1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberi pengaruh terhadap perkembangan berbagai aspek kehidupan, seperti sosial, politik, ekonomi dan budaya. Kondisi seperti itu membawa pula aneka ragam perubahan tatanan kehidupan manusia termasuk perubahan nilai- nilai budaya. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Koentjaraningrat (1990) menyatakan budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas dan memungkinkan meramalkan perilaku orang lain. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan berbagai macam kebudayaan yang dimiliki. Kebudayaan suatu suku bangsa mempunyai tradisi dengan ciri dan bentuk yang berbeda antara satu dengan yang lain. Tradisi melengkapi masyarakat dengan suatu tatanan mental yang berpengaruh kuat atas sistem moral untuk menilai apa yang dianggap benar atau salah, baik atau buruk, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Suatu budaya diekspresikan dalam tradisi, yang memberikan para anggotanya suatu rasa memiliki dalam suatu keunikan budaya. Sajogyo (1985) menyatakan bahwa arti tradisi yang paling mendasar adalah ”tradium” yaitu sesuatu yang diteruskan dari masa lalu ke masa sekarang, bisa berupa benda atau tindak laku sebagai unsur kebudayaan atau berupa nilai, norma, harapan dan citacita. Kota Pontianak sebagai ibu kota Propinsi Kalimantan Barat mempunyai berbagai macam kebudayaan salah satunya adalah kebudayaan Melayu. Masyarakat Melayu Pontianak mempunyai tradisi yang berlaku di dalam lingkungan keluarga dan masyarakat untuk kelangsungan hidup yang mengandung nilai- nilai luhur. Berbagai macam tradisi bagi masyarakat Melayu Pontianak berlangsung secara turun temurun dan sangat melekat dalam kehidupan sehari- hari. Salah satu tradisi yang masih dilakukan oleh masyarakat Melayu Pontianak adalah pantang larang. 2 Tradisi pantang larang bagi masyarakat Melayu Pontianak merupakan kepercayaan masyarakat Melayu zaman dahulu berkaitan dengan adat dan warisan nenek moyang. Tradisi ini bertujuan untuk mendidik masyarakat agar mengamalkan nilai- nilai murni dalam kehidupan. Pesan yang disampaikan bukan untuk dipercayai saja tetapi untuk dihayati sebagai makna yang terkandung di dalam pantang larang yang telah diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi. Tradisi pantang larang masyarakat Melayu Pontianak dapat dilihat pada kehidupan sehari- hari, seperti pantang larang dalam prosesi perkawinan, masa kehamilan, kelahiran, dan kematian. Dalam penelitian ini yang diamati hanya pada prosesi perkawinan, kehamilan dan kelahiran. Pada prosesi perkawinan pantang larang diberlakukan untuk menjalani serangkaian adat istiadat yang ada dalam masyarakat. Pantang larang larang masa kehamilan diberikan untuk menanamkan sifat-sifat baik pada calon anak dan calon ibu sedangkan pantang larang pada masa kelahiran diberikan untuk menjaga agar seorang ibu dan bayi dalam keadaan sehat. Sebagian dari tradisi pantang larang itu berakar dari sejarah mereka sebagai satu suku bangsa Melayu, dan sebagian lagi berasal dari penyerapan mereka terhadap nilai- nilai yang datang dari luar, mereka terima karena ternyata nilai-nilai itu serasi dengan sifat-sifat dan kondisi kehidupan mereka. Sekarang pelaksanaan proses komunikasi pantang larang tidak lagi berlangsung sebagaimana dahulu, pantang larang masyarakat Melayu Pontianak masa dahulu dimana setiap pantang larang harus dilaksanakan karena disampaikan oleh orang tua sebagai sumber atau komunikator yang menyampaikan pantang larang menjadikan pantang larang harus dilakukan oleh anaknya, selain itu adanya pesan pada pantang larang yang ditakutkan akan sanksi yang di dapat bila tidak melaksanakan pantang larang. Ada perubahan dari masyarakat Melayu Pontianak sekarang yang memandang tradisi pantang larang tersebut memberikan pengaruh terhadap perubahan nilai-nilai budaya tradisi pantang larang. Kondisi tersebut menunjukan adanya perubahan proses komunikasi yang berjalan dari ge nerasi dahulu dan generasi untuk melaksanakan tradisi pantang larang pada prosesi perkawinan, masa kehamilan dan kelahiran. 