bab 2 landasan teori

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Internet
2.1.1 Pengertian Internet
Menurut Hahn (1996, p2) Internet adalah jaringan global, berisi beraneka macam
informasi yang menggabungkan jaringan-jaringan komputer yang ada di seluruh dunia. Internet
dapat juga diartikan sebagai suatu jarungan komunikasi antar komputer yang besar yang
mencakup seluruh dunia dan berbasis pada sebuah protokol yang disebut TCP/IP (Transmition
Control Protocol / Internet Protocol).
Menurut Ellsworth dan Ellswerth (1997, p3) Interconection Networking yang biasa
disebut internet merupakan suatu jaringan besar yang dibentuk oleh interkoneksi jaringan
komputer dan komputer tunggal di seluruh dunia lewat saluran telepon, satelit dan sistem
telekomunikasi lainnya. Berdasarkan kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa internet
adalah jaringan global yang menggabungkan jaringan-jaringan komputer yang ada di seluruh
dunia lewat saluran telepon, satelit dan sistem telekomunikasi lainnya.
Internet (Oetomo, 2001, p2) merupakan sebuah koleksi global dari ribuan jaringan yang
dikelola secara bebas. Internet (International Network) adalah sebuah jaringan komputer yang
sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling terhubung yang menjangkau
seluruh dunia. Internet merupakan suatu jaringan komunikasi tanpa batas yang melibatkan
jutaan komputer pribadi yang tersebar di seluruh dunia.
Internet merupakan salah satu infrastruktur utama e-Business. Pada mulanya, jaringan
internet dikembangkan sebagai saluran khusus untuk aktivitas riset dan keperluan para
akademisi. Dalam perkembangannya, internet dieksploitasi untuk berbagai keperluan lainnya,
termasuk untuk keperluann bisnis. Internet itu sendiri sebenarnya adalah singkatan dari
Interconnected Network. Menurut Randall dan Latulipe (Diana, 2001, p3) secara sederhana,
internet bisa diartikan sebagai “a global network of computer networks”. Dengan demikian, pada
6
dasarnya internet merupakan jaringan komputer yang sangat besar terbentuk dari jaringanjaringan kecil yang saling terhubung satu sama lain.
Jaringan internet sukses dikembangkan dan diuji coba pertama kali pada tahun 1969
oleh U.S Department of Defense dalam proyek ARPANet (Advanced Research Projects Network).
Sejak itu perkembangna internet berlangsung sangat pesat. Salah satu faktor yang berkontribusi
pada menjamurnya pemakaian internet di seluruh belahan dunia adalah perkembangan WWW
(World Wide Web) yang dirancang oleh Tim Berners-Lee dan staff ahli di laboratorium CERN
(Conseil European Pour Ia Recherche Nucleaire) di Genewa (Swiss) pada tahun 1991.
2.1.2 Sejarah Perkembangan Internet
Internet sudah ada sejak tahun 1957, dengan diluncurkannya satelit Soviet yang
dinamakan Sputnik. Peristiwa ini merupakan awal dari rantai yang menghasilkan evolusi internet.
Kemudian, Presiden Amerika Serikat waktu itu (Eisenhower) menginstruksikan untuk membangun
ARPA yang merupakan singkatan dari Advanced Research Projects Agency, yang dikembangkan
oleh badan pertahanan Amerika Serikat. Tujuan ARPA ini adalah untuk mengembangkan
penelitian dan riset yang imaginatif dan inovatif (Kurniawan, 2000, p2).
Pada tahun 1970, Universitas Stanford mengadakan riset dan eksperimen dengan teknologi
multiple-packet switching technology, yaitu suatu mekanisme yang mengembangkan keandalan
dari komunikasi ketika beberapa hubungan jaringan (network) menjadi down atau tidak dapat
dipergunakan. Riset tersebut menghasilkan cikal bakal TCP/IP. Kemudian TCP/IP menjadi standar
komunikasi pada tahun 1983 dan dipasang pada universitas Barkeley pada versi UNIX BSD
(Kurniawan, 2000, p3).
Menurut Oetomo(2001, p2) Keistimewaan atau manfaat internet, yaitu:
•
Kemampuan dan kecepatan dalam komunikasi serta integrasi data dan informasi
•
Efisiensi biaya komunikasi serta waktu distribusi data dan informasi
•
Skalabilitas jangkauan jaringan yang mencapai antar pulau bahkan antar benua
•
Adanya perlindungan terhadap privasi atau hak pribadi para penggunanya
7
2.1.3 Kemampuan yang harus dimiliki suatu Electronic Storefront
Persyaratan teknis untuk membangun suatu electronic storefront yang akan digunakan untuk
menjual produk kepada konsumen lebih ketat daripada website yang tidak bertujuan untuk
mengolah transaksi. Suatu electronic storefront pada dasarnya harus mendukung langkah dan
tugas yang sama yang harus dimiliki oleh suatu toko fisik. (Turban, Lee, King dan Chung 2000,
p405) Secara umum suatu electronic storefront harus memungkinkan pembeli untuk melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
•
Menemukan, mencari dan membandingkan produk untuk pembelian.
•
Memilih suatu produk untuk dibeli serta menegosiasikan atau menentukan harga
totalnya.
•
Memesan produk yang diinginkan.
•
Menerima konfirmasi atas pesanan, meyakinkan bahwa produk yang ingin dibeli benarbenar tersedia.
•
Melakukan pembayaran atas produk yang telah dipesan.
•
Melakukan pengecekan pembayaran dan menyetujui pembelian.
•
Menerima pemrosesan dari pemesanan mereka.
•
Melakukan pengecekan bahwa produk yang dibeli telah dikirimkan.
•
Meminta dukungan setelah penjualan (post-sales support) atau memberikan umpan balik
kepada pihak penjual.
2.2 E-Bisnis Dan E-Commerce
2.2.1 Pengertian E-Bisnis
Menurut Cameron (Diana, 2001, p11). Secara sederhana, bila kita membuat homepage dan
melayani pesanan produk melalui internet, maka kita sudah menjadi pemasar global yang
menjalankan e-bisnis. Definisi e-bisnis tidak semata-mata menyangkut transaksi online, namun
juga meliputi berbagai aktivitas, seperti melakukan riset pasar, mengidentifikasi peluang dan
8
mitra bisnis, menjalin relasi dengan pelanggan dan pemasok, serta melakukan perancangan
produk bersama mitra bisnis.
Istilah e-bisnis berkaitan erat dengan e-commerce. Bagi sebagian kalangan, istilah e-
commerce diartikan secara sempit sebagai transaksi jual beli produk, jasa dan informasi antara
mitra bisnis lewat jaringan komputer, termasuk internet. Sedangkan e-bisnis mengacu pada
lingkup yang lebih luas dan mencakup pula layanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis,
dan transaksi elektronik internal dalam sebuah organisasi.
Perusahaan – perusahaan menjalankan aplikasi yang saling berhubungan dan saling
tergantung. Jika salah satu sistem aplikasi perusahaan tidak berfungsi sebagaimana mestinya,
maka keseluruhan sistem tersebut akan terganggu. Perusahaan-perusahaan kaliber dunia di
masa yang akan datang dibangun berdasarkan pondasi kerangka aplikasi yang diterapkan pada
masa sekarang (Kalakota, 2001, p163).
