1 PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN SIKAP KEMANDIRIAN PADA ANAK (Studi Deskriptif Kualitatif Di Dukuh Pondok Rejo, Kelurahan Lalung, Karanganyar) ABSTRAK Riya Al Mustaqimah. PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN SIKAP KEMANDIRIAN PADA ANAK (Studi Deskriptif Kualitatif Di Dukuh Pondok Rejo, Kelurahan Lalung, Karanganyar). Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebelas Maret Surakarta. Juli 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pendidikan keluarga sebagai penunjang pembentukan sikap kemandirian pada anak dan proses pelaksanaan pendidikan keluarga pada beberapa keluarga di Dukuh Pondok Rejo. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa informan, tempat/peristiwa, dan dokumen/arsip. Teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumen/arsip. Teknik pengambilan informan yang digunakan adalah purposive sampling. Untuk validitas data menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendidikan keluarga yang terjadi di Dukuh Pondok Rejo meliputi kontrol orang tua terhadap anak agar tidak melakukan perilaku menyimpang, memberikan pembekalan pengetahuan tentang norma dan nilai yang berlaku di masyarakat sebelum anak siap untuk terjun di masyarakat sebagai warga masyarakat yang siap untuk berkontribusi, dan mendidik anak dengan pendidikan keluarga untuk membentuk sikap kemandirian pada anak. Faktor yang mendukung pendidikan keluarga yaitu anak mampu menyerap pesan yang disampaikan oleh orang tua, keluarga merupakan pendidikan pertama kali bagi anak dan anak tinggal dengan orang tuanya dengan memiliki banyak waktu untuk berinteraksi lebih intens, kemudian anak menyadari bahwa anak masih membutuhkan orang tua dalam kehidupan sehari-hari. Hambatan yang terjadi yaitu ketika terjadi perbedaan pendapat antara orang tua dan anak, anak tidak menyukai cara orang tua menyampaikan pesan, begitu pula sebaliknya, dan kurangnya pemahaman karakter antara orang tua dan anak. uhkan orang tua dalam kehidupan sehari-hari. Solusi yang ditempuh yaitu musyawarah untuk membicarakan kembali masalah yang terjadi antara orang tua dan anak, orang tua atau pun anak saling mengerti satu sama lain, dan anak memposisikan diri ketika terjadi konflik dengan orang tua. Kata kunci : pendidikan keluarga, sikap kemandirian 2 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan diartikan manusia. Melalui pendidikan, manusia sebagai “suatu proses perubahan sikap diharapkan dapat berkembang dengan dan tingkah laku seseorang atau baik dalam ranah kognitif, afektif kelompok dalam usaha mendewasakan maupun psikomotoriknya. manusia melalui proses penajaran dan Perkembangan secara optimal pada pelatihan”. Soedomo Hadi (2003:18) ketiga juga turut memberikan pengertian ranah ini individu yang akan membawa dengan bahwa, pendidikan adalah pengaruh pengetahuan, bantuan atau tuntutan yang diberikan ketrampilan, serta sikap mental yang oleh orang yang bertanggung jawab baik. Sehingga pada akhirnya dapat kepada peserta didik. penguasaan membawa berkualitas ilmu kemajuan pula bagi kehidupan masyarakat. Orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama dimana anak Pendidikan dipahami secara luas berinteraksi dan umum sebagai usaha sadar yang pendidikan dilakukan pendidik melalui bimbingan, disinilah pengajaran pendidikan. dan latihan untuk sebagai yang lembaga tertua. dimulai Orang Artinya, suatu tua proses berperan membantu peserta didik mengalami sebagai pendidik bagi anak-anaknya. proses arah Lingkungan keluarga juga dikatakan tercapainya pribadi yang dewasa, yaitu lingkungan yang paling utama, karena sosok manusia dewasa yang sudah sebagian besar kehidupan anak di terisi dalam keluarga. pemanusiaan secara penuh ke bekal ilmu pengetahuan serta memiliki integritas Keluarga sebagai lembaga moral yang tinggi, sehingga