TEORI AKUNTANSI

advertisement
FILSAFAT SEBAGAI DASAR METODOLOGI PENELITIAN
AKUNTANSI
BEBERAPA ARTIKEL YANG MUNCUL DI BEBERAPA JURNAL ILMIAH
AKUNTANSI SEPERTI : The Accounting Review, Journal Of
Accounting Research MENGGUNAKAN BERBAGAI VARIASI YANG
BERBEDA SATU DENGAN YANG LAIN. PENDEKATAN PERTAMA
ADALAH KLASIKAL ATAU MAINSTREAM APPROACH ATAU
POSITIVISME SEDANGKAN YANG LAINNYA ADALAH PENDEKATAN
RADIKAL ATAU ALTERNATIF DENGAN MEMINJAM BERBAGAI
METODOLOGI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL YANG LAIN.
PENDEKATAN KLASIKAL YANG LEBIH MENITIK BERATKAN
PADA PEMIKIRAN NORMATIF MENGALAMI KEJAYAAN PADA
TAHUN 1960. DALAM TAHUN 1970 TERJADI PERGESERAN
PENDEKATAN DALAM PENELITIAN AKUNTANSI.
PERGESERAN DISEBABKAN ANTARA LAIN OLEH ALASAN :
A. PENDEKATAN NORMATIF TIDAK DAPAT MENGHASILKAN
TEORI AKUNTANSI YANG SIAP DIPAKAI DI DALAM PRAKTEK
SEHARI-HARI
B. UNTUK MENDASARI USAHA PEMAHAMAN AKUNTANSI
SECARA EMPIRIS DAN MENDALAM YANG MENITIK
BERATKAN PADA PENDEKATAN EKONOMI, DAN PERILAKU
(BEHAVIOR), DIMANA PENDEKATAN INI MEMINJAM
METODOLOGI DARI ILMU-ILMU SOSIAL YANG LAIN SEPERTI
: FILSAFAT, SOSIOLOGI, ANTROPOLOGI UNTUK MEMAHAMI
AKUNTANSI.
UNTUK MEMUDAHKAN MEMAHAMI DASAR FILOSOFI
PENDEKATAN PENELITIAN AKUNTANSI, DIGUNAKAN
KERANGKA PENGELOMPOKAN YANG DIKEMBANGKAN
OLEH BURRELL DAN MORGAN (1979), YANG
DISUSUN DARI DUA DIMENSI INDEPENDEN ATAS
ANGGAPAN DARI SIFAT ILMU SOSIAL DAN SIFAT
MASYARAKAT. DIMENSI ILMU SOSIAL DIBAGI MENJADI
EMPAT ELEMEN YANG SALING BERHUBUNGAN, YAITU
ANGGAPAN TENTANG : ONTOLOGY, EPISTEMOLOGY,
AKSIOLOGY, SIFAT MANUSIA DAN METODOLOGY.
ADALAH CABANG METAFISIKA MENGENAI REALITAS
YANG BERUSAHA MENGUNGKAPKAN SEGALA YANG
ADA, BAIK CIRI UNIVERSAL MAUPUN YANG KHAS.
JADI LANDASAN ONTOLOGIS SUATU PENGETAHUAN
MENGACU KEPADA APA YANG DIGARAP DALAM
PENELAAHANNYA; DENGAN KATA LAIN, APA YANG
HENDAK DIKETAHUI MELALUI KEGIATAN PENELAAHAN
ITU.
ADALAH CABANG FILSAFAT YANG MENYELIDIKI
SECARA KRITIS HAKEKAT, LANDASAN, BATAS-BATAS
DAN PATOKAN KESAHIHAN (VALIDITAS)
PENGETAHUAN. IA LEBIH MENDASAR DARI
METODOLOGI. KARENA ITU ASUMSI-ASUMSI
EPISTEMOLOGI SUATU BENTUK PENGETAHUAN,
TERCERMIN PADA METODOLOGI YANG DITERAPKAN
DALAM PENGEMBANGAN PENGETAHUAN TERSEBUT.
LANDASAN EPISTEMOLOGI MENENTUKAN CARA-CARA
YANG DIPAKAI UNTUK MEMPEROLEH DAN MEMVALIDASI PENGETAHUAN.
ADALAH TELAAH TENTANG NILAI-NILAI, SEDANGKAN
TEOLOGI ADALAH TELAAH TENTANG TUJUAN
PEMANFAATAN PENGETAHUAN. LANDASAN
AKSIOLOGI/TEOLOGIS : MENGACU PADA NILAI-NILAI
YANG DIPEGANG DALAM MENENTUKAN
PENGEMBANGAN, MEMILIH DAN MENENTUKAN
PRIORITAS BIDANG PENELITIAN, DAN MENERAPKAN
SERTA MEMANFAATKAN PENGETAHUAN.
PADA SISI OBYEKTIF MENITI KBERATKAN PADA SIFAT
OBYEKTIF DARI REALITAS ILMU PENGETAHUAN DAN
PERILAKU MANUSIA, SEDANGKAN PADA SISI LAIN
MENITIKBERATKAN PADA SIFAT SUBYEKTIF DARI
REALITAS, ILMU PENGETAHUAN DAN PERILAKU
MANUSIA.
PERTAMA : BERKAITAN DENGAN KETERATURAN,
ORDER DAN STABILITAS YANG DIGUNAKAN UNTUK
MENJELASKAN MENGAPA MASYARAKAT
CENDERUNG UNTUK SELALU DALAM BERSAMAAN.
 KEDUA : LEBIH MENITIKBERATKAN PADA
PEMBAGIAN MENDASAR DARI KEPENTINGAN,
KONFLIK DAN KETIDAK ADILAN DISTRIBUSI
KEKUASAAN YANG PADA GILIRANNYA
MENIMBULKAN PERUBAHAN RADIKAL.
 KEDUA DIMENSI YANG INDEPENDEN INI DIGABUNG
MEMBENTUK KERANGKA KLASIFIKASI METODOLOGI
PENELITIAN MENAJEMEN DAN AKUNTANSI :
FUNGSIONALIS ATAU POSITIVIS, INTERPRETIVE,
RADIKAL HUMANIS DAN RADIKAL STRUKTURALIS.


