hubungan iklan produk pasta gigi pepsodent di

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN IKLAN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT
DI TELEVISI DENGAN LOYALITAS MEREK PRODUK
PASTA GIGI PEPSODENT PADA KONSUMEN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Ronald P. Sihombing
NIM
:
029114144
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
SKRIPSI
HUBUNGAN IKLAN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT
DI TELEVISI DENGAN LOYALITAS MEREK
PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT
PADA KONSUMEN
Oleh :
Ronald P. Sihombing
NIM
:
029114144
Telah disetujui oleh :
Pembimbing,
P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si.
tanggal 28 Juni 2008
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Keluargaku yang sangat aku cintai, papa, mama, kak Raul juga adik ku Ruben.
I Love you all so much
Satu hal yang membuat ku terharu,
Ketika ku hampir putus asa,
Kalian ulurkan kasih yang menguatkan,
Ketika ku merasa kecewa,
Kalian berikan kehangatan, membangkitkan,
Ketika ku berbuat kesalahan,
Dengan tulus ikhlas kalian memaafkan.
Ketika ku meraih kesuksesan,
Kepada kalian, pertama kali kupersembahkan penghargaan.
Terima kasih atas segala kasih sayang dan semangat yang kalian berikan.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
ERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
iv
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Mei 2008
Penulis,
( Ronald P. Sihombing)
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
ABSTRAK
Ronald P.Sihombing (2008). Hubungan Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di
Televisi dengan Loyalitas Merek Produk Pasta gigi Pepsodent pada Konsumen:
Fakultas Psikologi. Universitas Sanata Dharma.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan iklan produk pasta
gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent
pada konsumen. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa ada
hubungan yang positif antara iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan
loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen.
Loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent berfungsi sebagai variabel
tergantung dan iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi sebagai variabel
bebas. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 50 orang terdiri dari pria dan wanita
berusia antara 20 sampai 26 tahun. Subjek diperoleh dengan menggunakan teknik
purposive random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan skala loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent dan skala iklan
produk pasta gigi Pepsodent di Televisi. Teknik analisis data yang digunakan
untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Product
Moment dari Pearson.
Hasil uji asumsi menyatakan bahwa sebaran data yang ada normal dan
mempunyai korelasi linear. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan
positif signifikan antara iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan
loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen. Hal itu ditunjukkan
dari nilai korelasi sebesar 0.620 dan probabilitas sebesar 0.000 (p < 0,05).
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
ABSTRACT
Ronald P. Sihombing. (2008). Correlation between Pepsodent Tootpaste
Product Commercial on Television and Brand Loyality of Pepsodent Tootpaste
Product at Consumer. Yogyakarta: Faculty of Psychology. Sanata Dharma
University.
The research’s aim is to know about the correlation between Pepsodent
tootpaste product commercial on television and brand loyality of Pepsodent
tootpaste product at consumer. Hypothesis porposed of this research was that
there is a positif corellation between between Pepsodent tootpaste product
commercial on television and brand loyality of Pepsodent tootpaste product at
consumer.
Brand loyality of Pepsodent tootpaste as independent variable and Pepsodent
tootpaste product commercial on television as dependent variable. Subjects of this
research are 55 people, male and female, age 20-26 years old. The subjects were
determined by using purposive random sampling technique. Data gained in this
research applies between Pepsodent tootpaste product commercial on television
scale and brand loyality of Pepsodent tootpaste scale. Data analysis technique
used to assess hypothesis in this research is the correlation technique Product
Moment from Pearson.
The result of assumtion was a normal curve with linear corelation. The result
of data analysis showed that there is a significant positive correlation toward
between Pepsodent tootpaste product commercial on television and brand loyality
of Pepsodent tootpaste consumer. It is indicated by the value of correlation which
is 0,620 with probability which is 0,000 (p < 0,01).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat juga syukur penulis berikan pada Tuhan Yesus Kristus
karena cinta-Nya yang tiada terukur yang selalu memberikan kekuatan sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa telah banyak pihak yang
memberikan bantuan berupa dorongan, arahan, dan data yang diperlukan mulai
dari persiapan, pelaksanaan penelitian hingga tersusunnya skripsi ini. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta serta dosen pembimbing skripsi
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. H Wahyudi, M.Si dan Minta Istono, S.Psi., M.Si selaku dosen penguji
skripsi yang telah memberikan banyak masukan untuk menyempurnakan
skripsi ini.
3. MM. Nimas Eki S., S.Psi., Psi., M.Si selaku dosen pembimbing akademik.
4. Dosen-dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuannya selama penulis menempuh studi di Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
5. Segenap staff Fakultas Psikologi, Mas Gandung, Pak Gie, Mbak Nanik, Mas
Muji dan Mas Doni, atas segala bantuan yang diberikan untuk kelancaran
studi penulis di Fakultas Psikologi.
6. Kepada seluruh keluarga ku yang sangat aku sayangi, papa dan mama, kak
Raul dan adik ku Ruben atas segala do’a, pengorbanan, dukungan,
bimbingan, ketulusan dan kesabarannya yang takkan pernah terbalas oleh
apapun dan sampai kapanpun.
7. Buat nenek yang sangat aku sayangi (tambi) terima atas kasih sayangnya
dan perhatiannya kepada penulis selama ini, walaupun
tambi sudah
meninggal aku tidak akan pernah melupakan tambi.
8. Sahabat terbaik ku dari masa kecil hingga sekarang, yang selalu memberikan
dorongan dan semangat : Edianto (datu) dan Indri Damaiyanto (Kingkong).
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Sampai kapan pun, kalian berdua adalah sahabat terbaik yang pernah aku
punya.
9. Sahabat-sahabat ku dari Kalimantan yang terus mendukung dan mendoakan
suksesnya skripsi ku, Terima kasih untuk bantuannya (Hawili, Hana, kak
Merry, Ririn dan Anit).
10. Teman-teman Psikologi 2002 yang telah banyak membantu penulis atas
masukan dan doanya, serta semangat yang kalian berikan takkan pernah
terlupakan (Pertek, Eca, Dedy dll; terima kasih atas semangatnya yah..).
11. Sahabat-sahabat dekat ku di Yogya: Hetty, Galih dan Nana, frengky, Aji,
Lita, Niko dan Yoan yang telah memberikan bantuan
skripsi hingga selesainya. Terima kasih untuk semua
mulai dari awal
masukan dan
sarannya, terima kasih kalian telah membuat kehidupan selama kuliah ku
menjadi indah dan menyenangkan.
12. Teman-teman KKN: Richard, Taim, Lani, Ulin, Tere, Dian Aning, Cisil, dan
Wulan Terima kasih atas segala kenangan indah yang telah kalian berikan di
Di desa Tegal.
13. Saudara-saudara komsel ku di Gbi Keluarga Allah: bapak dan ibu Abulam
(ketua Komsel), Pak Daniel beserta istri, Ocha, mbak Tutik, mas Bismak,
mbak Eka, Mas heru, Ko Soni beserta Istri dll. Terima kasih untuk doa dan
dukungan moralnya sehingga penulis bisa selalu merasa dikuatkan
senantiasa menjalani kehidupan ini.
14. Teman-teman kuliah di Fakultas Psikologi Sanata Dharma, semoga waktu
yang kita habiskan bersama dapat menjadi kenangan indah sampai hari tua
kita.
15. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, yang telah ikut
membantu baik langsung maupun tidak langsung, tanpa bantuan kalian
skripsi ini tidak akan terselesaikan.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
memiliki berbagai keterbatasan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua.
Yogyakarta, 24 Mei 2008
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………....
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………...
ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………....
iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………....
vi
ABSTRAK ………………………………………………………….
vii
ABSTRACK ………………………………………………………..
viii
KATA PENGANTAR ………………………………………………
ix
DAFTAR ISI ………………………………………………………..
xii
DAFTAR TABEL …………………………………………………..
xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………..
xvi
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………….
1
A.
Latar Belakang Masalah ……………………………..…..
1
B.
Rumusan Masalah ……………………………………….
8
C.
Tujuan Penelitian ………………………………….……..
8
D.
Manfaat Penelitian …………………..…………….……..
8
BAB II. DASAR TEORI ……………………………………….........
9
A.
Loyalitas Merek ……………………………..……………
9
1.
9
Pengertian Loyalitas Merek …………………………
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
B.
C.
D.
2.
Pengukuran Loyalitas Merek…………….…..............
13
3.
Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek
18
Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent Di Televisi……………
23
1.
Pengertian Iklan …….………………………………
23
2.
Media Periklanan …………………………………...
25
3.
Televisi sebagai Media Iklan……………...................
25
4.
Kelebihan dan Kelemahan Televisi sebagai
Media Iklan………………………………………. …
26
5.
Elemen-Elemen Iklan………………………………...
28
6.
Produk Pasta Gigi Pepsodent…………………………
30
Konsumen ………………………………….….. …………..
32
1.
Pengertian Konsumen…………………………………
32
2.
Perilaku Konsumen…………………………………...
33
Hubungan Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
dengan Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent
pada Konsumen................................…………………….
34
Hipotesis…………………………………………………..
38
BAB III. METODE PENELITIAN ……………………………….....
39
E.
A.
Jenis Penelitian …………………………………………...
39
B.
Identifikasi Variabel Penelitian ………………………......
39
C.
Definisi Operasional.................................. ……………….
39
D.
Subjek Penelitian …………………………..…………….
41
E.
Metode dan Alat Pengumpulan Data …………………...
42
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
F.
Pelaksanaan Uji Coba Alat Pengumpulan Data ………...
47
G.
Hasil Uji Coba Alat Pengumpulan Data ………………..
47
1.
Validitas Alat Ukur ………………………………
48
2.
Analisis Butir …………………………………......
49
3.
Uji Reliabilitas …………………………………....
52
Metode Analisis Data …………………………...............
53
BAB IV. PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ………....
54
H.
A.
Pelaksanaan Penelitian ………………………………….
54
B.
Deskripsi Subjek dan data penlitian ………………..…
54
C.
Analisis Hasil Penelitian ………………………………..
56
1.
Uji Asumsi Penelitian …………………………….
56
a.
Uji Normalitas ……………………………....
57
b.
Uji Linieritas ………………………………..
57
Uji Hipotesis ……………………………………...
58
Pembahasan …………………………………………......
59
BAB V. PENUTUP ………………………………………………...
63
2.
D.
A.
Kesimpulan ……………………………………………..
63
B.
Saran …………………………………………………....
63
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………....
64
LAMPIRAN …………………………………………………………
67
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala
Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent
Sebelum Uji Coba…………………………………………
44
Tabel 2. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala
Iklan Pasta Gigi Pepsodent Sebelum Uji Coba…......
46
Tabel 3. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala
Loyalitas Merek Produk Pasta gigi Pepsodent....................
50
Tabel 4. Prosentase Distribusi Butir-butir Pernyataan Skala
Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent
setelah Uji Coba ………………………………………….
50
Tabel 5. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala Iklan
Pasta Gigi Pepsodent di Televisi...........................................
51
Tabel 6. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala
Iklan Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Setelah Uji Coba.…
52
Tabel 7. Deskripsi statsitik data penelitian………………………….
55
Tabel 8. Perbandingan Data Teoritik dan Data Empirik ……………
56
Tabel 9. Hasil Uji Normalitas ………………………….…….……. .
57
Tabel 10 . Hasil Uji Linearitas …………………………………… .
58
Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis……………………………………..
58
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
Sebelum Uji Coba ……………….….................………
72
Lampiran 2. Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
Sesudah Uji Coba……………………………...............
77
.Lampiran 3. Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi
Pepsodent Sebelum Uji Coba.……………..……………
82
Lampiran 4. Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi
Pepsodent Sesudah Uji Coba.………………………......
87
Lampiran 5. Data Skala Iklan produk pasta gigi Pepsodent di Televisi
Sebelum Uji Coba……………………………………..…
91
Lampiran 6. Data Skala Iklan produk Pasta gigi Pepsodent di Televisi
Sesudah Uji Coba. …….......................…………………
97
Lampiran 7. Data Skala Loyalitas merek Produk Pasta Gigi
Pepsodent sesudah uji coba ….........................................
103
Lampiran 8. Analisis Butir Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent
di Televisi........................ ..………………………………
109
Lampiran 9. Realibilitas skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent
di Televisi Sebelum Uji Coba…..………...............…..…
111
Lampiran 10. Realibilitas skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent
di Televisi Sesudah Uji Coba…………………………..
xvi
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Lampiran 11. Analisis Butir Skala Loyalitas Merek Produk
Pasta Gigi Pepsodent …….……………………………
113
Lampiran 12. Reliabilitas Skala Loyalitas Merek Produk Pasta
Gigi Pepsodent Sebelum Uji coba……………………
115
Lampiran 13. Reliabilitas Skala Loyalitas Merek Produk Pasta
Gigi Pepsodent Sesudah Uji Coba……………………
116
Lampiran 14. Uji Normalitas……………………………………......
117
Lampiran 15. Uji Linearitas…………………………………………
118
Lampiran 16. Deskripsi statistik…………………………………….
119
Lampiran 17. Uji Hipotesis………………………………………….
120
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, perkembangan perindustrian semakin pesat dan kompetitif.
Persaingan bisnis yang bernuansa kompetitif tersebut mendorong para eksekutif
perusahaan untuk berpikir kreatif dan inovatif agar perusahaannya bisa berdiri
kokoh diantara pesaingnya yang lain. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan
selaku lembaga yang berusaha memenuhi kebutuhan konsumen adalah
menerapkan
strategi
pemasaran
yang
tepat
serta
menciptakan
dan
mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Dari sudut pandang strategi pemasaran, loyalitas merek adalah suatu
konsep yang sangat penting dalam mempengaruhi kesuksesan perusahaan.
Khususnya pada kondisi pasar dengan tingkat pertumbuhan yang sangat rendah
namun tingkat persaingannya sangat ketat seperti sekarang ini. Keberadaan
konsumen yang loyal pada merek sangat dibutuhkan perusahaan agar dapat
bertahan hidup. Loyalitas bahkan dianggap sebagai prestasi tertinggi yang harus
dicapai oleh produsen sehingga setiap perusahaan kemudian mendambakan
loyalitas konsumen yang tinggi dan dengan sekuat tenaga berusaha untuk
mempertahankannya (Peter dan Olson, 1996).
Loyalitas merek secara sederhana dapat diartikan sebagai ukuran
keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
gambaran tentang mungkin tidaknya seseorang pelanggan beralih ke merek
produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan,
baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya. Loyalitas merek mencerminkan
tingkat ketertarikan konsumen dengan suatu merek produk sehingga dapat disebut
sebagai konsumen yang setia yaitu konsumen yang terus menerus menggunakan
produk dengan merek sama dalam berbagai kondisi (Durinto dkk, 2001).
Banyak ahli sepakat bahwa loyalitas merupakan pembelian berulang,
meskipun tidak semua perilaku pembelian berulang merupakan perilaku loyal
(Peter dan Olson 1996). Menurut Hadipranata (1997), loyalitas konsumen
merupakan kebiasaan membeli berulang secara konsisten yang muncul sebagai
suatu kebiasaan yang disadari dengan pertimbangan-pertimbangan pribadi, baik
secara emosional maupun rasional sehingga sulit untuk berubah. Loyalitas ini
berasasaskan minat yang kuat, sikap yang baik, fanatisme dan adanya konsistensi.
Sebaliknya, apabila pengambilan keputusan membeli bukan atas dasar
pertimbangan pribadi seperti pertimbangan rasional maupun emosional maka
disebut loyalitas semu
(Engel dan kawan-kawan, 1994). Loyalitas semu ini
mudah dipengaruhi untuk berpindah kemerek lain terlebih jika merek tersebut
menawarkan diskon atau hadiah.
Loyalitas pada merek dapat dipengaruhi beberapa faktor, baik faktor dari
dalam maupun dari luar konsumen. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
loyalitas merek antara lain adalah kepuasan terhadap kinerja merek, sejarah
kebiasaan membeli konsumen, identifikasi sosial dan emosional, promosi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
keterlibatan konsumen pada produk, keinginan mencari keragaman dan
sensitivitas harga (Sheet, Mital dan Newman, 1999).
Salah satu faktor yang sangat penting dalam membangun loyalitas
konsumen adalah faktor promosi melalui teknik periklanan. Periklanan menjadi
sangat penting karena merupakan salah satu teknik promosi yang langsung dapat
menyentuh persepsi publik dalam mengkampanyekan pesan komersial kepada
masyarakat, serta merupakan salah satu instrumen kegiatan promosi yang
mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi respon konsumen. Dalam
periklanan, fitur, manfaat dan nilai suatu produk yang diwakili oleh merek dapat
dikampanyekan sehingga
memberikan berdampak positif dan dalam jangka
waktu tertentu menarik calon konsumen yang loyal (Kasali, 1995).
Ketika konsumen menjatuhkan pilihannya pada satu merek untuk
menjadikannya bagian dari konsumsi, ada serangkaian proses pemenuhan
informasi yang terjadi secara terus menerus tetap berlangsung dipikiran
konsumen. Proses ini dimulai dari kondisi ketidaksadaran (unawere) yaitu saat
konsumen sama sekali tidak mengetahui merek tersebut. Lalu berlanjut kekondisi
sadar (aware) yaitu bila ada informasi yang menarik baginya, berlanjut ke minat
pada taraf tertentu ditindaklanjuti dengan proses pencarian dan upaya. Bila
informasi yang diterima dari proses mencoba ini sesuai dengan yang
dibutuhkannya akan terjadi pengulangan pembelian, dan akhirnya konsumen
mengadopsi (Handoyo, 2004)
Berdasarkan proses tersebut, periklanan menjadi sangat penting karena
bertujuan memberikan informasi kepada konsumen akan keberadaan produk dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
jasa, selain juga membangun citra positif perusahaan dan merek produk yang
bersangkutan. Lewat proses promosi, konsumen yang awalnya mungkin tidak
tahu akan keberadaan suatu produk menjadi tahu dan terdorong untuk mencoba
(Kotler, 1994). Konsumen yang telah mencoba produk kemudian mendapat
kepuasan atas kualitas produk yang dibelinya akan cenderung melakukan
pembelian berulang. Adanya kualitas produk yang memuaskan dan diperkuat
dengan periklanan yang intensif dapat menyebabkan loyalitas konsumen terhadap
merek yang ditawarkan pun akan lebih mudah diperoleh (Handoyo, 2004).
Berdasarkan hal ini, periklanan akan memiliki manfaat dalam menyoroti
berbagai kebutuhan yang berhubungan erat dengan konsumen yang ditargetkan
sehingga menarik konsumen sebagai calon pelanggan yang loyal (Schifman dan
Kanuk, 2004), disatu sisi juga akan menguatkan preferensi terhadap merek pada
konsumen yang memang sudah loyal terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004).
Periklanan menurut Kotler dan A.B Susanto (dalam Handoyo, 2004)
adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa
oleh sponsor yang ditujukan dengan mendapat bayaran. Iklan merupakan cara
yang efektif untuk menyebarkan pesan dari segi biaya dan memotivasi konsumen
untuk menggunakan suatu produk. Adanya kegiatan periklanan sering kali
mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera meskipun banyak juga
penjualan yang baru terjadi dimasa yang akan datang (Kasali, 1995). Oleh
karena itu, iklan perlu dirancang secara baik dan menarik sehingga dapat
menimbulkan respon yang positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Implikasinya untuk produsen adalah, produsen harus bisa menciptakan
produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha
membangun citra yang positif tentang mereknya tersebut. Apabila informasi
yang diterima tentang produk dan citra merek tersebut dimaknai secara positif
tentunya akan mendukung proses pembelian bahkan dapat memunculkan kesan
jangka panjang pada konsumen.
Makna yang diberikan oleh konsumen terhadap iklan yang ada bisa saja
berbeda antara konsumen yang satu dengan yang lain. Seseorang bisa
memberikan tanggapan yang positif apabila iklan tersebut dianggap menarik
perhatian, memikat hati dan dapat menimbulkan keinginan untuk menggunakan
produk yang diiklankan. Lain halnya jika iklan yang dilihat tidak menarik dan
membosankan, bisa saja menimbulkan penolakan.
