PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 dan 2009 UNAUDITED PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Unaudited 31 Maret 2010 dan 2009 serta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut - Neraca Konsolidasi 1 -2 - Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3 - Laporan Saldo Laba Konsolidasi 4 - Laporan Arus Kas Konsolidasi - Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 5-6 7 – 83 INFORMASI TAMBAHAN - Daftar I : Informasi Neraca Tersendiri Induk Perusahaan 84 - 85 - Daftar II : Informasi Laporan Laba Rugi Tersendiri Induk Perusahaan 86 - Daftar III : Informasi Laporan Saldo Laba Tersendiri Induk Perusahaan 87 - Daftar IV : Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Induk Perusahaan 88 – 89 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 UNAUDITED Catatan 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta ASET Kas 3a Penempatan pada Bank Indonesia 932.957 778.816 14.947.729 10.115.300 3a, 3e, 3g, 3l 5, 40 353.515 1.004.377 3h, 3l, 6, 40 8.299.981 4.426.317 2.834.646 40.000 2.874.646 3.152.265 40.000 3.192.265 (95.737) 2.778.909 (237.223) 2.955.042 3a, 3h, 4 Giro pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing - masing sebesar Rp 5,730 juta dan Rp 13,655 juta pada triwulan I/ tahun 2010 dan 2009 Penempatan pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 82,476 juta dan Rp 51,467 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Surat - surat berharga Pihak lain Afiliasi 3e, 3i, 3l, 7, 40 Dikurangi : Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai surat berharga dan cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 3x 956.834 1.903.003 Obligasi pemerintah 8 3.345.092 7.205.516 Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar nihil pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Tagihan derivatif - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 32 juta dan Rp 1,114 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 3l, 3w, 11 3e, 3j, 3l, 9, 40 Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 1,612,234 juta dan Rp 1,243,173 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Pihak lain Afiliasi Jumlah Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 3,826 juta dan Rp 4,634 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 12,181 juta dan Rp 10,299 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Goodwill Pendapatan yang masih akan diterima - 2.807 8.000 42.112 3e, 3k, 3l, 3o 10, 40 44.805.437 21.593 44.827.030 36.313.714 12.719 36.326.433 3l, 3m, 13 375.602 431.970 3e, 3l, 3p, 14, 40 214.508 167.804 3c 15.869 23.803 1.419.208 1.427.353 130.017 99.746 3y, 12 Biaya dibayar dimuka Uang muka pajak - 505 Aset pajak tangguhan 3cc, 36 128.615 147.202 Aset tetap kepemilikan langsung - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.280.852 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan sebesar Rp 1.017.796 juta pada triwulan I/tahun 2009 3q, 15 1.744.318 1.675.489 3n, 15 1.744 863 1.746.062 1.676.352 15 177.141 11.194 3s, 16 319.293 314.744 16 461.154 587.891 81.432.323 69.653.480 Aset Sewa Guna Usaha - setelah dikurangi akumulasi penyusutan aktiva sewa guna usaha sebesar Rp 735 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan sebesar Rp 397 juta pada triwulan I/tahun 2009 Jumlah Properti Terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non produktif masing-masing sebesar Rp 14,346 juta dan Rp 13,544 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non produktif masing-masing sebesar Rp 169,946 juta dan Rp 157,499 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Rupa-rupa aset JUMLAH ASET Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 1 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 UNAUDITED (Lanjutan) Catatan 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Giro 3d, 3e, 17, 40, 3t 13.453.543 9.594.427 417.601 359.578 3e, 17, 40, 3t 11.568.939 9.008.751 3d, 3e, 17, 40, 3t 31.838.578 240.980 32.079.558 30.322.019 729.466 31.051.485 - - Kewajiban segera lainnya Tabungan Deposito berjangka Pihak lain Afiliasi Jumlah Sertifikat deposito - bersih Simpanan dari bank lain 3u, 18 4.202.638 2.881.322 Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan syarat repo 3x, 19 860.944 1.507.457 Kewajiban derivatif 3j, 20 3.279 20.163 Kewajiban akseptasi 3m, 21 379.428 436.604 Surat berharga yang diterbitkan Dikurangi : Biaya penerbitan yang belum diamortisasi 3v, 22 2.397.297 (11.193) 2.386.104 1.474.809 (3.629) 1.471.180 23 1.561.582 2.138.756 99.438 83.649 - - Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 3l, 24 Kewajiban sewa guna usaha Beban yang masih harus dibayar 3y 212.432 231.932 Taksiran Pajak Penghasilan 3cc 265.788 72.333 Kewajiban Pajak Tangguhan 3cc, 36 - - Kewajiban lain-lain 25 486.297 417.173 Obligasi subordinasi Dikurangi : Biaya penerbitan yang belum diamortisasi 26 1.465.000 (7.626) 1.457.374 1.470.000 (10.024) 1.459.976 69.434.945 60.734.786 27 941.636 825.596 28 2.408.765 2.035.954 3v, 28 3.444.330 2.325.897 3d - - Selisih penilaian kembali Aset tetap 3q, 15 - - Laba yang belum direalisasi atas surat berharga yang tersedia untuk dijual 3i, 7, 8 23.658 (243.004) 3p (3.747) (3.747) 5.182.736 3.977.998 Jumlah Ekuitas 11.055.742 8.093.098 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 81.432.323 69.653.480 Jumlah Kewajiban Hak minoritas atas Aset bersih anak perusahaan EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Modal dasar - 59.000.000.000 saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 20.359.536.451 saham pada triwulan I/tahun 2009 Agio saham Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Saldo Laba Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 2 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 UNAUDITED Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Hasil bunga Provisi dan komisi kredit Jumlah pendapatan bunga Beban Bunga Beban bunga Beban lainnya selain beban bunga Jumlah beban bunga 1.948.774 1.948.774 1.811.841 83.359 1.895.200 3y, 31 869.002 869.002 1.160.515 1.160.515 1.079.772 734.685 3aa, 32 3d 60.764 6.424 46.050 46.431 3z, 33 250.243 104.215 421.646 5.061 70.019 167.561 443.628 8.194 304.459 (3.975) 34 35 220.510 120.522 193.593 97.929 3i 23.074 107.607 471.713 17.034 89.677 398.233 Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Beban operasional lainnya Beban administrasi dan umum Beban personalia Beban penurunan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga Beban transaksi valas Beban promosi Beban lainnya Jumlah beban operasional lainnya 2009 Rp Juta 3y ,30 3aa Pendapatan Bunga - bersih Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi selain kredit Pendapatan valuta asing Pendapatan kenaikan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga Pendapatan lainnya Jumlah pendapatan operasional lainnya 2010 Rp Juta 3z PENDAPATAN/BEBAN OPERASIONAL BERSIH 577.883 203.529 PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional Beban non operasional 28.317 2.987 PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL BERSIH PENDAPATAN/BEBAN LUAR BIASA LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Pajak kini Penghasilan (Beban) pajak tangguhan Beban pajak 19.108 2.001 25.330 17.107 - - 603.213 220.636 (148.492) 1.417 (147.075) (91.853) 32.660 (59.193) 456.138 161.443 (35.971) (30.714) 420.167 130.729 3cc, 36 LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 3b, 27 LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian 3dd, 37 17,44 - Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 3 6,43 6,20 4 . . . . . . . . . . . - - a e r a r p e o t l . - 4 j l b h h b b . - b - i S s a s a e r m u e 1 i i i ( l d l n a r a a n p e n r s u r j i l b k k h - m n a a n p e s e s s a e i i i i R k l b k l h l l - a e n a r w a n a na a s P l k . - a o 3 S 2 9 0 0 2 D 1 - - - - - - - - 2 4 7 5 5 0 1 1 6 3 7 2 8 0 5 . . 1 7 5 0 6 6 0 2 - 1 0 2 4 7 6 1 0 2 ( ) - - - - - - . . . . 0 8 7 1 4 7 0 1 9 6 5 2 6 6 4 0 - 0 0 0 - . 3 6 8 0 - - - 0 - - - 0 - - 0 0 - ) 9 2 1 - 5 0 2 . 0 - - 6 0 1 8 5 6 3 2 1 7 - 4 - 7 - 3 7 . 4 ) - 7 3 - 0 0 - 3 3 - 3 - 4 . 3 4 4 4 4 4 3 5 5 . 6 3 7 8 6 . r e m e s e r p e 7 8 l ) ( b d . - a a t i L b . - e . - - - - - - n a a r e n u a s r e t i 0 9 3 7 2 5 0 9 3 j i 8 7 2 t 9 . - - - - - - ua u 5 l n u a e s r e e 2 5 1 9 8 9 2 5 1 9 j b h h b f l d k d k n a m p e s a a s a s a e r m g s e u i g R u 0 t i L 4 n a a r e n u a s r e a a 0 ( d 4 2 0 1 0 2 M 1 3 S t i i i i i i R k l l d l b - - - - - - - - - n a g n ua e n a r p o a k l n a r a a n p e na e r a s u r s e j i i S b k k h l - - - - - - - - - n p a a r e n p e 6 1 K A S P n a g n e n a g n u u e s p a e e s a t t t d b h a m e n a a n p e s e s s a s a e i i i i i i i i R l b k l h l k f l k . . . . . - - - - - - n a r w a n a na a s a e l 9 3 9 0 0 5 1 4 0 7 5 2 1 1 5 . . . . . . . . . - 3 3 0 2 9 0 0 2 i J 1 - 6 1 0 5 3 9 7 1 7 2 7 4 7 3 0 0 0 0 0 1 4 6 6 0 6 2 7 4 7 3 6 2 6 8 1 3 2 0 3 r ua n a r p e S 5 . . a o 3 k 2 5 7 3 P l ) ( ) ( d n a g n ua e ua u n u n a a a us r p e t i j k l d k h s a n a r p o a a e s r e e e na a s a u e p a e e t t t t t i i l d k f k k e y a n n a n a u g g n p e y a n n a n a u g g n p e n a r a a n p e n a m p e s a a n a a u r p e a m t j i i i b k l h b l b k s s a u e a m u n a u n e a n a u n e na e r a s a s a e r s a n s a r n a a n p e m a a s m a a e n a g n a r e t t t t t t t i J i i T i D i i i i i i K k h l k d k d k k l d k l h h s u r s e m u e g u r a a s e s e o g a o a a a o i i S i L i i S i i S i A M S k h l l b ) ( b h l h l l d l b l d PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 UNAUDITED 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan Pendapatan (Beban) non operasional-bersih Pembayaran beban pajak Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi Kenaikan/penurunan Aktiva Operasi Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali Aktiva lain-lain Kenaikan/penurunan Kewajiban Operasi Giro Kewajiban segera lainnya Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban lain-lain 1,892,280 (887,588) 360,772 (484,937) (8,914) 50,834 26,470 (50,583) 2,740,204 (1,239,925) 93,776 (472,659) 183,713 38,768 49,690 (40,101) 898,334 1,353,466 (4,825,255) 2,333,521 (2,007,669) 8,000 (7,330) (4,397,961) (2,168,606) (1,061,493) 119,606 280,775 1,369,050 186,132 (2,047,262) 1,545,755 1,942,837 357,057 19,047 840,998 67,007 940,303 1,829,034 1,546,744 1,507,457 (13,144) Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi (227,783) 844,186 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham Pembelian aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap Akuisisi Anak Perusahaan (22,463) (121,617) 2,040 - 3,012 80,930 (42) - Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi (142,040) 83,900 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Setoran modal dari pemegang saham minoritas Surat berharga yang diterbitkan Biaya Emisi efek hutang Pinjaman yang diterima Penambahan Modal disetor Penambahan Agio Saham Pembayaran dividen 2,419 46,669 47 (70,337) - (183,464) 1,753 (1,052,847) 2,424 7,271 - Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan (21,202) (1,224,863) (391,025) (296,777) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 5 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 UNAUDITED (Lanjutan) 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN Kas Penempatan pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA BULAN TRIWULAN I Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 6 900,900 2,480,938 865,790 928,109 1,921,074 1,378,633 4,247,628 4,227,816 932,957 2,564,401 359,245 778,816 2,134,191 1,018,032 3,856,603 3,931,039 32,057 83,463 (506,545) (149,293) 213,117 (360,601) (391,025) (296,777) PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 85 tanggal 17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan No. 210. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 81 tanggal 25 Juli 2008 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU78480.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 27 Oktober 2008. Bank berkedudukan di Jakarta dengan 48 kantor cabang di Indonesia, 1 (satu) kantor perwakilan di Singapura, 1 (satu) cabang di Cayman Islands. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Centre Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah karyawan Bank rata-rata 5.593 karyawan untuk triwulan I/tahun 2010 dan 5.062 karyawan untuk triwulan I/tahun 2009. Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan ijin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.KEP-205/DDK/II/8/1971 tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/2-Kep.Dir.tanggal 21 April 1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa. Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris / Komisaris Independen Komisaris Komisaris Independen : : Drs. Johnny Drs. H. Bambang Winarno : : Suwirjo Josowidjojo Drs. Riyanto Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Kepatuhan : : : : : : : : : : : Drs. H. Rostian Sjamsudin Chandra Gunawan Roosniati Salihin Ng Kean Yik Hendrawan Danusaputra Gunawan Santoso Edy Heryanto Lionto Gunawan Iswanto Tjitradi H. Ahmad Hidayat Antonius Ketut Dwirianto Komite Audit Ketua Anggota : : Drs. Riyanto Syamsuar Halim Adriana Mulianto Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang “Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004. 7 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT b. Anak Perusahaan Bank merupakan pemegang saham terbesar dibandingkan dengan kepemilikan pihak lain serta memiliki pengaruh signifikan atas manajemen anak perusahaan berikut: Anak Perusahaan Domisili Jenis Usaha Persentase Pemilikan Tahun Operasi Komersial Jumlah Aktiva 31 Maret 2010 Rp juta 2010 2009 54,35% 54,35% 1982 1.836.568 PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI) Jakarta Lembaga pembiayaan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) Jakarta Asuransi 15,92% 15,92% 1980 537.095 PT Bank Panin Syariah (d/h Bank Harfa) (BPS) Jakarta Bank Syariah 99,997% 99,995% 2009 180.031 PT Verena Oto Finance Tbk (VOF) Jakarta Lembaga pembiayaan 42,87% 42,87% 1994 646.025 Berdasarkan akta akuisisi No. 56 tanggal 31 Maret 2008 dari Benny Kristianto S.H., notaris di Jakarta, Bank mengakuisisi 100% saham Harfa melalui pembelian 10.000 lembar saham yang diperoleh Bank dengan harga perolehan sebesar Rp 58.063 juta dan dicatat dengan metode pembelian. Proses akuisisi ini telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dengan surat No. 10/28/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 10 Maret 2008. Pada tanggal 3 Agustus 2009, Bank menambah investasi modal pada Bank Harfa sebesar Rp 50 miliar dalam rangka konversi Bank Harfa menjadi Panin Syariah. Tambahan investasi ini telah disetujui melalui Akta No. 1 tanggal 3 Agustus 2009, Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta. Pada tanggal 30 Juni 2009, Bank Harfa melakukan kuasi-reorganisasi dengan mengeliminasi saldo defisit sebesar Rp 20.227 juta dengan selisih penilaian kembali aset dalam rangka kuasireorganisasi dan tambahan modal disetor yang berasal dari penurunan modal disetor dengan merubah nilai nominal saham. Bank tidak menyajikan neraca setelah dan sebelum kuasi-reorganisasi pada tanggal dilaksanakannya kuasi-reorganisasi karena pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasi tidak signifikan. Bank Harfa berubah menjadi PT Bank Panin Syariah (BPS) yang menjalankan usaha perbankan berbasis syariah pada tanggal 1 Desember 2009 setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dengan surat No. 11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009. c. Penawaran Umum Efek Bank Penawaran Umum Saham Pada tanggal 28 Oktober 1982, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-014/PM/E/1982 untuk melakukan penawaran umum atas 1.637.500 saham Bank kepada masyarakat. Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut: Tahun 1982 1983 1989 1990 1995 1997 1998 1999 2006 Keterangan Penawaran Umum Perdana Penawaran Umum Kedua Penawaran Umum Terbatas I Penawaran Umum Terbatas II Penawaran Umum Terbatas III Penawaran Umum Terbatas IV Penawaran Umum Terbatas V Penawaran Umum Terbatas VI Penawaran Umum Terbatas VII Jumlah Saham 1.637.500 3.162.500 3.200.000 3.830.931 60.180.462 300.902.312 702.105.395 1.225.406.221 4.016.358.393 8 Nilai Nominal per saham Rp 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 500 500 250 100 Harga Penawaran per saham Rp 3.475 3.550 4.500 13.000 1.900 1.200 500 1.100 350 Nomor dan tanggak surat efektif dari Bapepam SI-014/PM/E/1982 28 Oktober 1982 SI-017/PM/E/1983 18 Mei 1983 S-467/PM/1989 31 Oktober 1989 21 April 1990 S-725/PM/1995 8 Juni 1995 S-1212/PM/1997 10 Juni 1997 S-1268/PM/1998 19 Juni 1998 S-1180/PM/1999 29 Juni 1999 S-791/BL/2006 28 Juni 2006 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa I para pemegang saham yang tercantum dalam Akta Berita Acara No. 52 tanggal 28 Mei 2004 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta, disetujui pembagian saham bonus yang berasal dari saldo laba dengan jumlah maksimum 1.176.093.346 saham. Jumlah saham bonus yang dibagikan menjadi sejumlah 1.176.091.818 saham karena adanya pembulatan. Nilai nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 28 Juni 2004. Pada tanggal 31 Maret 2010, sejumlah 23.837.645.998 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dan sejumlah 250.000.000 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa. Penawaran Umum Obligasi Pada tanggal 29 September 2009, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-8699/BL/2009 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin III Tahun 2009 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 800 miliar. Pada tanggal 7 Oktober 2009, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 7 Juni 2007, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-2708/BL/2007 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin II Tahun 2007 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.650 miliar. Pada tanggal 20 Juni 2007, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya). Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Pada tanggal 27 Maret 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1767/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 1,5 triliun. Pada tanggal 10 April 2008, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) a. Standar revisi ini telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2008), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan b. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut ini telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif ISAK berikut berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus 9 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT ISAK 9, Perubahan atasLiabilitas Aktiva Purna-operasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas : Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan konsolidasi. 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 mengenai Akuntansi Perbankan dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “ Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan.” Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (revisi 2006) dan No. 55 (revisi 2006), Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Panin Tbk dan Anak Perusahaan telah disusun dan disesuaikan penyajiannya berdasarkan PSAK No. 50 (revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan”, PSAK No. 55 (revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” dan prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta praktik-praktik akuntansi dan pedoman pelaporan dan akuntansi perbankan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK). Laporan keuangan konsolidasian berdasarkan PSAK No. 50 (revisi 2006) dan PSAK No. 55 (revisi 2006) disajikan berdasarkan nilai historis dan basis akrual, kecuali untuk: 1. Aset dan kewajiban keuangan yang dikategorikan dalam Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi disajikan sebesar nilai wajarnya. 2. Aset keuangan yang dikategorikan dalam kategori Tersedia untuk Dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. 3. Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar nilai wajarnya. 4. Aset keuangan yang dikategorikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebesar nilai wajarnya (biaya perolehan diamortisasi). 5. Kewajiban keuangan yang dikategorikan dalam kelompok kewajiban lainnya disajikan sebesar nilai wajarnya (biaya perolehan diamortisasi). 6. Penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Laporan Keuangan anak perusahaan yang menjalankan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah disusun berdasarkan pedoman Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 tentang “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”. b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan oleh Bank (dan anak perusahaan). Pengendalian dianggap ada apabila Bank mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat 10 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara. Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 3c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Bank. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. c. Penggabungan Usaha Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Bank atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat tahun. Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih. d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Bank, kecuali untuk cabang di luar negeri yaitu Cayman Islands diselenggarakan dalam satuan Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dicatat sebagai laba rugi tahun berjalan. Kegiatan cabang Cayman Islands merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Bank. Dengan demikian pembukuan cabang tersebut yang diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Bank. e. Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan kriteria Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa adalah : 1) Perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 2) Perusahaan asosiasi; 3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan 11 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank); 4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan 5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. f. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. g. Giro Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. h. Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. i. Surat-surat Berharga Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, Bank mengkategorikan surat - surat berharga yang dimiliki dalam salah satu kategori sebagai berikut: (1) Surat - surat berharga dalam kategori Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi merupakan surat - surat berharga yang dimiliki/dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat dan atau untuk memperoleh keuntungan jangka pendek. Surat - surat berharga dalam kategori ini disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar diakui pada laba rugi konsolidasian periode berjalan. Pada saat surat - surat berharga kategori ini dijual, selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat pada akhir periode diakui sebagai keuntungan atau kerugian dari penjualan yang direalisasi. (2) Surat - surat berharga dalam kategori Tersedia untuk Dijual merupakan surat - surat berharga yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kategori Tersedia untuk Dijual. Surat - surat berharga dalam kategori ini disajikan pada nilai wajar dengan memperhitungkan pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan secara langsung pada pembelian surat - surat berharga. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi konsolidasian periode berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi pada saat dijual. 12 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (3) Surat - surat berharga dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo merupakan surat - surat berharga dimana Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki surat - surat berharga tersebut hingga jatuh tempo. Surat - surat berharga dalam kategori ini disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi, yaitu nilai wajar surat - surat berharga yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif dan dikurangi penurunan nilai. Cadangan kerugian penurunan nilai disajikan sebagai off-setting account atas efek-efek yang dimiliki. Penjualan dan reklasifikasi aset keuangan dilakukan sebagai berikut: 1) Bank dapat melakukan penjualan atau mereklasifikasi aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo ke kategori Tersedia untuk Dijual tanpa menimbulkan pertanyaan mengenai intensi dan kemampuan Bank untuk memiliki sisa aset Keuangan jika dan hanya jika: i. Jumlah aset keuangan yang dijual atau direklasifikasi tidak lebih dari jumlah yang tidak signifikan (not more than insignificant) dibandingkan dengan total seluruh portofolio aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo selama kurun waktu 2 tahun terakhir; ii. Aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, dimana diperkirakan dalam jangka waktu tersebut tidak terjadi perubahan suku bunga yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan; iii. Bank telah memperoleh kembali secara substansial seluruh jumlah pokok asset keuangan tersebut sesuai jadual pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; iv. Penjualan atau reklasifikasi tersebut terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank. 2) Dalam hal terjadi perubahan intensi atau kemampuan Bank sehingga aset keuangan tidak tepat lagi diklasifikasikan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo, maka asset keuangan tersebut harus direklasifikasikan menjadi aset keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual. 3) Bank dapat mereklasifikasi aset keuangan dari kategori Tersedia untuk Dijual ke kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo jika: i. Terdapat perubahan intensi atau kemampuan Bank; ii. Dilakukan dalam kondisi yang jarang terjadi yang timbul dari suatu kejadian yang tidak biasa dan sangat tidak mungkin terjadi secara berulang dalam jangka pendek, sehingga ukuran yang andal atas nilai wajar tidak lagi tersedia; atau iii. Pengenaan sanksi untuk tidak boleh mengklasifikasikan seluruh portofolio asset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo telah terlewati. Dalam hal tidak terdapat pasar aktif, Bank dapat menggunakan teknik penilaian yang meliputi: 1. Harga dari transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar; 2. Harga dari transaksi pasar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; atau 3. Penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi. Dalam kondisi tertentu dimana pada periode-periode selanjutnya terjadi pemulihan penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dengan menyesuaikan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai, yaitu maksimal sebesar cadangan kerugian penurunan nilai yang sudah dibentuk. Surat - surat berharga yang dimiliki diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan (trade date). Surat - surat berharga tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca konsolidasian ketika Bank telah mentransfer semua risiko signifikan dan imbalan dari surat - surat berharga tersebut. Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif selama sisa umur efek tersebut. 13 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian pada tanggal pemindahan. Surat - surat berharga disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai dan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. j. Tagihan dan kewajiban derivatif Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam neraca konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters pada tanggal laporan atau metode diskonto arus kas. Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Kewajiban derivatif disajikan sebesar kerugian yang belum direalisasi dari kontrak derivatif. k. Kredit Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 50 & 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, kredit yang diberikan dikategorikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang yaitu merupakan kredit yang memiliki pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pencairannya, kredit diakui sebesar nilai wajar yang pada saat itu sama dengan harga transaksi, yaitu sebesar pokok kredit yang dicairkan, dikurangi atau ditambah pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian kredit tersebut. Kredit ini disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi yaitu nilai wajar kredit yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif. Dengan diberlakukannya PSAK No. 50 & 55 (Revisi 2006) tersebut, Bank telah melakukan penyesuaian yaitu atas pendapatan provisi/komisi kredit yang diterima diterima dimuka yang belum diamortisasi, diberlakukan sebagai pengurang nilai kredit yang diberikan. Pembiayaan murabahah adalah suatu pembiayaan oleh anak perusahaan, BPS, dalam bentuk transaksi jual beli sebesar harga pokok barang ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati. Piutang murabahah dinyatakan sebesar saldo piutang dikurangi dengan margin yang ditangguhkan dan penyisihan piutang ragu-ragu. l. Penyisihan Penghapusan Aset serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Penentuan kualitas aset dan penyisihan penghapusan aset mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Untuk Bank Syariah, penentuan kualitas aset dan penyisihan penghapusan aset mengacu kepada Peraturan Bank IndonesiaNo.8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007. Penilaian kualitas dan penyisihan penghapusan dilakukan terhadap aset produktif dan aset non produktif. Aset Produktif Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, tagihan derivatif, kredit, tagihan akseptasi, penanaman neto sewa guna usaha, piutang pembiayaan konsumen, penyertaan termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif dan fasilitas kredit yang belum digunakan. 14 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, Bank telah melakukan evaluasi penurunan nilai terhadap aset keuangan (produktif) .Aset Keuangan atau kelompok aset Keuangan diturunkan nilainya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai antara lain sebagai berikut : a. b. c. d. e. Kesulitan Keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; Kelangsungan usaha sangat diragukan dan sulit untuk pulih kembali, yang ditandai dengan kondisi antara lain kehilangan pasar sejalan dengan kondisi perekonomian yang menurun dan -operasional yang tidak kontinyu Kemungkinan besar kegiatan usaha akan terhenti Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi Keuangan lainnya. Evaluasi penurunan nilai dilakukan secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara kolektif atas aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Sehubungan dengan dikeluarkannya Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, apabila Bank belum dapat melakukan proses estimasi yang andal dan belum memiliki data kerugian historis yang memadai untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas kredit secara kolektif, maka Bank dapat menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank umum. Mengingat kondisi keterbatasan yang ada, Bank memutuskan untuk menerapkan ketentuan transisi tersebut. Aset Non-Produktif Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aset non produktif (meliputi agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account). Penyisihan penghapusan aset non-produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian masing-masing aset non-produktif dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset non-produktif diklasifikasikan dalam 4 (empat) kategori yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. m. Tagihan dan kewajiban akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. n. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan anak perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. 15 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Sebagai Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan bank dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat asset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dinilai sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. o. Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran dari pembiayaan konsumen dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai. Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), disajikan sebesar porsi jumlah angsuran piutang yang dibiaya (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank, dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dan pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga. Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan yang belum diakui diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen dengan menggunakan tingkat pengembalian bunga efektif. Pelunasan sebelum masa berakhirnya kontrak pembiayaan konsumen dianggap sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan. Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan. p. Penyertaan dalam Bentuk Saham Investasi pada perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. 16 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Penghasilan dan aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Bank atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Bank atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Bank mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut. Penyertaan lainnya Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20%, yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Perubahan nilai investasi yang disebabkan karena terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan. q. Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Aset tertentu telah dinilai kembali pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Nilai aset tertentu yang direvaluasi pada periode sebelumnya sesuai dengan standar sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah dalam akun ekuitas direklasifikasi ke saldo laba. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double declining balance method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut: Bangunan Golongan I Golongan II Persentase 5% 25% - 50 % 25% - 50 % Aset tetap Golongan I dan II milik anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 2 – 5 tahun. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan asset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya 17 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan. r. Aset Tetap yang belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional Aset Tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penghapusan. s. Agunan Yang Diambil Alih Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan Yang Diambil Alih dalam kelompok “Rupa-rupa aset”. Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aset produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aset agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. t. Simpanan Giro dan giro wadiah dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro. Tabungan dan tabungan mudharabah dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka dan deposito berjangka mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank dan anak perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. u. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain disajikan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank lain. v. Surat berharga yang diterbitkan dan Obligasi Subordinasi Surat berharga dan Obligasi Subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dan Anak Perusahaan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan Surat berharga dan Obligasi Subordinasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil penerbitan pinjaman subordinasi dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 diamortisasi menggunakan metode garis lurus sampai dengan tanggal jatuh tempo, dan sejak 1 Januari 2010 diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo. . 18 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT w. Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebagai tagihan sebesar harga penjualan yang disepakati dikurangi pendapatan bunga diterima di muka. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali surat berharga diakui sebagai pendapatan bunga diterima di muka dan diamortisasi selama jangka waktu sejak surat berharga tersebut dibeli hingga dijual kembali. x. Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban sebesar harga pembelian yang disepakati dikurangi beban bunga yang dibayar di muka. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali surat berharga diakui sebagai beban bunga yang dibayar di muka dan diamortisasi selama jangka waktu sejak surat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali. y. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (“non performing”) serta piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet. Pendapatan bunga atas aset non performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi. Pendapatan bunga dari kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non performing. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non performing, kecuali untuk kredit yang diklasifikasikan kurang lancar dan piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit dan piutang. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga pada tahun berjalan. Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok. Pendapatan bunga syariah diperoleh dari transaksi murabahah yang diakui secara akrual, sedangkan beban bunga syariah berasal dari bagi hasil mudharabah dan bonus wadiah. z. Pengakuan Pendapatan dan Beban Underwriting Merupakan pendapatan premi dan beban klaim anak perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi: Pendapatan Premi Premi dari asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh anak perusahaan. Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya. Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregratif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto. 19 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Penurunan (kenaikan) premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu. Anak perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan dengan kontrak reasuransi tersebut. Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi dan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Pendapatan premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto. Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims), klaim dapat proses penyelesaian (outstanding claims) termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (claims incurred but not yet reported) dan beban penyelesaian klaim. Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrograsi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada tanggal neraca, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi tahun terjadinya perubahan. Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto. Beban klaim disajikan sebagai beban operasional lainnya. aa. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Provisi Dan Komisi Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kredit, yaitu pendapatan transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan kredit yang diberikan dan berkaitan dengan jangka waktu dan berjumlah sama atau lebih dari nilai materialitas yang ditetapkan diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu aset keuangan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Saldo yang belum diamortisasi diberlakukan sebagai pengurang (off-setting) dari aset keuangan. Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang belum diamortisasi, diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak teratribusi dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi. bb. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus 20 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program. cc. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. dd. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan setelah memperhitungkan pengaruh retroaktif perubahan nilai nominal saham. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. ee. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. 21 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 4. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA 2010 Rp Juta Rupiah Dollar Amerika Serikat 14.797.579 150.150 14.947.729 2009 Rp Juta % 5,01 1,03 9.999.750 115.550 10.115.300 % 5,017 1,12 Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap Bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah ditetapkan sebesar 7,5% yang terdiri dari GWM utama sebesar 5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku 24 Oktober 2008 dan GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 1% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. 5. GIRO PADA BANK LAIN 2010 Rp Juta Pihak hubungan istimewa Bank Dollar Australia Dollar Selandia Baru Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 12.249 8.397 20.646 (208) 20.438 Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Yen Jepang Euro Lainnya Anak Perusahaan Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih 2009 Rp Juta 8.933 6.850 15.783 (233) 15.550 36.822 116.309 73.775 37.038 17.962 54.010 10.119 842.469 64.516 20.433 32.688 28.143 2.683 338.599 (5.522) 333.077 3.854 27 1.002.249 (13.422) 988.827 353.515 1.004.377 Kolektibilitas giro pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar. 22 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain sampai dengan triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Rp Juta Saldo awal Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Saldo akhir Triwulan I 2009 Rp Juta 8.655 (2.925) 5.730 14.112 (457) 13.655 Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. 6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN Penempatan pada bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: 2010 Tingkat bunga Jangka waktu rata-rata Jumlah Rp Juta Rupiah Pihak ketiga Bank Call money 1 - 92 hr 6,63% 1.612.000 Anak Perusahaan Deposito berjangka 9,82% Jumlah 266.464 1.878.464 Valuta Asing Pihak ketiga Bank Call money Dollar Amerika Serikat 1 - 33 hr 0,26% 3.913.000 Dollar Singapura 7 - 92 hr 0,46% 655.615 Dollar Australia 7 - 90 hr 3,98% 629.475 Euro 14 - 94 hr 0,35% 521.325 Yen Jepang 29 - 90 hr 0,14% 190.418 Poundsterling Inggris 30 - 62 hr 0,44% 93.755 92 hr 0,06% 17.563 14 - 30 hr 2,47% 16.151 31 hr 0,22% 8.956 Dollar Hongkong Dollar Selandia Baru Dollar Canada Deposito berjangka Dollar Amerika Serikat 455.000 Anak Perusahaan Deposito berjangka Dollar Amerika Serikat 92 hr 2,50% Jumlah 2.735 6.503.993 Jumlah 8.382.457 Cadangan kerugian penurunan nilai (82.476) 8.299.981 23 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 2009 Tingkat bunga Jangka waktu rata-rata Jumlah Rp Juta Rupiah Pihak ketiga Bank Call money 1 - 32 hr 9,25% 515.000 Anak Perusahaan Deposito berjangka 72.152 Jumlah 587.152 Valuta Asing Pihak ketiga Bank Call money Dollar Amerika Serikat 1 - 34 hr 0,68% 2.025.015 Dollar Australia 6 - 93 hr 3,17% 772.591 Dollar Singapura 7 - 93 hr 0,74% 524.359 Euro 6 - 63 hr 1,04% 283.696 Yen Jepang 7 - 63 hr 0,36% 164.599 Dollar Selandia Baru 35 hr 2,77% 26.309 Poundsterling Inggris 7 hr 0,60% 24.735 Dollar Canada 7 hr 0,30% 7.375 370 hr 5,80% 61.953 Deposito Berjangka Dollar Amerika Serikat Jumlah 3.890.632 Jumlah 4.477.784 Cadangan kerugian penurunan nilai (51.467) 4.426.317 Deposito berjangka dalam valuta asing yang dimiliki oleh Bank merupakan penempatan dalam perjanjian pembelian obligasi (bond linked deposit) antara Bank dengan beberapa bank asing (deposit taker). Dalam perjanjian tersebut dinyatakan bila pada saat jatuh tempo nilai pasar lebih kecil atau sama dengan nilai put strike price obligasi maka deposit taker akan menjual obligasi tersebut kepada Bank namun apabila pada saat jatuh tempo nilai pasar lebih besar daripada nilai put strike price obligasi maka perjanjian penjualan tersebut akan dibatalkan dan deposit taker akan mengembalikan deposito berjangka tersebut kepada Bank. Kolektibilitas penempatan pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain selama triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 2010 Rp Juta Saldo awal Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Saldo akhir Triwulan I 78.280 4.196 82.476 2009 Rp Juta 40.249 11.218 51.467 Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain. 24 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 7. SURAT – SURAT BERHARGA Berdasarkan tujuan investasi dan mata uang, surat-surat berharga adalah sebagai berikut: Pihak hubungan istimewa Dimiliki hingga jatuh tempo Bank - Rupiah 30.000 30.000 10.000 40.000 10.000 40.000 2.049.519 136.693 1.840.004 718.831 5.000 - 2.191.212 2.558.835 110.593 357.121 443.430 30.000 150.000 497.714 593.430 145.719 - - 1 - 145.720 - Jumlah pihak ketiga 2.834.646 3.152.265 Jumlah Surat-surat Berharga Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi Keuntungan yg blm direalisasi dari kenaikan nilai efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai 2.874.646 3.192.265 Jumlah Surat-surat Berharga - Bersih 2.778.909 Tersedia untuk dijual Anak Perusahaan - Rupiah Jumlah pihak istimewa Pihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Anak perusahaan - Rupiah Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Anak perusahaan - Rupiah Jumlah tersedia untuk dijual Diperdagangkan Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Anak perusahaan - Rupiah Jumlah diperdagangkan 25 (81.432) (121.894) 24.496 (38.801) (74.598) (40.731) 2.955.042 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 2010 2009 Tingkat bunga rata-rata per Maret Rupiah Obligasi Obligasi subordinasi Valuta Asing Obligasi 10,84% 12,41% 9,43% 12,41% 7,49% 7,67% Jangka waktu surat-surat berharga sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: Rupiah Obligasi Obligasi Subordinasi SUN Dollar Amerika Serikat Obligasi 2010 2009 3 bulan - 30 tahun 8 tahun 6 - 12 bulan 3 bulan - 30 tahun 8 tahun 6 - 12 bulan 3 - 30 tahun 3 - 30 tahun Kolektibilitas surat-surat berharga pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Klasifikasi 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta 2.807.151 10.568 2.817.719 2.985.205 10.568 2.995.773 Surat-surat Berharga Lancar Macet Jumlah Surat-surat Berharga Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai surat-surat berharga selama Triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 38.316 485 34.798 5.933 Saldo akhir Triwulan I 38.801 40.731 Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai surat-surat berharga tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat-surat berharga tersebut. 26 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 8. OBLIGASI PEMERINTAH 2010 Rp Juta Diperdagangkan Rupiah Nilai perolehan - bersih Dollar Amerika Serikat Nilai perolehan - bersih Jumlah Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan Tersedia untuk dijual Rupiah Nilai perolehan - bersih Dollar Amerika Serikat Nilai perolehan - bersih Jumlah Obligasi Pemerintah tersedia untuk dijual Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Rupiah Nilai nominal - bersih Dollar Amerika Serikat Nilai nominal - bersih Jumlah Obligasi Pemerintah dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah Obligasi Pemerintah 2009 Rp Juta 505.444 330.408 505.444 330.408 631.085 20.377 124.953 756.038 20.377 1.521.167 5.392.268 562.443 2.083.610 1.462.463 6.854.731 3.345.092 7.205.516 9. TAGIHAN DERIVATIF Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap untuk tujuan trading. Bank bertindak sebagai perantara transaksi swap. Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang. Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi kewajiban dalam mata uang asing dengan kurs yang ditentukan terlebih dahulu. Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 berkisar antara 1 sampai 83 hari dan 1 sampai 96 hari. 27 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Rincian transaksi derivatif pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 2010 Nilai pasar dari kontrak Transaksi Beli Rp Juta Jual Rp Juta Tagihan derivatif Tagihan Rp Juta Pihak hubungan istimewa Spot Jumlah Pihak ketiga Forward Swap Spot Jumlah 27.300 27.322 10.654 91.000 302.703 10.705 93.218 303.251 431.657 434.496 22 22 51 2.218 548 2.817 (32) 2.807 Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 2009 Nilai pasar dari kontrak Transaksi Pihak ketiga Forward Swap Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Beli Rp Juta Jual Rp Juta 40.775 1.197.595 41.930 1.239.666 1.238.370 1.281.596 Tagihan derivatif Tagihan Rp Juta 1.155 42.071 43.226 (1.114) 42.112 Kolektibilitas tagihan derivatif pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan derivatif adalah sebagai berikut: 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan 32 - 1.114 - Saldo akhir Triwulan I 32 1.114 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan derivatif tersebut. 28 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 10. KREDIT YANG DIBERIKAN a. Jenis Pinjaman 2010 L DPK KL D M Total Rupiah Kredit konsumsi 12.508.962 718.447 43.036 44.994 77.345 13.392.784 Pinjaman rekening koran 9.317.223 381.836 87.534 39.227 83.574 9.909.394 Kredit investasi 5.577.337 1.161.774 319.585 365.291 48.415 7.472.402 Kredit modal kerja 5.367.001 679.731 27.929 4.248 40.997 6.119.906 Pembiayaan bersama 429.646 - - - - 429.646 Anjak piutang - bersih 351.944 - - - - 351.944 Pinjaman karyawan 87.268 - - - 3 87.271 Kredit kepada bank 35.043 - - - - 35.043 1.601.090 97.845 11.168 19.227 16.658 1.745.988 35.275.514 3.039.633 489.252 472.987 266.992 39.544.378 Kredit investasi 2.804.614 124.884 - 11.412 - 2.940.910 Kredit kepada bank 1.842.481 - - - 1.842.481 10.920 224 12.616 1.064.508 1.007.168 Kredit lainnya Valuta Asing Kredit modal kerja Pembiayaan bersama Kredit konsumsi Kredit lainnya Jumlah - Valuta asing Jumlah Cad Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Kredit - Bersih 749.872 290.876 1.007.168 - - - - 1.156 - - - - 1.156 38.469 194 - - 38.663 6.443.760 415.954 10.920 11.636 12.616 6.894.886 41.719.274 3.455.587 500.172 484.623 279.608 46.439.264 - - - - - 41.719.274 3.455.587 500.172 484.623 279.608 29 - (1.612.234) 44.827.030 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 2009 L DPK KL D M Total Rupiah Kredit konsumsi 9.323.154 703.875 43.974 46.334 84.469 10.201.806 Pinjaman rekening koran 7.829.126 375.470 81.467 56.955 136.427 8.479.445 Kredit investasi 5.346.438 638.621 93.685 124.634 340.038 6.543.416 Kredit modal kerja 3.810.108 758.803 14.654 23.667 110.166 4.717.398 Anjak piutang - bersih 265.478 - - - - 265.478 Pembiayaan bersama 232.298 - - - - 232.298 Pinjaman karyawan 73.261 6 - - 3 73.270 Kredit kepada bank 16.909 - - - - 16.909 1.057.567 79.452 24.636 323.121 7.540 1.492.316 27.954.339 2.556.227 258.416 574.711 678.643 32.022.336 - - - - 1.845 1.845 27.954.339 2.556.227 258.416 574.711 680.488 32.024.181 Kredit lainnya Kredit yang dibeli dari BPPN Jumlah - Rupiah Valuta Asing Kredit investasi 3.887.607 112.392 - - - 3.999.999 Kredit modal kerja 366.144 292.056 12.641 - 74.034 744.875 Pembiayaan bersama 333.254 7.640 - - - 340.894 Kredit kepada bank 338.826 - - - - 338.826 1.000 535 - - - 1.535 Kredit konsumsi Kredit lainnya Jumlah - Valuta asing Jumlah Cad Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Kredit - Bersih 40.213 64.563 - 14.520 - 119.296 4.967.044 477.186 12.641 14.520 74.034 5.545.425 32.921.383 3.033.413 271.057 589.231 754.522 37.569.606 (10.603) (103.154) (753.863) 260.454 486.077 (330.771) 32.590.612 (44.782) 2.988.631 659 (1.243.173) 36.326.433 b. Sektor Ekonomi 2010 L DPK KL D M Total Rupiah Perdagangan 9.248.534 377.034 67.866 362.822 65.319 10.121.575 Jasa 5.263.174 933.977 346.510 13.966 52.923 6.610.550 Industri 4.545.117 787.573 13.578 8.166 22.980 5.377.414 Konstruksi 1.700.868 110.226 16.099 4.982 29.307 1.861.482 Lain-lain 14.517.821 830.823 45.199 83.051 96.463 15.573.357 Jumlah - Rupiah 35.275.514 3.039.633 489.252 472.987 266.992 39.544.378 Valuta asing Jasa 4.275.079 3.753 - - - 4.278.832 621.055 411.747 10.920 - 12.616 1.056.338 Perdagangan 58.501 454 - 11.636 - 70.591 Konstruksi 14.052 - - - - 14.052 Lain-lain 1.475.073 - - - - 1.475.073 Jumlah - Valuta asing 6.443.760 415.954 10.920 11.636 12.616 6.894.886 41.719.274 3.455.587 500.172 484.623 279.608 46.439.264 - - - - - 41.719.274 3.455.587 500.172 484.623 279.608 Industri Jumlah Cad Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Kredit - Bersih 30 (1.612.234) 44.827.030 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 2009 L DPK KL D M Total Rupiah Perdagangan 7.354.212 398.303 46.005 57.583 96.835 7.952.938 Jasa 5.227.192 234.435 30.794 31.134 75.187 5.598.742 Industri 3.190.677 748.745 21.543 331.970 243.682 4.536.617 Konstruksi 1.095.034 110.155 21.745 5.188 7.407 1.239.529 Lain-lain 11.087.224 1.064.589 138.329 148.836 257.377 12.696.355 Jumlah - Rupiah 27.954.339 2.556.227 258.416 574.711 680.488 32.024.181 Valuta asing Jasa 2.055.034 891 - - - 2.055.925 593.981 354.722 12.641 14.520 74.034 1.049.898 Perdagangan 61.546 6.454 - - - 68.000 Konstruksi 62.172 - - - - 62.172 Lain-lain 2.194.311 115.119 - - - 2.309.430 Jumlah - Valuta asing 4.967.044 477.186 12.641 14.520 74.034 5.545.425 32.921.383 3.033.413 271.057 589.231 754.522 37.569.606 (10.603) (103.154) (753.863) 260.454 486.077 Industri Jumlah Cad Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Kredit - Bersih (330.771) 32.590.612 (44.782) 2.988.631 659 (1.243.173) 36.326.433 c. Jangka waktu Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut : Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit ≤ 1 tahun 2010 2009 Rp Juta Rp Juta 6.017.460 12.119.608 > 1 - 2 tahun 12.224.736 6.812.921 > 2 - 5 tahun 10.270.810 6.143.064 > 5 tahun 17.926.258 12.494.013 46.439.264 37.569.606 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (1.612.234) (1.243.173) Jumlah Kredit 44.827.030 36.326.433 Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit: 1. Tingkat bunga rata-rata untuk kredit dalam mata uang Rupiah pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah 13,25% dan 13,86%, sedangkan dalam valuta asing adalah 6,14% dan 8,81%. 2. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa giro, tabungan dan deposito berjangka (Catatan 17). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. 31 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 3. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain. Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 1 bulan sampai 20 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing berjangka waktu antara 5 bulan sampai 10 tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama dalam Rupiah berjangka waktu 3 tahun sampai 8 tahun sedangkan dalam valuta asing berjangka waktu 3 tahun sampai 8 tahun. 4. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 3,64% sampai dengan 25% per triwulan I/tahun 2010 dan 3% sampai dengan 44,82% per triwulan I/tahun 2009. 5. Kredit kepada karyawan bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah, dan keperluan lainnya yang dibebani bunga sebesar 6% per tahun dengan jangka waktu 1 sampai dengan 10 tahun. Pembayaran kredit dibayar kembali dengan pemotongan gaji setiap bulan. 6. Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 21.593 juta dan Rp 12.719 juta, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 218 juta dan Rp 124 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009. 7. Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 6.02% dan 4,34% masing-masing pada triwulan I/tahun 2010 dan triwulan I/tahun 2009. 8. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis dan kualitas pinjaman adalah sebagai berikut: L Rp Juta DPK Rp Juta 2010 KL Rp Juta D Rp Juta 304.664 182 19.811 324.657 351.704 351.704 Rupiah Kredit investasi Kredit modal kerja Kredit konsumsi Pinjaman rekening koran Jumlah 551.437 92.437 11.627 655.501 989.333 156.741 531 9.606 1.156.211 Valuta asing Kredit investasi Kredit modal kerja Jumlah 630.712 630.712 120.875 90.672 211.547 1.286.213 1.367.758 Jumlah Kredit - bersih 324.657 M Rp Juta 3.531 174 3.705 11.411 228 11.639 363.343 - Total Rp Juta 2.197.138 252.709 12.514 29.417 2.491.778 762.998 90.900 853.898 3.705 3.345.676 2009 L Rp Juta DPK Rp Juta KL Rp Juta D Rp Juta M Rp Juta Total Rp Juta Rupiah Kredit investasi Kredit modal kerja Kredit konsumsi Pinjaman rekening koran Jumlah 142.428 9.697 2.529 154.654 143.398 20 143.418 77.574 77.574 240 240 89.919 3.961 643 94.523 453.319 13.658 3.192 240 470.409 Valas Kredit investasi Pembiayaan bersama Jumlah 519.987 519.987 107.462 7.638 115.100 - - - 627.449 7.638 635.087 674.641 258.518 77.574 240 94.523 1.105.496 Jumlah Kredit - Bersih 32 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 9. Rasio non-performing loan (NPL) pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: NPL Bruto NPL Neto 2010 2,78% 0,57% 2009 4,43% 2,35% 10. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK . 11. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah: 2010 2009 Rp Juta Rp Juta Rupiah Industri 44.724 597.195 Perdagangan 496.007 200.423 Jasa 413.399 137.115 Konstruksi 50.388 - Lain-Lain 224.713 578.882 1.229.231 1.513.615 23.536 101.195 - - 11.636 - - - 35.172 101.195 1.264.403 1.614.810 Jumlah Valas Industri Jasa Perdagangan Lain-Lain Jumlah Jumlah Kredit Bermasalah 12. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kredit yang disalurkan dengan sistim penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan PT. Verena Oto Finance dan PT. Clipan Finance Indonesia Tbk, berupa kredit kendaraan motor dan mobil sebesar Rp 734.140 juta dan Rp 580.861 juta. 13. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit sampai dengan triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Pelunasan kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusan selama tahun berjalan 1.154.324 414.331 50.834 (7.255) 1.244.127 316.889 38.768 (356.611) Saldo akhir triwulan I 1.612.234 1.243.173 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit tersebut di atas adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. 33 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 11. TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE REPO) Akun ini merupakan efek obligasi yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dengan perincian sebagai berikut: 2009 Rp Juta Rupiah Bank Harga jual kembali Pendapatan bunga yang belum direalisasi Jumlah - Anak Perusahaan Harga jual kembali Pendapatan bunga yang belum direalisasi Jumlah 8.000 8.000 Cadangan kerugian penurunan nilai - Jumlah 8.000 Kolektibilitas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Maret 2009 dikelompokkan lancar. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan 596 (596) Saldo akhir triwulan I - Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali. 12. PENDAPATAN YANG MASIH AKAN DITERIMA Merupakan pendapatan yang masih akan diterima dengan perincian sebagai berikut: 2010 Rp Juta Penanaman neto sewa guna usaha Tagihan bunga Lainnya Jumlah 34 2009 Rp Juta 924.131 495.077 - 816.200 611.153 - 1.419.208 1.427.353 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 13. TAGIHAN AKSEPTASI Tagihan Akseptasi merupakan tagihan kepada nasabah. 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta Tagihan Akseptasi Rupiah Valuta asing Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 1.419 378.009 379.428 (3.826) 43.227 393.377 436.604 (4.634) Tagihan Akseptasi - Bersih 375.602 431.970 Tagihan Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut: Rupiah Rp Juta Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Lebih dari 6 s/d 12 bulan Jumlah 1.158 261 1.419 2010 Valuta asing Rp Juta Jumlah Rp Juta 14.690 137.667 216.639 9.013 378.009 14.690 138.825 216.900 9.013 379.428 Rupiah Rp Juta 43.227 43.227 2009 Valuta asing Rp Juta 107 39.491 307.887 45.892 393.377 Jumlah Rp Juta 107 82.718 307.887 45.892 436.604 Kolektibilitas tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta Lancar Kurang Lancar 379.428 - 433.001 3.603 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 379.428 (3.826) 436.604 (4.634) Jumlah - Bersih 375.602 431.970 Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: 2010 Rp Juta Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Saldo akhir Triwulan I 2009 Rp Juta 5.169 (1.343) 39.200 (34.566) 3.826 4.634 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi tersebut di atas adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi. 35 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 14. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM Persentase Kepemilikan (%) 2010 2009 2010 Rp Juta Sekuritas Lembaga Pembiayaan 29,00 20,00 29,00 20,00 137.359 - 88.919 - Properti 46,00 46,00 79.654 79.508 217.013 168.427 Jenis Usaha Metode Ekuitas Bank PT Panin Sekuritas Tbk PT Evergreen Finance (d/h PT Dai-ichi Kangyo Panin Finance) Anak Perusahaan PT Laksayudha Abadi Jumlah Metode Biaya Bank PT ANZ Panin Bank PT First Asia Capital (d/h PT Panin Capital) PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia PT Sarana Kalimantan Selatan Ventura Anak Perusahaan PT Asuransi Maipark Indonesia Jumlah 2009 Rp Juta Perbankan Sekuritas 15,00 2,50 15,00 2,50 7.500 750 7.500 750 Lembaga Pembiayaan 9,33 9,33 625 625 Modal Ventura 1,04 1,04 40 40 Asuransi 1,69 1,69 761 9.676 761 9.676 Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham Cadangan kerugian penurunan nilai 226.689 (12.181) 178.103 (10.299) Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham - Bersih 214.508 167.804 PT Evergreen Finance (d/h PT Dai-ichi Kangyo Panin Finance) Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-128/KM.10/2009 tanggal 27 Mei 2009 tentang pencabutan izin usaha PT Evergreen Finance, ditetapkan bahwa PT Evergreen Finance dilarang melakukan kegiatan Perusahaan Pembiayaan dan penyelesaian hak dan kewajiban PT Evergreen Finance dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. PT Epanin Dotcom Pada 24 Maret 2009, bank telah menjual kepemilikannya atas saham PT Epanin Dotcom sebanyak 4.000.000 lembar saham sehingga kepemilikan Bank menjadi nihil. Saldo penyertaan dalam bentuk saham per 31 Maret 2010 dan 2009 berdasarkan kolektibilitas menurut Ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: Klasifikasi 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta Lancar Macet 226.064 625 177.478 625 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 226.689 (12.181) 178.103 (10.299) Jumlah - Bersih 214.508 167.804 36 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan sampai dengan triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan 11.796 385 10.064 235 Saldo akhir Triwulan I 12.181 10.299 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan tersebut diatas adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penyertaan dalam bentuk saham. 15. ASET TETAP DAN ASET SEWA GUNA USAHA Rincian mutasi dan saldo aset tetap adalah sebagai berikut : 2010 1 Januari 2010 Rp Juta Penambahan Rp Juta Pengurangan Rp Juta Reklasifikasi Rp Juta 31 Maret 2010 Rp Juta Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Golongan I dan II Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah 552.758 1.195.582 1.176.134 2.479 2.926.953 10.687 72.711 39.626 123.024 (4.620) (13.033) (2.358) (20.011) (1.057) (1.255) (5) (2.317) 557.768 1.254.005 1.213.397 2.479 3.027.649 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Golongan I dan II Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah 429.562 793.943 621 1.224.126 16.665 45.229 114 62.008 (2.454) (1.372) (3.826) (716) (5) (721) 443.057 837.795 735 1.281.587 Jumlah Bersih 1.702.827 1.746.062 Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Tanah Bangunan - net ATYBD Jumlah 24.624 3.230 163.633 191.487 Cadangan kerugian penurunan nilai (14.346) Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Net 177.141 37 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 2009 1 Januari 2009 Rp Juta Penambahan Rp Juta Pengurangan Rp Juta Reklasifikasi Rp Juta 31 Maret 2009 Rp Juta Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Golongan I dan II Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah 541.232 1.124.295 954.137 1.260 2.620.924 3.111 4.085 41.843 49.039 (3.896) (3.896) (4.668) 33.146 28.478 539.675 1.161.526 992.084 1.260 2.694.545 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Golongan I dan II Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah Jumlah Bersih 353.980 594.797 341 949.118 1.671.806 13.672 41.200 56 54.928 (2.048) (2.048) 16.195 16.195 383.847 633.949 397 1.018.193 1.676.352 Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Tanah Bangunan - net Jumlah 23.036 1.702 24.738 Cadangan kerugian penurunan nilai (13.544) Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Net Beban penyusutan adalah 31 Maret 2010 dan 2009. Rp 11.194 62.024 juta dan Rp 57.124 juta masing-masing untuk Pada tahun 2001 dan 1988, Bank menilai kembali aset tetap tertentu. Pada awal penerapan PSAK 16 (Revisi 2007) nilai revaluasi aset tetap dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan saldo hasil penilaian kembali yang sebelumnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas direklas ke saldo laba. Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2038. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Manajemen Bank dan anak perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap masih lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aset tetap. Aset tetap Bank kecuali tanah telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran, kecurian dan resiko lainnya kepada PT Panin Indonesia Tbk dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, pihak hubungan istimewa, serta PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tri Prakarta, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara dan PT Asuransi Dinamika dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 1.881.380 juta dan USD 10 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan Rp 2.420.450 juta dan USD 6 juta pada triwulan I/tahun 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional direklasifikasi ke rupa-rupa aset agar sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku (catatan 16). 38 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 16. RUPA-RUPA ASET 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta Bank Agunan yang diambil alih Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional Uang muka pembelian aset tetap Uang muka pendirian cabang/capem Uang muka kepada pihak ketiga Tagihan kepada pihak ketiga Pajak dibayar di muka Uang jaminan kepada pihak ketiga 480.576 248.910 95.526 55.384 32.945 16.387 10.824 5.271 457.934 370.049 74.752 141.982 22.839 1.414 10.824 5.568 Rekening antar kantor Cadangan Aset Tetap yang belum digunakan Lainnya 1.346 (97.465) 57.593 (95.186) 37.572 8.663 11.149 8.701 7.022 199 7.362 14.309 13.156 4.805 116 950.393 1.060.134 Anak Perusahaan Agunan yang diambil alih Beban Ditangguhkan Piutang lain-lain Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional Piutang premi dan reasuransi - bersih Lainnya Jumlah Dikurangi : Penyisihan penghapusan agunan yang diambil alih Jumlah - Bersih (169.946) (157.499) 780.447 902.635 Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa surat berharga dalam bentuk saham, tanah, bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Bank dan Anak Perusahaan. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, dalam agunan yang diambil alih termasuk surat berharga dalam bentuk saham yang diperdagangkan di bursa dengan nilai tercatat masing-masing Rp 319.293 juta dan Rp 314.744 juta setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai pasar masing-masing sebesar Rp 169.946 juta dan Rp 157.499 juta. Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih. Aset Tetap yang Belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional merupakan tanah dan bangunan yang direncanakan untuk pembukaan cabang dan tempat kegiatan pendukung operasional Bank dan anak perusahaan. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap yang belum digunakan. 39 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 17. SIMPANAN Simpanan terdiri dari : Pihak Hubungan Istimewa Rp Juta Bank Giro Tabungan Deposito Berjangka Sub Jumlah Anak Perusahaan Giro Tabungan Deposito Berjangka Sub Jumlah Jumlah 2010 Pihak Ketiga Jumlah Rp Juta Rp Juta Pihak Hubungan Istimewa Rp Juta 2009 Pihak Ketiga Jumlah Rp Juta Rp Juta 34.387 15.023 240.980 13.412.856 11.552.568 31.818.395 13.447.243 11.567.591 32.059.375 39.145 10.829 729.466 9.551.711 8.997.854 30.321.112 9.590.856 9.008.683 31.050.578 290.390 56.783.819 57.074.209 779.440 48.870.677 49.650.117 - 6.300 1.348 20.183 6.300 1.348 20.183 - 3.571 68 907 3.571 68 907 - 27.831 27.831 - 4.546 4.546 290.390 56.811.650 57.102.040 779.440 48.875.223 49.654.663 a. Giro Merupakan simpanan dalam Rupiah maupun Valuta asing yang dapat diambil setiap saat, dengan rincian sebagai berikut: 2010 Rp Juta Pihak hubungan istimewa Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub Jumlah Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Dollar Australia Euro Yen Jepang Poundsterling Inggris Dollar Canada Dollar Selandia Baru Lainnya Sub Jumlah Anak Perusahaan Rupiah Jumlah 40 2009 Rp Juta 25.703 8.684 34.301 4.844 34.387 39.145 3.449.193 7.916.821 725.010 469.614 446.037 228.385 103.202 13.963 14.571 46.060 2.787.182 5.245.213 555.752 501.081 224.522 160.732 31.990 11.221 19.827 14.191 13.412.856 9.551.711 6.300 3.571 13.453.543 9.594.427 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 2010 Tingkat bunga rata-rata per triwulan I Rupiah Valuta asing 2009 3,70% 0,68% 4,44% 1,57% Pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 giro yang diblokir masing-masing sebesar Rp 43.378 juta dan Rp 10.308 juta. b. Tabungan Merupakan tabungan dari masyarakat dalam Rupiah dengan rincian sebagai berikut : 2010 Rp Juta Rupiah Bank Tabungan Magna Panin Tabungan Bisnis Panin Tabanas Tabungan Junior Panin Tabungan Rencana Panin Tabanas Online Tabunganku Sub Jumlah Anak Perusahaan Tabungan Bank Harfa Tabungan Wadiah Sub Jumlah Jumlah Tingkat bunga rata-rata Triwulan I 2009 Rp Juta 8.187.067 2.948.464 204.224 188.155 27.399 6.845 5.437 6.304.560 2.422.594 176.150 99.170 1.297 4.912 - 11.567.591 9.008.683 1.348 68 - 1.348 68 11.568.939 9.008.751 4,07% 4,73% Pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 tabungan yang diblokir masing-masing sebesar Rp 823.339 juta dan Rp 42.425 juta. 41 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT c. Deposito berjangka Merupakan simpanan berjangka dari nasabah dalam Rupiah dan valuta asing. Rinciannya adalah sebagai berikut : 2010 Rp Juta Pihak hubungan istimewa Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub Jumlah Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Australia Euro Dollar Singapura Dollar Selandia Baru Lainnya Sub Jumlah 153.565 87.415 509.909 219.557 240.980 729.466 28.464.006 3.051.754 156.952 72.110 60.630 9.454 3.489 27.091.822 2.796.332 270.859 80.884 69.831 8.559 2.825 31.818.395 30.321.112 20.183 907 32.079.558 31.051.485 Anak Perusahaan Rupiah Jumlah 2009 Rp Juta 2010 Tingkat bunga rata-rata triwulan I Rupiah Valuta asing 2009 7,15% 1,60% 10,64% 3,08% Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu: Rupiah Rp Juta 2010 Valuta asing Rp Juta Jumlah Rp Juta Rupiah Rp Juta 2009 Valuta asing Rp Juta Jumlah Rp Juta 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan 24.357.163 3.038.523 1.219.938 22.130 2.875.541 294.990 271.273 - 27.232.704 3.333.513 1.491.211 22.130 23.518.694 2.110.736 1.940.121 33.087 3.028.089 238.529 182.229 - 26.546.783 2.349.265 2.122.350 33.087 Jumlah 28.637.754 3.441.804 32.079.558 27.602.638 3.448.847 31.051.485 Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 2.159.191 juta dan Rp 1.412.412 juta. 42 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 18. SIMPANAN DARI BANK LAIN Simpanan dari bank lain terdiri dari : 2010 Valuta asing Rp Juta Rupiah Rp Juta Pihak hubungan istimewa Bank Giro Pihak ketiga Bank Tabungan Giro Deposito berjangka Call money Sub jumlah Anak Perusahaan Deposito berjangka Jumlah a. 2009 Valuta asing Rp Juta Jumlah Rupiah Rp Juta Rp Juta Jumlah Rp Juta - - - 16.249 - 16.249 9.026 205.814 1.381.551 2.146.000 697 459.550 9.026 206.511 1.381.551 2.605.550 33.167 688.513 1.889.000 183 254.210 33.350 688.513 2.143.210 3.742.391 460.247 4.202.638 2.610.680 254.393 2.865.073 - - - - - - 3.742.391 460.247 4.202.638 2.626.929 254.393 2.881.322 Tabungan Tingkat bunga rata-rata untuk tabungan untuk triwulan I/tahun 2010 adalah sebesar 5,56% b. Giro Tingkat bunga rata-rata untuk giro Rupiah dan Valuta asing masing-masing sebesar 2,34% dan 0,25% untuk triwulan I/tahun 2010 serta 3.39% dan 0.81% untuk triwulan I/tahun 2009. c. Deposito Berjangka Jangka waktu Deposito Rupiah adalah 7 hari sampai dengan 12 bulan, dengan tingkat suku bunga Rupiah sebesar 6,40% dan 9,03% pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009. d. Call Money Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, jangka waktu call money Rupiah masing-masing 1 sampai dengan 16 hari dan 1 sampai 35 hari dengan tingkat bunga rata-rata sebesar 6,25% dan 8,27% dan untuk jangka waktu call money valuta asing adalah 1 hari sampai 7 hari dan 1 hari dengan tingkat bunga rata-rata sebesar 0,13% dan 0,2% masing-masing untuk triwulan I/tahun 2010 dan 2009. 43 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 19. KEWAJIBAN PEMBELIAN KEMBALI SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN SYARAT REPO 2010 Jenis Jangka Waktu Beban bunga yang belum diamortisasi Nilai Nominal Tanggal jatuh tempo Nilai Bersih Bank Pihak ketiga SBI BPD Jabar BPD Jabar BPD Jabar FR 0040 FR 0031 Jumlah 45 Hari 20 Hari 14 Hari 21 Hari 21 Hari 05-Apr-10 01-Apr-10 12-Apr-10 07-Apr-10 07-Apr-10 134.873 134.765 89.941 392.398 109.780 861.757 97 174 424 118 813 134.776 134.765 89.767 391.974 109.662 860.944 2009 Jenis Bank Pihak ketiga SBI FR 0027 FR 0030 FR 0044 FR 0040 Jangka Waktu 14 Hari 21 Hari 21 Hari 21 Hari 21 Hari Tanggal jatuh tempo 08-Apr-09 02-Apr-09 08-Apr-09 08-Apr-09 08-Apr-09 Jumlah Beban bunga yang belum diamortisasi Nilai Nominal Nilai Bersih 498.288 505.339 188.368 207.411 109.810 821 117 306 337 178 497.467 505.222 188.062 207.074 109.632 1.509.216 1.759 1.507.457 20. KEWAJIBAN DERIVATIF Kewajiban derivatif untuk triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 3.279 juta dan Rp 20.163 juta. 2010 Nilai pasar dari kontrak Transaksi Beli Rp Juta Jual Rp Juta Kewajiban derivatif Kewajiban Rp Juta Pihak ketiga Swap Forward Spot 421.161 1.895 301.771 418.589 1.834 301.125 2.572 61 646 Jumlah 724.827 721.548 3.279 44 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 2009 Nilai pasar dari kontrak Transaksi Beli Rp Juta Kewajiban derivatif Kewajiban Rp Juta Jual Rp Juta Pihak ketiga Swap Forward 666.944 1.218 646.837 1.162 20.107 56 Jumlah 668.162 647.999 20.163 21. KEWAJIBAN AKSEPTASI Kewajiban Akseptasi merupakan kewajiban kepada bank lain. 2010 Rp Juta Rupiah Valuta asing Kewajiban Akseptasi - Bersih 2009 Rp Juta 1.419 378.009 379.428 43.227 393.377 436.604 Kewajiban Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut: Rupiah Rp Juta Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Lebih dari 6 s/d 12 bulan Jumlah 1.158 261 1.419 2010 Valuta asing Rp Juta 14.943 137.414 216.639 9.013 378.009 Jumlah Rp Juta 14.943 138.572 216.900 9.013 379.428 Rupiah Rp Juta 43.227 43.227 2009 Valuta asing Rp Juta 107 39.491 307.887 45.892 393.377 Jumlah Rp Juta 107 82.718 307.887 45.892 436.604 22. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta Bank Obligasi Bank Panin II tahun 2007 Obligasi Bank Panin III tahun 2009 Jumlah Obligasi yang ditarik kembali - Bank Obligasi yang dibeli kembali *) Biaya penerbitan yang belum diamortisasi 1.650.000 800.000 2.450.000 (52.703) (11.193) 1.650.000 1.650.000 (175.191) (3.629) Bersih 2.386.104 1.471.180 *) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dengan tujuan untuk dijual kembali. 45 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Bank Obligasi yang diterbitkan oleh Bank adalah sebagai berikut: Obligasi Bank Panin II tahun 2007 Nilai nominal Seri A Seri B Seri C 2010 2009 Rp Juta Rp Juta 50.000 1.400.000 200.000 1.650.000 50.000 1.400.000 200.000 1.650.000 Obligasi Bank Panin III tahun 2009 Nilai nominal Obligasi yang beredar Obligasi yang dibeli kembali *) Biaya penerbitan yang belum diamortisasi 800.000 2.450.000 (52.703) (11.193) 1.650.000 (175.191) (3.629) Bersih 2.386.104 1.471.180 Tingkat bunga rata-rata per tahun 10,75% 10,50% *) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dengan tujuan untuk dijual kembali. Obligasi Bank Panin III tahun 2009 Merupakan obligasi nilai nominal sebesar Rp 800 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,5% yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2014. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 6 Januari 2010 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2014. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No. 634/PEF-Dir/VII/2009 tanggal 2 Juli 2009, Obligasi Bank Panin III tahun 2009 mendapat peringkat idAA- untuk periode 1 Juli 2009 sampai dengan 1 Agustus 2010. Setelah ulang tahun ke- 1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual. Obligasi Bank Panin II tahun 2007 Merupakan Obligasi Bank Panin II tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap, dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.650 milyar. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti hutang kepada Pemegang Obligasi. 46 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah Pokok Obligasi dan terdiri dari 3 seri : 1. Obligasi Seri A : Jumlah pokok sebesar Rp. 50.000.000.000,- dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun. 2. Obligasi Seri B : Jumlah pokok sebesar Rp. 1.400.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,75% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun. 3. Obligasi Seri C : Jumlah pokok sebesar Rp. 200.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11% per tahun dengan jangka waktu 7 tahun. 1. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok Obligasi. 2. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 bulan, sesuai dengan tanggal pembayaran pertama akan dilakukan pada tanggal 19 September 2007 sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi Seri A akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010. 3. Obligasi Seri B akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012. 4. Obligasi Seri C akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2014. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 19 September 2007 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010 untuk Seri A, tanggal 19 Juni 2012 untuk Seri B dan tanggal 19 Juni 2014 untuk Seri C. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 068/PEF-Dir/II/2008 tanggal 1 Pebruari 2008, Obligasi Bank Panin II tahun 2007 mendapat peringkat idA+ untuk periode 31 Januari 2008 sampai dengan 1 Pebruari 2009. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 12 Pebruari 2009 No.142/PEF-Dir/II/2009, peringkat Obligasi Bank Panin II tahun 2007 adalah idA (Single A) untuk periode 11 Pebruari 2009 sampai dengan 1 Pebruari 2010. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 635/PEF-Dir/VII/2009 tanggal 2 Juli 2009, peringkat Obligasi Bank Panin II Tahun 2007, adalah idAA- untuk periode 1 Juli 2009 sampai dengan 1 Agustus 2010. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual. 47 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 23. PINJAMAN YANG DITERIMA Merupakan pinjaman yang diterima Bank dalam mata uang Rupiah dan Valuta asing dari Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan bank lain dengan rincian sebagai berikut: Jangka Waktu Bank Rupiah Bank Indonesia Pinjaman dari Departemen Keuangan Valuta Asing Pinjaman dari bank lain Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank 2010 Tingkat bunga % 13 - 15 tahun 1,50 73 53 90 hari 5 tahun 1,15 3,49 455.000 453.144 Sub jumlah Clipan PT Bank PT Bank PT Bank PT Bank PT Bank Jumlah Rp Juta 908.270 Central Asia Tbk - Rupiah Victoria Tbk - Rupiah Windu Kentjana Int Tbk - Rupiah Mandiri Tbk - Rupiah Sinarmas - Rupiah Verena PT Bank Negara Indonesia Tbk - Rupiah PT Bank Resona Perdania Tbk - Rupiah PT Bank Victoria Tbk - Rupiah PT BCA Finance - Rupiah Sub Jumlah 3 3 3 1-3 3 tahun tahun tahun tahun tahun 13,5 12,00 13,00 15,00 - 16,00 10,5 58.639 54.556 44.160 17.544 11.932 1 tahun 1 - 2 tahun 1 bulan 1 tahun 13,00 - 14,00 11,75 - 12,00 13,50 11,16 374.294 60.091 29.115 2.981 653.312 Jumlah 1.561.582 Jangka Waktu Bank Rupiah Bank Indonesia Pinjaman dari Departemen Keuangan Valuta Asing Pinjaman dari bank lain Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank 2009 Tingkat bunga % Jumlah Rp Juta 13 - 15 tahun 5,00 1,50 100 71 4 - 12 bulan 5 tahun 2,71 4,50 1.155.500 231.100 Sub Jumlah 1.386.771 Clipan PT Bank Central Asia Tbk - Rupiah PT Bank Mandiri Tbk - Rupiah PT Bank Victoria Tbk - Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk- Rupiah Verena PT Bank Negara Indonesia Tbk - Rupiah PT Bank Resona Perdania Tbk - Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk- Rupiah PT Bank Akita - Rupiah PT BCA Finance - Rupiah Sub Jumlah 3 tahun 1 - 3 tahun 3 tahun 3 tahun 10,50 - 13,50 10,75 - 15,00 11,00 - 15,00 10,50 154.056 133.651 22.778 21.810 1 tahun 3 tahun 11 bulan 10 bulan 3 tahun 16,00 - 17,00 11,75 11,00 18,00 11,75 340.177 31.616 40.000 4.266 3.631 751.985 Jumlah 2.138.756 48 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Bank a. Pinjaman dari Bank Indonesia merupakan kredit likuiditas dalam rangka kredit pemilikan rumah sederhana (KPRS), kredit Koperasi Kepada Para Anggota (KKPA) dan pinjaman dalam rangka Agricultural Financing Project (AFP). b. Pinjaman dari Departemen Keuangan Republik Indonesia merupakan pinjaman untuk KPRS. c. Rincian pinjaman dari bank lain dalam Dollar Amerika Serikat sebagai berikut: 2010 Jenis pinjaman Jumlah fasilitas Jatuh tempo Tingkat Bunga Jumlah Rp Juta Barclays Bank, London - Caymand Island USD 50.000.000 19-Apr-10 1,15% Jumlah / Total 455.000 455.000 2009 Jenis pinjaman Jumlah fasilitas Jatuh tempo Tingkat Bunga Jumlah Rp Juta Barclays Bank, London - Cayman Island USD 50.000.000 17-Apr-09 2,04% 577.750 ANZ Bank, Singapore - Cayman Island USD 50.000.000 09-Jun-09 3,38% 577.750 Jumlah / Total 1.155.500 Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, pokok pinjaman dan pelunasan pinjaman sesuai dengan perjanjian. d Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non-bank Pada tanggal 22 April 2009 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEG Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW Bankenggrouppe sebesar US$ 30 juta, jatuh tempo 29 Desember 2014 dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 3,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No.11/85/Dlnt tanggal 2 April 2009. Pada tanggal 14 Maret 2006 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEGDeutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW Bankenggrouppe sebesar US$ 20 juta, jatuh tempo 15 Maret 2011 dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 2,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No.8/51/Dlnt tanggal 2 Maret 2006. 49 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Clipan a. PT Bank Central Asia Tbk Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1259/GBK/2006 tanggal 20 Oktober 2006 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 2 dengan jumlah maksimum Rp 100.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga 13,5% per tahun. Jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1585/GBK/2007 tanggal 23 Oktober 2007 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 3 dengan jumlah maksimum Rp 200.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga 10,5% per tahun. Jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit. Clipan diwajibkan antara lain, menjaga, memelihara dan mempertahankan nilai/harga dari agunan tidak kurang dari 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit yang telah ditarik dan belum dibayar kembali, perbandingan antara seluruh kewajiban terhadap total ekuitas ( debt to equity ratio) tidak lebih dari 8:1. b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada tanggal 25 Januari 2006, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000 juta dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas KMK Revolving dengan aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/atau kendaraan bermotor merk Mitsubishi. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen kepada end user. Selama fasilitas kredit belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, Clipan tidak diperkenankan melakukan tindakan sebagai berikut : memindahtangankan barang jaminan, melunasi hutang Clipan kepada pemilik/pemegang saham, membagikan dividen lebih besar 50% dari laba 1 (satu) tahun sebelumnya, mengambil bagian dividen atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan pribadi serta tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham yang mewakili saham dan pengurus dari Bank. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) No.CBC.OTO/105/2006 jangka waktu fasilitas kredit diperpanjang menjadi 4,5 tahun terhitung sejak 27 Januari 2006 sampai dengan 26 Juli 2010. Tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun masing-masing sebesar 15%, 15,25% dan 15,50%. Sedangkan tingkat bunga pertahun untuk alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,50%, 15,75% dan 16%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 22 Nopember 2006. Berdasarkan Surat No. CBC.OTO/042/2007 tanggal 9 Oktober 2007; tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dan alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,5%, 10,75% dan 11%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 10 Oktober 2007. Berdasarkan surat No. CBC.OTO/773/VI/2008 tertanggal 12 Juni 2008, tingkat suku bunga per dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 12,75% , 13% dan 13,25%. Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 16 Juni 2008. Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1508/IX/2008 tertanggal 19 September 2008, tingkat suku bunga per dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 13,25% , 13,75% dan 14,50%. Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2008. 50 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT c. PT Bank Sinarmas Pada tanggal 21 Januari 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas term loan sebesar Rp 30.000 juta dengan batas waktu penarikan 6 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Tingkat suku bunga bersifat tetap sebesar 10,5% untuk tahun pertama sedangkan tahun kedua dan ketiga akan ditentukan kemudian. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit. Clipan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, dan pelunasan pokok pinjaman sesuai dengan perjanjian. d. PT Bank Victoria International Tbk Pada tanggal 29 April 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap Dengan Angsuran (PTDA) revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun sebesar Rp 30.000 juta dengan tingkat suku bunga bersifat fixed sebesar 11% per tahun selama jangka waktu PTDA yang ditetapkan pada saat penarikan. Pemberian PTDA ini maksimal 95% dari piutang usaha yang dijaminkan. Berdasarkan surat No. 045/SKM-KSP/VIC/XII/09 tertanggal 8 Desember 2009, Clipan memperoleh penambahan fasilitas kredit pinjaman tetap dengan jumlah maksimum menjadi sebesar Rp 55.000 juta dengan tingkat suku bunga 12% per tahun untuk tenor 3 tahun dan fasilitas pinjaman koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000 juta dengan tingkat suku bunga 12% per tahun (floating), keduanya memiliki jangka waktu kredit 1 (satu) tahun sejak pengikatan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang. Sampai dengan 31 Desember 2009, Clipan belum menggunakan fasilitas pinjaman rekening koran. Berdasarkan surat No. 047/SKM-KSP/VIC/XII/09 tertanggal 23 Desember 2009, tingkat suku bunga per tahun sebesar 11,75% untuk penarikan fasilitas kredit fixed loan yang dilakukan dari tanggal 22 Desember 2009 sampai dengan 31 Desember 2009. e. PT Bank Windu Kentjana International Tbk Pada tanggal 6 Oktober 2009, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman tetap dengan jangka waktu 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 13% per tahun. Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 125% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit. Verena a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 22 Maret 2005 dan 12 Juni 2007, Verena memperoleh tambahan fasilitas kredit masingmasing sebesar Rp 50.000 juta dan Rp 500.000 juta diluar kredit konsumen kemitraan pola channeling sebesar Rp 100.000 juta. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 10,75% 17,00% dan 12.80% - 18,00% masing-masing untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Verena sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman. Berdasarkan perpanjangan fasilitas pinjaman, terakhir pada tanggal 16 Januari 2009, fasilitas kredit yang diperoleh menjadi Rp 530.000 juta dan jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak penandatanganan perubahan perjanjian kredit. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan, VOF bertanggung jawab untuk, antar lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan 51 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF akan menanggung seluruh risiko kerugian yang terkait dengan pembiayaan yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut (with recourse) dan membukukan piutang pembiayaan konsumen tersebut pada laporan keuangan VOF. VOF juga diharuskan untuk membentuk penyisihan piutang raguragu sebesar 1,25% dari jumlah piutang yang dibiayai melalui BNI. b. PT Bank Resona Perdania Pada tanggal 4 Februari 2008, Verena mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Resona Perdania dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 milyar. Tingkat suku bunga fasilitas sebesar tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) + 3,75% dan dijamin dengan tagihan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 100% saldo fasilitas pinjaman dari Resona. Fasilitas ini digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 Maret 2011. Pada tanggal 27 Oktober 2009, VOF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 25.000 juta. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% diatas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan dan jatuh tempo pada tanggal 22 Oktober 2012. c. PT Bank Victoria International Tbk Cerukan VOF mengadakan beberapa kali perubahan perjanjian pinjaman untuk meningkatkan jumlah maksimum fasilitas pinjaman cerukan sampai menjadi Rp 7.500 juta. Berdasarkan perubahan perjanjian pinjaman tanggal 5 Oktober 2007, Victoria setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas cerukan sampai dengan tanggal 6 Oktober 2008. Pada tanggal 10 Maret 2009, jangka waktu kembali diperpanjang sampai dengan tanggal 9 Mei 2010 dan penurunan jumlah fasilitas pinjaman cerukan dari 7.500 juta menjadi Rp 5.000 juta. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Verena setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada Victoria. Suku bunga tahunan sebesar 15,00% - 17,00% dan 17% masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF sebesar 120% dari saldo fasilitas pinjaman. Kredit Modal Kerja Pada tahun 2009, VOF menerima tambahan fasilitas kredit modal kerja non-revolving dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp 52.500 juta. Fasilitas tersebut dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,50% - 16,50% untuk tahun 2009 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Perjanjian pinjaman diatas mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, VOF telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjianperjanjian pinjaman diatas. d. PT BCA Finance Pada tanggal 26 September 2008, VOF mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT BCA Finance. Fasilitas kredit tersebut akan digunakan oleh Perusahaan untuk keperluan pembelian atau penyediaan kendaraan untuk karyawan. Jangka waktu perjanjian kredit tersebut adalah selama 36 bulan, dimulai dari tanggal 26 September 2008 sampai dengan 26 Agustus 2011 dengan tingkat suku bunga efektif sebesar 52 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 11.76% per tahun. Total fasilitas yang diberikan adalah Rp 6.146 juta dengan pembayaran uang muka Rp 1.229 juta. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayakan. Pada tanggal 13 Agustus 2009, VOF kembali mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan BCA Finance. Fasilitas kredit tersebutakan digunakan oleh VOF untuk keperluan pembelian atau penyediaan kendaraan untuk karyawan. Jangka waktu perjanjian kredit 24 bulan, dimulai dari tanggal 13 Agustus 2009 sampai tanggal 13 Juli 2011 dengan tingkat suku bunga efektif sebesar 11,16% per tahun. Jumlah fasilitas yang diberikan sebesar Rp 1.954 juta dengan pembayaran uang muka Rp 391 juta. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayakan. Denda yang diberikan atas keterlambatan angsuran adalah sebesar 0,2% per hari dari angsuran yang tertunggak. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF. 24. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi terdiri dari transaksi L/C, bank garansi dan kontinjensi lainnya yang lazim dalam kegiatan usaha bank. Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi yang memiliki resiko kredit pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dikelompokkan sebagai berikut: 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet 9.714.550 30.983 1.110 2.317 3.457 7.668.833 83.072 4.425 337 760 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 9.752.417 (99.438) 7.757.427 (83.649) Jumlah - Bersih 9.652.979 7.673.778 53 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 25. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta Bank Setoran jaminan Kewajiban manfaat pekerja Kewajiban kepada pihak ketiga Pendapatan yang diterima dimuka Selisih nilai pemb TR Bond Hadiah undian Magna Transaksi credit card Deviden yang belum dibayar Rekening antar kantor Setoran angsuran pinjaman dalam proses penyelesaian Lainnya Anak Perusahaan Premi yang belum merupakan pendapatan Deffered Premium Estimasi klaim retensi sendiri Kewajiban manfaat pekerja Lainnya Jumlah 86.437 59.242 11.874 7.205 3.416 1.725 1.010 180 - 80.618 48.775 5.437 44.524 9.760 218 570 195 514 9 16.975 277 867 96.112 73.757 40.381 22.565 65.409 85.720 58.331 28.963 14.409 37.995 486.297 417.173 Setoran Jaminan Merupakan setoran jaminan transaksi L/C, bank garansi dan sewa safe deposit. Setoran Angsuran Pinjaman dalam Proses Penyelesaian Setoran Angsuran Pinjaman dalam Proses Penyelesaian merupakan titipan dari nasabah atas penyelesaian kredit yang diberikan yang sampai pada tanggal neraca secara legal masih dalam penyelesaian. Premi yang belum merupakan pendapatan Merupakan premi yang belum merupakan pendapatan AMAG, yang dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari pemi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto. 54 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 26. OBLIGASI SUBORDINASI - BERSIH Merupakan obligasi subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dengan perincian sebagai berikut: 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta Nilai nominal Obligasi yang dibeli kembali *) Biaya penerbitan yang belum diamortisasi 1.500.000 (35.000) (7.626) 1.500.000 (30.000) (10.024) Bersih 1.457.374 1.459.976 Tingkat bunga rata-rata per tahun 11,6% 11,6% Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 Pada tanggal 9 April 2008 Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 sebesar Rp 1,5 triliun. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Obligasi subordinasi berjangka waktu 10 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 April 2018 atau dalam jangka waktu lebih awal yaitu pada tanggal 9 April 2013 jika dilaksanakan opsi beli. Tingkat bunga obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 11,6% per tahun untuk tahun ke-1 sampai dengan ke-5, dan sebesar 20,6% per tahun untuk tahun ke-6 sampai ke-10. Bank mempunyai hak untuk melakukan pelunasan awal seluruh pokok obligasi subordinasi melalui wali amanat (opsi beli) pada ulang tahun ke-5 sejak tanggal emisi, setelah memperoleh persetujuan Bank Indonesia. Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap semesteran mulai 9 Juli 2008 dan terakhir pada tanggal 9 April 2018, atau tanggal yang lebih awal jika terjadi opsi beli pada ulang tahun tanggal emisi tahun ke-5. Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil Likuidasi untuk pembayaran jumlah terhutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh kewajiban pembayaran Bank kepada hutang senior. Hak tagih sehubungan dengan obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi subordinasi tetapi menempati prioritas terhadap hak tagih para pemegang semua kelompok modal sendiri Bank termasuk para pemegang saham preferen Bank (jika ada). Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Februari 2008 No. 070/PEF-DIR/II/2008, peringkat obligasi subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 31 Januari 2008 sampai dengan 1 Februari 2009 sedangkan berdasarkan surat PT Fitch Rating Indonesia tanggal 10 Maret 2008 No. RC01/DIR/III/2008 peringkat obligasi subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah A+ (Single A). Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 12 Februari 2009 No. 143/PEF-Dir/II/2009, peringkat obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 11 Pebruari 2009 sampai dengan 1 Pebruari 2010. Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR), obligasi subordinasi diperhitungkan sebagai modal pelengkap. Pada tahun 2010 dan 2009, Bank sudah memenuhi semua pembatasan-pembatasan dalam perjanjian wali amanat dan telah membayar bunga sesuai dengan jadual. 55 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 27. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN 2010 Rp Juta a. Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan: PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk PT Verena Oto Finance Tbk PT Bank Panin Syariah PT Bank Harfa Jumlah 2009 Rp Juta 622.749 239.358 80.322 (793) - 559.779 196.120 69.692 5 941.636 825.596 2010 Rp Juta b. Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan: PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk PT Verena Oto Finance Tbk Jumlah 2009 Rp Juta 22.966 10.270 2.735 21.125 8.197 1.392 35.971 30.714 28. MODAL SAHAM Berdasarkan Laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Nama pemegang saham 2010 Persentase Pemilikan % Jumlah Modal Rp Juta PT Panin Financial Tbk. Votraint No. 1103 PTY Ltd Dewan Komisaris Bambang Winarno Lainnya (kurang dari 5%) 10.762.771.285 9.349.793.152 44,68 38,82 4.247 3.975.077.314 16,50 397.509 Jumlah 24.087.645.998 100,00 2.408.765 56 1.076.277 934.979 - PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Nama pemegang saham PT Panin Life Tbk. Votraint No. 1103 PTY Ltd Dewan Komisaris Bambang Winarno Lainnya (kurang dari 5%) Jumlah Jumlah Saham 2009 Persentase Pemilikan % Jumlah Modal Rp Juta 9.114.030.544 7.771.180.793 44,77 38,17 911.403 777.118 4.247 3.474.320.867 17,06 347.433 20.359.536.451 100,00 2.035.954 - PT Panin Life Tbk dimiliki oleh PT Panin Insurance Tbk dan Publik. PT Panin Insurance Tbk dimiliki oleh PT Panincorp, PT Famlee Invesco dan Publik. PT Panincorp dimiliki oleh PT Panin Investment. PT Panin Investment dimiliki oleh Muljadi Koesumo. PT Famlee Invesco dimiliki oleh Gunadi Gunawan dan Mu’min Ali Gunawan. Votraint No. 1103 Pty Ltd sepenuhnya dimiliki oleh ANZ Banking Group. Agio saham merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian sebagai berikut : Rp Juta Saldo 1 Januari 2004 Dividen saham tahun 2004 1.034.142 217.577 Saldo 31 Desember 2005 dan 2004 Penerimaan dari penawaran umum terbatas VII saham kepada masyarakat sebanyak 4.016.358.393 saham dengan harga penawaran Rp 350 per saham Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 4.016.358.393 saham Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penawaran terbatas VII kepada masyarakat 1.251.719 Saldo 31 Desember 2006 2.242.574 Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV Saldo 31 Desember 2007 1.405.725 (401.636) (13.234) 38.820 2.281.394 Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV 37.232 Saldo 31 Desember 2008 2.318.626 Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV 1.125.704 Saldo 31 Desember 2009 3.444.330 Saldo 31 Maret 2010 3.444.330 29. DIVIDEN 2009 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 10 September 2009 dari Benny Kristianto, SH notaris di Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen. 57 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 30. PENDAPATAN BUNGA YANG DIPEROLEH Terdiri dari pendapatan bunga atas giro, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga dan kredit yang diberikan sebagai berikut : 2010 Rp Juta Rupiah Jasa Giro Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain SBI Call Money Deposito Berjangka FTK Fasbi Surat-surat berharga Obligasi Pemerintah Obligasi SPN Wesel Reksadana Surat Berharga yang dibeli untuk dijual MTN Kredit yang diberikan Lainnya Sewa guna usaha Jumlah Valuta Asing Jasa giro Penempatan pada bank lain Call money Deposito Bond Link Deposito Berjangka Surat-surat berharga Obligasi Pemerintah Obligasi SBPU Wesel Kredit yang diberikan Lainnya Sewa guna usaha Jumlah Jumlah Pendapatan Bunga 58 2009 Rp Juta 129 141 197.201 19.083 6.322 1.417 764 180.436 17.293 1.501 - 96.622 73.529 8.252 580 267 49 14 1.328.668 169.732 69.637 770 3.826 321 1.136.296 38.945 1.771.842 36.756 1.616.709 109 1.754 10.065 55 14.070 3.143 - 17.479 12.901 102 136.159 25.305 25.540 1.947 342 123.031 62 176.932 195.132 1.948.774 1.811.841 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 31. BEBAN BUNGA Terdiri dari beban bunga atas simpanan pihak ketiga serta pinjaman yang diterima dari bank atau pihak lain dengan rincian sebagai berikut: 2010 Rp Juta Rupiah Simpanan Deposito berjangka Tabungan Jasa giro Simpanan dari bank lain Call money Deposito berjangka Jasa giro Tabungan Surat berharga yang diterbitkan Obligasi Obligasi Subordinasi Surat berharga dijual dengan janji dibeli kembali SBI Repo Pinjaman yang diterima Bank lain Bank Indonesia Lainnya Jumlah Valuta Asing Simpanan Jasa giro Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Call Money Jasa giro Deposito berjangka Pinjaman yang diterima Lembaga Keuangan Bank Lain Lainnya Jumlah Jumlah Beban Bunga 59 2009 Rp Juta 492.090 129.017 33.102 783.535 98.311 34.426 26.434 15.612 1.706 83 32.697 17.342 1.361 - 64.216 43.043 3.420 1.854 41.400 43.500 3.990 821 21.193 1 3.142 834.913 25.450 2 1.292 1.084.127 15.078 12.969 24.493 29.802 62 2 - 1 3 - 4.349 1.317 312 34.089 3.213 18.095 781 76.388 869.002 1.160.515 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 32. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT – BERSIH 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta Transaksi ekspor-impor Kiriman uang Asuransi Bank Garansi Perantara perdagangan efek Lainnya - bersih 5.224 4.776 4.401 1.957 2 44.404 5.306 4.940 2.080 1.391 5 32.328 Jumlah 60.764 46.050 33. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN – LAINNYA 2010 Rp Juta Pendapatan Underwriting Pendapatan jasa administrasi Hasil Denda bunga kredit Hasil transaksi valas lainnya Buku cheque/giro yang diperhitungkan Lainnya Jumlah 2009 Rp Juta 54.519 7.856 6.831 5.712 1.408 27.889 42.983 4.656 6.074 5.235 1.143 9.928 104.215 70.019 34. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM 2010 Rp Juta Penyusutan dan amortisasi Peralatan dan kebutuhan kantor Telepon, telex dan benda pos Pemeliharaan dan perbaikan Sewa Pajak Honorarium, representasi dan sumbangan Premi asuransi Lainnya Jumlah 67.852 27.433 20.331 18.656 8.853 8.622 6.988 6.243 55.532 220.510 60 2009 Rp Juta 62.329 24.350 16.628 18.418 7.475 7.098 7.543 7.573 42.179 193.593 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 35. BEBAN PERSONALIA 2010 2009 Rp Juta Rp Juta Gaji, gratifikasi dan tunjangan Pendidikan Perawatan kesehatan Lainnya 111.192 4.951 1.351 3.028 92.803 2.800 1.049 1.277 Jumlah 120.522 97.929 Rincian gaji atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah sebagai berikut : 2010 Jumlah Pejabat Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Gaji Tunjangan Jumlah Rp juta Rp juta Rp juta 4 402 62 464 11 1.819 838 2.657 2 33 - 33 Pejabat Eksekutif 13 2.060 95 2.155 Jumlah 30 4.314 995 5.309 2009 Jumlah Pejabat Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Gaji Tunjangan Jumlah Rp juta Rp juta Rp juta 4 402 62 464 10 2.592 964 3.556 2 27 - 27 Pejabat Eksekutif 10 1.316 79 1.395 Jumlah 26 4.337 1.105 5.442 61 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 36. PAJAK PENGHASILAN Manfaat (beban) pajak Bank dan anak perusahaan terdiri dari: 2010 Rp Juta Pajak kini Bank Anak perusahaan Clipan AMAG VOF PANIN SYARIAH HARFA Jumlah Pajak Tangguhan Bank Anak Perusahaan AMAG Clipan VOF PANIN SYARIAH HARFA Jumlah Jumlah 62 2009 Rp Juta (128.379) (72.149) (16.274) (1.839) (2.000) (148.492) (14.586) (1.657) (2.801) (660) (91.853) 872 30.764 126 97 322 - 129 59 1.708 - 1.417 32.660 (147.075) (59.193) PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Perusahaan dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut : 2010 Rp Juta Laba sebelum pajak penghasilan menurut Laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak - anak perusahaan Laba sebelum pajak - Bank 2009 Rp Juta 603.213 (55.539) 547.674 220.636 (48.522) 172.114 2.342 628 518 3.488 107.037 1.927 278 624 109.866 Beban (penghasilan ) yang tidak dapat Dikurangkan menurut fiskal : Representasi, sumbangan dan denda Kenikmatan kepada karyawan Pajak final Hasil sewa Bagian laba perusahaan asosiasi Jumlah 3.818 1.712 792 (3.682) (40.286) (37.646) 3.662 1.537 475 (2.721) (27.258) (24.305) LABA KENA PAJAK BANK (RUGI FISKAL) 513.516 257.675 Perbedaan temporer Penyisihan (pemulihan) penghapusan aktiva produktif selain kredit Beban manfaat pekerja Biaya emisi obligasi Biaya emisi obligasi subordinasi Jumlah Perhitungan beban pajak kini adalah sebagai berikut: 2010 Rp Juta Beban pajak kini : Tarif 25 % x Rp. 513,516 juta Tarif 28 % x Rp. 257.675 juta Jumlah 2009 Rp Juta 128.379 - 72.149 128.379 72.149 (39.788) (24.650) 88.591 47.499 Dikurangi: Pajak penghasilan pasal 25 Hutang Pajak Kini - Bank 63 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Pajak Tangguhan Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut: 2010 Rp Juta Saldo Awal Aktiva pajak tangguhan : Penyisihan penghapusan aktiva produktif selain kredit 2009 Rp Juta 117.873 100.047 - 29.970 Beban Manfaat karyawan Jumlah 586 586 541 30.511 Kewajiban pajak tangguhan : Biaya emisi obligasi Biaya emisi obligasi subordinasi 158 129 79 176 Jumlah 287 255 Saldo akhir Triwulan I 118.746 130.813 Anak perusahaan AMAG CFI VOF PANIN SYARIAH HARFA Jumlah Aktiva Pajak Tangguhan 4.899 1.801 1.644 1.525 128.615 3.923 6.015 4.621 1.830 147.202 Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No.7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan Kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan. Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut: 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta Laba sebelum pajak penghasilan menurut Laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak - anak perusahaan Laba sebelum pajak - Bank 603.213 (55.539) 547.674 220.636 (48.522) 172.114 Tarif pajak yang berlaku Tarif 25 % x Rp 547,674 juta Tarif 28 % x Rp 172,114 juta Jumlah 136.918 136.918 48.192 48.192 64 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Ditambah beban (penghasilan) yang tidak dapat Dikurangkan menurut fiskal : Representasi, sumbangan dan denda Kenikmatan kepada karyawan Pajak Hasil sewa Bagian laba perusahaan asosiasi Jumlah Jumlah Beban (Penghasilan) Pajak Bank Beban pajak - anak perusahaan CFI AMAG VOF PANIN SYARIAH HARFA Jumlah 955 429 198 (921) (10.072) (9.411) 1.025 430 133 (763) (7.632) (6.807) 127.507 41.385 16.177 1.713 1.678 147.075 14.527 1.528 1.093 660 59.193 37. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta Laba bersih Laba untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian: Laba bersih 420.167 130.729 Jumlah saham (dalam angka penuh) Lembar Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar 24.087.645.998 20.342.068.064 - 747.722.782 24.087.645.998 21.089.790.846 Pengaruh efek berpotensi saham biasa dilutif - waran Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dilusian 65 Lembar PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 38. PROGRAM PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA a. Program Pensiun Imbalan Pasti Dengan akta No. 25 tanggal 15 Agustus 1981 dari notaris Hendra Karyadi, S.H., yang disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat No. S-879/MK.11/1983 tanggal 15 Desember 1983, Bank mendirikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank (YDJHT PIB). Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 4 Januari 1994 telah menyetujui dan memutuskan untuk menyesuaikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank menjadi Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank (DPK PIB). Penyesuaian nama menjadi DPK PIB maupun peraturannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan No. Kep-069/KM.17/1994 tanggal 4 April 1994, dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 10 Juni 1994. DPK PIB mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi seluruh karyawan yang telah pensiun atau, bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada janda-janda/dudaduda dan anak-anak mereka di bawah usia 21 tahun atau belum menikah. Pendanaan DPK PIB terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan sebesar 3% dari gaji pokok. b. Imbalan Pasca Kerja Lainnya Bank Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmokonsilindo aktuaris independen dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Usia pensiun normal Tingkat diskonto per tahun Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun Tabel mortalitas Tingkat ketidakmampuan Tingkat pengunduran diri : : : : : : 55 tahun 10,50% tahun 2009 dan 12% tahun 2008 12% tahun 2009 dan 15% tahun 2008 CSO 1980 10% dari tingkat pertumbuhan 5% sampai dengan usia 20 tahun dan menurun secara bertahap sampai dengan 1% pada usia 45 tahun; dan seterusnya : 100% dari usia pengunduran diri normal : 55 tahun Porsi dari pengunduran diri dipercepat Usia dari pengunduran diri normal 39. JASA KUSTODIAN Bank memperoleh persetujuan sebagai bank kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) berdasarkan surat keputusan No. KEP-01/PM/kstd/2002 tanggal 28 Pebruari 2002. Penyimpanan efek nasabah pada kustodian per 31 Maret 2010 dan 2009 adalah masing – masing sebesar Rp 1.794.001 juta dan Rp 1.538.435 juta yang terdiri dari Obligasi tanpa warkat, dan sebesar 534.218.992 lembar saham tanpa warkat masing-masing untuk Maret tahun 2010 dan 2009. Jasa kustodian yang dilakukan kustodian Bank antara lain meliputi jasa penyelesaian transaksi efek, jasa penyimpanan dan pengadministrasian efek serta jasa-jasa kustodian lainnya misalnya mengurus/menagihkan hak-hak yang melekat pada efek antara lain pembayaran kupon, dividen, bonus, pembayaran efek saat jatuh waktu dan lain-lainnya. 66 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 40. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: PT ANZ Panin Bank merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Bank, PT Panin Insurance Tbk merupakan pemegang saham PT Panin Life, PT Panin Life Tbk merupakan pemegang saham Bank, PT Amana Jaya, PT Multi Amana Gemilang, PT Terminal Builders dan Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank. Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Bank dan anak perusahaan juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain : a. b. c. d. e. f. g. h. Giro pada bank lain dan penempatan dana bank lain dan penerimaan bunga (Catatan 5, 6 dan 30). Transaksi derivatif (Catatan 9 dan 20). Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 10 dan 30). Melakukan investasi dalam surat-surat berharga dan penyertaan dalam bentuk saham (Catatan 7 dan 14). Penempatan dana dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam bentuk simpanan dan pembayaran bunga (Catatan 17 dan 31). Sewa gedung dari Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank, PT Multi Amana Gemilang, PT Amana Jaya dan PT Terminal Builders. PT Panin Insurance Tbk dan PT Panin Life Tbk, menyewa ruang-ruang kantor. Asuransi atas aset tetap Perusahaan, “Cash-In-Transit” dan “Cash-In-Safe” pada PT Panin Insurance Tbk. Persentase giro, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, tagihan derivatif, kredit, penyertaan dalam bentuk saham dan letter of credit dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut: 2010 % Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Surat berharga yang dimiliki Tagihan Derivatif Kredit Penyertaan Letter of Credit Jumlah 0,02535 0,04912 0,00003 0,02678 0,27571 0,37699 2009 % 0,02266 0,05743 0,01844 0,25257 0,35110 Persentase simpanan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah 0,42% dan 1,28% 67 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 41. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 2010 Rp Juta Komitmen Kewajiban Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor Lainnya Jumlah Kewajiban Komitmen Jumlah Komitmen - Bersih Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Lainnya Jumlah Tagihan Kontinjensi Kewajiban Kontinjensi Garansi yang diberikan Bank garansi Lainnya Lainnya Jumlah Kewajiban Kontinjensi Jumlah Kontinjensi - Bersih 68 2009 Rp Juta 8.807.738 7.104.187 386.193 910 9.194.841 265.430 1.156 7.370.773 (9.194.841) (7.370.773) 100.103 100.103 341.257 341.257 570.004 91.486 661.490 387.810 118.091 505.901 (561.387) (164.644) PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 42. JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Maret 2010 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: Maturity Profile Konsolidasi 31 Maret 2010 Sampai dengan > 1 bulan > 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d > 12 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Jumlah Rp Juta Rp Juta Aktiva Kas 932.952 - - - - 932.952 Bank Indonesia 6.379.343 5.462.605 3.505.180 - - 15.347.128 a. Giro 2.564.401 - - - - 2.564.401 b. SBI 3.814.942 5.462.605 3.505.180 - - 12.782.727 Antarbank aktiva 11.394.757 7.269.118 1.572.217 1.838.972 32.571 681.879 Surat-surat berharga 58.588 164.730 46.802 101.762 5.641.482 6.013.364 Kredit yang diberikan 2.834.490 3.456.735 4.889.444 6.752.278 26.651.027 44.583.974 a. Belum Jatuh Tempo 2.770.278 3.376.848 4.868.924 6.701.615 26.594.914 44.312.579 b. Sudah Jatuh Tempo 64.212 79.887 20.520 50.663 56.113 271.394 783.741 334.020 83.062 663.957 134.391 1.999.171 18.258.232 10.990.307 10.363.460 7.550.568 33.108.779 80.271.346 Dana Pihak Ketiga 47.966.695 5.405.254 2.689.847 1.013.860 26.352 57.102.008 a. Giro 13.453.526 - - - - 13.453.526 b. Tabungan 11.559.195 936 365 658 7.782 11.568.936 c. Deposito 22.953.974 5.404.318 2.689.482 1.013.202 18.570 32.079.546 359.308 12 17 - 43 359.380 4.825.055 221.717 35.577 11.082 1.522.000 6.615.431 - 48.823 - - 2.727.656 2.776.479 41.995 66.476 51.755 638.717 309.424 1.108.367 933.180 81.775 19.506 319.732 86.612 1.440.805 54.126.233 5.824.057 2.796.702 1.983.391 4.672.087 69.402.470 (35.868.001) 5.166.250 7.566.758 5.567.177 28.436.692 10.868.876 Lain-lain Jumlah Aktiva Pasiva Bank Indonesia Antarbank Pasiva Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Lain-lain Jumlah Kewajiban Selisih 69 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 43. POSISI DEVISA NETO (PDN) Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003, bank-bank yang telah memperhitungkan risiko pasar untuk perhitungan CAR diharuskan untuk mempertahankan posisi devisa netonya setinggi-tingginya 30% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontijensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang , yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto Bank: Mata Uang Aktiva dan tagihan komitmen dan kontinjensi Rp Juta 2010 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjensi Rp Juta Bersih absolut Rp Juta Dollar Amerika Serikat Pound Inggris Dollar Australia Euro Dollar Singapura Dollar Canada Franc Swiss Yen Jepang Dollar Selandia Baru Dollar Hongkong 13.340.283 112.428 659.966 577.720 817.766 13.406 18.997 253.086 24.551 36.788 13.658.276 116.288 656.915 579.506 816.158 14.709 18.288 253.242 24.630 36.843 317.993 3.860 3.051 1.786 1.608 1.303 709 156 79 55 Jumlah 15.854.991 16.174.855 330.600 Mata Uang Aktiva dan tagihan komitmen dan kontinjensi Rp Juta 2009 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjensi Rp Juta Bersih absolut Rp Juta Dollar Amerika Serikat Dollar Australia Dollar Canada Dollar Singapura Euro Pound Inggris Dollar Hongkong Dollar Selandia Baru Franc Swiss Yen Jepang 12.204.130 823.349 12.910 691.125 386.768 68.000 10.781 33.199 8.447 245.928 12.105.196 818.332 15.045 689.678 387.925 68.939 10.409 33.268 8.489 245.905 98.934 5.017 2.135 1.447 1.157 939 372 69 42 23 Jumlah 14.484.637 14.383.186 110.135 *) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya. Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 3,09% dan 1,17%. 70 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret Valuta Asing 1 Dollar Amerika Serikat 1 Dollar Singapura 1 Yen Jepang 1 Euro 1 Dollar Hongkong 1 Dollar Australia 1 Poundsterling Inggris 1 Franc Swiss 1 Dollar Selandia Baru 1 Dollar Canada 2010 Rp 2009 Rp 9.100,00 6.491,24 97,65 12.237,68 1.170,84 8.337,42 13.787,41 8.555,83 6.460,55 8.956,26 11.555,00 7.599,49 117,57 15.335,23 1.490,96 7.964,87 16.483,22 10.110,66 6.577,11 9.218,56 44. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Segmen usaha disajikan menjadi kegiatan usaha perbankan, pembiayaan, asuransi dan sekuritas. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha: Bank Rp Juta PENDAPATAN Pendapatan bunga Pembiayaan Rp Juta 2010 Asuransi Rp Juta Eliminasi Rp Juta Total Rp Juta 1.844.209 106.306 8.774 (10.515) 1.948.774 404.490 18.127 55.190 (30.831) 446.976 2.248.699 124.433 63.964 (41.346) 2.395.750 HASIL Hasil segmen dari operasi 531.959 60.766 13.958 (28.800) 577.883 Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 29.525 Laba sebelum pajak 545.867 Pendapatan (beban) lainnya Jumlah Laba bersih 72.944 13.927 (29.525) (29.525) 603.213 420.167 71 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT INFORMASI LAINNYA AKTIVA Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Aktiva tetap - bersih Sinking fund untuk pelunasan obligasi subordinasi Aktiva lainnya bersih Total Aktiva KEWAJIBAN Simpanan Simpanan dari bank lain Surat-surat berharga yang diterbitkan bersih Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - bersih Pinjaman yang diterima Kewajiban lainnya Obligasi subordinasi - bersih Total Kewajiban 22.978.511 7.023.058 43.595.169 10.482 14.703 1.434.614 313.599 100.227 41 1.871.024 39.076 13.103 4.280.376 79.748.138 983.718 2.482.593 57.170.380 4.202.832 - - (68.340) 57.102.040 (194) 4.202.638 2.445.807 - - (59.703) 860.944 908.270 1.497.347 1.457.374 68.542.954 Bank Rp Juta PENDAPATAN Pendapatan bunga 653.312 124.498 777.810 Pembiayaan Rp Juta (54.882) 23.247.710 (57.153) 7.080.835 (202.794) 44.827.030 - 1.923.203 110.125 (1.020.674) 4.353.545 537.095 (1.335.503) 81.432.323 255.581 255.581 2009 Asuransi Rp Juta 2.386.104 860.944 1.561.582 (13.163) 1.864.263 1.457.374 (141.400) 69.434.945 Eliminasi Rp Juta Total Rp Juta 1.796.251 100.579 6.224 (7.854) 1.895.200 151.003 19.306 44.563 (30.204) 184.668 1.947.254 119.885 50.787 (38.058) 2.079.868 HASIL Hasil segmen dari operasi 165.583 55.699 11.015 (28.768) 203.529 Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 29.342 Laba sebelum pajak 174.373 Pendapatan (beban) lainnya Jumlah Laba bersih 64.328 11.277 (29.342) (29.342) 220.636 130.729 72 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT INFORMASI LAINNYA AKTIVA Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Aktiva tetap - bersih Sinking fund untuk pelunasan obligasi subordinasi Aktiva lainnya bersih Total Aktiva KEWAJIBAN Simpanan Simpanan dari bank lain Surat-surat berharga yang diterbitkan bersih Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - bersih Pinjaman yang diterima Kewajiban lainnya Obligasi subordinasi - bersih Total Kewajiban 14.469.465 11.902.177 35.277.926 122.109 90.191 1.048.409 100.352 195.841 98 1.640.163 34.986 8.000 12.397 4.983.854 68.273.585 871.148 2.166.843 - 8.000 1.687.546 102.007 (930.686) 5.026.323 418.695 (1.205.643) 69.653.480 49.819.065 2.888.360 - - 1.566.371 - - 1.507.457 1.386.771 1.410.143 1.489.976 60.068.143 (150.309) 14.541.617 (124.648) 12.063.561 - 36.326.433 751.985 72.709 824.694 (164.402) 49.654.663 (7.038) 2.881.322 (95.191) 202.032 202.032 1.471.180 1.507.457 2.138.756 (63.452) 1.621.432 (30.000) 1.459.976 (360.083) 60.734.786 Segmen Geografis Operasional utama Bank dan anak perusahaan di wilayah Indonesia yang memiliki resiko dan imbalan relative sama. Bank hanya memiliki cabang di Cayman Island dan kantor perwakilan di Singapura, yang kegiatan operasionalnya tidak signifikan. Segmen geografis dikelompokkan menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis: 2010 DKI Jakarta PENDAPATAN Pendapatan bunga Luar DKI Jakarta Eliminasi Jumlah 1.315.237 644.052 (10.515) 1.948.774 Kredit - bersih 27.209.329 17.820.495 (202.794) 44.827.030 Total Aktiva 62.231.779 20.536.047 (1.335.503) 81.432.323 Simpanan 29.015.252 28.155.128 (68.340) 57.102.040 Total Kewajiban 38.958.823 30.820.316 (344.194) 69.434.945 73 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 2009 DKI Jakarta PENDAPATAN Pendapatan bunga Luar DKI Jakarta Eliminasi Jumlah 1.293.246 609.807 (7.853) Kredit - bersih 22.054.966 14.271.467 Total Aktiva 53.245.095 17.614.028 (1.205.643) 69.653.480 Simpanan 25.424.920 24.394.145 (164.402) 49.654.663 Total Kewajiban 34.166.815 26.928.054 (360.083) 60.734.786 - 1.895.200 36.326.433 45. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Sejak tahun 1998 Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letter of credit, akseptasi, swap mata uang dan kewajiban kontinjensi lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds, dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan Bank. Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah tersebut akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 95 tahun 2004. Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang telah disempurnakan dengan Peraturan LPS No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006, menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank adalah: a. seluruhnya, sejak tanggal 22 September 2005 sampai dengan 21 Maret 2006, b. maksimal sebesar Rp 5.000.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September 2006, c. maksimal sebesar Rp 1.000.000.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007, d. maksimal sebesar Rp 100.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2007. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2 milyar. Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar sampai dengan Triwulan I/tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 28.972 juta dan Rp 25.748 juta. 74 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 46. INFORMASI LAINNYA a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk tahun 2009 dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008. Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk tahun 2008 dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003. Peraturan Bank Indonesia No.3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia No.5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar. Surat Edaran Bank Indonesia No.8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 tentang prinsip kehati-hatian dan laporan dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan, bank wajib memperhitungkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) secara konsolidasi. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 21,35% dan 22,80% dengan perhitungan sebagai berikut: 2010 Rp Juta Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Modal Modal Inti Modal Pelengkap Penyertaan 49.663.851 2009 Rp Juta 41.033.275 10.032.293 1.577.558 (1.004.300) 10.605.551 8.231.634 2.005.322 (880.411) 9.356.545 Rasio Kecukupan Modal dengan memperhitungkan risiko pasar 21,35% 22,80% Rasio modal inti terhadap aktiva tertimbang menurut risiko 20,20% 20,06% b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 2,09% dan 2,97%. c. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak terkait per tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK): 2010 2009 Rp Juta Rp Juta Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Surat Berharga Derivatif Kredit Penyertaan dalam bentuk saham 20.646 30.000 22 218.258 249.628 18.224 30.000 11.408 184.824 Jumlah 518.554 244.456 Batas maksimum pemberian kredit Bank kepada pihak terkait per tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 1.160.985 juta dan Rp 1.023.696 juta (10% dari modal Bank). 75 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 47. MANAJEMEN RISIKO Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan. Perkembangan bisnis yang pesat pada lingkungan eksternal dan internal perbankan juga menyebabkan risiko kegiatan usaha bank semakin kompleks. Bank dituntut untuk menerapkan manajemen risiko yang handal agar mampu beradaptasi dalam lingkungan bisnis perbankan. Dalam hal ini prinsip-prinsip manajemen risiko yang diterapkan akan sangat mendukung Bank untuk dapat beroperasi secara lebih berhati-hati dalam ruang lingkup perkembangan kegiatan usaha dan operasional perbankan yang sangat pesat. Prinsip-prinsip manajemen risiko tersebut pada dasarnya telah menjadi standar bagi dunia perbankan yang penerapannya diarahkan oleh regulator perbankan Indonesia yaitu Bank Indonesia, sehingga selaras dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Bank for International Settlements (BIS) melalui Basel Committee in Banking Supervision. Dengan memperhatikan hal di atas, Bank telah menyusun Pedoman Kebijakan Umum Manajemen Risiko (PKUMR) yang merupakan aturan tertinggi dalam implementasi manajemen risiko pada seluruh kegiatan Bank yang meliputi kebijakan umum, proses manajemen risiko, organisasi manajemen risiko, sistem informasi manajemen risiko, penerapan manajemen risiko, prosedur & penetapan limit risiko, sistem pengendalian intern, pedoman stress testing, pengelolaan risiko produk & aktivitas baru, laporan penerapan manajemen risiko, serta peran & tanggung jawab business unit dan supporting unit. Berdasarkan PKUMR diatas, Bank telah menetapkan berbagai kebijakan di bidang manajemen risiko, melalui Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kredit, Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Operasional yang menjabarkan tahapantahapan dalam proses manajemen risiko, yaitu identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko dan pengendalian risiko. Hal ini sebagai arahan tahap demi tahap dalam penerapan manajemen risiko yang konsisten pada setiap karyawan Bank khususnya para senior dan para pemegang jabatan lainnya agar memiliki pemahaman yang sama akan arah dan strategi implementasi manajemen risiko di Bank. Manajemen Risiko Kredit Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai Bank yang patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan system pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan, sehingga diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis Bank. Selain itu, dalam proses pemberian kredit harus mengikuti prosedur perkreditan yang sehat. Bank telah menyusun Pedoman Kebijakan Perkreditan Bank dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kredit yang antara lain mengatur mengenai wewenang memutus kredit pada Kantor Pusat dan Kantor Cabang, prinsip kehati-hatian risk taking unit dalam proses pemberian kredit, peran dan fungsi pengawasan oleh SKAI dan Biro Kepatuhan, independensi dan keterlibatan Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam memberikan opini untuk kredit di atas jumlah yang telah ditetapkan. Untuk mendukung implementasi pengukuran risiko kredit sesuai Basel II tersebut di atas, saat ini Bank menggunakan internal model yaitu Internal Credit Risk Rating (ICRR) untuk kredit / exposure debitur dengan plafond di atas Rp 35 miliar dan Credit Scoring untuk kredit konsumsi. Pemberian kredit didasarkan pada konsep Hubungan Total Debitur (one obligor concept), agar dapat dipantau semua eksposur risiko Bank atas fasilitas kredit yang diberikan kepada satu kelompok debitur. Konsep ini juga untuk memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Penetapan limit dilakukan secara berjenjang dari tingkat Komite Kredit Direksi, berdasarkan wewenang yang diberikan kepada Komite Kredit dan jumlah kredit yang diproses. Untuk pemberian kredit kepada debitur dengan jumlah plafond diatas Rp.35 miliar wajib mendapat Opini dari Biro Manajemen Risiko & Kepatuhan dengan selalu memperhatikan Legal Lending Limit atau Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) serta mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Selain itu, Bank telah melakukan analisis Stress Testing risiko kredit dengan menggunakan indicator dan metode sesuai dengan kondisi internal dan kondisi makro ekonomi. Analisis Stress Testing dilakukan secara rutin minimal satu kali setahun atau bila terjadi keadaan memburuk (worst case). 76 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Profil Risiko Kredit Bank pada triwulan I tahun 2010 secara Komposit dinilai Low dan cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya yang masih tergolong Moderate dan penilaian Sistem Pengendalian Risiko masuk dalam kisaran Acceptable. Penurunan risiko kredit ini disebabkan oleh adanya penurunan rasio NPL yang memiliki bobot risiko terbesar dari beberapa parameter yang digunakan dalam perhitungan risiko kredit. Manajemen Risiko Likuiditas Bank senantiasa memantau ketahanan likuiditas melalui Buffer liquidity untuk memproyeksikan kemampuan bank apabila terjadi penarikan dana dalam satu minggu ke depan dengan menjaga kecukupan aset-aset yang likuid seperti Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Utang Negara. Selain itu Bank juga memantau ketergantungan dan konsentrasi dari 100 deposan inti untuk memitigasi penarikan dana dari deposan inti. Untuk mengantisipasi timbulnya krisis likuiditas dalam situasi darurat Direksi menetapkan kebijakan contingency funding plan sebagai pedoman bagi Divisi Treasury untuk mengelola likuiditas. Manajemen Risiko Pasar Dalam rangka indentifikasi dan pengukuran Risiko Pasar atas aset dan instrumen keuangan dalam Trading Book, Bank melakukan proses valuasi (mark to market) secara harian, seperti mark to market posisi devisa neto dan mark to market surat berharga. Untuk pemantauan Risiko Pasar, Bank melakukan pemantauan melalui limit-limit untuk operasional dealing room yang ditetapkan dan dikaji ulang secara berkala, seperti limit posisi valuta asing terbuka (net open position) baik limit intra day maupun limit over night, limit dealer, dan limit kerugian (cut loss). Limit-limit diteteapkan dengan menganut prinsip kehati-hatian serta dipantau secara cross checking antara Divisi Treasury yang melaksanakan trading dengan Bagian Settlement yang melaksanakan penyelesaian transaksi. Disamping itu Bank juga memantau limit VaR untuk Risiko Nilai Tukar dengan holding period harian. Untuk mendukung proses pemantauan Risiko Pasar, Bank sedang menyiapkan Integrated Treasury System dalam rangka penyediaan informasi terkini mengenai perkembangan pasar serta pemantauan limit-limit yang ada. Manajemen Risiko Operasional Pengelolaan risiko operasional merupakan bagian integral dari manajemen risiko Bank. Risiko operasional berbeda sifatnya dengan risiko pasar dan risiko kredit, karena penilaiannya lebih banyak bersifat kualitatif. Secara umum pengelolaan risiko operasional ditujukan untuk mencegah dan memitigasi risiko guna meminimalkan dampak kerugian risiko operasional. Berdasarkan ukuran dan komplesitas usaha Bank, cakupan pengelolaan Manajemen Risiko Operasional di internal Bank meliputi Risiko Lainnya yaitu Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Reputasi, dan Risiko Kepatuhan. Pengelolaan Risiko Operasional yang dilakukan pada unit kerja Divisi/Biro/Group dan Cabang dengan berpedoman kepada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Operasional sebagai arahan. Direksi menetapkan Kepala Divisi/Biro/Group sebagai Koordinator Jenis Risiko dalam mengelola dan mengawasi setiap jenis risiko sesuai bidang yang menjadi tanggung jawabnya dan menunjuk Koordinator Risiko di setiap Divisi/Biro/Group dan cabang, yang tugasnya antara lain mengkoordinasikan risk owner dalam pelaksanaan manajemen risiko operasional melalui Operational Risk Tool yaitu: - Tool Loss Event Management (LEM), yaitu tool yang digunakan untuk mengumpulkan data kerugian operasional pada masa lalu (loss event data base) dan selanjutnya digunakan untuk mengantisipasi risiko kerugian operasional agar tidak terulang kembali di masa mendatang. 77 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Tool Risk & Control Self Assessment (RCSA), yaitu tool yang digunakan untuk mengidentifikasi kejadian risiko pada setiap unit kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Tool Key Risk Indicator (KRI), yaitu tool yang digunakan untuk memantau parameter risiko tertentu terhadap limit yang telah ditetapkan. Dalam penerapannya, ketiga sub system dalam tools Risiko Operasional tersebut saling berhubungan satu sama lain. Potensi risiko yang tidak ter-capture oleh RCSA dapat diketahui dari kejadian LEM. Sedangkan KRI’s memberikan indikator atau peringatan dini terhadap kejadian yang memiliki potensi risiko utama pada Bank. Operational Risk Tools senantiasa dikinikan sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku. Untuk meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko operasional, Bank melakukan pengkinian terhadap Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Operasional serta Operational Risk Tools yang digunakan sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku. Selain itu, Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang berperan sebagai unit yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi efektivitas pengendalian intern juga melakukan review dan validasi terhadap hasil penilaian risiko yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja melalui Tool Risk & Control Self Assessment (RCSA) dan kerugian risiko operasional (loss data) yang dicatat dalam Tool Loss Event Management (LEM). Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan risk awareness pada risk owner, berbagai sosialisasi dan komunikasi manajemen risiko operasional tetap dilakukan secara terus-menerus di setiap unit kerja yang terkait baik di Divisi/Biro/Group dan Cabang. Dengan demikian pengetahuan dan kemampuan risk owner baik pada aktivitas bisnis atau operasional akan meningkat dalam melakukan proses manajemen risiko di unit kerjanya masing-masing. Manajemen Risiko Lainnya Risiko Hukum Pengelolaan Risiko Hukum dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Hukum. Bank melakukan pemantauan risiko hukum secara periodik baik melalui Laporan Profil Risiko Hukum, laporan Key Risk Indicator untuk risiko hukum dan melalui unit kerja yang menangani masalah hukum. Sepanjang 2009 tidak tercatat kasus hukum yang berpotensi menimbulkan Risiko Hukum yang signifikan. Risiko Strategik Pengelolaan risiko stratejik dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Stratejik. Strategi untuk mencapai visi dan misi Bank tercakup dalam Rencana Bisnis tahunan, sebagai arahan dalam menjalankan usaha jangka pendek dan menengah. Pemantauan risiko stratejik secara periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko Stratejik, laporan Key Risk Indicator untuk risiko stratejik serta analisa dan evaluasi realisasi pencapaian target masing-masing unit kerja. Risiko Reputasi Pengelolaan risiko reputasi dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi. Sebagai lembaga kepercayaan publik, Bank wajib memberikan perhatian khusus terhadap potensi timbulnya Risiko Reputasi. Untuk itu, Bank telah menunjuk Koordinator Penyelesaian Pengaduan Nasabah di Kantor Cabang dan di Kantor Pusat dengan tugas melakukan pemantauan media untuk memonitor setiap pemberitaan yang berkenaan dengan Bank, terutama pemberitaan yang dapat menimbulkan citra negatif. Bank mengadministrasikan, memfasilitasi dan menyelesaikan setiap pengaduan nasabah yang diterima dengan sebaik mungkin. Bank secara berkala melakukan pertemuan dengan media, investor, dan komunitas perbankan lainnya untuk keterbukaan informasi. Pemantauan risiko reputasi juga secara periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko Reputasi dan Laporan Key Risk Indicator untuk risiko reputasi. Risiko Kepatuhan Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kepatuhan. Biro Kepatuhan bertanggung jawab dalam memantau kepatuhan Bank terhadap semua ketentuan yang berlaku, termasuk kewajiban pelaporan dan pemenuhan komitmen Bank terhadap regulator. Bank juga wajib memantau transaksi Suspicious Transaction Report (STR) dan 78 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Cash Transaction Report (CTR) dalam rangka penerapan program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Teroris (PPT) yang sebelumnya dikenal dengan Prinsip Mengenal-Nasabah (Know Your Customer/KYC). Laporan tersebut dilaporkan sesuai ketentuan kepada Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai regulator. Pemantauan risiko kepatuhan juga secara periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko Kepatuhan dan Laporan Key Risk Indicator untuk risiko kepatuhan. Manajemen Risiko pada Produk dan Aktivitas Baru Bank melakukan pengelolaan 8 (delapan) jenis risiko pada setiap produk dan atau aktivitas baru yang akan diluncurkan oleh Sponsoring Unit dalam pengembangan bisnisnya. Terhadap setiap produk dan atau aktivitas baru dilakukan analisis dan identifikasi risiko, serta dilakukan pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko. Manajemen Risiko pada Perusahaan Anak Sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, Bank melaksanakan penerapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Anak untuk triwulan I tahun 2010 yang terdiri dari: - PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFI) yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor, anjak piutang, dan sewa guna usaha. Kepemilikan Bank per 31 Maret 2010 tercatat tetap sebesar 54.35%. - PT Verena Oto Finance Tbk. (VOF) yang bergerak pada pembiayaan kendaraan bermotor. Kepemilikan Bank Panin per 31 Maret 2010 tercatat tetap sebesar 42.87%. - PT Bank Panin Syariah (d/h PT Bank Harfa) (BPS). Kepemilikan Bank Panin per 31 Maret 2010 tercatat sebesar 99.997%. - PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) yang bergerak di bidang asuransi. Kepemilikan Bank per 31 Maret 2010 tercatat sebesar 15.92%. Pada 31 Maret 2010 dan 2009, tingkat risiko komposit PT Asuransi Multi Artha Guna stabil berada pada kisaran Low dimana inheren risk Low disertai sistem pengendalian risiko yang Strong. Risk Base Capital (RBC) PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. sebesar 234% dan 230%, yang jauh di atas RBC yang diwajibkan sebesar 120%. Profil Risiko Konsolidasi Sebagai tindak lanjut dari ketentuan Bank Indonesia mengenai ”Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank yang melakukan pengendalian pada Perusahaan Anak” maka Bank telah menyampaikan Laporan Perdana Profil Risiko Konsolidasi ke Bank Indonesia pada minggu ke-4 Januari 2009 yang selanjutnya disampaikan secara triwulanan. Untuk matriks Profil Risiko Konsolidasi posisi triwulan I tahun 2010 sebagai berikut: Agregat Risiko Inheren/Aggregate Inherent Risk Agregat Sistem Pengendalian Risiko/Aggregate Risk Control System Peringkat Risiko Komposit/Composite Risk Level Low Strong Low Khusus untuk penerapan Manajemen Risiko pada perusahaan anak yang bergerak di bidang asuransi yaitu AMAG tidak dilaporkan melalui Laporan Profil Risiko Konsolidasi Bank, tetapi dilaporkan tersendiri melalui Laporan Penilaian dan Penyampaian Penerapan Manajemen Risiko pada perusahaan anak yang bergerak di bidang asuransi hanya terbatas pada pemantauan dan penilaian tingkat risiko dan penerapan kehati-hatian dan risk awareness pada berbagai jenis risiko yang ada pada usaha asuransi, antara lain kecukupan RBC (Risk Based Capital) yang menjadi ukuran keamanan finansial atau kesehatan suatu perusahaan asuransi. 