analisis strategi pemasaran restoran momomilk bogor andina

advertisement
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN
RESTORAN MOMOMILK BOGOR
ANDINA PRIMANDHANI
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIANBOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Strategi
Pemasaran Restoran Momomilk Bogor adalah benar karya saya dengan arahan
dari dosen pembimbing dan belum diajukan ke perguruan tinggi manapun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks yang dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2014
Andina Primandhani
H24114068
ABSTRAK
ANDINA PRIMANDHANI. Analisis Strategi Pemasaran Restoran Momomilk
Bogor. Dibimbing oleh MA‟MUN SARMA.
Restoran Momomilk merupakan salah satu perusahaan bisnis kuliner yang
mengusung susu segar (fresh milk) sebagai menu utamanya. Persaingan di dunia
bisnis makanan di kota Bogor membuat restoran Momomilk harus lebih cermat
dalam menentukan strategi pemasaran yang akan digunakan. Selain itu, terjadi
penurunan bisnis restoran dari tahun 2010 ke tahun 2012 disebabkan kurangnya
pengalaman dan pengetahuan akan bisnis makanan dan manajemen operasional,
serta ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan dan mengoptimalkan
peluang serta persaingan yang ada. Oleh karena itu Penelitian ini bertujuan untuk:
(1) Menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal pada restoran Momomilk,
dan (2) Merumuskan alternatif pemasaran yang sesuai dengan kondisi internal dan
eksternal perusahaan untuk direkomendasikan kepada pihak restoran Momomilk.
Metode pengolahan data yang digunakan yaitu analisis SWOT dan AHP.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matriks IFE (3,135) dan matriks EFE
(2,373), posisi restoran Momomilk berada di sel IV pada matriks IE, dengan tipe
strategi „tumbuh dan membangun‟. Alternatif strategi yang menjadi prioritas
utama bagi pemasaran restoran Momomilk adalah meningkatkan efektifitas
promosi.
Kata kunci: restoran Momomilk Bogor, matriks SWOT, proses hierarki analisis
(PHA), strategi pemasaran
ABSTRACT
ANDINA PRIMANDHANI. Marketing Strategy Analyses of Momomilk
Restaurant Bogor. Supervised by MA‟MUN SARMA.
Momomilk restaurant is one of the culinary business enterprises that carries
fresh milk as the main menu. Competition business in Bogor makes Momomilk
restaurant must be careful in determining the marketing strategy to be used. In
addition, a decline in the restaurant business from 2010 to 2012 due to lack of
experience and knowledge of the food business and operational management, as
well as the inability to adapt to change and optimize opportunities and
competition. This study aimed to (1) Analyze internal and external factors of the
restaurant Momomilk, and (2) Formulate marketing alternatives in accordance
with the company's internal and external conditions to be recommended to the
restaurant Momomilk. Data processing methods used are SWOT analyse and
AHP analyse. Based on the results obtained from the IFE matrix (3.135) and EFE
matrix (2.373), the position Momomilk restaurant is in the cell IV on IE matrix
and the type of strategy is “grow and build”. First priority of alternative promotion
of strategy for Momomilk restaurant marketing campaign is to increase
effectiveness.
Key word:
Momomilk restaurant Bogor, SWOT Matrix, Analythical Hierarchy
Process, Marketing strategy
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN
RESTORAN MOMOMILK BOGOR
ANDINA PRIMANDHANI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIANBOGOR
BOGOR
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam
penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2013 sampai dengan Maret
2014 ialah strategi pemasaran, dengan judul Analisis Strategi Pemasaran Restoran
Momomilk Bogor.
Terimakasih penulis ucapkan depada Bapak Dr Ir Ma‟mun Sarma, MS,
MEc selaku dosen pembimbing. Disamping itu, ucapan terimakasih penulis
sampaikan kepada Haidar Wurjanto selaku pemilik restoran Momomilk Bogor,
Hadi selaku manajer operasional restoran Momomilk, dan Erik selaku kepala koki
restoran Momomilk. Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada ayah, ibu,
serta seluruh keluarga, atas doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Agustus 2014
Andina Primandhani
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................ i
DAFTAR TABEL ................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
Latar Belakang ................................................................................................... 1
Tujuan Penelitian ................................................................................................ 3
Ruang Lingkup Penelitian .................................................................................. 3
METODE ................................................................................................................ 3
Kerangka Pemikiran ........................................................................................... 3
Lokasi dan waktu penelitian ............................................................................... 3
Jenis dan Sumber Data ....................................................................................... 4
Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 5
Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................................... 5
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 9
Gambaran Umum Restoran ................................................................................ 9
Analisis Lingkungan Internal ........................................................................... 11
Analisis Lingkungan Eksternal ........................................................................ 14
Perumusan Strategi Pemasaran Restoran Momomilk ...................................... 17
Tahap Masukan (Input)................................................................................ 17
Tahap Pencocokan ....................................................................................... 21
Tahap Keputusan ......................................................................................... 24
Implikasi Manajerial ............................................................................................. 30
SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 32
LAMPIRAN .......................................................................................................... 33
ii
DAFTAR TABEL
1 Perkembangan restoran dan rumah makan di Kota Bogor
2 Penilaian bobot faktor internal
3 Penilaian bobot faktor eksternal
4 Penentuan skala Pairwise Comparison
5 Matriks IFE
6 Matriks EFE
7 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
8 Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)
9 Matriks SWOT
10 Hasil pengolahan horizontal elemen faktor terhadap fokus.
11 Hasil pengolahan horizontal elemen aktor terhadap faktor
12 Hasil pengolahan horizontal elemen tujuan terhadap aktor
13 Hasil pengolahan horizontal elemen strategi terhadap tujuan
14 Hasil pengolahan vertikal elemen faktor
15 Hasil pengolahan vertikal elemen aktor
16 Hasil pengolahan vertikal elemen tujuan
17 Hasil pengolahan vertikal elemen strategi
2
5
5
6
7
7
18
21
23
26
26
27
27
28
29
29
30
iii
DAFTAR GAMBAR
1 Pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Kota Bogor
2 Kerangka pemikiran penelitian
3 Model Matriks IE
4 Struktur organisasi restoran Momomilk
5 Matriks internal-eksternal restoran Momomilk
6 Struktur hierarki strategi pemasaran restoran Momomilk
7 Penilaian hasil struktur AHP restoran Momomilk
1
4
8
10
22
25
28
iv
RINGKASAN
ANDINA PRIMANDHANI. Analisis Strategi Pemasaran Restoran Momomilk
Bogor.Dibimbing oleh MA‟MUN SARMA.
Pada tahun 2012, jumlah restoran dan rumah makan yang ada di Kota Bogor
semakin menurun.Penyebab terjadinya penurunan bisnis restoran ini adalah
gagalnya bisnis restoran pada tahun pertama karena kurangnya pengalaman dan
pengetahuan
akan
bisnis
makanan
dan
manajemen
operasional,
serta
ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan dan mengoptimalkan peluang
serta persaingan yang ada. Restoran Momomilk merupakan salah satu restoran
yang sedang berkembang di Kota Bogor.Pemilik usaha terlebih dahulu
memperhatikan keadaaan umum perusahaan yang mencakup lingkungan internaleksternal perusahaan.Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis faktorfaktor internal dan eksternal pada restoran Momomilk, (2) Merumuskan alternatif
pemasaran yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan untuk
direkomendasikan kepada pihak restoran Momomilk.Metode analisis yang
digunakan pada penelitian ini dengan analisis SWOT dan analisis AHP
(Analitycal Hierarchy Process).Analisis SWOT didapat dari identifikasi
lingkungan internal dan eksternal yang dimasukan dalam matriks IE. Selanjutnya
analisis SWOT diolah dengan menggunakan metode AHP (Analitycal Hierarchy
Process) yang akan menghasilkan strategi tepat kemudian direkomendasikan
kepada perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat lima kekuatan
dan lima kelemahan, empat peluang dan empat ancaman. Hasil analisis AHP
menunjukan beberapa strategi pemasaran yang dapat direkomendasikan bagi
restoran secara berturut-turut adalah meningkatkan efektifitas promosi (0.215),
melakukan penetrasi pasar (0.183), melakukan inovasi produk (0.169),
menyelesaikan izin operasional (0.154), memperbaiki sistem pelayanan (0.150),
dan
memperbaiki
sarana
dan
prasarana
layanan
(0.130).
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jumlah Pengunjung (juta)
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman budaya
dengan latar belakang etnis, suku dan pola kehidupan yang berbeda satu dengan
yang lain. Banyaknya daerah di Indonesia yang memiliki beragam budaya etnis,
berpotensi untuk dijadikan objek wisata bagi pariwisata. Salah satu kota di
Indonesia yang memiliki beberapa tempat objek wisata dan terkenal akan
kekayaan kulinernya yang menarik adalah Kota Bogor. Kota Bogor dijadikan
sebagai kota transit bagi wisatawan asing maupun domestik. Adanya interaksi
masyarakat lokal dengan wisatawan menyebabkan perbedaan pola hidup termasuk
jenis makanan yang dikonsumsi. Jumlah kunjungan wisatawan Nusantara dan
Mancanegara ke Kota Bogor dari tahun 2010 - 2012 mengalami peningkatan. Hal
ini dapat dilihat pada Gambar 1.
4,000,000
3,500,000
3,000,000
2,500,000
2,000,000
1,500,000
1,000,000
500,000
0
2,821,508
3,112,414
3,500,000
Nusantara
145,918
151,755
167,006
2010
2011
2012
Mancanegara
Tahun
Gambar 1 Pertumbuhan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke
Kota Bogor (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor, 2012)
Wisata belanja dan kuliner dinilai mampu memberikan keunggulan bagi
pariwisata Kota Bogor. Faktor kedekatan dengan ibukota Jakarta dan kemudahan
mencapai Kota Bogor merupakan alasan yang cukup kuat untuk menjadikan
wisata belanja dan kuliner andalan Kota Bogor. Seiring dengan perkembangan
tingkat gaya hidup masyarakat dan keanekaragaman selera konsumen,
perkembangan jenis makanan jadi semakin beragam. Berkembangnya beragam
jenis restoran di Kota Bogor merupakan reaksi atas beragamnya selera konsumen.
Dukungan pada pihak swasta yang mengusahakan wisata belanja dan kuliner
terlihat dengan tumbuh pesatnya restoran, rumah makan, dan café. Menurut Data
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor, pada tahun 2007 jumlah restoran
dan rumah makan di Kota Bogor berjumlah 268 unit. Pada tahun 2008, jumlah
restoran mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu dari 268 unit restoran
menjadi 211 unit restoran. Data perkembangan restoran dan rumah makan di Kota
Bogor dapat dilihat pada Tabel 1.
2
Tabel 1 Perkembangan restoran dan rumah makan di Kota Bogor
Tahun
Jumlah
2007
268
2008
211
2009
225
2010
225
2011
219
2012
217
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (2012)
Peningkatan restoran dan rumah makan di Kota Bogor kembali terjadi pada
tahun 2009 namun penurunan juga terjadi pada tahun 2011 dan tahun 2012.
Penyebab terjadinya penurunan bisnis restoran ini adalah gagalnya bisnis restoran
pada tahun pertama karena adanya beberapa faktor internal dan eksternal
perusahaan seperti kurangnya pengalaman dan pengetahuan akan bisnis makanan
dan operasional perizinan usaha, serta ketidakmampuan beradaptasi terhadap
perubahan dan mengoptimalkan peluang serta persaingan yang ada (Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata 2012).
Pada saat ini pengusaha restoran merespon kebutuhan masyarakat dengan
menawarkan berbagai keuntungan dan fasilitas tidak hanya dalam menyajikan
makanan dan minuman, akan tetapi dengan menambahkan suasana nyaman dan
santai yang dapat membuat konsumen nyaman berada di restoran tersebut. Usaha
restoran akan berjalan dengan lancar apabila didukung dengan strategi yang tepat.
Salah satu usaha restoran di Kota Bogor yang mencoba untuk berkembang
yaitu restoran Momomilk. Restoran ini menawarkan produk minuman susu sapi
segar sebagai menu utamanya. Restoran yang baru berjalan kurang dari setahun
itu diharapkan dapat menarik minat masyarakat dari berbagai kalangan untuk
lebih menyukai dan mengkonsumsi susu dengan berbagai varian rasa yang enak.
Masyarakat Kota Bogor maupun wisatawan yang datang ke Kota Bogor,
yang memiliki kebiasaan dan gaya hidup senang berkumpul dan bersosialisasi
sambil menikmati makanan di luar rumah atau di suatu restoran sebenarnya sangat
memberikan peluang yang besar bagi pengusaha restoran di Kota Bogor. Oleh
karena itu, kehadiran restoran Momomilk diharapkan dapat membantu
membiasakan dan meningkatkan konsumsi susu masyarakat Kota Bogor. Selain
itu juga dapat mendorong peningkatan wisatawan yang datang ke Kota Bogor.
Berbagai macam ide atau konsep untuk memikat pelanggan, baik dari
kalangan muda maupun kalangan orang tua, baik pelanggan dengan ekonomi
menengah maupun keatas telah ditawarkan pemilik restoran. Kondisi tersebut
akan menimbulkan persaingan antar restoran yang semakin ketat dan menarik
pembeli sebanyak-banyaknya agar datang mengunjungi serta menikmati apa yang
telah disediakan oleh pemilik restoran. Namun hal itu tidak mudah, terjadinya
penurunan bisnis restoran dari tahun ke tahun dikarenakan gagalnya bisnis
restoran di setiap tahun pertama mulai berkembang (Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata 2012). Oleh karena itu, diperlukan penelitian analisis strategi
3
pemasaran restoran Momomilk Bogor dengan melihat faktor internal dan
eksternal perusahaan agar tetap dapat mempertahankan keberlangsungan usahanya
dan diharapkan restoran dapat lebih berkembang serta tujuan-tujuan perusahaan
dapat tercapai.
Tujuan Penelitian
1. Menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal pada restoran Momomilk.
2. Merumuskan alternatif strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi internal
dan eksternal restoran.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini menganalisis strategi pemasaran restoran
Momomilk dengan dibatasi lingkungan perusahaan yang meliputi lingkungan
internal dan lingkungan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang,
serta ancaman dalam penyusunan alternatif strategi pemasaran perusahaan yang
sesuai berdasarkan kondisi dan tujuan perusahaan.
METODE
Kerangka Pemikiran
Persaingan di dunia bisnis semakin ketat. Begitu juga halnya dengan
industri makanan atau kuliner dalam bentuk café, restoran dan rumah makan.