dalam terkecil di masyarakat diharapkan perjalanannya nanti manusia selalu mampu siap secara jasmani dan rohani. dalam menghadapi hidupnya pada menyiapkan mental anak masa mendatang. Apabila didikan 3 anak dalam keluarga baik dan terarah, Lingkungan Pendidikan. maka kelak anak akan tumbuh dewasa Pendidikan sebagai dan dalam segala lingkungan bermanfaat bagi masyarakat. Untuk hidup, baik yang khusus mempersiapkan generasi yang baik diciptakan tersebut tidaklah mudah. Orangtua kepentingan sebagai pendidik di lingkup keluarga maupun yang ada dengan harus memiliki pengetahuan tentang sendirinya. manusia yang baik perkembangan emosional anak dan berlangsung untuk pendidikan Bentuk Kegiatan. juga harus mengetahui kewajibannya Terentang dalam mendidik anak. bentuk yang misterius atau tak KAJIAN PUSTAKA Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah pengalaman belajar berlangsung lingkungan dan dalam segala sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi individu (Redja pertumbuhan Mudyahardjo, bentuk- disengaja dengan Pendidikan yang dari sampai terprogram. Pendidikan berbentuk segala macam pengalaman belajar dalam Pendidikan dalam hidup. berlangsung beraneka ragam bentuk, pola dan lembaga. Pendidikan dapat terjadi sembarang, kapandan di 2001:3). Karakteristik Khusus : Masa Pendidikan Pendidikan. berlangsung seumur hidup dalam setiap saat selama ada pengaruh lingkungan. mana pun dalam hidup. Pendidikan lebih berorientasi pada peserta didik. Tujuan. Tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman belajar, tidak ditentukan dari luar. 4 Tujuan pendidikan pertumbuhan. adalah adalah Tujuan tidak menghargai pendidikan terbatas. Tujuan kaidah-kaidah serta nilai-nilai berlaku. c. Unit terkecil dalam pendidikan adalah sama dengan tujuan masyarakat yang memenuhi hidup (Redja Mudyahardjo, 2001:3-4). kebutuhan-kebutuhan Perihal dimaksud pendidikan dalam yang Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 Bab VI Pasal 13 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang saling melengkapi dan memperkaya. Keluarga Menurut Soerjono Soekanto (1990:2), suatu keluarga batih pada dasarnya mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut : a. Unit terkecil dalam masyarakat yang mengatur hubungan seksual yang sayogya. b. Wadah tempat berlangsungnya sosialisasi, yakni di proses mana anggota-anggota masyarakat yang baru mendapatkan pendidikan untuk mengenal, memahami, mentaati dan ekonomis. Unit terkecil dalam masyarakat tempat anggota-anggotanya mendapatkan ketentraman perlindungan dan bagi perkembangan jiwanya. Kemandirian Setiap individu dilahirkan dalam kondisi tidak berdaya yang sangat bergantung pada orang lain, seperti orang tua maupun orang-orang yang berada di sekitarnya. Namun seiring dengan individu berjalannya tidak akan waktu, setiap terus selalu bergantung dengan orang lain. Secara perlahan melepaskan setiap individu dirinya akan dari ketergantungan orang tua maupun orang lain maupun orang lain yang ada di sekitarnya. Dalam hal ini, anak dituntut untuk memiliki sifat mandiri. Perkembangan kemandirian sangat dipengaruhi oleh pertambahan 5 usia serta perubahan fisik yang dialami Kamus individu, yang mana dengan adanya kemandirian diartikan sebagai hal atau perkembangan fisik keadaan dapat berdiri sendiri tanpa memicu tersebut terjadinya akan perubahan Besar bergantung Bahasa kepada emosional, perubahan kognitif yang (Depdikbud, 2002). memberikan pemikiran logis tentang Anak cara berpikir yang mendasari tingkah Perihal Indonesia, orang anak-anak lain yang lakunya, serta perubahan nilai yang dimaksud seperti yang disebutkan juga akan dalam memenuhi perannya dalam kehidupan sosial. