Geopolitik - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL Delapan
Geopolitik
Fakultas
Program Studi
Teknik
Teknik Mesin
Tatap Muka
09
Kode MK
Disusun Oleh
MK
Nanang Ruhyat
Abstract
Kompetensi
Menggambarkan tentang Geopolitik
dalam khidupan bernegara
Memahami konsep geopolitik
Geopolitik
GEOPOLITIK DAN PENTINGNYA BAGI INDONESIA
(http://pendidikankewarganegaraans.blogspot.com/2012/12/pengertian-geopolitik-danwawasan.html)
Pengertian geopolitik : Kata geopolitik berasal dari kata geo dan politik. “Geo” berarti bumi
dan “Politik” berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri (negara) dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah
suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, danalat yang digunakan untuk mencapai citacita atau tujuan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai
makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian
asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu
yang kita kehendaki.
Secara umum geopolitik adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri,
lingkungan, yang berwujud Negara kepulauan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Pentingnya geopolitik bagi Indonesia adalah untuk dapat mempertahankan Negara dan
berperan penting dalam pembinaan kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara yang
mungkin muncul dalam proses pencapaian tujuan.
Kedudukan dan Fungsi Wawasan Nusantara
Kedudukan Wawasan Nusantara
a. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang
diyakini kebenaran oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan
dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian,
Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.
b. Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari spesifikasinya sebagai
berikut :
1). Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara; berkedudukan sebagai
landasan idiil.
2). Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai landasan konstitusi negara; berkedudukan
sebagai landasan konstitusional.
‘15
2
Konversi Energi
Nanang Ruhyat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3). Wawasan Nusantara sebagai visi nasional; berkedudukan sebagai landasan konsepsional
4). Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional; berkedudukan sebagai landasan
konsepsional.
5). GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar nasional;
berkedudukan sebagai landasan operasional.
Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu
dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, serta perbuatan bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah, maupun bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara.
Sekian posting saya tentang Pengertian Geopolitik dan Wawasan Nusantara, semoga
bermanfaat
Pengertian Geopolitik dan Geostrategi Indonesia serta Wawasan Nusantara
(http://informasilive.blogspot.com/2013/04/pengertian-geopolitik-dan-geostrategi.html)
Geopolitik adalah kekuatan dan kekuasaan yang dikembangkan berdasarkan pada
pemahaman tentang paham perang dan damai serta disesuaikan dengan kondisi dan
konstelasi geografi Indonesia.
Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi dan
kostelasi geografi sebagai faktor utamanya. Disamping itu juga memperhatikan kondisi
sosial, budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional maupun internasional.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang
dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi
geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya.
Ada beberapa pengertian wawasan nusantara, diantaranya sebagai berikut :
1) Pengertian Wawasan Nusantara berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998
tentang GBHN adalah sebagai berikut :
‘15
3
Konversi Energi
Nanang Ruhyat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada
Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
2) Pengertian wawasan Nusantara menurut Prof. DR. Wan Usman (Ketua Program S-2
PKN-UI) :
“Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah
airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam”. Hal
tersebut disampaikannya pada waktu lokakarya Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional di Lemhannas pada bulan Januari Tahun 2000. ia juga menjelaskan bahwa
Wawasan Nusantara merupakan geopoltik Indonesia.
3) Pengertian Wawasan Nusantara menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara yang
diusulkan menjadi Ketetapan MPR dan dibuat di Lemhannas tahun 1999 adalah sebagai
berikut :
“Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang
serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
untuk mencapai tujuan nasional.”
Unsur Dasar Wanus
1) Wadah
Wawasan nusantara sebagai wadah meliputi tiga komponen, yaitu :
a.
Wujud wilayah
b. Tata inti organisasi
c.
Tata kelengkapan organisasi
2) Isi wawasan nusantara
Isi wawasan nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia dalam
eksistensinya yang meliputi cita-cita bangsa dan asas manunggal yang terpadu.
a. Cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang
menyebutkan :
1) Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.
2) Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
3) Pemerintah negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
‘15
4
Konversi Energi
Nanang Ruhyat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
b. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh,
menyeluruh yang meliputi :
1) Satu kesatuan wilayah Nusantara yang mencakup daratan, perairan dan dirgantara secara
terpadu.
2) Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi
dan identitas nasional
3) Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar
“Bhineka Tunggal Ika”, satu tertib sosial dan satu tertib hukum.
4) Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas
kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
5) Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu sistem terpadu, yaitu sistem
pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata)
6) Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
yang mencakup aspek kehidupan nasional.
