BAB 2 Kajian Teori, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 2.1 Kajian

advertisement
BAB 2
Kajian Teori, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
2.1
Kajian Teori
Kajian teori merupakan model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana untuk
menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap
penting untuk masalah dengan disesuaikan dengan tahapan-tahapan teori yang sesuai
agar menjadi model konseptual yang lebih spesifik. Tahapan teori diawali dengan Grand
theory, Middle theory, dan Applied theory.
2.1.1
Manajemen
Menurut Robbins dan Coulter (2010, p7) “Manajemen adalah Aktivitas kerja
yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga
pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.” Menurut Nickels dan
McHugh (2009, p233) “Manajemen adalah proses yang digunakan untuk mencapai
tujuan organisasional melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian orang, dan sumber-sumber daya organisasional lainnya.” Menurut Hughes
(2009, p8) “Manajemen adalah perencanaan kerja, prosedur, regulasi, pengawasan dan
konsistensi yang efisien.”
Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert (2009, p33) “Manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan kerja-kerja para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi yang tersedia untuk
mencapai tujuan organisasi yang ada.” Menurut Koontz and Weihrich (2007, p5)
“Manajemen adalah proses penyusunan dan pemeliharaan lingkungan dalam mana
individu-individu, bekerja secara bersama dalam suatu kelompok, yang berupaya
memenuhi suatu tujuan secara efisien.” Definisi ini jika dikemukakan secara luas adalah
manajer harus menjalankan fungsi manajerial, manajemen diberlakukan atas setiap jenis
6
7
organisasi, fungsi manajerial ditimpakan pada setiap manajer pada setiap level
organisasi, dan manajemen memberi perhatian pada produktivitas. Menurut definisi
Kreitner (2007, p5) Manajemen adalah suatu proses bekerja dengan dan melalui orang
lain untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dalam lingkungan yang selalu berubah.
Menurut Herujito (2006, p2) “Manajemen adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk
memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan cara
menggerakan orang-orang lain untuk bekerja.” Manajemen memiliki banyak fungsi,
dimana salah satunya adalah fungsi pengorganisasian, dimana organisasi merupakan
wadahnya.
Dengan demikian, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa: “ Manajemen
adalah mengendalikan, menangani, atau mengelola pekerjaan orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi dengan menjalani fungsi-fungsi manajemen secara efektif dan efisien.”
2.1.1.1 Fungsi-Fungsi Manajemen
Menurut Robbins dan Coulter (2010, p10) fungsi-fungsi manajemen terdiri dari 4
fungsi, yaitu :
•
Perencanaan (Planning)
Sebuah fungsi manajemen yang meliputi pendefinisian sasaran, penetapan
strategi untuk mencapai sasaran, dan pengembangan rencanan kerja untuk
mengelola aktivitas-aktivitas.
•
Penataan (Organizing)
Sebuah fungsi manajemen yang melibatkan tindakan-tindakan penataan dan
pengaturan berbagai aktivitas kerja secara terstruktur demi mencapai sasaran
organisasi dengan menentukan apa yang harus diselesaikan, bagaimana caranya,
dan siapa yang akan mengerjakannya.
8
•
Kepemimpinan (Leading)
Sebuah fungsi manajemen yang melibatkan interaksi dengan orang-orang lain
untuk mencapai sasaran organisasi dengan memberikan motivasi.
•
Pengendalian (Controlling)
Sebuah fungsi manajemen yang melibatkan tindakan-tindakan pengawasan,
penilaian, dan koreksi terhadap kinerja dan hasil pekerjaan sehingga segala
sesuatunya terselesaikan sesuai rencana.
2.1.2
Organisasi
Organisasi merupakan suatu wadah dalam pelaksanaan salah satu fungsi dari
manajemen yaitu pengorganisasian. Organisasi membutuhkan manajemen untuk proses
pengaturan, dan manajemen membutuhkan entitas organisasi untuk mengaktualisasikan
fungsi-fungsi manajemen yang terlihat dalam fungsi-fungsi manajerial dalam
organisasi. Menurut Daft, Murphy, dan Willmott (2010, p10) “Organisasi adalah entitas
sosial yang diatur oleh tujuan, didesain secara sengaja berupa sistem aktivitas yang
terstruktur dan terkoordinasi, dan
berhubungan dengan lingkungan eksternalnya.”