2.2.2 Pengertian E-Commerce
Definisi e-Commerce sendiri sangat beragam, bergantung pada perspektif atau kacamata
yang memanfaatkannya, Association for Electronic Commerce secara sederhana mendefinisikan
e-Commerce sebagai “Mekanisme Bisnis Secara Elektronis”. CommerceNet, sebuah konsorsium
Industri memberikan definisi tersebut, CommerceNet menambahkan bahwa di dalam eCommerce terjadi “ Proses pembelian dan penjualan jasa/produk antara dua belah pihak melalui
internet atau pertukaran dan distribusi informasi antara dua pihak dengan menggunakan
internet”.
Beberapa kalangan akademisi sepakat mendefinisikan e-Commerce sebagai “Salah satu
cara memperbaiki kinerja dan mekanisme pertukaran barang, jasa, informasi, dan pengetahuan
dengan memanfaatkan teknologi berbasis jaringan peralatan digital.” (Indrajit 2001, pp1-3).
Terlepas dari berbagai jenis definisi yang ditawarkan dan dipergunakan oleh berbagai
kalangan, terdapat kesamaan dari masing-masing definisi tersebut. Kesamaan tersebut
memperlihatkan bahwa e-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
9
•
Terjadinya transaksi antara dua belah pihak.
•
Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi dan
•
Internet merupakan medium utama dalam peruses atau mekanisme perdagangan
tersebut.
Dari karakteristik di atas terlihat jelas bahwa pada dasarnya e-Commerce merupakan
dampak dari perkembangan teknologi Informasi dan telekomunikasi. Secara signifikan, ini
merubah cara manusia melalui interaksi dengan lingkungannya, yang dalam hal ini terkait
dengan mekanisme dagang.
Istilah e-Commerce digunakan untuk menggambarkan transaksi-transaksi yang dilakukan
antar partner-partner bisnis karena itu, istilah e-Commerce terlalu sempit bagi beberapa orang.
Banyak yang menggunakan istilah e-Business istilah ini merujuk pada definisi yang lebih luas dari
e-Commerce, tidak hanya pembeli dan penjual, tetapi juga meliputi pelayanan kepada para
pelanggan, kegiatan kolaborasi dengan partner-partner bisnis serta pelaksanaan transaksitransaksi elektronik dalam suatu organisasi.
Menurut Lou Gerstner, CEO dari IBM keseluruhan inti e-business adalah mengenai siklus
waktu, kecepatan, globalisasi, meningkatkan produktivitas, menjangkau pelanggan baru dan
saling berbagi pengetahuan dalam organisasi untuk keunggulan kompetitif (Turban, Lee, King
dan Chung 2000, p5)
2.2.3 Jenis E-Commerce
Menurut Turban, Lee, King dan Chung (2000, p11) klasifikasi dari bidang e-Commerce
berdasarkan sifat dari transaksi :
•
Business To Business (B2B)
Kebanyakan transaksi e-Commerce dewasa ini terdiri dari type B2B meliputi transaksi
interorganizational systems (IOS) dan transaksi pasar elektronik antar organisasi.
10
•
Business To Customer (B2C)
Ini adalah transaksi retailing dengan pembeli individual. Jenis pembeli umum di
Amazon.com adalah seorang konsumen atau pelanggan.
•
Customer To Customer
Dalam kategori ini, seorang konsumen menjual secara langsung kepada konsumen lain.
Contohnya adalah penjual individual berdasarkan classified ads dan menjual rumah,
mobil, dan lain-lain. Beberapa situs pelanggan memungkinkan para individu untuk
menempatkan barangnya untuk dilelang.
•
Customer To Business (C2B)
Kategori ini meliputi para individu yang menjual barang/jasa kepada organisasi
sebagaimana para individu yang mencari penjual, berinteraksi dengan penjual dan
mengadakan suatu transaksi.
•
Non Business e-Commerce
Peningkatan jumlah institusi-institusi non bisnis seperti institusi akademis, organisasi
nirlaba, organisasi religius, organisasi sosial, dan agen-agen pemerintah yang
menggunakan berbagai type dary e-Commerce untuk mengurangi biaya-biaya mereka.
•
Intra Business (Organizational) e-Commerce
Dalam kategori ini, Perusahaan memasukkan semua aktivitas internal organisasi, yang
biasanya dilakukan melalui internet, yang melibatkan pertukaran dari barang, jasa /
informasi aktifitas dapat beragam dari menjual produk perusahaan, merekrut pegawai,
pelatihan online serta pengurangan biaya.
Perkembangan B2B memang lebih cepat dibandingkan dengan perkembangan B2C,
walupun demikian keberadaan B2C tidak dapat diabaikan begitu saja karena B2C memiliki pangsa
pasar yang masih jauh lebih besar dibandingkan B2B.
11
2.3 Pemasaran melalui internet
2.3.1 Pengertian pemasaran
Menurut Mc Carthy dan Perreault (1997, pp8-9), definisi pemasaran terbagi menjadi dua, yaitu :
•
Secara Makro:
Pemasaran adalah proses sosial yang mengarahkan arus ekonomi barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen, yang secara efektif menyesuiakan penawaran dan permintaan
serta mencapai tujuan masyarakat.
•
Secara Mikro
Pemasaran adalah pelaksanaan sejumlah kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
organisasi atau individu, dengan mengantisipasi Kebutuhan pelanggan atau klien serta
mengarahkan Barang dan jasa yang dibutuhkan dari produsen kepada pelanggan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p6) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan menciptakan dan menukarkan produk atau sesuatu yang bernilai dengan pihak lain.
Pada umumnya pemasaran melalui internet hampir sama dengan pemasaran melalui media
massa seperti koran, radio, dan televisi. Walaupun demikian, hasil penelitian menunjukkan
bahwa untuk meyakinkan orang untuk membeli barang maupun jasa di website lebih menantang
dibandingkan dengan membeli dari penjual biasa / konvesional (Oz, 2002, p178).
2.3.2 Konsep dasar pemasaran
Suatu perusahaan harus memiliki falasafah pemasaran yang efektif, efisien, dan
bertanggung jawab sosial agar memperoleh keberhasilan dalam mencapai kepentingan
organisasi, pelanggan dan masyarakat.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p16) terdapat lima konsep yang dapat dipilih organisasi
untuk melaksanakan kegiatan pemasaran: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan,
konsep pemasaran, konsep pemasaran bersetiakawanan sosial. Lebih lanjut Kotler dan Armstrong
(2001, p18) mengemukakan konsep pemasaran yang menyatakan bahwa kunci untuk menaruh
12
Tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar serta
penyampaian Permintaan pasar yang lebih efektif dan efisien daripada pesaing lakukan.
Konsep penjualan dan pemasaran sering kali membingungkan. Pada dasarnya konsep
penjualan menganut pandangan dari dalam keluar, yang dimulai dari pabrik, memusatkan
perhatian pada produk perusahaan yang sudah ada, menuntut penjualan dan promosi yang
gencar untuk menghasilkan penjualan yang menghasilkan laba.
Sedangkan konsep pemasaran menganut pandangan dari luar ke dalam yang dinilai
dengan mendefinisikan target pasar, memusatkan pada kebutuhan pelanggan, memadukan
Kegiatan pemasaran yang akan mempengaruhi pelanggan, menghasilkan laba dengan
memusatkan pelanggan.
