BAB ll TINJUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian

advertisement
BAB ll
TINJUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi Massa
2.1.1
Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa kita adabtasi dari istilah bahasa inggris, mass comunication,
kependekan dari mass media comunication (komunikasi media massa). Artinya
komunikasi yang munggunakan media massa atau komunikasi yang “mass- mediated” .1
Definisi komunikasi massa yang lebih terperinci dikemukakan oleh ahli
komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner(1967) “ mass communication is the
tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly
shared continuous flow of message inindustrial societies”. (komunikasi massa dalah
produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang
kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry (Rakhmat,2003:188)
Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan
produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan
kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, proses
memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan. Melainkan oleh lembaga, dan
membutuhkan suatu tehnologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak
dilakukan oleh masyarakat industry.2
Karena permasalahan komunikasi massa bersifat komprehensif, maka komunikasi
massa pun melibatkan gagasan yang berkenaan dengan setiap proses. Para individu
1
2
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir,Jakarta, Penerbit Ramdina Prakarsa, 2003, hal.319
Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa Simbiosa, Rekatama Media, Bandung, 2007 hal 3
menerima dan menangani banyak informasi secara langsung dari media massa. Banyak
percakapan orang dewasa ini menyangkut media dan isinya.
Hubungan, kelompok, dan institusi sosial lainnya acapkali dipaparkan dalam
media dan ditanggapi serta dipelajari dengan cra kurang lebih sama dengan kenyataan
sebenarnya. Produksi dan distribusi media dilakukan oleh tim kerja dengan saluran
komunikasinya sendiri. Banyak organisasi lainnya (misalnya perusahaan dan partai
politik membayangkan apa yang akan terjadi pada kebanyakan proses komunikasi
masyarakat luas lainnya tanpa adanya media massa.3
2.1.2 Fungsi Komunikasi
Komunikasi massa merupakan salah satu bentuk spesialisasi dari komunikasi.
Kalaupun ada yang membedakan, hal itu di sebabkan karena adanya unsur media dalam
bentuk komunikasi massa.Harold D.Lasswell
menyatakan bahwa komunikasi massa
mempunyai fungsi:Surveillence of environtment, fungsinya adalah sebagai pengamat
lingkungan. Correlation of the part of society in responding to the environtment,
fungsinya menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan
lingkungan. Transmission of the social heritage from one generation to the next,
Fungsinya penerusan atau pewarisan sosial dari satu generasi berikutnya. 4charles
R.Wright, seorang ahli sosiologi untuk menambahkan fungsi keempat fungsi berikut:
Surveillence, menunjuk pada fungsi pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai
kejadian-kejadian dalam lingkungan, baik di luar maupun di dalam masyarakat. Fungsi
ini berhubungan dengan apa yang di sebut Hadling of news. Correlation, Meliputi fungsi
3
4
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa suatu Pengantar, Erlangga, Jakarta,1987 hal 7
Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. Edisi1. Jakarta PT Grafindo Persada, 2007, hal.64
intepretasi pesan yang menyangkut lingkungan dan tingkah laku tertentu dalam mereaksi
kejadian-kejadian.
Untuk sebagian, fungsi ini di identifikasi sebagai fungsi editorial atau
propaganda. Transmission, menunjuk pada fungsi mengkomunikasikan informasi nilainilai dan norma sosial budaya dari satu generasi ke generasi yang lain atau dari anggotaanggota suatu masyarakat kepada pendatang baru. Fungsi ini di identifikasikan sebagai
fungsi pendidikan. Entertainment, menunjuk pada kegiatan-kegiatan komunikatif yang di
maksud untuk hiburan tanpa mengharapkan efek-efek tertentu.
2.1.3
Karakteristik Komunikasi Massa
Komunikasi massa
dalam bukunya pengantar ilmu komunikasi,mempunyai
karakteristik sebagai berikut:5
Sifat pesannya dengan khalayak yang variatif, baik dari segi usia, agama, suku, pekerjaan
maupun dari segi kebutuhan, Sumber dan penerima di hubungkan oleh saluran yang telah
di proses secara mekanik,Sumber jug merupakan suatu lembaga atu informasi yang
terdiri dari banyak orang, misalnya reporter, penyiar, editor, teknisi, dan sebagainya.
Karena itu proses penyampaian pesannya lebih formal, terencana dan lebih rumit, Lambat
( tertunda) dan sangat terbatas. Tetapi dengan perkembangan tehnologi komunikasi yang
begitu cepat, khusunya media massa.
5
Joseph A.Devinto, Komunikasi Antar Manusia. Edisi 5. Terjemahan Agus
Beberapa kharakteristik komunikasi massa adalah salah satu organisasi yang
kompleks dan formal dalam tugas operasional pengiriman pesan. Adanya khalayak luas
dan heterogen, Isi pesan harus bersifat umum tidak dapat bersifat rahasia, Komunikasi
dilakukan social,dan ekonomi maupun keadaan kebudayaannya.