Menyadari
hal
tersebut,
sudah
selayaknyalah
jika
perusahaan
merancangkan iklan dengan perencanaan yang baik pula. Untuk menghasilkan
iklan yang efektif, suatu perusahaan dituntut menjalankankan elemen-elemen
yang meliputi AIDCA antara lain: perhatian (Attention), minat (Interest), rasa
percaya (Conviction), dan tindakan (Action) (Kasali, 1995). Dengan kata lain,
iklan harus dapat menarik perhatian sasarannya agar menimbulkan minat dan rasa
ingin tahu lebih lanjut tentang produk yang ditawarkan, sehingga akan
menggerakan keinginan untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Iklan
juga harus dapat meyakinkan bahwa produk yang diiklankan merupakan produk
yang bermutu dan bermanfaat agar konsumen tidak goyah lagi dan akan tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
percaya sehingga akan sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian
(Handoyo, 2004).
Dalam pembuatan dan penyebaran iklan juga terdapat salah satu bagian
terpenting yaitu menentukan saluran atau media yang tepat sehingga pesan iklan
dapat sampai kepada konsumen (Radiosunu, 1986). Pada awalnya, periklanan
hanya dapat dilakukan di media radio, koran atau majalah, pamflet-pamflet
maupun selebaran yang diedarkan kepada konsumen. Namun sejak munculnya
stasiun televisi swasta, para pemasar mulai mengalihkan medium periklanan
mereka ke talevisi, karena televisi dianggap mampu menampilkan pesan yang
ingin disampaikan pemasar kekonsumen secara lebih efektif.
Faktor terpenting kenapa televisi menjadi begitu menarik bagi iklan adalah
karakteristik yang dimiliki oleh media ini. Periklanan di televisi merupakan cara
yang efektif untuk meraih konsumen dalam jumlah besar dan tersebar secara
geografis (Handoyo, 2004). Stantoton (1986) menambahkan bahwa televisi
merupakan media yang perkembangannya paling menonjol diantara media lain
dan paling serba guna karena himbauaan yang ada di televisi datang lewat
penglihatan dan pendengaran sehingga produk-produk dapat diiklankan dan
diterangkan televisi dengan sangat luwes.
Salah satu perusahan yang sering menggunakan unsur kreatif dalam
periklanan di televisi adalah produsen Pepsodent dengan salah satu produknya
yaitu pasta gigi. Pepsodent merupakan produk kesehatan yang diproduksi oleh
PT. Unilever Indonesia, Tbk Surabaya dan
selama ini telah mengeluarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
berbagai macam produk kesehatan gigi dan mulut seperti pasta gigi, sikat gigi,
dan mouthwash.
Pasta gigi Pepsodent merupakan pasta gigi yang paling terkenal dan tertua
di Indonesia, sejak awal keberadaannya selalu memberikan lebih dari sekedar
kemanjuran dasar. Pepsodent adalah pasta gigi pertama di Indonesia yang kembali
meluncurkan pasta gigi berflorida pada tahun 1980-an dan satu-satunya pasta gigi
di Indonesia yang secara aktif mendidik dan mempromosikan kebiasaan menyikat
gigi secara benar melalui program sekolah dan layanan pemeriksaan gigi gratis.
Sejak itu, Pepsodent telah melengkapi jajaran produknya mulai dari pembersihan
dasar hingga pasta gigi dengan manfaat lengkap.
Penayangan iklan di televisi dapat dinikmati diseluruh wilayah yang luas.
Disatu pihak iklan dapat digunakan untuk membangun kesan jangka panjang
suatu produk, dan dipihak lain memicu penjualan dengan cepat (Handyo, 2004).
Ketika konsumen melihat iklan pasta gigi Pepsodent di televisi, diharapkan iklan
tersebut memiliki kesan tersendiri dan direspon secara positif oleh konsumen.
Jika iklan pasta gigi Pepsodent di televisi tersebut dimaknai secara positif
karena mampu menarik perhatian, memunculkan minat, rasa percaya bahkan
memunculkan emosi untuk segera melakukan pembelian, diharapkan produk dan
iklan tersebut akan makin melekat dihati konsumen dan makin diingat. Bila
iklannya makin diingat semestinya merek yang dikampanyekan pun lebih melekat
dibenak konsumen. Sikap positif pada iklan inilah yang akan menguatkan
preferensi terhadap merek yang sudah dikenal oleh konsumen terutama konsumen
yang loyal terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004). Dengan kata iklan produk
pasta gigi Pepsodent dapat saja berpengaruh pada loyalitas merek konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang permasalahan tersebut di atas, penelitian ini
dimaksudkan untuk melihat : “ Apakah ada hubungan antara iklan produk pasta
gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent
pada konsumen?.”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi terhadap loyalitas merek pada
konsumen.
D. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
•
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan
sumbangan toritis bagi ilmu psikologi industri, khususnya yang berhubungan
dengan periklanan dan loyalitas konsumen.
•
Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi bagi
perusahaan khususnya yang terkait dengan strategi periklanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
DASAR TEORI
A. Loyalitas Merek
1. Pengertian Loyalitas Merek
Perilaku konsumen yang loyal terhadap suatu produk barang maupun jasa
bukanlah perkara yang kecil karena perilaku tersebut sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup perusahaan selaku lembaga yang berusaha memenuhi
kebutuhan konsumen. Tiap perusahaan dituntut untuk menciptakan strategi
pemasaran yang berkualitas dan memberikan kepuasan
sehingga memotivasi
konsumen menyukai merek suatu produk yang dipasarkan pemasar dan
memunculkan loyalitas terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004).
Loyalitas konsumen terhadap merek sering diistilahkan sebagai loyalitas
merek karena konsumen akan selalu mengaitkan dirinya pada merek tertentu
supaya mempermudah mencari produk yang pernah dibelinya. Loyalitas merek
dapat diartikan sebagai ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek.
Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seseorang
pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut
didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya
(Durinto dkk, 2001)
Dalam kehidupan sehari-hari, loyalitas mempunyai banyak arti. Secara
khusus, individu yang loyal adalah:
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Orang memiliki sikap positif kepada suatu merek (sikap terhadap merek).
b. Membeli merek lebih sering dibandingkan dengan dengan merek lain dalam
kategori yang sama. Ini adalah pengukuran proporsi pembelian.
c. Terus membeli merek itu dalam jangka waktu yang lama atau disebut juga
kesetian (East, 1997).
Untuk mempelajari definisi loyalitas merek secara lebih mendalam
terdapat terdapat dua pendekatan yang harus di perhatikan yaitu:
1. Pendekatan Behavioral
Pendekatan behavioral menekankan bahwa bahwa loyalitas merek dibentuk
oleh perilaku, dan oleh karena itu perilaku pembelian berulang didefinisikan
sebagai loyalitas.
2. Pendekatan Kognitif
Pendekatan ini menekankan bahwa loyalitas merupakan fungsi dari proses
psikologis (decision making).
Para ilmuwan behavioral meyakini bahwa loyalitas merek timbul karena
percobaan mula-mula yang diperkuat oleh rasa puas dan kemudian menimbulkan
pembelian yang berulang kali. Sebaliknya, para peneliti kognitif menekankan
peran proses mental dalam membangun kesetiaan merek. Mereka yakin bahwa
para konsumen terlibat dalam perilaku pemecahan masalah yang mendalam
mencakup perbandingan merek dan sifat, yang terakhir pada pilihan merek yang
kuat dan perilaku pembelian berulang (Schifman dan Kanuk, 2004).
Peter dan Olson (1996) mengunakan pendekatan behavioral dan kognitif
dalam mempelajari loyalitas terhadap merek. Loyalitas didefinisikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
keinginan melakukan dan perilaku pembelian berulang. Selain memfokuskan pada
perilaku, maka proses kognitif juga harus diperhatikan sebagai suatu hal yang
sangat berpengaruh terhadap pembentukan perilaku tersebut. Dalam beberapa hal,
loyalitas merek mungkin merupakan hasil dari aktivitas kognitif dan pengambilan
keputusan yang ekstensif.
Sejalan dengan definisi di atas, Jacoby (dalam Engel dan Blackwell, 1982)
mengatakan bahwa loyalitas merek pada dasarnya terdiri dari dua hal yaitu
perilaku loyal dan sikap loyal. Loyalitas merupakan tindakan membeli berulang
yang selektif, didasarkan pada proses pengambilan keputusan psikologik yang
evaluatif. Hal ini senada dengan pandangan Dharmmesta (1996) yang mengatakan
bahwa loyalitas merek merupakan Attitudinal yang berkolerasi dengan perilaku,
atau merupakan fungsi dari psikologis.
Jacoby dan Chestnut (dalam Hawkins, Best dan Coney, 1998)
mengklarifikasikan istilah loyalitas merek secara konseptual yaitu mencakup
enam kondisi sebagai berikut: Loyalitas merek adalah (1) prasangka (2) respon
perilaku (3) terlihat setiap waktu (4) oleh unit pembuatan keputusan, dalam hal ini
konsumen (5) tetapi tetap menghormati merek lain (6) yang merupakan fungsi
dari proses psikologis.
Proses
psikologis menjadi proses yang penting dalam pembentukan
loyalitas merek karena pembelian ulang terhadap merek terjadi jika konsumen
tersebut mengadopsi merek tersebut di dalam dirinya. Dalam hal ini, rasa senang
dan tidak senang serta kepuasan konsumen menjadi hal yang menentukan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
membentuk loyalitas konsumen. Selain itu proses belajar dan pengalaman juga
berpengaruh terhadap pembentukan loyalitas tersebut (Handoyo, 2004).
Mowen (dalam Dharmmesta, 1996) menggunakan definisi loyalitas merek
dalam arti kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap merek,
mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan
pembelian dimasa mendatang. Terjadinya loyalitas merek pada konsumen tersebut
disebabkan oleh adanya pengaruh kepuasan atau ketidakpuasan dengan merek
tersebut yang terakumulasi secara terus menerus di samping adanya persepsi
tentang kualitas produk.
Peter dan Olson (1996) mendefinisikan loyalitas merek sebagai minat
membeli berulang dan perilaku membeli berulang. Upaya untuk menumbuhkan
serta mempertahankan perilaku loyal tersebut sangat dipengaruhi proses kognitif.
Dalam proses tersebut, beberapa pengatahuan mengenai produk harus dimiliki dan
upaya untuk mendapatkan produk ini harus mengaktifkan ingatan, ada keinginan
untuk membeli serta ada kepuasan yang mempengaruhi perilaku membeli.
Loyalitas identik dengan perilaku membeli berulang meskipun tidak
semua perilaku membeli berulang adalah loyalitas (Peter dan Olson, 1996).
Didalam perilaku membeli berulang harus terdapat terdapat komitmen. Engel dkk
(1982) menyebutkan bahwa definisi kognitif dari Loyalitas merek berarti bahwa
loyalitas harus mewakili komitmen. Kebiasaan pembelian berulang tanpa
komitmen yang kuat akan rentan terhadap perubahan.
Dalam loyalitas konsumen, perilaku membeli berulang harus muncul
sebagai suatu kebiasaan yang disadari dengan pertimbangan-pertimbangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
pribadi, baik secara emosional maupun rasional sehingga sulit untuk berubah.
Loyalitas ini harus berasasaskan minat yang kuat, sikap yang baik, fanatisme dan
adanya konsistensi (Hadipranata, 1997). Sebaliknya, apabila pengambilan
keputusan membeli bukan atas dasar pertimbangan pribadi seperti pertimbangan
rasional maupun emosional maka disebut loyalitas semu (Engel dan kawankawan, 1994). Loyalitas semu ini mudah dipengaruhi untuk berpindah kemerek
lain terlebih jika merek tersebut menawarkan diskon atau hadiah.
Dari berbagai definisi oleh berbagai ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
loyalitas merek harus dilihat dari dua hal yaitu perilaku dan sikap konsumen
terhadap merek. Loyalitas merek merupakan perilaku pembelian berulang secara
konsisten, sikap positif dan komitmen terhadap merek yang direncanakan dengan
pertimbangan rasional maupun emosional serta sulit berubah. Loyalitas ini harus
berasasaskan minat yang kuat, sikap yang baik, fanatisme dan adanya konsistensi.
2. Pengukuran Loyalitas Merek
Pengukuran loyalitas merek merupakan hal yang tidak mudah. Hal ini
karena loyalitas merek menyangkut masalah psikologis (Handoyo, 2004).
Pengukuran
loyalitas
merek
untuk
keperluan
penelitian
pada
awalnya
menggunakan definisi operasional yang disebut definisi tradisional (Engel dan
Blackwell, 1982) meliputi:
a. Brand choice atau tahapan pilihan merek
Loyalitas merek diukur melalui beberapa tahapan merek produk yang dibeli
oleh konsumen, kemudian diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
loyalitas merek. Misalnya : A,B,C,D,E,F adalah aneka merek produk yang
dibeli oleh konsumen, maka konsumen yang membeli produk itu akan
ditempatkan pada empat kategori loyalitas merek yang sudah ditetapkan yaitu:
(1) Undiveded loyalty atau loyalitas mutlak dengan pola A,A,A,A,A
Konsumen hanya membeli merek tunggal dan tidak jadi membeli jika
merek tersebut tidak tersedia, merupakan tahap yang tidak putus-putus.
(2) Devided loyalty atau loyalitas terpencar dengan pola A,B,A,B,A,B
Pembelian yang konsisten dari dua merek atau lebih.
(3) Unstable loyalty atau loyalitas tidak menetap dengan pola A,A,A,B,B,B
Konsumen berpindah dari satu merek, tetapi masih dalam satu
perusahaan.
(4) No loyalty atau tidak ada loyalitas dengan pola A,B,C,D,E,F
Konsumen tidak mempunyai kejelasan pembelian berulang
b. Proportion of purchases atau proporsi pembelian.
Loyalitas merek diukur berdasarkan cara melihat proporsi pembelian total dari
kelompok produk tertentu yang terkait dengan merek atau kombinasi aneka
merek.
c. Preference over time atau kesukaan terhadap merek-merek tertentu.
Loyalitas merek diukur berdasarkan seberapa besar kesukaan seseorang
terhadap suatu merek, sehingga konsumen benar-benar mempunyai kesukaan
terhadap merek tertentu akan tetap membeli sekalipun harga barang dinaikan
lebih tinggi dibandingkan harga merek lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d. Other measurement loyalty atau pengukuran lain
Misalnya menggunakan frekuensi pembelian dan pola pembelian ataupun
menggunakan frekuensi dan pola pembelian ataupun kombinasi pengukuran
diatas.
Pengukuran menggunakan definisi-definisi operasional di atas ternyata
menimbulkan pertentangan diantara peneliti karena memiliki kelemahan seperti
sulit membedakan antara loyalitas asli dengan loyalitas semu. Day (dalam Engel
dan Blackwell, 1982) mengatakan alat ukur Brand Choice loyalty atau tahap
pemilihan merek terbukti sulit membedakan apakah konsumen menggunakan
suatu produk karena keinginan membeli, ataukah karena dipengaruhi pasar yang
memang hanya menyediakan produk tersebut. Alat ukur Proportion Purchases
atau proporsi pembelian juga terbukti menyulitkan peneliti mengadakan
pengukuran tingkat loyalitas karena ketidakjelasan dalam menentukan batas
proporsi loyalitas merek (Engel dan Blackwell, 1982).
Persoalan dasar diantara peneliti adalah apakah untuk mengukur loyalitas
merek dilakukan dari sudut perilaku konsumen ataukah dari sudut sikap
konsumen (Schifman dan Kanuk, 2004). Para pakar behavioristik menekankan
bahwa pengukuran loyalitas merek adalah dengan mengukur perilaku yang
tampak melalui pembelian aktual. Sebaliknya para pakar kognitif lebih
menekankan pada teori kognitif dan pentingnya fungsi dari proses psikologis
sehingga mengabaikan permintaan pembelian aktual.
Dalam pendekatan behavioral pengukuran loyalitas merek adalah melalui
perilaku pembelian aktual yang konsisten. Brown mendefinisikan perilaku loyal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
sebagai lima kali pembelian berturut-turut pada merek yang sama. Sedangkan
menurut Tucker, konsumen dianggap loyal jika konsumen tersebut melakukan
tiga kali pembelian secara berturut-turut pada merek yang sama (Assael, 1992)
Bagi para pakar teori kognitif, berbagai definisi perilaku (seperti
keseringan membeli atau bagian dari pembelian total) kurang tepat, karena tidak
membedakan antara pembeli yang “benar-benar” loyal terhadap merek yang
dengan sengaja untuk loyal, dan pembeli yang tidak sungguh-sungguh loyal
terhadap merek yaitu mengulang pembelian suatu merek karena itulah satusatunya merek yang tersedia di toko. Para pakar teori tersebut mengatakan bahwa
loyalitas terhadap merek harus diukur berdasarkan sikap terhadap merek, dan
bukan berdasarkan konsistensi pembelian (Schifman dan Kanuk, 2004).
Jacoby (dalam Engel dan Blackwell, 1982) menggabungkan pendekatan
behavioral dan kognitif dalam melihat perilaku loyalitas merek mengatakan
bahwa pada dasarnya loyalitas terdiri dari dua hal penting yaitu perilaku loyal dan
sikap loyal. Loyalitas tidak hanya befokus pada perilaku saja, tetapi juga pada
proses kognitif yang mengikutinya.
Sejalalan dengan pandangan tersebut, Schifman dan Kanuk (dalam
Handoyo, 2004) mengatakan bahwa pengukuran loyalitas merek harus mencakup
perilaku dan sikap konsumen. Loyalitas merek dapat diukur melalui berbagai cara
antara lain:
a. Konsumen dianggap loyal jika konsumen tersebut melakukan tiga kali
pembelian secara berturut-turut pada merek yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Loyalitas merek diukur dengan proporsi dari total pembelian produk dimana
suatu keluarga setia pada merek yang paling sering dibeli.
c. Loyalitas diukur berdasarkan sikap positif terhadap merek.
d. Loyalitas diukur dari tingkat keterlibatan konsumen.
Salah satu studi mengukur loyalitas terhadap merek dengan tiga cara yang
berbeda yaitu: pangsa pasar merek, jumlah pembelian merek tersebut selama
enam bulan, dan jumlah rata-rata merek yang dibeli per pembeli. Berbagai temuan
mengemukakan bahwa para konsumen membeli berbagai macam merek campuran
dalam suatu rentang merek yang dapat mereka terima (yaitu rangkaian merek
merek yang menggairahkan mereka). Hasilnya menunjukan produk-produk yang
mempunyai pesaing sedikit, maupun produk-produk yang sering sekali dibeli,
berkemungkinan memperoleh loyalitas merek yang lebih besar. Jadi sikap yang
menyenangi suatu merek, barang dan jasa atau toko dibandingkan dengan
berbagai alternatif yang potensial, yang disertai oleh perilaku berlangganan yang
berulang dipandang sebagai aspek-aspek loyalitas yang harus ada. (Schifman dan
Kanuk, 2004).
Dalam penelitian ini, pengukuran loyalitas akan menggunakan pendekatan
behavioristik dan kognitif, yaitu diukur melalui perilaku dan sikap konsumen
terhadap merek. Subjek penelitian yang akan digunakan adalah konsumen yang
loyal terhadap produk pasta gigi Pepsodent yaitu telah mengunakan produk pasta
gigi tersebut
minimal 5 kali secara berturut-turut. Hal ini didasarkan pada
pandangan Brown (dalam Assael, 1992) yang mengatakan bahwa konsumen
akan dianggap loyal jika melakukan lima kali pembelian secara berturut-turut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pada merek yang sama. Peneliti juga menganggap bahwa produk pasta gigi
Pepsodent sangat mudah dibeli dan harganya sangat terjangkau sehingga
memungkinkan untuk lebih sering digunakan bahkan lebih dari tiga kali
pemakaian berturut-turut.
Dari berbagai definisi dan pengukuran loyalitas merek diatas, peneliti
menarik kesimpulan mengenai aspek-aspek yang mencakup pengukuran sikap
dan perilaku loyal pada konsumen. Adapun aspek-aspek dalam penelitian ini
antara lain meliputi:
1. Pembelian berulang
Merupakan kebiasaan untuk berlangganan berulang terhadap merek.
2. Komitmen terhadap merek
Merupakan kecenderungan bagi konsumen untuk tidak bepindah merek yang
lain.
3. Minat
Merupakan sikap positif untuk memberikan perhatian,
dan menyenangi
produk suatu merek.
3. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Merek
Menurut Sheet, Mital dan Newman (1999) Loyalitas merek dapat di
pengaruhi oleh tiga faktor penting yaitu meliputi:
a. Kinerja merek yang sesuai dan hasil yang dirasakan konsumen
Konsumen yang memiliki pengalaman yang positif terhadap kinerja suatu
produk, cenderung akan melakukan pembelian ulang pada produk yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Faktor penting yang menentukan kinerja merek tersebut adalah kualitas
produknya. Jika pemasar memperhatikan kualitas dan diperkuat dengan
periklanan yang intensif, loyalitas konsumen pada merek yang ditawarkan
akan lebih mudah diperoleh (Handoyo, 2004).
b. Identifikasi sosial dan emosional pada merek tersebut
Merek-merek akan merefleksikan konsep diri seseorang secara sosial sehingga
dapat memperoleh gambaran sosial tertentu. Misalnya membeli mobil atau
pakaiaan yang bermerek terkenal dapat merefleksikan kepribadian bahkan
status seseorang. Jenis orang yang ingin tampil dan menjadi perhatian dapat
jadi konsumen yang loyal terhadap suatu merek.
Selain itu, ada hubungan antara emosi dengan merek. Konsumen yang terus
menerus menikmati produk secara psikologis akan mengidentifikasi merek
sebagai bagian dari diri mereka. Hal ini cenderung membuat konsumen tidak
mau berpindah kemerek lain jika merek tersebut tidak ada.
c. Sejarah dan kebiasaan
Loyalitas dapat terbangun dari kebiasaan dan sejarah yang panjang terhadap
penggunaan suatu produk. Konsumen belajar beberapa preferensi sederhana
dari penggunan yang berulang. Hal ini dapat terjadi karena tiga alasan:
a. Konsumen merasa kenal dekat dengan merek tersebut sehingga merasa
nyaman dan menghindari sesuatu yang tidak ia kenal. Misalnya menyukai
rumah makan yang sama, dokter yang sama, salon yang sama dan lain-lain
karena merasa nyaman dan telah kenal secara dekat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Konsumen dapat mengembangkan nilai rasa terhadap merek lewat proses
pengkondisian. Misalnya seseorang yang pada awalnya tidak menyukai
suatu merek seperti parfum, anggur, makanan bahkan jenis musik tertentu
tetapi tetap mengkonsumsinya secara terus menerus akan belajar untuk
menyukainya bahkan bisa saja menjadi kecanduan.
c. Pengaruh inter-generasi dari keluarga, yaitu konsumen memperhatikan
sejarah panjang produk yang dipakai dalam keluargnya.
Selain ketiga faktor tersebut,
Sheet, Mital dan Newman (1999) juga
menyatakan bahwa Loyalitas merek dapat di pengaruhi oleh dua faktor penting,
meliputi:
1. Faktor dari pasar
a. Kesamaan/keseimbangan Merek
Menunjukan apakah semakin sama kategori produknya dengan fakta-fakta
tentang merek ketika dicocokan oleh konsumen. Apabila persepsi konsumen
kurang baik tentang kesamaan merek tersebut, konsumen mungkin akan
mengevaluasi dalam lingkup kinerja atau kegunaan produk tersebut atau
mengaitkannya dengan identitas sosial dan emosional.
b. Aktivitas Promosi yang Kompetitif.
Aktivitas promosi yang kompetitif di pasar dapat mempengaruhi perilaku
loyal seseorang. Misalnya dengan adanya informasi-informasi mengenai
merek yang dipromosikan secara berkualitas maupun strategi pemberian harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
khusus merek-merek pesaing bisa saja memotivasi konsumen untuk beralih
merek.
Penelitian ini akan melihat bagaiman promosi yang diadakan oleh pasar
mempengaruhi persepsi konsumen. Hal ini didasarkan pada pandangan bahwa
proses
promosi
misalnya
periklanan,
akan
bermanfaat
dalam
menginformasikan produk dan menciptakan struktur mental yang positif
tentang perusahaan dan produk yang bersangkutan disamping juga menarik
calon konsumen yang loyal dalam jangka waktu tertentu (Kasali, 1995)
2. Faktor dari konsumen
a. Mencari keragaman
Beberapa konsumen mungkin suka mencari variasi dalam pengalaman
mereka. Kelompok konsumen yang menyukai keragaman ini mungkin mulai
bosan dengan produk yang sama atau pengalaman hidup yang sama.
kelompok ini dapat beralih dari satu mereka ke merek lain, bukan karena
mereka tidak puas dengan kinerja dan nilai-nilai lainnya, tetapi dilakukan
demi perubahan dan variasi. Semakin sering konsumen mencari variasi, maka
semakin kurang kesetiaan konsumen terhadap merek.
b. Persepsi atau Keterlibatan
Keterlibatan didefinisikan sebagai persepsi seseorang yang berhubungan
dengan objek, didasarkan pada sesuatu yang melekat pada diri seseorang
seperti kebutuhan, nilai dan ketertarikan Konsumen yang melihat bahwa
produk memiliki konsekuensi relevan secara pribadi dikatakan terlibat dengan
produk dan memiliki hubungan dengan produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Dengan kata lain, konsumen dapat terlibat dan mementingkan suatu merek
dari pada merek yang lain sehingga mengembangkan merek favorit didalam
dirinya. Sebaliknya konsumen bisa juga menganggap suatu merek kurang
penting atau keterlibatan rendah, sehingga loyalitas merek menjadi rendah.
Krugmen, (dalam Utama dan Purwanto, 2006) menambahkan bahwa selain
dengan produk, seseorang bisa terlibat dengan iklan. Keterlibatan melalui
iklan dapat muncul karena informasi iklan dapat memunculkan proses
perbandingan merek dan persepsi terhadap resiko. Informasi periklanan juga
dapat memunculkan keterlibatan personal yaitu mengacu pada ketertarikan
seseorang yang dimotivasi oleh adanya nilai dan kebutuhan (Marshal dalam
Utama dan Purwanto 2006). Pada penelitian ini, juga akan melihat bagaimana
proses persepsi konsumen dapat terpengaruh oleh pesan-pesan iklan sehingga
memunculkan perilku loyal.
c. Sensitivitas Harga
Para konsumen memiliki perbedaan sensitivitas harga dalam diri mereka.
Beberapa konsumen mungkin saja selalu mengecek harga bahkan meributkan
perbedaan harga yang sedikit. Sejumlah penelitian tentang pemasaran telah
menemukan sensitivitas harga konsumen terkait secara negatif dengan
loyalitas merek dan secara positif dengan penggunaan kupon. Tentu saja, tidak
semua konsumen sensitif terhadap harga. Dengan demikian, konsumen akan
berbeda-beda dalam perilaku loyalitas merek dan respon mereka terhadap
aktivitas-aktivitas promosi pesaing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
B. Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
1. Pengertian Iklan
Periklanan dapat dipandang sebagai suatu bentuk komunikasi dan
promosi. Bentuk komunikasi karena dalam proses periklanan terdapat arus
informasi yaitu pesan iklan dari suatu sumber (perusahaan) yang disajikan
kedalam suatu berita dan juga tedapat tujun pesan tersebut yaitu pasar dan target
audiens. Sedangkan bentuk promosi, karena didalam iklan yang disajikan terdapat
upaya-upaya mempengaruhi pasar supaya membeli produk yang ditawarkan oleh
perusahaan sponsor (Kotler dalam Purnama, 2003).
Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan
suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media dan lebih
diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli (Kasali dalam Purnama, 2003).
Iklan diharapkan dapat mengenalkan, membujuk dan mengingatkan pembeli
mengenai keberadaan suatu produk atau jasa yang pada akhirnya dimaksudkan
untuk meningkatkan penjualan (Schultz dalam Purnama, 2003).
Pengertian iklan menurut AMA (The American Marketing Association),
iklan
merupakan
setiap
bentuk
pembayaran
terhadap
sesuatu
proses
penyampaiaan dan memperkenalkan ide-ide, gagasan, dan layanan yang bersifat
non personal atas tanggungan sponsor tertentu (Widyatama, 2005).
Widyatama (2005) merangkum berbagai macam kesamaan perspektif
definisi iklan dari berbagi ahli kedalam enam bentuk prinsip dasar pengertian
iklan. Enam prinsip dasar pengertian iklan tersebut yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1. Adanya pesan tertentu
Iklan merupakan informasi. Sebuah iklan tidak akan ada tanpa adanya
informasi berupa pesan. Pesan yang disampaikan oleh sebuah iklan dapat
berupa pesan verbal, non verbal bahkan perpaduan antara pesan verbal dan
non verbal.
2. Dilakukan oleh komunikator (sponsor)
Pesan iklan dibuat dan disampaikan oleh komunikator atau sponsor yang jelas.
Komunikator dalam iklan dapat datang dari perseorang, kelompok
masyarakat, lembaga, atau organisasi, bahkan negara.
3. Dilakukan secara non personal
Non personal artinya tidak dalam bentuk tatap muka. Penyampaian pesan
dapat disebut iklan jika dilakukan oleh media yang kemudian dikenal dengan
media periklanan.
4. Disampaikan untuk khalayak tertentu
Pesan yang disampaikan tidak dimaksudkan untuk diberikan kepada semua
orang, melainkan kelompok target audiece tertentu. Sasaran khalayak yang
dipilih tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa setiap kelompok khusus
audience memiliki kebutuhan, kesukaan dan karakteristik yang berbeda
sehingga pesan yang diberikan harus dirancang khusus yang sesuai dengan
target khlayak tersebut.
5. Dalam penyampaiaan pesan tersebut dilakukan dengan cara membayar.
Alat tukar yang digunakan dalam konteks membayar dalam kegiatan
periklanan harus diartikan secara luas, tidak hanya menggunakan uang semata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tetapi dapat juga dengan barter ruang, waktu dan tempat. Misalnya membayar
dengan memberikan kesempatan bagi pengelola media iklan untuk
memperkenalkan medianya dengan memasang nama lewat acara yang
diadakan pengguna jasa media tersebut.
6. Penyampaiaan pesan tersebut, mengharapkan dampak tetentu
Semua iklan yang dibuat oleh produsen iklan dapat dipastikan memiliki tujuan
tertentu yaitu untuk menggerakan khalayak mengikuti pesan iklan tersebut.
Berdasarkan berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa iklan
merupakan segala bentuk pesan secara non personal mengenai promosi barang
dan jasa oleh sponsor, yang ditunjukan untuk mendapat bayaran dan memiliki
tujuan untuk menggerakan khalayak mengikuti pesan tersebut.
2. Media Periklanan
Dalam pembuatan dan penyebaran iklan, juga terdapat salah satu bagian
terpenting yaitu menentukan saluran atau media yang tepat sehingga pesan iklan
dapat sampai kepada konsumen (Radiosunu, 1986). Menurut Kotler (1999), media
adalah saluran komunikasi melalui mana pesan beralih dari pengirim kepenerima.
Dengan kata lain, media periklanan adalah saluran komunikasi yang digunakan
untuk menyampaikan iklan dari pengiklan kepada konsumen.
3. Televisi sebagai Media Iklan
Salah satu media periklanan yang dianggap mampu menampilkan pesan
yang ingin disampaikan pemasar ke konsumen secara lebih efektif adalah media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
televisi (Handoyo, 2004). Pada awalnya, periklanan hanya dapat dilakukan di
media radio, koran atau majalah, pamflet-pamflet maupun selebaran yang
diedarkan kepada konsumen. Namun sejak munculnya stasiun televisi swasta,
para pemasar mulai mengalihkan medium periklanan mereka ke talevisi, karena
televisi dianggap mampu menampilkan pesan yang ingin disampaikan pemasar
kekonsumen secara lebih efektif .
Media televisi yang dimaksud disini adalah periklanan melalui siaran di
televisi. Dalam hal ini, siaran televisi tersebut merupakan media dari jaringan
komunikasi yang didalamnya terdapat komunikasi massa, berlangsung satu arah,
komunikator melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan
keserempakan dan komunikannya heterogen dan anonim. Satu hal yang paling
menarik dari televisi adalah bahwa informasi atau berita-berita yang disampaikan
lebih singkat, jelas dan sistematis, sehingga pemirsa tidak perlu lagi mempelajari
isi pesan dalam menangkap siaran televisi (Jafkins, 1997).
4. Kekuatan dan Kelemahan Televisi Sebagai Media Iklan
Di Indonesia media iklan yang utama masih mengunakan media
elektrtronika yaitu televisi yang memberikan dampak yang lebih besar daripada
media cetak. Faktor terpenting kenapa televisi menjadi begitu menarik bagi iklan
adalah karakteristik yang dimiliki oleh media ini. Menurut Jafkins (1997) terdapat
beberapa kekuatan dan kelemahan media televisi diantaranya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1. Kekuatan media televisi
•
Kesan realistis, karena sifatnya visual, dan merupakan kombinasi berbagai
warna, suara, gerakan, sehingga iklan-iklan televisi nampak begitu hidup dan
nyata.
•
Masyarakat lebih tanggap, karena iklan di televisi disiarkan di rumah dalam
suasana serba santai atau rekreatif, maka masyarakat lebih siap untuk
memberikan perhatian.
•
Repetisi/pengulangan iklan di televisi bisa ditayangkan beberapa kali dalam
sehari sehingga dipandang cukup bermanfaat dan memungkinkan sejumlah
masyarakat untuk menyaksikannya
dalam frekuensi yang cukup hingga
pengaruh iklan itu menjadi efektif.
•
Adanya pemilahan area siaran (zoning) dan jaringan kerja (networking) yang
mengefektifkan penjangkauan masyarakat. Dalam memuat iklan, pengiklan
dapat menggunakan satu atau banyak kombinasi pada berbagai stasiun televisi
secara sekaligus. Dalam hal ini, pengiklan bahkan bisa membuat jaringan
kerja dengan semua stasiun televisi sehingga iklannya akan ditayangkan oleh
semua stasiun televisi secara serentak.
•
Terkait dengan media lain, tayangan iklan televisi mungkin saja terlupakan
dengan cepat. Untuk mengatasi hal ini, dapat memadukan iklan televisi
dengan wahana iklan lain, seperti pemberitahuan yang disampaikan pada iklan
televisi “untuk keterangan lebih lanjut baca di media cetak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Kelemahan media televisi
•
Televisi cenderung menjangkau pemirsa secara massal, sehingga pemilahan
untuk kepentingan pembidikan pangsa pasar tertentu sulit dilakukan.
•
Jika yang diperlukan calon pembeli adalah data–data yang lengkap mengenai
suatu produk atau perusahaan pembuatnya, maka televisi tidak akan bisa
menandingi media pers.
•
Biaya untuk mengiklankan di televisi terbilang mahal.
•
Kesalahan penyampaian pesan yang akan diberikan kepada konsumen,
sehingga terjadi ketidaktahuan konsumen atas informasi yang diberikan oleh
pengiklan.
•
Adanya kecenderungan pemirsa televisi yang mengganti salurannya pada saat
iklan ditampilkan dan kebosanan akibat terlalu tinggi frekuensi pemunculan
iklan di televisi.
5. Elemen-Elemen Iklan
Agar suatu iklan memiliki daya tarik dan menjadi iklan yang baik, iklan
perlu dirancang secara menyeluruh mengunakan elemen-elemen yang dikenal
dalam sebuah rumus AIDCA (Kasali, 1995 dan Jafkins, 1997). Elemen-elemen itu
antara lain meliputi:
1. Attention (perhatian)
Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar,
ataupun pemirsa. Perhatian mungkin dapat diraih dengan memanfaatkan
moment dalam publiksi, atau dengan menampilkan keunikan atau bentuk iklan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
itu sendiri. Beberapa penulis naskah iklan mempergunakan trik-trik khusus
untuk menimbulkan perhatian calon pembeli seperti:
a. Menggunkan headline yang mengarahkan
b. Menggunakan slogan yang mudah diingat
c. Menonjolkan atau menebalkan huruf-huruf tentang harga (apabila harga
merupakan unsur penting dalam mempengaruhi orang untuk membeli).
d. Menonjolkan selling point suatu produk,
e. Menggunakan sub-sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa
paragraf pendek.
f. Menggunakan huruf tebal (bold) untuk memenunjukan kata-kata yang
menjual.
2. Interest (minat)
Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, persoalan yang dihadapi
adalah bagaimana agar konsumen berminat dan ingin tahu lebih lanjut. Untuk
itu mereka dirangsang agar membaca dan mengikuti pesan-pesan yang
disampaikan. Dengan demikian penggunaan kata-kata atau kalimat pembuka
sebaiknya dapat merangsang orang. Rasa tertarik mungkin dapat muncul
dengan adegan-adegan dalam iklan yang menarik, dan hal ini pada
gilirangnnya akan semakin diperkuat oleh penampilan iklan yang orisinil.
3.
Desire (kebutuhan/keinginan)
Iklan harus berhasil menggerakan keinginan orang untuk memiliki atau
menkmati produk. Kebutuhan atau keinginan mereka untuk memiliki,
memakai, atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan. Hal ini dapat terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dengan keuntungan apakah yang ditawarkan oleh produk melalui iklan
tersebut.
4. Conviction (Rasa percaya)
Iklan perlu memunculkan keyakinan bahwa produk tersebut memang layak
untuk dibeli dan akan memberikan kepuasan bagi konsumen yang
menggunakannya. Untuk menimbulkan rasa percaya pada calon pembeli,
sebuah iklan dapat ditunjang dengan berbagai kegiatan peragaan seperti
pembuktian, membagi-bagikan percontohan gratis, dan menyondongkan
pandangan-pandangan positif dari tokoh-tokoh masyarakat terkemuka serta
hasil pengujian oleh pihak ketiga, misalnya, hasil pengujian dari Depatemen
Perindustrian, Lembaga Swadaya
Masyarakat dan laboratorium swasta
terkemuka atau perguruan tinggi.
5. Action (tindakan)
Upaya terakhir untuk membujuk calon pembeli adalah agar sesegera mungkin
melakukan tindakan pembelian. Memilih kata yang tepat agar calon pembeli
melakukan respon yang sesuai dengan yang diharapkan adalah pekerjaan yang
sangat sulit, serta harus diperkirakan dampak psikologis dari kata-kata
perintah tersebut, seberapa jauh kata-kata tersebut berkenan dan tidak
menyinggung perasaan calon pembeli atau menimbulkan anti pati.
6. Produk Pasta Gigi Pepsodent
Swasta dan Handoko (dalam Mangkunegara, 1998) mendefinisikan produk
sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Hal ini sesuai dengan definisi
produk menurut Kotler dan Amstrong (1999) yaitu sebagai segala sesuatu yang
ditawarkan dan dipasarkan pemasar untuk diperhatikan, dikonsumsi, atau dimiliki
sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk yang
ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa kegiatan, orang, tempat, organisasi,
ide-ide, atau gabungan dari beberapa keinginan atau kebutuhan.
Konsumen mengkonsumsi alternatif produk sesuai dengan jenis kebutuhan
dan keinginan masing-masing. Dengan kata lain, konsumen membeli produk guna
memuaskan kebutuhannya (Bearden dkk, 2001). Menurut Hawkins dkk (1998),
produk juga di definisikan sebagai segala seuatu yang diperoleh oleh konsumen
dalam upaya memenuhi kebutuhannya.
Salah satu produk yang sangat dibutuhkan oleh konsumen adalah produk
pasta gigi. Pasta gigi menjadi salah satu produk kesehatan yang sangat penting
karena berfungsi untuk menjaga dan memelihara kebersihan gigi dan mulut.
Kebisaan menggosok gigi dengan pasta gigi bahkan harus menjadi kegiatan rutin
yang harus dilakukan setiap hari.
Dipasaran saat ini tersedia berbagai macam produk pasta gigi yang
menawarkan keunggulan dan kualitas produk yang baik. Salah satunya adalah
produk pasta gigi merek Pepsodent. Pepsodent merupakan salah satu produsen
produk pasta gigi terkenal di Indonesia dan merupakan produk kesehatan yang
diproduksi oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk Surabaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Sejak awal keberadaannya, produsen Pepsodent selalu memberikan lebih
dari sekedar kemanjuran dasar. Pepsodent terus menjaga produk-produknya agar
tetap relevan dengan trend yang berkembang di masyarakat. Pepsodent juga terus
melengkapi jajaran produknya mulai dari pembersihan dasar hingga pasta gigi
dengan manfaat lengkap. Selama ini Pepsodent telah mengeluarkan produk pasta
gigi, kemudian diikuti berbagai macam produk kesehatan gigi dan mulut lainnya
seperti yang sikat gigi, dan mouthwash.
Berdasarkan berbagai uraian para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa
produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan oleh pihak pemasar untuk
dikonsumsi oleh konsumen guna memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti perilaku penggunaan salah satu
produk yang ditawarkan oleh produsen Pepsodent yaitu produk pasta gigi.