Setiap perusahaan perlu mengetahui dan melakukan strategi pemasaran seperti apa
yang tepat untuk dilakukan agar tetap bertahan dalam pasar. Penelitian ini dimulai
dengan mengumpulkan data mengenai visi dan misi perusahaan serta strategi
pemasaran yang saat ini diterapkan oleh restoran Momomilk.
Hasil identifikasi lingkungan internal dan eksternal akan dianalisis dengan
menggunakan matriks IFE ddan matriks EFE. Tahap selanjutnya memadukan total
skor matriks IFE dan matriks EFE dengan menggunakan matriks IE untuk
mengetahui posisi perusahaan. Langkah selanjutnya, penyusunan alternatif
strategi pemasaran dengan menggunakan matriks SWOT. Tahap terakhir yaitu
tahap keputusan dengan metode AHP (Analitycal Hierarchy Process). Kerangka
pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di restoran Momomilk Bogor, Jalan Bukit Tunggul
No. 11 Taman Kencana. Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2013
sampai dengan Maret 2014.
4
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang
bersifat kualitatif dan kuantitatif, yang didapatkan dari perusahaan maupun luar
perusahaan. Data primer diperoleh dari hasil wawancara terstruktur menggunakan
instrument kuesioner kepada tiga orang pihak internal restoran Momomilk yaitu
pemilik usaha (owner), manajer operasional, dan kepala koki (headchef).
Wawancara tersebut meliputi pertanyaan-pertanyaan tentang gambaran umum
usaha, Segmentation, Targeting dan Positioning (STP), 8 bauran pemasaran,
faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan, serta faktor eksternal berupa
peluang dan ancaman. Daftar pertanyaan wawancara tersaji pada Lampiran 1 dan
kuesioner penelitian pada Lampiran 2. Sedangkan data sekunder yang digunakan
dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku literatur dan studi pustaka, serta
instansi terkait yaitu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor.
Restoran Momomilk
Visi dan Misi Momomilk
Analisis Lingkungan
Analisis Lingkungan Eksternal :
Lingkungan Mikro
Lingkungan Makro
Lingkungan Industri
Analisis Lingkungan Internal :
STP (Segmentation, Targeting,
Positioning)
Bauran Pemasaran (8P)
Matriks EFE
Matriks IFE
Matriks IE dan Matriks SWOT
Metode AHP
Alternatif Strategi Pemasaran Momomilk
Rekomendasi Strategi Pemasaran Momomilk
Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian
5
Metode Pengumpulan Data
Pemilihan responden pada penelitian ini dilakukan secara purposive
sampling dengan mempertimbangkan responden tersebut memahami strategi
pemasaran restoran Momomilk. Peranan responden yang dipilih tersebut dalam
kegiatan pada perusahaan sangat besar sehingga seluruh responden dianggap
berkompeten dan mampu mewakili keseluruhan populasi.
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Pengolahan
penelitian data menggunakan Software Microsoft Excel 2007 dan Software Expert
Choice 11. Perumusan strategi yang tepat diintegrasikan ke dalam kerangka kerja
pengambilan keputusan tiga tahap (David 2009). Tahapan proses dijelaskan
sebagai berikut :
1. Tahap Input (Input Stage)
Tahap ini meringkas informasi dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan
strategi. Alat analisis yang digunakan pada tahap ini adalah Internal Factor
Evaluation Matrix (IFE) dan Eksternal Factor Evaluation Matrix (EFE). Pada
analisis internal dan eksternal, dilakukan penentuan bobot dengan mengajukan
kuesioner kepada pihak perusahaan dengan menggunakan metode Pairwise
Comparison. Bobot menunjukan tingkat kepentingan relatif suatu faktor terhadap
keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Penilaian bobot faktor internal dan
eksternal perusahaan seperti yang dijelaskan pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Tabel 2 Penilaian bobot faktor internal
Faktor Strategi Internal
A
B
C
D
…
Q
Total
A
B
C
D
…
Q
Total Bobot
Q
Total
Tabel 3 Penilaian bobot faktor eksternal
Faktor Strategi Eksternal
A
B
C
D
…
Q
Total
A
B
C
D
…
6
Penentuan bobot pada setiap variabel yang dibandingkan menggunakan
skala seperti yang tertera pada Tabel 4.
Tabel 4 Penentuan skala Pairwise Comparison
Nilai Identitas
Kepentingan
9
7
5
3
1
2,4,6,8
Definisi Nilai
Jika faktor pada baris/horizontal mutlak lebih penting
daripada faktor pada kolom/vertical
Jika faktor pada baris/horizontal sangat jelas lebih penting
dengan faktor pada kolom/vertical
Jika faktor pada baris/horizontal jelas lebih penting
daripada faktor pada kolom/vertical
Jika faktor pada baris/horizontal sedikit lebih penting
daripada faktor pada kolom/vertical
Jika faktor pada baris/horizontal sama penting daripada
faktor pada kolom/vertical
diberikan apabila terdapat sedikit saja perbedaan atau
keragu-raguan antar dua nilai faktor yang berdekatan
Sumber : Saaty (1993)
Pemberian rating menggambarkan seberapa besar efektif strategi perusahaan
saat ini dalam merespon faktor strategis yang ada (David 2009). Penilaian rating
untuk lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) diberikan dalam skala dengan
pembagian sebagai berikut :
1 = respon dibawah rata-rata
2 = respon rata-rata
3 = respon di atas rata-rata
4 = respon sangat superior
Penilaian rating untuk lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) diberikan
dalam skala dengan pembagian sebagai berikut :
1 = sangat lemah (kelemahan utama)
2 = cukup lemah (kelemahan kecil)
3 = cukup kuat (kekuatan kecil)
4 = sangat kuat (kekuatan utama)
Menentukan nilai tertimbang tiap faktor diperoleh dari perkalian bobot
dengan rating (peringkat) setiap faktor. Nilai tertimbang setiap faktor kemudian
dijumlahkan untuk memperoleh total nilai tertimbang bagi organisasi. Matriks IFE
dan EFE terdiri dari kolom bobot, rating, dan total nilai yang merupakan hasil kali
dari bobot dan rating. Untuk kolom bobot dan rating diisi sesuai dengan nilainya
yang merupakan hasil dari pengelompokan faktor-faktor internal dan eksternal
berdasarkan tingkat kepentingannya.
Total nilai skor pada matriks EFE dan IFE akan berada pada kisaran 1,0
(terendah) hingga 4,0 (tertinggi), dengan nilai rata-rata 2,5. Semakin tinggi nilai
total tertimbang perusahaan pada matriks EFE dan IFE mengindikasikan
perusahaan merespon peluang dan ancaman (faktor eksternal) atau kekuatan dan
kelemahan (faktor internal) dengan sangat baik, begitu pula sebaliknya. Tabel 5
dan Tabel 6 menampilkan matriks IFE dan matriks EFE.
7
Tabel 5 Matriks IFE
Faktor-faktor Internal
Kekuatan
a.
b.
c.
Kelemahan
a.
b.
c.
Bobot
Rating
Skor (bobot x rating)
Bobot
Rating
Skor (bobot x rating)
Tabel 6 Matriks EFE
Faktor-faktor Eksternal
Peluang
a.
b.
c.
Ancaman
a.
b.
c.
2. Tahap Pencocokan (Matching Stage)
Tahap ini berfokus untuk menciptakan alternatif strategi yang layak dengan
mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci. Alat pencocokan faktor
eksternal dan internal digunakan untuk membantu para manajer mengembangkan
empat jenis strategi yaitu strategi SO (kekuatan-peluang), strategi WO
(kelemahan-peluang), strategi ST (kekuatan-ancaman), strategi WT (kelemahanancaman) dan Matriks Internal-Eksternal (Rangkuti 2001). Alat-alat ini bersandar
pada informasi yang diturunkan dari tahap input untuk mencocokkan peluang dan
ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal.
Penggabungan matriks IFE dan EFE akan menghasilkan matriks IE yang
memperlihatkan posisi dari perusahaan atau organisasi dalam tampilan sembilan
sel. Matriks IE didasari pada dua dimensi kunci, yaitu total skor IFE pada sumbu
x dan total skor EFE pada sumbu y. Gambar 3 menampilkan model Matriks IE.
Pada sumbu X dari IE matrix, skornya ada tiga yaitu skor 1,0-1,99
menyatakan bahwa posisi internal adalah lemah, skor 2,0-2,99 posisinya adalah
rata-rata, dan skor 3,0-4,0 adalah kuat. Dengan cara yang sama, pada sumbu Y
yang dipakai untuk EFE matrix, skor 1,0-1,99 adalah rendah, skor 2,0-2,99 adalah
sedang, dan skor 3,0-4,0 adalah tinggi. IE matrix memiliki tiga implikasi utama
yang mempunyai dampak strategi berbeda, yaitu:
a. Growth and Build (tumbuh dan membangun) berada dalam sel I, II, atau IV.
Strategi yang cocok adalah intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan
pasar atau pengembangan produk, dan strategi terintegrasi seperti integrasi
ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal.
8
b. Hold and Maintain (pertahankan dan pelihara) dilakukan untuk sel III, V,
dan VII Strategi umum dipakai yaitu strategi penetrasi pasar dan
pengembangan produk.
c. Harvest or Divest (panen atau divestasi) dipakai untuk sel VI, VIII, atau IX.
Strategi umum yang dipakai adalah strategi divestasi, strategi diversifikasi
konglomerat, dan strategi likuidasi.
Skor Total IFE
Tinggi
3,0 -4,0
Skor Total
Sedang
EFE
2,0 – 2,99
Rendah
1,0 – 1,99
Kuat
Rata-rata
Lemah
3,0 – 4,0
2,0 – 2,99
1,0 – 1,99
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
Gambar 3 Model matriks IE
3. Tahap Keputusan (Decision Stage)
Analisis dan intuisi memberikan dasar untuk membuat keputusan
perumusan strategi. Alat analisis yang digunakan pada tahap ini adalah Analytical
Hierarchy Process (AHP), dimaksudkan untuk dapat mengorganisasikan
informasi dan berbagai keputusan secara rasional (judgement) agar dapat memilih
alternatif yang paling tepat.
Menurut Saaty (1993) para perencana yang menggunakan AHP untuk
mengkaji persoalan ini pada mulanya mendefinisikan situasi ini dengan seksama,
memasukan sebanyak mungkin detil yang relevan. Lalu menyusun ke dalam suatu
hierarki yang terdiri atas beberapa tingkat rincian. Tingkat yang tertinggi adalah
sasaran menyeluruh. Tingkat terendah terdiri atas berbagai tindakan akhir atau
rencana-rencana alternatif, yang bisa berkontribusi secara positif ataupun negatif,
bagi pencapaian sasaran utama melalui pengaruhnya pada berbagai kriteria yang
ada diantara tingkat tersebut.
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Restoran
Sejarah Singkat Restoran
Restoran Momomilk merupakan sebuah usaha bidang kuliner yang
mengusung susu sapi segar sebagai menu utama di restorannya. Restoran ini
didirikan pada tanggal 5 Juni 2013 oleh seorang wirausaha muda bernama
Haidhar Wurjanto. Lokasi restoran Momomilk ini berada di Jalan Bukit Tunggul
No. 11 Taman Kencana, Kota Bogor. Pada mulanya, lokasi ini merupakan kantor
pertemuan organisasi HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia). Namun
selama 6 bulan, kantor tersebut tidak digunakan hingga akhirnya pemilik yang
merupakan anggota HIPMI meminta izin menggunakan lokasi untuk membuka
usaha kulinernya. Nama Momomilk memiliki arti filosofi suara sapi yaitu “Moo
Moo” dan “milk” yang berarti susu. Dari pemikiran nama tersebut muncul ide
untuk mendirikan usaha restoran dengan menawarkan konsep yang unik dan
memberikan pengalaman baru bagi pelanggan. Konsep tempat yang ditawarkan
restoran Momomilk adalah konsep restoran kecil seperti berada di bar dekat
peternakan sapi perah dengan desain interior restoran yang didominasi elemen
kayu dan warna hitam-putih motif sapi perah.
Menu yang ditawarkan pertama kali oleh restoran Momomilk adalah
minuman susu yang memiliki varian rasa buah-buahan pada menu utama susu
sapi segar yaitu strawberry, coklat, melon, anggur, pisang, mangga, blueberry, dan
vanila. Rasa-rasa tersebut dianggap mudah untuk disukai dan dinikmati oleh
konsumen. Selain menu utama minuman susu segar, restoran Momomilk juga
menawarkan menu makanan. Menu makanan yang ditawarkan pertama kali yaitu
makanan ringan seperti roti bakar, batagor, siomay, dan kentang goreng (french
fries). Seiring dengan perkembangan usahanya, pemilik menambahkan inovasi
dan kreasi pada menu-menu makanan dan minuman seperti menambahkan rasa
kopi, mocca, green tea dan caramel pada fresh milk, menghadirkan minuman susu
dalam bentuk milk shake, yoghurt, juicy fruitty milk dan smoothies (campuran
susu, yoghurt, dan buah), menambahkan menu makanan seperti light meal,
chinesse food, dan western food. Inovasi dan kreasi variasi menu pada minumanmakanan dilakukan untuk menghindari kebosanan bagi konsumennya. Harganya
cukup terjangkau untuk ukuran target remaja/mahasiswa dan keluarga. Menu
minuman seperti fresh milk, milk shake, yoghurt, juicy fruitty milk dan smoothies
dipatok dengan harga Rp 4.500 hingga Rp 15.000. Menu makanan seperti light
meal, chinesse food, western food, dan dessert dipatok dengan harga Rp 6.000
hingga Rp 20.000.
Restoran Momomilk yang memiliki konsep restoran “Gaul” berusaha
membentuk gambaran bahwa konsumen yang datang dan mengkonsumsi susu di
restoran Momomilk, akan merasa dirinya “gaul” dengan mengkonsumsi susu. Hal
ini dikarenakan persepsi masyarakat terhadap susu masih dianggap hanya untuk
dikonsumsi anak kecil saja. Oleh karena itu, pemilik memberikan kesan bahwa
10
susu dapat dikonsumsi oleh siapapun dan mengkonsumsi susu itu “gaul”.
Restoran Momomilk juga ingin menonjolkan suasana tempat yang sangat nyaman
untuk berkumpul dengan sengaja tidak memasang hotspot gratis untuk kebutuhan
akses internet melalui wi-fi, dikarenakan restoran memang sengaja ingin
menciptakan suasana di mana konsumen hanya bisa saling bertemu dan
berinteraksi langsung. Dengan demikian, konsumen dapat menghabiskan waktu
bersama rekan-rekannya di restoran Momomilk.
Visi dan Misi Restoran
Sebagai sebuah restoran yang sedang mengembangkan usahanya, tentu saja
restoran Momomilk Bogor memiliki visi dan misi sebagai landasan usahanya.