Organisasi tidak dibangun oleh seperangkat aturan dan prosedur, melainkan oleh
seseorang serta hubungan antara mereka dengan yang lainnya, maka dari itu, peran
manajer dalam posisi sentral untuk menstrukturasi dan mengkoordinasi sumber daya
organisasi guna mencapai tujuan organisasi.
Menurut Robbins dan Coulter (2010, p18) “Organisasi adalah Penataan
sekumpulan orang secara disengaja guna mencapai beberapa tujuan tertentu.” Menurut
Robbins dan Mathew (2009, p5) mendefinisikan “organisasi sebagai entitas sosial yang
dikoordinasi secara sadar, dengan batasan-batasan yang relatif dapat dikenali, yang
berfungsi secara terus-menerus dengan dasarnya yaitu untuk mencapai suatu tujuan
bersama atau seperangkat tujuan.” dikoordinasi secara sadar merujuk pada
“manajemen,” entitas sosial merujuk pada unit (organisasi) yang terdiri atas orang atau
kelompok orang yang saling berinteraksi satu sama lain. Karena organisasi adalah
entitas sosial, maka pola-pola interaksi di antara para anggotanya harus seimbang dan
9
harmonis guna memastikan bahwa tugas-tugas tertentu dapat dirampungkan. Organisasi
mempunyai “batas-batas yang relatif dapat dikenali.” Batasan ini dapat berubah setiap
waktu, dan tidak selalu jelas, tetapi batasan yang ditentukan tetap harus ada. Batasan ini
berguna untuk membedakan antara anggota dengan non anggota. Batasan tersebut dapat
dicapai lewat kontrak-kontrak eksplisit (tegas) ataupun implisit (terselubung) di mana
kerja dipertukarkan dengan upah.
Menurut Jones dan Mathew (2009, p1) “Organisasi adalah sebagai alat yang
digunakan oleh seseorang dalam mengoordinasikan tindakan-tindakan untuk mencapai
tujuan.” Menurut Schein (2007, p12) “Organisasi adalah koordinasi yang bersifat
rasional yang dilakukan oleh sejumlah orang demi mencapai sejumlah tujuan yang jelas,
lewat pembagian kerja atau fungsi, dan lewat suatu hirarki otoritas dan
pertanggungjawaban.” Menurut Herujito (2006, p110) “Organisasi adalah wadah
pembentukan tingkah laku hubungan antar manusia secara efektif sehingga mereka
dapat bekerja sama secara efisien dan memperoleh kepuasan pribadi dalam
melaksanakan tugas-tugasnya serta memberikan kondisi lingkungan tertentu untuk
mencapai tujuan.” pengertian ini merujuk pada proses pengorganisasian, yaitu cara
bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan di antara para anggota sehingga tujuan
dapat tercapai. Dapat disimpulkan, “organisasi adalah wadah untuk melaksanakan fungsi
pengorganisasian dalam manajemen yang diatur secara terstruktur dengan orientasi
untuk mencapai tujuan dengan tetap memperhatikan lingkungan eksternal.” Di dalam
sebuah organisasi terdapat berbagai perbedaan, salah satu perbedaan yang dapat
mempengaruhi kinerja sebuah organisasi adalah generasi.
Generasi tiap karyawan terdiri dari generasi Veterans, Baby Boomers, X
Generation, dan Young Generation. Pemahaman tiap generasi ini dapat membantu
organisasi dalam mengatur kinerja yang sesuai dengan kriteria tiap generasi, sehingga
organisasi harus melakukan inovasi terutama untuk pengaturan kinerja pada young
generation yang akan mendominasi dunia kerja dalam kurun waktu beberapa tahun yang
akan datang. Perubahan dari eksternal yang terjadi terhadap organisasi dalam
menghadapi lingkungan yang dinamis, menuntut organisasi itu untuk menyesuaikan diri.