3) Tata laku wawasan nusantara mencakup dua segi, batiniah dan lahiriah
a. Tata laku batiniah berlandaskan falsafah bangsa yang membentuk sikap mental bangsa
yang memiliki kekuatan batin. Dalam hal ini wawasan nusantara berlandaskan pada falsafah
pancasila untuk membentuk sikap mental bangsa yang meliputi cipta, rasa dan karsa secara
terpadu.
b. Tata laku lahiriah merupakan kekuatan utuh, dalam arti kemanunggalan kata dan karya,
keterpaduan pembicaraan dan perbuatan. Dalam hal ini wawasan nusantara diwujudkan
dalam satu sistem organisasi yang meliputi : perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
pengendalian.
Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat wanus adalah keutuhan nusantara dalam arti cara pandang yang selalu utuh
menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional.
Arah Pandang Wanus
1) Arah Pandang ke Dalam
Tujuannya adalah menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan
nasional, baik aspek alamiah maupun aspek sosial.
Arah pandang ke dalam maksudnya bahwa bangsa Indonesia harus peka dan berusaha
untuk mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya
‘15
5
Konversi Energi
Nanang Ruhyat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
disintegrasi bangsa dan harus mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan
dan kesatuan dalam kebhinnekaan.
2) Arah Pandang ke Luar
Tujuannya adalah untuk menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba
berubah maupun kehidupan dalam negeri serta dalam melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta kerjasama dan
sikap saling menghormati.
Maksud dari arah pandang ke luar adalah dalam kehidupan internasional, bangsa
Indonesia harus bisa mengamankan kepentingan nasionalnya dalam segenap aspek
kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan demi
tercapainya tujuan nasional sesuai dengan yang tertera pada Pembukaan UUD 1945
Kedudukan, Fungsi dan Tujuan
1) Kedudukan
a. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang
diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan
dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian,
Wanus menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.
b. Wanus dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai berikut :
a) Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan
sebagai landasan idiil.
b) UUD 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai
landasan konstitusional.
c) Wanus sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan visional.
d) Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai
landasan konseptual.
e) GBHN sebagai politik dan strategi atau sebagai kebijaksanaan dasar nasional,
berkedudukan sebagai landasan operasional.
2) Fungsi
Wanus berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam
menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3) Tujuan
Wanus bertujuan untuk mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada
kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah.
‘15
6
Konversi Energi
Nanang Ruhyat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Wanus sebagai Konsep Persatuan Bangsa
Perwujudan Wanus sebagai Satu Kesatuan Politik
1) Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan model dan milik bersama bangsa
Indonesia
2) Keanekaragaman suku, budaya dan bahasa daerah serta agama yang dianutnya tetap
dalam kesatuan bangsa Indonesia.
3) Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib, dan
seperjuangan, sebangsa dan setanah air untuk mencapai satu cita-cita bangsa yang sama.
4) Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa Indonesia yang
membimbing ke arah tujuan dan cita-cita yang sama.
5) Kehidupan politik di seluruh wilayah nisantara sistem hukum nasional
6) Seluruh kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum nasional.
7) Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan
perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas dan aktif.
Perwujudan Wanus sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
1) Kekayaan di wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan
milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara
merata.
2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa
mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.
3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara diselenggarakan sebagai
usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Perwujudan Wanus sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
1) Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki kehidupan serasi
dengan tingkat kemajuan yang merata dan seimbang sesuai dengan kemajuan bangsa.
2) Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya
yang menggembarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilainilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa sendiri dan
hasilnya dapat dinikmati.
Perwujudan Wanus sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan
‘15
7
Konversi Energi
Nanang Ruhyat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta
dalam pertahanan dan keamanan negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.
Wanus sebagai Penjabaran Pancasila
Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan
aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak awal
proses pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang. Konsep Wawasan
Nusantara berpangkal pada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama yang
kemudian melahirkan hakikat misi manusia Indonesia yang terjabarkan pada sila-sila
berikutnya. Wawasan Nusantara sebagai aktualisasi falsafah Pancasila menjadi landasan dan
pedoman bagi pengelolaan kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Dengan demikian Wawasan Nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan
aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan, dan keutuhan bangsa, serta
upaya untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia. Di samping itu Wawasan
Nusantara merupakan konsep dasar bagi kebijakan dan strategi Pembangunan Nasional.
Wanus sebagai Wawasan Nasional
Sebagai bangsa majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam membina dan
membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasionalnya, baik pada aspek politik,
ekonomi, sosial budaya maupun hankamnya, selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah. Untuk itu pembinaan dan penyelenggaraan tata kehidupan
bangsa dan negara Indonesia disusun atas dasar hubungan timbal balik antara falsafah, citacita dan tujuan nasional, serta kondisi sosial budaya dan pengalaman sejarah yang
menumbuhkan kesadaran tentang kemajemukan dan kebhinnekaannya dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional.
