perkembangan perdagangan indonesia – korea selatan

advertisement
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA – KOREA SELATAN
PERIODE : JANUARI – JULI 2014
A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Korea Selatan
1. Total perdagangan Korea Selatan dengan Dunia pada periode Januari-Juli 2014
sebesar US$ 640,6 milyar atau naik 2,96% dibandingkan dengan periode yang sama
tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 622,2 milyar. Total perdagangan tersebut terdiri
dari ekspor Korea Selatan ke Dunia periode Januari-Juli 2014 sebesar US$ 331,6
milyar atau meningkat 2,88% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun
2013, yang tercatat sebesar US$ 322,3 milyar. Sedangkan, impor Korea Selatan dari
Dunia sebesar US$ 309,0 milyar atau naik 3,05% apabila dibanding nilai impor
periode Januari-Juli 2013 sebesar US$ 299,9 milyar.
2. Neraca perdagangan Korea Selatan dengan Dunia periode Januari-Juli 2014 surplus
sebesar US$ 22,57 milyar atau meningkat sebesar 0,61% jika dibandingkan dengan
periode yang sama tahun 2013, yang tercatat surplus sebesar US$ 22,43 milyar.
3. Beberapa komoditi impor Korea Selatan terbesar pada periode Januari-Juli 2014,
antara lain :

Petroleum oils and oils obtained from bituminous (HS 270900) dengan nilai
sebesar US$ 57.287,9 juta turun sebesar 1,6 % dibanding periode yang sama tahun
2013, dengan pangsa pasar 18,5%;

Natural Gas (Liquefied) (HS 271111) sebesar US$ 19.018,1 juta naik sebesar
3,7%, dengan pangsa pasar 6,2%;

Light Oils and Preparations (HS 271012) sebesar US$ 13.236,7 juta, naik 2,9%
dengan pangsa pasar 4,3%;

Processors and Controllers, Whether or Not Combine (HS 854231) US$ 8.594,0
juta, turun 0,2% dengan pangsa pasar 2,8%;

Bituminous coal (HS 270112) sebesar US$ 6.664,5 juta, turun 3,0% dengan
pangsa pasar 2,2%;