Perbandingan antara konsep pemasaran dan konsep penjualan dapat dilihat pada gambar berikut
ini :
Titik Awal
Fokus
Sarana
Akhir
Pabrik
Produk
Pejualan
Keuntungan melalui
Dan
volume penjualan
Promosi
a. Konsep penjualan
Pasar
Kebutuhan
Pemasaran
Keuntungan melalui
Sasaran
Pelanggan
Terintegrasi
Kepuasan pelanggan
b. Konsep pemasaran
Gambar 2.1 Perbandingan Konsep pemasaran dan
Konsep penjualan
(Sumber: Kotler dan Armstrong, 2001, P19)
13
2.3.3 Target pemasaran
Sebuah perusahaan yang beroperasi dalam pasar menyadari mereka tidak dapat
melayani seluruh kebutuhan pelanggan dalam pasar. Pelanggan terlalu banyak dan beraneka
ragam tuntutan pembeliannya. Perusahaan perlu mengidentifikasi bagian-bagian pasar sehingga
mereka dapat melayaninya dengan efektif.
Untuk memiliki dan melayani pelanggan dengan baik, beberapa perusahaan menentukan
target pemasaran.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001, P249) ada tiga langkah pokok yang harus diambil
perusahaan untuk menentukan target pemasaran yaitu :
1. Market Segmentation
Mengidentifikasi dan membagi kelompok-kelompok pembeli yang mungkin memerlukan
Produk atau bauran pemasaran yang berbeda.
Variabel utama segmentasi untu pasar konsumen yaitu:
•
Geographic segmentation, merupakan istilah yang dipakai untuk membagi pasar menjadi unit
geografis yang berbeda seperti: negara, negara bagian, regional, kota dam lingkungan.
•
Demographic segmentation, pasar dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan variabel
demografis seperti: usia, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras,
kebangsaan atau kelas sosial.
•
Psychographic segmentation, pembeli dibagi menjadi kelompok-keli\ompok yang berbeda
berdasarkan gaya hidup atau karakteristik kepribadian.
•
Behavional segmentation, pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berrdasarkan
pengetahuan, prilaku atau respon tehadap produk.
2. Market targeting
Memilih satu atau lebih bagian pasar yang akan dimasuki.
3.
Membangun dan mengkomunikasikan kunci produk yang memberikan keuntungan secara
khusus dalam pasar.
14
2.3.4 Pengertian strategi pemasaran
Pengertian strategi menurut Tjiptono (2001, p3) adalah istilah strategi berasal dari
bahasa Yunani yaitu seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Menurut kotler (2002, p2)
pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial dimana masing-masing individu
ataupun kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan
dan menukarkan produk serta nilai dengan orang lain.
Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan
eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadapa lingkungan
eksternal. Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai
kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas
masalah penentuan 2 pertimbangan pokok, yaitu:
1. Bisnis apa yang digeluti perusahaan saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki di
masa datang
2. Bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam
lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi dan distribusi
untuk melayani pasar sasaran.
Strategi pemasaran adalah kegiatan menyeleksi dan menjelaskan satu atau beberapa target
pasar dan mengembangkan serta memelihara suatu bauran pemasaran yang akan menghasilkan
kepuasan bersama dengan pasar yang dituju.
Strategi pemasaran itu terdiri dari campuran unsur-unsur yang disebut bauran pemasaran
(marketing mix) atau 4P yaitu Price, Promotion, Place, dan Product
•
Produk
Terdiri dari keragaman produk, kualitas, desain, ciri, merk, kemasan, ukuran,
dan lain-lain
•
Harga
Terdiri dari daftar harga, potongan harga, periode pembayaran, dan persyaratan
kredit
15
•
Promosi
Terdiri dari promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, kehumasan, dan
pemasaran langsung
•
Tempat
Terdiri dari saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, persediaan, dan
transportasi
Strategi pemasaran terdiri atas 5 elemen yang saling terkait, yaitu:
•
Pemilihan pasar, keputusan ini didasarkan pada faktor-faktor sbb:
a. Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokan teknologi yang dapat
diproteksi dan didominasi.
b. Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemusatan
yang lebih sempit.
c.
Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial-and-error di dalam
menanggapi peluang dan tantangan
d. Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langka
atau pasar yang terproteksi
•
Perencanaan produk, meliputi produk yang spesifik yang dijual, pembentukan lini
produk, dan desain penawaran individual masing-masing lini.
•
Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai
kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
•
Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui
produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
•
Komunikasi pemasaran (promosi), yaitu meliputi periklanan, personal selling,
promosi penjualan, direct marketing dan public relations.
Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial,
budaya, politik, ekonomi dan manajerial (Rangkuti, 2002, pp48-50). Akibat dari pengaruh
berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan
16
kebutuhan atau keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang
memiliki nilai komoditas.
2.3.5 Strategi Pemasaran melalui Internet
Menurut Needle (Whiteley, 2000, p12). Perdagangan melalui internet tidak selalu sesuai
dengan semua produk atau semua orang. Strategi pemasaran dapat dilihat pada: produk, harga,
promosi dan tempat.
Internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan dapat diuji dengan hal-hal
sebagai berikut:
•
Produk
Beberapa produk lebih sesuai dibandingkan dengan yang lainnya jika dijual melalui
internet. Penggunaan existing mail order memberikan indikasi dan produk teknikal, yang
disampaikan kepada pemakai internet dapat ditambahkan pada daftar.
•
Harga
Internet memiliki keuntungan biaya. Penjual tidak membutuhkan toko retail dan fasilitasfasilitas penjualan sehingga relatif lebih murah. Biaya pengiriman barang dan tingkat
bunga yang ada dapat diatasi oleh perusahaan kartu kredit kepada beberapa penjual.
•
Promosi
Internet menyediakan cara yang lebih mudah untuk mempromosikan produk dan
perusahaan. Promosi dalam internet tidak seperti bentuk pengiklanan yang lainnya,
pelanggan mempunyai akses internet dan menggunakan untuk menemukan produk yang
dipromosikan.
•
Tempat
Pembelian melalui internet dapat dikirimkan kepada pelanggan. Pelayanan informasi
dapat dikirimkan secara elektronik namun untuk produk dibutuhkan biaya pengiriman
secara fisik.
17
2.3.6 Keuntungan dan kelemahan pemasaran online
Manfaat pemasaran online terbagi menjadi dua, yaitu bagi pembeli potensial dan
pemasar (Kotler, 2000, p758)
Manfaat pemasaran online bagi pembeli potensial adalah:
•
Kemudahan : Para pelanggan dapat memesan produk 24 jam sehari dimanapun mereka
berada. Mereka tidak harus berkendaraan, mencari tempat parkir, dan berjalan melewati
gang yang panjang untuk mencari dan memeriksa barang-barang.
•
Informasi : Para pelanggan dapat memperoleh setumpuk informasi komparatif tentang
perusahaan, produk, pesaing tanpa meninggalkan kantor dan rumah mereka.
•
Rongrongan yang lebih sedikit : Para pelanggan tidak perlu menghadapi atau melayani
bujukan dan faktor-faktor emosional lainnya. Mereka juga tidak perlu menunggu dalam
antrian.
