wealth weekly local market

advertisement
WEALTH WEEKLY
13-17 Juni 2011
LOCAL MARKET
Indonesia
Indeks
Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) meminta pemerintah Indonesia
untuk mendorong pembangunan infrastruktur sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa
didorong lebih tinggi lagi. Pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan Indonesia untuk menciptakan lapangan pekerjaan
dan menurunkan angka kemiskinan. pendidikan yang tidak merata dan kualitas pendidikan
yang rendah serta kesehatan yang kurang diperhatikan juga menjadi salah satu katalis
negatif iklim investasi.
17-Jun-11
10-Jun-11
IHSG
3722.30
3787.65
Volume IHSG
3749.04
2634.10
42.33
658.79
670.07
(1.68)
LQ45
%
(1.73)
Total utang pemerintah Indonesia hingga Mei 2011 mencapai Rp 1.716,56 triliun. Dalam
sebulan utang pemerintah naik Rp 19,12 triliun dibandingkan April 2011 yang mencapai Rp
1.697,44 triliun. Jika dibandingkan dengan jumlah utang di Desember 2010 yang sebesar Rp
1.676,85 triliun, jumlah utang hingga Mei 2011 bertambah Rp 39,71 triliun.Jika dihitung
dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah hingga Mei 2011 mencapai US$
201,07 miliar. Naik dibandingkan per April 2011 yang sebesar US$ 197,97 miliar. Naik tinggi
lebih tinggi lagi jika dibandingkan Desember 2010 yang sebesar US$ 186,5 miliar. Utang
pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman US$ 69,03 miliar dan surat berharga US$ 132,05
miliar. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 6.422,9 triliun, maka rasio utang
Indonesia tercatat tetap sebesar 26%.
Rapat Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sepakat menahan tingkat suku
bunga penjaminan simpanan nasabah di bank umum di level 7,25% untuk periode 15 Juni-14
September 2011, mengikuti BI Rate yang bertahan di 6,75%.
Pada pekan lalu, IHSG mencatat penurunan sebesar 1,73% disebabkan oleh sentimen negatif
dari eksternal yang mengakibatkan penurunan pada pasar saham Sentimen domestik yang
bisa menopang indeks minim pada pekan lalu. Dari eksternal, diawali dari Amerika yang
sepertinya tidak akan melanjutkan kebijakan quantitative easing jilid tiga serta melemahnya
sebagian data-data ekonomi AS. Dari Cina, dilaporkan tingkat inflasi tertinggi pada bulan Mei
sebesar 5,5% dalam tiga tahun yang memunculkan dugaan bahwa bank sentral sejumlah
negara akan menaikkan tingkat suku bunganya. Bank sentral India, juga menaikkan tingkat
suku bunganya untuk yang kesepuluh kali menjadi 7,5% dari 7,25%. Dari Eropa, dipengaruhi
oleh krisis utang Yunani yang berpotensi terjadinya default. Krisis utang Eropa serta kenaikan
tingkat suku bunga dikhawatirkan akan menahan laju pertumbuhan ekonomi global. Dipekan
ini, IHSG berpotensi masih berfluktuasi karena investor masih mengkuatirkan perkembangan
di Yunani.
Suku Bunga dan Inflasi (%)
BI Rate
6.75
LPS*
7.25
per
17-Jun
Inflasi yoy
5.98
per
31-May
Inflasi mom
0.12
per
31-May
Sbi 1-bln
6.26
per
9-Jun
SBI 3-bln
6.37
per
13-Oct
* Periode Mei-Sep 2011
Source: Bloomberg.
Indonesian Government Bond Benchmark 17 Juni 2011
Obligasi
Negara
17-Jun
Seri
10-Jun
%
17-Jun
Harga
10Jun
Yield
%
∆
Tenor
FR0027
109.15
109.8
(0.59)
6.84
6.67
2.50
5
FR0031
121.8
124.02
(1.79)
7.70
7.41
3.87
10
FR0040
120.8
123.11
8)
8.46
8.22
2.93
15
FR0052
114.4
117.09
(2.30)
8.92
8.66
3.02
20
FR0050
111.3
113.25
(1.72)
9.35
9.17
1.95
28
(1
Source: Bloomberg
United States
Data penjualan ritel di US turun lebih sedikit dari ekspektasi, 0.2% dibulan Mei, setelah naik
0.3% dibulan April. Hasil bulan Mei yang lebih lemah merupakan penurunan pertama selama
11 bulan ini dank arena penurunan penjualan automotif karena dampak dari musibah di
Jepang. Auto Sales turun 2.9pct dibulan Mei –penurunan terkecil sejak February 2010. Data
penjualan ritel inti diluar autos, gasoline dan bahan bangunan naik 0.2% dibulan Mei.
