PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan

advertisement
PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG
BERAKHIR
31 MARET 2010 dan 2009
UNAUDITED
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Unaudited
31 Maret 2010 dan 2009 serta untuk periode tiga bulan
yang berakhir pada tanggal tersebut
- Neraca Konsolidasi
1 -2
- Laporan Laba Rugi Konsolidasi
3
- Laporan Saldo Laba Konsolidasi
4
- Laporan Arus Kas Konsolidasi
- Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
5-6
7 – 83
INFORMASI TAMBAHAN
- Daftar I
: Informasi Neraca Tersendiri Induk Perusahaan
84 - 85
- Daftar II
: Informasi Laporan Laba Rugi Tersendiri Induk
Perusahaan
86
- Daftar III
: Informasi Laporan Saldo Laba Tersendiri Induk
Perusahaan
87
- Daftar IV
: Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Induk
Perusahaan
88 – 89
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009
UNAUDITED
Catatan
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
ASET
Kas
3a
Penempatan pada Bank Indonesia
932.957
778.816
14.947.729
10.115.300
3a, 3e, 3g, 3l
5, 40
353.515
1.004.377
3h, 3l, 6, 40
8.299.981
4.426.317
2.834.646
40.000
2.874.646
3.152.265
40.000
3.192.265
(95.737)
2.778.909
(237.223)
2.955.042
3a, 3h, 4
Giro pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai masing - masing sebesar Rp 5,730 juta dan Rp 13,655 juta pada
triwulan I/ tahun 2010 dan 2009
Penempatan pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 82,476 juta dan Rp 51,467 juta
pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Surat - surat berharga
Pihak lain
Afiliasi
3e, 3i, 3l, 7, 40
Dikurangi : Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan yang belum
direalisasi dari kenaikan nilai surat berharga dan cadangan
kerugian penurunan nilai
Jumlah
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali
3x
956.834
1.903.003
Obligasi pemerintah
8
3.345.092
7.205.516
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - setelah
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar nihil
pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Tagihan derivatif - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 32 juta dan Rp 1,114 juta pada
triwulan I/tahun 2010 dan 2009
3l, 3w, 11
3e, 3j, 3l, 9, 40
Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 1,612,234 juta dan Rp 1,243,173 juta pada
triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Pihak lain
Afiliasi
Jumlah
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 3,826 juta dan Rp 4,634 juta pada
triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 12,181 juta dan Rp 10,299 juta
pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Goodwill
Pendapatan yang masih akan diterima
-
2.807
8.000
42.112
3e, 3k, 3l, 3o
10, 40
44.805.437
21.593
44.827.030
36.313.714
12.719
36.326.433
3l, 3m, 13
375.602
431.970
3e, 3l, 3p, 14,
40
214.508
167.804
3c
15.869
23.803
1.419.208
1.427.353
130.017
99.746
3y, 12
Biaya dibayar dimuka
Uang muka pajak
-
505
Aset pajak tangguhan
3cc, 36
128.615
147.202
Aset tetap kepemilikan langsung - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 1.280.852 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan
sebesar Rp 1.017.796 juta pada triwulan I/tahun 2009
3q, 15
1.744.318
1.675.489
3n, 15
1.744
863
1.746.062
1.676.352
15
177.141
11.194
3s, 16
319.293
314.744
16
461.154
587.891
81.432.323
69.653.480
Aset Sewa Guna Usaha - setelah dikurangi akumulasi penyusutan aktiva
sewa guna usaha sebesar Rp 735 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan
sebesar Rp 397 juta pada triwulan I/tahun 2009
Jumlah
Properti Terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non
produktif masing-masing sebesar Rp 14,346 juta dan Rp 13,544 juta pada
triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non
produktif masing-masing sebesar Rp 169,946 juta dan Rp 157,499 juta pada
triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Rupa-rupa aset
JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009
UNAUDITED (Lanjutan)
Catatan
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Giro
3d, 3e, 17, 40, 3t
13.453.543
9.594.427
417.601
359.578
3e, 17, 40, 3t
11.568.939
9.008.751
3d, 3e, 17, 40, 3t
31.838.578
240.980
32.079.558
30.322.019
729.466
31.051.485
-
-
Kewajiban segera lainnya
Tabungan
Deposito berjangka
Pihak lain
Afiliasi
Jumlah
Sertifikat deposito - bersih
Simpanan dari bank lain
3u, 18
4.202.638
2.881.322
Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan
syarat repo
3x, 19
860.944
1.507.457
Kewajiban derivatif
3j, 20
3.279
20.163
Kewajiban akseptasi
3m, 21
379.428
436.604
Surat berharga yang diterbitkan
Dikurangi : Biaya penerbitan yang belum diamortisasi
3v, 22
2.397.297
(11.193)
2.386.104
1.474.809
(3.629)
1.471.180
23
1.561.582
2.138.756
99.438
83.649
-
-
Pinjaman yang diterima
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
3l, 24
Kewajiban sewa guna usaha
Beban yang masih harus dibayar
3y
212.432
231.932
Taksiran Pajak Penghasilan
3cc
265.788
72.333
Kewajiban Pajak Tangguhan
3cc, 36
-
-
Kewajiban lain-lain
25
486.297
417.173
Obligasi subordinasi
Dikurangi : Biaya penerbitan yang belum diamortisasi
26
1.465.000
(7.626)
1.457.374
1.470.000
(10.024)
1.459.976
69.434.945
60.734.786
27
941.636
825.596
28
2.408.765
2.035.954
3v, 28
3.444.330
2.325.897
3d
-
-
Selisih penilaian kembali Aset tetap
3q, 15
-
-
Laba yang belum direalisasi atas surat berharga yang tersedia untuk dijual
3i, 7, 8
23.658
(243.004)
3p
(3.747)
(3.747)
5.182.736
3.977.998
Jumlah Ekuitas
11.055.742
8.093.098
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
81.432.323
69.653.480
Jumlah Kewajiban
Hak minoritas atas Aset bersih anak perusahaan
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham pada triwulan I/tahun 2010
dan 2009
Modal dasar - 59.000.000.000 saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham pada
triwulan I/tahun 2010 dan 20.359.536.451 saham pada triwulan I/tahun 2009
Agio saham
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
Saldo Laba
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009
UNAUDITED
Catatan
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Hasil bunga
Provisi dan komisi kredit
Jumlah pendapatan bunga
Beban Bunga
Beban bunga
Beban lainnya selain beban bunga
Jumlah beban bunga
1.948.774
1.948.774
1.811.841
83.359
1.895.200
3y, 31
869.002
869.002
1.160.515
1.160.515
1.079.772
734.685
3aa, 32
3d
60.764
6.424
46.050
46.431
3z, 33
250.243
104.215
421.646
5.061
70.019
167.561
443.628
8.194
304.459
(3.975)
34
35
220.510
120.522
193.593
97.929
3i
23.074
107.607
471.713
17.034
89.677
398.233
Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva
Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
Beban operasional lainnya
Beban administrasi dan umum
Beban personalia
Beban penurunan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan
Surat Berharga
Beban transaksi valas
Beban promosi
Beban lainnya
Jumlah beban operasional lainnya
2009
Rp Juta
3y ,30
3aa
Pendapatan Bunga - bersih
Pendapatan operasional lainnya
Provisi dan komisi selain kredit
Pendapatan valuta asing
Pendapatan kenaikan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan
Surat Berharga
Pendapatan lainnya
Jumlah pendapatan operasional lainnya
2010
Rp Juta
3z
PENDAPATAN/BEBAN OPERASIONAL BERSIH
577.883
203.529
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL
Pendapatan non operasional
Beban non operasional
28.317
2.987
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL BERSIH
PENDAPATAN/BEBAN LUAR BIASA
LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK
Pajak kini
Penghasilan (Beban) pajak tangguhan
Beban pajak
19.108
2.001
25.330
17.107
-
-
603.213
220.636
(148.492)
1.417
(147.075)
(91.853)
32.660
(59.193)
456.138
161.443
(35.971)
(30.714)
420.167
130.729
3cc, 36
LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
3b, 27
LABA BERSIH
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh)
Dasar
Dilusian
3dd, 37
17,44
-
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
6,43
6,20
4
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-
-
a
e
r
a
r
p
e
o
t
l
.
-
4
j
l
b
h
h
b
b
.
-
b
-
i
S
s
a
s
a
e
r
m
u
e
1
i
i
i
(
l
d
l
n
a
r
a
a
n
p
e
n
r
s
u
r
j
i
l
b
k
k
h
-
m
n
a
a
n
p
e
s
e
s
s
a
e
i
i
i
i
R
k
l
b
k
l
h
l
l
-
a
e
n
a
r
w
a
n
a
na
a
s
P
l
k
.
-
a
o
3
S
2
9
0
0
2
D
1
-
-
-
-
-
-
-
-
2
4
7
5
5
0
1
1
6
3
7
2
8
0
5
.
.
1
7
5
0
6
6
0
2
-
1
0
2
4
7
6
1
0
2
(
)
-
-
-
-
-
-
.
.
.
.
0
8
7
1
4
7
0
1
9
6
5
2
6
6
4
0
-
0
0
0
-
.
3
6
8
0
-
-
-
0
-
-
-
0
-
-
0
0
-
)
9
2
1
-
5
0
2
.
0
-
-
6
0
1
8
5
6
3
2
1
7
-
4
-
7
-
3
7
.
4
)
-
7
3
-
0
0
-
3
3
-
3
-
4
.
3
4
4
4
4
4
3
5
5
.
6
3
7
8
6
.
r
e
m
e
s
e
r
p
e
7
8
l
)
(
b
d
.
-
a
a
t
i
L
b
.
-
e
.
-
-
-
-
-
-
n
a
a
r
e
n
u
a
s
r
e
t
i
0
9
3
7
2
5
0
9
3
j
i
8
7
2
t
9
.
-
-
-
-
-
-
ua
u
5
l
n
u
a
e
s
r
e
e
2
5
1
9
8
9
2
5
1
9
j
b
h
h
b
f
l
d
k
d
k
n
a
m
p
e
s
a
a
s
a
s
a
e
r
m
g
s
e
u
i
g
R
u
0
t
i
L
4
n
a
a
r
e
n
u
a
s
r
e
a
a
0
(
d
4
2
0
1
0
2
M
1
3
S
t
i
i
i
i
i
i
R
k
l
l
d
l
b
-
-
-
-
-
-
-
-
-
n
a
g
n
ua
e
n
a
r
p
o
a
k
l
n
a
r
a
a
n
p
e
na
e
r
a
s
u
r
s
e
j
i
i
S
b
k
k
h
l
-
-
-
-
-
-
-
-
-
n
p
a
a
r
e
n
p
e
6
1
K
A
S
P
n
a
g
n
e
n
a
g
n
u
u
e
s
p
a
e
e
s
a
t
t
t
d
b
h
a
m
e
n
a
a
n
p
e
s
e
s
s
a
s
a
e
i
i
i
i
i
i
i
i
R
l
b
k
l
h
l
k
f
l
k
.
.
.
.
.
-
-
-
-
-
-
n
a
r
w
a
n
a
na
a
s
a
e
l
9
3
9
0
0
5
1
4
0
7
5
2
1
1
5
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-
3
3
0
2
9
0
0
2
i
J
1
-
6
1
0
5
3
9
7
1
7
2
7
4
7
3
0
0
0
0
0
1
4
6
6
0
6
2
7
4
7
3
6
2
6
8
1
3
2
0
3
r
ua
n
a
r
p
e
S
5
.
.
a
o
3
k
2
5
7
3
P
l
)
(
)
(
d
n
a
g
n
ua
e
ua
u
n
u
n
a
a
a
us
r
p
e
t
i
j
k
l
d
k
h
s
a
n
a
r
p
o
a
a
e
s
r
e
e
e
na
a
s
a
u
e
p
a
e
e
t
t
t
t
t
i
i
l
d
k
f
k
k
e
y
a
n
n
a
n
a
u
g
g
n
p
e
y
a
n
n
a
n
a
u
g
g
n
p
e
n
a
r
a
a
n
p
e
n
a
m
p
e
s
a
a
n
a
a
u
r
p
e
a
m
t
j
i
i
i
b
k
l
h
b
l
b
k
s
s
a
u
e
a
m
u
n
a
u
n
e
a
n
a
u
n
e
na
e
r
a
s
a
s
a
e
r
s
a
n
s
a
r
n
a
a
n
p
e
m
a
a
s
m
a
a
e
n
a
g
n
a
r
e
t
t
t
t
t
t
t
i
J
i
i
T
i
D
i
i
i
i
i
i
K
k
h
l
k
d
k
d
k
k
l
d
k
l
h
h
s
u
r
s
e
m
u
e
g
u
r
a
a
s
e
s
e
o
g
a
o
a
a
a
o
i
i
S
i
L
i
i
S
i
i
S
i
A
M
S
k
h
l
l
b
)
(
b
h
l
h
l
l
d
l
b
l
d
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009
UNAUDITED
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima
Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar
Pendapatan operasional lainnya
Beban operasional lainnya
Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih
Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan
Pendapatan (Beban) non operasional-bersih
Pembayaran beban pajak
Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi
Kenaikan/penurunan Aktiva Operasi
Penempatan pada bank lain
Efek-efek
Kredit yang diberikan
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
Aktiva lain-lain
Kenaikan/penurunan Kewajiban Operasi
Giro
Kewajiban segera lainnya
Tabungan
Deposito berjangka
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
Kewajiban lain-lain
1,892,280
(887,588)
360,772
(484,937)
(8,914)
50,834
26,470
(50,583)
2,740,204
(1,239,925)
93,776
(472,659)
183,713
38,768
49,690
(40,101)
898,334
1,353,466
(4,825,255)
2,333,521
(2,007,669)
8,000
(7,330)
(4,397,961)
(2,168,606)
(1,061,493)
119,606
280,775
1,369,050
186,132
(2,047,262)
1,545,755
1,942,837
357,057
19,047
840,998
67,007
940,303
1,829,034
1,546,744
1,507,457
(13,144)
Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi
(227,783)
844,186
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham
Pembelian aktiva tetap
Hasil penjualan aktiva tetap
Akuisisi Anak Perusahaan
(22,463)
(121,617)
2,040
-
3,012
80,930
(42)
-
Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi
(142,040)
83,900
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Setoran modal dari pemegang saham minoritas
Surat berharga yang diterbitkan
Biaya Emisi efek hutang
Pinjaman yang diterima
Penambahan Modal disetor
Penambahan Agio Saham
Pembayaran dividen
2,419
46,669
47
(70,337)
-
(183,464)
1,753
(1,052,847)
2,424
7,271
-
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan
(21,202)
(1,224,863)
(391,025)
(296,777)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
5
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009
UNAUDITED (Lanjutan)
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
Kas
Penempatan pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Jumlah
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA BULAN TRIWULAN I
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Jumlah
PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Jumlah
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
6
900,900
2,480,938
865,790
928,109
1,921,074
1,378,633
4,247,628
4,227,816
932,957
2,564,401
359,245
778,816
2,134,191
1,018,032
3,856,603
3,931,039
32,057
83,463
(506,545)
(149,293)
213,117
(360,601)
(391,025)
(296,777)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
1.
UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 85 tanggal
17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini disahkan
oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan No. 210. Anggaran dasar
Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 81 tanggal 25 Juli 2008
dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40
tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU78480.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 27 Oktober 2008.
Bank berkedudukan di Jakarta dengan 48 kantor cabang di Indonesia, 1 (satu) kantor perwakilan di
Singapura, 1 (satu) cabang di Cayman Islands. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Centre
Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah karyawan Bank rata-rata 5.593 karyawan untuk triwulan I/tahun 2010
dan 5.062 karyawan untuk triwulan I/tahun 2009.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank
umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri.
Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan ijin usaha yang
diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.KEP-205/DDK/II/8/1971
tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/2-Kep.Dir.tanggal 21
April 1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.
Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus Bank pada tanggal
31 Maret 2010 adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris /
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris Independen
:
:
Drs. Johnny
Drs. H. Bambang Winarno
:
:
Suwirjo Josowidjojo
Drs. Riyanto
Dewan Direksi
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur Kepatuhan
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Drs. H. Rostian Sjamsudin
Chandra Gunawan
Roosniati Salihin
Ng Kean Yik
Hendrawan Danusaputra
Gunawan Santoso
Edy Heryanto
Lionto Gunawan
Iswanto Tjitradi
H. Ahmad Hidayat
Antonius Ketut Dwirianto
Komite Audit
Ketua
Anggota
:
:
Drs. Riyanto
Syamsuar Halim
Adriana Mulianto
Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang “Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004.
7
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
b. Anak Perusahaan
Bank merupakan pemegang saham terbesar dibandingkan dengan kepemilikan pihak lain serta memiliki
pengaruh signifikan atas manajemen anak perusahaan berikut:
Anak Perusahaan
Domisili
Jenis Usaha
Persentase Pemilikan
Tahun Operasi
Komersial
Jumlah Aktiva
31 Maret 2010
Rp juta
2010
2009
54,35%
54,35%
1982
1.836.568
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI)
Jakarta
Lembaga pembiayaan
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG)
Jakarta
Asuransi
15,92%
15,92%
1980
537.095
PT Bank Panin Syariah (d/h Bank Harfa) (BPS)
Jakarta
Bank Syariah
99,997%
99,995%
2009
180.031
PT Verena Oto Finance Tbk (VOF)
Jakarta
Lembaga pembiayaan
42,87%
42,87%
1994
646.025
Berdasarkan akta akuisisi No. 56 tanggal 31 Maret 2008 dari Benny Kristianto S.H., notaris di Jakarta,
Bank mengakuisisi 100% saham Harfa melalui pembelian 10.000 lembar saham yang diperoleh Bank
dengan harga perolehan sebesar Rp 58.063 juta dan dicatat dengan metode pembelian. Proses akuisisi
ini telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dengan surat No. 10/28/GBI/DPIP/Rahasia tanggal
10 Maret 2008.
Pada tanggal 3 Agustus 2009, Bank menambah investasi modal pada Bank Harfa sebesar Rp 50 miliar
dalam rangka konversi Bank Harfa menjadi Panin Syariah. Tambahan investasi ini telah disetujui melalui
Akta No. 1 tanggal 3 Agustus 2009, Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta.
Pada tanggal 30 Juni 2009, Bank Harfa melakukan kuasi-reorganisasi dengan mengeliminasi saldo
defisit sebesar Rp 20.227 juta dengan selisih penilaian kembali aset dalam rangka
kuasireorganisasi dan tambahan modal disetor yang berasal dari penurunan modal disetor dengan
merubah nilai nominal saham. Bank tidak menyajikan neraca setelah dan sebelum kuasi-reorganisasi
pada tanggal dilaksanakannya kuasi-reorganisasi karena pengaruh terhadap laporan keuangan
konsolidasi tidak signifikan.
Bank Harfa berubah menjadi PT Bank Panin Syariah (BPS) yang menjalankan usaha perbankan
berbasis syariah pada tanggal 1 Desember 2009 setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia
dengan surat No. 11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009.
c.
Penawaran Umum Efek Bank
Penawaran Umum Saham
Pada tanggal 28 Oktober 1982, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-014/PM/E/1982 untuk melakukan penawaran umum atas
1.637.500 saham Bank kepada masyarakat.
Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Tahun
1982
1983
1989
1990
1995
1997
1998
1999
2006
Keterangan
Penawaran Umum Perdana
Penawaran Umum Kedua
Penawaran Umum Terbatas I
Penawaran Umum Terbatas II
Penawaran Umum Terbatas III
Penawaran Umum Terbatas IV
Penawaran Umum Terbatas V
Penawaran Umum Terbatas VI
Penawaran Umum Terbatas VII
Jumlah
Saham
1.637.500
3.162.500
3.200.000
3.830.931
60.180.462
300.902.312
702.105.395
1.225.406.221
4.016.358.393
8
Nilai
Nominal
per saham
Rp
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
500
500
250
100
Harga
Penawaran
per saham
Rp
3.475
3.550
4.500
13.000
1.900
1.200
500
1.100
350
Nomor dan tanggak surat
efektif dari Bapepam
SI-014/PM/E/1982 28 Oktober 1982
SI-017/PM/E/1983 18 Mei 1983
S-467/PM/1989 31 Oktober 1989
21 April 1990
S-725/PM/1995 8 Juni 1995
S-1212/PM/1997 10 Juni 1997
S-1268/PM/1998 19 Juni 1998
S-1180/PM/1999 29 Juni 1999
S-791/BL/2006 28 Juni 2006
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa I para pemegang saham yang tercantum dalam Akta Berita Acara
No. 52 tanggal 28 Mei 2004 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta, disetujui pembagian
saham bonus yang berasal dari saldo laba dengan jumlah maksimum 1.176.093.346 saham. Jumlah
saham bonus yang dibagikan menjadi sejumlah 1.176.091.818 saham karena adanya pembulatan. Nilai
nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya
pada tanggal 28 Juni 2004.
Pada tanggal 31 Maret 2010, sejumlah 23.837.645.998 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dan sejumlah 250.000.000 saham yang merupakan saham pendiri
tidak dicatatkan di bursa.
Penawaran Umum Obligasi
Pada tanggal 29 September 2009, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan
suratnya No. S-8699/BL/2009 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin III Tahun 2009 kepada
masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 800 miliar. Pada tanggal 7 Oktober 2009, seluruh obligasi
tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 7 Juni 2007, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya
No. S-2708/BL/2007 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin II Tahun 2007 kepada masyarakat
dengan nilai nominal sebesar Rp 1.650 miliar. Pada tanggal 20 Juni 2007, seluruh obligasi tersebut telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya).