2.1.4
Media Komunikasi Massa
Media massa dalam arti umum yaitu lembaga sosial atau lembaga ke
masyarakatan yang merupakan sub sistem dari sistem pemerintah di negara dimana ia
beroperasi bersama-sama dengan sub sistem lainnya.
Media massa dapat di bagi menjadi dua kelompok yaitu media massa cetak dan
media massa elektronik. Media massa cetak antara lain meliputi surat kabar, majalah, dan
bulletin. Sedangkam media elektonik mencakup media audio seperti audio, dan media
audio visual yaitu televisi dan film.6
Tetapi pada prinsipnya media massa merupakan satu instusi yang melembaga dan
berfungsi atau bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak. Sehingga
khalayak tahu akan informasi. Ada beberapa unsur penting dalam media massa yaitu:
adanya sumber informasi, isi pesan (Informasi), saluran informasi ( media).
2.2
Media Massa
Media massa merupakan sarana penyampaian
komunikasi dan informasi yang
melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara luas.
Sedangkan informasi massa merupakan informasi yang diperuntukan kepada masyarakat secara
6
Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa. Jakarta, Erlangga 1991, hal. 3
massa, bukan informasi yang hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi, dengan demikian informasi
massa adalah milik public, bukan diutujukan kepada individu masing-masing. Adapun peran
gatekeeper adalah penyeleksi informasi, dimana dalam kegiatan komunikasi massa sejumlah
peran dijalankan dalam organisasi media massa. Merekalah yang akan menyeleksi informasi
yang akan disiarkan dan tidak disiarkan. Bahkan kewenangannya mencakup untuk memperluas,
membatasi, informasi yang akan disiarkan. Mereka adalah wartawan, desk surat kabar, editor dan
sebaginya.7
2.3
Televisi Sebagai Media Massa
2.3.1 Pengertian Televisi
Televisi merupakan salah satu medium terfavorit bagi para pemasang iklan di
Indonesia. Media televisi merupakan industry yang padat modal, padat teknologi dan
padat sumber daya manusia. Namun sayangnya kemunculan berbagai televisi di
Indonesia tidak diimbangi dengan tersedianya sumber daya manusia yang memadai.
Pada umunya televisi dibangun tanpa pengetahuan pertelevisian yang memadai dan hanya
berdasarkan semangat dan modal yang besarsaja.8
2.4
Program Televisi
2.4.1
Pengertian Program Televi
Stasiun Televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya
sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan
program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audiens,
7
8
ApriadiTamburaka. Agenda Setting Media Massa. Jakarta. Rajawali Pers. 2012 hal.
Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, Kencana Prenada Media Group,Jakarta, 2008, hal.10
dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang
berlaku.pengelola stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki krativitas seluas mungkin
untuk menghasilkan berbagai program yang menarik.
Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian: besar
berdasarkan jenisnya yaitu : 1) program informasi /(berita) dan, 2) program hiburan
(entertaiment). Program informasi kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu berita
keras( hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan dan
berita lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari fakta, gossip dan opini.
Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar yaitu musik, drama
permainan (game show) dan pertunjukkan
Menurut Vabe - Gross ( 1994 ) menentukkan jenis program bearti menentukan
atau memilih daya tarik ( appeal ) dari suatu program.adapun yang dimaksud daya tarik
disini adalah bagaimana suatu program mampu menarik audiensnya.9
2.5
Program Musik
Program siaran musik adalah salah satua cara yang luwes fleksibel. Siaran musik layak
disenangi penonton. Kalau signifikasinya pada lagu-lagu rock, kontenporer, dan jazz yang
banyak di senangi anak muda.10 Menciptakan program music dapat menggunakan beberapa
format.yang paling umum biasanya menggunakan format music klip.11
Program hiburan musik dapat dibuat bentuk format yaitu format life show. Bentuk
strategi atau panggung baik indoor di dalam gedung maupun outdoor di luar gedung. Dengan
penata cahaya yang warna warni, di buat lebih heboh dengan laser dan camera movement yang
9
Morrisan, StrategiMengelola Radio, Ramdina Prakarsa, Jakarta, 2005, hal.100
Sunarto, Program Televisi, FF-IKJ, Jakarta,2007, hal 64
11
Wibowo Fred, Tehnik Produksi Program Televisi, Pinus Book Publiser, Jakarta, 2007, hal 60
10
sangat cepat perangerakannya. Format lain untuk musik adalah format feature dan magazine.