3 Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu mengkaji kembali tradisi pantang larang melalui penelitian ini. Dalam penelitian ini ingin diketahui bagaimana proses komunikasi dan perubahan nilai- nilai budaya masyarakat Melayu Pontianak khususnya tradisi pantang larang menjadi amat penting dilakukan. Selain menunjukkan proses komunikasi pada tradisi pantang larang pada masyarakat Melayu Pont ianak, juga melihat perubahan yang terjadi dalam setiap generasi melihat tradisi pantang larang sehingga adanya pola komunikasi baru yang dilakukan dalam melaksanakan nilai- nilai budaya tradisi pantang larang. Rumusan Masalah Awal berdirinya Kota Pontianak sampai sekarang merupakan kota perdagangan dan jasa menjadikan Kota Pontianak sebagai salah satu tempat persinggahan orang-orang pendatang. Masyarakat Melayu Pontianak sebagai penduduk asli tidak menutup kemungkinan akan terjadinya pergeseran terhadap berbagai macam tradisi-tradisi yang mengandung nilai- nilai kehidupan yang semula menjadi pegangan masyarakat akan menjadi hilang dengan masuknya pengaruh nilai- nilai dari luar. Adanya pengaruh ini menyebabkan perubahan nilainilai yang terkandung dalam tradisi itu. Keadaan yang demikian juga akan mempengaruhi tradisi-tradisi yang ada dalam masyarakat, seperti tradisi pantang larang. Aturan-aturan yang ada dalam pantang larang bukan saja ditinggalkan mungkin akan hilang dalam kehidupan masyarakat Melayu Pontianak. Hal ini menyebabkan proses komunikasi pada tradisi pantang larang yang dilakukan oleh masyarakat Melayu Pontianak juga akan mengalami perubahan. Dalam menanggapi masalah ini maka perlu diadakan penelitian tentang proses komunikasi dan perubahan nilai- nilai budaya masyarakat Melayu Pontianak pada tradisi pantang larang yang merupakan kepercayaan masyarakat Melayu zaman dahulu berkaitan dengan adat dan warisan nenek moyang yang bertujuan untuk mendidik masyarakat agar mengamalkan nilai- nilai murni dalam kehidupan. 4 Adapun masalah penelitian ini adalah bagaimana proses komunikasi dan perubahan nilai-nilai budaya masyarakat Melayu Pontianak pada tradisi pantang larang. Fokus masalah penelitian ini adalah : 1. Apa pesan dari tradisi pantang larang dalam prosesi perkawinan, kehamilan dan kelahiran pada masyarakat Melayu Pontianak? 2. Bagaimana pola dan perubahan komunikasi tradisi pantang larang? Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan tradisi pantang larang terutama dalam prosesi perkawinan, kehamilan dan kelahiran pada masyarakat Melayu Pontianak. 2. Untuk mempelajari pola dan perubahan komunikasi tradisi pantang larang. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermafaat bagi masyarakat Melayu dan generasi penerus Kota Pontianak, yaitu : 1. Memberikan pengetahuan bagi masyarakat Kota Pontianak tentang nilai- nilai budaya yang terkandung pada tradisi pantang larang di dalam masyarakat Melayu Pontianak. 2. Memberikan sumbangan pengetahuan mengenai proses komunikasi dan perubahan nilai- nilai budaya masyarakat Melayu Pontianak, terutama tradisi pantang larang. 3. Bahan pertimbangan bagi pemerintah propinsi Kalimantan Barat dan Kota Pontianak dalam pengambilan kebijakan dalam upaya membangun masyarakat Malayu dalam menghadapi setiap perubahan secara terus menerus.