Manfaat pemasaran online bagi pemasar:
•
Penyesuaian yang cepat terhadap kondisi pasar: perusahaan-perusahaan dapat dengan
cepat menambahkan produk pada tawaran mereka serta mengubah harga dan deskripsi
atau produk
•
Biaya yang lebih rendah: para pemasar online dapat menghindari biaya pengelolaan toko
dan biaya sewa, asuransi serta prasarana yang menyertainya. Mereka dapat membuat
katalog digital dengan biaya yang jauh lebih rendah dari pada biaya percetakan dan
pengiriman katalog kertas.
•
Pemupukan hubungan: pemasar online dapat berbicara dengan pelanggan dan belajar
lebih banyak dari mereka. Pemasar juga dapat mendownload program yang berguna,
mengadakan demonstrasi gratis perangkat lunak mereka atau memberi contoh gratis
surat berkala mereka kedalam sistem.
Pengukuran jumlah pemirsa: para pemasar dapat juga mengetahui berapa banyak orang yang
mengunjungi website online mereka dan berapa banyak yang singgah ditempat
18
•
tertentu dalam website tersebut. Informasi itu dapat membantu para pemasar untuk
meningkatkan tawaran dan iklan mereka.
Pemasaran online memiliki 5 manfaat besar yaitu:
•
Perusahaan kecil dan besar dapat membiayainya.
•
Tidak ada keterbatasan nyata untuk tempat iklan.
•
Akses dan pengambilan informasi yang cepat, dibandingkan dengan surat satu
malam dan bahkan fax.
•
Website itu dapat dikunjungi oleh siapa saja dan kapan saja.
•
Belanja dapat dilakukan secara pribadi dan cepat.
2.3.7 Menarik dan mempertahankan Pelanggan
Tidak cukup untuk hanya benar-benar terampil dalam menarik pelanggan baru,
perusahaan juga harus mempertahankan mereka. Terlalu banyak perusahaan yang menderita
karena perputaran pelanggan yang tinggi, yakni mendapatkan pelanggan –pelanggan baru hanya
untuk kehilangan sebagian besar pelanggan lamanya. Untuk itu, perusahaan masa kini menjadi
lebih mempertahankan tingkat kesetiaan pelanggannya.
Dikatakan bahwa semboyan kuno sederhana untuk mempertahankan pelanggan adalah
“dengarkan apa kata pelanggan”. Beberapa perusahaan menciptakan mekanisme yang terus
berjalan yang memungkinkan perusahaan untuk tetap mendapatkan umpan balik dari para
pelanggannya. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui penambahan fasilitas webpage dan
email untuk melaksanakan komunikasi dua arah antara perusahaan dengan pelanggan.
Keluhan dan problem-problem yang disampaikan pelanggan dapat dijadikan sebagai
sumber informasi pasar konsumen yang sangat berharga karena perusahaan dapat mempelajari
pemasaran produk,
mengetahui
solusi
dari sebuah masalah, dan memperbaiki serta
mempertahankan hubungan dengan pelanggan (Ustadiyanto, 2002, p80).
19
2.4 Analisis dan perancangan web site
2.4.1 HTTP (Hypertext Transfer Protokol)
HTTP merupakan protokol yang menentukan aturan yang perlu diikuti oleh web browser
dalam meminta atau mengambil suatu dokumen, dan oleh web server dalam menyediakan
dokumen yang diminta web browser (Sampurna, 1996, p8). Protokol HTTP merupakan protokol
standar yang digunakan untuk mengakses dokumen HTML dan dirancang untuk dapat melayani
server hypermedia (Karena selain teks, dapat juga menggunakan media lain) dengan cepat
karena banyaknya aktivitas untuk mentransfer data pada web server.
2.4.2 TCP/IP ( Transmision Control Protocol / Internet Protocol )
Internet beroperasi menggunakan satu set protokol yang mengontrol dan mengarahkan
data di dalam jaringan. Protokol-protokol ini disebut protokol transfer. Secara keseluruhan
protocol ini disebut sebagai TCP/IP ( Ellsworth dan Elswerth, 1997, P41)
Jaringan besar yang menyusun internet memberikan peluang bagi penggunanya supaya
dapat saling berkomunikasi dengan menggunakan dua protokol, yaitu TCP dan IP.
Protokol TCP/IP adalah suatu type protokol yang digunakan untuk melakukan komunikasi
data dan informasi di internet. Sedangkan protokol sendiri ialah suatu kesatuan prosedur atau
bahasa yang memungkinkan dua atau lebih sitem yang berbeda dapat saling berkomunikasi
protocol ini merupakan suatu protocol terbuka, dimana protocol ini dapat diterapkan dan
menghubungkan berbagai sistem tanpa memandang spesifikasi taupun type mesin computer
yang digunakan.
Dalam membawa suatu informasi pada internet merupakan tanggung jawab TCP dimana
TCP memenggal informasi menjadi paket-paket yang berisi data untuk ditransfer dan disusun
ulang di tempat tujuan. Lalu IP bertugas memastikan pengiriman data yang akurat ke alamat
yang benar.
20
2.4.3 Unsur-unsur Perancangan Website.
Dalam merancang website terdapat banyak unsur yang mendukung antara lain:
1. HTTP.
Menurut Betha (2002, p7) HTTP adalah kependekan dari HyperText Transfer Protocol. Server
HTTP umumnya digunakan untuk melayani dokumen hypertext, karena HTTP adalah protokol
dengan overhead yang sangat rendah, sehingga pada kenyataan navigasi informasi dapat
ditambahkan langsung ke dalam dokumen dan dengan demikian protokolnya sediri tidak
harus mendukung navigasi secara penuh seperti halnya protokol FTP dan Gopher lakukan.
2. Web.
Menurut Ukar (2002, p1) Web adalah fasilitas hyperteks untuk menampilkan data berupa
teks, gambar, bunyi, animasi, dan data multimedia lainnya, yang diantara data tersebut
saling berhubungan satu sama lain. Untuk memudahkan membaca data dan informasi dalam
web maka seseorang dapat menggunakan Microsoft Internet Explorer atau netscape
Communicator sebagai web browsernya.
Menurut Ukar (2002, p2) World Wide Web (WWW) merupakan kumpulan web server dari
seluruh dunia dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi untuk dapat digunakan
bersama. Berbagai informasi dapat ditemukan pada WWW, seperti informasi politik, ekonomi,
sosial, budaya, sastra, sejarah, teknologi, pendidikan, dan sebagainya. Bila diumpamakan maka
WWW ini merupakan perpustakaan besar yang menyediakan berbagai buku dengan berbagai
informasi yang dibutuhkan.
Menurut Betha (2002, pp1-3) World Wide Web (WWW) lebih dikenal dengan web,
merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.
Web pada awalnya merupakan ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi
hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan
dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web. Kini internet identik dengan web
karena kepopuleran web sebagai standar interface pada layanan-layanan yang ada di internet,
Pada awalnya internet sebagai penyedia informasi, tetapi kini internet digunakan juga untuk
21
berkomunikasi melalui e-mail dan chatting, serta juga dalam melakukan transaksi bisnis
(commerce).