79 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 48. KONTINJENSI DAN IKATAN LAINNYA Kontinjensi a. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1993. Pada tanggal 10 Juni 1999 Panitera Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta telah menyerahkan salinan resmi putusan perkara gugatan No. 167/G/1998/PT.TUN.JKT antara Bank dengan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP) mengenai Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan (SKP PPh Badan) tahun 1993 sebesar Rp 9.710 juta, yang isinya adalah: Mencabut atau membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1993. Menyatakan bahwa SKP PPh Badan tahun 1993 adalah “nihil”. Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan atau merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana tercantum dalam Surat Setoran Pajak terkait. BPSP telah mengajukan kasasi atas keputusan tersebut dan ditolak oleh Mahkamah Agung dalam Surat Keputusannya No. 82K/TUN/2000 tanggal 27 Pebruari 2001. Pada tanggal 10 Desember 2001 PTTUN Jakarta melalui Surat Keputusan No. W7.PT.TUN.Eks.3802.2001 telah menegur BPSP untuk segera melaksanakan Putusan PTTUN No.167/G/1998/PT.TUN.JKT tanggal 10 Juni 1999 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. PTTUN pada tanggal 30 September 2002 melalui suratnya No. W7.PT.TUN.Eks.319.2002 menyampaikan surat kepada Presiden Republik Indonesia sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi untuk memerintahkan Menteri Keuangan Republik Indonesia dan BPSP melaksanakan keputusan PTTUN yang mempunyai kekuatan hukum tetap. b. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1994 Sehubungan dengan gugatan Bank mengenai SKP Kurang Bayar PPh Badan tahun 1994, pada tanggal 31 Mei 2000 PTTUN Jakarta melalui Keputusan No. 294/G/1999/PT.TUN.JKT telah menetapkan: Mengabulkan gugatan Bank untuk seluruhnya. Menyatakan batal surat keputusan BPSP No. PUT-225/BPSP/M.IV/1999 tanggal 10 September 1999 yang hanya mengabulkan sebagian permohonan banding Bank atas SKP PPh Badan tahun 1994. Memerintah BPSP untuk menerbitkan Surat Keputusan Baru yang berisi: a. Membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1994. b.Menyatakan SKP Pajak Penghasilan Badan tahun 1994 adalah nihil. c.Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan/ merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana dalam Surat Setoran Pajak terkait. Namun sampai dengan saat ini, BPSP belum melaksanakan Keputusan PTTUN tersebut atas bagian yang ditolak BPSP sebesar Rp 1.030 juta dan/atau kasasi. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, jumlah yang telah dibayar Bank atas SKP Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) tahun 1993 dan 1994 termasuk bunga denda keterlambatan adalah sebagai berikut: Keterangan Tahun SKP PPh Badan SKP PPh Badan Bunga denda keterlambatan Jumlah 1993 1994 80 Rp Juta 9.710 1.030 84 10.824 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Karena belum adanya pelaksanaan Keputusan PTTUN oleh BPSP sehubungan dengan gugatan perkara SKP PPh Badan tahun 1993 dan 1994, maka Bank mencatat pembayaran pajak tersebut sebagai pajak dibayar di muka (Catatan 17). c. Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Panin Insurance Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 2 Januari 2003. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Panin Insurance Tbk. d. Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 1 Januari 2005. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. Ikatan Lainnya a. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance dengan PT Panin Life Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama No.01/AGR-BNC/06/2006 tanggal 23 Juni 2006. Produk Bancaassurance adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang diterbitkan oleh PT Panin Life Tbk, yang terdiri atas Produk Panin Dana Pasti, Produk Panin Flexilinked dan Produk Panin Lifevestlink. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh kompensasi berupa komisi, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali. b. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran Bahana Reksa Panin Terproteksi III dan IV dengan PT Bahana TCW Investment Management berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 014/BTIMBANKPANIN/0808 tanggal 22 Agustus 2008. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen penjual dengan memperoleh kompensasi berupa imbal jasa, dengan jangka waktu perjanjian selama 1 tahun dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 2 Desember 2009 Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah daftar reksadana yang ditawarkan menjadi Bahana Reksadana Panin Terproteksi III, IV, V, VI, VII, VIII, IX dan X. c. Pada tanggal 7 November 2003, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan PT Bank Victoria International Tbk (Victoria), dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100.000 juta. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut. VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Victoria. Perjanjian kerjasama pembiayaaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 25 Agustus 2004, jumlah maksimum fasilitas meningkat sejumlah Rp 100.000 juta, dimana tambahan fasilitas tersebut harus digunakan seluruhnya dalam waktu 1 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Pada tanggal 9 November 2004, jumlah maksimum fasilitas meningkat dari Rp 200.000 juta menjadi Rp 300.000 juta. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai. d. Pada tanggal 10 Desember 2004, VOF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. 81 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BNI. Perjanjian kerjasama ini telah dirubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas pinjaman tersebut, terakhir pada tanggal 29 Juni 2006. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 4 tahun sejak penandatanganan amandemen perjanjian kredit. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai. Apabila nasabah telah menunggak pembayaran lebih dari 90 hari atau apabila jumlah tunggakan (pokok ditambah bunga) lebih dari atau sama dengan 2% dari plafond kredit maka disposisi kredit untuk sementara dihentikan hingga VOF menyelesaikan tunggakan kepada Bank. e. Pada tanggal 25 Maret 2009, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan denghan Centratama Nasional Bank (CNB) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 5.000 juta. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara klain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumrn. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada CNB. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse. Pada tanggal 21 Desember 2009, VOF telah melunasi fasilitas kredit tersebut. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai. f. Pada tanggal 21 Agustus 2009, VOF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp. 50.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan. g. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BRI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse. h. VOF mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melindungi kendaraan bermotor yang dibiayai oleh VOF, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan. i. Berdasarkan surat dari Bank Permata No. 393/BP/CRC-WB/IX/2009 tanggal 15 September 2009, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jenis fasilitas Consumer Asset Purchase (CAPR) dengan jumlah maksimum Rp. 100.000 juta dengan tenor pembiayaan 36 bulan. Sampai dengan 31 Desember 2009, Clipan belum menggunakan fasilitas ini. 49. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERBEDA DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Bank dan anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda atas penyusutan kendaraan dan inventaris kantor dan tidak melakukan penyesuaian atas kebijakan akuntansi yang berbeda tersebut, karena tidak praktis dilakukan dan jumlahnya tidak signifikan. Kendaraan dan inventaris kantor disusutkan dengan metode menurun ganda (double declining balance method), kecuali kendaraan dan inventaris kantor anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus. 82 PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 50. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP BANK DAN RENCANA MANAJEMEN Manajemen menyadari bahwa krisis keuangan global memiliki dampak terhadap volume bisnis Bank dan akan meningkatkan risiko kredit yang dimiliki Bank. Operasi industri perbankan telah terpengaruh dan diperkirakan akan terus terpengaruh oleh ketidakpastian dimasa mendatang yang disebabkan karena kondisi ekonomi global, dimana hal ini merupakan situasi yang berada di luar kendali Bank. Dampak potensial terhadap Bank atas kondisi ini antara lain adalah menurunnya kemampuan membayar debitur yang dapat berakibat pada meningkatnya rasio pinjaman bermasalah Bank. Namun demikian, manajemen telah mengambil langkah-langkah, yang memadai untuk memelihara likuiditas, menjaga kecukupan modal dan melakukan pendekatan secara hati-hati untuk meningkatkan aset, termasuk dalam menyalurkan kredit baru. Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang, oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Rencana dan strategi manajemen adalah sebagai berikut: a. Memperkuat struktur permodalan melalui kapitalisasi laba ditahan, menjaga rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Loan to Deposit Ratio dan rasio-rasio likuiditas lainnya secara efektif. b. Meningkatkan pendanaan melalui simpanan dalam bentuk tabungan dan giro, dengan tujuan untuk menurunkan cost of fund secara keseluruhan. c. Meningkatkan Fee Based Income dengan menawarkan produk dan jasa perbankan yang inovatif dengan focus kepada sektor retail dan komersial. d. Memperluas jaringan distribusi dengan menambah jumlah kantor cabang dan ATM untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah. e. Mengimplementasikan Risk Management dan Good Corporate Governance. f. Memperkenalkan jasa perbakan syariah. 51. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 7 sampai dengan 83 dan informasi tambahan dari halaman 84 sampai dengan 89 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 30 April 2010. 83 P.T BANK PAN INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) 31 MARET 2010 DAN 2009 2010 Rp Juta ASET Kas Penempatan pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 5,195 juta dan Rp 13,604 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Penempatan pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 82,476 juta dan Rp 51,467 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Surat- surat berharga Pihak lain Afiliasi Dikurangi : Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai surat berharga dan cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Obligasi pemerintah Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar nihil pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Tagihan derivatif - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 32 juta dan Rp 1,114 juta pada triwulanI/tahun 2010 dan 2009 2009 Rp Juta 930.264 776.719 14.897.041 10.016.618 351.367 1.002.988 8.030.782 4.354.165 2.799.646 30.000 2.829.646 3.002.268 30.000 3.032.268 (94.991) 2.734.655 (221.328) 2.810.940 956.834 1.903.003 3.271.865 7.153.234 - - 2.807 42.112 43.344.299 216.073 43.560.372 35.265.642 12.284 35.277.926 375.602 431.970 1.143.821 957.441 Pendapatan yang masih akan diterima 493.387 607.987 Biaya dibayar dimuka 119.530 93.817 Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 1,572,627 juta dan Rp 1,212,297 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Pihak lain Afiliasi Jumlah Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 3,826 juta dan Rp 4,634 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 12,181 juta dan Rp 10,299 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Uang muka pajak - Aset pajak tangguhan 481 118.746 130.813 1.664.466 1.605.875 Properti terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non produktif masing-masing sebesar Rp 14,346 juta dan Rp 13,544 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 177.141 11.194 Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non produktif masing-masing sebesar Rp 167,870 juta dan Rp 153,695 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 312.706 304.239 Rupa-rupa aset 426.721 626.672 JUMLAH ASET 79.568.107 68.108.194 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.217.884 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan sebesar Rp 961.936 juta pada triwulan I/tahun 2009 *) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS 84 P.T BANK PAN INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) 31 MARET 2010 DAN 2009 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta KEWAJIBAN DAN MODAL KEWAJIBAN Giro 13.460.701 9.604.949 404.306 357.721 Tabungan 11.567.591 9.008.683 Deposito berjangka Pihak lain Afiliasi Jumlah 31.818.395 295.862 32.114.257 30.321.112 879.775 31.200.887 Kewajiban segera lainnya Sertifikat deposito - bersih - Simpanan dari bank lain Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan syarat repo Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban sewa guna usaha - 4.202.832 2.885.919 860.944 1.507.457 3.279 20.163 379.428 436.604 2.410.807 1.596.371 908.270 1.386.771 99.438 83.649 - - Beban yang masih harus dibayar 191.181 210.498 Taksiran Pajak Penghasilan 227.750 47.499 Kewajiban lain-lain 188.510 192.051 1.492.374 1.459.976 68.511.668 59.999.198 Obligasi subordinasi Jumlah Kewajiban Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan - EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Modal dasar - 59.000.000.000 saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 20.359.536.451 saham pada triwulan I/tahun 2009 Agio saham - 2.408.765 2.035.954 3.444.330 2.325.897 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan - - Selisih penilaian kembali aset tetap - - Laba yang belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual 24.355 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan (3.747) (3.747) 5.182.736 3.977.998 Jumlah Ekuitas 11.056.439 8.108.996 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 79.568.107 68.108.194 Saldo Laba *) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS 85 (227.106) P.T BANK PAN INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Hasil bunga Provisi dan komisi kredit Jumlah pendapatan bunga 2010 2009 Rp Juta Rp Juta 1.841.286 1.841.286 1.708.644 83.477 1.792.121 Beban Bunga Beban bunga Beban lainnya selain beban bunga Jumlah beban bunga 849.491 849.491 1.139.247 1.139.247 Pendapatan Bunga - bersih 991.795 652.874 Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi selain kredit Pendapatan transaksi valuta asing Pendapatan kenaikan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga Pendapatan lainnya Jumlah pendapatan operasional lainnya 61.054 9.021 46.067 40.526 255.475 64.835 390.385 6.093 49.361 142.047 Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 442.903 8.194 295.388 (3.975) Beban operasional lainnya Beban administrasi dan umum Beban personalia Beban penurunan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga Beban transaksi valas Beban promosi Beban lainnya Jumlah beban operasional lainnya 206.016 99.743 184.047 80.402 21.922 69.800 397.481 16.400 59.355 340.204 PENDAPATAN/BEBAN OPERASIONAL BERSIH 533.602 163.304 16.871 2.799 10.769 1.959 PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional Beban non operasional PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL BERSIH 14.072 PENDAPATAN/BEBAN LUAR BIASA - LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Pajak kini Penghasilan (Beban) pajak tangguhan Beban pajak LABA/RUGI TAHUN BERJALAN BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian *) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS 86 8.810 - 547.674 172.114 (128.379) 872 (127.507) (72.149) 30.764 (41.385) 420.167 130.729 17,44 - 6,43 6,20 7 8 . . . . . . . . . . . - - a e r a r p e o l . 2 . s a s a e r m u e 1 - l ( i i l i d l b n a r a a n p e n r s u r b j k k h i i - m n a a n p e s e s s a e R k l b k i l i h i i l l - a e n a r w a n a na a s P l . - a o 3 S k 2 9 0 0 2 D 1 - - - - - - - - 9 3 4 6 5 0 1 1 6 3 7 . 7 6 1 0 4 2 7 6 1 . - 1 ( - - - 9 1 2 6 0 ) - - - . . 1 9 4 4 2 7 0 1 9 6 5 6 . 6 8 0 . 2 4 2 0 4 0 5 0 0 - 0 - 0 - . 4 7 5 0 - - - 0 - - 0 - - 1 - ) 0 3 0 - 9 1 . 0 - - 2 6 0 1 1 5 5 3 4 2 7 - 4 - 7 . 3 4 - - 7 ) - 7 3 - 0 0 - 3 3 - 3 4 4 3 4 4 . 4 4 3 5 5 . 6 6 3 7 7 . r e m e s e r p e 8 - S l ) ( b d . - a a t L b . - e . - - - - - - n a a r e n u a s r e 8 9 5 2 1 9 8 9 5 2 1 9 l j b h h i b . - - - - - - ua u n u a e s r e e t f 3 7 4 0 9 3 3 7 4 0 9 3 t l j i d k i d k n a m p e s a a s a s a e r m g s e u i g R u 8 l j b h h i b b 0 - t L 0 n a a r e n u a s r e a a 4 ( d 4 2 0 1 0 t 2 M 1 3 S t R k i l i i i l i d l b i - - - - - - - - - n a g n u a e n a r p o a k l n a r a a n p e na e r a s u r s e S b j k k h i i l - - - - - - - - - n p a a r e n p e 6 1 K A S P n a g n e n a g n u u e s p a e e s a t t t d b h a m e n a a n p e s e s s a s a e R i l b k i l i h i i l i k i f i l k . . . . . - - - - - - n a r w a n a na a s a e 9 3 9 0 0 5 1 4 0 7 5 1 2 1 5 3 5 2 7 3 P k l . . . . . . . . . . . - - a r u a n a r p e o 1 8 7 5 3 9 7 1 7 27 4 7 3 0 0 0 0 0 1 9 9 8 9 5 2 7 4 7 3 6 6 2 8 1 3 2 0 3 5 3 3 0 2 9 0 0 2 J 1 S l ) ( ) ( i d n a g n ua e ua u n u n a a a u s r p e t k l j i d k h s a n a r p o a a e s r e e e na a s a u e p a e e t t t t t l i d k f k i k e y a n n a na u g g n p e y a n n a na u g g n p e n a r a a n p e n a m p e s a a n a a u r p e a m t b j k i l i h b i l b k s s a u e a m u n a u n e a n a u n e n a e r a s a s a e r s a n s a r n a a n p e m a a s m a a n a g n a r e e t J t t T t t D t t K i k h l k i d k d i k i k i i l i d i k i l i h h s u r s e m u e g u r a a s e s e o g a o a a a o S L S S A M S k h i i l l b ) i ( b h i i l h i i l i l d l b l d PT. BANK PANIN Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan Pendapatan (Beban) non operasional-bersih Pembayaran beban pajak 1,826,220 (857,329) 326,914 (398,387) (6,604) 50,834 13,795 (40,364) Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi Kenaikan/penurunan Aktiva Operasi Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali Aktiva lain-lain Kenaikan/penurunan Kewajiban Operasi Giro Kewajiban segera lainnya Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban lain-lain Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham Pembelian aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi 915,079 1,762,529 (1,221,791) 94,037 (339,761) 146,542 38,768 39,574 (34,223) 485,675 (4,836,980) 2,333,517 (1,943,764) 0 (1,499) (4,391,515) (2,036,369) 22,045 59,606 87,829 1,341,127 184,942 (2,048,296) 1,542,494 1,942,450 357,057 8,772 830,903 71,560 946,427 1,755,555 1,521,240 1,507,457 (9,029) (205,101) 851,384 (78,588) (95,924) (1,211) (23,269) (89,315) (42) (175,723) (112,626) 23,193 47 (31,356) - (80,907) 1,813 (956,923) 2,424 7,271 - (8,116) (1,026,322) (388,940) (287,564) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Surat berharga yang diterbitkan Biaya Emisi efek hutang Pinjaman yang diterima Penambahan Modal disetor Penambahan Agio Saham Penerimaan (pembayaran) dividen Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS *) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS 88 PT. BANK PANIN Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 2010 Rp Juta PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA BULAN TRIWULAN I Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah *) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS 89 2009 Rp Juta 899,011 2,472,083 859,385 926,205 1,914,131 1,374,203 4,230,479 4,214,539 930,264 2,554,713 356,562 776,719 2,133,664 1,016,592 3,841,539 3,926,975 31,253 82,630 (502,823) (149,486) 219,533 (357,611) (388,940) (287,564)