BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet 2.1.1 Pengertian Internet Menurut Hahn (1996, p2) Internet adalah jaringan global, berisi beraneka macam informasi yang menggabungkan jaringan-jaringan komputer yang ada di seluruh dunia. Internet dapat juga diartikan sebagai suatu jarungan komunikasi antar komputer yang besar yang mencakup seluruh dunia dan berbasis pada sebuah protokol yang disebut TCP/IP (Transmition Control Protocol / Internet Protocol). Menurut Ellsworth dan Ellswerth (1997, p3) Interconection Networking yang biasa disebut internet merupakan suatu jaringan besar yang dibentuk oleh interkoneksi jaringan komputer dan komputer tunggal di seluruh dunia lewat saluran telepon, satelit dan sistem telekomunikasi lainnya. Berdasarkan kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa internet adalah jaringan global yang menggabungkan jaringan-jaringan komputer yang ada di seluruh dunia lewat saluran telepon, satelit dan sistem telekomunikasi lainnya. Internet (Oetomo, 2001, p2) merupakan sebuah koleksi global dari ribuan jaringan yang dikelola secara bebas. Internet (International Network) adalah sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia. Internet merupakan suatu jaringan komunikasi tanpa batas yang melibatkan jutaan komputer pribadi yang tersebar di seluruh dunia. Internet merupakan salah satu infrastruktur utama e-Business. Pada mulanya, jaringan internet dikembangkan sebagai saluran khusus untuk aktivitas riset dan keperluan para akademisi. Dalam perkembangannya, internet dieksploitasi untuk berbagai keperluan lainnya, termasuk untuk keperluann bisnis. Internet itu sendiri sebenarnya adalah singkatan dari Interconnected Network. Menurut Randall dan Latulipe (Diana, 2001, p3) secara sederhana, internet bisa diartikan sebagai “a global network of computer networks”. Dengan demikian, pada 6 dasarnya internet merupakan jaringan komputer yang sangat besar terbentuk dari jaringanjaringan kecil yang saling terhubung satu sama lain. Jaringan internet sukses dikembangkan dan diuji coba pertama kali pada tahun 1969 oleh U.S Department of Defense dalam proyek ARPANet (Advanced Research Projects Network). Sejak itu perkembangna internet berlangsung sangat pesat. Salah satu faktor yang berkontribusi pada menjamurnya pemakaian internet di seluruh belahan dunia adalah perkembangan WWW (World Wide Web) yang dirancang oleh Tim Berners-Lee dan staff ahli di laboratorium CERN (Conseil European Pour Ia Recherche Nucleaire) di Genewa (Swiss) pada tahun 1991. 2.1.2 Sejarah Perkembangan Internet Internet sudah ada sejak tahun 1957, dengan diluncurkannya satelit Soviet yang dinamakan Sputnik. Peristiwa ini merupakan awal dari rantai yang menghasilkan evolusi internet. Kemudian, Presiden Amerika Serikat waktu itu (Eisenhower) menginstruksikan untuk membangun ARPA yang merupakan singkatan dari Advanced Research Projects Agency, yang dikembangkan oleh badan pertahanan Amerika Serikat. Tujuan ARPA ini adalah untuk mengembangkan penelitian dan riset yang imaginatif dan inovatif (Kurniawan, 2000, p2). Pada tahun 1970, Universitas Stanford mengadakan riset dan eksperimen dengan teknologi multiple-packet switching technology, yaitu suatu mekanisme yang mengembangkan keandalan dari komunikasi ketika beberapa hubungan jaringan (network) menjadi down atau tidak dapat dipergunakan. Riset tersebut menghasilkan cikal bakal TCP/IP. Kemudian TCP/IP menjadi standar komunikasi pada tahun 1983 dan dipasang pada universitas Barkeley pada versi UNIX BSD (Kurniawan, 2000, p3). Menurut Oetomo(2001, p2) Keistimewaan atau manfaat internet, yaitu: • Kemampuan dan kecepatan dalam komunikasi serta integrasi data dan informasi • Efisiensi biaya komunikasi serta waktu distribusi data dan informasi • Skalabilitas jangkauan jaringan yang mencapai antar pulau bahkan antar benua • Adanya perlindungan terhadap privasi atau hak pribadi para penggunanya 7 2.1.3 Kemampuan yang harus dimiliki suatu Electronic Storefront Persyaratan teknis untuk membangun suatu electronic storefront yang akan digunakan untuk menjual produk kepada konsumen lebih ketat daripada website yang tidak bertujuan untuk mengolah transaksi. Suatu electronic storefront pada dasarnya harus mendukung langkah dan tugas yang sama yang harus dimiliki oleh suatu toko fisik. (Turban, Lee, King dan Chung 2000, p405) Secara umum suatu electronic storefront harus memungkinkan pembeli untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: • Menemukan, mencari dan membandingkan produk untuk pembelian. • Memilih suatu produk untuk dibeli serta menegosiasikan atau menentukan harga totalnya. • Memesan produk yang diinginkan. • Menerima konfirmasi atas pesanan, meyakinkan bahwa produk yang ingin dibeli benarbenar tersedia. • Melakukan pembayaran atas produk yang telah dipesan. • Melakukan pengecekan pembayaran dan menyetujui pembelian. • Menerima pemrosesan dari pemesanan mereka. • Melakukan pengecekan bahwa produk yang dibeli telah dikirimkan. • Meminta dukungan setelah penjualan (post-sales support) atau memberikan umpan balik kepada pihak penjual. 2.2 E-Bisnis Dan E-Commerce 2.2.1 Pengertian E-Bisnis Menurut Cameron (Diana, 2001, p11). Secara sederhana, bila kita membuat homepage dan melayani pesanan produk melalui internet, maka kita sudah menjadi pemasar global yang menjalankan e-bisnis. Definisi e-bisnis tidak semata-mata menyangkut transaksi online, namun juga meliputi berbagai aktivitas, seperti melakukan riset pasar, mengidentifikasi peluang dan 8 mitra bisnis, menjalin relasi dengan pelanggan dan pemasok, serta melakukan perancangan produk bersama mitra bisnis. Istilah e-bisnis berkaitan erat dengan e-commerce. Bagi sebagian kalangan, istilah e- commerce diartikan secara sempit sebagai transaksi jual beli produk, jasa dan informasi antara mitra bisnis lewat jaringan komputer, termasuk internet. Sedangkan e-bisnis mengacu pada lingkup yang lebih luas dan mencakup pula layanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis, dan transaksi elektronik internal dalam sebuah organisasi. Perusahaan – perusahaan menjalankan aplikasi yang saling berhubungan dan saling tergantung. Jika salah satu sistem aplikasi perusahaan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka keseluruhan sistem tersebut akan terganggu. Perusahaan-perusahaan kaliber dunia di masa yang akan datang dibangun berdasarkan pondasi kerangka aplikasi yang diterapkan pada masa sekarang (Kalakota, 2001, p163). 