Wilayah Hukum - PA Tanggamus

advertisement
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
WILAYAH YURISDIKSI
Persebaran penduduk per Kecamatan pada Kabupaten Tanggamus :
Wilayah hukum suatu pengadilan merupakan kompetensi relatif pengadilan agama
bersangkutan yang meliputi wilayah kabupaten atau pemerintahan kota. Seiring dengan era
otonomi daerah, banyak pengadilan agama yang wilayah yurisdiksinya tumpang tindih sebagai
akibat dari adanya pemekaran wilayah kabupaten/kota. Kompetensi relatif pengadilan agama
tersebut tidak terlaksana sebagaimana mestinya. Karena perkara yang diterima oleh
pengadilan tidak sesuai dengan wilayah hukum kabupaten/kota.
Menurut ketentuan pasal 4 ayat (1) undang-undang Nomor 7 tahun 1989 jo. Undang-undang
Nomor 3 tahun 2006 jo. Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Pengadilan Agama
menyatakan bahwa pengadilan agama berkedudukan di kotamadya atau kabupaten dan
wilayah hukumnya meliputi kotamadya atau kabupaten yang bersangkutan.
Demikian pula Pengadilan Agama Tanggamus yang dibenuk dan berkududukann di Kabupaten
Tanggamus berdasarkan Keputusan Presiden Nomor: 145 Tahun 1998 memiliki wilayah hukum
yang meliputi Kabupaten Tanggamus. Namun seiring dengan pemekaran wilayah
kabupaten/kota sesuai dengan Undang-undang Nomor 47 tahun 1999 maka Kabupaten
Tanggamus dimekarkan menjadi satu kabupaten baru yaitu Kabupaten Pringsewu. Dengan
adanya pemekaran kabupaten ini, maka wilayah hukum Pengadilan Agama Tanggamus
meliputi kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Pringsewu.
A. Gambaran Umum Kabupaten Tanggamus
Dalama catatan sejarah Wilayah Kabupaten Tanggamus diketahui pada tahun 1889 saat
Belanda mulai masuk di Wilayah Kota Agung, pada saat itu pemerintahannya dipimpin oleh
seorang Kontroller yang memerintah di Kota Agung. Pada waktu itu pemerintah telah
dilaksanakan oleh pemerintah adat yang terdiri dari 5 (lima) marga yaitu:
1. Marga Gunung Alip (Talang Padang)
2. Marga Benawang
3. Marga Belunguh
4. Marga Pematang Sawa
5. Marga Ngarip (pada tanggal 10 Maret 2004 bertambah satu marga di Pekon Negara Batin
dinobatkan Kepala Adat Marga Negara Batin dengan gelar Suntan Batin Kamarullah Pemuka
Raja Semaka V)
Masing-masing marga tersebut dipimpin oleh seorang Pasirah yang membawahi beberapa
kampung. Perkembangan selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
114/1979 tanggal 30 Juni 1979 dalam rangka mengatasi rentang kendali dan sekaligus
merupakan persiapan pembentukan Pembantu Bupati Lampung Selatan untuk Wilayah Kota
1 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
Agung yang berkedudukan di Kota Agung serta terdiri dari 10 Kecamatan dan 7 Perwakilan
Kecamatan dengan 300 Pekon dan 3 Kelurahan serta 4 Pekon persiapan.
Dalam perkembangannya, Kabupaten Tanggamus terbentuk dan menjadi salah satu dari 14
Kabupaten/ Kota yang ada di Propinsi Lampung. Kabupaten Tanggamus dibentuk berdasarkan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kabupaten Tulang Bawang dan
Kabupaten Tanggamus yang diundangkan pada tanggal 3 Januari 1997 dan diresmikan
menjadi Kabupaten pada tanggal 21 Maret 1997.