Alasan
web diadopsi oleh
perusahaan sebagai bagian dari strategi teknologi
informasinya:
• Akses informasi mudah
• Setup server lebih mudah
• Informasi mudah didistribusikan
• Bebas platform, informasi dapat disajikan oleh brower web pada sistem operasi mana saja
karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan.
Menurut Whiteley (2000, p167) WWW adalah sebuah web yang diakses dari client
menggunakan web browser. Halaman web yang akan dibuka dispesifikasikan melalui alamat web
dan URL. URL mengandung informasi alamat yang dibutuhkan untuk memperoleh alamat IP dari
server yang menangani halaman web tersebut.
3. Server.
Menurut Betha (2002, p5) Server web adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan
dokumen-dokumen web, komputer ini akan melayani permintaan dokumen web dari
kliennya. Browser web seperti Explorer atau Navigator berkomunikasi melalui jaringan
(termasuk jaringan internet) dengan server web, menggunakan HTTP. Browser akan
mengirimkan request kepada server untuk meminta dokumen tertentu atau layanan lain yang
disediakan oleh server. Server memberikan dokumen atau layanannya jika tersedia juga
dengan menggunakan protokol HTTP.
4. Web Site.
Menurut Rickyanto (2002, p39) Web site adalah suatu kesatuan dari dokumen-dokumen yang
terhubung dengan atribut yang sama, misalnya topik, fungsi ataupun desain yang sama jadi
sebuah web site memiliki banyak dokumen yang biasanya disebut sebagai halaman web,
serta komponen lain seperti image, media, dan objek yang berhubungan. Sedangkan
menurut Ukar (2002, P2) web site merupakan tempat penyimpanan data dan informasi
22
dengan berdasarkan topik tertentu. Diumpamakan website ini adalah sebuah buku dengan
topik tertentu.
5. Web Pages dan Home Page.
Menurut Ukar (2002, p2) Web page atau halaman web merupakan sebuah halaman khusus
dari website tertentu, sedangkan homepage merupakan sampul halaman yang berisi daftar
isi atau menu dari website tertentu.
6. URL.
Menurut Betha (2002, p6) URL merupakan konsep nama file standar yang diperluas dengan
jaringannya. Nama file ini tidak hanya menunjukan nama direktori dan nama filenya, tetapi
juga nama mesinnya dalam jaringan. URL dapat diakses dengan berbagai metode, dan bisa
jadi bukan cuma sekedar file, karena URL dapat menunjukan query-query, dokumen yang
disimpan dalam database, hasil dari suatu perintah finger atau archie, atau apapun yang
berkaitan dengan data hasil proses.
7. E-mail.
Menurut Kienan (2001, p117) e-mail sejauh ini merupakan aplikasi internet yang paling
banyak digunakan. Jumlah pengguna email jauh melebihi pengguna web, dan banyak
pengguna baru yang menyatakan bahwa mereka online karena menginginkan email.
Popularitas email berarti merupakan alat komunikasi yang punya kemungkinan jelas.
Sejumlah bisnis telah menggunakan email sebagai medium untuk komunikasi layanan
pelanggan mereka. Mereka memilih menggunakan email daripada telepon atau sebagai
tambahan. Layanan pelanggan email bisa lebih efektif dari segi biaya dibandingkan dengan
telepon, karena tarif Sambungan Langsung Jarak Jauh dan Sambungan Langsung
Internasional tidak ditetapkan dalam email.
23
2.4.4 Langkah-langkah persiapan menbuat web site
Menurut Rickyanto (2002, p39) Secara umum, langkah-langkah persiapan membuat
suatu website adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan pembuatan website
Berdasarkan isi maupun tujuan, website biasanya dapat digolongkan menjadi seperti ini:
•
Website marketing berfungsi sebagai media presentasi dan pemasaran. Website ini
harus memiliki daya tarik bagi pengunjung untuk menyimak isi website sehingga
faktor desain sangat penting. Suatu website profil perusahaan bisa merupakan
website marketing apabila isi dan desain website mampu memperlihatkan sisi
positif atau keunggulan dari perusahaan tersebut.
•
Website pelanggan service berfungsi sebagai media untuk melayani konsumen.
•
Website e-commerce berfungsi sebagai media transaksi online.
•
Website informasi / berita berfungsi sebagai media informasi dan berita, atau bisa
dikatakan website ini merupakan media semacam koran atau majalah online.
Keakuratan dan kelengkapan informasi dari website semacam ini sangat penting
karena merupakan faktor utama.
Catatan: kadangkala suatu website dapat masuk dalam beberapa kategori, tidak
hanya satu kategori saja. Hal ini sangat bergantung pada isi websitenya.
2. menentukan isi website
untuk membuat website perusahaan memerlukan isi karena merupakan faktor penting
dalam website, agar orang lain mendapatkan hal yang bermanfaat dalam website
perusahaan.
3. menentukan target website
walaupun sebuah website seharusnya boleh dan dapat dikunjungi semua orang, tetapi
tidaklah mungkin bila perusahaan mengiginkan agar semua orang dapat mengunjungi
24
website perusahaan. Oleh karena itu perlu dibuatkan suatu gambaran target yang akan
dituju oleh website. Alasannya adalah karena orang-orang menggunakan browser yang
berbeda, menggunakan koneksi internet dengan kecepatan yang berbeda, memiliki
fasilitas plug-in yang berbeda, serta monitor dengan resolusi yang berbeda. Jadi
sebaiknya perusahaan menentukan target pengunjung terlebih dahulu.
4. menentukan struktur website
struktur website memegang peranan penting dalam kemudahan manajemen website.
Struktur yang baik memudahkan webmaster untuk mengelola web site tersebut dan
struktur yang jelek memiliki akibat sebaliknya. Suatu struktur harus disesuaikan dengan
isi website. Web site yang sederhana tidak harus memiliki struktur yang baik, tidaklah
sulit untuk mengelola atau memelihara web site yang sederhana, karena jumlah file dan
elemen yang sedikit. Sedangkan web site yang kompleks (memiliki isi dan menu yang
kompleks) harus memiliki struktur yang terorganisir dengan baik untuk memudahkan
navigasi, editing maupun pemeliharaan suatu web site.
2.4.5 Mendesain web site
Pelanggan online yang menjelajahi web site seakan-akan berkunjung ke suatu tempat
bisnis. Faktanya, bagi mereka begitulah persisnya, menjelajahi sebuah web site mungkin hanya
satu-satunya cara untuk mengetahui tentang suatu bisnis. Seperti halnya pelanggan di dunia
nyata, mereka memutuskan untuk membeli berdasarkan kesan terhadap produk dan layanan
yang diberikan, harga dan perbandingan terhadap produk yang serupa. Tetapi, mereka juga
memutuskan berdasarkan pengalaman mereka ketika berada di sebuah web site (Kienan, 2001,
p106).
Suatu website yang baik memiliki suatu kesatuan desain, bisa dikatakan dengan memiliki
kesamaan tema dalam halaman-halaman webnya. Hal ini penting dalam segi estetika maupun
25
segi navigasi, supaya pengunjung tidak mengalami kebingungan dalam menelusuri halamanhalaman web dalam web site perusahaan (Rickyanto, 2002, p51).
