BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Kondisi perekonomian yang selalu berubah dan diimbangi dengan
perkembangan teknologi menjadikan suatu perusahaan terus
bersaing
untuk
mempertahankan keberadaannya. Kondisi tersebut menuntut perusahaan
untuk
melakukan perbaikan di berbagai bidang.Salah satunya adalah di bidang akuntansi
keuangan.
Kesuksesan suatu perusahaan dalam mempertahankan keberadaannya
tidak luput
telah
dari peran
dilakukan. Para
merencanakan
saham
manajer
keuangan
dan keputusan
manajer
keuangan
memiliki
pengadaan
keputusan keuangan
yang
utama
yaitu
tugas
dan penggunaan dana guna
perusahaan. Tujuan
keuangan
memaksimalkan nilai
yang
dilakukan
adalah
meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham.Secara
normatif,
tujuan
keputusan
keuangan
adalah untuk memaksimumkan nilai
perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan yang diciptakan, maka semakin besar
kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Penilaian
prestasi
dan
kinerja
perusahaan
tersebut
pada
terhadap
umumnya dinilai dengan
menggunakan rasio keuangan. Rasio keuanganmerupakan salah satu teknik atau
metode dalam
menganalisis
laporan keuangan.
Analisis rasio
keuangan ini
memiliki keterbatasan (Warsono, 2003:25). Untuk mengatasi kelemahan tersebut
Universitas Sumatera Utara
telah dikembangkan konsep baru yaitu EVA (Economic Value Added) dan MVA
(Market Value Added).
Pada tahun 1990-an, Stern Stewart dan Company, terutama Joel M Stewart
memperkenalkan suatu pendekatan dalam penilaian kinerja keuangan yaitu dengan
menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA). EVA merupakan selisih
antara laba bersih setelah pajak (NOPAT - Net Operating Profit After Tax) dengan
biaya modal (Cost of Capital). Selain EVA, pendekatan lain yang juga digunakan
untuk mengukur kinerja perusahaan yang didasarkan pada nilai pasar yaitu Market
Value Added (MVA). MVA merupakan selisih antara nilai pasar ekuitas (market
value of equity) dan nilai buku ekuitas (book value of equity).
EVA dan MVA
perusahaan
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan
internal
oleh berbagai perusahaan sebagai salah satu upaya untuk dapat
menghubungkan antara kepentingan manajemen perusahaan dengan investor atau
eksternal perusahaan. Di satu sisi, pihak manajemen perusahaan menginginkan
penghargaan (reward) yang tinggi dalam menjalankan perusahaan, tetapi di sisi lain,
pihak penyandang dana yaitu pemegang saham dan para kreditur menginginkan
peningkatan kesejahteraan dan pengembalian yang tinggi atas investasi yang
dilakukannya.
EVA dan MVA yang positif menandakan perusahaan berhasil menciptakan
nilai bagi pasar dan pemilik modal karena perusahaan dapat menghasilkan tingkat
pengembalian yang melebihi tingkat biaya modalnya, hal ini sejalan dengan sasaran
utama manajemen
perusahaan yaitu memaksimalkan harga saham
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Sebaliknya, EVA dan MVA yang negatif menunjukkan nilai perusahaan yang
menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal.
Perusahaan yang diteliti oleh penulis adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penulis tertarik dengan perusahaan manufaktur
karena pada umumnya perusahaan manufaktur terdapat beberapa proses dalam
pembuatannya, hal ini terlihat dengan semakin banyaknya produk-produk yang
ditawarkan dan variasi produk sehingga penulis ingin mengetahui apakah perusahaan
manufaktur juga memberikan kepuasaan yang sama dengan para pemegang sahamnya
dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi yang dilakukan oleh
pemegang saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Dwitayanti (2005) menjelaskan bahwa EVA
memiliki pengaruh terhadap MVA.Prakasa (2007) menunjukkan bahwa EVA tidak
berkorelasi signifikan dengan MVA.Lebih lanjut, Hartini (2009) menjelaskan hasil
penelitiannya bahwa ada hubungan antara nilai EVA dan MVA, namun sifatnya tidak
selalu searah.
Dari beberapa penelitian tersebut menunjukkan hasil yang tidak
konsisten, hal ini memberikan motivasi kepada penulis untuk meneliti lebih lanjut
pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA)
dalam sebuah skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Economic Value Added
(EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia”
Universitas Sumatera Utara
1.2.
Perumusan dan Batasan Masalah
1.2.1
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang yang dikemukakan di atas, maka
penulis merumuskan masalah yaitu: “Apakah Economic Value Added (EVA) dan
Market Value Added (MVA) berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.”
1.2.2
Batasan Masalah
Beberapa batasan konsep yang ditetapkan penulis terhadap penelitian ini,
yaitu diantaranya:
a. Metode analisis yang digunakan untuk
menilai
kinerja keuangan
perusahaan manufaktur di BEI adalah metode Economic Value Added
(EVA) dan Market Value Added (MVA).
b. Data yang digunakan berdasarkan laporan keuangan perusahaan
manufaktur yaitu pada periode tahun 2009-2012.
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Economic Value
Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) secara parsial dan simultan terhadap
return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini diharapkan tidak hanya bagi
penulis, namun juga bagi perusahaan dan peneliti lainnya.
a. Bagi penulis, sebagai bahan pembelajaran mengenai Economic Value Added
(EVA) dan Market Value Added (MVA) serta bagaimana penggunaannya.
b. Bagi para investor dan manajemen perusahaan, sebagai bahan pertimbangan
dalam
pengambilan
keputusan
investasi
dan
bahan
pertimbangan
manajemen dalam menilai kinerja perusahaan.
c. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi untuk menyempurnakan
penelitian selanjutnya yang sifatnya sejenis serta memberikan wawasan
yang relatif luas mengenai Economic Value Added (EVA) dan Market
Value Added (MVA).
Universitas Sumatera Utara
Download