DRAFT Air Bersih : Berdasarkan analisa SWOT diperoleh bahwa isu strategis untuk sub sektor air bersih adalah sebagai berikut : Terdapat idle capacity sebesar 698 l/det Effektifitas Produksi baru mencapai 78 % dari kapasitas produksi terpasang 3.207 l/d (idle capacity 698 l/dt). Hal ini dikarenakan : Kinerja Pompa intake dan kapasitas produksi IPA Kaligarang I menurun dari 500 l/dt menjadi 400 l/dt. Kapasitas IPA Kaligarang II menurun dari 80 l/dt menjadi 52 l/dt karena ada kerusakan di filter. Kapasitas Pompa intake IPA Kaligarang IV menurun dari 300 l/dt menjadi 180 l/dt. Produksi air yang dihasilkan oleh IPA Kudu pada saat ini masih belum termanfaatkan secara maksimal karena jaringan pipa distribusi belum seluruhnya menjangkau ke wilayah potensi pengembangan sambungan pelanggan. Gangguan kontinyuitas pasokan air baku dari waduk Kedung Ombo dan saluran terbuka Klambu – Kudu sepanjang ± 42 km. Berbagai kendala yang tidak dapat dihindari sepanjang saluran Klambu – Kudu tersebut antara lain : - Terjadinya longsor pada saluran timbunan - Sedimentasi di dasar saluran - Tumbuhnya alga - Pemanfaatan air oleh masyarakat sekitar - Pemeliharaan waduk Kedung Ombo yang dilakukan satu tahun sekali Menurunnya debit sumur dalam - Perubahan peruntukan lahan yang menyebabkan daur hidrologis terganggu sehingga kemampuan menyimpan air tanah menurun. - Tersumbatnya pipa screen akibat kerak korosif. Lokasi sumber air baku diluar wilayah administrasi Kota Semarang Kehilangan air masih cukup tinggi 56,4 %. Laporan Audit kinerja PDAM Kota Semarang tahun 2007 oleh BPKP menunjukkan bahwa t Kondisi meter pelanggan (bureng, mati, rusak, ketanem dan sebagainya) Akurasi pencatatan meter oleh petugas yang kurang baik. Kondisi jaringan sebagian sudah tua Sistem jaringan belum tertata dengan baik Adanya kehilangan air non fisik yang disebabkan oleh adanya konsumsi air tak resmi (sambungan liar) Standar operating prosedur mutasi pelanggan dan billing system yang belum berjalan sebagaimana mestinya. Cakupan pelayanan 56,9%. Cakupan pelayanan masih di bawah target MDGs, yaitu 80% di tahun 2015, Hal ini dikarenakan : Terbatasnya pasokan terutama cabang Selatan dan Barat Terbatasnya jangkauan pipa distribusi tersier. Diameter pipa distribusi primer/utama sudah tidak sesuai (kurang memadai) Etos kerja belum sesuai kebutuhan perusahaan Etos kerja pegawai masih perlu ditingkatkan, hal ini mengingat bahwa : Sistem rekrutmen pegawai kurang baik; Belum adanya sistem pembinaan dan pelatihan pegawai yang memadai; Belum diterapkannya sistem penghargaan dan hukuman ....................................................................................................... Rasio pelanggan industri dan niaga terlalu kecil ................................................................................................... Banyaknya kelompok industri dan niaga yang masih menggunakan air bawah tanah. Rata-rata tingkat konsumsi masih rendah Pelanggan memiliki alternatif sumber air. Harga air PDAM dinilai relatif mahal Diduga terdapat sambungan (T) sebelum meter air Organisasi tidak responsif dan berjalan lambat. Sistem dan prosedur belum lengkap, kalaupun sudah ada masih rumit; Teknologi informasi belum lengkap dan belum terintegrasi; Kualitas sumber daya manusia kurang memadai Menurunnya kemampuan Finansial Permodalan (Equity) PDAM Kota Semarang sampai dengan akhir tahun 2007 berada pada posisi negatif 84,08 milyar