Penawaran Umum Obligasi Subordinasi
Pada tanggal 27 Maret 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya
No. S-1767/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008
kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 1,5 triliun. Pada tanggal 10 April 2008, seluruh obligasi
subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI
(PSAK DAN ISAK)
a.
Standar revisi ini telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:










PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas
PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi
PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi
PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
PSAK 48 (revisi 2008), Penurunan Nilai Aset
PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
b. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut ini telah diterbitkan tetapi belum berlaku
efektif
ISAK berikut berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
 ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
9
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT




ISAK 9, Perubahan atasLiabilitas Aktiva Purna-operasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa
ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas : Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan
konsolidasi.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 mengenai Akuntansi Perbankan dan Peraturan
No. VIII.G.7 tentang “ Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam lampiran Keputusan
Ketua Bapepam No.KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE-02/BL/2008
tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
atau Perusahaan Publik Industri Perbankan.”
Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 50 (revisi 2006) dan No. 55 (revisi 2006), Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Panin
Tbk dan Anak Perusahaan telah disusun dan disesuaikan penyajiannya berdasarkan PSAK No. 50
(revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan”, PSAK No. 55 (revisi
2006) mengenai “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” dan prinsip akuntansi yang
berlaku umum lainnya yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta praktik-praktik akuntansi dan
pedoman pelaporan dan akuntansi perbankan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK). Laporan keuangan konsolidasian
berdasarkan PSAK No. 50 (revisi 2006) dan PSAK No. 55 (revisi 2006) disajikan berdasarkan nilai
historis dan basis akrual, kecuali untuk:
1. Aset dan kewajiban keuangan yang dikategorikan dalam Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan
Laba Rugi disajikan sebesar nilai wajarnya.
2. Aset keuangan yang dikategorikan dalam kategori Tersedia untuk Dijual disajikan sebesar nilai
wajarnya.
3. Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar nilai wajarnya.
4. Aset keuangan yang dikategorikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan
sebesar nilai wajarnya (biaya perolehan diamortisasi).
5. Kewajiban keuangan yang dikategorikan dalam kelompok kewajiban lainnya disajikan sebesar nilai
wajarnya (biaya perolehan diamortisasi).
6. Penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi adalah
dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata
uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa
akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi
masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri
dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
Laporan Keuangan anak perusahaan yang menjalankan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah
disusun berdasarkan pedoman Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 tentang
“Penyajian Laporan Keuangan Syariah”.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan
oleh Bank (dan anak perusahaan). Pengendalian dianggap ada apabila Bank mempunyai hak untuk
mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat
10
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara
langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset
bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang
menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 3c)
dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian
yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi
yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Bank.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
c. Penggabungan Usaha
Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya
penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh,
kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai
penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat
diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal
akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Bank atas nilai wajar aset dan kewajiban yang
dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus
selama empat tahun.
Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari
aset bersih.
d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Bank, kecuali untuk cabang di luar negeri yaitu Cayman Islands diselenggarakan dalam
satuan Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs
yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada
pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing dicatat sebagai laba rugi tahun berjalan.
Kegiatan cabang Cayman Islands merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Bank. Dengan
demikian pembukuan cabang tersebut yang diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat
dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Bank.
e.
Transaksi Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan kriteria Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
adalah :
1)
Perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau
dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding
companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2)
Perusahaan asosiasi;
3)
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak
suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan
11
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan
mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);
4)
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan
komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5)
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang
tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank
dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau
tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai
hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
f.
Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan
kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan
keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda
dengan jumlah yang diestimasi.
g. Giro Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi dengan
cadangan kerugian penurunan nilai.
h. Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima
dimuka yang belum diamortisasi.
Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai.
i.
Surat-surat Berharga
Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku
efektif pada tanggal tersebut, Bank mengkategorikan surat - surat berharga yang dimiliki dalam salah
satu kategori sebagai berikut:
(1)
Surat - surat berharga dalam kategori Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
merupakan surat - surat berharga yang dimiliki/dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat dan
atau untuk memperoleh keuntungan jangka pendek. Surat - surat berharga dalam kategori ini
disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan
nilai wajar diakui pada laba rugi konsolidasian periode berjalan. Pada saat surat - surat berharga
kategori ini dijual, selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat pada akhir periode
diakui sebagai keuntungan atau kerugian dari penjualan yang direalisasi.
(2) Surat - surat berharga dalam kategori Tersedia untuk Dijual merupakan surat - surat berharga yang
pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kategori Tersedia untuk Dijual. Surat - surat berharga
dalam kategori ini disajikan pada nilai wajar dengan memperhitungkan pendapatan dan/atau beban
yang dapat diatribusikan secara langsung pada pembelian surat - surat berharga.
Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada
laba rugi konsolidasian periode berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas.
Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi pada saat dijual.
12
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
(3)
Surat - surat berharga dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo merupakan surat - surat
berharga dimana Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki surat - surat
berharga tersebut hingga jatuh tempo. Surat - surat berharga dalam kategori ini disajikan sebesar
biaya perolehan diamortisasi, yaitu nilai wajar surat - surat berharga yang diukur pada saat
pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi
kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif dan dikurangi penurunan nilai. Cadangan
kerugian penurunan nilai disajikan sebagai off-setting account atas efek-efek yang dimiliki.
Penjualan dan reklasifikasi aset keuangan dilakukan sebagai berikut:
1)
Bank dapat melakukan penjualan atau mereklasifikasi aset keuangan dalam kategori Dimiliki
Hingga Jatuh Tempo ke kategori Tersedia untuk Dijual tanpa menimbulkan pertanyaan mengenai
intensi dan kemampuan Bank untuk memiliki sisa aset Keuangan jika dan hanya jika:
i.
Jumlah aset keuangan yang dijual atau direklasifikasi tidak lebih dari jumlah yang tidak
signifikan (not more than insignificant) dibandingkan dengan total seluruh portofolio aset
keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo selama kurun waktu 2 tahun terakhir;
ii.
Aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, dimana
diperkirakan dalam jangka waktu tersebut tidak terjadi perubahan suku bunga yang akan
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan;
iii.
Bank telah memperoleh kembali secara substansial seluruh jumlah pokok asset keuangan
tersebut sesuai jadual pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat;
iv. Penjualan atau reklasifikasi tersebut terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali
Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
2)
Dalam hal terjadi perubahan intensi atau kemampuan Bank sehingga aset keuangan tidak tepat lagi
diklasifikasikan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo, maka asset keuangan tersebut harus
direklasifikasikan menjadi aset keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual.
3)
Bank dapat mereklasifikasi aset keuangan dari kategori Tersedia untuk Dijual ke kategori Dimiliki
Hingga Jatuh Tempo jika:
i. Terdapat perubahan intensi atau kemampuan Bank;
ii. Dilakukan dalam kondisi yang jarang terjadi yang timbul dari suatu kejadian yang tidak biasa dan
sangat tidak mungkin terjadi secara berulang dalam jangka pendek, sehingga ukuran yang andal
atas nilai wajar tidak lagi tersedia; atau
iii. Pengenaan sanksi untuk tidak boleh mengklasifikasikan seluruh portofolio asset keuangan
dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo telah terlewati.
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif, Bank dapat menggunakan teknik penilaian yang meliputi:
1. Harga dari transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar;
2. Harga dari transaksi pasar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; atau
3. Penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi.
Dalam kondisi tertentu dimana pada periode-periode selanjutnya terjadi pemulihan penurunan nilai,
maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dengan menyesuaikan jumlah
cadangan kerugian penurunan nilai, yaitu maksimal sebesar cadangan kerugian penurunan nilai yang
sudah dibentuk.
Surat - surat berharga yang dimiliki diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan
(trade date).
Surat - surat berharga tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca konsolidasian ketika Bank telah
mentransfer semua risiko signifikan dan imbalan dari surat - surat berharga tersebut.
Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi tersedia untuk dijual dicatat
sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam
komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif selama sisa umur efek tersebut.
13
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian pada tanggal pemindahan.
Surat - surat berharga disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai dan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
j.
Tagihan dan kewajiban derivatif
Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan)
dicatat dalam neraca konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan
berdasarkan harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters pada tanggal laporan atau metode
diskonto arus kas.
Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif, setelah
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Kewajiban derivatif disajikan sebesar kerugian yang belum
direalisasi dari kontrak derivatif.
k.
Kredit
Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 50 & 55 (Revisi 2006) yang telah
berlaku efektif pada tanggal tersebut, kredit yang diberikan dikategorikan dalam kategori pinjaman yang
diberikan dan piutang yaitu merupakan kredit yang memiliki pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pencairannya, kredit diakui sebesar nilai wajar yang
pada saat itu sama dengan harga transaksi, yaitu sebesar pokok kredit yang dicairkan, dikurangi atau
ditambah pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian kredit
tersebut. Kredit ini disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi yaitu nilai wajar kredit yang diukur
pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi
kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif.
Dengan diberlakukannya PSAK No. 50 & 55 (Revisi 2006) tersebut, Bank telah melakukan penyesuaian
yaitu atas pendapatan provisi/komisi kredit yang diterima diterima dimuka yang belum diamortisasi,
diberlakukan sebagai pengurang nilai kredit yang diberikan.
Pembiayaan murabahah adalah suatu pembiayaan oleh anak perusahaan, BPS, dalam bentuk transaksi
jual beli sebesar harga pokok barang ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati. Piutang
murabahah dinyatakan sebesar saldo piutang dikurangi dengan margin yang ditangguhkan dan
penyisihan piutang ragu-ragu.
l.
Penyisihan Penghapusan Aset serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi dan Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai
Penentuan kualitas aset dan penyisihan penghapusan aset mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.
7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006
tanggal 30 Januari 2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29
Januari 2009. Untuk Bank Syariah, penentuan kualitas aset dan penyisihan penghapusan aset mengacu
kepada Peraturan Bank IndonesiaNo.8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan perubahannya,
Peraturan Bank Indonesia No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007.
Penilaian kualitas dan penyisihan penghapusan dilakukan terhadap aset produktif dan aset non produktif.
Aset Produktif
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, tagihan
derivatif, kredit, tagihan akseptasi, penanaman neto sewa guna usaha, piutang pembiayaan konsumen,
penyertaan termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif dan fasilitas kredit
yang belum digunakan.
14
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku
efektif pada tanggal tersebut, Bank telah melakukan evaluasi penurunan nilai terhadap aset keuangan
(produktif) .Aset Keuangan atau kelompok aset Keuangan diturunkan nilainya jika terdapat bukti yang
obyektif mengenai penurunan nilai antara lain sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
Kesulitan Keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;
Kelangsungan usaha sangat diragukan dan sulit untuk pulih kembali, yang ditandai dengan kondisi
antara lain kehilangan pasar sejalan dengan kondisi perekonomian yang menurun dan -operasional
yang tidak kontinyu
Kemungkinan besar kegiatan usaha akan terhenti
Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
Keuangan lainnya.
Evaluasi penurunan nilai dilakukan secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara
individual, dan secara kolektif atas aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Sehubungan
dengan dikeluarkannya Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk
penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, apabila Bank belum dapat melakukan proses estimasi yang
andal dan belum memiliki data kerugian historis yang memadai untuk menentukan besarnya penurunan
nilai atas kredit secara kolektif, maka Bank dapat menggunakan estimasi yang didasarkan pada
ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank umum. Mengingat
kondisi keterbatasan yang ada, Bank memutuskan untuk menerapkan ketentuan transisi tersebut.
Aset Non-Produktif
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aset
non produktif (meliputi agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan
suspense account).
Penyisihan penghapusan aset non-produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya
penyelesaian masing-masing aset non-produktif dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan keputusan
Bank Indonesia di atas, aset non-produktif diklasifikasikan dalam 4 (empat) kategori yaitu lancar, kurang
lancar, diragukan dan macet.
m. Tagihan dan kewajiban akseptasi
Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C
yang diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai.
n.
Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya yang tidak memenuhi
kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Sebagai Lessor
Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah
investasi neto sewa pembiayaan anak perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan
dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang
konstan atas investasi bersih lessor.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa
sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi
ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa
sewa.
15
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Sebagai Lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan bank dan
anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban
sewa pembiayaan.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang tingkat
bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama
masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari
manfaat asset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode
terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan
manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali
terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati
pengguna.
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan
aset yang dinilai sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa
sewa dan umur manfaatnya.
o. Pembiayaan Konsumen
Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran dari pembiayaan konsumen
dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), disajikan
sebesar porsi jumlah angsuran piutang yang dibiaya (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan
konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank, dalam rangka
transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang
pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dan pelanggan sedangkan kredit yang
disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan
kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga, sedangkan bunga yang dikenakan
penyedia dana dicatat sebagai beban bunga.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran
yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan yang belum diakui diamortisasi dan
diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen dengan
menggunakan tingkat pengembalian bunga efektif.
Pelunasan sebelum masa berakhirnya kontrak pembiayaan konsumen dianggap sebagai pembatalan
kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan.
Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat
sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.
p. Penyertaan dalam Bentuk Saham
Investasi pada perusahaan asosiasi
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh yang
signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam
pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
16
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Penghasilan dan aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan
konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di
neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian
kepemilikan Bank atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan
penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Bank atas kerugian
perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Bank mempunyai
kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal
demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.
Penyertaan lainnya
Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20%, yang nilai wajarnya tidak tersedia
dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya).
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui
penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Perubahan nilai investasi yang disebabkan karena terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan
yang bukan merupakan transaksi antara Bank dan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas
dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”, dan akan diakui sebagai
pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
q. Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
kerugian penurunan nilai.
Aset tertentu telah dinilai kembali pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang
dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Nilai aset tertentu
yang direvaluasi pada periode sebelumnya sesuai dengan standar sebelumnya dianggap sebagai biaya
perolehan (deemed cost) dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah dalam akun
ekuitas direklasifikasi ke saldo laba.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double declining balance
method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line
method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut:
Bangunan
Golongan I
Golongan II
Persentase
5%
25% - 50 %
25% - 50 %
Aset tetap Golongan I dan II milik anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line
method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 2 – 5 tahun.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh
dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated
recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut,
yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki
aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat
ekonomis di masa depan berkenaan dengan asset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya
17
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual,
dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari
penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang
bersangkutan.
r.
Aset Tetap yang belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional
Aset Tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu
biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penghapusan.
s. Agunan Yang Diambil Alih
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan
Yang Diambil Alih dalam kelompok “Rupa-rupa aset”.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai
realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aset
produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih
diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau
kerugian pada saat penjualan agunan.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aset
agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui
penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
t. Simpanan
Giro dan giro wadiah dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.
Tabungan dan tabungan mudharabah dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan.
Deposito berjangka dan deposito berjangka mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan
perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank dan anak perusahaan yang bergerak di
bidang perbankan.
u. Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam
bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90
hari dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain disajikan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank
lain.
v.
Surat berharga yang diterbitkan dan Obligasi Subordinasi
Surat berharga dan Obligasi Subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dan Anak Perusahaan dicatat
sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan
dengan penerbitan Surat berharga dan Obligasi Subordinasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan
langsung dari hasil penerbitan pinjaman subordinasi dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009
diamortisasi menggunakan metode garis lurus sampai dengan tanggal jatuh tempo, dan sejak 1 Januari
2010 diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo.
.
18
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
w. Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebagai tagihan sebesar
harga penjualan yang disepakati dikurangi pendapatan bunga diterima di muka. Selisih antara harga beli
dan harga jual kembali surat berharga diakui sebagai pendapatan bunga diterima di muka dan
diamortisasi selama jangka waktu sejak surat berharga tersebut dibeli hingga dijual kembali.
x.
Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban sebesar harga
pembelian yang disepakati dikurangi beban bunga yang dibayar di muka. Selisih antara harga jual dan
harga beli kembali surat berharga diakui sebagai beban bunga yang dibayar di muka dan diamortisasi
selama jangka waktu sejak surat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali.
y.
Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aset
produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (“non performing”)
serta piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet. Pendapatan bunga atas aset
non performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi. Pendapatan bunga dari
kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan
tersebut telah diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat
kredit diklasifikasikan non performing.
Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non performing, kecuali untuk kredit yang
diklasifikasikan kurang lancar dan piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet
diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit dan piutang. Kelebihan penerimaan dari pokok
kredit diakui sebagai pendapatan bunga pada tahun berjalan.
Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan
secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.
Pendapatan bunga syariah diperoleh dari transaksi murabahah yang diakui secara akrual, sedangkan
beban bunga syariah berasal dari bagi hasil mudharabah dan bonus wadiah.
z.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Underwriting
Merupakan pendapatan premi dan beban klaim anak perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi:
Pendapatan Premi
Premi dari asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak)
berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa
premi yang diperoleh anak perusahaan.
Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai
pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya.
Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregratif dengan menggunakan persentase sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40%
dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto
untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk
asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi
neto.
19
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Penurunan (kenaikan) premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum
merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu.
Anak perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh
kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi
atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi
secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi
reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan
dengan kontrak reasuransi tersebut.
Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi
dan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Pendapatan premi reasuransi
disajikan sebagai pengurang premi bruto.
Beban Klaim
Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims), klaim dapat proses penyelesaian (outstanding
claims) termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (claims incurred but not yet reported) dan
beban penyelesaian klaim.
Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang
diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama
dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrograsi diakui sebagai pengurang beban klaim pada
saat realisasi.
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan
estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada
tanggal neraca, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi
klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi tahun terjadinya perubahan.
Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan
kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim
bruto.
Beban klaim disajikan sebagai beban operasional lainnya.
aa. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Provisi Dan Komisi
Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku
efektif pada tanggal tersebut, pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kredit,
yaitu pendapatan transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan kredit yang
diberikan dan berkaitan dengan jangka waktu dan berjumlah sama atau lebih dari nilai materialitas yang
ditetapkan diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu aset
keuangan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Saldo yang belum diamortisasi
diberlakukan sebagai pengurang (off-setting) dari aset keuangan.
Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau
komisi yang belum diamortisasi, diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan
komisi lainnya yang tidak teratribusi dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada
saat terjadinya transaksi.
bb. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya
Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga
membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan
dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari
nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus
20
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa
lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui
sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi
vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan
pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang
belum diakui dan nilai wajar aset program.
cc. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan
pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena
pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang
besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi,
kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan
untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak
kini.
dd. Laba Per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang
saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan setelah memperhitungkan pengaruh retroaktif
perubahan nilai nominal saham.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham
biasa yang dilutif.
ee. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan
segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa
terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen
lain.
Segmen geografis adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki
risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada
lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap
segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan
kepada segmen-segmen tersebut.
21
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
4.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
2010
Rp Juta
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
14.797.579
150.150
14.947.729
2009
Rp Juta
%
5,01
1,03
9.999.750
115.550
10.115.300
%
5,017
1,12
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang diubah
dengan peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Giro Wajib
Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap Bank di Indonesia
diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib
Minimum (GWM) dalam rupiah ditetapkan sebesar 7,5% yang terdiri dari GWM utama sebesar 5% yang
mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku 24
Oktober 2008 dan GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 1% yang mulai berlaku
tanggal 24 Oktober 2008.
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum yang harus
disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
5.
GIRO PADA BANK LAIN
2010
Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Bank
Dollar Australia
Dollar Selandia Baru
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
12.249
8.397
20.646
(208)
20.438
Pihak ketiga
Bank
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Dollar Singapura
Yen Jepang
Euro
Lainnya
Anak Perusahaan
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih
2009
Rp Juta
8.933
6.850
15.783
(233)
15.550
36.822
116.309
73.775
37.038
17.962
54.010
10.119
842.469
64.516
20.433
32.688
28.143
2.683
338.599
(5.522)
333.077
3.854
27
1.002.249
(13.422)
988.827
353.515
1.004.377
Kolektibilitas giro pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar.
22
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain sampai dengan triwulan I/tahun 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut:
2010
Rp Juta
Saldo awal
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan
Saldo akhir Triwulan I
2009
Rp Juta
8.655
(2.925)
5.730
14.112
(457)
13.655
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah
cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
6.