Format feature atau magazine untuk program musik biasanya sangat menarik karena berfariasai
dan menampilkan reaksi dari kaum muda atau para pecinta jenis music. Apalagi ketika ada
wawancara tentang proses terciptanya lagu atau riwayat hidup baik sang pencipta lagu maupun
penyanyi. Apalagi kalau penyanyi atau grup musik sedang berada dikalangan penggemar
musik.12
2.6
Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa inggris „motivation‟. Kata motivation ini sendiri berasal
dari kata kerja „motivate‟ yang definisinya jika diterjemahkan menjadi sebagai berikut ini:13
a. Untuk menjadi alasan untuk tindakan seseorang.
b. Menyebabkan seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu.
c. Untuk merangsang minat para orang.
d. Menyebabkan seseorang untuk ingin melakukan sesuatu.
Setiap individu memiliki perilaku tertentu dalam menggunakan media massa. Perilaku
menonton televisi adalah suatu tindakan menonton televisi karena adanya dorongan dalam diri
untuk menonton televisi. Dorongan ini dapat dikatakan sebagai motif dimana pencarian kepuasan
psikologis dipandang sebagai motif utama perilaku konsumsi media yang aktif dan bertujuan.
14
Motif diartikan sebagi suatu yang mendasari tindakan seseorang. 15 Motif itu sendiri sangat
beragam dan berbeda-beda dari setiap penonton karena setiap penonton memiliki latar belakang
12
Ibid. hal 61
http://teguh-s--fpsi10.web.unair.ac.id/artikel_detail-46630-Psikologi-MOTIVASI%20%28uts%29.html
14
Onong Uchana Effendi. Televisi Siaran Teori dan Praktek, CV. Mandar Maju, Bandung 1999. Hal 56
15
Badudu-zain , kamus umum bahasa Indonesia, pustaka sinar harapan , Jakarta 1994 hal 909
13
dan tujuan yang berbeda. Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif
tertentu . motif merupakan satu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan-alasan,
dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu. Suatu
kebutuhan manusia yang belum terpenuhi yang menjadi alat motivasi bagi pelakunya, hanya
kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi motivasi. Motivasi berasal dari kata “ movere‟
yang berarti dorongan daya gerak. 16
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang kearah suatu tujuan.
Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku.
Menurut kartini kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar
seseorang tersebut mau melaksanakan sesuatu
Motivasi yang ada dalam setiap orang tidaklah sama, namun berbeda antara satu dengan
yang lain. Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta
kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi atau dorongan bagi
mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain
atau organisasi. Suatu kebutuhan manusia yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivasi bagi
pelakunya
Menurut Malayu Hasibuan Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi
dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
Sedangkan Harold koontz mengungkapkan Motivation to the drive and effort to satisfy a
want or goal. Dimana motivasi mengacu pada dorongan dan usaha untuk memuaskan kebutuhan
atau satu tujuan.
16
Malayu Hasibuan . Organisasi dan Motivasi . Jakarta , Bumi Aksara. 1999, hal 92
Tujuan Motivasi:17
a. Mendorong gairah dan semangat dari khalayak
b. Meningkatkan moral dan kepuasan khalayak
c. Meningkatkan produktivitas belajar khalayak
d. Mempertahankan loyalitas khalayak
Sehingga dapat dikatakan faktor motivasi menjadi pendorong dasar khalayak untuk
berperan aktif memilih suatu program pada media sesuai dengan kebutuhan yang mereka
kehendaki masing-masing. Dikatakan sebagai sebuah kebutuhan karena media merupakan
sumber informasi yang dekat dengan khalayak dalam konteks ini sumber informasi merupakan
isi dari program musik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan khalayak sebagai contoh
Motif
Motivasi
1. Dorongan
1.
Pendorong Tingkah laku
2. Daya gerak
2.
Pemberi rangsang
3. Rangsangan
3.
Penggerak tingkah laku
4. Insting
4. Pemberian
mengacu
atau
pemunculan
motif
upaya
untuk
pada
menggerakkan
dan
memunculkan
tingkah laku
kebutuhan akan program hiburan serta pengetahuan sekitar perkembangan musik Indonesia.
