ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2009 – 2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: SITI NURJANAH B. 200 090 052 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2009 – 2011 SITI NURJANAH B 200090052 ABSTRAKSI Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganilisis pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio dan Return On Equity terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2009-2011. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pedoman dalam membuat kebijakan dan keputusan bisnis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R2). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2011 yaitu 146 perusahaan, sedangkan sampel penelitian adalah 13 perusahaan dengan Purposive Sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Cash Position, Debt to Equity Ratio dan Return On Equity secara simultan berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio, dilihat dari Uji F bahwa tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Namun secara parsial hanya Cash Position yang berpengaruh secara signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, dilihat dari Uji t bahwa hanya Cash Position yang tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Selain itu Cash Position merupakan variabel yang dominan mempengaruhi Dividend Payout Ratio. Hal ini ditunjukkan dengan nilai standardized coefficient dari ketiga variabel menunjukkan Cash Position mempunyai angka tertinggi. Kata Kunci: Cash Position, Return On Equity dan Dividend Payout Ratio perusahaan Manufaktur A. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal. Pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas, instrument derivatif, maupun instrumen lainnya. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Dalam aktivitas dipasar modal, para investor memiliki harapan dari investasi yang dilakukannya, yaitu yang berupa capital gain dan dividen. Kebijakan pembayaran dividen mempunyai pengaruh bagi pemegang saham dan perusahaan yang membayar dividen. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil karena hal tersebut akan mengurangi ketidakpastian akan hasil yang diharapkan dari investasi yang mereka lakukan dan juga dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sehingga nilai saham juga dapat meningkat. Bagi perusahaan, pilihan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen akan mengurangi sumber dana internalnya, sebaliknya jika perusahaan menahan labanya dalam bentuk laba ditahan maka kemampuan pembentukan dana internalnya akan semakin besar yang dapat digunakan untuk membiayai aktifitas perusahaan sehingga mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap dana eksternal dan sekaligus akan memperkecil resiko perusahaan. ( Marlina dan Danica, 2009 ) Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA PADA PERIODE 2009 - 2011” DI BURSA EFEK 2. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui pengaruh Cash Position ( CP ) terhadap Dividend Payout Ratio ( DPR ) pada perusahaan manufaktur di BEI periode tahun 2009 – 2011. b. Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio ( DER ) terhadap Dividend Payout Ratio ( DPR ) pada perusahaan manufaktur di BEI periode tahun 2009 – 2011. c. Untuk mengetahui pengaruh Return On Equity ( ROE ) terhadap Dividend Payout Ratio ( DPR ) pada perusahaan manufaktur di BEI periode tahun 2009 – 2011. B. TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 1. Dividen Dividen merupakan proporsi laba yang dibagikan kepada pemegang saham perusahaan dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar yang dimilikinya ( Baridwan, 2004: 430 ). Tujuan pembagian dividen adalah : a. Untuk memaksimumkan kemakmuran bagi para pemegang saham.. b. Untuk menunjukkan likuiditas perusahaan. c. Sebagian investor memandang bahwa resiko dividen lebih rendah dibanding resiko capital gain. d. Untuk memenuhi kebutuhan para pemegang saham atas pendapatan tetap yang digunakan untuk keperluan konsumsi. e. Dividen dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara manajer dan investor. 2. Dividend Payout Ratio Menurut Yuniningsih ( 2002 ), Dividen Payout Ratio merupakan perbandingan antara Dividend Per Share dengan Earning Per Share, jadi perspektif yang dilihat adalah pertumbuhan Dividend Per Share ( DPS ) terhadap pertumbuhan Earning Per Share ( EPS ). Di dalam komponen dividend per share terkandung unsure dividen,sehingga jika semakin besar dividend yang dibagikan maka semakin besar pula dividend payout rationya. Pembagian dividen yang besar bukannya tidak diinginkan oleh investor, tetapi jika dividend payout ratio lebih besar 25 % dikuatirkan akan terjadi kesulitan likuiditas keuangan perusahaan dimasa yang akan datang. Hasilnya, dividen biasanya dipertahankan pada jumlah konstan dan dinaikkan hanya jika manajer yakin bahwa relatif mudah untuk mempertahankan kenaikan pembayaran tersebut di masa depan. 3. Cash Position Posisi kas atau likuiditas perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Oleh karena dividen merupakan “ cash outflow “, maka makin kuat posisi kas perusahaan, berarti makin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Posisi kas merupakan rasio kas akhir tahun dengan earnings after tax. Bagi perusahaan yang memiliki posisi kas yang semakin kuat akan semakin besar kemampuannya untuk membayar dividen. Faktor ini merupakan faktor internal yang dapat dikendalikan oleh manajemen sehingga pengaruhnya dapat dirasakan secara langsung bagi kebijakan dividen. 