Desain suatu web site dapat membuat jengkel dan tidak dapat mencari orang untuk
mengunjungi web sitenya bila faktor-faktor tertentu tidak diperhatikan.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam mendesain halaman web site:
•
Besar file dari halaman web yang akan di-download untuk ditampilkan di browser, termasuk
gambar dan objek yang ada.
•
Kemudahan navigasi web site
•
Isi dari web site tersebut
•
Link-link yang tidak kosong/rusak
•
Desain/tampilan halaman web tersebut
26
2.4.6 Model Evaluasi Web Site
Search
Company
P
E
R
F
O
R
M
A
N
C
E
E
A
S
E
O
F
U
S
E
Customer
Product
Negotiation
Order
Payment
Delivery
After Sales
Community
Gambar 2.2
Model Evaluasi web site
(Whiteley, 2000, p210)
A
E
S
T
H
E
T
I
C
E
F
F
E
C
T
I
N
N
O
V
A
T
I
O
N
27
Model diatas dibuat untuk mengevaluasi sebuah web site dan juga sebagai checklist masalahmaslaah yang timbul ketika web site e-commerce dibuat dan diimplementasikan. Untuk
mengevaluasi web site menggunakan model tersebut maka faktor-faktor berikut harus
diperhatikan:
•
Informasi perusahaan, web site memberikan semua informasi mengenai orang-orang
dalam perusahaan sebelum melakukan transaksi.
•
Informasi pelanggan, permintaan atas informasi pelanggan sangat dibutuhkan dan
merupakan jaminan yang baik atas keamanan dan penggunaan informasi.
•
Informasi produk, web site mengandung semua informasi produk yang orang butuhkan
sebelum melakukan transaksi e-commerce.
•
Negosiasi, web site memungkinkan penganekaragaman produk atau harga yang
diharapkan pelanggan.
•
Order/pesanan, web site menyediakan banyak pilihan produk atau jasa yang diharapkan
pelanggan.
•
Pembayaran, web site menawarkan berbagai macam cara pembayaran yang diharapkan
pelanggan.
•
Pengiriman, web site menawarkan pilihan pengiriman yang diharapkan pelanggan dan
mengandung kepuasan, kenyamanan serta jaminan.
•
Pelayanan purna jual, pelanggan secara keseluruhan mengharapkan pelayanan setelah
pembelian.
•
Efek kesesuaian, keseluruhan web site menarik untuk dilihat.
•
Penampilan, web site dapat diakses secara cepat dan dioperasikan tanpa error.
•
Kegunaan keseluruhan, web site mudah untuk ditelusuri dan digunakan.
•
Inovasi, web site harus diinovasikan.
•
Komunitas pelanggan, web site dapat membentuk komunitas bagi pelanggan.
28
2.4.7 Pengertian analisis dan perancangan sistem
Berdasarkan pendapat Mcleod (1996, p234) Analisis system adalah penelitian atas
system yang telah ada dengan tujuan untuk merancang system yang baru atau diperbarui.
Sedangkan menurut pendapat O’Brein (1997, p387) system analisis menggambarkan apa
yang system harus lakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari end-user. Sistem analisis
adalah menganalisa dengan detail komponen dan permintaan dari suatu system. Atau
menganalisa dengan detail kebutuhan informasi dalam suatu organisasi, karakterisrik dan
komponen dari menggunakan sistem informasi secepatnya, dan permintaan fungsional dari
usulan sistem informasi.
Jadi analisis sistem adalah merancang atau memperbaiki sistem yang telah ada sehingga
sistem dapat bekerja dengan optimal. Berdasarkan pendapat Laudon dan Laudon (2002, p82)
Perancangan adalah suatu tahap dalam daur hidup system yang menerjemahkan spesifikasi
perancangan untuk solusi sistem. Sedangkan menurut Mcleod (1996, p238) Perancangan sistem
adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.
Menurut O’Brein (1997, p387) Perancangan system mengidentifikasikan bagaimana
sistem akan menyelesaikan suatu objektif. Dengan kata lain, perancangan system memutuskan
sistem informasi yang diusulkan akan memenuhi kebutuhan informasi dari end-user. Jadi
perancangan sisitem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru
Berdasarkan pendapat Laudon dan Laudon (2002, p17), website adalah keseluruhan dari
pemeliharaan halaman www oleh organisasi atau individual. Sedangkan menurut pendapat
Laudon dan Laudon (2002, p273) homepage adalah tampilan layar teks dan grafik www yang
menyambut user dan menjelaskan pembangunan halaman oleh organisasi.
2.4.8 Perancangan interaktif dengan 8 aturan emas
Menurut Shneiderman (1998, pp74-75) Untuk merancang antar muka pemakai yang
interaktif diperlukan suatu aturan tertentu, yaitu:.
29
1. Berusaha keras untuk konsisten
Harus selalu berusaha konsisten dalam merancang tampilan.
2. Meningkatkan frequent users menggunakan short cuts.
Umumnya user yang sudah sering menggunakan aplikasi lebih menginginkan kecepatan
dalam mengakses fungsi yang diinginkan. Jadi tingkat interaksi yang diminta adalah yang
pendek atau singkat dan langsung menuju ke fungsi tersebut. Untuk itu, perlu disediakan
tombol spesial atau perintah tersembunyi.
3. Memberikan umpan balik yang informatife
Umpan balik harus diberikan untuk memberikan informasi kepada user sesuai dengan
action yang dilakukannya. User akan mengetahui action apa yang telah dan akan
dilakukan dengan adanya umpan balik ini. Umpan balik bisa berupa konfirmasi atau
informasi atas suatu action. Misalnya setelah melakukan fungsi simpan, dapat diberikan
informasi bahwa data telah disimpan.
4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir.
Umpan balik atas akhir dari suatu proses dan action akan sangat membantu dan juga
user akan mendapat sinyal untuk melakukan action lannya. Misalnya pada saat akan
menutup suatu program akan ditampilkan konfirmasi penutupan.
5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan yang sederhana
Sistem dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencegah user dalam membuat
kesalahan. Contohnya, penggunaan menu seleksi untuk membatasi input dari user,
validasi pengisian data pada forum agar data yang diisi sesuai dengan ketentuan. Bila
terjadi kesalahan, system harus dapat memberikan instruksi yang sederhana, konstruktif,
dan spesifik untuk perbaikan.
6. Mengizinkan perbaikan aksi (undo) dengan mudah
Terkadang user tidak sengaja melakukan action yang tidak diinginkan, untuk itu user
ingin melakukan pembatalan. sistem harus sebanyak mungkin memberikan fungsi
30
pembatalan ini. User akan merasa lebih aman dan tidak takut dalam mencoba dan
memakai sistem tersebut.
7. Mendukung internal Locus of control
User yang berpengalaman sangat mendambakan control yang kuat pada sistem,
sehingga mereka merasa menguasai sistem tersebut. Sistem yang tidak terduga dan sulit
dalam melakukan action akan menyulitkan user.
8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek.
Keterbatasan memori pada manusia harus ditanggulangi oleh program dengan tidak
banyak membuat user untuk melakukan proses penyimpanan memori.
2.5 Analisis porter
persaingan dalam dunia industri dapat dilihat dari lima kekuatan besar yang dapat dilihat
pada gambar 2.1, yaitu:
1. persaingan industri
biasanya merupakan kekuatan terbesar dari lima kekuatan kompetitif yang ada.