Gagasan untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan tersebut merupakan
cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya,yang dikenal dengan istilah
Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia dan diberi nama Wawasan
Nusantara, disingkat “Wasantara”
Pengertian Geopolitik
http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/11/01/geopolitik/
Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik”. Maka, Membicarakan pengertian geopolitik, tidak
terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan politik. “Geo” artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut
Preston E. James, geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di
‘15
8
Konversi Energi
Nanang Ruhyat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
permukaan Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia dengan
lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.
Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat masalah / hubungan
internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial di mana hubungan itu terjadi
bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional,
sampai benua-kawasan, juga provinsi atau lokal.
Dari beberapa pengertian diatas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi. Geopolitik adalah suatu
studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada politik
internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi,
luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur yang pembangun, yaitu keadaan
geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal. Keadaan suatu negara akan
selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis yang mereka tempati. Hal yang paling utama
mempengaruhi keadaan suatu negara adalah kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata
lain, negara-negara di sekitarnya / negara tetangga merupakan pengaruh yang paling besar.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan, bahwa ada dua golongan negara. Yaitu golongan negara “determinis”
dan golongan negara “posibilitis”. Determinis berarti semua hal yang bersifat politis secara mutlak tergantung
dari keadaan bumi geografi. Negara determinis adalah negara yang berada diantara dua negara raksasa /
adikuasa, sehingga, secara langsung maupun tidak langsung, terpengaruh oleh kebijakan politik luar negeri dua
negara raksasa itu.
Sebenarnya, faktor keberadaan dua negara raksasa, bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi keadaan
suatu negara yang berada diantaranya. Faktor lain seperti faktor ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, juga
merupakan faktor yang mempengaruhi. Hanya saja, karena besarnya kekuasaan dua negara besar tersebut, maka
keberadaannya menjadi faktor yang begitu dominan dalam mempengaruhi keadaan negara yang bersangkutan.
Golongan negara yang kedua adalah golongan negara posibilitis. Golongan ini merupakan kebalikan dari
golongan determinis. Negara ini tidak mendapatkan dampak yang terlalu besar dari keberadaan negara raksasa,
karena letak geografisnya tidak berdekatan dengan negara raksasa. Sehingga, faktor yang cukup dominan dalam
mempengaruhi keadaan negara ini adalah faktor-faktor seperti ideologi, politik, sosial, budaya dan militer yang
telah disebutkan sebelumnya. Tentunya, keberadaan negara-negara lain di sekitar kawasan tersebut juga turut
menjadi faktor yang berpengaruh.
Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya terhadap negara lain, untuk
memperoleh kedudukan yang penting di antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi untuk
menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keadaan geografi suatu negara sangat mempengaruhi berbagai
aspek dalam penyelenggaraan negara tersebut, seperti pengambilan keputusan, kebijakan politik luar negeri,
hubungan perdagangan dll. Maka dari itu, muncullah organisasi-organisasi internasional yang berdasarkan pada
keberadaannya dalam suatu kawasan, seperti ASEAN, Masyarakat Ekonomi Eropa, The Shanghai Six dll.
Komunitas-komunitas internasional ini berperan dalam hal kerjasama kawasan, penyelesaian masalah bersama,
usaha menciptakan kedamaian dunia, dll.
Hal ini berkaitan langsung dengan peranan-peranan geopolitik. Adapun peranan-peranan tersebut adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia;
Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam;
Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;
Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan;
Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori negara
sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya;
6. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.
‘15
9
Konversi Energi
Nanang Ruhyat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Teori Pan-Regionalisme
Ada banyak teori dalam bidang geopolitik. Teori yang paling berpengaruh adalah teori Lebensraum, yang
melahirkan teori Autarkis. Penggabungan dari kedua teori tersebut menghasilkan teori Pan Regionalisme. Teori
ini berpandangan bahwa negara merupakan suatu organisme, yang memiliki kecerdasan intelektual serta
memerlukan ruang hidup.
Tak ada satupun negara yang dapat hidup mandiri secara mutlak. Karena keterbatasan-keterbatasan dan tidak
meratanya ketersediaan Sumber Daya Alam, setiap negara akan mengalami interdependensi, atau keadaan saling
membutuhkan. Teori ini pun berpandangan bahwa satu bagian dunia yang relatif mempunyai persamaan dalam
sifat-sifat geografis, ras, kebudayaan dsb, dapat disatukan dalam satu kesatuan wilayah.