PENEMPATAN PADA BANK LAIN
Penempatan pada bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
2010
Tingkat bunga
Jangka waktu
rata-rata
Jumlah
Rp Juta
Rupiah
Pihak ketiga
Bank
Call money
1 - 92 hr
6,63%
1.612.000
Anak Perusahaan
Deposito berjangka
9,82%
Jumlah
266.464
1.878.464
Valuta Asing
Pihak ketiga
Bank
Call money
Dollar Amerika Serikat
1 - 33 hr
0,26%
3.913.000
Dollar Singapura
7 - 92 hr
0,46%
655.615
Dollar Australia
7 - 90 hr
3,98%
629.475
Euro
14 - 94 hr
0,35%
521.325
Yen Jepang
29 - 90 hr
0,14%
190.418
Poundsterling Inggris
30 - 62 hr
0,44%
93.755
92 hr
0,06%
17.563
14 - 30 hr
2,47%
16.151
31 hr
0,22%
8.956
Dollar Hongkong
Dollar Selandia Baru
Dollar Canada
Deposito berjangka
Dollar Amerika Serikat
455.000
Anak Perusahaan
Deposito berjangka
Dollar Amerika Serikat
92 hr
2,50%
Jumlah
2.735
6.503.993
Jumlah
8.382.457
Cadangan kerugian penurunan nilai
(82.476)
8.299.981
23
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2009
Tingkat bunga
Jangka waktu
rata-rata
Jumlah
Rp Juta
Rupiah
Pihak ketiga
Bank
Call money
1 - 32 hr
9,25%
515.000
Anak Perusahaan
Deposito berjangka
72.152
Jumlah
587.152
Valuta Asing
Pihak ketiga
Bank
Call money
Dollar Amerika Serikat
1 - 34 hr
0,68%
2.025.015
Dollar Australia
6 - 93 hr
3,17%
772.591
Dollar Singapura
7 - 93 hr
0,74%
524.359
Euro
6 - 63 hr
1,04%
283.696
Yen Jepang
7 - 63 hr
0,36%
164.599
Dollar Selandia Baru
35 hr
2,77%
26.309
Poundsterling Inggris
7 hr
0,60%
24.735
Dollar Canada
7 hr
0,30%
7.375
370 hr
5,80%
61.953
Deposito Berjangka
Dollar Amerika Serikat
Jumlah
3.890.632
Jumlah
4.477.784
Cadangan kerugian penurunan nilai
(51.467)
4.426.317
Deposito berjangka dalam valuta asing yang dimiliki oleh Bank merupakan penempatan dalam perjanjian
pembelian obligasi (bond linked deposit) antara Bank dengan beberapa bank asing (deposit taker).
Dalam perjanjian tersebut dinyatakan bila pada saat jatuh tempo nilai pasar lebih kecil atau sama dengan
nilai put strike price obligasi maka deposit taker akan menjual obligasi tersebut kepada Bank namun
apabila pada saat jatuh tempo nilai pasar lebih besar daripada nilai put strike price obligasi maka
perjanjian penjualan tersebut akan dibatalkan dan deposit taker akan mengembalikan deposito berjangka
tersebut kepada Bank.
Kolektibilitas penempatan pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain selama triwulan I/tahun 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut :
2010
Rp Juta
Saldo awal
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan
Saldo akhir Triwulan I
78.280
4.196
82.476
2009
Rp Juta
40.249
11.218
51.467
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain
adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada
bank lain.
24
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
7.
SURAT – SURAT BERHARGA
Berdasarkan tujuan investasi dan mata uang, surat-surat berharga adalah sebagai berikut:
Pihak hubungan istimewa
Dimiliki hingga jatuh tempo
Bank - Rupiah
30.000
30.000
10.000
40.000
10.000
40.000
2.049.519
136.693
1.840.004
718.831
5.000
-
2.191.212
2.558.835
110.593
357.121
443.430
30.000
150.000
497.714
593.430
145.719
-
-
1
-
145.720
-
Jumlah pihak ketiga
2.834.646
3.152.265
Jumlah Surat-surat Berharga
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi
Keuntungan yg blm direalisasi dari
kenaikan nilai efek-efek
Cadangan kerugian penurunan nilai
2.874.646
3.192.265
Jumlah Surat-surat Berharga - Bersih
2.778.909
Tersedia untuk dijual
Anak Perusahaan - Rupiah
Jumlah pihak istimewa
Pihak ketiga
Dimiliki hingga jatuh tempo
Bank
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Anak perusahaan - Rupiah
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
Tersedia untuk dijual
Bank
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Anak perusahaan - Rupiah
Jumlah tersedia untuk dijual
Diperdagangkan
Bank
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Anak perusahaan - Rupiah
Jumlah diperdagangkan
25
(81.432)
(121.894)
24.496
(38.801)
(74.598)
(40.731)
2.955.042
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2010
2009
Tingkat bunga rata-rata per Maret
Rupiah
Obligasi
Obligasi subordinasi
Valuta Asing
Obligasi
10,84%
12,41%
9,43%
12,41%
7,49%
7,67%
Jangka waktu surat-surat berharga sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai
berikut:
Rupiah
Obligasi
Obligasi Subordinasi
SUN
Dollar Amerika Serikat
Obligasi
2010
2009
3 bulan - 30 tahun
8 tahun
6 - 12 bulan
3 bulan - 30 tahun
8 tahun
6 - 12 bulan
3 - 30 tahun
3 - 30 tahun
Kolektibilitas surat-surat berharga pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Klasifikasi
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
2.807.151
10.568
2.817.719
2.985.205
10.568
2.995.773
Surat-surat Berharga
Lancar
Macet
Jumlah Surat-surat Berharga
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai surat-surat berharga selama Triwulan I/tahun 2010 dan 2009
adalah sebagai berikut :
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
Saldo awal tahun
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan
38.316
485
34.798
5.933
Saldo akhir Triwulan I
38.801
40.731
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai surat-surat berharga tersebut
adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat-surat berharga
tersebut.
26
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
8. OBLIGASI PEMERINTAH
2010
Rp Juta
Diperdagangkan
Rupiah
Nilai perolehan - bersih
Dollar Amerika Serikat
Nilai perolehan - bersih
Jumlah Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan
Tersedia untuk dijual
Rupiah
Nilai perolehan - bersih
Dollar Amerika Serikat
Nilai perolehan - bersih
Jumlah Obligasi Pemerintah tersedia untuk dijual
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Rupiah
Nilai nominal - bersih
Dollar Amerika Serikat
Nilai nominal - bersih
Jumlah Obligasi Pemerintah dimiliki hingga jatuh tempo
Jumlah Obligasi Pemerintah
2009
Rp Juta
505.444
330.408
505.444
330.408
631.085
20.377
124.953
756.038
20.377
1.521.167
5.392.268
562.443
2.083.610
1.462.463
6.854.731
3.345.092
7.205.516
9. TAGIHAN DERIVATIF
Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing
(forward) dan swap untuk tujuan trading.
Bank bertindak sebagai perantara transaksi swap. Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang.
Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi kewajiban dalam mata uang asing dengan kurs
yang ditentukan terlebih dahulu.
Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi
kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya
kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal
31 Maret 2010 dan 2009 berkisar antara 1 sampai 83 hari dan 1 sampai 96 hari.
27
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Rincian transaksi derivatif pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
2010
Nilai pasar
dari kontrak
Transaksi
Beli
Rp Juta
Jual
Rp Juta
Tagihan
derivatif
Tagihan
Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Spot
Jumlah
Pihak ketiga
Forward
Swap
Spot
Jumlah
27.300
27.322
10.654
91.000
302.703
10.705
93.218
303.251
431.657
434.496
22
22
51
2.218
548
2.817
(32)
2.807
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
2009
Nilai pasar
dari kontrak
Transaksi
Pihak ketiga
Forward
Swap
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
Beli
Rp Juta
Jual
Rp Juta
40.775
1.197.595
41.930
1.239.666
1.238.370
1.281.596
Tagihan
derivatif
Tagihan
Rp Juta
1.155
42.071
43.226
(1.114)
42.112
Kolektibilitas tagihan derivatif pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan derivatif adalah sebagai berikut:
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
Saldo awal tahun
Penyisihan tahun berjalan
32
-
1.114
-
Saldo akhir Triwulan I
32
1.114
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut adalah cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan derivatif tersebut.
28
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
10. KREDIT YANG DIBERIKAN
a. Jenis Pinjaman
2010
L
DPK
KL
D
M
Total
Rupiah
Kredit konsumsi
12.508.962
718.447
43.036
44.994
77.345
13.392.784
Pinjaman rekening koran
9.317.223
381.836
87.534
39.227
83.574
9.909.394
Kredit investasi
5.577.337
1.161.774
319.585
365.291
48.415
7.472.402
Kredit modal kerja
5.367.001
679.731
27.929
4.248
40.997
6.119.906
Pembiayaan bersama
429.646
-
-
-
-
429.646
Anjak piutang - bersih
351.944
-
-
-
-
351.944
Pinjaman karyawan
87.268
-
-
-
3
87.271
Kredit kepada bank
35.043
-
-
-
-
35.043
1.601.090
97.845
11.168
19.227
16.658
1.745.988
35.275.514
3.039.633
489.252
472.987
266.992
39.544.378
Kredit investasi
2.804.614
124.884
-
11.412
-
2.940.910
Kredit kepada bank
1.842.481
-
-
-
1.842.481
10.920
224
12.616
1.064.508
1.007.168
Kredit lainnya
Valuta Asing
Kredit modal kerja
Pembiayaan bersama
Kredit konsumsi
Kredit lainnya
Jumlah - Valuta asing
Jumlah
Cad Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah Kredit - Bersih
749.872
290.876
1.007.168
-
-
-
-
1.156
-
-
-
-
1.156
38.469
194
-
-
38.663
6.443.760
415.954
10.920
11.636
12.616
6.894.886
41.719.274
3.455.587
500.172
484.623
279.608
46.439.264
-
-
-
-
-
41.719.274
3.455.587
500.172
484.623
279.608
29
-
(1.612.234)
44.827.030
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2009
L
DPK
KL
D
M
Total
Rupiah
Kredit konsumsi
9.323.154
703.875
43.974
46.334
84.469
10.201.806
Pinjaman rekening koran
7.829.126
375.470
81.467
56.955
136.427
8.479.445
Kredit investasi
5.346.438
638.621
93.685
124.634
340.038
6.543.416
Kredit modal kerja
3.810.108
758.803
14.654
23.667
110.166
4.717.398
Anjak piutang - bersih
265.478
-
-
-
-
265.478
Pembiayaan bersama
232.298
-
-
-
-
232.298
Pinjaman karyawan
73.261
6
-
-
3
73.270
Kredit kepada bank
16.909
-
-
-
-
16.909
1.057.567
79.452
24.636
323.121
7.540
1.492.316
27.954.339
2.556.227
258.416
574.711
678.643
32.022.336
-
-
-
-
1.845
1.845
27.954.339
2.556.227
258.416
574.711
680.488
32.024.181
Kredit lainnya
Kredit yang dibeli dari BPPN
Jumlah - Rupiah
Valuta Asing
Kredit investasi
3.887.607
112.392
-
-
-
3.999.999
Kredit modal kerja
366.144
292.056
12.641
-
74.034
744.875
Pembiayaan bersama
333.254
7.640
-
-
-
340.894
Kredit kepada bank
338.826
-
-
-
-
338.826
1.000
535
-
-
-
1.535
Kredit konsumsi
Kredit lainnya
Jumlah - Valuta asing
Jumlah
Cad Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah Kredit - Bersih
40.213
64.563
-
14.520
-
119.296
4.967.044
477.186
12.641
14.520
74.034
5.545.425
32.921.383
3.033.413
271.057
589.231
754.522
37.569.606
(10.603)
(103.154)
(753.863)
260.454
486.077
(330.771)
32.590.612
(44.782)
2.988.631
659
(1.243.173)
36.326.433
b. Sektor Ekonomi
2010
L
DPK
KL
D
M
Total
Rupiah
Perdagangan
9.248.534
377.034
67.866
362.822
65.319
10.121.575
Jasa
5.263.174
933.977
346.510
13.966
52.923
6.610.550
Industri
4.545.117
787.573
13.578
8.166
22.980
5.377.414
Konstruksi
1.700.868
110.226
16.099
4.982
29.307
1.861.482
Lain-lain
14.517.821
830.823
45.199
83.051
96.463
15.573.357
Jumlah - Rupiah
35.275.514
3.039.633
489.252
472.987
266.992
39.544.378
Valuta asing
Jasa
4.275.079
3.753
-
-
-
4.278.832
621.055
411.747
10.920
-
12.616
1.056.338
Perdagangan
58.501
454
-
11.636
-
70.591
Konstruksi
14.052
-
-
-
-
14.052
Lain-lain
1.475.073
-
-
-
-
1.475.073
Jumlah - Valuta asing
6.443.760
415.954
10.920
11.636
12.616
6.894.886
41.719.274
3.455.587
500.172
484.623
279.608
46.439.264
-
-
-
-
-
41.719.274
3.455.587
500.172
484.623
279.608
Industri
Jumlah
Cad Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah Kredit - Bersih
30
(1.612.234)
44.827.030
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2009
L
DPK
KL
D
M
Total
Rupiah
Perdagangan
7.354.212
398.303
46.005
57.583
96.835
7.952.938
Jasa
5.227.192
234.435
30.794
31.134
75.187
5.598.742
Industri
3.190.677
748.745
21.543
331.970
243.682
4.536.617
Konstruksi
1.095.034
110.155
21.745
5.188
7.407
1.239.529
Lain-lain
11.087.224
1.064.589
138.329
148.836
257.377
12.696.355
Jumlah - Rupiah
27.954.339
2.556.227
258.416
574.711
680.488
32.024.181
Valuta asing
Jasa
2.055.034
891
-
-
-
2.055.925
593.981
354.722
12.641
14.520
74.034
1.049.898
Perdagangan
61.546
6.454
-
-
-
68.000
Konstruksi
62.172
-
-
-
-
62.172
Lain-lain
2.194.311
115.119
-
-
-
2.309.430
Jumlah - Valuta asing
4.967.044
477.186
12.641
14.520
74.034
5.545.425
32.921.383
3.033.413
271.057
589.231
754.522
37.569.606
(10.603)
(103.154)
(753.863)
260.454
486.077
Industri
Jumlah
Cad Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah Kredit - Bersih
(330.771)
32.590.612
(44.782)
2.988.631
659
(1.243.173)
36.326.433
c. Jangka waktu
Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit sampai
dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut :
Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit
≤ 1 tahun
2010
2009
Rp Juta
Rp Juta
6.017.460
12.119.608
> 1 - 2 tahun
12.224.736
6.812.921
> 2 - 5 tahun
10.270.810
6.143.064
> 5 tahun
17.926.258
12.494.013
46.439.264
37.569.606
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(1.612.234)
(1.243.173)
Jumlah Kredit
44.827.030
36.326.433
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit:
1. Tingkat bunga rata-rata untuk kredit dalam mata uang Rupiah pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah
13,25% dan 13,86%, sedangkan dalam valuta asing adalah 6,14% dan 8,81%.
2. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan
jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa
giro, tabungan dan deposito berjangka (Catatan 17). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima
tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang
diberikan.
31
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
3. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto,
sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit
konsumsi lain.
Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 1 bulan sampai 20 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing
berjangka waktu antara 5 bulan sampai 10 tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama dalam
Rupiah berjangka waktu 3 tahun sampai 8 tahun sedangkan dalam valuta asing berjangka waktu 3 tahun
sampai 8 tahun.
4. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 3,64%
sampai dengan 25% per triwulan I/tahun 2010 dan 3% sampai dengan 44,82% per triwulan I/tahun 2009.
5. Kredit kepada karyawan bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah, dan keperluan lainnya
yang dibebani bunga sebesar 6% per tahun dengan jangka waktu 1 sampai dengan 10 tahun.
Pembayaran kredit dibayar kembali dengan pemotongan gaji setiap bulan.
6. Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sebesar Rp 21.593 juta dan Rp 12.719 juta, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar
Rp 218 juta dan Rp 124 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009.
7. Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 6.02% dan 4,34% masing-masing
pada triwulan I/tahun 2010 dan triwulan I/tahun 2009.
8. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis dan kualitas
pinjaman adalah sebagai berikut:
L
Rp Juta
DPK
Rp Juta
2010
KL
Rp Juta
D
Rp Juta
304.664
182
19.811
324.657
351.704
351.704
Rupiah
Kredit investasi
Kredit modal kerja
Kredit konsumsi
Pinjaman rekening koran
Jumlah
551.437
92.437
11.627
655.501
989.333
156.741
531
9.606
1.156.211
Valuta asing
Kredit investasi
Kredit modal kerja
Jumlah
630.712
630.712
120.875
90.672
211.547
1.286.213
1.367.758
Jumlah Kredit - bersih
324.657
M
Rp Juta
3.531
174
3.705
11.411
228
11.639
363.343
-
Total
Rp Juta
2.197.138
252.709
12.514
29.417
2.491.778
762.998
90.900
853.898
3.705
3.345.676
2009
L
Rp Juta
DPK
Rp Juta
KL
Rp Juta
D
Rp Juta
M
Rp Juta
Total
Rp Juta
Rupiah
Kredit investasi
Kredit modal kerja
Kredit konsumsi
Pinjaman rekening koran
Jumlah
142.428
9.697
2.529
154.654
143.398
20
143.418
77.574
77.574
240
240
89.919
3.961
643
94.523
453.319
13.658
3.192
240
470.409
Valas
Kredit investasi
Pembiayaan bersama
Jumlah
519.987
519.987
107.462
7.638
115.100
-
-
-
627.449
7.638
635.087
674.641
258.518
77.574
240
94.523
1.105.496
Jumlah Kredit - Bersih
32
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
9. Rasio non-performing loan (NPL) pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
NPL Bruto
NPL Neto
2010
2,78%
0,57%
2009
4,43%
2,35%
10. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal
31 Maret 2010 dan 2009 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK .
11. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah:
2010
2009
Rp Juta
Rp Juta
Rupiah
Industri
44.724
597.195
Perdagangan
496.007
200.423
Jasa
413.399
137.115
Konstruksi
50.388
-
Lain-Lain
224.713
578.882
1.229.231
1.513.615
23.536
101.195
-
-
11.636
-
-
-
35.172
101.195
1.264.403
1.614.810
Jumlah
Valas
Industri
Jasa
Perdagangan
Lain-Lain
Jumlah
Jumlah Kredit Bermasalah
12. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kredit yang disalurkan dengan sistim penyaluran kredit melalui
lembaga pembiayaan PT. Verena Oto Finance dan PT. Clipan Finance Indonesia Tbk, berupa kredit
kendaraan motor dan mobil sebesar Rp 734.140 juta dan Rp 580.861 juta.
13. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit sampai dengan triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
Saldo awal tahun
Penyisihan tahun berjalan
Pelunasan kredit yang telah dihapusbukukan
Penghapusan selama tahun berjalan
1.154.324
414.331
50.834
(7.255)
1.244.127
316.889
38.768
(356.611)
Saldo akhir triwulan I
1.612.234
1.243.173
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit tersebut di atas adalah cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
33
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
11. TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE
REPO)
Akun ini merupakan efek obligasi yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Maret 2010 dan
2009 dengan perincian sebagai berikut:
2009
Rp Juta
Rupiah
Bank
Harga jual kembali
Pendapatan bunga yang belum
direalisasi
Jumlah
-
Anak Perusahaan
Harga jual kembali
Pendapatan bunga yang belum
direalisasi
Jumlah
8.000
8.000
Cadangan kerugian penurunan nilai
-
Jumlah
8.000
Kolektibilitas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Maret 2009
dikelompokkan lancar.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah
sebagai berikut:
2009
Rp Juta
Saldo awal tahun
Penyisihan tahun berjalan
596
(596)
Saldo akhir triwulan I
-
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai surat berharga yang dibeli
dengan janji dijual kembali adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak
tertagihnya surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali.
12. PENDAPATAN YANG MASIH AKAN DITERIMA
Merupakan pendapatan yang masih akan diterima dengan perincian sebagai berikut:
2010
Rp Juta
Penanaman neto sewa guna usaha
Tagihan bunga
Lainnya
Jumlah
34
2009
Rp Juta
924.131
495.077
-
816.200
611.153
-
1.419.208
1.427.353
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
13. TAGIHAN AKSEPTASI
Tagihan Akseptasi merupakan tagihan kepada nasabah.
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
Tagihan Akseptasi
Rupiah
Valuta asing
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
1.419
378.009
379.428
(3.826)
43.227
393.377
436.604
(4.634)
Tagihan Akseptasi - Bersih
375.602
431.970
Tagihan Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Rupiah
Rp Juta
Kurang dari atau sama
dengan 1 bulan
Lebih dari 1 s/d 3 bulan
Lebih dari 3 s/d 6 bulan
Lebih dari 6 s/d 12 bulan
Jumlah
1.158
261
1.419
2010
Valuta
asing
Rp Juta
Jumlah
Rp Juta
14.690
137.667
216.639
9.013
378.009
14.690
138.825
216.900
9.013
379.428
Rupiah
Rp Juta
43.227
43.227
2009
Valuta
asing
Rp Juta
107
39.491
307.887
45.892
393.377
Jumlah
Rp Juta
107
82.718
307.887
45.892
436.604
Kolektibilitas tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
Lancar
Kurang Lancar
379.428
-
433.001
3.603
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
379.428
(3.826)
436.604
(4.634)
Jumlah - Bersih
375.602
431.970
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:
2010
Rp Juta
Saldo awal tahun
Penyisihan tahun berjalan
Saldo akhir Triwulan I
2009
Rp Juta
5.169
(1.343)
39.200
(34.566)
3.826
4.634
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi tersebut di atas
adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
35
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
14. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM
Persentase
Kepemilikan (%)
2010
2009
2010
Rp Juta
Sekuritas
Lembaga Pembiayaan
29,00
20,00
29,00
20,00
137.359
-
88.919
-
Properti
46,00
46,00
79.654
79.508
217.013
168.427
Jenis Usaha
Metode Ekuitas
Bank
PT Panin Sekuritas Tbk
PT Evergreen Finance (d/h PT Dai-ichi
Kangyo Panin Finance)
Anak Perusahaan
PT Laksayudha Abadi
Jumlah
Metode Biaya
Bank
PT ANZ Panin Bank
PT First Asia Capital (d/h PT Panin
Capital)
PT Sarana Bersama Pembiayaan
Indonesia
PT Sarana Kalimantan Selatan
Ventura
Anak Perusahaan
PT Asuransi Maipark Indonesia
Jumlah
2009
Rp Juta
Perbankan
Sekuritas
15,00
2,50
15,00
2,50
7.500
750
7.500
750
Lembaga Pembiayaan
9,33
9,33
625
625
Modal Ventura
1,04
1,04
40
40
Asuransi
1,69
1,69
761
9.676
761
9.676
Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham
Cadangan kerugian penurunan nilai
226.689
(12.181)
178.103
(10.299)
Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham - Bersih
214.508
167.804
PT Evergreen Finance (d/h PT Dai-ichi Kangyo Panin Finance)
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-128/KM.10/2009 tanggal 27 Mei 2009 tentang
pencabutan izin usaha PT Evergreen Finance, ditetapkan bahwa PT Evergreen Finance dilarang
melakukan kegiatan Perusahaan Pembiayaan dan penyelesaian hak dan kewajiban PT Evergreen
Finance dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
PT Epanin Dotcom
Pada 24 Maret 2009, bank telah menjual kepemilikannya atas saham PT Epanin Dotcom sebanyak
4.000.000 lembar saham sehingga kepemilikan Bank menjadi nihil.