rupiah, serta beban tunggakan utang jangka panjang yang cukup tinggi, hal ini dikarenakan : Kondisi tersebut disebabkan oleh terjadinya akumulasi kerugian selama beberapa tahun kebelakang dan adanya denda terhadap kewajiban hutang jangka panjang International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) yang telah jatuh tempo. Utang jangka panjang belum sepenuhnya dibayar sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian. Tarif air minum belum mencukupi biaya penuh karena kenaikan tarif sangat lambat kurun waktu 6 tahun (sejak tahun 2002) belum ada penyesuaian tarif. Penyertaan modal dari Pemerintah Kota Semarang masih relatif kecil yaitu Rp. 15.000.000.000,- Akumulasi piutang air yang cukup tinggi dan efektifitas penagihan yang masih rendah. Sistem pencatatan meter, sistem pelaksanaan sanksi penunggak dan billing sistem belum optimal. A. Matrik Pemilihan Strategi Peluang / Opportunities ( -0,86 ; 2,55 ) +4 +3 +2 +1 Kelemahan / Weaknesees -4 -3 -2 -1 +1 +2 +3 +4 Kekuatan Strengh -1 -2 -3 -4 Ancaman / Threats B. Strategi Air Bersih Berdasarkan pada hasil matriks pilihan strategi sub sektor air bersih berada pada kuadran II (dua), sehingga strategi yang dikembangkan untuk mengatasi isu strategis yang muncul dalam rangka mencapai sasaran sub sektor air bersih adalah : 1. Rehabilitasi dan Optimalisasi unit-unit Produksi air bersih : Rehabilitasi IPA Kaligarang I Refurbishment pompa intake IPA Kaligarang I No. 2,3 dan 4 Perbaikan filter dan gutter sedimentasi di IPA Kaligarang 2 Redevelopment dan redrilling sumur Pengadaan lahan untuk IPA Jatibarang dan pembangunan IPA Jatibarang 2. Optimalisasi sumber air baku : Membangun kolam retensi Kudu II untuk menjamin kontinyuitas pasokan air baku dengan dana APBN senilai Rp. 22 Milyar pada tahun 2009; Optimalisasi sumber air baku yang ada di wilayah Kota Semarang. 3. Rehabilitasi dan pengembangan jaringan distribusi : Pemasangan pipa distribusi di : - Medoho Raya (Ø 50 mm & Ø 100 mm) = 1.365 m - Medoho Asri (Ø 50 mm & Ø 100 mm) = 1.253 m - Karangingas (Ø 450) = 1.143 m - Muktiharjo (Ø 50 mm & Ø 100 mm) = 15.316 m - Dempel Baru (Ø 50 mm & Ø 100 mm) = - Dempelsari(Ø 50 mm & Ø 100 mm) - Arterisari (Ø 50 mm & Ø 100 mm) 4.583 m = 946 m = 917 m - Genuk Indah (Ø 50 mm & Ø 100 mm) = 35.376 m - Sawah besar(Ø 50 mm & Ø 100 mm) 6.718 m - Sembungharjo(Ø 50 mm & Ø 100 mm) = 10.493 m Rehabilitasi pipa distribusi = di wilayah : Tanah Mas, Perumnas Banyumanik, Karangkimpul, Kebonharjo, Cilosari, Kemijen dan Barito. Pengadaan lahan dan pembangunan reservoir serta pengadaan dan pemasangan pipa distribusi primer di Jl. Pramuka. Pemasangan pipa distribusi primer dan tersier (Cabang Semarang Timur dan Barat). 4. Penggantian Meter Pelanggan dan Sweepping Pelanggan. Penggantian meter air dengan skala prioritasnya kondisi meter dan umur teknis/meter (bureng, mati, rusak, ketanem dan sebagainya). P enataan ulang sistem jaringan distribusi secara terintegrasi (dengan analisa EPANET), serta pembentukan sistem zoning dengan pemasangan DMA (District Meter Area). S weeping pelanggan pasif dan pelanggan dengan pemakaian dibawah 10 m3 serta kerjasama dengan pihak kepolisian. 