Indices
US Dow Jones
US S&P
Harga produsen di US naik hanya 0.2% dibulan Mei setelah naik 0.8% dibulan April. Kenaikan
yang kecil ini karena menurunnya harga bahan bakar gasoline.
Europe FTSE Eurofirst
300
Harga barang impor di US untuk bulan Mei naik diluar ekspektasi karena kenaikan biaya
untuk produksi produk konsumen seperti automotif dan pakaian melebih penurunan biaya
bahan bakar selama 8 bulan ini. Kenaikan 0.2% pada import-price index, merupakan
kenaikan bulan ke 8 berturut.Ekonom mengekspektasi akan ada penurunan 0.7% bulan lalu.
MSCI World
Price
17-Jun
10-Jun
Change
(%)
12004.36
11951.91
0.44
1271.50
1270.98
0.04
1086.73
1089.55
-0.26
1280.58
1288.49
-0.62
UK
5714.94
5765.80
-0.89
Australia S&P/ASX200
4484.90
4562.10
-1.71
1
13-17 Juni 2011
Permintaan yang bertambah dari ekonomi Asia dan Latin Amerika, sejalan dengan
melemahnya USD, mendorong kenaikan harga barang impor.
New York empire manufacturing index turun dari +11.88 ke -7.79 dibulan Juni. Hasil ini
dibawah ekspektasi analis yang memproyeksikan angka sekitar +12.5.
US consumer prices naik 0.2pct dibulan Mei setelah naik 0.4pct dibulan April. 12 bulan
sampai ke bulan Mei lalu, harga konsumen naik 3.6pct –kenaikan tertinggi setelah Oct 2008.
Harga inti naik 0.3pct dibulan Mei diatas ekspektasi sekitar kenaikan 0.2%.
Bursa US berhasil menguat setelah menurun untuk 6 minggu berturut karena pemerintah di
Eropa dinilai sudah hampir mencapai kesepakatan dalam rencana bailout untuk Yunani ini
serta beberapa indicator ekonomi di US yang merupakan leading indicator dilaporkan lebih
baik dari ekspektasi.
Europe
Sesuai ekspektasi pasar, Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis (9/6) memutuskan untuk
mempertahankan suku bunganya pada level 1,25 persen. Dan sesuai dengan ekspektasi
pasar pula, Gubernur ECB Jean-Claude Trichet memberikan sinyal bahwa ECB akan
menaikkan suku bunganya pada jadwal rapat kebijakan moneter berikutnya, bulan Juli
mendatang. Inflasi diprediksikan ECB akan berada di kisaran 1,7 persen pada 2012 nanti,
lebih rendah dari yang diprediksikan para analis dan ekonom sebelumnya. Fakta tersebut
memicu timbulnya spekulasi bahwa laju kenaikan suku bunga ECB mungkin tidak secepat
yang semula diperkirakan. Dengan proyeksi turunnya tekanan inflasi tersebut, bisa jadi ECB
hanya akan sekali menaikkan suku bunganya.
Produksi industri zona-euro catatkan kenaikan tipis di bulan April, didorong oleh peningkatan
output barang konsumsi bernilai tinggi seperti elektronik dan furnitur. Produksi naik 0,2%,
lebih baik dari prediksi -0.1% dan publikasi Maret yang tidak alami perubahan. Meskipun
secara keseluruhan data cukup bagus, namun rincian lebih lanjut tunjukkan perbedaan
performa masing-masing negara anggota Uni Eropa. Negara yang sedang bergulat dengan
krisis utang –seperti Yunani, Portugal- tempati urutan terbawah dalam pertumbuhan output
produksi.
Wealth Weekly
Japan Nikkei
IHSG Indonesia
9351.40
9514.44
-1.73
3722.30
3787.65
-1.74
MSCI Asia Pacific Ex
Japan
462.69
473.04
-2.21
China Shanghai
2642.82
2705.14
-2.33
Singapore
3005.28
3078.35
-2.40
21695.26
22420.37
-3.29
336.89
350.84
-4.06
94.95
101.93
-7.09
1529.80
1544.10
-0.93
HK Hang Seng
Commodity CRB Index
Crude Oil
Gold
Source: Bloomberg.
Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor’s
Ratings Services menurunkan peringkat utang negeri
Yunani ke teritori junk (sampah) akibat tingginya
kemungkinan gagal bayar (default) tahun depan.S&P
menurunkan peringkat utang jangka panjang sebanyak
tingkat peringkat dari 'B' menjadi 'CCC' dengan outlook
negatif.Akses Yunani terhadap pasar financing, berdasarkan
program Uni Eropa/Dana Moneter Internasional, sepertinya
sulit terwujud dan menciptakan kesenjangan antara
pembiayaan resmi berkomitmen dengan persyaratan yang
diterapkan pada Yunani, kata analis S&P Marko Mrsni.
Pergerakan pasar saham di uni eropa pada pekan lalu
tertekan untuk minggu ketujuh karena investor masih
sangat mengkuatirkan jika unieropa akan menunda dana
bantuan untuk Yunani.
Asia
Badan Pusat Statistik China juga mengumumkan harga konsumen meningkat 5,5 persen di
bulan Mei, dibanding bulan yang sama tahun lalu. Harga pangan masih menjadi
penyumbang utama inflasi dengan kenaikan 11,7 persen. Tingkat Inflasi di China merupakan
level tertinggi dalam 34 bulan terakhir meski pemerintah berupaya untuk mengendalikan
kenaikan harga. Hal ini menunjukkan bahwa laju ekonomi China masih terus berlanjut
kencang. Kenaikan harga pangan dan komoditas ini menyebabkan peningkatan biaya hidup
dan menjadi isu politik di China. Otoritas China mengatakan pengendalian harga menjadi
prioritas utama mereka. Targetnya adalah menjaga angka inflasi 4 persen per tahun. Untuk
mengendalikan kenaikan harga Bank Sentral China telah menaikan suku bunga acuan
sebanyak empat kali sejak Oktober tahun lalu.
China kembali menunjukkan keperkasaan dalam hubungan dagang antarnegara dengan
mencatatkan surplus perdagangan US$13,05 miliar per Mei 2011.Biro Kepabeanan China
dalam situs resminya menyampaikan pembukuan US$13,05 miliar tersebut naik dari posisi
April yang mencapai US$11,4 miliar. Sementara itu angka rata-rata dari survei Bloomberg
terhadap 23 ekonom menyebutkan China bisa saja meraih surplus US$19,3 miliar.Data
tersebut menyebutkan ekspor China tumbuh 19,4% dibandingkan dengan pencapaian pada
periode sama tahun lalu dengan tingkat pengapalan melonjak 28,4%.
Sesuai ekspektasi pasar, Bank Sentral Jepang (BoJ) mempertahankan suku bunga pada
level nol hingga 0,1 persen. Keputusan tersebut dicapai dengan suara bulat.Anggota dewan
kebijakan BoJ juga sepakat untuk menambah program pinjaman yang bertujuan untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi. BoJ menetapkan kategori baru dalam fasilitas pinjaman,
yaitu investasi ekuitas dan pinjaman tanpa jaminan konvensional. BoJ menyediakan dana
mencapai 500 miliar untuk kategori baru tersebut.
Biro Statistik Korea melaporkan, angka pengangguran turun menjadi 3.3% di bulan Mei dari
3.6% bulan sebelumnya. Angka ini merupakan level terendah sejak bulan November yaitu
penurunan 3.2%. Angka tenaga kerja meningkat 355,000 dari tahun sebelumnya 24.661
juta jiwa. Angka pengangguran Korea Selatan bulan Mei merosot ke level rendah enam
bulan dikarenakan sektor swasta yang terus merekrut tenaga kerja guna memenuhi
permintaan barang-barang ekspor dan juga permintaan dari dalam negeri. Hal ini
mensinyalkan cerahnya perekonomian di negara terbesar ke empat Asia
Bursa Asia turun pekan lalu, mengikuti investor
mengkuatirkan kemungkinan Yunani akan mengalami gagal
bayar serta dampak kelanjutannya yang mungkin bisa
menganggu pemulihan ekonomi global.
Crude Oil
Harga minyak mentah turun pekan lalu ke level terendah
selama empat bulan karena adanya ketidakpastian
keberhasilan usaha unieropa dalam membantu Yunani
menyelesaikan masalah krisis utangnya serta dampaknya
terhadap pertumbuhan global, sehingga adanya antisipasi
permintaan untuk bahan bakar.
Gold
Emas turun pekan lalu karena USD yang kuat menekan
permintaan untuk emas sebagai instrument investasi
alernatif. USD menguat setelah pemerintah unieropa belum
juga mencapai kesepakatan dalam membantu Yunani
mengadapi masalah utangnya.
.
2
13-17 Juni 2011
Wealth Weekly
DISCLAIMER
Kecuali dinyatakan lain, semua data bersumber dari berita media massa, dan tidak diterbitkan oleh PT Bank Commonwealth (PTBC). PTBC harus dijamin untuk dibebaskan dari tanggung jawab, termasuk tetapi tidak terbatas pada penuntutan hukum oleh pihak ketiga.
