Manajemen Kedokteran Tropik

advertisement
Manajemen Kedokteran Tropik
Heri Muchdiyono, dr
Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar kecil ,terletak di leher, tepat dibawah
jakun.Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh isthmus, sehingga bentuknya
menyerupai kupu-kupu. Dalam keadaan normal tidak terlihat dan hampir tidak
teraba, tetapi bila membesar dapat diraba. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon
tiroid yang berfungsi mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh dengan cara:
1) Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein; 2)
Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel. Hormon Tiroid terdapat
dlm dua bentuk: 1) Tiroksin (T4) memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan
metabolisme tubuh; 2) Tri-iodo-tironin (T3) adalah T4 yang dirubah didalam hati.
Agar Tiroid berfungsi secara normal maka berbagai faktor harus bekerjasama
dengan benar yaitu Hipotalamus, Hipofise, dan Hormon Tiroid. Ganguan pada
Tiroid ada dua yaitu Hipertiroid dan Hipotiroid.
Hipertiroid memiliki tanda denyut jantung cepat, hipertensi, kulit berkeringat
banyak, gemetaran, gelisah, mata menonjol, nafsu makan banyak, sulit tidur.
Contoh penyakitnya adalah Penyakit Graves, Goiter Noduler Tosika, Hipertiroid
sekunder. Hipotiroid memiliki denyut nadi lambat, suara serak, bicara lambat, tidak
tahan cuaca dingin, rambut kering, tipis dan kasar. Diagnose dilakukan disamping
anamnesa tanda dan gejala serta pemeriksaan fisik, perlu dilakukan beberapa
pemeriksaan lab yaitu pengukuran TSH dan T4 dalam darah.
Yodium dibutuhkan untuk sintesa hormon tiroid, hampir 80% yodium
ditemukan dalam kelenjar tiroid, makanan laut merupakan sumber makanan yang
kaya akan yodium. Jumlah iodida dalam air yang diminum tergantung pada
kandungan iodida dalam tanah. Kekurangan yodium sering terjadi pada penduduk
yang tinggal di daerah pegunungan, dimana air yang diminum hanya sedikit
mengandung yodium. Pada keadaan ini tiroid berusaha untuk menangkap lebih
banyak podida untuk sintesa hormon akibatnya kelenjar tiroid membesar, bila
terjadi pada wanita hamil akan melahirkan bayi yang otaknya tidak berkembang
sebagai mana mestinya, keadaan ini disebut Kretinisme. Keracunan yodium
disebabkan oleh kelebihan konsumsi yodium setiap hari (400 kali dosis harian
yang dianjurkan). Kelebihan yodium menyebabkan goiter (gondok) dan kadang
hipertiroid.
Daftar Pustaka
1.
http://med.unhas.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=173&Ite
mid=116
2.
http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?idktg=11&judul=Kelenjar%20
Tiroid&iddtl=131&UID=2008042216181261.94.148.24
3.
4.
http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=11&iddtl=124
Departemen Ilmu Penyakit dalam FK UI,2006, Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, Ed
IV
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)
Demam Berdarah Dengue (DBD/DHF) adalah penyakit febril akut yang
ditemukan di daerah tropis. Penyakit ini disebabkan loeh salah satu dari empat
serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Demam berdarah
disebarkan ke manusia oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes Albopictus. Masa
inkubasi selama 3-15 hari. Orang yang tertular dapat mengalami salah satu dari 4
bentuk sebagai berikut:
1.
2.
Bentuk arbotif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
3.
DHF gejala mirip dengue
hidung,mulut dan dubur, dsb.
4.
Dengue Syok Sindrom gejala sama dengan DHF ditambah dengan syok,
bentuk ini sering berujung dengan kematian.
Dengue klasik penderita mengalami demam tinggi selama 4-7 hari, nyeri pada
tulang, munculnya bintik-bintik perdarahan dibawah kulit.
klasik
ditambah
dengan
perdarahan
dari
Penyakit ini ditunjukkan dengan munculnya demam secara tiba-tiba, disertai
sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot dan ruam-ruam (petechie) pada kulit,
batuk-pilek ringan , rasa mual, rasa sakit di ulu hati, muntah-muntah atau diare.
Diagnose demam berdarah biasa dilakukan secara klinis, dari anamnesa dan
pemeriksaan fisik. Pemerikasaan laboratorium darah dilakukan biasanya terjadi
trombositopenia dan leukositopenia relatif. Pemeriksaan Serologi dilakukan untuk
memastikan diagnose demam berdarah jika terindikasi secara klinis.
Bagian terpenting dari pengobatan adalah terapi suportif, pasien dijaga untuk
penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Panas diusahakan
diturunkan dengan kompres, atau pemberian antipiretik, penambahan cairan
intravena perlu dilakukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi.
Pengobatan penyakit ini terutama juga ditujukan untuk mengatasi perdarahan,
mengatasi keadaan syok/presyok, tranfusi platelet dilakukan jika terjadi penurunan
jumlah trombosit secara dratis.
Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk pada pagi, siang
sampai sore hari karena nyamuk aedes aktif di siang hari. Awasi lingkungan di
dalam dan di halaman rumah, lakukan kegiatan 3 M yaitu menguras tempattempat penampungan air setiap minggu sekali, menutup tempat-tempat
penampungan air supaya tidak sebagai tempat perindukan nyamuk, dan
mengubur barang bekas yang dimungkinkan sebagi tempat perkembang biakan
nyamuk. Program abatisasi dilakukan untuk bak penampungan air yang tidak
dapat dikuras. Fogging bisa dilakukan dengan pertimbangan tertentu dari segi
epidemiologinya. Hal yang terpenting adalah penggerakan masyarakat dalam
melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk.
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
http://www.geocities.com/mitra_sejati_2000/dbd.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Aedes_aegypti
http://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarah
Departemen Ilmu Penyakit dalam FK UI,2006, Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, Ed
IV
Download