIES, NET OF
SHAREHOLDERS’ DEFICIENCY
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
INTERIM STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
September 30, 2011 and 2010 (Unaudited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
Catatan/
Notes
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
PENJUALAN BERSIH
154.264.686.509
2,17,24
117.266.429.089
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
145.943.177.829
2,18,24
128.851.943.185
COST OF GOODS SOLD
(11.585.514.096)
GROSS PROFIT/(LOSS)
LABA/(RUGI) KOTOR
8.321.508.680
BEBAN USAHA
Penjualan dan pemasaran
Umum dan administrasi
3.382.971.917
3.791.817.596
2.988.449.877
3.448.040.145
OPERATING EXPENSES
Sales and marketing
General and administrative
Jumlah Beban Usaha
7.174.789.513
6.436.490.022
Total Operating Expenses
LABA/(RUGI) USAHA
1.146.719.167
(18.022.004.118)
OPERATING PROFIT/(LOSS)
3.188.817.130
13.177.880
(9.427.768)
(98.643.562)
OTHER INCOME/(EXPENSE)
(Loss)/Gain on foreign
exchange - net
Interest income
Interest expenses
Miscellaneous - net
3.093.923.680
Other income/(expenses) - net
2,19
PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN
(Rugi)/Laba selisih kurs - bersih
Pendapatan bunga
Beban bunga
Lain-lain - bersih
(1.279.304.728)
53.625.976
749.293.619
(Beban)/Penghasilan lain-lain - bersih
(476.385.133)
LABA/(RUGI) SEBELUM MANFAAT
PAJAK PENGHASILAN
670.334.034
MANFAAT PAJAK PENGHASILAN
Tangguhan
275.706.057
LABA/(RUGI) BERSIH
946.040.091
Laba/(Rugi) bersih yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
Jumlah
Jumlah pendapatan komprehensif
yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
Jumlah
LABA/(RUGI) BERSIH PER SAHAM
DASAR (ANGKA PENUH)
2,20
21
22
(14.928.080.438)
2,23a
403.053.656
(14.525.026.782)
INCOME/(LOSS) BEFORE
INCOME TAX BENEFIT
INCOME TAX BENEFIT
Deferred
NET INCOME/(LOSS)
Net Income/(Loss) attributable to:
656.268.011
289.772.080
(10.076.011.079)
(4.449.015.703)
Equity holders of the parent
Non-controlling interest
946.040.091
(14.525.026.782)
Total
656.268.011
289.772.080
(10.076.011.079)
(4.449.015.703)
946.040.091
(14.525.026.782)
117
2
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
(1.800)
Total Comprehensive
Income/(Loss)attributable to:
Equity holders of the parent
Non-controlling interest
Total
BASIC EARNINGS PER SHARE
(FULL AMOUNT)
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
INTERIM STATEMENTS OF CHANGES IN
SHAREHOLDERS’ DEFICIENCY
September 30, 2011 (Unaudited) and
December 30, 2010 (Audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk
LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI
MODAL INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 (Tidak diaudit) dan
30 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Saham/
Capital Stock
Saldo, 1 Januari 2010
Rugi bersih tahun 2010
Saldo, 31 Desember 2010
Laba bersih untuk Sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal
30 September 2011
Saldo, 30 September 2011
Akumulasi
Kerugian/
Accumulated
Losses
Agio Saham/
Additional
Paid-in Capital
Jumlah
Defisiensi Modal/
Net Shareholders’
Deficiency
8.068.500.000
9.150.412.500
(155.489.948.996)
(138.271.036.496)
Balance, January 1, 2010
-
-
(25.288.156.801)
(25.288.156.801)
Net loss for 2010
8.068.500.000
9.150.412.500
(180.778.105.797)
(163.559.193.297)
Balance, December 31, 2010
-
-
8.068.500.000
9.150.412.500
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
946.040.091
(179.832.065.706)
946.040.091
(162.613.153.206)
Net income for nine-month
period ended September 30,
2011
Balance, September 30, 2011
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
INTERIM STATEMENTS OF CASH FLOWS
September 30, 2011 and 2010 (Unaudited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk
LAPORAN ARUS KAS INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada
Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan
2010 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada karyawan
Pembayaran kas atas biaya
produksi lainnya dan beban usaha
Pembayaran beban bunga
Pembayaran pajak penghasilan
Penerimaan pendapatan bunga
Penerimaan restitusi pajak
22
Kas bersih (digunakan untuk)
diperoleh dari aktivitas operasi
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
156.637.871.797
(109.652.711.489)
(24.217.768.955)
110.055.782.543
(83.505.299.730)
(22.103.832.448)
(20.299.760.271)
(12.922.632.777)
53.625.976
855.196.042
(16.191.763.720)
(8.380.238)
(9.229.002.172)
13.177.880
657.669.448
(9.546.179.677)
(20.312.695.967)
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES
Cash received from customers
Cash paid to suppliers
Cash paid to employees
Cash payments for other
production costs and
operating expenses
Payment for interest expenses
Payments for taxes
Receipts of interest income
Receipts from prepaid
Net cash (used in) provided by
operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Pembelian aset tetap
(975.407.192)
(22.459.172)
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
Acquisitions of fixed assets
Kas bersih digunakan untuk
aktivitas investasi
(975.407.192)
(22.459.172)
Net cash used
in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Pembayaran pinjaman ke perusahaan
afiliasi
Penerimaan pinjaman dari perusahaan
afiliasi
Pembayaran kewajiban sewa
pembiayaan
6.806.400.000
(36.853.882)
Kas bersih digunakan untuk
aktivitas pendanaan
6.769.546.118
Pengaruh perubahan kurs
valuta asing atas kas dan bank
PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK
KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN
KAS DAN BANK PADA AKHIR PERIODE
4
(2.754.000.000)
22.686.200.000
(22.959.782)
19.909.240.218
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES
Repayment of loans to an
affiliated company
Proceeds of Loans from
affiliated company
Payments of obligation under
finance lease
Net cash used in financing
activities
(547.909.534)
(1.139.466.790)
Effect of changes
in foreign exchange rates on
cash on hand and in banks
(4.299.950.285)
(1.565.381.711)
NET DECREASE IN CASH ON
HAND AND IN BANKS
9.941.320.075
4.299.737.593
CASH ON HAND AND IN BANKS
AT BEGINNING OF YEAR
5.641.369.790
2.734.355.882
CASH ON HAND AND IN BANKS
AT ENDING PERIOD
152.500.000
CASH ACTIVITIES NOT
AFFECT CASH FLOWS
Finance lease asstes
AKTIVITAS YANG TIDAK
MEMPENGARUHI ARUS KAS
Aset sewa pembiayaan
-
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
UMUM
GENERAL
PT Unitex Tbk (“Perusahaan”) didirikan dalam
rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing
No. 1 Tahun 1967 (yang telah diubah dengan
Undang-undang No. 11 Tahun 1970) berdasarkan
Akta Notaris Eliza Pondaag, S.H. No. 25 tanggal
14 Mei 1971. Akta pendirian ini telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan
No. JA.5/128/14
tanggal
30
Juli
1971
dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara
No. 67 tanggal 20 Agustus 1971. Anggaran Dasar
Perusahaan telah beberapa kali mengalami
perubahan, perubahan terakhir dengan Akta
Notaris Tatyana Indrati Hasjim, S.H. No. 32 tanggal
26 Juni 2008 mengenai, antara lain, penambahan
maksud dan tujuan serta kegiatan usaha
Perusahaan dan penyesuaian dengan Undangundang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Perubahan tersebut telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam surat keputusan No. AHU58488.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 3 September
2008.
PT Unitex Tbk (“the Company”) was established
under the framework of the Foreign Capital
Investment Law No. 1 Year 1967 (as amended by
Law No. 11 Year 1970) based on the Notarial
Deed No. 25 dated May 14, 1971 of Eliza
Pondaag, S.H. The deed of establishment was
approved by the Ministry of Justice in its Decision
Letter No. JA.5/128/14 dated July 30, 1971 and
was published in the State Gazette No. 67 dated
August 20, 1971. The Company’s Articles of
Association have been amended from time to time,
the latest amendment of which was covered by
Notarial Deed No. 32 dated June 26, 2008 of
Tatyana Indrati Hasjim, S.H. concerning, among
others, expansion of the Company’s objectives,
purposes and business lines of the Company and
changes to conform with Law No. 40 Year 2007
“Limited Liability Companies”. Such amendments
were approved by the Minister of Laws and Human
Rights of the Republic of Indonesia in decision
letter No. AHU-58488.AH.01.02. Year 2008 dated
September 3, 2008.
Perusahaan melakukan kegiatan pembuatan
benang, tenunan dan kain berbahan baku
campuran
polyester
dan
kapas.
Kantor
Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Ciawi,
Bogor. Perusahaan memulai operasi komersialnya
pada tahun 1972.
The Company is engaged in the manufacture of
polyester/cotton-blended fabrics and yarns.
The Company’s office and its factory are located in
Ciawi, Bogor. The Company started its commercial
operations in 1972.
Entitas induk terakhir Perusahaan adalah Unitika
Limited, Jepang.
Ultimate parent company of the Company is
Unitika Limited, Japan.
Laporan keuangan ini telah diselesaikan dan
disetujui untuk dipublikasikan oleh Direksi
Perusahaan pada tanggal 30 September 2011.
The accompanying financial statements were
completed and authorized for issue by the
Company’s Board of Directors on September 30,
2011.
Pada tahun 1982, Perusahaan melakukan
penawaran umum saham perdana kepada publik
sejumlah 733.500 saham dengan nilai nominal
Rp1.000 per saham melalui Bursa Efek Jakarta
dengan harga penawaran Rp1.475 per saham.
In 1982, the Company made a public offering of its
733,500 shares with a nominal value of Rp1,000
per share through the Jakarta Stock Exchange at
the offering price of Rp1,475 per share.
Sesuai dengan surat PT Bursa Efek Jakarta
No. S-1230/BEJ.1.2/0797 pada tanggal 3 Juli
1997, saham Perusahaan yang tercatat di Bursa
Efek Jakarta telah dibatalkan pencatatannya
(delisted) pada tanggal 4 Juli 1997. Berdasarkan
surat
dari
PT
Bursa
Efek
Surabaya
No. 10/EMT/LIST/BES/III/1997 tanggal 26 Maret
1997, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan
di Bursa Efek Surabaya.
According to the Letter No. S-1230/BEJ.1.2/0797
of PT Bursa Efek Jakarta dated July 3, 1997, the
Company’s shares were delisted from the Jakarta
Stock Exchange on July 4, 1997. The Company
shares were listed on Surabaya Stock Exchange
based on Letter No. 10/EMT/LIST/BES/III/1997 of
PT Bursa Efek Surabaya dated March 26, 1997.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
2.
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
UMUM (lanjutan)
GENERAL (continued)
Sehubungan dengan penggabungan usaha PT
Bursa Efek Surabaya dan PT Bursa Efek Jakarta,
sejak tanggal 1 Desember 2007, 8.068.500 saham
Perusahaan tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
In relation with the merger between PT Bursa Efek
Surabaya and PT Bursa Efek Jakarta, 8,068,500
shares of the Company were listed at the
Indonesia Stock Exchange since December 1,
2007.
Susunan
Dewan
Komisaris
dan
Direksi
Perusahaan tanggal 30 September 2011 dan 2010
adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Boards of
Commissioners and Directors as of September 30,
2011 and 2010 are as follows:
30 September 2011/
September 30, 2011
30 September 2010/
September 30, 2010
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
:
:
:
:
Shinya Okada
Masashi Onozuka
Johnny Onggo
Shoichi Maeda
Shinya Okada
Masashi Onozuka
Johnny Onggo
Makoto Moriyama
:
:
:
:
Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
:
:
Taizo Ishida
Takahiko Sasaki
Kozo Okubo
Haji Sugi Hadi Prawiro
Hirokazu Taketoshi
Hitoshi Yamaguchi
Merry Nasya Onggo
Taizo Ishida
Fukuji Nagase
Kozo Okubo
Haji Sugi Hadi Prawiro
Hirokazu Taketoshi
Hitoshi Yamaguchi
Merry Nasya Onggo
:
:
:
:
:
:
:
Board of Directors
President Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
:
:
:
Shoichi Maeda
Difai
Catur Bambang Supriyanto
Makoto Moriyama
Difai
Dasril Syam
:
:
:
Audit Committees
Chairman
Member
Member
Untuk triwulan ke III yang berakhir pada tanggal
30 September 2011, kompensasi yang dibayarkan
kepada komisaris dan direktur Perusahaan
adalah sebesar Rp1.053.490.143 (30 September
2010: Rp1.082.099.323)
For the third quarters period ended September 30,
2011, the amounts of compensation paid to the
Company’s
commissioners
and
directors
amounted to Rp1,053,490,143 (September 30,
2010: Rp1,082,099,323).
Pada tanggal 30 September 2011, Perusahaan
memiliki karyawan tetap sejumlah 670 orang (30
September 2010: 694).
As of September 30, 2011, the Company had a
total of 670 permanent employees (September 30,
2010: 694).
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
2.
YANG
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang
diterapkan Perusahaan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang
mencakup
Pernyataan
Standar
Akuntansi
Keuangan (“PSAK”), dan peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(“BAPEPAM-LK”). Prinsip akuntansi signifikan
berikut ini diterapkan secara konsisten dalam
penyusunan laporan keuangan untuk Sembilan
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30
September 2011 dan 31 Desember 2010.
SUMMARY
POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
The accounting and reporting policies adopted by
the Company conform to generally accepted
accounting principles in Indonesia which
comprised of Statements of Financial Accounting
Standards (“PSAK”) and Capital Market and
Financial
Institutions
Supervisory
Agency
(“BAPEPAM-LK”) regulations. The following
significant accounting principles are consistently
applied in the preparation of the financial
statements for the nine-month period ended
September 30, 2011 and December 31, 2010.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
a.
AKUNTANSI
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
YANG
Dasar penyusunan laporan keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
a.
of
Basis
of
statements
preparation
financial
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain, disusun atas dasar
akrual (accrual basis) dengan menggunakan
konsep biaya perolehan (historical cost),
kecuali untuk beberapa akun yang dinilai
menggunakan
dasar
pengukuran
lain
sebagaimana dijelaskan pada kebijakan
akuntansi dari akun tersebut.
The financial statements presented in Rupiah,
unless otherwise stated, have been prepared
on the accrual basis using the historical cost
concept, except for certain accounts which
have been valued on another measurement
basis as explained in the accounting policy for
such accounts.
Laporan
arus
kas
disusun
dengan
menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dan bank dalam
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared
using the direct method, which classifies the
receipts and payments of cash on hand and in
banks into operating, investing and financing
activities.
Perusahan telah menerapkan standar-standar
akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011
yang dianggap relevan terhadap laporan
keuangan Perusahaan.
As of January 1, 2010, the Company has
adopted following accounting standards which
considered relevant the Company’s financial
statement.
• PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan
Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi
penyajian laporan keuangan bertujuan
umum
(general
purpose
financial
statements) agar dapat dibandingkan baik
dengan
laporan
keuangan
periode
sebelumnya maupun dengan laporan
keuangan entitas lain.
• PSAK 1 (Revised 2009), “Presentation of
Financial Statements”, prescribes the basis
for presentation of general purpose
financial
statements
to
ensure
comparability both with the entity's financial
statements of previous periods and with
the financial statements of other entities.
• PSAK 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”,
memberikan pengaturan atas informasi
mengenai perubahan historis dalam kas
dan setara kas melalui laporan arus kas
yang
mengklasifikasikan
arus
kas
berdasarkan aktivitas operasi, investasi,
maupun pendanaan selama suatu periode.
• PSAK 2 (Revised 2009), “Statement of
Cash Flows”, requires the provision of
information about the historical changes in
cash and cash equivalents by means of a
statement of cash flows which classifies
cash flows during the period from
operating,
investing
and
financing
activities.
• PSAK 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan
Interim”, menentukan isi minimum laporan
keuangan interim serta prinsip pengakuan
dan pengukuran dalam laporan keuangan
lengkap atau ringkas untuk periode interim.
• PSAK 3 (Revised 2010), “Interim Financial
Reporting”, prescribes the minimum
contents of an interim financial report and
the principles for recognition and
measurement in complete or condensed
financial statements for an interim period.
• PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”,
informasi segmen diungkapkan untuk
memungkinkan
pengguna
laporan
keuangan untuk mengevaluasi sifat dan
dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang
mana entitas terlibat dan lingkungan
ekonomi dimana entitas beroperasi.
• PSAK 5 (Revised 2009), “Operating
Segments”,
segment
information
is
disclosed to enable users of financial
statements to evaluate the nature and
financial effects of the business activities in
which the entity engages and the economic
environments in which it operates.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
a.
Dasar penyusunan
(lanjutan)
AKUNTANSI
laporan
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
YANG
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
a.
of
Basis
of
preparation
statements (continued)
financial
• PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan
Pihak-pihak
Berelasi”,
mensyaratkan
pengungkapan hubungan, transaksi dan
saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk
komitmen,
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian dan laporan keuangan
tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan
terhadap
laporan
keuangan
secara
individual. Penerapan dini diperkenankan.
• PSAK 7 (Revised 2010), “Related Party
Disclosures”, requires disclosure of related
party relationships, transactions and
outstanding
balances,
including
commitments, in the consolidated and
separate financial statements of a parent,
and also applies to individual financial
statements. Early application is allowed.
• PSAK 8 (Revisi 2010), ”Peristiwa Setelah
Periode Laporan”, menentukan kapan
entitas menyesuaikan laporan keuangannya
untuk peristiwa setelah periode pelaporan,
dan
pengungkapan
tanggal
laporan
keuangan diotorisasi untuk terbit dan
peristiwa setelah periode pelaporan.
Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh
menyusun laporan keuangan atas dasar
kelangsungan usaha jika peristiwa setelah
periode pelaporan mengindikasikan bahwa
penerapan asumsi kelangsungan usaha
tidak tepat.
• PSAK 8 (Revised 2010), “Events after the
Reporting Period”, prescribes when an
entity should adjust its financial statements
for events after the reporting period, and
disclosures about the date when financial
statements were authorized for issue and
events after the reporting period. Requires
an entity not to prepare financial
statements on a going concern basis if
events after the reporting period indicate
that the going concern assumption is not
appropriate.
• PSAK 23 (Revisi 2010), ”Pendapatan”,
mengidentifikasikan keadaan saat kriteria
mengenai pengakuan pendapatan akan
terpenuhi, sehingga pendapatan akan
diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas
pendapatan yang timbul dari transaksi dan
kejadian tertentu. Memberikan panduan
praktis dalam penerapan kriteria mengenai
pengakuan pendapatan.
• PSAK 23 (Revised 2010), “Revenue”,
identifies the circumstances in which the
criteria on revenue recognition will be met
and, therefore, revenue will be recognized.
Prescribes the accounting treatment of
revenue arising from certain types of
transactions and events. Provides practical
guidance on the application of the criteria
on revenue recognition.
• PSAK 25 (Revisi 2009), “Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,
dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk
pemilihan
dan
perubahan
kebijakan
akuntansi, bersama dengan perlakuan
akuntansi
dan
pengungkapan
atas
perubahan kebijakan akuntansi, perubahan
estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
• PSAK 25 (Revised 2009), “Accounting
Policies, Changes in Accounting Estimates
and Errors”, prescribes the criteria for
selecting
and
changing
accounting
policies, together with the accounting
treatment and disclosure of changes in
accounting policies, changes in accounting
estimates and corrections of errors.
• PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai
Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang
diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi
jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut
terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai
harus diakui.
• PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of
Assets”, prescribes the procedures applied
to ensure that assets are carried at no
more than their recoverable amount and if
the assets are impaired, an impairment
loss should be recognized.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
a.
b.
