Chapter 5 Suku Bunga BY: LISA KUSTINA S.E.,MBA PENGERTIAN SUKU BUNGA harga yang dibayar untuk dana atau modal Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga 1.Kebutuhan dana; 2.Persaingan; 3.Kebijaksanaan pemerintah; 4.Target laba yang diinginkan; 5.Jangka waktu; 6.Kualitas jaminan; 7.Reputasi perusahaan; 8.Produk yang kompetitif; 9.Hubungan baik; 10.Jaminan pihak ketiga. Komponen-Komponen Menentukan Suku Bunga Kredit 1.Total biaya dana (cost of fund); 2.Biaya operasi; 3.Cadangan risiko kredit macet; 4.Laba yang diinginkan; 5.Pajak. Jenis-Jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit 1.Sliding Rate, Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman. 2.Flat Rate, Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama sehingga cicilan setiap bulan sama sampai kredit tersebut lunas. 3.Floating Rate, Pembebanan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada di pasar uang sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar uang pada bulan tersebut. Latihan PT Makmur telah memperoleh persetujuan fasilitas kredit dari Bank JAYA Rp.108.000.000. jangka waktu kredit 12 bulan. Bunga dibebankan sebesar 15% per tahun dan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 630.000,Hitunglah menggunakan flat rate dan sliding rate jumlah angsuran setiap bulan beserta table perhitungannya PERGERAKAN SUKU BUNGA Teori Loanable Funds Fokus teori ini ada pada penawaran (supply) dan permintaan (demand) terhadap dana yang dapat dipinjamkan (loanable funds) Suku Bunga Sf kurva penawaran untuk loanable funds Sf memiliki kemiringan (slope) positif Df kurva permintaan untuk loanable funds Suku bunga keseimba ngan memiliki kemiringan (slope) negatif E Df Jumlah dana yang dipinjamkan keseimbangan Perpotongan antara Df dan Sf menentukan tingkat suku bunga pada kondisi keseimbangan (“E”/Equilibrium) serta jumlah dana yang dipinjamkan Jumlah Dana Yg Dpt Dipinjam FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Sf (1) 1. Rumah tangga Jika suku bunga tinggi atau penghasilan meningkat, tabungan rumah tangga semakin bertambah 2. Sektor usaha (bisnis) Kelebihan kas yang dapat diinvestasikan dalam jangka pendek akan meningkat Sf FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Sf (2) 3. Pemerintah Pemerintah mempengaruhi supply dana melalui Bank Sentral (Bank Indonesia) 4. Investor asing Semakin banyak investor asing yang tertarik untuk memberikan pinjaman atau menginvestasikan dananya di suatu negara, Sf akan naik FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Df (1) Keempat faktor yang mempengaruhi Sf juga mempengaruhi permintaan akan loanable funds (Df) • Jika konsumsi rumah tangga meningkat, Df meningkat • Bila perokonomian membaik dan perusahaan memiliki banyak alternatif investasi, kebutuhan modal meningkat, Df meningkat • Jika pemerintah menaikkan anggaran belanja, kebutuhan modal meningkat, Df meningkat • Jika investor asing membutuhkan dana dari suatu negara, Df meningkat PERAN PEMERINTAH Pemerintah memengaruhi penawaran dana melalui Bank Sentral (BI) dan memengaruhi permintaan dana melalui kenaikan anggaran belanja Bank Sentral memengaruhi jumlah kredit yang tersedia dan pertumbuhan penawaran uang melalui operasi pasar terbuka (open market operation) Jika BI ingin menurunkan jumlah uang beredar (JUB) maka BI akan menjual SBI ke masyarakat. Jika BI ingin menaikkan JUB, BI akan membeli SBPU (Surat Berharga Pasar Uang) dari masyarakat Suku Bunga Rill dan Nominal Keseimbangan Tingkat Suku Bunga Tiga faktor dasar (penawaran, permintaan, dan tindakan pemerintah) menentukan suku bunga riil. Suku bunga nominal yaitu suku bunga yang sebenarnya kita lihat, adalah suku bunga riil ditambah tingkat inflasi yang diharapkan. Jadi faktor keempat yang mempengaruhi suku bunga adalah tingkat inflasi yang diharapkan. Keseimbangan Tingkat Suku Bunga Kurva penawaran miring ke atas dari kiri ke kanan karena semakin banyak penawaran dana tabungan dari rumah tangga. Kurva permintaan miring ke bawah dari kiri ke kanan karena suku bunga riil yang semakin rendah,semakin banyak sektor bisnis yang ingin berinvestasi dalam modal fisik. Keseimbangan suku Bunga Nominal Irving Fisher (1930) menyatakan suku bunga nominal harus meningkat dengan tingkat yang sama dengan kenaikan tingkat inflasi yang diharapkan. Jika kita gunakan notasi E(i) sebagai simbol dengan dugaan inflasi