Visi Momomilk Bogor adalah menjadikan perusahaan restoran yang memberikan
suatu pengalaman tidak terlupakan bagi pelanggan. Adapun misi yang dilakukan
Momomilk Bogor adalah :
1. Membuat suatu konsep produk dan restoran yang menarik sebelum
memulai usaha.
2. Memberikan hidangan produk yang kreatif dan inovatif.
3. Memberikan suatu pelayanan dan penyajian yang unik dan luar biasa
untuk pelanggan.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka kerja yang menghubungkan
fungsi-fungsi yang terdapat di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dalam
suatu organisasi atau perusahaan memiliki pembagian tugas, wewenang serta
tanggung jawab yang berdasarkan atas hierarki dalam suatu organisasi. Restoran
Momomilk memiliki struktur organisasi yang masih bersifat sederhana. Mulai dari
pemilik yang memiliki kekuasaan penuh atas pengawasan dan terbentuknya
keputusan. Dari pemilik diteruskan ke operational manager sebagai pengelola
operasional khusus bagian pelaksana operasional dan accounting manager sebagai
pengelola keuangan restoran. Untuk lebih jelas, struktur organisasi Restoran
Momomilk Kota Bogor dapat dilihat pada Gambar 4.
Owner
Operational Manager
Captain
Waiter/Waitress
Barista
Coordinator
Acc. Manager
Kepala koki
Asst. Chef
Graphic Desainer
Storeman
Barista
Cook
Steward
Gambar 4 Struktur organisasi restoran Momomilk
Cashier
11
Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal yang digunakan pada restoran Momomilk yaitu
unsur pemasaran menurut Lovelock dan Wright (2007) dengan memperhatikan
faktor-faktor unsur pemasaran Segmentation, Targeting, dan Positioning (STP)
dan bauran pemasaran 8P (Product, Place and time, Process, People, Productivity
and quality, Promotion, Physical evidence and price).
Segmentasi pasar, Target pasar, dan Posisi pasar Momomilk.
A. Segmentasi Pasar (Segmentation)
Variabel utama yang dapat digunakan untuk mensegmentasi pasar
konsumen, antara lain segmentasi geografis, segmentasi demografis, segmentasi
psikografis segmentasi perilaku dan individual (Kotler dan Amstrong 2008).
Segmentasi pasar yang dilakukan oleh Momomilk berdasarkan segmentasi
geografis dan demografis. Segmentasi pasar berdasarkan geografis adalah
berdasarkan konsumen yang berada di daerah Bogor. Kota Bogor dipilih karena
menjadi faktor kedekatan wilayah dengan Kota Jakarta dan kemudahan akses
jalan menuju Kota Bogor. Segmentasi demografis yaitu konsumen berdasarkan
pendapatan masyarakat kalangan menengah ke bawah dan menengah.
B. Penetapan Pasar (Targeting)
Target pasar utama Momomilk adalah remaja/mahasiswa, sedangkan
secondary target adalah keluarga. Target pasar ini dipilih oleh restoran Momomilk
karena dianggap sebagai konsumen potensial untuk dapat membantu promosi
word of mouth yang dilakukan oleh target pasar tersebut.
C. Posisi Pasar (Positioning)
Positioning yang ingin ditanamkan dibenak konsumen dari Momomilk
adalah Momomilk menempatkan posisi sebagai restoran “gaul” yang berarti jika
konsumen mengkonsumsi susu di restoran Momomilk, konsumen akan merasa
dirinya “gaul” dengan menyajikan Fresh Milk dari susu pasteurisasi asli
Indonesia, serta harga yang sangat terjangkau oleh target konsumen.
Bauran Pemasaran Restoran Momomilk
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran
(Kotler dan Keller 2009). Elemen pada bauran pemasaran terdiri dari semua
variabel yang bisa dikontrol dan dipakai untuk memuaskan konsumen sasaran,
selain itu digunakan produsen untuk mempengaruhi sikap dan tindakan
konsumen.
1. Produk (Product)
Produk yang menjadi menu utama dari restoran Momomilk adalah minuman
fresh milk. Terdapat beberapa varian rasa fresh milk seperti coklat, strawberry,
vanila, melon, anggur, caramel, mocca, dan coffee. Selain itu, terdapat juga menu
minuman andalan seperti milk shake, yoghurt, dan smoothies (campuran susu,
12
yoghurt, dan buah). Variasi menu juga terdapat pada menu makanan seperti
chinesse food, western food, dan beberapa makanan ringan seperti roti bakar
Momo, dessert, dan light meal. Variasi menu ini dibuat agar pelanggan tidak
bosan dan memiliki banyak pilihan menu bagi yang tidak memiliki selera makan
yang sama. Dengan adanya variasi menu produk yang dikembangkan merupakan
salah satu kekuatan yang dimiliki restoran Momomilk dalam menarik minat
konsumen. Walaupun terdapat variasi menu pada minuman dan makanan,
konsumen tetap menempatkan fresh milk dan milk shake sebagai menu minuman
favourit di restoran Momomilk. Produk-produk yang dihasilkan sangat berkualitas
karena bahan baku yang digunakan terutama untuk susu yaitu susu murni segar
dan untuk bahan baku makanan juga selalu dijaga kualitasnya. Contoh produk
restoran Momomilk terdapat pada Lampiran 3.
2. Tempat (Place)
Lokasi yang dimiliki Momomilk berada di Jalan Bukit Tunggul No. 11,
Taman Kencana, Bogor. Lokasi ini sebenarnya kurang strategis karena letak
lokasi berada masuk ke dalam komplek perumahan, tidak terlalu terlihat oleh jalan
raya.
3. Harga (Price)
Penetapan harga yang dilakukan oleh restoran Momomilk didasarkan atas
perhitungan biaya produksi yang ditambah dengan profit yang disesuaikan dengan
harga produk sejenis dari restoran lainnya (mengikuti harga pesaing), cara ini
dipilih untuk mempertahankan agar konsumen tidak beralih ketempat lain.
Kisaran harga untuk fresh milk yaitu Rp 4.500 – Rp 9.500. Harga untuk milk
shake yaitu Rp 13.000 – Rp 15.000. Harga untuk yoghurt yaitu Rp 12.000 – Rp
15.000. Harga untuk juice and smoothies yaitu Rp 10.000 – Rp 12.000. Menu
makanan berkisar antara Rp 6.000 – Rp 20.000. Restoran Momomilk memberikan
discount (potongan harga) sebesar 10% untuk member. Hal ini dilakukan juga
dalam rangka strategi promosi restoran.
4. Promosi (Promotion)
Promosi yang telah dilakukan oleh Momomilk saat ini dengan
menggunakan media elektronik yaitu mengaktifkan jejaring sosial seperti Twitter,
Facebook, Instagram, dan BBM (Blackberry Messenger) sebagai alat media
komunikasi dan promosi kepada konsumen. Selain itu, menurut manajemen
restoran promosi melalui media word of mouth yang dilakukan oleh para
konsumennya juga dianggap promosi yang dapat diandalkan dan sangat
berpengaruh terhadap pemasaran Momomilk.
5. Proses (Process)
Strategi proses yang dilakukan oleh restoran Momomilk berupa proses
pelayanan yang baik kepada konsumen dari mulai keramahan saat pelanggan
datang, kecepatan dalam penyajian hidangan, peningkatan kinerja karyawan
sesuai SOP, dan kecepatan dalam merespon keluhan konsumen. Namun menurut
pandangan konsumen seperti yang dikatakan oleh pemilik restoran, pelayanan
dalam penyajian hidangan masih kurang cepat. Konsumen harus menunggu cukup
lama untuk dilayani dan penyajian hidangan yang dipesan. Mengatasi adanya
keluhan-keluhan konsumen, karyawan restoran Momomilk juga harus mampu
memberikan tanggapan tersebut dengan baik kepada konsumen. Keluhan
13
pelanggan disampaikan konsumen melalui media social twitter dan blackberry
messenger restoran Momomilk. Hal ini bertujuan agar konsumen dapat merasa
puas dengan pelayanan yang diberikan karyawan sehingga konsumen datang
kembali ke restoran Momomilk.
6. Produktivitas dan kualitas (Productivity and quality)
Tingkat produktivitas dan kualitas restoran dilihat dari banyaknya jumlah
pelanggan setiap harinya, aktivitas karyawan dalam melayani, dan pembelian
bahan baku. Tingkat produktivitas dapat dikatakan tinggi pada saat banyaknya
pelanggan yang datang ke restoran yang umumnya pada saat jam makan siang,
pada hari sabtu dan hari minggu. Aktivitas karyawan juga terlihat cukup sibuk
pada waktu yang cukup ramai dikunjungi konsumen sehingga karyawan harus
bisa mengatur pelayanan konsumen dalam hal penyediaan makanan hingga
pelayanan konsumen lainnya karena hal tersebut berhubungan dengan kualitas
pelayanan jasa yang diberikan karyawan. Konsumen restoran Momomilk masih
merasa pelayanan yang diberikan kurang baik dan kurang cepat. Aktivitas
pembelian bahan baku juga dilakukan dua kali seminggu sesuai kebutuhan
terutama bahan baku untuk makanan dan buah agar hasilnya dapat dikonsumsi
secara fresh.
7. Orang (People)
Orang merupakan karyawan yang terlibat dalam pemberian jasa dan
mewujudkan jasa yang dikehendaki oleh pelanggan. Saat ini Momomilk memiliki
36 pegawai dengan waktu kerja tujuh hari kerja dimana dalam satu hari kerja
berlangsung delapan jam kerja aktif dengan waktu istirahat selama 1 jam kerja.
Sistem pembagian waktu kerja dibagi dalam 2 shift yaitu shift pertama Pukul
08.00 – 16.00 WIB dengan waktu istirahat Pukul 12.00 – 13.00 WIB dan shift
kedua Pukul 14.00 – 22.00 WIB dengan waktu istirahat Pukul 17.30 – 18.30 WIB.
Beberapa karyawan yang bekerja di restoran Momomilk memiliki keterampilan
khusus, terutama untuk bagian dapur sebagai Chef, posisi operational manager,
dan accounting manager. Untuk posisi Chef memiliki pendidikan terakhir
minimal SMK Tata Boga dan berpengalaman, operational manager dan
accounting manager minimal pendidikan terakhir D3/S1. Posisi supervisor dan
pelayan memiliki minimal pendidikan terakhir SMP dan SMA.
8. Bukti Fisik (Physical appearance)
Bukti fisik berhubungan dengan petunjuk visual yang memberi bukti atas
kualitas jasa yang diberikan oleh restoran Momomilk seperti adanya persyaratan
fisik umum dan persyaratan fisik perlengkapan/peralatan. Persyaratan fisik umum
yaitu berbentuk konsep bangunan dan penataan ruang. Interior yang ditampilkan
restoran dengan konsep bar seperti dalam peternakan sapi. Persyaratan fisik
perlengkapan/peralatan yaitu pengaturan mesin kasir, wastafel, dapur, toilet,
mushola, gudang, dan ruang karyawan. Persyaratan fisik tersebut bertujuan untuk
menciptakan kenyamanan dan kepuasan bagi pelanggan. Area parkir yang
digunakan restoran Momomilk untuk kendaraan roda empat merupakan pinggiran
jalan umum. Sedangkan untuk parkir motor restoran Momomilk memiliki area
parkir yang berkapasitas hanya dapat menampung sepuluh motor konsumen.
Kurangnya area parkir yang memadai ini merupakan salah satu kelemahan dalam
memenuhi kenyamanan konsumen.
14
Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal merupakan suatu proses yang dilakukan oleh
perencanaan strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan
peluang dan ancaman bagi suatu perusahaan (Umar 2003). Analisis lingkungan
eksternal pemasaran terdiri dari lingkungan makro, lingkungan mikro dan
lingkungan industri.
Analisis Lingkungan Jauh
1. Lingkungan Ekonomi
Kestabilan kondisi perekonomian saat ini berpengaruh terhadap iklim dunia
bisnis, khususnya bisnis restoran. Salah satu faktor yang mengakibatkan kondisi
ekonomi di suatu negara kurang stabil adalah tingkat inflasi, kenaikan harga
bahan baku, dan BBM. Perubahan inflasi yang meningkat akan mengakibatkan
harga Bahan Bakar Minyak (BBM) meningkat. Meningkatnya harga Bahan Bakar
Minyak (BBM) akan berpengaruh pada harga kebutuhan bahan baku. Harga bahan
baku yang meningkat akan berhubungan dengan biaya operasional suatu
perusahaan. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap bisnis restoran Momomilk,
sehingga restoran Momomilk harus menyiasatinya dengan mengurangi sedikit
porsi dari beberapa makanan atau menghilangkan menu tersebut yang cukup
terpengaruh terhadap kenaikan harga bahan baku. Namun sejauh ini pengurangan
sedikit porsi atau menghilangkan salah satu menu masih dapat diterima oleh
konsumen, karena konsumen masih bisa memilih menu lain sebagai pengganti.
2. Lingkungan Politik
Faktor politik berhubungan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah.
Menjalankan suatu bisnis, tidak lepas dari suatu intervensi pemerintah dalam
membuat peraturan, undang-undang, dan kebijakan-kebijakan lainnya yang
mempengaruhi usaha tersebut. Salah satu peraturan yang harus diperhatikan oleh
Momomilk adalah Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 9 Tahun 2004 tentang
Retribusi Izin Usaha Kepariwisataan serta Peraturan Daerah kota Bogor Nomor
16 Tahun 2002 tentang Pajak Restoran. Selain itu, kondisi politik yang tidak baik
akan mempengaruhi pendapatan usaha restoran disebabkan masyarakat tidak akan
merasa nyaman untuk bepergian keluar rumah. Kondisi keamanan Negara yang
tidak aman dan tenang pada seluruh penduduk maupun wisatawan yang datang ke
Indonesia juga dapat memberikan dampak yang negatif terhadap peningkatan
jumlah wisatawan asing apabila terjadi secara terus-menerus.
3. Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan sosial merupakan salah satu aspek interaksi antar manusia yang
juga dapat mempengaruhi aktivitas bisnis di Indonesia khususnya bisnis restoran.
Hal ini dapat dilihat bahwa restoran saat ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat
makan, namun juga sebagai tempat berkumpul dan bersosialisasi antar manusia.
Perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin dinamis, dimana produktivitas
kerja yang semakin tinggi menyebabkan semakin sedikitnya waktu yang
dibutuhkan untuk menyediakan makanan sehingga masyarakat lebih cenderung
untuk makan di luar rumah. Selain perubahan gaya hidup, jumlah penduduk dan
15
jumlah wisatawan yang semakin terus meningkat di Kota Bogor juga akan
mengakibatkan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap konsumsi akan
pangan. Hal ini direspon baik bagi pemilik restoran Momomilk untuk
menjadikannya peluang bisnis. Perubahan gaya hidup ini menyebabkan
bertumbuhnya restoran-restoran karena besarnya keuntungan yang diperoleh dari
usaha tersebut sehingga juga merupakan ancaman bagi pihak restoran dalam
persaingan usaha.