Dasar penyusunan
(lanjutan)
AKUNTANSI
laporan
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
YANG
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
a.
of
financial
• PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas
Kontinjensi,
dan
Aset
Kontinjensi”,
bertujuan untuk mengatur pengakuan dan
pengukuran
kewajiban
diestimasi,
kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi
serta untuk memastikan informasi memadai
telah diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan untuk memungkinkan
para pengguna memahami sifat, waktu, dan
jumlah yang terkait dengan informasi
tersebut.
• PSAK 57 (Revised 2009), “Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent
Assets”, aims to provide that appropriate
recognition criteria and measurement
bases are applied to provisions, contingent
liabilities and contingent assets and to
ensure that sufficient information is
disclosed in the notes to enable users to
understand the nature, timing and amount
related to the information.
Penerapan standar akuntansi tersebut tidak
menimbulkan dampak yang terhadap kinerja
dan posisi keuangan Perusahaan.
The adoption of these standards and
interpretations did not have any effect on the
financial performance or position of the
Company.
b.
Kas dan setara kas
Transaksi
berelasi
dengan
pihak-pihak
Cash and cash equivalents
Cash and cash equivalents consist of cash on
hand and in banks, and time deposits with
maturities of three months or less and not
pledged as collateral.
Kas dan setara kas terdiri dari kas dan kas di
bank serta deposito berjangka yang jatuh
tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang
dan tidak digunakan sebagai jaminan atas
pinjaman.
c.
Basis
of
preparation
statements (continued)
c.
yang
Transactions with related parties
Perusahaan melakukan transaksi dengan
pihak-pihak
yang
dianggap
berelasi,
sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7
(Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak
yang Berelasi”.
The Company has transactions with certain
parties, which are regarded as having special
relationships as defined under PSAK No. 7
(Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
Transaksi ini dilakukan dengan persyaratan
yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
persyaratan tersebut mungkin tidak sama
dengan transaksi lain yang dilakukan dengan
pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made with terms agreed
by the parties. Such terms may not be the
same as those of the transactions between
wholly unrelated parties.
Semua transaksi yang signifikan dengan
pihak-pihak yang berelasi telah diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
All significant transactions with related parties
are disclosed in the notes to the financial
statements.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.
AKUNTANSI
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
d.
Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah
antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto
(the lower of cost or net realizable value).
Biaya perolehan ditentukan berdasarkan
metode rata-rata tertimbang (weightedaverage method). Nilai realisasi neto adalah
estimasi harga penjualan dalam kegiatan
usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya
penyelesaian dan biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan
penjualan.
Penyisihan
persediaan usang ditentukan berdasarkan
hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan
pada akhir tahun.
e.
Inventories
Inventories are stated at the lower of cost or
net realizable value. Cost is determined by the
weighted-average method. Net realizable
value is the estimated selling price in the
ordinary course of business, less the
estimated cost of completion and the
estimated cost necessary to complete the
sale. Allowance for inventory obsolescence is
provided based on a review of the condition of
the inventories at the end of the year.
e.
Aset Tetap
i)
ACCOUNTING
Pemilikan Langsung
Fixed Assets
i)
Direct Ownership
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan
termasuk biaya penggantian bagian aset
tetap saat biaya tersebut terjadi, jika
memenuhi
kriteria
pengakuan.
Selanjutnya, pada saat inspeksi yang
signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu
diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying
amount) aset tetap sebagai suatu
penggantian jika memenuhi kriteria
pengakuan. Semua biaya reparasi dan
pemeliharaan yang tidak memenuhi
kriteria pengakuan diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif pada saat
terjadinya.
Fixed assets are stated at cost less
accumulated depreciation and impairment
losses. Such cost includes the cost of
replacing part of the fixed assets when
that cost is incurred, if the recognition
criteria are met. Likewise, when a major
inspection is performed, its cost is
recognized in the carrying amount of the
fixed assets as a replacement if the
recognition criteria are satisfied. All other
repairs and maintenance costs that do not
meet
the
recognition
criteria
are
recognized
in
the
statement
of
comprehensive income as incurred.
Penyusutan
dihitung
dengan
menggunakan metode garis lurus (straightline method) berdasarkan taksiran masa
manfaat aset tetap, sebagai berikut:
Depreciation is computed using the
straight-line method over the estimated
useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan, peralatan dan perabot kantor
Tanah
dinyatakan
sebesar
perolehan dan tidak disusutkan.
20 - 30
10 - 12
5
harga
Buildings and infrastructure
Machinery and equipment
Motor vehicles, furniture and fixtures
Land is stated at cost and not depreciated.
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
YANG
e.
Aset Tetap (lanjutan)
i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Pemilikan Langsung (lanjutan)
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
i)
Direct Ownership (continued)
Tanah yang tidak digunakan dalam
kegiatan usaha diklasifikasikan sebagai
bagian dari akun “aset tidak lancar lainnya”
dalam laporan posisi keuangan (neraca)
dan dinyatakan sebesar nilai terendah
antara jumlah tercatat atau nilai wajar
setelah dikurangi biaya untuk menjual aset
tersebut.
Land not used in operations are classified
as part of “other non-current assets”
account in the balance sheets and are
stated at the lower of carring amount or
fair value less cost to sell.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau
saat tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasannya. Laba atau rugi yang
timbul dari penghentian pengakuan aset
(dihitung sebagai perbedaan antara jumlah
neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat
dari aset) dimasukkan dalam laporan laba
rugi komprehensif pada tahun aset
tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized
upon disposal or when no future economic
benefits are expected from its use or
disposal. Any gain or loss arising on
derecognition of the asset (calculated as
the difference between the net disposal
proceeds and the carrying amount of the
asset) is included in the statement of
comprehensive income in the year the
asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,
umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan,
disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives
and methods of depreciation are reviewed,
and adjusted prospectively if appropriate,
at each financial year end.
Penelaahan atas penurunan nilai dan
kemungkinan penurunan nilai wajar aset
dilakukan jika terjadi peristiwa atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan
bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat
seluruhnya terealisasi.
Asset values are reviewed for any
impairment and possible write-down to fair
values whenever events or changes in
circumstances indicate that their carrying
values may not be fully recovered.
ii) Sewa Pembiayaan
ii) Finance Lease
Sewa
yang
mengalihkan
secara
substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset
diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Leases that transfer substantially to the
lessee all the risks and rewards incidental
to ownership of the leased item are
classified as finance leases.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Aset Tetap (lanjutan)
ii) Sewa Pembiayaan (lanjutan)
f.
Fixed Assets (continued)
ii) Finance Lease (continued)
Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan
mengakui aset dan kewajiban dalam
laporan posisi keuangan (neraca) pada
awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset
sewaan atau sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum, jika nilai kini
lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran
sewa minimum dipisahkan antara bagian
yang merupakan beban keuangan dan
bagian yang merupakan pelunasan
kewajiban
sewa.
Beban
keuangan
dialokasikan pada setiap periode selama
masa sewa, sehingga menghasilkan
tingkat suku bunga periodik yang konstan
atas saldo kewajiban. Rental kontinjen
dibebankan pada periode terjadinya.
Beban keuangan dicatat dalam laporan
laba rugi komprehensif. Aset sewaan
(disajikan sebagai bagian aset tetap)
disusutkan selama jangka waktu yang
lebih pendek antara umur manfaat aset
sewaan dan periode masa sewa, jika tidak
ada kepastian yang memadai bahwa
Perusahaan akan mendapatkan hak
kepemilikan pada akhir masa sewa.
Under a finance lease, the Company
recognizes assets and liabilities in its
balance sheets at amounts equal to the
fair value of the leased assets or, if lower,
the present value of the minimum lease
payments,
each
determined
at
the inception of the lease. Minimum lease
payments are apportioned between
the finance charge and the reduction of
the outstanding liability. The finance
charge is allocated to each period during
the lease terms so as to produce a
constant periodic rate of interest on the
remaining balance of the liability.
Contingent rents are charged as expenses
in the periods in which they are incurred.
Finance charges are reflected in the
statement of comprehensive income.
Capitalized leased assets (presented as
part of fixed assets) are depreciated over
the shorter of the estimated useful life of
the assets and the lease term, if there is
no reasonable certainty that the Company
will obtain ownership by the end of the
lease term.
Penyusutan aset sewaan melalui sewa
pembiayaan
dihitung
dengan
menggunakan metode garis lurus (straightline method) berdasarkan estimasi masa
manfaat yaitu 5 tahun untuk kendaraan.
Depreciation of leased asset under finance
lease is computed using the straight-line
method over the estimated useful life of
the assets of 5 years for motor vehicles.
f.
Beban ditangguhkan-hak atas tanah
Deferred charges-landrights
In accordance with PSAK No. 47, “Accounting
for Land”, costs relating to the processing of
the renewal of the legal title on the landrights,
consisting of legal audit fees, notarial fees,
taxes and other fees, are deferred and
amortized using the straight-line method over
the legal term of the landrights of 20 years.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi
Tanah”, biaya yang berkaitan dengan
pengurusan perpanjangan hak atas tanah,
termasuk jasa legal audit, jasa notaris, pajak
dan
jasa
lainnya
ditangguhkan
dan
diamortisasi menggunakan metode garis lurus
selama umur hak atas tanah yaitu 20 tahun.
g.
ACCOUNTING
g.
Pengakuan pendapatan dan beban
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan
manfaat ekonomi masa depan akan mengalir
ke Perusahaan dan manfaat ini dapat diukur
dengan andal. Pendapatan diakui bila
Perusahaan telah memindahkan risiko secara
signifikan dan telah memindahkan manfaat
kepemilikan barang kepada pembeli. Beban
diakui pada saat terjadinya.
Revenue and expense recognition
Revenue is recognized to the extent that it is
probable that the economic benefits will flow
to the Company and the benefits can be
reliably measured. benefit is recognized when
the significant risks and rewards of ownership
of the goods have been passed to the buyer.
Expenses are recognized when incurred.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
h.
i.
AKUNTANSI
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.
Pajak Penghasilan
ACCOUNTING
Income tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan
taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset
dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas
semua perbedaan temporer antara aset dan
kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk
tujuan perpajakan setiap tanggal laporan
posisi keuangan (neraca). Manfaat pajak di
masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal
yang belum digunakan diakui sejauh besar
kemungkinan realisasi atas manfaat pajak
tersebut.
Current tax expense is provided based on the
estimated taxable income for the year.
Deffered tax assets and liabilities are
recognized for temporary differences between
the commercial and the tax bases of assets
and liabilities at the balance sheet dates.
Future tax benefits, such as the carry-forward
of unused tax losses recognized to the extent
that realization of such benefits is probable
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur
pada tarif pajak yang diharapkan akan
digunakan pada periode ketika aset direalisasi
atau kewajiban dilunasi, berdasarkan tarif
pajak (dan peraturan perpajakan) yang
berlaku atau secara substansial telah
diberlakukan pada tanggal laporan posisi
keuangan (neraca). Perubahan nilai tercatat
aset dan kewajiban pajak tangguhan yang
disebabkan oleh perubahan tarif pajak
dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk
transaksi-transaksi yang sebelumnya telah
langsung dibebankan atau dikreditkan ke
ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are
measured at the tax rates that are expected to
apply to the period when the asset is realized
or the liability is settled, based on tax rates
(and tax laws) that have been enacted or
substantively enacted at the balance sheet
date. Changes in the carrying amount of
deferred tax assets and liabilities due to a
change in tax rates is charged to current year
operations, except to extent that it relates to
items previously charged or credited to equity.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan
diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak
(“SKP“) diterima atau, jika Perusahaan
mengajukan keberatan, pada saat keputusan
atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded
when an assessment is received or, if
appealed against by the Company, when the
result of the appeal is determined.
i.
Transaksi dan saldo dalam mata uang
asing
Foreign
balances
currency
transactions
and
The Company maintains its accounting
records in rupiah. Transactions in currencies
other than rupiah are recorded at the rates of
exchange prevailing at the date of
transactions. As of balance sheet dates,
monetary assets and liabilities denominated in
foreign currencies are adjusted to rupiah using
the latest year end published rate of Bank
Indonesia middle rate of exchange. Any
resulting gains or losses are credited or
charged to the current year’s statement of
comprehensive income.
Perusahaan menyelenggarakan pencatatan
akuntansi dalam rupiah. Transaksi dalam mata
uang selain rupiah, dicatat berdasarkan kurs
yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.
Pada tanggal laporan posisi keuangan
(neraca), aset dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah
berdasarkan kurs tengah akhir tahun dari
Bank Indonesia yang terakhir dipublikasikan.
Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan
atau dibebankan pada laporan laba rugi
komprehensif tahun berjalan.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
i.
AKUNTANSI
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
i.
Transaksi dan saldo dalam mata uang
asing (lanjutan)
Kurs yang dipergunakan pada tanggal-tanggal
30 September 2011, 31 Desember 2010 dan
30 September 2010 adalah sebagai berikut:
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
Dolar Amerika Serikat (AS$) 1
Yen Jepang (¥) 1
Euro (€) 1
j.
k.
Foreign
currency
balances (continued)
ACCOUNTING
transactions
and
The exchange rates used as of September 30,
2011, December 31, 2010 and September 30,
2010 were as follows:
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
8.823,00
115,24
11.956,06
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
8.991,00
110,29
11.955,79
j.
Pelaporan segmen
8.924,00
106.77
12.138,88
United States Dollar (US$) 1
Japanese Yen (¥) 1
Euro (€) 1
Segment reporting
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009),
“Segmen Operasi“, segmen usaha menyajikan
informasi produk atau jasa yang memiliki risiko
dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan
imbalan segmen usaha lain. Segmen
geografis menyajikan informasi produk atau
jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang
memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
dengan risiko dan imbalan pada komponen
yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.
In accordance with PSAK No. 5 (Revised
2009),
“Operating
Segment”,
business
segments provide information on products or
services that are subject to risks and returns
that are different from those of other business
segments. Geographical segments provide
information on products or services within a
particular economic environment that are
subject to risks and returns that are different
from those components operating in other
economic environments.
Informasi segmen disusun sesuai dengan
kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Bentuk primer pelaporan segmen adalah
wilayah pemasaran, sedangkan segmen
sekunder adalah pengelompokan umum
produk.
Segment information is prepared using the
accounting principles adopted for preparing
and presenting the financial statements. The
Company’s
primary
reporting
segment
information is based on marketing region,
while its secondary reporting segment
information is based on product category.
k.
Imbalan kerja
Employee benefits
Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost
of providing employee benefits under the
Labor Law No. 13 Year 2003 is determined
using the projected unit credit method.
Actuarial gains and losses are recognized as
income or expense when the net cumulative
unrecognized actuarial gains and losses at the
end of the previous reporting year exceeds the
greater of 10% of the present value of defined
benefit obligations or the fair value of plan
asset if any, at that date. These gains or
losses are recognized on a straight-line
method over the expected average remaining
service years of the employees.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004),
biaya atas imbalan kerja karyawan, sesuai
dengan Undang-undang Ketenagakerjaan
No. 13 Tahun 2003, ditentukan dengan
menggunakan metode projected unit credit.
Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui
sebagai penghasilan dan beban apabila
akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial
bersih yang belum diakui pada akhir periode
pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang
lebih besar antara 10% dari nilai kini dari
kewajiban imbalan pasti karyawan dan nilai
wajar aset program, jika ada pada tanggal
tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial
tersebut diakui dengan menggunakan metode
garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa
kerja yang diperkirakan dari para pekerja
tersebut.
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
l.
AKUNTANSI
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
l.
Laba/(rugi) per saham
ACCOUNTING
Income/(loss) per share
Income/(loss) per share is calculated by
dividing the net income/(loss) for the year by
the weighted average number of shares
outstanding during the year. Weighted
average number of shares outstanding totaled
8,068,500 shares each in 2011 and 2010.
Laba/(rugi) per saham dihitung dengan
membagi laba/(rugi) bersih dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar pada
tahun
bersangkutan.
Jumlah
rata-rata
tertimbang saham yang beredar adalah
sebanyak 8.068.500 lembar pada tahun 2011
dan 2010.
m. Financial Instruments
m. Instrumen Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan
mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006),
“Instrumen
Keuangan:
Penyajian
dan
Pelaporan” (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55
(Revisi
2006),
“Instrumen
Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55.
Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara
prospektif
dan
tidak
menimbulkan
penyesuaian transisi pada tanggal 1 Januari
2010.
Effective January 1, 2010, the Company
adopted the PSAK No. 50 (Revised 2006),
“Financial Instruments: Presentation and
Disclosures” (PSAK No. 50), and the PSAK
No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments:
Recognition and Measurement” (PSAK No.
55). The adoption of these revised PSAKs has
been applied prospectively and did not result
in transition adjustment as of January 1, 2010.
PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang
penyajian
instrumen
keuangan
dan
mengidentifikasi
informasi
yang
harus
diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut
berlaku
terhadap
klasifikasi
instrumen
keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset
keuangan,
kewajiban
keuangan,
dan
instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang
terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian
dan keuntungan, dan keadaan di mana aset
keuangan dan kewajiban keuangan akan
saling hapus. PSAK ini mensyaratkan
pengungkapan,
antara
lain,
informasi
mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah,
waktu dan tingkat kepastian arus kas masa
datang yang terkait dengan instrumen
keuangan dan kebijakan akuntansi yang
digunakan untuk instrumen tersebut.
PSAK No. 50 contains the requirements for
the presentation of financial instruments and
identifies the information that should be
disclosed. The presentation requirements
apply to the classification of financial
instruments, from the perspective of the
issuer, into financial assets, financial liabilities
and equity instruments; the classification of
related interest, dividends, losses and gains;
and the circumstances in which financial
assets and financial liabilities should be offset.
This PSAK requires the disclosure of, among
others, information about factors that affect
the amount, timing and certainty of an entity’s
future cash flows relating to financial
instruments and the accounting policies
applied to those instruments.
PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar
pengakuan dan pengukuran aset keuangan,
kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian
dan penjualan item non keuangan. Pernyataan
ini, antara lain, memberikan definisi dan
karakteristik terhadap derivatif, kategori
instrumen
keuangan,
pengakuan
dan
pengukuran, akuntansi lindung nilai dan
penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK No. 55 establishes the principles for
recognizing and measuring financial assets,
financial liabilities, and some contracts to buy
or sell non-financial items. This standard
provides for the definitions and characteristics
of a derivative, the categories of financial
instruments, recognition and measurement,
hedge accounting and determination of
hedging relationships, among others.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Financial Instruments (continued)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan)
i. Financial Assets
i. Aset Keuangan
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK
No. 55 diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang dinilai pada nilai wajar
melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan
dan piutang, investasi yang dimiliki hingga
jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia
untuk dijual atau sebagai derivatif yang
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
dalam
lindung
nilai
yang
efektif.
Perusahaan menentukan klasifikasi aset
keuangan pada saat pengakuan awal dan,
jika diperbolehkan dan sesuai, akan
dievaluasi kembali setiap tanggal laporan
posisi keuangan (neraca).
Financial assets within the scope of the
PSAK No. 55 are classified as financial
assets at fair value through profit or loss,
loans and receivables, held-to-maturity
investments and available-for-sale financial
assets or as derivatives designated as
hedging instruments in an effective hedge.
The Company determines the classification
of its financial assets at initial recognition
and, where allowed and appropriate, reevaluates this designation at the balance
sheet dates.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan
diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi
tidak diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif, nilai wajar
tersebut ditambah dengan biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at
fair value plus, in the case of investments
not at fair value through profit or loss,
directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan
yang memerlukan penyerahan aset dalam
kurun waktu yang telah ditetapkan oleh
peraturan dan kebiasan yang berlaku di
pasar (pembelian secara reguler) diakui
pada tanggal perdagangan, seperti tanggal
perusahaan berkomitmen untuk membeli
atau menjual aset.