2.2.2 Pengertian E-Commerce Definisi e-Commerce sendiri sangat beragam, bergantung pada perspektif atau kacamata yang memanfaatkannya, Association for Electronic Commerce secara sederhana mendefinisikan e-Commerce sebagai “Mekanisme Bisnis Secara Elektronis”. CommerceNet, sebuah konsorsium Industri memberikan definisi tersebut, CommerceNet menambahkan bahwa di dalam eCommerce terjadi “ Proses pembelian dan penjualan jasa/produk antara dua belah pihak melalui internet atau pertukaran dan distribusi informasi antara dua pihak dengan menggunakan internet”. Beberapa kalangan akademisi sepakat mendefinisikan e-Commerce sebagai “Salah satu cara memperbaiki kinerja dan mekanisme pertukaran barang, jasa, informasi, dan pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi berbasis jaringan peralatan digital.” (Indrajit 2001, pp1-3). Terlepas dari berbagai jenis definisi yang ditawarkan dan dipergunakan oleh berbagai kalangan, terdapat kesamaan dari masing-masing definisi tersebut. Kesamaan tersebut memperlihatkan bahwa e-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut: 9 • Terjadinya transaksi antara dua belah pihak. • Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi dan • Internet merupakan medium utama dalam peruses atau mekanisme perdagangan tersebut. Dari karakteristik di atas terlihat jelas bahwa pada dasarnya e-Commerce merupakan dampak dari perkembangan teknologi Informasi dan telekomunikasi. Secara signifikan, ini merubah cara manusia melalui interaksi dengan lingkungannya, yang dalam hal ini terkait dengan mekanisme dagang. Istilah e-Commerce digunakan untuk menggambarkan transaksi-transaksi yang dilakukan antar partner-partner bisnis karena itu, istilah e-Commerce terlalu sempit bagi beberapa orang. Banyak yang menggunakan istilah e-Business istilah ini merujuk pada definisi yang lebih luas dari e-Commerce, tidak hanya pembeli dan penjual, tetapi juga meliputi pelayanan kepada para pelanggan, kegiatan kolaborasi dengan partner-partner bisnis serta pelaksanaan transaksitransaksi elektronik dalam suatu organisasi. Menurut Lou Gerstner, CEO dari IBM keseluruhan inti e-business adalah mengenai siklus waktu, kecepatan, globalisasi, meningkatkan produktivitas, menjangkau pelanggan baru dan saling berbagi pengetahuan dalam organisasi untuk keunggulan kompetitif (Turban, Lee, King dan Chung 2000, p5) 2.2.3 Jenis E-Commerce Menurut Turban, Lee, King dan Chung (2000, p11) klasifikasi dari bidang e-Commerce berdasarkan sifat dari transaksi : • Business To Business (B2B) Kebanyakan transaksi e-Commerce dewasa ini terdiri dari type B2B meliputi transaksi interorganizational systems (IOS) dan transaksi pasar elektronik antar organisasi. 10 • Business To Customer (B2C) Ini adalah transaksi retailing dengan pembeli individual. Jenis pembeli umum di Amazon.com adalah seorang konsumen atau pelanggan. • Customer To Customer Dalam kategori ini, seorang konsumen menjual secara langsung kepada konsumen lain. Contohnya adalah penjual individual berdasarkan classified ads dan menjual rumah, mobil, dan lain-lain. Beberapa situs pelanggan memungkinkan para individu untuk menempatkan barangnya untuk dilelang. • Customer To Business (C2B) Kategori ini meliputi para individu yang menjual barang/jasa kepada organisasi sebagaimana para individu yang mencari penjual, berinteraksi dengan penjual dan mengadakan suatu transaksi. • Non Business e-Commerce Peningkatan jumlah institusi-institusi non bisnis seperti institusi akademis, organisasi nirlaba, organisasi religius, organisasi sosial, dan agen-agen pemerintah yang menggunakan berbagai type dary e-Commerce untuk mengurangi biaya-biaya mereka. • Intra Business (Organizational) e-Commerce Dalam kategori ini, Perusahaan memasukkan semua aktivitas internal organisasi, yang biasanya dilakukan melalui internet, yang melibatkan pertukaran dari barang, jasa / informasi aktifitas dapat beragam dari menjual produk perusahaan, merekrut pegawai, pelatihan online serta pengurangan biaya. Perkembangan B2B memang lebih cepat dibandingkan dengan perkembangan B2C, walupun demikian keberadaan B2C tidak dapat diabaikan begitu saja karena B2C memiliki pangsa pasar yang masih jauh lebih besar dibandingkan B2B. 11 2.3 Pemasaran melalui internet 2.3.1 Pengertian pemasaran Menurut Mc Carthy dan Perreault (1997, pp8-9), definisi pemasaran terbagi menjadi dua, yaitu : • Secara Makro: Pemasaran adalah proses sosial yang mengarahkan arus ekonomi barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, yang secara efektif menyesuiakan penawaran dan permintaan serta mencapai tujuan masyarakat. • Secara Mikro Pemasaran adalah pelaksanaan sejumlah kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi atau individu, dengan mengantisipasi Kebutuhan pelanggan atau klien serta mengarahkan Barang dan jasa yang dibutuhkan dari produsen kepada pelanggan. Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p6) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan dan menukarkan produk atau sesuatu yang bernilai dengan pihak lain. Pada umumnya pemasaran melalui internet hampir sama dengan pemasaran melalui media massa seperti koran, radio, dan televisi. Walaupun demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meyakinkan orang untuk membeli barang maupun jasa di website lebih menantang dibandingkan dengan membeli dari penjual biasa / konvesional (Oz, 2002, p178). 2.3.2 Konsep dasar pemasaran Suatu perusahaan harus memiliki falasafah pemasaran yang efektif, efisien, dan bertanggung jawab sosial agar memperoleh keberhasilan dalam mencapai kepentingan organisasi, pelanggan dan masyarakat. Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p16) terdapat lima konsep yang dapat dipilih organisasi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran bersetiakawanan sosial. Lebih lanjut Kotler dan Armstrong (2001, p18) mengemukakan konsep pemasaran yang menyatakan bahwa kunci untuk menaruh 12 Tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar serta penyampaian Permintaan pasar yang lebih efektif dan efisien daripada pesaing lakukan. Konsep penjualan dan pemasaran sering kali membingungkan. Pada dasarnya konsep penjualan menganut pandangan dari dalam keluar, yang dimulai dari pabrik, memusatkan perhatian pada produk perusahaan yang sudah ada, menuntut penjualan dan promosi yang gencar untuk menghasilkan penjualan yang menghasilkan laba. Sedangkan konsep pemasaran menganut pandangan dari luar ke dalam yang dinilai dengan mendefinisikan target pasar, memusatkan pada kebutuhan pelanggan, memadukan Kegiatan pemasaran yang akan mempengaruhi pelanggan, menghasilkan laba dengan memusatkan pelanggan. Perbandingan antara konsep pemasaran dan konsep penjualan dapat dilihat pada gambar berikut ini : Titik Awal Fokus Sarana Akhir Pabrik Produk Pejualan