4. Debt to Equity Ratio Menurut Gitman ( 2006 ) Debt to Equity Ratio ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar kewajibannya dan rasio yang semakin rendah akan menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Peningkatan hutang ini akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham, artinya semakin tinggi kewajiban perusahaan, akan semakin menurunkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Debt to Equity Ratio yaitu perbandingan antara total kewajiban ( total utang ) dengan total modal sendiri ( equity ). 5. Return On Equity Rasio Return On Equity ( ROE ) sering digunakan untuk melihat tingkat pengembalian dari dana yang diinvestasikannya. Oleh karena itu, peningkatan dan penurunan Return On Equity ( ROE ) mempengaruhi minat dari para investor yang akan berakhir pada putusan investasi yang diambil. ROE merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini dihitung sebagai berikut : ( Sudana, 2011 : 22 ) Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : H1 = Cash Position berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio H2 = Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio H3 = Return On Equity berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio C. METODE PENELITIAN 1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria tertentu. Data- data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur di BEI dari tahun 2009- 2011. Data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory ( ICMD ) dan situs Bursa Efek Indonesia ( www.idx.co.id ). Sampel yang diperoleh tiap tahunnya sebanyak 13 perusahaan sehingga periode 2009-2011 diperoleh total sampel sebanyak 39 perusahaan. 2. Variabel Penelitian dan Pengukurannya a. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Dividend Payout Ratio. Rasio antara dividend per share (DPS) terhadap earning per share (EPS). DPR = b. Variabel Independen 1) Cash Position Posisi kas atau likuiditas perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Cash Position = 2) Debt to Equity Ratio Rasio utang terhadap ekuitas ( debt to equity ratioDER ) merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya utang dapat ditutupi oleh modal sendiri. DER = 3) Return On Equity ( X3 ) Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. ROE = 3. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan uji hipotesis yang meliputi analisis regresi linier berganda, uji F, uji t, dan uji koefisien determinasi (R2). Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi. D. HASIL PENELITIAN 1. Pengaruh Cash Position Terhadap Dividend Payout Ratio Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari perhitungan regresi linier berganda pada model analisis untuk hipotesis 1 ( satu ) selama periode ( 2009- 2011 ) menunjukkan bahwa hasil pengujian dengan menggunakan variabel Cash Position mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji T dimana nilai signifikansi pada variabel Cash Position sebesar 0,000 ≤ α = 5 %. Posisi kas perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham, hal ini dikarenakan dividen merupakan cash outflow, maka tentu saja memerlukan tersedianya kas yang cukup atau posisi likuiditas harus terjaga, sehingga walaupun perusahaan memperoleh laba yang tinggi dan beban utang beserta bunga yang rendah, namun jika tidak didukung oleh posisi yang kuat, maka kemampuan pembayaran dividennya rendah. Hal ini berarti bahwa semakin kuatnya posisi kas suatu perusahaan terhadap prospek kebutuhan dana diwaktu- waktu mendatang, maka semakin tinggi rasio pembayaran dividennya. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Marlina dan Danica ( 2009 ) dimana variabel Cash Position mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Prihantoro ( 2003 ) dimana variabel Cash Position mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Kemudian penelitian yang dilakukan Efendi ( 2007 ) dimana variabel Cash Position mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. 2. Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari perhitungan regresi linier berganda pada model analisis untuk hipotesis 2 ( dua ) selama periode ( 2009- 2011 ) menunjukkan bahwa hasil pengujian dengan menggunakan variabel Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji T dimana nilai signifikansi pada variabel Debt to Equity Ratio sebesar 0,972 ≥ α = 5 %. Hal ini berarti semakin meningkatnya Debt to Equity Ratio, maka hal tersebut berdampak pada profitabilitas perusahaan, karena sebagian dipergunakan untuk membayar pinjaman, dengan biaya bunga yang semakin besar, maka profitabilitas ( EAT ) akan semakin berkurang, maka hak para pemegang saham ( dividen ) akan semakin menurun. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kewajiban suatu perusahaan, maka akan semakin menurunkan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Marlina dan Danica ( 2009 ) dimana variabel Debt to Equity Ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Rizky ( 2008 ) dimana variabel Debt to Equity Ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Kemudian penelitian yang dilakukan Efendi ( 2007 ) dimana variabel Debt to Equity Ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. 