PTBC beserta direkturnya, karyawannya dan perwakilannya dalam Lampiran ini selanjutnya bersama-sama disebut sebagai "Grup" "
Laporan ini diterbitkan semata-mata untuk tujuan informasi dan tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu ajakan atau penawaran untuk membeli efek atau instrumen keuangan.. Laporan ini telah disusun tanpa mempertimbangkan tujuan, situasi keuangan dan kapasitas untuk
menanggung kerugian, pengetahuan, pengalaman atau kebutuhan orang-orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada anggota dari Grup yang melakukan atau harus melakukan penilaian kelayakan atau penyesuaian laporan untuk penerima laporan ini
yang karenanya tidak mendapatkan manfaat dari perlindungan peraturan dalam hal ini. Laporan ini bukan nasihat atau petunjuk. Semua penerima laporan ini harus, sebelum bertindak atas dasar informasi dalam laporan ini, mempertimbangkan kewajaran/kelayakan dan
kesesuaian informasi, dengan memperhatikan tujuan-tujuan mereka sendiri, situasi keuangan dan kebutuhan, dan, jika perlu mencari profesional yang tepat, memperhatikan kondisi valuta asing atau nasihat keuangan tentang isi laporan ini sebelum membuat keputusan
investasi. Kami percaya bahwa informasi dalam laporan ini adalah benar dan setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang cukup telah diadakan atau dibuat, berdasarkan informasi yang tersedia pada saat kompilasi, tetapi tidak ada pernyataan atau jaminan, baik
tersurat maupun tersirat, yang dibuat atau disediakan untuk akurasi, kehandalan atau kelengkapan setiap pernyataan yang dibuat dalam laporan ini. Setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang ditetapkan dalam laporan ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa
pemberitahuan dan mungkin berbeda atau bertentangan dengan, kesimpulan pendapat atau rekomendasi yang diungkapkan oleh Grup di tempat lain. Kami tidak berkewajiban untuk, dan tidak,memberitahukan perkembangan terkini atau terus mengikuti informasi terkini
yang terdapat dalam laporan ini. Grup tidak menerima tanggung jawab untuk setiap kerugian atau kerusakan yang timbul akibat dari penggunaan seluruh atau setiap bagian dari laporan ini. Setiap penilaian, proyeksi dan prakiraan yang terkandung dalam laporan ini
didasarkan pada sejumlah asumsi dan perkiraan dan tunduk pada kontinjensi dan ketidakpastian. Asumsi dan perkiraan yang berbeda dapat mengakibatkan hasil material yang berbeda pula. Grup tidak mewakili atau menjamin bahwa salah satu proyeksi penilaian atau
prakiraan, atau salah satu dasar asumsi atau perkiraan, akan dipenuhi. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja masa depan. Grup tidak menjamin kinerja dari produk investasi atau pembayaran kembali modal dengan produk
yang didistribusikan oleh PTBC. Investasi dalam produk ini bukan merupakan simpanan atau kewajiban lainnya dari Grup atau anak perusahaannya dan setiap jenis produk investasi memiliki resiko investasi termasuk hilangnya pendapatan dan modal yang diinvestasikan.
Contoh yang digunakan dalam komunikasi ini hanya untuk ilustrasi. Semua materi yang disajikan dalam laporan ini, kecuali bila ditentukan lain, berada di bawah hak cipta Grup. Tak satu pun dari materi, maupun isinya, maupun salinannya, dapat diubah dengan cara
apapun, ditransmisikan ke, disalin atau didistribusikan kepada pihak lain, tanpa izin tertulis dari perusahaan terkait yang menjadi bagian dalam Grup. Grup, berikut agennya, asosiasinya dan kliennya memiliki atau telah memiliki posisi panjang atau pendek pada efek
atau instrumen keuangan lainnya yang disebut di sini, dan dapat setiap saat melakukan pembelian dan / atau penjualan terhadap kepentingan atau surat berharga dalam kapasitasnya sebagai prinsipal atau agen, termasuk menjual atau membeli dari klien atas dasar
pokok dan dapat terlibat dalam transaksi yang tidak konsisten dengan laporan ini. Silahkan melihat website kami di www.commbank.co.id untuk informasi lebih lanjut. Jika Anda ingin berbicara dengan seseorang mengenai instrumen keuangan yang dijelaskan dalam
laporan ini, silakan hubungi kami hubungi Call Centre kami di 62,21 7917 6000 atau email kami di [email protected].
.
3
Download