Keuntungan melalui Dan volume penjualan Promosi a. Konsep penjualan Pasar Kebutuhan Pemasaran Keuntungan melalui Sasaran Pelanggan Terintegrasi Kepuasan pelanggan b. Konsep pemasaran Gambar 2.1 Perbandingan Konsep pemasaran dan Konsep penjualan (Sumber: Kotler dan Armstrong, 2001, P19) 13 2.3.3 Target pemasaran Sebuah perusahaan yang beroperasi dalam pasar menyadari mereka tidak dapat melayani seluruh kebutuhan pelanggan dalam pasar. Pelanggan terlalu banyak dan beraneka ragam tuntutan pembeliannya. Perusahaan perlu mengidentifikasi bagian-bagian pasar sehingga mereka dapat melayaninya dengan efektif. Untuk memiliki dan melayani pelanggan dengan baik, beberapa perusahaan menentukan target pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2001, P249) ada tiga langkah pokok yang harus diambil perusahaan untuk menentukan target pemasaran yaitu : 1. Market Segmentation Mengidentifikasi dan membagi kelompok-kelompok pembeli yang mungkin memerlukan Produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Variabel utama segmentasi untu pasar konsumen yaitu: • Geographic segmentation, merupakan istilah yang dipakai untuk membagi pasar menjadi unit geografis yang berbeda seperti: negara, negara bagian, regional, kota dam lingkungan. • Demographic segmentation, pasar dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan variabel demografis seperti: usia, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, kebangsaan atau kelas sosial. • Psychographic segmentation, pembeli dibagi menjadi kelompok-keli\ompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau karakteristik kepribadian. • Behavional segmentation, pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berrdasarkan pengetahuan, prilaku atau respon tehadap produk. 2. Market targeting Memilih satu atau lebih bagian pasar yang akan dimasuki. 3. Membangun dan mengkomunikasikan kunci produk yang memberikan keuntungan secara khusus dalam pasar. 14 2.3.4 Pengertian strategi pemasaran Pengertian strategi menurut Tjiptono (2001, p3) adalah istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Menurut kotler (2002, p2) pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial dimana masing-masing individu ataupun kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan menukarkan produk serta nilai dengan orang lain. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadapa lingkungan eksternal. Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan 2 pertimbangan pokok, yaitu: 1. Bisnis apa yang digeluti perusahaan saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki di masa datang 2. Bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi dan distribusi untuk melayani pasar sasaran. Strategi pemasaran adalah kegiatan menyeleksi dan menjelaskan satu atau beberapa target pasar dan mengembangkan serta memelihara suatu bauran pemasaran yang akan menghasilkan kepuasan bersama dengan pasar yang dituju. Strategi pemasaran itu terdiri dari campuran unsur-unsur yang disebut bauran pemasaran (marketing mix) atau 4P yaitu Price, Promotion, Place, dan Product • Produk Terdiri dari keragaman produk, kualitas, desain, ciri, merk, kemasan, ukuran, dan lain-lain • Harga Terdiri dari daftar harga, potongan harga, periode pembayaran, dan persyaratan kredit 15 • Promosi Terdiri dari promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, kehumasan, dan pemasaran langsung • Tempat Terdiri dari saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, persediaan, dan transportasi Strategi pemasaran terdiri atas 5 elemen yang saling terkait, yaitu: • Pemilihan pasar, keputusan ini didasarkan pada faktor-faktor sbb: a. Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokan teknologi yang dapat diproteksi dan didominasi. b. Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemusatan yang lebih sempit. c. Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial-and-error di dalam menanggapi peluang dan tantangan d. Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langka atau pasar yang terproteksi • Perencanaan produk, meliputi produk yang spesifik yang dijual, pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual masing-masing lini. • Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan. • Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya. • Komunikasi pemasaran (promosi), yaitu meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing dan public relations. Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial (Rangkuti, 2002, pp48-50). Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan 16 kebutuhan atau keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas. 2.3.5 Strategi Pemasaran melalui Internet Menurut Needle (Whiteley, 2000, p12). Perdagangan melalui internet tidak selalu sesuai dengan semua produk atau semua orang. Strategi pemasaran dapat dilihat pada: produk, harga, promosi dan tempat. Internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan dapat diuji dengan hal-hal sebagai berikut: • Produk Beberapa produk lebih sesuai dibandingkan dengan yang lainnya jika dijual melalui internet. Penggunaan existing mail order memberikan indikasi dan produk teknikal, yang disampaikan kepada pemakai internet dapat ditambahkan pada daftar. • Harga Internet memiliki keuntungan biaya. Penjual tidak membutuhkan toko retail dan fasilitasfasilitas penjualan sehingga relatif lebih murah. Biaya pengiriman barang dan tingkat bunga yang ada dapat diatasi oleh perusahaan kartu kredit kepada beberapa penjual. • Promosi Internet menyediakan cara yang lebih mudah untuk mempromosikan produk dan perusahaan. Promosi dalam internet tidak seperti bentuk pengiklanan yang lainnya, pelanggan mempunyai akses internet dan menggunakan untuk menemukan produk yang dipromosikan. • Tempat Pembelian melalui internet dapat dikirimkan kepada pelanggan. Pelayanan informasi dapat dikirimkan secara elektronik namun untuk produk dibutuhkan biaya pengiriman secara fisik. 