Saldo penyertaan dalam bentuk saham per 31 Maret 2010 dan 2009 berdasarkan kolektibilitas menurut
Ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
Klasifikasi
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
Lancar
Macet
226.064
625
177.478
625
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
226.689
(12.181)
178.103
(10.299)
Jumlah - Bersih
214.508
167.804
36
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan sampai dengan triwulan I/tahun 2010 dan 2009
adalah sebagai berikut :
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
Saldo awal tahun
Penyisihan tahun berjalan
11.796
385
10.064
235
Saldo akhir Triwulan I
12.181
10.299
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan tersebut diatas adalah
cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penyertaan dalam bentuk
saham.
15. ASET TETAP DAN ASET SEWA GUNA USAHA
Rincian mutasi dan saldo aset tetap adalah sebagai berikut :
2010
1 Januari
2010
Rp Juta
Penambahan
Rp Juta
Pengurangan
Rp Juta
Reklasifikasi
Rp Juta
31 Maret
2010
Rp Juta
Biaya Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Golongan I dan II
Aktiva Sewa Guna Usaha
Jumlah
552.758
1.195.582
1.176.134
2.479
2.926.953
10.687
72.711
39.626
123.024
(4.620)
(13.033)
(2.358)
(20.011)
(1.057)
(1.255)
(5)
(2.317)
557.768
1.254.005
1.213.397
2.479
3.027.649
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Golongan I dan II
Aktiva Sewa Guna Usaha
Jumlah
429.562
793.943
621
1.224.126
16.665
45.229
114
62.008
(2.454)
(1.372)
(3.826)
(716)
(5)
(721)
443.057
837.795
735
1.281.587
Jumlah Bersih
1.702.827
1.746.062
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai
Tanah
Bangunan - net
ATYBD
Jumlah
24.624
3.230
163.633
191.487
Cadangan kerugian penurunan nilai
(14.346)
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Net
177.141
37
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2009
1 Januari
2009
Rp Juta
Penambahan
Rp Juta
Pengurangan
Rp Juta
Reklasifikasi
Rp Juta
31 Maret
2009
Rp Juta
Biaya Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Golongan I dan II
Aktiva Sewa Guna Usaha
Jumlah
541.232
1.124.295
954.137
1.260
2.620.924
3.111
4.085
41.843
49.039
(3.896)
(3.896)
(4.668)
33.146
28.478
539.675
1.161.526
992.084
1.260
2.694.545
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Golongan I dan II
Aktiva Sewa Guna Usaha
Jumlah
Jumlah Bersih
353.980
594.797
341
949.118
1.671.806
13.672
41.200
56
54.928
(2.048)
(2.048)
16.195
16.195
383.847
633.949
397
1.018.193
1.676.352
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai
Tanah
Bangunan - net
Jumlah
23.036
1.702
24.738
Cadangan kerugian penurunan nilai
(13.544)
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Net
Beban penyusutan adalah
31 Maret 2010 dan 2009.
Rp
11.194
62.024
juta
dan
Rp
57.124
juta
masing-masing
untuk
Pada tahun 2001 dan 1988, Bank menilai kembali aset tetap tertentu. Pada awal penerapan PSAK 16
(Revisi 2007) nilai revaluasi aset tetap dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan saldo hasil
penilaian kembali yang sebelumnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas direklas ke saldo laba.
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka
waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2038. Manajemen berpendapat tidak
terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan
didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Manajemen Bank dan anak perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap masih lebih
rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aset tetap.
Aset tetap Bank kecuali tanah telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran, kecurian dan resiko lainnya
kepada PT Panin Indonesia Tbk dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, pihak hubungan istimewa, serta
PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tri Prakarta,
PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara dan PT Asuransi Dinamika dengan
jumlah pertanggungan sebesar Rp 1.881.380 juta dan USD 10 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan Rp
2.420.450 juta dan USD 6 juta pada triwulan I/tahun 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional direklasifikasi ke rupa-rupa aset agar sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku (catatan 16).
38
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
16. RUPA-RUPA ASET
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
Bank
Agunan yang diambil alih
Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional
Uang muka pembelian aset tetap
Uang muka pendirian cabang/capem
Uang muka kepada pihak ketiga
Tagihan kepada pihak ketiga
Pajak dibayar di muka
Uang jaminan kepada pihak ketiga
480.576
248.910
95.526
55.384
32.945
16.387
10.824
5.271
457.934
370.049
74.752
141.982
22.839
1.414
10.824
5.568
Rekening antar kantor
Cadangan Aset Tetap yang belum digunakan
Lainnya
1.346
(97.465)
57.593
(95.186)
37.572
8.663
11.149
8.701
7.022
199
7.362
14.309
13.156
4.805
116
950.393
1.060.134
Anak Perusahaan
Agunan yang diambil alih
Beban Ditangguhkan
Piutang lain-lain
Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional
Piutang premi dan reasuransi - bersih
Lainnya
Jumlah
Dikurangi :
Penyisihan penghapusan agunan yang diambil alih
Jumlah - Bersih
(169.946)
(157.499)
780.447
902.635
Agunan yang Diambil Alih
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa surat berharga dalam bentuk saham, tanah,
bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Bank dan Anak Perusahaan. Pada tanggal 31
Maret 2010 dan 2009, dalam agunan yang diambil alih termasuk surat berharga dalam bentuk saham
yang diperdagangkan di bursa dengan nilai tercatat masing-masing Rp 319.293 juta dan Rp 314.744 juta
setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai pasar masing-masing sebesar Rp 169.946 juta dan
Rp 157.499 juta.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah
melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
Aset Tetap yang Belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional
Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional merupakan tanah dan bangunan yang
direncanakan untuk pembukaan cabang dan tempat kegiatan pendukung operasional Bank dan anak
perusahaan.
Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap yang belum digunakan.
39
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
17. SIMPANAN
Simpanan terdiri dari :
Pihak
Hubungan
Istimewa
Rp Juta
Bank
Giro
Tabungan
Deposito Berjangka
Sub Jumlah
Anak Perusahaan
Giro
Tabungan
Deposito Berjangka
Sub Jumlah
Jumlah
2010
Pihak
Ketiga
Jumlah
Rp Juta
Rp Juta
Pihak
Hubungan
Istimewa
Rp Juta
2009
Pihak
Ketiga
Jumlah
Rp Juta
Rp Juta
34.387
15.023
240.980
13.412.856
11.552.568
31.818.395
13.447.243
11.567.591
32.059.375
39.145
10.829
729.466
9.551.711
8.997.854
30.321.112
9.590.856
9.008.683
31.050.578
290.390
56.783.819
57.074.209
779.440
48.870.677
49.650.117
-
6.300
1.348
20.183
6.300
1.348
20.183
-
3.571
68
907
3.571
68
907
-
27.831
27.831
-
4.546
4.546
290.390
56.811.650
57.102.040
779.440
48.875.223
49.654.663
a. Giro
Merupakan simpanan dalam Rupiah maupun Valuta asing yang dapat diambil setiap saat, dengan rincian
sebagai berikut:
2010
Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Bank
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Sub Jumlah
Pihak ketiga
Bank
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Dollar Singapura
Dollar Australia
Euro
Yen Jepang
Poundsterling Inggris
Dollar Canada
Dollar Selandia Baru
Lainnya
Sub Jumlah
Anak Perusahaan
Rupiah
Jumlah
40
2009
Rp Juta
25.703
8.684
34.301
4.844
34.387
39.145
3.449.193
7.916.821
725.010
469.614
446.037
228.385
103.202
13.963
14.571
46.060
2.787.182
5.245.213
555.752
501.081
224.522
160.732
31.990
11.221
19.827
14.191
13.412.856
9.551.711
6.300
3.571
13.453.543
9.594.427
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2010
Tingkat bunga rata-rata per triwulan I
Rupiah
Valuta asing
2009
3,70%
0,68%
4,44%
1,57%
Pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 giro yang diblokir masing-masing sebesar Rp 43.378 juta dan
Rp 10.308 juta.
b. Tabungan
Merupakan tabungan dari masyarakat dalam Rupiah dengan rincian sebagai berikut :
2010
Rp Juta
Rupiah
Bank
Tabungan Magna Panin
Tabungan Bisnis Panin
Tabanas
Tabungan Junior Panin
Tabungan Rencana Panin
Tabanas Online
Tabunganku
Sub Jumlah
Anak Perusahaan
Tabungan Bank Harfa
Tabungan Wadiah
Sub Jumlah
Jumlah
Tingkat bunga rata-rata Triwulan I
2009
Rp Juta
8.187.067
2.948.464
204.224
188.155
27.399
6.845
5.437
6.304.560
2.422.594
176.150
99.170
1.297
4.912
-
11.567.591
9.008.683
1.348
68
-
1.348
68
11.568.939
9.008.751
4,07%
4,73%
Pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 tabungan yang diblokir masing-masing sebesar Rp 823.339 juta dan
Rp 42.425 juta.
41
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
c. Deposito berjangka
Merupakan simpanan berjangka dari nasabah dalam Rupiah dan valuta asing.
Rinciannya adalah sebagai berikut :
2010
Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Bank
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Sub Jumlah
Pihak ketiga
Bank
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Dollar Australia
Euro
Dollar Singapura
Dollar Selandia Baru
Lainnya
Sub Jumlah
153.565
87.415
509.909
219.557
240.980
729.466
28.464.006
3.051.754
156.952
72.110
60.630
9.454
3.489
27.091.822
2.796.332
270.859
80.884
69.831
8.559
2.825
31.818.395
30.321.112
20.183
907
32.079.558
31.051.485
Anak Perusahaan
Rupiah
Jumlah
2009
Rp Juta
2010
Tingkat bunga rata-rata triwulan I
Rupiah
Valuta asing
2009
7,15%
1,60%
10,64%
3,08%
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:
Rupiah
Rp Juta
2010
Valuta
asing
Rp Juta
Jumlah
Rp Juta
Rupiah
Rp Juta
2009
Valuta
asing
Rp Juta
Jumlah
Rp Juta
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Lebih dari 12 bulan
24.357.163
3.038.523
1.219.938
22.130
2.875.541
294.990
271.273
-
27.232.704
3.333.513
1.491.211
22.130
23.518.694
2.110.736
1.940.121
33.087
3.028.089
238.529
182.229
-
26.546.783
2.349.265
2.122.350
33.087
Jumlah
28.637.754
3.441.804
32.079.558
27.602.638
3.448.847
31.051.485
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Maret 2010 dan
2009 masing-masing adalah sebesar Rp 2.159.191 juta dan Rp 1.412.412 juta.
42
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Simpanan dari bank lain terdiri dari :
2010
Valuta
asing
Rp Juta
Rupiah
Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Bank
Giro
Pihak ketiga
Bank
Tabungan
Giro
Deposito berjangka
Call money
Sub jumlah
Anak Perusahaan
Deposito berjangka
Jumlah
a.
2009
Valuta
asing
Rp Juta
Jumlah
Rupiah
Rp Juta
Rp Juta
Jumlah
Rp Juta
-
-
-
16.249
-
16.249
9.026
205.814
1.381.551
2.146.000
697
459.550
9.026
206.511
1.381.551
2.605.550
33.167
688.513
1.889.000
183
254.210
33.350
688.513
2.143.210
3.742.391
460.247
4.202.638
2.610.680
254.393
2.865.073
-
-
-
-
-
-
3.742.391
460.247
4.202.638
2.626.929
254.393
2.881.322
Tabungan
Tingkat bunga rata-rata untuk tabungan untuk triwulan I/tahun 2010 adalah sebesar 5,56%
b. Giro
Tingkat bunga rata-rata untuk giro Rupiah dan Valuta asing masing-masing sebesar 2,34% dan 0,25%
untuk triwulan I/tahun 2010 serta 3.39% dan 0.81% untuk triwulan I/tahun 2009.
c.
Deposito Berjangka
Jangka waktu Deposito Rupiah adalah 7 hari sampai dengan 12 bulan, dengan tingkat suku bunga
Rupiah sebesar 6,40% dan 9,03% pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009.
d. Call Money
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, jangka waktu call money Rupiah masing-masing 1 sampai
dengan 16 hari dan 1 sampai 35 hari dengan tingkat bunga rata-rata sebesar 6,25% dan 8,27% dan
untuk jangka waktu call money valuta asing adalah 1 hari sampai 7 hari dan 1 hari dengan tingkat bunga
rata-rata sebesar 0,13% dan 0,2% masing-masing untuk triwulan I/tahun 2010 dan 2009.
43
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
19. KEWAJIBAN PEMBELIAN KEMBALI SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN SYARAT REPO
2010
Jenis
Jangka
Waktu
Beban bunga
yang belum
diamortisasi
Nilai
Nominal
Tanggal
jatuh tempo
Nilai
Bersih
Bank
Pihak ketiga
SBI
BPD Jabar
BPD Jabar
BPD Jabar
FR 0040
FR 0031
Jumlah
45 Hari
20 Hari
14 Hari
21 Hari
21 Hari
05-Apr-10
01-Apr-10
12-Apr-10
07-Apr-10
07-Apr-10
134.873
134.765
89.941
392.398
109.780
861.757
97
174
424
118
813
134.776
134.765
89.767
391.974
109.662
860.944
2009
Jenis
Bank
Pihak ketiga
SBI
FR 0027
FR 0030
FR 0044
FR 0040
Jangka
Waktu
14 Hari
21 Hari
21 Hari
21 Hari
21 Hari
Tanggal
jatuh tempo
08-Apr-09
02-Apr-09
08-Apr-09
08-Apr-09
08-Apr-09
Jumlah
Beban bunga
yang belum
diamortisasi
Nilai
Nominal
Nilai
Bersih
498.288
505.339
188.368
207.411
109.810
821
117
306
337
178
497.467
505.222
188.062
207.074
109.632
1.509.216
1.759
1.507.457
20. KEWAJIBAN DERIVATIF
Kewajiban derivatif untuk triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 3.279 juta dan
Rp 20.163 juta.
2010
Nilai pasar
dari kontrak
Transaksi
Beli
Rp Juta
Jual
Rp Juta
Kewajiban
derivatif
Kewajiban
Rp Juta
Pihak ketiga
Swap
Forward
Spot
421.161
1.895
301.771
418.589
1.834
301.125
2.572
61
646
Jumlah
724.827
721.548
3.279
44
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2009
Nilai pasar
dari kontrak
Transaksi
Beli
Rp Juta
Kewajiban
derivatif
Kewajiban
Rp Juta
Jual
Rp Juta
Pihak ketiga
Swap
Forward
666.944
1.218
646.837
1.162
20.107
56
Jumlah
668.162
647.999
20.163
21. KEWAJIBAN AKSEPTASI
Kewajiban Akseptasi merupakan kewajiban kepada bank lain.
2010
Rp Juta
Rupiah
Valuta asing
Kewajiban Akseptasi - Bersih
2009
Rp Juta
1.419
378.009
379.428
43.227
393.377
436.604
Kewajiban Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Rupiah
Rp Juta
Kurang dari atau sama
dengan 1 bulan
Lebih dari 1 s/d 3 bulan
Lebih dari 3 s/d 6 bulan
Lebih dari 6 s/d 12 bulan
Jumlah
1.158
261
1.419
2010
Valuta
asing
Rp Juta
14.943
137.414
216.639
9.013
378.009
Jumlah
Rp Juta
14.943
138.572
216.900
9.013
379.428
Rupiah
Rp Juta
43.227
43.227
2009
Valuta
asing
Rp Juta
107
39.491
307.887
45.892
393.377
Jumlah
Rp Juta
107
82.718
307.887
45.892
436.604
22. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
Bank
Obligasi Bank Panin II tahun 2007
Obligasi Bank Panin III tahun 2009
Jumlah
Obligasi yang ditarik kembali - Bank
Obligasi yang dibeli kembali *)
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi
1.650.000
800.000
2.450.000
(52.703)
(11.193)
1.650.000
1.650.000
(175.191)
(3.629)
Bersih
2.386.104
1.471.180
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dengan tujuan untuk dijual
kembali.
45
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Bank
Obligasi yang diterbitkan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Obligasi Bank Panin II tahun 2007
Nilai nominal
Seri A
Seri B
Seri C
2010
2009
Rp Juta
Rp Juta
50.000
1.400.000
200.000
1.650.000
50.000
1.400.000
200.000
1.650.000
Obligasi Bank Panin III tahun 2009
Nilai nominal
Obligasi yang beredar
Obligasi yang dibeli kembali *)
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi
800.000
2.450.000
(52.703)
(11.193)
1.650.000
(175.191)
(3.629)
Bersih
2.386.104
1.471.180
Tingkat bunga rata-rata per tahun
10,75%
10,50%
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dengan tujuan untuk dijual
kembali.
Obligasi Bank Panin III tahun 2009
Merupakan obligasi nilai nominal sebesar Rp 800 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,5% yang
ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada
tanggal 6 Oktober 2014.
Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 6 Januari 2010 dan pembayaran bunga terakhir
dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2014.
Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No. 634/PEF-Dir/VII/2009 tanggal 2 Juli 2009, Obligasi
Bank Panin III tahun 2009 mendapat peringkat idAA- untuk periode 1 Juli 2009 sampai dengan 1 Agustus
2010.
Setelah ulang tahun ke- 1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy
back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau
sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.
Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank telah memenuhi
semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai
dengan jadual.
Obligasi Bank Panin II tahun 2007
Merupakan Obligasi Bank Panin II tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap, dengan jumlah pokok sebesar
Rp 1.650 milyar. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan
diterbitkan Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti hutang
kepada Pemegang Obligasi.
46
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah Pokok Obligasi dan terdiri dari 3 seri :
1. Obligasi Seri A : Jumlah pokok sebesar Rp. 50.000.000.000,- dengan tingkat bunga tetap sebesar
9,75% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun.
2. Obligasi Seri B : Jumlah pokok sebesar Rp. 1.400.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap
sebesar 10,75% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun.
3. Obligasi Seri C : Jumlah pokok sebesar Rp. 200.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap
sebesar 11% per tahun dengan jangka waktu 7 tahun.
1. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok Obligasi.
2. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 bulan, sesuai dengan tanggal pembayaran pertama akan
dilakukan pada tanggal 19 September 2007 sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh
tempo Obligasi Seri A akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010.
3. Obligasi Seri B akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012.
4. Obligasi Seri C akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2014.
Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 19 September 2007 dan pembayaran bunga
terakhir dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010 untuk Seri A, tanggal 19 Juni 2012 untuk Seri B dan
tanggal 19 Juni 2014 untuk Seri C.
Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 068/PEF-Dir/II/2008 tanggal 1 Pebruari 2008, Obligasi
Bank Panin II tahun 2007 mendapat peringkat idA+ untuk periode 31 Januari 2008 sampai dengan 1
Pebruari 2009. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 12 Pebruari 2009 No.142/PEF-Dir/II/2009,
peringkat Obligasi Bank Panin II tahun 2007 adalah idA (Single A) untuk periode 11 Pebruari 2009
sampai dengan 1 Pebruari 2010. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 635/PEF-Dir/VII/2009
tanggal 2 Juli 2009, peringkat Obligasi Bank Panin II Tahun 2007, adalah idAA- untuk periode 1 Juli 2009
sampai dengan 1 Agustus 2010.
Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank telah memenuhi
semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai
dengan jadual.