Purchases or sales of financial assets that
require delivery of assets within a time
frame established by regulation or
convention in the market place (regular
way purchases) are recognized on the
trade date, i.e., the date that the
companies commit to purchase or sell the
assets.
Aset keuangan Perusahaan mencakup kas
dan bank, piutang usaha, deposito
berjangka yang dibatasi penggunanannya
dan uang jaminan.
The Companys’ financial assets include
cash on hand and in banks, trade
receivables, restricted time deposit, and
security deposit.
Seluruh aset keuangan Perusahaan pada
tanggal
30
September
2011
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang.
All of the Company’s financial assets as of
September 30, 2011 were classified as
loans and receivables.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Financial Instruments (continued)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan)
i. Financial Assets (continued)
i. Aset Keuangan (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan
dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya
perolehan yang diamortisasi menggunakan
metode tingkat bunga efektif.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market. Such financial assets are carried
at amortized cost using the effective
interest rate method.
Metode ini menggunakan suku bunga
efektif untuk mendiskonto penerimaan kas
di masa yang akan datang selama
perkiraan umur aset keuangan menjadi
nilai tercatat bersihnya.
This method uses an effective interest rate
that exactly discounts estimated future
cash receipts through the expected life of
the financial asset to the net carrying
amount of the financial asset.
Laba atau rugi diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif pada saat pinjaman dan
piutang dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, serta melalui
proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the
statement of comprehensive income when
the
loans
and
receivables
are
derecognized or impaired, as well as
through the amortization process.
Kas dan bank, piutang usaha, pembayaran
di muka dan deposito berjangka yang
dibatasi
penggunaannya
Perusahaan
termasuk dalam kategori ini.
The Company’s cash on hand and in
banks,
trade
receivables,
advance
payments and restricted time deposit are
included in this category.
ii. Financial Liabilities
ii. Kewajiban Keuangan
Pengakuan awal
Initial recognition
Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai
kewajiban keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba atau rugi, hutang dan
pinjaman atau derivatif yang telah
ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang
efektif,
jika
sesuai.
Perusahaan
menentukan
klasifikasi
kewajiban
keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of the
PSAK No. 55 are classified as financial
liabilities at fair value through profit or loss,
loans and borrowings, or as derivatives
designated as hedging instruments in an
effective hedge, as appropriate. The
Company determines the classification of
their financial liabilities at initial recognition.
Saat
pengakuan
awal,
kewajiban
keuangan diukur pada nilai wajar dan,
dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk
biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially
at fair value and, in the case of loans and
borrowings, inclusive of directly attributable
transaction costs.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Financial Instruments (continued)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ii. Financial Liabilities (continued)
ii. Kewajiban Keuangan (lanjutan)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Kewajiban
keuangan
Perusahaan
mencakup hutang usaha, pinjaman dari
pemegang saham dan kewajiban lancar
lainnya.
The Company’s financial liabilities include
trade payables, loans from a shareholder,
and other current liabilities.
Seluruh kewajiban keuangan Perusahaan
pada tanggal 30 September 2011
diklasifikasikan sebagai hutang dan
pinjaman.
All of the Compay’s financial liabilities as of
September 30, 2011 were classified as
loans and borrowings.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Hutang dan pinjaman
Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, hutang dan
pinjaman yang dikenakan bunga diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing
loans and borrowings are subsequently
measured at amortized cost using the
effective interest rate method.
Laba atau rugi harus diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif ketika kewajiban
tersebut dihentikan pengakuannya serta
melalui proses amortisasinya.
Gains and losses are recognized in the
statement of comprehensive income when
the liabilities are derecognized as well as
through the amortization process.
iii. Offsetting of financial instruments
iii. Saling hapus instrumen keuangan
Aset keuangan dan kewajiban keuangan
saling hapus dan nilai bersihnya disajikan
dalam laporan posisi keuangan (neraca)
jika, dan hanya jika, terdapat hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus atas jumlah yang telah diakui
dari aset keuangan dan kewajiban
keuangan tersebut dan terdapat intensi
untuk
menyelesaikan
dengan
menggunakan dasar neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
kewajibannya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are
offset and the net amount reported in the
balance sheet if, and only if, there is a
currently enforceable legal right to offset
the recognized amounts and there is an
intention to settle on a net basis, or to
realize the assets and settle the liabilities
simultaneously.
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Financial Instruments (continued)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan)
iv. Fair value of financial instruments
iv. Nilai wajar instrumen keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang
secara aktif diperdagangkan di pasar
keuangan ditentukan dengan mengacu
pada kuotasi harga pasar yang berlaku
pada penutupan pasar pada akhir periode
pelaporan. Untuk instrumen keuangan
yang tidak diperdagangkan di pasar aktif,
nilai
wajar
ditentukan
dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik
penilaian tersebut meliputi penggunaan
transaksi pasar terkini yang dilakukan
secara
wajar
(arm’s-length
market
transactions), referensi atas nilai wajar
terkini dari instrumen lain yang secara
substantial sama, analisis arus kas yang
didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that
are actively traded in organized financial
markets is determined by reference to
quoted market bid prices at the close of
business at the end of the reporting period.
For financial instruments where there is no
active market, fair value is determined
using
valuation
techniques.
Such
techniques may include using recent
arm’s-length market transaction, reference
to the current fair value of another
instrument that is substantially the same,
discounted cash flow analysis, or other
valuation models.
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Perusahaan menyesuaikan harga di pasar
yang dapat diamati untuk mencerminkan
adanya perbedaan risiko kredit pihak yang
bertransaksi antara instrumen yang
diperdagangkan di pasar tersebut dengan
instrumen yang dinilai untuk posisi aset
keuangan. Dalam penentuan nilai wajar
posisi kewajiban keuangan, risiko kredit
Perusahaan terkait dengan instrumen
keuangan tersebut ikut diperhitungkan.
The Company adjusts the price in the
observable
market
to
reflect
any
differences in counterparty credit risk
between instruments traded in that market
and the ones being valued for financial
asset positions. In determining the fair
value of financial liability positions, the
Company's own credit risk associated with
the instrument is taken into account.
v. Amortized cost of financial instruments
v. Biaya perolehan yang diamortisasi dari
instrumen keuangan
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai
dan pembayaran atau pengurangan pokok.
Perhitungan ini mencakup seluruh premi
atau diskonto pada saat akuisisi dan
mencakup biaya transaksi serta komisi
yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the
effective interest rate method less any
allowance for impairment and principal
repayment or reduction. The calculation
takes into account any premium or
discount on acquisition and includes
transaction costs and fees that are an
integral part of the effective interest rate.
vi. Impairment of financial assets
vi. Penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi
keuangan
(neraca),
Perusahaan
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
obyektif bahwa aset keuangan atau
kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai.
The Company assesses at each balance
sheet date whether there is any objective
evidence that a financial asset or a
Company of financial assets is impaired.
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
YANG
nilai
aset
ACCOUNTING
m. Financial Instruments (continued)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan)
vi. Penurunan
(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
vi. Impairment
(continued)
keuangan
of
financial
assets
Untuk pinjaman yang diberikan dan
piutang yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu
menentukan bahwa terdapat bukti obyektif
mengenai
penurunan
nilai
secara
individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual, atau secara
kolektif untuk aset keuangan yang tidak
signifikan
secara
individual.
Jika
Perusahaan menentukan tidak terdapat
bukti obyektif mengenai penurunan nilai
atas aset keuangan yang dinilai secara
individual, terlepas aset keuangan tersebut
signifikan atau tidak, maka aset tersebut
dimasukkan ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan menilai penurunan
nilai kelompok tersebut secara kolektif.
Aset yang penurunan nilainya dinilai
secara individual dan untuk itu kerugian
penurunan nilai diakui atau tetap diakui,
tidak termasuk dalam penilaian penurunan
nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at
amortized cost, the Company first
assesses whether objective evidence of
impairment exists individually for financial
assets that are individually significant, or
collectively for financial assets that are not
individually significant. If the Company
determines that no objective evidence of
impairment exists for an individually
assessed
financial
asset,
whether
significant or not, the asset is included in a
Company of financial assets with similar
credit risk characteristics and collectively
assessed for impairment. Assets that are
individually assessed for impairment and
for which an impairment loss is, or
continues to be, recognized are not
included in a collective assessment of
impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi,
jumlah kerugian tersebut diukur sebagai
selisih antara nilai tercatat aset dengan
nilai kini estimasi arus kas masa datang
(tidak termasuk kerugian kredit di masa
mendatang yang belum terjadi). Nilai kini
estimasi arus kas masa datang didiskonto
dengan menggunakan suku bunga efektif
awal dari aset keuangan tersebut. Jika
pinjaman yang diberikan memiliki suku
bunga variabel, maka tingkat diskonto
yang digunakan untuk mengukur setiap
kerugian penurunan nilai adalah suku
bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an
impairment loss has occurred, the amount
of the loss is measured as the difference
between the asset’s carrying amount and
the present value of estimated future cash
flows (excluding future expected credit
losses that have not yet been incurred).
The present value of the estimated future
cash flows is discounted at the financial
asset’s original effective interest rate. If a
loan has a variable interest rate, the
discount rate for measuring impairment
loss is the current effective interest rate.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
YANG
nilai
aset
vi. Impairment
(continued)
keuangan
aset
of
financial
assets
The carrying amount of the financial asset
is reduced through the use of an
allowance for impairment account and the
amount of the loss is recognized in the
statement of comprehensive income.
Interest income continues to be accrued
on the reduced carrying amount based on
the original effective interest rate of the
financial asset. Loans and receivables,
together with the associated allowance,
are written off when there is no realistic
prospect of future recovery and all
collateral has been realized or has been
transferred to the Company. If, in a
subsequent year, the amount of the
estimated impairment loss increases or
decreases because of an event occurring
after the impairment was recognized, the
previously recognized impairment loss is
increased or reduced by adjusting the
allowance for impairment account. If a
future write-off is later recovered, the
recovery is recognized in the statement of
comprehensive income.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi
melalui penggunaan pos cadangan
penurunan nilai dan jumlah kerugian yang
terjadi diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif.
Pendapatan
bunga
selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat
yang diturunkan nilainya berdasarkan
tingkat suku bunga efektif awal dari aset
keuangan. Pinjaman yang diberikan dan
piutang beserta dengan cadangan terkait
dihapuskan
jika
tidak
terdapat
kemungkinan
yang
realistis
atas
pemulihan di masa mendatang dan
seluruh agunan telah terealisasi atau
dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada
tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian
penurunan nilai aset keuangan bertambah
atau berkurang karena peristiwa yang
terjadi setelah penurunan nilai diakui,
maka kerugian penurunan nilai yang diakui
sebelumnya bertambah atau berkurang
dengan menyesuaikan pos cadangan
penurunan nilai. Jika di masa mendatang
penghapusan tersebut dapat dipulihkan,
jumlah pemulihan tersebut diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif.
vii. Penghentian pengakuan
kewajiban keuangan
ACCOUNTING
m. Financial Instruments (continued)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan)
vi. Penurunan
(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
vii. Derecognition of financial assets and
liabilities
dan
Aset keuangan
Financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset
keuangan (atau, apabila dapat diterapkan
untuk bagian dari aset keuangan atau
bagian dari kelompok aset keuangan
sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual
atas arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut berakhir; atau (2)
Perusahaan memindahkan hak untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut atau menanggung
kewajiban untuk membayar arus kas yang
diterima tersebut tanpa penundaan yang
signifikan kepada pihak ketiga melalui
suatu
kesepakatan
penyerahan
A financial asset (or where applicable, a
part of a financial asset or part of a
company of similar financial assets) is
derecognized when: (1) the rights to
receive cash flows from the asset have
expired; or (2) the Company has
transferred its rights to receive cash flows
from the asset or has assumed an
obligation to pay the received cash flows in
full without material delay to a third party
under a “pass-through” arrangement; and
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
YANG
n.
ACCOUNTING
m. Financial Instruments (continued)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan)
vii. Penghentian pengakuan aset
kewajiban keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
vii. Derecognition of financial assets and
liabilities (continued)
dan
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
dan salah satu diantara (a) Perusahaan
secara substansial memindahkan seluruh
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan
secara substansial tidak memindahkan dan
tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat
atas kepemilikan aset keuangan tersebut,
namun telah memindahkan pengendalian
atas aset tersebut.
either (a) the Company has transferred
substantially all the risks and rewards of
the asset, or (b) the Company has neither
transferred nor retained substantially all
the risks and rewards of the asset, but has
transferred control of the asset.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Kewajiban
keuangan
dihentikan
pengakuannya ketika kewajiban yang
ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau
dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when
the obligation under the liability is
discharged or cancelled or has expired.
Ketika
kewajiban
keuangan
awal
digantikan dengan kewajiban keuangan
lain dari pemberi pinjaman yang sama
dengan ketentuan yang berbeda secara
substansial,
atau
modifikasi
secara
substansial atas kewajiban keuangan yang
saat ini ada, maka pertukaran atau
modifikasi
tersebut
dicatat
sebagai
penghapusan kewajiban keuangan awal
dan pengakuan kewajiban keuangan baru
dan selisih antara nilai tercatat kewajiban
keuangan tersebut diakui dalam laba atau
rugi.
When an existing financial liability is
replaced by another from the same lender
on substantially different terms, or the
terms of an existing liability are
substantially modified, such an exchange
or
modification
is
treated
as
a
derecognition of the original liability and
the recognition of a new liability, and the
difference in the respective carrying
amounts is recognized in profit or loss.
n.
Penggunaan estimasi
Use of estimates
The preparation of financial statements in
conformity with generally accepted accounting
principles in Indonesia requires management
to make estimations and assumptions that
affect amounts reported therein. Due to the
inherent uncertainty in making estimates,
actual results reported in future periods may
be based on amounts that differ from those
estimates.
Penyusunan laporan keuangan berdasarkan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia mengharuskan manajemen untuk
membuat estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam
laporan
keuangan.
Karena
adanya
ketidakpastian yang melekat dalam penetapan
estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang
akan dilaporkan di masa mendatang mungkin
berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan
Judgements
Penyusunan laporan keuangan interim sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi
dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah
yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang
melekat
dalam
membuat
estimasi,
hasil
sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang
dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang
dibuat.
The preparation of interim financial statements, in
conformity with Indonesian Financial Accounting
Standards, requires management to make
estimations and assumptions that affect amounts
reported therein. Due to inherent uncertainty in
making estimates, actual results reported in future
periods may differ from those estimates.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen
dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi yang
memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah
yang diakui dalam laporan keuangan interim:
The following judgements are made by
management in the process of applying the
Company’s accounting policies that have the most
significant effects on the amounts recognized in
the interim financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial
Liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan
apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55
(Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset
keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai
dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti
diungkapkan pada Catatan 2.
The Company determines the classifications of
certain assets and liabilities as financial assets
and financial liabilities by judging if they meet the
definition set forth in PSAK No. 55 (Revised
2006). Accordingly, the financial assets and
financial liabilities are accounted for in
accordance with the Company’s accounting
policies disclosed in Note 2.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Trade Receivables
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang
diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat
memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal
tersebut,
Perusahaan
mempertimbangkan,
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia,
termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu
hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari
pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak
ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah
diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas
pelanggan terhadap jumlah terhutang guna
mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat
diterima oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini
dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan
informasi yang diterima mempengaruhi jumlah
penyisihan untuk piutang ragu-ragu. Nilai tercatat
dari piutang dagang Perusahaan sebelum
penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 30
September
2011
adalah
sebesar
Rp32.890.125.039
(31
Desember
2010:
Rp34.686,196.768).
Penjelasan
lebih
jauh
diungkapkan dalam Catatan 5.
The Company evaluates specific accounts where
it has information that certain customers are
unable to meet their financial obligations. In these
cases, the Company uses judgement, based on
available facts and circumstances, including but
not limited to, the length of its relationship with the
customer and the customer’s current credit status
based on any available third party credit reports
and known market factors, to record specific
provisions for customers against amounts due to
reduce its receivable amounts that the Company
expects to collect. These specific provisions are
re-evaluated
and
adjusted as
additional
information received affects the amounts of
allowance for doubtful accounts. The carrying
amount of the Company’s trade receivables
before allowance for impairment as of September
30, 2011 is Rp32,890,125,039 (December 31,
2010: Rp34,686,196,768). Further details are
shown in Note 5.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
(lanjutan)
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
(continued)
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama
estimasi ketidakpastian lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi
penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat
aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya,
diungkapkan
di
bawah
ini.
Perusahaan
mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia pada saat laporan
keuangan interim disusun. Asumsi dan situasi
mengenai perkembangan masa depan, mungkin
berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar
kendali
Perusahaan.
Perubahan
tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat
terjadinya.
The key assumptions concerning the future and
other key sources of estimation uncertainty at the
reporting date that have a significant risk of
causing a material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next
financial year/period are disclosed below. The
Company based its assumptions and estimates
on parameters available when the interim financial
statements
were
prepared.
Existing
circumstances and assumptions about future
developments, may change due to market
changes or circumstances arising beyond the
control of the Company. Such changes are
reflected in the assumptions as they occur.
Pensiun dan Imbalan Kerja
Pension and Employee Benefits
Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan
liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung
pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh
aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara
lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji
tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan
tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan
tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari
asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki
pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti,
ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus
selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa
asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai,
perbedaan signifikan pada hasil aktual atau
perubahan signifikan dalam asumsi yang
ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi
secara material liabilitas diestimasi atas pensiun
dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih.
Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja
Perusahaan pada tanggal 30 September 2011
adalah Rp21.201.035.239 (31 Desember 2010:
Rp20.500.785.254).
Penjelasan
lebih
rinci
diungkapkan dalam Catatan 14.
The determination of the Company’s obligations
and cost for pension and employee benefits
liabilities is dependent on its selection of certain
assumptions used by the independent actuaries in
calculating such amounts. Those assumptions
include among others, discount rates, annual
salary increase rate, annual employee turn-over
rate, disability rate, retirement age and mortality
rate. Actual results that differ from the Company’s
assumptions which effects are more than 10% of
the defined benefit obligations are deferred and
being amortized on a straight-line basis over the
expected average remaining service years of the
qualified employees. While the Company believes
that its assumptions are reasonable and
appropriate, significant differences in the
Company’s actual results or significant changes in
the Company’s assumptions may materially affect
its estimated liabilities for pension and employee
benefits and net employee benefits expense. The
carrying amount of the Company’s estimated
liabilities for employee benefits as of September
30, 2011 is Rp21,201,035,239 (December 31,
2010: Rp20,500,785,254). Further details are
discussed in Note 14.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen
mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
antara X sampai dengan X tahun. Ini adalah umur
yang secara umum diharapkan dalam industri
dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya.
The costs of fixed assets are depreciated on a
straight-line basis over their estimated useful lives.
Management properly estimates the useful lives of
these fixed assets to be within X to X years. These
are common life expectancies applied in the
industries where the Company conducts its
businesses.
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
(lanjutan)
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
(continued)
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Penyusutan Aset Tetap (lanjutan)
Depreciation of Fixed Assets (continued)
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan
teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat
ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya
penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai
tercatat bersih atas aset tetap Perusahaan pada
tanggal 30 September 2011 adalah sebesar
Rp63.555.406.956
(31
Desember
2010:
Rp65.173.628.559).
Penjelasan
lebih
rinci
diungkapkan dalam Catatan 8.