Non-agglomerated (HS 260111) sebesar US$ 5.088,5 juta, naik 17,7% dengan
pangsa pasar 1,6%.
4. Negara tujuan ekspor terbesar Korea Selatan pada periode Januari-Juli 2014 adalah
China dengan nilai US$ 81,40 milyar atau turun 1,21% bila dibanding periode yang
sama tahun 2013. Kemudian, Amerika Serikat dengan nilai US$ 39,97 milyar atau
naik 9,58%. Selanjutnya, ekspor ke Jepang periode ini sebesar US$ 19,20 milyar, dan
turun 3,77% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 yang
mencapai US$ 19,95 milyar. Ketiga negara kontribusinya terhadap ekspor Korea
Selatan pada periode ini, mencapai 42,39%. Sementara itu, negara-negara asal impor
Korea Selatan terbesar pada periode Januari-Juli 2014 adalah China dengan nilai
US$ 51,26 milyar atau meningkat sebesar 6,51% dibanding periode yang sama tahun
2013. Kemudian, Jepang sebesar US$ 31,41 milyar (-11,84%), dan Amerika Serikat
sebesar US$ 26,89 milyar (+9,95%). Ketiga negara tersebut kontribusinya terhadap
impor Korea Selatan pada periode ini mencapai 35,45%.
B. Perkembangan Perdagangan Bilateral Korea Selatan dengan Indonesia
1. Total perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan pada periode Januari-Juli 2014
sebesar US$ 14.201,25 juta, turun 2,01% dibanding periode Januari-Juli 2013, yang
tercatat US$ 14.492,56 juta. Total perdagangan periode Januari-Juli 2014 tersebut,
terdiri dari ekspor Indonesia ke Korea Selatan sebesar US$ 7.402,04 juta yang turun
4,89 % dibanding periode yang sama tahun 2013 yang mencapai US$ 7.782,96 juta,
dan impor Indonesia dari Korea Selatan sebesar US$ 6.799,21 juta dan naik 1,34%
dibanding periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 6.709,60 juta.
Neraca perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan surplus bagi Indonesia sebesar
US$ 602,84 juta, atau turun 43,84% apabila dibandingkan dengan periode yang sama
tahun 2013, yang tercatat surplus sebesar US$ 1.073,36 juta.
2. Nilai ekspor non-migas Indonesia turun sebesar 18,11% yaitu dari US$ 5.516,53 juta
pada periode Januari-Juli 2013 menjadi US$ 4.517,54 juta untuk periode yang sama
pada tahun 2014. Neraca perdagangannya dengan Korea Selatan pada periode JanuariJuli 2014, tercatat defisit bagi Indonesia sebesar US$ 36,61 juta atau surplus bagi
Korea Selatan sebesar US$ 36,61 juta. Namun, neraca migas antara Indonesia dengan
Korea Selatan masih tercatat surplus sebesar US$ 602,84 juta pada periode ini.
3. Pada periode Januari-Juli 2014 produk ekspor non-migas utama Indonesia ke Korea
Selatan adalah barang tambang (batubara, nikel, tembaga, dll), karet alam, bijih besi,
produk kayu, timah, minyak kelapa dan minyak sawit serta perangkat video, dll.
C. Lain-lain
1. Selama bulan Agustus 2014, Atdag Seoul, Korea Selatan telah menerima 3 (tiga) offer
to buy produk-produk dari perusahaan Korea Selatan dengan produk yang diminati
antara lain: Products (Agricultural dan Fishery/freshwater eels & shrimps), Hot Dip
Galvanizing (steel grating), Press Automatic Welding (not by hand), Musical
Instruments, dll telah ditindak lanjuti (Atdag) Seoul, Korea Selatan.
2. Perkembangan GDP Korea Selatan dan Indikator Ekonomi lainnya.
Perbaikan ekonomi masih belum pulih sepenuhnya, sehingga pertumbuhan lapangan
kerja terus melemah dan indikator industri juga masih lemah di bulan April dan Mei.
Ekonomi menambahkan 398,000 pekerjaan year-onyear di bulan Juni dibandingkan
bulan Mei. Inflasi bulan Juli tetap stabil pada jangkauan 1 persen dan meningkat 1.6
persen yearon-year, 0.1 persen turun dari bulan sebelumnya.
Harga barang bulan Juni juga stabil sekitar 1 persen dan meningkat 1,7 persen pada
y-o-y, peningkatan pada level yang sama dari bulan sebelumnya.
Produksi pertambangan dan manufaktur bulan Juni membaik dari kemerosotan bulan
lalu saat indeks turun 2,8% akibat banyaknya hari libur nasional seperti Hari Anak dan
Hari Budha, dan meningkat 2,9% quarter-on-quarter. Pertumbuhan hasil pelayanan
meningkat dari 0.5% ke 1.6% di bulan Juni dari peningkatan pelayanan penerbitan dan
komunikasi serta pelayanan keuangan dan asuransi, sedangkan penjualan ritel tumbuh
lebih lambat hanya 0,3% dibanding 1,2% bulan sebelumnya.
Konsumsi swasta kuartal kedua 2014 (preliminary PDB) turun 0,3% dibanding kuartal
pertama yang naik 1,5% dibanding tahun 2013. Penjualan ritel bulan Juni naik 0,3%
dibanding bulan Mei karena penjualan strong durable goods (naik 3,6%) didukung
oleh penjualan mobil, dan non-durable goods (turun 0,6%).
Harga konsumen bulan Juni turun 0,1% m-o-m di bulan Juli, pulih dari 0,5%
penurunan bulan sebelumnya. Dibanding bulan yang sama tahun 2013, harga
konsumen naik 1,6%, turun dari 1,7% di bulan Juni. Harga produk (pertanian naik
0,0%, peternakan naik 0,8%, dan perikanan turun 1,0%). Harga daging babi dan kubis
Cina naik karena tingginya temperature, tapi yang lain stabil. Harga produk
manufaktur tidak berubah. Harga makan naik 0,4% ketika produk minyak bumi turun
0,2%.
Investasi fasilitas (advanced GDP) meningkat 1,3% q-o-q dan 7,9% y-o-y kuartal
kedua 2014. Indeks investasi fasilitas bulan Juli turun 1,4% m-o-m akibat turunnya
investasi mesin.
Sumber : Laporan Atdag Seoul, Korea Selatan, Agustus 2014
Download