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1979 Bab I Kemandirian biasanya ditandai pasal 1 tentang Kesejahteraan Anak dengan kemampuan seorang individu yaitu meliputi : dalam menentukan nasibnya sendiri, 1. a. Kesejahteraan adalah mengatur tingkah lakunya sendiri, suatu memiliki pemikiran yang kreatif dan penghidupan inisiatif, bertanggung jawab, serta menjamin mampu perkembangannya dengan wajar, mengatasi masalah tanpa tata Anak kehidupan anak yang dapat pertumbuhan dan terpengaruh pendapat dan keyakinan baik orang lain. maupun sosial; Kemandirian merupakan salah b. secara Usaha dan rohani, jasmani Kesejahteraan anak satu unsur penting dalam pembentukan adalah usaha kesejahteraan sosial kepribadian individu. Dengan perilaku yang ditujukan untuk menjamin mandiri, mampu terwujudnya Kesejahteraan Anak mengatasi sendiri kesulitan-kesulitan terutama terpenuhinya kebutuhan yang dihadapi dalam kehidupannya pokok anak. individu akan tanpa harus tergantung pada orang 2. Anak adalah seseorang yang belum lain. Mandiri merupakan istilah yang mencapai umur 21 (dua puluh satu) sering dikaitkan dengan berdikari atau tahun dan belum pernah kawin. berdiri di atas kaki sendiri. Dalam 6 3. a. Orang tua adalah ayah dan atau 9. Anak cacat adalah anak yang ibu kandung; mengalami hambatan rohani dan b. Wali adalah orang atau badan atau yang mengganggu dalam menjalankan kenyataannya kekuasaan asuh sebagai orang tua terhadap anak. 4. Keluarga adalah kesatuan masyarakat terkecil yang terdiri dari ayah dan atau ibu dan anak. 5. Anak yang tidak mempunyai orang tua adalah anak yang tidak ada lagi ayah dan ibu kandungnya. 6. Anak yang tidak mampu adalah anak yang karena suatu sebab tidak dapat terpenuhi kebutuhan- kebutuhannya, baik secara rohani, jasmani maupun sosial dengan wajar. 7. Anak terlantar adalah anak yang karena suatu sebab orang tuanya melalaikan kewajibannya sehingga kebutuhan anak tidak dapat terpenuhi dengan wajar baik secara rohani, jasmani maupun sosial. 8. Anak yang mengalami masalah kelakuan adalah menunjukkan menyimpang masyarakat. anak tingkah dari yang laku norma-norma jasmani sehingga pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar Interaksionisme Simbolik Menurut kesuluruhan pemikiran Mead (1982), sosial individual mendahului baik secara logika maupun temporer. Individu yang berpikir dan sadar diri adalah mustahil secara logika menurut teori Mead tanpa didahului adanya kelompok sosial. Kelompok sosial muncul lebih dulu, dan kelompok sosial menhasilkan keadaan mental (George Ritzer perkembangan kesadaran & diri. Douglas J. Goodman, 2010 : 272-273) Menurut Mead dalam George Ritzer & Douglas J. Goodman, dalam proses interaksi sosial, manusia secara simbolik mengkomunikasikan arti terhadap orang lain yang terlibat. Orang lain menafsirkan simbol komunikasi itu dan mengorientasikan tindakan balasan mereka berdasarkan penafsiran mereka. Dengan kata lain, 7 dalam interaksi sosial, para aktor himself”. Penelitian kualitatif lebih terlibat sulit dalam proses saling bila dibandingkan dengan mempengaruhi. (2010 : 294) penelitian kuantitaif, karena data yang METODE PENELITIAN terkumpul Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya, data yang dikumpulkan bukan bersifat subjektif dan instrument sebagai alat pengumpul data adalah peneliti itu sendiri (Sugiyono, 2014: 213-214). berupa Pendekatan yang digunakan angka-angka, melainkan data tersebut adalah pendekatan kualitatif dengan berasal wawancara, penelitian deskriptif kualitatif. Sumber catatan lapangan, dokumen pribadi, data yang digunakan adalah informan catatan memo, dan dokumen resmi atau lainnya. Sehingga yang menjadi tujuan informasi langsung dan lebih dalam dari penelitian kualitatif ini adalah pada objek penelitian. Sumber data ingin menggambarkan realita empiric yang lain adalah tempat penelitian dan di balik fenomena secara mendalam, dokumen rinci dan tuntas. Oleh karena itu, dijadikan sumber informasi. Teknik penggunaan pengumpulan