BAB II TELEPON, MIKROKONTROLER AT89C51 DAN KOMPONEN PENDUKUNG 2.1 Sistem Telepon Percakapan telepon akan dapat dilakukan bila di tempat tersebut sudah tersedia sarana (alat percakapan) telepon. Peralatan yang sangat dominan untuk berlangsungnya suatu percakapan telepon adalah : 1. Pesawat telepon 2. Saluran (kawat / kabel) 3. Sentral telepon Dalam percakapan telepon, antara pengirim dan penerima dapat saling mendengar dan menjawab secara langsung. Dalam istilah komunikasi sistem ini dikenal dengan nama sistem komunikasi full duplex. 2.1.1 Sentral Telepon Tujuan diadakannya sentral telepon adalah untuk menyederhanakan jaringan telepon point to point yang tidak efisien dan tidak ekonomis. Di dalam sentral, ujung- ujung saluran pelanggan tidak dihubungkan satu dengan yang lain secara permanen, tetapi hanya pada saat-saat yang diperlukan saja. Dengan demikian fiingsi dari suatu sentral telepon adalah menyambungkan dua buah pesawat telepon pelanggan pada saat-saat yang diperlukan. Apabila sudah tidak diperlukan lagi (hubungan telah selesai) maka hubungan tersebut akan segera diputuskan oleh sentral telepon. Suatu sentral telepon secara garis besar terdiri dari tiga komponen utama : a. Switching Unit Berfungsi sebagai pembentuk jalan hubungan dari satu bagian ke bagian yang Iain. Dalam sentral telepon manual, komponen ini berupa tali utas sambung atau cord. b. Control Unit. Merupakan bagian yang mengendalikan tujuan kemana suatu percakapan diarahkan, sesuai dengan informasi atau data yang diterima, kemudian unit ini memberikan perintah kepada switching unit untuk bekerja. Dalam sentral manual yang berfungsi sebagai control unit adalah operatornya. c. Supervisory Unit Bagian ini memberikan tanda atau sinyal datangnya suatu panggilan dan sinyal saat percakapan selesai. 2.1.2 PirantiDial Untuk melakukan panggilan dalam hubungan telepon dikenal dua macam alat dial yaitu roda pilih (rotary dial) dan tombol tekan (push button). a. Roda pilih (rotary dial) Roda pilih ini terdapat pada pesawat telepon otomat model biasa. Fungsi roda pilih untuk membentuk pulsa-pulsa (impuls) berupa arus searah yang terputus-putus. Dengan cara memutar roda pilih berarti pelanggan telah mengirim sinyal kepada sentral telepon, sehingga peralatan sentral bekerja. b. Tombol tekan (push button) Alat dial pada pesawat telepon yang menggunakan tombol tekan bekerja lebih cepat jika dibandingkan dengan roda pilih. Tombol tekan ini memakai prinsip DTMF (Dual Tone Multi Frekuensi).Salah satu metode yang banyak digunakan untuk mengirimkan sinyal dialing ke sentral telepon adalah metode pengiriman sinyal nada. Sinyal nada ini merupakan kombinasi beberapa frekuensi (multifrequency). Salah satu metode yang banyak digunakan untuk mengirimkan sinyal dialing ke sentral telepon adalah metode pengiriman sinyal nada. Sinyal nada ini merupakan kombinasi beberapa frekuensi (multifrequency). 