Changes in the expected level of usage and
technological development could impact the
economic useful lives and the residual values of
these assets, and therefore future depreciation
charges could be revised. The net carrying amount
of the Company’s fixed assets as of September
30, 2011 is Rp63,555,406,956 (December 31,
2010: Rp65,173,628,559). Further details are
disclosed in Note 8.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan
tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan
penggunaan estimasi akuntansi. Sementara
komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar
ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat
diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat
berbeda
bila
Perusahaan
menggunakan
metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan
nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut
dapat mempengaruhi secara langung laba atau
rugi Perusahaan. Nilai tercatat dari aset keuangan
pada nilai wajar dalam laporan perubahan posisi
keuangan interim pada tanggal 30 September
2011 adalah sebesar Rp40.999.364.743 (31
Desember 2010: Rp47.095.386.757) (Catatan 27),
sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam
laporan perubahan posisi keuangan pada tanggal
30
September
2011
adalah
sebesar
Rp302.320.666.410 (31 December
2010:
Rp296.304.678.436) (Catatan 27).
The Company carries certain financial assets and
liabilities at fair values, which requires the use of
accounting
estimates.
While
significant
components of fair value measurement were
determined using verifiable objective evidences,
the amount of changes in fair values would differ if
the
Company
utilized
different
valuation
methodology. Any changes in fair values of these
financial assets and liabilities would affect directly
the Company’s profit or loss. The carrying amount
of financial assets carried at fair values in the
interim d statements of financial position as of
September 30, 2011 is Rp40,999,364,743
(December 31, 2010: Rp47,095,386,757) (Note
27), while the carrying amount of financial liabilities
carried in the d statements of financial position as
of September 30, 2011 is Rp302,320,666,410
(December 31, 2010: Rp296,304,678,436) (Note
27).
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan
signifikan
dilakukan
dalam
menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang
penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti
sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan
mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan
berdasarkan estimasi apakah akan terdapat
tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgement is involved in determining
provision for corporate income tax. There are
certain transactions and computation for which the
ultimate tax determination is uncertain during the
ordinary course of business. The Company
recognizes liabilities for expected corporate
income tax issues based on estimates of whether
additional corporate income tax will be due.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
(lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
4.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
(continued)
Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan
Persediaan
Allowance for Decline in Market Value and
Obsolescence of Inventories
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan
persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan
situasi yang tersedia, termasuk namun tidak
terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang
dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk
penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang
mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai
tercatat persediaan Perusahaan pada tanggal 30
September
2011
adalah
sebesar
Rp47.542.506.730
(31
Desember
2010:
Rp32.585.256.294).
Penje-lasan
lebih
rinci
diungkapkan dalam Catatan 6.
Allowance for decline in market value and
obsolescence of inventories is estimated based on
available facts and circumstances, including but
not limited to, the inventories’ own physical
conditions, their market selling prices, estimated
costs of completion and estimated costs to be
incurred for their sales. The provisions are reevaluated and adjusted as additional information
received affects the amount estimated. The
carrying amount of the Company’s inventories as
of September 30, 2011 is Rp47,542,506,730
(December 31, 2010: Rp32,585,256,294). Further
details are contained in Note 6.
4.
KAS DAN BANK
Kas dan bank terdiri dari:
Cash on hand and in banks consist of:
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
Kas
Bank:
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.,
Cabang Jakarta
Rekening Rupiah
Rekening Dolar AS
Rekening Yen Jepang
Rekening Euro
CASH ON HAND AND IN BANKS
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
10.426.520
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
32.029.235
21.593.689
Cash on hand
Banks:
The Bank of Tokyo-Mitsubishi,
UFJ, Ltd, Jakarta Branch
Rupiah account
US Dollar account
Japanese Yen account
Euro account
273.382.348
2.287.132.999
284,989
1.629.013
152.133.493
6.400.688.573
1.116.686
1.628.976
321.673.942
1.231.106.493
1.081.046
1.653.922
PT Bank Mizuho Indonesia
Rekening Rupiah
Rekening Dolar AS
20.248.682
293.710.347
39.444.972
835.567.797
123.990.487
425.900.309
PT Bank Mizuho Indonesia
Rupiah account
US Dollar account
PT Bank Permata Tbk
Rekening Rupiah
Rekening Dolar AS
214.012.048
682.705.123
425.295.677
1.257.233.738
48.460.967
341.142.478
PT Bank Permata Tbk
Rupiah account
US Dollar account
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Rekening Rupiah
PT Bank OCBC NISP Tbk
Rekening Rupiah
Rekening Dolar AS
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Rekening Rupiah
Jumlah
9.087.277
9.312.277
9.387.277
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Rupiah account
523.237.804
1.310.365.138
655.424.484
116.061.223
147.477.989
45.427.176
PT Bank OCBC NISP Tbk
Rupiah account
US Dollar account
15.147.502
15.382.944
15.460.107
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Rupiah account
5.641.369.790
9.941.320.075
2.734.355.882
Pada tanggal-tanggal 30 September 2011, 31
Desember 2010 dan 30 September 2010 tidak
terdapat saldo kas dan bank dengan pihak-pihak
yang berelasi.
Total
As of September 30, 2011, December 31, 2010
and September 30, 2010, there are no balances of
cash on hand and in banks with related parties.
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5.
PIUTANG USAHA
Piutang usaha terdiri dari:
Trade receivables consist of:
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
Pihak ketiga
PT Sinarbudi Intraco
PT Dayani Garment Indonesia
PT Megariamas Sentosa
PT Mitra Sukses Kreasindo
PT Bengawan Solo Garment
China Unique Garments Mfg
Woo Il Co Ltd
Eve Garments Ltd
PT Metro Garmin
PT Dewhirst Menswear
PT Mascotindo Jaya Abadi
Toray International, Inc
PT Liza Christina Garment
PT Naigai Shirts Indonesia
PT Shinwoo Abadi
Abdulaziz Adib Al Abbassi
PT Primajaya Pantes Garment
Geebee Trading Company
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp300.000.000)
TRADE RECEIVABLES
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
4.992.319.413
4.607.927.287
3.094.870.184
1.985.517.056
1.311.717.881
1.297.068.348
1.209.695.943
1.038.397.398
976.332.637
828.036.676
776.250.730
758.491.252
636.801.817
598.454.194
544.866.755
478.938.027
378.752.110
317.320.960
3.048.711.163
3.831.581.717
3.139.717.828
983.380.949
3.525.197.960
2.527.714.725
980.997.401
497.886.066
1.259.490.809
-
3.939.383.524
2.958.027.442
1.998.271.159
1.859.010.813
425.184.418
2.417.365.574
1.599.894.207
565.506.064
67.590.731
272.888.477
802.736.665
1.276.510.590
-
4.051.277.543
11.115.566.801
11.629.849.490
Third parties
PT Sinarbudi Intraco
PT Dayani Garment Indonesia
PT Megariamas Sentosa
PT Mitra Sukses Kreasindo
PT Bengawan Solo Garment
China Unique Garments Mfg
Woo Il Co Ltd
Eve Garments Ltd
PT Metro Garmin
PT Dewhirst Menswear
PT Mascotindo Jaya Abadi
Toray International, Inc
PT Liza Christina Garment
PT Naigai Shirts Indonesia
PT Shinwoo Abadi
Abdulaziz Adib Al Abbassi
PT Primajaya Pantes Garment
Geebee Trading Company
Others
(each below Rp300,000,000)
Jumlah pihak ketiga
Pihak-pihak yang berelasi
(Catatan 24)
Dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
29.883.036.211
30.910.245.419
29.812.219.154
Total third parties
3.007.088.828
3.775.951.349
1.140.743.497
Related party (Note 24)
Piutang usaha, bersih
31.932.606.353
(957.518.686)
(957.518.686)
33.728.678.082
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai
berikut:
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
Sampai dengan 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 bulan - 1 tahun
Dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
Piutang usaha, bersih
(957.518.686) Less allowance for impairment losses
29.995.443.965
The aging analysis of trade receivables is as
follows:
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
20.697.287.778
9.288.735.526
1.943.085.386
961.016.349
20.362.293.617
13.754.722.456
158.685.333
410.495.362
16.900.613.514
11.194.887.675
1,220.733.284
1.636.728.178
32.890.125.039
34.686.196.768
30.952.962.651
(957.518.686)
31.932.606.353
(957.518.686)
33.728.678.082
Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang
adalah sebagai berikut:
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
Trade receivables, net
Less than 1 month
1 - 3 months
3 - 6 months
6 months - 1 year
(957.518.686) Less allowance for impairment losses
29.995.443.965
Trade receivables, net
The details of trade receivables based on original
currencies are as follows:
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
Rupiah
Dolar AS
2.166.537.153
30.723.587.886
803.956.991
33.882.239.777
2.186.394.215
28.766.568.436
Rupiah
US Dollar
Jumlah
32.890.125.039
34.686.196.768
30.952.962.651
Total
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
6.
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
TRADE RECEIVABLES (continued)
Berdasarkan hasil penelaahan dari kondisi akun
piutang usaha masing-masing pelanggan pada
akhir
periode,
manajemen
Perusahaan
berpendapat
bahwa
penyisihan
kerugian
penurunan nilai piutang sebesar Rp957.518.686
pada tanggal 30 September 2011 dan 31
Desember 2010 adalah cukup untuk menutup
kemungkinan atas tidak tertagihnya piutang usaha
tersebut.
Based on the review of the status of the individual
receivable accounts at the end of period, the
Company’s management is of the opinion that the
allowance for impairment losses of Rp957,518,686
as of September 30, 2011 and December 31, 2010
are adequate to cover possible losses from the
uncollectible accounts.
Pada tanggal-tanggal 30 September 2011, 31
Desember 2010 dan 30 September 2010, tidak
terdapat piutang usaha yang digunakan sebagai
jaminan.
As of September 30, 2011, December 31, 2010
and September 30, 2010, no trade receivables
were pledged as collateral.
6.
PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
INVENTORIES
Inventories consist of:
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Bahan pembantu dan suku cadang
7.048.796.385
21.414.801.691
10.534.616.434
8.544.292.220
4.813.594.666
17.452.406.727
2.322.320.335
7.996.934.566
5.678.063.873
23.201.819.139
5.264.298.198
8.318.391.007
Finished goods
Work in process
Raw materials
Supplies and spare parts
Jumlah
47.542.506.730
32.585.256.294
42.462.572.217
Total
Berdasarkan hasil penelaahan kondisi persediaan
pada tanggal laporan posisi keuangan, manajemen
Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan untuk
penurunan nilai/keusangan tidak dibutuhkan.
Based on the review of the condition of inventories
at the balance sheet dates, the Company’s
management is of the opinion that an allowance for
decline in value/obsolescence is not required.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan
mengasuransikan persediaannya atas kerugian
yang mungkin timbul dari kebakaran dan sebab
lainnya dengan jumlah perlindungan sebesar
Rp32.574.393.000
atau
setara
dengan
AS$3.623.000
sampai
dengan
tanggal
31 Desember 2011. Manajemen Perusahaan
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas
risiko tersebut.
As of December 30, 2010, the Company had
insured its inventories against losses from fire and
other risks under blanket policies with a total
coverage of Rp32,574,393,000 or equivalent to
US$3,623,000 through December 31, 2011. The
Company’s management believes that such
insurance coverage is adequate to cover any
possible of losses from the said risk.
Pada tanggal 30 September 2011 dan 31
Desember 2010, tidak terdapat persediaan yang
digunakan sebagai jaminan.
As of September 30, 2011 and December 31,
2010, no inventories were pledged as collateral.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
PAJAK DIBAYAR DI MUKA
Pajak dibayar di muka terdiri dari:
Prepaid taxes consist of:
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
8.
PREPAID TAXES
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
Pajak penghasilan - pasal 22:
tahun fiskal 2011
tahun fiskal 2010
tahun fiskal 2009
1.390.164.557
1.044.860.083
-
1.044.860.083
879.250.939
825.051.861
879.250.939
Income tax - article 22
fiscal year 2011
fiscal year 2010
fiscal year 2009
Jumlah
2.435.024.640
1.924.111.022
1.704.302.800
Total
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(“SKPLB”) tanggal 25 Maret 2011, Direktorat
Jenderal
Pajak
melakukan
koreksi
atas
keuntungan fiskal Perusahaan tahun pajak 2009
dari
sebesar
Rp35.014.540.827
menjadi
Rp35.773.538.266 sehingga keuntungan fiskal
Perusahaan bertambah sebesar Rp758.997.439
(Catatan 22). SKPLB ini juga menyetujui
permohonan restitusi pajak penghasilan pasal 22
tahun pajak 2009 sebesar Rp879.250.939.
Based on the Tax Overpayment Assessment
Letter (“SKPLB”) dated March 25, 2011, the
Directorate General of Taxes adjusted the
Company’s
2009
fiscal
gain
from
Rp35,014,540,827
to
Rp35,773,538,266.
Accordingly, the 2009 fiscal gain was increased by
Rp758,997,439 (Note 22). This SKPLB also
approved the claim for 2009 income tax article 22
refund amounting to Rp879,250,939.
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(“SKPLB”) tanggal 23 Juli 2010, Direktorat
Jenderal Pajak melakukan koreksi atas kerugian
fiskal Perusahaan tahun pajak 2008 dari sebesar
Rp61.842.518.081 menjadi Rp60.946.707.876
sehingga kerugian fiskal Perusahaan berkurang
sebesar Rp895.810.205 (Catatan 22). SKPLB ini
juga menyetujui permohonan restitusi pajak
penghasilan pasal 22 tahun pajak 2008 sebesar
Rp858.444.927 yang pengembaliannya diterima
oleh Perusahaan pada bulan Agustus 2010
sebesar Rp675.680.836, setelah dikurangi hutang
atas Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) tahun 2008
sebesar Rp182.764.091, sesuai dengan Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) tanggal
23 Juli 2010. Perusahaan telah menyetujui seluruh
SKPKB yang tersebut.
Based on the Tax Overpayment Assessment
Letter (“SKPLB”) dated July 23, 2010, the
Directorate General of Taxes adjusted the
Company’s
2008
fiscal
loss
from
Rp61,842,518,081
to
Rp60,946,707,876.
Accordingly, the 2008 fiscal loss was reduced by
Rp895,810,205 (Note 22). This SKPLB also
approved the claim for 2008 income tax article 22
refund amounting to Rp858,444,927. The refund
amounting to Rp675,680,836 was received in
August 2010, net of underpayment of 2008 Value
Added Tax (“VAT”) of Rp182,764,091 as stated in
the Tax Underpayment Assessment Letter
(“SKPKB”) dated July 23, 2010. The Company has
approved all the SKPKB.
8.
ASET TETAP
Aset tetap terdiri dari:
FIXED ASSETS
The details of fixed assets are as follows:
Mutasi selama Periode/
Movement During the Period
2011
1 Jan. 2011/
Jan. 1, 2011
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposals
30 Sep. 2011/
Sep. 30, 2011
2011
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan dan perabot kantor
Aset Sewa Pembiayaan
Kendaraan
48.923.870.000
20.069.252.318
256.776.230.430
1.691.434.830
1.785.865.398
160.000.000
321.731.159
98.000.000
84.059.268
-
48.923.870.000
20.229.252.318
257.097.961.589
1.789.434.830
1.869.924.666
299.700.000
-
-
299.700.000
Carrying Value
Direct Ownership
Land
Buildings and infrastructure
Machinery and equipment
Motor vehicles
Furniture and fixtures
Asset under Finance Lease
Motor vehicles
Jumlah nilai tercatat
329.546.352.976
663.790.427
-
330.210.143.403
Total carrying value
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
ASET TETAP (lanjutan)
FIXED ASSETS (continued)
Mutasi selama Periode/
Movement During the Period
2011
1 Jan. 2011/
Jan. 1, 2011
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposals
30 Sep. 2011/
Sep. 30, 2011
2011
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan dan perabot kantor
Aset Sewa Pembiayaan
Kendaraan
17.966.481.584
211.603.326.950
1.741.208.163
1.785.865.398
340.034.961
1.877.650.955
6.533.334
6.304.446
-
18.306.516.545
213.480.977.905
1.747.741.497
1.792.169.844
4.906.667
51.488.334
-
56.395.001
Accumulated Depreciation
Direct Ownership
Buildings and infrastructure
Machinery and equipment
Motor vehicles
Furniture and fixtures
Asset under Finance Lease
Motor vehicles
Jumlah akumulasi penyusutan
233.101.788.762
2.282.012.030
-
235.383.800.792
Total accumulated depreciation
Penurunan nilai aset tetap
Mesin dan peralatan
31.270.935.655
-
-
31.270.935.655
Impairment in value
of fixed assets
Machinery and equipment
Nilai Buku
65.173.628.559
63.555.406.956
Net Book Value
Mutasi selama Periode/
Movement During the Period
2010
1 Jan. 2010/
Jan. 1, 2010
Penambahan/
Additions
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan dan perabot kantor
Aset Sewa Pembiayaan
Kendaraan
48.923.870.000
20.069.252.318
256.752.292.906
1.691.434.830
1.785.865.398
88.913.728
-
147.200.000
152.500.000
Jumlah nilai tercatat
329.369.915.452
241.413.728
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan dan perabot kantor
Aset Sewa Pembiayaan
Kendaraan
16.929.274.403
208.761.495.968
1.691.434.830
1.785.865.398
1.037.207.181
2.906.807.186
-
4.906.667
49.773.333
Jumlah akumulasi penyusutan
229.172.977.266
3.993.787.700
Penurunan nilai aset tetap
Mesin dan peralatan
31.270.935.655
-
Nilai Buku
68.926.002.531
31
Pengurangan/
Disposals
31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010
(64.976.204)
(64.976.204)
(64.976.204)
(64.976.204)
-
2010
299.700.000
Carrying Value
Direct Ownership
Land
Buildings and infrastructure
Machinery and equipment
Motor vehicles
Furniture and fixtures
Asset under Finance Lease
Motor vehicles
329.546.352.976
Total carrying value
17.966.481.584
211.603.326.950
1.691.434.830
1.785.865.398
54.680.000
Accumulated Depreciation
Direct Ownership
Buildings and infrastructure
Machinery and equipment
Motor vehicles
Furniture and fixtures
Asset under Finance Lease
Motor vehicles
233.101.788.762
Total accumulated depreciation
31.270.935.655
Impairment in value
of fixed assets
Machinery and equipment
65.173.628.559
Net Book Value
48.923.870.000
20.069.252.318
256.776.230.430
1.691.434.830
1.785.865.398
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
ASET TETAP (lanjutan)
FIXED ASSETS (continued)
Mutasi selama Periode/
Movement During the Period
2010
1 Jan. 2010/
Jan. 1, 2010
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposals
30 Sep. 2010/
Sep. 30, 2010
2010
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan dan perabot kantor
Aset Sewa Pembiayaan
Kendaraan
48.923.870.000
20.069.252.318
256.752.292.906
1.691.434.830
1.785.865.398
88.913.728
-
-
48.923.870.000
20.069.252.318
256.841.206.634
1.691.434.830
1.785.865.398
147.200.000
152.500.000
-
299.700.000
Carrying Value
Direct Ownership
Land
Buildings and infrastructure
Machinery and equipment
Motor vehicles
Furniture and fixtures
Asset under Finance Lease
Motor vehicles
Jumlah nilai tercatat
329.369.915.452
241.413.728
-
329.611.329.180
Total carrying value
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan dan perabot kantor
Aset Sewa Pembiayaan
Kendaraan
16.929.274.403
208.761.495.968
1.691.434.830
1.785.865.398
571.453.938
2.330.541.154
-
-
17.500.728.342
211.092.037.121
1.691.434.830
1.785.865.398
4.906.667
34.788.332
-
39.694.999
Accumulated Depreciation
Direct Ownership
Buildings and infrastructure
Machinery and equipment
Motor vehicles
Furniture and fixtures
Asset under Finance Lease
Motor vehicles
Jumlah akumulasi penyusutan
229.172.977.266
2.936.783.424
-
232.109.760.690
Total accumulated depreciation
31.270.935.655
Impairment in value
of fixed assets
Machinery and equipment
66.230.632.835
Net Book Value
Penurunan nilai aset tetap
Mesin dan peralatan
31.270.935.655
Nilai Buku
68.926.002.531
-
Keuntungan atas penjualan aset tetap pada tahun
2010 adalah sebesar Rp14.212.000.