47
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
23. PINJAMAN YANG DITERIMA
Merupakan pinjaman yang diterima Bank dalam mata uang Rupiah dan Valuta asing dari Bank
Indonesia, Departemen Keuangan dan bank lain dengan rincian sebagai berikut:
Jangka Waktu
Bank
Rupiah
Bank Indonesia
Pinjaman dari Departemen Keuangan
Valuta Asing
Pinjaman dari bank lain
Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank
2010
Tingkat bunga
%
13 - 15 tahun
1,50
73
53
90 hari
5 tahun
1,15
3,49
455.000
453.144
Sub jumlah
Clipan
PT Bank
PT Bank
PT Bank
PT Bank
PT Bank
Jumlah
Rp Juta
908.270
Central Asia Tbk - Rupiah
Victoria Tbk - Rupiah
Windu Kentjana Int Tbk - Rupiah
Mandiri Tbk - Rupiah
Sinarmas - Rupiah
Verena
PT Bank Negara Indonesia Tbk - Rupiah
PT Bank Resona Perdania Tbk - Rupiah
PT Bank Victoria Tbk - Rupiah
PT BCA Finance - Rupiah
Sub Jumlah
3
3
3
1-3
3
tahun
tahun
tahun
tahun
tahun
13,5
12,00
13,00
15,00 - 16,00
10,5
58.639
54.556
44.160
17.544
11.932
1 tahun
1 - 2 tahun
1 bulan
1 tahun
13,00 - 14,00
11,75 - 12,00
13,50
11,16
374.294
60.091
29.115
2.981
653.312
Jumlah
1.561.582
Jangka Waktu
Bank
Rupiah
Bank Indonesia
Pinjaman dari Departemen Keuangan
Valuta Asing
Pinjaman dari bank lain
Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank
2009
Tingkat bunga
%
Jumlah
Rp Juta
13 - 15 tahun
5,00
1,50
100
71
4 - 12 bulan
5 tahun
2,71
4,50
1.155.500
231.100
Sub Jumlah
1.386.771
Clipan
PT Bank Central Asia Tbk - Rupiah
PT Bank Mandiri Tbk - Rupiah
PT Bank Victoria Tbk - Rupiah
PT Bank Sinarmas Tbk- Rupiah
Verena
PT Bank Negara Indonesia Tbk - Rupiah
PT Bank Resona Perdania Tbk - Rupiah
PT Bank Sinarmas Tbk- Rupiah
PT Bank Akita - Rupiah
PT BCA Finance - Rupiah
Sub Jumlah
3 tahun
1 - 3 tahun
3 tahun
3 tahun
10,50 - 13,50
10,75 - 15,00
11,00 - 15,00
10,50
154.056
133.651
22.778
21.810
1 tahun
3 tahun
11 bulan
10 bulan
3 tahun
16,00 - 17,00
11,75
11,00
18,00
11,75
340.177
31.616
40.000
4.266
3.631
751.985
Jumlah
2.138.756
48
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Bank
a. Pinjaman dari Bank Indonesia merupakan kredit likuiditas dalam rangka kredit pemilikan rumah
sederhana (KPRS), kredit Koperasi Kepada Para Anggota (KKPA) dan pinjaman dalam rangka
Agricultural Financing Project (AFP).
b. Pinjaman dari Departemen Keuangan Republik Indonesia merupakan pinjaman untuk KPRS.
c. Rincian pinjaman dari bank lain dalam Dollar Amerika Serikat sebagai berikut:
2010
Jenis pinjaman
Jumlah fasilitas
Jatuh tempo
Tingkat Bunga
Jumlah
Rp Juta
Barclays Bank, London - Caymand Island
USD
50.000.000
19-Apr-10
1,15%
Jumlah / Total
455.000
455.000
2009
Jenis pinjaman
Jumlah fasilitas
Jatuh tempo
Tingkat Bunga
Jumlah
Rp Juta
Barclays Bank, London - Cayman Island
USD
50.000.000
17-Apr-09
2,04%
577.750
ANZ Bank, Singapore - Cayman Island
USD
50.000.000
09-Jun-09
3,38%
577.750
Jumlah / Total
1.155.500
Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, pokok pinjaman
dan pelunasan pinjaman sesuai dengan perjanjian.
d Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non-bank
Pada tanggal 22 April 2009 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEG Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW
Bankenggrouppe sebesar US$ 30 juta, jatuh tempo 29 Desember 2014 dengan tingkat suku bunga
LIBOR 6 bulan plus 3,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari
Bank Indonesia sesuai dengan surat No.11/85/Dlnt tanggal 2 April 2009.
Pada tanggal 14 Maret 2006 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEGDeutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW
Bankenggrouppe sebesar US$ 20 juta, jatuh tempo 15 Maret 2011 dengan tingkat suku bunga LIBOR
6 bulan plus 2,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank
Indonesia sesuai dengan surat No.8/51/Dlnt tanggal 2 Maret 2006.
49
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Clipan
a.
PT Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1259/GBK/2006 tanggal 20 Oktober
2006 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 2 dengan
jumlah maksimum Rp 100.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku
bunga 13,5% per tahun. Jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen
yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1585/GBK/2007 tanggal 23 Oktober
2007 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 3 dengan
jumlah maksimum Rp 200.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku
bunga 10,5% per tahun. Jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen
yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.
Clipan diwajibkan antara lain, menjaga, memelihara dan mempertahankan nilai/harga dari agunan tidak
kurang dari 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit yang telah ditarik dan belum dibayar kembali,
perbandingan antara seluruh kewajiban terhadap total ekuitas ( debt to equity ratio) tidak lebih dari 8:1.
b.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pada tanggal 25 Januari 2006, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar
Rp 200.000 juta dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas KMK Revolving dengan
aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/atau
kendaraan bermotor merk Mitsubishi.
Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
konsumen kepada end user.
Selama fasilitas kredit belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, Clipan tidak diperkenankan
melakukan tindakan sebagai berikut : memindahtangankan barang jaminan, melunasi hutang Clipan
kepada pemilik/pemegang saham, membagikan dividen lebih besar 50% dari laba 1 (satu) tahun
sebelumnya, mengambil bagian dividen atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan
pribadi serta tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham yang
mewakili saham dan pengurus dari Bank.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) No.CBC.OTO/105/2006 jangka waktu
fasilitas kredit diperpanjang menjadi 4,5 tahun terhitung sejak 27 Januari 2006 sampai dengan 26 Juli
2010. Tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun, dan 3
tahun masing-masing sebesar 15%, 15,25% dan 15,50%. Sedangkan tingkat bunga pertahun untuk alat
berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,50%, 15,75% dan
16%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 22 Nopember 2006.
Berdasarkan Surat No. CBC.OTO/042/2007 tanggal 9 Oktober 2007; tingkat bunga per tahun untuk
kendaraan (mobil) dan alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing
sebesar 10,5%, 10,75% dan 11%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung
sejak 10 Oktober 2007.
Berdasarkan surat No. CBC.OTO/773/VI/2008 tertanggal 12 Juni 2008, tingkat suku bunga per dengan
jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 12,75% , 13% dan 13,25%.
Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 16 Juni 2008.
Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1508/IX/2008 tertanggal 19 September 2008, tingkat suku bunga per
dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 13,25% , 13,75% dan
14,50%. Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 1
Oktober 2008.
50
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
c.
PT Bank Sinarmas
Pada tanggal 21 Januari 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas term loan
sebesar Rp 30.000 juta dengan batas waktu penarikan 6 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit.
Tingkat suku bunga bersifat tetap sebesar 10,5% untuk tahun pertama sedangkan tahun kedua dan
ketiga akan ditentukan kemudian.
Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.
Clipan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, dan pelunasan
pokok pinjaman sesuai dengan perjanjian.
d.
PT Bank Victoria International Tbk
Pada tanggal 29 April 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap Dengan
Angsuran (PTDA) revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun sebesar Rp 30.000 juta dengan tingkat suku
bunga bersifat fixed sebesar 11% per tahun selama jangka waktu PTDA yang ditetapkan pada saat
penarikan. Pemberian PTDA ini maksimal 95% dari piutang usaha yang dijaminkan.
Berdasarkan surat No. 045/SKM-KSP/VIC/XII/09 tertanggal 8 Desember 2009, Clipan memperoleh
penambahan fasilitas kredit pinjaman tetap dengan jumlah maksimum menjadi sebesar Rp 55.000 juta
dengan tingkat suku bunga 12% per tahun untuk tenor 3 tahun dan fasilitas pinjaman koran dengan
jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000 juta dengan tingkat suku bunga 12% per tahun (floating), keduanya
memiliki jangka waktu kredit 1 (satu) tahun sejak pengikatan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang.
Sampai dengan 31 Desember 2009, Clipan belum menggunakan fasilitas pinjaman rekening koran.
Berdasarkan surat No. 047/SKM-KSP/VIC/XII/09 tertanggal 23 Desember 2009, tingkat suku bunga per
tahun sebesar 11,75% untuk penarikan fasilitas kredit fixed loan yang dilakukan dari tanggal 22
Desember 2009 sampai dengan 31 Desember 2009.
e.
PT Bank Windu Kentjana International Tbk
Pada tanggal 6 Oktober 2009, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman tetap dengan
jangka waktu 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000 juta dengan tingkat bunga tetap
sebesar 13% per tahun.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak
ketiga sebesar 125% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.
Verena
a.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 22 Maret 2005 dan 12 Juni 2007, Verena memperoleh tambahan fasilitas kredit masingmasing sebesar Rp 50.000 juta dan Rp 500.000 juta diluar kredit konsumen kemitraan pola channeling
sebesar Rp 100.000 juta. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 10,75% 17,00% dan 12.80% - 18,00% masing-masing untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2010 dan
2009. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Verena sebesar 100% dari saldo
fasilitas pinjaman.
Berdasarkan perpanjangan fasilitas pinjaman, terakhir pada tanggal 16 Januari 2009, fasilitas kredit yang
diperoleh menjadi Rp 530.000 juta dan jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak
penandatanganan perubahan perjanjian kredit.
Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan, VOF bertanggung jawab untuk, antar
lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen.
Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan
51
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan
tersebut, VOF akan menanggung seluruh risiko kerugian yang terkait dengan pembiayaan yang diberikan
sesuai dengan perjanjian tersebut (with recourse) dan membukukan piutang pembiayaan konsumen
tersebut pada laporan keuangan VOF. VOF juga diharuskan untuk membentuk penyisihan piutang raguragu sebesar 1,25% dari jumlah piutang yang dibiayai melalui BNI.
b.
PT Bank Resona Perdania
Pada tanggal 4 Februari 2008, Verena mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Resona Perdania
dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 milyar. Tingkat suku bunga fasilitas sebesar
tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) + 3,75% dan dijamin dengan tagihan piutang
Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 100% saldo fasilitas pinjaman dari Resona. Fasilitas
ini digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada
tanggal 25 Maret 2011.
Pada tanggal 27 Oktober 2009, VOF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 25.000 juta.
Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% diatas Cost of Loanable Fund (COLF), dan
dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari
saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan
pelanggan dan jatuh tempo pada tanggal 22 Oktober 2012.
c.
PT Bank Victoria International Tbk
Cerukan
VOF mengadakan beberapa kali perubahan perjanjian pinjaman untuk meningkatkan jumlah maksimum
fasilitas pinjaman cerukan sampai menjadi Rp 7.500 juta. Berdasarkan perubahan perjanjian pinjaman
tanggal 5 Oktober 2007, Victoria setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas cerukan sampai
dengan tanggal 6 Oktober 2008. Pada tanggal 10 Maret 2009, jangka waktu kembali diperpanjang
sampai dengan tanggal 9 Mei 2010 dan penurunan jumlah fasilitas pinjaman cerukan dari 7.500 juta
menjadi Rp 5.000 juta.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, Verena setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account)
pada Victoria.
Suku bunga tahunan sebesar 15,00% - 17,00% dan 17% masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008
dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF sebesar 120% dari saldo fasilitas pinjaman.
Kredit Modal Kerja
Pada tahun 2009, VOF menerima tambahan fasilitas kredit modal kerja non-revolving dengan jumlah
maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp 52.500 juta. Fasilitas tersebut dikenakan suku bunga tahunan
sebesar 13,50% - 16,50% untuk tahun 2009 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF
sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman.
Perjanjian pinjaman diatas mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF. Pada tanggal
31 Maret 2010 dan 2009, VOF telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjianperjanjian pinjaman diatas.
d. PT BCA Finance
Pada tanggal 26 September 2008, VOF mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT BCA Finance.
Fasilitas kredit tersebut akan digunakan oleh Perusahaan untuk keperluan pembelian atau penyediaan
kendaraan untuk karyawan. Jangka waktu perjanjian kredit tersebut adalah selama 36 bulan, dimulai dari
tanggal 26 September 2008 sampai dengan 26 Agustus 2011 dengan tingkat suku bunga efektif sebesar
52
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
11.76% per tahun. Total fasilitas yang diberikan adalah Rp 6.146 juta dengan pembayaran uang muka
Rp 1.229 juta. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayakan.
Pada tanggal 13 Agustus 2009, VOF kembali mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan BCA
Finance. Fasilitas kredit tersebutakan digunakan oleh VOF untuk keperluan pembelian atau penyediaan
kendaraan untuk karyawan. Jangka waktu perjanjian kredit 24 bulan, dimulai dari tanggal 13 Agustus
2009 sampai tanggal 13 Juli 2011 dengan tingkat suku bunga efektif sebesar 11,16% per tahun. Jumlah
fasilitas yang diberikan sebesar Rp 1.954 juta dengan pembayaran uang muka Rp 391 juta. Pinjaman ini
dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayakan.
Denda yang diberikan atas keterlambatan angsuran adalah sebesar 0,2% per hari dari angsuran yang
tertunggak.
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF.
24. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi terdiri dari transaksi L/C, bank garansi dan
kontinjensi lainnya yang lazim dalam kegiatan usaha bank.
Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi yang memiliki resiko kredit pada tanggal 31 Maret 2010
dan 2009 dikelompokkan sebagai berikut:
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
9.714.550
30.983
1.110
2.317
3.457
7.668.833
83.072
4.425
337
760
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
9.752.417
(99.438)
7.757.427
(83.649)
Jumlah - Bersih
9.652.979
7.673.778
53
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
25. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
Bank
Setoran jaminan
Kewajiban manfaat pekerja
Kewajiban kepada pihak ketiga
Pendapatan yang diterima dimuka
Selisih nilai pemb TR Bond
Hadiah undian Magna
Transaksi credit card
Deviden yang belum dibayar
Rekening antar kantor
Setoran angsuran pinjaman dalam
proses penyelesaian
Lainnya
Anak Perusahaan
Premi yang belum merupakan
pendapatan
Deffered Premium
Estimasi klaim retensi sendiri
Kewajiban manfaat pekerja
Lainnya
Jumlah
86.437
59.242
11.874
7.205
3.416
1.725
1.010
180
-
80.618
48.775
5.437
44.524
9.760
218
570
195
514
9
16.975
277
867
96.112
73.757
40.381
22.565
65.409
85.720
58.331
28.963
14.409
37.995
486.297
417.173
Setoran Jaminan
Merupakan setoran jaminan transaksi L/C, bank garansi dan sewa safe deposit.
Setoran Angsuran Pinjaman dalam Proses Penyelesaian
Setoran Angsuran Pinjaman dalam Proses Penyelesaian merupakan titipan dari nasabah atas
penyelesaian kredit yang diberikan yang sampai pada tanggal neraca secara legal masih dalam
penyelesaian.
Premi yang belum merupakan pendapatan
Merupakan premi yang belum merupakan pendapatan AMAG, yang dihitung secara agregatif dengan
menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK)
No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1
bulan dan 10% dari pemi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan.
Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan
persentase
sesuai
dengan
Peraturan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
(PMK)
No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto.
54
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
26. OBLIGASI SUBORDINASI - BERSIH
Merupakan obligasi subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dengan perincian sebagai berikut:
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
Nilai nominal
Obligasi yang dibeli kembali *)
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi
1.500.000
(35.000)
(7.626)
1.500.000
(30.000)
(10.024)
Bersih
1.457.374
1.459.976
Tingkat bunga rata-rata per tahun
11,6%
11,6%
Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008
Pada tanggal 9 April 2008 Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 sebesar
Rp 1,5 triliun. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Obligasi subordinasi berjangka waktu 10 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 April 2018 atau
dalam jangka waktu lebih awal yaitu pada tanggal 9 April 2013 jika dilaksanakan opsi beli. Tingkat bunga
obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 11,6% per tahun untuk tahun ke-1
sampai dengan ke-5, dan sebesar 20,6% per tahun untuk tahun ke-6 sampai ke-10.
Bank mempunyai hak untuk melakukan pelunasan awal seluruh pokok obligasi subordinasi melalui wali
amanat (opsi beli) pada ulang tahun ke-5 sejak tanggal emisi, setelah memperoleh persetujuan Bank
Indonesia.
Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap semesteran mulai 9 Juli 2008 dan terakhir pada tanggal
9 April 2018, atau tanggal yang lebih awal jika terjadi opsi beli pada ulang tahun tanggal emisi tahun ke-5.
Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil Likuidasi untuk pembayaran
jumlah terhutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah
dipenuhinya seluruh kewajiban pembayaran Bank kepada hutang senior. Hak tagih sehubungan dengan
obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi
subordinasi tetapi menempati prioritas terhadap hak tagih para pemegang semua kelompok modal
sendiri Bank termasuk para pemegang saham preferen Bank (jika ada).
Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Februari 2008 No. 070/PEF-DIR/II/2008, peringkat obligasi
subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 31 Januari 2008 sampai
dengan 1 Februari 2009 sedangkan berdasarkan surat PT Fitch Rating Indonesia tanggal
10 Maret 2008 No. RC01/DIR/III/2008 peringkat obligasi subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah
A+ (Single A).
Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 12 Februari 2009 No. 143/PEF-Dir/II/2009, peringkat obligasi
Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 11 Pebruari 2009 sampai
dengan 1 Pebruari 2010.
Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR), obligasi subordinasi
diperhitungkan sebagai modal pelengkap.
Pada tahun 2010 dan 2009, Bank sudah memenuhi semua pembatasan-pembatasan dalam perjanjian
wali amanat dan telah membayar bunga sesuai dengan jadual.
55
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
27. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2010
Rp Juta
a. Hak minoritas atas aktiva
bersih anak perusahaan:
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk
PT Verena Oto Finance Tbk
PT Bank Panin Syariah
PT Bank Harfa
Jumlah
2009
Rp Juta
622.749
239.358
80.322
(793)
-
559.779
196.120
69.692
5
941.636
825.596
2010
Rp Juta
b. Hak minoritas atas laba
bersih anak perusahaan:
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk
PT Verena Oto Finance Tbk
Jumlah
2009
Rp Juta
22.966
10.270
2.735
21.125
8.197
1.392
35.971
30.714
28. MODAL SAHAM
Berdasarkan Laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham bank pada tanggal 31 Maret
2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Jumlah
Saham
Nama pemegang saham
2010
Persentase
Pemilikan
%
Jumlah
Modal
Rp Juta
PT Panin Financial Tbk.
Votraint No. 1103 PTY Ltd
Dewan Komisaris
Bambang Winarno
Lainnya (kurang dari 5%)
10.762.771.285
9.349.793.152
44,68
38,82
4.247
3.975.077.314
16,50
397.509
Jumlah
24.087.645.998
100,00
2.408.765
56
1.076.277
934.979
-
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Nama pemegang saham
PT Panin Life Tbk.
Votraint No. 1103 PTY Ltd
Dewan Komisaris
Bambang Winarno
Lainnya (kurang dari 5%)
Jumlah
Jumlah
Saham
2009
Persentase
Pemilikan
%
Jumlah
Modal
Rp Juta
9.114.030.544
7.771.180.793
44,77
38,17
911.403
777.118
4.247
3.474.320.867
17,06
347.433
20.359.536.451
100,00
2.035.954
-
PT Panin Life Tbk dimiliki oleh PT Panin Insurance Tbk dan Publik. PT Panin Insurance Tbk dimiliki oleh
PT Panincorp, PT Famlee Invesco dan Publik. PT Panincorp dimiliki oleh PT Panin Investment. PT
Panin Investment dimiliki oleh Muljadi Koesumo. PT Famlee Invesco dimiliki oleh Gunadi Gunawan dan
Mu’min Ali Gunawan. Votraint No. 1103 Pty Ltd sepenuhnya dimiliki oleh ANZ Banking Group.
Agio saham merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum
terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian
sebagai berikut :
Rp Juta
Saldo 1 Januari 2004
Dividen saham tahun 2004
1.034.142
217.577
Saldo 31 Desember 2005 dan 2004
Penerimaan dari penawaran umum terbatas VII saham kepada masyarakat
sebanyak 4.016.358.393 saham dengan harga penawaran Rp 350 per saham
Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran
4.016.358.393 saham
Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penawaran terbatas VII
kepada masyarakat
1.251.719
Saldo 31 Desember 2006
2.242.574
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV
Saldo 31 Desember 2007
1.405.725
(401.636)
(13.234)
38.820
2.281.394
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV
37.232
Saldo 31 Desember 2008
2.318.626
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV
1.125.704
Saldo 31 Desember 2009
3.444.330
Saldo 31 Maret 2010
3.444.330
29. DIVIDEN
2009
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 10 September 2009 dari
Benny Kristianto, SH notaris di Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen.
