analisis pengaruh cash position, debt to equity ratio, dan return on

advertisement
ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN
RETURN ON EQUITY TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
PADA PERIODE 2009 – 2011
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun oleh:
SITI NURJANAH
B. 200 090 052
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN
RETURN ON EQUITY TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
PADA PERIODE 2009 – 2011
SITI NURJANAH
B 200090052
ABSTRAKSI
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganilisis
pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio dan Return On Equity terhadap
Dividend Payout Ratio pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada
periode 2009-2011. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan mampu
memberikan pedoman dalam membuat kebijakan dan keputusan bisnis.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
linear berganda dengan uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R2). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2011 yaitu 146 perusahaan, sedangkan sampel
penelitian adalah 13 perusahaan dengan Purposive Sampling sebagai teknik
pengambilan sampel.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Cash Position, Debt to Equity
Ratio dan Return On Equity secara simultan berpengaruh terhadap Dividend
Payout Ratio, dilihat dari Uji F bahwa tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05
yaitu 0,000 < 0,05. Namun secara parsial hanya Cash Position yang berpengaruh
secara signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, dilihat dari Uji t bahwa hanya
Cash Position yang tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 <
0,05. Selain itu Cash Position merupakan variabel yang dominan mempengaruhi
Dividend Payout Ratio. Hal ini ditunjukkan dengan nilai standardized coefficient
dari ketiga variabel menunjukkan Cash Position mempunyai angka tertinggi.
Kata Kunci: Cash Position, Return On Equity dan Dividend Payout Ratio
perusahaan Manufaktur
A.
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak
cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar
modal. Pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk berbagai
instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik
dalam bentuk utang, ekuitas, instrument derivatif, maupun instrumen
lainnya. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan
prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Dalam aktivitas
dipasar modal, para investor memiliki harapan dari investasi yang
dilakukannya, yaitu yang berupa capital gain dan dividen.
Kebijakan pembayaran dividen mempunyai pengaruh bagi
pemegang saham dan perusahaan yang membayar dividen. Para pemegang
saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil
karena hal tersebut akan mengurangi ketidakpastian akan hasil yang
diharapkan dari investasi yang mereka lakukan dan juga dapat
meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan
sehingga nilai saham juga dapat meningkat. Bagi perusahaan, pilihan
untuk membagikan laba dalam bentuk dividen akan mengurangi sumber
dana internalnya, sebaliknya jika perusahaan menahan labanya dalam
bentuk laba ditahan maka kemampuan pembentukan dana internalnya akan
semakin besar yang dapat digunakan untuk membiayai aktifitas
perusahaan sehingga mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap
dana eksternal dan sekaligus akan memperkecil resiko perusahaan.
( Marlina dan Danica, 2009 )
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS
PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN
RETURN ON EQUITY TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO
PADA
PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
INDONESIA PADA PERIODE 2009 - 2011”
DI
BURSA
EFEK
2. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengaruh Cash Position ( CP ) terhadap
Dividend Payout Ratio ( DPR ) pada perusahaan manufaktur di
BEI periode tahun 2009 – 2011.
b. Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio ( DER ) terhadap
Dividend Payout Ratio ( DPR ) pada perusahaan manufaktur di
BEI periode tahun 2009 – 2011.
c. Untuk mengetahui pengaruh Return On Equity ( ROE ) terhadap
Dividend Payout Ratio ( DPR ) pada perusahaan manufaktur di
BEI periode tahun 2009 – 2011.
B. TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
1. Dividen
Dividen merupakan proporsi laba yang dibagikan kepada
pemegang saham perusahaan dalam jumlah yang sebanding dengan
jumlah lembar yang dimilikinya ( Baridwan, 2004: 430 ).
Tujuan pembagian dividen adalah :
a. Untuk memaksimumkan kemakmuran bagi para pemegang saham..
b. Untuk menunjukkan likuiditas perusahaan.
c. Sebagian investor memandang bahwa resiko dividen lebih rendah
dibanding resiko capital gain.
d. Untuk
memenuhi
kebutuhan
para
pemegang
saham
atas
pendapatan tetap yang digunakan untuk keperluan konsumsi.
e. Dividen dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara manajer
dan investor.