4. Teknologi
Teknologi merupakan faktor penting untuk kemajuan usaha. Teknologi yang
digunakan oleh Momomilk saat ini sudah cukup modern. Hal ini bisa dilihat dari
adanya peralatan untuk produksi seperti tempat pendingin bahan baku (freezer),
microwave, mixer dan lain-lain. Selain itu penggunaan teknologi informasi seperti
penggunaan internet sebagai promosi media sosial, telepon dalam memberikan
kemudahan komunikasi dengan pemasok untuk pembelian bahan baku dan
pelanggan untuk menerima pesanan delivery order. Penggunaan teknologi yang
baik dapat menyebabkan kapasitas produksi yang dihasilkan menjadi lebih banyak
dan pelayanan yang berkualitas serta berpengaruh pada peningkatan penjualan
sehingga hal ini menjadi peluang bagi Momomilk.
Analisis Lingkungan Industri
1. Ancaman masuk pendatang baru
Masuknya pendatang baru dalam industri restoran akan memberikan
implikasi pada penurunan pangsa pasar. Potensi masuknya pesaing baru bagi
restoran adalah munculnya restoran yang menyediakan produk-produk sejenis
maupun non sejenis. Munculnya restoran atau tempat makan dapat dilihat dari
jumlah restoran yang semakin bertambah dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan
pertumbuhan penduduk dan banyaknya wisatawan yang datang ke kota Bogor
dimanfaatkan oleh para pengusaha untuk membangun suatu usaha restoran. Selain
itu, adanya kemudahan setiap pengusaha untuk membuka suatu restoran baru
sangat diterima oleh Pemerintah Daerah kota Bogor sebagai sumber penerimaan
pendapatan daerah. Persaingan yang semakin tinggi mendorong Momomilk untuk
menentukan alternatif strategi pemasarannya agar dapat mempertahankan
konsumen dan menarik konsumen baru untuk datang ke restoran Momomilk.
2. Persaingan antar Perusahaan
Tingkat persaingan antar pengusaha restoran di Kota Bogor cenderung
kompetitif. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1 yang menunjukan jumlah restoran
yang masih dapat bertahan pada tahun 2012 sebanyak 217 restoran. Restoran
Momomilk tidak dihadapkan dengan persaingan restoran yang sejenis tetapi
dihadapkan dengan persaingan non sejenis. Salah satu pesaing utama non sejenis
adalah Sop Buah Pak Ewok dan Coffee Time yang jaraknya tidak terlalu jauh dari
restoran Momomilk dan restoran atau rumah makan lainnya yang berada di sekitar
Taman Kencana. Selain itu juga ada pesaing non sejenis yaitu D‟Jamilah (Jajanan
Milk dan Buah) yang juga cukup menarik perhatian mahasiswa/pelajar.
Momomilk mengatasi pesaing yang ada dengan tetap berusaha mempertahankan
16
kualitas dan pelayanan, serta lebih mengembangkan ide kreatif dan inovatif
sehingga dapat dijadikan keunggulan Momomilk.
3. Ancaman produk pengganti
Restoran Momomilk merupakan restoran yang menawarkan menu minuman
utama fresh milk. Banyaknya restoran dengan produk substitusi membuat
konsumen memiliki banyak pilihan untuk mencoba menu lainnya seperti kopi,
coklat, dan teh. Menu utama minuman tersebut dengan penyediaan hidangan
makanan lainnya saat ini menjadi trend di kalangan remaja dan anak muda di Kota
Bogor. Restoran atau kafe dengan produk utama substitusi minuman mendorong
restoran Momomilk untuk berkreasi dan berinovasi terhadap menu minuman serta
makanan lainnya. Hal ini bertujuan agar konsumen restoran Momomilk tidak
beralih ke restoran atau kafe yang lain.
4. Kekuatan tawar-menawar pembeli
Kekuatan tawar menawar konsumen bagi restoran Momomilk sangat tinggi,
karena jumlah alternatif restoran atau rumah makan yang tersedia di Kota Bogor
sangat bervariasi dan konsumen bebas memilih jajanan yang sesuai dengan
kebutuhannya. Oleh karena itu restoran Momomilk berusaha untuk mengikuti
keinginan dan kebutuhan konsumen dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan
produk melalui berbagai inovasi sehingga konsumen tertarik untuk melakukan
pembelian secara kontinyu.
5. Kekuatan tawar-menawar pemasok
Kekuatan tawar pemasok pada suatu perusahaan juga akan mempengaruhi
intensitas persaingan dalam suatu industri. Kekuatan tawar-menawar pemasok
tinggi, hal itu dapat dilihat dari penentuan harga yang hanya bisa dilakukan oleh
Pihak Pertama, dikarenakan manajemen restoran Momomilk berhubungan
langsung dengan peternak sapi di daerah Cibungbulang dalam pembuatan bahan
baku utama susu segar. Sedangkan untuk memperoleh bahan baku lainnya, seperti
sayuran, ayam, daging dan buah-buahan didapat dari pasar-pasar tradisional yang
ada di kota Bogor, seperti pasar Bogor dan pasar Jambu Dua. Bahan baku seperti
roti dan spagheti, restoran Momomilk juga memperolehnya dari pemasok di
supermarket. Restoran Momomilk sangat menjaga kualitas dari produk yang
dijualnya untuk itu restoran Momomilk tidak pernah mengganti pemasok yang
sudah ada. Kekuatan tawar-menawar pemasok yang tinggi bukanlah merupakan
ancaman, hal itu dikarenakan adanya sistem kerjasama antara pihak manajemen
dengan beberapa pemasok mengenai keterbukaan harga dasar produk.
6. Pengaruh stakeholder
Restoran Momomilk bekerjasama dengan beberapa stakeholder seperti
investor yang membantu menjalankan usahanya. Sistem kerjasama dengan
beberapa pemasok juga dilakukan, salah satunya pemasok susu sapi segar dari
peternakan sapi di Cibungbulang, agar ketersediaan bahan baku susu segar tetap
berlangsung kontinyu.
17
Perumusan Strategi Pemasaran Restoran Momomilk
Tahap Masukan (Input)
1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
Analisis lingkungan internal perusahaan menghasilkan lima kekuatan dan
lima kelemahan. Identifikasi kekuatan dan kelemahan dijelaskan sebagai berikut :
Identifikasi Kekuatan
a. Kualitas bahan baku murni dan terjaga
Bahan baku yang dipergunakan untuk menu utama fresh milk sepenuhnya
adalah bahan baku murni lokal. Bahan baku yang didapat merupakan bahan baku
susu segar yang bermutu kualitasnya dan terjamin ketersediaannya, serta telah
dilakukan standarisasi proses dan bahan baku. Standarisasi proses ditetapkan agar
proses produksi berjalan sesuai dengan Prosedur Operasional Baku (POB),
Sedangkan standarisasi produk dilakukan untuk menjamin konsistensi rasa,
aroma, tekstur produk dan lain-lain.
b. Variasi Menu
Menu-menu yang ditawarkan restoran Momomilk sangat bervariasi.
Terdapat varian rasa untuk menu utama fresh milk yaitu coklat, strawberry, vanila,
melon, anggur, caramel, mocca, dan coffee. Selain itu, terdapat juga menu
minuman andalan seperti milk shake, yoghurt, dan smoothies (campuran susu,
yoghurt, dan buah). Variasi menu juga terdapat pada menu makanan seperti
chinesse food, western food, dan beberapa makanan ringan seperti roti bakar,
dessert, dan light meal.
c. Pelayanan dan penyajian hidangan yang unik
Pelayanan yang ditawarkan Momomilk cukup unik yaitu dengan adanya
sapaan ramah menyerupai suara sapi yang dilakukan oleh para pegawai setiap
tamu konsumen yang datang. Selain itu juga penyajian hidangan yang unik
dengan menggunakan botol susu/toples kue yang terbuat dari kaca untuk hidangan
minuman, serta menggunakan talenan dapur untuk beberapa makanan seperti roti
bakar dan dessert.
d. Tersedia discount untuk member
Restoran Momomilk memberikan discount sebesar 10% bagi pelanggan
yang sering datang dan telah memiliki kartu anggota Momoers.
e. Memiliki layanan delivery order
Restoran Momomilk menyediakan layanan delivery order hanya untuk
menu-menu tertentu di sekitar Kota Bogor. Adapun penambahan biaya delivery
sebesar Rp 10.000 dan durasi pengantaran pesanan maksimal 45 menit.
Identifikasi Kelemahan
a. Lokasi kurang strategis
Lokasi ini sebenarnya kurang strategis, tidak terlalu terlihat oleh jalan raya
karena letak lokasi restoran berada masuk ke dalam suatu komplek perumahan.
b. Area parkir kurang memadai
Area parkir mobil yang digunakan restoran Momomilk masih merupakan
jalan umum, sedangkan untuk parkir motor restoran Momomilk memiliki area
18
parkir yaitu di depan teras yang hanya dapat menampung sepuluh motor
konsumen. Tidak adanya sarana parkir yang memadai ini merupakan salah satu
kelemahan restoran Momomilk dalam memenuhi kenyamanan konsumen.
c. Belum memiliki izin HO
Saat ini Momomilk belum memiliki izin HO. Izin HO merupakan singkatan
dari Hinder Ordonantie yaitu izin tempat yang harus dimiliki setiap
usaha/kegiatan kepada pribadi atau badan hukum yang menjalankan suatu bidang
usaha yang berpotensi menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan masyarakat
serta kelestarian lingkungan hidup.
d. Belum memiliki SKU
Saat ini Momomilk juga belum memegang izin SKU (Surat Keterangan
Usaha). Izin SKU merupakan surat izin mendirikan bangunan untuk dialihkan
menjadi tempat usaha. Restoran Momomilk perlu memiliki surat izin keterangan
usaha dikarenakan lokasi retoran berada di area perumahan penduduk. Hal ini
penting dilakukan untuk menghindari protes warga yang akan mempengaruhi
keberlangsungan usaha.
e. Pelayanan kurang cepat terhadap konsumen
Saat ini pelayanan yang ditawarkan Momomilk dalam hal penyajian
hidangan dan menanggapi respon konsumen masih kurang cepat. Hal ini
berdasarkan adanya keluhan yang disampaikan oleh konsumen kepada pihak
restoran melalui media sosial Twitter dan Blackberry Messenger.
Berdasarkan identifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan,
selanjutnya disusunlah matriks IFE dimana key success factor dari lingkungan
internal dirangkum dalam sebuah tabel Internal Factor Evaluation (IFE) yang
berisi nilai total skor hasil perhitungan pembobotan dan peringkat. Adapun hasil
perhitungan dari matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini.
Tabel 7 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor Internal Perusahaan
Kekuatan
Kualitas bahan baku murni dan terjaga
Variasi menu
Pelayanan dan penyajian hidangan yang unik
Tersedia discount untuk member
Memiliki layanan delivery order
Kelemahan
Lokasi kurang strategis
Area parkir kurang memadai
Belum memiliki izin HO
Belum memiliki SKU
Pelayanan kurang cepat terhadap konsumen
Total
Bobot
0,156
0,128
0,266
0,085
0,091
Rating
4
3,67
3,67
3,33
3
Skor
0,624
0,469
0,975
0,283
0,273
0,081
0,064
0,05
0,046
0,033
1,000
1,67
2
2
2
1,67
0,135
0,128
0,1
0,092
0,055
3,135
Pada analisis Internal Factor Evaluation (IFE) menghasilkan faktor-faktor
yang menjadi kekuatan terbesar pada restoran Momomilk secara berurutan adalah
pelayanan dan penyajian hidangan yang unik (0.975), kualitas bahan baku dan
murni dan terjaga (0.624), variasi menu (0.469), tersedia discount untuk member
19
(0.283), memiliki layanan delivery order (0.273). Skor pada masing-masing faktor
mencerminkan besarnya kekuatan yang dimiliki faktor tersebut dalam
mempengaruhi keberlangsungan restoran Momomilk. Semakin besar skor pada
faktor kekuatan, semakin besar pula faktor tersebut dapat mempengaruhi bisnis
restoran. Namun bukan berarti skor yang kecil menggambarkan bahwa faktor
tersebut tidak memiliki pengaruh pada bisnis restoran. Faktor dengan skor kecil
pun tentunya dapat digunakan sebagai kekuatan pada bisnis restoran, namun
pengaruhnya tidak sebesar faktor lain yang memiliki skor lebih besar.
Analisis Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix juga menghasilkan faktorfaktor yang menjadi kelemahan yang harus diminimalisir pada restoran
Momomilk secara berurutan adalah lokasi kurang strategis (0.135), area parkir
yang kurang memadai (0.128), belum memiliki izin HO (0.1), belum memiliki
SKU (0.092), dan pelayanan kurang cepat terhadap konsumen (0.055). Sehingga
diperoleh total skor pada Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix sebesar 3.135.
2. Analisis Matriks External Factor Evaluation (EFE)
Analisis lingkungan eksternal restoran menghasilkan lima peluang dan lima
ancaman yang dihadapi restoran. Identifikasi peluang dan ancaman dijelaskan
sebagi berikut :
Identifikasi Peluang
a. Peningkatan wisatawan
Peningkatan wisatawan di Kota Bogor menjadi peluang yang dapat
dimanfaatkan restoran Momomilk dalam memasarkan usahanya. Hal tersebut
dikarenakan Kota Bogor sebagai kota wisata belanja dan kuliner yang memiliki
faktor kedekatan dengan ibukota Jakarta dan kemudahan akses jalan mencapai
Kota Bogor.
b. Pola gaya hidup masyarakat
Pola gaya hidup masyarakat di Kota Bogor saat ini telah beralih menjadi
tren dan gaya hidup sehat. Hal ini terlihat dari meningkatnya kesadaran
masyarakat untuk melakukan aktivitas olahraga maupun dalam menjaga pola
konsumsi makanan-minuman sehat di tengah kesibukan masyarakat sehari-hari.
Perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin dinamis juga terlihat dimana
produktivitas kerja yang semakin tinggi menyebabkan semakin sedikitnya waktu
yang dibutuhkan untuk menyediakan makanan sehingga masyarakat lebih
cenderung untuk makan di luar rumah. Kebutuhan akan makanan-minuman yang
sehat dan praktis juga semakin meningkat. Selain digunakan sebagai tempat untuk
makan, restoran telah menjadi sarana untuk berkumpul dan bersosialisasi bersama
keluarga atau teman.
c. Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat
Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat terlihat dari peningkatan
jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat akan pangan. Hal ini
sanagt dijadikan peluang oleh restoran Momomilk untuk menjalankan usahanya.