Secara geografis Wilayah Kabupaten Tanggamus terletak pada posisi 104018’-105012’ Bujur
Timur dan antara 5005’-5056’ Lintang Selatan. Kabupaten Tanggamus bagian barat semakin ke
utara condong mengikuti lereng Bukit Barisan. Bagian selatan meruncing dan mempunyai
sebuah teluk yang besar yaitu Teluk Semangka. Di Teluk Semangka terdapat sebuah
pelabuhan yang merupakan pelabuhan antar pulau dan terdapat pendaratan ikan.
Batas-batas Wilayah administratif Kabupaten Tanggamus adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Lampung
Tengah;
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia;
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat;
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pringsewu.
Kabupaten Tanggamus mempunyai luas Wilayah daratan 2.855,46 km2 ditambah luas Wilayah
laut seluas 1.799,50 km2 disekitar teluk Semangka, dengan panjang pesisir 210 km, topografi
wilayah darat bervariasi antara dataran rendah dan dataran tinggi, yang sebagian merupakan
daerah berbukit sampai bergunung, yakni sekitar 40% dari seluruh wilayah dengan ketinggian
dari permukaan laut antara 0 sampai dengan 2.115 meter.
Potensi sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Tanggamus sebagian besar dimanfaatkan
untuk kegiatan pertanian. Selain itu masih terdapat beberapa sumber daya alam lain yang
potensial untuk dikembangkan antara lain : pertambangan emas, bahan galian seperti granit,
dan batu pualam atau marmer. Disamping itu juga terdapat sumber air panas dan panas bumi
yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi pembangkit energi listrik alternatif.
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Tanggamus
tahun 2010 berjumlah 536.153 jiwa. Banyaknya penduduk Kabupaten Tanggamus terus
mengalami peningkatan. Sex Ratio penduduk atau perbandingan jumlah penduduk laki-laki
dengan perempuan sebesar 109,63 yang berarti bahwa pada setiap 100 jiwa penduduk
perempuan terdapat sekitar 109 penduduk laki-laki.
No.
2 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
Kecamatan
Jumlah
Penduduk
Luas (Km
2
)
Kepadatan (Km
2
)
01
02
03
04
05
1.
Wonosobo
3 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
34.102
209,63
162.677
2.
Semaka
34.287
170,90
200.626
3.
BN. Semuong
18.213
4 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
98,12
185.620
4.
Kota Agung
39.286
76,93
510.672
5.
Pematang Sawa
15.607
185,29
5 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
84.230
6.
Kota Agung Barat
20.749
73,33
282.954
7.
Kota Agung Timur
17.645
101,30
174.186
6 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
8.
Pulau Panggung
31.906
437,21
72.976
9.
Ulu Belu
25.686
323,08
79.504
10.
7 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
Air Naningan
27.051
186,35
145.162
11.
Talang Padang
43.029
45,13
953.446
12.
Sumberejo
8 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
31.146
56,77
548.635
13.
Gisting
36.006
32,53
1106.855
14.
Gunung Alip
17.263
9 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
25,68
672.235
15.
Pugung
51.882
232,40
223.244
16.
Bulok
19.532
51,68
10 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
377.941
17.
Cukuh Balak
21.087
133,76
157.648
18.
Kelumbayan
10.746
121,09
88.744
11 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
19.
Limau
17.032
240,61
70.787
20.
Kelumbayan Barat
11.276
53,67
210.099
TANGGAMUS
12 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
536.613
2.855,46
183,34
B. Gambar Umum Kabupaten Pringsewu
Gambaran Umum
Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan
hasil pemekaran dari Kabupaten Tanggamus, dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48
tahun 2008 tanggal 26 November 2008 dan diresmikan pada tanggal 3 April 2009 oleh Menteri Dalam Negeri RI H.Mardiyanto, pada tanggal 3 April 2009 di Gedung Sasana Bhakti Praja
Jakarta. Selanjutnya yang ditunjuk sebagai Pj. Bupati Pringsewu untuk yang pertama kali
adalah Ir. H. Masdullhaq, yang memimpin pemerintahan di Kabupaten pringsewu yang
kemudian digantikan oleh H. Helmi Machmud dan sejak tahun 2011 Kabupaten Pringsewu telah
memiliki seorang bupati yang dipilih secara demokratis melalui Pemilihan Bupati (Pilbup)
Pringsewu yaitu Sujadi Saddat dengan wakilnya, Haditya Narapati.
