BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Pertambangan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007-2011, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Dividen (DPR), Keputusan Investasi (TA Growth), Profitabilitas (ROI) dan Nilai Perusahaan (PBV) pada perusahaan Sektor pertambangan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2011. Perkembangan Kebijakan Dividen (DPR) Perusahaan pada Sektor Pertambangan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. Kebijakan dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR) pada sektor Pertambangan dari tahun 2007-2011 cukup berflktuatif. Dimana dapat dilihat dari Dividend Payout Ratio (DPR) tertinggi terjadi pada tahun 2007 dimiliki oleh PT Nickel Indonesia, Tbk. hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berusaha memberikan kesejahteraan bagi para pemegang sahamnya melalui kenaikan pembayaran dividen karena tidak adanya investasi yang menguntungkan sehingga perusahaan lebih memilih membagikan dividennya daripada menyimpannya, atau dapat pula diakibatkan oleh keuntungan perusahaan yang berlipat sehingga perusahaan selain dapat menetapkan persentase untuk investasi perusahaanya dan juga perusahaan dapat membagikan persentase bagi para pemegang saham. Sedangkan untuk Dividend Payout Ratio (DPR) terendah dimiliki oleh beberapa perusahaan yakni PT Citatah, Tbk., PT Eksploitasi Energi Indonesia, dan PT Energi Mega Persada, Tbk., Dimana perusahaan-perusahaan tersebut selama periode 2007-2011 tidak membagikan dividennya sama sekali.Hal ini mungkin disebabkan perusahaan tidak dapat mempertahankan dana yang cukup untuk melakukan pembiayaan pertumbuhannya pada masa yang akan datang sehingga perusahaan lebih senang menahan laba dalam perusahaan. Perkembangan Keputusan Investasi (TA Growth) Perusahaan pada Sektor Pertambangan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. Keputusan Investasi yang diukur dengan Total Asset Growth (TA Growth) pada sektor pertambangan cukup berfluktuatif. Dimana dapat dilihat dari total Asset Growth (TA Growth) tertinggi adalah pada tahun 2008 yang dimiliki oelh PT Bumi Resources, Tbk. Hal ini menunjukkan perusahaan menginvestasikan dananya pada aktiva dalam jangka waktu yang panjang untuk mendapatkan keuntungan lebih dimasa yang akan datang. Sedangkan Total Asset Growth (TA Growth) terendah adalah pada tahun 2009 dimiliki oleh PT Energi Mega Persada, Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan asset perusahaan relatif rendah artinya perusahaan tidak banyak melakukan investasi untuk meningkatkan pertumbuhan usahanya. Perkembangan Profitabilitas (ROI) Perusahaan pada Sektor Pertambangan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. Profitabilitas yang diukur dengan Return On Investment (ROI) pada sektor pertambangan cukup berfluktuatif. Dimana dapat diamati dari Return On Investment (ROI) tertinggi adalah pada tahun 2011 yang dimiliki oleh PT International Nickel Indonesia, Tbk. Hal ini menunjukkan perusahaan memiliki tingkat keuntungan yang diukur dari laba bersih (EAT) yang cukup tinggi. Sedangkan untuk Return On Investment terendah adalah pada tahun 2011 dimiliki oelh PT Energi Mega Persada, Tbk dimana hal tersebut menandakan bahwa perusahaan memiliki tingkat keuntungan yang rendah yang diamati dari laba bersihnya (EAT). Perkembangan Nilai Perusahaan (PBV) Perusahaan pada Sektor Pertambangan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. Nilai perusahaan yang diukur dengan Price Book Value (PBV) pada sektor Pertambangan dari tahun 2007-2011 cukup berfluktuatif. Dimana dapat diamati dari Price Book Valiue (PBV) tertinggi pada tahun 2007 dimiliki oleh perusahaan PT Bumi Resources, Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan nilai perusahaan sangaat baik hal tersebut tercermin melalui harga saham perusahaan yang meningkat drastis. Sedangkan untuk price book value terendah pada tahun 2008 dimiliki oleh PT Citatah Tbk. Apabila dilihat dari kinerja perusahaan dalam menghasilkan nilai perusahaan kurang baik, hal tersebut tercermin melalui harga saham perusahaan yang rendah. 2. Pengaruh Kebijakan Dividen (DPR), Keputusan Investasi (TA Growth), dan Profitabilitas (ROI), terhadap Nilai Perusahaan (PBV) pada Sektor Pertambangan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011 Secara Simultan Secara simultan diperoleh hasil penelitian bahwa variabel kebijakan dividen (DPR), keputusan investasi (TA Growth) dan profitabilitas (ROI) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan yang dilihat dari harga sahamnya. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil -Ftabel < Fhitung > Ftabel (11,750 > 2,97), maka H0 ditolak dan Ha diterima Selain itu juga diamati dari tingkat signifikasi diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,000 < α = 0,05, maka H0 ditolak, yang artinya bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Maka hasil yang diperoleh dengan tingkat signifikansi adalah H0 ditolak dan kesimpulannya adalah Kebijakan Dividen (DPR) (X1) , Keputusan Investasi (TA Growth) (X2) dan Profitabilitas (ROI) (X3) berpengaruh secara simultan terhadap variabel Nilai Perusahaan (PBV) (Y). 3. Pengaruh Kebijakan Dividen (DPR), Keputusan Investasi (TA Growth), dan Profitabilitas (ROI), terhadap Nilai Perusahaan (PBV) pada Sektor Pertambangan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011 Secara Parsial Pengaruh Kebijakan Dividen (DPR) terhadap Nilai Perusahaan (PBV) (Parsial) Dari hasil pengujian untuk menguji pengaruh Kebijakan Dividen (DPR) terhadap Nilai Perusahaan (PBV) diperoleh hasil H0 ditolak, yang menandakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara Kebijakan Dividen (DPR) terhadap Nilai Perusahaan (PBV). Selain itu diamati dari besaranya korelasi menunjukan hubungan yang cukup tinggi antara kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Keputusan Investasi (TA Growth) terhadap Nilai Perusahaan (PBV) Dari hasil pengujian untuk menguji pengaruh Keputusan Investasi (TA Growth) terhadap Nilai Perusahaan (PBV) diperoleh hasil H0 diterima, yang menandakan bahwa tidak terdapat pengaruh secara parsial antara Keputusan Investasi (TA Growth) dan Nilai Perusahaan (PBV). Diamati dari tingkat korelasinya teramati bahwa tidak ada hubungan antara keputusan investasi (TA Growth) terhadap nilai perusahaan (PBV) dan termasuk kedalam kriteria sangat rendah. Pengaruh Profitabilitas (ROI) terhadap Nilai Perusahaan (PBV) Dari hasil pengujian untuk menguji Profitabilitas (ROI) terhadap Nilai Perusahaan (PBV) diperoleh hasil H0 ditolak, yang menandakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara Profitabilitas (ROI) terhadap Nilai Perusahaan (PBV). Diamati dari tingkat korelasinya teramati bahwa terdapat hubungan natara Profitabilitas (ROI) terhadap Nilai Perusahaan (PBV). Diamati dari tingkat korelasinya teramati bahwa terdapat hubungan antara Profitabilitas (ROI) terhadap Nilai Perusahaan (PBV) dan termasuk kedalam kriteria cukup tinggi. 5.2 Saran Ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan kepada beberapa pihak yang berkepentingan yaitu: 1. Bagi Peneliti Lain Penulis menyarankan ihak-pihak yang melakukan penelitian selanjutnya untuk dapat memperluas ruang lingkup penelitiannya yaitu dengan: a. Melakukan penelitian dengan menggunakan faktor-faktor fundamental perusahaan lainnya seperti tingkat inflasi, SBI dan kenaikan/penurunan harga minyak mentah dunia serta faktor teknikal dengan analisis linechart atau candlestick serta menggunakan objek perusahaan yang lebih luas. b. Menggunakan periode tahun yang lebih banyak agar memperoleh data yang lebih akurat. c. Menggunakan jumlah perusahaan yang lebih banyak agar memperoleh hasil penelitian yang lebih akurat. 2. Bagi Perusahaan Berdasarkan hasil penelitian yang ada, sebaiknya perusahaan perlu meningkatkan kinerja perusahaan terutama faktor fundamental yang menjadikan penilaian investor dalam memutuskan investasinya kemudian perusahaan disarankan untuk lebih memperhatikan dan berhati-hati dalam menentukan keputusan keuangan yang mencerminkan kondisi keuangan internal perusahaan yang meliputi Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan Profitabilitas perusahaan agar perusahaan memiliki kualitas yang baik dalam pengelolaan sumber dana yang adasehingga dapat dialokasikan dengan tepat dan dapat membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi perusahaan demi mencapai tujuan perusahaan yaitu peningkatannilai perusahaan. 3. Bagi Investor Investor yang ingin menginvestasikan saham pada suatu perusahaan sebaiknya melihat terebih dahulu kondisi perusahaan yang akan dipilih. Dalam hal ini investor harus menempatkan saham yang akan di investasikannya pada perusahaan yang tepat. Untuk melihat kondisi perusahaan apakah tepat untuk dipilih adalah dengan melihat kondisi laporan keuangan perusahaan diantaranya adalah dengan melihat besaran dividen yang akan dikembalikan kepada pemegang saham apabila memiliki saham perusahaan tersebut, selanjutnya adlah mengamati seberapa besar pertumbuhan total asset perusahaan dan juga tingkat keuntungan perusahaan dalam menjalankan operasinya yang dapat diamati dari rasio profitabilitasnya.