17 2.3.6 Keuntungan dan kelemahan pemasaran online Manfaat pemasaran online terbagi menjadi dua, yaitu bagi pembeli potensial dan pemasar (Kotler, 2000, p758) Manfaat pemasaran online bagi pembeli potensial adalah: • Kemudahan : Para pelanggan dapat memesan produk 24 jam sehari dimanapun mereka berada. Mereka tidak harus berkendaraan, mencari tempat parkir, dan berjalan melewati gang yang panjang untuk mencari dan memeriksa barang-barang. • Informasi : Para pelanggan dapat memperoleh setumpuk informasi komparatif tentang perusahaan, produk, pesaing tanpa meninggalkan kantor dan rumah mereka. • Rongrongan yang lebih sedikit : Para pelanggan tidak perlu menghadapi atau melayani bujukan dan faktor-faktor emosional lainnya. Mereka juga tidak perlu menunggu dalam antrian. Manfaat pemasaran online bagi pemasar: • Penyesuaian yang cepat terhadap kondisi pasar: perusahaan-perusahaan dapat dengan cepat menambahkan produk pada tawaran mereka serta mengubah harga dan deskripsi atau produk • Biaya yang lebih rendah: para pemasar online dapat menghindari biaya pengelolaan toko dan biaya sewa, asuransi serta prasarana yang menyertainya. Mereka dapat membuat katalog digital dengan biaya yang jauh lebih rendah dari pada biaya percetakan dan pengiriman katalog kertas. • Pemupukan hubungan: pemasar online dapat berbicara dengan pelanggan dan belajar lebih banyak dari mereka. Pemasar juga dapat mendownload program yang berguna, mengadakan demonstrasi gratis perangkat lunak mereka atau memberi contoh gratis surat berkala mereka kedalam sistem. Pengukuran jumlah pemirsa: para pemasar dapat juga mengetahui berapa banyak orang yang mengunjungi website online mereka dan berapa banyak yang singgah ditempat 18 • tertentu dalam website tersebut. Informasi itu dapat membantu para pemasar untuk meningkatkan tawaran dan iklan mereka. Pemasaran online memiliki 5 manfaat besar yaitu: • Perusahaan kecil dan besar dapat membiayainya. • Tidak ada keterbatasan nyata untuk tempat iklan. • Akses dan pengambilan informasi yang cepat, dibandingkan dengan surat satu malam dan bahkan fax. • Website itu dapat dikunjungi oleh siapa saja dan kapan saja. • Belanja dapat dilakukan secara pribadi dan cepat. 2.3.7 Menarik dan mempertahankan Pelanggan Tidak cukup untuk hanya benar-benar terampil dalam menarik pelanggan baru, perusahaan juga harus mempertahankan mereka. Terlalu banyak perusahaan yang menderita karena perputaran pelanggan yang tinggi, yakni mendapatkan pelanggan –pelanggan baru hanya untuk kehilangan sebagian besar pelanggan lamanya. Untuk itu, perusahaan masa kini menjadi lebih mempertahankan tingkat kesetiaan pelanggannya. Dikatakan bahwa semboyan kuno sederhana untuk mempertahankan pelanggan adalah “dengarkan apa kata pelanggan”. Beberapa perusahaan menciptakan mekanisme yang terus berjalan yang memungkinkan perusahaan untuk tetap mendapatkan umpan balik dari para pelanggannya. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui penambahan fasilitas webpage dan email untuk melaksanakan komunikasi dua arah antara perusahaan dengan pelanggan. Keluhan dan problem-problem yang disampaikan pelanggan dapat dijadikan sebagai sumber informasi pasar konsumen yang sangat berharga karena perusahaan dapat mempelajari pemasaran produk, mengetahui solusi dari sebuah masalah, dan memperbaiki serta mempertahankan hubungan dengan pelanggan (Ustadiyanto, 2002, p80). 19 2.4 Analisis dan perancangan web site 2.4.1 HTTP (Hypertext Transfer Protokol) HTTP merupakan protokol yang menentukan aturan yang perlu diikuti oleh web browser dalam meminta atau mengambil suatu dokumen, dan oleh web server dalam menyediakan dokumen yang diminta web browser (Sampurna, 1996, p8). Protokol HTTP merupakan protokol standar yang digunakan untuk mengakses dokumen HTML dan dirancang untuk dapat melayani server hypermedia (Karena selain teks, dapat juga menggunakan media lain) dengan cepat karena banyaknya aktivitas untuk mentransfer data pada web server. 2.4.2 TCP/IP ( Transmision Control Protocol / Internet Protocol ) Internet beroperasi menggunakan satu set protokol yang mengontrol dan mengarahkan data di dalam jaringan. Protokol-protokol ini disebut protokol transfer. Secara keseluruhan protocol ini disebut sebagai TCP/IP ( Ellsworth dan Elswerth, 1997, P41) Jaringan besar yang menyusun internet memberikan peluang bagi penggunanya supaya dapat saling berkomunikasi dengan menggunakan dua protokol, yaitu TCP dan IP. Protokol TCP/IP adalah suatu type protokol yang digunakan untuk melakukan komunikasi data dan informasi di internet. Sedangkan protokol sendiri ialah suatu kesatuan prosedur atau bahasa yang memungkinkan dua atau lebih sitem yang berbeda dapat saling berkomunikasi protocol ini merupakan suatu protocol terbuka, dimana protocol ini dapat diterapkan dan menghubungkan berbagai sistem tanpa memandang spesifikasi taupun type mesin computer yang digunakan. Dalam membawa suatu informasi pada internet merupakan tanggung jawab TCP dimana TCP memenggal informasi menjadi paket-paket yang berisi data untuk ditransfer dan disusun ulang di tempat tujuan. Lalu IP bertugas memastikan pengiriman data yang akurat ke alamat yang benar. 20 2.4.3 Unsur-unsur Perancangan Website. Dalam merancang website terdapat banyak unsur yang mendukung antara lain: 1. HTTP. Menurut Betha (2002, p7) HTTP adalah kependekan dari HyperText Transfer Protocol. Server HTTP umumnya digunakan untuk melayani dokumen hypertext, karena HTTP adalah protokol dengan overhead yang sangat rendah, sehingga pada kenyataan navigasi informasi dapat ditambahkan langsung ke dalam dokumen dan dengan demikian protokolnya sediri tidak harus mendukung navigasi secara penuh seperti halnya protokol FTP dan Gopher lakukan. 2. Web. Menurut Ukar (2002, p1) Web adalah fasilitas hyperteks untuk menampilkan data berupa teks, gambar, bunyi, animasi, dan data multimedia lainnya, yang diantara data tersebut saling berhubungan satu sama lain. Untuk memudahkan membaca data dan informasi dalam web maka seseorang dapat menggunakan Microsoft Internet Explorer atau netscape Communicator sebagai web browsernya. Menurut Ukar (2002, p2) World Wide Web (WWW) merupakan kumpulan web server dari seluruh dunia dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi untuk dapat digunakan bersama. Berbagai informasi dapat ditemukan pada WWW, seperti informasi politik, ekonomi, sosial, budaya, sastra, sejarah, teknologi, pendidikan, dan sebagainya. Bila diumpamakan maka WWW ini merupakan perpustakaan besar yang menyediakan berbagai buku dengan berbagai informasi yang dibutuhkan. Menurut Betha (2002, pp1-3) World Wide Web (WWW) lebih dikenal dengan web, merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet. Web pada awalnya merupakan ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web. Kini internet identik dengan web karena kepopuleran web sebagai standar interface pada layanan-layanan yang ada di internet, Pada awalnya internet sebagai penyedia informasi, tetapi kini internet digunakan juga untuk 21 berkomunikasi melalui e-mail dan chatting, serta juga dalam melakukan transaksi bisnis (commerce). Alasan web diadopsi oleh perusahaan sebagai bagian dari strategi teknologi informasinya: • Akses informasi mudah • Setup server lebih mudah • Informasi mudah didistribusikan • Bebas platform, informasi dapat disajikan oleh brower web pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan. Menurut Whiteley (2000, p167) WWW adalah sebuah web yang diakses dari client menggunakan web browser. Halaman web yang akan dibuka dispesifikasikan melalui alamat web dan URL. URL mengandung informasi alamat yang dibutuhkan untuk memperoleh alamat IP dari server yang menangani halaman web tersebut. 