Secara geografis Wilayah Kabupaten Pringsewu terletak pada posisi 104°42’-105°8’ Bujur Timur dan antara 5°8’-6°8’ Lintang Selatan. Batas-batas Wilayah administrasi Kabupaten
Pringsewu adalah sebagai berikut:
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah.
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus.
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pesawaran.
Sejarah Kabupaten Pringsewu
Sejarah Pringsewu diawali dengan berdirinya sebuah perkampungan (tiuh) yang bernama
Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung-Pubian yang
berada di tepi aliran sungai Way Tebu (4 km dari pusat Kota Pringsewu ke arah selatan saat
ini).
Selanjutnya, 187 tahun berikutnya yakni pada tahun 1925 sekelompok masyarakat dari Pulau
Jawa, melalui program kolonisasi oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, juga membuka
areal permukiman baru dengan membabat hutan bambu yang cukup lebat di sekitar tiuh
13 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
Margakaya tersebut. Karena begitu banyaknya pohon bambu di hutan yang mereka buka
tersebut, oleh masyarakat desa yang baru dibuka tersebut dinamakan Pringsewu, yang berasal
dari bahasa Jawa yang artinya Bambu Seribu.
Saat ini daerah yang dahulunya hutan bambu tersebut telah menjelma menjadi sebuah kota
yang cukup maju dan ramai di Provinsi Lampung, yakni yang sekarang dikenal sebagai
‘Pringsewu’ yang saat ini juga merupakan salah satu kota terbesar di Provinsi Lampung.
Selanjutnya, pada tahun 1936 berdiri pemerintahan Kawedanan Tataan yang beribukota di
Pringsewu, dengan Wedana pertama yakni Bapak Ibrahim hingga 1943. Selanjutnya
Kawedanan Tataan berturut-turut dipimpin oleh Bapak Ramelan pada tahun 1943, Bapak
Nurdin pada tahun 1949, Bapak Hasyim Asmarantaka pada tahun 1951, Bapak Saleh Adenan
pada tahun 1957, serta pada tahun 1959 diangkat sebagai Wedana yaitu Bapak R.Arifin
Kartaprawira yang merupakan Wedana terakhir hingga tahun 1964, saat pemerintahan
Kawedanan Tataan dihapuskan.
Pada tahun 1964, dibentuk pemerintahan Kecamatan Pringsewu yang merupakan bagian dari
wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Selatan sesuai dengan Undang-undang Nomor
14 Tahun 1964, yang sebelumnya Pringsewu juga pernah menjadi bagian dari Kecamatan
Pagelaran yang juga beribukota di Pringsewu.
Dalam sejarah perjalanan berikutnya, Kecamatan Pringsewu bersama sejumlah kecamatan
lainnya di wilayah Lampung Selatan bagian barat yang menjadi bagian wilayah administrasi
Pembantu Bupati Lampung Selatan Wilayah Kotaagung, masuk menjadi bagian wilayah
Kabupaten Tanggamus berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1997, hingga terbentuk
sebagai daerah otonom yang mandiri.
Kabupaten Pringsewu merupakan wilayah heterogen terdiri dari bermacam-macam suku
bangsa, dengan masyarakat Jawa yang cukup dominan, disamping masyarakat asli Lampung,
yang terdiri dari masyarakat yang beradat Pepadun (Pubian) serta masyarakat beradat Saibatin
(Peminggir).