.
C. Konsumen
1. Pengertian Konsumen
Menurut Swasta (dalam Mangkunegara, 1998), konsumen merupakan
seluruh individu yang membeli atau membutuhkan barang dan jasa untuk
keperluan pribadi individu tersebut. Hal ini sejalan dengan pandangan Kotler
(dalam Mowen dan Minor, 1995) yang mendefinisikan konsumen sebagai semua
orang dan rumah tangga yang membeli atau menerima barang dan jasa bagi
konsumsi pribadi.
Menurut Schifmant dan Kanuk (2004), istilah konsumen sering di gunakan
untuk menggambarkan dua macam konsumsi yang berbeda yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
a. Konsumen Perorangan
Konsumen perorangan adalah individu yang membeli barang dan jasa untuk
keperluan sendiri. Dalam konteks ini, berbagai produk dibeli untuk untuk
pemakaiaan akhir oleh perorangan.
b. Konsumen organisasi
Konsumen organisasi yaitu semua yang membeli produk, peralatan dan jasa
untuk menjalankan organisasinya baik mencari keuntungan maupun tidak.
Konsumen organisasi meliputi perusahaan yang mencari laba maupun nirlaba,
badan pemerintah (lokal, negara bagian maupun nasional), lembaga (misalnya
sekolah, rumah sakit, dan penjara) yang semuanya menggunakan produk
barang dan jasa untuk keperluan organisasi mereka.
Berdasarkan berbagai uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
konsumen merupakan semua orang, baik perorangan maupun organisasi yang
membeli dan menggunakan produk barang maupun jasa untuk kepentingaan
sendiri maupun kelompok.
2. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan perilaku yang ditujukan dalam mencari,
membeli, menilai dan menentukan produk barang, jasa, dan gagasan (Schifman
dan kanuk, 2004). Engel dkk (1994) menambahkan, perilaku konsumen sebagai
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan konsumsi, dan menghabiskan
produk barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului atau
menyusuli tindakan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Dari berbagai uraiaan diatas, perilaku konsumen dapat diartikan sebagai
tindakan atau perilaku yang dilakukan untuk secara langsung terlibat dalam
penggunaan barang dan jasa. Pada penelitian ini akan memfokuskan pada perilaku
konsumen perorangan yaitu perilaku individu yang membeli produk pasta gigi
Pepsodent untuk kepentingan pribadi dan telah melakukan minimal lima kali
pembelian secara berturut-turut pada merek produk yang sama. Dengan kata lain,
konsumen sudah terlebih dahulu menggunakan produk pasta gigi Pepsodent dan
masih terus menerus menggunakan produk tersebut secara konsisten minimal lima
kali pembelian pada merek yang sama.
D. Hubungan Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi dengan
Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent pada Konsumen
Salah satu faktor yang sangat penting dalam membangun loyalitas
konsumen adalah faktor promosi melalui teknik periklanan. Periklanan menjadi
sangat penting karena merupakan salah satu teknik promosi yang langsung dapat
menyentuh persepsi publik dan mengkampanyekan pesan komersial kepada
masyarakat, serta merupakan salah satu instrumen kegiatan promosi yang
mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi respon konsumen (Kasali, 1995)
Ketika konsumen menjatuhkan pilihannya pada satu merek untuk
menjadikannya bagian dari konsumsi, ada serangkaiaan proses pemenuhan
informasi yang terjadi secara terus menerus tetap berlangsung dipikiran
konsumen. Proses ini dimulai dari kondisi ketidaksadaran (unawere) yaitu saat
konsumen sama sekali tidak mengetahui merek tersebut. Lalu berlanjut kekondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
sadar (aware) yaitu bila ada informasi yang menarik baginya, berlanjut ke minat
pada taraf tertentu ditindaklanjuti dengan proses pencarian dan upaya. Bila
informasi yang diterima dari proses mencoba ini sesuai dengan yang
dibutuhkannya akan terjadi pengulangan pembelian, dan akhirnya konsumen
mengadopsi (Handoyo, 2004).
Berdasarkan proses tersebut, periklanan menjadi sangat penting karena
bertujuan memberikan informasi kepada konsumen akan keberadaan produk dan
jasa. Lewat proses promosi, konsumen yang awalnya mungkin tidak tahu akan
keberadaan suatu produk menjadi tahu dan terdorong untuk mencoba (Kotler,
1994). Konsumen yang telah mencoba produk kemudian mendapat kepuasan atas
kualitas produk yang dibelinya akan cenderung melakukan pembelian berulang.
Adanya kualitas produk yang memuaskan dan diperkuat dengan periklanan yang
intensif dapat menyebabkan loyalitas konsumen terhadap merek yang ditawarkan
pun akan lebih mudah diperoleh (Handoyo, 2004).
Dengan sebuah iklan, konsumen dapat mempunya kesan/image terkait
dengan informasi manfaat dan nilai suatu produk yang diwakili oleh merek.
Periklanan juga akan bermanfaat dalam menciptakan struktur mental yang positif
tentang perusahaan yang bersangkutan. Hal ini dapat mengembangkan sikap
positif para calon konsumen, menarik calon konsumen yang loyal dalam jangka
waktu tertentu (Kasali, 1995), serta menguatkan preferensi terhadap merek pada
konsumen yang loyal terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004).
Agar suatu iklan dapat direspon secara positif, iklan perlu dirancang secara
menyeluruh. Untuk itu, perusahaan perlu memperhatikan elemen-elemen yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
meliputi AIDCA antara lain: perhatian (Attention), minat (Interest), rasa percaya
(Conviction), dan tindakan (Action). Dengan kata lain, iklan harus dapat menarik
perhatian sasarannya agar menimbulkan minat dan rasa ingin tahu lebih lanjut
tentang produk yang ditawarkan, sehingga akan menggerakan keinginan untuk
memiliki atau menikmati produk tersebut. Iklan juga harus dapat meyakinkan
bahwa produk yang diiklankan merupakan produk yang bermutu dan bermanfaat
agar konsumen tidak goyah lagi dan akan tetap percaya sehingga akan sesegera
mungkin melakukan tindakan pembelian (Handoyo, 2004).
Citra-citra visual dari televisi terbukti mampu menciptakan dampak emosi
yang kuat. Jika iklan pasta gigi Pepsodent di televisi tersebut ditanggapi secara
positif karena mampu menarik perhatian, memunculkan minat, rasa percaya
bahkan memunculkan emosi untuk segera melakukan pembelian, diharapkan
produk dan iklan tersebut akan melekat dihati konsumen dan makin diingat. Bila
iklannya makin diingat semestinya merek yang dikampanyekan pun lebih melekat
dibenak konsumen. Sikap positif pada iklan inilah yang akan menarik calon
konsumen yang loyal (Kasali, 1995) serta menguatkan preferensi terhadap merek
pada konsumen yang loyal terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004). Dengan
kata lain iklan produk pasta gigi Pepsodent dapat saja berpengaruh pada loyalitas
merek konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Skema Hubungan Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi dengan
Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent pada Konsumen
Iklan
•
•
•
•
•
Loyalitas merek
•
Attention
(perhatian)
Interest
(minat)
Desire
(kebutuhan/keinginan)
Conviction
(rasa percaya)
Action
(tindakan)
•
•
Pembelian berulang
secara konsisten
Komitmen terhdap
merek
Minat
Konsumen
yang loyal
Positif
terhadap iklan
Negatif
terhadap iklan
Loyalitas
merek tinggi
Loyalitas
merek rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
E. Hipotesis
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada kaitan erat antara iklan
produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk tersebut
pada konsumen. Maka diajukan hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada
hubungan positif antara iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi dengan
loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen. Semakin positif
iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi ditanggapi oleh konsumen yang telah
loyal maka semakin tinggi loyalitas pada merek tersebut, sebaliknya semakin
negatif iklan produk pasta gigi pepsodent ditanggapi oleh konsumen yang loyal,
maka loyalitas konsumen terhadap merek tersebut juga semakin rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitan kuantitatif dengan menggunakan
teknik kolerasional (correlational resarch) yaitu tipe penelitian dengan
karakteristik berupa hubungan korelasional anatara dua variabel atau lebih.
Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki ada tidaknya hubungan antara satu
variabel dengan variabel yang lain. Pada penelitian ini akan dicari apakah ada
hubungan positif antara iklan produk pasta gigi Pepsodent dengan loyalitas merek
produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini yaitu meliputi :
1. Variabel bebas
: Iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi.
2. Variabel tergantung
: Loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan pada sifat-sifat hal
yang didefinisikan dan dapat diamati. Penyusunan definisi ini digunakan untuk
merujuk data yang akan digunakan dalam penelitian (Suryabrata, 1998)
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
1. Iklan Produk pasta gigi Pepsodent di Televisi
Iklan adalah segala bentuk pesan secara non personal mengenai promosi
barang dan jasa oleh sponsor, yang ditunjukan untuk mendapat bayaran dan
memiliki tujuan untuk menggerakan khalayak mengikuti pesan tersebut. Iklan
pasta gigi pepsodent di televisi merupakan iklan pasta gigi pepsodent yang
muncul lewat media televisi, diungkap melalui elemen-elemen iklan AIDCA yaitu
meliputi: Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (kebutuhan/keinginan),
Conviction (rasa percaya), Action (tindakan).
Semakin tinggi skor total yang diperoleh, semakin positif iklan pasta gigi
Pepsodent di televisi pada konsumen, sebaliknya semakin rendah skor totalnya,
semakin negatif pula iklan pasta gigi Pepsodent di televisi pada konsumen.
2. Loyalitas Merek Produk Pasta gigi Pepsodent
Loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent adalah perilaku dan sikap
konsumen terhadap produk pasta gigi Pepsodent yang dilihat melalui pembelian
berulang secara konsisten, sikap positif dan komitmen terhadap merek, yang
direncanakan dengan pertimbangan rasional maupun emosional serta sulit
berubah. Loyalitas ini harus berasasaskan minat yang kuat, sikap yang baik,
fanatisme dan adanya konsistensi.
Pada penelitian ini, loyalitas merek akan diukur dengan menggunakan
aspek-aspek skala loyalitas merek yang disusun berdasarkan kesimpulan
pengertian dan pengukuran loyalitas merek oleh beberapa ahli yaitu meliputi:
perilaku berlangganan yang konsisten, komitmen, dan minat terhadap merek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Semakin tinggi skor total yang diperoleh dalam skala loyalitas merek pada
konsumen, maka semakin tinggi pula loyalitas merek pada konsumen tersebut.
Demikian juga sebaliknya, semakin rendah skor total dalam skala loyalitas merek
pada konsumen, maka semakin rendah pula loyalitas merek pada konsumen
tersebut.
D. Subjek Penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
random sampling, yaitu memilih sekelompok subjek yang didasarkan atas ciri-ciri
atau sifat tertentu yang dipandang memilik sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri
sifat papulasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Subyek dalam penelitian ini memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Subjek berjenis kelamin pria dan wanita.
2. Berusia antara 20-26 tahun. Menurut Santrock (2002), rentang usia 20-26
merupakan batasan usia dewasa dini. Pada usia ini perkembangan kognitif
berjalan dengan baik dan dan dirasa cukup mampu dalam mengambil
keputusan termasuk untuk loyal terhadap suatu produk yang sering
dipakainya.
3. Subjek dalam penelitian ini adalah konsumen yang dianggap loyal terhadap
produk pasta gigi Pepsodent yaitu telah melakukan minimal 5 kali pembelian
secara berturut-turut terhadap produk tersebut. Menurut Brown
(dalam
Assael, 1992), loyalitas merek dapat diukur melalui perilaku membeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
berulang dimana konsumen akan dianggap loyal jika melakukan lima kali
pembelian secara berturut-turut pada merek yang sama.
4. Pernah melihat
iklan pasta gigi Pepsodent di televisi. Subjek sebelum
melakukan pengisian skala akan ditanya terlebih dahulu apakah pernah
menonton iklan pasta gigi pepsodent di televisi. Subjek yang menyatakan
pernah melihat iklan tersebut akan dianggap sesuai menjadi subjek penelitian
ini.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
melalui penyebaran skala yang terdiri atas dua macam skala yaitu:
1. Skala Loyalitas Merek Produk Pasta gigi Pepsodent
Skala loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent diukur melalui
beberapa aspek yang disusun berdasarkan kesimpulan terhadap pengertian dan
pengukuran loyalitas merek oleh para tokoh. Aspek-aspek loyalitas merek pada
penelitian ini yaitu meliputi:
4. Komitmen terhadap merek
Komitmen terhadap merek merupakan kecenderungan bagi konsumen untuk
tidak bepindah merek yang lain.
5. Pembelian berulang
Pembelian berulang merupakan perilaku atau kebiasaan untuk berlangganan
berulang terhadap merek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
6. Minat terhadap merek
Minat terhadap merek merupakan sikap positif untuk memberikan perhatian,
dan menyenangi produk suatu merek.
Loyalitas merek akan diungkap dengan menggunakan metode rating yang
dijumlahkan (summated rating) merupakan metode penskalaan pernyataan yang
menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya
(Suryabrata, 1998). Skala ini terdiri dari 60 item pertanyaan dengan memiliki
empat kategori pilihan jawaban yang terentang meliputi: Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pengukuran alat ini
dikelompokan menjadi 2 kategori, yaitu:
a. Item-item favorable, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu:
1. Sangat setuju (SS)
: skor 4
2. Setuju (S)
: skor 3
3. Tidak Setuju (TS)
: skor 2
4. Sangat Tidak Setuju (STS)
: skor 1
b. Item-item unfavorable, terdiri dari pilihan jawaban dan skor sebagai berikut:
1. Sangat setuju (SS)
: skor 1
2. Setuju (S)
: skor 2
3. Tidak setuju (ST)
: skor 3
4. Sangat Tidak Setuju (STS)
: skor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 1. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Loyalitas Merek
Produk Pasta gigi Ppsodent Sebelum Uji Coba
No
Aspek
1
Pembelian berulang
2
Komitmen
merek
3
Minat terhadap merek
Item
Favorable
Unfavorable
3, 5, 12, 16, 7,19,22,
26, 30, 32, 33,35, 39, 43,
40, 45,
51
terhadap 1, 6, 11, 15, 4, 9,17, 23,
20, 25, 36,38, 28, 31, 44,
41, 48
49, 55, 53
2,10,14, 21, 8,13,18, 24,
27, 34, 42, 29,37, 47, 52,
46, 50, 54
Jumlah total
29
26
Item
Jumlah
17
Presentase
36,36%
20
30,91%
18
32,73%
55
100%
2. Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
Skala iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dapat diukur melalui
aspek-aspek yang dikenal dalam sebuah rumus AIDCA (Kasali, 1995 dan Jafkins,
1997). Aspek-aspek ini terdiri atas :
a. Attention (perhatian),
Konsumen memberikan perhatian terhadap iklan tersebut.
b. Interest (minat)
Iklan tersebut
menimbulkan minat dan rasa ingin tahu lebih lanjut pada
konsumen tentang iklan produk yang ditawarkan.
c. Desire (kebutuhan/keinginan)
Iklan tersebut menggerakan keinginan untuk memiliki atau menikmati produk
tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
d. Conviction (rasa percaya),
Iklan juga harus dapat meyakinkan bahwa produk yang diiklankan merupakan
produk yang bermutu dan bermanfaat agar konsumen tidak goyah lagi dan
akan tetap percaya
e.
Action (tindakan)
Iklan dapat mempengaruhi konsumen untuk sesegera mungkin melakukan
tindakan pembelian.
Skala ini terdiri atas 55 item pertanyaan dengan menggunakan metode
perhitungan skala rating yang dijumlahkan (summated rating). Skala ini terdiri
dari empat kategori pilihan jawaban yang terentang meliputi Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pengukuran alat ini
dikelompokan menjadi 2 kategori, yaitu:
a. Item-item favorable, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu:
1. Sangat setuju (SS)
: skor 4
2. Setuju (S)
: skor 3
3. Tidak Setuju (TS)
: skor 2
4. Sangat Tidak Setuju (STS)
: skor 1
b. Item-item unfavorable, terdiri dari pilihan jawaban dan skor sebagai berikut:
1. Sangat Setuju (SS)
: skor 1
2. Setuju (S)
: skor 2
3. Tidak Setuju (TS)
: skor 3
4. Sangat Tidak Setuju (STS)
: skor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 2. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Iklan
Produk Pasta Gigi Pepsodent di televisi Sebelum Uji Coba
No
Item
Aspek
Favorable
Unfavorable
13, 21, 24, 29, 2, 7, 20, 22,
39, 45
35, ,
Item
Jumlah
Presentase
11
20%
1
Attention (perhatian)
2
Interest (minat)
4, 19, 27, 34, 5, 9, 14, 26,
41, 53
47,
11
20%
3
Desire
(kebutuhan/keinginan)
1, 11, 18, 30, 16, 33, 38, 51,
42, 50
54
11
20%
4
Conviction
(rasa percaya),
6, 8, 15, 31, 37, 12, 17, 36, 43,
44
52
11
20%
5
Action (tindakan)
3, 10, 23, 46, 25, 28, 32, 40,
48, 55
49,
11
20%
55
100%
Jumlah total
30
25
Pada kedua skala diatas tidak menyertai alternatif jawaban netral. Menurut
Hadi (1991) hal ini didasarkan atas 3 hal yaitu:
1. Undecided mempunya arti ganda, bisa diartikan sebagai belum memutuskan
atau memberi jawaban (menurut konsep aslinya), bisa juga diartikan netral,
setuju tidak, tidak setuju pun tidak, atau bahkan ragu-ragu. Kategori jawaban
yang ganda arti (multi interpretable) ini tentu saja tidak diharapkan dalam
suatu instrumen.
2. Jawaban tengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah (central
tendency
effect)
terutama
bagi
mereka
yang
ragu-ragu
kecenderungan jawabannya, kearah setuju ataukah tidak setuju.
atas
arah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3. Kategorisasi
jawaban
SS-S-TS-STS
adalah
terutama
untuk
melihat
kecenderungan pendapat responden, kearah setuju atau kearah tidak setuju.
Jawaban tengah akan menghilangkan data penelitian sehingga mengurangi
banyaknya informasi yang dapat disaring dari responden.
F. Pelaksanaan Uji Coba Alat Pengumpulan Data
Uji coba alat ukur dilaksanakan tanggal 15-25 maret 2008 dengan total
sampel sebanyak 60 orang. Pengambilan sampel tersebut dipilih berdasarkan ciriciri yang sudah ditetapkan yaitu subjek adalah pria dan wanita berusia diantara
20-26 tahun, telah menggunakan produk pasta gigi minimal 5 kali secara berturutturut, serta pernah menyaksikan iklan pasta gigi pepsodent di televisi. Pada
masing-masing subjek tersebut diberikan 2 jenis skala yaitu skala iklan produk
pasta gigi Pepsodent di televisi dan skala loyalitas merek produk pasta gigi
Pepsodent.
G.
Hasil Uji Coba Alat Pengumpulan Data
Setiap usaha pengukuran senantiasa diarahkan untuk mencapai tingkat
obyektifitas hasil yang tinggi. Salah satu upaya penting untuk menempuh hal itu
adalah melalui pemilihan atau penyusunan alat ukur yang memiliki daya
diskriminasi item, derajat validitas dan reliabilitas yang adekuat. Problem daya
diskriminasi item, validitas dan reliabilitas alat ukur ini semakin serius bilamana
pengukuran tersebut dikenakan kepada gejala-gejala sosial atau perilaku manusia
yang sedemikian kompleks (Hadi, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Validitas dan realibilitas adalah dua hal yang sangat penting untuk
membuat alat ukur yang berkualitas. Hal ini bertujuan agar alat yang di gunakan
dalam penelitian menjadi akurat dan dapat dipercaya. Perincian metode pengujian
daya diskriminasi item, validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut akan
dipaparkan di bawah ini :
1. Validitas Alat Ukur
Menurut Hadi (1991), validitas merupakan taraf kecermatan dan ketepatan
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Dengan kata lain, sebuah alat ukur
akan dikatakan mempunyai validitas bila alat ukur tersebut mengukur apa yang
harus diukur. Suatu alat ukur dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi
apabila alat tersebut dapat mengungkapkan secara jitu gejala yang hendak diukur
dan seberapa jauh alat tersebut memiliki ketelitian dalam memberikan status
(Hadi, 1991).