3. Server. Menurut Betha (2002, p5) Server web adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen web, komputer ini akan melayani permintaan dokumen web dari kliennya. Browser web seperti Explorer atau Navigator berkomunikasi melalui jaringan (termasuk jaringan internet) dengan server web, menggunakan HTTP. Browser akan mengirimkan request kepada server untuk meminta dokumen tertentu atau layanan lain yang disediakan oleh server. Server memberikan dokumen atau layanannya jika tersedia juga dengan menggunakan protokol HTTP. 4. Web Site. Menurut Rickyanto (2002, p39) Web site adalah suatu kesatuan dari dokumen-dokumen yang terhubung dengan atribut yang sama, misalnya topik, fungsi ataupun desain yang sama jadi sebuah web site memiliki banyak dokumen yang biasanya disebut sebagai halaman web, serta komponen lain seperti image, media, dan objek yang berhubungan. Sedangkan menurut Ukar (2002, P2) web site merupakan tempat penyimpanan data dan informasi 22 dengan berdasarkan topik tertentu. Diumpamakan website ini adalah sebuah buku dengan topik tertentu. 5. Web Pages dan Home Page. Menurut Ukar (2002, p2) Web page atau halaman web merupakan sebuah halaman khusus dari website tertentu, sedangkan homepage merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau menu dari website tertentu. 6. URL. Menurut Betha (2002, p6) URL merupakan konsep nama file standar yang diperluas dengan jaringannya. Nama file ini tidak hanya menunjukan nama direktori dan nama filenya, tetapi juga nama mesinnya dalam jaringan. URL dapat diakses dengan berbagai metode, dan bisa jadi bukan cuma sekedar file, karena URL dapat menunjukan query-query, dokumen yang disimpan dalam database, hasil dari suatu perintah finger atau archie, atau apapun yang berkaitan dengan data hasil proses. 7. E-mail. Menurut Kienan (2001, p117) e-mail sejauh ini merupakan aplikasi internet yang paling banyak digunakan. Jumlah pengguna email jauh melebihi pengguna web, dan banyak pengguna baru yang menyatakan bahwa mereka online karena menginginkan email. Popularitas email berarti merupakan alat komunikasi yang punya kemungkinan jelas. Sejumlah bisnis telah menggunakan email sebagai medium untuk komunikasi layanan pelanggan mereka. Mereka memilih menggunakan email daripada telepon atau sebagai tambahan. Layanan pelanggan email bisa lebih efektif dari segi biaya dibandingkan dengan telepon, karena tarif Sambungan Langsung Jarak Jauh dan Sambungan Langsung Internasional tidak ditetapkan dalam email. 23 2.4.4 Langkah-langkah persiapan menbuat web site Menurut Rickyanto (2002, p39) Secara umum, langkah-langkah persiapan membuat suatu website adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan tujuan pembuatan website Berdasarkan isi maupun tujuan, website biasanya dapat digolongkan menjadi seperti ini: • Website marketing berfungsi sebagai media presentasi dan pemasaran. Website ini harus memiliki daya tarik bagi pengunjung untuk menyimak isi website sehingga faktor desain sangat penting. Suatu website profil perusahaan bisa merupakan website marketing apabila isi dan desain website mampu memperlihatkan sisi positif atau keunggulan dari perusahaan tersebut. • Website pelanggan service berfungsi sebagai media untuk melayani konsumen. • Website e-commerce berfungsi sebagai media transaksi online. • Website informasi / berita berfungsi sebagai media informasi dan berita, atau bisa dikatakan website ini merupakan media semacam koran atau majalah online. Keakuratan dan kelengkapan informasi dari website semacam ini sangat penting karena merupakan faktor utama. Catatan: kadangkala suatu website dapat masuk dalam beberapa kategori, tidak hanya satu kategori saja. Hal ini sangat bergantung pada isi websitenya. 2. menentukan isi website untuk membuat website perusahaan memerlukan isi karena merupakan faktor penting dalam website, agar orang lain mendapatkan hal yang bermanfaat dalam website perusahaan. 3. menentukan target website walaupun sebuah website seharusnya boleh dan dapat dikunjungi semua orang, tetapi tidaklah mungkin bila perusahaan mengiginkan agar semua orang dapat mengunjungi 24 website perusahaan. Oleh karena itu perlu dibuatkan suatu gambaran target yang akan dituju oleh website. Alasannya adalah karena orang-orang menggunakan browser yang berbeda, menggunakan koneksi internet dengan kecepatan yang berbeda, memiliki fasilitas plug-in yang berbeda, serta monitor dengan resolusi yang berbeda. Jadi sebaiknya perusahaan menentukan target pengunjung terlebih dahulu. 4. menentukan struktur website struktur website memegang peranan penting dalam kemudahan manajemen website. Struktur yang baik memudahkan webmaster untuk mengelola web site tersebut dan struktur yang jelek memiliki akibat sebaliknya. Suatu struktur harus disesuaikan dengan isi website. Web site yang sederhana tidak harus memiliki struktur yang baik, tidaklah sulit untuk mengelola atau memelihara web site yang sederhana, karena jumlah file dan elemen yang sedikit. Sedangkan web site yang kompleks (memiliki isi dan menu yang kompleks) harus memiliki struktur yang terorganisir dengan baik untuk memudahkan navigasi, editing maupun pemeliharaan suatu web site. 2.4.5 Mendesain web site Pelanggan online yang menjelajahi web site seakan-akan berkunjung ke suatu tempat bisnis. Faktanya, bagi mereka begitulah persisnya, menjelajahi sebuah web site mungkin hanya satu-satunya cara untuk mengetahui tentang suatu bisnis. Seperti halnya pelanggan di dunia nyata, mereka memutuskan untuk membeli berdasarkan kesan terhadap produk dan layanan yang diberikan, harga dan perbandingan terhadap produk yang serupa. Tetapi, mereka juga memutuskan berdasarkan pengalaman mereka ketika berada di sebuah web site (Kienan, 2001, p106). Suatu website yang baik memiliki suatu kesatuan desain, bisa dikatakan dengan memiliki kesamaan tema dalam halaman-halaman webnya. Hal ini penting dalam segi estetika maupun 25 segi navigasi, supaya pengunjung tidak mengalami kebingungan dalam menelusuri halamanhalaman web dalam web site perusahaan (Rickyanto, 2002, p51). Desain suatu web site dapat membuat jengkel dan tidak dapat mencari orang untuk mengunjungi web sitenya bila faktor-faktor tertentu tidak diperhatikan. Faktor yang perlu