Kabupaten Pringsewu mempunyai luas wilayah 625 km2, berpenduduk 377.857 jiwa (data
2011) terdiri dari 195.400 laki–laki dan 182.457 perempuan. Kabupaten Pringsewu terdiri dari
96 pekon (desa) dan 5 kelurahan, yang tersebar di 8 kecamatan, yaitu Kecamatan Pringsewu,
Pagelaran, Pardasuka, Gadingrejo, Sukoharjo, Ambarawa, Adiluwih, dan Kecamatan
Banyumas.
Dari segi luas wilayah, Kabupaten Pringsewu saat ini merupakan kabupaten terkecil, sekaligus
terpadat di Provinsi Lampung.
Visi dan Misi Kabupaten Pringsewu
Visi yang dirumuskan Pemerintah Kabupaten Pringsewu adalah:
“Terwujudnya sumber daya manusia kabupaten pringsewu yang berkualitas menuju
masyarakat yang sejahtera”
14 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
Misi untuk mewujudkan visi tersebut adalah dengan cara :
 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pendidikan, baik Formal maupun Informal;
 Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat;
 Mengembangkan Infrastruktur dan Suprastruktur untuk Menciptakan suatu Iklim berusaha
yang Kondusif;
 Meningkatkan Produktifitas masyarakat Kabupaten Pringsewu;
 Mengembangkan Sistem Pemanfaatan Ruang yang Seimbang dan Harmonis; dan
 Meningkatkan dan Mengembangkan Kapasitas Kelembagaan Publik yang lebih Transparan,
Akuntabel dan berorientasi pada Pelayanan Publik.
Transportasi
Letak Kabupaten Pringsewu yang strategis di Jalur Lintas Barat yang merupakan salah satu
jalur tersibuk di Provinsi lampung menuju sejumlah provinsi di pantai barat Sumatera, membuat
posisi Kabupaten Pringsewu sangat potensial untuk pengembangan sektor perdagangan dan
jasa, baik usaha perdagangan kecil, menengah maupun usaha perdagangan besar.
Dengan adanya sebuah terminal (Terminal Pringsewu) yang melayani baik jasa angkutan kota,
angkutan perdesaan, angkutan perbatasan, serta bus antar kota dalam provinsi dan antar
provinsi yang melayani masyarakat dengan jasa transportasi yang memadai, menjadikan kota
ini semakin eksis sebagai salah satu kota tersibuk di Provinsi Lampung.
Pendidikan dan Prestasi
Di bidang pendidikan, Kabupaten Pringsewu memiliki sebanyak 275 SD/Madrasah Ibtidaiyah
Negeri dan 39 Swasta, 22 SMP Negeri, 32 SMP Swasta, 9 SMA/SMK Negeri, 27 SMA/SMK
Swasta dan 9 Perguruan Tinggi Swasta seperti Akademi Perawat Muhammadiyah Pringsewu,
Akademi Teknologi Pringsewu, STIE Muhammadiyah Pringsewu, STKIP Muhammadiyah
Pringsewu, dan STMIK Startek Pringsewu.
Dalam bidang pendidikan juga, pelajar dari Kabupaten Pringsewu banyak yang mempunyai
prestasi yang luar biasa dan telah mengharumkan tidak hanya untuk Kabupaten Pringsewu
namun juga untuk Provinsi Lampung, dan bahkan membawa harum nama Indonesia di tingkat
dunia, seperti Irfan Haris seorang pelajar dari SMA Negeri 1 Pringsewu yang telah berhasil
meraih menjadi juara pada Olimpiade Sains Bidang Biologi di Jepang dan Korea Selatan dua
kali berturut-turut.
Dalam bidang olahraga, tak bisa dipungkiri, bahwa prestasi yang diraih oleh putra-putri terbaik
dari Kabupaten Pringsewu sangat membanggakan dan mengharumkan, tidak hanya untuk
Kabupaten Pringsewu ataupun Provinsi Lampung, namun juga bagi Bangsa Indonesia.
