SKRIPSI PENGOPTIMALAN FUNGSI NONLINEAR TANPA KENDALA MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana Pendidikan Diajukan Oleh MEY ANA PURBAYANTI 05015009 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2009 xii A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah disajikan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara singkat kerja dari Algoritma Genetika adalah pertama membangkitkan sebuah populasi yang berisi sejumlah kromosom, kromosom-kromosom tersebut akan berevolusi secara berkelanjutan yang disebut generasi. Kedua, mengkodekan kromosom yang telah dibangkitkan menjadi individu x dalam interval yang diinginkan. Ketiga, menghitung nilai fitness dari individu x . Keempat, melakukan seleksi untuk memperoleh individu yang baik untuk menjdi orang tua. Kelima, memindahsilangkan dua buah kromosom untuk mendapatkan sebuah kromosom yang lebih baik (pindah silang / crossover). Tahap keenam adalah mutasi, yaitu untuk semua gen yang ada, jika bilangan acak yang dibangkitkan kurang dari probabilitas mutasi yang ditentukan maka ubah gen tersebut dengan kebalikannya (0 menjadi 1, dan 1 menjadi 0). Proses akan berulang, sampai sejumlah generasi yang telah ditentukan. 2. Hasil implementasi dari kerja algoritma genetika adalah sebagai berikut : Permasalahan : Maksimumkan f x 4 x 3 3x 2 6 x 1 x0 Parameter yang digunakan pada algoritma genetika : Jumlah kromosom ( N ) yang digunakan adalah 100. xiii Jumlah bit atau gen yang digunakan adalah 25. Generasi maksimum yang diinginkan adalah 500. Probabilitas crossover Pc adalah 0.85. Probabilitas mutasi Pm adalah 0.1. Parameter-parameter tersebut dimasukan dalam program utama dari algoritma genetika, dan diperoleh hasil sebagai berikut : Fitness terbaik adalah 6. Nilai x yang memaksimumkan fungsi adalah 1.002 . Niali maksimum fungsi adalah 6. 3. Perbandingan dari metode Newton Raphson dengan Algoritma Genetika yang jelas terlihat adalah : Metode Newton Raphson a. Hanya menggunakan satu titik sebagai nilai awal. b. Perhitungan menggunakan kalkulus diferensial. c. Jika nilai awal tidak dipilih dengan tepat, maka dapat terjadi bahwa metodenya konvergen ke suatu minimum lokal atau sama sekali tidak konvergen. Algoritma Genetika a. Menggunakan beberapa titik sebagai nilai awal. b. Menggunakan perhitungan biasa. xiv c. Dapat menghindari keadaan optimum lokal, karena menggunakan beberapa titik sebagai nilai awal. 4. Kelemahan dari Algoritma Genetika adalah karena semua komponen Algoritma Genetika bersifat random atau acak mengakibatkan solusi yang dihasilkan berbeda-beda pada setiap kali running. Tetapi kejadian ini dapat dihindari dengan memilih nilai-nilai parameter dengan tepat, maka Algoritma Genetika dapat memberika solusi yang dapat diterima. 5. Kelemahan Metode Newton-Raphson adalah memiliki permasalahan dalam implementasinya. Permasalahan terjadi antara lain jika titik pendekatan berada pada titik ekstrim atau puncak sehingga nilai penyebut atau f ' x akan menjadi nol dan hasil akhir perhitungan akan menjadi tak terhingga. B. Saran Algoritma Genetika yang telah dibahas merupakan bentuk dari Algoritma Genetika standar. Pada dasarnya Algoritma ini memiliki enam komponen. Tetapi banyak metode yang bervariasi yang diusulkan pada masing-masing tersebut. Masing-masing komponen mempunyai kelebihan dan kekurangan. Suatu metode yang bagus untuk menyelesaikan masalah A belum tentu bagus untuk masalah B bahkan tidak bisa bisa menyelesaikan masalah C. Untuk itu diperlukan studi lanjut untuk mengimplementasikan permasalahan lain yang lebih kompleks. xv Algoritma Genetika ini ke dalam