PENDEKATAN INI BERHUBUNGAN DENGAN PENGEMBANGAN PEMAHAMAN
AKAN DUNIA SOSIAL EKONOMI (SOCIAL AND ECONOMIC WORLD) DAN
JUGA MEMBENTUK KRITIK TERHADAP STATUS QUO. KARENA DENGAN
MENERIMA IDEOLOGI YANG DOMINAN DAN TIDAK MEMPERTANYAKAN
HAKEKAT DASAR DARI KAPITALISME, PENDEKATAN FUNGSIONAL DAN
INTERPRETIVE DIPANDANG MEMPERTAHANKAN DAN MELEGITIMASI
TATANAN SOSIAL DAN EKONOMI DAN POLITIK YANG SAAT ITU.

RADIKAL STRUKTURALIS MEMFOKUSKAN PADA KONFLIK MENDASAR
SEBAGAI PRODUK HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR INDUSTRI DAN
EKONOMI, SEMENTARA RADIKAL HUMANIS MENITIKBERATKAN PADA
KESADARAN INDIVIDU, KETERASINGAN MANUSIA. PERBEDAAN ANTARA
RADIKAL STRUKTURALIS DAN HUMANIS TERLETAK PADA DIMENSI
OBYEKTF-SUBYEKTIF. RADIKAL STRUKTURALIS MEMPERLAKUKAN SOCIAL
WORLD SEBAGAI OBYEK EKSTERNAL DAN MEMILIKI HUBUNGAN YANG
TERPISAH DARI MANUSIA TERTENTU, SEMENTARA ITU RADIKAL HUMANIS
MEMFOKUSKAN PADA PERSEPSI INDIVIDU DAN INTERPRETASIINTERPRETASI NYA.