Semakin meningkat pendapatan masyarakat Kota Bogor, maka daya beli
masyarakatnya akan semakin meningkat.
d. Perkembangan kemajuan teknologi
20
Kemajuan teknologi baik teknologi produksi maupun teknologi informasi
juga merupakan peluang bagi restoran dalam memasarkan produknya sehingga
bisa lebih dikenal di kalangan masyarakat. Restoran Momomilk menggunakan
kemajuan teknologi seperti penggunaan alat-alat produksi untuk memudahkan
proses pembuatan hidangan makanan maupun minuman. Selain itu, kemajuan
teknologi informasi seperti kemudahan dalam mengakses informasi melalui
internet untuk memudahkan konsumen restoran Momomilk di luar Kota Bogor
mengetahui informasi yang dibutuhkannnya. Restoran Momomilk memanfaatkan
teknologi yang ada untuk menarik konsumen baru maupun mempertahankan
konsumen lama karena kemajuan suatu perusahaan tergantung dari kepuasan
konsumen sehingga membantu operasional restoran Momomilk untuk
keberlangsungan usahanya.
Identifikasi Ancaman
a. Tingkat persaingan restoran tinggi
Persaingan yang cukup tinggi dapat dilihat dari semakin banyaknya jumlah
restoran dan rumah makan yang ada di Kota Bogor. Selain itu juga adanya
hambatan yang rendah bagi pengusaha restoran untuk masuk dalam persaingan
dikarenakan siapa saja yang memiliki keinginan dan kemampuan dapat membuka
atau mendirikan usaha restoran. Menghadapi persaingan yang cukup tinggi
diantara banyaknya restoran yang ada di kota Bogor, restoran Momomilk
menawarkan sesuatu yang beda dan unik untuk para konsumennya sehingga
konsumen tersebut akan tertarik untuk berkunjung ke restoran Momomilk.
b. Banyaknya produk substitusi
Banyaknya produk subtitusi yang diakibatkan oleh restoran lain yang
menawarkan jenis produk yang relatif sama atau non sejenis seperti kopi, coklat
dan teh saling mengincar segmen pasar yang sama sehingga konsumen
dihadapkan pada berbagai pilihan produk untuk memenuhi kebutuhan akan
pangan.
c. Kenaikan harga bahan baku
Kenaikan harga bahan baku dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
juga merupakan ancaman bagi restoran Momomilk dalam dunia bisnis restoran.
Kenaikan harga bahan baku akan berpengaruh pada harga jual produk sehingga
akan mengakibatkan harga jual menjadi tinggi dan menyebabkan menurunnya
daya beli masyarakat akan suatu produk sehingga masyarakat akan berpikir
kembali untuk makan di restoran.
d. Tawar-menawar konsumen tinggi
Daya tawar menawar konsumen restoran sangat tinggi sehingga konsumen
bebas memilih tempat makan yang sesuai dengan keinginannya. Oleh karena itu,
restoran Momomilk selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen dengan cara memberikan produk yang sesuai dengan keinginan
konsumen dan pelayanan yang baik sesuai dengan harapan konsumen sehingga
konsumen akan merasa nyaman apabila berada di restoran Momomilk.
Berdasarkan identifikasi peluang dan ancaman yang dimiliki perusahaan,
selanjutnya disusunlah matriks EFE dimana key success factor dari lingkungan
internal dirangkum dalam sebuah tabel Eksternal Factor Evaluation (EFE) yang
21
berisi nilai total skor hasil perhitungan pembobotan dan peringkat. Adapun hasil
perhitungan dari matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini.
Tabel 8 Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)
A
B
C
D
E
F
G
H
Faktor Eksternal Perusahaan
Peluang
Peningkatan wisatawan
Pola gaya hidup masyarakat
Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat
Perkembangan kemajuan teknologi
Ancaman
Tingkat persaingan restoran tinggi
Banyaknya produk substitusi
Kenaikan harga bahan baku
Tawar-menawar konsumen tinggi
Total
Bobot
0,274
0,216
0,214
0,088
Rating
2,33
1,67
2,67
3,67
Skor
0,638
0,361
0,571
0,144
0,072
0,064
0,04
0,033
1,000
2
2,33
3
2
0,144
0,149
0,120
0,066
2,373
Berdasarkan Tabel 8 terdapat faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang
terbesar dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh restoran Momomilk secara
berurutan adalah peningkatan wisatawan (0.638), peningkatan pendapatan dan
daya beli masyarakat (0.571), pola gaya hidup masyarakat (0.361), dan
perkembangan kemajuan teknologi (0.144). Sedangkan ancaman yang dihadapi
oleh restoran Momomilk secara berurutan yaitu banyaknya produk substitusi
(0.149), tingkat persaingan restoran yang tinggi (0.144), kenaikan harga bahan
baku (0.120) dan tawar-menawar konsumen yang tinggi (0.066). Sehingga
diperoleh total skor pada matriks EFE adalah 3.014.
Tahap Pencocokan
1. Matriks IE
Pada tahap pencocokan, alat analisis yang digunakan matriks IE dan SWOT
matriks. Pemilihan kedua matriks ini didasarkan pada tujuan penelitian yaitu
untuk menganalisis faktor internal dan eksternal serta mengetahui posisi bersaing.
Nilai total skor faktor-faktor strategis internal restoran Momomilk adalah
sebesar 3,135, sedangkan nilai total skor faktor-faktor strategis eksternal adalah
sebesar 2,373. Hal ini diartikan bahwa faktor strategis internal memiliki pengaruh
yang lebih besar dibandingkan faktor strategis eksternal. Skor IFE dan skor EFE
dicocokan dalam matriks IE. Matriks IE dapat dilihat pada Gambar 5.
Berdasarkan hasil pencocokan skor IFE dan skor EFE pada gambar diatas,
maka terlihat posisi restoran Momomilk berada pada sel IV yang berarti restoran
Momomilk masih pada posisi Growth and build (tumbuh dan membangun).
Strategi yang dapat dilakukan adalah strategi intensif (penetrasi pasar,
pengembangan pasar, pengembangan produk) dan strategi integratif (integrasi ke
belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal).
22
Skor Total IFE
Kuat
Rata-rata
Lemah
3,0 – 4,0
2,0 – 2,99
1,0 – 1,99
Tinggi
3,0 – 4,0
Skor Total
Sedang
EFE
2,0 – 2,99
Rendah
1,0 – 1,99
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
Gambar 5 Matriks internal-eksternal restoran Momomilk
Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan lingkungan internal dan eksternal
perusahaan, berupa strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.Strategi
penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk dan
jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar.
Penetrasi pasar meliputi peningkatan pengeluaran untuk iklan, penawaran produkproduk, dan promosi penjualan yang lebih gencar. Promosi tersebut dapat berupa
promosi melalui media iklan radio, koran, majalah dan lain-lain. Pengembangan
produk adalah sebuah strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan
cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau melakukan inovasi produk yang
ada saat ini. Strategi ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas makanan
dan minuman. Produk juga dapat dikembangkan dengan menambah jumlah menu
yang ada, selain untuk memperbanyak pilihan bagi konsumen penambahan menu
juga untuk mempertahankan konsumen agar tidak bosan terhadap menu masakan
di restoran Momomilk. Strategi mengharuskan adanya upaya-upaya intensif jika
posisi kompetitif sebuah perusahaan dengan produk yang ada saat ini ingin
membaik. Pada dasarnya penyusunan alternatif strategi tersebut harus sesuai
dengan posisi perusahaan pada matriks IE. Hal ini bertujuan agar strategi yang
dihasilkan sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan.
2. Matriks SWOT
Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang diperoleh
melalui faktor internal dan eksternal dapat dirumuskan alternatif strategi yang
diambil. Perumusan alternatif strategi pada matriks SWOT disesuaikan dengan
hasil pada matriks IE. Perumusan alternatif strategi yang dilakukan dengan
menggunakan analisis SWOT dapat dilihat pada Tabel 9.
23
Tabel 9 Matriks SWOT
Faktor Internal
Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
1. Kualitas bahan baku produk
1. Lokasi kurang strategis
murni dan terjaga
2. Variasi menu
3. Pelayanan dan penyajian
hidangan yang unik
Faktor Eksternal
Peluang (O)
1. Peningkatan wisatawan
2. Perubahan gaya hidup
masyarakat
3. Peningkatan
pendapatan
dan daya beli masyarakat
4. Perkembangan kemajuan
teknologi
Ancaman (T)
1. Tingkat persaingan tinggi
2. Banyaknya produk
substitusi
3. Kenaikan harga bahan baku
4. Tawar-menawar konsumen
tinggi
2. Area parkir yang kurang
memadai
3. Belum memiliki izin HO
4. Belum memiliki SKU
4. Tersedia discount untuk member
5. Pelayanan kurang cepat
5. Memiliki layanan delivery order
terhadap konsumen
Strategi S-O
Melakukan penetrasi pasar (S1,
S2, S3, S4, S5, O2, O3, O4)
Strategi S-T
Melakukan inovasi produk (S1,
S2, S3, T1, T2, T3, T4)
Strategi W-O
1. Meningkatkan efektifitas
promosi (W1, O1, O2,O4)
2. Menyelesaikan izin
operasional (W3, W4, O2,
O4)
3. Memperbaiki sistem
pelayanan (W5, O2, O4)
Strategi W-T
Memperbaiki sarana dan
prasarana layanan (W2, T1,
T2, T4)
Berdasarkan matriks SWOT, dihasilkan beberapa alternatif strategi
pemasaran pada restoran Momomilk sebagai berikut :
1. Strategi SO (Strengths – Opportunities)
Melakukan penetrasi pasar (S1, S2, S3, S4, S5, O2, O3, O4) dengan cara
memperluas pangsa pasar. Strategi ini bertujuan untuk mendapatkan lebih banyak
konsumen yang dapat menikmati produk atau jasa restoran Momomilk khususnya di
daerah Bogor agar restoran Momomilk ini menjadi ciri khas Kota Bogor. Restoran
memperluas pangsa pasar dengan mengajak para investor atau menawarkan franchise
kepada orang lain yang ingin membuka usaha sehingga dapat menjangkau lebih
banyak segmen konsumen.
2. Strategi WO (Weaknesses – Opportunities)
 Meningkatkan efektifitas promosi (W1, O1, O2,O4)
Promosi yang gencar dan agresif untuk mendapatkan konsumen yang lebih
banyak dan membangun brand awareness masyarakat terhadap produk atau jasa
pada restoran Momomilk. Promosi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi
internet seperti facebook, twitter, instagram dan blackberry messenger sudah
dilakukan, namun lokasi restoran yang kurang strategis dan kurang terlihat dari
pemandangan jalan raya, menimbulkan masyarakat maupun wisatawan yang
datang ke Bogor dan ingin datang ke restoran Momomilk, kesulitan untuk mencari
arah dan letak lokasi restoran. Oleh karena itu perlu dibuat banner atau bill-board
atau papan logo dan nama yang menunjukan keterangan lokasi restoran berada
agar promosi yang dilakukan dapat tercapai.
 Menyelesaikan izin operasional (W3, W4, O2, O4)
24
Perubahan gaya hidup masyarakat yang senang berkumpul sambil
menikmati hidangan yang praktis membuat pemilik ingin membuka dan
mendirikan suatu tempat makan yang nyaman untuk dikunjungi. Namun
keberadaan restoran yang tidak memiliki izin operasional restoran seperti izin
kepemilikan usaha izin bangunan beralih fungsi menjadi tempat usaha, dan izin
HO atau izin lingkungan, akan terancam berhenti jika tidak segera diselesaikan
izin operasionalnya kepada pemerintah Kota Bogor. Hal tersebut akan sangat
disayangkan oleh beberapa konsumen setia yang sudah sering mengunjungi dan
mengkonsumsi produk atau jasa restoran Momomilk. Oleh karena itu, sangat
perlu mengetahui lebih awal mengenai izin operasional restoran dengan melihat
izin peraturan yang ada pada website pemerintah daerah Kota Bogor dan harus
segera diselesaikan agar tidak diberhentikan oleh pemerintah setempat.
 Memperbaiki sistem pelayanan (W1, W5, O2, O4)
Adanya pelayanan restoran yang kurang cepat tanggap melayani konsumen
akan muncul ketidakpuasan terhadap konsumen. Selain itu adanya sistem waiting
list yang tidak jelas saat kondisi restoran ramai. Oleh karena itu, restoran perlu
memahami apa yang menjadi keinginan konsumen agar sistem pelayanan dapat
tercapai.
3. Strategi ST (Strengths – Threats)
Melakukan inovasi produk (S1, S2, S3, T1, T2, T3, T4) untuk meningkatkan
penjualan dalam penghadapi persaingan restoran atau rumah makan yang semakin
ketat. Inovasi produk sangat diperlukan dengan menyesuaikan keadaan
lingkungan masyarakat dalam melakukan pemasaran produk yang ditawarkan
agar dapat dengan mudah diterima masyarakat.
4. Strategi WT (Weaknesses – Threats)
Memperbaiki sarana dan prasarana layanan (W2, T1, T2, T4) khususnya
area parkir yang masih kurang memadai jika didatangi oleh kendaraan roda
empat. Hal ini menjadi masalah jika ada konsumen yang ingin datang ke restoran
Momomilk dengan menggunakan roda empat namun merasa kecewa karena
kurangnya lahan parkir sehingga konsumen tersebut beralih ke restoran lain.
Banyaknya produk substitusi dan tingginya tawar-menawar konsumen terhadap
suatu produk terutama restoran menjadi pilihan lain bagi para konsumen dan
menjadi ancaman bagi restoran. Oleh karena itu perusahaan perlu memperbaiki
sarana dan prasarana layanan restoran agar konsumen kecewa dan tidak beralih ke
restoran lain.
Tahap Keputusan
Metode AHP
Pada tahap ini merupakan tahap akhir untuk mendapatkan alternatif strategi
terbaik. Pengolahan dilakukan dengan cara mengurai setiap elemen-elemen yang
berpengaruh pada matriks SWOT, yang kemudian disusun untuk mendapatkan
struktur hierarki strategi pemasaran restoran Momomilk, seperti yang tersaji pada
Gambar 6.