10
Organisasi pada umumnya melakukan berbagai inovasi untuk menanggapi perubahan
yang terjadi. Untuk melakukan inovasi tersebut maka harus dilakukan sebuah
pengembangan organisasi yang berfungsi memperbaiki keefektifan organisasi dan
kesejahteraan karyawan.
2.1.2.1 Sifat Organisasi
Menurut Robbins dan Coulter (2010, p18) sifat organisasi terdiri dari 3 sifat,
yaitu :
•
Tujuan Jelas
Sebuah organisasi memiliki tujuan yang jelas terdefinisi yang biasanya
dituangkan ke dalam sasaran-sasaran yang hendak dicapai oleh organisasi.
•
Sekumpulan Orang
Sebuah organisasi terdiri dari orang-orang untuk melaksanakan berbagai
pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.
•
Struktur
Sebuah organisasi memiliki suatu bentuk struktur yang mengatur hak dan
kewajiban para anggotanya dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan organisasi.
Struktur ini dapat bersifat terbuka dan fleksibel, dimana tidak terdapat batasanbatasan pekerjaan yang kaku dan strata-strata jabatan yang tegas.
2.1.3
Young Generation
Menurut Robbins dan Judge (2012, p182) “Young Generation adalah generasi
yang memasuki dunia kerja pada tahun 2000 hingga sekarang. nilai-nilai kerja yang
dominan pada generasi ini adalah percaya diri tinggi, sukses finansial, berorientasi pada
tim, loyal dan terbuka dalam menerima perubahan.” Generasi ini memiliki tujuan kerja
yaitu mempunyai harapan besar untuk mencari makna dalam pekerjaan mereka dan
merupakan generasi pertama yang menganggap penggunaan teknologi untuk dapat
melakukan segala hal, ini dapat terjadi karena perkembangan teknologi yang pesat ada
11
pada generasinya serta juga mempengaruhi dalam cara bekerja. Jika dibandingkan
dengan generasi lain umumnya terdapat perbedaan dalam hal berpakaian kerja, generasi
ini lebih menyukai pakaian kerja dengan perpaduan antara business casual dan celana
jeans.
Menurut Ivancevich, Konopaske dan Matteson (2011, p72) “Young Generation
adalah generasi yang memiliki usia sekitar 20, dalam proses kerja dengan generasi ini
membutuhkan kolaborasi melalui media sosial dan kerja sama tim dalam proyek
virtual.” Generasi ini lebih membutuhkan penghargaan jangka pendek, mereka akan
melihat nilai organisasi dengan pelatihan yang diberikan, Manajer harus membuat
pelatihan yang sesuai dengan tujuan kerja generasi ini, dan harus menolong generasi ini
untuk mengerti budaya perusahaan, peraturan berpakaian, peraturan kantor, dan lainlain. Menurut Hughes, Ginnett dan Curphy (2009, p170) “Young Generation adalah
generasi yang lahir pada tahun 1980, generasi ini umumnya dalam tahap proses untuk
menjadi pribadi yang dewasa. “Klasifikasi generasi ini dapat membantu dalam
memahami diri kita sendiri dan generasi lain dengan tetap menghargai batasan yang ada
dan juga dapat menjadi tolok ukur perusahaan untuk mengadakan perubahan sistem
kerja yang sesuai dengan melihat kriteria tiap generasi.
2.1.4
Pengembangan Organisasi
Menurut Ivancevich, Konopaske dan Matteson ( 2011, p517 ) “Pengembangan
Organisasi adalah
proses persiapan untuk mengatur perubahan dalam pengaturan
organisasi.” Menurut Robbins dan Judge ( 2011, p 632) “Pengembangan Organisasi
adalah suatu kumpulan intervensi perubahan-terencana, yang dibangun di atas nilai-nilai
humanistik-demokratik, yang berupaya memperbaiki keefektifan organisasi dan
kesejahteraan karyawan. Menurut Daft (2010, p 389) “Pengembangan organisasi adalah
fokus terhadap aspek manusia dan sosial dari organisasi yang menjadi upaya untuk
meningkatkan kemampuan organisasi untuk mengadaptasi dan memecahkan masalah.”