PENDEKATAN POSITIVIS MUNCUL SEJAK PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU
DI ABAD 17 YANG MEMUNCULKAN PERTENTANGAN ANTARA
RASIONALISME DAN EMPIRISME.
RASIONALIS MENEGASKAN BAHWA : DENGAN MENGGUNAKAN
PROSEDUR TERTENTU DARI AKAL MANUSIA KITA DAPAT MENEMUKAN
PENGETAHUAN DALAM ARTI YANG PALING KETAT, YAITU PENGETAHUAN
YANG DALAM ARTI APAPUN TAK MUNGKIN SALAH. PENGETAHUAN YANG
PASTI SECARA MUTLAK TIDAK DAPAT DITEMUKAN HANYA DENGAN
PENGALAMAN INDERAWI DAN ITU HARUS DICARI DALAM ALAM PIKIRAN
(IN THE REAL OF THE MIND).
TEORI EMPIRIS OLEH JOHN LOCKE, BERKELEY DAN DAVID HUME,
BERHARAP MENERUKAN SUATU BASIS UNTUK PENGETAHUAN KITA DARI
PENGALAMAN INDERAWI, TETAPI MEREKA MENEMUKAN BAHWA
PENGALAMAN INDERAWI MENGHASILKAN INFORMASI TENTANG DUNIA
JAUH KURANG DARI PADA YANG MEREKA HARAPKAN.
HUME LEBIH JAUH MENYATAKAN BAHWA APA YANG MENURUT
ANGGAPAN KITA MERUPAKAN PENGETAHUAI TIDAK LAIN HANYALAH
SUATU CARA MENGATUR PENGALAMAN YANG TERSODOR KEPADA KITA.



PADANGAN HUME TELAH MENG-ILHAMI DUA MACAM
PERKEMBANGAN :
PERTAMA : PENYEMPURNAAN TEORI EMPIRIS
KEDUA : USAHA MENCARI SUATU CARA UNTUK MEMODIFIKASI
KESIMPULAN-KESIMPULAN AGAR DAPAT MENGEMBANGKAN
SUATU TEORI KOMPROMI YAITU MENERIMA TUNTUTAN KAUM
EMPIRIS DAN MENCOBA MENYELAMATKAN BEBERAPA UNSUR
DARI TEORI RASIONALIS.



GOLONGAN FILSUF YANG BERUSAHA MENGGABUNGKAN
EMPIRISME DENGAN RASIONALISME ADALAH APA YANG DISEBUT :
POSITIVISME
ADA DUA EPISTEMOLOGI KAUM POSITIVIS YANG SELALU
DIKAITKAN DENGAN METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI,
YAITU : LOGICAL EMPIRICAL/LOGICAL POSITIVISM DAN
FALSIFICATIONSM, YANG SELANJUTNYA DIKEMBANGKAN LAGI
MENJADI TEORI SEBAGAI SUATU STRUKTUR OLEH THOMAS
KUHN DAN IMRE LAKATOS, DAN ANARKI EPISTEMOLOGI
MENURUT PAUL FEYERABAND

MENURUT CHALMERS (1991) SELAMA TAHUN 1920-AN
POSITIVISME TELAH BERKEMBANG MENJADI FILSAFAT ILMU
DALAM BENTUK POSITIVISME LOGIS (LOGICAL POSITIVISM).
KELOMPOK INI DIKEMBANGKAN OLEH LINGKARAN VIENNA
YANG MERUPAKAN KELOMPOK ILMUWAN DAN FILOSOF
YANG DIPIMPIN OLEH MORIZT SCHLICK.