57
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
30. PENDAPATAN BUNGA YANG DIPEROLEH
Terdiri dari pendapatan bunga atas giro, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga dan kredit
yang diberikan sebagai berikut :
2010
Rp Juta
Rupiah
Jasa Giro
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
SBI
Call Money
Deposito Berjangka
FTK
Fasbi
Surat-surat berharga
Obligasi Pemerintah
Obligasi
SPN
Wesel
Reksadana
Surat Berharga yang dibeli untuk dijual
MTN
Kredit yang diberikan
Lainnya
Sewa guna usaha
Jumlah
Valuta Asing
Jasa giro
Penempatan pada bank lain
Call money
Deposito Bond Link
Deposito Berjangka
Surat-surat berharga
Obligasi Pemerintah
Obligasi
SBPU
Wesel
Kredit yang diberikan
Lainnya
Sewa guna usaha
Jumlah
Jumlah Pendapatan Bunga
58
2009
Rp Juta
129
141
197.201
19.083
6.322
1.417
764
180.436
17.293
1.501
-
96.622
73.529
8.252
580
267
49
14
1.328.668
169.732
69.637
770
3.826
321
1.136.296
38.945
1.771.842
36.756
1.616.709
109
1.754
10.065
55
14.070
3.143
-
17.479
12.901
102
136.159
25.305
25.540
1.947
342
123.031
62
176.932
195.132
1.948.774
1.811.841
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
31. BEBAN BUNGA
Terdiri dari beban bunga atas simpanan pihak ketiga serta pinjaman yang diterima dari bank atau pihak
lain dengan rincian sebagai berikut:
2010
Rp Juta
Rupiah
Simpanan
Deposito berjangka
Tabungan
Jasa giro
Simpanan dari bank lain
Call money
Deposito berjangka
Jasa giro
Tabungan
Surat berharga yang diterbitkan
Obligasi
Obligasi Subordinasi
Surat berharga dijual dengan janji dibeli kembali
SBI Repo
Pinjaman yang diterima
Bank lain
Bank Indonesia
Lainnya
Jumlah
Valuta Asing
Simpanan
Jasa giro
Deposito berjangka
Simpanan dari bank lain
Call Money
Jasa giro
Deposito berjangka
Pinjaman yang diterima
Lembaga Keuangan
Bank Lain
Lainnya
Jumlah
Jumlah Beban Bunga
59
2009
Rp Juta
492.090
129.017
33.102
783.535
98.311
34.426
26.434
15.612
1.706
83
32.697
17.342
1.361
-
64.216
43.043
3.420
1.854
41.400
43.500
3.990
821
21.193
1
3.142
834.913
25.450
2
1.292
1.084.127
15.078
12.969
24.493
29.802
62
2
-
1
3
-
4.349
1.317
312
34.089
3.213
18.095
781
76.388
869.002
1.160.515
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
32. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT – BERSIH
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
Transaksi ekspor-impor
Kiriman uang
Asuransi
Bank Garansi
Perantara perdagangan efek
Lainnya - bersih
5.224
4.776
4.401
1.957
2
44.404
5.306
4.940
2.080
1.391
5
32.328
Jumlah
60.764
46.050
33. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN – LAINNYA
2010
Rp Juta
Pendapatan Underwriting
Pendapatan jasa administrasi
Hasil Denda bunga kredit
Hasil transaksi valas lainnya
Buku cheque/giro yang diperhitungkan
Lainnya
Jumlah
2009
Rp Juta
54.519
7.856
6.831
5.712
1.408
27.889
42.983
4.656
6.074
5.235
1.143
9.928
104.215
70.019
34. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
2010
Rp Juta
Penyusutan dan amortisasi
Peralatan dan kebutuhan kantor
Telepon, telex dan benda pos
Pemeliharaan dan perbaikan
Sewa
Pajak
Honorarium, representasi dan sumbangan
Premi asuransi
Lainnya
Jumlah
67.852
27.433
20.331
18.656
8.853
8.622
6.988
6.243
55.532
220.510
60
2009
Rp Juta
62.329
24.350
16.628
18.418
7.475
7.098
7.543
7.573
42.179
193.593
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
35. BEBAN PERSONALIA
2010
2009
Rp Juta
Rp Juta
Gaji, gratifikasi dan tunjangan
Pendidikan
Perawatan kesehatan
Lainnya
111.192
4.951
1.351
3.028
92.803
2.800
1.049
1.277
Jumlah
120.522
97.929
Rincian gaji atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah sebagai
berikut :
2010
Jumlah Pejabat
Dewan Komisaris
Direksi
Komite Audit
Gaji
Tunjangan
Jumlah
Rp juta
Rp juta
Rp juta
4
402
62
464
11
1.819
838
2.657
2
33
-
33
Pejabat Eksekutif
13
2.060
95
2.155
Jumlah
30
4.314
995
5.309
2009
Jumlah Pejabat
Dewan Komisaris
Direksi
Komite Audit
Gaji
Tunjangan
Jumlah
Rp juta
Rp juta
Rp juta
4
402
62
464
10
2.592
964
3.556
2
27
-
27
Pejabat Eksekutif
10
1.316
79
1.395
Jumlah
26
4.337
1.105
5.442
61
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
36. PAJAK PENGHASILAN
Manfaat (beban) pajak Bank dan anak perusahaan terdiri dari:
2010
Rp Juta
Pajak kini
Bank
Anak perusahaan
Clipan
AMAG
VOF
PANIN SYARIAH
HARFA
Jumlah
Pajak Tangguhan
Bank
Anak Perusahaan
AMAG
Clipan
VOF
PANIN SYARIAH
HARFA
Jumlah
Jumlah
62
2009
Rp Juta
(128.379)
(72.149)
(16.274)
(1.839)
(2.000)
(148.492)
(14.586)
(1.657)
(2.801)
(660)
(91.853)
872
30.764
126
97
322
-
129
59
1.708
-
1.417
32.660
(147.075)
(59.193)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Perusahaan dengan laba
kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut :
2010
Rp Juta
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
Laporan laba rugi konsolidasi
Laba sebelum pajak - anak perusahaan
Laba sebelum pajak - Bank
2009
Rp Juta
603.213
(55.539)
547.674
220.636
(48.522)
172.114
2.342
628
518
3.488
107.037
1.927
278
624
109.866
Beban (penghasilan ) yang tidak dapat
Dikurangkan menurut fiskal :
Representasi, sumbangan dan denda
Kenikmatan kepada karyawan
Pajak final
Hasil sewa
Bagian laba perusahaan asosiasi
Jumlah
3.818
1.712
792
(3.682)
(40.286)
(37.646)
3.662
1.537
475
(2.721)
(27.258)
(24.305)
LABA KENA PAJAK BANK (RUGI FISKAL)
513.516
257.675
Perbedaan temporer
Penyisihan (pemulihan) penghapusan aktiva produktif selain kredit
Beban manfaat pekerja
Biaya emisi obligasi
Biaya emisi obligasi subordinasi
Jumlah
Perhitungan beban pajak kini adalah sebagai berikut:
2010
Rp Juta
Beban pajak kini :
Tarif 25 % x Rp. 513,516 juta
Tarif 28 % x Rp. 257.675 juta
Jumlah
2009
Rp Juta
128.379
-
72.149
128.379
72.149
(39.788)
(24.650)
88.591
47.499
Dikurangi:
Pajak penghasilan pasal 25
Hutang Pajak Kini - Bank
63
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Pajak Tangguhan
Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
2010
Rp Juta
Saldo Awal
Aktiva pajak tangguhan :
Penyisihan penghapusan aktiva produktif selain kredit
2009
Rp Juta
117.873
100.047
-
29.970
Beban Manfaat karyawan
Jumlah
586
586
541
30.511
Kewajiban pajak tangguhan :
Biaya emisi obligasi
Biaya emisi obligasi subordinasi
158
129
79
176
Jumlah
287
255
Saldo akhir Triwulan I
118.746
130.813
Anak perusahaan
AMAG
CFI
VOF
PANIN SYARIAH
HARFA
Jumlah Aktiva Pajak Tangguhan
4.899
1.801
1.644
1.525
128.615
3.923
6.015
4.621
1.830
147.202
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No.7/1983, tarif
pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku
efektif 1 Januari 2010. Aset dan Kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku
pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan
ditetapkan.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak
efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
Laporan laba rugi konsolidasi
Laba sebelum pajak - anak perusahaan
Laba sebelum pajak - Bank
603.213
(55.539)
547.674
220.636
(48.522)
172.114
Tarif pajak yang berlaku
Tarif 25 % x Rp 547,674 juta
Tarif 28 % x Rp 172,114 juta
Jumlah
136.918
136.918
48.192
48.192
64
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Ditambah beban (penghasilan) yang tidak dapat
Dikurangkan menurut fiskal :
Representasi, sumbangan dan denda
Kenikmatan kepada karyawan
Pajak
Hasil sewa
Bagian laba perusahaan asosiasi
Jumlah
Jumlah Beban (Penghasilan) Pajak Bank
Beban pajak - anak perusahaan
CFI
AMAG
VOF
PANIN SYARIAH
HARFA
Jumlah
955
429
198
(921)
(10.072)
(9.411)
1.025
430
133
(763)
(7.632)
(6.807)
127.507
41.385
16.177
1.713
1.678
147.075
14.527
1.528
1.093
660
59.193
37. LABA PER SAHAM
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
Laba bersih
Laba untuk perhitungan laba per saham
dasar dan dilusian:
Laba bersih
420.167
130.729
Jumlah saham (dalam angka penuh)
Lembar
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
untuk perhitungan laba bersih per
saham dasar
24.087.645.998
20.342.068.064
-
747.722.782
24.087.645.998
21.089.790.846
Pengaruh efek berpotensi saham biasa
dilutif - waran
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
untuk perhitungan laba bersih per
saham dilusian
65
Lembar
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
38. PROGRAM PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA
a. Program Pensiun Imbalan Pasti
Dengan akta No. 25 tanggal 15 Agustus 1981 dari notaris Hendra Karyadi, S.H., yang disahkan oleh
Menteri Keuangan dengan Surat No. S-879/MK.11/1983 tanggal 15 Desember 1983, Bank mendirikan
Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank (YDJHT PIB).
Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 4 Januari 1994 telah menyetujui dan
memutuskan untuk menyesuaikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank menjadi Dana
Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank (DPK PIB). Penyesuaian nama menjadi DPK PIB maupun
peraturannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan
No. Kep-069/KM.17/1994 tanggal 4 April 1994, dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara
Republik Indonesia No. 46 tanggal 10 Juni 1994.
DPK PIB mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi seluruh
karyawan yang telah pensiun atau, bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada janda-janda/dudaduda dan anak-anak mereka di bawah usia 21 tahun atau belum menikah.
Pendanaan DPK PIB terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan
sebesar 3% dari gaji pokok.
b. Imbalan Pasca Kerja Lainnya
Bank
Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmokonsilindo aktuaris independen
dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Usia pensiun normal
Tingkat diskonto per tahun
Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun
Tabel mortalitas
Tingkat ketidakmampuan
Tingkat pengunduran diri
:
:
:
:
:
:
55 tahun
10,50% tahun 2009 dan 12% tahun 2008
12% tahun 2009 dan 15% tahun 2008
CSO 1980
10% dari tingkat pertumbuhan
5% sampai dengan usia 20 tahun dan menurun secara
bertahap sampai dengan 1% pada usia 45 tahun; dan
seterusnya
: 100% dari usia pengunduran diri normal
: 55 tahun
Porsi dari pengunduran diri dipercepat
Usia dari pengunduran diri normal
39. JASA KUSTODIAN
Bank memperoleh persetujuan sebagai bank kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
berdasarkan surat keputusan No. KEP-01/PM/kstd/2002 tanggal 28 Pebruari 2002. Penyimpanan efek
nasabah pada kustodian per 31 Maret 2010 dan 2009 adalah masing – masing sebesar
Rp 1.794.001 juta dan Rp 1.538.435 juta yang terdiri dari Obligasi tanpa warkat, dan sebesar
534.218.992 lembar saham tanpa warkat masing-masing untuk Maret tahun 2010 dan 2009.
Jasa kustodian yang dilakukan kustodian Bank antara lain meliputi jasa penyelesaian transaksi efek, jasa
penyimpanan dan pengadministrasian efek serta jasa-jasa kustodian lainnya misalnya
mengurus/menagihkan hak-hak yang melekat pada efek antara lain pembayaran kupon, dividen, bonus,
pembayaran efek saat jatuh waktu dan lain-lainnya.
66
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
40. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
Sifat Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan
kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.
Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: PT ANZ Panin
Bank merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Bank, PT Panin Insurance Tbk merupakan
pemegang saham PT Panin Life, PT Panin Life Tbk merupakan pemegang saham Bank, PT Amana
Jaya, PT Multi Amana Gemilang, PT Terminal Builders dan Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia
Bank.
Transaksi Hubungan Istimewa
Dalam kegiatan usahanya, Bank dan anak perusahaan juga mengadakan transaksi tertentu dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Giro pada bank lain dan penempatan dana bank lain dan penerimaan bunga (Catatan 5, 6 dan 30).
Transaksi derivatif (Catatan 9 dan 20).
Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 10 dan 30).
Melakukan investasi dalam surat-surat berharga dan penyertaan dalam bentuk saham (Catatan 7 dan
14).
Penempatan dana dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam bentuk simpanan dan
pembayaran bunga (Catatan 17 dan 31).
Sewa gedung dari Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank, PT Multi Amana Gemilang,
PT Amana Jaya dan PT Terminal Builders.
PT Panin Insurance Tbk dan PT Panin Life Tbk, menyewa ruang-ruang kantor.
Asuransi atas aset tetap Perusahaan, “Cash-In-Transit” dan “Cash-In-Safe” pada PT Panin Insurance
Tbk.
Persentase giro, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, tagihan derivatif, kredit, penyertaan
dalam bentuk saham dan letter of credit dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah
aset adalah sebagai berikut:
2010
%
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Surat berharga yang dimiliki
Tagihan Derivatif
Kredit
Penyertaan
Letter of Credit
Jumlah
0,02535
0,04912
0,00003
0,02678
0,27571
0,37699
2009
%
0,02266
0,05743
0,01844
0,25257
0,35110
Persentase simpanan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban pada
tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah 0,42% dan 1,28%
67
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
41. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2010
Rp Juta
Komitmen
Kewajiban Komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka
impor dan ekspor
Lainnya
Jumlah Kewajiban Komitmen
Jumlah Komitmen - Bersih
Kontinjensi
Tagihan Kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Lainnya
Jumlah Tagihan Kontinjensi
Kewajiban Kontinjensi
Garansi yang diberikan
Bank garansi
Lainnya
Lainnya
Jumlah Kewajiban Kontinjensi
Jumlah Kontinjensi - Bersih
68
2009
Rp Juta
8.807.738
7.104.187
386.193
910
9.194.841
265.430
1.156
7.370.773
(9.194.841)
(7.370.773)
100.103
100.103
341.257
341.257
570.004
91.486
661.490
387.810
118.091
505.901
(561.387)
(164.644)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
42. JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN
Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang
tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Maret 2010 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai
berikut:
Maturity Profile Konsolidasi 31 Maret 2010
Sampai dengan
> 1 bulan
> 3 bulan
6 bulan
s/d
s/d
s/d
> 12 bulan
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
Jumlah
Rp Juta
Rp Juta
Aktiva
Kas
932.952
-
-
-
-
932.952
Bank Indonesia
6.379.343
5.462.605
3.505.180
-
-
15.347.128
a. Giro
2.564.401
-
-
-
-
2.564.401
b. SBI
3.814.942
5.462.605
3.505.180
-
-
12.782.727
Antarbank aktiva
11.394.757
7.269.118
1.572.217
1.838.972
32.571
681.879
Surat-surat berharga
58.588
164.730
46.802
101.762
5.641.482
6.013.364
Kredit yang diberikan
2.834.490
3.456.735
4.889.444
6.752.278
26.651.027
44.583.974
a. Belum Jatuh Tempo
2.770.278
3.376.848
4.868.924
6.701.615
26.594.914
44.312.579
b. Sudah Jatuh Tempo
64.212
79.887
20.520
50.663
56.113
271.394
783.741
334.020
83.062
663.957
134.391
1.999.171
18.258.232
10.990.307
10.363.460
7.550.568
33.108.779
80.271.346
Dana Pihak Ketiga
47.966.695
5.405.254
2.689.847
1.013.860
26.352
57.102.008
a. Giro
13.453.526
-
-
-
-
13.453.526
b. Tabungan
11.559.195
936
365
658
7.782
11.568.936
c. Deposito
22.953.974
5.404.318
2.689.482
1.013.202
18.570
32.079.546
359.308
12
17
-
43
359.380
4.825.055
221.717
35.577
11.082
1.522.000
6.615.431
-
48.823
-
-
2.727.656
2.776.479
41.995
66.476
51.755
638.717
309.424
1.108.367
933.180
81.775
19.506
319.732
86.612
1.440.805
54.126.233
5.824.057
2.796.702
1.983.391
4.672.087
69.402.470
(35.868.001)
5.166.250
7.566.758
5.567.177
28.436.692
10.868.876
Lain-lain
Jumlah Aktiva
Pasiva
Bank Indonesia
Antarbank Pasiva
Surat berharga yang diterbitkan
Pinjaman yang diterima
Lain-lain
Jumlah Kewajiban
Selisih
69
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
43. POSISI DEVISA NETO (PDN)
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003, bank-bank yang
telah memperhitungkan risiko pasar untuk perhitungan CAR diharuskan untuk mempertahankan posisi
devisa netonya setinggi-tingginya 30% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa
neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata
uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontijensi di rekening
administratif, untuk setiap mata uang , yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto Bank:
Mata Uang
Aktiva dan
tagihan komitmen
dan kontinjensi
Rp Juta
2010
Kewajiban dan
kewajiban komitmen
dan kontinjensi
Rp Juta
Bersih
absolut
Rp Juta
Dollar Amerika Serikat
Pound Inggris
Dollar Australia
Euro
Dollar Singapura
Dollar Canada
Franc Swiss
Yen Jepang
Dollar Selandia Baru
Dollar Hongkong
13.340.283
112.428
659.966
577.720
817.766
13.406
18.997
253.086
24.551
36.788
13.658.276
116.288
656.915
579.506
816.158
14.709
18.288
253.242
24.630
36.843
317.993
3.860
3.051
1.786
1.608
1.303
709
156
79
55
Jumlah
15.854.991
16.174.855
330.600
Mata Uang
Aktiva dan
tagihan komitmen
dan kontinjensi
Rp Juta
2009
Kewajiban dan
kewajiban komitmen
dan kontinjensi
Rp Juta
Bersih
absolut
Rp Juta
Dollar Amerika Serikat
Dollar Australia
Dollar Canada
Dollar Singapura
Euro
Pound Inggris
Dollar Hongkong
Dollar Selandia Baru
Franc Swiss
Yen Jepang
12.204.130
823.349
12.910
691.125
386.768
68.000
10.781
33.199
8.447
245.928
12.105.196
818.332
15.045
689.678
387.925
68.939
10.409
33.268
8.489
245.905
98.934
5.017
2.135
1.447
1.157
939
372
69
42
23
Jumlah
14.484.637
14.383.186
110.135
*) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal
menggunakan modal bulan sebelumnya.
Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing
sebesar 3,09% dan 1,17%.
70
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing adalah kurs
Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
31 Maret
Valuta Asing
1 Dollar Amerika Serikat
1 Dollar Singapura
1 Yen Jepang
1 Euro
1 Dollar Hongkong
1 Dollar Australia
1 Poundsterling Inggris
1 Franc Swiss
1 Dollar Selandia Baru
1 Dollar Canada
2010
Rp
2009
Rp
9.100,00
6.491,24
97,65
12.237,68
1.170,84
8.337,42
13.787,41
8.555,83
6.460,55
8.956,26
11.555,00
7.599,49
117,57
15.335,23
1.490,96
7.964,87
16.483,22
10.110,66
6.577,11
9.218,56
44. INFORMASI SEGMEN
Segmen Usaha
Segmen usaha disajikan menjadi kegiatan usaha perbankan, pembiayaan, asuransi dan sekuritas.
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Bank
Rp Juta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga
Pembiayaan
Rp Juta
2010
Asuransi
Rp Juta
Eliminasi
Rp Juta
Total
Rp Juta
1.844.209
106.306
8.774
(10.515)
1.948.774
404.490
18.127
55.190
(30.831)
446.976
2.248.699
124.433
63.964
(41.346)
2.395.750
HASIL
Hasil segmen dari operasi
531.959
60.766
13.958
(28.800)
577.883
Bagian laba bersih perusahaan
asosiasi
29.525
Laba sebelum pajak
545.867
Pendapatan (beban) lainnya
Jumlah
Laba bersih
72.944
13.927
(29.525)
(29.525)
603.213
420.167
71
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
INFORMASI LAINNYA
AKTIVA
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - bersih
Efek-efek - bersih
Kredit - bersih
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali - bersih
Aktiva tetap - bersih
Sinking fund untuk pelunasan
obligasi subordinasi
Aktiva lainnya bersih
Total Aktiva
KEWAJIBAN
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Surat-surat berharga yang
diterbitkan bersih
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali - bersih
Pinjaman yang diterima
Kewajiban lainnya
Obligasi subordinasi - bersih
Total Kewajiban
22.978.511
7.023.058
43.595.169
10.482
14.703
1.434.614
313.599
100.227
41
1.871.024
39.076
13.103
4.280.376
79.748.138
983.718
2.482.593
57.170.380
4.202.832
-
-
(68.340) 57.102.040
(194)
4.202.638
2.445.807
-
-
(59.703)
860.944
908.270
1.497.347
1.457.374
68.542.954
Bank
Rp Juta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga
653.312
124.498
777.810
Pembiayaan
Rp Juta
(54.882) 23.247.710
(57.153)
7.080.835
(202.794) 44.827.030
-
1.923.203
110.125 (1.020.674)
4.353.545
537.095 (1.335.503) 81.432.323
255.581
255.581
2009
Asuransi
Rp Juta
2.386.104
860.944
1.561.582
(13.163)
1.864.263
1.457.374
(141.400) 69.434.945
Eliminasi
Rp Juta
Total
Rp Juta
1.796.251
100.579
6.224
(7.854)
1.895.200
151.003
19.306
44.563
(30.204)
184.668
1.947.254
119.885
50.787
(38.058)
2.079.868
HASIL
Hasil segmen dari operasi
165.583
55.699
11.015
(28.768)
203.529
Bagian laba bersih perusahaan
asosiasi
29.342
Laba sebelum pajak
174.373
Pendapatan (beban) lainnya
Jumlah
Laba bersih
64.328
11.277
(29.342)
(29.342)
220.636
130.729
72
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
INFORMASI LAINNYA
AKTIVA
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - bersih
Efek-efek - bersih
Kredit - bersih
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali - bersih
Aktiva tetap - bersih
Sinking fund untuk pelunasan
obligasi subordinasi
Aktiva lainnya bersih
Total Aktiva
KEWAJIBAN
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Surat-surat berharga yang
diterbitkan bersih
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali - bersih
Pinjaman yang diterima
Kewajiban lainnya
Obligasi subordinasi - bersih
Total Kewajiban
14.469.465
11.902.177
35.277.926
122.109
90.191
1.048.409
100.352
195.841
98
1.640.163
34.986
8.000
12.397
4.983.854
68.273.585
871.148
2.166.843
-
8.000
1.687.546
102.007
(930.686)
5.026.323
418.695 (1.205.643) 69.653.480
49.819.065
2.888.360
-
-
1.566.371
-
-
1.507.457
1.386.771
1.410.143
1.489.976
60.068.143
(150.309) 14.541.617
(124.648) 12.063.561
- 36.326.433
751.985
72.709
824.694
(164.402) 49.654.663
(7.038)
2.881.322
(95.191)
202.032
202.032
1.471.180
1.507.457
2.138.756
(63.452)
1.621.432
(30.000)
1.459.976
(360.083) 60.734.786
Segmen Geografis
Operasional utama Bank dan anak perusahaan di wilayah Indonesia yang memiliki resiko dan imbalan
relative sama. Bank hanya memiliki cabang di Cayman Island dan kantor perwakilan di Singapura, yang
kegiatan operasionalnya tidak signifikan.