Menurut Griffin dan Moorhead (2010, p 504) “Pengembangan Organisasi adalah
proses perencanaan perubahan dan peningkatan dari organisasi melalui aplikasi
12
pengetahuan dari ilmu tingkah laku.” Menurut Herujito ( 2006, p 221) “Pengembangan
Organisasi adalah strategi manajemen yang berorientasi pada pendekatan behavioral
yang disesuaikan dengan budaya dari anggota-anggota organisasi.” Menurut Greenberg
dan Baron (2003, p 607) “Pengembangan Organisasi adalah pengaturan teknik ilmu
sosial yang didesain untuk merencanakan perubahan dalam cara kerja organisasi dengan
tujuan mengembangkan kemampuan personal tiap individu dan meningkatkan
efektivitas dari fungsi organisasional.”
2.1.4.1 Intervensi Pengembangan Organisasi
Menurut Robbins dan Judge ( 2011, p 634 ) Pengembangan organisasi memiliki
5 intervensi atau teknik untuk melakukan perubahan, yaitu:
•
Pelatihan Kepekaan
Kelompok pelatihan yang berupaya mengubah perilaku lewat interaksi kelompok
yang tidak terstruktur. Para anggota dikumpulkan dalam suatu lingkungan yang
bebas dan terbuka disini para peserta membahas diri mereka dan proses interaktif
mereka dibantu seorang ahli dalam melakukan pengarahan.
•
Umpan Balik Survei
Penggunaan kuesioner untuk mengenali penyimpangan-penyimpangan di antara
persepsi anggota, diikuti dengan pembahasan dan saran perbaikan dalam
mencapai perubahan kearah yang lebih baik. Umumnya kuesioner itu akan
menanyakan para anggota akan persepsi dan sikap mereka terhadap deretan yang
luas dari topik-topik perubahan, antara lain praktik pengambilan keputusan,
keefektifan komunikasi, koordinasi antara unit-unit, dan kepuasan dengan
organisasi, pekerjaan, rekan bekerja, dan penyelia langsung.
•
Proses Konsultasi
Seorang konsultan luar memberikan wawasan kepada klien (manajer) untuk
mengidentifikasi proses-proses yang memerlukan perubahan yang baik
mencakup aliran kerja, hubungan informal antara anggota unit, dan saluran
komunikasi formal.
13
•
Pembinaan Tim
Interaksi tinggi di dalam anggota tim untuk dapat meningkatkan kepercayaan dan
keterbukaan dengan melakukan perubahan dimulai dari dalam tim tersebut.
•
Pengembangan Antar Kelompok
Upaya pengembangan organisasi untuk mengubah sikap, stereotip, dan persepsi
yang dimiliki satu kelompok terhadap kelompok lain agar proses perubahan
dapat dilaksanakan dengan merata.
2.1.5
Inovasi
Menurut Robbins dan Judge ( 2011, p 637 ) “Inovasi adalah ide baru yang
diaplikasikan dalam membuat dan meningkatkan sebuah proses produk atau jasa.”
Sumber-sumber inovasi variabel struktural merupakan sumber potensial inovasi yang
paling banyak dipelajari. Pertama, struktur organik secara positif mempengaruhi inovasi
karena dapat mempermudah fleksibilitas, penyesuaian, dan fertilisasi silang yang
membuat pemakaian inovasi lebih mudah. Kedua, masa jabatan yang lama dalam
manajemen dikaitkan dengan inovasi. Masa jabatan manajerial tampaknya menyediakan
legitimasi dan pengetahuan bagaimana untuk menyelesaikan tugas. Ketiga, inovasi
dipupuk ketika sumber daya berlimpah. Akhirnya, komunikasi antar unit tinggi dalam
organisasi yang inovatif. Menurut Ivancevich, Konopaske dan Matteson ( 2011, p 514 )
“Inovasi adalah suatu perubahan yang menjadi tanggung jawab manajemen pada abad
21 sehingga di dalam globalisasi, teknologi yang baru, demografi, pasar baru dan
persekutuan baru, maka organisasi harus beradaptasi dengan cepat agar tetap dapat
bertahan. Individu dalam organisasi sekarang harus berubah dan beradaptasi untuk
meningkatkan karir, produktivitas dan melakukan variasi dari peran organisasi”.