LOGICAL POSITIVISM MENERIMA DOKTRIN UTAMA “
VERIFICATION THEORY OF MEANING” . TEORI VERIFIKASI
MENYATAKAN BAHWA PERNYATAAN ATAU PROPOSAL
MEMILIKI ARTI HANYA JIKA MEREKA DAPAT DI-VERIFIKASI
SECARA EMPIRIS. KRITERIA INI DIGUNAKAN UNTUK
MEMBEDAKAN ANTARA PERNYATAAN : SCIENTIFIC
(MEANINGFUL) DAN PERNYATAAN METAFISIS
(MEANINGLESS)
TEORI DIKEMBANGKAN BERDASARKAN SUATU MASALAH
YANG HARUS DIPECAHKAN. SETELAH MASALAH
DITENTUKAN, MASALAH TERSEBUT DINYATAKAN DALAM
BENTUK HYPOTESIS , YAITU PERNYATAAN YANG
MENUNJUKKAN ANTARA DUA FENOMENA/VARIABLE ATAU
LEBIH. APABILA HIPOTESIS TELAH DIRUMUSKAN, PENELITI
AKAN MEMBUKTIKAN KEBENARAN HIPOTESIS TERSEBUT.
METODE PEMBUKTIANNYA ADALAH DENGAN CARA
MEMBANDINGKAN HIPOTESIS TERSEBUT DENGAN HASIL
OBSERVASI YANG DILAKUKAN DI DUNIA NYATA. JIKA HASIL
PENGAMATAN DI DUNIA NYATA SESUAI DENGAN HIPOTESIS ,
MAKA HIPOTESIS TERSEBUT TERBUKTI KEBENARANNYA
SEHINGGA TERBENTUK SUATU TEORI.
PROSES PENGAMBILAN KESIMPULAN UMUM
(UNIVERSAL) YANG DIDASARKAN PADA HASIL
OBSERVASI DINAMAKAN : INDUKSI. PEMAKAIAN
INDUKSI UNTUKMEMBUAT SUATU KESIMPULAN UMUM
DAPAT DITERIMA KEBENARANNYA DAN MENJADI
VALID, JIKA KONDISI TERTENTU DIPENUHI, SEBAGAI
BERIKUT (CHALMERS, 1978) :
a. JUMLAH OBSERVASI BANYAK
b. OBSERVASI HARUS DI-ULANG PADA KONDISI YANG
LUAS (BERBEDA-BEDA)
c. HASIL OBSERVASI TIDAK ADA YANG BERTENTENGAN
DENGAN TEORI UNIVERSAL YANG DIHASILKAN.

DIKEMBANGKAN OLEH KARL POPPER, BERPENDAPAT SEBAGAI BERIKUT :
TUJUAN PENELITIAN ILMIAH ADALAH UNTUK MEMBUKTIKAN KESALAHAN
(FALSIFY) HIPOTESIS BUKANNYA MEMBUKTIKAN KEBENARAN HIPOTESIS
TESEBUT. UNTUK MENGATASI EMPIRISME LOGIS, KARL POPPER, MENAWARKAN
METODE ALTERNATIF UNTUK MEN-JUSTIFIKASI SUATU TEORI.