2.2 Opto Coupler Opto Coupler adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk memasangkan suatau rangkaian dengan rangkaian lain, dimana tegangan antara rasngkaian satu dengan rangkaian yang kedua berbeda jauh. Gambar dibawah menunjukkan sebuah LED menggerakkan sebuah phototransistor. Ini merupakan suatu optocoupler yang jauh lebih sensitive daripada LED-photodioda. Setiap perubahan Vs menghasilkan perubahan pada arus LED, yang merubah arus melalui phototransistor. Sebaliknya, ini menghasilkan suatu perubahan tegangan pada terminal kolektor-emitor. Karena itu, tegangan sinyal dikopel dari rangkaian input ke rangkaian output. Keuntungan besar dari optocoupler adalah adanya isolasi listrik antara rangkaian input dan output. Dinyatakan dengan cara lain, bahwa common untuk rangkaian input berbeda dengan common untuk rangkaian output. Karena itu tidak ada bagian yang konduktif antara dua rangkaian tersebut. 1 2 Gambar 2.1. Opto Coupler 2.3. Transistor Transistor merupakan komponen seraikonduktor yang dapat digunakan untuk memperkuat sinyal listrik, sebagai saklar elektronik dan Iain-lain. Prinsip kerja transistor adalah arus bias base-emiter yang kecil mengatur besar arus kolektoremiter. Bagian penting berikutnya adalah bagaimana caranya memberi arus bias yang tepat sehingga transistor dapat bekerja optimal 2.3.1. Arus bias Ada tiga cara yang umum untuk memberi arus bias pada transistor, yaitu rangkaian CE (Common Emitter), CC (Common Collector) dan CB (Common Base). Namun saat ini akan lebih detail dijeiaskan bias transistor rangkaian CE. Dengan menganalisa rangkaian CE akan dapat diketahui beberapa parameter penting dan berguna terutama untuk memilih transistor yang tepat untuk aplikasi tertentu. Tentu untuk aplikasi pengolahan sinyal frekuensi audio semestinya tidak menggunakan transistor power. 2.3.2. Arus Emiter Dari hukum Kirchhoff diketahui bahwa jumlah arus yang masuk kesatu titik akan sama jumlahnya dengan arus yang keluar. Jika teorema tersebut diaplikasikan pada transistor, maka hukum itu menjelaskan hubungan : Ie = Ic + Ib (1) Gambar 2.2 arus emitor Persamanaan (1) tersebut mengatakan arus emiter Ie adalah jumlah dari arus kolektor Ic dengan arus base Ib. Karena arus Ib sangat kecil sekali atau disebutkan Ib « Ic, maka dapat di nyatakan : Ie - Ic (2) 2.3.3. Common Emitter (CE) Rangkaian CE adalah rangkain yang paling sering digunakan untuk berbagai aplikasi yang mengunakan transistor. Dinamakan rangkaian CE, sebab titik ground atau titik tegangan 0 volt dihubungkan pada titik emiter. Gambar 2.3. Rangkaian CE 2.3.4. Transistor Sebagai Switch Disamping digunakan sebagai penguat sinyal, transistor juga dapat digunakan sebagai switch. Pengertian dasar dari rangkaian pensaklar (switching) adalah perubahan keadaan yang diskrit. Perubahan keadaan ini dapat disebabkan oleh perubahan tegangan, perubahan arus dan dapat juga disebabkan oleh keduanya. Dua keadaan dasar dari rangkaian transistor adalah on dan keadaan off. Pada keadaan off, transistor seperti sebuah switch tertutup artinya transistor berada pada titik saturasi yang bergerak dari kolektor ke emitor. Jika pada keadaan on maka transistor seperti sebuah switch terbuka artinya transistor dalam keadaan cut off. Apabila diberi tegangan input maka didapatkan arus basis lebih kecil atau sama dengan Ic(saturasi) dalam hal ini titik kerja Q berada pada ujung atas garis beban DC (gambar 2.4.a) dan transistor bekerja sebagai switch tertutup. Sebaliknya jika tidak diberi tegangan input maka didapatkan arus basis nol. Dalam hal ini titik kerja Q berada pada ujung bawah garis beban DC (gambar 2.4.b). dan transistor bekerja sebagai switch terbuka. Ib = VBB - VBE ■(3) RB = 0,48 mA switch Vcc/ tertutup