ABSTRAK DINA RAYAWATI, NPM 10010203026 : “ANALISIS SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN PADA PT. BANK JABAR DIVISI USAHA SYARIAH BANDUNG” Bank Syariah merupakan lembaga perantara jasa keuangan (financial intermediary), yang tugas pokoknya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan. Pada umumnya Dana Pihak Ketiga (DP3) merupakan sumber utama pembiayaan. Disamping Dana Pihak Ketiga (DP3), ada sumber lain seperti pada PT. Bank Jabar Divisi Usaha Syariah Bandung terhitung sejak tahun 2002-2007, pembiayaan Bank Jabar Syariah lebih besar dari Dana Pihak Ketiga (DP3). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sumber-sumber dana yang digulirkan oleh Bank Jabar Syariah pada pembiayaan dan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi sumber dana yang berasal dari Dana Pihak Ketiga (DP3) yaitu giro, tabungan, deposito dan Dana Pihak Kesatu (DP1) yaitu modal disetor terhadap pembiayaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dan teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dengan melakukan wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur yang sesuai dengan pembahasan. Berdasarkan hasil penelitian, maka diketahui bahwa sumber-sumber dana pembiayaan yang ada pada PT. Bank Jabar Divisi Usaha Syariah Bandung berasal dari dua sumber dana bank, yaitu: Dana Pihak Ketiga (DP3) yaitu giro, tabungan, deposito dan Dana Pihak Kesatu (DP1) yaitu modal disetor. Besarnya kontribusi sumber dana pembiayaan yang berasal dari Dana Pihak Ketiga (DP3) dan Dana Pihak Kesatu (DP1) dari tahun 2002-2007 terhadap pembiayaan selalu dalam posisi 100%, karena jumlah pembiayaan yang digulirkan oleh Bank Jabar Syariah kepada nasabah selalu optimal yaitu sebesar 100% atau pembiayaan diperoleh dari Dana Pihak Ketiga (DP3) ditambah dengan Dana Pihak Kesatu (DP1). Adapun kebijakan yang digunakan oleh Bank Jabar Syariah dalam penyaluran pembiayaan yaitu melebihi jumlah Dana Pihak Ketiga (DP3), sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/5/BPPP tanggal 29 mei 1993 yang membolehkan pemberian pembiayaan melebihi jumlah Dana Pihak (DP3) asalkan tidak melebihi 110%. Maka PT. Bank Jabar Divisi Usaha Syariah Bandung tidak menyalahi aturan berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia tersebut, karena tingkat rasio likuiditas atau Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Jabar Syariah sebesar 100% (85% < Rasio < 100%, secara umum kinerja likuiditas bank cukup baik). v