17
Ibid, hal 97
Namun menurut Rahman Shaleh Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong
tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan. Motivasi
menjadi daya gerak perilaku sekaligus menjadi penentu perilaku. Motivasi dapat juga dikatakan
sebagai suatu konstruk teoritis mengenai terjadinya perilaku meliputi pengaturan, pengarahan
dan tujuan dari perilaku.18
Sementara itu secara umum motivasi bisa dikaitkan dengan usaha-usaha untuk mencapai
suatu tujuan.karena suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi akan menciptakan ketegangan,
sehingga merangsang dorongan dalam diri individu. Dorongan - dorongan ini menghasilkan
suatu pencarian untuk menemukan tujuan - tujuan tertentu yang jika tercapai akan memuaskan
kebutuhan dan menyebabkan penurunan ketegangan.19
Terkadang manusia mengkaitkan kekaryaannya dengan pemuasan berbagai kebutuhan
dan keinginanya, Seperti terlihat dalam definisi motivasi yang mengatakan, bahwa motivasi
merupakan “ Daya dorong bagi seseorang untuk memeberikan kontribusi yang sebesar mungkin
demi keberhasilan organisasi mencapai tujuannya. Dengan pengertian bahwa tercapai tujuan
organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para anggota organisasi yang bersangkutan.20
Semua teori motivasi dikaitkan dengan pemuasan kebutuhan manusia karena itu menekankan
terlebih dahulu apa yang disebut sebagai proses motivasi yang secara skematis digambarkan
pada sebagai berikut.21
18
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu pengantar Dalam perspektif Islam, Jakarta, Kencana, 2008, hal.178
Stephen P Robbins, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi, Jakarta, Erlangga, 2002, hal.55
20
Sondang P siagian , Kiat meningkatkan produktivitas Kerja, Rinek aCipta, Jakarta 2002, hal 102
21
Ibid hal 102-103
19
kebutuhan
Timbulnya
yang
ketegangan
Dorongan
upaya
kebutuhan
ketegangan
mencari
dipuaskan
berkurang
dirasakan
Bagian diatas menunjukkan hal sebagai berikut:
a. Dalam kehidupan manusia selalu timbul kebutuhan dan yang bersangkutan merasa perlu
untuk memuaskan
b. Kebutuhan itu hanya dapat dikategorikan sebagi kebutuhan apabila menimbulkan
ketegangan dalam diri orang yang bersangkutan
c. Ketegangan itulah yang menimbulkan dorongan agar yang bersangkutan berbuat sesuatu
d. Sesuatu itu adalah upaya untuk mencari jalan keluar agar ketegangan yang dihadapi tidak
berkelanjut
e. Jika upaay mencari jalan keluar yang diambil berhasil, berarti kebutuhan terpuaskan
f. Kebutuhan yang berhasil dipuaskan akan menurunkan ketegangan
Menurut Maslow, manusia mempunyai sejumlah kebutuhan yang diklasifikasikan pada
lima tingkatan atau hirarki ( hierarchy of needs) yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan ini sering dikenal dengan nama lain yaitu kebutuhan uang bersifat
materi atau kadang kala disebut juga sebagai kebutuhan primer.
b. Kebutuhan akan rasa aman
Keamanan sebagai kebutuhan tidak hanya menyangkut keamanan fisik di tempat
kediaman, dipemukiman, dalam perjalanan dan ditempat pekerjaan meskipun hal
itu penting, akan tetapi keamanan mental psikologis juga penting.
c. Kebutuhan social
Kebutuhan ini harus dipenuhi karena salah satu predikat yang diberikan kepada
manusia adalah sebagai mahluk social
d. Kebutuhan yang mencerminkan harga diri
Pemuasan kebutuhan itu pada umumnya tercermin pada simbo;-simbol status
yang bersangkutan. Jenis-jenis symbol sangat beraneka ragam seperti tanda
pangkat, tanda-tanda jabatan, tanda-tanda penghargaan, tanda-tanda jasa, piagam,
letak ruang kerja dan lain sebagainya.
e. Kebutuhan aktualisasi diri
Perwujudan yang paling nyata dan menonjol adalah kesempatan untuk menimba
ilmu dan pengetahuan baru serta menggali keterampilan baru.22
Motivasi adalah dorongan dari dalam, dorongan sesaat, emosi atau keinginan yang
menggerakan seseorang untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan secara keseluruhan23
Motivasi menurut coffer (1964) adalah dorongan, hasrat, kemauan, alasan, atau tujuan.
Sedangkan pakar lain Brown dan Lambert menyebutkan motivasi adalah dorongan dari dalam,
dorongan sesaat, emosi, atau keinginan yang menggerakkan seseorang untuk berbuat sesuatu
guna mencapai tujuan secara keseluruhan.
22
23
Siagian P Sondang, Kiat meningkatkan produktivitas kerja, PT. Rineka Cipta JAKARTA 2002, HAL 102-105
Abdul Chaer, Psikolinguistik, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2003, hal 251
Didalam motivasi sendiri terdapat asumsi yang menyatakan bahwa orang yang didalam
dirinya ada keinginan, dorongan atau tujuan yang ingin dicapai dalam menonton cenderung akan
lebih berhasil dibandingkan dengan orang yang menonton tanpa dilandasi oleh motivasi.
Adapun 2 pembagian sifat motivasi yaitu:24
1. motivasi intrinsi adalah orang tersebut senang melakukannya misalnya seorang murid
membaca buku atau majalah karena ingin mengetahui kisah seorang tokoh atau
idolanya bukan karena tugas sekolah atau ikut-ikutan. Keberhasilan membaca akan
menimbulkan keinginan baru untuk membaca lainnya. Dalam hal ini motivasi intrinsic
telah mengarah pada motivasi berprestasi
2. motivasi ekstrinsik yaitu adanya dotongan terhadap perilaku seseorang yang
dilakukannya, seseorang bebuat sesuatu karena adanya hadiah atau menghindari
hukuman.
Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri seseorang.
Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datangnya dari dalam diri, faktor luar hanyalah
pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya
datangnya dari luar diri kita, sementara motivasi dari dalam adalah motivasi yang muncul dari
inisiatif diri kita sendiri.
Motivasi diri merupakan sebuah kemapuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa
memerlukan bantuan orang lain kita memiliki kemampuan untuk mendapatkan alasan atau
dorongan untuk bertindak. Proses dorongan bertindak ini pada dasarnya sebuah proses
penyadaran akan keinginan diri sendiri yang biasanya terkubur. Setiap orang memiliki keinginan
24
Alex Shobur, Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah, Pustaka Setia, Bandung, 2003, hal 267
yang merupakan dorongan untuk bertindak namun seringkali dorongan tersebut melemah karena
danya faktor luar dari dalam diri kita sendiri. Melemahnya dorongan ini bisa dilihat dari
hilangnya harapan dan ketidak berdayaan.
Menurut Mahjosumito motivasi merupakan proses psikologi yang mencerminkan
interaksi anatara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang
untuk bertingkah laku dalam rangka memenuhi kebutuhan yang dirasakan.
Menurut Dennis Mcquail dan kawan-kawan, bahwa faktor-faktor yang menyangkut
kepuasan, kesenangan dan pemakaian sudah mencerminkan sikap keteraturan dan prediksibilitas
yang cukup dijdikan sebagai kerangka dasar dan tolak ukur kepuasan individu atau anggota
khalayak yang searah dan melengkapi kerangka yang dibuat berdasarkan pandangan masyarakat,
sehingga hal ini melatarbelakangi seseorang menggunakan media.25
Berdasarkan asumsi Dennis Mcquail dan kawan-kawan, mereka menemukan empat
tipologi motivasi khalayak yang terungkap dalam media (person interacsion) yaitu:
a. Diversion, yaitu melepaskan diri dari rutinitas dan masalah : sebagai sarana pelepasan
emosi
b. Personal relationship, yaitu persahabatan : kegunaan social
c. Personal identity, yaitu referensi diri, eksplorasi realitas, penguatan nilai
d. Surveillance merupakan bentuk pencarian informasi
Selama lima puluh tahun terakhir ini para peneliti telah mencoba menjawab pertanyaaan
mengapa pada umumnya orang berhubungan dengan media, saluran media dan isi saluran
media itu sendiri, kepuasan apakah yang mereka harapkan dan terima.serta bagaimana
25
Dennis Mcquail. Teori Komunikasi Massa, PT Erlangga, Jakarta 1996, hal 72
mereka memanfaatkan hasil perhatian mereka terhadap media. Hasil penelitian itu berupa
sejumlah daftar inventarisasi menyangkut kepuasan, kesenangan, dan pemakaian yang
mencerminkan tingkat keteraturan dan predibilitas yang meyakinkan. Hal tersebut
sekurang-kurangnya telah menjadi kerangka dasar kepuasan individu yang searah dan
melengkapi kerangka yang dibuat.berdasarkan pandangan masyarakat.kerangka dibawah
ini merupakan tipologi yang disarankan oleh Dennis McQuail dan kawan-kawan (1972),
mengatakan bahwa teori motivasi terbagi atas:26
1. Informasi
a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaiatan dengan
lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia
b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan halhal yang berkaitan dengan penentuan pilihan
c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum
d. Belajar, pendidikan diri sendiri
e. Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan
2. Identitas Pribadi
a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi
b. Menemukan model perilaku
c. Mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain dalam media
d. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri
3. Integrasi dan interaksi social
a. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati social
26
b. Mengidentifikasi diri dengan orang lain dan meningkatlkan rasa memiliki
c.
Menemukan bahan percakapan dan interaksi social
d. Memperoleh teman selain dari amnesia
e. Membantu menjalankan peran social
4. Hiburan
a. Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan
b. Bersantai
c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis
d. Mengisi waktu
e. Penyaluran emosi
Aspek motivasi dikenal “Aspek aktif atau dinamis dan Aspek pasif atau statis:
1. Aspek aktif atau dinamis adalah motivasi yang tampak sebagai suatu usaha positif
dalam menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia agar secara produktif
berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.
2.
Aspek pasif atau statis adalah motivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga
sekaligus sebagai perangsang untuk dapat mengarahkan menggerakkan potensi
sumber daya manusia itu kearah tujuan yang diinginkan.27
Dimana jika kebutuhan dan kepuasan semakin terpenuhi semangat kita sebagai khalayak
pun akan meningkat pula. Sehingga semakin tinggi standar kebutuhan dan kepuasan yang
diinginkan semakin giat orang itu mencari sumber informasi 28
27
28
Malayu S.P.Hasibuan, Organisasi & Motivasi, Jakarta, PT. Bumi Aksara 1999, hal 96
Khomshrial Romli, Komunikasi Organisasi, Jakarta, PT. Grasindo,2011, hal 84
2.7
Teori Uses and Gratification
Pendekatan Uses and Gratification untuk pertama kalinya dijelaskan oleh Elihu dan
Katz(1959). Uses and Gratification menjelaskan suatu proses dimana kondisi social psikologis
seseorang akan menyebabkan adanya kebutuhan, yang menciptakan harapan-harapan terhadap
media massa atau sumber-sumber lain, yang menbawa kepada perbedaan pola penggunaan media
yang akhirnya akan menghasilkan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.