Re Re switch terbuka (a) (b) VCE Gambar 2.4. a Rangkaian Switching Transistor b. Garis beban DC 2.4. DTMF Dekoder MT8870 IC DTMF tipe MT 8870 merupakan salah satu IC DTMF dekoder yang mempunyai daya guna tinggi. MT8870 ini merupakan sebuah penerima DTMF yang bandsplit filter dan fungsi dekoder. Fungsi operas! MT8870 seperti pada gambar 2.5, terdapat sebuah bandsplit filter yang berfiingsi memisahkan antara frekuensi rendah dan frekuensi tinggi dan sebuah dekoder digital yang menyeleksi frekuensi dan waktu durasi sebelum melewatkan 4-bit kode ke bus keluaran. Frekuensi rendah dan tinggi oleh dial tone yang menggunakan kapasitor bandpass filter yang cocok untuk frekuensi rendah dan tinggi. Dekoder menggunakan teknik penghitung digital uintuk mencari frekuensi batas dan untuk menyeleksi standar frekuensi DTMF yang cocok. Dekoder ini mendeteksi dan mengkodekan semua nada 16 diminimumkan DTMF menjadi 4-bit biner. Komponen eksternal dapat karena tersedianya sebuah input amplifier differensial, clock generator, latched three-state interface bus didalam IC MT8870 ini. Vdd Vbs VRef INH PWDN VHet Buffer FT" CHIP CHIP C-OWE BUS R Q1 HIGH GROUP IN- CODE FILTER CONVERTER 02 AND LATCH INLOW GROUP 1— FILTER a* STEERING LOOIC osc osc 1 2 StfGt EST OE STD Gambar2.5 Blok Diagram IC MT8870 DTMF mempakan dua buah nada frekuensi yang berbeda dan dikombinasikan secara silang untuk mewakili 16 sandi. MT 8870 adalah sebuah DTMF dekoder yang beriungsi untuk mengubah sinyal input DTMF menjadi suatu kombinasi sinyal biner, 4-bit yang menggambarkan karakter yang dikirim melalui tersebut,kombinasi dari data tersebut dapat dilihat pada tabel 1 10 sinyal DTMF Tabel 1 kode DTMF Dekoder Sandi OE Q4 Q3 Q2 Qi Frek.Row Frek. column 1 1 0 0 0 i 697 Hz 1209 Hz 2 1 0 0 1 0 697 Hz 1336 Hz 3 1 0 0 1 1 697 Hz 1477 Hz 4 1 0 1 0 0 770 Hz 1209 Hz 5 1 0 1 0 ] 770 Hz 1336 Hz 6 1 0 1 1 0 770 Hz 1477 Hz 7 1 0 1 1 1 852 Hz 1209 Hz 8 1 1 0 0 0 852 Hz 1336 Hz 9 1 1 0 0 1 852 Hz 1477 Hz 0 1 1 0 1 0 941 Hz 1336 Hz * 1 1 0 1 1 941 Hz 1209 Hz # 1 1 1 0 0 941 Hz 1477 Hz A 1 1 1 0 1 697 Hz 1633 Hz B 1 1 1 1 0 770 Hz 1633 Hz C ] 1 1 1 1 852 Hz 1633 Hz D 1 0 0 0 0 941 Hz 1633 Hz 2.4.1 Konfigurasi Input Diferensial Konfigurasi input dari MT8870 terdiri dari input diferensial Op-Amp dan outputnya serta sumber bias (Vref) yang digunakan untuk memberikan bias ke input non-inverting pada tegangan % Vdd. Output Op-Amp (gain select) dapat dihubungkan ke sebuah jaringan umpan balik untuk menentukan penguatan dari Op- 11 Amp itu sendiri. Rangkaian lengkap dari DTMF Dekoder dapat dilihat pada gambar 2.6. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 IN + VOD IN - St/Gt GS ESt Vref stD IC Q4 IC Q3 OSC 1 Q2 OSC2 Q1 VSS OE ia 17 16 11 14 13 12 10 Gambar 2.6. Konfigurasi Pin IC DTMF Dekoder MT8870 2.4.2. Deskripsi Pin IC MT8870 Deskripsi pin IC MT8870 dapat dilihat pada tabel 2.4b Tabel 2. Deskripsi pin IC MT8870 Pin Kode Deskripsi 1 IN + Non-Inverting Op-amp 2 IN Inverting Op-amp 3 GS Gain select dihubungkan dengan pin 2 untuk menentukan penguatan Op-amp internal. 12 Tabel 2. Lanjutan Fin Kode Deskripsi 4 Vref Reference Voltage (output) secara nominal berharga V2 Vdd dan dihubungkan dengan pin 1 s IC Internal Connection dihubungkan ke Vss 6 IC Internal connection dihubungkan Vss. 7 OSC1 Clock (Input )8 8 OSC2 Clock (output) sebuah oscillator kristal 3,579 MHz dihubungkan untuk ,melengkapi rangkaian osilator jam internal. 