Dalam penelitian ini akan dipakai validitas isi sebagai pengukur validitas
skala. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap
isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment yang dilakukan
oleh dosen pembimbing. Validitas isi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana item-item tersebut relevan dengan tujuan pengukuran dan menunjukkan
sejauh mana tes tersebut komprehensif isinya (Azwar, 2001). Validitas isi pada
penelitian ini dilakukan dengan jalan mengkonsultasikan item-item skala dengan
orang dianggap ahli yaitu dosen pembimbing sebagai profesional judgement
untuk memastikan bahwa bahwa item tersebut sudah mencakup keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
kawasan isi dan obyek yang hendak diukur sehingga tidak keluar dari indikatorindikator yang telah ditentukan
2. Analisis Butir
Analisis
butir
didefinisikan
sebagai
sejauh
mana
item
mampu
membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang
tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2001). Analisis butir disebut juga
sebagai konsistensi item total karena merupakan indikator keselarasan atau
konsistensi antara fungsi item dengan fungsi skala secara keseluruhan. Item-item
yang dipilih adalah item yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur
oleh skala secara keseluruhan. Analisis butir seringkali disebut dengan koefisien
korelasi item total (rix). Analisis butir pada penelitian ini dilakukan dengan
bantuan program SPSS for window versi 12.00. Untuk mengambil butir-butir
yang sahih, peneliti menetapkan r ≥ 0.30 karena item yang mencapai korelasi
minimal 0.30 daya diskriminasinya dianggap memuaskan. Berikut paparan proses
analsis butir skala penelitian ini:
a. Analisis butir skala loyalitas merek Produk pasta gigi Pepsodent
Hasil analisis skala loyalitas merek berkisar antara -0.18 sampai 0.812.
Butir item diseleksi dengan cara menggugurkan butir-butir yang memiliki
koefisien korelasi antar item yang rendah dengan memperhatikan penyebaran
butir pada tiap aspek. Hasil seleksi item yaitu dari 55 buah item terdapat 4 buah
item yang tidak layak digunakan sebagai pertanyaan penelitian, serta terdapat 51
item yang dianggap layak untuk digunakan dalam pertanyaan penelitian. Dengan
melihat penyebaran item pada tiap aspek, dari 51 item tersebut dikurangi lagi 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
buah item sehingga terdapat 50 buah item skala yang akan digunakan. Tabel
dibawah ini menunjukkan penyebaran item pada saat uji coba :
Tabel 3. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala Loyalitas
Merek Produk Pasta gigi Pepsodent
No Butir Pernyataan
Sebelum Uji Coba
Gugur
Non
Non
Favorable
Favorable
Favorable
Favorable
22, 35
3, 5, 12, 7,19,22 33, 32
16,
26, 35, 39, 43,
30,32 40, 51
45,
Aspek
Pembelian
berulang
Komitmen
terhadap
merek
1, 6, 11, 4, 9,17, 23,
15,
20, 28, 31, 44,
25, 36,38, 49, 55, 53
41, 48
Minat
terhadap
merek
8,13,18,
34
2,10,14,
21,
27, 24, 29,37,
34,
42, 47, 52,
46, 50, 54
Total
29
-
-
-
Setelah Uji Coba
Favorabl
Non
e
Favorable
3, 5, 12, 7,19, 33,
16, 26, 39, 43, 51
30, 40,
45,
Total
1, 6, 11,
15, 20,
25,
36,38,
41, 48
2,10,14,
21, 27, ,
42, 46,
50, 54
4, 9,17, 23,
28, 31, 44,
49, 55, 53
20
8,13,18,
24, 29,37,
47, 52,
17
27
24
51
26
Kemudian tabel berikut ini menunjukkan penyebaran butir-butir
pernyataan dalam skala loyalitas merek yang akan digunakan dalam penelitian:
Tabel 4. Prosentase Distribusi Butir-butir Pernyataan Skala
Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Setelah Uji Coba
Aspek
Pembelian berulang
Komitmen
merek
Total
No Item
Favorable
Non Favorable
3, 5, 12, 16, 26, 7,19, 33, 39, 43,
30, 40, 45,
51
terhadap 1, 6, 11, 15, 20, 4, 9,17, 22, 28, 31,
24, 36,38, 41, 48 44, 49, 53
Minat terhadap merek
2,10,14, 21, 27, , 8,13,18,
23,
42, 46, 50, 54
29,37, 47, 52,
27
23
14
Total
%
14
28%
19
38%
17
34%
50
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Maka, dari hasil tersebut diketahui bahwa skala loyalitas merek cukup
valid digunakan sebagai alat ukur penelitian ini. Hasil selengkapnya mengenai
analisis butir skala uji coba loyalitas merek dapat dilihat pada lampiran.
b. Analisis butir skala iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi
Hasil analisis butir pada skala iklan produk pasta gigi Pepsodent
di
televisi menunjukan korelasi koofisien item total berkisar antara 0.734 sampai
0.222. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh 5 item yang dinyatakan gugur dari
55 item yang telah diuji coba karena memiliki korelasi yang rendah terhadap skor
total. Tabel dibawah ini menunjukkan penyebaran item pada saat uji coba:
Tabel 5. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala Iklan Produk Pasta
Gigi Pepsodent di Televisi
Attention
(perhatian)
No Butir Pernyataan
Sebelum Uji Coba
Gugur
Non
Non
Favorable
Favorable
Favorable
Favorable
13, 21, 24, 2, 7, 20, 21,24
7
29, 39, 45
22, 35, ,
Setelah Uji Coba
Non
Favorable
Favorable
13, 29, 39, 2, 20, 22,
45
35,
Interest
(minat)
4, 19, 27, 5, 9, 14,
34, 41, 53 26, 47,
-
4, 19, 27, 5, 14, 26,
34, 41, 53 47,
10
Desire
(kebutuhan)
1, 11, 18, 16, 33, 38,
30, 42, 50
51, 54
-
-
1, 11, 18, 16, 33, 38,
30, 42, 50 51, 54
11
Conviction
(rasa
percaya)
Action
(tindakan)
6, 8, 15, 12, 17, 36,
31, 37, 44
43, 52
-
-
6, 8, 15, 12, 17, 36,
31, 37, 44 43, 52
11
3, 10, 23, 28,
32,
46, 48, 55 40, 49,
10
Aspek
total
3, 10, 23, 25, 28, 32,
46, 48, 55
40, 49,
30
25
9
25
2
3
28
22
Total
8
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Kemudian tabel berikut ini menunjukkan penyebaran butir-butir
pernyataan dalam skala iklan pasta gigi Pepsodent yang akan digunakan dalam
pengambilan data :
Tabel 6. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Iklan
Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Setelah Uji Coba
Aspek
%
8
16%
4, 19, 27, 34, 41, 5, 14, 26, 47,
53
10
20%
1, 11, 18, 30, 42, 16, 33, 38, 51, 54
50
11
22%
(rasa 6, 8, 15, 31, 37, 12, 17, 36, 43, 52
44
11
22%
10
20%
50
100%
Attention (perhatian)
Interest (minat)
Desire
(kebutuhan/keinginan)
Conviction
percaya),
Action (tindakan)
total
No Item
Non Favorable
2, 20, 22, 35,
Total
Favorable
13, 29, 39, 45
3, 10, 23, 46, 48,
55
28, 32, 40, 49,
28
22
Berdasarka paparan diatas diketahui bahwa skala iklan pasta gigi
pepsodent juga valid digunakan sebagai alat ukur penelitian ini. Hasil
selengkapnya mengenai analisis butir skala uji coba skala persepsi terhadap iklan
pasta gigi Pepsodent dapat dilihat pada lampiran.
3. Uji Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas pada prinsipnya menunjukkan sejauh mana derajat keajegan
atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bilamana diterapkan beberapa kali
terhadap subyek yang sama pada kesempatan yang berlainan (Hadi, 1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang
mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2001).
Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliablitas (rxx,) yang angkanya
berada pada rentang 0 sampai dengan 1.00. Koefisien reliabilitas yang mendekati
1.00 akan menghasilkan reliabilitas yang tinggi. Semakin tinggi koefisien
reliabilitas yang diperoleh, semakin tinggi tingkat hasil pengukuran alat tersebut
bagi kelompok subyek yang diteliti (Azwar, 1996).
Reliabilitas skala pada penelitian ini menggunakan teknik Alpa Cronbach
dari program SPSS versi 12.00. Koefisien reliabilitas pada skala loyalitas merek
produk pasta gigi Pepsodent sebelum uji coba sebesar 0.960 dan sesudah uji coba
sebesar 0.922. Pada skala iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebelum uji coba
didapat koefisien reliabilitas sebesar 0.957 dan sesudah uji coba sebesar 0.931.
H.
Metode Analisis Data
Sesuai dengan tujuan dan identifikasi variabel, metode analisis data yang
digunakan untuk mengatahui adanya hubungan positif antara iklan produk pasta
gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi pada
konsumen adalah dengan menggunakan korelasi product moment pearson.
Perhitungan korelasi ini akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS
versi 12.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data penelitian dilakukan dengan membagikan dua buah
skala penelitian yaitu skala loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent dan skala
iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi kepada responden penelitian, sesuai
dengan ciri-ciri yang telah ditetapkan sebelumnya. Skala loyalitas merek produk
pasta gigi pepsodent dan skala iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi
tersebut dibagikan secara bersamaan pada tanggal 21-26 April 2006, dengan
jumlah masing-masing skala sebanyak 50 eksemplar. Untuk mendapatkan subjek
penelitan dan sekaligus membagi alat penelitian tersebut, peneliti meminta
bantuan beberapa teman sehingga mempermudah proses pelaksanaan penelitian.
B.
Deskripsi Subjek dan Data Penelitian
Pengambilan subjek dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pemilihan
sekelompok subjek yang didasarkan atas sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu yang
telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria subjek dalam penelitian ini adalah pria dan
wanita berusia 20-26 tahun (berada pada masa dewasa dini), telah menggunakan
produk pasta gigi Pepsodent minimal 5 kali secara berturut, dan pernah
menyaksikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi. Sebelum pelaksanaan
penelitian, subjek dipilih dengan ditanya terlebih dahulu apakah telah
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
menggunakan produk pasta gigi Pepsodent minimal 5 kali berturut-turut serta
pernah menyaksikan iklan pasta gigi Pepsodent? Subyek yang menjawab telah
menggunakan produk pasta gigi Pepsodent sebanyak minimal 5 kali berturut-turut
serta pernah menyaksikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi dianggap sesuai
menjadi subjek penelitian. Keseluruhan data hasil penelitian dapat dideskripsikan
dalam tabel berikut ini :
Tabel 7. Deskripsi Statistik Data Penelitian
Deskripsi Data
Mean
SD
Xmax
Xmin
Loyalitas Merek
141.72
20.359
192
91
Iklan
136.22
13.692
162
102
Tabel di atas menunjukkan jumlah mean dari skala loyalitas merek adalah
sebesar 141.72. Nilai tertinggi yang diperoleh pada loyalitas merek 192,
sedangkan untuk nilai terendah didapat sebesar 191. Selanjutnya untuk skala iklan
diperoleh mean keseluruhan sebesar 136.22. Untuk nilai tertinggi sebesar 162
sedangkan nilai terendah sebesar 102.
Untuk mengetahui kecenderungan variabel bebas (iklan Produk pasta gigi
Pepsodent di televisi) dan variabel tergantung (loyalitas merek produk pasta gigi
Pepsodent), dilakukan uji signifikasi beda antara mean empirik dan mean teoritik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 8. Perbandingan Data Teoritik dan Data Empirik
Variabel
Min
Data Teoritik
Max
Mean
SD
Min
Data Empirik
Max
Mean
SD
Loyalitas
merek
50
200
125
25
91
192
141.72
20.359
Iklan
50
200
125
25
102
162
136.22
13.692
Mean teoritik adalah rata-rata skor alat penelitian dan diperoleh dari angka
yang menjadi titik tengah alat ukur. Sedangkan mean empirik adalah rata-rata skor
data penelitian yang hasilnya diperoleh dari angka yang merupakan rata-rata hasil
penelitian.
Skala loyalitas merek mean teoritiknya 125 sedangkan mean empiriknya
sebesar 141.72 (mean empirik>mean teoritik), maka dari data di atas disimpulkan
bahwa loyalitas merek pada subjek penelitian cenderung tinggi.
Mean teoritik pada iklan diperoleh sebesar 125 sedangkan untuk mean
empirik sebesar 136.22 (mean empirik > mean teoritik). Berdasarkan data di atas
maka dapat dilihat bahwa iklan berpengaruh pada subjek penelitian dengan
kecenderungan yang tinggi.
C.
Analisis Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi Penelitian
Sebelum melaksanakan analisis data untuk menguji hipotesis perlu
dilakukan uji normalitas dan linearitas terlebih dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi
dari gejala yang diselidiki tidak menyimpang secara signifikan dari frekuensi
harapan distribusi normal teoritiknya. Uji normalitas ini dilakukan dengan
menggunakan rumus one sample Kolmogorov– Smirnov Test, bantuan SPSS for
windows versi 12.0.
Tabel 9. Hasil Uji Normalitas
Loyalitas Merek
Persepsi terhadap Iklan
Kolmogorov-Smirnov Z
0, 726
0,568
Asymp. Sig. (2-tailed)
0,667
0,904
Asumsi uji normalitas adalah jika nilai p>0,05 maka sebaran skor yang
diperoleh adalah normal. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai K-SZ
untuk variabel loyalitas merek sebesar 0,726 dengan probabilitas 0,667 (p>0,05),
sedangkan nilai K-SZ variabel iklan sebesar 0,568 dengan probabilitas 0,904
(p>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan data subjek memiliki sebaran yang
normal.
b. Uji Linieritas
Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah hubungan antar variabel
penelitian cukup mengikuti fungsi linear. Pengujian linearitas dilakukan dengan
menggunakan program computer SPSS for windows versi 12.0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 10. Hasil Uji Linieritas
Skor
F
Asymp. Sign.
Loyalitas Merek
Combined
4.380
0,002
*
Linearity
63.079
0.000
Iklan
Deviation from Linearity
2.602
0.026
Hasil perhitungan uji linearitas dua variabel penelitian menunjukkan
bahwa nilai F sebesar 63.079 dengan probabilitas 0.000 (p < 0,05), artinya
signifikan, hal ini berarti hubungan yang antara loyalitas merek dengan iklan
bersifat linear.
2. Uji Hipotesis
Setelah mengetahui bahwa data penelitian didistribusikan normal dan
berkorelasi linear, maka dapat dilakukan uji koefisien korelasi Product Moment.
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara iklan
pasta gigi pepsodent dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent, yang
disebut sebagai hipotesis satu arah (Hadi, 2001). Teknik uji hipotesis ini
dilakukan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson dengan
bantuan program SPSS for windows versi 12.0.
Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis
Skor Loyalitas Merek * Iklan
r
r2
0.620
0.384
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Koefisien korelasi secara keseluruhan (rxy) sebesar 0,620 dengan
probabilitas 0,000 (p < 0,01) sig. (1-tailed). Berdasarkan hasil ini dapat diketahui
bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara variabel iklan dan
loyalitas merek. Maka dapat disimpulkan makin positif konsumen terhadap iklan
pasta gigi pepsodent di televisi, makin tinggi pula loyalitas mereknya terhadap
produk tersebut.
D.
Pembahasan
Pembahasan ini bertitik tolak dari hasil penghitungan dan didapatkan
koefisien korelasi sebesar 0.620 dengan probabilitas 0,000 (p < 0,01). Oleh karena
itu dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara
iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta
gigi Pepsodent pada konsumen. Semakin positif kosumen terhadap iklan pasta
gigi Pepsodent di televisi, maka semakin tinggi pula loyalitasnya terhadap merek
tersebut, sebaliknya semakin negatif konsumen terhadap iklan pasta gigi
Pepsodent di televisi, maka loyalitas konsumen terhadap merek tersebut juga
semakin rendah. Berdasarkan hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa hipotesis
dalam penelitian ini dapat diterima.
Dengan kata lain, semakin positif iklan produk pasta gigi pepsodent
tersebut dipandang oleh subjek karena mampu menarik perhatian, memunculkan
minat, rasa percaya bahkan memunculkan emosi untuk segera melakukan
pembelian maka semakin tinggi pula loyalitas mereknya yang meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
kecenderungan untuk melakukan pembelian berulang, komitmen terhadap merek,
dan minat atau rasa tertarik terhadap merek tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, pandangan Handoyo (2004) yang mengatakan
bahwa iklan dapat berguna untuk membangun kesan jangka panjang suatu produk
terbukti. Adanya kualitas produk yang memuaskan dan diperkuat dengan
periklanan yang intensif dapat menyebabkan loyalitas konsumen terhadap merek
yang ditawarkan pun akan lebih mudah diperoleh. Dengan sebuah iklan,
konsumen dapat mempunya kesan/image terkait dengan informasi manfaat dan
nilai suatu produk yang diwakili oleh merek. Periklanan juga akan bermanfaat
dalam menciptakan struktur mental yang positif tentang perusahaan yang
bersangkutan (Kasali, 1995)
Berdasarkan hal ini, perusahaan dapat menggunakan periklanan dalam
menyoroti berbagai kebutuhan yang berhubungan erat dengan konsumen yang
ditargetkan sehingga menarik konsumen sebagai calon pelanggan yang loyal
(Schifman dan Kanuk, 2004), disatu sisi juga akan menguatkan preferensi
terhadap merek pada konsumen yang memang sudah loyal terhadap merek
tersebut t (Handoyo, 2004).
Rata-rata subyek memiliki loyalitas merek yang tinggi, terlihat dari mean
empiriknya sebesar 141.72 > mean teoritiknya sebesar 125. Menurut Sheet, Mital
dan Newman (1999), tingginya loyalitas merek dapat disebabkan beberapa faktor
seperti kepuasan terhadap kinerja merek, sejarah kebiasaan membeli konsumen,
identifikasi sosial dan emosional, promosi, keterlibatan konsumen pada produk,
keinginan mencari keragaman dan sensitivitas harga. Kecenderungan tingginya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
loyalitas merek pada subyek penelitian ini mungkin tidak lepas dari usaha yang
dilakukan oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk Surabaya sebagai perusahaan yang
memproduksi merek Pepsodent dalam menjaga kualitas produk dan menerapkan
strategi pemasaran yang tepat sehingga dapat menyentuh faktor-faktor loyalitas
tersebut.
Selaku salah satu produk pasta gigi paling terkenal di Indonesia,
Pepsodent terus menerapkan berbagai strategi pemasaran yang mampu mencari
perhatiaan konsumen seperti melalui berbagai penghargaan yang pernah diterima,
kegiatan promosi dan menjaga agar produknya tetap relevan dengan trand yang
berkembang di masyarakat. Hal ini dapat saja menciptakan keyakinan bahwa
produk
tersebut
kinerjanya
dapat dipercaya
dan
memuaskan
sehingga
menciptakan ikatan emosional dan sosial dengan konsumennya. Bahkan Sebagai
salah satu produk pasta gigi yang tertua, produk ini
dapat saja telah
mempengaruhi sejarah panjang kebiasaan membeli konsumen sehingga
menciptakan konsumen dengan loyalitas yang tinggi terhadap merek tersebut.
Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi juga cenderung tinggi ditanggapi
oleh konsumen
yang terlihat dari mean empiriknya sebesar 136.22 > mean
teoritiknya sebesar 125. Hal ini mungkin disebabkan karena media periklanan
yang dipergunakan adalah televisi. Menurut Jafkins (1997), karakteristik televisi
yang memungkinkan adanya kombinasi suara, warna, dan gerakan akan lebih
efektif dalam menarik perhatian konsumen dibanding media lain. Iklan pasta gigi
Pepsodent yang menampilkan produk pasta gigi akan lebih menarik jika
menggunakan media televisi yang dapat memunculkan visualisasinya. Disisi lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
pasta gigi pepsodent sendiri adalah produk pasta gigi yang tertua di Indonesia
dengan produk-produk dan iklan yang sudah terkenal sejak lama. Hal ini dapat
menyebakan iklan pasta gigi pepsodent tersebut dapat dipercaya dan diperhatikan
oleh banyak orang khususnya oleh para pelanggan yang loyal pada produk
tersebut.
Dari pembahasan hasil penelitian di atas terbukti bahwa iklan pasta gigi
Pepsodent di televisi dapat mempengaruhi tinggi atau rendahnya loyalitas merek
pada konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap konsumen pengguna
produk pasta gigi Pepsodent, dapat disimpulkan bahwa: Ada hubungan positif
yang signifikan antara iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan
loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen, dengan koefisien
korelasi sebesar 0,620 dan probabilitas sebesar 0,000 (p < 0,01).