Teori ini membahas tentang kegunaan media massa dan kebutuhan khalayak pada media.
Karena sebagian besar perilaku audiens hanya dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan
kepentingan mereka sebagai suatu fenomena proses penerimaan. Pendekatan uses and
gratification ditujukan untuk menggambarkan proses penerimaan dalam komunikasi massa dan
menjelaskan penggunaan media oleh individu.29
Uses and gratification model ( Model kegunaan dan kepuasan ) studi dalam bidang ini
memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) media untuk mendapatkan kepuasan atas
kebutuhan seseorang. Oleh karena itu, sebagian besar prilaku khalayak akan dijelaskan melalui
kebutuhan ( needs) dan kepentingan individu.30
Teori uses and gratification lebih menekankan pendekatan manusiawai dalam melihat
media massa. Artinya, manusia itu mempunyai otonomi, wewenang untuk memperlakukan
media. Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media mempunyai pengaruh
selektivitas personal terhadap program secara keseluruhan termasuk salah satunya adalah
program musik. Khalayak menyeleksi program musik tidak hanya karena kecocokan dengan
29
30
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Kencana Prenada Media Group. Jakarta, 2006 hal 284
Elvintaro Ardianto, Komunikai suatu pengantar, Bandung, Simbiosa Rekatama Media,2005, hal 70
lagu-lagu yang ada di dalam program musik tersebut, tetapi juga aktif untuk motif-motif yang
lain. Misalnya untuk gengsi diri, kepuasan batin, atau sekedar hiburan.31
Katz, Blumer & Gurevitch menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori uses and
gratifications yaitu:32
1. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan
media massa yang diasumsikan mempunyai tujuan
2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengkaitkan pemuasan kebutuhan
dengan pemilikan media terletak pada khalayak itu sendiri.
3. Media
massa harus bersaing dengan sumber- sumber lain untuk memuaskan
kebutuhannya karena kebutuhan yang dipenuhi media bersifat lebih luas,
bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung
kepada perilaku khalayak yang bersangkutan.
Blumer dan Katz mengatakan pengguna media atau khalayak memainkan peran aktif
untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah
pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber
media yang paling baik dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya teori uses and
gratifications mengasumsikan bahwa pengguna media atau khalayak
memiliki pilihan
alternative untuk memuaskan kebutuhannya sendiri.
Sehingga yang menjadi kerangka pemikiran disini adalah menurut pendapat Katz dan
kawan-kawan 91974) dan Dennis McQuail (1975) menggambarkan logika yang mendasari
penelitian uses and gratification model sebagai berikut:33
31
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta, PT. Grafindo Persada, 2007, hal192
Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung, 2004
32
Factor social
psikologi
menimbulka
n (1)
Kebutuhan
yang
melahirkan
(2)
Harapanharapan
terhadap
media massa
atau sumber
lain yang
mengarah
pada (3-4)
Berbagai
pola
penghadap
an medi
(5)
Menghasilkan
gratifikasi
kebutuhan
Konsekuensi lain
yang tidak
diinginkan (7)
Dimana motivasi dalam pola penggunaan televisi tersebut dapat menghasilkan pemuasan
kebutuhan atau konsekuensi lain tidak diinginkan sebagai dampak dari perbandingan antara
harapan khalayak sebelum menonton
televisi dengan yang sesungguhnya setelah khalayak
tersebut menonton televisi.
Dalam model ini perhatian bergeser dari proses pengiriman pesan ke prpenerimaan pesan.
Pendekatan uses and gratification diatas mempersoalkan apa yang dilakukan orang kepada
media, yakni menggunakan media untuk pemuasan kebutuhannya.
