SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN LOGISTIK BENCANA ALAM (SIMLOG) Nama Inovasi SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN LOGISTIK BENCANA ALAM (SIMLOG) Produk Inovasi Sistem Informasi Pengelolaan Logistik Penggagas Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Kelompok Inovator Kementrian / Lembaga Gambar Ilustrasi Deskripsi Sistem Informasi Pengelolaan Logistik (SIMLOG) merupakan sistem pengelolaan persediaan barang habis pakai yang dapat memberikan kemudahan dalam mengelola data dan informasi logistik, menyediakan data logistik yang akurat untuk keperluan perencanaan kebutuhan barang, analisa kebutuhan dan distribusi, membantu kelancaran pekerjaan di bidang logistik, terutama dalam pembuatan laporan kebutuhan, distribusi barang. Distribusi Bantuan Logistik sendiri adalah suatu sistem penyaluran dan atau pembagian bantuan logistik dalam rangka penanggulangan bencana dari daerah asal ke daerah tujuan sampai pada sasaran yang dituju. Latar belakangnya adalah Indonesia memiliki kerawanan bencana alam yang relatif banyak, adanya lempeng-lempeng 1/3 tektonik di perairan Indonesia yang bergerqak menyebabkan terbentuknya jalur gempa bumi, rangkaian gunung berapi aktif serta patahan-patahan geologi yang merupakan zona rawan bencana gempa bumi dan tanah longsor. Korban Bencana Alam menjadi salah satu program sebagai sebagai upaya mencegah dan melindungi seseorang/keluarga/kelompok dan atau masyarakat dari resiko. Tujuan SIMLOG adalah membantu menciptakan pelayanan publik yang lebih baik dengan meningkatkan efisiensi dan transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Strategi yang dilaksanakan adalah membangun SIMLOG berbasis IT secara on-line. Pembangunan sistem dilakukan untuk menciptakan sistem penyaluran secara cepat, tepat dan akurat guna menghindari penyimpangan, melakukan ujicoba di beberapa wilayah serta menyusun perubahan SOP terkait prosedur pengelolaan logistik bencana alam. Jenis Inovasi Metode Nama Instansi KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA Unit Instansi Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Tahun Inisiasi 2008 Tahun Implementasi 2013 Faktor Pendorong Keinginan pimpinan untuk menerapkan sistem penyaluran secara cepat, tepat , akurat dan menghindari penyimpangan; Keinginan untuk mengkoordinasikan aktivitas tanggap darurat dan penanggulangan bencana secara cepat dan tepat. Faktor Penghambat Sistem itu sendiri (perangkat lunak, perangkat jaringan, manajemen pengelolaan saat implementasi dan petugas yang mengoperasikan sistem); Belum disusunnya SOP pemanfaatan SIMLOG penanggulangan bencana, akibatnya penyaluran bantuan menjadi kurang tepat sasaran, kurang tepat waktu, dan kurang tepat kebutuhan; Laporan pertanggungjawaban dibuat manual, yang akan sangat rentan serta rawan terhadap kemungkinan hilang atau tercecer; Pemanfaatan SIMLOG penanggulangan bencana masih belum bisa secara nasional dan masih belum mengakomodir kebutuhan untuk bencana mendadak diluar perhitungan; Sosialisasi penggunaan SIMLOG penanggulangan bencana masih belum menyeluruh karena masih seputar daerah yang dijadikan pilot project saja yaitu dinas/instansi sosial dari 27 kabupaten/kota se Provinsi Jawa Barat. Tahapan Proses Penyusunan Standard Operasional Prosedur (SOP); Perancangan dan Ujicoba Sistem Informasi Pengelolaan Bantuan Logistik (SIMLOG); Pengembangan sistem disesuaikan dengan kebutuhan terkini; Sosialisasi dan penerapan sistem aplikasi SIMLOG; Perencanaan anggaran pengembangan sistem aplikasi SIMLOG. Manfaat Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyaluran bantuan logistic kedaruratan ke kabupaten / kota dan hingga ke kelompok sasaran; 2/3 Menghindari peyimpangan penggunaan logistik; Berkurangnya duplikasi data manajemen logistikpenanggulangan bencana; Meningkatkan kualitas pengawasan terhadap barang logistik; Tersedianya informasi secara lengkap dan actual kepada semua pihak yang terkait dengan unsure-unsur logistik penanggulangan bencana. Prasyarat Replikasi Komitmen yang kuat dari pihak pemerintah, lembaga bantuan sosial swasta dan juga masyarakat sebagai satu kesatuan; Perlu pemilihan yang tepat terhadap sistem yang digunakan, termasuk fitur, perangkat keras, dan perangkat ringan); Tersedianya anggaran untuk pengadaan sistem; Adanya SOP (penyesuaian manajemen yang bersifat konvensional menjadi berbasis teknologi; Adanya SDM pengelola sistem dan pelatihan penggunaan sistem. Kontak Person Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial Republik Indonesia,http://www.hpli.org/bencana.php Sumber SIMLOG Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Teknik Validasi Data Sekunder Jumlah Dilihat 1889 Kali Waktu Dibuat 2015-01-21 23:18:31 Terakhir Diubah Waktu Diunduh 2017-07-18 11:21:58 3/3 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)