B. Saran
1. Bagi perusahan-perusahaan yang menggunakan jasa iklan khususnya di
televisi agar merancang iklannya secara baik dan menarik sehingga dapat
menimbulkan respon yang positif dan dalam jangka waktu yang panjang
dapat menimbulkan loyalitas konsumen terhadap produk yang diiklankan.
2. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin meneliti loyalitas merek hendaknya
memperhatikan variabel-vaiabel yang lain seperti kepuasan, keterlibatan
konsumen dengan produk, sensitivitas harga dan keragaman produk, yang
kemungkinan dapat berpengaruh terhadap loyalitas merek pada konsumen.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
DAFTAR PUSTAKA
Assael, H. 1992. Consumer Behavior and Marketing Action, 4th Edition. Boston:
PWS-Kent Publishing Company.
Azwar, S. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Bearden, W.D., T.N, Ingram dan W. Raymond. 2001. Marketing: Principles and
Prespectives. New York: Mc Grew Hill Companies.
Dharmamesta, Basu, Swastha. 1996. Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian
Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia, vol 14, no. 3.
Durianto, D. Sugiarto., dan Sitinjak, Toni. 2001. Strategi Menaklukan Pasar
melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Eagel, F.J Blackwell, R.D., dan Miniard, P.W. 1994. Perilaku Konsumen Edisi ke6. Terjemahan: FX Budiyanto. Jakarta : Binarupa Aksara.
Eagel, F.J Blackwell, R.D., dan Kollat, D, T. 1982. Consumer Behavior 3th
Edition. New York: Holt, Rinehart and wilson, inc.
Eagel, F.J Blackwell, R.D., dan Kollat, D, T. 1973. Consumer Behavior 4th
Edition. New York: Holt, Rinehart and Wilson, Inc.
East, R. 1997. Consumer Behavior: Advances and Applications in Marketing.
London: Prentice Hall.
Fournier, S, . 1998. Consumer and Their Brand: Developing Reletionship theory
in Consumer Research. Journal of marketing.Vol. 24.
Hadipranata, A.F. 1997. Psikologi Penjualan. Modul Kuliah Program Pendidikan
Penjualan dan Pelayanan Pelanggan. PT Telkom-PPM FE UGM.
Hadi, S. 2002. Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Hadi, S. 1991. Metodology Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas
Psikologi Universitas Gajah Mada.
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Handoyo, Sapto. 2004. Pengaruh Kreativitas Iklan terhadap Loyalitas Konsumen
Sabun Lux . Telaah Bisnis volume 6 nomor 2, Desember.
Hawkins, D,I., Coney, Kenneth A., dan Best, R.J. 1998. Consumer Behavior
Building Marketing Strategy (7thEdition). New york: Mc Graw Hill.
Hawkins, D,I., Coney, Kenneth A., dan Best, R.J. 1980. Consumer Behavior
Implications for Marketing Strategy. Dallas: Busines Publications Inc.
Jaffkins, Frank. 1997. Periklanan, Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Kasali, R. 1995. Manajemen Periklanan. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.
Kotler, Philip. 1994. Marketing Management Analysis, Planning, Implementation
and Control. 8 th Edition. New Jersey: Prentice Hall. Inc.
Kotler, P., dan Amstrong, G. 1999. Principles of marketing (8th Edition). New
Jersey: Prentice Hall, Inc.
Mowen, J.C., dan Minor, M. 1995. Consumer Behavior 5th Edition. London:
Prentice Hall.
Mangkunegara, A, A. 1998. Perilaku Konsumen. Bandung: Pt. Eresco.
Peter, J.P., dan Olson, J.C. 1996. Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Purnama, Nursya’bani. 2003. Pengaruh Iklan Televisi menggunakan Background
Musik terhadap Recall Audience. Sinergi vol. 6 no.1.
Radiosunu. 1986. Manajemen
Yogyakarta: BPFE.
Pemasaran,
Suatu
Pendekatan
Analsis.
Schifman, L.G., dan Kanuk, L, Lazar. 2004. Perilaku Konsumen edisi ke-7.
Jakarta: PT. Indeks Group Gramedia.
Santrock. 2002. Life Span Development: Perkembangan masa hidup (jilid 2).
Jakarta: Erlangga.
Sheet., Mital., dan Newman. 1999.Custumer Behavior Forth Worth : The Dryden
Press.
Stanton, W (1986). Prinsip Pemasaran (jilid 2). Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Suryabrata, S. 1998. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.
Utama, Diosi, Budi., dan Purwanto, B,M. 2006. Pengujian Antecendents
Kerpercayaan Konsumen terhadap Merek dan Pengaruhnya terhadap
Loyalitas: Peran Involvement sebagai Variabel Moderator.
Jurnal
Sosiosains vol. 19 no. 4, Oktober.
Widyatama, Rendra. 2004. Pengantar periklanan. Jakarta: Buana Pustaka
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 1. Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
Sebelum Uji Coba
Usia
Jenis Kelamin
:_________________
:_________________
PETUNJUK:
Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan dalam bentuk skala. Anda
diminta untuk menyatakan terhadap pertanyaan tersebut dengan cara memilih:
SS
: sangat setujui
S
: setuju
TS
: tidak Setuju
STS : sangat tidak setuju
Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda.
Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang
telah tersedia. Contoh:
No
1
Pernyataan
Saya pernah menyaksikan
Pepsodent di televisi
iklan
pasta
gigi
SS
X
S
Skala
TS
STS
Terima kasih untuk waktu dan kesediaan anda, selamat mengerjakan
No
Pernyataan
SS
1
2
3
4
Penampilan para model iklan pasta gigi Pepsodent
di televisi yang menampilkan gigi yang putih
memunculkan keinginan untuk menggunakan
produk tersebut.
Iklan pasta gigi pepsodent di televisi membosankan
Pesan-pesan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi
yang bersifat mengajak untuk membeli produk
tersebut membuat saya ingin membeli produk
tersebut.
Saya berminat menyaksikan iklan pasta gigi
pepsodent di televisi sampai selesai
67
S
Skala
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Alur cerita yang digambarkan dari awal hingga
akhir pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi
kurang menarik.
Penunjuk deteil tentang komposisi Pepsodent pada
iklan pasta gigi Pepsodent di televisi membuat
saya percaya dengan kualitas produk tersebut
Saya tidak meyukai penampilan iklan pasta gigi
pepsodent di televisi
Penjelasan mengenai kualitas produk pada iklan
pasta gigi Pepsodent di televisi membangkitkan
kepercayaan untuk menggunakan.
Penyampaian iklan pasta gigi Pepsodent di televisi
terlalu bertele-tele membuat saya tidak berminat
untuk mengetahui tentang iklan itu.
Demonstrasi produk pada iklan pasta gigi
Pepsodent di televisi mempengaruhi saya untuk
segera membeli produk tersebut
Rangkaiaan kata yang disampaikan iklan pasta gigi
Pepsodent di televisi memunculkan keinginan
untuk mencoba produk tersebut.
Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi terlalu
monoton sehingga kurang meyakinkan saya untuk
menggunakan produk tersebut
Slogan-slogan pada iklan pasta gigi Pepsoden di
televisi sederhana sehingga mudah diingat
Rangkaian kata-kata pada iklan pasta gigi
Pepsodent di televisi tidak membangkitkan minat
saya untuk mengatahui jalan ceritanya secara lebih
lanjut.
Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang
membuat pendapat dari para ahli membuat saya
percaya akan keunggulan produk tersebut
Isi iklan pasta gigi Pepsodent di televisi secara
keseluruhan
sebenarnya
kurang
mampu
memunculkan keinginan
untuk menggunakan
produk tersebut
Kesan yang ditampilkan pasta gigi Pepsodent di
televisi sebenarnya kurang meyakinkan.
Kualitas produk pasta gigi yang ditampilkan
melalui iklan pasta gigi pepsodent di televisi
membuat saya berkeinginan untuk memiliki produk
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
19
Dialog-dialog yang diperagakan para model iklan
pasta gigi Pepsodent di televisi menimbulkan rasa
ingin tahu terhadap jalan cerita iklan tersebut.
20
Efek pewarnaan yang ditampilkan pada iklan pasta
gigi Pepsodent di televisi kurang menarik
21
Menurut saya, iklan pasta gigi Pepsodent di televisi
menarik
22
Slogan-slogan pada pasta gigi Pepsodent di televisi
kurang menarik
23
Saya merasa terbujuk untuk membeli pasta gigi
Pepsodent saat menyaksikan iklan pasta gigi
Pepsodent di televisi
Efek suara yang ditampilkan iklan pasta gigi
Pepsoent di televisi menarik perhatian saya
24
25
26
27
28
29
Nada kata-kata yang mengajak pada iklan pasta
gigi pepsodent di
televisi kurang mampu
mengerakan saya saya untuk membeli produk
tersebut
Isi iklan pasta gigi Pepsodent di televisi secara
keseluruhan
kurang
menarik
sehingga
membosankan untuk disaksikan.
Iklan pasta gigi Pepsodent
jelas dalam
menyampaikan pesan iklannya.
Rangkaiaan kalimat pada pasta gigi Pepsodent di
televisi kurang mampu mempengaruhi saya untuk
segera membeli produk tersebut
Iklan pasta gigi Pepsodent sering diputar ditelevisi
sehingga menarik perhatian saya
30
Slogan pasta gigi Pepsodent di televisi
menimbulkan keinginan untuk mencoba produk
tersebut.
31
Penggunaan model iklan pasta gigi Pepsodent di
televisi yang menampilkan gambaran gigi putih
meyakinkan saya tentang kualitas produk tersebut.
Informasi
tentang kualitas produk
yang
disampaikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi
kurang mampu mempengaruhi saya untuk membeli
produk tersebut.
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
33
34
Kesan yang ditampilkan iklan pasta gigi Pepsodent
di televisi, kurang mampu membangkitkan minat
saya untuk menggunakan produk tersebut
Tema cerita pada iklan pepsodent di televisi
membuat saya ingin mengatahui jalan ceritanya
sampai selesai.
35
Akting yang diperagakan oleh para model iklan
pasta gigi pepsodent di televisi kurang menarik.
36
Demonstrasi penggunaan produk pada iklan pasta
gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang
membangkitkan
kepercayaan
saya
untuk
menggunakan produk tersebut.
Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat
slogan tentang ikatan dokter gigi Indonesia
membuat saya pecaya tentang kunggulan produk
tersebut.
Penampilan
Iklan
pasta
tidak
mampu
membangkitkan keinginan saya untuk mengunakan
produk tersebut.
Kemasan produk pasta gigi Pepsodent yang
ditampilkan melalui iklan televisi tampak menarik
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
Akting yang diperagakan para model iklan pasta
gigi Pepsodent di televisi kurang meyakinkan saya
untuk segera membeli produk pasta gigi pepsodent
Penampilan para model yang menarik membuat
saya ingin menyaksikan iklan pasta gigi pepsodent
sampai selesai
Alur cerita iklan pasta gigi Pepsodent di televisi
menarik sehingga membangkitkan keinginan untuk
menggunakan produk tersebut
Pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat
sejumlah pnghargaan yang diterima sebenarnya
kurang meyakinkan saya tentang kualitas produk
tersebut.
Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat
hasil pengujian dari Depertemen Kesehatan
membuat saya percaya dengnn kualitas produk
tersebut
Pengunaan model iklan yang memiliki gigi putih
menarik perhatian saya.
Jaminan mutu produk yang di tampilkan iklan
pasta gigi Pepsodent di televisi membuat saya
menggunakan produk Pepsodent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
47
48
49
50
Tema cerita dari iklan pasta gigi Pepsodent di
televisi sebenarnya kurang membangkitkan minat
saya untuk menyaksikan iklan tersebut sampai
selesai
Kesaksian para konsumen dalam iklan pasta gigi
Pepsodent di televisi mempengaruhi saya untuk
segera membeli produk pasta gigi pepsodent.
Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya
kurang mampu menggerakan saya untuk membeli
produk pasta gigi Pepsodent
Tampilan kemasan produk pasta gigi Pepsodent di
televisi menimbulkan keinginan untuk mencoba.
51
Slogan pada iklan pasta gigi Pesodent kurang
mampu memotivasi untuk menggunakan produk
tersebut
52
Alur cerita pada iklan pasta gigi Pepsodent di
televisi kurang meyakinkan saya untuk menikmati
produk tersebut
Nada-nada mengajak pada iklan pasta gigi
pepsodent di televisi membangkitkan minat saya
untuk menyaksikan iklan tersebut.
53
54
55
Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya
tidak memunculkan keinginan untuk membeli
produk tersebut
Menurut saya iklan pasta gigi Pepsodent di televisi
mampu membujuk masyarakat untuk menggunakan
produk tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 2. Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
Sesudah Uji Coba
Usia
Jenis Kelamin
:_________________
:_________________
PETUNJUK:
Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan dalam bentuk skala. Anda
diminta untuk menyatakan terhadap pertanyaan tersebut dengan cara memilih:
SS
: sangat setujui
S
: setuju
TS
: tidak Setuju
STS : sangat tidak setuju
Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda.
Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang
telah tersedia. Contoh:
No
1
Pernyataan
Saya pernah menyaksikan
Pepsodent di televisi
iklan
pasta
gigi
SS
X
S
Skala
TS
STS
Terima kasih untuk waktu dan kesediaan anda, selamat mengerjakan
No
Pernyataan
SS
1
2
3
4
Penampilan para model iklan pasta gigi Pepsodent
di televisi yang menampilkan gigi yang putih
memunculkan keinginan untuk menggunakan
produk tersebut
Iklan pasta gigi pepsodent di televisi membosankan
Pesan-pesan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi
yang bersifat mengajak untuk membeli produk
tersebut membuat saya ingin membeli produk
tersebut.
Saya berminat menyaksikan iklan pasta gigi
pepsodent di televisi sampai selesai
S
Skala
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
5
Alur cerita yang digambarkan dari awal hingga
akhir pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi
kurang menarik.
6
Penunjuk deteil tentang komposisi Pepsodent pada
iklan pasta gigi Pepsodent di televisi membuat
saya percaya dengan kualitas produk tersebut
Penjelasan mengenai kualitas produk pada iklan
pasta gigi Pepsodent di televisi membangkitkan
kepercayaan untuk menggunakan.
Demonstrasi produk pada iklan pasta gigi
Pepsodent di televisi mempengaruhi saya untuk
segera membeli produk tersebut
Rangkaiaan kata yang disampaikan iklan pasta gigi
Pepsodent di televisi memunculkan keinginan
untuk mencoba produk tersebut.
Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi terlalu
monoton sehingga kurang meyakinkan saya untuk
menggunakan produk tersebut
Slogan-slogan pada iklan pasta gigi Pepsoden di
televisi sederhana sehingga mudah diingat
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Rangkaian kata-kata pada iklan pasta gigi
Pepsodent di televisi tidak membangkitkan minat
saya untuk mengatahui jalan ceritanya secara lebih
lanjut.
Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang
membuat pendapat dari para ahli membuat saya
percaya akan keunggulan produk tersebut
Isi iklan pasta gigi Pepsodent di televisi secara
keseluruhan
sebenarnya
kurang
mampu
memunculkan keinginan
untuk menggunakan
produk tersebut
Kesan yang ditampilkan pasta gigi Pepsodent di
televisi sebenarnya kurang meyakinkan.
Kualitas produk pasta gigi yang ditampilkan
melalui iklan pasta gigi pepsodent di televisi
membuat saya berkeinginan untuk memiliki produk
tersebut.
Dialog-dialog yang diperagakan para model iklan
pasta gigi Pepsodent di televisi menimbulkan rasa
ingin tahu terhadap jalan cerita iklan tersebut.
Efek pewarnaan yang ditampilkan pada iklan pasta
gigi Pepsodent di televisi kurang menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
19
Slogan-slogan pada pasta gigi Pepsodent di televisi
kurang menarik
20
Saya merasa terbujuk untuk membeli pasta gigi
Pepsodent saat menyaksikan iklan pasta gigi
Pepsodent di televisi
Isi iklan pasta gigi Pepsodent di televisi secara
keseluruhan
kurang
menarik
sehingga
membosankan untuk disaksikan.
Iklan pasta gigi Pepsodent
jelas dalam
menyampaikan pesan iklannya.
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Rangkaiaan kalimat pada pasta gigi Pepsodent di
televisi kurang mampu mempengaruhi saya untuk
segera membeli produk tersebut
Iklan pasta gigi pepsodent sering diputar ditelevisi
sehingga menarik perhatian saya
Slogan pasta gigi Pepsodent di televisi
menimbulkan keinginan untuk mencoba produk
tersebut.
Penggunaan model iklan pasta gigi Pepsodent di
televisi yang menampilkan gambaran gigi putih
meyakinkan saya tentang kualitas produk tersebut.
Informasi
tentang kualitas produk
yang
disampaikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi
kurang mampu mempengaruhi saya untuk membeli
produk tersebut.
Kesan yang ditampilkan iklan pasta gigi Pepsodent
di televisi, kurang mampu membangkitkan minat
saya untuk menggunakan produk tersebut
Tema cerita pada iklan pepsodent di televisi
membuat saya ingin mengatahui jalan ceritanya
sampai selesai.
30
Akting yang diperagakan oleh para model iklan
pasta gigi pepsodent di televisi kurang menarik.
31
Demonstrasi penggunaan produk pada iklan pasta
gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang
membangkitkan
kepercayaan
saya
untuk
menggunakan produk tersebut.
Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat
slogan tentang ikatan dokter gigi Indonesia
membuat saya pecaya tentang kunggulan produk
tersebut.
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
33
Penampilan
Iklan
pasta
tidak
mampu
membangkitkan keinginan saya untuk mengunakan
produk tersebut.
34
Kemasan produk pasta gigi Pepsodent yang
ditampilkan melalui iklan televisi tampak menarik
35
Akting yang diperagakan para model iklan pasta
gigi Pepsodent di televisi kurang meyakinkan saya
untuk segera membeli produk pasta gigi pepsodent.
36
Penampilan para model yang menarik membuat
saya ingin menyaksikan iklan pasta gigi pepsodent
sampai selesai
Alur cerita iklan pasta gigi Pepsodent di televisi
menarik sehingga membangkitkan keinginan untuk
menggunakan produk tersebut
Pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat
sejumlah pnghargaan yang diterima sebenarnya
kurang meyakinkan saya tentang kualitas produk
tersebut.
Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat
hasil pengujian dari Depertemen Kesehatan
membuat saya percaya dengnn kualitas produk
tersebut
Pengunaan model iklan yang memiliki gigi putih
menarik perhatian saya.
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Jaminan mutu produk yang di tampilkan iklan
pasta gigi Pepsodent di televisi membuat saya
menggunakan produk Pepsodent
Tema cerita dari iklan pasta gigi Pepsodent di
televisi sebenarnya kurang membangkitkan minat
saya untuk menyaksikan iklan tersebut sampai
selesai
Kesaksian para konsumen dalam iklan pasta gigi
Pepsodent di televisi mempengaruhi saya untuk
segera membeli produk pasta gigi pepsodent.
Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya
kurang mampu menggerakan saya untuk membeli
produk pasta gigi Pepsodent
Tampilan kemasan produk pasta gigi Pepsodent di
televisi menimbulkan keinginan untuk mencoba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
46
Slogan pada iklan pasta gigi Pesodent kurang
mampu memotivasi untuk menggunakan produk
tersebut
47
Alur cerita pada iklan pasta gigi Pepsodent di
televisi kurang meyakinkan saya untuk menikmati
produk tersebut
48
Nada-nada mengajak pada iklan pasta gigi
pepsodent di televisi membangkitkan minat saya
untuk menyaksikan iklan tersebut.
49
Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya
tidak memunculkan keinginan untuk membeli
produk tersebut
Menurut saya iklan pasta gigi Pepsodent di televisi
mampu membujuk masyarakat untuk menggunakan
produk tersebut
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 3. Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Sebelum
Uji Coba
Usia
Jenis Kelamin
:_________________
:_________________
PETUNJUK:
Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan dalam bentuk skala, anda
diminta untuk menyatakan terhadap pertanyaan tersebut dengan cara memilih:
SS
: sangat setujui
S
: setuju
TS
: tidak setuju
STS : sangat tidak setuju
Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda.
Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang
telah tersedia. Contoh:
No
1
Pernyataan
Saya telah melakukan pembelian produk pasta
gigi Pepsodent minimal sebanyak 3 kali secara
berturut-turut
SS
X
S
Skala
TS
STS
Terima kasih untuk waktu dan kesediaan anda, selamat mengerjakan
No
Pernyataan
SS
1
2
3
4
5
Meskipun terdapat banyak merek pasta gigi
yang baru dipasaran, saya tetap memilih produk
pasta gigi Pepsoent untuk merawat kesehatan
gigi saya.
Kinerja produk yang cocok dengan harapan
saya membuat saya menyukai produk pasta gigi
Pepsodent.
Saya telah membiasakan diri sejak dulu untuk
selalu menggunakan produk pasta gigi
Pepsodent secara rutin.
Produk pasta gigi sebenarnya kurang begitu
penting sehingga merek apa saja tidak masalah
untuk saya gunakan.
Saya akan terus memakai produk pasta gigi
Pepsodent secara konsisten untuk merawat
kesehatan gigi dan mulut saya
Skala
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
6
7
8
9
10
11
12
Saya merasa kenal dekat dengan Produk pasta
gigi Pepsodent sehingga tidak tertarik
mengganti ke produk merek yang lain.
Banyaknya produk merek lain dipasaran
mengurangi rutinitas saya membeli produk
pasta gigi Pepsodent.
Saya tidak yakin dengan mutu produk pasta gigi
Pepsodent untuk tahun-tahun yang akan datang.
Saya merasa bosan terus membeli produk pasta
gigi Pepsodent sehingga mencari variasi dengan
membeli produk merek lain
Saya percaya bahwa produk pasta gigi
Pepsodent merupakan pilihan yang tepat untuk
merawat kesehatan gigi saya
Meskipun persedian produk pasta gigi
Pepsodent di rumah saya telah habis, saya tidak
akan berpindah ke merek produk pasta gigi
yang lain.
Saya tetap rutin membeli produk pasta gigi
apabila persediaan sudah habis.
13
Warna kemasan produk pasta gigi Pepsodent
sebenarnya terlalu monoton.
14
Reputasi Pepsodent sebagai salah satu merek
pasta gigi yang terkenal membuat saya
menyukai produk tersebut.
Saya akan tetap mencari produk pasta gigi
Pepsodent meskipun stok produk tersebut
sangat sedikit dipasaran.
Rasa pasta pada produk pasta gigi Pepsodent
memuaskan sehingga membuat saya membeli
produk tersebut secara konsisten.
Adanya isu negatif tentang produk pasta gigi
Pepsodent membuat saya ingin berganti merek
produk pasta gigi yang lain
Saya merasa bosan menggunakan produk pasta
gigi Pepsodent.
15
16
17
18
19
20
Selain menggunakan produk pasta gigi
Pesodent, saya juga rutin membeli produk pasta
gigi merek lain.
Kualitas produk yang memuaskan membuat
saya tidak mau berganti merek produk pasta
gigi yang lain selain Pepsodent.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Berbagai inovasi produk yang dilakukan oleh
produsen pasta gigi Pepsodent membuat saya
tertarik menggunakan produk tersebut
Saya membeli produk pasta gigi Pepsodent
secara rutin karena hanya itu yang tersedia di
pasaran.
Harga produk pasta gigi Pepsodent sebenarnya
tidak sesuai dengan harapan saya sehingga
membuat saya membeli produk pasta gigi merek
lain
Promosi produk pasta gigi Pepsodent kurang
menarik minat saya terhadap pasta gigi
Pepsodent
Fakta-fakta tentang kualitas produk pasta gigi
Pepsodent membuat saya tidak tertarik dengan
produk merek lain.
Saya akan tetap membeli Pasta gigi Pepsodent
secara konsisten di masa yang akan datang.
Isu negatif tentang produk pasta gigi Pepsodent,
tidak menggoyahkan saya untuk menyukai
produk merek tersebut.
Banyaknya kegiatan promosi yang ditawarkan
oleh merek produk pasta gigi selain Pepsodent
membuat saya mencoba merek produk yang
lain.
Sebenarnya saya tidak suka membeli produk
pasta gigi Pepsodent
Saya terbiasa menggunakan produk pasta gigi
Pepsodent secara rutin sehingga sulit
menghentikan kebiasaan tersebut.
Saya suka mengunakan pasta gigi merek yang
lain karena kualitas produk pasta gigi Pepsodent
kurang memuaskan.
Mudahnya mencari produk pasta gigi Pepsodent
dipasaran membuat saya rutin membeli produk
tersebut.
Aktivitas promosi dari merek-merek pesaing
produk pasta gigi Pepsodent turut mengurangi
rutinitas saya membeli pasta gigi Pepsodent
Harga produk pasta gigi Pepsodent yang relatif
murah membuat saya menyukai poduk pasta
gigi Pepsodent.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
35
Saya menggunakan produk pasta gigi Pepsodent
karena malas mencari produk merek yang lain.
36
Aktivitas promosi dari produk pasta gigi selain
Pepsodent tidak menggoyahkan saya untuk
berpindah ke merek produk yang lain.
37
Saya tidak terterik untuk mengunakan produk
pasta gigi Pepsodent lagi
38
Menggunakan produk merek pasta gigi selain
Pepsodent itu beresiko.
39
Harga beli produk pasta gigi Pepsodent
sebenarnya membuat saya tidak rutin membeli
produk tersebut.
Kualitas produk yang memuaskan membuat
saya selalu membeli produk pasta gigi
Pepsodent secara konsisten
Meskipun banyak tawaran yang menarik dari
produk merek lain, saya tetap menggunakan
produk pasta gigi Pepsodent.
Saya merasa telah kenal lama dengan produk
pasta gigi Pepsodent sehingga yakin dengan
mutu produknya
Kinerja produk Pepsodent sebenarnya membuat
saya tidak rutin membeli produk tersebut
40
41
42
43
44
45
46
Banyaknya produk-produk pasta gigi yang baru
menybabkan saya punya keinginan untuk
berganti merek pasta gigi.
Aktivitas promosi yang dibangun oleh
perusahaan Pepsodent membuat saya rutin
membeli produk pasta gigi Pepsodent.
Sejarah panjang produk pasta gigi Pepsodent
membuat saya yakin dengan mutu produknya.
47
Saya mengunakan produk pasta gigi Pepsodent
karena terpaksa saja
48
Harga produk yang sesuai dengan harapan saya
membuat saya tidak mau mencoba merek yang
lain
Saya telah mencoba merek produk pasta gigi
Pepsodent dan ingin bepindah ke merek yang
ain saja
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
50
Rasa dari pasta gigi Pepsodent cocok dengan
selera saya membuat saya menyukai produk ini.
51
Saya tidak rutin menggunakan
gigi pepsodent.
52
Banyaknya aktivitas promosi yang diiklankan
merek pesaing produk past gigi Pepsodent
membuat saya menjadi
kurang menyukai
produk pasta gigi pepsodent.
Saya bukan seorang pelanggan tetap produk
pasta gigi Pepsodent
53
produk pasta
54
Aktivitas promosi yang dilakukan oleh
produsen Pepsodent membuat saya meyukai
produk merek ini.
55
Jika persedian pasta gigi Pepsodent dipasaran
sangat sedikit, saya sering pula mengganti
dengan merek lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 4. Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent SeSudah
Uji Coba
Usia
Jenis Kelamin
:_________________
:_________________
PETUNJUK:
Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan dalam bentuk skala, anda
diminta untuk menyatakan terhadap pertanyaan tersebut dengan cara memilih:
SS
: sangat setujui
S
: setuju
TS
: tidak setuju
STS : sangat tidak setuju
Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda.
Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang
telah tersedia. Contoh:
No
1
No
1
2
3
4
5
Pernyataan
Saya telah melakukan pembelian produk pasta
gigi Pepsodent minimal sebanyak 3 kali secara
berturut-turut
SS
X
S
Skala
TS
Terima kasih untuk waktu dan kesediaan anda, selamat mengerjakan
Pernyataan
Skala
SS
S
TS
Meskipun terdapat banyak merek pasta gigi
yang baru dipasaran, saya tetap memilih produk
pasta gigi Pepsoent untuk merawat kesehatan
gigi saya.
Kinerja produk yang cocok dengan harapan
saya membuat saya menyukai produk pasta gigi
Pepsodent.
Saya telah membiasakan diri sejak dulu untuk
selalu menggunakan produk pasta gigi
Pepsodent secara rutin.
Produk pasta gigi sebenarnya kurang begitu
penting sehingga merek apa saja tidak masalah
untuk saya gunakan.
Saya akan terus memakai produk pasta gigi
Pepsodent secara konsisten untuk merawat
kesehatan gigi dan mulut saya.
STS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
6
7
8
9
10
11
12
Saya merasa kenal dekat dengan Produk pasta
gigi Pepsodent sehingga tidak tertarik
mengganti ke produk merek yang lain.
Banyaknya produk merek lain dipasaran
mengurangi rutinitas saya membeli produk
pasta gigi Pepsodent.
Saya tidak yakin dengan mutu produk pasta gigi
Pepsodent untuk tahun-tahun yang akan datang.
Saya merasa bosan terus membeli produk pasta
gigi Pepsodent sehingga mencari variasi dengan
membeli produk merek lain
Saya percaya bahwa produk pasta gigi
Pepsodent merupakan pilihan yang tepat untuk
merawat kesehatan gigi saya
Meskipun persedian produk pasta gigi
Pepsodent di rumah saya telah habis, saya tidak
akan berpindah ke merek produk pasta gigi
yang lain.
Saya tetap rutin membeli produk pasta gigi
apabila persediaan sudah habis.
13
Warna kemasan produk pasta gigi Pepsodent
sebenarnya terlalu monoton.
14
Reputasi Pepsodent sebagai salah satu merek
pasta gigi yang terkenal membuat saya
menyukai produk tersebut.
Saya akan tetap mencari produk pasta gigi
Pepsodent meskipun stok produk tersebut
sangat sedikit dipasaran.
Rasa pasta pada produk pasta gigi Pepsodent
memuaskan sehingga membuat saya membeli
produk tersebut secara konsisten.
Adanya isu negatif tentang produk pasta gigi
Pepsodent membuat saya ingin berganti merek
produk pasta gigi yang lain
Saya merasa bosan menggunakan produk pasta
gigi Pepsodent.
Selain menggunakan produk pasta gigi
Pesodent, saya juga rutin membeli produk pasta
gigi merek lain.
Kualitas produk yang memuaskan membuat
saya tidak mau berganti merek produk pasta
gigi yang lain selain Pepsodent.
15
16
17
18
19
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Berbagai inovasi produk yang dilakukan oleh
produsen pasta gigi Pepsodent membuat saya
tertarik menggunakan produk tersebut
Harga produk pasta gigi Pepsodent sebenarnya
tidak sesuai dengan harapan saya sehingga
membuat saya membeli produk pasta gigi merek
lain
Promosi produk pasta gigi Pepsodent kurang
menarik minat saya terhadap pasta gigi
Pepsodent
Fakta-fakta tentang kualitas produk pasta gigi
Pepsodent membuat saya tidak tertarik dengan
produk merek lain.
Saya akan tetap membeli Pasta gigi Pepsodent
secara konsisten di masa yang akan datang.
Isu negatif tentang produk pasta gigi Pepsodent,
tidak menggoyahkan saya untuk menyukai
produk merek tersebut.
Banyaknya kegiatan promosi yang ditawarkan
oleh merek produk pasta gigi selain Pepsodent
membuat saya mencoba merek produk yang
lain.
Sebenarnya saya tidak suka membeli produk
pasta gigi Pepsodent
Saya terbiasa menggunakan produk pasta gigi
Pepsodent secara rutin sehingga sulit
menghentikan kebiasaan tersebut.
Saya suka mengunakan pasta gigi merek yang
lain karena kualitas produk pasta gigi Pepsodent
kurang memuaskan.
Aktivitas promosi dari merek-merek pesaing
produk pasta gigi Pepsodent turut mengurangi
rutinitas saya membeli pasta gigi Pepsodent
Aktivitas promosi dari produk pasta gigi selain
Pepsodent tidak menggoyahkan saya untuk
berpindah ke merek produk yang lain.
Saya tidak terterik untuk mengunakan produk
pasta gigi Pepsodent lagi
Menggunakan produk merek pasta gigi selain
Pepsodent itu beresiko.
Harga beli produk pasta gigi Pepsodent
sebenarnya membuat saya tidak rutin membeli
produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
36
Kualitas produk yang memuaskan membuat
saya selalu membeli produk pasta gigi
Pepsodent secara konsisten
37
Meskipun banyak tawaran yang menarik dari
produk merek lain, saya tetap menggunakan
produk pasta gigi Pepsodent.
Saya merasa telah kenal lama dengan produk
pasta gigi Pepsodent sehingga yakin dengan
mutu produknya
Kinerja produk Pepsodent sebenarnya membuat
saya tidak rutin membeli produk tersebut
Banyaknya produk-produk pasta gigi yang baru
menybabkan saya punya keinginan untuk
berganti merek pasta gigi.
Aktivitas promosi yang dibangun oleh
perusahaan Pepsodent membuat saya rutin
membeli produk pasta gigi Pepsodent.
Sejarah panjang produk pasta gigi Pepsodent
membuat saya yakin dengan mutu produknya.
38
39
40
41
42
43
Saya mengunakan produk pasta gigi Pepsodent
karena terpaksa saja
44
Harga produk yang sesuai dengan harapan saya
membuat saya tidak mau mencoba merek yang
lain
Saya telah mencoba merek ppoduk pasta gigi
Pepsodent dan ingin bepindah ke merek yang
ain saja
Rasa dari pasta gigi Pepsodent cocok dengan
selera saya membuat saya menyukai produk ini.
45
46
47
Saya tidak rutin menggunakan
gigi pepsodent.
48
Banyaknya aktivitas promosi yang diiklankan
merek pesaing produk past gigi Pepsodent
membuat saya menjadi
kurang menyukai
produk pasta gigi pepsodent.
Saya bukan seorang pelanggan tetap produk
pasta gigi Pepsodent
49
50
produk pasta
Aktivitas promosi yang dilakukan oleh
produsen Pepsodent membuat saya meyukai
produk merek ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 5. Data Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
Sebelum Uji Coba
no
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
2
3
3
3
4
1
3
4
3
3
3
4
3
2
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
2
2
3
3
3
3
1
3
3
3
2
2
3
3
4
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
2
2
1
4
3
3
3
3
3
3
2
2
3
4
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
2
3
4
2
3
2
2
2
1
3
1
4
2
3
3
2
2
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
5
2
3
2
3
2
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
6
3
3
2
2
1
1
3
2
3
4
3
3
3
2
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
7
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
8
3
4
3
3
3
1
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
3
2
3
3
2
2
2
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
2
3
2
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
1
1
4
1
4
1
1
1
1
1
1
4
3
1
4
3
2
2
2
3
3
3
2
4
3
4
4
4
3
4
2
3
4
3
4
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
2
3
4
4
3
4
3
3
3
2
2
3
4
2
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
1
3
3
2
3
4
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
4
4
4
2
4
3
3
4
4
4
2
2
3
2
2
3
3
3
2
3
2
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
2
3
2
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
3
2
2
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
4
2
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
no 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
2
3
3
1
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
4
3
2
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
2
5
1
1
4
4
4
4
1
1
1
1
1
1
4
1
1
4
6
3
2
3
2
3
4
3
1
3
3
3
3
1
3
3
4
7
3
3
2
3
3
3
3
1
4
4
3
4
2
3
3
3
8
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
9
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
4
10
3
3
3
2
3
4
2
4
3
4
3
1
3
3
3
3
11
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
12
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
1
2
2
13
3
3
2
3
3
3
2
3
1
3
2
3
3
3
3
2
14
3
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
15
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
16
3
4
4
1
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
17
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
3
3
2
3
18
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
19
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
20
2
3
3
2
3
4
3
4
4
3
2
1
4
2
3
3
21
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
22
1
3
2
4
3
2
2
3
2
3
4
3
3
2
2
2
23
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
24
3
1
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
4
2
4
25
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
26
2
2
2
1
2
2
2
2
2
3
2
2
4
3
2
3
27
3
2
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
1
2
2
2
28
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
29
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
no
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
38
3
3
2
2
2
1
3
4
3
3
3
3
2
3
2
3
1
3
3
3
1
4
2
3
3
3
2
2
2
2
39 40 41 42 43
3 2 2 2 3
3 3 3 3 3
3 2 2 2 3
2 2 2 2 2
2 3 3 2 4
1 1 1 1 1
3 3 1 3 3
2 3 2 3 3
3 3 3 3 3
3 3 2 2 4
3 3 3 3 3
3 3 3 2 3
1 2 3 3 1
3 3 3 3 3
3 3 2 2 2
3 3 3 3 3
4 4 3 4 4
3 2 3 2 3
3 3 3 3 3
3 3 3 3 3
3 2 3 3 2
3 4 4 3 4
3 2 2 3 2
2 3 3 3 3
3 3 2 3 3
3 3 3 3 3
3 2 2 2 3
3 3 2 3 3
3 3 3 3 3
3 3 3 3 3
44
3
4
3
2
3
4
4
3
4
4
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
45
2
3
3
3
3
1
2
4
3
3
4
4
2
3
2
3
3
3
3
3
4
3
2
3
2
3
3
4
3
3
46
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
1
2
2
3
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
47 48 49
2 3 3
3 3 3
2 2 2
2 2 2
1 3 3
1 1 1
2 2 3
2 2 3
3 4 3
2 2 2
2 3 3
3 2 3
1 3 2
3 2 3
3 2 2
3 3 3
4 4 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 2 3
4 3 4
2 2 3
3 3 3
2 2 3
3 3 3
2 3 2
3 4 2
3 2 3
3 3 3
50
3
3
3
2
1
1
2
2
3
3
4
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
4
2
3
51
2
4
2
2
2
1
2
2
3
3
3
2
2
3
2
3
4
2
3
3
3
4
1
3
3
3
2
2
3
3
52
2
3
2
2
3
1
2
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
3
3
53
2
3
2
2
2
1
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
4
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
54
3
4
2
2
1
1
4
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
55
3
3
3
2
1
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
no
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
1
3
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
3
1
3
2
4
4
3
4
3
3
4
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
1
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
4
3
3
3
1
3
2
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
3
2
2
3
2
2
4
3
2
3
1
2
5
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
6
3
3
3
3
2
2
3
4
3
3
4
3
2
3
3
4
4
3
3
3
4
2
2
2
3
3
3
4
3
3
7
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
8
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2
3 2 2 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3
4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4
3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3
3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 2 1 3
3 2 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2
3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 1 4 2 4 3 2 3 2 4 3
2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 1 3 2
3 1 3 3 4 2 2 3 2 2 2 3 4
1 2 2 1 4 1 3 2 3 2 2 3 3
3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3
3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3
3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3
3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
no 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
31
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
32
2
2
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
33
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
34
3
2
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
2
2
3
3
35
2
3
3
3
2
3
2
4
2
2
2
2
2
2
2
4
36
3
2
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
4
37
4
3
2
3
3
4
4
3
3
4
3
3
2
3
3
3
38
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
39
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
40
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
41
3
3
3
2
3
2
2
3
3
3
2
2
4
1
2
4
42
2
2
3
2
3
3
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
43
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
44
3
2
2
3
2
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
45
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
46
3
3
3
2
2
3
3
2
2
4
3
3
3
3
3
4
47
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
48
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
49
2
4
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
2
3
50
1
1
1
1
1
2
1
1
2
3
1
1
1
4
1
3
51
3
3
2
2
3
4
2
2
3
2
2
2
2
3
3
2
52
3
3
3
3
3
3
2
2
4
3
4
3
2
2
3
3
53
3
2
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
3
3
3
54
3
2
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
55
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
56
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
57
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
58
3
2
3
2
3
3
2
3
3
2
2
2
3
3
2
3
59
3
2
3
2
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
4
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
no 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
31 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
32 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3
33 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
35 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2
36 2 2 2 2 2 3 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2
37 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3
38 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 4 3 3 3 2
39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