Teori inilah yang digunakan oleh Bangsa Jerman pada Perang Dunia ke-I. Dengan beranggapan bahwa bangsa
Aria adalah bangsa yang paling unggul, mereka berekspansi ke negara lain, agar dapat menjadi pemimpin pan
Euro-Afrika. Begitupun bangsa Amerika, yang berusaha menyatukan Pan-Amerika.
Indonesia sebagai Negara Kepulauan
Indonesia merupakan suatu negeri yang amat unik. Hanya sedikit negara di dunia, yang bila dilihat dari segi
geografinya, memiliki kesamaan dengan Indonesia. Negara-negara kepulauan di dunia, seperti Jepang dan
Filipina, masih kalah bila dibandingkan dengan negara kepulauan Indonesia.
Indonesia adalah suatu negara, yang terletak di sebelah tenggara benua Asia, membentang sepanjang 3,5 juta
mil, atau sebanding dengan seperdelapan panjang keliling Bumi, serta memiliki tak kurang dari 13.662 pulau.
Jika dilihat sekilas, hal ini adalah suatu kebanggaan dan kekayaan, yang tidak ada tandingannya lagi di dunia
ini. Tapi bila dipikirkan lebih jauh, hal ini merupakan suatu kerugian tersendiri bagi bangsa dan negara
Indonesia. Indonesia terlihat seperti pecahan-pecahan yang berserakan. Dan sebagai 13.000 pecahan yang
tersebar sepanjang 3,5 juta mil, Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah negara yang amat sulit untuk dapat
dipersatukan.
Maka, untuk mempersatukan Bangsa Indonesia, diperlukan sebuah konsep Geopolitik yang benar-benar cocok
digunakan oleh Bangsa Indonesia. Sebelum menuju pembahasan tentang konsep geopolitik Indonesia, terlebih
dahulu kami akan membahas tentang kondisi serta keadaan Indonesia ditinjau dari segi geografisnya.
Ada beberapa jenis kondisi geografis bangsa Indonesia. Yaitu kondisi fisis, serta kondisi Indonesia ditinjau dari
lokasinya.
1. Kondisi fisis Indonesia,
a. Letak geografis;
b. Posisi Silang;
c. Iklim;
d. Sumber-Sumber Alam;
e. Faktor-Faktor Sosial Politik.
2. Lokasi Fisikal Indonesia. Keberadaan pada lokasi ini adalah faktor utama yang mempengaruhi politik di
Indonesia. Indonesia berada pada dua benua, yaitu Asia dan Australia. Indonesia pun berada diantara dua
samudera, yaitu Samudera Pasifik dan Hindia.
Posisi silang, seperti yang telah dijelaskan pada poin kondisi fisikal, menyebabkan Indonesia menjadi suatu
daerah Bufferzone, atau daerah penyangga. Hal ini bisa dilihat pada aspek-aspek dibawah ini:
1. Politik
Indonesia berada diantara dua sistem politik yang berbeda, yaitu demokrasi Australia dan demokrasi Asia
Selatan;
2. Ekonomi
Indonesia berada di antara sistem ekonomi liberal Australia dan sistem ekonomi sentral Asia;
3. Ideologis
Indonesia berada diantara ideologi kapitalisme di Selatan dan komunis di sebelah utara;
4. Sistem Pertahanan
Indonesia berada diantara sistem pertahanan maritim di selatan, dan sistem pertahanan kontinental di utara.
Selain menjadi daerah Bufferzone, Indonesia pun memperoleh beberapa keuntungan disebabkan kondisinya
yang silang tersebut. Antara lain:
‘15
10
Konversi Energi
Nanang Ruhyat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Berpotensi menjadi jalur perdagangan Internasional;
2. Dapat lebih memainkan peranan politisnya dalam percaturan politik Internasional;
3. Lebih aman dan terlindung dari serangan-serangan negara kontinental.
Masalah-Masalah Teritorial
Indonesia, sebagai sebuah negara kepulauan yang amat luas, memiliki berbagai masalah berkaitan dngan
kondisinya itu. Beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah teritorial ini antara lain, dasar geografi,
demografi, serta kondisi sosial masyarakat.
Masalah-masalah teritorial yang terjadi di Indonesia, pada umumnya menyangkut beberapa hal berikut:
1. Pembinaan wilayah untuk menciptakan ketahanan nasional yang maksimal dan efektif;
2. Faktor kesejahteraan dan keamanan;
3. Pembinaan teritorial yang dititikberatkan pada penyusunan potensi Hankam;
Bila masalah-masalah yang timbul dari beberapa faktor di atas dapat diatasi dengan baik oleh Bangsa Indonesia,
maka akan tercapailah suatu keadaan yang dinamakan ketahanan nasional. Untuk mencapai keadaan tersebut,
terdapat suatu prosedur yang dinamakan “geostrategi”.