sekarang yang akan berlanjut ke masa depan, maka kita masih bisa membuat persamaan Fisher sebagai : R = r + E(i) Persamaan tersebut menunjukan bahwa jika tingkat suku bunga nominal memprediksi tingkat inflasi yang lebih tinggi. Keseimbangan Suku Bunga Nominal Surat Utang Jangka Pendek Pemerintah Dan Inflasi, 1963-2002 Surat utang pemerintah berjangka 30 hari akan menyesuaikan dengan cepat terhadap perubahan tingkat inflasi yang diharapkan yang disebabkan perubahan inflasi aktual yang terjadi. Jadi tidak mengherankan jika suku bunga nominal surat utang pemerintah bergerak kira-kira bersamaan dengan inflasi sepanjang waktu. Pajak Dan Suku Bunga Riil Resiko Dan Premi Resiko •HPR = Harga akhir saham – Harga awal + Dividen tunai Harga awal Ekspektasi imbal hasil: E (r) = ∑ p (s) r (s) Mengukur ketidakpastian hasil: σ2 = ∑ p (s) [ r(s) – E(r) ]2 Catatan Sejarah Surat Utang Negara, Obligasi, Dan Saham, 1926-2002 Lima kelompok aset untuk periode 1926-2002 : Saham besar Saham kecil Obligasi pemerintah jangka panjang Obligasi pemerintah jangka menengah Surat utang pemerintah Resiko arus kas dari aset riil mencerminkan resiko bisnis (fluktuasi imbal hasil karena kondisi usaha) dan resiko keuangan (kenaikan fluktuasi imbal hasil karena leverage). Suku Bunga suku bunga tetap adalah suku bunga pinjaman yang tidak akan berubah sepanjang masa kredit. suku bunga fluktuatif adalah suku bunga yang kerap berubah-ubah selama masa kredit berlangsung, dengan mengikuti suatu kurs referensi tertentu Bank yang memberi fasilitas suku bunga tetap umumnya merupakan bank berbasis syariah. Sementara bank konvensional biasanya memberi promo suku bunga tetap hingga tiga tahun pertama, lalu dilanjut dengan suku bunga floating sampai masa cicilan berakhir. Dua sistem suku bunga pinjaman ini acapkali membuat dilema, terutama bagi beberapa calon pembeli rumah pertama (first buyer). Fixed interest rate Kelebihan Berdasarkan pengertiannya, keuntungan dari suku bunga tetap bagi debitur KPR adalah kepastian angsuran. Nilai angsuran per bulan bisa sama atau tetap dari awal hingga akhir masa kredit. Dengan begitu, debitur tidak harus memikirkan nilai angsurannya tiap bulannya. Selain itu, jika terjadi pelunasan ditengah masa pinjaman, debitur tidak akan dikenakan biaya penalti dan tidak akan diminta membayar biaya provisi (administrasi) sebesar 1%. Sistem bunga ini sangat cocok bagi mereka yang berkategori pendapatan tetap dan tidak biasa bermain dengan resiko. Kekurangan Meski keuntungannya menggiurkan, suku bunga tetap juga memiliki beberapa kelemahan. Pertama, nilai angsurannya terkadang sedikit lebih tinggi jika dibandingkan bunga floating. Tak hanya itu, jika terjadi penurunan suku bunga perbankan karena kebijakan yang dikeluarkan oleh Sertifikat Bank Indonesia (SBI), debitur pun tidak bisa menikmatinya. Apabila suku bunga pasar berada di bawah suku bunga tetap, maka suku bunga kredit menjadi lebih mahal sehingga pengurangan nilai cicilan tidak bisa diterapkan. Hal ini karena jumlah angsurannya telah dipatok tetap sejak awal cicilan. Floating interest rate Kelebihan Nilai plus suku bunga fluktuatif dapat dirasakan jika terjadi penurunan suku bunga pasar, karena sudah pasti tingkat suku bunga kredit pun ikut turun. Saat ini terjadi, besaran bunga yang harus dibayar pada periode itu menjadi lebih rendah daripada waktu sebelumnya. Bunga floating lebih cocok untuk calon pembeli yang bisa mengambil risiko, seperti pengusaha atau karyawan swasta berpenghasilan mumpuni. Kekurangan Kelemahannya adalah naik turunnya suku bunga itu sendiri. Pada kenyataannya, suku bunga mengambang lebih sering naik daripada turun. BI Rate, atau suku bunga acuan dari Bank Indonesia menjadi salah satu patokan dalam penetapan angka bunga kredit. Sebagai contoh pada awal tahun 2012 lalu, terjadi pemotongan BI Rate dari 6% menjadi 5.75%. Akan tetapi sejak 2013, BI Rate justru naik secara bertahap. Kenaikan ini tentu saja akan direfleksikan pada suku bunga kredit mengambang. Faktor lain yang mengakibatkan naik turunnya bunga kredit mengambang adalah kebijakan pemerintah. Ketika pemerintah sedang menggiatkan perumahan rakyat, maka kredit perumahan dengan kategori tertentu bisa turun. Diskusi Mana yang lebih Fixed interest rate atau Floating interest rate atau sliding rate? Gunakan contoh pengambilan KPR Usahakan menggunakan data real Thank You