5. Peningkatan Pendapatan Air Terjual : Optimalisasi Pembacaan meter dengan menggunakan pihak ketiga untuk pembacaan meter air (outsourcing). Dan meningkatkan sistem evaluasi hasil pencatatan meter. Penambahan SB (Th. 2009 = 5.000 SL, Th. 2010 = 10.250 SL, Th. 2011 = 10.250 SL dan 2012 = 10.500 SL) Pengembangan aplikasi sistem informasi dan penyusunan Standart Operating Procedur (SOP) Mengajukan usulan kepada Pemerintah Kota Semarang untuk mengatur pemakaian air tanah terutama bagi industri dan niaga; Bekerjasama dengan Kantor Bapedal untuk mengkampanyekan penghentian eksploitasi air tanah; Reklasifikasi golongan pelanggan; Meningkatkan K3 (kualitas, kuantitas dan kontinyuitas) pelayanan ; Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang peran PDAM dalam mendukung program Pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat ; Melakukan sweeping kepada pelanggan yang diduga memasang T sebelum meteran dan interkoneksi dengan sumber lain. 6. Peningkatan kualitas SDM dan membangun budaya kerja : Menyusun manpower planning dan menempatkan pegawai sesuai persyaratan jabatan ; Membangun budaya kerja dan melaksanakan program pelatihan secara teratur; Menerapkan sistem penghargaan dan hukuman dengan konsisten; Menyusun job description, job requirements dan melakukan rekrutmen dan seleksi secara transparan; Menyusun prosedur tetap, instruksi kerja dan formulir standar yang lebih sederhana ; Membuat rencana induk pengembangan sistem informasi terpadu dan melaksanakan secara bertahap ; Membangun gedung diklat dan melaksanakan pelatihan pegawai secara berkala. 7. Perbaikan Struktur Keuangan : Menyiapkan business plan dalam rangka mengikuti program restrukturisasi utang jangka panjang dengan Departemen Keuangan sesuai dengan Permenkeu 120/PMK.05/2008. Penyesuaian tarif secara otomatis Pengajuan penyertaan modal kepada Pemerintah Daerah (Pemerintah Kota dan Propinsi). Penataan sistem pencatatan meter, sistem pelaksanaan sanksi penunggak dan penyempurnaan billing system. Memberikan penghargaan / hadiah kepada pelanggan yang tertib di dalam pembayaran rekening air minum Tujuan, Sasaran dan Tahapan Pencapaian Sub Sektor Air Bersih. Tujuan : Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam penyediaan air bersih melalui peningkatan kualitas, kuantitan dan kontinuitas dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara effektif dan effisien. Sasaran : 1. Terpenuhinya Kualitas air bersih sesuai standar dari Departemen Kesehatan. 2. Meningkatnya kontinuitas aliran ke palanggan menuju durasi aliran 24 jam dengan kuantitas yang cukup. 3. Meningkjatnya cakupan pelayanan PDAM dari 56,9 % menjadi 70,19 di tahun 2012. 4. Menurunnya tingkat kehilangan air dari 56,15 % menjadi 20,51 di tahun 2012. 5. Berubahnya budaya kerja dan meningkatnya etos kerja pegawai 6. Meningkatnya kinerja PDAM yang sehat sesuai indikator dalam Kepmendagri 7. Perbaikan struktur keuangan. Tahapan Pencapaian : No. 1. Uraian Proyeksi Kenaikan Tarif Full Cost Recovery Tarif Rata-Rata Biaya Dasar Pencapaian Pada Tahun 2007 Audit 2008 2009 2010 2011 2012 0,00% 3,73% 17,18% 2,48% 5,79% 0,32% 2.402,44 2.491,99 2.920,07 2.992,47 3.165,66 3.175,92 2.220,70 2.084,48 2.146,59 2.296,55 2.535,34 2.694,91 50,51% 56,15% 48,91% 36,71% 29,81% 20,51% 56,93% 56,52% 59,61% 63,23% 66,71% 70,19% 2. Tingkat kehilangan air 3. Cakupan pelayanan 4. Rasio pegawai per 1000 pelanggan 5 5 5 4 4 4 Jangka waktu penagihan piutang (hari) 40 48 48 37 37 36 5. 6. Laba/Rugi ( Rp juta) (35.947,60) (9.854,58) 2.489,31 10.449,98 18.004,06 7. Investasi (Rp juta). 8. Saldo Kas (Rp juta.) (45.553,98 ) 9.665 54.950,62 9.609 60.235,49 25.705 35.641,39 63.516 17.788,20 45.525 57.604 20.150,14 14.450,22