9 Vss Negatif Power Supply (input) 10 OE Output Enable (input).Logika tinggi pada pin akan menyebabkan output Q1-Q4 berubah keadaan berimpedansi tinggi 11- Q1-Q4 14 Three State Data (output). Apabila TOE berlogika tinggi akan berisi data dari pasangan nada terakhir yang diterjemahkan .berimpedansi tinggi. IS StD Delayed Steering (output) membersihkan logika tinggi jika pasangan nada yang diterima valid dan latch output telah di update kembali menjadi rendah apabila tegangan di pin 17 jaruh dibawah Vtst 1b ESt Early Steering (output). Memberikan logika tinggi jika rangkaian digital algorithm telah mendeteksi pasangan nada yang valid. Kembali menjadi rendah jika nada yang dideteksi di hilang atau terdapat pasangan nada yang tidak valid. 13 Tabel 2. Lanjutan Pin Kode Deskripsi 17 St/Gt Steering input/Guard time (output). Bidirectional suatu tegangan yang lebih besar dan Vtst akan menyebabkan perangkat ini untuk register pasangan nada yang terdeteksi dan mengup-date latch output. Tegangan yang lebih kecil fdari Vtst membebaskan perangkat dan menerima pasangan nada yang baru. Output Gt berfungsi untuk mereset konstata waktu eksternal (steering time constant). 18 Positive Power Supply (input) Vdd 2.5. Mikrokontroler 2.5.1 Deskripsi umum AT89C51 mempunyai tegangan rendah, perlakuan tinggi CMOS 8 bit mikrokomputer dengan 4 Kbytes pada PEROM Flash. Kapasitas teknologi tinggi memori non polatir dengan keistimewaan nya. On-chip flash memprogram memori untuk bergerak kedalam sistem pemograman atau pada konvensional non polatir pemrograman memori. Untuk gabungan perangkat 8 Bit CPU dengan flash dalam monolitik chip. AT89C51 mempunyai kelebihan atau keistimewaan dari ukuran standar sebagai berikut: 1. 4 Kbytes kecepatan cahaya 2. 128 Kbytes RAM 3. 32saluranI/O 4. 2 pengatur waktu 16 bit 14 Sebuah vector tingkat 2 pada perintah sebuah port seri rangkap penuh, on chip osilator yang dapat menghasilkan osilasi listrik dan saklar pengendali waktu. Sebagai tambahan AT89C51 dirancang dengan logika statis untuk dioperasikan tumn sampai pada frekuensi nol dan membantu 2 software mode penyimpan tenaga yang dipilih. Mode idle berhertti pada CPU disaat RAM dijalankan, pengatur waktu, alat penghitung, port sen dan system perintah untuk melanjutkan fungsinya. Mode daya simpanan rendah menyitnpan isi dari RAM tetapi osilator yang telah membeku akan menghentikan semua fungsi chip yang lainnya sampai hardware selanjutnya terpasang kembali. 2.5.2. Deskripsi Pin AT89CS1 1. Vcc = penyedia tegangan 2. GND 3. PortO Port 0 adalah sebuah port input/output saluran birectional yang terbuka 8 bit.port 0 dapat juga dibentuk menjadi low order address, terminal data yang bermacam-macam selama selama akses ke program eksternal dan memori data. Mode port 0 ini juga mempunyai internal pull-ups. Ditunjukkan pada pin POO sampai P07. 4. Port 1 Port 1 adalah sebuah port input / output bi-directiona! 8 bit dengan internal pull-ups. Tenaga penyangga output pada port 1 dapat menghasilkan 4 input TTL. Pada port 1 menerima "low order address bytes" selama melakukan program flash dan pencarian data. Ditunjukkan pada pin P10 sampai P17. 