Misalnya saja mengapa khalayak aktif memilih media? Alasannya adalah karena masingmasing orang atau khalayak memiliki perbedaan tingkat pemanfaatan medianya.34 Televisi
Metro TV tentu akan banyak dipilih oleh khalayak yang ingin mencari kepuasan dalam
memperoleh informasi berita dibanding dari khalayak yang ingin memperoleh pelarian dari rasa
khawatir, misalnya khalayak yang suka menonton sinetron akan memanfaatkan dan mencari
33
34
Tommy Suprpto, Pengantar Teori Komunikasi. Media Pressindo. Ayaogyakarta. 2006. Hal 39-40
Ibid.hal 193
kepuasan pada media yang bisa memberikan kebutuhannya dari pada media yang lain.begitu
pula pada khalayak yang menyukai program musik sehingga disini dapat diartikan khalayaklah
yang menjadi aktif dalam memanfaatkan suatu media.35
Dalam penggunaan suatu media Katz, Gurevutch, dan Haas mengidentifikasi lima kelompok
dalam hal kebutuhan.36
1. Kebutuhan kognitif seperti kebutuhan untuk mengerti akan informasi yang khalayak
itu butuhkan
2. Kebutuhan afektif untuk memperkuat pengalaman emosional
3. Kebutuhan integrative untuk memperkuat kepercayaan diri, kradibilitas, dan stabilitas
diri
4. Kebutuhan untuk memperkuat kontak dengan keluarga, teman, dan dunia luar serta
kebutuhan untuk melepaskan ketegangan.
Dimana dalam model ini dijelaskan pada kerangka psikologis yang mendasari motif serta
pemuasan kebutuhan melalui komunikasi massa. Menurut pandangan uses and gratification
perbedaan motif dalam konsumsi media massa menyebabkan khalayak bereaksi berbeda pula hal
ini berarti efek media massa juga berlainan pada setiap anggota khalayak. Sehingga tingkat
keaktifan khalayak merupakan variabel dimana perilaku audiens mengacu pada target dan tujuan
yang ingin dicapai berdasarkan motivasi
Mc Quail dan Rekan
( 1972 ) mengemukakan empat
alasan mengapa khalayak
menggunakan media.37
35
Ibid. hal 195
Siti Mutmainah, Psikologi Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka, 2005, hal 18
37
Morrisan Psikologi Komunikasi, Bogor, Ghalia Indonesia, 2010, hal 264-265
36
1. Pengalihan ( diversion ) yaitu melarikan diri dari rutunitas atau masalah sehari-hari.
Dimana khalayak yang sudah lelah bekerja seharian membutuhkan media sebagai
pengalih perhatian.
2. Hubungan personal, hal ini terjadi ketika khalayak membutuhkan teman
Contohnya ketika kita sendirian dirumah medialah sebagai salah satu teman
penghibur kita.
3. Identitas Personal, misalnya lebih banyak para pelajar yang merasa lebih bisa belajar
ketika mereka mendengarkan alunan musik
4. Pengawasan ( Surveillence ) yaitu informasi mengenai bagaimana media membantu
khalayak mencapai sesuatu, misalnya seseorang menonton program musik untuk
membantu lebih memahami dunia musik.
Menurut Dennis MQuail bahwa sejumlah daftar inventarisasi menyangkut
kepuasan, kesenangan dan pemakaian terhadap khalayak yang mencerminkan tingkat
keteraturan dan prediksibilitas yang meyakinkan, hal tersebut sekurang-kurangnya sudah
cukup dijadikan sebagai kerangka dasar kepuasan individu (anggota khalayak) yang
searah dan melengkapi kerangka yang dibuat berdasarkan pendapat masyarakat
Berikut adalah kerangka dasar kepuasan yang di kutip dari tripologi yang
disarankan oleh McQuail Dennis dan kawan-kawan yaitu:
1.Informasi
a.Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan
terdekat,masyarakat dan dunia.
b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal
yang berkaitan dengan penentuan pilihan.
c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum
d. Belajar, pendidikan diri sendiri
2. Identitas Pribadi
a.Menemukan penunjang pribadi
b.menemukan model prilaku
c.mengindentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain dalam media
d.meningkatkan pwmahaman tentang diri sendiri
3.Integritas dan interaksi social
a.Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati social
b.Mengidentifikasikan diri pada orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.
c. Menemukan bahan percakapan dan interaksi social
d. Memperoleh teman selain dari manusia
e.Membantu menjalankan peran social
f. Memungkinkan seorang untuk dapat menghubungi sanak keluarga, teman dan
masyarakat
4.Hiburan
a.Melepaskan diri atau berpisah dari permasalahan
b.Bersantai
c.Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis
d. mengisi waktu
e. penyaluran emosi
Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar maka motivasi berarti
keseluruhan daya penggerak didalam diri para siswa atau peserta didik yang dapat
menimbulkan, menjamin dan memberikan arah pada kegiatan belajar guna mencapai
tujuan yang diharapkan. Dengan motivasi belajar maka siswa atau peserta didik dapat
mempunyai intensitas dan kesinambungan dalam proses pembelajaran atau pendidikan
yang diikuti.
2.8
Khalayak
Khalayak dalam bahasa inggris adalah audience, sedangkan dalam bahasa Indonesia
orang banyak, orang ramai, public, kelompok tertentu, di masyarakat yang menjadi sasaran
komunikasi.38
Khalayak biasa disebut dengan istilah penerima, sasaran, pembaca, pendengar, pemirsa,
audience, decorder atau komunikan. Khalayak adalah salah satu actor dari proses komunikasi
karena itu unsure khalayak tidak boleh diabaikan, sebab berhasil tidaknya suatu proses
komunikasi yang diboikot oleh khalayak sudah pasti komunikasi itu akan gagal dalam mencapai
tujuannya
Khalayak dalam ilmu komunikasi bisa berupa individu, kelompok, dan masyarakat.