Segmen geografis dikelompokkan menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta.
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis:
2010
DKI
Jakarta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga
Luar DKI
Jakarta
Eliminasi
Jumlah
1.315.237
644.052
(10.515)
1.948.774
Kredit - bersih
27.209.329
17.820.495
(202.794)
44.827.030
Total Aktiva
62.231.779
20.536.047
(1.335.503)
81.432.323
Simpanan
29.015.252
28.155.128
(68.340)
57.102.040
Total Kewajiban
38.958.823
30.820.316
(344.194)
69.434.945
73
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2009
DKI
Jakarta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga
Luar DKI
Jakarta
Eliminasi
Jumlah
1.293.246
609.807
(7.853)
Kredit - bersih
22.054.966
14.271.467
Total Aktiva
53.245.095
17.614.028
(1.205.643)
69.653.480
Simpanan
25.424.920
24.394.145
(164.402)
49.654.663
Total Kewajiban
34.166.815
26.928.054
(360.083)
60.734.786
-
1.895.200
36.326.433
45. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Sejak tahun 1998 Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito
berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima,
letter of credit, akseptasi, swap mata uang dan kewajiban kontinjensi lainnya seperti bank garansi,
standby letters of credit, performance bonds, dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam
keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait
dengan Bank.
Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal
17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang
dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar
uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah tersebut akan berakhir pada tanggal
22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini
merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 95 tahun 2004.
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26
September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang telah disempurnakan dengan Peraturan
LPS No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006, menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005,
Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito,
tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal
dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada
satu Bank adalah:
a. seluruhnya, sejak tanggal 22 September 2005 sampai dengan 21 Maret 2006,
b. maksimal sebesar Rp 5.000.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September
2006,
c. maksimal sebesar Rp 1.000.000.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret
2007,
d. maksimal sebesar Rp 100.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2007.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008,
yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga
Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah
menjadi maksimal Rp 2 milyar.
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar sampai dengan Triwulan I/tahun 2010 dan 2009
masing-masing sebesar Rp 28.972 juta dan Rp 25.748 juta.
74
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
46. INFORMASI LAINNYA
a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk tahun 2009 dilakukan sesuai dengan
Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008.
Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk tahun 2008 dilakukan sesuai dengan
Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dan Surat Edaran Bank
Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003.
Peraturan Bank Indonesia No.3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank untuk
memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia
No.5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu
untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal
minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan
memperhitungkan risiko pasar.
Surat Edaran Bank Indonesia No.8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 tentang prinsip kehati-hatian
dan laporan dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan
pengendalian terhadap anak perusahaan, bank wajib memperhitungkan Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) secara konsolidasi.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
masing-masing sebesar 21,35% dan 22,80% dengan perhitungan sebagai berikut:
2010
Rp Juta
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
Modal
Modal Inti
Modal Pelengkap
Penyertaan
49.663.851
2009
Rp Juta
41.033.275
10.032.293
1.577.558
(1.004.300)
10.605.551
8.231.634
2.005.322
(880.411)
9.356.545
Rasio Kecukupan Modal dengan
memperhitungkan risiko pasar
21,35%
22,80%
Rasio modal inti terhadap aktiva
tertimbang menurut risiko
20,20%
20,06%
b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Maret 2010 dan
2009 masing-masing adalah sebesar 2,09% dan 2,97%.
c. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak terkait per tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK):
2010
2009
Rp Juta
Rp Juta
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Surat Berharga
Derivatif
Kredit
Penyertaan dalam bentuk saham
20.646
30.000
22
218.258
249.628
18.224
30.000
11.408
184.824
Jumlah
518.554
244.456
Batas maksimum pemberian kredit Bank kepada pihak terkait per tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
adalah sebesar Rp 1.160.985 juta dan Rp 1.023.696 juta (10% dari modal Bank).
75
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
47. MANAJEMEN RISIKO
Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan fungsinya
sebagai lembaga intermediasi keuangan. Perkembangan bisnis yang pesat pada lingkungan eksternal
dan internal perbankan juga menyebabkan risiko kegiatan usaha bank semakin kompleks. Bank dituntut
untuk menerapkan manajemen risiko yang handal agar mampu beradaptasi dalam lingkungan bisnis
perbankan. Dalam hal ini prinsip-prinsip manajemen risiko yang diterapkan akan sangat mendukung
Bank untuk dapat beroperasi secara lebih berhati-hati dalam ruang lingkup perkembangan kegiatan
usaha dan operasional perbankan yang sangat pesat. Prinsip-prinsip manajemen risiko tersebut pada
dasarnya telah menjadi standar bagi dunia perbankan yang penerapannya diarahkan oleh regulator
perbankan Indonesia yaitu Bank Indonesia, sehingga selaras dengan rekomendasi yang dikeluarkan
oleh Bank for International Settlements (BIS) melalui Basel Committee in Banking Supervision.
Dengan memperhatikan hal di atas, Bank telah menyusun Pedoman Kebijakan Umum Manajemen
Risiko (PKUMR) yang merupakan aturan tertinggi dalam implementasi manajemen risiko pada seluruh
kegiatan Bank yang meliputi kebijakan umum, proses manajemen risiko, organisasi manajemen risiko,
sistem informasi manajemen risiko, penerapan manajemen risiko, prosedur & penetapan limit risiko,
sistem pengendalian intern, pedoman stress testing, pengelolaan risiko produk & aktivitas baru, laporan
penerapan manajemen risiko, serta peran & tanggung jawab business unit dan supporting unit.
Berdasarkan PKUMR diatas, Bank telah menetapkan berbagai kebijakan di bidang manajemen risiko,
melalui Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kredit, Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Pasar
dan Likuiditas dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Operasional yang menjabarkan tahapantahapan dalam proses manajemen risiko, yaitu identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko
dan pengendalian risiko. Hal ini sebagai arahan tahap demi tahap dalam penerapan manajemen risiko
yang konsisten pada setiap karyawan Bank khususnya para senior dan para pemegang jabatan lainnya
agar memiliki pemahaman yang sama akan arah dan strategi implementasi manajemen risiko di Bank.
Manajemen Risiko Kredit
Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai Bank yang
patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan system
pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan, sehingga diharapkan
mampu mendorong kegiatan bisnis Bank. Selain itu, dalam proses pemberian kredit harus mengikuti
prosedur perkreditan yang sehat.
Bank telah menyusun Pedoman Kebijakan Perkreditan Bank dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko
Kredit yang antara lain mengatur mengenai wewenang memutus kredit pada Kantor Pusat dan Kantor
Cabang, prinsip kehati-hatian risk taking unit dalam proses pemberian kredit, peran dan fungsi
pengawasan oleh SKAI dan Biro Kepatuhan, independensi dan keterlibatan Satuan Kerja Manajemen
Risiko dalam memberikan opini untuk kredit di atas jumlah yang telah ditetapkan.
Untuk mendukung implementasi pengukuran risiko kredit sesuai Basel II tersebut di atas, saat ini Bank
menggunakan internal model yaitu Internal Credit Risk Rating (ICRR) untuk kredit / exposure debitur
dengan plafond di atas Rp 35 miliar dan Credit Scoring untuk kredit konsumsi. Pemberian kredit
didasarkan pada konsep Hubungan Total Debitur (one obligor concept), agar dapat dipantau semua
eksposur risiko Bank atas fasilitas kredit yang diberikan kepada satu kelompok debitur. Konsep ini juga
untuk memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Penetapan limit dilakukan
secara berjenjang dari tingkat Komite Kredit Direksi, berdasarkan wewenang yang diberikan kepada
Komite Kredit dan jumlah kredit yang diproses. Untuk pemberian kredit kepada debitur dengan jumlah
plafond diatas Rp.35 miliar wajib mendapat Opini dari Biro Manajemen Risiko & Kepatuhan dengan
selalu memperhatikan Legal Lending Limit atau Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) serta
mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.
Selain itu, Bank telah melakukan analisis Stress Testing risiko kredit dengan menggunakan indicator dan
metode sesuai dengan kondisi internal dan kondisi makro ekonomi. Analisis Stress Testing dilakukan
secara rutin minimal satu kali setahun atau bila terjadi keadaan memburuk (worst case).
76
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Profil Risiko Kredit Bank pada triwulan I tahun 2010 secara Komposit dinilai Low dan cenderung menurun
dibanding tahun sebelumnya yang masih tergolong Moderate dan penilaian Sistem Pengendalian Risiko
masuk dalam kisaran Acceptable. Penurunan risiko kredit ini disebabkan oleh adanya penurunan rasio
NPL yang memiliki bobot risiko terbesar dari beberapa parameter yang digunakan dalam perhitungan
risiko kredit.
Manajemen Risiko Likuiditas
Bank senantiasa memantau ketahanan likuiditas melalui Buffer liquidity untuk memproyeksikan
kemampuan bank apabila terjadi penarikan dana dalam satu minggu ke depan dengan menjaga
kecukupan aset-aset yang likuid seperti Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Utang Negara.
Selain itu Bank juga memantau ketergantungan dan konsentrasi dari 100 deposan inti untuk memitigasi
penarikan dana dari deposan inti. Untuk mengantisipasi timbulnya krisis likuiditas dalam situasi darurat
Direksi menetapkan kebijakan contingency funding plan sebagai pedoman bagi Divisi Treasury untuk
mengelola likuiditas.
Manajemen Risiko Pasar
Dalam rangka indentifikasi dan pengukuran Risiko Pasar atas aset dan instrumen keuangan dalam
Trading Book, Bank melakukan proses valuasi (mark to market) secara harian, seperti mark to market
posisi devisa neto dan mark to market surat berharga.
Untuk pemantauan Risiko Pasar, Bank melakukan pemantauan melalui limit-limit untuk operasional
dealing room yang ditetapkan dan dikaji ulang secara berkala, seperti limit posisi valuta asing terbuka
(net open position) baik limit intra day maupun limit over night, limit dealer, dan limit kerugian (cut loss).
Limit-limit diteteapkan dengan menganut prinsip kehati-hatian serta dipantau secara cross checking
antara Divisi Treasury yang melaksanakan trading dengan Bagian Settlement yang melaksanakan
penyelesaian transaksi.
Disamping itu Bank juga memantau limit VaR untuk Risiko Nilai Tukar dengan holding period harian.
Untuk mendukung proses pemantauan Risiko Pasar, Bank sedang menyiapkan Integrated Treasury
System dalam rangka penyediaan informasi terkini mengenai perkembangan pasar serta pemantauan
limit-limit yang ada.
Manajemen Risiko Operasional
Pengelolaan risiko operasional merupakan bagian integral dari manajemen risiko Bank. Risiko
operasional berbeda sifatnya dengan risiko pasar dan risiko kredit, karena penilaiannya lebih banyak
bersifat kualitatif. Secara umum pengelolaan risiko operasional ditujukan untuk mencegah dan
memitigasi risiko guna meminimalkan dampak kerugian risiko operasional.
Berdasarkan ukuran dan komplesitas usaha Bank, cakupan pengelolaan Manajemen Risiko Operasional
di internal Bank meliputi Risiko Lainnya yaitu Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Reputasi, dan Risiko
Kepatuhan.
Pengelolaan Risiko Operasional yang dilakukan pada unit kerja Divisi/Biro/Group dan Cabang dengan
berpedoman kepada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Operasional sebagai arahan.
Direksi menetapkan Kepala Divisi/Biro/Group sebagai Koordinator Jenis Risiko dalam mengelola dan
mengawasi setiap jenis risiko sesuai bidang yang menjadi tanggung jawabnya dan menunjuk Koordinator
Risiko di setiap Divisi/Biro/Group dan cabang, yang tugasnya antara lain mengkoordinasikan risk owner
dalam pelaksanaan manajemen risiko operasional melalui Operational Risk Tool yaitu:
-
Tool Loss Event Management (LEM), yaitu tool yang digunakan untuk mengumpulkan data kerugian
operasional pada masa lalu (loss event data base) dan selanjutnya digunakan untuk mengantisipasi
risiko kerugian operasional agar tidak terulang kembali di masa mendatang.
77
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
-
Tool Risk & Control Self Assessment (RCSA), yaitu tool yang digunakan untuk mengidentifikasi
kejadian risiko pada setiap unit kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
Tool Key Risk Indicator (KRI), yaitu tool yang digunakan untuk memantau parameter risiko tertentu
terhadap limit yang telah ditetapkan.
Dalam penerapannya, ketiga sub system dalam tools Risiko Operasional tersebut saling berhubungan
satu sama lain. Potensi risiko yang tidak ter-capture oleh RCSA dapat diketahui dari kejadian LEM.
Sedangkan KRI’s memberikan indikator atau peringatan dini terhadap kejadian yang memiliki potensi
risiko utama pada Bank. Operational Risk Tools senantiasa dikinikan sesuai kebutuhan dan ketentuan
yang berlaku.
Untuk meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko operasional, Bank melakukan pengkinian
terhadap Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Operasional serta Operational Risk Tools yang
digunakan sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku. Selain itu, Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
yang berperan sebagai unit yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi efektivitas pengendalian intern
juga melakukan review dan validasi terhadap hasil penilaian risiko yang dilakukan oleh masing-masing
unit kerja melalui Tool Risk & Control Self Assessment (RCSA) dan kerugian risiko operasional (loss
data) yang dicatat dalam Tool Loss Event Management (LEM).
Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan risk awareness pada risk owner, berbagai sosialisasi dan
komunikasi manajemen risiko operasional tetap dilakukan secara terus-menerus di setiap unit kerja yang
terkait baik di Divisi/Biro/Group dan Cabang. Dengan demikian pengetahuan dan kemampuan risk owner
baik pada aktivitas bisnis atau operasional akan meningkat dalam melakukan proses manajemen risiko
di unit kerjanya masing-masing.
Manajemen Risiko Lainnya
Risiko Hukum
Pengelolaan Risiko Hukum dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan
Manajemen Risiko Hukum. Bank melakukan pemantauan risiko hukum secara periodik baik melalui
Laporan Profil Risiko Hukum, laporan Key Risk Indicator untuk risiko hukum dan melalui unit kerja yang
menangani masalah hukum. Sepanjang 2009 tidak tercatat kasus hukum yang berpotensi menimbulkan
Risiko Hukum yang signifikan.
Risiko Strategik
Pengelolaan risiko stratejik dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan
Manajemen Risiko Stratejik. Strategi untuk mencapai visi dan misi Bank tercakup dalam Rencana Bisnis
tahunan, sebagai arahan dalam menjalankan usaha jangka pendek dan menengah. Pemantauan risiko
stratejik secara periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko Stratejik, laporan Key Risk Indicator
untuk risiko stratejik serta analisa dan evaluasi realisasi pencapaian target masing-masing unit kerja.
Risiko Reputasi
Pengelolaan risiko reputasi dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan
Manajemen Risiko Reputasi. Sebagai lembaga kepercayaan publik, Bank wajib memberikan perhatian
khusus terhadap potensi timbulnya Risiko Reputasi. Untuk itu, Bank telah menunjuk Koordinator
Penyelesaian Pengaduan Nasabah di Kantor Cabang dan di Kantor Pusat dengan tugas melakukan
pemantauan media untuk memonitor setiap pemberitaan yang berkenaan dengan Bank, terutama
pemberitaan yang dapat menimbulkan citra negatif. Bank mengadministrasikan, memfasilitasi dan
menyelesaikan setiap pengaduan nasabah yang diterima dengan sebaik mungkin. Bank secara berkala
melakukan pertemuan dengan media, investor, dan komunitas perbankan lainnya untuk keterbukaan
informasi. Pemantauan risiko reputasi juga secara periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko
Reputasi dan Laporan Key Risk Indicator untuk risiko reputasi.
Risiko Kepatuhan
Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan
Manajemen Risiko Kepatuhan. Biro Kepatuhan bertanggung jawab dalam memantau kepatuhan Bank
terhadap semua ketentuan yang berlaku, termasuk kewajiban pelaporan dan pemenuhan komitmen
Bank terhadap regulator. Bank juga wajib memantau transaksi Suspicious Transaction Report (STR) dan
78
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Cash Transaction Report (CTR) dalam rangka penerapan program Anti Pencucian Uang (APU) dan
Pencegahan Pendanaan Teroris (PPT) yang sebelumnya dikenal dengan Prinsip Mengenal-Nasabah
(Know Your Customer/KYC). Laporan tersebut dilaporkan sesuai ketentuan kepada Pusat Pelaporan dan
Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai regulator. Pemantauan risiko kepatuhan juga secara
periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko Kepatuhan dan Laporan Key Risk Indicator untuk risiko
kepatuhan.
Manajemen Risiko pada Produk dan Aktivitas Baru
Bank melakukan pengelolaan 8 (delapan) jenis risiko pada setiap produk dan atau aktivitas baru yang
akan diluncurkan oleh Sponsoring Unit dalam pengembangan bisnisnya. Terhadap setiap produk dan
atau aktivitas baru dilakukan analisis dan identifikasi risiko, serta dilakukan pengukuran, pemantauan,
dan pengendalian risiko.
Manajemen Risiko pada Perusahaan Anak
Sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, Bank melaksanakan penerapan Manajemen Risiko pada
Perusahaan Anak untuk triwulan I tahun 2010 yang terdiri dari:
-
PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFI) yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor,
anjak piutang, dan sewa guna usaha. Kepemilikan Bank per 31 Maret 2010 tercatat tetap sebesar
54.35%.
-
PT Verena Oto Finance Tbk. (VOF) yang bergerak pada pembiayaan kendaraan bermotor.
Kepemilikan Bank Panin per 31 Maret 2010 tercatat tetap sebesar 42.87%.
-
PT Bank Panin Syariah (d/h PT Bank Harfa) (BPS). Kepemilikan Bank Panin per 31 Maret 2010
tercatat sebesar 99.997%.
-
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) yang bergerak di bidang asuransi. Kepemilikan Bank per
31 Maret 2010 tercatat sebesar 15.92%.
Pada 31 Maret 2010 dan 2009, tingkat risiko komposit PT Asuransi Multi Artha Guna stabil berada
pada kisaran Low dimana inheren risk Low disertai sistem pengendalian risiko yang Strong. Risk
Base Capital (RBC) PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. sebesar 234% dan 230%, yang jauh di atas
RBC yang diwajibkan sebesar 120%.
Profil Risiko Konsolidasi
Sebagai tindak lanjut dari ketentuan Bank Indonesia mengenai ”Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
yang melakukan pengendalian pada Perusahaan Anak” maka Bank telah menyampaikan Laporan
Perdana Profil Risiko Konsolidasi ke Bank Indonesia pada minggu ke-4 Januari 2009 yang selanjutnya
disampaikan secara triwulanan.
Untuk matriks Profil Risiko Konsolidasi posisi triwulan I tahun 2010 sebagai berikut:
Agregat Risiko Inheren/Aggregate Inherent Risk
Agregat Sistem Pengendalian Risiko/Aggregate Risk
Control System
Peringkat Risiko Komposit/Composite Risk Level
Low
Strong
Low
Khusus untuk penerapan Manajemen Risiko pada perusahaan anak yang bergerak di bidang asuransi
yaitu AMAG tidak dilaporkan melalui Laporan Profil Risiko Konsolidasi Bank, tetapi dilaporkan tersendiri
melalui Laporan Penilaian dan Penyampaian Penerapan Manajemen Risiko pada perusahaan anak yang
bergerak di bidang asuransi hanya terbatas pada pemantauan dan penilaian tingkat risiko dan penerapan
kehati-hatian dan risk awareness pada berbagai jenis risiko yang ada pada usaha asuransi, antara lain
kecukupan RBC (Risk Based Capital) yang menjadi ukuran keamanan finansial atau kesehatan suatu
perusahaan asuransi.
79
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
48. KONTINJENSI DAN IKATAN LAINNYA
Kontinjensi
a. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1993.
Pada tanggal 10 Juni 1999 Panitera Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta telah
menyerahkan salinan resmi putusan perkara gugatan No. 167/G/1998/PT.TUN.JKT antara Bank dengan
Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP) mengenai Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan (SKP
PPh Badan) tahun 1993 sebesar Rp 9.710 juta, yang isinya adalah:



Mencabut atau membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun
1993.
Menyatakan bahwa SKP PPh Badan tahun 1993 adalah “nihil”.
Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan atau merestitusikan kepada Bank
jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana tercantum dalam Surat Setoran Pajak
terkait.
