Tiga Guru Besar Unsyiah Dikukuhkan Jumat, 29 Juli 2016 14:56 BANDA ACEH - Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng mengukuhkan tiga guru besar universitas itu dalam rapat senat terbuka di Gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh, Kamis (28/7). Ketiga guru besar itu adalah Prof Dr Ir Anshar Patria MSc dari Fakultas Pertanian, Prof Dr drh Yudha Fahrimal MSc dari Fakultas Kedokteran Hewan, dan Prof Dr Ir Husni Husin MT dari Fakultas Teknik. Dalam sambutannya, Prof Samsul mengatakan, dengan adanya pengukuhan ketiga guru besar tersebut, maka jumlah guru besar di Unsyiah kini menjadi 46 orang. Tapi, menurutnya, jumlah tersebut belum ideal bagi universitas tersebut. “Jumlah guru besar di Unsyiah saat ini masih belum mencukupi kebutuhan yang ideal untuk sebuah perguruan tinggi berbasis riset dan pengembangan,” ujar Rektor Samsul Rizal. Namun, katanya, Unsyiah masih sangat berpotensi menambah guru besar secara signifikan dalam lima tahun ke depan. Sebab, saat ini Unsyiah didukung oleh 420 doktor dan sebagian besar telah menduduki jabatan lektor kepala. “Kita menargetkan untuk memiliki guru besar minimal 100 orang dalam lima tahun ke depan, jika semua proses berjalan tanpa kendala,” tambahnya. Selain itu, Rektor Unsyiah juga menyampaikan bahwa kepakaran ketiga guru besar itu sangat dibutuhkan Indonesia, khususnya Aceh. Menurutnya, kepakaran yang dimiliki Prof Anshar Patria dapat menjadi solusi untuk permasalahan industri pengolahan hasil pertanian di Indonesia bahkan dunia. Sementara Prof Yudha Fahrimal, lanjutnya, bisa membantu memacu laju ekonomi para peternak hewan seperti peternak sapi Aceh, agar dapat bersaing secara global. “Sedangkan Prof Husni Husin sudah mampu menemukan energi masa depan terbarukan yang ramah lingkungan, melalui penerapan teknologi fotokatalitik dalam produksi hidrogen,” jelas rektor. Rapat senat terbuka itu dihadiri civitas akademika Unsyiah dan ratusan hadirin yang terdiri atas keluarga guru besar yang dikukuhkan dan koleganya. Ketiga guru besar tersebut juga berorasi di hadapan anggota senat Unsyiah dan para hadirin. Prof Anshar Patria menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Sains dan Rekayasa Proses dalam Upaya Mendukung Industri Pengolahan Hasil Pertanian”. Menurutnya, berbeda dengan sifat hasil pertanian sebelum diolah, produk industri pengolahan mempunyai harga yang lebih stabil serta keawetan yang lebih lama. Oleh karena itu, industri pengolahan hasil pertanian harus dikembangkan dengan sains dan rekayasa proses. Dia contohkan, di negara yang sudah maju sekalipun industri pengolahan hasil pertanian semakin digalakkan. “Di Prancis, misalnya, agroindustri yang bergerak di bidang parfum sangat berperan di negara ini, sehingga tidaklah heran apabila ada orang yang menyebut dengan bangga bahwa parfum yang dipakainya berasal dari Prancis,” katanya. Sementara itu, Prof drh Yudha Fahrimal memaparkan orasi ilmiah tentang “Mengabdi kepada Kesejahteraan Manusia Melalui Kesejahteraan Hewan”. Dia katakan, dalam mencegah berjangkitnya penyakit zoonosis (penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya), dokter hewan harus mampu mendiagnosis dengan cepat dan tepat, sehingga tindakan pengendaliannya dapat segera dilakukan sebelum meluas. “Untuk menanggulangi penyakit ini diperlukan suatu kerja sama dari berbagai disiplin ilmu, terutama kedokteran hewan dan kedokteran manusia,” ujarnya seraya menyebut bahwa kerja sama itu dapat difasilitasi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE), dan Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO). Sedangkan Prof Husni Husin menyampaikan ilmiah berjudul “Aplikasi Teknologi Fotokatalitik untuk Produksi Hidrogen sebagai Energi Masa Depan Terbarukan dan Ramah Lingkungan”. Husni mengatakan, sekitar 80 persen kebutuhan energi dunia bersumber dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam. “Bahan bakar fosil tidak terbarukan, karena pembentukannya membutuhkan waktu lebih dari 650 juta tahun,” ujarnya. Maka dari itu, lanjut Husni, untuk ke luar dari masalah energi dan pencemaran lingkungan, perlu dieksplorasi sumber energi yang ramah lingkungan seperti bahan bakar hidrogen. “Teknologi fotokatalitik merupakan rute yang menjanjikan, karena hidrogen dapat diperoleh secara langsung dari air yang melimpah, dengan menggunakan katalis oksida dan cahaya matahari sebagai sumber energi,” demikian Husni. (fit) Sumber : http://aceh.tribunnews.com/2016/07/29/tiga-guru-besar-unsyiah-dikukuhkan?page=3 / Senin, 15 Agustus 2016 | 11:55 WIB