BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapi perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dan identik dengan perubahan-perubahan yang terjadi di pasar, perusahaan dituntut untuk memiliki manajemen yang kuat dan profesional agar dapat bertahan dan berkembang di era pasar bebas saat ini. Hal ini menyebabkan perusahaan perlu mengembangkan strategi untuk dapat mempertahankan eksistensinya, sehingga perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif serta perencanaan jangka panjang yang matang. Perencanaan jangka panjang tersebut meliputi perkembangan internal dan eksternal perusahaan. Perkembangan internal yaitu mencakup perencanaan produk baru, peningkatan teknologi, peningkatan keahlian sumber daya manusia dalam perusahaan peningkatan kapasitas produksi atau membangun divisi bisnis yang baru. Sedangkan perkembangan eksternal mencakup rencana ekspansi skala perusahaan dengan cara membangun sendiri atau dengan melakukan penggabungan dengan perusahaan lain yang telah ada atau dengan membeli perusahaan yang telah ada. Manajemen perusahaan harus mengenal kondisi perusahaan itu sendiri sebelum mengambil langkah-langkah atau strategi-strategi di masa yang akan datang. Peningkatan persaingan perusahaan dalam skala domestik maupun internasional sangat berpengaruh dalam srategi-strategi perusahaan yang akan di ambil. Banyak perusahaan terdorong untuk meningkatkan kinerjanya dan mencapai tujuan yang lebih tinggi, baik di tingkat domestik maupun internasional. Selain itu, perusahaan harus mampu mengatur posisi keuangan yang berfungsi sebagai tolak ukur kinerja keuangan perusahaan yang digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah mengalami kemajuan atau perkembangan atau tidak. Pertumbuhan industri rokok di Indonesia dewasa ini cenderung mengalami penurunan. Hal ini disebabkankarena kebijakan-kebijakan pemerintah yang sedikit banyak menekan konsumsi rokok serta pola pikir masyarakat akan budaya hidup sehat sehingga mulai menyadari akan bahaya buruk merokok bagi kesehatan mereka. Di tambah lagi dengan semakin ketatnya persaingan di industri rokok menuntut perusahaan harus bekerja secara efektif, kompetitif, dan harus mampu merancang strategi yang tepat agar mampu mendapatkan keunggulan bersaing (competitive advantages) yang dapat membantu perusahaan untuk berkembang dan tumbuh di tengah kompetisi yang semakin ketat di industri rokok. Salah satu caranya adalah dengan penggabungan beberapa usaha. Dengan penggabungan beberapa usaha, diharapkan perusahaan-perusahaan itu dapat meningkatkan pangsa pasar, diversifikasi usaha, atau meningkatkan integrasi vertikal dari aktivitas operasional yang ada dan sebagainya.Penggabungan beberapa usaha dapat dilakukan dengan berbagai cara yang didasarkan pada pertimbangan hukum, perpajakan atau alasan lainnya. Beberapa waktu yang lalu pada tanggal 26 November 2009 perusahaan rokok terbesar keempat di Indonesia yaitu PT Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) memperoleh surat pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK atas penggabungan usaha dengan PT British American Tobacco Indonesia Tbk (BATI). Terkait hal ini, pemegang saham bentoel, British American Tobacco (2009 PCA) Limitted akan mengambil alih 78,74% saham BAT indonesia milik BAT (investments). Pada Juni 2009, British American Tobacco Group mengakuisisi 85,13% saham dari Bentoel dan kemudian melakukan penawaran tender untuk sisa saham publik Bentoel. Penawaran tender oleh British American Tobacco berhasil diselesaikan pada Agustus 2009 dengan meningkatkan kepemilikan sahamnya di Bentoel hingga menjadi 99,74%. PT BAT Indonesia bubar demi hukum dan Bentoel menjadi entitas yang dihasilkan dari penggabungan tersebut. Kejadian merger inilah yang mendorong peneliti untuk menjadikan suatu masalah yang perlu dicermati lebih detail. Bukan karena mengapa perusahaan melakukan merger tetapidampak yang ditimbulkan dari aktifitas merger tersebut. Saya ingin mencermati lebih detail bagaimana kinerja keuangan PT Bentoel Internasional Investama Tbk. setelah merger dan dibandingkan dengan keadaan kinerja keuangan PT Bentoel Internasional Investama Tbk. sebelum merger. Berdasarkan latar belakang yang ada, maka peneliti mengambil judul untuk penyusunan skripsi yaitu : “ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA TBK. YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka penulis merumuskan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Apakah ada perbedaan kinerja keuangansebelum dan sesudah merger pada PT. Bentoel Internasional Investama Tbk.? 2. Bagaimana analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah merger pada PT. Bentoel Internasional Investama Tbk.? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah merger pada PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. 2. Untuk mengetahui apakah dengan rasio keuangan dapat memberikan suatu informasi tentang kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah merger pada PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Kontribusi Praktis Memberikan informasi mengenai keadaan keuangan perusahaan untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah merger. 2. Kontribusi teoritis a) Penelitian ini diharapkan berguna untuk memerdalam penguasaan akademis menyangkut isu merger serta menambah wawasan pengetahuan mengenai laporan keuangan terutama kinerja keuangan. b) Bermanfaat bagi peneliti untuk lebih memahami dan mengaplikasikan disiplin ilmu yang dimiliki dalam penelitian, khususnya dalam bidang manajemen keuangan. 3. Kontribusi kebijakan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan nantinya dalam mengambil kebijakan manajemen PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk. khususnya yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan untuk membangun keunggulan kompetitif paska merger. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini, saya menekankan pada kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah merger. Sehingga dalam penelitian ini mempunyai batasbatas permasalahan yaitu : 1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan industri rokok yang melakukan merger yaitu PT Bentoel Internasional Investama Tbk dengan periode pengamatan 5 tahun sebelum merger yaitu tahun 2004-2008 serta 5 tahun sesudah merger yaitu tahun 2009-2013. 2. Pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan analisis rasio keuangan yang meliputi rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktifitas dan rasio solvabilitas. 3. Untuk menganalisa perbandingan digunakan t-test danuji beda dua rata-rata berpasangan untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah merger.