Intensitas dari persaingan industri sejenis ini cenderung meningkat seiring dengan
banyaknya pesaing yang memiliki ukuran dan kemampuan yang setara, sebagai
permintaan dari produk industri.
Persaingan juga meningkat tatkala pelanggan beralih merk dengan mudahnya, ketika
hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi, harga tetap menjadi naik, perusahaan
pesaing berbeda dalam strategi, bangsa dan budaya, dan ketika merger dan akuisisi
menjadi umum di dunia industri.
Keadaan ini akan mengarah pada perang harga berulang-ulang, pertempuran iklan, dan
pengenalan produk baru akan membuat persaingan menjadi mahal. Seiring dengan
persaingan yang ketat, keuntungan industri menjadi tidak menarik lagi.
31
2. pendatang baru
dengan mudahnya pendatang baru masuk ke dalam dunia industri, maka intensitas dari
persaingan pun meningkat. Namun hambatan untuk masuk tetap ada, meliputi
kebutuhan untuk memperoleh skala ekonomi secara cepat, teknologi, dan pengetahuan
yang tertentu, kekurangan pengalaman, kesetiaan pelanggan, merk yang ternama,
kebutuhan modal yang besar, kekurangan saluran distribusi yang cukup, kebijakan
pemerintah, kekurangan akses ke bahan baku, paten yang dimiliki, lokasi yang tidak
strategis, persaingan perusahaan baru, dan kejenuhan pasar.
Bertolak dari hambatan-hambatan tersebut, kadangkala perusahaan baru masuk ke
dunia industri dengan kualitas produk yang tinggi, harga rendah, dan pasaran yang baik.
Segmen yang paling menarik untuk dimasuki adalah yang hambatan masuknya tinggidan
hambatan keluarnya rendah sehingga memungkinkan perusahaan baru dapat memasuki
industri dan perusahaan berkinerja jelek dapat keluar dengan mudah.
3. produk subsitusi
suatu segmen tidak menarik jika terdapat subsitusi aktual dan potensial bagi produk
yang bersangkutan. Dalam berbagai industri, perusahaan terlibat dalam persaingan
dengan perusahaan penghasil barang-barang subsitusi. Misalnya penghasil barang plastik
bersaing dengan kaca, papan, kertas dan kaleng alumunium.
Tekanan persaingan dari hadirnya barang subsitusi ini meningkat seiring dengan harga
relatif dari penurunan harga barang subsitusi dan penurunan biaya peralihan yang
dikeluarkan oleh pelanggan.
4. pemasok
kekuatan pemasok ini memegang peranan penting dalam persaingan di sebuah industri,
khususnya ketika jumlah pemasok banyak, hanya sedikit bahan baku pengganti yang
ada, atau ketika pengalihan bahan baku yang memakan biaya.
32
Seringkali kerjasama antara pemasok dan produsen terletak pada harga yang sesuai,
kualitas yang terbukti, pengiriman tepat waktu, pengurangan biaya persediaan, yang
akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi pihak terkait.
5. pembeli
ketika pembeli banyak atau membeli dalam jumlah yang besar, kekuatan pembeli
tersebut memegang peranan besar dalam persaingan dunia industri. Perusahaan pesaing
dapat menawarkan jaminan lebih atau pelayanan khusus untuk memperoleh kesetiaan
pelanggan. Kekuatan pembeli ini juga tinggi ketika produk yang dibeli bersifat standar
atau tidak bervariasi.
Pendatang
Baru
Ancaman Pendatang Baru
Daya Tawarmenawar Pemasok
Pesaing
Industri
Daya Tawarmenawar Pembeli
Pemasok
Pembeli
Persaingan di
antara
perusahaan
yang ada
Ancaman Produk atau
Jasa Substitusi
Produk
substitusi
Gambar 2.3 Lima Faktor Persaingan yang Menentukan Persaingan Industri
Sumber: (Turban, Lee, King dan Chung, 2000, p431)
33
2.6 Analisis SWOT
Strength, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT) merupakan cara yang efektif untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan dan juga untuk mengetahui kesempatan
dan ancaman yang datang dari luar.
Menurut Kotler (1997, pp 81-82) manajer bisnis sekarang ini perlu mengetahui dan
mengamati bagian-bagian lingkungan untuk mencapai tujuannya. Bagian-bagian tersebut dapat
diidentifikasi dengan melakukan analisis lingkungan eksternal dan analisis lingkungan internal.
Analisis lingkungan eksternal dilihat dari sisi peluang dan ancaman, sedangkan analisis
lingkungan internal dilihat dari sisi kekuatan dan kelemahan. Keseluruhan evaluasi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman itu dinamakan analisis SWOT. Berikut ini penjelasan analisis
SWOT :
•
Strength
Merupakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya.
•
Weakness
Merupakan kelemahan yang biasanya berupa masalah-masalah yang dihadapi oleh
perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya.
•
Opportunities
Merupakan suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara
menguntungkan.
•
Threats
Merupakan tantangan akibat kecenderungan yang tidak menguntungkan atau perkembangan
yang akan mengurangi penjualan dan laba bila tidak dilakukan gerakan pemasaran defensif.
2.6.1 IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary)
IFAS disusun dalam bentuk tabel untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal
perusahaan ke dalam kerangka strenght and weakness (Rangkuti, 2002, p24-26).
34
Tabel IFAS
Tabel 2.1
Tabel IFAS
(Rangkuti, 2002, p24)
Faktor-faktor strategi
Internal
Kekuatan:
Faktor-faktor internal
Yang diunggulkan
Untuk kemajuan
Perusahaan
Bobot
Rating
Bobot
x
Rating
Bobot
Tingkat
Hasil
Penilaian
penilaian
perkalian
factor-faktor factor-faktor bobot dengan
kekuatan
kekuatan dan
rating
dan
kelemahan
kelemahan
perusahaan
perusahaan
Komentar
Kelemahan:
Faktor-faktor internal
Yang menjadi
Hambatan untuk
Kemajuan perusahaan
TOTAL
Penjelasan tabel IFAS.
Tahap-tahap dalam menyusun tabel IFAS adalah sebagai berikut:
•
Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom
1.
•
Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting)
sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi
strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total
1,00).
•
Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala
mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif
(semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan
35
+4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan
pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif , kebalikannya. Contohnya, jika
kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya
adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata industri, nilainya
adalah 4.
•
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor
pembobotan dalam kolom 4. hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing –masing
faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
•
Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor
tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
•
Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor. Pembobotan
bagi perusahaan yang bersangkutan. Total ini menunjukkan bagaimana perusahaan
tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat
digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam
kelompok industri yang sama.
2.6.2 EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary)
EFAS disusun dalam bentuk tabel untuk merumuskan faktor-faktor strategis eksternal
perusahaan ke dalam kerangka oppurtunity dan threatness (Rangkuti, 2002, pp22-24)
36
Tabel EFAS
Tabel 2.2
Tabel EFAS
(Rangkuti, 2002, p22)
Faktor-faktor strategi
eksternal
Bobot
Rating
Peluang:
Bobot
Tingkat
Faktor-faktor eksternal penilaian
penilaian
Yang memberi
faktor-faktor faktor-faktor
Kesempatan bagi
peluang dan peluang dan
Kemajuan perusahaan
ancaman
ancaman
perusahaan perusahaan
Bobot
x
Rating
Hasil
perkalian
bobot dengan
rating
Komentar
Ancaman:
Faktor-faktor eksternal
Yang menjadi
ancaman bagi
Kemajuan perusahaan
TOTAL
Penjelasan tabel EFAS.