-
The gain on sales of fixed assets at the year of
2010 is amount to Rp14.212.000.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
ASET TETAP (lanjutan)
FIXED ASSETS (continued)
Pada bulan Juni 2004, Perusahaan mengakui
kerugian atas penurunan nilai mesin-mesin pabrik
sebesar Rp31.270.935.655 sehubungan dengan
kondisi permintaan produk Perusahaan. Jumlah
yang dapat diperoleh kembali ditentukan
berdasarkan harga pasar, sesuai dengan laporan
perusahaan penilai independen, PT Karmindo
Approkon tanggal 26 Juli 2004. Nilai buku dari
mesin-mesin
tersebut
sebelum
mengalami
penurunan nilai adalah sebesar Rp60.383.935.655.
In June 2004, the Company recognized loss on
impairment
in
value
of
machinery
of
Rp31,270,935,655 considering demand for the
Company’s products. The recoverable amounts
were determined using market price based on an
independent appraisal report of PT Karmindo
Approkon dated July 26, 2004. Prior to these writedowns, the net book value of machinery was
Rp60,383,935,655.
Beban penyusutan sebesar Rp2.282.012.030 pada
periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal
30 September 2011 (31 Desember 2010:
Rp3.993.787.700)
dibebankan
pada
biaya
produksi.
Depreciation expenses of Rp2,282,012,030 in
nine-month period ended September 30, 2011
(December 31, 2010: Rp3,993,787,700) was
charged to manufacturing costs.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan
mengasuransikan aset tetapnya atas kerugian
yang mungkin timbul dari kebakaran dan sebab
lainnya dengan jumlah perlindungan sebesar
Rp244.531.597.900 sampai dengan tanggal
31 Desember 2011. Manajemen Perusahaan
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas
risiko tersebut.
As of December 31, 2010, the Company insured
its fixed assets against losses from fire and other
risks under blanket policies with total coverage of
Rp244,531,597,900 through December 31, 2011.
The Company’s management believes that
insurance coverage is adequate to cover possible
losses from the said risk.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak
ada penurunan potensial lebih lanjut atas nilai
tercatat aset tetap dan oleh karena itu, tidak
diperlukan penurunan nilai aset pada tanggal
30 September 2011.
The Company’s management believes that there is
no further potential impairment in values of fixed
assets, and therefore, no write-down for
impairment in asset values is necessary as of
September 30, 2011.
Pada bulan Desember 2009, Perusahaan memiliki
perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan
PT Astra Sedaya Finance, dengan jangka waktu 5
tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2014.
Perusahaan memiliki opsi untuk membeli aset
sewaan pada akhir masa sewa pembiayaan.
In December 2009, the Company has finance
lease commitments with PT Astra Sedaya Finance
covering motor vehicle, for a period of 5 years up
to 2014. The Company has the option to purchase
the leased assets at the end of the lease term.
Pada tanggal 20 Mei 2010, Perusahaan
mengadakan
perjanjian
sewa
pembiayaan
kendaraan dengan PT Niaga Finance, dengan
jangka waktu 4 tahun dan akan jatuh tempo pada
tahun 2014. Perusahaan memiliki opsi untuk
membeli aset sewaan pada akhir masa sewa
pembiayaan.
As of May 20, 2010, the Company entered into
finance lease commitments with PT Niaga Finance
covering motor vehicle, for a period of 4 years up
to 2014. The Company has the option to purchase
the leased assets at the end of the lease term.
Fasilitas sewa pembiayaan ini dikenakan suku
bunga yang bekisar antara 17%-20% per tahun
(2010: 20% per tahun).
The aforementioned lease commitments bear
interest ranged from 17% to 20% per annum
(2010: 20% per annum).
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
ASET TETAP (lanjutan)
FIXED ASSETS (continued)
Pembayaran sewa minimum di masa yang akan
datang dan nilai kininya berdasarkan perjanjian
sewa pembiayaan pada tanggal 30 September
2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai
berikut:
Future minimum payments and the present value
under the lease agreement as of September 30,
2011 and December 31, 2010 are as follows:
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
9.
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
Pembayaran
sewa minimum
di masa yang
akan datang/
Future minimum
lease payments
Nilai kini
pembayaran
sewa minimum/
Present value
of minimum
lease payments
Pembayaran
sewa minimum
di masa yang
akan datang/
Future minimum
lease payments
Nilai Kini
pembayaran
sewa minimum/
Present value
of minimum
lease payments
Sampai dengan satu tahun
Lebih dari satu tahun sampai
lima tahun
89.913.200
57.741.375
89.913.200
50.310.321
167.041.765
139.281.225
234.477.600
183.566.161
Not later than one year
Later than one year but
not later than five years
Jumlah pembayaran minimum
Dikurangi beban keuangan
256.954.965
(59.932.365)
197.022.600
-
324.391.052
(90.514.570)
233.876.482
-
Total minimum lease payments
Less finance charges
Nilai kini pembayaran sewa minimum
197.022.600
197.022.600
233.876.482
233.876.482
Present value of minimum
lease payment
9.
ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
OTHER NON-CURRENT ASSETS
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
Deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya
Tanah yang tidak digunakan
dalam usaha
Uang jaminan
Lain-lain
2.104.632.000
2.104.632.000
-
Restricted time deposits
1.521.310.350
1.320.756.600
199.542.454
1.521.310.350
1.320.756.600
193.042.454
1.521.310.350
1.320.756.600
642.447.604
Land not used in operations
Security deposit
Others
Jumlah
5.146.241.404
5.139.741.404
3.484.514.554
Total
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
merupakan deposito dalam Rupiah dan Dolar AS
yang ditempatkan di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ,
Ltd., Cabang Jakarta dan digunakan sebagai
jaminan atas pembayaran pembelian gas dari PT
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Restricted time deposits represent deposits in
Rupiahs and US Dollar which placed at the Bank
of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch and
used as a guarantee for payment on purchase of
gas from PT Perusahaan Gas Negara (Persero)
Tbk.
Kisaran tingkat suku bunga tahunan dari deposito
berjangka yang dibatasi penggunaannya adalah
berkisar:
The range of annual interest rates of the restricted
time deposits are as follows:
Mata uang
Rekening Rupiah
Rekening Dolar AS
Sep. 2011/
Sep. 2011
Des. 2010/
Dec. 2010
3,20%
0,23%
34
5,90%
0,25%
Currency Denomination
Rupiah account
US Dollar account
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. TRADE PAYABLES
10. HUTANG USAHA
Akun ini merupakan saldo hutang berasal dari
pembelian bahan baku, suku cadang dan bahan
pembantu dari pihak berikut ini:
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
Pihak ketiga
PT Tifico Fiber Indonesia Tbk
CV Hasari Hermon
PT Emori Indonesia
CV Mulya Jaya
PT Hikari Cipta Indonesia
PT Anugerah Texindotama
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp200.000.000)
This account consists of payables arising from the
purchases of raw materials, spare parts and
factory supplies from the following parties:
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
1.410.187.298
653.645.837
535.754.087
313.306.880
228.651.463
274.292.739
1.587.066.609
1.638.401.907
1.571.117.958
1.211.118.958
1.063.114.389
2.003.630.142
1.450.368.516
1.381.648.401
857.575.897
680.385.636
1.624.897.727
7.630.454.712
10.551.633.175
Third parties
PT Tifico Fiber Indonesia Tbk
CV Hasari Hermon
PT Emori Indonesia
CV Mulya Jaya
PT Hikari Cipta Indonesia
PT Anugerah Texindotama
Others
(each below Rp200,000,000)
Jumlah pihak ketiga
Pihak-pihak yang berelasi
(Catatan 24)
5.040.736.031
14.701.274.533
16.925.241.767
Total third parties
12.830.896.100
5.577.409.058
11.453.292.910
Related parties (Note 24)
Jumlah
17.871.632.131
20.278.683.591
28.378.534.677
Total
Analisa umur hutang usaha adalah sebagai
berikut:
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
The aging analysis of the Company’s trade
payables are as follows:
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
Lebih dari 3 bulan
11.482.213.200
6.310.702.790
78.717.141
6.862.800.276
12.061.123.578
1.354.759.737
6.651.550.605
12.844.642.147
8.882.341.925
Less than 1 month
1 - 3 months
More than 3 months
Jumlah
17.871.632.131
20.278.683.591
28.378.534.677
Total
Rincian hutang usaha menurut jenis mata uang
adalah sebagai berikut:
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
The details of trade payables based on original
currency are as follows:
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
Rupiah
Dolar AS
Yen Jepang
1.655.126.222
15.963.307.438
253.198.471
6.038.688.598
13.074.254.019
1.165.740.974
7.305.922.700
19.876.493.915
1.196.118.062
Rupiah
US Dollar
Japanese Yen
Jumlah
17.871.632.131
20.278.683.591
28.378.534.677
Total
Pada tanggal-tanggal 30 September 2011, 31
Desember 2010 dan 30 September 2010, tidak ada
jaminan yang diberikan oleh Perusahaan kepada
pihak lain.
As of September 30, 2011, December 31, 2010
and September 30, 2010, the Company did not
provide any guarantee to other parties.
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. LOANS FROM A SHAREHOLDER
11. PINJAMAN DARI PEMEGANG SAHAM
Akun ini merupakan pinjaman tanpa bunga dari
pemegang saham, Unitika Limited, Jepang untuk
modal kerja dengan mutasi saldo pinjaman
sebagai berikut:
Saldo awal
Dolar AS
Yen Jepang
Ekuivalen dalam Rupiah
Penambahan selama periode
Dolar AS
Ekuivalen dalam Rupiah
Pengaruh perubahan kurs
valuta asing
Saldo akhir
Dolar AS
Yen Jepang
Ekuivalen dalam Rupiah
This account represents non-interest bearing loans
obtained from a shareholder, Unitika Limited,
Japan for working capital purposes with
movements in the loan balance as follows:
Sep 2011/
Sep 2011
Des. 2010/
Dec. 2010
US$ 20.414.562
JPY 778.203.521
US$ 16.454.562
JPY 778.203.521
269.375.389.677
233.816.177.126
US$
800.000
6.806.400.000
674.461.080
3.960.000
35.845.480.000
(286.267.449)
US$ 21.214.562
JPY 778.203.521
US$ 20.414.562
JPY 778.203.521
276.856.250.757
269.375.389.677
Saldo pinjaman dari pemegang saham pada
tanggal 30 September 2011 merupakan pinjaman
dari Unitika Limited, Jepang dengan rincian
tanggal jatuh tempo sebagai berikut (Catatan 23):
Jatuh tempo
US$
Beginning balance
US Dollar
Japanese Yen
Equivalent in Rupiah
Addition during the period
US Dollar
Equivalent in Rupiah
Effect of changes in foreign
exchange rates
Ending balance
US Dollar
Japanese Yen
Equivalent in Rupiah
The outstanding balance of loans from a
shareholder as of September 30, 2011 represents
loans from Unitika Limited, Japan with the
following maturity dates (Note 23):
Jumlah/Amount
31 Maret 2012
31 Juli 2011
31 Desember 2011
234.858.770.757
19.410.600.000
22.586.880.000
Perjanjian pinjaman dari pemegang saham berisi
beberapa pembatasan antara lain, melakukan
pengumuman
atau
pembayaran
dividen,
melakukan perubahan yang signifikan atas bisnis
perusahaan, menjual atau menghapus seluruh
atau sebagian besar harta perusahaan dan
menjaminkan atau menggadaikan seluruh atau
bagian dari aset perusahaan.
Maturity
March 31, 2012
July 31, 2011
December 31, 2011
The loan agreement contains certain covenants
limiting, among others, declaration or payment of
any dividend, any substantial alteration in the
nature of its business, transfer or disposal of all or
substantial part of its assets and putting pledge,
lien or other encumbrance on the whole or any part
of its property or assets.
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. TAXES PAYABLE
12. HUTANG PAJAK
Hutang pajak terdiri dari:
Taxes payable consist of:
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pajak Pertambahan Nilai
182.911.560
25.560.009
559.203.565
182.657.063
53.348.676
185.572.262
149.394.973
31.622.323
788.375.367
Income Taxes
Article 21
Article 23
Value Added Tax
Jumlah
767.675.134
421.578.001
969.392.663
Total
13. OTHER CURRENT LIABILITIES
13. KEWAJIBAN LANCAR LAINNYA
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
Biaya masih harus dibayar
Pihak ketiga
Komisi
Pihak ketiga
Lain-lain
Jumlah
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
4.488.107.075
3.997.435.234
4.138.513.821
643.575.082
2.821.101.365
730.580.159
1.922.589.775
1.327.858.219
2.153.867.335
Accruals
Third parties
Commissions
Third parties
Others
7.952.783.522
6.650.605.168
7.620.239.375
Total
14. ESTIMATED
BENEFITS
14. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN KERJA
Perusahaan mengakui penyisihan untuk imbalan
kerja karyawan dengan asumsi-asumsi utama
dalam laporan sebagai berikut:
Usia pensiun
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tabel kematian
Tingkat cacat
:
:
:
:
:
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
Tabel mutasi penyisihan untuk imbalan kerja
karyawan seperti yang tercantum dalam laporan
aktuaria tersebut:
:
:
:
:
:
EMPLOYEE
Retirement age
Discount rate
Salary increase
Mortality table
Disability rate
The tables of movements in the benefits provision
as determined by the said independent actuary
report as follows:
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
Saldo awal
Beban imbalan kerja
karyawan, bersih
Pembayaran manfaat
tahun berjalan
20.500.785.254
19.685.962.248
19.685.962.248
1.628.550.000
2.170.712.542
1.628.550.000
(1.355.889.536)
(1.183.265.235)
Saldo akhir
21.201.035.239
20.500.785.254
20.131.247.013
(928.300.015)
FOR
The Company provided a provision for employee
benefits with the key assumptions are as follows:
55 tahun/years
9,00% per tahun/per annum
9,00% per tahun/per annum
CSO - 1980
10,00% dari/of CSO - 1980
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
LIABILITIES
37
Beginning balance
Net employee benefits
expense
Benefits paid during
the year
Ending balance
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. CAPITAL STOCK
15. MODAL SAHAM
The details of share ownership as of September
30, 2011 and December 31, 2010 based on
records maintained by PT EDI Indonesia, share
administration agency, are as follows:
Susunan pemegang saham pada tanggal
30 September 2011 dan 31 Desember 2010
berdasarkan catatan PT EDI Indonesia, biro
administrasi efek, adalah sebagai berikut:
Ditempatkan dan
disetor penuh/
Number of
shares issued
and fully paid
Pengurus/Management
Taizo Ishida (Presiden Direktur/President Director)
Haji Sugi Hadi Prawiro (Direktur/Director)
Bukan Pengurus/Non Management
Unitika Limited, Jepang/Japan
Henry Onggo
Henry Lohanata
Umum (masing-masing dengan
kepemilikan di bawah 5%)/
Public (each below 5% Ownership Interest)
Jumlah/Total
Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership
Jumlah/
Amount
500
500
0,01%
0,01%
500.000
500.000
1.000
0,02%
1.000.000
5.597.276
758.439
694.480
69,37%
9,40%
8,61%
5.597.276.000
758.439.000
694.480.000
1.017.305
12,60%
1.017.305.000
8.067.500
99,98%
8.067.500.000
8.068.500
100,00%
8.068.500.000
16. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
16. AGIO SAHAM
Agio saham merupakan selisih antara penerimaan
dari penerbitan saham dengan nilai nominalnya.
Additional paid-in capital represents the excess of
the proceeds from the issuance of common stock
over the par value of shares.
17. NET SALES
17. PENJUALAN BERSIH
Rincian penjualan bersih berdasarkan kelompok
produk utama adalah sebagai berikut:
The details of net sales based on primary products
are as follows:
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
Kain
Benang
Kapas
Produk sisa
141.635.763.353
8.487.110.255
921.991.783
3.219.821.118
155.647.590.544
4.864.147.931
4.081.395.805
112.157.652.658
2.309.440.560
2.799.335.871
Fabric
Yarn
Cotton
Waste
Jumlah
154.264.686.509
164.593.134.280
117.266.429.089
Total
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. NET SALES (continued)
17. PENJUALAN BERSIH (lanjutan)
Penjualan bersih kepada pihak-pihak yang berelasi
dan pihak ketiga adalah sebagai berikut:
Net sales to a related party and third parties are as
follows:
Persentase terhadap
Jumlah Penjualan/
Percentage to Total
Sales
Jumlah/
Amount
Sep 2011/
Sep 2011
Sep 2010/
Sep 2010
Sep 2011/
Sep 2011
Sep 2010/
Sep 2010
Pihak-pihak yang berelasi
(Catatan 24)
Pihak ketiga
18.962.015.566
135.302.670.943
6.309.344.428
110.957.084.661
12,29%
87,71%
5,38%
94,62%
Related party (Note 24)
Third parties
Jumlah
154.264.686.509
117.266.429.089
100,00%
100,00%
Total
Tidak ada pelanggan dengan nilai penjualan yang
melebihi 10% dari jumlah penjualan Perusahaan.
There are no of customers with sales value of
more than 10% of the Company’s total sales.
18. COST OF GOODS SOLD
18. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai
berikut:
Details of cost of goods sold consist of:
Sep 2011/
Sep 2011
Bahan Baku
Awal tahun
Pembelian
Tersedia untuk digunakan
Akhir periode
Sep 2010/
Sep 2010
2.322.320.335
72.407.328.607
3.268.049.289
40.576.644.106
Raw Materials
At beginning of year
Purchases
74.729.648.942
(10.534.616.434)
43.844.693.395
(5.264.298.198)
Available for use
At end of period
Bahan Baku yang Digunakan
64.195.032.508
38.580.395.197
Raw Materials Used
Upah Langsung
20.545.745.425
18.852.771.656
Direct Labor
27.526.038.534
16.117.843.021
9.495.267.239
5.247.738.234
2.282.012.030
1.235.403.953
1.015.854.718
1.021.829.458
24.352.647.734
17.425.795.095
9.733.981.580
4.880.881.215
2.936.783.424
927.341.407
986.482.674
2.336.863.675
22.463.217
3.435.546.177
22.463.217
3.715.841.301
Manufacturing Overhead:
Fuel
Chemicals
Consumable materials and spareparts
Salaries and employees' benefits
Depreciation
Repairs and maintenance
Insurance
Dyeing charges
Amortization of deferred chargeslandrights
Miscellaneous
Biaya Pabrikasi:
Bahan bakar
Bahan kimia
Bahan pembantu dan suku cadang
Gaji dan imbalan kerja
Penyusutan
Reparasi dan pemeliharaan
Asuransi
Biaya pencelupan
Amortisasi beban ditangguhkanhak atas tanah
Lain-lain
Jumlah Biaya Pabrikasi
67.399.996.581
67.319.081.322
Total Manufacturing Overhead
Jumlah Biaya Produksi
152.140.774.514
124.752.248.175
Total Manufacturing Cost
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. COST OF GOODS SOLD (continued)
18. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
Sep 2011/
Sep 2011
Sep 2010/
Sep 2010
Barang Dalam Proses:
Awal tahun
Akhir periode
17.452.406.727
(21.414.801.691)
24.616.771.407
(23.201.819.139)
Harga Pokok Produksi
148.178.379.550
126.167.200.443
Barang Jadi:
Awal tahun
Akhir periode
4.813.594.666
(7.048.796.387)
Beban Pokok Penjualan
145.943.177.829
Work in Process:
At beginning of year
At end of period
Cost of Goods Manufactured
Finished Goods:
At beginning of year
At end of period
8.362.806.615
(5.678.063.873)
128.851.943.185
Cost of Goods Sold
Pembelian bahan baku dari pihak yang berelasi
pada Sembilan bulan tahun 2011 dan 2010 adalah
sebesar Rp57.952.175.785 dan Rp31.652.092.863
atau 60,74% dan 49,85% dari jumlah pembelian
bahan baku masing-masing pada sembilan bulan
tahun 2011 dan 2010 (Catatan 24).