25
Strategi Pemasaran Restoran Momomilk
Goal
SDM
Faktor
Pm
Aktor
Tujuan
Alternatif
MLP
Alt 1
PH
PR
Mr
MK
Alt 2
SK
KK
MPP
Alt 3
Alt 4
MKU
Alt 5
Alt 6
Gambar 6 Struktur hierarki strategi pemasaran restoran Momomilk
Keterangan :
1. Fokus
Strategi Pemasaran Restoran Momomilk
2. Faktor
SDM (Sumber Daya Manusia)
PR (Persaingan Restoran)
PH (Produk yang dihasilkan)
SK (Sikap Konsumen)
3. Aktor
Pm (Pemilik)
Mr (Manager)
KK (Kepala Koki)
4. Tujuan
MLP (Mempertahankan Loyalitas Pelanggan)
MK (Meningkatkan Keuntungan)
MPP (Meningkatkan Pangsa Pasar)
MKU (Mempertahankan Keberlangsungan Usaha)
5. Alternatif
Alt 1 Melakukan penetrasi pasar
Alt 2 Meningkatkan efektifitas promosi
Alt 3 Menyelesaikan izin operasional
Alt 4 Memperbaiki sistem pelayanan
Alt 5 Melakukan inovasi produk
Alt 6 Memperbaiki sarana dan prasarana layanan
26
Hasil Pengolahan Data dengan AHP Secara Horizontal
Pengolahan horizontal digunakan untuk menyusun prioritas relatif setiap
faktor yang berada satu tingkatan diatasnya. Pengolahan horizontal belum
memperlihatkan keseluruhan kaitan setiap elemen dalam hierarki. Hasil
pengolahan data AHP secara horizontal tersaji pada Lampiran 4. Penjelasan dari
setiap elemen dengan penilaian secara horizontal dalam penyusunan strategi
pemasaran restoran Momomilk dijelaskan sebagai berikut :
a) Fokus (Tingkat Satu)
Fokus pada hierarki ini adalah strategi pemasaran restoran Momomilk.
b) Faktor (Tingkat Dua)
Tingkat kepentingan setiap faktor terhadap fokus pemasaran restoran
Momomilk disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10 Hasil pengolahan horizontal elemen faktor terhadap fokus.
Fokus / Goal
Faktor
Bobot
Prioritas
SDM
0.291
3
Persaingan Restoran
0.074
4
Produk yang Dihasilkan
0.325
1
Sikap Konsumen
0.210
2
Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa faktor pertama dengan prioritas paling
tinggi adalah produk yang dihasilkan dengan nilai bobot 0,325, hal ini
menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan sangat mempengaruhi strategi
pemasaran restoran Momomilk. Adanya inovasi produk dan konsep produk yang
ditawarkan agar konsumen tidak bosan dengan makanan dan minuman yang biasa
saja.
c) Aktor (Tingkat Tiga)
Hasil pengolahan horizontal tingkat aktor menunjukkan besarnya bobot
pengaruh masing-masing aktor terhadap faktor yang disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11 Hasil pengolahan horizontal elemen aktor terhadap faktor
Aktor
Faktor
SDM
PR
PH
SK
Pemilik
0.306
0.447
0.440
0.302
Manajer operasional
0.494
0.266
0.288
0.466
Kepala koki
0.200
0.287
0.272
0.232
Berdasarkan hasil pengolahan data Tabel 11 dapat dilihat tingkat
kepentingan masing-masing aktor terhadap faktor yang mempengaruhi
penyusunan strategi pemasaran. Aktor yang dianggap memiliki peran paling
penting dalam strategi pemasaran restoran Momomilk adalah pemilik. Pemilik
tersebut memegang peranannya dan bertanggung jawab terhadap faktor
persaingan restoran (0,447) dan produk yang dihasilkan (0,440). Pemilik restoran
yang memiliki ide inovasi produk dan mengetahui bahan baku hingga konsep agar
27
dapat bersaing dengan restoran lain. Walaupun nilai bobot faktornya lebih besar
manajer operasional, namun manajer operasional merupakan aktor yang
membantu pemilik dalam penentuan sumber daya manusia dan sikap konsumen.
Hal ini dapat dilihat bahwa manajer operasional harus bisa mengatur dan
mengelola pelayanan yang dilakukan karyawan serta memperhatikan sikap
konsumen agar tercipta kepuasan kepada konsumen.
d) Tujuan (Tingkat Empat)
Hasil pengolahan horizontal tingkat tujuan menunjukkan besarnya bobot
pengaruh masing-masing aktor terhadap tujuan yang disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12 Hasil pengolahan horizontal elemen tujuan terhadap aktor
Aktor
Tujuan
Pemilik
Manajer Operasional
Kepala koki
Mempertahankan Loyalitas Pelanggan
0.362
0,376
0.392
Meningkatkan Keuntungan
0,144
0.157
0.134
Meningkatkan Pangsa Pasar
0.183
0.254
0.267
Mempertahankan Keberlangsungan Usaha
0.311
0.212
0.207
Berdasarkan Tabel 12, mempertahankan loyalitas pelanggan menjadi tujuan
utama yang menjadi prioritas pemilik (0.362), manajer operasional (0.376), dan
kepala koki (0.392). Para aktor tersebut dapat melakukan aktivitas pemasaran
untuk dapat memberikan kepuasan dari para pelanggan restoran Momomilk.
e) Alternatif Strategi
Hasil pengolahan horizontal tingkat alternatif strategi menunjukkan
besarnya bobot pengaruh masing-masing strategi terhadap tujuan yang disajikan
pada Tabel 13.
Tabel 13 Hasil pengolahan horizontal elemen strategi terhadap tujuan
Tujuan
Alternatif Strategi
MLP
MK
MPP
MKU
Melakukan Penetrasi Pasar (Alt 1)
0.059
0.240
0.314
0.120
Meningkatkan Efektifitas Promosi (Alt 2)
0.168
0.308
0.254
0.131
Menyelesaikan Izin Operational (Alt 3)
0.145
0.057
0.055
0.357
Memperbaiki Sistem Pelayanan(Alt 4)
0.229
0.065
0.141
0.163
Melakukan Inovasi Produk (Alt 5)
0.211
0.213
0.143
0.107
Memperbaiki Sarana dan Prasarana Pelayanan (Alt 6)
0.188
0.118
0.093
0.121
Berdasarkan Tabel 13, mempertahankan loyalitas pelanggan (MLP) dapat
dicapai dengan terlebih dahulu memperbaiki sistem pelayanan (Alt 4) sebesar
0,229. Pada tujuan meningkatkan keuntungan (MK) alternatif strategi tertinggi
yang dapat dilakukan adalah meningkatkan efektifitas promosi (Alt 2) sebesar
0,308, dengan adanya alternatif ini dapat meningkatkan penjualan sehingga
berpengaruh terhadap keuntungan restoran. Pada tujuan meningkatkan pangsa
28
pasar (MPP), prioritas utama adalah melakukan penetrasi pasar (Alt 1) sebesar
0,314 dengan membuka cabang di tempat lain di daerah Bogor agar menjadi ciri
khas Bogor. Pada tujuan menjamin keberlangsungan usaha, prioritas utama yaitu
sudah pasti menyelesaikan izin operasional (Alt 3) sebesar 0,357.
Hasil Pengolahan dengan AHP Secara Vertikal
Pengolahan vertikal digunakan untuk menyusun dan melihat prioritas
menyeluruh setiap elemen pada tingkat tertentu terhadap sasaran utama
hirarki.Pengolahan vertikal dilakukan setelah matriks pendapat gabungan diolah
secara horizontal dan telah memenuhi persyaratan inkonsistensi yaitu sebesar < 10
persen. Hierarki hasil pengolahan secara vertikal dapat dilihat pada Gambar 7.
Goal
Strategi Pemasaran Restoran Momomilk
Faktor
SDM
0,291
PM
0,374
Aktor
MLP
0,377
Tujuan
Alt 1
0,183
Alternatif
PH
0,325
PR
0,074
MR
0,379
MK
0,145
Alt 2
0,215
Alt 3
0,154
SK
0,310
KK
0,248
MPP
0,235
Alt 4
0,150
MKU
0,243
Alt 5
0,169
Alt 6
0,130
Gambar 7 Penilaian hasil struktur AHP restoran Momomilk
a) Faktor
Pengolahan pada level faktor menunjukan tingkat pengaruh faktor terhadap
strategi pemasaran restoran Momomilk. Hasil pengolahan vertikal pada level
faktor dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 Hasil pengolahan vertikal elemen faktor
Faktor
Bobot
Prioritas
Sumber Daya Manusia
0.291
3
Persaingan Restoran
0.074
4
Produk Yang Dihasilkan
Sikap Konsumen
0.325
0.310
1
2
29
Tabel 14 memperlihatkan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap
strategi pemasaran restoran Momomilk adalah produk yang dihasilkan (0,325).
Produk susu segar restoran Momomilk harus tetap dijaga kualitas dan
ditingkatkan inovasi produknya. Dengan adanya inovasi produk dan konsep
produk yang ditawarkan restoran Momomilk, untuk menghindari kebosanan
konsumen dengan makanan dan minuman yang biasa saja.
b) Aktor
Pengolahan pada level aktor menunjukan tingkat pengaruh aktor terhadap
strategi pemasaran restoran Momomilk. Berikut hasil pengolahan vertikal pada
level aktor dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15 Hasil pengolahan vertikal elemen aktor
Aktor
Bobot
Prioritas
Pemilik
0.374
2
Manajer Operasional
Kepala Koki
0.379
0.248
1
3
Tabel 15 memperlihatkan bahwa manajer operasional (0,355) menjadi aktor
yang paling bertanggung jawab terhadap strategi pemasaran restoran Momomilk.
Hal ini karena manajer operasional mempunyai kewenangan dan tanggung jawab
terhadap kegiatan operasional dalam pelaksanaan program-program serta aktivitas
dari mulai produksi, SDM, hingga aktivitas pemasaran baik secara online maupun
offline. Kewenangan dan tanggung jawab pemilik adalah memberikan ide, saran
dan kritik dalam mengawasi jalannya kegiatan atau aktivitas restoran Momomilk.
c) Tujuan
Pengolahan pada level tujuan menunjukan tingkat pengaruh tujuan terhadap
strategi pemasaran restoran Momomilk. Berikut hasil pengolahan vertikal pada
level aktor dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16 Hasil pengolahan vertikal elemen tujuan
Bobot
Prioritas
Mempertahankan Loyalitas Pelanggan
Meningkatkan Keuntungan
Tujuan
0.377
0.145
1
4
Meningkatkan Pangsa Pasar
0.235
3
Mempertahankan Keberlangsungan Usaha
0.243
2
Tabel 16 menunjukan bahwa tujuan yang ingin dicapai perusahaan adalah
mempertahankan loyalitas pelanggan (MLP) sebesar 0,377. Perusahaan/restoran
harus dapat memberikan pelayanan dan kesan yang terbaik bagi konsumen
sehingga konsumen datang kembali ke restoran tersebut.
d) Strategi
Pengolahan pada level tujuan menunjukan tingkat pengaruh tujuan terhadap
strategi pemasaran restoran Momomilk. Berikut hasil pengolahan vertikal pada
level aktor dapat dilihat pada Tabel 17.
30
Tabel 17 Hasil pengolahan vertikal elemen strategi
Alternatif
Melakukan Penetrasi Pasar
Meningkatkan Efektifitas Promosi
Menyelesaikan Izin Operasional
Memperbaiki Sistem Pelayanan
Melakukan Inovasi Produk
Memperbaiki Sarana dan Prasarana Layanan
Bobot
0.183
0.215
0.154
0.150
0.169
0.130
Prioritas
2
1
4
5
3
6
Tabel 17 memperlihatkan bahwa alternatif strategi pemasaran yang paling
banyak dipilih oleh para pakar responden restoran Momomilk yaitu meningkatkan
efektifitas promosi dengan bobot sebesar 0,215. Hal ini dikarenakan restoran
Momomilk merupakan restoran yang masih tumbuh dan membangun sehingga
diperlukan promosi-promosi yang gencar dan efektif untuk meningkatkan pangsa
pasar sehingga tercipta loyalitas pelanggan yang akan mempengaruhi keuntungan
perusahaan.
Implikasi Manajerial
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka implikasi manajerial
dalam pemasaran restoran Momomilk melalui pendekatan berikut :
1. Planning (Perencanaan)
Restoran Momomilk dapat merencanakan strategi dengan meningkatkan
efektifitas promosi yang lebih gencar. Promosi ini untuk meningkatkan pangsa
pasar yang lebih luas dengan tidak hanya berfokus pada konsumen anak muda
namun juga dapat dinikmati oleh semua kalangan sehingga akan mempengaruhi
keuntungan perusahaan.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian yang dapat dilaksanakan oleh restoran Momomilk dengan
meningkatkan sistem pendidikan, pelatihan, dan pengembangan sumber daya
manusia. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas pelayanan karyawan yang
lebih baik dalam pencapaian tujuan perusahaan.
3. Actuating (Pengarahan)
Bagi manajemen restoran Momomilk perlu ikut terlibat dengan perizinan
tempat usaha. Perizinan tempat usaha sangat mempengaruhi jalannya manajemen
pemasaran karena pemilihan lokasi juga termasuk ke dalam prinsip 8P (product,
price, place, promotion, process, productivity and quality, people, physical
appearance). Jika lokasi tidak ada, restoran tidak dapat menjalankan kegiatan
promosi dan pemasaran tersebut dikarenakan tidak adanya perizinan lokasi
sebagai tempat usaha.
4. Controlling (Pengawasan)
Pengawasan atau pengendalian dapat dilakukan dengan menjaga
keberlangsungan usaha restoran dalam persaingan di bidang bisnis kuliner.
Restoran
Momomilk
mempertahankan
dan
meningkatkan
loyalitas
konsumen/pelanggan sehingga posisi perusahaan dimata konsumen lebih dapat
diakui dibanding dengan restoran lainnya.
31
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
1. Lingkungan Internal yang menjadi faktor-faktor kekuatan restoran Momomilk
adalah kualitas bahan baku murni dan terjaga, variasi menu, pelayanan dan
penyajian hidangan yang unik, tersedia discount untuk member, dan memiliki
layanan delivery order. Sedangkan faktor-faktor kelemahan restoran
Momomilk yaitu lokasi kurang strategis, area parkir kurang memadai, belum
memiliki izin HO, belum memiliki izin SKU, dan pelayanan kurang cepat
terhadap konsumen. Lingkungan eksternal yang menjadi faktor-faktor peluang
restoran Momomilk adalah peningkatan wisatawan, pola gaya hidup
masyarakat, peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat, dan
perkembangan kemajuan teknologi. Sedangkan dari faktor-faktor ancaman
restoran Momomilk yaitu tingkat persaingan restoran tinggi, banyaknya produk
substitusi, kenaikan harga bahan baku, dan tawar-menawar konsumen yang
tinggi.