Tahap-tahap dalam menyusun tabel EFAS adalah sebagai berikut:
•
Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman)
•
Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai
dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan
dampak terhadap faktor strategis.
•
Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala
mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), Berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk
faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika
peluangnya kecil, diberi rating+1). Pemberian rating nilai ancaman adalah kebalikannya.
37
Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. sebaliknya, jika nilai
ancamannya sedikit ratingnya 4.
•
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor
pembobotan dalam kolom 4. hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing –masing
faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
•
Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor
tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
•
Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor. Pembobotan
bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai Total ini menunjukkan bagaimana perusahaan
tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total Skor ini dapat
digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam
kelompok industri yang sama.
2.6.3 Matrik SWOT
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks
SWOT (Rangkuti, 2002, p31). Matriks ini menggambarkan peluang dan ancaman eksternal yang
dihadapi perusahaan yang dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut.
TABEL 2.4
Matriks SWOT
(Rangkuti, 2002, p31)
IFAS
EFAS
Opportunities (O)
Tentukan 5-10
faktor peluang
eksternal
STRENGHTS (S)
Tentukan 5-10 faktor kekuatan
internal
WEAKNESS (W)
Tentukan 5-10 faktor kelemahan
internal
Strategi SO
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
Strategi WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
Threats (T)
Tentukan 5-10
faktor ancaman
eksternal
Strategi ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman
Strategi WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman
38
Penjelasan matriks SWOT
Matriks SWOT yang menampilkan empat kemungkinan alternatif strategis:
•
Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan memafaatkan peluang sebesar-besarnya.
•
Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman.
•
Strategi WO
Strategi ini ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
•
Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Analisis SWOT.
Penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal
dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah
singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weakness serta lingkungan eksternal
Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara
faktor eksternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal Kekuatan
(Strengths) dan Kelemahan (Weakness).
39
Berbagai
Peluang
3. Mendukung strategi turn-around
1. Mendukung strategi agresif
Kelemahan
Internal
Kekuatan
Internal
4. Mendukung strategi defensif
2. Mendukung strategi diversifikasi
Berbagai
Ancaman
Gambar 2.5
Analisis SWOT
(Rangkuti, 2002, p19)
Penjelasan kuadran-kuadran pada diagram analisis SWOT di atas:
Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan
dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi.
Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia
menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah
meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar
yang lebih baik.
Misalnya, Sebuah perusahaan menggunakan strategi peninjauan kembali
teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan prouk-produk baru dalam industri
microcomputer.
40
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Kerangka Pemikiran Teoritis:
PT. TUNAS
DWIPANTARA
ANALISIS
PORTER
INTERNAL
EXTERNAL
MATRIK
SWOT
ANALISA
SWOT
KUESIONER
WAWANCARA
STRATEGI PEMASARAN BERBASIS WEB
PADA PT. TUNAS DWIPANTARA
Gambar 2.6 Kerangka pemikiran Teoritis
41
2.7 Metode Penelitian
2.7.1 Jenis dan metode penelitian
Jenis dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan jenis studi kasus, unit analisisnya adalah perusahaan yaitu PT. Tunas
Dwipantara.
Menurut Travers (1978) (Umar, 1999, p29) metode deskriptif ini bertujuan untuk
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan untuk
memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Sedangkan pengertian studi kasus menurut
Consuelo (1988) (Umar, 1999, p29), studi kasus merupakan penelitian yang terperinci mengenai
suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa
lalunya, dengan cukup mendalam dan menyeluruh.
2.7.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam usaha memperoleh data yang dibutuhkan untuk merancang suatu web site,
diperlukan data-data yang menunjang dan mendukung perancangan tersebut. Adapun jenis
pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data primer (data yang
didapat dari wawancara dan hasil dari kuesioner dengan menggunakan skala likert) dan data
sekunder (data yang didapat dari studi pustaka). Teknik pengumpulan data tersebut berupa:
1. Melakukan studi pustaka (library research) untuk mengetahui dasar-dasar teori mengenai
topik skripsi yaitu Strategi Pemasaran berbasis situs web
2. Menggunakan kuesioner yang diberikan kepada pelanggan PT. Tunas Dwipantara.
3. Melakukan wawancara yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang
berkepentingan dalam perusahaan.
2.7.3 Definisi Operasional dan Instrumen Pengukuran
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau
konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan
42
suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut (Nazir, 1999,
p153). Penelitian akan menggunakan variabel dan indikator dalam perancangan web site. Jumlah
populasi dalam penelitian ini adalah 60 (enam puluh) pelanggan, karena itu keseluruhan populasi
akan diambil sebagai sampel. Dimana sampel ini akan diuji validitas dan reliabilitasnya.
2.7.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
2.7.4.1 Validitas
(Umar, 2005, pp189-191) cara pengujian validitas kuesioner adalah sebagai berikut:
•
Untuk menguji validitas kontruksi, maka instrumen penelitian akan dikonstruksi mengenai
aspek-aspek yang akan diukur menurut teori tertentu.
•
Instrumen diuji pada sample dimana populasi diambil. Sangat disarankan agar jumlah
responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Kemudian pengujian validitas konstruksi
akan dilakukan dengan analsis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item
instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total.
•
Bila korelasi setiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut
memiliki construct yang kuat sehingga memiliki validitas konstruksi yang baik
2.7.4.2 Reliabiltas
Cara pengujian reliabilitas kuesioner adalah sebagai berikut (Umar, 2005, pp314-316):
•
Menggunakan hipotesa berikut:
HO= Skor item tidak memiliki korelasi positif terhadap skor faktor.
H I= Skor item memiliki korelasi positif terhadap skor faktor.
•
Hipotesa yang ada dapat diuji dengan rumus:
r
t=
(1 − r2)
(n-2)
43
t= Value yang diteliti.
r=Total korelasi antar skor yang digambarkan sebagai alpha
n=jumlah sample.
•
Hasil perhitungan akan dibandingkan dengan t table, bila t value > t table maka HO
ditolak dan HI diterima, dan skor item adalah reliable, begitu juga sebaliknya.
2.7.5 Teknik Analisis Data
Beberapa analisis yang digunakan antara lain:
2.7.5.1 Analisis SWOT
Analisis SWOT (Strengths / kekuatan, Weakness / kelemahan, Opportunities / peluang,
serta Threats / ancaman) merupakan salah satu teknik analisis data untuk mengetahui
bagaimana kondisi perusahaan dalam memasarkan produknya dan faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi kondisi perusahaan tersebut.
2.7.5.2 Analisis Porter
Menurut Porter, persaingan dalam sebuah industri tergantung pada lima kekuatan
persaingan (five competitive forces) yang mempengaruhi struktur ekonomi dalam sebuah
perusahaan, yaitu:
1. ancaman pendatang baru
2. ancaman barang pengganti
3. daya tawar pemasok
4. daya tawar pembeli
5. persaingan antara perusahaan yang sejenis dalam industri
Download