KINERJA GUBERNUR DILINGKUP BPMPD PROVINSI LAMPUNG 1. Penetapan Indeks Kemajuan Desa. Pemerintah Provinsi Lampung bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Lampung telah melakukan kegiatan identifikasi di 2.632 Desa/Kelurahan di Provinsi Lampung untuk mengetahui Indeks Kemajuan Desa (IKD) dengan dilakukannya penelitian meliputi 5 aspek dan 29 indikator. Dari hasil kegiatan identifikasi tersebut, desa telah dikelompokkan menjadi 4 (empat) kategori yaitu kategori Desa Maju, Desa Berkembang, Desa Kurang Berkembang dan Desa Tertinggal. Adapun jumlah Desa Maju ada 391 desa, Desa Berkembang 1.049 desa, Desa Kurang Berkembang 812 desa dan Desa Tertinggal 380 desa. Data tersebut tersaji dalam bentuk data base dan peta digital sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini. 1.1 Tampilan awal peta digital indeks kemajuan desa 1.2 Tampilan setelah mengakses data di Kabupaten Lampung Barat 1.3 Data otentik sarana prasarana kondisi sosial ekonomi dan lingkungan 1.4 Data rill penanganan desa tertinggal 2015 Dengan adanya data base dan peta digital ini akan mempermudah Gubernur Lampung untuk pengambilan kebijakan dalam hal penanganan permasalahan di Desa/Kelurahan dalam hal peningkatan indeks kemajuan desa. Sebagai contoh dalam peta digital bila di klik gambar peta suatu kabupaten maka akan muncul peta kabupaten lengkap dengan peta Desa/Kelurahan di kabupaten tersebut. Bila kemudian di klik salah satu desa maka akan muncul status desa tersebut, apabila ternyata desa tersebut adalah desa tertinggal maka akan muncul faktor-faktor penyebab ketertinggalan desa itu berdasarkan 29 indikator. Hal ini tentunya diharapkan dapat menjadi bahan rujukan penetapan program lintas SKPD Provinsi Lampung dan sinergritas program antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kotadalam rangka percepatan pengentasan desa-desa tertinggal. 2. Peningkatan Pembangunan Desa Melalui Pendekatan Aplikasi system berbasis IT. BPMPD Provinsi Lampung bekerjasama dengan Non Govermental Organization (NGO) melakukan pengembangan kapasitas pemerintahan desa melalui kegiatan pelatihan, pendampingan serta pemberian bantuan akses internet dengan kegiatan Gerakan Membangun Desa (GDM). Pada Tahun 2015 ini ditargetkan untuk 100 desa memiliki akses informasi melalui akses internet, sampai dengan saat ini telah terpasang akses internet di 37 desa. Untuk mengakses website desa tersebut dapat dilihat pada www.desa.web.id Contoh desa yang telah memiliki website dapat diliat pada gambar dibawahini : 2.1 Gambar tampilan awal website desa 2.2Tampilan Awal WebsitePekon Datarajan 2.3 Gambar penangkap sinyal dengan alat sederhana yaitu wajan penggorengan yang berada di Pekon Datarajan 2.4 Tampilan Profil Desa dalam Website Desa Hanura 2.5 Pembekalan tentang ADD Tahun 2015 2.6 Aplikasi tentang website Dengan adanya website banyak manfaat yang bisa didapat oleh desa yaitu desa dapat menampilkan potensi-potensi desa yang dapat dipublikasikan melalui website sebagai sarana informasi, sehingga desa bisa mengangkat kehidupan ekonomi masyarakatnya. Desa juga dapat memberikan informasi data desa dan pelayanan publik yang ada di desa sehingga akan mempermudah baik pihakluar maupun warga masyarakat untuk mendapatkan informasi terkait desa tersebut. Kedepan diharapkan desa-desa yang telah memiliki website dapat menjadi desa yang berbasis IT agar warga masyarakat desa tersebut dapat melek Informasi sehingga setiap warga dapat memperoleh akses internet, mudahnya pelayanan dengan adanya pelayanan publik yang berbasis IT, dan manfaat lainnya dengan adanya akses internet. Disamping itu ketika Gubernur Lampung akan melakukan pembinaan aparatur desa bagi desa- desa yang telah memiliki website, maka cukup dilakukan dengan menggunakan fasilitas video converence. 3. Pelatihan Keterampilan Manajemen BUMDES yang bekerjasama dengan mitra Payment Point Online Bank (PPOB BRI). Dari 2.435 Desa di 13 Kabupaten yang ada di Propinsi Lampung tersebut terbentuk 112 BUMDES. Hal ini menjadi salah satu target bagi Pemerintah Provinsi untuk mendorong tiap desa dapat membentuk BUMDes sebagaimana amanat Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi No. 4 Tahun 2015 tentang pendirian, pengurusan dan pengelolaan dan pembubaran desa. Dalam rangka peningkatan kapasitas BUMDES, Pemerintah Provinsi Lampung melakukan kerjasama dengan menjadikan BUMDES sebagai Payment Point Online Bank (PPOB) BRI, dengan kerjasama ini masyarakat desa bisa membayar rekening listrik, PDAM, pulsa electric dan pulsa listrik, angsuran motor dll dari berbagai lembaga pembiyaan dapat dilakukan secara online. Hal ini akan memberikan kemudahan bagi masyarakat dan BUMDES akan mendapatkan keuntungan yang diterima dari setiap transaksi yang dapat digunakan untuk menunjang biaya operasional BUMDES dan sebagian dapat dipergunakan sebagai Pendapatan Asli Desa (PAD). Contoh Website PPOB BRI yang digunakan oleh BUMDES untuk pembayaran atau transaksi online yang ada di Desa sebagai berikut: 3.1 Tampilan Awal Website Kios BRI 3.2 Tampilan Layanan dalam Website Kios BRI 3.2 Tampilan Jenis Layanan dalam Website Kios BRI 3.2 Tampilan Masuk Aplikasi Layanan Website Kios BRI dari BUMDes Saat ini BUMDes yang telah menjadi PPOB BRI baru 2 BUMDes yaitu Desa Candra Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang dan Desa Kali Asin Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan. Untuk selanjutnya Pemerintah Provinsi Lampung berupaya untuk mendorong BUMDes yang ada di Provinsi Lampung dapat bermitra dengan PPOB BRI dengan target capaian 50 BUMDES pada Tahun 2015. Untuk itu perkembangan BUMDes yang telah menjadi PPOB BRI dapat dipantau secara online oleh Pemerintah Provinsi Lampung.