Menjadi tugas seorang komunikator untuk mengetahui siapa yang akan menjadi khalayaknya
sebelum proses komunikasi berlangsung
38
A.M Hoeta Soehoet, Teori Komunikasi 1, Yayasan Kampus Tercinta IISIP, Jakarta, 2002, hal 56
Khalayak sendiri membutuhkan suatu informasi yang biasa memenuhi kebutuhannya.
Dengan menggunakan media, Khalayak bisa mengukur sejauh mana tingkat kepuasan akan
informasi tertentu. Menurut Dennis Mc Quail dan kawan-kawan. Bahwa sejumlah daftar
menyangkut kepuasan, kesenangan dan pemakaian mencerminkan tingkat keteraturan. Dan
prediksibilitas yang meyakinkan dan cukup dijadikan sebagi kerangka dasar yang dibuat
berdasarkan pandangan masyarakat, sehingga hal ini melatar belakangi seseorang untuk
menggunakan media.39
Khalayak di anggap aktif apabila seseorang menggunakan media massa untuk memenuhi
kebutuhan dalam mencapai tujuan jadi yang menjadi masalah bukan bagimana media mengubah
khalayak tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak karena
khalayak terdiri dari orang yang tidak kita kenal dan tidak kita ketahui tempat tinggalnya, tingkat
pendidikannya, dan mengenal karakteristiknya.40 Khalayak dapat dibedakan menjadi beberapat
tingkat usia yaitu:
1. Anak-anak
Kategori anak-anak dibatasi usia 5-12 tahun atau tingkat sekolah dasar
2. Remaja
Anak usia 13- 17 tahun atau duduk di bangku SMP-SMA
3. Dewasa
Kategori usia dewasa adalah mereka yang berusia 17 tahun keatas biasanya di
lengkapai dengan petunjuk “ 17+ atau BO”
Jika dilihat dari khalayak yang dikategorikan dalam berbagai tipe salah satunya
merupakan penggolongan dilihat dari sudut pandang usia maka setiap khalayak memepunyai
39
40
Dennis, Mc Quail, Teori Komunikasi Massa ( SuatuPengantar), Edisi Kedua, Jakarta, Erlangga, 1996 hal.72
S. Djuarsa Senjaja, Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 2002, hal 51
kriteria- kriteria tertentu akan kebutuhan informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan ditingkat
usia masing- masing. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa remaja pada tingkat seusianya
menyukai berbagai jenis program hiburan khususnya musik oleh karena itu diperlukan
kelengkapan informasi untuk memenuhi kebutuhan remaja seputar akan program musik sehingga
dapat memperluas pengetahuan seputar dunia musik serta memenuhi kebutuhan akan hiburan
khususnya hiburan musik
2.8.1 Karakteristik Khalayak
Khalayak sendiri memiliki berbagai karakteristik yang diantaranya yaitu:
a) Khalayak sebagai penggarap informasi
Pada dasarnya proses pengolahan informasi yang terjadi pada pihak penerima ( khalayak)
bersifat selektif
b) Khalayak sebagi problem solver
Khalayak jelas tidak terlepas dari permasalahan kehidupan yang mereka hadapi. Mereka
juga akan selalu berupaya mencari cara-cara pemecahannya.
c) Khalayak sebagai mediator
Pada dasarnya proses penyebaran informasi tidak berhenti pada khalayak sasaran secara
langsung sebagai barisan pertama, arus penyebaran informasi bias melalui berbagai
tahap dan barisan.
d) Khalayak yang mencari pembela
Motivasi mencari informasi yang diharapkan akan dapat menjadi pembela. keyakinan
merupakan salah satu factor yang mendorong terjadinya seleksi media.
e) Khalayak sebagai anggota kelompok
Sebagai mahkluk social, seorang individu juga terikat oleh nilai-nilai kelompok yang
diikutinya baik secara formal maupun non formal.
f) Khalayak sebagi kelompok
Secara sosiologis masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok orang yang mempunyai
cirri-ciri tertentu. Cirri-ciri bias menyangkut cirri demografis seperti jenis kelamin, usia,
pekerjaaan, suku bangsa dan bias juga berdasarkan ciri-ciri non demogrfis seperti niliai,
hobi, orientasi , dan lain-lain
g) Selera Khalayak
Agar penyampain informasi mencapai sasarannya, terlebih dahulu perlu diketahui apa
dan bagaimana selera dari calon sasaran khalayak yang akan dituju.41
41
Riswandi, Ilmu Komunikasi, Jakarta, Graha Ilmu, 2009 hal 140
Download