3. Pengaruh Return On Equity Terhadap Dividend Payout Ratio Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari perhitungan regresi linier berganda pada model analisis untuk hipotesis 3 ( tiga ) selama periode ( 2009- 2011 ) menunjukkan bahwa hasil pengujian dengan menggunakan variabel Return On Equity mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji T dimana nilai signifikansi pada variabel Return On Equity sebesar 0,990 ≥ α = 5 %. Ini berarti total modal yang ada manajemen tidak dapat menghasilkan keuntungan dengan kemampuan modal sendiri sehingga tidak dapat menguntungkan para pemegang saham. Hasil ini memberikan indikasi bahwa tingkat pengembalian investasi yang akan diterima investor rendah, sehingga investor tidak tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rizky ( 2008 ) dimana variabel Return On Equity tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Suharli ( 2006 ) dimana variabel Return On Equity mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Rahmawati dan Akram ( 2007 ) dimana variabel Return On Equity tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. E. PENUTUP 1. Kesimpulan a. Hipotesis 1 : Cash Position berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 9,053 dengan nilai sig 0,000 ≤ α = 5 %. Hal ini berarti bahwa semakin kuatnya posisi kas suatu perusahaan terhadap prospek kebutuhan dana diwaktu- waktu mendatang, maka semakin tinggi rasio pembayaran dividennya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Cash Position berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Marlina dan Danica ( 2009 ), Prihantoro ( 2003 ), dan Efendi ( 2007 ). b. Hipotesis 2 : Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 0,036 dengan nilai sig 0,972 ≥ α = 5%. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kewajiban suatu perusahaan, maka akan semakin menurunkan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Marlina dan Danica ( 2009 ), Rizky ( 2008 ) , dan Efendi ( 2007 ). c. Hipotesis 3 : Return On Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 0,013 dengan nilai sig 0,990 ≥ α = 5%. Ini berarti total modal yang ada manajemen tidak dapat menghasilkan keuntungan dengan kemampuan modal sendiri sehingga tidak dapat menguntungkan para pemegang saham. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa Return On Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizky ( 2008 ) , Suharli ( 2006 ), Rahmawati dan Akram ( 2007 ). 2. Saran Adanya berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: a. Bagi pihak investor perlu memperhatikan cash position, debt to equity ratio dan return on equity sebagai pertimbangan dalam menentukan investasi pada masa mendatang apabila mengharapkan pembayaran dividen. b. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti ini hanya terbatas menggunakan tiga variabel independen yaitu cash position, debt to equity ratio dan return on equity yang dipertimbangkan dalam mempengaruhi dividend payout ratio, sehingga masih banyak faktor lain yang dapat dipertimbangkan mempengaruhi dividend payout ratio untuk penelitian selanjutnya. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel yang lain, misalnya variabel growth, return on assets, insider ownership, shareholder dispersion dan risiko perusahaan. Penelitian ini juga dapat menambah referensi penelitian yang ada sebagai informasi untuk memungkinkan penelitian selanjutnya. c. Bagi perusahaan, untuk menjaga loyalitas pemegang saham terhadap perusahaan sebaiknya posisi kas dan kemampuan untuk memperoleh laba dapat dipertahankan dan ditingkatkan agar kemampuan perusahaan dalam membayar dividen tetap terjaga tanpa mengabaikan pengendalian terhadap resiko perusahaan dan otomatis juga terjadi peningkatan kepemilikan dari pemegang saham. DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaky. 2004. Intermediate Accounting. BPFE UGM : Yogyakarta. Damayanti, Susana dan Fatchan Achyani. 2006. Analisis Pengaruh Investasi, Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 5 No. 1. Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2006. Pasar Modal di Indonesia : Pendekatan Tanya/ Jawab. Edisi 2. Jakarta : Salemba 4. Efendi, 2007. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi DPR pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2003- 2004. Tesis S2. Undip. Ghozali, H. Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketiga Semarang : Badan penerbit Undip. Hanafi, Mamduh. 2004. Manajemen Keuangan. BPFE, Yogyakarta. Harjito, Agus dan Martono. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama, Ekonisia, Yogyakarta. I Made Sudana. 2011. Manajemen Keuangan, Pengukuran, Teori dan Praktik. Erlangga, Jakarta. Indonesian Capital Market Directory, 2009 Indonesian Capital Market Directory, 2010 Indonesian Capital Market Directory, 2011 Juhmani, Omar I. H. 2009. Determinants of Dividend Payout Policy : Evidence From Bahraini Firms. Journal of International Finance and Economics, Volume 9, Number 2. Keown, Arthur J dkk. 2010. Dasar- dasar Manajemen Keuangan. Buku 2. Jakarta : Salemba Empat. Kuncoro, Mudjarat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga. Mamduh M. Hanafi, Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. UPP AMP YKPN. Jakarta. Marlina, Lisa dan Clara Danica. 2009. Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Manajemen Bisnis Vol. 2 No. 1. Prihantoro. 2003. Estimasi Pengaruh Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis No. 1 Jilid 8.p.7-14 Rahmawati, 2007. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen dan Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan. Tesis. Semarang. Suharli, M. 2006. Studi Empiris Mengenai Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Harga Saham terhadap Jumlah Dividen Tunai ( Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta ) Utami, Rizky Pebriani. 2008. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Deviden Pada Sektor Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003 – 2007. Jurnal Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma. Van Horne, James C. dan John M. Wachowichz. 2005. Prinsip- Prinsip Manajemen Keuangan, Terjemahan Heru Sutojo. Jakarta : Salemba Empat. Weston, J.Fred dan Thomas E. Copeland. 2010. Manajemen Keuangan. Jilid 1. Edisi 9. Jakarta : Binarupa Aksara. Yuniningsih, 2002. Interpendensi antara Kebijakan Dividend Payout Ratio, Financial, Leverage, dan Investasi pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis Ekonomi. Vol. 9, No. 2, September 2002.