dari naskah pendekatan kualitatif narasumber atau untuk arsip data menggali yang yaitu bisa dengan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara untuk sumber data utama. mencocokkan antara realita empirik Untuk data sekunder dengan observasi dengan teori yang berlaku dengan dan menggunakan metode deskriptif. membantu memperkuat data primer. Borg and Gall 1988 menyatakan Uji dokumentasi validitas data yang dapat menggunakan bahwa “Qualitative research is much trianggulasi, yaitu trianggulasi sumber more dan difficult to do well than trianggulasi metode. Data quantitative research because the data dianalisis menggunakan analisis data collected are usually subjective and model interaktif, urutannya yaitu : the main measurement tool for collecting data is the investigator 1. Pengumpulan data 8 2. Reduksi data alami dan turun menurun. Orang tua 3. Penyajian data berkewajiban mendidik anak di rumah 4. Penarikan kesimpulan diantaranya mengajari anak untuk Prosedur penelitian di lapangan yaitu : 1. Tahap persiapan penelitian Keluarga tempat terjadinya proses pertama 3. Tahap analisis data pendidikan yang disebut pendidikan 4. Tahap penarikan kesimpulan informal. Dalam hal ini orang tua 5. Tahap penyusunan laporan memiliki kewajiban mendidik anak PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pendidikan pendidikan keluarga yang diperoleh adalah oleh seseorang dari pengalaman sehari-hari baik itu secara sadar maupun tidak sadar yang berlangsung di dalam keluarga. Keluarga merupakan lembaga pendidikan informal yang mendidik anak untuk menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan informal merupakan pendidikan yang berlangsung secara alami tanpa dapat kita sadari terjadi di dalam lingkungan sehari-hari dan pendidikan keluarga tersebut berlangsung di dalam keluarga dan masyarakat. Pelaksanaan pendidikan keluarga di lokasi penelitian berlangsung secara kali merupakan 2. Tahap pengumpulan data HASIL hidup menjadi individu yang lebih baik. untuk menjadi individu yang nantinya siap untuk terjun di masyarakat dengan bekal ilmu dari pendidikan keluarga. Beberapa faktor pendukung dalam pendidikan informal di dalam keluarga. Di antaranya yaitu anak mampu menyerap pesan(nasihat) orang tua dengan baik dan kemudian mampu melakukan sebagian besar nasihat atau pengarahan dari orang tua tersebut maka dapat mendukung mewujudkan harapan dan tujuan orang tua terhadap anaknya. Harapan dan tujuan dari pendidikan keluarga merupakan bagian dari harapan dan tujuan orang tua terhadap anaknya yang tidak lain adalah agar anaknya menjadi manusia yang baik yang mampu hidup mandiri dan dapat bertanggung jawab dengan segala 9 tugasnya sebagai manusia dan bagian dunia anak dan berperan memberikan dari masyarakat. pengarahan yang baik untuk anak. Keluarga tempat Anak yang menyadari bahwa mereka pertama kali bagi seorang individu masih sangat membutuhkan sebagian mendapatkan pendidikan. Anak lahir besar dan keluarga kehidupannya maka setiap kali anak bersama orang tuanya dan tinggal memiliki kesusahan atau kekurangan dalam satu rumah. Dari hal tersebut maka mereka akan meminta pendapat maka terjadi interaksi setiap harinya dan antara orang tua dan anak. Dengan Berbeda ketika anak sudah menutup adanya interaksi setiap hari, hal ini diri terhadap orang tua maka diri anak mendukung untuk orang tua dapat tidak dapat diatur oleh orang tua. tumbuh merupakan di dalam peran orang pertolongan tua dari dalam orang tua. memberikan kontrol lebih terhadap Hambatan yang paling umum anak agar anak tidak melakukan terjadi yaitu perselisihan paham atau perilaku menyimpang dan orang tua selisih pendapat antara orang tua dan menjadi teladan baik bagi anaknya. anak. Interaksi yang terjadi setiap hari dan menyampaikan pesan A, maka anak terus menganggap bahwa dia menerima menerus