diperhatikan dalam mendesain halaman web site: • Besar file dari halaman web yang akan di-download untuk ditampilkan di browser, termasuk gambar dan objek yang ada. • Kemudahan navigasi web site • Isi dari web site tersebut • Link-link yang tidak kosong/rusak • Desain/tampilan halaman web tersebut 26 2.4.6 Model Evaluasi Web Site Search Company P E R F O R M A N C E E A S E O F U S E Customer Product Negotiation Order Payment Delivery After Sales Community Gambar 2.2 Model Evaluasi web site (Whiteley, 2000, p210) A E S T H E T I C E F F E C T I N N O V A T I O N 27 Model diatas dibuat untuk mengevaluasi sebuah web site dan juga sebagai checklist masalahmaslaah yang timbul ketika web site e-commerce dibuat dan diimplementasikan. Untuk mengevaluasi web site menggunakan model tersebut maka faktor-faktor berikut harus diperhatikan: • Informasi perusahaan, web site memberikan semua informasi mengenai orang-orang dalam perusahaan sebelum melakukan transaksi. • Informasi pelanggan, permintaan atas informasi pelanggan sangat dibutuhkan dan merupakan jaminan yang baik atas keamanan dan penggunaan informasi. • Informasi produk, web site mengandung semua informasi produk yang orang butuhkan sebelum melakukan transaksi e-commerce. • Negosiasi, web site memungkinkan penganekaragaman produk atau harga yang diharapkan pelanggan. • Order/pesanan, web site menyediakan banyak pilihan produk atau jasa yang diharapkan pelanggan. • Pembayaran, web site menawarkan berbagai macam cara pembayaran yang diharapkan pelanggan. • Pengiriman, web site menawarkan pilihan pengiriman yang diharapkan pelanggan dan mengandung kepuasan, kenyamanan serta jaminan. • Pelayanan purna jual, pelanggan secara keseluruhan mengharapkan pelayanan setelah pembelian. • Efek kesesuaian, keseluruhan web site menarik untuk dilihat. • Penampilan, web site dapat diakses secara cepat dan dioperasikan tanpa error. • Kegunaan keseluruhan, web site mudah untuk ditelusuri dan digunakan. • Inovasi, web site harus diinovasikan. • Komunitas pelanggan, web site dapat membentuk komunitas bagi pelanggan. 28 2.4.7 Pengertian analisis dan perancangan sistem Berdasarkan pendapat Mcleod (1996, p234) Analisis system adalah penelitian atas system yang telah ada dengan tujuan untuk merancang system yang baru atau diperbarui. Sedangkan menurut pendapat O’Brein (1997, p387) system analisis menggambarkan apa yang system harus lakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari end-user. Sistem analisis adalah menganalisa dengan detail komponen dan permintaan dari suatu system. Atau menganalisa dengan detail kebutuhan informasi dalam suatu organisasi, karakterisrik dan komponen dari menggunakan sistem informasi secepatnya, dan permintaan fungsional dari usulan sistem informasi. Jadi analisis sistem adalah merancang atau memperbaiki sistem yang telah ada sehingga sistem dapat bekerja dengan optimal. Berdasarkan pendapat Laudon dan Laudon (2002, p82) Perancangan adalah suatu tahap dalam daur hidup system yang menerjemahkan spesifikasi perancangan untuk solusi sistem. Sedangkan menurut Mcleod (1996, p238) Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Menurut O’Brein (1997, p387) Perancangan system mengidentifikasikan bagaimana sistem akan menyelesaikan suatu objektif. Dengan kata lain, perancangan system memutuskan sistem informasi yang diusulkan akan memenuhi kebutuhan informasi dari end-user. Jadi perancangan sisitem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru Berdasarkan pendapat Laudon dan Laudon (2002, p17), website adalah keseluruhan dari pemeliharaan halaman www oleh organisasi atau individual. Sedangkan menurut pendapat Laudon dan Laudon (2002, p273) homepage adalah tampilan layar teks dan grafik www yang menyambut user dan menjelaskan pembangunan halaman oleh organisasi. 2.4.8 Perancangan interaktif dengan 8 aturan emas Menurut Shneiderman (1998, pp74-75) Untuk merancang antar muka pemakai yang interaktif diperlukan suatu aturan tertentu, yaitu:. 29 1. Berusaha keras untuk konsisten Harus selalu berusaha konsisten dalam merancang tampilan. 2. Meningkatkan frequent users menggunakan short cuts. Umumnya user yang sudah sering menggunakan aplikasi lebih menginginkan kecepatan dalam mengakses fungsi yang diinginkan. Jadi tingkat interaksi yang diminta adalah yang pendek atau singkat dan langsung menuju ke fungsi tersebut. Untuk itu, perlu disediakan tombol spesial atau perintah tersembunyi. 3. Memberikan umpan balik yang informatife Umpan balik harus diberikan untuk memberikan informasi kepada user sesuai dengan action yang dilakukannya. User akan mengetahui action apa yang telah dan akan dilakukan dengan adanya umpan balik ini. Umpan balik bisa berupa konfirmasi atau informasi atas suatu action. Misalnya setelah melakukan fungsi simpan, dapat diberikan informasi bahwa data telah disimpan. 4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir. Umpan balik atas akhir dari suatu proses dan action akan sangat membantu dan juga user akan mendapat sinyal untuk melakukan action lannya. Misalnya pada saat akan menutup suatu program akan ditampilkan konfirmasi penutupan. 5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan yang sederhana Sistem dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencegah user dalam membuat kesalahan. Contohnya, penggunaan menu seleksi untuk membatasi input dari user, validasi pengisian data pada forum agar data yang diisi sesuai dengan ketentuan. Bila terjadi kesalahan, system harus dapat memberikan instruksi yang sederhana, konstruktif, dan spesifik untuk perbaikan. 6. Mengizinkan perbaikan aksi (undo) dengan mudah Terkadang user tidak sengaja melakukan action yang tidak diinginkan, untuk itu user ingin melakukan pembatalan. sistem harus sebanyak mungkin memberikan fungsi 30 pembatalan ini. User akan merasa lebih aman dan tidak takut dalam mencoba dan memakai sistem tersebut. 7. Mendukung internal Locus of control User yang berpengalaman sangat mendambakan control yang kuat pada sistem, sehingga mereka merasa menguasai sistem tersebut. Sistem yang tidak terduga dan sulit dalam melakukan action akan menyulitkan user. 8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek. Keterbatasan memori pada manusia harus ditanggulangi oleh program dengan tidak banyak membuat user untuk melakukan proses penyimpanan memori. 