2. Dividend Payout Ratio
Menurut Yuniningsih ( 2002 ), Dividen Payout Ratio merupakan
perbandingan antara Dividend Per Share dengan Earning Per Share,
jadi perspektif yang dilihat adalah pertumbuhan Dividend Per Share (
DPS ) terhadap pertumbuhan Earning Per Share ( EPS ). Di dalam
komponen dividend per share terkandung unsure dividen,sehingga jika
semakin besar dividend yang dibagikan maka semakin besar pula
dividend payout rationya. Pembagian dividen yang besar bukannya
tidak diinginkan oleh investor, tetapi jika dividend payout ratio lebih
besar 25 % dikuatirkan akan terjadi kesulitan likuiditas keuangan
perusahaan dimasa yang akan datang. Hasilnya, dividen biasanya
dipertahankan pada jumlah konstan dan dinaikkan hanya jika manajer
yakin bahwa relatif mudah untuk mempertahankan kenaikan
pembayaran tersebut di masa depan.
3. Cash Position
Posisi kas atau likuiditas perusahaan merupakan faktor penting
yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk
menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para
pemegang saham. Oleh karena dividen merupakan “ cash outflow “,
maka makin kuat posisi kas perusahaan, berarti makin besar
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
Posisi kas merupakan rasio kas akhir tahun dengan earnings after
tax. Bagi perusahaan yang memiliki posisi kas yang semakin kuat akan
semakin besar kemampuannya untuk membayar dividen. Faktor ini
merupakan faktor internal yang dapat dikendalikan oleh manajemen
sehingga pengaruhnya dapat dirasakan secara langsung bagi kebijakan
dividen.
4. Debt to Equity Ratio
Menurut Gitman ( 2006 ) Debt to Equity Ratio ini mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang
ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk
membayar hutang. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin
besar kewajibannya dan rasio yang semakin rendah akan menunjukkan
semakin
tinggi
kemampuan
perusahaan
dalam
memenuhi
kewajibannya. Peningkatan hutang ini akan mempengaruhi tingkat
pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham, artinya
semakin tinggi kewajiban perusahaan, akan semakin menurunkan
kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Debt to Equity
Ratio yaitu perbandingan antara total kewajiban ( total utang ) dengan
total modal sendiri ( equity ).
5. Return On Equity
Rasio Return On Equity ( ROE ) sering digunakan untuk melihat
tingkat pengembalian dari dana yang diinvestasikannya. Oleh karena
itu, peningkatan dan penurunan Return On Equity ( ROE )
mempengaruhi minat dari para investor yang akan berakhir pada
putusan investasi yang diambil.
ROE merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk
mengukur kinerja perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas
perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah
pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan.
Rasio ini dihitung sebagai berikut : ( Sudana, 2011 : 22 )
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut :
H1 = Cash Position berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio
H2 = Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payout
Ratio
H3 = Return On Equity berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio
C. METODE PENELITIAN
1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Metode
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan kriteria tertentu.
Data- data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan
data sekunder yang diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan
manufaktur di BEI dari tahun 2009- 2011. Data diperoleh dari
Indonesian Capital Market Directory ( ICMD ) dan situs Bursa Efek
Indonesia ( www.idx.co.id ). Sampel yang diperoleh tiap tahunnya
sebanyak 13 perusahaan sehingga periode 2009-2011 diperoleh total
sampel sebanyak 39 perusahaan.
2. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
a. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Dividend
Payout Ratio. Rasio antara dividend per share (DPS) terhadap
earning per share (EPS).
DPR =
b. Variabel Independen
1) Cash Position
Posisi kas atau likuiditas perusahaan merupakan faktor
penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil
keputusan untuk menetapkan besarnya dividen yang akan
dibayarkan kepada para pemegang saham.
Cash Position =
2) Debt to Equity Ratio
Rasio utang terhadap ekuitas ( debt to equity ratioDER ) merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya
utang dapat ditutupi oleh modal sendiri.
DER =
3) Return On Equity ( X3 )
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang
dimiliki perusahaan.
ROE =
3. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan uji hipotesis yang meliputi analisis
regresi linier berganda, uji F, uji t, dan uji koefisien determinasi (R2).
Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji asumsi klasik yang
meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas,
dan uji autokorelasi.