Menurut Wibisono (2011, p 192) “Inovasi adalah produk atau proses baru yang
diperkenalkan setelah adanya pengembangan idea atau penemuan yang memiliki
manfaat dalam peningkatan pendapatan dan pengurangan biaya.” Jika organisasi
bersaing dalam lingkungan yang sangat inovatif dan dinamis, maka organisasi harus
memiliki tingkat inovasi yang tinggi. Menurut Griffin dan Moorhead ( 2010, p 480)
14
“Inovasi adalah proses membuat dan melakukan sesuatu yang baru, diperkenalkan
dalam sebuah produk, proses, atau jasa.” Menurut Daft (2010, p 373) “Inovasi adalah
adopsi dari ide atau tingkah laku baru untuk organisasi, pasar dan lingkungan umum.”
Menurut Danim (2008, p 252), “Inovasi adalah perubahan dengan adanya ide baru yang
biasanya diperkenalkan dalam bentuk rangsangan yang abstrak.”
Menurut Greenberg dan Baron ( 2003, p 536 ) “Inovasi adalah implementasi
berhasil dari ide-ide kreatif dengan organisasi.” Dapat disimpulkan dari teori ini, Bahwa
selain
kreativitas
yang
dimiliki
seseorang
untuk
berinovasi,
dalam
mengimplementasikan ide inovasi seseorang juga harus mempunyai keberanian dalam
mengambil resiko.
2.1.5.1 Sumber Sumber Inovasi
Menurut Robbins dan Judge ( 2011, p 638 ) sumber-sumber inovasi terdiri dari 3
sumber, yaitu:
•
Struktur Organik
Struktur organik secara positif memengaruhi inovasi, karena struktur ini lebih
rendah dalam diferensiasi vertikal, formalisasi, dan sentralisasi, organisasi
organik mempermudah fleksibilitas, penyesuaian, dan penyuburan-silang yang
membuat pemakaian inovasi menjadi lebih mudah.
•
Masa Jabatan Lama
Masa jabatan dapat memengaruhi seseorang untuk melakukan inovasi, masa
jabatan yang lama dalam manajemen dikaitkan dengan inovasi. Masa jabatan
manajerial tampaknya memberikan legitimasi dan pengetahuan tentang
bagaimana menyelesaikan tugas-tugas dan memperoleh hasil yang diinginkan.
•
Sumber Daya
Inovasi dapat dilaksanakan bila sumber daya melimpah, dengan mempunyai
sumber daya yang melimpah suatu organisasi mampu membeli inovasi,
menanggung biaya pelembagaan inovasi, dan mengurangi kegagalan. Akhirnya,
komunikasi antar-unit tinggi dalam organisasi yang inovatif.
15
2.1.6
Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1.6 Penelitian Terdahulu
No
Pengarang
Judul
Obyek yang
Hasil
diteliti
1.
Charles
Generation Y
Woodruffe.
Young
Young Generation adalah
Generation
generasi yang lahir di awal
Training Journal.
tahun 1980 dan generasi ini
Volume 5. (2009)
didukung kemudahan dalam
segala hal dengan adanya
teknologi.
2.
Cahill, Terrence F,
Leading a
Millennials
Organisasi merespons bahwa
EDD, FACHE;
Multigeneration
(young
millennials
Sedrak, Mona,
al Workforce:
generations)
sosial sebagai transisi dari
PHD, PA.
Strategies for
dan inovasi
universitas ke tempat kerja
Frontiers of
Attracting and
dengan menyediakan forum
Health Services
Retaining
jaringan
Management.
Millennials
profesional
Volume 13 (2012)
butuh dukungan
sosial.
Jaringan
muda,
daerah
Dewan
Millennials,
kemunculan
pemimpin
organisasi, dan sidang-sidang
lintas generasi adalah contoh
dari forum yang menyediakan
karyawan
muda
dengan
kesempatan tidak hanya untuk
memberi
juga
dukungan,
dapat
terlibat
tetapi
dalam
16
sebuah
kelompok
inovasi,
dimana ide atau gagasan pada
organisasi
dapat
diperkenalkan
untuk
millennials
dapat
terlibat.