40 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
41 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
42 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 3
43 2 1 3 1 2 2 1 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2
44 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3
45 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4
47 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3
48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
49 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
50 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3
51 1 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2
52 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 4
53 3 3 1 1 3 3 4 2 4 1 2 2 3 2 2 3 2 3
54 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3
55 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
56 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3
57 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3
58 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
59 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3
60 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 6. Data Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
Sesudah Uji Coba
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
1
1
3
4
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
1
3
3
4
4
2
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
3
3
4
2
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
1
2
3
3
3
3
2
2
2
3
3
5
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
6
3
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
4
7
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
8
2
3
2
3
2
3
3
2
2
2
2
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
9 10
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
4
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
11
3
3
3
4
4
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
12
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
13 14 15 16 17
3
3
3
4
4
3
3
4
4
3
3
4
3
3
2
3
2
3
2
3
2
2
3
2
3
3
2
3
3
3
2
2
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
2
3
3
2
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No 18 19 20 21 22 23 24 25 26
3
3
2
3
2
3
3
3
2
1
4
4
3
4
2
3
4
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
1
2
1
2
3
2
4
4
2
3
2
3
1
3
3
3
2
5
3
3
3
3
2
3
3
3
3
6
2
3
3
2
2
3
3
3
3
7
3
3
2
3
2
3
2
2
2
8
3
3
2
3
2
4
2
2
3
9
3
3
3
3
2
3
3
3
3
10
3
2
1
2
2
2
1
1
2
11
3
2
3
4
2
2
4
3
3
12
3
3
3
3
2
3
3
3
3
13
3
3
2
3
2
3
3
3
2
14
3
3
2
3
2
3
3
3
3
15
2
3
2
2
2
2
2
3
3
16
3
3
3
3
2
3
3
3
3
17
3
3
3
4
2
3
2
3
2
18
3
3
2
3
2
2
3
2
2
19
2
3
3
3
1
2
3
3
3
20
3
3
2
3
3
2
2
3
2
21
2
2
2
2
2
2
2
2
2
22
3
2
2
2
2
2
2
2
2
23
3
3
2
3
1
3
2
3
3
24
3
3
2
2
2
2
2
3
3
25
27 28 29 30 31 32 33 34 35
3
3
3
3
3
4
3
4
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
4
3
2
3
2
1
3
1
4
3
2
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
2
3
3
3
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
1
2
3
2
2
2
3
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
2
2
4
4
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
2
4
4
3
2
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
3
2
1
2
3
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
1
4
2
2
2
2
1
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
4
4
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
4
2
3
3
3
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
2
3
3
2
2
2
2
2
46
3
4
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
3
2
47 48 49 50
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
4
2
3
3
4
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
3
3
2
2
2
3
total
141
157
147
130
137
148
125
130
132
144
123
137
148
141
138
135
152
142
117
143
128
102
109
137
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
No
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
1
2
4
2
3
1
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
2
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
2
4
2
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
2
4
4
2
3
2
3
3
2
1
1
3
2
2
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
5
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
6
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
7
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
4
8
2
3
2
2
2
2
2
3
3
2
2
3
3
3
1
2
2
3
2
3
2
3
3
2
3
9 10
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
4
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
4
3
3
3
3
11
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
2
3
3
4
3
4
12
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
1
3
3
3
3
2
2
3
3
4
3
13 14 15 16 17
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
1
2
3
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
1
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
1
2
2
4
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
2
1
1
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
2
4
3
3
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No 18 19 20 21 22 23 24 25 26
3
2
3
3
2
3
3
3
2
26
3
3
3
3
2
3
3
3
3
27
3
3
2
3
2
2
2
3
3
28
3
3
3
3
2
3
3
3
3
29
1
2
3
2
1
2
2
2
2
30
2
3
2
2
2
3
3
2
3
31
4
2
4
1
2
2
3
2
1
32
3
2
2
2
2
2
4
3
2
33
3
3
3
2
2
3
3
3
3
34
3
3
3
3
2
3
3
3
3
35
3
3
3
3
2
3
3
3
3
36
3
3
3
3
2
2
2
3
3
37
3
3
3
3
2
3
3
3
4
38
3
3
3
3
2
2
3
3
3
39
2
1
1
1
1
4
4
4
4
40
2
2
2
2
2
2
2
2
2
41
3
3
2
3
2
3
3
2
3
42
3
3
3
3
2
3
3
3
3
43
3
3
2
3
2
2
3
3
3
44
3
3
3
3
2
3
3
3
3
45
1
2
2
1
2
3
3
3
3
46
3
4
3
4
2
3
4
3
3
47
3
4
3
4
1
3
3
3
4
48
3
3
2
3
1
3
2
3
4
49
3
3
2
2
2
3
2
3
2
50
27 28 29 30 31 32 33 34 35
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
2
3
3
2
2
2
3
2
3
2
3
2
3
2
1
1
2
2
2
3
1
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
2
3
3
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
1
3
2
3
4
1
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
2
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
4
3
2
4
3
4
3
4
4
2
3
4
3
3
4
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
2
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
2
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
4
4
3
4
3
4
4
4
2
2
2
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
4
4
2
3
3
2
2
2
2
3
2
2
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
1
2
2
4
2
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
4
4
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
1
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
2
3
3
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
2
2
46
2
4
2
3
2
2
2
2
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
2
3
4
4
2
3
47 48 49 50
2
2
2
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
1
2
1
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
2
3
4
3
3
2
4
4
3
3
3
4
2
3
3
3
Total
122
157
127
146
129
125
106
124
148
139
141
139
153
146
134
107
125
149
145
131
141
159
162
144
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 7. Data Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent
Sesudah Uji Coba
no
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
4
3
4
4
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
4
2
2
3
4
2
2
3
2
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
4
3
4
4
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
2
2
4
2
2
4
4
2
2
3
4
3
3
4
4
3
2
2
2
3
3
4
3
2
3
2
2
4
3
2
2
4
2
2
2
5
4
4
4
3
3
4
3
2
2
3
4
3
3
3
2
2
4
2
2
3
4
2
2
3
6
4
3
3
3
3
3
3
2
2
3
4
4
3
3
3
3
4
3
2
3
4
2
1
3
7
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
2
4
2
3
3
3
2
1
3
8
3
4
3
3
3
3
2
2
3
3
4
1
3
3
3
2
3
4
3
3
4
3
2
3
9 10
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
4
3
2
4
3
3
3
2
3
3
2
2
3
4
4
3
2
2
3
3
4
4
2
2
1
2
3
3
11
4
4
3
2
2
3
3
2
2
3
4
3
3
2
2
3
3
2
2
3
4
2
1
2
12
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
2
3
4
3
2
3
4
3
3
3
3
3
2
13 14 15 16 17
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
3
2
2
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
1
3
3
3
3
2
2
4
2
2
2
3
2
3
3
2
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
1
2
2
3
3
3
3
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
no
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
18 19 20 21 22 23 24 25
4 4 3
3
3
3 3
3
3 3 4
3
3
4 3
3
3 3 3
3
3
3 3
3
3 4 3
2
3
3 3
3
3 3 3
3
3
3 3
3
3 3 3
3
3
3 3
3
2 2 2
2
2
3 3
2
3 2 2
3
3
3 2
2
3 2 2
3
2
2 3
3
3 3 3
3
3
3 3
3
4 4 3
3
4
3 3
4
2 3 4
3
1
3 3
3
3 3 3
3
3
3 3
3
3 2 2
3
3
3 2
2
3 2 2
3
3
2 3
3
3 2 3
3
3
2 3
3
3 3 4
4
3
3 3
3
3 2 2
3
3
4 2
2
2 2 2
2
3
3 2
2
3 3 3
3
3
3 3
3
3 3 3
3
3
3 3
3
2 2 2
2
3
2 2
2
2 2 1
2
3
2 1
1
3 3 3
3
3
3 2
3
26
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
4
2
3
2
3
2
3
3
2
4
3
3
1
2
27
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
1
2
3
3
3
2
3
28 29
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
4
4
1
3
3
3
3
2
3
3
3
2
4
3
4
2
2
2
4
4
3
3
3
2
2
2
3
3
30 31
3 3
3 3
3 2
4 3
3 3
3 3
3 2
3 3
3 2
2 3
3 3
2 1
3 3
3 3
3 2
2 2
4 3
3 3
2 2
3 3
3 3
3 3
2 2
3 3
32 33
32 4
3 4
3 3
3 3
3 4
3 3
2 2
2 3
3 4
3 3
3 4
3 1
3 3
3 3
2 3
2 2
4 4
2 4
2 2
3 2
3 3
2 3
2 4
3 3
34
2
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
2
2
2
2
3
1
2
3
2
2
1
2
35
4
3
3
3
3
3
2
3
1
3
4
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
2
3
2
2
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
4
2
2
3
2
3
2
3
4
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
2
2
2
3
3
2
2
2
3
3
2
1
1
3
2
2
2
2
1
2
2
3
3
3
3
3
4
2
3
3
46
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
1
1
47 48 49 50
4
3
4
2
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
2
2
2
3
3
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
2
2
4
3
4
3
2
3
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
1
2
1
2
4
3
2
4
Total
192
161
149
155
148
149
124
123
134
142
174
132
146
133
132
123
169
135
107
148
159
116
91
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
No
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
1
4
3
4
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
3
3
3
3
4
4
3
2
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
2
3
4
2
2
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
2
4
3
3
2
3
3
4
3
3
2
3
4
3
3
3
3
4
4
2
4
2
3
4
3
3
4
2
2
2
3
2
3
3
3
3
4
2
2
4
3
2
4
3
4
4
3
5
4
3
4
2
3
4
3
2
3
3
3
3
3
4
4
3
2
3
4
2
3
3
3
4
4
2
6
3
3
4
2
3
4
3
2
3
3
2
3
3
4
4
3
3
3
4
2
2
2
4
2
4
3
7
3
2
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
4
2
8
2
3
3
3
3
2
2
1
3
3
2
3
3
3
3
4
2
3
3
2
2
3
3
4
3
2
9 10
3
3
2
3
4
4
2
2
3
3
3
4
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
1
3
3
3
1
4
2
2
4
3
3
1
3
2
3
3
2
3
3
3
4
4
4
4
2
2
11
3
3
4
3
3
4
2
3
2
3
3
3
3
2
3
2
4
3
4
2
3
1
3
3
1
2
12
3
3
4
2
3
4
2
3
3
4
3
3
3
3
4
1
2
3
4
3
3
3
3
4
4
4
13 14 15 16 17
2
3
2
3
1
2
3
3
3
2
3
4
4
4
4
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
3
4
2
3
3
2
3
3
3
2
3
2
2
2
4
3
2
2
3
3
1
4
3
4
4
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
1
1
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
4
3
3
2
2
2
3
3
2
3
3
3
2
2
2
3
3
4
3
3
2
2
4
2
3
3
3
3
3
4
4
4
2
4
2
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
No 18 19 20 21 22 23 24 25 26
2
2
4
3
1
2
3
3
2
25
3
2
3
2
2
2
3
2
3
26
4
4
4
4
4
4
4
4
4
27
3
2
2
2
2
3
2
3
3
28
2
3
3
3
3
3
3
2
2
29
4
4
3
2
3
3
3
4
2
30
3
3
2
3
2
2
3
2
2
31
3
2
2
2
4
4
2
2
1
32
3
3
3
3
3
2
3
3
2
33
4
4
4
2
4
2
4
4
1
34
3
2
3
3
3
3
3
3
2
35
3
4
3
3
3
3
3
2
2
36
2
2
3
3
2
2
2
3
2
37
3
4
3
3
3
3
3
4
3
38
3
3
3
3
3
3
3
3
3
39
3
2
3
2
3
4
2
3
3
40
2
2
2
3
2
2
2
2
2
41
3
2
2
3
3
3
3
2
3
42
4
3
4
3
3
3
3
3
3
43
3
3
2
3
3
3
2
2
3
44
3
2
2
3
2
2
3
2
3
45
3
3
3
3
4
4
3
3
4
46
3
3
3
3
3
3
3
3
3
47
4
4
2
4
4
4
2
4
4
48
4
4
4
3
4
3
4
4
4
49
2
2
2
2
3
2
2
2
2
50
27 28 29 30 31 32 33 34 35
3
2
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
2
3
4
4
4
4
1
4
2
4
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
1
1
4
1
3
3
4
3
3
4
3
2
3
2
2
3
2
2
3
3
2
2
2
2
3
1
3
2
3
1
2
3
3
4
3
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
4
2
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
1
3
2
2
3
3
2
3
2
3
2
2
1
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
3
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
3
2
3
3
4
3
3
2
4
4
4
4
2
1
4
1
3
4
4
3
3
2
4
3
3
2
3
2
3
2
2
3
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
No
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
2
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
2
3
3
2
2
2
2
3
2
3
1
1
4
2
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
3
3
2
2
1
1
4
3
2
2
3
3
1
2
3
3
4
3
3
2
4
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
2
2
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
4
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
4
3
4
3
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
4
3
4
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
2
2
3
2
2
3
2
4
3
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
4
4
2
3
4
4
4
3
3
3
4
4
2
3
2
2
3
3
2
3
4
3
2
3
46
2
3
4
2
3
3
3
3
4
3
2
2
3
4
3
3
2
3
4
3
2
3
3
4
4
2
47 48 49 50
2
2
3
2
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
1
2
1
3
3
3
2
1
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
4
4
4
2
2
2
2
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
2
3
4
3
4
3
2
2
2
3
Total
130
137
191
124
138
161
123
117
144
145
130
140
134
142
154
144
108
143
162
134
124
160
154
164
177
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 8. Analisis Butir Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di
Televisi
Item-Total Statistics
item1
Scale Mean if
Item Deleted
151,4746
Scale
Variance if
Item Deleted
359,116
Corrected
Item-Total
Correlation
,431
item2
151,5254
360,254
item3
151,6271
356,134
item4
151,8814
item5
151,5932
item6
Squared
Multiple
Correlation
.
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,957
,475
.
,956
,574
.
,956
357,210
,535
.
,956
362,866
,447
.
,956
151,5424
356,459
,556
.
,956
item7
151,3390
367,745
,254
.
,957
item8
151,3559
360,095
,541
.
,956
item9
151,4237
365,524
,268
.
,957
item10
151,8983
354,817
,630
.
,956
item11
151,6780
358,981
,464
.
,956
item12
151,5593
362,837
,329
.
,957
item13
151,4237
358,524
,444
.
,957
item14
151,6949
359,423
,442
.
,957
item15
151,3729
361,169
,385
.
,957
item16
151,6441
353,406
,732
.
,955
item17
151,6102
358,139
,607
.
,956
item18
151,5424
355,735
,635
.
,956
item19
151,8305
351,729
,734
.
,955
item20
151,5085
360,909
,456
.
,956
item21
151,4068
366,314
,222
.
,957
item22
151,7119
355,760
,660
.
,956
item23
151,8644
354,533
,644
.
,956
item24
151,8305
363,971
,298
.
,957
item25
151,6949
363,940
,266
.
,957
item26
151,5932
363,211
,373
.
,957
item27
151,3898
365,035
,314
.
,957
item28
151,7458
354,020
,723
.
,955
item29
151,8475
353,028
,614
.
,956
item30
151,7119
354,174
,643
.
,956
item31
151,5763
355,524
,598
.
,956
item32
151,6780
355,015
,677
.
,956
item33
151,7458
356,503
,542
.
,956
item34
151,7797
360,485
,358
.
,957
item35
151,6949
356,836
,543
.
,956
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
item36
151,6610
354,538
,706
.
,955
item37
151,2881
362,588
,344
.
,957
item38
151,7627
357,322
,489
.
,956
item39
151,6441
356,199
,642
.
,956
item40
151,6271
355,755
,672
.
,956
item41
151,8814
354,899
,604
.
,956
item42
151,7797
356,899
,649
.
,956
item43
151,4915
355,703
,617
.
,956
item44
151,2712
362,753
,332
.
,957
item45
151,5424
358,494
,518
.
,956
item46
151,4068
363,004
,324
.
,957
item47
151,8475
352,959
,683
.
,955
item48
151,8305
356,316
,555
.
,956
item49
151,6949
356,043
,731
.
,955
item50
151,7288
357,132
,522
.
,956
item51
151,7797
356,382
,521
.
,956
item52
151,8305
356,005
,676
.
,956
item53
151,6780
355,567
,766
.
,955
item54
151,6949
355,526
,678
.
,956
item55
151,5593
360,733
,485
.
,956
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 9. Realibilitas Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent
Di Televisi Sebelum Uji Coba
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,957
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
,957
N of
Items
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 10. Realibilitas Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di
Televisi
Sesudah Uji Coba
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardize
d Items
,931
,930
N of
Items
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 11. Analisis Butir Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi
Pepsodent
Item-Total Statistics
item1
Scale Mean if
Item Deleted
156,4167
Scale
Variance if
Item Deleted
425,095
Corrected
Item-Total
Correlation
,691
Squared
Multiple
Correlation
.
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,959
item2
156,5833
434,552
,565
.
,959
item3
156,3667
430,202
,548
.
,959
item4
156,5500
431,404
,560
.
,959
item5
156,5167
427,712
,649
.
,959
item6
156,6167
425,969
,701
.
,959
item7
156,6833
428,525
,640
.
,959
item8
156,7667
432,012
,561
.
,959
item9
156,9167
428,112
,694
.
,959
item10
156,5000
433,271
,655
.
,959
item11
157,0667
426,945
,587
.
,959
item12
156,5500
434,014
,467
.
,959
item13
157,1167
429,901
,499
.
,959
item14
156,5167
438,118
,312
.
,960
item15
157,0167
420,322
,812
.
,958
item16
156,7000
427,434
,646
.
,959
item17
156,7500
436,360
,390
.
,960
item18
156,6833
432,898
,551
.
,959
item19
156,6667
423,345
,805
.
,958
item20
156,8833
429,257
,575
.
,959
item21
156,5667
439,877
,342
.
,960
item22
156,5167
447,949
-,018
.
,961
item23
156,5667
435,911
,492
.
,959
item24
156,7500
436,530
,419
.
,960
item25
156,9500
431,811
,511
.
,959
item26
156,7667
424,860
,743
.
,958
item27
156,7667
430,894
,522
.
,959
item28
156,9167
424,112
,782
.
,958
item29
156,4333
439,911
,363
.
,960
item30
156,6667
426,124
,687
.
,959
item31
156,4833
436,695
,558
.
,959
item32
156,6833
439,373
,290
.
,960
item33
156,9167
427,569
,663
.
,959
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
item34
156,8667
440,558
,221
.
,961
item35
156,7333
439,419
,264
.
,960
item36
156,9500
429,472
,611
.
,959
item37
156,4000
438,549
,524
.
,959
item38
157,4000
428,617
,503
.
,959
item39
156,7833
436,512
,374
.
,960
item40
156,6333
428,609
,729
.
,959
item41
156,7833
425,935
,723
.
,958
item42
156,5667
429,436
,698
.
,959
item43
156,5833
440,959
,353
.
,960
item44
156,9333
426,470
,748
.
,958
item45
156,9667
427,321
,660
.
,959
item46
156,5667
431,877
,532
.
,959
item47
156,4167
437,298
,352
.
,960
item48
156,9667
436,473
,354
.
,960
item49
156,5500
436,760
,422
.
,960
item50
156,5833
434,620
,562
.
,959
item51
156,6500
429,791
,699
.
,959
item52
156,5833
438,383
,339
.
,960
item53
156,6667
426,633
,630
.
,959
item54
156,9167
432,959
,497
.
,959
item55
156,9500
427,235
,607
.
,959
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 12. Reliabilitas Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi
Pepsodent Sebelum Uji Coba
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardize
Alpha
d Items
,960
,960
N of
Items
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 13. Reliabilitas Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi
Pepsodent Sesudah Uji Coba
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,922
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
,958
N of
Items
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 14. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal
Parameters(a,b)
Most Extreme
Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
skala_persepsi
50
skala_loyalitas
50
136,22
141,72
13,692
20,359
,103
,080
,057
-,103
,726
,667
,080
-,079
,568
,904
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 15. Uji Linearitas
Anova Table
Skala_iklan *
Skala_loyalitas
Between
Groups
(Combined)
Linearity
Deviation from
Linearity
Within Groups
Total
Sum of
Squares
df
Mean
Square
8345,997
34
245,470
4,380 ,002
1 3534,850
63,079 ,000
3534,850
4811,147
33
840,583
9186,580
15
49
145,792
F
Sig.
2,602 ,026
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 16. Deskripsi statistik
Descriptive Statistics
N
skala_Iklan
skala_loyalitas
Valid N
(listwise)
50
50
50
Minimum
102
91
Maximum
162
192
Mean
136,22
141,72
Std.
Deviation
13,692
20,359
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 17. Uji Hipotesis
Correlations
skala_Iklan
skala_loyalitas
skala_perse
psi
skala_loyalit
as
1
,620(**)
.
50
,000
50
,620(**)
1
,000
50
.
50
Pearson
Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (1-tailed)
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Download