Secara umum, geostrategi merupakan upaya untuk memperkuat ketahanan di berbagi bidang, yaitu bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, militer, kehidupan beragama, dan pembangunan.
Wawasan Nusantara
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, diperlukan suatu konsep geopolitik khusus untuk menyiasati keadaan /
kondisi Negara Indonesia, yang terdiri dari ribuan pulau dan sepanjang 3,5 Juta Mil. Konsep geopolitik itu
adalah Wawasan Nusantara. Berbeda dengan pemahaman geopolitik negara lain yang cenderung mengarah
kepada tujuan ekspansi wilayah, konsep geopolitik Indonesia, atau wawasan Nusantara justru bertujuan untuk
mempertahankan wilayah. Sebagai negara kepulauan yang luas, Bangsa Indonesia beranggapan bahwa laut yang
dimilikinya merupakan sarana “penghubung” pulau, bukan “pemisah”. Sehingga, walaupun terpisah-pisah,
bangsa Indonesia tetap menganggap negaranya sebagai satu kesatuan utuh yang terdiri dari “tanah” dan “air”,
sehingga lazim disebut sebagai “tanah air”.
Tujuan dari Wawasan Nusantara dibagi menjadi dua tujuan, yaitu tujuan nasional dan tujuan ke dalam. Tujuan
nasional dapat dilihat dalam Pembukaan UUD ’45. Pada UUD ’45 dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan
Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Sedangkan tujuan yang kedua, yaitu tujuan ke dalam, adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan
baik alamiah maupun sosial. Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi
kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan,
kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.
Untuk mewujudkan integrasi tanah air serta mencapai tujuan Wawasan Nusantara diatas, maka dipakailah lima
asas, yaitu:
1. Satu kesatuan wilayah;
a. Satu wadah Bangsa Indonesia yang bersatu;
b. Satu kesatuan tumpah darah dengan bersatunya dan dipersatukan segala anugerah dan hakekatnya.
2. Satu kesatuan negara;
a. Satu UUD dan politik pelaksanaannya;
b. Satu ideologi dan identitas nasional.
3. Satu kesatuan budaya;
a. Satu perwujudan budaya nasional atas dasar Bhinneka Tunggal Ika;
b. Satu tertib sosial dan tertib hukum.
4. Satu kesatuan ekonomi;
a. Satu tertib ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan;
b. Seluruh potensi yang ada atau yang dapat diadakan, diselenggarakan secara total untuk mewujudkan suatu
kesatuan sistem pertahanan keamanan. Yang meliputi subyek, obyek dan metode.
‘15
11
Konversi Energi
Nanang Ruhyat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Perwujudan tanah air sebagai satu kesatuan, sudah sesuai dengan aspirasi dari falsafah Pancasila. Pelaksanaan
Wawasan Nusantara akan terlihat hasilnya dengan terwujudnya suatu ketahanan nasional Indonesia.
Ketahanan nasional Indonesia bersifat defensif serta melihat dan mawas ke dalam disertai usaha untuk membina
daya, kekuatan serta kemampuan sendiri, meliputi segenap aspek kehidupan alamiah dan sosial. Dengan
wawasan Nusantara, suatu ketahanan nasional dapat tercapai sesuai dengan kepribadian serta bentuk kepulauan
Indonesia yang satu kesatuan dalam persatuan ini.
Jadi, Wawasan Nusantara bermaksud untuk mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman dan keamanan bagi
Bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh
umat manusia di dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Harsawaskita, A. 2007. “Great Power Politics di Asia Tengah Suatu Pandangan
Geopolitik”, dalam Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional.
Bandung: Graha Ilmu.
Hidayat, I. Mardiyono. 1983. Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam
Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber Daya Alam. Surabaya
Usaha Nasional.
Makarim, N.A. 2004. Geopolitik. [Online]. Tersedia:http://www.kompas.com/kompas-cetak/041228/utama [28
Maret 2007].
Poerwowidagdo, S.J. 1999. Geoekonomi, Abstraksi ekonominya di kepulauan RI.
[Online]. Tersedia: — [28 Maret 2007].
Sumarsono, S, et.al. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Wikipedia Internasional. 2007. Geopolitics. [Online]. Tersedia:
http://en.wikipedia.org/wiki/Geopolitics [28 Maret 2007].
‘15
12
Konversi Energi
Nanang Ruhyat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download