Purchases of raw materials from the related parties
in nine month 2011 and 2010 amounted to
Rp57,952,175,785 and Rp31,652,092,863 or
60.74% and 49.85% of total raw materials and
chemicals purchases in nine month 2011 and
2010, respectively (Note 24).
Rincian pemasok dengan nilai pembelian yang
melebihi 10% dari jumlah penjualan Perusahaan
adalah sebagai berikut:
The details of suppliers with purchase value of
more than 10% of the Company’s total sales are as
follows:
Persentase terhadap
Jumlah Penjualan/
Percentage to Total
Sales
Jumlah/
Amount
Sep 2011/
Sep 2011
Sep 2010/
Sep 2010
Unitika Limited, Jepang
Unitika Trading Co., Ltd.
52.813.407.767
31.652.092.863
-
55.35%
49,85%
-
Unitika Limited, Japan
Unitika Trading Co., Ltd
Jumlah
52.813.407.767
31.652.092.863
60,74%
49,85%
Total
Sep 2010/
Sep 2010
19. OPERATING EXPENSES
19. BEBAN USAHA
Beban usaha terdiri dari:
Operating expenses consist of:
Sep 2011/
Sep 2011
Penjualan dan pemasaran
Promosi dan komisi penjualan
Ongkos angkut
Klaim dan denda
Beban bank
Lain-lain
Sep 2011/
Sep 2011
Sep 2010/
Sep 2010
1.401.429.285
1.140.449.578
597.772.590
30.107.979
213.212.485
1.305.486.443
1.257.171.353
283.827.806
14.696.783
127.267.492
3.382.971.917
2.988.449.877
40
Sales and marketing
Sales promotions and commissions
Freight
Claims and penalties
Bank charges
Others
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. OPERATING EXPENSES (continued)
19. BEBAN USAHA (lanjutan)
Umum dan administrasi
Gaji dan imbalan kerja
Jasa tenaga ahli
Perjalanan dan transportasi
Meterai, telepon dan teleks
Beban bank
Lain-lain
Jumlah
2.212.222.279
380.444.976
362.548.931
227.476.237
194.707.953
414.417.220
2.055.678.992
373.534.555
273.633.270
205.272.643
171.644.500
368.276.185
3.791.817.596
3.448.040.145
7.174.789.513
6.436.490.022
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
Sep 2011/
Sep 2011
Sep 2010/
Sep 2010
Laba selisih kurs
Rugi selisih kurs
3.436.135.109
(4.715.439.837)
4.085.737.710
(896.920.580)
Bersih
(1.279.304.728)
3.188.817.130
Gain on foreign exchange
Loss on foreign exchange
Net
21. INTEREST INCOME
21. PENDAPATAN BUNGA
Pendapatan bunga diperoleh dari deposito
berjangka dan jasa giro sebesar Rp53.625.976 dan
Rp13.177.880 untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010.
Interest income was derived from time deposits
and current bank accounts of Rp53,625,976 and
Rp13,177,880 for the years ended September 30,
2011 and 2010, respectively.
22. INTEREST EXPENSES
22. BEBAN BUNGA
Beban bunga pada tahun 2010 untuk pihak yang
mempunyai hubungan istimewa yaitu Unimore
Limited sebesar Rp9.427.768.
Interest expenses at the year 2010 for related
parties was Unimore Limited accounts of
Rp9,427,768.
23. TAXATION
23. PERPAJAKAN
Manfaat Pajak Penghasilan
a.
Sep 2011/
Sep 2011
Tangguhan
Total
20. (LOSS)/GAIN ON FOREIGN EXCHANGE - NET
20. (RUGI)/LABA SELISIH KURS - BERSIH
a.
General and Administrative
Salaries and employees’ benefits
Professional fees
Travelling and transportation
Postage, telephone and telex
Bank charges
Others
Income Tax Benefit
Sep 2010/
Sep 2010
275.706.057
41
403.053.656
Deferred
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. TAXATION (continued)
23. PERPAJAKAN (lanjutan)
b.
Rekonsiliasi antar (rugi)/laba sebelum manfaat
pajak penghasilan, seperti yang disajikan
dalam laporan laba rugi komprehensif, dengan
taksiran (rugi)/laba fiskal adalah sebagai
berikut:
b.
Sep 2011/
Sep 2011
Laba/(rugi) sebelum manfaat pajak
penghasilan
Ditambah/(dikurangi) beda temporer:
Penyusutan
Estimasi kewajiban imbalan kerja
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Kewajiban sewa pembiayaan
Jasa tenaga ahli
Beban keterlambatan pembayaran
kepada pemasok
Komisi penjualan
Estimasi pembayaran bonus
Ditambah/(dikurangi) beda tetap:
Kesejahteraan karyawan
Transportasi
Pemeliharaan dan perbaikan
Asuransi
Penghasilan bunga yang sudah
dikenakan pajak final
Beban yang tidak dapat
dikurangkan lainnya
A reconciliation between the Company’s
(loss)/income before income tax benefit, as
shown in the statements of comprehensive
income, to the estimated fiscal (loss)/income
are as follows:
Sep 2010/
Sep 2010
670.334.034
(14.928.080.438)
684.368.495
1.099.922.508
700.249.985
(36.853.882)
-
445.284.765
(22.959.782)
(101.071.042)
(246.396.685)
341.039.827
-
1.101.367.913
1.762.216.276
1.864.645.846
31.110.611
10.642.434
2.871.000
1.639.603.667
30.360.611
12.892.434
2.871.000
(53.625.976)
(13.177.880)
365.592.493
390.099.008
2.221.236.408
2.062.648.840
3.992.938.355
(11.103.215.322)
Taksiran laba fiskal
Koreksi rugi fiskal yang berasal dari
hasil pemeriksaan pajak
Penyesuaian lainnya
Akumulasi rugi fiskal tahun
sebelumnya
3.056.465.351
-
3.193.278.117
-
(47.175.342.781)
(26.827.977.254)
Taksiran akumulasi rugi fiskal
(40.125.939.075)
(34.737.914.459)
Perusahaan akan melaporkan taksiran rugi
fiskal tahun 2011 tersebut di atas dalam Surat
Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) untuk tahun
2011.
Income/(expenses) before
income tax benefit
Add/(deduct) temporary differences:
Depreciation
Estimated liabilities for
employee benefits
Provision for impairment losses
Obligation under finance lease
Professional fees
Penalty fees to supplier
Sales commissions
Estimated bonus payment
Add/(deduct) permanent differences:
Employee benefits in kinds
Transportation
Maintenance and repair
Insurance
Interest income subject to final tax
Other non-deductible expenses
Estimated fiscal income
Adjustment on tax loss due to
tax assessment
Others Adjustment
Tax losses carried forwards
Estimated tax losses carryforward
The Company will report the 2011 estimated
fiscal loss as stated above in the 2011 Income
Tax Return.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. TAXATION (continued)
23. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
Rekonsiliasi (rugi)/laba sebelum manfaat pajak
penghasilan yang dihitung pada tarif pajak
yang berlaku ke manfaat pajak penghasilan
seperti yang dilaporkan dalam laporan laba
rugi komprehensif:
c.
Sep 2011/
Sep 2011
Beban pajak penghasilan
berdasarkan tarif pajak yang berlaku
Beda tetap, bersih, pada tarif pajak
yang berlaku
Perubahan penyisihan penilaian
aset pajak tangguhan
Koreksi rugi fiskal yang berasal
dari hasil pemeriksaan pajak
Penyesuaian lainnya
Manfaat pajak penghasilan
d.
Sep 2010/
Sep 2010
764.116.338
(364.080)
957.983.435
(122.163.492)
Income tax expense
at applicable tax rate
Net permanent differences at
applicable tax rate
Changes in valuation allowance of
deferred tax asset
Adjustment in tax loss due to
tax assessment
Other adjustment
(275.706.057)
(403.053.656)
Income tax benefit
167.583.509
555.309.102
(1.762.350.926)
Aset/(kewajiban) pajak tangguhan
Estimasi kewajiban imbalan kerja
Beda tidak tetap lainnya
Kewajiban sewa pembiayaan
Jumlah
Penyisihan penilaian aset
pajak tangguhan
Jumlah aset pajak tangguhan,
setelah dikurangi penyisihan
penilaian aset pajak tangguhan
Kewajiban pajak tangguhan:
Aset tetap
Transaksi pembiayaan
Jumlah
Aset pajak tangguhan - bersih
(3.732.020.110)
515.662.210
1.977.484.301
d.
Sep 2011/
Sep 2011
Aset pajak tangguhan:
Akumulasi rugi fiskal
The reconciliation of (loss)/income before
income tax benefit multiplied by the applicable
tax rate and income tax benefit as reported in
the statement of comprehensive income:
Deferred tax assets/(liabilities)
Sep 2010/
Sep 2010
10.031.484.769
8.684.478.615
5.300.258.810
646.487.007
49.255.650
5.032.811.753
651.826.466
-
16.027.486.236
14.369.116.834
(10.031.484.769)
(8.684.478.615)
5.996.001.467
5.684.638.219
(669.370.515)
(42.423.750)
(797.457.700)
-
(711.794.265)
(797.457.700)
5.284.207.202
43
4.887.180.519
Deferred tax assets:
Tax losses carried forward
Estimated liabilities for
employee benefits
Other temporary difference
Obligation under finance lease
Total
Valuation allowance of
deferred tax asset
Total deferred tax assets, net of
valuation allowance of
deferred tax asset
Deferred tax liability:
Fixed assets
Lease transaction
Total
Deferred tax assets - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. TAXATION (continued)
23. PERPAJAKAN (lanjutan)
Menurut ketentuan perpajakan yang berlaku, rugi
fiskal dari tahun-tahun sebelumnya dapat
dikompensasikan dengan laba kena pajak di masa
mendatang sampai dengan masa waktu lima tahun
sejak timbulnya rugi fiskal tersebut. Perusahaan
melaporkan surat pemberitahuan tahunan dengan
metode self-assessment. Berdasarkan Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan (Undang-undang
No. 28 Tahun 2007), kantor pajak dapat
menetapkan atau mengubah pajak selama 5 tahun
dari tanggal pajak terhutang dan, untuk peralihan,
pajak untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya
tidak dapat ditetapkan kembali setelah tahun 2013.
Under existing tax regulations, tax loss
carryforward can be compensated against future
taxable income up to a maximum of five years from
the date the tax loss is incurred. The Company
submits tax returns on a self-assessment basis.
Based on the latest changes of Law on General
Rules and Procedures of Taxation (Law No. 28
Year 2007), tax authorities may assess or amend
taxes within 5 years from the date when the tax
was payable and, for transition purposes, taxes for
fiscal year 2007 and before shall not be assessed
after 2013.
Penggunaan aset pajak tangguhan yang diakui
Perusahaan bergantung atas laba kena pajak di
masa mendatang yang melebihi laba yang timbul
atas pemulihan perbedaan temporer kena pajak
yang ada. Perusahaan melakukan penyisihan atas
aset pajak tangguhan untuk mencerminkan
kemungkinan rugi fiskal dari tahun-tahun
sebelumnya yang tidak dapat dikompensasikan
sebelum kadaluarsa.
The utilization of deferred tax assets recognized by
the Company is dependent upon future taxable
profits in excess of profits arising from the reversal
of existing taxable temporary differences. A
valuation allowance for deferred tax assets has
been established to reflect the probable tax loss
carry forwards that cannot be compensated before
they expire.
Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden
Republik
Indonesia
menetapkan
Peraturan
Pemerintah No. 81 Tahun 2007 (“PP No. 81/2007”)
tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi
Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk
Perseroan Terbuka”.
On December 28, 2007, the President of the
Republic of Indonesia stipulated the Government
Regulation No. 81 Year 2007 (“Gov. Reg.
No. 81/2007”) on “Reduction of the Rate of Income
Tax on Resident Corporate Taxpayers in the Form
of Publicly-listed Companies”.
PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka
dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh
penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5%
lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan
sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b
Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan
memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan
yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya
tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah
kepemilikan saham publiknya adalah 40% atau
lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan
saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300
pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki
saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham
yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud
harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam
waktu paling singkat enam bulan dalam jangka
waktu satu tahun pajak.
This Gov. Reg. No. 81/2007 provides that resident
publicly-listed companies in Indonesia can obtain
the reduced income tax rate i.e., 5% lower than the
highest income tax rate Article 17 paragraph 1b of
the Income Tax Law, provided they meet the
prescribed criteria, i.e., companies whose shares
or other equity instruments are listed in the
Indonesia Stock Exchange, whose shares owned
by the public is 40%, or more of the total paid
shares and such shares are owned by at least 300
parties, each party owning less than 5% of the total
paid-up shares. These requirements should be
fulfilled by the publicly-listed companies for a
period of six-months in one tax year.
PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal
1 Januari 2008. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan
2010, Perusahaan belum memenuhi kriteria yang
ditentukan dalam peraturan pemerintah ini.
This Gov. Reg. No. 81/2007 became effective on
January 1, 2008. As of March 31, 2011 and 2010,
the Company has not fulfilled the prescribed
criteria in this government regulation.
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. BALANCES
AND
RELATED PARTIES
24. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG BERELASI
TRANSACTIONS
WITH
Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan
melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang
berelasi, terutama transaksi penjualan produk dan
pembelian bahan baku dan bahan kimia.
The Company, in its regular course of business,
has engaged in transactions with related parties,
principally consisting of sales of products and
purchases of raw materials and chemicals.
Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak
yang berelasi adalah sebagai berikut:
The details of balances and transactions with
related parties are as follows:
Persentase dari Jumlah Aset/
Kewajiban/Pendapatan atau
Beban yang Bersangkutan/
Percentage to Total Assets/
Liabilities/ Respective
Income or Expense
Jumlah/
Total
Sep 2011/
Sep 2011
Des. 2010/
Dec. 2010
Sep 2011/
Sep 2011
Des. 2010/
Dec. 2010
Piutang usaha
Unitika Trading Co., Ltd, Jepang
(Catatan 5)
3.007.088.828
3.775.951.349
1,85%
2,45%
Trade receivables
Unitika Trading Co., Ltd, Japan
(Note 5)
Hutang usaha
Unitika Limited, Jepang
Unitika Trading Co., Ltd, Jepang
12.830.896.100
5.032.066.786
545.342.272
7,91%
1,59%
0,17%
Trade payables
Unitika Limited, Japan
Unitika Trading Co., Ltd, Japan
Jumlah (Catatan 10)
12.830.896.100
5.577.409.058
7,91%
1,76%
Total (Note 10)
Pinjaman dari pemegang saham
Unitika Limited, Jepang
(Catatan 11)
Loans from a shareholder
Unitika Limited, Japan
276.856.250.757
269.375.389.677
85,23%
84,85%
(Note 11)
Penjualan
Unitika Trading Co., Ltd, Jepang
(Catatan 17)
18.962.015.566
12.142.873.903
12.29%
7,38%
Sales
Unitika Trading Co., Ltd, Japan
(Note 17)
Pembelian bahan baku
Unitika Limited, Jepang
Unitika Trading Co., Ltd, Jepang
5.138.768.018
52.813.407.767
37.545.446.729
2.492.148.485
5.39%
55.35%
53,78%
3,57%
Purchase of raw materials
Unitika Limited, Japan
Unitika Trading Co., Ltd, Japan
Jumlah (Catatan 18)
57.952.175.785
40.037.595.214
60.74%
57,35%
Total (Note 18)
Sifat dari transaksi dan hubungan antara
Perusahaan dengan pihak-pihak yang berelasi di
atas adalah sebagai berikut:
Perusahaan/Company
The nature of transactions and the relationship
between the Company and the above-related
parties are as follows:
Hubungan/Relationship
Transaksi/Transaction
Unitika Limited, Jepang/Japan
Pemegang saham/
Shareholder
Pembelian bahan baku/Purchase of raw materials
Pinjaman/Loans
Unitika Trading Co., Ltd, Jepang/Japan
Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Penjualan/Sales,
Pembelian bahan baku/Purchase of raw materials
Unimore Co., Ltd, Jepang/Japan
Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Pinjaman/Loans
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. ASSETS AND
CURRENCIES
25. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG
ASING
Aset dan kewajiban moneter Perusahaan dalam
mata uang asing adalah sebagai berikut:
Setara dalam
Rupiah/
Rupiah Equivalent
Mata Uang
Asing/Foreign
Currency
Setara dalam
Rupiah/
Rupiah Equivalent
ASSETS
Kas dan bank
Aset tidak
lancar lainnya
US$
¥
€
518.673
2.473
136
4.576.251.879
284.989
1.629.013
US$
¥
€
957.591
10.186
136
8.609.551.331
1.116.686
1.628.976
US$
3.482.216
30.723.591.768
US$
3.768.461
33.882.239.777
US$
¥
152.000
-
1.341.096.000
-
US$
¥
152.000
-
1.366.632.000
-
KEWAJIBAN
Hutang usaha
Pinjaman dari
pemegang
saham
Kewajiban
lancar lain-lain
ASET/
(KEWAJIBAN)BERSIH
FOREIGN
31 Desember 2010/
December 31, 2010
ASET
Piutang usaha
IN
The Company’s foreign currency-denominated
monetary assets and liabilities are as follows:
30 September 2011/
September 30, 2011
Mata Uang
Asing/Foreign
Currency
LIABILITIES
Cash on hand
and in banks
Trade receivables
Other non-current
assets
LIABILITIES
US$
¥
(1.809.283)
(2.197.141)
(15.963.303.909) US$ (1.454.149)
(253.198.529) ¥
(10.517.216)
(13.074.254.019)
(1.165.740.974)
US$ (21.214.562)
¥
(778.203.521)
(187.176.080.526) US$ (20.414.562)
(89.680.173.760) ¥
(778.203.521)
(183.547.323.342)
(85.828.066.335)
US$
(308.122)
US$ (19.179.078)
¥
(780.398.189)
€
136
(2.718.560.406) US$
(347.879)
(2.948.220.837)
(169.217.005.194) US$ (17.338.538)
(89.933.087.300) ¥ (788.710.551)
1.626.024 €
136
(155.711.375.090)
(86.992.690.623)
1.628.976
Trade payables
Loans from a
shareholder
Other current
liabilities
NET ASSETS/
(LIABILITIES)
Jika posisi kewajiban bersih dalam mata uang
asing pada tanggal 30 September 2011 dijabarkan
dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia
pada tanggal 26 Oktober 2011 (tanggal
penyelesaian laporan keuangan) (Rp8.870 untuk
AS$1, Rp116,63 untuk ¥1 dan Rp12.350.60 untuk
€1), maka jumlah kewajiban bersih akan naik kirakira sebesar Rp1.986.116.491.
If the net position of liabilities denominated in
foreign currencies as of September 30, 2011 is
reflected using the Bank Indonesia’s middle rate as
of October 26, 2011 (the completion date of
financial statement) (Rp8,870 to US$1, Rp116.63
to ¥1 and Rp12,350.60 to €1), the net liabilities will
increase by approximately Rp1,986,116,491.
Perusahaan dipengaruhi oleh risiko kurs mata
uang asing terutama Dolar AS. Perusahaan tidak
melakukan lindung nilai atas risiko mata uang
asing yang timbul dari pinjaman dalam mata uang
asing karena risiko ini diminimalisir dengan adanya
penjualan Perusahaan dalam mata uang asing
kira-kira sebesar 97,95% untuk Sembilan bulan
yang berakhir 30 September 2011.