2. Strategi pemasaran yang direkomendasikan bagi restoran secara berturut-turut
adalah meningkatkan efektifitas promosi (0.215), melakukan penetrasi pasar
(0.183), melakukan inovasi produk (0.169), menyelesaikan izin operasional
(0.154), memperbaiki sistem pelayanan (0.150), dan memperbaiki sarana dan
prasarana layanan (0.130).
SARAN
Restoran Momomilk memiliki potensi serta peluang untuk terus
berkembang. Pihak restoran Momomilk harus segera membenahi izin operasional
yang mempengaruhi keberlangsungan usaha restoran. Setelah hal tersebut
dilakukan pihak restoran Momomilk dapat kembali mengoptimalkan strategi
integrasi kedepan dengan melakukan promosi yang optimal dan bekerja sama
dengan menawarkan ke berbagai investor atau membuka franchise. Strategi yang
dijalankan haruslah konsisten, sistematis serta dilakukan evaluasi secara berkala.
Strategi ini dapat menjadi solusi untuk permasalahan promosi restoran
Momomilk.
32
DAFTAR PUSTAKA
David FR. 2009. Manajemen Strategis Konsep, Edisi 12. Jakarta (ID). Salemba
Empat.
[Disbudpar] Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor (ID)
Kotler P. dan Keller, K. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13. Jakarta (ID):
Penerbit Erlangga.
Kotler P dan Armstrong G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1.
Jakarta (ID) : Penerbit Erlangga.
Lovelock C dan Wright L. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta (ID) : PT
Indeks.
Rangkuti F. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta (ID) :
PT Gramedia Pustaka Utama.
Saaty TL. 1993. Proses Hierarki Analitik Untuk Pengambilan Keputusan Dalam
Situasi Yang Kompleks (Terjemahan). Jakarta (ID) : PT Pustaka Inaman
Pressindo.
Umar H. 2003. Strategic Management in Action. Jakarta (ID) : Gramedia Pustaka
Utama.
33
LAMPIRAN
34
Lampiran 1 Daftar pertanyaan wawancara perusahaan
 Gambaran Umum Perusahaan
1. Bagaimana sejarah berdirinya restoran Momomilk?
2. Apa visi, misi, dan tujuan yang dimiliki restoran Momomilk?
3. Bagaimana struktur organisasi pada restoran Momomilk dan apa yang
menjadi tugas pada tiap bagian?
 Lingkungan Eksternal
A. Lingkungan Makro
1. Faktor Politik
a. Bagaimana pengaruh kebijakan politik atau hukum pemerintah
terhadap kelancaran usaha?
b. Apakah
terdapat
undang-undang/peraturan
pemerintah
yang
berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan usaha? Jika ada
sebutkan!
2. Faktor Ekonomi
a. Bagaimana siklus bisnis yang dilakukan oleh restoran Momomilk?
b. Apakah restoran Momomilk berpengaruh terhadap inflasi, suku
bunga, dan investasi? Jika ya, sebutkan alasan Bapak/Ibu?
c. Siapakah yang berperan dalam penetapan harga produk?
3. Faktor Sosial
a. Bagaimana perusahaan melihat gaya hidup masyarakat di wilayah
Bogor?
b. Faktor sosial yang ada di restoran Momomilk, biasanya terdiri dari
aspek mana saja? Sikap/gaya hidup/adat istiadat/ketiganya?
c. Apakah gaya hidup yang semakin modern dan beragam ikut
berpengaruh terhadap penjualan produk?
4. Faktor Teknologi
a. Bagaimana pengaruh perkembangan teknologi/peralatan terhadap
tumbuh kembangnya perusahaan?
b. Apakah dengan peralatan yang sudah ada, dapat mempengaruhi
kinerja restoran Momomilk? Jika ya, apa alasannya?
35
Lanjutan Lampiran 1.
c. Apakah
ada
waktu
keusangan
peralatan
dapur
kemudian
mengharuskan diganti dengan yang baru? Biasanya peralatan berupa
apa?
d. Apakah ada dampak yang paling dirasakan oleh perusahaan terhadap
pemasaran restoran melalui kemajuan teknologi informasi?
B. Lingkungan Mikro
1. Pemasok
Apakah restoran Momomilk mempunyai kerjasama dengan pemasok bahan
baku, jika ada sebutkan!
2. Pelanggan
Apakah restoran Momomilk mempunyai pelanggan tetap?
3. Pesaing
Apakah restoran Momomilk mempunyai pesaing dalam menjalankan
bisnisnya, jika ada sebutkan?
C. Lingkungan Industri
1. Ancaman Masuk Pendatang Baru
a. Seberapa
besar
pengaruh
masuknya
pendatang
baru
terhadap
pertumbuhan perusahaan?
b. Bagaimana perusahaan meyikapi pendatang baru tersebut?
2. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri
a. Menurut Anda, siapa pesaing potensial restoran Momomilk dan apa yang
menjadi keunggulan tempat tersebut?
b. Bagaimana pihak restoran Momomilk menanggapi para pesaing tersebut?
3. Ancaman Produk Pengganti
a. Apakah produk pengganti atau substitusi mengancam produk utama?
b. Produk pengganti apa yang menjadi pesaing bisnis Anda?
c. Apakah ada pengaruhnya bagi penjualan pada bisnis Anda?
36
Lanjutan Lampiran 1.
4. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli
a. Apakah restoran Momomilk melihat dari sisi tawar-menawar pembeli
dalam menentukan harga maupun dalam meningkatkan mutu atau
layanan restoran Momomilk?
b. Bagaimana pengaruh yang diberikan pembeli dalam proses tawarmenawar?
5. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok
a. Apakah kekuatan tawar-menawar pemasok dalam hal menaikkan harga
atau menurunkan kualitas produk atau servis mempengaruhi restoran
Momomilk?
b. Bagaimana pengaruh pemasok bagi bisnis ini?
c. Kriteria apa yang diberikan oleh restoran Momomilk dalam memilih
pemasok?
6. Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya
a. Apakah restoran Momomilk bekerjasama dengan stakeholder?
b. Apa saja stakeholderyang dimaksud? Sebutkan.....
 Pemerintah
 Serikat pekerja
 Lingkungan masyarakat
 Kreditor
 Pemasok
 Lainnya, sebutkan.....
c. Apa ada pengaruh yang ditimbulkan oleh para stakeholder lain, seperti
pemegang saham lainnya, pemerintah, atau pihak yang berpengaruh di
lingkungan sekitar lokasi?
 Lingkungan Internal
A. Bagaimana strategi pemasaran yang telah dilakukan restoran Momomilk
saat ini? (Segmentation, Targeting, Positioning)
1. Segmentation
a. Bagaimana segmentasi pelanggan yang ada?
37
Lanjutan Lampiran 1.
b. Berdasarkan apa pengelompokan pembeli di Restoran Momomilk?
c. Apa alasan memilih segmen tersebut?
2. Targeting
a. Siapa pembeli potensial menurut Anda?
b. Apa alasan pemilihan pasar sasaran tersebut?
c. Apa yang menjadi kendala dalam pasar sasaran tersebut?
d. Apakah jumlah pelanggan saat ini telah sesusai dengan yang
ditargetkan?
3. Positioning
Citra atau positioning seperti apa yang ingin diberikan kepada
konsumen?
B. Bauran pemasaran
1. Product
a. Produk/jasa dan fasilitas apa saja yang ada di Restoran Momomilk?
b. Produk dan jenis pelayanan apa yang menjadi favorit di Restoran
Momomilk?
c. Produk/jasa mana yang memberikan kontribusi yang paling besar
padakeuntungan yang diraih?
d. Apa saja keinginan konsumen yang perlu dipenuhi pada produk/jasa?
e. Perubahan-perubahan apa yang diperkirakan terjadi terhadap selera,
orientasi, dan preferensi konsumen terhadap produk/jasa?
2. Price
a. Berdasarkan apa pihak Restoran Momomilk menetapkan harga?
b. Apakah ada potongan harga
yang diberikan oleh Restoran
Momomilk?
c. Apakah ada konsekuensi yang dihadapi apabila harga jual ditetapkan
tinggi, sedang atau rendah?
3. Promotion
a. Melalui promosi apa yang telah dilakukan oleh restoran Momomilk?
b. Bentuk promosi apa yang menjadi andalan restoran Momomilk?
38
Lanjutan Lampiran 1.
c. Apakah ada cara promosi yang berbeda yang dilakukan restoran
Momomilk?
d. Apa yang menjadi pertimbangan dalam melakukan promosi tersebut?
e. Bentuk promosi apa yang paling efektif?
4. Place and Time
a. Apa yang menjadi alasan restoran Momomilk didirikan dilokasi ini?
b. Apakah lokasi mempengaruhi kenyamanan pengunjung?
5. Process
Apakah proses yang desainnya buruk akan menggangu pelanggan? Jika
ya, mana yang paling berpengaruh?
a. Keterlambatan
b. Birokrasi
c. Penyampaian jasa yang tidak efektif.
6. People
a. Kriteria karyawan seperti apa yang dipilih oleh restoran Momomilk?
b. Apakah karyawan Bapak/Ibu melayani konsumen dengan ramah? Jika
ya, apa alasannya?
7. Physic
Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi
bukti atas kualitas jasa. Contoh: gedung, tanah, perlengkapan, anggota
staf, tandatanda, dan petunjuk yang terlihat lainnya. Apakah setuju?
Mengapa?
8. Productivity and quality
a. Bagaimana kualitas produk atau pelayanan yang diberikan restoran
Momomilk?
b. Apakah konsumen pernah complain dan bagaimana pihak manajemen
menyelesaikannya?
Pertanyaan tambahan
1. Ada berapa jenis makanan yang dijual dan berapa harganya?
2. Biasanya
konsumen
lebih
menyukai
food/western food/light meal/dessert)
makanan
apa?
(Chinesse
39
Lanjutan Lampiran 1.
3. Biasanya bahan baku dibeli darimana?
a. Pasar tradisional
b. Langganan restoran Momomilk
c. Lainnya, sebutkan.....
4. Apakah restoran Momomilk memiliki langganan pasar untuk membeli bahan
baku?
Jika ya, apa alasan Bapak/Ibu?
a. Harga lebih murah
b. Lainnya, sebutkan.....
Jika tidak, apa alasan Bapak/Ibu?
a. Semua pasar sama
b. Lainnya, sebutkan.....
5. Apakah restoran Momomilk memiliki sertifikasi halal dari MUI?
a. Ya
b. Tidak
Jika tidak, apa alasan Bapak/Ibu?
a. Pengurusan sertifikasi halal dari MUI lama
b. Lainnya, sebutkan.....
6. Apakah ada layanan pesan antar untuk lokasi di luar restoran Momomilk?
a. Ya
b. Tidak
Jika tidak, apa alasan Bapak/Ibu?
a. Tidak ada kendaraan
b. Lainnya, sebutkan.....
7. Berapa jumlah karyawan yang ada di restoran Momomilk?
8. Setiap hari apa restoran Momomilk banyak dipenuhi pengunjung?
a. Sabtu – Minggu
b. Senin – Jumat
c. Lainnya, sebutkan.....
40
Lanjutan Lampiran 1.
9. Apakah restoran Momomilk merasa bersaing dengan restoran-restoran lain di
kota Bogor?
a. Ya
b. Tidak
Jika tidak, apa alasan Bapak/Ibu?
a. Setiap restoran memiliki pelanggan masing-masing
b. Letaknya berjauhan dengan restoran-restoran yang lain, jadi tidak masalah.
c. Lainnya, sebutkan.....
10.
Apakah bila terjadi kenaikan bahan baku, harga semua menu naik?
a. Ya
b. Tidak
Jika ya, apa alasan Bapak/Ibu?
a. Harga bahan baku naik, harga makanan juga naik
b. Lainnya, sebutkan.....
11.
Apakah restoran Momomilk merasa bersaing dengan restoran besar?
a. Ya
b. Tidak
Jika ya, apa alasan Bapak/Ibu?
a. Orang lebih memilih restoran
b. Makanannya nanti kurang laku
c. Lainnya, sebutkan.....
Jika tidak, apa alasan Bapak/Ibu?
a. Selalu ada pelanggan yang lebih menyukai makanan restoran daripada
café
b. Lainnya, sebutkan...
41
Lampiran 2 Kuesioner AHP (Analytical Hierarky Process)
KUESIONER PENELITIAN
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN
RESTORAN MOMOMILK BOGOR
IDENTITAS RESPONDEN
Nama
:
Jabatan
:
Tanda Tangan
:
Peneliti :
Andina Primandhani
H24114068
PROGRAM ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
42
Lanjutan Lampiran 2
Petunjuk Umum
1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh Bapak/Ibu.
2. Bapak/Ibu diharapkan melakukan pengisian kuesioner pada satu waktu untuk
menghindari inkonsistensi jawaban.
3. Jawaban merupakan pendapat pribadi Bapak/Ibu, sehingga memungkinkan
terjadi perbedaan pendapat dengan responden lain.
Petunjuk Pengisian
1. Pada bagian ini Anda diminta membandingkan dua faktor berdasarkan
besarnya peranan faktor tersebut terhadap strategi pemasaran restoran
Momomilk, lalu beri tanda (X).
2. Penilaian memiliki skala perbandingan (1-9). Berikut definisi dari setiap skala
untuk menilai komparasi.
Nilai Komparasi (A dibandingkan B)
1
3
5
7
9
2, 4, 6, 8
Definisi
A dan B sama penting
A sedikit lebih penting dibanding B
A jelas lebih penting dibanding B
A sangat jelas lebih penting dibanding B
A mutlak lebih penting dibanding B
Nilai-nilai diantara dua perbandingan
Contoh Pengisian
1. Jika Anda menganggap “A” sama penting dengan “B”
A
Nilai Perbandingan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B
2. Jika Anda menganggap “A” sedikit lebih penting dari “B”
A
Nilai Perbandingan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B
3. Jika Anda menganggap “B” sangat jelas lebih penting dari “A”
A
Nilai Perbandingan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B
43
Lanjutan Lampiran 2
Struktur Hierarki Strategi Pemasaran Restoran Momomilk Bogor
Goal
Analisis Strategi Pemasaran Restoran Momomilk
Tujuan
Alternatif
MR
Pm
Aktor
MLP
Alt 1
PH
PR
SDM
Faktor
MK
Alt 2
SK
KK
MPP
Alt 3
Alt 4
Keterangan :
1. Faktor
SDM (Sumber Daya Manusia)
PR (Persaingan Restoran)
PH (Produk yang dihasilkan)
SK (Sikap Konsumen)
2. Aktor
Pm (Pemilik)
Mr (Manager)
KK (Kepala Koki)
3. Tujuan
MLP (Mempertahankan Loyalitas Pelanggan)
MK (Meningkatkan Keuntungan)
MPP (Meningkatkan Pangsa Pasar)
MKU (Mempertahankan Keberlangsungan Usaha)
4. Alternatif
Alt 1 Melakukan penetrasi pasar
Alt 2 Meningkatkan efektifitas promosi
Alt 3 Menyelesaikan izin operasional
Alt 4 Memperbaiki sistem pelayanan
Alt 5 Melakukan inovasi produk
Alt 6 Memperbaiki sarana dan prasarana layanan
MKU
Alt 5
Alt 6
44
Lanjutan Lampiran 2.