2.5 Analisis porter persaingan dalam dunia industri dapat dilihat dari lima kekuatan besar yang dapat dilihat pada gambar 2.1, yaitu: 1. persaingan industri biasanya merupakan kekuatan terbesar dari lima kekuatan kompetitif yang ada. Intensitas dari persaingan industri sejenis ini cenderung meningkat seiring dengan banyaknya pesaing yang memiliki ukuran dan kemampuan yang setara, sebagai permintaan dari produk industri. Persaingan juga meningkat tatkala pelanggan beralih merk dengan mudahnya, ketika hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi, harga tetap menjadi naik, perusahaan pesaing berbeda dalam strategi, bangsa dan budaya, dan ketika merger dan akuisisi menjadi umum di dunia industri. Keadaan ini akan mengarah pada perang harga berulang-ulang, pertempuran iklan, dan pengenalan produk baru akan membuat persaingan menjadi mahal. Seiring dengan persaingan yang ketat, keuntungan industri menjadi tidak menarik lagi. 31 2. pendatang baru dengan mudahnya pendatang baru masuk ke dalam dunia industri, maka intensitas dari persaingan pun meningkat. Namun hambatan untuk masuk tetap ada, meliputi kebutuhan untuk memperoleh skala ekonomi secara cepat, teknologi, dan pengetahuan yang tertentu, kekurangan pengalaman, kesetiaan pelanggan, merk yang ternama, kebutuhan modal yang besar, kekurangan saluran distribusi yang cukup, kebijakan pemerintah, kekurangan akses ke bahan baku, paten yang dimiliki, lokasi yang tidak strategis, persaingan perusahaan baru, dan kejenuhan pasar. Bertolak dari hambatan-hambatan tersebut, kadangkala perusahaan baru masuk ke dunia industri dengan kualitas produk yang tinggi, harga rendah, dan pasaran yang baik. Segmen yang paling menarik untuk dimasuki adalah yang hambatan masuknya tinggidan hambatan keluarnya rendah sehingga memungkinkan perusahaan baru dapat memasuki industri dan perusahaan berkinerja jelek dapat keluar dengan mudah. 3. produk subsitusi suatu segmen tidak menarik jika terdapat subsitusi aktual dan potensial bagi produk yang bersangkutan. Dalam berbagai industri, perusahaan terlibat dalam persaingan dengan perusahaan penghasil barang-barang subsitusi. Misalnya penghasil barang plastik bersaing dengan kaca, papan, kertas dan kaleng alumunium. Tekanan persaingan dari hadirnya barang subsitusi ini meningkat seiring dengan harga relatif dari penurunan harga barang subsitusi dan penurunan biaya peralihan yang dikeluarkan oleh pelanggan. 4. pemasok kekuatan pemasok ini memegang peranan penting dalam persaingan di sebuah industri, khususnya ketika jumlah pemasok banyak, hanya sedikit bahan baku pengganti yang ada, atau ketika pengalihan bahan baku yang memakan biaya. 32 Seringkali kerjasama antara pemasok dan produsen terletak pada harga yang sesuai, kualitas yang terbukti, pengiriman tepat waktu, pengurangan biaya persediaan, yang akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi pihak terkait. 5. pembeli ketika pembeli banyak atau membeli dalam jumlah yang besar, kekuatan pembeli tersebut memegang peranan besar dalam persaingan dunia industri. Perusahaan pesaing dapat menawarkan jaminan lebih atau pelayanan khusus untuk memperoleh kesetiaan pelanggan. Kekuatan pembeli ini juga tinggi ketika produk yang dibeli bersifat standar atau tidak bervariasi. Pendatang Baru Ancaman Pendatang Baru Daya Tawarmenawar Pemasok Pesaing Industri Daya Tawarmenawar Pembeli Pemasok Pembeli Persaingan di antara perusahaan yang ada Ancaman Produk atau Jasa Substitusi Produk substitusi Gambar 2.3 Lima Faktor Persaingan yang Menentukan Persaingan Industri Sumber: (Turban, Lee, King dan Chung, 2000, p431) 33 2.6 Analisis SWOT Strength, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT) merupakan cara yang efektif untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan dan juga untuk mengetahui kesempatan dan ancaman yang datang dari luar. Menurut Kotler (1997, pp 81-82) manajer bisnis sekarang ini perlu mengetahui dan mengamati bagian-bagian lingkungan untuk mencapai tujuannya. Bagian-bagian tersebut dapat diidentifikasi dengan melakukan analisis lingkungan eksternal dan analisis lingkungan internal. Analisis lingkungan eksternal dilihat dari sisi peluang dan ancaman, sedangkan analisis lingkungan internal dilihat dari sisi kekuatan dan kelemahan. Keseluruhan evaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman itu dinamakan analisis SWOT. Berikut ini penjelasan analisis SWOT : • Strength Merupakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya. • Weakness Merupakan kelemahan yang biasanya berupa masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya. • Opportunities Merupakan suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. • Threats Merupakan tantangan akibat kecenderungan yang tidak menguntungkan atau perkembangan yang akan mengurangi penjualan dan laba bila tidak dilakukan gerakan pemasaran defensif. 2.6.1 IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) IFAS disusun dalam bentuk tabel untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal perusahaan ke dalam kerangka strenght and weakness (Rangkuti, 2002, p24-26). 34 Tabel IFAS Tabel 2.1 Tabel IFAS (Rangkuti, 2002, p24) Faktor-faktor strategi Internal Kekuatan: Faktor-faktor internal Yang diunggulkan Untuk kemajuan Perusahaan Bobot Rating Bobot x Rating Bobot Tingkat Hasil Penilaian penilaian perkalian factor-faktor factor-faktor bobot dengan kekuatan kekuatan dan rating dan kelemahan kelemahan perusahaan perusahaan Komentar Kelemahan: Faktor-faktor internal Yang menjadi Hambatan untuk Kemajuan perusahaan TOTAL Penjelasan tabel IFAS. Tahap-tahap dalam menyusun tabel IFAS adalah sebagai berikut: • Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1. • Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00). • Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan 35 +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif , kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4. • Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing –masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). • Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. • Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor. Pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. 2.6.2 EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) EFAS disusun dalam bentuk tabel untuk merumuskan faktor-faktor strategis eksternal perusahaan ke dalam kerangka oppurtunity dan threatness (Rangkuti, 2002, pp22-24) 36 Tabel EFAS Tabel 2.2 Tabel EFAS (Rangkuti, 2002, p22) Faktor-faktor strategi eksternal Bobot Rating Peluang: Bobot Tingkat Faktor-faktor eksternal penilaian penilaian Yang memberi faktor-faktor faktor-faktor Kesempatan bagi peluang dan peluang dan Kemajuan perusahaan ancaman ancaman perusahaan perusahaan Bobot x Rating Hasil perkalian bobot dengan rating Komentar Ancaman: Faktor-faktor eksternal Yang menjadi ancaman bagi Kemajuan perusahaan TOTAL Penjelasan tabel EFAS. Tahap-tahap dalam menyusun tabel EFAS adalah sebagai berikut: • Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman) • Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. • Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), Berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating+1). Pemberian rating nilai ancaman adalah kebalikannya. 