BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi persaingan bisnis
tidak dapat dihindari oleh
perusahaan manapun, sehingga diperlukan peran manajemen dalam hal
meningkatkan dan memperbaiki kinerja perusahaan di berbagai bidang. Hal ini
dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut.
Pada umumnya, tujuan akhir yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan
adalah memperoleh laba yang maksimal. Laba tersebut juga sering dijadikan
sebagai indikator untuk menilai pencapaian keberhasilan perusahaan dewasa ini.
Kemampuan perusahaan untuk tetap dapat bersaing dalam kompetisi dengan
perusahaan-perusahaan lainnya, menuntut perusahaan untuk dapat meningkatkan
profitabilitas.
Menurut statement of financial accounting concept (SFAC) No.1 (dalam
Pujiningsih,2011),
informasi
laba
merupakan
perhatian
utama
untuk
memperkirakan kinerja atau pertanggungjawaban pihak manajemen perusahaan.
Adanya kecenderungan lebih memperhatikan laba ini disadari oleh manajemen,
khususnya bagi manajer yang kinerjanya diukur berdasarkan informasi
tersebut,sehingga mendorong timbulnya perilaku menyimpang (dysfunctional
behavior), yang salah satu bentuknya adalah manajemen laba (earnings
management) dalam penyajian laporan keuangan. Disini earnings dibatasi pada
sifatnya, hal ini dikarenakan masih terdapat kerancuan mengenai terminology
1
Universitas Sumatera Utara
earnings terdiri atas laba tunai dan komponen-komponen accruals baik yang
berada di bawah kebijakan manajemen (discreationary) maupun yang tidak
(nondiscreatioary).
Istilah manajemen laba mungkin tidak terlalu asing bagi para pemerhati
manajemen dan akuntansi, baik praktisi maupun akademisi. Istilah tersebut mulai
menarik perhatian para peneliti, khususnya peneliti akuntansi, karena sering
dihubungkan
dengan
perilaku
manajer
atau
para
pembuat
laporan
keuangan.Manajemen laba adalah potensi penggunaan manajemen akrual dengan
tujuan memperoleh keuntungan pribadi (Belkaoui, 2007).
Pada prakteknya, yang banyak menjadi perhatian investor dan calon
investor dalam laporan keuangan hanya terpusat pada laba perusahaankarena pada
dasarnya laba yang dilaporkan oleh manajemen merupakan sinyal bagi para
pengguna laporan keuangan terutama investor mengenai laba perusahaan di masa
datang (Sudjito, 2006). Oleh karena itu, pengguna laporan keuangan dapat
memprediksi laba yang akan datang berdasarkan sinyal yang disediakan oleh
manajemen melalui laba yang dilaporkan pada periode berjalan. Perhatian
investor yang sering terpusat pada informasi laba tanpa memperhatikan prosedur
yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba tersebut mendorong manajer
untuk melakukan manajemen atas laba.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008
tentang perbankan syariah, disebutkan bahwa bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka
2
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan taraf hidup rakyat (www.bi.go.id). Berdasarkan pengertian tersebut
maka untuk menjalankan aktivitasnya perbankan harus mempunyai integritas
tinggi supaya masyarakat memiliki kepercayaan dalam rangka menjalin hubungan
kerja.
Praktik
manajemen
laba
yang
dilakukan
oleh
manajer
dapat
diminimumkan melalui suatu mekanisme monitoring untuk menyelaraskan
(alignment) ketidaksejajaran kepentingan tersebut (Midiastuty, 2003). Pertama,
kualitas audit diperlukan untuk lebih meningkatkan kualitas informasi yang
terdapat dalam laporan keuangan perusahaan sesuai dengan tugas – tugasnya.
Laporan keuangan yang diaudit sesuai dengan standar, akan mempunyai
reliabilitas yang tinggi dan tidak menyesatkan. Proses audit yang sesuai dengan
standar akan membuat opini, data-data, dan disclosure yang diungkapkan oleh
perusahaan menjadi dasar yang valid bagi pengambilan keputusan dari semua
pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Kedua, leverage merupakan
faktor penentu dari risiko ekuitas karena perusahaan dalam menjalankan operasi
perusahaannya memungkinkan penggunaan hutang sebagai modalnya. Proporsi
pengguna hutang yang besar oleh perusahaan akan memberikan risiko yang besar
bagi pemilik modal. Semakin besar leverage yang dimiliki perusahaan, maka akan
berakibat semakin peka laba terhadap pertumbuhan penjualan. Oleh karena itu
perusahaan dihadapkan pada risiko yang semakin besar. Ketiga, kepemilikan
saham
perusahaan
oleh
manajemen
(managerial
ownership),
sehingga
kepentingan pemilik atau pemegang saham dan kepentingan manajer dapat
selaras.