Organisasi
dapat
memanfaatkan
energi
baru
mereka dan semangat mereka
untuk berinovasi. Millennials
mengharapkan
bahwa
organisasi tertarik pada ideide
mereka,
sehingga
perusahaan
harus
memperhatikan
aspirasi
millennials. Jika hal ini tidak
diperhatikan
terjadi
maka
turnover
akan
terhadap
karyawan millennials dapat
meningkat.
3.
The Futurist.
Working with
Millennials
nilai-nilai unik pada angkatan
Volume 45 (2011).
Millennials
(young
kerja
generations)
kebebasan, pilihan pribadi,
dan inovasi
kolaborasi,
milenial
perusahaan,
adalah
integritas
inovasi
dan
bagaimana prioritas ini akan
mempengaruhi
kehidupan
mereka. Mereka menyarankan
perusahaan
untuk
dapat
terlibat dengan baik pada
generasi baru ini dan menjaga
17
karyawan senior mereka tetap
puas akan pekerjaannya.
4.
David Solnet,
Anna Kralj, dan
Jay Kandampully.
The Journal of
Applied
Management and
Generation Y
Employees: An
Examination of
Young
8 kriteria untuk manajer
Generation
dalam menghadapi karyawan
dan inovasi
dengan young generation :
•
Work Attitude
Fokus pada proses
rekrutmen
Differences
•
Belajar mengenai
Entrepreneurship
perjanjian kerja
Volume 17. (2012)
dengan karyawan
•
Memperhatikan
budaya perusahaan
•
Membuat kelebihan
dalam pembelajaran
dan perkembangan
•
Menggunakan
teknologi untuk
komunikasi dengan
staf
•
Mengulang program
yang penting
•
Memperhatikan
fleksibilitas dalam
tempat kerja
•
5.
Melakukan mentoring
Winter. Public
The Next
(millennials
generasi
baru
yaitu
Manager. Volume
Generation of
dan inovasi)
millennials
memiliki
pola
4 (2013)
Government Has
pikir
kolaboratif.
Mereka
telah tumbuh dengan berbagi
18
Begun
pikiran mereka, Gambar, dan
peristiwa-peristiwa
besar
dalam hidup di Facebook dan
situs media sosial lainnya.
Dari
inovasi
latar
belakang
sosial
ini,
dilahirkan.
Inovasi sosial mengacu pada
strategi baru, konsep-konsep,
ide-ide, dan organisasi yang
memenuhi kebutuhan sosial
dari
semua
jenis
yang
memperpanjang
dan
memperkuat masyarakat sipil.
Millennials tahu bahwa ketika
orang-orang
mengumpulkan
pikiran mereka (perorangan
atau online), mereka bisa
datang dengan ide-ide baru
untuk
membuat
perubahan
positif di dunia.
6.
Neil Boyd.
Business and
Economics
Journal. Volume
33. (2009).
Implementing
large-scale
organizational
development and
change
Pengembang
Pertama, administrator dan
an organisasi
konsultan OD harus
dan inovasi
melakukan latihan
pemindaian eksternal untuk
memastikan program
memenuhi kebutuhan dalam
perubahan. Kedua , harus
melakukan analisis metode
lingkungan eksternal OD.
ketiga, tim administrasi dan
OD mempertimbangkan untuk
19
menyesuaikan usaha
perubahan dalam berbagai sub
organisasi.
7.
Pheko, Mpho M.
International
Journal of
Business and
Management.
Volume 8 (2013)
Privatization of
Public
Enterprises in
Pengembang
Setelah perubahan terjadi dan
an organisasi
proses
dan inovasi
organisasi perlu mengubah
privatisasi
selesai,
dari budaya yang terkendali,
Emerging
menjadi
Economies:
budaya
yang
berinovasi, kreatif dan peka
Organizational
Development
(OD)
terhadap
tuntutan
empat
jenis
perusahaan
Perspectives
pasar.
budaya
adalah
budaya
kompetitif,
budaya
kewirausahaan,
budaya
birokrasi
budaya
dan
konsensual. Organisasi dapat
fokus
pada
memiliki
keunggulan pemasaran, pada
keuntungan,
inovasi
dan
kreativitas,
loyalitas,
dan
komitmen pribadi agar dapat
beradaptasi pada perubahan
yang terjadi.