D. HASIL PENELITIAN
1. Pengaruh Cash Position Terhadap Dividend Payout Ratio
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari perhitungan
regresi linier berganda pada model analisis untuk hipotesis 1 ( satu )
selama periode ( 2009- 2011 ) menunjukkan bahwa hasil pengujian dengan
menggunakan variabel Cash Position mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Hal ini ditunjukkan dengan
hasil uji T dimana nilai signifikansi pada variabel Cash Position sebesar
0,000 ≤ α = 5 %. Posisi kas perusahaan merupakan faktor penting yang
harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan
dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham, hal ini
dikarenakan dividen merupakan
cash outflow, maka tentu saja
memerlukan tersedianya kas yang cukup atau posisi likuiditas harus
terjaga, sehingga walaupun perusahaan memperoleh laba yang tinggi dan
beban utang beserta bunga yang rendah, namun jika tidak didukung oleh
posisi yang kuat, maka kemampuan pembayaran dividennya rendah. Hal
ini berarti bahwa semakin kuatnya posisi kas suatu perusahaan terhadap
prospek kebutuhan dana diwaktu- waktu mendatang, maka semakin tinggi
rasio pembayaran dividennya. Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Marlina dan Danica ( 2009 )
dimana variabel Cash Position mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Dividend Payout Ratio. Prihantoro ( 2003 ) dimana variabel Cash
Position mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout
Ratio. Kemudian penelitian yang dilakukan Efendi
( 2007 ) dimana
variabel Cash Position mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio.
2. Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari perhitungan
regresi linier berganda pada model analisis untuk hipotesis 2 ( dua )
selama periode ( 2009- 2011 ) menunjukkan bahwa hasil pengujian dengan
menggunakan variabel Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh yang
tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Hal ini ditunjukkan
dengan hasil uji T dimana nilai signifikansi pada variabel Debt to Equity
Ratio sebesar 0,972 ≥ α = 5 %. Hal ini berarti semakin meningkatnya Debt
to Equity Ratio, maka hal tersebut berdampak pada profitabilitas
perusahaan, karena sebagian dipergunakan untuk membayar pinjaman,
dengan biaya bunga yang semakin besar, maka profitabilitas ( EAT ) akan
semakin berkurang, maka hak para pemegang saham ( dividen ) akan
semakin menurun. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
kewajiban suatu perusahaan, maka akan semakin menurunkan kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen. Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Marlina dan Danica ( 2009 )
dimana variabel Debt to Equity Ratio tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Rizky ( 2008 ) dimana variabel
Debt to Equity Ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio. Kemudian penelitian yang dilakukan Efendi (
2007 ) dimana variabel Debt to Equity Ratio tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
3. Pengaruh Return On Equity Terhadap Dividend Payout Ratio
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari perhitungan
regresi linier berganda pada model analisis untuk hipotesis 3 ( tiga )
selama periode ( 2009- 2011 ) menunjukkan bahwa hasil pengujian dengan
menggunakan variabel Return On Equity mempunyai pengaruh yang tidak
signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Hal ini ditunjukkan dengan
hasil uji T dimana nilai signifikansi pada variabel
Return On Equity
sebesar 0,990 ≥ α = 5 %. Ini berarti total modal yang ada manajemen tidak
dapat menghasilkan keuntungan dengan kemampuan modal sendiri
sehingga tidak dapat menguntungkan para pemegang saham. Hasil ini
memberikan indikasi bahwa tingkat pengembalian investasi yang akan
diterima investor rendah, sehingga investor tidak tertarik untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini
didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rizky ( 2008 )
dimana variabel Return On Equity tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Suharli ( 2006 ) dimana
variabel Return On Equity mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio. Rahmawati dan Akram ( 2007 ) dimana variabel
Return On Equity tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio.
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Hipotesis 1 : Cash Position berpengaruh signifikan terhadap Dividend
Payout Ratio
Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 9,053 dengan nilai sig
0,000 ≤ α = 5 %. Hal ini berarti bahwa semakin kuatnya posisi kas
suatu perusahaan terhadap prospek kebutuhan dana diwaktu- waktu
mendatang, maka semakin tinggi rasio pembayaran dividennya.
Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
hipotesis
pertama
yang
menyatakan bahwa Cash Position berpengaruh signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Marlina dan Danica ( 2009 ), Prihantoro ( 2003 ),
dan Efendi ( 2007 ).
b. Hipotesis 2 : Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan
terhadap Dividend Payout Ratio
Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 0,036 dengan nilai sig
0,972 ≥ α = 5%. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kewajiban suatu
perusahaan, maka akan semakin menurunkan kemampuan perusahaan
untuk membayar dividen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio tidak
berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Marlina
dan Danica ( 2009 ), Rizky ( 2008 ) , dan Efendi ( 2007 ).
c. Hipotesis 3 : Return On Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio
Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 0,013 dengan nilai sig
0,990 ≥ α = 5%. Ini berarti total modal yang ada manajemen tidak
dapat menghasilkan keuntungan dengan kemampuan modal sendiri
sehingga tidak dapat menguntungkan para pemegang saham.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan
bahwa Return On Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Rizky ( 2008 ) , Suharli ( 2006 ), Rahmawati dan
Akram ( 2007 ).