37 Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. • Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing –masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). • Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. • Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor. Pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai Total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total Skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. 2.6.3 Matrik SWOT Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT (Rangkuti, 2002, p31). Matriks ini menggambarkan peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan yang dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. TABEL 2.4 Matriks SWOT (Rangkuti, 2002, p31) IFAS EFAS Opportunities (O) Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal STRENGHTS (S) Tentukan 5-10 faktor kekuatan internal WEAKNESS (W) Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Threats (T) Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman 38 Penjelasan matriks SWOT Matriks SWOT yang menampilkan empat kemungkinan alternatif strategis: • Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memafaatkan peluang sebesar-besarnya. • Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. • Strategi WO Strategi ini ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. • Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Analisis SWOT. Penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weakness serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weakness). 39 Berbagai Peluang 3. Mendukung strategi turn-around 1. Mendukung strategi agresif Kelemahan Internal Kekuatan Internal 4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung strategi diversifikasi Berbagai Ancaman Gambar 2.5 Analisis SWOT (Rangkuti, 2002, p19) Penjelasan kuadran-kuadran pada diagram analisis SWOT di atas: Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi. Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Sebuah perusahaan menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan prouk-produk baru dalam industri microcomputer. 40 Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Kerangka Pemikiran Teoritis: PT. TUNAS DWIPANTARA ANALISIS PORTER INTERNAL EXTERNAL MATRIK SWOT ANALISA SWOT KUESIONER WAWANCARA STRATEGI PEMASARAN BERBASIS WEB PADA PT. TUNAS DWIPANTARA Gambar 2.6 Kerangka pemikiran Teoritis 41 2.7 Metode Penelitian 2.7.1 Jenis dan metode penelitian Jenis dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis studi kasus, unit analisisnya adalah perusahaan yaitu PT. Tunas Dwipantara. Menurut Travers (1978) (Umar, 1999, p29) metode deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan untuk memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Sedangkan pengertian studi kasus menurut Consuelo (1988) (Umar, 1999, p29), studi kasus merupakan penelitian yang terperinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya, dengan cukup mendalam dan menyeluruh. 2.7.2 Teknik Pengumpulan Data Dalam usaha memperoleh data yang dibutuhkan untuk merancang suatu web site, diperlukan data-data yang menunjang dan mendukung perancangan tersebut. Adapun jenis pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data primer (data yang didapat dari wawancara dan hasil dari kuesioner dengan menggunakan skala likert) dan data sekunder (data yang didapat dari studi pustaka). Teknik pengumpulan data tersebut berupa: 1. Melakukan studi pustaka (library research) untuk mengetahui dasar-dasar teori mengenai topik skripsi yaitu Strategi Pemasaran berbasis situs web 2. Menggunakan kuesioner yang diberikan kepada pelanggan PT. Tunas Dwipantara. 3. Melakukan wawancara yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. 2.7.3 Definisi Operasional dan Instrumen Pengukuran Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan 42 suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut (Nazir, 1999, p153). Penelitian akan menggunakan variabel dan indikator dalam perancangan web site. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 60 (enam puluh) pelanggan, karena itu keseluruhan populasi akan diambil sebagai sampel. Dimana sampel ini akan diuji validitas dan reliabilitasnya. 2.7.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 2.7.4.1 Validitas (Umar, 2005, pp189-191) cara pengujian validitas kuesioner adalah sebagai berikut: • Untuk menguji validitas kontruksi, maka instrumen penelitian akan dikonstruksi mengenai aspek-aspek yang akan diukur menurut teori tertentu. • Instrumen diuji pada sample dimana populasi diambil. Sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Kemudian pengujian validitas konstruksi akan dilakukan dengan analsis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. • Bila korelasi setiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut memiliki construct yang kuat sehingga memiliki validitas konstruksi yang baik 2.7.4.2 Reliabiltas Cara pengujian reliabilitas kuesioner adalah sebagai berikut (Umar, 2005, pp314-316): • Menggunakan hipotesa berikut: HO= Skor item tidak memiliki korelasi positif terhadap skor faktor. H I= Skor item memiliki korelasi positif terhadap skor faktor. • Hipotesa yang ada dapat diuji dengan rumus: r t= (1 − r2) (n-2) 43 t= Value yang diteliti. r=Total korelasi antar skor yang digambarkan sebagai alpha n=jumlah sample. • Hasil perhitungan akan dibandingkan dengan t table, bila t value > t table maka HO ditolak dan HI diterima, dan skor item adalah reliable, begitu juga sebaliknya. 2.7.5 Teknik Analisis Data Beberapa analisis yang digunakan antara lain: 2.7.5.1 Analisis SWOT Analisis SWOT (Strengths / kekuatan, Weakness / kelemahan, Opportunities / peluang, serta Threats / ancaman) merupakan salah satu teknik analisis data untuk mengetahui bagaimana kondisi perusahaan dalam memasarkan produknya dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kondisi perusahaan tersebut. 2.7.5.2 Analisis Porter Menurut Porter, persaingan dalam sebuah industri tergantung pada lima kekuatan persaingan (five competitive forces) yang mempengaruhi struktur ekonomi dalam sebuah perusahaan, yaitu: 1. ancaman pendatang baru 2. ancaman barang pengganti 3. daya tawar pemasok 4. daya tawar pembeli 5. persaingan antara perusahaan yang sejenis dalam industri