MENURUT PENDEKATAN INI, TEORI BUKANLAH SESUATU YANG BENAR ATAU
FAKTUAL, TETAPI SESUATU YANG BELUM TERBUKTI SALAH. JIKA SUATU TEORI
DITERIMA, MAKA TEORI TERSEBUT HARUS MENYAJIKAN HIPOTESIS YANG
MUNGKIN DAPAT DIBUKTIKAN KESALAHANNYA. DENGAN KATA LAIN HIPOTESIS
YANG TIDAK DAPAT DIBUKTIKAN SALAH DENGAN CARA OBSERVASI, MAKA AKAN
DIHASILKAN TEORI YANG TIDAK VALID. MENURUT FALSIFIKASIONISME ILMU
BERKEMBANG SECARA PENDUGAAN (CONJECTURE) DAN PENOLAKAN
(REFUTATION) ATAU SECARA TRIAL AND ERROR. TUJUAN ILMU ADALAH
MEMECAHKAN MASALAH . PEMECAHAN MASALAH TADI DIWUJUDKAN DALAM
TEORI YANG MUNGKIN AKAN DISALAHKAN SECARA EMPIRIS. TEORI YANG
BERTAHAN DAN TIDAK DISALAHKAN AKAN DITERIMA SECARA SEMENTARA UNTUK
MEMECAHKAN MASALAH.
DUA ORANG YANG MENGAJUKAN TEORI SEBAGAI
STRUKTUR YANG UTUH ADALAH : IMRE LAKATOS
(1974) DENGAN TEORINYA RISET PROGRAM DAN
THOMAS KUHN (1972), DENGAN TEORINYA YANG
SANGAT TERKENAL PARADIGMA DAN REVOLUSI.
RISET PROGRAM OLEH IMRE LAKATOS BERALIH DARI
TEORI TUNGGAL. TEORI DIPANDANG SEBAGAI SEBUAH
STRUKTUR YANG TERDIRI DARI ASUMSI DASAR DAN
SEPERANGKAT HIPOTESIS TAMBAHAN (AUXILARY
HYPOTHESES) YANG DIDESAIN KHUSUS UNTUK
MELINDUNGI INTI TEORI DARI FALSIFIKASI (PENOLAKAN).
TEORI RISET PROGRAM MENURUT LAKATOS TERDIRI DARI :
HARD CORE DAN NEGATIVE HEURISTIC, A PROTECTIVE
BELT OF AUXILARY HYPOTHESES, POSITIVE HEURISTIC DAN
ELEMEN-ELEMEN YANG MENUNJUKKAN PERKEMBANGAN
ATAU KEMUNDURAN SUATU PROGRAM.
HARDCORE MERUPAKAN KOMPONEN INTI DARI RISET
PROGRAM YANG BERISI ASUMSI-ASUMSI DASAR DARI
RISET PROGRAM. ASUMSI INI BERISI DEFINISI
KARAKTERISTIK DARI PROGRAM BERUPA HIPOTESIS
TEORITIS SECARA UMUM SEBAGAI DASAR
PENGEMBANGAN PROGRAM. ASUMSI INI HARUS
DITERIMA UNTUK MELAKSANAKAN RISET PROGRAM
DAN ASUMSI INI TIDAK DAPAT DITOLAK ATAU DIFALSIFIKASI. KESEPAKATAN OLEH ANGGOTA RISET
PROGRAM UNTUK TIDAK MEMPERTANYAKAN HARD
CORE INI DISEBUT “ NEGATIVE HEURISTIC “ . HARD
CORE TIDAK BOLEH DITOLAK ATAU DIMODIFIKASI
SELAMA PENGEMBANGAN PROGRAM TERSEBUT
BERLANGSUNG.
HARD CORE DARI RISET PROGRAM TIDAK DAPAT
DIFALSIFIKASI DAN DILINDUNGI PULA OLEH “
NEGATIVE HEURISTIC ” MEREKA JUGA DIKELILINGI
OLEH SEPERANGKAT ASUMSI TAMBAHAN YANG OLEH
LAKATOS DISEBUT : “ PROTECTIVE BELT OF AUXILIARY
HYPOTHESIS “ HIPOTESES INILAH YANG PERLU
MENGALAMI PENYESUAIAN-PENYESUAIAN UNTUK
MELINDUNGI HARD CORE.
LAKATOS MENETAPKAN : SUATU RISET PROGRAM
DIANGGAP ILMIAH DAN BERKEMBANG BERDASARKAN DUA
KONDISI :
PERTAMA.
HARUS MEMILIKI TINGKAT KOHERENSI (KETERKAITAN)
UNTUK MEMETAKAN PROGRAM BAGI RISET MASA DATANG.
KEDUA.
DENGAN ARAHAN POSITIVE HEURISTIC, RISET PROGRAM
TADI HARUS MAMPU MENEMUKAN FENOMENA BARU.
JIKA RISET PROGRAM TIDAK MEMENUHI KEDUA KRITERIA
TADI, MAKA RISET PROGRAM TERSEBUT DIANGGAP
MENGALAMI KEMUNDURAN.
FILSAFAT ILMU AWALNYA DIGUNAKAN DI DALAM ILMU
ALAM, TETAPI SAAT INI DIPINJAM UNTUK MENJELASKAN
ILMU LAIN SEPERTI AKUNTANSI, YANG MENGGUNAKAN
METODE SCIENTIFIC DI DALAM PROJECT RISET DAN
MENGGUNAKAN FILSAFAT ILMU UNTUK
MENGGAMBARKAN AKUNTANSI.
PARADIGMA KUHN TELAH DIGUNAKAN OLEH WELLS
(1976) DAN SATTA (1977) UNTUK MENJELASKAN
PERKEMBANGAN AKUNTANSI SAAT INI. BELKAOUI
(1985) MENGGUNAKANNYA UNTUK MENGGAMBARKAN
AKUNTANSI SEBAGAI MULTI – PARADIGM SCIENCE
PENELITIAN YANG DILAKUKAN BALL DAN WHITTRED (1979)
YANG MENGUJI HIPOTESES : TYPE KUALIFIKASI AUDIT
TERTENTU BERHUBUNGAN DENGAN PERUBAHAN
PENILAIAN PEMEGANG SAHAM ATAS HARGA SEKURITAS.
 PURDY, SMITH DAN GRAY (1969), MENELITI PENGARUH
METODE DISCLOSURE DALAM LAPORAN KEUANGAN YANG
MENYIMPANG DARI STANDAR AKUNTANSI TERHADAP
VISIBILITAS LAPORAN TERSEBUT.
DENGAN KATA LAIN APAKAH PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN
AKAN MENGETAHUI PENYIMPANGAN TERSEBUT JIKA HANYA
DI-UNGKAPKAN PADA SATU TEMPAT ?.
PENELITI MENYATAKAN MASALAH TERSEBUT DALAM
BENTUK HIPOTESIS NOL DAN HASIL PENELITIAN TIDAK
MENOLAK HIPOTESIS NOL.