I. Perbandingan Antar Elemen Faktor TerhadapFokus
Fokus
Level 1
Analisis Strategi Pemasaran Restoran Momomilk
Faktor
Level 2
PR
SDM
PH
SK
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu
faktor dengan faktor lainnya dalam menentukan bobot prioritas terhadap Analisis
Strategi Pemasaran Restoran Momomilk. Elemen-elemen Faktor dalam Penetapan
terhadap Strategi Pemasaran Restoran Momomilk, yaitu :
1.
2.
3.
4.
Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom
Kiri
SDM (SDM)
Persaingan Restoran (PR)
Produk yang dihasilkan (PH)
Sikap Konsumen (SK)
9
8
7
6
5
4
3
Sama
2
1
Kolom Kanan Lebih Penting
2
3
4
5
6
7
8
Kolom
9
Kanan
SDM
PR
SDM
PH
SDM
SK
PR
PH
PR
SK
PH
SK
Keterangan : Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat
jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya.
45
Lanjutan Lampiran 2.
II.
Perbandingan Elemen Aktor Terhadap Faktor
Aktor yang berpengaruh, yaitu:
1. Pemilik (Pm)
2. Manager (Mr)
3. Kepala Koki (KK)
2.1. Perbandingan Aktor terhadap Elemen Faktor Sumber Daya Manusia
Faktor
Level 2
Sumber Daya
Manusia
Aktor
Level 3
Persaingan
Restoran
Pemilik
Sikap
Konsumen
Produk yang
dihasilkan
Kepala Koki
Manager
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu
aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen SDM.
Kolom
Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting
9 8 7 6
5
4
3
2
Sama
1
Kolom Kanan Lebih Penting
2
3
4
5
6
7
8
Kolom
9
Kanan
Pm
Mr
Pm
KK
Mr
KK
Keterangan :
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih
penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya.
46
Lanjutan Lampiran 2.
2.2. Perbandingan Aktor terhadap Elemen Persaingan Restoran
Faktor
Level 2
Sumber Daya
Manusia
Aktor
Level 3
Persaingan
Restoran
Pemilik
Sikap
Konsumen
Produk yang
dihasilkan
Kepala Koki
Manager
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu
aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen Persaingan
Restoran.
Kolom
Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting
9 8 7 6
5
4
3
2
Sama
1
Kolom Kanan Lebih Penting
2
3
4
5
6
7
8
Kolom
9
Kanan
Pm
Mr
Pm
KK
Mr
KK
Keterangan :
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih
penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya.
47
Lanjutan Lampiran 2.
2.3. Perbandingan Aktor terhadap Elemen Faktor Produk yang Dihasilkan
Faktor
Level 2
Sumber Daya
Manusia
Aktor
Level 3
Persaingan
Restoran
Pemilik
Sikap
Konsumen
Produk yang
dihasilkan
Kepala Koki
Manager
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu
aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen Produk
yang Dihasilkan.
Kolom
Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting
9 8 7 6
5
4
3
2
Sama
1
Kolom Kanan Lebih Penting
2
3
4
5
6
7
8
Kolom
9
Kanan
Pm
Mr
Pm
KK
Mr
KK
Keterangan :
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih
penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya.
48
Lanjutan Lampiran 2.
2.4. Perbandingan Aktor terhadap Elemen Faktor Sikap Konsumen
Faktor
Level 2
Sumber Daya
Manusia
Aktor
Level 3
Persaingan
Restoran
Pemilik
Sikap
Konsumen
Produk yang
dihasilkan
Kepala Koki
Manager
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu
aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen Sikap
Konsumen.
Kolom
Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting
9 8 7 6
5
4
3
2
Sama
1
Kolom Kanan Lebih Penting
2
3
4
5
6
7
8
Kolom
9
Kanan
Pm
Mr
Pm
KK
Mr
KK
Keterangan :
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih
penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya.
49
Lanjutan Lampiran 2.
III. Perbandingan Tujuan Terhadap Aktor
Elementujuanterdiridari empat, yaitu:
1.
2.
3.
4.
Mempertahankan Loyalitas Pelanggan (MLP)
Meningkatkan Keuntungan (MK)
Meningkatkan Pangsa Pasar (MPP)
Mempertahankan Keberlangsungan Usaha (MKU)
3.1. Perbandingan Tujuan terhadap Aktor Pemilik/Owner
Aktor
Level 3
Tujuan
Level 4
Pemilik
Mempertahankan
Loyalitas Pelanggan
Kepala Koki
Manajer
Meningkatkan
Pangsa Pasar
Meningkatkan
Keuntungan
Mempertahankan
Keberlangsungan Usaha
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu
tujuan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap Pemilik/Owner.
Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom
Kiri
9
8
7
6
5
4
3
Sama
2
1
Kolom Kanan Lebih Penting
2
3
4
5
6
7
8
Kolom
9
Kanan
MLP
MPP
MLP
MK
MLP
MKU
MPP
MK
MPP
MKU
MK
MKU
Keterangan :
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih
penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya.
50
Lanjutan Lampiran 2.
3.2. Perbandingan Tujuan terhadap Aktor Manajer
Aktor
Level 3
Tujuan
Level 4
Pemilik
Mempertahankan
Loyalitas Pelanggan
Kepala Koki
Manajer
Meningkatkan
Pangsa Pasar
Meningkatkan
Keuntungan
Mempertahankan
Keberlangsungan Usaha
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu
tujuan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap Manajer.
Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom
Kiri
9
8
7
6
5
4
3
Sama
2
1
Kolom Kanan Lebih Penting
2
3
4
5
6
7
8
Kolom
9
Kanan
MLP
MPP
MLP
MK
MLP
MKU
MPP
MK
MPP
MKU
MK
MKU
Keterangan :
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih
penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya.
51
Lanjutan Lampiran 2.
3.3. Perbandingan Tujuan terhadap Aktor Kepala Koki
Aktor
Level 3
Tujuan
Level 4
Pemilik
Mempertahankan
Loyalitas Pelanggan
Kepala Koki
Manajer
Meningkatkan
Pangsa Pasar
Meningkatkan
Keuntungan
Mempertahankan
Keberlangsungan Usaha
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu
tujuan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap Kepala Koki.
Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom
Kiri
9
8
7
6
5
4
3
Sama
2
1
Kolom Kanan Lebih Penting
2
3
4
5
6
7
8
Kolom
9
Kanan
MLP
MPP
MLP
MK
MLP
MKU
MPP
MK
MPP
MKU
MK
MKU
Keterangan :
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih
penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya.
52
Lanjutan Lampiran 2.
IV. Perbandingan Strategi Alternatif Terhadap Tujuan
Pilihan strategi alternatif yang dapat dilakukan untuk mendukung
pencapaian tujuan, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Melakukan penetrasi pasar (Alt 1)
Melakukan promosiyang efektif (Alt 2)
Menyelesaikan izin operasional (Alt 3)
Memperbaiki sistem pelayanan (Alt 4)
Melakukan inovasi produk (Alt 5)
Memperbaiki sarana dan prasarana layanan (Alt 6)
4.1. Perbandingan Alternatif Strategi terhadap tujuan mempertahankan
loyalitas pelanggan
Tujuan
Level 4
Strategi
Alternatif
Level 5
Meningkatkan
Keuntungan
Meningkatkan
pangsa pasar
Mempertahankan
Loyalitas Pelanggan
Alt 1
Alt 2
Alt 3
Alt 4
Mempertahankan
Keberlangsungan Usaha
Alt 6
Alt 5
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu
alternatif dengan alternatif lainnya dalam menentukan bobot prioritas (besarnya
pengaruh strategi) terhadap loyalitas pelanggan.
Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom
Kiri
9
8
7
6
5
4
3
Sama
2
1
Kolom Kanan Lebih Penting
2
3
4
5
6
7
Kolom
8
9
Kanan
Alt 1
Alt 2
Alt 1
Alt 3
Alt 1
Alt 4
Alt 1
Alt 5
Alt 1
Alt 6
Alt 2
Alt 3
Alt 2
Alt 4
Alt 2
Alt 5
Alt 2
Alt 6
Alt 3
Alt 4
Alt 3
Alt 5
Alt 3
Alt 6
Alt 4
Alt 5
Alt 4
Alt 6
Alt 5
Alt 6
53
Lanjutan Lampiran 2.
4.2. Perbandingan Alternatif Strategi terhadap peningkatkan pangsa pasar
Tujuan
Level 4
Mempertahankan
loyalitas pelanggan
Strategi
Alternatif
Level 5
Meningkatkan
Keuntungan
Meningkatkan
pangsa pasar
Alt 1
Alt 2
Alt 3
Alt 4
Mempertahankan
Keberlangsungan Usaha
Alt 6
Alt 5
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu
alternatif dengan alternatif lainnya dalam menentukan bobot prioritas (besarnya
pengaruh strategi) terhadap peningkatkan pangsa pasar.
Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom
Kiri
9
8
7
6
5
4
3
Sama
2
1
Kolom Kanan Lebih Penting
2
3
4
5
6
7
8
Kolom
9
Kanan
Alt 1
Alt 2
Alt 1
Alt 3
Alt 1
Alt 4
Alt 1
Alt 5
Alt 1
Alt 6
Alt 2
Alt 3
Alt 2
Alt 4
Alt 2
Alt 5
Alt 2
Alt 6
Alt 3
Alt 4
Alt 3
Alt 5
Alt 3
Alt 6
Alt 4
Alt 5
Alt 4
Alt 6
Alt 5
Alt 6
Keterangan :
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih
penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya.
54
Lanjutan Lampiran 2.
4.3. Perbandingan Alternatif Strategi terhadap peningkatan keuntungan
Tujuan
Level 4
Meningkatkan
pangsa pasar
Mempertahankan
loyalitas pelanggan
Strategi
Alternatif
Level 5
Alt 1
Alt 2
Meningkatkan
Keuntungan
Alt 3
Alt 4
Mempertahankan
Keberlangsungan Usaha
Alt 6
Alt 5
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu
alternatif dengan alternatif lainnya dalam menentukan bobot prioritas (besarnya
pengaruh strategi) terhadap peningkatan keuntungan.
Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom
Kiri
9
8
7
6
5
4
3
Sama
2
1
Kolom Kanan Lebih Penting
2
3
4
5
6
7
8
Kolom
9
Kanan
Alt 1
Alt 2
Alt 1
Alt 3
Alt 1
Alt 4
Alt 1
Alt 5
Alt 1
Alt 6
Alt 2
Alt 3
Alt 2
Alt 4
Alt 2
Alt 5
Alt 2
Alt 6
Alt 3
Alt 4
Alt 3
Alt 5
Alt 3
Alt 6
Alt 4
Alt 5
Alt 4
Alt 6
Alt 5
Alt 6
Keterangan :
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih
penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya.
55
Lanjutan Lampiran 2.
4.4. Perbandingan Alternatif Strategi terhadap mempertahankan
keberlangsungan usaha
Tujuan
Level 4
Mempertahankan
loyalitas pelanggan
Strategi
Alternatif
Level 5
Meningkatkan
pangsa pasar
Alt 1
Alt 2
Mempertahankan
Keberlangsungan Usaha
Meningkatkan
Keuntungan
Alt 3
Alt 4
Alt 6
Alt 5
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu
alternatif dengan alternatif lainnya dalam menentukan bobot prioritas (besarnya
pengaruh strategi) terhadap mempertahankan keberlangsungan usaha.
Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom
Kiri
9
8
7
6
5
4
3
Sama
2
1
Kolom Kanan Lebih Penting
2
3
4
5
6
7
8
Kolom
9
Kanan
Alt 1
Alt 2
Alt 1
Alt 3
Alt 1
Alt 4
Alt 1
Alt 5
Alt 1
Alt 6
Alt 2
Alt 3
Alt 2
Alt 4
Alt 2
Alt 5
Alt 2
Alt 6
Alt 3
Alt 4
Alt 3
Alt 5
Alt 3
Alt 6
Alt 4
Alt 5
Alt 4
Alt 6
Alt 5
Alt 6
Keterangan :
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih
penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya.
56
Lampiran 3 Foto Produk
Fresh Milk
Milkshake
Yoghurt dan Smoothies
Chinesse food, western food,
traditional food, roti bakar Momo.
57
Lampiran 4 AHP Hasil Pengolahan Horizontal
1. Perbandingan antar faktor terhadap fokus
2. Perbandingan antar aktor terhadap faktor
 Antar aktor terhadap faktor Sumber Daya Manusia
 Antar aktor terhadap faktor Persaingan Restoran
 Antar aktor terhadap faktor Produk yang Dihasilkan
58
Lanjutan Lampiran 4.
 Antar aktor terhadap faktor Sikap Konsumen
3. Perbandingan antar tujuan terhadap aktor
 Antar tujuan terhadap pemilik
 Antar tujuan terhadap manager operasional
59
Lanjutan Lampiran 4.
 Antar tujuan terhadap kepala koki
4. Perbandingan antar alternatif terhadap tujuan
 Antar alternatif terhadap Mempertahankan Loyalitas Pelanggan
 Antar alternatif terhadap Meningkatkan Keuntungan
 Antar alternatif terhadap Meningkatkan Pangsa Pasar
60
Lanjutan Lampiran 4.
 Antar alternatif terhadap Mempertahankan Keberlangsungan Usaha
61
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di kota Bogor pada tanggal 18 September 1990 dari ayah
Ir. H. Otto Naryoto dan ibu Hj. Ivic Codariah, SE. Penulis adalah putri pertama
dari dua bersaudara. Tahun 2008 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Bogor dan pada
tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Diploma 3 Institut Pertanian Bogor
(IPB) melalui undangan Seleksi Masuk IPB dan diterima di jurusan Manajemen
Agribisnis.
Penulis pernah aktif dalam organisasi kampus paduan suara D‟Voice
Diploma 3 Institut Pertanian Bogor. Penulis juga aktif dalam organisasi luar
kampus, dengan mendirikan Komunitas Klub Buku Indonesia regional Bogor
periode 2011 – 2013 dan juga aktif menjadi pengajar di Terminal Hujan periode
2011 - 2013.
Download