Siapapun pasti akan mengenal sosok Imron Rosyadi dengan Padepokan Gajah Lampung
sebagai pusat pelatihan angkat besi dan berat yang namanya bahkan terkenal hingga di
seluruh dunia. Dari tangan Imron Rosyadi, banyak dilahirkan lifter-lifter dunia ternama asal
Indonesia.
Lisa Rumbewas, salah satu lifter dunia yang berhasil memperoleh medali emas pada olimpiade
beberapa tahun lalu juga tercatat sebagai salah satu lifter yang pernah mengenyam pelatihan di
Padepokan Gajah Lampung Pringsewu.
15 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
Disamping Angkat Besi dan Angkat Berat, masih banyak atlet-atlet dari Kabupaten Pringsewu
yang memiliki prestasi yang cukup handal, diantaranya dari Cabang Bulu Tangkis, Karateka,
Tenis Meja dan juga Cabang Olah Raga Sepak Bola.
Pelayanan Kesehatan
Di bidang pelayanan Kesehatan, di Kabupaten Pringsewu telah terdapat Rumah Sakit Umum
Daerah Pringsewu, Rumah Sakit Swasta, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu yang tersebar
di seluruh kecamatan di Kabupaten Pringsewu, serta terdapat pula Balai pengobatan serta
Fasilitas Kesehatan milik swasta lainnya.
Pusat Perbelanjaan
Guna melayani kebutuhan warga, di pusat kota Pringsewu sendiri terdapat 4 buah pasar
tradisional yakni Pusat Perbelanjaan Pringsewu, Pasar Sarinongko, Pasar Baru Pringsewu, dan
Pasar Pagi yang siap melayani masyarakat Pringsewu dan sekitarnya. Selain itu terdapat pula
pasar kecamatan yang berada di setiap ibukota kecamatan serta pasar desa. Bahkan, telah
ada satu pusat perbelanjaan modern yaitu Chandra Department Store Pringsewu yang
diresmikan mantan Pejabat Bupati Pringsewu Sudarno Eddi pada tanggal 11 November 2011.
Potensi Kabupaten
Potensi Pertanian, Perkebunan, Perikanan, dan Peternakan
Sebagai daerah yang masih agraris, struktur perekonomian Kabupaten Pringsewu masih
didominasi oleh Sektor Pertanian dengan Komoditas yang dominan adalah Padi sawah dan
padi ladang, padi organik, jagung dan juga Komoditas Sayur mayur serta ubi jalar, ubi kayu,
kacang tanah dan juga kacang hijau.
Total luas areal pertanian untuk padi organik di Kabupaten Pringsewu adalah 193 Ha dengan
produksi rata-rata sekitar 770 ton/tahun. Sentra padi organik terdapat di Kecamatan Pagelaran
dan Gadingrejo, yang sebagian besar dikembangkan dengan menggunakan pupuk kompos dan
pestisida nabati sehingga memiliki cita rasa dan harga jual lebih tinggi sekitar 30-40%
dibandingkan dengan padi pada umumnya. Potensi ini dapat dikembangkan dengan adanya
Lahan yang tersedia dan SDM petani SLPHT yang ada, serta terbukanya peluang
pengembangan industri penggilingan beras.
Kabupaten Pringsewu memiliki ketersediaan lahan yang luas dan subur sehingga sangat
potensial untuk pengembangan tanaman palawija seperti, tomat, cabe, sayur mayur dan
tanaman palawija lainnya. Komoditas tanaman palawija ini, menjadi komoditas yang cukup
handal yang pemasarannya tidak saja di Kabupaten Pringsewu dan Provinsi Lampung, tetapi
telah merambah keluar Provinsi Lampung, seperti Jakarta dan Palembang.
Di bidang perikanan, Kabupaten Pringsewu sangat potensial untuk pengembangan usaha
Budidaya Air Tawar. Pada tahun 2009 potensi perikanan budidaya air tawar di Kabupaten
Pringsewu sebesar 1.023 Ha dengan tingkat pemanfaatan lahan seluas 501,60 Ha dan
produksi secara keseluruhan sebesar 4.637,49 ton.