15 5, Port 2 Pada port 2 raenerima "high order address bytes" dan beberapa kontrol sinyal selama melakukan program. Ditunjukkan pada pin P220 sampai P27. 6. Port 3 Port 3 menyediakan fungsi altematif dari AT89C51 seperti yang terlihat pada table 3 dibawah ini; Tabel 3 Fungsi Altematif AT89C51 Port Pin Fungsi Altematif P3.0 RXD (serial input port) P3.1 TXD (serial output port) P3.2 INT 0 (ekstemal interrupt 0) P3.3 INT 1 (external interrupt 1) P3.4 TO (timer 0 external input) P3.5 Tl (timer 1 external input) P3.6 WR ( external data memori write strobe ) P3.7 RD (external data memori read strobe) 7. ALE/PROG Getaran output ale untuk menutup (mengunci) byte pada tingkat rendah dari alamat selama mengakses dari memori luar. Pin ini merupakan sebuah PROG (program pulse input). 8. EA/Vpp EA (external acxcess enable) hams dihubungkan dengan ground agar didapatkan bias kode dari program memori luar yang dimulai dari 0000H sampai FFFFH. Jika kunci bit 1 diprogram, EA akan tertutup sendiri pada saat reset. 16 9. XTAL Input yang menuju ke osilator akan diinverter dan input ke rangkaian internal pada saat dioperasikan terkunci. 10. XTAL 2 Output yang berasa] dari osilator di inverter. 40 ! 3 3 4 5 6 7 B 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 29 VCC P10 POO P11 PO1 P12 P02 P13 P03 P14 P04 P15 P05 P18 poo P17 ■ P30 POT P20 P31 Mikrakonlralar P21 P32 AT89C51 p22 P33 PZ3 P34 PZ4 P35 PZS P36 PZB P37 P27 X1 EA/VP X2 RESET 39 3S 37 36 35 34 33 92 21 22 23 24 25 26 Z7 28 31 „ PSEN ALE/P GNO 20 Gambar2.7. Konfigurasi Pin Mikrokontroler AT89C51 2.6. IC Regulator Tegangan 7805 Pada rangkaian ini agar alat dapat berfungsi maka diperlukan rangkaian regulator yang memberikan tegangan sebesar 5 volt. IC regulator 7805 adalah IC regulator yang sering disebut 78XX. Serf 78XX terdiri dari regulator tegangan positif. Dua digit yang terakhir dari nomor ripe melambangkan tegangan output. Jadi 7805 adalah regulator positif 5 Volt. Beberapa karateristik yang penting adalah : 17 Anis output lebih besar dari 1 Ampere tanpa melewati transistor. Penutupan secara otomatis apabila keadaan terlalu panas. Anis dalam rangkaian pendek terbalas. Rejection ripple power supply lebih dari 60 dB Gambar dari IC regulator tegangan 7805 dapat dilihat pada gambar dibawah mi : Gambar 2.8 IC Regulator 7805 2.7. Relay Relay didefinisikan sebagai suatu alat elektromekanis yang berfungsi untuk memindahkan kondisi dari satu atau beberapa rangkaian ke satu atau beberapa rangkaian yang lain. Jadi relay adalah suatu alat untuk membuka dan menutup satu atau beberapa kontak dengan tujuan dan syarat-syarat tertentu. vv<-: Gambar 2.9 Relay 18 2.8. Display Seven Segment Display seven segmen berguna untuk menampilkan bilangan desimal yang dikeluarkan oleh dekoder digunakan sebagai sebuah penampil seven segmen, penampil ini terdiri dari 7 segmen yang tersusun membentuk angka 8. Segmensegmen ini ditandai dengan huruf-huruf a, b, c, d, e, f, g, setiap segmen ditampilkan pada gambar 2.8 berisi satu led, anoda-anoda yang disatukan yang diberi potensial (Vcc = 5 Volt), katodalah yang diberi sinyal 0 atau 1 dari dekoder lewat resistor 100 ohm. Jika saklar menutup maka katoda yang bersangkutan akan memperoleh sinyal 0 (digroundkan) dan led itupun menyala, sebab rangkaian dalam keadaan tertutup. b "■ _. ion Ohm AM, 100 Ohm Gambar 2.10. Seven Segmen 19