The Company is exposed to foreign exchange risk
arising from various currency exposures primarily
with respect to the US Dollar. The Company does
not hedge the foreign currency exposure due to its
foreign currency denominated loan because this
exposure is mitigated by its sales which are
denominated in foreign currency for approximately
of 97.95% for the nine-month period ended
September 30, 2011.
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. BUSINESS SEGMENT INFORMATION
26. INFORMASI SEGMEN USAHA
Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan
adalah sebagai berikut:
Information concerning the Company’s business
segment is as follows:
Informasi berdasarkan jenis produk:
Information based on product:
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
Kain/
Fabric
Benang & Kapas/
Yarn & Cotton
Produk sisa/
Waste
Jumlah/
Total
Penjualan bersih
141.635.763.353
9.409.102.038
3.219.821.118
154.264.686.509
Net sales
Beban pokok penjualan
135.366.183.616
7.762.046.961
2.814.947.252
145.943.177.829
Cost of goods sold
Laba kotor
6.269.579.737
1.647.055.077
404.873.866
8.321.508.680
Gross income
Beban usaha
7.174.789.513
7.174.789.513
Operating expenses
1.146.719.167
Operating loss
Rugi usaha
Biaya lain-lain - bersih
(476.385.133)
Other expense-net
Manfaat pajak penghasilan
275.706.057
Income tax benefit
Laba bersih
946.040.091
Net profit
162.233.246.177
Assets
324.846.399.383
Liabilities
Aset
160.771.518.601
Kewajiban
324.846.399.383
Beban penyusutan
Pengeluaran modal
1.170.752.800
290.974.776
2.304.475.247
2.304.475.247 Depreciation expense
975.407.192
975.407.192
Capital expenditures
31 Desember 2010/
December 31, 2010
Kain/
Fabric
Benang/
Yarn
Penjualan bersih
155.647.590.544
4.864.147.931
Beban pokok penjualan
167.875.684.532
4.047.179.559
(Rugi)/laba kotor
(12.228.093.988 )
Beban usaha
816.968.372
Produk sisa/
Waste
4.081.395.805
164.593.134.280
7.825.840.692
179.748.704.783
Cost of goods sold
(3.744.444.887)
(15.155.570.503)
Gross (loss)/income
9.020.671.606
Operating expenses
9.020.671.606
Rugi usaha
Beban lain-lain - bersih
Manfaat pajak penghasilan
153.092.533.259
Kewajiban
317.460.918.173
Pengeluaran modal
Operating loss
(1.636.288.974)
Other expenses-net
(25.288.156.801)
Aset
547.558.685
3.993.787.700
261.632.932
Net sales
(24.176.242.109)
524.374.282
Rugi bersih
Beban penyusutan
Jumlah/
Total
Income tax benefit
Net loss
153.901.724.876
Assets
317.460.918.173
Liabilities
3.993.787.700 Depreciation expense
110.257.728
110.257.728
47
Capital expenditures
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. BUSINESS
(continued)
26. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
SEGMENT
INFORMATION
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
Kain/
Fabric
Benang/
Yarn
Produk sisa/
Waste
Jumlah/
Total
Penjualan bersih
112.157.652.658
2.309.440.560
2.799.335.871
117.266.429.089
Net sales
Beban pokok penjualan
121.458.877.522
2.037.964.420
5.355.101.243
128.851.943.185
Cost of goods sold
(2.555.765.372)
(11.585.514.096)
Gross (loss)/income
6.436.490.022
Operating expenses
(Rugi)/laba kotor
Beban usaha
(9.301.224.864 )
271.476.140
7.167.367.055
Rugi usaha
(18.022.004.118)
Pendapatan lain-lain - bersih
3.093.923.680
Other income-net
403.053.656
Income tax benefit
14.525.026.782
Net loss
154.110.524.196
Assets
306.906.587.474
Liabilities
Manfaat pajak penghasilan
Rugi bersih
Aset
153.863.111.560
Kewajiban
306.906.587.474
Beban penyusutan
Pengeluaran modal
6.177.008
241.235.628
Operating loss
2.959.246.641
2.959.246.641 Depreciation expense
22.459.172
22.459.172
Capital expenditures
Informasi segmen berdasarkan daerah geografis:
Information based on geographic area:
Rincian penjualan berdasarkan lokasi geografis
pelanggan:
Sales details based on customers’ geographic
area:
30 Sep 2011/
Sep 30, 2011
31 Des 2010/
Dec 31, 2010
Domestik
Export
117.904.023.476
36.360.663.033
136.574.176.540
28.018.957.740
99.469.207.452
17.797.221.637
Domestic
Export
Jumlah
154.264.686.509
164.593.134.280
117.266.429.089
Ending balance
Seluruh aset Perusahaan berada di Indonesia.
30 Sep 2010/
Sep 30, 2010
All the Company’s assets are located in Indonesia.
48
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
27. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
Tabel berikut menyajikan aset dan kewajiban
keuangan
Perusahaan
pada
tanggal
30
September 2011 dan 31 Desember 2010.
The following table sets out the Company’s
financial assets and liabilities as of September 30,
2011 and December, 31 2010.
September 2011
September 2011
Kewajiban pada
biaya yang
diamortisasi/
Liabilites at
amortized cost
Pinjaman dan
piutang/
Loan and
receivables
Aset
Aset lancar
Kas dan bank
Piutang usaha
Aset tidak lancar
Aset tidak lancar lainnya
Deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya
Uang jaminan
Jumlah/
Total
5.641.369.790
31.932.606.353
-
5.641.369.790
31.932.606.353
37.573.976.143
-
37.573.976.143
Non Current Assets
Other non-current assets
2.104.632.000
1.320.756.600
-
2.104.632.000
1.320.756.600
-
40.999.364.743
Total Assets
3.425.388.600
Jumlah Aset
Assets
Current Assets
Cash on hand and in banks
Trade receivable
Restricted time deposits
Security deposit
3.425.388.600
40.999.364.743
Liabilitas
Liabilitas lancar
Hutang usaha
Pinjaman dari pemegang saham
Liabilitas lancar lainnya
-
17.871.632.131
276.856.250.757
7.592.783.522
17.871.632.131
276.856.250.757
7.592.783.522
Liabilities
Current liabilities
Trade payables
Loan from a shareholder
Other current liabilities
Jumlah Kewajiban
-
302.320.666.410
302.320.666.410
Total Liabilities
Desember 2010
December 2010
Kewajiban pada
biaya yang
diamortisasi/
Liabilites at
amortized cost
Pinjaman dan
piutang/
Loan and
receivables
Aset
Aset lancar
Kas dan bank
Piutang usaha
Aset tidak lancar
Aset tidak lancar lainnya
Deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya
Uang jaminan
Jumlah/
Total
9.941.320.075
33.728.678.082
-
9.941.320.075
33.728.678.082
43.669.998.157
-
43.669.998.157
Non Current Assets
Other non-current assets
2.104.632.000
1.320.756.600
-
3.425.388.600
Jumlah Aset
Assets
Current Assets
Cash on hand and in banks
Trade receivable
2.104.632.000
1.320.756.600
Restricted time deposits
Security deposit
3.425.388.600
47.095.386.757
-
47.095.386.757
Total Assets
Liabilitas
Liabilitas lancar
Hutang usaha
Pinjaman dari pemegang saham
Liabilitas lancar lainnya
-
20.278.683.591
269.375.389.677
6.650.605.168
20.278.683.591
269.375.389.677
6.650.605.168
Liabilities
Current liabilities
Trade payables
Loan from a shareholder
Other current liabilities
Jumlah Kewajiban
-
296.304.678.436
296.304.678.436
Total Liabilities
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
(lanjutan)
27. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(continued)
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana
instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam
transaksi jangka pendek antara pihak yang
berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang
memadai melalui suatu transaksi yang wajar,
selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan
likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga
pasar, model arus kas diskonto dan model
penentuan harga opsi yang sewajarnya.
Fair value is defined as the amount at which the
instrument could be exchanged in a current
transaction between knowledgeable willing parties
in an arm's-length transaction, other than in a
forced or liquidation sale. Fair values are obtained
from quoted market prices, discounted cash flow
models and option pricing models as appropriate.
Nilai tercatat instrumen keuangan yang disajikan di
laporan posisi keuangan (neraca) mendekati nilai
wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur
secara handal.
The carrying values of financial instruments
presented in the balance sheet are reasonable
approximation of fair values or their fair values
cannot be reliably measured.
Manajemen berpendapat bahwa nilai wajar untuk
kas dan bank, piutang usaha, hutang usaha,
pinjaman dari pemegang saham dan kewajiban
lancar lain-lain, mendekati nilai tercatatnya karena
bersifat jangka pendek. Nilai tercatat deposito
berjangka yang dibatasi penggunaannya dengan
suku bunga mengambang mendekati nilai
wajarnya karena deposito tersebut dinilai ulang
secara berkala. Nilai wajar uang jaminan tidak
dapat diukur secara handal.
Management is of the opinion that the fair values
of cash on hand and in banks, trade receivable,
security deposit, restricted time deposits, trade
payables, loan from a shareholder and other
current liabiltities, reasonably approximate their
carrying values due to their short-term nature. The
carrying value of restricted time deposits with
floating interest rates approximate their fair values
as they are repriced frequently. The fair values of
security deposits cannot be measured reliably.
MANAJEMEN
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES
Instrumen keuangan Perusahaan terdiri dari kas
dan bank, piutang usaha, uang jaminan, deposito
berjangka yang dibatasi penggunaannya, hutang
usaha, pinjaman dari pemegang saham dan
kewajiban lancar lainnya. Tujuan utama dari
instrumen
keuangan
ini
adalah
untuk
mengumpulkan dana untuk kegiatan operasional
Perusahaan.
The Company’s financial instruments comprise
cash on hand and in banks, trade receivables,
security deposit, restricted time deposits, trade
payables, loan from a shareholder and other
current liabilities. The main purpose of the
Company’s financial instruments is to raise funds
for the Company's operations.
Telah menjadi kebijakan Perusahaan bahwa tidak
akan ada perdagangan instrumen keuangan.
It is and has been the Company's policy that no
trading in financial instruments shall be
undertaken.
Risiko
utama
dari
instrumen
keuangan
Perusahaan adalah risiko tingkat suku bunga,
risiko pasar (termasuk risiko tingkat suku bunga
dan mata uang asing), risiko kredit dan risiko
likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui
kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko
sebagai berikut:
The main risks arising from the Company's
financial instruments are interest rate risk, market
risk (including interest rate risk and currency risk),
credit risk and liquidity risk. The directors review
and approve policies for managing each of these
risks, which are described in more detail as
follows:
28. TUJUAN
DAN
KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN
50
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. TUJUAN
DAN
KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas
masa depan atas suatu instrumen keuangan akan
berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Harga
pasar mengandung tiga tipe risiko: risiko tingkat
suku bunga, nilai tukar mata uang asing, risiko
harga komoditas. Instrumen keuangan yang
terpengaruh oleh risiko pasar termasuk kas dan
bank, piutang usaha, uang jaminan, deposito
berjangka yang dibatasi penggunaannya, hutang
usaha, pinjaman dari pemegang saham dan
kewajiban lancar lain-lain.
Market risk is the risk that the fair value of future
cash flows of a financial instrument will fluctuate
because of changes in market prices. Market
prices comprise three types of risks: interest rate
risk, foreign currency risk and commodity price
risk. Financial instruments affected by market risk
include cash on hand and in banks, trade
receivables, security deposit, restricted time
deposits, trade payables, loans from a shareholder
and other current liabilities.
a.
a.
Risiko tingkat suku bunga
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko
fluktuasi nilai instrumen keuangan yang
disebabkan perubahan suku bunga pasar.
Risiko tingkat suku bunga Perusahaan
terutama dapat timbul dari pinjaman untuk
tujuan modal kerja. Saat ini, Perusahaan
memperoleh pinjaman tanpa bunga dari
pemegang saham.
b.
Interest rate risk
Fair value interest rate risk is the risk of
fluctuations in the value of financial
instruments due to changes in market interest
rates. The Company’s interest rate risk may
arise from loans for working capital. Currently,
the Company obtains non-interest bearing
loan from a shareholder.
Risiko mata uang asing
b.
Foreign currency risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah
risiko perubahan nilai wajar arus kas di masa
datang dari suatu instrumen keuangan yang
berfluktuasi sebagai akibat dari perubahan
nilai tukar mata uang asing yang digunakan
oleh Perusahaan.
Foreign currency risk is a risk in the fair value
of future cash flows of a financial instrument
which fluctuates as a result of changes in
foreign currency exchange rates used by the
Company.
Mata uang pelaporan Perusahaan adalah
Rupiah. Perusahaan menghadapi risiko nilai
tukar mata uang asing karena pinjaman,
penjualan ekspor dan harga beberapa
pembelian utamanya dilakukan dalam mata
uang Dolar Amerika Serikat atau harga yang
secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan
dalam mata uang asing (terutama Dolar AS)
seperti yang dikutip dari pasar internasional.
Apabila pinjaman, pendapatan dan pembelian
Perusahaan di dalam mata uang selain
Rupiah, dan tidak seimbang dalam hal jumlah
dan/atau waktu, Perusahaan menghadapi
risiko mata uang asing.
The Company’s reporting currency is in
Rupiah. The Company faces foreign
exchange risk as its borrowings, export sales
and the costs of certain key purchases are
either denominated in the United States
Dollars or whose price is significantly
influenced by their benchmark price
movements in foreign currencies (mainly US
Dollar) as quoted in the international markets.
To the extent that the borrowing, revenue and
purchases of the Company are denominated
in currencies other than Rupiah, and are not
evenly matched in terms of amount and/or
timing, the Company has exposure to the
foreign currency risk.
Perusahaan tidak mempunyai kebijakan
lindung nilai yang formal untuk mengurangi
risiko nilai tukar mata uang asing.
Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang
telah didiskusikan pada paragraf di atas,
fluktuasi dalam nilai tukar Rupiah dan Dolar
AS menghasilkan lindung nilai natural untuk
risiko nilai tukar Perusahaan.
The Company does not have any formal
hedging policy for foreign exchange exposure.
However, in relation to the matters discussed
in the preceding paragraph, the fluctuations in
the exchange rates between the Rupiah and
US Dollar provide some degree of natural
hedge for the Company’s foreign exchange
exposure.
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. TUJUAN
DAN
KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
b.
b.
Risiko mata uang asing (lanjutan)
Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing
diungkapkan pada Catatan 23.
Foreign currency risk (nontinued)
The exposure to the foreign currency risk is
disclosed in Note 23.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian yang dihadapi
Perusahaan sebagai akibat wanprestasi dari pihak
ketiga. Pihak ketiga yang dimaksud yaitu distributor
dan pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban
kontraktual mereka.
Credit risk is the risk that the Company will incur a
loss from defaulted third parties. Third parties are
referred to the distributor and counter parties that
fail to discharge their contractual obligations.
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan
berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan. Untuk meringankan risiko ini, ada
kebijakan untuk memastikan penjualan produk
hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat
dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit
yang baik. Ini merupakan kebijakan Perusahaan di
mana semua pelanggan yang akan melakukan
pembelian secara kredit harus melalui prosedur
verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor,
Perusahaan memerlukan pembayaran pada saat
penyerahan dokumen kepemilikan.
Untuk
penjualan dalam negeri, Perusahaan memberikan
jangka waktu kredit sampai dengan 60 hari dari
faktur yang diterbitkan. Sebagai tambahan, saldo
piutang dipantau secara terus menerus untuk
mengurangi kemungkinan piutang yang tidak
tertagih.
The Company is exposed to credit risk arising from
the credit granted to its customers. To mitigate this
risk, it has policies in place to ensure that sales of
products are made only to creditworthy customers
with proven track record or good credit history. It is
the Company's policy that all customers who wish
to trade on credit are subject to credit verification
procedures. For export sales, the Company
requires cash against the presentation of
documents of title. For domestic sales, the
Company may grants its customers credit terms up
to 60 days from the issuance of invoice. In
addition, receivable balances are monitored on an
ongoing basis to reduce the Company's exposure
to bad debts.
Ketika pelanggan tidak mampu melakukan
pembayaran dalam jangka waktu yang telah
diberikan,
Perusahaan
akan
menghubungi
pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang
telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak
melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam
jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan
akan menindaklanjuti melalui jalur hukum.
Tergantung
pada
penilaian
Perusahaan,
penyisihan khusus mungkin dibuat jika hutang
dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko
kredit, Perusahaan akan menghentikan penyaluran
semua produk kepada pelanggan sebagai akibat
akibat gagal bayar.
When a customer fails to make payment within the
credit term granted, the Company will contact the
customer to act on the overdue receivables. If the
customer does not settle the overdue receivable
within a reasonable time, the Company will
proceed to commence legal proceedings.
Depending on the Company's assessment, specific
provisions may be made if the debt is deemed
uncollectible. To mitigate credit risk, the Company
will cease the supply of all products to the
customer in the event of late payment and/or
default.
Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang
signifikan pada Perusahaan karena piutang usaha
berasal dari jumlah pelanggan yang banyak.
The Company has no significant concentration of
credit risk as its trade receivables relate to a large
number of ultimate customers.
52
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah suatu risiko yang dapat
terjadi dimana pendapatan jangka pendek tidak
dapat menutupi pengeluaran jangka pendek.
Liquidity risk is a risk that occurs when short-term
revenue can not cover short-term expenditures.
Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk
dapat mendanai pengeluaran modalnya dan
mengelola hutang yang jatuh tempo dengan
mengatur kas yang cukup, dan ketersediaan
pendanaan melalui fasilitas kredit yang cukup.
Pemegang saham Perusahaan, Unitika Limited,
Jepang menyatakan mampu memberi dukungan
secara
berkelanjutan
untuk
menunjang
kelangsungan
hidup
Perusahaan
dengan
menyediakan pinjaman tanpa bunga agar
Perusahaan dapat memenuhi semua kewajibannya
pada saat kewajiban tersebut jatuh tempo.
The Company manages its liquidity profile to be
able to finance its capital expenditure and service
its maturing debts by maintaining sufficient cash,
and the availability of funding through an adequate
amount of committed credit facilities. The
Company’s shareholder, Unitika Limited, Japan,
continuously support the Company’s going
concern by providing non-interest bearing loan to
meet its obligation.
Perusahaan secara teratur mengevaluasi proyeksi
arus kas dan terus menerus menilai kondisi pasar
keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan
penggalangan dana.
The Company regularly evaluates its projected and
actual cash flow information and continuously
assesses conditions in the financial markets for
opportunities to pursue fund-raising initiatives.
Tabel berikut ini menunjukan profil jangka waktu
pembayaran kewajiban keuangan Perusahaan
berdasarkan pembayaran dalam kontrak.
The table below summarises the maturity profile of
the Company’s financial liabilities based on
contractual payments.
< 1 tahun/
< 1 year
1 - 2 tahun/
1 - 2 years
2 - 3 tahun/
2 - 3 years
> 3 tahun/
> 3 year
Jumlah/
Total
Hutang usaha
Kewajiban lancar lainnya
Pinjaman dari pemegang
saham
Kewajiban sewa pembiayaan
yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
17.871.632.131
8.720.458.656
-
-
-
17.871.632.131
8.720.458.565
Trade payables
Other current liabilities
276.856.250.757
-
-
- 276.856.250.757
57.741.375
-
-
-
57.741.375
Kewajiban sewa pembiayaan
-
69.396.763
63.007.500
6.876.962
139.281.225
Loans from shareholder
Current maturities of
obligation under
finance lease
Obligation under finance
lease
303.506.082.919
69.396.763
63.007.500
6.876.962 303.645.364.144
29. GOING CONCERN
29. KELANGSUNGAN USAHA
Kegiatan usaha Perusahaan telah terpengaruh
secara signifikan, dan dapat terus terpengaruh
pada masa yang akan datang, oleh kondisi industri
tekstil di Indonesia. Perusahaan melaporkan laba
bersih sebesar Rp946.040.091 pada 30 September
tahun
2011
dan
rugi
bersih
sebesar
Rp14.525.026.782 pada 30 September tahun
2010, namun Perusahaan masih melaporkan
defisiensi modal sebesar Rp162.613.153.206 dan
jumlah kewajiban lancar telah melebihi aset
lancarnya sebesar Rp215.549.950.192 pada
tanggal 30 September 2011.