8.
Inovasi
•
Robert P. Garrett.
Does Employee
New England
Ownership
membuat karyawan
Journal of
Increase
termotivasi dan
Entrepreneurship.
Innovation?
berkomitmen dengan
Volume 8.(2010)
Perusahaan harus
organisasi
•
Membuat investasi
20
yang efisisen dengan
menggunakan potensi
sumber daya secara
maksimal
•
Membuat karyawan
mempunyai rasa untuk
memiliki, sehingga
dapat memproduksi
lebih banyak inovasi.
•
Perusahaan
menciptakan dan
mempertahankan
keunggulan kompetitif
yang pada akhirnya
berdampak positif
terhadap kinerja
keuangan perusahaan.
9.
E Günter
Schumacher dan
David M
Wasieleski.
Business Ethics
Journal. Volume
22. (2013)
Institutionalizing
Ethical
Innovation in
Organizations:
An Integrated
Causal Model of
Moral
Innovation
Decision
Processes
Sumber : Search.Proquest.com (2013)
Inovasi
tujuan utama organisasi
adalah 'hidup' dalam jangka
panjang, maka inovasi
diperlukan untuk mewujudkan
keberlangsungan. Perusahaan
yang tidak berinovasi dan
beradaptasi dengan cepat
terhadap perubahan
lingkungan bisnis, kecil
kemungkinannya untuk
menjadi berkelanjutan.
21
2.2
Kerangka Pemikiran
2.2.1
Pengaruh Young Generation untuk meningkatkan inovasi
Menurut Robbins dan Judge (2011, p182) Young Generation mempengaruhi
peningkatan inovasi dengan disesuaikan nilai-nilai kerja pada generasi ini yang
terbuka dalam menerima perubahan dan memiliki ide-ide baru dalam berinovasi.
2.2.2
Pengaruh Pengembangan Organisasi untuk meningkatkan inovasi
Menurut Robbins dan Judge ( 2011, p 632) Pengembangan Organisasi dilakukan
melalui pengumpulan metode-metode perubahan untuk meningkatkan efektivitas
organisasi dan karyawan dengan baik. Intervensi yang dapat dilakukan pada
Kompas Gramedia Group Of Magazine adalah pelatihan kepekaan, umpan balik
survei, konsultasi proses, dan pembinaan tim. Kerangka Pemikiran dalam penelitian
ini dijelaskan secara singkat dengan gambar paradigma atau model penelitian di
bawah ini.
Young Generation
- Nilai kerja
- Cara Bekerja
-Tujuan Kerja
-Minat Berinovasi
Pengembangan organisasi
- Pelatihan kepekaan
- Umpan balik survei
- Proses Konsultasi
- Pembinaan tim
Sumber : Robbins dan Judge (2012)
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Meningkatkan
Inovasi
22
2.3
Hipotesis
Tujuan 1 :
Ho : tidak ada pengaruh Young Generation dalam meningkatkan inovasi pada
Kompas Gramedia Group Of Magazine.
H1 : Young Generation berpengaruh dalam meningkatkan inovasi pada Kompas
Gramedia Group Of Magazine.
Tujuan 2 :
Ho : tidak ada pengaruh Pengembangan Organisasi dalam meningkatkan inovasi
pada Kompas Gramedia Group Of Magazine.
H1 : Pengembangan Organisasi berpengaruh dalam meningkatkan inovasi pada
Kompas Gramedia Group Of Magazine.
Tujuan 3 :
Ho : tidak ada pengaruh Young Generation dan Pengembangan Organisasi dalam
meningkatkan inovasi pada Kompas Gramedia Group Of Magazine.
H1 : Young Generation dan Pengembangan Organisasi berpengaruh dalam
meningkatkan inovasi pada Kompas Gramedia Group Of Magazine.
Download