PARADIGMA KUHN SERING DISINGGUNG DALAM
LITERATUR AKUNTANSI DAN OLEH PENELITI LAIN JUGA
DIBENARKAN BAHWA REVOLUSI KUHN SANGAT TEPAT
DIGUNAKAN DALAM MEMAHAMI PERKEMBANGAN
AKUNTANSI SAAT INI.
KUHN MENGATAKAN REVOLUSI SCIENCE TERJADI DALAM
LIMA TAHAP :
 AKUMULASI ANOMALI / PENYIMPANGAN (PRE-SCIENCE)
 PERIODE KRISIS
 PERKEMBANGAN DAN PERDEBATAN ALTERNATIF IDE
 IDENTIFIKASI ALTERNATIF DARI BERBAGAI PANDANGAN
 PARADIGMA BARU YANG DOMINAN

WELLS, BERUSAHA MENGKAITKAN TAHAPAN REVOLUSI
DENGAN AKUNTANSI, DAN BERPENDAPAT BAHWA
AKUNTANSI BERADA PADA EMPAT TAHAP PERTAMA,
MENINGGALKAN PARADIGMA COST HISTORIS. SETELAH
BEBERAPA TAHUN DAN TERJADI KRISIS DAN PERDEBATAN
BERBAGAI ALTERNATIF PENGUKURAN, DIA MENYIMPULKAN
BAHWA AKUNTANSI AKAN MENCAPAI TAHAP AKHIR YANG
MENGHASILKAN PARADIGMA BARU SEPERTI CURRENT
COST ACCOUNTING.

NAMUN, DANOS (1977), TIDAK SETUJU DENGAN
PENDAPAT WELLS, DAN MELIHAT BAHWA AKUNTANSI
SEBENARNYA BERADA PADA TAHAP “ PRE-SCIENCE “ DAN
SELAMA INI TIDAK ADA PARADIGMA PENTING YANG MUNCUL
DAN MENDOMINASI AKUNTANSI.
BUKTI LAIN YANG MASIH MENDUKUNG RESEARCH
PROGRAMMES NYA LAKATOS, MENYATAKAN BAHWA
RISET AKUNTANSI YANG DILAKUKAN SELAMA INI,
CENDERUNG MENGGUNAKAN MODEL YANG BERBEDABEDA DAN SALING MENGGANTIKAN, SEPERTI YANG DIINTERPRETASIKAN LAKATOS. BEBERAPA KASUS
MENUNJUKKAN BAHWA RESEARCH PROGRAMMES
DIHASILKAN KEMBALI DAN KEMUDIAN DIBATALKAN OLEH
PENELITI, MISALKAN RESEARCH PROGRAMMES YANG
BERHUBUNGAN DENGAN :
 - INCOME SMOOTHING HIPOTESIS
 - AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA
 - AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN SOSIAL,
 -.RISET TENTANG HUBUNGAN ANTARA VARIABLE
AKUNTANSI DENGAN
 HARGA SAHAM YANG DIDASARKAN PADA EFFICIENT
MARKET HYPOTHESIS

AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA
MERUPAKAN SALAH SATU RESEARCH
PROGRAMMES YANGMUNCUL BERDASARKAN
SUDUT PANDANG EKONOMI YANG
BERKAITAN DENGAN AKTIVA, ATAS
KEYAKINAN BAHWA;
 KARYAWAN ADALAH SALAH SATU SUMBER
EKONOMI YANG PALING PENTING BAGI
ENTITAS
 KEGAGALAN AKUNTANSI MENGUNGKAPKAN
HAL INI MERUPAKAN KELEMAHAN.
Download