2.
Saran
Adanya berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut:
a. Bagi pihak investor perlu memperhatikan cash position, debt to equity
ratio dan return on equity sebagai pertimbangan dalam menentukan
investasi pada masa mendatang apabila mengharapkan pembayaran
dividen.
b. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti ini hanya terbatas menggunakan
tiga variabel independen yaitu cash position, debt to equity ratio dan
return on equity yang dipertimbangkan dalam mempengaruhi
dividend payout ratio, sehingga masih banyak faktor lain yang dapat
dipertimbangkan
mempengaruhi
dividend
payout
ratio
untuk
penelitian selanjutnya. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan
variabel yang lain, misalnya variabel growth, return on assets, insider
ownership, shareholder dispersion dan risiko perusahaan. Penelitian
ini juga dapat menambah referensi penelitian yang ada sebagai
informasi untuk memungkinkan penelitian selanjutnya.
c. Bagi perusahaan, untuk menjaga loyalitas pemegang saham terhadap
perusahaan sebaiknya posisi kas dan kemampuan untuk memperoleh
laba dapat dipertahankan dan ditingkatkan agar kemampuan
perusahaan dalam membayar dividen tetap terjaga tanpa mengabaikan
pengendalian terhadap resiko perusahaan dan otomatis juga terjadi
peningkatan kepemilikan dari pemegang saham.
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaky. 2004. Intermediate Accounting. BPFE UGM : Yogyakarta.
Damayanti, Susana dan Fatchan Achyani. 2006. Analisis Pengaruh Investasi,
Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran
Perusahaan terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, Vol. 5 No. 1.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2006. Pasar Modal di Indonesia :
Pendekatan Tanya/ Jawab. Edisi 2. Jakarta : Salemba 4.
Efendi, 2007. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi DPR pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2003- 2004.
Tesis S2. Undip.
Ghozali, H. Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
Ketiga Semarang : Badan penerbit Undip.
Hanafi, Mamduh. 2004. Manajemen Keuangan. BPFE, Yogyakarta.
Harjito, Agus dan Martono. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama,
Ekonisia, Yogyakarta.
I Made Sudana. 2011. Manajemen Keuangan, Pengukuran, Teori dan Praktik.
Erlangga, Jakarta.
Indonesian Capital Market Directory, 2009
Indonesian Capital Market Directory, 2010
Indonesian Capital Market Directory, 2011
Juhmani, Omar I. H. 2009. Determinants of Dividend Payout Policy : Evidence
From Bahraini Firms. Journal of International Finance and Economics,
Volume 9, Number 2.
Keown, Arthur J dkk. 2010. Dasar- dasar Manajemen Keuangan. Buku 2. Jakarta
: Salemba Empat.
Kuncoro, Mudjarat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta :
Erlangga.
Mamduh M. Hanafi, Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Kedua. UPP AMP YKPN. Jakarta.
Marlina, Lisa dan Clara Danica. 2009. Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to
Equity Ratio dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio.
Jurnal Manajemen Bisnis Vol. 2 No. 1.
Prihantoro. 2003. Estimasi Pengaruh Dividend Payout Ratio pada Perusahaan
Publik di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis No. 1 Jilid 8.p.7-14
Rahmawati, 2007. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan
Dividen dan Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan. Tesis.
Semarang.
Suharli, M. 2006. Studi Empiris Mengenai Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan
Harga Saham terhadap Jumlah Dividen Tunai ( Studi pada Perusahaan
yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta )
Utami, Rizky Pebriani. 2008. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Deviden Pada
Sektor Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2003 – 2007. Jurnal Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas
Gunadarma.
Van Horne, James C. dan John M. Wachowichz. 2005. Prinsip- Prinsip
Manajemen Keuangan, Terjemahan Heru Sutojo. Jakarta : Salemba
Empat.
Weston, J.Fred dan Thomas E. Copeland. 2010. Manajemen Keuangan. Jilid 1.
Edisi 9. Jakarta : Binarupa Aksara.
Yuniningsih, 2002. Interpendensi antara Kebijakan Dividend Payout Ratio,
Financial, Leverage, dan Investasi pada Perusahaan Manufaktur yang
Listed di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis Ekonomi. Vol. 9, No. 2,
September 2002.
Download