Salah satu komoditas penting perikaan budidaya di Kabupaten Pringsewu adalah Ikan Gurame,
disamping komoditas lain seperti ikan lele, mas, nila, belut dan patin. Pada tahun 2009
16 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
pemanfaatan kolam untuk komoditas ikan Gurame adalah seluas 92,5 Ha dengan produksi
sebesar 309,9 ton. Pemanfaatan kolam gurame tersebut menyebar di 4 (empat) kecamatan
yakni, kecamatan Pagelaran, Pardasuka, Banyumas, dan Sukoharjo.
Pengembangan komoditas ikan gurame di Kabupaten Pringsewu sangat menjanjikan hal ini
disebabkan oleh selain kondisi daerah yang sangat mendukung juga disebabkan kegiatan
budidaya ikan gurame memiliki nilai ekonomis yang tinggi disemua tahapan produksi.
potensi Bidang Peternakan di Kabupaten Pringsewu juga sangat potensial untuk
dikembangkan, baik potensi pengembangan ternak kecil maupun besar. Untuk ternak kecil,
potensi Kambing dan Domba sangat potensial, hal ini dapat dilihat dari populasi kambing yang
ada sebesar 55.267 ekor dan populasi Domba sebesar 13.857 ekor dan juga ternak babi
sebesar 279 ekor. Dengan memanfaatkan luas lahan serta padang rumput yang ada, usaha
pengembangan kambing burawa sangat cocok sekali dikembangkan di Kabupaten Pringsewu.
Kambing jenis ini merupakan hasil persilangan antara induk betina peranakan kambing Ettawa
(PE) yang memiliki tubuh besar dan kambing pejantan Boer sebagai kambing pedaging. Untuk
Potensi ternak besar, Kabupaten Pringsewu juga sangat potensial, hal ini dapat dilihat dari
populasi ternak besar yang ada seperti sapi sebanyak 9.493 ekor dan populasi kerbau
sebanyak 3.276 ekor.
Pengembangan Usaha peternakan sapi potong, merupakan salah satu usaha yang cukup
prospektif di Kabupaten Pringsewu, peluang pengembangan sapi potong juga didukung oleh
harga sapi hidup dan daging sapi yang terus meningkat, tersedianya tehnologi pakan ternak
dan reproduksi IB maupun embrio transfer, serta meningkatnya permintaan daging sapi segar
dan olahan di dalam negeri. Usaha ini juga didukung oleh ketersediaan lahan yang luas bagi
budidaya tanaman rumput gajah sebagai bahan pakan ternak. Dengan masih banyaknya areal
pekarangan serta lahan yang ada, di Kabupaten Pringsewu juga memungkinkan untuk
pengembangan usaha peternakan unggas.
Jenis unggas yang dapat dikembangkan adalah ayam buras, ayam ras petelur, ayam ras
pedaging dan ternak itik. Populasi rata-rata unggas pertahun di Kabupaten Pringsewu adalah
ayam buras 108.538 Ekor, ayam ras petelur 133.100 ekor, ayam ras pedaging 1.741.200 ekor
dan populasi itik sebanyak 25.131 ekor.
Potensi Pertambangan
Di bidang pertambangan, Kabupaten Pringsewu mempunyai sumber daya alam bahan tambang
yang cukup potensial. Terdapat beberapa jenis bahan galian seperti Mangan, Bentonit, Marmer,
Biji Besi, Silika, Biorit dan Andesit yang tersebar di beberapa lokasi, termasuk potensi sumber
air mineral di Kecamatan Ambarawa yakni Air Karawang yang sudah terkenal di seluruh
Provinsi Lampung. Sebagian besar potensi tersebut masih belum dioptimalkan. Oleh
Karenanya, Pemerintah Kabupaten Pringsewu membuka seluas-luasnya kepada para investor
yang ingin berinvestasi di bidang pertambangan dengan mempermudah proses perizinannya.