The operations of the Company have been
affected significantly, and will continue to be
affected for the foreseeable future by the
development in the textile industry in Indonesia.
The
Company
reported
net
income
of
Rp946,040,091 in September 30, 2011 and net
loss of Rp14,525,026,782 in September 30, 2010,
however, the Company still reported a net
shareholders’ deficiency of Rp162,613,153,206
and its current liabilities exceeded its current
assets by Rp215,549,950,192 as of September 30,
2011.
53
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. GOING CONCERN (continued)
29. KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan)
Perusahaan telah menerima surat dukungan
finansial dari pemegang saham, yaitu Unitika
Limited, Jepang tertanggal 8 Februari 2011. Dalam
suratnya tersebut, Unitika Limited, Jepang
menyatakan mampu dan akan terus memberikan
dukungan finansial agar Perusahaan dapat terus
beroperasi dan memenuhi semua kewajibannya.
Because of this condition, the Company obtained a
letter of financial support from its shareholder,
Unitika Limited, Japan dated February 8, 2011.
The shareholder confirms that it is willing and able
to provide continuing financial support to the
Company to enable it to operate as a going
concern and to meet its obligations.
Selanjutnya, Perusahaan juga melakukan rencanarencana sebagai berikut untuk memperbaiki
kondisi operasi dan keuangannya:
Moreover, the Company is taking the following
plans to improve its operations and financial
condition:
● Perusahaan terus memonitor pasar domestik
dan ekspor untuk mendapatkan nilai tambah
dari fluktuasi harga dan terus menjalin
hubungan dengan pelanggan di Eropa dan
Jepang, untuk mendapatkan pesanan secara
berkelanjutan.
● The Company continuously monitors the
domestic and international market to take
advantage of price fluctuation and reinforce
cooperation with the European and Japanese
customers to obtain repeating orders.
● Perusahaan berkonsentrasi pada transaksi
penjualan dengan pelanggan yang dapat
dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang
baik
● The Company focuses on sales transactions
with creditworthy customers with proven track
records or good credit history.
● Perusahaan
terus
berupaya
untuk
meningkatkan efisiensi, produktivitas dan
proses pengendalian mutu untuk mengurangi
pemborosan.
● The Company continuously seeks to improve
efficiency, productivity and quality control
process to reduce various kind of waste.
Manajemen Perusahaan yakin bahwa rencanarencana di atas efektif untuk memperbaiki kondisi
Perusahaan.
The Company’s management believes that the
above plans will be effective to improve its
conditions.
30. STANDARDS
EFFECTIVE
30. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI
BELUM BERLAKU EFEKTIF
ISSUED
BUT
NOT
YET
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”)
sampai dengan penyelesaian laporan keuangan
Perusahaan yang mungkin relevan dengan
pelaporan keuangan Perusahaan tetapi belum
efektif untuk tahun buku 2010 adalah sebagai
berikut:
Accounting Standards issued by the Indonesian
Accounting Standards Board (“DSAK”) up to the
date of completion of the Company’s financial
statements which maybe relevant to the
Company’s financial reporting but not yet effective
for book year 2010 are summarized below:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari
2011:
Effective on or after January 1, 2011:
• PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan
Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi
penyajian laporan keuangan bertujuan umum
(general purpose financial statements) agar
dapat dibandingkan baik dengan laporan
keuangan periode sebelumnya maupun dengan
laporan keuangan entitas lain.
• PSAK 1 (Revised 2009), “Presentation of
Financial Statements”, prescribes the basis for
presentation of general purpose financial
statements to ensure comparability both with
the entity's financial statements of previous
periods and with the financial statements of
other entities.
54
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. STANDARDS
ISSUED
EFFECTIVE (continued)
30. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI
BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
BUT
NOT
YET
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari
2011:
Effective on or after January 1, 2011:
• PSAK 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”,
memberikan
pengaturan
atas
informasi
mengenai perubahan historis dalam kas dan
setara kas melalui laporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan
aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan
selama suatu periode.
• PSAK 2 (Revised 2009), “Statement of Cash
Flows”, requires the provision of information
about the historical changes in cash and cash
equivalents by means of a statement of cash
flows which classifies cash flows during the
period from operating, investing and financing
activities.
• PSAK 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan
Interim”, menentukan isi minimum laporan
keuangan interim serta prinsip pengakuan dan
pengukuran dalam laporan keuangan lengkap
atau ringkas untuk periode interim.
• PSAK 3 (Revised 2010), “Interim Financial
Reporting”, prescribes the minimum contents of
an interim financial report and the principles for
recognition and measurement in complete or
condensed financial statements for an interim
period.
• PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan
Konsolidasian
dan
Laporan
Keuangan
Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan konsolidasian
untuk sekelompok entitas yang berada dalam
pengendalian suatu entitas induk dan dalam
akuntansi untuk investasi pada entitas anak,
pengendalian bersama entitas, dan entitas
asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri
disajikan sebagai informasi tambahan.
• PSAK 4 (Revised 2009), “Consolidated and
Separate Financial Statements”, shall be
applied in the preparation and presentation of
consolidated financial statements for a group of
entities under the control of a parent and in
accounting for investments in subsidiaries,
jointly controlled entities and associates when
separate financial statements are presented as
additional information.
• PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”,
informasi
segmen
diungkapkan
untuk
memungkinkan pengguna laporan keuangan
untuk mengevaluasi sifat dan dampak
keuangan dari aktivitas bisnis yang mana
entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana
entitas beroperasi.
• PSAK
5
(Revised
2009),
“Operating
Segments”, segment information is disclosed
to enable users of financial statements to
evaluate the nature and financial effects of the
business activities in which the entity engages
and the economic environments in which it
operates.
• PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan
hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak
yang berelasi, termasuk komitmen, dalam
laporan keuangan konsolidasian dan laporan
keuangan tersendiri entitas induk, dan juga
diterapkan terhadap laporan keuangan secara
individual. Penerapan dini diperkenankan.
• PSAK 7 (Revised 2010), “Related Party
Disclosures”, requires disclosure of related
party
relationships,
transactions
and
outstanding balances, including commitments,
in the consolidated and separate financial
statements of a parent, and also applies to
individual
financial
statements.
Early
application is allowed.
• PSAK 8 (Revisi 2010), ”Peristiwa Setelah
Periode Laporan”, menentukan kapan entitas
menyesuaikan laporan keuangannya untuk
peristiwa setelah periode pelaporan, dan
pengungkapan tanggal laporan keuangan
diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah
periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas
tidak boleh menyusun laporan keuangan atas
dasar kelangsungan usaha jika peristiwa
setelah periode pelaporan mengindikasikan
bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha
tidak tepat.
• PSAK 8 (Revised 2010), “Events after the
Reporting Period”, prescribes when an entity
should adjust its financial statements for
events after the reporting period, and
disclosures about the date when financial
statements were authorized for issue and
events after the reporting period. Requires an
entity not to prepare financial statements on a
going concern basis if events after the
reporting period indicate that the going concern
assumption is not appropriate.
55
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. STANDARDS
ISSUED
EFFECTIVE (continued)
30. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI
BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
BUT
NOT
YET
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari
2011 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2011 (continued):
• PSAK 8 (Revisi 2010), ”Peristiwa Setelah
Periode Laporan”, menentukan kapan entitas
menyesuaikan laporan keuangannya untuk
peristiwa setelah periode pelaporan, dan
pengungkapan tanggal laporan keuangan
diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah
periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas
tidak boleh menyusun laporan keuangan atas
dasar kelangsungan usaha jika peristiwa
setelah periode pelaporan mengindikasikan
bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha
tidak tepat.
• PSAK 8 (Revised 2010), “Events after the
Reporting Period”, prescribes when an entity
should adjust its financial statements for
events after the reporting period, and
disclosures about the date when financial
statements were authorized for issue and
events after the reporting period. Requires an
entity not to prepare financial statements on a
going concern basis if events after the
reporting period indicate that the going concern
assumption is not appropriate.
• PSAK 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi
dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan
untuk akuntansi bagian partisipasi dalam
ventura bersama dan pelaporan aset,
kewajiban, penghasilan dan beban ventura
bersama dalam laporan keuangan venturer dan
investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang
mendasari dilakukannya aktivitas ventura
bersama.
• PSAK 12 (Revised 2009), “Interests in Joint
Ventures”, shall be applied in accounting for
interests in joint ventures and the reporting of
joint venture assets, liabilities, income and
expenses in the financial statements of
venturers and investors, regardless of the
structures or forms under which the joint
venture activities take place.
• PSAK 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas
Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi
investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan
PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi
Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40
(1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak
Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
• PSAK 15 (Revised 2009), “Investments in
Associates”, shall be applied in accounting for
investments in associates. Supersedes PSAK
15 (1994) “Accounting for Investments in
Associates” and PSAK 40 (1997) “Accounting
for Changes in Equity of Subsidiaries/
Associates”.
• PSAK 19 (Revisi 2010), ”Aset Tak berwujud”,
menentukan perlakuan akuntansi bagi aset
takberwujud yang tidak diatur secara khusus
dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk
mengakui aset takberwujud jika, dan hanya jika,
kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur
cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak
berwujud
dan
pengungkapan
yang
berhubungan.
• PSAK 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”,
prescribes the accounting treatment for
intangible assets that are not dealt with
specifically in another PSAK. Requires the
recognition of an intangible asset if, and only if,
the specified criteria are met, and also
specifies how to measure the carrying amount
of intangible assets and related disclosures.
• PSAK 22 (Revisi 2010), ”Kombinasi Bisnis”,
diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain
yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna
meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya
banding informasi yang disampaikan entitas
pelapor dalam laporan keuangannya tentang
kombinasi bisnis dan dampaknya.
• PSAK
22
(Revised
2010),
“Business
Combinations”, applies to a transaction or
other event that meets the definition of a
business combination to improve the
relevance, reliability and comparability of the
information that a reporting entity provides in
its financial statements about a business
combination and its effects.
56
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. STANDARDS
ISSUED
EFFECTIVE (continued)
30. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI
BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
BUT
NOT
YET
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari
2011 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2011 (continued):
• PSAK 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi,
Perubahan
Estimasi
Akuntansi,
dan
Kesalahan”,
menentukan
kriteria
untuk
pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi,
bersama dengan perlakuan akuntansi dan
pengungkapan atas perubahan kebijakan
akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan
koreksi kesalahan.
• PSAK 25 (Revised 2009), “Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates and Errors”,
prescribes the criteria for selecting and
changing accounting policies, together with the
accounting treatment and disclosure of
changes in accounting policies, changes in
accounting estimates and corrections of errors.
• PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”,
menetapkan
prosedur-prosedur
yang
diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi
jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi
penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus
diakui.
• PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of
Assets”, prescribes the procedures applied to
ensure that assets are carried at no more than
their recoverable amount and if the assets are
impaired, an impairment loss should be
recognized.
• PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan
untuk mengatur pengakuan dan pengukuran
kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan
aset kontinjensi serta untuk memastikan
informasi memadai telah diungkapkan dalam
catatan
atas
laporan
keuangan
untuk
memungkinkan para pengguna memahami
sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan
informasi tersebut.
• PSAK 57 (Revised 2009), “Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent Assets”,
aims to provide that appropriate recognition
criteria and measurement bases are applied to
provisions, contingent liabilities and contingent
assets and to ensure that sufficient information
is disclosed in the notes to enable users to
understand the nature, timing and amount
related to the information.
• PSAK 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan”,
bertujuan
untuk
mengatur
akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual,
serta penyajian dan pengungkapan operasi
dihentikan.
• PSAK 58 (Revised 2009), “Non-Current
Assets, Held for Sale and Discontinued
Operations”, aims to specify the accounting for
assets held for sale, and the presentation and
disclosure of discontinued operations.
• ISAK 7 (Revisi 2009) “Konsolidasi Entitas
Bertujuan Khusus (“EBK”)”, menentukan
pengkonsolidasian
EBK
jika
substansi
hubungan antara suatu entitas dan EBK
mengindikasikan adanya pengendalian EBK
oleh entitas tersebut.
• ISAK 7 (Revised 2009) “Consolidation-Special
Purpose Entities (“SPE”)”, provides for the
consolidation of SPEs when the substance of
the relationship between an entity and the SPE
indicates that the SPE is controlled by that
entity.
• ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan”,
berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas
pelanggan yang diberikan kepada pelanggan
sebagai bagian dari transaksi penjualan, dan
tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih
lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat
menukar barang atau jasa secara gratis atau
dengan potongan harga dimasa yang akan
datang.
• ISAK 10 “Customer Loyalty Program”, applies
to customer loyalty award credits granted to
customers as part of a sales transaction, and
subject to meeting any further qualifying
conditions, the customers can redeem in the
future for free or discounted goods or services.
57
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. STANDARDS
ISSUED
EFFECTIVE (continued)
30. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI
BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
BUT
NOT
YET
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari
2011 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2011 (continued):
• ISAK 11 “Distribusi Aset Nonkas Kepada
Pemilik”, diterapkan untuk distribusi searah
(non-reciprocal) aset oleh entitas kepada
pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik,
seperti distribusi aset nonkas dan distribusi
yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk
menerima aset nonkas atau alternatif kas.
• ISAK 11 “Distributions of Non-Cash Assets to
Owners”, applies to types of non-reciprocal
distributions of assets by an entity to its owners
acting in their capacity as owners, i.e.,
distributions
of
non-cash
assets
and
distributions that give owners a choice of
receiving either non-cash assets or a cash
alternative.
• ISAK 14, “Aset Tak berwujud - Biaya Situs
Web”,
situs
web
yang
muncul
dari
pengembangan dan digunakan untuk akses
internal maupun eksternal merupakan aset
takberwujud yang dihasilkan secara internal,
dan
setiap
pengeluaran
internal
atas
pengembangan dan pengoperasian situs web
akan dicatat sesuai dengan PSAK 19 (Revisi
2010).
• ISAK 14, “Intangible Assets-Web Site Costs”,
web site that arises from development and is
for internal or external access is an internally
generated intangible asset, and any internal
expenditure on the development and operation
of the web site shall be accounted for in
accordance with PSAK 19 (Revised 2010).
• ISAK 17, “Laporan Keuangan Interim dan
Penurunan Nilai”, mensyaratkan bahwa entitas
tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui
pada periode interim sebelumnya berkaitan
dengan goodwill atau investasi pada instrumen
ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada
biaya perolehan.
• ISAK 17, “Interim Financial Reporting and
Impairment”, requires that en entity shall not
reverse an impairment loss recognized in a
previous interim period in respect of goodwill or
an investment in either an equity instrument or
a financial asset carried at cost.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari
2012:
Effective on or after January 1, 2012:
• PSAK 10 (Revisi 2010), ”Pengaruh Perubahan
Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana
memasukkan transaksi-transaksi dalam mata
uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke
dalam laporan keuangan suatu entitas dan
menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu
mata uang pelaporan.
• PSAK 10 (Revised 2010), “The Effects of
Changes in Foreign Exchange Rates”,
prescribes how to include foreign currency
transactions and foreign operations in the
financial statements of an entity and translate
financial statements into a presentation
currency.
• PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”,
mengatur
akuntansi
dan
pengungkapan
imbalan kerja.
• PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”,
establish the accounting and disclosures for
employee benefits.
• PSAK 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak
Penghasilan” mengatur perlakuan akuntansi
untuk pajak penghasilan dalam menghitung
konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk
pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset
(liabilitas) di masa depan yang diakui pada
laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada
periode kini yang diakui pada laporan
keuangan.
• PSAK 46 (Revised 2010), “Accounting for
Income Taxes”, prescribes the accounting
treatment for income taxes to account for the
current and future tax consequences of the
future recovery (settlement) of the carrying
amount of assets (liabilities) that are
recognized in the balance sheet; and
transactions and other events of the current
period that are recognized in the financial
statements.
58
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. STANDARDS
ISSUED
EFFECTIVE (continued)
30. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI
BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari
2012 (lanjutan):
BUT
NOT
YET
Effective on or after January 1, 2012 (continued):
•
PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan:
Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian
instrumen keuangan sebagai liabilitas atau
ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan
liabilitas keuangan.
• PSAK
50
(Revised
2010),
“Financial
Instruments: Presentation”, establish the
principles for presenting financial instruments
as liabilities or equity and for offsetting financial
assets and financial liabilities.
•
PSAK 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis
Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas
yang melakukan transaksi pembayaran
berbasis saham.
• PSAK 53 (Revised 2010), “Share-based
Payment”, specify the financial reporting by an
entity when it undertakes a share-based
payment transaction.
•
PSAK
60,
“Instrumen
Keuangan:
Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan
dalam laporan keuangan yang memungkinkan
para
pengguna
untuk
mengevaluasi
signifikansi instrumen keuangan atas posisi
dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya
risiko yang timbul dari instrumen keuangan
yang mana entitas terekspos selama periode
dan pada akhir periode pelaporan, dan
bagaimana entitas mengelola risiko-risiko
tersebut.
• PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”,
requires disclosures in financial statements
that enable users to evaluate the significance
of financial instruments for financial position
and performance; and the nature and extent of
risks arising from financial instruments to which
the entity is exposed during the period and at
the end of the reporting period, and how the
entity manages those risks.
•
ISAK 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam
Kegiatan Usaha Luar Negeri”, diterapkan
terhadap entitas yang melakukan lindung nilai
atas risiko mata uang asing yang timbul dari
investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar
negeri dan berharap dapat memenuhi
persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai
PSAK 55 (Revisi 2006). Mengacu pada entitas
induk dan laporan keuangan dimana aset neto
dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan
sebagai laporan keuangan konsolidasian.
• ISAK 13, “Hedges of Net Investment in a
Foreign Operation”, applies to an entity that
hedges the foreign currency risk arising from
its net investments in foreign operations and
wishes to qualify for hedge accounting in
accordance with PSAK 55 (Revised 2006).
Refers to the parent entity and to the financial
statements in which the net assets of foreign
operations are included as consolidated
financial statements.
•
ISAK 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan
Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan
Interaksinya”,
memberikan
pedoman
bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus
dalam program imbalan pasti yang dapat
diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi
2010), “Imbalan Kerja”.
• ISAK 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a
Defined Benefit Asset, Minimum Funding
Requirements and their Interaction”, provides
guidance on how to assess the limit on the
amount of surplus in a defined scheme that
can be recognized as an asset under PSAK
No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
•
ISAK 20, “Pajak penghasilan - Perubahan
Dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Saham”, membahas bagaimana
suatu entitas memperhitungkan konsekuensi
pajak kini dan pajak tangguhan karena
perubahan dalam status pajaknya atau
pemegang sahamnya.
• ISAK 20, “Income Taxes-Changes in the Tax
Status of an Entity or its Shareholders”,
prescribes how an entity should account for the
current and deferred tax consequences of a
change in tax status of entities or its
shareholders.
59
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal
30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2010 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk
INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and
December 31, 2010 (audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. STANDARDS
ISSUED
EFFECTIVE (continued)
30. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI
BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
BUT
NOT
YET
The Company is presently evaluating and has not
determined the effects of these revised and new
Standards on its financial statements.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum
menentukan dampak dari Standar yang direvisi dan
yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.
31. COMPLETION
STATEMENTS
31. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan
pada tanggal 26 Oktober 2011.
OF
THE
FINANCIAL
The management of the Company is responsible
for the preparation of the financial statements that
were completed on October 26, 2011.
60
Download