3
Universitas Sumatera Utara
Size merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan.
Terdapat berbagai proksi yang biasanya digunakan untuk mewakili ukuran
perusahaan, yaitu jumlah karyawan, total aset, jumlah penjualan, dan kapitalisasi
pasar. Semakin besar perusahaan dan luasan usahanya, mengakibatkan pemilik
tidak bisa mengelola sendiri perusahaannya secara langsung. Hal inilah yang
memicu munculnya masalah keagenan. Perusahaan yang berukuran besar
memiliki kecenderungan melakukan tindakan manajemen labanya lebih kecil
dibanding perusahaan yang ukurannya lebih kecil. Hal ini dikarenakan perusahaan
besar dipandang lebih kritis oleh pemegang saham dan pihak luar. Sehingga
perusahaan besar mendapatkan tekanan yang lebih kuat untuk menyajikan
pelaporan keuangan yang kredible (Pujiningsih, 2011).
Rasio ROA merupakan perbandingan antara laba bersih dengan aset.
Menurut Kasmir (2008) Rasio ini menunjukkan efektivitas pengelolaan aset,
semakin tinggi angka ROA menunjukkan pengelolaan aset semakin produktif.
Menurut Setiawati (2010) Rasio ROA digunakan untuk memprediksi tingkat
kegagalan bank dan hasilnya terbukti signifikan dan Semakin rendah rasio ROA
diduga akan lebih memotivasi bank untuk melakukan manajemen laba dengan
cara meningkatkan laba.
Menurut Indriani(2010) perusahaan yang mempunyai rasio leverage tinggi
akibat besarnya jumlah utang dibandingkan dengan aktiva yang dimiliki
perusahaan, diduga melakukan manajemen laba karena perusahaan terancam
default yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang pada waktunya.
4
Universitas Sumatera Utara
Widyaningdyah (dalam Tarjo,2008) mengatakan bahwa leverage berpengaruh
positif dan signifikan terhadap manajemen laba.
Penelitian mengenai manajemen laba sudah pernah dilakukan oleh
Pujiningsih (2011) yang menggunakan sampel dari perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tidak adanya pengaruh struktur kepemilikan, ukuran perusahaan dan kompensasi
bonus terhadap manajemen laba.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah tahun yang
diamati yaitu 2008 sampai dengan tahun 2010 dan variabel yang digunakan, serta
juga mengingat bahwa pada tahun 2008 terdapat krisis global, sehingga peneliti
ingin mengetahui kemampuan perusahaan memanajemen laba pada perusahaan
tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan pada
perusahaan-perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan
mengeluarkan laporan keuangan tahun 2008 sampai dengan tahun 2010.Data yang
digunakan dalam penelitian ini berbentuk replikasi dengan meng-update atau
memodifikasi data dari peneliti terdahulu. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis
yang
berbeda
dan
sampel
yang
lebih
luas
dari
penelitian
sebelumnya.Alasan penelitian ini menggunakan perusahaan perbankan sebagai
objek penelitian dikarenakan perusahaan perbankan merupakan perusahaan yang
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat untuk peningkatan taraf hidup rakyat banyak dan merupakan salah
satu sektor yang berperan vital bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara.
5
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian
untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara size,Return on
Asset (ROA) dan leverage terhadap manajemen laba dengan judul ”Pengaruh
Size, ROA dan Leverage terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan sebelumnya, maka
penulis merumuskan masalah yaitu apakah size,Return on Asset (ROA) dan
leverage berpengaruh terhadap manajemen laba baik secara simultan maupun
parsial?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh size,Return on Asset
(ROA) dan leverage terhadap manajemen laba baik secara simultan maupun
parsial?
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1.
Bagi peneliti
Menambah wawasan serta pengetahuan peneliti mengenaimanajemen
laba.
6
Universitas Sumatera Utara
2.
Bagi Investor
Memberikan masukan untuk pengambilan keputusan mengenai investasi
pada perusahaan yang telah menerapkan Manajemen laba.
3.
Bagi Pembaca
Melalui hasil skripsi ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan
pembaca dan dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain dalam
mengadakan penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama.
7
Universitas Sumatera Utara
Download