Potensi Industri
Dalam bidang industri, Kabupaten Pringsewu masih didominasi oleh industri kecil dan home
industri, diantaranya sentra industri kain tapis, manik-manik, kain perca, dan kerajinan anyaman
17 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
bambu, industri batu bata dan genteng. Industri kain perca Pringsewu yang berpusat di
Kecamatan Banyumas telah mampu menembus pasar di seluruh Sumatera dan Jawa. Selain
itu, industri kerajinan yang berbahan baku dari Batu Sui Seki, merupakan kerajinan yang cukup
unik dan sangat menarik serta memiliki nilai seni yang sangat tinggi Kerajinan batu sui seki ini
sebagian besar masih berupa industri perorangan dan industri rumah tangga. Untuk industri
batu bata, di Pringsewu terdapat sebanyak 244 unit usaha yang mampu, menyerap tenaga
kerja sebanyak 3.172 orang, dengan kapasitas produksi mencapai 89.060.000 buah per tahun
dan nilai investasi sebesar 26 milyar lebih. Begitu pula untuk industri pembuatan genteng,
Kabupaten Pringsewu memiliki total industri sebanyak `137 unit, dengan kapasitas produksi
50.005.000 buah per tahun, dengan nilai investasi sebesar 15 milyar lebih dan menyerap
tenaga kerja sebanyak 2.055 orang, meskipun sebagian besar masih beskala usaha kecil dan
menengah.
Potensi Pariwisata
Dalam bidang pariwisata, sektor ini masih memerlulan dukungan dan upaya yang lebih optimal,
sehingga sektor pariwisata di Kabupaten Pringsewu dapat berkembang secara lebih optimal.
Sebagai modal awal dan sumber daya alam, di Pringsewu terdapat beberapa obyek wisata
yang prospektif untuk dikembangkan di antaranya tempat wisata ziarah berupa Makam KH
Ghalib dan wisata religi umat Katolik Goa Maria La Verna, bangunan bersejarah peninggalan
Belanda berupa Talang, kawasan Bukit Bintang yang kesemuanya berlokasi di sekitar ibukota
Kabupaten Pringsewu.
Selain itu terdapat potensi wisata lainnya seperti Goa Selapan di Kecamatan Pardasuka,
Telaga Gupit dan bangunan Pura Bukit Hindu yang berada di Kecamatan Gadingrejo, serta
masih banyak lokasi-lokasi menarik yang memiliki prospek untuk dikembangkan lebih lanjut
sebagai kawasan wisata, yang belum tergali secara maksimal.
Selain itu, sejumlah obyek wisata lain yang sebagian sudah dikelola masyarakat diantaranya
berupa kolam renang. Bagi para pecinta kuliner, kehidupan malam di Pringsewu juga
menjajikan suguhan wisata kuliner yang tak kalah menarik sepanjang malam. Berbagai macam
suguhan dan menu khas masakan dari yang modern hingga tradisional tersedia tersedia cukup
lengkap di berbagai sudut lokasi. Termasuk tersedia pula berbagai restoran besar dan kecil
yang menyajikan mulai masakan tradisional, nasional hingga restoran cepat saji (KFC). Tak
ketinggalan pula sarana pendukung lainnya yakni jasa akomodasi berupa fasilitas hotel dan
penginapan, telah tersedia pula di Pringsewu.
Wilayah Administratif
Secara Administratif. Berdasarkan UU Pembentukan Kabupaten Pringsewu, Kabupaten
Pringsewu terdiri dari 8 (delapan ) Wilayah Kecamatan, yaitu: Kecamatan Pardasuka,
Ambarawa, Pagelaran, Pringsewu, Gadingrejo, Sukoharjo, Banyumas dan Adi Luwih.
18 / 19
Wilayah Hukum
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 13:42
19 / 19
Download