BPSP telah mengajukan kasasi atas keputusan tersebut dan ditolak oleh Mahkamah Agung dalam Surat
Keputusannya No. 82K/TUN/2000 tanggal 27 Pebruari 2001.
Pada
tanggal
10
Desember
2001
PTTUN
Jakarta
melalui
Surat
Keputusan
No. W7.PT.TUN.Eks.3802.2001 telah menegur BPSP untuk segera melaksanakan Putusan PTTUN
No.167/G/1998/PT.TUN.JKT tanggal 10 Juni 1999 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
PTTUN pada tanggal 30 September 2002 melalui suratnya No. W7.PT.TUN.Eks.319.2002
menyampaikan surat kepada Presiden Republik Indonesia sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan
tertinggi untuk memerintahkan Menteri Keuangan Republik Indonesia dan BPSP melaksanakan
keputusan PTTUN yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
b. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1994
Sehubungan dengan gugatan Bank mengenai SKP Kurang Bayar PPh Badan tahun 1994, pada tanggal
31 Mei 2000 PTTUN Jakarta melalui Keputusan No. 294/G/1999/PT.TUN.JKT telah menetapkan:



Mengabulkan gugatan Bank untuk seluruhnya.
Menyatakan batal surat keputusan BPSP No. PUT-225/BPSP/M.IV/1999 tanggal 10 September 1999
yang hanya mengabulkan sebagian permohonan banding Bank atas SKP PPh Badan tahun 1994.
Memerintah BPSP untuk menerbitkan Surat Keputusan Baru yang berisi:
a. Membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1994.
b.Menyatakan SKP Pajak Penghasilan Badan tahun 1994 adalah nihil.
c.Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan/ merestitusikan kepada Bank
jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana dalam Surat Setoran Pajak
terkait.
Namun sampai dengan saat ini, BPSP belum melaksanakan Keputusan PTTUN tersebut atas bagian
yang ditolak BPSP sebesar Rp 1.030 juta dan/atau kasasi.
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, jumlah yang telah dibayar Bank atas SKP Pajak Penghasilan
Badan (PPh Badan) tahun 1993 dan 1994 termasuk bunga denda keterlambatan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Tahun
SKP PPh Badan
SKP PPh Badan
Bunga denda keterlambatan
Jumlah
1993
1994
80
Rp Juta
9.710
1.030
84
10.824
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Karena belum adanya pelaksanaan Keputusan PTTUN oleh BPSP sehubungan dengan gugatan perkara
SKP PPh Badan tahun 1993 dan 1994, maka Bank mencatat pembayaran pajak tersebut sebagai pajak
dibayar di muka (Catatan 17).
c.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Panin
Insurance Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 2 Januari 2003. Perjanjian tersebut
diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan
perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek
pertanggungan ditentukan oleh PT Panin Insurance Tbk.
d.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Asuransi
Multi Artha Guna Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 1 Januari 2005. Perjanjian tersebut
diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan
perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek
pertanggungan ditentukan oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk.
Ikatan Lainnya
a.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance dengan PT Panin Life Tbk
berdasarkan Perjanjian Kerjasama No.01/AGR-BNC/06/2006 tanggal 23 Juni 2006.
Produk Bancaassurance adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang
diterbitkan oleh PT Panin Life Tbk, yang terdiri atas Produk Panin Dana Pasti, Produk Panin Flexilinked
dan Produk Panin Lifevestlink.
Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh kompensasi
berupa komisi, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali.
b.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran Bahana Reksa Panin Terproteksi III dan IV dengan
PT Bahana TCW Investment Management berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 014/BTIMBANKPANIN/0808 tanggal 22 Agustus 2008.
Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen penjual dengan memperoleh kompensasi berupa
imbal jasa, dengan jangka waktu perjanjian selama 1 tahun dan dapat diperpanjang.
Pada tanggal 2 Desember 2009 Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana kedua
pihak sepakat untuk mengubah daftar reksadana yang ditawarkan menjadi Bahana Reksadana Panin
Terproteksi III, IV, V, VI, VII, VIII, IX dan X.
c.
Pada tanggal 7 November 2003, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan PT Bank
Victoria International Tbk (Victoria), dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100.000 juta.
Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut. VOF bertanggung jawab
untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada
pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Victoria. Perjanjian kerjasama pembiayaaan ini
dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 25 Agustus 2004, jumlah maksimum fasilitas
meningkat sejumlah Rp 100.000 juta, dimana tambahan fasilitas tersebut harus digunakan seluruhnya
dalam waktu 1 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Pada tanggal 9 November 2004, jumlah
maksimum fasilitas meningkat dari Rp 200.000 juta menjadi Rp 300.000 juta. Pinjaman ini dijamin
dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai.
d.
Pada tanggal 10 Desember 2004, VOF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling
dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp
100.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan.
Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab
untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada
pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini
dilakukan dengan dasar “without recourse”.
81
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF setuju untuk membuka rekening amanat
(escrow account) pada BNI.
Perjanjian kerjasama ini telah dirubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas
pinjaman tersebut, terakhir pada tanggal 29 Juni 2006. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 4 tahun
sejak penandatanganan amandemen perjanjian kredit.
Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai. Apabila nasabah telah
menunggak pembayaran lebih dari 90 hari atau apabila jumlah tunggakan (pokok ditambah bunga) lebih
dari atau sama dengan 2% dari plafond kredit maka disposisi kredit untuk sementara dihentikan hingga
VOF menyelesaikan tunggakan kepada Bank.
e.
Pada tanggal 25 Maret 2009, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan denghan Centratama
Nasional Bank (CNB) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 5.000 juta. Sebagaimana
tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara
klain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumrn.
Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan
melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada CNB. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan
dengan dasar without recourse. Pada tanggal 21 Desember 2009, VOF telah melunasi fasilitas kredit
tersebut.
Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai.
f.
Pada tanggal 21 Agustus 2009, VOF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling
dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp. 50.000 juta
yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan.
g.
Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab
untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada
pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BRI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini
dilakukan dengan dasar without recourse.
h.
VOF mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melindungi
kendaraan bermotor yang dibiayai oleh VOF, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.
i.
Berdasarkan surat dari Bank Permata No. 393/BP/CRC-WB/IX/2009 tanggal 15 September 2009, Clipan
memperoleh fasilitas kredit dengan jenis fasilitas Consumer Asset Purchase (CAPR) dengan jumlah
maksimum Rp. 100.000 juta dengan tenor pembiayaan 36 bulan. Sampai dengan 31 Desember 2009,
Clipan belum menggunakan fasilitas ini.
49. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERBEDA DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk
peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Bank dan anak perusahaan menggunakan
kebijakan akuntansi yang berbeda atas penyusutan kendaraan dan inventaris kantor dan tidak
melakukan penyesuaian atas kebijakan akuntansi yang berbeda tersebut, karena tidak praktis dilakukan
dan jumlahnya tidak signifikan.
Kendaraan dan inventaris kantor disusutkan dengan metode menurun ganda (double declining balance
method), kecuali kendaraan dan inventaris kantor anak perusahaan disusutkan dengan metode garis
lurus.
82
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
50. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP BANK DAN RENCANA MANAJEMEN
Manajemen menyadari bahwa krisis keuangan global memiliki dampak terhadap volume bisnis Bank dan
akan meningkatkan risiko kredit yang dimiliki Bank. Operasi industri perbankan telah terpengaruh dan
diperkirakan akan terus terpengaruh oleh ketidakpastian dimasa mendatang yang disebabkan karena
kondisi ekonomi global, dimana hal ini merupakan situasi yang berada di luar kendali Bank.
Dampak potensial terhadap Bank atas kondisi ini antara lain adalah menurunnya kemampuan membayar
debitur yang dapat berakibat pada meningkatnya rasio pinjaman bermasalah Bank. Namun demikian,
manajemen telah mengambil langkah-langkah, yang memadai untuk memelihara likuiditas, menjaga
kecukupan modal dan melakukan pendekatan secara hati-hati untuk meningkatkan aset, termasuk dalam
menyalurkan kredit baru.
Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan
usahanya dalam waktu mendatang, oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai
dasar penyusunan laporan keuangan.
Rencana dan strategi manajemen adalah sebagai berikut:
a. Memperkuat struktur permodalan melalui kapitalisasi laba ditahan, menjaga rasio Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum Loan to Deposit Ratio dan rasio-rasio likuiditas lainnya secara efektif.
b. Meningkatkan pendanaan melalui simpanan dalam bentuk tabungan dan giro, dengan tujuan untuk
menurunkan cost of fund secara keseluruhan.
c. Meningkatkan Fee Based Income dengan menawarkan produk dan jasa perbankan yang inovatif
dengan focus kepada sektor retail dan komersial.
d. Memperluas jaringan distribusi dengan menambah jumlah kantor cabang dan ATM untuk
meningkatkan pelayanan kepada nasabah.
e. Mengimplementasikan Risk Management dan Good Corporate Governance.
f. Memperkenalkan jasa perbakan syariah.
51. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN
Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 7 sampai dengan 83 dan informasi tambahan dari halaman
84 sampai dengan 89 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 30 April 2010.
83
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)
31 MARET 2010 DAN 2009
2010
Rp Juta
ASET
Kas
Penempatan pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai masing-masing sebesar Rp 5,195 juta dan Rp 13,604 juta pada
triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Penempatan pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 82,476 juta dan Rp 51,467 juta
pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Surat- surat berharga
Pihak lain
Afiliasi
Dikurangi : Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan yang belum
direalisasi dari kenaikan nilai surat berharga dan cadangan
kerugian penurunan nilai
Jumlah
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali
Obligasi pemerintah
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - setelah
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar
nihil pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Tagihan derivatif - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 32 juta dan Rp 1,114 juta pada
triwulanI/tahun 2010 dan 2009
2009
Rp Juta
930.264
776.719
14.897.041
10.016.618
351.367
1.002.988
8.030.782
4.354.165
2.799.646
30.000
2.829.646
3.002.268
30.000
3.032.268
(94.991)
2.734.655
(221.328)
2.810.940
956.834
1.903.003
3.271.865
7.153.234
-
-
2.807
42.112
43.344.299
216.073
43.560.372
35.265.642
12.284
35.277.926
375.602
431.970
1.143.821
957.441
Pendapatan yang masih akan diterima
493.387
607.987
Biaya dibayar dimuka
119.530
93.817
Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 1,572,627 juta dan Rp 1,212,297 juta pada
triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Pihak lain
Afiliasi
Jumlah
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 3,826 juta dan Rp 4,634 juta pada
triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 12,181 juta dan Rp 10,299 juta pada
triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Uang muka pajak
-
Aset pajak tangguhan
481
118.746
130.813
1.664.466
1.605.875
Properti terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset
non produktif masing-masing sebesar Rp 14,346 juta dan Rp 13,544 juta
pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
177.141
11.194
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset
non produktif masing-masing sebesar Rp 167,870 juta dan Rp 153,695 juta
pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
312.706
304.239
Rupa-rupa aset
426.721
626.672
JUMLAH ASET
79.568.107
68.108.194
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 1.217.884 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan
sebesar Rp 961.936 juta pada triwulan I/tahun 2009
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
84
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)
31 MARET 2010 DAN 2009
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
KEWAJIBAN DAN MODAL
KEWAJIBAN
Giro
13.460.701
9.604.949
404.306
357.721
Tabungan
11.567.591
9.008.683
Deposito berjangka
Pihak lain
Afiliasi
Jumlah
31.818.395
295.862
32.114.257
30.321.112
879.775
31.200.887
Kewajiban segera lainnya
Sertifikat deposito - bersih
-
Simpanan dari bank lain
Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan
syarat repo
Kewajiban derivatif
Kewajiban akseptasi
Surat berharga yang diterbitkan
Pinjaman yang diterima
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
Kewajiban sewa guna usaha
-
4.202.832
2.885.919
860.944
1.507.457
3.279
20.163
379.428
436.604
2.410.807
1.596.371
908.270
1.386.771
99.438
83.649
-
-
Beban yang masih harus dibayar
191.181
210.498
Taksiran Pajak Penghasilan
227.750
47.499
Kewajiban lain-lain
188.510
192.051
1.492.374
1.459.976
68.511.668
59.999.198
Obligasi subordinasi
Jumlah Kewajiban
Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan
-
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham pada triwulan I/tahun 2010
dan 2009
Modal dasar - 59.000.000.000 saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham pada
triwulan I/tahun 2010 dan 20.359.536.451 saham pada triwulan I/tahun 2009
Agio saham
-
2.408.765
2.035.954
3.444.330
2.325.897
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
-
Selisih penilaian kembali aset tetap
-
-
Laba yang belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual
24.355
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
(3.747)
(3.747)
5.182.736
3.977.998
Jumlah Ekuitas
11.056.439
8.108.996
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
79.568.107
68.108.194
Saldo Laba
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
85
(227.106)
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
DAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Hasil bunga
Provisi dan komisi kredit
Jumlah pendapatan bunga
2010
2009
Rp Juta
Rp Juta
1.841.286
1.841.286
1.708.644
83.477
1.792.121
Beban Bunga
Beban bunga
Beban lainnya selain beban bunga
Jumlah beban bunga
849.491
849.491
1.139.247
1.139.247
Pendapatan Bunga - bersih
991.795
652.874
Pendapatan operasional lainnya
Provisi dan komisi selain kredit
Pendapatan transaksi valuta asing
Pendapatan kenaikan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan
Surat Berharga
Pendapatan lainnya
Jumlah pendapatan operasional lainnya
61.054
9.021
46.067
40.526
255.475
64.835
390.385
6.093
49.361
142.047
Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva
Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
442.903
8.194
295.388
(3.975)
Beban operasional lainnya
Beban administrasi dan umum
Beban personalia
Beban penurunan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan
Surat Berharga
Beban transaksi valas
Beban promosi
Beban lainnya
Jumlah beban operasional lainnya
206.016
99.743
184.047
80.402
21.922
69.800
397.481
16.400
59.355
340.204
PENDAPATAN/BEBAN OPERASIONAL BERSIH
533.602
163.304
16.871
2.799
10.769
1.959
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL
Pendapatan non operasional
Beban non operasional
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL BERSIH
14.072
PENDAPATAN/BEBAN LUAR BIASA
-
LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK
Pajak kini
Penghasilan (Beban) pajak tangguhan
Beban pajak
LABA/RUGI TAHUN BERJALAN BERSIH
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh)
Dasar
Dilusian
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
86
8.810
-
547.674
172.114
(128.379)
872
(127.507)
(72.149)
30.764
(41.385)
420.167
130.729
17,44
-
6,43
6,20
7
8
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-
-
a
e
r
a
r
p
e
o
l
.
2
.
s
a
s
a
e
r
m
u
e
1
-
l
(
i
i
l
i
d
l
b
n
a
r
a
a
n
p
e
n
r
s
u
r
b
j
k
k
h
i
i
-
m
n
a
a
n
p
e
s
e
s
s
a
e
R
k
l
b
k
i
l
i
h
i
i
l
l
-
a
e
n
a
r
w
a
n
a
na
a
s
P
l
.
-
a
o
3
S
k
2
9
0
0
2
D
1
-
-
-
-
-
-
-
-
9
3
4
6
5
0
1
1
6
3
7
.
7
6
1
0
4
2
7
6
1
.
-
1
(
-
-
-
9
1
2
6
0
)
-
-
-
.
.
1
9
4
4
2
7
0
1
9
6
5
6
.
6
8
0
.
2
4
2
0
4
0
5
0
0
-
0
-
0
-
.
4
7
5
0
-
-
-
0
-
-
0
-
-
1
-
)
0
3
0
-
9
1
.
0
-
-
2
6
0
1
1
5
5
3
4
2
7
-
4
-
7
.
3
4
-
-
7
)
-
7
3
-
0
0
-
3
3
-
3
4
4
3
4
4
.
4
4
3
5
5
.
6
6
3
7
7
.
r
e
m
e
s
e
r
p
e
8
-
S
l
)
(
b
d
.
-
a
a
t
L
b
.
-
e
.
-
-
-
-
-
-
n
a
a
r
e
n
u
a
s
r
e
8
9
5
2
1
9
8
9
5
2
1
9
l
j
b
h
h
i
b
.
-
-
-
-
-
-
ua
u
n
u
a
e
s
r
e
e
t
f
3
7
4
0
9
3
3
7
4
0
9
3
t
l
j
i
d
k
i
d
k
n
a
m
p
e
s
a
a
s
a
s
a
e
r
m
g
s
e
u
i
g
R
u
8
l
j
b
h
h
i
b
b
0
-
t
L
0
n
a
a
r
e
n
u
a
s
r
e
a
a
4
(
d
4
2
0
1
0
t
2
M
1
3
S
t
R
k
i
l
i
i
i
l
i
d
l
b
i
-
-
-
-
-
-
-
-
-
n
a
g
n
u
a
e
n
a
r
p
o
a
k
l
n
a
r
a
a
n
p
e
na
e
r
a
s
u
r
s
e
S
b
j
k
k
h
i
i
l
-
-
-
-
-
-
-
-
-
n
p
a
a
r
e
n
p
e
6
1
K
A
S
P
n
a
g
n
e
n
a
g
n
u
u
e
s
p
a
e
e
s
a
t
t
t
d
b
h
a
m
e
n
a
a
n
p
e
s
e
s
s
a
s
a
e
R
i
l
b
k
i
l
i
h
i
i
l
i
k
i
f
i
l
k
.
.
.
.
.
-
-
-
-
-
-
n
a
r
w
a
n
a
na
a
s
a
e
9
3
9
0
0
5
1
4
0
7
5
1
2
1
5
3
5
2
7
3
P
k
l
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-
-
a
r
u
a
n
a
r
p
e
o
1
8
7
5
3
9
7
1
7
27
4
7
3
0
0
0
0
0
1
9
9
8
9
5
2
7
4
7
3
6
6
2
8
1
3
2
0
3
5
3
3
0
2
9
0
0
2
J
1
S
l
)
(
)
(
i
d
n
a
g
n
ua
e
ua
u
n
u
n
a
a
a
u
s
r
p
e
t
k
l
j
i
d
k
h
s
a
n
a
r
p
o
a
a
e
s
r
e
e
e
na
a
s
a
u
e
p
a
e
e
t
t
t
t
t
l
i
d
k
f
k
i
k
e
y
a
n
n
a
na
u
g
g
n
p
e
y
a
n
n
a
na
u
g
g
n
p
e
n
a
r
a
a
n
p
e
n
a
m
p
e
s
a
a
n
a
a
u
r
p
e
a
m
t
b
j
k
i
l
i
h
b
i
l
b
k
s
s
a
u
e
a
m
u
n
a
u
n
e
a
n
a
u
n
e
n
a
e
r
a
s
a
s
a
e
r
s
a
n
s
a
r
n
a
a
n
p
e
m
a
a
s
m
a
a
n
a
g
n
a
r
e
e
t
J
t
t
T
t
t
D
t
t
K
i
k
h
l
k
i
d
k
d
i
k
i
k
i
i
l
i
d
i
k
i
l
i
h
h
s
u
r
s
e
m
u
e
g
u
r
a
a
s
e
s
e
o
g
a
o
a
a
a
o
S
L
S
S
A
M
S
k
h
i
i
l
l
b
)
i
(
b
h
i
i
l
h
i
i
l
i
l
d
l
b
l
d
PT. BANK PANIN Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA
DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009
2010
Rp Juta
2009
Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima
Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar
Pendapatan operasional lainnya
Beban operasional lainnya
Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih
Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan
Pendapatan (Beban) non operasional-bersih
Pembayaran beban pajak
1,826,220
(857,329)
326,914
(398,387)
(6,604)
50,834
13,795
(40,364)
Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi
Kenaikan/penurunan Aktiva Operasi
Penempatan pada bank lain
Efek-efek
Kredit yang diberikan
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
Aktiva lain-lain
Kenaikan/penurunan Kewajiban Operasi
Giro
Kewajiban segera lainnya
Tabungan
Deposito berjangka
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
Kewajiban lain-lain
Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham
Pembelian aktiva tetap
Hasil penjualan aktiva tetap
Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi
915,079
1,762,529
(1,221,791)
94,037
(339,761)
146,542
38,768
39,574
(34,223)
485,675
(4,836,980)
2,333,517
(1,943,764)
0
(1,499)
(4,391,515)
(2,036,369)
22,045
59,606
87,829
1,341,127
184,942
(2,048,296)
1,542,494
1,942,450
357,057
8,772
830,903
71,560
946,427
1,755,555
1,521,240
1,507,457
(9,029)
(205,101)
851,384
(78,588)
(95,924)
(1,211)
(23,269)
(89,315)
(42)
(175,723)
(112,626)
23,193
47
(31,356)
-
(80,907)
1,813
(956,923)
2,424
7,271
-
(8,116)
(1,026,322)
(388,940)
(287,564)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Surat berharga yang diterbitkan
Biaya Emisi efek hutang
Pinjaman yang diterima
Penambahan Modal disetor
Penambahan Agio Saham
Penerimaan (pembayaran) dividen
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
88
PT. BANK PANIN Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA
DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009
2010
Rp Juta
PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Jumlah
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA BULAN TRIWULAN I
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Jumlah
PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Jumlah
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
89
2009
Rp Juta
899,011
2,472,083
859,385
926,205
1,914,131
1,374,203
4,230,479
4,214,539
930,264
2,554,713
356,562
776,719
2,133,664
1,016,592
3,841,539
3,926,975
31,253
82,630
(502,823)
(149,486)
219,533
(357,611)
(388,940)
(287,564)
Download