menjadi hal yang Dimana karakter antara orang tua dan anak. pendapat dimana orang tua dan anak anak pula tua pesan seorang Ada orang mendukung untuk saling memahami Menjadi B. ketika perselisihan yang berbeda keinginan. Ketika perselisihan masih bergantung terhadap orang tua, pendapat tersebut berlangsung terus anak tidak dapat menghadapi seluruh menerus maka harapan dan tujuan tanggung jawabnya tanpa bantuan dari orang tua yang disampaikan melalui orang tuanya. Ketika anak menyadari pendidikan informal akan jauh dari bahwa dia masih membutuhkan peran tercapai. Orang tua akan lebih sulit orang tua dalam menghadapi berbagai memberikan masalahnya maka orang tua memiliki ketika terjadi perselisihan pendapat pintu lebih untuk masuk ke dalam secara terus menerus dan perilaku anak kontrol kepada anak 10 semakin tidak terkontrol di usia remaja cocok dengan kondisi anaknya yang saat itu. tidak sama dengan karakter anak yang Hubungan yang semakin lama semakin lain. Hal ini dapat menghambat proses merenggang dapat penyampaian nasihat atau pengarahan menghambat pendidikan informal terhadap anak. Begitu pula sebaliknya, yang di keluarga. orang tua yang tidak suka terhadap Hubungan yang merenggang tersebut sikap anak yang menerima nasihat disebabkan karena masalah antara dapat menimbulkan kesalahpahaman orang tua dan anak yang tidak antara orang tua dan anak. Jika terselesaikan. Ketika masalah antara interaksi tidak terjalin baik maka dapat orang tua dan anak tidak terselesaikan menimbulkan rasa tidak suka di antara maka dapat mengakibatkan hubungan kedua pihak. terjadi dalam orang tua dan anak semakin renggang Musyawarah merupakan solusi dan sikap terbuka anak kepada orang yang umum digunakan di berbagai tua semakin hilang karena hubungan masalah dan solusi ini efektif untuk yang tidak dekat tersebut. Hal ini mengatasi masalah yang ada dimana sangat menghambat merundingkan kembali masalah yang informal di dalam pendidikan keluarga jika terjadi dan mencari jalan keluar interaksi yang terjadi di antara mereka bersama-sama dengan mengeluarkan tidak baik. Dari hambatan tersebut berbagai menyebabkan mengetahui harapan dan tujuan keinginan maksud untuk saling dan tujuan orang tua kepada anak semakin sulit masing-masing untuk dicapai. mencerminkan sikap demokratis. Jika Orang tua memiliki berbagai karakter masing-masing musyawarah pihak diterapkan sangat dalam dalam mengatasi masalah yang ada di dalam atau keluarga, maka orang tua dan anak pengarahan terhadap anaknya. Kadang akan saling menetahui secara baik anak memiliki rasa tidak suka terhadap maksud dan keinginan dari masing- cara penyampaian orang tua yang tidak masing pihak. Dari interaksi dalam menyampaikan nasihat 11 musyawarah tersebut maka dapat memperdalam sikap saling mengerti satu sama lain. Anak yang belajar konflik maka anak mengerti apa yang harus dilakukan. Anak mampu memposisikan diri bermusyawarah di dalam keluarga ketika maka mengajarkan kemungkinan dia akan terjadi konflik anak dan untuk ini tidak menerapkannya di luar lingkungan mengutamakan egoisnya. Anak yang keluarga mampu mengkesampingkan egonya, ketika anak menghadapi masalah nantinya. dia mampu bersikap bijaksana dalam Nilai tambahan bagi orang tua dan anak yang sudah saling memahami satu sama lain. Solusi ini tidak kalah mengatur diri sendiri dalam bersikap. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan efektif dari musyawarah dimana anak pembahasan atau orang tua sudah mengerti karakter dengan peran pendidikan keluarga satu sama lain. Ketika menalami dalam pembentukan sikap kemandirian hambatan, dalam suatu contoh ketika pada anak, dapat diperoleh kesimpulan orang tua sedang marah maka anak sebagai berikut : mengetahui harus 1. Pendidikan keluarga pada beberapa memberikan keluarga di Dukuh Pondok Rejo dilakukannya, apa yang bukan dalam hubungannya umpan balik yang menyebabkan orang meliputi : tua semakin marah dan menyebabkan a. Memberikan pengarahan kepada konflik yang lebih besar. Namun, anak agar tetap melakukan sikap ketika sudah saling memahami satu yang sesuai tata krama, nilai dan sama lain maka ketika terjadi konflik, norma dapat dicegah dengan sikap saling masyarakat. mengerti tersebut. Solusi ini juga dapat yang b. Memberikan berlaku kontrol di kepada menjadi media belajar anak di mana anak agar setiap perilaku yang ketika dilakukan anak masyarakat berhubungan luas yang dengan memiliki berbagai karakter dan jika terjadi masih pada batas norma dan nilai yang berlaku di 12 masyarakat dan menghindarkan leh orang tuanya terhadap anak dari perilaku menyimpang. tersebut. c. Memberikan nasihat dan b. Keluarga merupakan pendidikan anak mau pertama kali yang diterima oleh menjadi anak dan anak tinggal bersama pribadi yang mandiri dan mampu orang tua, maka orang tua dan bertanggung jawab atas dirinya anak memiliki waktu yang lebih sendiri sebagai anak dan sebagai banyak untuk saling berinteraksi pelajar. dan memahami satu sama lain di motivasi agar membangun dirinya d. Orang tua menjadi sosok/contoh dalam keluarga. Selain itu, orang teladan yang baik di rumah agar tua lebih mudah memberikan anak mampu mengikuti sikap- kontrol terhadap anaknya. sikap orang tua yang baik, selain c. Anak menyadari bahwa mereka dari nasihat, pengarahan dan masih membutuhkan peran orang pemberian motivasi kepada anak tua dalam kehidupan sehari- karena orang tua merupakan harinya, sosok utama bagi anak untuk perkembangan diri anak. Ketika dapat dijadikan pedoman dalam anak membuka dirinya kepada bersikap sehari-hari. orang 2. Faktor yang mendukung pendidikan terlebih tua orang memberikan sikap kemandirian pada anak : anak. kontrol terhadap 3. Faktor yang menghambat dalam pesan dari orang tua dengan pendidikan keluarga baik, kemudian anak mampu pembentukan sikap melaksanakan sebagian besar pada anak : nasihat diberikan oleh yang tua memiliki peluang penuh untuk keluarga dalam rangka membentuk a. Anak yang mampu menyerap maka dalam a. Hambatan dalam kemandirian dari proses orang tuanya menandakan anak pendidikan keluarga yaitu ketika mengerti apa yang dimaksudkan terjadi perselisihan pendapat 13 antara orang tua dengan anak agar saling mengerti keinginan maka proses pendidikan keluarga satu sama lain dan menemukan sedikit terhambat. solusi yang disetujui bersama. b. Anak ataupun orang tua tidak menyukai sikap yang dilakukan. Perasaan tidak suka tersebut DAFTAR PUSTAKA mengakibatkan hubungan antara George Ritzer – Douglas J. Goodman. orang tua dan anak semakin 2010. Teori Sosiologi Modern. jauh. Jakarta : Kencana. c. Kurangnya pemahaman karakter Hadi, Soedomo. 2003. Pendidikan masing-masing pihak baik orang (Suatu Pengantar). Surakarta: tua maupun anak sebagai modal Sebelas Maret University Press. Redja Mudyahardjo, 2001. Pengantar komunikasi. 4. Solusi yang ditempuh dalam mengatasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. hambatan yang terjadi : a. Orang tua dan anak meredamkan Soerjono Soekanto, 1990. Sosiologi ego masing-masing agar tidak Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta. terjadi konflik berkelanjutan yang ketika terjadi Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, b. Orang tua mengerti kondisi anak Depdikbud, 2002. saat itu agar tidak salah dalam Bahasa berbicara Balai Pustaka. anak dan menempuh jalan musyawarah Kamus Indonesia. No mengatasi Kesejahteraan Anak. yang terjadi. c. Melakukan musyawarah kembali antara orang tua dengan anak Besar Jakarta: Undang-Undang Republik Indonesia antara orang tua dan anak untuk hambatan dan R&D. Bandung: Alfabeta. perselisihan pendapat. kepada Kualitatif, 4 tahun 1979 tentang Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.